ANALISIS PENGARUH JUMLAH PETANIIKAN DAN LUAS AREAL BUDIDAYA PERIKANANTERHADAPJUMLAH PRODUKSI
IKAN AIR TAWAR DI KAB. DELI SERDANG
TUGAS AKHIR
RUDIANSYAH 102407004
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMENMATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS PENGARUH JUMLAH PETANIIKAN DAN LUAS AREAL BUDIDAYA PERIKANANTERHADAPJUMLAH PRODUKSI
IKAN AIR TAWAR DI KAB. DELI SERDANG
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
RUDIANSYAH 102407004
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
ANALISIS PENGARUH JUMLAH PETANIIKAN DAN LUAS AREAL BUDIDAYA PERIKANANTERHADAPJUMLAH PRODUKSI
IKAN AIR TAWAR DI KAB. DELI SERDANG
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2013
PERSETUJUAN
JUDUL : ANALISIS PENGARUH JUMLAHPETANI
IKAN DAN LUAS AREAL BUDIDAYA
PERIKANANTERHADAP JUMLAH PRODUKSI IKAN AIR TAWAR DI KAB. DELI SERDANG
KATEGORI : TUGAS AKHIR
NAMA : RUDIANSYAH
NIM : 102407004
PROGRAM STUDI : D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN : MATEMATIKA
FAKULTAS : MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUANALAMUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disahkan di Medan, Juli 2013
Diketahui Oleh,
Ketua Departemen Matematika FMIPA USU Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Tulus, Vordipl.Math.,M.Si.,Ph.D Drs. Gim Tarigan, M.Si
PENGHARGAAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Pengaruh Jumlah Petani Ikan dan Luas Areal Budidaya Perikanan Terhadap Jumlah Produksi Ikan Air Tawar Di Kab. Deli Serdang.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Gim Tarigan, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Mhd. Hammil Ajwan Ritonga dan Almh. Ibunda Nining Rosiani serta keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
DAFTAR ISI
1.6.2 Metode Pengumpulan Data 5
1.6.3 Metode Analisis yang Digunakan 5
1.7Sistematika Penulisan 9
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Analisis Regresi 11
2.1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana 12
2.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda 13
2.2 Analisis Korelasi 16
2.2.1 Koefisien Korelasi 16
2.3 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda 19
2.3.1 UjiF (Simultan) 19
2.3.2 Ujit (Parsial) 21
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) 24
3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 27
4.4.1Koefisien Korelasi antara dengan Y 40
4.4.2 Koefisien Korelasi antara denganY 41
4.4.3 Koefisien Korelasi antara dengan 42
4.5 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda 43
4.6.1Pengertian Implementasi Sistem 50
4.6.2Pengenalan SPSS 51
BAB 5 PENUTUP
5.1Kesimpulan 63
5.2 Saran 65
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r 18
Tabel 4.1 Jumlah Petani Ikan, Luas Areal Budidaya Perikanan, dan JumlahProduksi Ikan Air Tawar di Kab. Deli
Serdang Tahun 1999 – 2011 31
Tabel 4.2 Harga-harga yang Diperlukan untuk Menghitung
b0, b1, danb2 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS Statistics 17.0 53
Gambar 4.2 SPSS Statistics Data Editor 53
Gambar 4.3 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS 54
Gambar 4.4 Tampilan Jendela Variable View dalam SPSS 55
Gambar 4.5 Tampilan Pengisian Variable View 58
Gambar 4.6 Tampilan Pengisian Data View 59
Gambar 4.7 Kotak Dialog Linear Regression 60
Gambar 4.8 Kotak Dialog Linear Regression : Statistics 60
Gambar 4.9 Kotak Dialog Linear Regression : Plots 61
Gambar 4.10 Kotak Dialog Linear Regression : Plots 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pengantar Riset
Lampiran 2 Surat Permohonan Surat Riset Lampiran 3 Surat Balasan dari Tempat Riset
Lampiran 4 Surat Keterangan Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir Lampiran 5 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan
pemeliharaan ikan di kolam, di sungai, di danau, atau di laut, melainkan usaha
yang mencakup berbagai aspek organisme (sumber hayati) di perairan secara
keseluruhan. Usaha perikanan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu usaha
perikanan darat dan perikanan laut. Usaha perikanan darat disebut juga usaha
perikanan air tawar. Perikanan air tawar biasanya menggunakan tempat seperti
sungai, danau, bendungan, rawa, empang, kolam, sawah, serta tambak di tepi
pantai (Evy, 2001).
Tanah air Indonesia lebih dua pertiga wilayahnya berupa perairan laut.
Bagian barat berupa Dangkalan Sunda, dan bagian timur berupa Dangkalan Sahul.
Kedua kawasan ini merupakan perairan yang tidak dalam dan cocok sebagai
habitat perikanan. Namun yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah di
Propinsi Sumatera Utara. Usaha perikanan darat di Sumatera Utara meliputi
perikanan perairan umum (sungai dan danau), dan perikanan budidaya (tambak,
daerah kabupaten/dati II. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah
budidaya perikanan darat.
Terlihat dari tahun ke tahun bahwa usaha budidaya ikan air tawar ini
mengalami pasang surut karena sulitnya mendapatkan bibit ikan air tawar dan
mendapatkan areal yang cocok untuk membuka usaha perikanan air tawar ini.
Apalagi saat ini banyak produksi ikan laut yang melimpah di pasaran sehingga
konsumsi ikan air tawar ini mulai berkurang.
Namun masyarakat berlomba-lomba untuk membuka usaha ikan air tawar
ini karena harga ikan yang lumayan mahal. Pemerintah juga banyak mendukung
usaha masyarakat ini dengan memberikan bantuan bibit ikan yang produktif.
Untuk membantu masyarakat mengetahui apakah jumlah petani yang
membudidayakan ikan dan luas areal budidaya memberi pengaruh yang besar
terhadap jumlah produksi ikan air tawar maka penulis memilih judul “Analisis Pengaruh Jumlah Petani Ikan dan Luas Areal Budidaya Perikanan Terhadap Jumlah Produksi Ikan Air Tawar di Kab. Deli Serdang”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah penulisuraikan di atas,
maka dirumuskan yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah
1. Apakah jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan memiliki
pengaruh yang besar terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli
Serdang?
2. Sektor manakah yang lebih mempengaruhi produksi ikan air tawar di Kab.
Deli Serdang?
1.3Batasan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan dan pemecahan masalah maka perlu dibuat
pembatasan permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini agar terarah dan sesuai
dengan tujuan dan sasaran, yaitu :
1. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda dan analisis
korelasi di luar faktor lain yang mungkin mempengaruhi.
2. Pemecahan masalah hanya dibatasi pada analisis pengaruh jumlah petani
ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap produksi ikan air tawar di
Kab. Deli Serdang dengan menggunakan data sekunder dari BPSmulai
tahun 1999-2011.
1.4Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini secara umum adalah untuk
mengetahui apakah secara signifikan terdapat korelasi positif, negatif, maupun
terhadap produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdangtahun 1999-2011 dan
mendapatkan bentukpersamaan regresi linier bergandanya.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah :
1. Bagi penulis, penyusunan tugas akhir ini sebagai media penerapan ilmu
dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang diperoleh penulis selama
kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti dan menambah
pengetahuan penulis mengenai penerapan metode analisis yang digunakan.
2. Melengkapi persyaratan dalam penyelesaian pendidikan program studi D3
Statistika FMIPA USU.
3. Untuk melihat seberapa besar hubungan linier antara pengaruh jumlah
petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap produksi ikan air
tawar di Kab. Deli Serdang.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
1.6.1 Studi Kepustakaan (Library Reseach)
Studi kepustakaan merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh data ataupun informasi dari perpustakaan yaitu dengan membaca
serta mempelajari buku-buku atau sumber terbitan lainnya dan bahan-bahan yang
berhubungan serta mendukung penulisan tugas akhir ini.
1.6.2 Metode Pengumpulan Data
Keperluan data untuk penulisan tugas akhir ini penulis lakukan dengan
mengumpulkan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara.
Data sekunder tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk tabel
dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data
tersebut.
1.6.3 Metode Analisis yang Digunakan
Data sekunder diolah dengan menggunakan metode regresi linier berganda dan
analisis korelasi. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik (technique) untuk membangun persamaan garis lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Model matematis dalam menjelaskan hubungan antarvariabel dalam analisis regresi menggunakan
persamaan regresi. Persamaan regresi (regression equation) adalah suatu persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antar dua variabel (Algifari,
Regresi linier dibagi ke dalam dua kategori, yaitu regresi linier sederhana dan
regresi linier berganda. Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu
variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent). Sedangkan regresi linier berganda digunakan untuk satu variabel terikat (dependent) dan dua atau lebih variabel bebas (independent). Tujuan penerapan kedua metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak terikat dan
yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Menurut Sudjana (2005) secara umum persamaan regresi linier berganda
atas , ,..., dapat ditulis:
... (2.4)
Keterangan :
= nilai estimasi Y
= nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertikal Y
= slope yang berhubungan dengan variabel dan
= nilai variabel bebas (independent) dan .
Persamaan regresi linier berganda dengan dua variabel bebas dapat
dibentuk dengan persamaan berikut:
Untuk menentukan besarnya dan yang terdapat pada persamaan tersebut
dapat menggunakan metode skor deviasi berikut:
... (2.6)
... (2.7)
... (2.8)
... (2.9)
... (2.10)
... (2.11)
... (2.12)
... (2.13)
... (2.14)
Selanjutnya hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus di bawah ini:
a. Menghitung nilai konstanta b1
b. Menghitung nilai konstanta b2
... (2.16)
c. Menghitung nilai konstanta b0
... (2.17)
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan linier antara suatu variabel dengan variabel lain.
Analisis ini biasa digunakan untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam
menjelaskan (explaining) variasi nilai variabelterikat (dependent).
Untuk keperluan perhitungan koefisien korelasi r berdasarkan sekumpulan data berukuran n dapat digunakan rumus:
!
" " " "#$ " " %$ " " %
... (2.27)
Keterangan :
! = koefisien korelasi
n = jumlah data
1.7Sistematika Penulisan
Seluruh penulisan dari tugas akhir ini disusun dalam beberapa bab di mana setiap
bab tersebut berisikan sub-sub bab, disusun untuk memudahkan pembaca untuk
mengerti dan memahami isi penulisan tugas akhir ini. Adapun sistematika
penulisan yang digunakan penulis sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Menguraikan tentang segala sesuatu yang mencakup
penyelesaian masalah dan juga disertakan teori-teori yang
menyangkut metode pemecahan permasalahan.
BAB 3 : SEJARAH SINGKATTEMPAT RISET
Menguraikan sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistik
(BPS) Sumatera Utara.
BAB 4 : PENGOLAHAN DATA
Menguraikan tentang cara pengolahan data, penggunaan rumus
yang dipakai sebagai pengolahan data dengan menggunakan
Program SPSS.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis Regresi
Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan bahwa orang tua yang tinggi akan mempunyai anak yang tinggi
dan orang tua yang pendek akan mempunyai anak yang pendek juga, tetapi
rata-rata tinggi badan anak yang lahir dari orang tua dengan tinggi badan tertentu
cenderung bergerak atau regress ke arah rata-rata tinggi badan anak seluruh populasi tersebut (Hakim Abdul, 2004).
Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik (technique) untuk membangun persamaan garis lurus dan menggunakan persamaan tersebut
untuk membuat perkiraan (prediction). Model matematis dalam menjelaskan hubungan antarvariabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi.
Persamaan regresi (regression equation) adalah suatu persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antar dua variabel (Algifari, 2000).
Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada
terikat adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya,
biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang diramalkan atau menerangkan nilainya (Hasan, 1999).
Untuk mempelajari hubungan-hubungan antara beberapa variabel analisis
regresi dapat dilihat dari dua bentuk yaitu :
1. Analisis Regresi Linier Sederhana (Simple Analysis Regression) 2. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Analysis Regression).
2.1.1 Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk menunjukkan dua
hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara dua variabel, yaitu variabel
bebas (X) variabel terikat (Y).Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana adalah :
& ... (2.1)
Keterangan :
= nilai estimasi Y
a = intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y) b = kemiringan atau slop kurva linier
X = Variabel bebas (variable independent).
a. Mencari nilai konstanta a
&
... (2.2)b. Mencari nilai konstanta b
... (2.3)
2.1.2 Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda merupakan suatu linier yang menjelaskan ada tidaknya
suatu hubungan fungsional dan meramalkan pengaruh dua variabel bebas (X) atau lebih terhadap variabel terikat (Y). Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah:
... (2.4)
Keterangan:
= nilai estimasi Y
= nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertikal Y
= slope yang berhubungan dengan variabel dan
= nilai variabel bebas (independent) dan .
Persamaan regresi linier berganda dengan dua variabel bebas dapat
... (2.5)
Untuk menentukan besarnya dan yang terdapat pada persamaan
tersebut dapat menggunakan metode skor deviasi berikut :
... (2.6)
... (2.7)
... (2.8)
... (2.9)
... (2.10)
... (2.11)
... (2.12)
... (2.13)
... (2.14)
Selanjutnya hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus di bawah ini:
a. Menghitung nilai konstanta b1
b. Menghitung nilai konstanta b2
=
... (2.16)c. Menghitung nilai konstanta b0
=
... (2.17)Setelah menentukan persamaan liniernya langkah selanjutnya adalah
menentukan kekeliruan baku (standard error). Menurut Hasan (1999) kekeliruan baku (standard error) adalah angka atau indeks yang digunakan untuk menduga ketepatan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik-titik observasi di
sekitar garis regresi. Rumus untuk menghitung standard error adalah:
'
('
)#
" ... (2.18)Keterangan:
'
) =kekeliruan baku (standard error)n =jumlah data
2.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua
variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu (variabel
bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat). Untuk statistik yang dapat
menggambarkan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain adalah
koefisien determinasi dan koefisien korelasi. Koefisien determinasi diberi simbol
r2atau R2dan koefisien korelasi diberi simbol ratau R(Syofian, 2013).
2.2.1 Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan dari kedua
variabel. Nilai korelasi ! * + , + * untuk kekuatan hubungan nilai koefisien korelasi berada di antara -1 sampai 1 sedangkan untuk arah dinyatakan
dalam bentuk positif (+) dan negatif (-). Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
- #. /. ... (2.19)
Menurut Hasan (1999) koefisien korelasi yang terjadi dapat berupa :
1. Korelasi positif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel
2. Korelasi negatif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel
yang satu (X) meningkat maka variabel yang lainnya (Y) cenderung menurun.
3. Tidak ada terjadinya korelasi apabilakedua variabel (X dan Y) tidak menunjukkanadanya hubungan.
4. Korelasi sempurna adalah korelasi dua variabel, yaitu apabila kenaikan
atau penurunan variabel yang satu (X)berbanding dengan kenaikan atau penurunan variabel yang lainnya (Y).
Koefisien korelasi (r) berdasarkan sekumpulan data (Xi dan Yi) berukuran
n dapat pula ditentukan dengan menggunakan rumus:
!
" " " "#$ " " %$ " " % ... (2.20)
Keterangan :
! = koefisien korelasi
n = jumlah data
= variabel bebas (independent) = variabel terikat (dependent).
Korelasi antara variabel dibedakan atas tiga jenis, yaitu :
1. Korelasi Positif
Perubahan antara variabel berbanding lurus, artinya apabila variabel yang
2. Korelasi Negatif
Perubahan antara variabel berlawanan, artinya apabila variabel yang satu
meningkat, maka variabel yang lain mengalami penurunan.
3. Korelasi Nihil
Terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti pada perubahan
yang lain dengan arah yang tidak teratur.
Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0 Tidak ada korelasi
1 Sangat tinggi (korelasi sempurna)
2.2.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien
determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel terikat (dependent) yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Adapun besarnya
-
-
... (2.21)2.3 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda
Uji keberartian digunakan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas
secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Pada dasarnya
pengujian hipotesa tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan adalah
dengan menggunakan uji F.
Uji linieritas garis regresi juga dilakukan dengan menghitung nilai F, yaitu dengan mempergunakan hipotesis nol 0 . Jika nilai Fhitung<F (0,05), garis
regresi data yang bersangkutan dinyatakan linier. Sebaliknya, jika nilai Fhitung<F
(0,05), garis regresi itu berarti tidak linier, dan sebagai konsekuensinya data
tersebut harus dibuat menjadi regresi nonlinier.
2.3.1 Uji F (Simultan)
Tujuan dilakukannya pengujian hipotesis terhadap penerapan metode regresi linier
berganda adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh secara simultan antara
variabel bebas (X1dan X2) terhadap variabel terikat (Y).
12 34 5 67 7 89 6 9
Keterangan:
- : nilai korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y
m : jumlah variabel bebas n : jumlah data.
Maka langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan
(bersama-sama) antara variabel bebas (X1dan X2) terhadap variabel terikat
(Y).
0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama)
antara variabel bebas (X1dan X2) terhadap variabel terikat (Y).
2. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik 0 : :; ,
0 : :; < ,
3. Menentukan taraf signifikan
4. Kaidah pengujian
Jika 12 34 5+ 13=.)>, maka 0 diterima
Jika12 34 5? 13=.)>, maka 0 ditolak.
5. MenghitungFhitung dan Ftabel
1
2 34 5 67 7 89 67 7 89Menentukan nilai Ftabel
13=.)> 1@ A = A .
Keterangan:
dka : jumlah variabel bebas (pembilang) dkb : n-m-1 (penyebut).
6. Membandingkan Ftabel dan Fhitung
Tujuan membandingkan antara Ftabel dan Fhitung adalah untuk mengetahui
apakah H0 ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.
7. Mengambil keputusan
Menerima atau menolak H0.
2.3.2Uji t (Parsial)
Tujuan dilakukan uji signifikansi secara parsial dua variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent) adalah untuk mengukur secara terpisah dampak yang ditimbulkan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat. Adapun rumus untuk mencari thitung adalah:
B2 34 5
."CD"
... (2.23)
Keterangan:
bi = nilai konstanta
Sbi =standard error.
Sebelum menghitung nilai thitung terlebih dahulu mencari nilai Sbi (standard error).
1. Menghitung nilai Standar Error (Sbi)
2. Menghitung nilai standar deviasi regresi linier berganda (SX1X2)
• Menentukan nilai varian
'
E. 9 /. ... (2.26)• Menentukan nilai deviasi standar
' #
'
J* J ... (2.27)Keterangan :
' = standar deviasi regresi berganda
n = jumlah data
m = jumlah variabel bebas.
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
bebas (X1dan X2) terhadap variabel terikat (Y).
2. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik 0 : :; ,
0 : :; < ,
di mana : :; koefisien yang akan diuji.
3. Menentukan taraf signifikan ( )
4. Kaidah pengujian
Jika B3=.)> + B2 34 5+ B3=.)> maka 0 diterima
Jika B2 34 5? B3=.)>0 ditolak.
5. Menghitung
t
hitung dengan rumus :B2 34 5
." CD"6. Menentukan nilai ttabel
7. Nilai
t
tabel dapat dicari dengan menggunakan tabel t-student. Bila pengujian dua sisi, maka nilai dibagi 2.B3=.)> BK
8. Membandingkan ttabel dan thitung
Tujuan membandingkan antara ttabel dan thitungadalah untuk mengetahui,
apakah H0ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan
Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain
pada bidang pertanian, agraria, pertambangan, kependudukan, sosial,
ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal-hal tersebut
Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan,
kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun daerah dengan tujuan
mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi,
memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi, dan
ukuran-ukuran lainnya. Berikut ini beberapa masa peralihan di BPS yaitu :
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur
Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Central Kantor Vor de Statistik (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu, beralih juga pekerjaan mekanisme statistik
perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut sekarang Kantor Bea dan Cukai.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan
statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau
militer. Pada masa ini juga CKS diganti nama menjadi Shomubu Chosasitu Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,
kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana
kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik
Indonesia). Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai
hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu, pemerintahan Belanda (NICA) di
Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 tahun 1957, kementerian
perindustrian. Untuk selanjutnya, Keputusan Presiden RI No. 172 tahun 1957,
terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang
handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan
Organisasi Biro Pusat Statistik.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami tujuh kali perubahan
Struktur Organisasi yaitu :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS.
2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tantang Organisasi BPS.
3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
suasana, dan tata kerja BPS.
4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.
5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS.
6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata
kerja BPS.
7. PP 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu
yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980,
Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 di tiap Propinsi dan di Kabupaten atau
Kotamadya terdapat cabang perwakilan Badan Pusat Statistik. Pada tanggal 19
Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti Undang - Undang
Nomor : 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan
Keputusan RI No. 86 tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus
mengatur tata kerja dan struktur organisasi Badan Pusat Statistik yang baru.
3.2Visi dan Misi Badan Pusat Statistik
3.2.1 Visi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai
tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber
daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang
mutakhir.
3.2.2 Misi Badan Pusat Statistik
Dalam perjuangan pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengembangkan
misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyajian data statistik yang
bermutu handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti
3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranan dan
kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi di antara individu - individu
dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang
ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan
tugas dari para pegawai/staf.
Adapun tujuan dari struktur organisasi ini dan staf di Kantor Badan Pusat
Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah :
a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi
berbagai departemen dan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan satu
sama lain.
b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi
manajemen.
c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan-keputusan dan mengamati
bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.
Adapun bagan struktur organisasi Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera
Utara adalah sebagai berikut :
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 86 tahun 1998 ditetapkan Badan
Pusat Statistik sebagaimana lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat
Kepala Kantor dibantu tata usaha yang terdiri dari :
1. Sub Bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian Perlengkapan
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Kepegawaian
5. Sub Bagian Bina Potensi/Bina Program
Sedangkan Bidang Penunjang Statistik terdiri dari 5(lima) bidang yaitu :
1. Bidang Statistik Produksi
Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan
statistik pertanian, industri, konstruksi pertambangan dan energi.
2. Bidang Statistik Distibusi
Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan statistik
konsumen, perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta
niaga dan jasa.
3. Bidang Statistik Kependudukan
Bidang BPS Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
statistik demografi dan rumah tangga, statistik tenaga kerja, serta statistik
kesejahteraan.
4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS)
Bidang IPDS mempunyai tugas untuk penyiapan data, penyusunan sistem,
5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas untuk
penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, dan akumulasi penyajian
BAB 4
PENGOLAHAN DATA
4.1 Data dan Pembahasan
Data yang diolah pada Tugas Akhir ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, yaitu jumlah petani ikan, luas areal
budidaya perikanan dan jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang
tahun 1999 s/d 2011. Datanya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Jumlah Petani Ikan, Luas Areal Budidaya Perikanan, dan Jumlah Produksi Ikan Air Tawar di Kab. Deli Serdang Tahun 1999– 2011
Tahun
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara
Keterangan :
Y = Jumlah Produksi Ikan Air Tawar (Ton) = Jumlah Petani Ikan (Orang)
= Luas Areal Budidaya Perikanan (Ha)
4.2 Pengolahan Data denganMetode Regresi Linier Berganda
Dalam pengolahan data dibutuhkan proses pengolahan data agar diperoleh hasil
yang baik. Di mana data yang akan diolah harus terlebih dahulu disajikan dalam
bentuk tabel. Selanjutnya membentuk persamaan regresi linier berganda, maka
diperlukan perhitungan masing-masing satuan variabel untuk menentukan b0, b1,
Tabel 4.2 Harga-harga yang Diperlukan untuk Menghitung b0, b1, dan b2
2007 5.062,87 1.061 1.959,52 25.632.652,64
2008 5.360,09 1.070 1.958,23 28.730.564,81
2009 5.607,2 1.104 2.204,96 31.440.691,84
2010 8.378,98 1.148 2.304,72 70.207.305,84
2011 9.179,23 1.193 2.375,43 84.258.263,39
Jumlah 104.511,47 13.318 29.444,36 1.005.870.274,29
Sambungan dari Tabel 4.2
LMN LNN LMO LNO LMLN
1.849.600 8.514.724 17.941.664 38.495.423,2 3.968.480
1.876.900 8.678.916 18.358.000 39.476.400 4.036.020
1.024.144 8.573.184 13.740.430 39.754.920 2.963.136
1.028.196 8.573.184 11.857.006,2 34.237.982,4 2.968.992
797.449 2.480.940,01 4.484.556,7 7.909.994,69 1.406.564,3 613.089 3.509.627,56 3.594.987,9 8.601.341,42 1.466.872,2
688.900 3.015.432,25 3.917.683 8.196.453,65 1.441.295
LMN LNN LMO LNO LMLN
1.125.721 3.839.718,63 5.371.705,07 9.920.795,02 2.079.050,72 1.144.900 3.834.664,73 5.735.296,3 10.496.289,04 2.095.306,1 1.218.816 4.861.848,60 6.190.348,8 12.363.651,71 2.434.275,84 1.317.904 5.311.734,28 9.619.069,04 19.311.202,79 2.645.818,56 1.423.249 5.642.667,68 10.950.821,39 21.804.618,32 2.833.887,99
14.339.268 69.852.074 114.030.336,4 258.776.813,14 31.173.218,71
Dari daftar tabel di atas maka diperoleh:
P = 13 = 29.444,36
= 104.511,47 = 1.005.870.274,29
= 13.318 = 14.339.268
= 69.852.074 = 258.776.813,14
= 114.030.336,4 = 31.173.218,71
Dari data tersebut maka selanjutnya akan dicari persamaan dengan Rumus(2.6) -
= 3.162.048,169
=
= *(,,X(UY,(JYQ JS [(] [^V
=165.666.630,80
=
= **Q(,R,(RRT Q V(V W [(] [^
V
= 6.962.355,057
=
= JXU(YYT(U*R *Q Z([[[ V\ [(] [^
V
= 22.063.478,73
=
= R*(*YR(J*U Y* V(V W Z([[[ V\V
=1.008.604,365
V(V W
V *(,JQ QT*XRU *(,QS(XJ* QQQ
Z([[[ V\
[(] [^
V U(,RS RQRUQT TQ(TR*(,QS QU
Selanjutnya hasil perhitungan di atas akan dimasukkan ke dalam Rumus (2.15) –
(2.17)
Menghitung nilai konstanta b1
=
Menghitung nilai konstanta b2
Menghitung nilai konstanta b0
Sehingga persamaan regresi linier berganda dengan dua variabel bebas
Y(Y,R YRT , J,* Y ,QJ
Hal ini berarti bahwa jumlah produksi ikan, jika tanpa adanya jumlah
petani ikan dan luas areal budidaya (X1 dan X2 = 0) maka produksi ikan hanya
Y(Y,R YRT Y(Y,R YRT B_P. Koefisien regresi berganda sebesar -0,201 dan
7,042 mengindikasikan bahwa besaran penambahan/pengurangan tingkat produksi
ikan setiap penambahan/pengurangan dari jumlah petani ikan dan luas areal
budidaya. Persamaan regresi berganda Y(Y,R YRT , J,* Y ,QJ
yang digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan tingkat produksi ikan yang
dipengaruhi oleh jumlah petani ikan dan luas areal budidaya.
Setelah mendapatkan persamaan regresi, langkah selanjutnya adalah
harga dan yang diketahui. Maka untuk mencari kesalahan baku tersebut
dibuat terlebih dahulu tabel seperti di bawah ini :
Tabel 4.3 Harga O` untuk Data pada Tabel 4.1
Oa O`a Oa O`a Oa O`a N
13.192,4 12.570,43074 621,969 386.845,764
13.400 12.765,58804 634,412 402.478,532
13.577,5 12.710,93233 866,568 750.939,531
11.693,3 12.710,52955 -1.017,230 1.034.755,957
5.021,9 3.208,00803 1.813,892 3.290.204,080
4.591,3 5.330,73819 -739,438 546.768,843
4.720,1 4.357,24662 362,853 131.662,576
4.726,6 4.427,73270 298,867 89.321,661
5.062,87 5.881,19436 -818,324 669.654,760
5.360,09 5.870,29790 -510,208 260.312,104
5.607,2 7.600,88099 -1.993,681 3.974.763,893
8.378,98 8.294,51268 84,467 7.134,728
9.179,23 8.783,37786 395,852 156.698,913
104.511,47 104.511,47 0,000 11.701.541,342
Dari tabel di atas maka diperoleh:
= 104.511,47 = 0,000
= 104.511,47 = 11.701.541,342
Sehingga standard error dapat dicari dengan Rumus (2.18)di bawah ini:
' ') b**(Y,*(XQ* RQJ*R J *
d*(*Y,(*XQ *RQJ
' ') *(,U* YRTTJS
Jika dibulatkan menjadi ') *(,U* YRY
Ini berarti produksi ikan yang sebenarnya akan menyimpang dari rata-rata
produksi ikan air tawar yang diperkirakan yaitu sebesar 1.081,737 ton.
4.3 Perhitungan Koefisien Korelasi Linier Berganda
Koefisien korelasi bergandanya didapat dengan rumus (2.19):
- = #. /.
= # VWWW \(Z\ (V]] ]^ / ^ [ W WV Z ( \V([^W ^V
\](\\\(\V W
= # ([ ( [ VV V / ]](V\^( Z
\](\\\(\V W
= e, SJSRTTSRQ
- = 0,964036791
Jika dibulatkan menjadi 0,964
Dari hasil perhitungan didapat korelasi (R) antara jumlah petani ikan dan
luas areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar sebesar
ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar
tinggi.
Mencari koefisien determinasi dengan menggunakan rumus (2.20):
-
-- , STQ,RTYS*
R2 = , SJSRTTSRQ
Jika dibulatkan menjadi 0,9294
Didapat nilai koefisien determinasi 0,9294. Hal ini berarti bahwa sekitar
92,94% produksi ikan air tawar dapat ditentukan oleh jumlah petani ikan dan luas
areal budidaya perikanan melalui hubungan regresi linier berganda sedangkan
sisanya 7,06% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.
4.4Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel
Dari Tabel (4.2) dapat diperoleh koefisien korelasi antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) sehingga diketahui seberapa besar pengaruh antar variabel tersebut.
4.4.1Koefisien Korelasi antara Jumlah Petani Ikan dengan Jumlah Produksi Ikan Air Tawar
! " "
= V [( V (VV\ [ V(V W [(] [^
Koefisien korelasi antara jumlah petani ikan (X1) dan jumlah produksi ikan
air tawar (Y) adalah 0,649 yang menunjukkan korelasi yang cukup dengan arah positif mendekati 1 (korelasi positif). Hal ini berarti jika jumlah petani ikan
mengalami peningkatan maka jumlah produksi ikan air tawar juga akan
meningkat.
4.4.2 Koefisien Korelasi antara Luas Areal Budidaya Perikanan dengan Jumlah Produksi Ikan Air Tawar
= W\(W ]( [
Z^(]VZ(WV W\
! = , STRSUSRRR
Jika dibulatkan menjadi 0,964
Koefisien korelasi antara luas areal budidaya perikanan(X2)dan jumlah
produksi ikan air tawar(Y)adalah 0,964 yang menunjukkan korelasi yang tinggi dengan arah positif mendekati 1 (korelasi positif). Hal ini berarti jika luas areal
budidaya perikanan mengalami peningkatan maka jumlah produksi ikan air tawar
Koefisien korelasi antara jumlah petani ikan(X1) dan luas areal budidaya
perikanan(X2) adalah 0,680 yang menunjukkan korelasi cukup dengan arah positif
mendekati 1 (Korelasi Positif). Hal ini berarti jika jumlah petani ikan mengalami
peningkatan maka luas areal budidaya perikanan juga akan meningkat.
4.5 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesa dalam regresi linier berganda perlu dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan penarikan kesimpulan.
4.5.1 Uji F (Simultan)
1. Membuat hipotesis dalam bentuk model kalimat
0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan
(bersama-sama) antara variabel bebas yaitu jumlah petani ikan dan luas areal
budidaya perikanan terhadap variabel terikat yaitu jumlah produksi
ikan air tawar.
0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama)
antara variabel bebas yaitu jumlah petani ikan dan luas areal budidaya
perikanan terhadap variabel terikat yaitu jumlah produksi ikan air
tawar.
2. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik 0 : :; ,
3. Menentukan taraf signifikan
Pada hipotesis ini nilai = 5%
4. Kaidah pengujian
Jika 12 34 5+ 13=.)>, maka 0 diterima
Jika12 34 5? 13=.)>, maka 0 ditolak.
5. MenghitungFhitungdan Ftabel
Menentukan nilai Fhitung
Menentukan nilai Ftabel
13=.)> 1@ A = A . 1 ] Q *,
areal budidaya perikanan terhadap variabel terikat yaitu jumlah produksi
4.5.2 Uji t (Parsial)
4.5.2.1 Pengaruh Jumlah Petani Ikan(X1) Terhadap Jumlah Produksi Ikan
Air Tawar (Y)
1. Menentukan formulasi hipotesis
0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara jumlah
petani ikan terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli
Serdang.
0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara jumlah petani
ikan terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang.
2. Menentukan taraf signifikan ( )
Pada kasus ini nilai = 5%
3. Kaidah pengujian
0 diterima bila B3=.)>+ B2 34 5+ B3=.)>
0 ditolak bila B2 34 5? B3=.)>
4. Menentukan nilai statistik
t
hitungB2 34 5 '
.
Terlebih dahulu menghitung nilai standar deviasi regresi linier berganda
• Menentukan nilai varian
• Menentukan nilai deviasi standar
• Mencari B2 34 5
B2 34 5 '
.
B2 34 5 * YTSRTXTTU, J,*RUUU , **RU*SYYR
Jika dibulatkan menjadi -0,114
5. Menentukan nilai ttabel
B3=.)> BK Bf fg V B ] J J,
6. Membandingkan ttabeldan thitnug
J J, + , **Q + J J,
Karena J J, + , **Q + J J, maka H0Diterima.
7. Kesimpulan
Hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap variabel
4.5.2.2 Pengaruh Luas Areal Budidaya Perikanan(X2) Terhadap Jumlah
Produksi Ikan Air Tawar (Y)
1. Menentukan formulasi hipotesis
0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara luas
areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar di
Kab. Deli Serdang.
0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara luas areal
budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab.
Deli Serdang.
2. Menentukan taraf signifikan ( )
Pada kasus ini nilai = 5%
3. Kaidah pengujian
0 diterima bila B3=.)>+ B2 34 5+ B3=.)>
0 ditolak bila B2 34 5? B3=.)>
4. Menentukan nilai statistik
t
hitungB2 34 5 '
.
Terlebih dahulu menghitung nilai standar deviasi regresi linier berganda
• Menentukan nilai varian
' = 1.170.154,201
• Menentukan nilai deviasi standar
' = d*(*Y,(*XQ J, = 1.081,73666
• Standard error Sb2
'.
=
C7 7#EF ( GHE I7 7 H
'.
= ( W ^V\\\#E\Z(W] ( ^[ V ]( V ( ZW^ HE \W ZJH
= ( W ^V\\\
d V( \ ( [W \Z ]V^[ [][V
= (V V ]Z]Z Z( W ^V\\\
'.
=
0,8298098• Mencari B2 34 5
B2 34 5 '
.
B2 34 5 Y ,Q*UJUR,S, UJSU,SU U QUT,YX*RT
5. Menentukan nilai ttabel
B3=.)> BK Bf fg V B ] J J,
6. Membandingkan ttabeldan thitnug
B2 34 5 U QUT ? B3=.)> J J,
Karena B2 34 5 U QUT ? B3=.)> J J, maka H0Diolak.
7. Kesimpulan
Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
luas areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar di
Kab. Deli Serdang.
4.6 Implementasi Sistem
4.6.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikam desain
sistem yang ada dalam desain sistem yang telah disetujui, menginstal, dan
memulai sistem baru yang diperbaiki.
Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut :
1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang
disetujui.
2. Menulis, menguji, dan mendokumentasikan program-program dan
prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang
3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru.
4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai.
5. Memastikan bahwa konveksi ke sistem yang baru berjalan dengan benar.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalannya dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa
yang diinginkan. Dalam pengolahan data pada Tugas Akhir ini penulis
menggunakan suatu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu program
SPSS 17.0 For Window dalam masalah memperoleh hasil perhitungan.
4.6.2 Pengenalan SPSS
SPSS (Statistical Product and Service Solution) merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer.
SPSS paling banyak digunakan dalam berbagai riset pasar, pengendalian dan
perbaikan mutu (quality improvement) serta riset-riset lain.
SPSS dibuat pertama kali sebagai software statistik pada tahun 1968.
Diprakarsai oleh ketiga mahasiswa Stanford University yang pada saat itu dioperasikan hanya pada komputer mainframe. Pada tahun 1984, SPSS pertama kali muncul pada versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+, dan sejalan dengan populernya sistem operasi windows. Pada tahun 1992, SPSS juga mengeluarkan versi windows. Dan antara tahun 1994-1998,
SPSS melakukan berbagai kebijakan strategis untuk pengembangan software
BMDP Statistical Software, Jandel Statistics Software Clear Software, Quantime Ltd, Initive Technologies A/S dan Integral Solution Ltd. Untuk memantapkan posisinya sebagai salah satu market leader dalam business intelligence, SPSS juga menjalin aliansi strategis dengan software house terkemuka dunia yang lain
seperti Oracle Corp, Business Object dan Ceres Integrated Solution.
Karena perkembangan SPSS ini membuat program SPSS yang tadinya
hanya ditujukan pada pengolahan data statistik untuk ilmuan sosial yang pada saat
itu SPSS yang singkatan dari Statistical Packcage for The Social Science berubah menjadi Statistical Product and Service Solution. Fungsi SPSS diperluas untuk melayani berbagai user seperti proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan
lain-lain.
4.6.3 Langkah – Langkah Pengolahan Data dengan SPSS
4.6.3.1 Cara Mengaktifkan SPSS pada Program Windows
1. Pilih menu Start dari windows.
2. Kemudian pilih menu All Programs.
Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS Statistics 17.0
4. Lalu akan muncul aplikasi SPSS Statistics 17.0, pada saat tersebut akan
muncul kotak dialog SPSS Statistics 17.0, lalu tekan Cancel atau tanda
silang (close) untuk membuat file data baru sekaligus mengaktifkan SPSS
Statistics Data Editor.
4.6.3.2Mengenal Lingkungan Kerja SPSS
SPSS data editor mempunyai 2 (dua) tipe lingkungan kerja yaitu :
1. Data View adalah tempat di mana data akan dimasukkan dan diproses.
Gambar 4.3 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS
2. Variable View adalah tempat di mana variabel akan didefenisikan terlebih
dahulu sebelum dimasukkan ke Data View. Cara mengaktifkannya adalah
dengan mengklik tab sheet Variable View yang berada di bagian kiri
Gambar 4.4 Tampilan Jendela Variable View dalam SPSS
4.6.3.3 Menyusun Definisi Variable View
Name : Untuk memasukkan nama variabel yang akan diuji.
Type : Untuk mendefenisikan tipe variabel.
Widht : Untuk pengaturan panjang karakter dari variabel.
Decimals : Untuk menuliskan jumlah desimal di belakang koma.
Label : Untuk menuliskan keterangan dari nama variabel.
Missing : Untuk menuliskan ada tidaknya jawaban kosong.
Columns : Untuk pengaturan lebar kolom.
Align : Untuk pengaturan teks/angka pada data View apakah akan
dibuat rata kiri (Left), kanan (Right) atau tengah (Center).
Measure : Untuk menentukan skala pengukuran variabel, misalnya nominal,
(Dalam penulisan Tugas Akhir ini Values, Missing, Columns dan Measure tidak
dipergunakan, karena itu ketiga pengaturan ini diabaikan saja).
4.6.3.4 Pemasukan Data Ke dalam SPSS Statistics 17.0
Cara memasukkan data ke SPSS Statistics 17.0 adalah sebagai berikut :
1. Pengisian variabel pada Variable View.
Variabel Tahun adalah Tahun dari data yang diambil, variabel ini merupakan
variabel pertama yang akan ditempatkan pada baris pertama.
Langkah-langkahnya adalah :
1) Isi Name dengan Tahun lalu pilih Type dan pilih Numeric. 2) Pilih Width isi dengan angka 4 lalu pilih Decimals ketik 0.
3) Pada Label ketik “Tahun”.
4) Lalu pada Align pilih Center.
Variabel Y adalah jumlah produksi ikan air tawar, variabel ini merupakan variabel
kedua yang akan ditempatkan pada baris kedua.
Langkah-langkahnya adalah :
5) Isi Name dengan Y lalu pilih Type dan pilih Numeric. 6) Pilih Widthisi dengan angka 8 lalu pilih Decimals ketik 2.
7) Pada Label ketik “Jumlah Produksi Ikan Air Tawar”.
Selanjutnya Variabel X1 adalah jumlah petani ikan yang juga menjadi variabel
kedua yang ditempatkan pada baris kedua.
Langkah-langkahnya adalah :
1) Isi Name dengan X1 lalu pilih Type dan pilih Numeric. 2) Pilih Widthisi dengan angka 8 lalu pilih Decimals ketik 0.
3) Pada Label ketik “Jumlah Petani Ikan”.
4) Lalu pada Align pilih Center.
Selanjutnya Variabel X2 adalah luas areal budidaya perikanan yang juga menjadi
variabel ketiga yang ditempatkan pada baris ketiga.
Langkah-langkahnya adalah :
1) Isi Name dengan X2 lalu pilih Type dan pilih Numeric. 2) Pilih Widthisi dengan angka 8 lalu pilih Decimals ketik 2.
3) Pada Label ketik “Luas Areal Budidaya Perikanan”.
4) Lalu pada Align pilih Center.
Gambar 4.5 Tampilan Pengisian Variable View
2. Pengisian Data Pada Data View
Langkah-langkah pengisian data ke dalam data view adalah :
1) Setelah pengisian variabel pada Variable View lalu klik pada tab sheet
Data View yang ada di kiri bawah layar.
2) Isilah tahun pada kolom Tahun sesuai jumlah data yang ada.
3) Isi Y, X1 dan X2 dengan data yang ada.
Gambar 4.6 Tampilan Pengisian Data View
4.6.3.5 Pengolahan Data
Pengolahan Data untuk Mencari Korelasi dan Persamaan Regresi Linier Berganda
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Pada Menu Bar klik menu Analyze, lalu pilih Regression dan klik Linear.
2) Lalu akan muncul kotak dialog Linear Regression.
3) Pada kotak dialog tersebut masukkan variabel Y pada kotak Dependent
Gambar 4.7 Kotak Dialog Linear Regression
4) Klik tombol Statistics sehingga akan muncul Linear Regression Statistics,
lalu beri tanda ceklist pada Estimate, Model Fit dan Descriptives.
Gambar 4.8 Kotak Dialog Linear Regression : Statistics
6) Selanjutnya balik ke kotak dialog Linear Regression, lalu klik Plots untuk
membuat grafik. Isi kolom Y dengan pilihan SDRESID dan kolom X
dengan ZPRED, kemudian klik Next.
Gambar 4.9 Kotak Dialog Linear Regression : Plots
7) Selanjutnya isi kolom Y dengan ZPRED dan kolom X dengan
DEPENDNT. Pada pilihan Standardized Residual Plots, ceklist
Histogram, Normal Probability Plot dan Produce all partial plot, setelah
Gambar 4.10 Kotak Dialog Linear Regression Plots
8) Maka aplikasi akan kembali ke kotak dialog Linear Regression, lalu
selanjutnya klik Option maka akan muncul kotak dialog Linear
Regression Option. Pilih Use Probability of F kemudian masukkan nilai
tingkat kepercayaan pada kotak Entry dengan 0,05, lalu klik Continue.
Gambar 4.11 Kotak Dialog Linear Regression : Option
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari perhitungan yang telah dilakukan secara manual dan menggunakan software
maka diperoleh:
1. Hasil persamaan yang sama bahwa jumlah produksi ikan, jika tanpa
adanya jumlah petani ikan dan luas areal budidaya (X1 dan X2 = 0) maka
produksi ikan hanya Y(Y,R YRT Y(Y,R YRT B_P. Koefisien regresi berganda sebesar -0,201 dan 7,042 mengindikasikan bahwa besaran
penambahan/pengurangan tingkat produksi ikan setiap
penambahan/pengurangan dari jumlah petani ikan dan luas areal budidaya.
Persamaan regresi berganda Y(Y,R YRT , J,* Y ,QJ yang digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan tingkat produksi ikan yang
dipengaruhi oleh jumlah petani ikan dan luas areal budidaya.
2. Kesalahan baku (Standard Error) sebesar 1.081,736629. Ini berarti
produksi ikan yang sebenarnya akan menyimpang dari rata-rata produksi
ikan air tawar yang diperkirakan yaitu sebesar 1.170.154,972 ton.Melalui
uji keberartian regresi linier didapat Fhitung = 66,389 >Ftabel = 4,10 maka
luas areal budidaya perikanan berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang.
3. Dari hasil perhitungan korelasi (R) antara jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar sebesar 0,964.
Nilai korelasi tersebut menyatakan mahwa hubungan antara jumlah petani
ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air
tawar tinggi.
4. Melalui perhitungan R2 didapat nilai koefisien determinasi 0,9294. Hal ini berarti bahwa sekitar 92,94% produksi ikan air tawar dapat ditentukan
oleh jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan melalui
hubungan regresi linier berganda sedangkan sisanya 7,06% lagi
dipengaruhi oleh faktor lain.
5. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi antara jumlah produksi ikan air
tawar (Y) dan jumlah petani ikan (X1) adalah 0,649 yang menunjukkan
korelasi yang cukup dengan arah positif mendekati 1 (Korelasi Positif).
Hal ini berarti jika jumlah petani ikan mengalami peningkatan maka
jumlah produksi ikan air tawar juga akan meningkat. Berdasarkan
perhitungan koefisien korelasi antara jumlah produksi ikan air tawar (Y) dan luas areal budidaya perikanan (X2) adalah 0,964 yang menunjukkan
korelasi yang tinggi dengan arah positif mendekati 1 (Korelasi Positif).
Hal ini berarti jika luas areal budidaya perikanan mengalami peningkatan
maka jumlah produksi ikan air tawar juga akan meningkat.
jumlah produksi ikan air tawar adalah H0 Diterima yang berarti secara
parsial jumlah petani ikan tidak berpengaruh terhadap jumlah produksi
ikan air tawar di Kab. Deli Serdang. Dan untuk pengaruh luas areal
budidaya perikanan dan jumlah produksi ikan air tawar adalah H0 Ditolak
yang berarti secara parsial luas areal budidaya perikanan berpengaruh
terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah :
1. Pemerintah Kab. Deli Serdang sebaiknya lebih memperhatikan produksi
ikan air tawar saat ini yang semakin berkurang karena kurangnya lahan
dan bibit yang bagus untuk usaha perikanan.
2. Pemerintah Kab. Deli Serdang sebaiknya membantu masyarakat dengan
memberikan penyuluhan tentang tata cara pembudidayaan ikan air tawar
yang baik dan benar.
3. Penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan sampel yang lebih banyak
lagi agar dapat dilihat lebih jelas hubungan yang representatif antara
DAFTAR PUSTAKA
Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi, BPFE, Yogyakarta, 1997.
BPS, Deli Serdang dalam Angka, Badan Pusat Statistik, 1999-2011.
Evy Ratna, Usaha Perikanan di Indonesia, Mutiara Sumber Widya, Jakarta, 2001.
Hakim Abdul, Statistik Deskriptif Untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Pertama,EKONISIA, Yogyakarta, 2004.
Hasan Iqbal,Pokok-Pokok Materi Statistika I, Bumi Aksara, Jakarta, 1999
Kazmier Leonard J, Ph.D., Statistik Untuk Bisnis,Erlangga, Jakarta, 2005.
Kustituanto, Bambang, Statistik Analisa Runtut Waktu dan Regresi Korelasi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1984.
Marzuki, Gunawan, Nurgiyantoro Burhan, Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2002.
Nurlaelah, ST, MT, R.A Agung, SE, MM,Praktikum Statistika Ekonomi dan Bisnis Dengan SPSS, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta,2010.
Siregar Syofian, Ir.,M.M., Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, Bumi Aksara, Jakarta, 2013