PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG EKOLOGI DI MAN KABANJAHE
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
O l e h :
ISKANDAR DINATA GINTING
NIM. 8146174021
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Iskandar Dinata Ginting : Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI) terhadap Keterampilan Proses Sains, Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa Tentang Ekologi di MAN Kabanjahe. Tesis. Program Pascasarjana Unversitas Negeri Medan (UNIMED). 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran terhadap : (1) keterampilan proses sains, (2) sikap ilmiah dan (3) hasil belajar siswa pada materi ekologi di kelas X di MAN Kabanjahe. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas ditentukan secara acak dengan teknik clutser random sampling. Kelas A dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning, kelas B dengan strategi pembelajaran Group Investigation, sedangkan kelas C (Kontrol) dengan strategi pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian menggunakan tes keterampilan proses sains dalam bentuk uraian lembar observasi keterampilan proses sains angket sikap ilmiah, dan tes hasil belajar dalam bentuk essay tes. Teknik analisis data menggunakan Analisis Covariat (ANACOVA) pada taraf signifikan α = 0,05 dengan bantuan SPSS 24.0
Hasil penelitian menunjukkan (1) ada pengaruh signifikan strategi pembelajaran terhadap keterampilan proses sains (F = 9,229; P = 0,000). Keterampilan Proses Sains Siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem
Based Learning (PBL) (89,23 ± 5.001) secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan dengan strategi Group Investigation (GI) (88,31 ± 4.368) maupun strategi konvensional (84,46 ± 3,625); (2) ada pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap sikap ilmiah siswa (F = 41,383; P = 0,000). Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning (PBL) (91,29 ± 3,426) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan strategi Group
Investigation (GI) (88,00 ± 5,581) maupun strategi konvensional (81,85 ± 2,344);
(3) ada pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa (F = 25,005; P = 0,000). Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning (PBL) (90,26 ± 4,039) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan strategi Group Investigation (GI) (88,28 ± 3,731) maupun strategi konvensional (83,96 ± 2,010). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan strategi Problem
Based Learning (PBL) pada materi ekologi dalam upaya meningkatkan
keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Keterampilan Proses Sains, Sikap Ilmiah, Hasil Belajar, Strategi
Problem Based Learning, Group Investigation dan Pembelajaran
ii ABSTRACK
Iskandar Dinata Ginting : Influence of Learning Strategies Problem Based Learning (PBL) and Group Investigation (GI) of the Science Process Skills, Scientific Attitude and Learning Outcomes Students About Ecology at MAN Kabanjahe. Thesis. Graduate Program of University of Medan (UNIMED). 2016.
This study aims to determine the effect of the learning strategies: (1) The science process skills, (2) the scientific attitude and (3) the results of students in ecological materials in class X MAN Kabanjahe. The research method using a quasi-experimental samples are 3 classes were randomly assigned to clutser random sampling technique. Class A are teaching with learning strategies Problem Based Learning, class B with Group Investigation learning strategies, while class C (control) with conventional learning strategies. The research instrument using science process skills test in the form description science process skills of observation sheet questionnaires scientific attitude, and achievement test in the form of essay test. Data were analyzed using analysis Covariat (ANACOVA) at significance level α = 0.05 using SPSS 24.0
The results showed (1) significant effect on the learning strategies science process skills (F = 9.229; P = 0.000). Science Process Skills Students that learned with the strategy of Problem Based Learning (PBL) (89.23 ± 5,001) was significantly higher than the Group's strategy of Investigation (GI) (88.31 ± 4,368) as well as conventional strategy (84.46 ± 3.625) ; (2) there was a significant effect of learning strategies to the scientific attitude of students (F = 41.383; P = 0.000). Scientific attitude of students that learned with the strategy of Problem Based Learning (PBL) (91.29 ± 3.426) was significantly higher than the Group's strategy of Investigation (GI) (88.00 ± 5.581) as well as conventional strategy (81.85 ± 2.344); (3) No significant influence learning strategy on learning outcomes of students (F = 25.005; P = 0.000). Student learning outcomes that learned with the strategy of Problem Based Learning (PBL) (90.26 ± 4.039) was significantly higher than the Group's strategy of Investigation (GI) (88.28 ± 3.731) as well as conventional strategy (83.96 ± 2.010). As a follow up of the results of this study are expected teachers to be able to implement a strategy of Problem Based Learning (PBL) on ecological materials in an effort to improve science process skills, scientific attitudes and student learning outcomes.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul
“PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG EKOLOGI DI MAN KABANJAHE” dapat diselesaikan.
Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik
dalam menyelesaikan Program Magister pada Program Studi pendidikan
Biologi di Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas
dari bimbingan dan arahan yang terhormat Ibu Dr. Elly Djulia, M.Pd
selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Tumiur Gultom, SP., MP, selaku
dosen pembimbing II. Terima kasih atas segala saran, arahan, nasehat,
bimbingan, motivasi dan kemudahan yang Ibu berikan.
Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima
.,selaku Ketua dan Sekretaris beserta pegawai di lingkungan Prodi
iv
4. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Biologi PPs UNIMED yang
telah memberikan Ilmu Pengetahuan yang bermakna bagi penulis.
5. Bapak Drs. Hotman Efendi Tanjung selaku Kepala MAN Kabanjahe
yang telah memberikan dukungan dan izin penulis untuk mengadakan
penelitian di sekolah tersebut
6. Teman-teman seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Tahun Ajaran 2014 yang telah banyak memberikan bantuan dan
motivasi serta kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin selama
menjalani studi terkhusus kelas B1 di Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Ucapan terima kasih yang teristimewa kepada Ayahanda (Alm.M Amin
Ginting), Ibunda (Misni Br Surbakti), Abang (Putra Manda Ginting, SE, M.
Ali Amran Ginting S.T ) kakak (Sri Hamidah Br Ginting, Irma Yani Br
Ginting dan adikku Abdul Azis Ginting serta wanita tercinta (Rabda Isa
Bella Br Torong, S.Sos.I (C) yang telah memberi dorongan, semangat
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Terkhusus kepada sahabat
yang sudah memberikan masukan dan ilmu (Mhd.Adlan Lubis, M.Pd).
Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka
saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Desember 2016 Penulis
v
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1.Hakikat Belajar dan Hasil Belajar 8
2.1.2.Keterampilan Proses Sains 9
2.1.3.Sikap Ilmiah 12
2.1.4.Hakikat Strategi Pembelajaran 15
2.1.5.Strategi Pembelajaran Problem Based Learning 15 2.1.6.Hakikat Strategi Pembelajaran Group Investigation (GI) 18
2.1.7.Strategi Pembelajaran Tradisional 21
2.2. Penelitian Relevan 22
2.3. Kerangka Berpikir 24
2.3.1.Pengaruh Strategi Pembelajaran (Problem Base Learning dan
Group Investigation) terhadap Keterampilan Proses Sains 24 2.3.2.Pengaruh Strategi Pembelajaran (Problem Base Learning dan
Group Investigation) terhadap Sikap Ilmiah 26 2.3.3.Pengaruh Strategi Pembelajaran (Problem Base Learning dan
Group Investigation) terhadap Hasil Belajar 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 31
3.4. Variabel Penelitian 32
3.5. Pengontrolan Perlakuan 32
3.6. Defenisi Operasional Penelitian 33
3.7. Teknik Pengumpulan Data 35
3.8. Instrumen Penelitian 36
3.9. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 38
3.10. Uji Coba Instrumen 41
3.11. Teknik Analisis Data 47
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50
4.1. Hasil Penelitian 50
4.1.1 Hasil Belajar Siswa 50
4.1.2 Keterampilan Proses 51
4.1.3 Sikap Ilmiah 52
4.2. Pengujian Hipotesis 52
4.2.1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa 52 4.2.2 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa 55
4.2.3 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa 56
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 59
4.3.1 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar 59 4.3.2 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa 61
4.3.3 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa 62
4.4. Keterbatasan Penelitian 63
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 65
5.1. Simpulan 65
5.2. Implikasi 66
5.3. Saran 67
Daftar Pustaka 68
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Keterampilan Proses dan Sub Keterampilan Proses 11
Tabel 2.2. Sintaks (Tahapan) Untuk Pembelajaran Berbasis Masalah 18
Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design 32
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Keterampilan Proses Sains 36
Tabel 3.3. Asfek-asfek yang menjadi Dimensi dari Sikap Ilmiah 37
Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa 38
Tabel 3.5. Kriteria Validitas Instrumen Tes 42
Tabel 3.6. Ringkasan Perhitungan Validitas Tes 43
Tabel 3.7. Interpretasi Derajad Reliabilitas Instrumen 44
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Bagan alur Perlakuan Penelitian 40
Gambar 3.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas X MAN Kabanjahe 54
Gambar 3.3. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa Kelas X MAN Kabanjahe 56
Gambar 3.4. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa
Kelas X MAN Kabanjahe 58
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 73
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas PBL 80
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas GI 103
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Konvensional 123
Lampiran 5. Tes Hasil Belajar 135
Lampiran 6. Tes Keterampilan Proses Sains 137
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 140
Lampiran 8. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains 172
Lampiran 9. Tes Sikap Ilmiah 176
Lampiran 10. Uji Coba Validitas Instrumen Penelitian (Kognitif) 180
Lampiran 11. Tabel Uji Reliabilitas (Kognitif) 182
Lampiran 12. Tabel Tingkat Kesukaran Soal (Kognitif) 183
Lampiran 13. Tabel Daya Beda Soal (Kognitif) 185
Lampiran 14. Data Hasil Penelitian (Kognitif) 187
Lampiran 15. Tabel Uji Validitas Instrumen Penelitian (KPS) 188
Lampiran 16. Tabel Uji Reliabilitas (KPS) 191
Lampiran 17. Tabel Uji Tingkat Kesukaran Soal (KPS) 193
Lampiran 18. Tabel Daya Beda Soal (KPS) 195
Lampiran 19. Data Hasil Penelitian (Keterampilan Proses Sains) 197
Lampiran 20. Data Hasil Penelitian (Sikap Ilmiah) 198
Lampiran 21. Statistik Deskriptif dan |Uji Prasyarat Hasil Penelitian 199
Lampiran 22. Hasil Uji ANAKOVA (Hasil Belajar) 202
Lampiran 23. Hasil Uji ANAKOVA (Keterampilan Proses) 205
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Keterampilan Proses dan Sub Keterampilan Proses 11
Tabel 2.2. Sintaks (Tahapan) Untuk Pembelajaran Berbasis Masalah 18
Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design 32
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Keterampilan Proses Sains 36
Tabel 3.3. Asfek-asfek yang menjadi Dimensi dari Sikap Ilmiah 37
Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa 38
Tabel 3.5. Kriteria Validitas Instrumen Tes 42
Tabel 3.6. Ringkasan Perhitungan Validitas Tes 43
Tabel 3.7. Interpretasi Derajad Reliabilitas Instrumen 44
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Bagan alur Perlakuan Penelitian 40
Gambar 3.2. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas X MAN Kabanjahe 54
Gambar 3.3. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa Kelas X MAN Kabanjahe 56
Gambar 3.4. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Siswa
Kelas X MAN Kabanjahe 58
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Materi Ekologi merupakan materi yang mempelajari hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya) (KBBI,
1997). Ekologi dipandang sebagai materi yang sangat penting karena materi ini
berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari, sehingga ketika
mempelajarinya akan lebih berkesan dan bermakna di benak peserta didik karena
dapat secara langsung ke alam nyata. Selain itu kerusakan Ekologi dirasakan oleh
hampir seluruh manusia. Segala upaya dipandang mutlak dilakukan demi
mencegah agar kerusakan Ekologi tidak semakin parah, terutama oleh dunia
pendidikan.
Berdasarkan data yang di dapat diketahui bahwa rasa keingintahuan peserta
didik terhadap materi-materi Biologi terutama materi Ekologi masih rendah. Hal
ini terlihat ketika proses belajar mengajar berlangsung, peserta didik terlihat tidak
bersemangat, ketika di beri tugas untuk mengerjakan soal dan tugas lainnya.
Frekuensi bertanya peserta didik juga masih sangat rendah, terlihat ketika di beri
kesempatan untuk bertanya hanya satu atau dua orang atau bahkan tidak ada sama
sekali. Pembelajaran juga terkesan membosankan, hal ini terbukti dengan
kegelisahan yang dirasakan peserta didik untuk dapat keluar ruangan walaupun
waktu belum habis atau keinginan peserta didik agar guru yang mengajar cepat
keluar ruangan. Bahkan peserta didik akan lebih senang jika jadwal guru yang
2
kurang mendukung pengembangan pengetahuan dan penguasaan konsep, sikap,
dan keterampilan proses siswa.
Bahkan, dari hasil wawancara tidak terstruktur kepada wakil bidang
kurikulum di sekolah tersebut didapatkan informasi bahwa pembelajaran Biologi
disekolah tersebut jarang sekali mengadakan praktikum, hal ini dikarenakan
sekolah tersebut belum memilki laboratorium Biologi. Kalaupun ada praktikum
hanya satu atau dua kali dalam satu semesternya, hal ini dilakukan jika ada
tuntutan ujian semester yang mengharuskan adanya penilaian praktikum atau
laporan guru tentang kegiatan pembelajaran kepada kepala sekolah. Berikut ini
merupakan nilai praktikum Biologi pada materi Ekologi pada tiga tahun terakhir
yaitu dengan rata-rata nilai pada tahun ajaran 2012/2013 adalah 74 dan pada tahun
ajaran 2013/2014 nilainya menurun menjadi 73 serta tahun ajaran 2014/2015
adalah 76 Beberapa hasil temuan diatas mengindikasikan bahwa peserta didik di
MAN Kabanjahe memilki kemampuan keterampilan proses yang rendah dalam
pembelajaran Biologi khususnya materi Ekologi.
Senada dengan temuan diatas, hasil belajar Biologi pada materi Ekologi
peserta didik di MAN Kabanjahe juga masih kurang memuaskan. Hal ini terlihat
rata-rata nilai ujian akhir semester Biologi kelas X masih dibawah nilai KKM
yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu: (1) Pada tahun ajaran 2012/2013 KKM yang
ditetapkan adalah 80 nilai rata-rata yang didapatkan adalah 70. (2) Tahun ajaran
2013/2014 KKM yang ditetapkan 80, nilainya rata-rata 72 serta, (3) Tahun ajaran
2014/2015 KKM 81 nilai rata-rata adalah 74 (Data hasil penilaian langsung dari
3
MAN Kabanjahe merupakan sekolah agama yang sudah memiliki ruangan
laboratorium, perlengkapan untuk mengadakan praktikum sudah ada walapun
belum terlalu lengkap karena untuk laboratorium tersebut masih bersatu dengan
mata pelajaran lain seperti Kimia dan Fisika. Disamping itu, sekolah ini terletak
di area pertanian yang masih asri sehingga lingkungan sekitar dapat di jadikan
sebagai laboratorium alami, sesuai dengan topik pembelajaran yang akan
dipelajari. Akan tetapi guru jarang sekali menggunakannya. Guru lebih sering
menyampaikan materi dengan memberi ceramah dan pemberian tugas kepada
peserta didik. Padahal, menurut Mutiara (2011) objek kajian Biologi berkaitan
dengan makhluk hidup dan alam sekitar, sehingga bukan hanya berupa fakta,
prinsip, ataupun konsep, tetapi suatu proses penemuan. Proses pembelajaran
Biologi menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar.
Oleh karena itu, pembelajaran Biologi idealnya dipelajari secara ilmiah untuk
meningkatkan hasil belajar.
Selanjutnya dalam hal proses penemuan tersebut melatih peserta didik
dalam tiga hal komponen sains yaitu sikap, proses dan produk. Pada dasarnya
pelajaran Biologi berupaya untuk membekali peserta didik dengan berbagai
kemampuan tentang cara mengetahui dan cara mengerjakan yang dapat membantu
peserta didik untuk memahami alam sekitar. Sehingga melalui tiga komponen
tersebut peserta didik dilatih untuk mencapai produk materi dengan menerapkan
sikap yang ilmiah serta membutuhkan keterampilan proses yang menunjang.
Strategi pembelajaran merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan
4
menyatakan bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika strategi pembelajaran
yang digunakan sesuai dengan karakteristik pelajar dan materi yang dibelajarkan.
Gagasan lainnya oleh Dick, W dan Carey, L (1985) yang menyatakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Diantara
strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran adalah strategi pembelajaran problem based learning (PBL) dan
group investigation (GI).
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah terkait pembelajaran Biologi di MAN Kabanjahe, diantaranya yaitu: (1)
Pembelajaran Biologi masih berpusat pada hasil belajar pada tingkat kognitif
siswa; (2) Pola pembelajaran yang diterapkan masih didominasi paradigma
teaching (teacher-centered), non-konstruktivistik, dan bukan paradigma learning;
(3) Strategi pembelajaran masih menggunakan strategi Konvensional sehingga
siswa cendrung pasif; (4) Keterampilan proses siswa jarang di asah bahkan tidak
dilakukan; (5) Kegiatan praktikum jarang dilakukan; (6) Lingkungan sekitar
jarang dilakukan sebagai objek pembelajaran.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas ada banyak
masalah yang muncul untuk bisa diteliti. Setiap masalah yang muncul tentu
memerlukan penelitian sendiri. Dalam penelitian ini, yang menjadi batasan
5
1. Keterampilan proses sains dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa
dalam menggambarkan hasil pengamatan,menggunakan alat dan bahan
,mengelompokkan hasil pengamatan, menafsirkan, meramalkan,
menerapkan konsep, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil
pengamatan dan mengajukan pertanyaan.
2. Sikap ilmiah dibatasi pada kemampuan peserta didik dalam menjawab
soal-soal untuk mengukur sikap ilmiah dengan menggunakan strategi skala sikap
Linkert berdasarkan indikator menurut Klopter (Simatupang, 2011) meliputi
rasa ingin tahu, sikap senantiasa mendahulukan bukti, sikap luwes terhadap
gagasan baru, sikap merenung secara kritis dan sikap peka/peduli terhadap
makhluk hidup dan lingkungan yang telah dimodifikasi sesuai dengan
materi Ekologi.
3. Hasil belajar Biologi siswa dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif
berdasarkan taksonomi Bloom meliputi pengetahuan atau ingatan (C1),
Pemahaman (C2), penerapan atau aplikasi (C3), analisis (C4), evaluasi (C5),
dan kreasi atau mencipta (C6) pada materi Ekologi di kelas X MAN
Kabanjahe yang diperoleh melalui tes hasil belajar.
4. Strategi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah strategi
Problem based learning (PBL), Group investigation (GI) dan Konvensional.
1.4. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi
6
dan Konvensional terhadap keterampilan proses sains Biologi siswa tentang
Ekologi di MAN Kabanjahe ?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran
(Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan
Konvensional terhadap sikap ilmiah siswa tentang Ekologi di MAN
Kabanjahe ?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran
(Problem Based Learning (PBL), Group investigation (GI) dan
Konvensional terhadap hasil belajar siswa tentang Ekologi di MAN
Kabanjahe ?
1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL),
Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap kerampilan proses
sains siswa tentang Ekologi di MAN Kabanjahe.
2. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL),
Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap sikap ilmiah siswa
tentang Ekologi di MAN Kabanjahe.
3. Pengaruh penerapan strategi pembelajaran (Problem Based Learning (PBL),
Group investigation (GI) dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa
7
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
pada umumnya dan pembelajaran Biologi khususnya, baik secara teoretis maupun
secara praktis. Manfaat teoritis yaitu diharapkan dari penelitian ini adalah bahwa
temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan literatur dan informasi
ilmiah bagi guru, pengelola, maupun pengembang lembaga pendidikan yang
berkaitan dengan penerapan strategi Problem Based Learning dan Group
Investigationdi dalam kelas – kelas pembelajaran tentang peningkatan
keterampilan proses sains, sikap ilmiah dan hasil belajar Biologi.
Manfaat praktis yang diharapkan adalah bahwa temuan dari penelitian ini
dapat menjadi bahan masukan dan acuan untuk pengambilan kebijakan
pendidikan dalam rangka peningkatan kinerja guru dan peningkatan
pemberdayaan guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran,
serta efektivitas dan efisiensi pembelajaran, termasuk peningkatan hasil belajar
siswa, dan keterampilan proses siswa melalui penerapan strategi pembelajaran
65
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil – hasil temuan penelitian dan analisis yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh beberpa simpulan, antara lain :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran tipe Problem
Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional
terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi ekologi kelas X pada
MAN Kabanjahe. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan rata – rata nilai
90,26 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Group Investigation (GI)
dengan nilai rata – rata 88,28 dan pembelajaran konvensional dengan nilai
rata – rata 83,96.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran tipe Problem
Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional
terhadap keterampilan proses sains biologi siswa pada materi ekologi kelas
X pada MAN Kabanjahe. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan nilai rata –
rata 89,23 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Investigation (GI) dengan rata –
rata nilai 88,31 dan pembelajaran konvensional dengan nilai rata – rata
66
3. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran tipe Problem
Based Learning (PBL), Group Investigation (GI) dan konvensional
terhadap sikap ilmiah siswa pada materi ekologi kelas X pada MAN
Kabanjahe. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan nilai rata – rata
91,29 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Investigation (GI) dengan rata –
rata nilai 88,00 dan pembelajaran konvensional dengan nilai rata – rata
81,85.
5.2 Implikasi
Tingginya hasil belajar yang diajarkan dengan strategi Problem Based
Learning (PBL) dan Investigation (GI) dikarenakan siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Setiap siswa diharuskan mencari informasi dan memberikan
informasi materi (ekologi) untuk dibagikan ke teman kelompok lain sehingga
pemahaman siswa mengenai materi ekologi jauh lebih berkesan dibandingkan
dengan pemahaman dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran
konvensional yang hanya mendengarkan ceramah dari guru tanpa terlibat aktif
dalam prose belajar mengajar.
Sikap merupakan hal penting dalam setiap diri siswa, dalam hal ini guru
harus berperan lebih banyak agar sikap ilmiah dperlihatkan dalam setiap proses
pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan hasil yang adanya
pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran tipe Problem Based
67
keberhasilan suatu proses belajar mengajar di sekolah. Keberhasilan belajar
mengajar dapat diukur dalam bentuk nilai dan perubahan sikap dari siswa ke arah
yang lebih baik dan juga siswa mampu mengingat pelajaran yang disampaikan
guru dengan baik.
5.3 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut
dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Sebelum proses belajar mengajar, hendaknya guru mampu menerapkan
strategi pembelajaran tipe Problem Based Learning (PBL) maupun Group
Investigation (GI) dan dapat merencanakan dengan langkah – langkah
/sintaks pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga proses
pembelajaran di dalam kelas dapat berjalan sesuai dengan langkah – langkah
strategi pembelajaran tersebut sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik.
2. Dalam mengajarkan materi ekologi, hendaknya guru mampu menyesuaikan
strategi pembelajaran dan materi yang akan dipelajari, karena tidak semua
strategi sesuai dengan materi ekologi.
3. Kepada peneliti dan pemerhati pendidikan khususnya bidang biologi.
Peneliti menyarankan kiranya para peneliti dapat melanjutkan penelitian
tentang pengaruh penggunaan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar,
keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa. Karena peneliti merasa
hal ini penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia, khususnya di MAN
Kabanjahe sehingga dapat bermanfaat sebagai penyeimbang teori dan acuan