• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG (1952-2000) DI KABUPATEN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG (1952-2000) DI KABUPATEN TAPANULI UTARA."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG (1952-2000)

DI KABUPATEN TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

DOLUNG MG SITUMORANG NIM. 308121047

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, atas segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini pada waktu yang telah ditetapkan.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam

menyelesaikan perkuliahan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Adapun judul skripsi ini adalah “Perkembangan Rumah Sakit Umum Tarutung

(1952-2000) di Kabupaten Tapanuli Utara”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak

kekurangan-kekurangan dalam penulisan dan pembahasannya karena keterbatasan

pengalaman penulis dalam penulisan skripsi serta literature yang mendukung.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan

dan kerja sama dari berbagai pihak Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan banyak terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Restu M.S, selaku Dekan FIS Unimed beserta staf-stafnya.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M..Hum, selaku Ketua Jurusan sekaligus Dosen

Pembimbing Skripsi yang banyak memberikan arahan, bimbingan dan

semangat, serta saran kepada penulis.

4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, yang telah bersedia menjadi

Dosen Pembingbing Akademik yang banyak memberikan saran dan

arahan kepada penulis.

5. Bapak Pristi Suhendro, S.Hum.Msi, dan bapak Drs. Ponorin, M.Si, selaku

dosen penguji Skripsi yang telah banyak memberikan saran.

6. Bapak/Ibu Dosen di lingkungan Akademik Jurusan Pendidikan Sejarah

FIS UNIMED yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sejak awal

masuk hingga akhir perkuliahan yang telah penulis tempuh.

7. Ayahanda T. Situmorang serta Ibunda D. Hutabarat yang telah

memberikan kasih sayang yang berlimpah dan Doa kepada penulis, atas

segala jerih payah dan pengorbanannya selama ini tanpa mengenal lelah

dan bosan dalam mendidik, merawat dan memotivasi penulis serta tidak

(5)

merasa pamrih dalam memenuhi kebutuhan penulis, sehingga penulis

dapat mencapai cita-cita menjadi seorang sarjana.

8. Seluruh Staf Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung yang telah

banyak membantu penulis dalam pengadaan data-data bagi penulis.

9. Yang tersayang buat saudara-saudaraku, abangda Jimmer situmorang dan

Kadarusno Situmorang, kakakku Murni Situmorang, Solenta Situmorang,

Rianan Situmorang, Betty Situmorang, Lidia Situmorang, yang lelah

member dukungan dan motivasi kepada penulis selama dalam pendidikan.

10.Buat Sahabat-sahabatku, teman seperjuangan Mangaratua Simbolon,

Jekson Sitoruspane dan Dannyard Lumbantoruan (Lutor) yang telah

banyak memberi bantuan, motivasi dan memberikan

pengalaman-pengalaman yang luar biasa kepada penulis.

11.Terima kasih juga untuk Dosriani , Donal Erikson, Brighten, Frindolin,

Ewin, Humala, Benari, Sandro, Amrin, Afriani, Kiki, Nurmasitoh, Fredy,

Agus, Riza serta teman-teman yang lain yang tak mungkin penulis

sebutkan satu persatu.

12.Tak lupa juga untuk seluruh anggota keluarga Kelas A Reguler „08, juga

seluruh Jurusan Pendidikan Sejarah angkatan ‟08‟.

Akhirnya penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan

kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini

dengan harapan, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di

(6)

iii

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Idenifikasi Masalah ... 3

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Perumusan Masalah ... 3

1.5. Tujuan Penelitian ... 3

1.6. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Tinjauan Pustaka ... 5

2.2. Kerangka Berpikir ... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 16

3.1. Metode Penelitian ... 16

3.2. Loksasi Penelitian ... 16

3.3. Sumber Data ... 16

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 17

3.5. Teknik Analisi Data ... 18

BAB IV PEMBAHASAN ... 20

4.1. Gambaran Umum Tapanuli Utara ... 20

4.1.1.Kondisi Geografis ... 20

(7)

iv

4.1.3.Kondisi Demografi ... 25

4.1.4.Tapanuli Utara Secara Kultural ... 27

4.1.5.Tapanuli Utara secara Sosial ... 29

4.2. Sejarah RSU Tarutung ... 31

4.2.1.Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Tarutung ... 31

4.2.2.Letak Geografi dan Demografi RSUDaerah SwadanaTarutung Kabupaten Tapanuli Utara ... 34

4.2.3.Kedudukan, Tugas dan Fungsi RSU Swadana Daerah Tarutung ... 35

4.2.4.Visi, Misi dan Motto RSU Swadana Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara ... 37

4.3. Perkembangan Rumah Sakit Umum Tarutung... 38

4.3.1.Sarana dan Prasarana di Rumah Sakit Umum Tarutung38 4.3.2.Tenaga Medis di RSU Swadana Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara ... 43

4.3.3.Pelayanan di Rumah Sakit Umum Tarutung ... 48

4.3.4.Interaksi Sosial di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1. Kesimpulan ... 60

5.2. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63 DAFTAR LAMPIRAN

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Rumah sakit merupakan bagian yang integral dari keseluruhan sistem

pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan

kesehatan. Berbicara mengenai rumah sakit erat kaitannya dengan kesehatan

masyarakat. Sehat adalah keadaan sejahtera baik dari segi badan, mental dan

spiritual (dirinya sendiri) dan sosial budaya (lingkungan). Sehat merupakan

dambaan semua pihak, tidak hanya perorangan tetapi juga keluarga dan

masyarakat. Untuk mencapai hidup sehat selain memelihara kebersihan

lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat, juga memerlukan pelayanan

kesehatan.

Untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu

persyaratan yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan

yang lengkap. Salah satu sarana kesehatan yang penting adalah tersedianya rumah

sakit yang memadai dengan peralatan medis yang lengkap. Rumah sakit sebagai

pusat pelayanan kesehatan merupakan suatu lembaga yang penting keberadaannya

bagi masyarakat. Semakin tinggi taraf kehidupan masyarakat , semakin tinggi pula

tuntutannya terhadap penyediaan fasilitas kesehatan. Fasilitas tersebut meliputi

unsur pelayanan berupa jenis-jenis pelayanan yang disediakan dan unsur sarana

pelayanan berwujud gedung beserta perlengkapan yang ada pada ruang-ruang di

dalamnya. Kedua unsur ini memiliki kaitan erat satu dengan yang lain. Sarana

(9)

2 pelayanan yang baik, demikian pula sistem pelayanan yang baik tidak dapat

diciptakan tanpa adanya sarana pelayanan yang memadai.

Rumah Sakit Umum Tarutung (RSU Tarutung) adalah salah satu

pelayanan kesehatan yang didirikan sejak tahun 1918 oleh para Zending Jerman.

Rumah Sakit Umum Tarutung berlokasi di Tapanuli Utara tepatnya di Kota

Tarutung yang menjadi ibukota Kabupaten Tapanuli Utara. Rumah Sakit Umum

Tarutung didirikan atas inisiatif para Zending untuk mengatasi masalah kesehatan

masyarakat, dan merupakan layanan kesehatan yang pertama di Tapanuli Utara,

bahkan di seluruh Sumatera Utara yang berfungsi sebagai Rumah Sakit.

Sejak berdirinya RSU Tarutung, masyarakat di sekitarnya praktis berobat

ke RSU Tarutung, dan menjadi salah satu pelayanan kesehatan yang sangat

penting di Tapanuli Utara. Disamping sebagai satu-satunya Rumah Sakit di

Tapanuli Utara, letak RSU Tarutung juga sangat strategis dengan tepat berada di

jantung Kota Tarutung, sehingga akses transportasi sangat mudah didapat.

Sejak berdiri tahun 1918 selalu mengalami perkembangan. Mulai dari

tahun 1952 masih berstatus Rumah Sakit tipe D, tahun 1984 berstatus Rumah

Sakit kelas C, dan tahun 2000 berstatus kelas B. RSU Tarutung tidak hanya

berpatok pada fungsi pelayanan kesehatan saja, tetapi melakukan pendidikan

pelatihan tenaga kesehatan yang kemudian disebar diseluruh daerah bukan hanya

di Tapanuli tapi juga diluar Tapanuli.

Sejak melakukan fungsinya sebagai pelayanan kesehatan dan juga

pendidikan pelatihan tenaga kesehatan mempengaruhi daerah-daerah di Tapanuli

Utara. Hal ini terlihat dari berdirinya pelayanan-pelayanan kesehatan lain di

(10)

3

penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perkembangan Rumah Sakit

Umum Tarutung (1952-2000) di Kabupaten Tapanuli Utara”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas maka dapat

dikemukakan suatu identifikasi masalah sebagai beriku:

1. Sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Tarutung

2. Perkembangan Rumah Sakit Umum Tarutung (1952-2000)

3. Pengaruh Rumah Sakit Umum Tarutung terhadap perkembanagn

pelayanan kesehatan di Kabupaten Tapanuli Utara

4. Pengendalian limbah Rumah Sakit Umum Tarutung

1.3. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dititik beratkan pada masalah: “Sejarah berdiri dan

berkembangnya Rumah Sakit Umum Tarutung (1952-2000) di Kabupaten

Tapanuli Utara.

1.4. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan kelanjutan uraian pendahuluan. Dalam

rumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah

yang diteliti, yakni:

1. Bagaimana sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Tarutung

(11)

4 1.5. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Tarutung

2. Untuk mengetahui perkembangan Rumah Sakit Umum Tarutung

(1952-2000)

1.6. Manfaat Penelitian

Apabila tujuan telah tercapai maka dipastikan hal tersebut bermanfaat bagi

penulis maupun orang lain juga lembaga Departemen dalam lembaga pendidikan.

Adapun manfaat penelitian ini, yaitu:

1. Untuk memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang sejarah berdirinya

Rumah Sakit Umum Tarutung

2. Sebagai bahan perbandingan untuk mahasiswa atau peneliti lainnya khusus

dalam meneliti yang sama pada lokasi yang berbeda

3. Sebagai pengabdian dan pengembangan keilmuan penulis khusunya dalam

bidang penelitian

4. Sebagai perbendaharaan perpustakaan jurusan Pendidikan Sejarah FIS

(12)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung, Kabupaten Tapanuli

Utara didirikan pada tahun 1918 oleh Zending Jerman berlokasi di

Tapanulu Utara dengan ibu kota tarutung. Pembangunan Rumah Sakit ini

sepenuhnya inisiatif dari para Zending Jerman. Pada masa itu di seluruh

wilayah Tapanuli bahkan di seluruh Sumatera Utara, belum ada

pelayanan kesehatan yang berfungsi sebagai rumah sakit. Setelah

berdirinya Rumah Sakit ini praktis seluruh masyarakat disekitarnta berobat

ke RSU Tarutung. Pada saat itu pelayanan di RSU Tarutung dilaksanakan

oleh petugas Zending Jerman dan bentuk pelayanan ini disesuaikan

dengan kondisi masyarakat Tapanuli Utara pada masa itu yaitu pelayanan

yang bersifat murni sosial. Keadaan ini berlangsung selama puluhan tahun,

sehingga pada masa berikutnya di berbagai daerah didirikan Rumah Sakit.

Namun demikian, rujukan Rumah Sakit yang didirikan ini selalu ke RSU

Tarutung. Pelayanan ini pasang surut dengan adanya perubahan

pemerintah Belanda ke pemerintah Jepang. Tahun 1983, RSU Tarutung

masih berstatus Kelas-D, dengan pelayanan yang diberikan oleh Dokter

Umum dan Dokter Gizi dibantu oleh para Medis perawatan dan Non

Perawatan serta Administrasi Manajemen lainnya. Sejak 1984 RSU

(13)

61 oleh 4 (empat) Dokter Spesialis Dasar, Dokter Umum, Dokter Gizi, dan

Para Medis Perawatan/Non Perawatan serta tenaga Administrasi

manajemen lainnya. Pelayanan ini berkembang dengan adanya pasang

surut oleh karena perpindahan para Dokter spesialis, sehingga beberapa

tahun kemudian pelayanan kembali diberikan oleh Dokter Umum dan

Dokter Gizi. Pada era tahun 90-an, kembali adanya penempatan Dokter

Spesialis walaupun tidak lengkap 4 (empat) Spesialis Dasar dan juga oleh

PPDS dan FK-USU Medan. Perkembangan “Needs” dan “Demand”

masyarakat demikian juga kemajuan teknologi kedokteran serta kemajuan

arus informasi menyebabkan perubahan di dalam masyarakat pelanggan

Rumah Sakit tersebut. Minat dan tuntutan ini sudah seharusnyalah di

akomodasi oleh Pemerintah. Kemauan disertai kemampuan membayar jasa

pelayanan yang berkualitas (spesialisasi) yang membuat pihak manajemen

RSU Tarutung menuangkannya dalam perencanaan strategis yang telah

disetujui oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebagai acuan dalam

pemberian pelayanan kepada pelanggan RSU Tarutung.

2. Pada tanggal 26 Desember tahun 2000 RSU Tarutung disahkan menjadi

Kelas-B sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan

Sosial Republik Indonesia Nomor: 1809/ Menkes- Kessos/ SK/ XII/ 2000.

Pada tahun 2003, melalui perda No. 07 tahun 2003 sistem pengelolaan

keuangan RSU Tarutung berubah dari sistem pengelolaan secara APBD

menjadi Sistem pengelolaan secara Swadana. Dengan demikian sejak

tahun 2003, nama RSU Tarutung berubah menjadi RSU Swadana Daerah

(14)

62

3. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat selalu berpedoman pada

motto rumah sakit, yaitu “KASIH” serta visi dan misi rumah sakit.

Pelayanan kesehatan dilakukan secara adil dan merata tanpa membedakan

golongan, ras, agama, sosial-cultural dan lain sebagainya.

4. Sarana dan prasarana rumah sakit sudah memadai baik dari segi bangunan

dan alat-alat penunjang dalam dunia medis sesuai dengan perkembangan

ilmu kesehatan.. Rumah sakit Umum tarutung juga dilayani oleh tenaga

medis yakni dokter umum, spesialis dan pelayanan adminstrasi lainnya.

5. Interaksi sosial yang terjadi di Rumah Sakit Umum tarutung sangat baik.

Hubungan yang terjadi antara tenaga kesehatan dengan pasien terjalin

dengan baik. Hal ini disebabkan pelayanan yang selalu berpedoman

kepada motto rumah sakit dengan selalu memberikan pelayanan terbaik

dalam bidang pelayanan medis disamping pelayanan rohani. Pasien sangat

senang mendapat pearawatan dari suster, karena mereka yakin dengan

adanya pelayanan medis yang diberikan menjadi kekuatan bagi pasien

untuk lebih percaya bahwa mereka akan sembuh. RSU Tarutung selalu

memberikan pelayanan sesuai dengan motto rumah sakit yaitu “KASIH”.

A. Saran

1. Kepada Rumah Sakit Umum Tarutung diharapkan agar tetap dapat

memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakan dan terus menjaga

eksistensi dan kwalitas pelayanan.

2. Kepada seluruh tenaga kepegawaian dan jajarannya agar tetap menjaga

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi.1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta

A.Sujanto, A. 1985. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru

Adikoesoemo, Suparto. 2003. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan

Azwar, Azrul. 1994. Pengantar Administrasi Kesehatan (Edisi Ketiga). Jakarta:

Binarupa Asara

Djodjodibroto,R. Darmanto.1997. Kiat Mengelola Rumah Sakit. Jakarta: Hipokrates

FIS.2007. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa

Progran Studi Pendidikan Sejarah. Medan: FIS UNIMED

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara wacana

Notoadmodjo, Soekidjo. 1996. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Surakhmad, Winarto. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011

Situs dan peninggalan sejarah yang berada di kecamatan Tarutung merupakan cagar budaya yang sangat berharga bagi masyarakat maupun pemerintah kecamatan tarutung,

N 173105 Tarutung, Tapanuli Utara dilakukan dengan cara transparan, akuntabel dan demokratis dimana penggunaan dana BOS selalu di publikasikan kepada umum dan Komite Sekolah

status gizi pasien rawat inap yang mendapat diet tinggi kalori tinggi protein di RSU. Swadana

Kesesuaian Kandungan Energi dan Protein dalam Diet TKTP di RSU Swadana Daerah

PERLINDUNGAN HAK-HAK PASIEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT.. (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung

Sutar Keterangan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian Dari Rumah6. Sakit Umum Daerah Tarutung Kabupaten

BPS Kabupaten Tapanuli Utara, Kecamatan Tarutung Dalam Angka 2011, Tidak Diterbitkan.. BPS Kabupaten Tapanuli Utara, Kecamatan Tarurutung Dalam Angka 2013,