• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL PADA ANAK USIA 12-14 TAHUN DI DUSUN I DESA SEI ROTAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL PADA ANAK USIA 12-14 TAHUN DI DUSUN I DESA SEI ROTAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL

PADA ANAK USIA 12-14 TAHUN DI DUSUN I DESA SEI ROTAN

KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN

DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

FITRIA IRWAN

NIM. 1123371006

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

A. Riwayat Pribadi

1. Nama : Fitria Irwan

2. Tempat Tanggal Lahir : Medan, 23 Januari 1994

3. Alamat : Jln Sidomulyo Psr IX Gg. Garuda Ujung No. 4

Dusun I Desa Sei Rotan

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Anak Ke : 2 dari 3 Bersaudara

7. Email : Fitria.irwan23@gmail.com

B. Data Orang Tua

Nama Orang Tua

1. Ayah : Irwansyah

2. Ibu : Tengku Nurmaliah

Pekerjaan Orang Tua

1. Ayah : Wiraswasta

2. Ibu : Ibu Rumah Tangga

3. Alamat Orang Tua : Jln Sidomulyo Psr IX Gg. Garuda Ujung No. 4

Dusun I Desa Sei Rotan

C. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan SD : SD Madinatussalam

2. Pendidikan SMP : SMP Islam Al-Ulum

(6)

i

ABSTRAK

FITRIA IRWAN. NIM 1123371006. “Peranan Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Moral Pada Anak Usia 12-14 Tahun Di Dusun I Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”

Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya kenakalan-kenakalan yang dilakukan anak-anak dalam berperilaku sehingga hilangnya nilai moral pada anak, orang tua yang kurang memiliki pengetahuan atau wawasan serta orang tua yang sibuk bekerja sehingga waktu bersama dengan anak menjadi berkurang. Oleh karena itu, orang tua menjadi tidak peduli terhadap peranannya dalam membina moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh data tentang peranan orang tua dalam menanamkan nilai moral pada anak usia 12-14 tahun di Dusun I Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang mempunyai anak yang berusia 12-14 tahun sebanyak 164 Kepala Keluarga. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 33 orang tua. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif

melalui angket dengan menggunakan rumus frekuensi yaitu P = 100%

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Selama proses

penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semuanya

teratasi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini

penulis sampaikan ucapan terima kasih terkhusus kepada kedua orang tua tercinta

atas semangat, doa serta dukungan moral maupun moril mulai dari awal

perkuliahan sampai selesainya dan kepada dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan arahan serta masukan dalam setiap tahap penyelesaian

skripsi.

Penulis juga mengharapkan saran-saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Pada akhir kata penulis sangat berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya terutama sebagai bahan masukan

bagi berbagai pihak yang terkait dengan permasalahan yang diangkat menjadi

judul skripsi ini.

Medan, Februari 2017 Penulis

Fitria Irwan

(8)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT berkat rahmat, hidayah,

dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Peranan Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Moral Pada Anak

Usia 12-14 Tahun Di Dusun I Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan pada program Strata-1 di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari pada

penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan

dan Kepegawaian Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP

(9)

iv

7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah FIP UNIMED.

8. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan, saran, serta motivasi kepada penulis.

9. Dra.Rosdiana, M.Pd, Drs.Elizon Nainggolan, M.Pd, Dr.Sudirman, S.E, M.Pd,

selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran

selama penyusunan skripsi.

10.Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNIMED yang telah

memberikan ilmu selama penulis mengikuti perkuliahan.

11.Kak Surya Indrawati, M.Pd dan para staff pegawai FIP UNIMED yang telah

banyak membantu penulis demi kelancaran administrasi surat-menyurat

selama penyusunan skripsi ini.

12.Bapak Suwandi, M.S selaku Kepala Desa Sei Rotan yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

13.Secara terkhusus dan teristimewa terima kasih dengan penuh cinta dan sayang

penulis ucapkan kepada Ayahanda Irwansyah dan Ibunda Tengku Nurmaliah

yang begitu banyak memberikan kasih sayangnya, doa, motivasi, serta

dukungan moral maupun moril kepada penulis sehingga terdorongnya

semangat dalam menjalankan dan menyelesaikan perkuliahan di kampus

UNIMED.

14.Tercinta buat Abangda Muammar Irwan, Adinda Muhammad Teguh Irwan,

Kakanda Mustika Dewi Lestari, dan Prasetiyo Hutomo, terima kasih kepada

(10)

v

15.Sepupu tercinta Diba, Tania, Ayu, Kak Sarah, dan Farah yang telah

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

16.Sahabat terbaik Putri Lia Darmi, Khairunnisa, Dyah Tri Renartika, Nurul

Huda, dan sahabat-sahabat Alumni XII-IPA angkatan Ke-4 lainnya yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

17.Teman-teman PKL Mutiara, Rini, Rina, Irhamdani, terima kasih sudah

menjadi keluarga selama di PKL.

18.Teman-teman seperjuangan PLS 2012 Wina, Lika, Noni, Alawi, Wasiso, Juni,

Marta, Yonggi, Jetro, Yovita, Tiur, Dhita, Meri, Siti, Isti, Nisa, Fitri, Mucim,

Fadli, Eva, Okta, dan teman-teman PLS lainnya yang tidak dapat disebutkan

satu persatu serta adik-adik stambuk jurusan PLS.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis

mengharapkan saran-saran demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga

akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan

penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut.

Medan, Februari 2017

Fitria Irwan

(11)

vi A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...6

1. Penanaman Nilai Moral ...9

2. Peranan Orang Tua ...13

3. Anak ...20

4. Peranan Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Moral Anak ...21

(12)

vii

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ...31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...33

B. Deskripsi Data ...34

C. Hasil Penelitian ...35

D. Pembahasan...53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...57

B. Saran ...58

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Tahap Perkembangan Nilai Moral Anak ...10

Tabel 2 Data Responden Yang Diambil ...27

Tabel 3 Kisi-Kisi Angket ...30

Tabel 4 Waktu Penelitian ...32

Tabel 5 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Memberikan Contoh Kepada Anak Agar Berprilaku Baik ...36

Tabel 6 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Menunjukkan Kepada Anak Agar Berprilaku Ramah Kepada Sesama ...36

Tabel 7 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Memberikan Contoh Kepada Anak Untuk berprilaku Jujur ...37

Tabel 8 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Menunjukkan Sikap Sabar Ketika Sedang menghadapi Masalah ...37

Tabel 9 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Menunjukkan Prilaku Hormat Kepada Yang Lebih Tua ...38

Tabel 10 Rekapitulasi Peranan Orang Tua Sebagai Modelling ...39

Tabel 11 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Menasihati Anak Agar Tidak Menyakiti Orang Lain ...40

Tabel 12 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam menegur Anak Anak Ketika Mengeluarkan Kata-Kata Kotor ...41

Tabel 13 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Berkata Dengan Lemah Lembut Jika Anak Berbuat Salah Atau Berbuat Tidak Baik ...41

Tabel 14 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengajak Anak Untuk Banyak Berbuat Baik ...42

(14)

ix

Tabel 16 Rekapitulasi Peranan Orang Tua Sebagai Mentoring ...43

Tabel 17 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengajak Anak Untuk

Taat Dalam Beribadah ...44

Tabel 18 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengajak Anak Untuk

Berbagi Dengan Sesama ...45

Tabel 19 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Menyediakan Waktu

Bersama Anak Walaupun Sudah Letih Seharian Bekerja ...45

Tabel 20 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengawasi Anak Dalam Pergaulannya ...46

Tabel 21 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengajak Anak Untuk

Bergotong Royong Di Rumah dan Di Masyarakat ...46

Tabel 22 Rekapitulasi Peranan Orang Tua Sebagai Organizing ...47

Tabel 23 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengajarkan Tentang

Berdoa Sebelum Dan Sesudah Melakukan Kegiatan ...48

Tabel 24 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengajarkan Anak Untuk Bersikap Sopan Santun Kepada Yang Lebih Tua ...49

Tabel 25 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengajarkan Anak Untuk Saling Tolong Menolong Kepada Sesama ...50

Tabel 26 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengajarkan Tentang

Contoh-Contoh Yang Baik Dan Buruk Kepada Anak ...50

Tabel 27 Tanggapan Responden Tentang Orang Tua Dalam Mengajarkan Anak Untuk Tidak Mengambil Milik Orang Lain...51

Tabel 28 Rekapitulasi Peranan Orang Tua Sebagai Teaching ...52

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya, proses pendidikan dapat terjadi dalam banyak situasi

sosial yang menjadi ruang lingkup kehidupan manusia. Secara garis besar

proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan yaitu pendidikan

dalam keluarga (pendidikan informal), pendidikan dalam sekolah

(pendidikan formal), dan pendidikan dalam masyarakat (pendidikan

nonformal).

Salah satu problem yang mendasar dalam pendidikan adalah terkait

dengan pendidikan akhlak (moral). Minimnya pengetahuan masyarakat

terhadap pendidikan akhlak akan semakin memperparah dan memperpuruk

kondisi masyarakat berupa dekadensi moral.

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

perilaku anak yang menyebabkan semakin hilangnya nilai moral bangsa.

Hilangnya nilai moral bangsa ini tidak hanya dipengaruhi oleh

perkembangan ilmu dan teknologi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh

lingkungan masyarakat. Berbagai permasalahan yang ada saat ini sudah

sangat mencerminkan hilangnya nilai moral bangsa seperti penyalahgunaan

narkoba, meminum-minuman keras, pergaulan bebas, tawuran, berkelahi

dengan teman sebaya dan sebagainya.

Pada masa anak, penanaman nilai moral lebih efektif karena pada

masa ini adalah masa pembentukan sikap melalui pembiasaan. Masa ini,

(17)

2

orang tua, khususnya nilai moral. Oleh karena itu, pendidikan moral

perlu diajarkan orang tua kepada anak sejak dini sehingga tertanam dengan

baik didalam jiwa anak dan diharapkan setelah dewasa nanti anak tumbuh

menjadi pribadi yang bermoral.

Pendidikan moral pada anak adalah tanggung jawab sosial, dalam arti

setiap anggota masyarakat saling peduli dan mengawasi serta saling

melakukan langkah edukatif terhadap perilaku anak-anak dalam lingkungan

masyarakat tersebut, sekalipun bukan anaknya sendiri. Akan tetapi kasus

yang sering kita lihat adalah keluarga akan marah atau tersinggung ketika

ada laporan dari masyarakat tentang perilaku buruk yang dilakukan anaknya.

Keadaan ini membuat masyarakat menjadi kurang peduli kepada anak-anak

yang sebetulnya masih membutuhkan pengarahan.

Pihak pertama yang sangat berpengaruh dalam penanaman nilai

moral pada anak adalah orang tua. Dimana orang tua merupakan lembaga

pendidikan yang pertama dan utama yang diperoleh dan diterima oleh anak.

Karena pembinaan kepribadian anak telah ada sejak kecil, bahkan sejak

dalam kandungan.

Berdasarkan hasil penelitian Fera (2010:2) menyatakan bahwa

peranan orang tua sebagai pendidik dalam keluarga akan optimal untuk

menanamkan nilai-nilai keimanan, ibadah, moral manakala didukung oleh

kemampuan orang tua dalam menggunakan pola asuh yang dapat dijadikan

panutan, anak memiliki kebiasaan meniru yang kuat terhadap seluruh gerak

dan perbuatan dari figur yang menjadi idolanya, anak secara naluriah akan

menirukan perbuatan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, saudara dekat

(18)

3

Peranan orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, pengasuh,

pengajar, pembimbing, dan pemberi contoh dalam keluarga. Orang tua

sangat berperan dalam menanamkan nilai moral sebagai peletak dasar

perilaku bagi anak-anaknya. Dengan ditanamkannya nilai moral oleh orang

tua, diharapkan pada tahap perkembangan selanjutnya anak akan mampu

membedakan baik buruk, benar salah, sehingga ia dapat menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak diharapkan akan lebih mudah

menyaring perbuatan mana yang perlu diikuti dan perbuatan mana yang

harus dihindari.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan moral

dalam keluarga mulai luntur. Arus globalisasi menyerang disegala aspek

kehidupan bermasyarakat, tidak hanya masyarakat di kota tetapi juga

masyarakat di desa. Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan orang tua sangat

besar sebagai penentu terbentuknya moral manusia-manusia yang dilahirkan.

Sebagaimana kondisi dan situasi keluarga di Desa Sei Rotan adalah

orang tua yang masih kurang memiliki pengetahuan atau wawasan tentang

pendidikan moral. Hal itu disebabkan karena latar belakang pendidikan

orang tua yang masih rendah. Terdapat orang tua yang mimiliki tamatan

pendidikan hanya di Sekolah Dasar. Oleh karena itu, orang tua tidak

menyadari betapa pentingnya peranan mereka dalam menanamkan nilai

moral pada anaknya.

Beraneka ragam tingkah laku atau perbuatan remaja yang

menyimpang dari moral sering menimbulkan kegelisahan dan permasalah

terhadap orang lain. Penyimpangan moral tersebut dapat berwujud sebagai

(19)

4

remaja yang sering terjadi dan muncul dalam media-media pemberitaan yaitu

tawuran yang sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh para

pelajar sekolah, pergaulan bebas yang mengarah pada perilaku seks pra

nikah, pengguna narkoba yang biasanya dimulai dengan coba-coba dan

sekedar memenuhi rasa ingin tahu remaja, mabuk-mabukkan, membolos

sekolah, dan sebagainya.

Belum lagi ancaman yang muncul dari media seperti tayangan

kekerasan, pornografi dan pornoaksi. Sejauh ini kekhawatiran terbesar yang

menjadi pusat perhatian banyak kalangan adalah tindak kekerasan yang

dilakukan anak-anak muda, dan itu sudah merupakan keadaan gawat yang

perlu segera diatasi, namun demikian ada hal lain yang lebih

mengkhawatirkan yaitu usia pelaku tindak kriminalitas semakin lama

semakin muda (Borba, 2008). Hal ini menunjukkan banyaknya

penyimpangan moral yang dilakukan para generasi muda saat ini.

Perlu diketahui tingkat pengguna narkoba dikalangan remaja di

Indonesia sangat memprihatinkan. Dari data Badan Narkotika Nasional

(BNN), kasus penyalahgunaan narkoba terus meningkat dikalangan remaja.

Dari 2,21% (4 juta orang) pada tahun 2010 menjadi 2,8 (sekitar 5 juta orang)

pada tahun 2011 (http://www.republika.co.id).

Perilaku seks bebas juga menjadi masalah yang menyumbang angka

terbesar dalam kasus kenakalan remaja. Banyak survei yang menunjukkan

bahwa lebih dari 40% remaja Indonesia pernah melakukan hubungan seks.

Seks bebas seakan sudah menjadi hal yang lumrah dikalangan pelajar.

(20)

5

Diantaranya bahkan nekat melakukan aborsi demi menutupi hasil dari

hubungan terlarang tersebut (http://www.kompasiana.com).

Tuntutan ekonomi yang membuat orang tua sibuk bekerja untuk

mencari uang daripada meluangkan waktu untuk sekedar berbincang

(berkomunikasi) dengan anaknya. Hal ini terlihat pada keluarga yang secara

ekonomi kurang mampu. Sedangkan pada keluarga yang mampu, karena

persoalannya adalah karena orang tua terlalu sibuk dengan urusan-urusan di

luar rumah dalam rangka mengembangkan prestasi atau kemampuannya.

Keadaan ini jelas tidak menguntungkan perkembangan anak, dalam situasi

yang demikian anak merasa diabaikan, tidak diperhatikan, mudah mengalami

frustasi, mengalami konflik-konflik psikologis, sehingga dapat mendorong

anak menjadi nakal.

Sekarang ini banyak orang tua yang mengejar kepentingan mereka

sendiri dengan alasan untuk kesejahteraan anak, sehingga terkadang peran

mereka sebagai orang tua yaitu mendidik dan membimbing anak menjadi

terlalaikan. Dengan demikian kebutuhan anak yang berupa fisik dapat

terpenuhi tetapi bagaimana dengan kebutuhan psikologis dan

kebutuhan-kebutuhan lainnya yang nantinya sangat menentukan perkembangan anak

kearah kedewasaan yang mantap dan menyeluruh.

Seperti halnya yang terjadi di Dusun I Desa Sei Rotan Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang terdapat kenakalan-kenakalan

dalam berprilaku yang dilakukan anak-anak usia 12 sampai 14 tahun seperti

bolos sekolah, berjudi, memakai sabu-sabu, kecanduan memakai lem,

melawan perkataan orang tua, mengeluarkan kata-kata yang kasar dan kotor,

(21)

6

anak di Dusun I Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang masih sangat minim, dikarenakan masih kurangnya peranan orang

tua dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anaknya. Orang tua kurang

peduli kepada anak-anaknya. Mereka sibuk dengan pekerjaan serta dirinya

sendiri.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Peranan Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Moral

Pada Anak Usia 12-14 Tahun Di Dusun I Desa Sei Rotan Kecamatan Percut

Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adanya kenakalan-kenakalan yang dilakukan anak-anak dalam

berperilaku

2. Terdapat orang tua yang kurang memiliki pengetahuan dan kemampuan

dalam mendidik anak dengan baik dan benar

3. Hilangnya nilai-nilai moral pada anak di Dusun I Desa Sei Rotan

4. Orang tua yang tidak peduli terhadap peranannya dalam membina moral

5. Orang tua yang sibuk bekerja sehingga waktu bersama dengan anak

menjadi berkurang

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya area masalah penelitian ini, maka

(22)

7

Dalam Menanamkan Nilai Moral Pada Anak Usia 12-14 Tahun Di Dusun I

Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana

Peranan Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Moral Pada Anak Usia 12-14

Tahun Di Dusun I Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten

Deli Serdang”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui “Peranan Orang Tua Dalam

Menanamkan Nilai Moral Pada Anak Usia 12-14 Tahun Di Dusun I Desa Sei

Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi orang tua tentang pentingnya

menanamkan nilai moral pada anak yang dianut oleh masyarakat

Dusun I Desa Sei Rotan.

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain jika ingin melakukan

pengkajian lebih dalam serta lebih lanjut mengenai peranan orang tua

dalam menanamkan nilai moral pada anak baik di dalam masyarakat

(23)

8

c. Sebagai bahan masukkan bagi lembaga desa dalam membantu para

orang tua dalam menanamkan nilai moral pada anak

2. Manfaat secara teoritis

Menghasilkan rumusan konseptual tentang peranan orang tua dalam

(24)

57

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai

peranan orang tua dalam menanamkan nilai moral pada anak usia 12-14

tahun di Dusun I Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten

Deli Serdang, maka peneliti dapat merumuskan kesimpulannya sebagai

berikut:

1. Peranan pertama yang paling dominan adalah sebagai modelling dan

diperoleh hasil yakni sebesar 82% yang terdiri dari frekuensi selalu 36%

dan sering 46%. Hal ini berarti peranan orang tua sebagai modelling

dalam menanamkan nilai moral pada anak adalah sangat berperan.

2. Peranan kedua yang paling dominan adalah sebagai teaching dan

diperoleh hasil yakni sebesar 77% yang terdiri dari frekuensi selalu 25%

dan sering 52%. Hal ini berarti peranan orang tua sebagai teaching dalam

menanamkan nilai moral pada anak adalah sangat berperan.

3. Peranan pertama yang kurang dominan adalah sebagai mentoring dan

diperoleh hasil yakni sebesar 75% yang terdiri dari frekuensi selalu 21%

dan sering 54%. Hal ini berarti peranan orang tua sebagai mentoring

dalam menanamkan nilai moral pada anak adalah berperan.

4. Peranan kedua yang kurang dominan adalah sebagai organizing dan

(25)

58

58

dan sering 37%. Hal ini berarti peranan orang tua sebagai mentoring

dalam menanamkan nilai moral pada anak adalah berperan.

Dengan demikian peranan orang tua yang paling dominan adalah

peranan orang tua sebagai modelling dan teaching. Karena kedua peranan ini

selalu digunakan orang tua dalam menanamkan nilai moral pada anak.

Sedangkan peranan yang kurang dominan adalah peranan orang tua sebagai

mentoring dan organizing. Karena kedua peranan ini sering digunakan orang

tua dalam menanamkan nilai moral pada anak.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

yaitu peranan orang tua dalam menanamkan nilai moral pada anak 12-14

tahun, sebaiknya sebagai orang tua harus dapat mempertahankan peranannya

sebagai modelling dan teaching. Serta dapat meningkatkan peranannya

sebagai mentoring dan organizing. Sehingga anak-anak yang dididik dapat

menjadi contoh dan teladan baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku:

Adisusilo, Sutarjo. 2014. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Pers

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Boerce, G. 2008. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Perpustakaan Nasioanal.

Borba, M. 2008. Membangun Kecerdasan Moral : Tujuh Kebijakan Utama

agar Anak Bermoral Tinggi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dahlan, Djawad. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Darmaputera, Eka. 1987. Pancasila: Identitas dan Modernitas Tinjauan Etis

dan Budaya. Jakarta: Gunung Mulia.

Djamarah S.B. 2004. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Citra.

Gunarsa, Singgah D. 1997. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta:

Mardiya. 2000. Kiat-kiat Khusus Membangun Keluarga Sejahtera. Jakarta : BKKBN Pusat.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Narmoatmojo, Winarno. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Ombak.

(27)

Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak (Peran Moral, Intelektual,

Emosional Dan Social Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri). Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke-19. Bandung: Alfabeta.

Syarif, Kemali. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Cipto Umbara.

Wayan Koyan, I. 2000. Pendidikan Moral Pendekatan Lintas Budaya. Jakarta: Depdiknas.

Sumber Skripsi:

Fera, Nisara. 2009. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Perkembangan Moral Anak Didik Di Kelas XI SMA Negeri 2 Takengon T.A 2009/2010. Skripsi: UNIMED.

Sumber Internet:

Nor, Khalidi. 2013. Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan

Religiusitas Anak. (dalam http://www.academia.edu) diakses 13 Juni

2016

Nur, Zulia. 2014. Perkembangan Moral Dan Agama Anak. (dalam http://zulianursalamah.blogspot.co.id/2014/12/perkemabangan-moral-dan-agama-anak.html) diakses 3 Oktober 2016

Yanizon, Ahmad. 2014. Peranan Orang Tua Dalam Pembentukan Moral

Gambar

Gambar 1     Kerangka Konseptual ....................................................................................25

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut (Sagala, 2010:12) ranah afektif adalah kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari

Kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan pembaharuan di bidang akademik adalah: (1)menambah jam pelajaran Ujian Nasional (Matematika, IPA dan Bahasa Inggris),

Sistim pewarisan lahan yang tergolong primogenitur yang menyebabkan dominannya pemilikan lahan di kalangan kepala keluarga (laki-laki), lokasi repong yang jauh dari pemukiman

Pengujian (Testing) Setelah proses diatas telah dilalui maka langkah selanjutnya adalah diuji Coba, Pengujian ini dilakukan setelah menyelesaikan semua tahapan pembuatan dengan

Perusahaan harus menjaga semua aspek yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, dalam penelitian ini citra merek, kualitas layanan dan harga harus sesuai dengan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. Bank Rakyat Indonesia Tbk Ibu Sabililah dinyatakan layak menerima kredit, berikut daftar riwayat angsuran,Bagian ini menjelaskan

Perlakuan dari ketiga media tanam dan sistem fertigasi yang digunakan pada penelitian tersebut merupakan kombinasi yang tepat sehingga berpengaruh terhadap hasil tanaman

• Pembangunan dan pengembangan Bandara/Pelabuhan yang melayani rute perintis dan/atau mendukung aksesibilitas dikawasan perbatasan dan tertinggal (prioritas pada 42