• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HEAD STAND PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANG BUAH KECAMATAN CUKU BALAK TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HEAD STAND PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANG BUAH KECAMATAN CUKU BALAK TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HEAD STAND PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANG BUAH KECAMATAN

CUKU BALAK TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh

EDI SUSANTO

Penddidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar head stand dengan Menggunakan alat bantu pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karang Buah Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Class room Action Reserch), dengan Tiga siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan bantuan media karton yang bergambar gerak dasar head stand, dan siklus kedua dengan penggunaan bantuan guru, dan siklus ke tiga dengan bantuan teman.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SD Negeri 1 Karang Buah,

Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 23 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar head stand yang meliputi sikap awal pelaksanaan dan sikap akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar hand melalui penggunaan alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 30,43 %, siklus kedua sebesar 65,22 %, dan siklus ketiga 86,96 %.

Dengan adannya penggunaan alat bantu yang dalam pembelajaran gerak dasar Head Stand pada kelas V SD Negeri 1 Karang Buah Tanggamus dapat

(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HEAD STAND PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANG BUAH KECAMATAN

CUKU BALAK TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

EDI SUSSANTO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HEAD STAND PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANG BUAH KECAMATAN

CUKU BALAK TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

OLEH

EDI SUSANTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

i

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 6

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 16

G. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Head Stand ... 20

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 24

B. Pembahasan ... 29

(5)

ii V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 : Gerakan Head stand ... 14

Gambar 2 : model siklus menurut Kemmis & Mc Taggart ... 16

Gambar 3 : Bagan Prosentase Nilai ≥ RK dan <RK Disitiap Siklus ... 28

(7)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Instrument Penelitian ... 19 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Head stand

Pada Tes Awal ... 24 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Head stand

Pada Tes Siklus 1 ... 25 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Head stand

Pada Tes Siklus 2 ... 26 5. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Head stand

(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs.Wiyono. M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(9)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Edi Susanto

NPM : 1013126016

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Head Stand Mengunakan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangbuah, Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012” adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei sampai dengan 28 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila

dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.

Tanggamus, September 2012

(10)

Judul Skripsi : Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Head Stand Mengunakan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karang Buah,

Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Edi Susanto

Nomor Pokok mahasiswa : 1113126016

Program Studi : Pendidikan Jasmani

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or

(11)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Head Stand Mengunakan

Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karang Buah, Tanggamus

Tahun Pelajaran 2011/2012”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. Selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji utama.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan

kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SD Negeri 1 Karang Buah, Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012 yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012.

8. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 1 Karang Buah, Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012,

terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan S1 Penjaskes Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1

secepatnya. Semangat.

(12)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Tanggamus, September 2012 Penulis

(13)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha orang dewasa secara sengaja menuju

kedewasaan baik jasmani maupun rohani. Pada negara-negara yang baru

berkembang pendidikan merupakan hal yang sangat penting, karena baik

tidaknya hasil pendidikan tersebut akan dapat berpengaruh pada kemajuan

suatu bangsa dan Negara. Indonesia adalah negara sedang berkembang di

mana sedang giat-giatnya membangun di segala bidang, termasuk di

dalamnya bidang pendidikan.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di

sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan

melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang

ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah “membantu peserta didik untuk

kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap

positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani” Dari

berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah

(14)

2

Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai

dengan istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas

yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah

latihan bebas,sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihannya. Salah

satu materi dari senam lantai adalah headstand. Headstand adalah berdiri

dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan

ditopang oleh kedua tangan.

Dari hasil pengamatan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangbuah,

Tanggamus, bahwa keterampilan gerak dasar headstand masih rendah, hal ini

dilihat mulai dari sikap awal dan gerakan, siswa masih belum bisa

menerapkan gerak dasar yang benar hal ini disebabkan karena siswa kurang

melakukan pengulangan dan serta pembelajaran yang diberikan tidak

mengunakan alat bantu untuk memudahkan siswa melakukan pembelajaran

gerak dasar headstand.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka peneliti bermaksud melakukan

penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Headstand

Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1

Karangbuah, Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang

dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

(15)

3

2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan gerak dasar headstand.

3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar headstand.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada

“Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Headstand Menggunakan Alat

Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangbuah,

Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka

penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah keterampilan gerak dasar headstand dapat ditingkatkan dengan

menggunakan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 1

Karangbuah, Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Meningkatkan penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran

headstand pada siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangbuah, Tanggamus

Tahun Pelajaran 2011/2012.

b. Meningkatkan keterampilan gerak dasar headstand pada siswa Kelas V SD

(16)

4

c. Memperbaiki hasil proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak

dasar headstand pada siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangbuah, Tanggamus

Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Peneliti

Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji ulang mengenai peran ilmu

biomekanik dalam menunjang peningkatan pembelajaran senam lantai

salah satunya headstand.

b. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

headstand dan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar

headstand.

c. Mahasiswa Penjaskes S1 Dalam Jabatan

Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak

dasar headstand dalam pembelajaran senam lantai.

d. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian

(17)

5

G. Ruang Lingkup Penelitian.

Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan gerak

headstand dalam pembelajaran senam lantai.

Subyek peneliti : Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangbuah, Tanggamus

Tahun Pelajaran 2011/2012.

(18)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi

pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat

sehari-hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah

“membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui

pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan

berbagai aktivitas jasmani” (Depdikbud, 1993: 1).

Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya

kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan

budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia

yang terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola

perilaku manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau

guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai

tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil

guna. Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar

(19)

7

“Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan

emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, (c) memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan”.

Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah

pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang

professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.

Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu

program yang memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada

ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi

bisa disebut pendidikan jasmani.

Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran senam

lantai. Senam lantai merupakan suatu keterampilan yang mampu

mengembangkan potensi manusia baik secara fisik maupun mental dan

dapat diberikan kepada peserta didik baik secara formal, informal, maupun

non formal.

B. Belajar

Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan

berbagai pengalaman tentang ilmu pengetahuan. Belajar juga sebuah proses

(20)

8

Menurut Oemar Hamalik (2003:V7), mengatakan bahwa pembelajaran

adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar” adalah sebagai berikut (Noehi,

Nasution, 1994:2):

a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang

belajar, baik aktual maupun potensial

b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru,

yang berlaku yang relatif lama.

c. Perubahan itu terjadi karena usaha

Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat

adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini

mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.

Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;

“Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa

penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil

(21)

9

C. Gerak

Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu

ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan SSP (Sistem Syaraf Pusat), otak,

dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses

belajar gerak adalah menerima dan menginterprestasikan informasi tentang

gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian mengolah dan

menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga

memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk keterampilan.

Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi

ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka

gerak itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu

dapat ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto

1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai

dengan tujuan tertentu.

Gerak dasar dalam headstand adalah keterampilan gerak yang dilakukan

baik yang berkaitan dengan aktivitas dasar mencakup gerakan lokomotor

dan keterampilan manipulatif.

D. Alat Bantu (peraga)

Alat bantu (peraga) adalah alat yang digunakan pendidik dalam

menyampaikan pendidikan, alat peraga sangat penting dengan adanya alat

peraga ini maka bahan dengan mudah dipahami oleh siswa. Alat tersebut

(22)

10

diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat

peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar

siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien. Di

bawah ini merupakan pengertian alat peraga menurut:

a. Tayar Yusuf (198V : V2) Alat peraga adalah alat yang dapat

memperdengarkan atau dapat memperagakan bahan-bahan tersebut,

sehingga murid-murid dapat menyaksikan langsung, mengamat-amati

dengan cermat, memegang atau merasakan bahan-bahan peragaan

pelajar itu.

b. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) dalam Nirvan Diana

(1992:2) bahwa media merupakan alat Bantu yang diperlukan oleh guru

dan siswa agar dapat memperjelas materi dan dapat lebih

mengefektifkan proses belajar mengajar.

Menurut Ag. Suejono ( 1964:79) alat peraga dua dimensi hanya

menggunakan dua ukuran panjang dan lebar, umpamanya: gambar, bagan,

dan grafik, sedangkan alat peraga tiga dimensi menggunakan tiga ukuran

yaitu panjang, lebar, dan tinggi, umpamanya : “biasa menggunakan barang

tiruan yang mempunyai bentuk seperti barang sesungguhnya”. Alat peraga

yang di proyeksi adalah alat yang menggunakan proyektor sehingga gambar

nampak pada layar: a. Filem dan Televisi b. Slide dan Flem strip.

Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan bantuan siswa

itu sendiri yaitu membantu teman yang melakukan headstand dan tembok

(23)

11

E. Alat Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang

dipakai untuk mengerjakan sesuatu“. Alat merupakan bagian dari fasilitas

pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan

alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang

materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa alat pembelajaran yang

digunaka adalah tiga buah matras tujuan untuk meningkatkan keberanian

siswa untuk melakukan sikap lilin dan meningkatkan pembelajaran

kemudian memperoleh hasil yang lebih baik dan dicapai dengan

sebaik-baiknya. Alat belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga buah

matras.

F. Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan

dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak

yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998)

membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1)

lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.

Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah “gerak yang

digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau

memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”.

(24)

12

memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan,

memutar badan, mendorong dan menarik”. Sedangkan gerak manipualtif

adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan

kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif

ini bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya melempar,

menangkap dan menendang.

G. Belajar Motorik

Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen.

Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu

mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui

proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan “belajar adalah sebuah

prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau pengalaman masa

yang lampau”. Berkaitan dengan belajar keterampilan motorik suatu proses

yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relatif permanen

dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut Lutan belajar

motorik adalah “seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau

pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil”.

Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:

a. Tahap kognitif “merupakan tahap awal dalam belajar motorik”dalam

tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan

dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik

(25)

13

b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan

peserta didik melalui latihan praktik secara teratur agar peubahan

prilaku gerak menjadi permanen, selama latihan peserta didik

membutuhkan semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang

dilakukan itu benar atau salah.

c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin

tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut

girimijoyo dalam priyono mengatakan “Secara psikologi hal ini dapat

diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi suatu kondisi

refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga mendekati pola gerak

reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur unit yang

benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan”.

H. Senam Lantai

Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai

dengan denga istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan

di atas yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut

dengan istilah latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau

latihannya pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda, salah

materi pembelajaran senam lantai adalah headstand.

I. Headstand

Headstand (Berdiri dengan kepala) adalah sikap tegak dengan bertumpu

(26)

14

Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :

a. Sikap permulaan

 Membungkuk

 Bertumpu pada dahi dan tangan.

 Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.

b. Gerakan

 Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan.

 Panggul ke depan.

 Punggung membusur.

 Berakhir pada sikap badan tegak

 Dan tungkai rapat lurus ke atas.

(27)

15

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti

tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan

penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata

yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di

terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu

objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu

suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk

pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan tertentu

dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3)

Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang

kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam

bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas

(28)

16

Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut:

a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.

b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah

dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.

c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan

beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan,

pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.

Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral

adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:

Gambar 2: Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:10V)

Keterangan gambar di atas :

 Perencanaan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

(29)

17

 Tindakan

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau

penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

 Observasi

B. Rencana Penelitian

Pada penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian sampai tiga siklus (dua

kali pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian merencanakan

kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling

berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus

penelitian sebelumnya.

C. Subjek Penelitian

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1

Karangbuah, Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 30

(30)

18

D. Tempat dan Waktu

a. Tempat penelitian

Di SD Negeri 1 Karangbuah, Tanggamus.

b. Pelaksanaan penelitian

Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian satu bulan setengah dan

terdapat tiga siklus (enam kali pertemuan).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK

(penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham

dalam Muhajir (1997;V8) dijelaskan “Alat untuk ukur instrument dalam PTK

dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi

untuk memecahkan masalah yang dihadapi”

Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar

hendstend, bentuk indikatornya adalah: (1) sikap permulaan(2) gerakan. (3),

(31)

19

Format Lembar Penilaian Keterampilan Gerak Dasar Headstand

Nama : ……….

1 Sikap permulaan  Membungkuk

 Bertumpu pada dahi dan tangan.Dahi

dan tangan membentuk segitiga sama

sisi.

 Berakhir pada sikap badan tegak

 Dan tungkai rapat lurus ke atas.

(32)

20

F. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya

data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian

dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat

kualitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:

%

P : Presentase keberhasilan

F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar

N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

G. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Headstand

1. Siklus Pertama

a. Rencana

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang

kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti,

penutup.

2. Menyiapkan alat-alat berupa matras dan instrumen yang dibutuhkan

untuk mengobservasi tindakan.

(33)

21

b. Tindakan

1. Memberikan penjelasan kepada siswa terlebih dahulu tentang

headstand setelah itu siswa diberi cuntoh gerakan headstand yang

benar dari sikap permulaan dan gerak pelaksanaan kemudian siswa

perintahkan untuk mencoba terlebih dahulu.

2. Siswa melakukan gerak dasar headstand dengan menggunakan

matras dan media karton yang bergambar gerak dasar head stand.

3. Setiap siswa melakukan gerakan secara bergantian dan minimal

setiap anak melakukan V kali pengulangan .

c. Observasi

1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu

pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi

d. Refleksi

1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua

2. Siklus kedua

a. Rencana

1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes senam

lantai.

2. Menyiapkan alat berupa matras dan yang berkaitan dengan proses

pembelajaran

3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan

(34)

22

b. Tindakan

1) Siswa dibariskan dan diperintahkan untuk melakukan headstand.

2) Siswa melakukan gerak dasar headstand secara bergantian dengan

dan bersandar pada dinding yang sudah dipasang matras untuk

membiasakan siswa melakukan gerak dasar headstand sendiri

dengan benar tanpa dibantu oleh teman atau guru.

3) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.

4) Siswa melakukan headstand dengan benar dari sikap permulaan

dan gerak pelaksaan.

c. Observasi

1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan

waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase

keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.

d. Refleksi

1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus ketiga

3. Siklus Ketiga

a. Rencana

1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes senam

lantai.

2. Menyiapkan alat berupa matras, dan menggunakan pipa paralon

yang di pegang antara sudut satu dengan sudut yang lain oleh dua

orang,serta menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan proses

(35)

23

3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan

mengobservasi tindakan.

b. Tindakan

1. Siswa di beri contoh melakukan gerakan headstand, dan kaki harus

mengenai paralon yang di pancangkan dan di pegang, dan

diperintahkan untuk melakukan headstand.

2. Siswa melakukan gerak dasar headstand secara bergantian dan

beralaskan matras. untuk membiasakan siswa melakukan gerak

dasar headstand sendiri dengan benar tanpa dibantu oleh teman

atau guru.

3. Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.

4. Siswa melakukan headstand dengan benar dari sikap permulaan

dan gerak pelaksaan.

c. Observasi

1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu

pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase

keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.

d. Refleksi

1. Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes headstand dan

(36)

33

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penggunaan dengan bantuan media karton yang bergambar gerak

dasar head stand pada siklus pertama dapat memperbaiki dan

meningkatkan gerak dasar head stand pada siswa kelas V SD Negeri 1

Karangbuah, Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Dengan penggunaan dengan bantuan Guru pada siklus kedua dapat

memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar head stand pada siswa kelas

V SD Negeri 1 Karangbuah, Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Dengan penggunaan dengan bantuan teman pada siklus kedua dapat

memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar head stand pada siswa

kelas V SD Negeri 1 Karangbuah, Tanggamus

(37)

34

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, alat bantu pembelajaran ini dapat

dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar

head stand.

2. Untuk siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangbuah, Tanggamus agar selalu

berupaya meningkatkan gerak dasar head stand.

(38)

35

DAFTAR PUSTAKA

Ali Nur. (2006). Belajar Gerak (makalah). Menpora, Yogyakarta.

Anonimus. 2008. Format Penelitian Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Jubiidi Ade. 2010. Bentuk Metode Latihan Senam Artistik. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Lutan Rusli dan Agung Suherman. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.

Mahendra Agus. 2001. Pembelajaran Senam. Depdiknas. Jakarta.

Mahendra Agus. 2002. Pembelajaran Senam Disekolah Dasar. Depdiknas. Jakarta.

Muhajir, 2003. Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Yudhistira.

Pamungkas. 1999. Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. EYD. Surabaya: Giri Surya.

Riduwan, (200V) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan Peneliti Pemuda.

(39)

36

Gambar

Gambar 1. Headstend
Gambar 2: Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:10V)

Referensi

Dokumen terkait

Insektisida mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita, bukan hanya untuk perlindungan hasil pertanian saja, akan tetapi untuk mencegah penyebaran hama

Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memberikan beragam kemudahan dalam menyajikan informasi secara aktual. Orang-orang menggunakan internet dengan berbagai

Semua ini telah disediakan oleh Allah untuk manusia, maka dari itu Allah sangat murka terhadap manusia yang merusak lingkungan sekitar.. Apabila larangan tersebut tetap

kompetensi oleh peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain.. untuk memantau proses, kemajuan dan perkembangan hasil

(1) menyandarkan pada pemahaman makna; (2) pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa; (3) siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran; (4) pembelajaran dikaitkan

Suatu zat yang bersifat asam akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah dan warna kertas lakmus merah tetap merah; sedangkan jika diukur dengan indikator universal

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN.. ABSTRAK

Untuk mengetahui Karakteristik Penderita Demam tifoid rawat inap Anak. di RSUD Abdul Wahab