“SITUS DAN PENINGGALAN SEJARAH DI KECAMATAN SILIMA PUNGGA-PUNGGA, SIDIKALANG DAN SUMBUL, KABUPATEN DAIRI SEBAGAI
SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MAROLOP SM MANALU 308121102
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Marolop SM Manalu. Nim 308121102. Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-pungga, Sidikalang dan Sumbul Kabupaten Dairi, selanjutnya mengetahui manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi sebagai sumber pembelajaran disekolah dan masyarakat Dairi, dan mengetahui peranan pemerintah / dinas terkait dalam pelestarian Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian lapangan (Field Research) dan studi pustaka (Library Research).
Teknik Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat disekitar daerah penelitian dan pemerintah setempat, serta guru sejarah disekitar lokasi penelitian. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan verifikasi atau dikritik sumber, selanjutnya dilakukan interpretasi dan sebagai tahap akhir adalah dengan menganalisis dan menyajikan (rekonstruksi) kembali fakta-fakta dalam suatu cara yang menarik.
KATA PENGANTAR
Terimakasih kepada Sang Kreator Agung Kehidupan, atas penyertaan dan pertolongan yang diberikanNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
Skripsi ini berjudul “Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan baik isi, teknik penulisan, maupun nilai ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan kemampuan dan pengalaman. Oleh sebab itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran da kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
2. Terkhusus kepada Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku dosen pembimbing skripsi yang membantu penulis, membimbing dan mengarahkan penulis. 3. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar Damanik selaku Rektor UNIMED.
4. Bapak Drs. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. 5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah,
sekaligus Dosen Penguji.
6. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Penguji Utama dalam ujian mempertahankan skripsi ini.
7. Bapak Dr. Hidayat, MS selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dalam proses penulisan skripsi ini.
8. Bapak Kepala Bappeda Kabupaten Dairi, yang telah memberikan izin penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini.
9. Bapak Kepala Disbudparpora Kabupaten Dairi, yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.
10.Kawan-kawan Mahasisiwa Pendidikan Sejarah, Jekson Sitorus, Putra Vagethoz Sinaga, Airul Parapat, Donal, Harianto, Alm. Jonni Sijabat, Ito Defi Purba, Ito Dear Sanny, Apriliani, dan semua kawan-kawan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas canda tawa dan tangis yang kita lalui bersama.
11.Kawan-kawan siginjang roha (Giro), Sutan Situmorang, Andrian Pakpahan, Sinton Itam, Dolung, Brighten.
13.Saudara GMKI FIS UNIMED, terimakasih atas ilmu dan pengalaman yang saudara-saudara berikan.
14.Rekan Juang BARSDem, Salam Demokrasi. Terima Kasih atas Sumbangan ilmunya.
15.Komunitas Mahasiswa Pecinta Sejarah (KoMPaS), terimakasih buat dukungan dan bantuan Kawan-kawan.
16.Kawan-kawan di IMKRIS.
17.Kawan-kawan di Kost, Jl. Sering Gang, jala No.2b Medan.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan kalaulah ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan terimakasih, penulis dengan tulus mengucapkan mohon maaf atas kealfaan itu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan masukan bagi yang membutuhkannya.
Medan, Juli 2012 Penulis,
vi DAFTAR ISI
ABSTRAK……….. i
KATA PENGANTAR……… ii
DAFTAR ISI……… v
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
A. Latarbelakang Masalah ……… 1
B. Identifikasi Masalah………. 5
C. Pembatasan Masalah………. 6
D. Perumusan Masalah……….. 6
E. Tujuan Penelitian……….. 7
F. Manfaat Penelitian……….……… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA………..………. 9
A. Tinjauan Pustaka ..…..……… 9
1. Situs……… 9
2. Peninggalan sejarah……… 10
3. Kriterian Peninggalan sejarah………. 11
4. Kabupaten Dairi………. 12
5. Konsep Pembelajara ……….. 13
B. Kerangka Berpikir………..………. 15
BAB III METODE PENELITIAN………. 17
A. Metode Penelitian………..………. 17
1. Penelitian Lapangan ( Field Research )……..…………. 17
2. Studi Pustaka (Library Research )…………..…………. 18
vi
C. Lokasi Penelitian……… 18
D. Teknik Pengumpulan Data………. 19
1. Observasi………. 19
2. Wawancara……….………….. 19
3. Studi Pustaka……….….. 20
E. Teknik Analisis data……… 21
BAB IV PEMBAHASAN……….….……. 22
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. 22
1. Tinjauan Geografis………. 22
2. Sekilas Tentang Kabupaten Dairi………... 31
B. Situs dan peninggalan bersejarah di Kabupaten Dairi 1. Kecamatan Silima Pungga-pungga………. 50
2. Kecamatan Sidikalang……… 54
3. Kecamatan Sumbul………. 57
C. Manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah……….. 62
1. Bagi Pelajar………. 62
2. Bagi Masyarakat………. 63
3. Bagi Pemerintah……….. 64
D. Peranan Masyarakat dan Pemerintah……….. 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 65
A. Kesimpulan………. 66
B. Saran……… 67
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beraneka ragam suku bangsa (etnis), dan keseluruhan etnis tersebut memiliki latar belakang sejarah yang menarik untuk di kaji, tanpa terkecuali etnis yang ada di Sumatera Utara. Salah satu etnis yang ada di Sumatera Utara adalah etnis Pakpak di Dairi, disamping etnis lainnya seperti etnis Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Mandailing, Batak Karo, Batak Angkola, Melayu, dan Tamil. Etnis Pakpak di Dairi adalah salah satu etnis yang mendiami daerah sekitar Danau Toba, tepatnya di bagian barat laut Danau Toba.
Wilayah etnis Pakpak dahulunya sangat luas, mencakup wilayah pantai barat sumatera utara sampai ke Aceh Singkil, Manduamas – Pakkat yang sekarang menjadi wilayah kabupaten Tapanuli Tengah, Parlilitan yang sekarang menjadi wilayah kabupaten Humbahas, Pakpak Bharat dan Dairi sekarang, hingga Aceh singkil ( daerah Subulusalam dan sekitarnya ). Semua wilayah itu dibagi dalam 5 “Suak” yakni semacam pemerintahan otonom Tradisional, yang yang dalam masyarakat Batak umumnya dikenal dengan sistem “Bius”, terutama pada
Sim-sim daerahnya meliputi Salak, Kerajaan, Sitellu Tali Urang Julu, Sitellu Tali
Urang Jehe. Suak Boang, daerahnya meliputi Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kajang, dan Singkil.
Menjadi sangat menarik ketika ternyata wilayah Dairi ini dulunya berperan sangat penting dalam arus perdagangan internasional dalam perannya sebagai penyuplai kapur barus (kamper) dan kemenyan yang sangat memashyurkan nama Barus sebagai kota pelabuhan yang sangat dikenal dan diperbincangkan para pedagang dan penjelajah samudera kala itu.
Hal ini diperkuat dengan catatan Tom Pires, seorang musafir Portugis, yang di awal abad ke 16 mendeskripsikan Barus lebih jelas. Ia menyebutkan negeri ini sangat kaya, dibuktikan dengan adanya pedagang India dan Arab yang datang langsung untuk mencari kamper dan kemenyan. Barus, lanjut Tom Pires telah lama berdagang dengan negeri pedalaman, dimana hasil bumi berupa kamper dan kemenyan di Barus, didatangkan dari Pedalaman. Pedalaman dimaksud adalah tanah Pakpak yang kala itu setidaknya mencakup Manduamas, Pakkat, dan Parlilitan. Tanjung (2010 : 19)
Pada masa penjajahan Belanda daerah ini termasuk kedalam Onderafdeling Tanah Batak. Namun setelah Indonesia merdeka pemerintah
melakukan pembenahan dengan merubah Onderafdeling menjadi “urung” atau kawedanan dari “uhak” (Kabupaten) Tapanuli Utara. Dalam perkembangan
hasil pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara, dan pada akhirnya tahun 2003 berdiri juga kabupaten Pakpak Bharat sebagai pemekaran dari Kabupaten Dairi.
Etnis Pakpak Dairi adalah salah satu etnis yang mempunyai jejak sejarah yang panjang dengan peninggalan-peninggalan yang terbagi kedalam beberapa masa, mulai dari masa Pra Sejarah sampai ke masa pendudukan Jepang dan, masa kemerdekaan.
Kendati tak memiliki mitologi lengkap yang mencakup ihwal penciptaan dunia dan manusia pertama, orang Pak-pak mempunyai folklore tentang lintasan peradabannya. Menurut folklore ini Pak-pak mengenal lima zaman yakni : Similangilang, Sintuara, Sihaji, Hindu, dan Pemimpin. Tanjung (2010 : 19)
Peninggalan yang terbanyak dijumpai berasal dari zaman Hindu, dan zaman Sihaji. Dari zaman Hindu dikenal mejan, dan benda megalitik lainnya seperti bantun kerbo (batu kerbau), Peninggalan dari zaman Sihaji dikenal dengan Koden Loyang, Kalaukati, Sulapah, Pinggan Pasu, Gabus, dan Borgot. Peninggalan ini menjadi pertanda bahwa etnik Pakpak sebenarnya sudah mengalami interaksi dengan berbagai kebudayaan luar,sehingga menggugurkan asumsi bahwan etnis Pakpak Dairi adalah Etnis yang sangat terisolir dari pengaruh budaya-budaya luar.
sampai saat ini, baik itu berupa dokumen, benda ataupun bangunan-bangunan yang masih dipakai dan tidak di pakai masyarakat setempat.
Peninggalan sejarah oleh masyarakat, tentunya tidak terlepas dari konsep religi atau kepercayaan yang diyakini masyarakat pada masanya, yakni animisme dan dinamisme.
Taylor memaparkan lebih jauh tentang kepercayaan masyarakat kepada Roh dan Dewa, yang dinamakan Animisme, atau Spiritisme, yaitu kepercayaan kepada dua macam roh, yakni roh manusia atau roh binatang dan roh bukan manusia dan binatang. (djauharul28.wordpress.com (2001))
Konsep religi tersebut berperan membentuk pola pikir dan tingkah laku masyarakat yang pada akhirnya menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat itu sendiri.
Dari jejak sejarah berupa peninggalan – peninggalan ini lah kita dapat mempelajari budaya bangsa yang merupakan azas program pemerintah yang diimplementasikan dalam bentuk berbagai pembelajaran kesejarahan dari tingkat dasar sampai ke tingkat pendidikan tinggi.
Ketika masyarakat hanya diperkenalkan dengan kebudayaan masa kini saja, maka akan sangat rentan menghadapi perkembangan budaya. Jika akar dari terbentuknya suatu masyarakat tidak dipahami dengan baik, maka identitas masyarakat tidak mempunyai akar yang kuat, dan sudah dapat dipastikan, identitas kebudayaan akan mudah ditumbangkan oleh angin kencang kebudayaan asing.
Dari uraian diatas sebagai dasar pemikiran dan menjadi latar belakang peneliti tertarik untuk meneliti tentang “SITUS DAN PENINGGALAN SEJARAH DI KECAMATAN SILIMA PUNGGA-PUNGGA, SIDIKALANG DAN SUMBUL, KABUPATEN DAIRI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di dasar pemikiran, maka Peneliti mengidentifikasi Masalah dalam Penelitian sebagai berikut :
1. Identifikasi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi.
2. Fungsi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul Kabupaten Dairi sebagai pembelajaran sejarah disekolah dan masyarakat.
Sidikalang dan Sumbul Kabupaten Dairi sebagai sumber pembelajaran sejarah disekolah dan masyarakat.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu “Situs dan Peninggalan Sejarah Kecamatan Silima
Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul di Kabupaten Dairi Sebagai Sumber Pembelajaran”.
D. Perumusan Masalah
Untuk lebih mendekatkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan lebih mempermudah peneliti didalam pembahasan, maka peneliti merumusakan masalah yang akan di teliti sebagai berikut :
1. Identifikasi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi.
2. Manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul , Kabupaten Dairi.
E. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yang disesuaikan dengan permasalahan diatas adalah :
1. Untuk mengidentifikasi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi. 2. Untuk mengetahui manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi sebagai sumber pembelajaran disekolah dan masyarakat.
3. Untuk mengetahui peranan pemerintah / dinas terkait dalam pelestarian Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Bagi Peneliti, Untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan tentang Situs dan Peninggalan Sejarah di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Dairi, dan sebagai bahan masukan bagi para peneliti selanjutnya dalam usaha pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan kita, melalui pengetahuan sejarah lokal yang ada di Indonesia.
3. Bagi masyarakat, memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat dalam usaha mempertahankan dan melestarikan kebudayaan.
4. Bagi pemerintah, dengan penelitian ini diharapkan, pemerintah dapat semakin memperhatikan dan menjaga Situs dan Peninggalan sejarah di wilayahnya masing-masing, serta semakin menggalakkan Pengajaran Sejarah lokal di sekolah-sekolah.
5. Bagi pembaca, Untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, tentang Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, kabupaten Dairi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan
Bertolak dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
1. Kabupaten Dairi, merupakan Salah satu kabupaten tertua di Sumatera Utara yang mempunyai jejak peninggalan sejarah yang cukup banyak dijumpai hingga saat ini. Peninggalan tersebut, berasal dari beberapa zaman, diantaranya zaman Pra Kolonial, Zaman Zending, Zaman penjajahan belanda, zaman pendudukan jepang, sampai zaman awal kemerdekaan.
2. Kondisi benda-benda peninggalan sejarah tersebut, sebagian besar masih dalam kedaan baik, karena sudah ada upaya perlindungan dari masyarakat maupun pemerintah.
b. Saran
Adapun saran-saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini adalah:
1. Pemerintah Pusat sudah seharusnya mulai memasukkan mata pelajaran sejarah lokal kedalam kurikulum, guna mencegah semakin jauhnya ketimpangan pengetahuan antara sejarah nasional dan sejarah lokal. 2. Pemerintah diharapkan memberikan perhatian yang lebih lagi terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Asnan, Gusti. (2007) . Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera, Jogjakarta, Penerbit Ombak
Alwi, Hasan.(2001), Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Pusat Bahasa departemen Departemen Pendidikan nasional. Jakarta
Haviland, William. A. (1988) “Agama dan Magi” dalam Antropologi 2, Erlangga Jakarta
Koestoro, L . P., dkk. (2003) “ Riau Merentang Zaman (Tinjauan Arkeologis daerah Riau)” dalam BPA, No.9. Medan, Balai Arkeologi
Kuntowijoyo.(1995). Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Benteng
Purba. O.H.S.(1998). Migran Batak Toba Di Luar Tapanuli Utara : Suatu deskripsi, Medan, Monora.
Sibarani, Agustin. (1979). Perjuangan Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII, Jakarta, CV. Ever Ready Ltd.
Syamsudin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Ombak
Tanjung, Flores. (2010). Dairi dalam Kilatan Sejarah,Bandung, Penerbit Alfabeta Bandung.
Wertheim, W.F. (1999). Masyarakat Indonesia Dalam Transisi, Studi perubahan Sosial, Yogyakarta, PT.Tiara Wacana yogya.
Wiradnyana, Ketut.(2011). Pra Sejarah Sumatera Bagian Utara: Kontribusinya pada Kebudayaan kini,Jakarta,Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Cara Pedia (2012) (http//:carapedia.com/pengertiandefenisipembelajaranmenurut para_ahli_info507.html.)
Djauharul. (2011) (djauharul28.wordpress.com/2011/10/19/e-b-taylor-anemisme-dan-magis)