PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA
PERMAINAN MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
FLUIDA STATIS
Oleh : Juwairiah Annisa
4122121008
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Juwairiah Annisa dilahirkan di Medan pada tanggal 25 Januari 1994. Ayah
bernama Sulaiman dan Ibu bernama Zainab, dan merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 163081 Tebing Tinggi dan
lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP
Negeri 1 Tebing Tinggi , dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun yang sama, penulis diterima di program studi Pendidikan Fisika FMIPA
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMEN (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA
PERMAINAN MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA
MATERI FLUIDA STATIS Juwairiah Annisa (NIM: 4122121008)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) menggunakan media permainan monopoli terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi fluida statis.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan desain penelitian control group pretest-posttest. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat dengan teknik pengambilan sampel secara cluster sampling dan pemilihan kelas dilakukan secara random, didapatkan siswa kelas XI IPA1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA3 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 38 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digunakan adalah tes uraian berjumlah 10 soal.
Data penelitian yaitu dalam bentuk hasil belajar. Untuk data hasil belajar diawali dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Dengan data yang sudah terdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji statistik dengan uji t pada taraf signifikan � = 0,05. Nilai rata-rata hasil pretest kelas eksperimen adalah 33 dan kelas kontrol adalah 30,79. Dan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 71,73 dan kelas kontrol 48,84.
Hasil uji t satu pihak Ha diterima thitung > ttabel (13,39 > 1,686), maka kesimpulan dari hasil uji t ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan media permainan monopoli terhadap hasil belajar pada materi fluida statis.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Media Permainan Monopoli Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Fluida Statis” dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi yang kuat kepada penulis dari
awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si, Bapak Drs. Jonny H Panggabean,
M.Si, Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak
Drs. Abu Bakar, selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada seluruh bapak
dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan Fisika FMIPA Unimed yang telah
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr.
Wawan Bunawan, M.Pd, M.Si dan Bapak Muhammad Kadri, S.Si, M.Sc selaku
dosen Validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan
penelitian. Penghargaan juga disampaikan kepada Ibu Sumarni Sitepu, M.Pd,
sebagai kepala sekolah, dan terutama Bapak Hemat,S.Pd sebagai guru Fisika di
SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat yang telah membantu selama penelitian
ini. Terima kasih kepada bapak/ibu guru serta seluruh staf pegawai dan siswa kelas
XI IPA1 dan XI IPA2 SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda Sulaiman
dan Ibunda tercinta Zainab yang telah memberikan dukungan, motivasi serta doa
v
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi ini penulis
persembahkan untuk kedua orang tua saya sebagai tanda terimakasih yang
terdalam.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Adik tersayang Namira
Chairin Balqis karena telah banyak membantu penulis selama perkuliahan dan
penyusunan skiripsi ini. Terimakasih juga buat abangda tersayang Zulfadhli, S.Pd.I
yang selalu memberikan semangat dan doa yang tiada henti-hentinya, dan
sahabatku tercinta Qho’althofnish (Dwi Atikah Anggraini, dan Nanda Aulia Putri),
Apritivani Maduwu, Syariva Maris, Sulis Tyaningsih, Nurul Fadillah, dan Tri
Anceyla Br. Siregar yang selalu mendukung, mendoakan dan banyak membantu
dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih kepada teman-teman PPL 2015
dan teman seperjuangan stambuk 2012 khususnya fisika dik C atas semangat yang
tidak pernah padam, keyakinan untuk menjadi yang terbaik.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan
inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin
melakukan penelitian lanjutan.
Medan, Juli 2016 Penulis,
vi
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 5
1.7.Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Aktifitas Belajar 8
2.1.3 Hasil Belajar 9
2.1.4 Model Pembelajaran 11
2.1.4.1Model Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.4.2Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) 13 2.1.4.3UnsurUnsur Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) 14
2.1.4.4Kelebihan dan Kekurangan Teams Games Tournament (TGT) 16
2.1.4.5Pembelajaran Konvensional 16
2.1.4.6Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu 17
2.1.5 Media Pembelajaran 18
2.1.5.1Fungsi Media Pembelajaran 19
2.1.5.2Manfaat Media Pembelajaran 19
2.1.5.3Permainan Monopoli 20
2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Menggunakan Media Permainan Monopoli Dalam Pembelajaran Fisika 21
2.1.7 Materi Pelajaran 23
2.2 Kerangka Konseptual 34
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian 37
3.2. Populasi dan Sampel 37
3.2.1 Populasi Penelitian 37
3.2.2 Sampel Penelitian 37
3.3. Variabel Penelitian 37
3.7.1 Menentukan Mean dan Simpangan Baku 42
3.7.2 Uji Normalitas 42
3.7.3 Uji Homogenitas 43
3.7.4 Uji Hipotesis 43
3.7.4.1 Uji kesamaan rata-rata Pre-test (Uji Dua Pihak) 43 3.7.4.2 Uji kesamaan rata-rata Post-test (Uji Satu Pihak) 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 46
4.1.1. Data nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 46 4.1.2. Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 48
4.1.3. Pengujian Analisis Data 49
4.1.3.1.Uji Normalitas 49
4.1.3.2.Uji Homogenitas 50
4.1.3.3.Pengujian Hipotesis untuk pretes (Uji Dua Pihak) 50 4.1.3.4.Pengujian Hipotesis untuk postes (Uji Satu Pihak) 51
4.2. Pembahasan 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 57
5.2. Saran 57
DAFTAR PUSTAKA 58
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Penempatan pada meja tournament 15
Gambar 2.2. Tekanan pada kedalaman h dalam zat cair 25
Gambar 2.3. Tekanan dalam fluida tidak bergantung pada bentuk
wadah 26
Gambar 2.4. Lift hidrolik 26
Gambar 2.5. Menghitung gaya apung 28
Gambar 2.6. Benda terapung 29
Gambar 2.7. Benda melayang 29
Gambar 2.8. Benda tenggelam 30
Gambar 2.9. Partikel yang ditarik oleh gaya yang sama besar ke segala
arah 31
Gambar 2.10. Tegangan permukaan pada kawat U 32
Gambar 2.11. Sudut kontak pada pipa kapiler 33
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 47
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 47
Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 48
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu 17
Tabel 3.1. Control grup pretest posttest design 38
Tabel 3.2. Tabel spesifikasi materi pokok Fluida Statis 40
Tabel 3.3. Penentuan skor perolehan hasil belajar 41
Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46
Tabel 4.2. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kedua Kelas 49
Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 50
Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretes Siswa 51
x
Lampiran 8 Instrumen Soal 115
Lampiran 9 Instrumen Tes Hasil Belajar 125
Lampiran 10 Instrumen Penilaian Afektif 128
Lampiran 11 Instrumen Penilaian Keterampilan 130
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 132
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas Kontrol 134
Lampiran 14 Perhitungan Rata, Varians, dan Standar Deviasi 136
Lampiran 15 Uji Normalitas 140
Lampiran 16 Uji Homogenitas 144
Lampiran 17 Uji Hipotesis 147
Lampiran 18 Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 150
Lampiran 19 Lembar Penilain Keterampilan Kelas Eksperimen 152
Lampiran 20 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 155
Lampiran 21 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z 156
Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 157
Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 159
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian 160
Lampiran 25 Validitas Isi 165
Lampiran 26 Surat Izin Penelitian 171
Lampiran 27 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 172
Lampiran 28 Surat Izin Observasi 173
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal
(sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap siswa terhadap materi ajar.
Lemahnya penekanan pemahaman terhadap konsep dan kurang memperhatikan
proses pembentukan pemahaman siswa terhadap pengetahuan yang dipelajari
sehingga mengakibatkan siswa mengalami pseudo learning yaitu belajar yang tidak
mempunyai makna. Hal ini nampak rata-rata hasil belajar siswa yang senantiasa
masih sangat memprihatinkan. Hasil belajar ini tentunya merupakan hasil proses
pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Pada pembelajaran ini suasana
kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Selain itu, karena
tidak menyentuh ranah dimensi siswa itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya
belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih subtansial, bahwa proses
pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan belum
memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui
penemuan dan proses berfikirnya. (Trianto. 2007:66)
Fisika merupakan salah satu pelajaran yang memiliki kualitas hasil belajar
yang rendah. Beberapa kendala dalam pembelajaran fisika antara lain adalah
penggunaan metode dan model pembelajaran oleh guru yang kurang cocok dalam
suasana kelas tersebut, media pembelajaran yang digunakan juga kurang tepat, guru
juga kurang memperhatikan minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran
fisika. Sebagian besar siswa sering mengeluhkan mata pelajaran fisika sebagai mata
pelajaran yang kurang disukai dengan alasan mata pelajaran fisika adalah mata
pelajaran yang sulit karena banyaknya rumus-rumus yang harus dihafalkan serta
konsep yang susah dipahami oleh siswa. Sehingga banyak siswa yang malas dan
kurang bersemangat terhadap mata pelajaran fisika.
Berdasarkan studi pendahuluan peneliti dengan melakukan wawancara
kepada guru fisika kelas XI SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat, Bapak
2
rendah. Kemudian pada saat Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di
SMA Negeri 1 Kuala peneliti telah melakukan observasi bahwa adapun faktor
penyebab rendahnya hasil belajar siswa yaitu, selama melakukan proses
pembelajaran, guru hanya menekankan pada berjalannya silabus sehingga siswa
tidak ketinggalan pelajaran dan pembelajaran yang digunakan secara umum masih
berpusat pada guru. Guru juga tidak melakukan variasi-variasi dalam proses
pembelajaran seperti penggunaan media, model pembelajaran, dan penggunaan
laboratorium padahal sekolah tersebut memiliki sarana dan prasarana yang
memadai untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik guna menunjang
pemahaman siswa tentang materi pembelajaran sehingga kompetensi yang
diharapkan bisa tercapai.
Selanjutnya dari hasil data angket yang disebarkan kepada 40 orang siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat menyatakan 15% diantaranya
tidak menyukai pembelajaran fisika karena menganggap pelajaran fisika sulit dan
kurang dimengerti. Kemudian 10% diantaranya menyatakan menyukai pelajaran
fisika, dan selebihnya tidak memberikan respon terhadap pelajaran fisika. Selain
itu, dari hasil angket semua siswa mengatakan bahwa, 85% ketika dalam proses
pembelajaran guru selalu mencatat serta mengerjakan soal dan 60 % siswa
menginginkan cara belajar fisika yang menarik dan menyenangkan seperti belajar
sambil bermain.
Perlu upaya dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas, yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan
minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja bersama teman dalam
menemukan suatu permasalahan, dan kegembiraan siswa serta dengan sendirinya
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang
diterapkan adalah model pembelajaran koooperatif tipe TGT menggunakan media
permainan monopoli.
Permainan monopoli merupakan permainan yang terkenal di dunia. Salah
satu karakteristik dari permainan ini adalah memperkenalkan sesuatu yang ada
disekitar dengan menggunakan kartu-kartu seperti kartu kompleks tanah, kartu dana
3
tertarik untuk menggunakan media permainan monopoli dalam pembelajaran
fisika. Tentu dalam hal ini, peneliti melakukan modifikasi pada
komponen-komponen permainan monopoli sesuai dengan kebutuhan untuk pembelajaran
fisika. Penggunaan permainan monopoli dalam pembelajaran diharapkan dapat
memunculkan minat dan motivasi belajar siswa.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Egi Gustomo Arifin (2013) dengan judul “Penggunaan Permainan Monopoli Fisika Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa”, diperoleh peningkatan persentase kemampuan
berfikir kritis siswa pada pra siklus sebesar 60,27 % meningkat menjadi 73,15 %
pada siklus I, dan 83,67% pada siklus II. Dari penelitian ini menunjukan bahwa
penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran fisika memiliki
fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa pada isi pelajaran,
fungsi afektif yaitu meningkatkan kenikmatan siswa ketika belajar, fungsi kognitif
yaitu memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran, dan fungsi kompensatoris
yaitu membantu siswa untuk mengorganisasikan informasi dan mengingatnya
kembali. (Arsyad, 2014: 16).
Penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran menuntut
siswa untuk menjawab berbagai pertanyaan. Hal ini serupa dengan model
kooperatif tipe TGT dimana siswa belajar dalam kelompoknya agar bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam turnamen akademik (Slavin, 2005: 13). Karena
persamaan inilah, maka permainan monopoli dapat diajarkan dengan menggunakan
model kooperatif tipe TGT.
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa dalam pemahaman konsep masih rendah.
2. Model pembelajaran yang digunakan masih berfokus pada guru (teacher
centered).
3. Siswa membutuhkan media pembelajaran.
4. Dalam proses pembelajaran guru mencatat serta mengerjakan soal.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah
ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe TGT menggunakan media permainan monopoli.
2. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi fluida statis.
3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kuala T.P
2015/2016
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media permainan
monopoli pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 1
Kuala Kabupaten Langkat?
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri
1 Kuala Kabupaten Langkat?
3. Adakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan
5
fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten
Langkat ?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media permainan
monopoli pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 1
Kuala Kabupaten Langkat.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan
pembelajaran konvensional pada materi fluida statis di kelas XI semester II
SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten Langkat.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT
menggunakan media permainan monopoli terhadap hasil belajar siswa pada
materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Kuala Kabupaten
Langkat.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai alternatif bagi guru fisika dalam upaya menggunakan model dalam
pembelajaran fisika dan upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa
dengan baik.
2. Pedoman penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media permainan
monopoli untuk dapat diterapkan di masa yang akan datang.
1.7. Defenisi Operasional
1. Hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki siswa setelah menerima
6
2. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce dalam Trianto 2010: 22 ).
3. Teams Games Tournament (TGT) adalah model pembelajaran kooperatif
menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis, dimana
para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain
yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin
2005:163).
4. Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dengan maksud agar proses interaksi komunikasi
pendidikan antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan
57 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT menggunakan media permainan monopoli setelah diberikan perlakuan
diperoleh rata-rata nilai postes siswa sebesar 71,73.
2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional setelah
diberikan perlakuan diperoleh rata-rata nilai postes siswa sebesar 48,84.
3. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan
media permainan monopoli terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida
statis dengan thitung > ttabel = 13,39 > 1,686 pada taraf siginifikansi α = 0,05.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka beberapa hal
yang dapat peneliti sarankan adalah :
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama,
diharapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu di dalam kelas agar
seluruh fase dapat dilaksanakan sehingga kompetensi yang diharapkan
dapat tercapai.
2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan
kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi
kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.
3. Bagi calon guru, jika ingin menggunakan media permainan monopoli
supaya mengembangkan soal-soal yang diberikan kepada siswa agar
kemampuan kognitif siswa berkembang tidak hanya pada pengetahuan
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Arsyad, A., (2014), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Dimyati, dan Mujdiono., ( 2013), Belajar dan Pembelajara, Rineka Cipta, Jakarta
Egi, G. A., dkk, (2013), Penggunaan Permainan Monopoli Fisika Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa, Jurnal Radiasi Vol 4 (1)
Giancolli, D. C., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid II, Erlangga, Jakarta
Haryadi, B., (2009), Fisika untuk SMA/MA untuk Kelas XI, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Isjoni., (2009), Cooperative Learning,Alfabeta, Bandung
Kanginan, M., (2007), Fisika untuk SMA kelas XI, Erlangga, Jakarta
Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sariyanti, M., dkk, (2015), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Disertai Tugas Terbuka (Open Ended) Yang Diorientasikan Dengan Kurikulum 2013 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Surabaya Topik Fluida Statis, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol 4 (2): 28-32
Sanjaya,W.,(2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Nusa Media, Bandung
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sukmadinata, dan Nana S., (2003), Pengembangan Kurikulum, Remaja Rosdakarya Bandung
59
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta