• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian proses penyisihan nutrien dari limbah cair pabrik karet menggunakan reaktor tiga tahap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian proses penyisihan nutrien dari limbah cair pabrik karet menggunakan reaktor tiga tahap"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

I

VOL. I

NO.

.I

MARET

2001

PUSATSTUDILINGKUNGAN

1

LEMBAGA

PENELITTAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

BAFTAR IS1

V d 1. No4Mmwt2001 ISSN

PENANGANAN LJMBAH CAlR I N D m MAKANAN KALENG DENGAN MENGGUNAKAN

KATAUS

(//nnrtr . I f !{(I yrt/ rfm .%ty>no). ...

I

- 6

14'1-2337

INSE-A ALAMX YANG RAMAH UNGKUNGAN :KEEFEKIJFANNYA IFRMADAP

1

SERANGAPI HAMA PENGOROK DAUN Lirfomyxa h/ddm?nSis (BUNCHARD) (DXPTERA: AGROMYZ'IIAE) PADA TANAMAN BUNG4 fiROMPEF(Peh8nia sp.)

1

ASPEK HUKUM PENEELOLAAN W L A Y A H PESISIR(Studi di Pantai Xmur Larnpung)

{ii4,lrlktnrnto~l ..lkrh &I! Ilerinnclj) ... 1

k

- I 9

PERANAN PENUIUPAN T A N K TANAMAN KENTANG DAN TINOAKAN KOMSERVASI

TANAH TERHADAP AURAN PERMLlKAAN DAM EROSI 1

DEGRADASI NXTRAT MENGGYNAWN PROSES R E D O E REKTROKXMXA

1 .n

,

... 25

-

30

I

W I A N PROSES PENYISIHAN MUTRIEN DARf 'UWBAH CdfR PABRXK WRET

.

MENEtUNAKbhl REAKMR TTGA TAHAP

/ 7 ; l t 8 ! 0 I't+t~!rnirC~ I ,'/rmic~, .\ 1. Romli A,.\.! ,';clrtzi. don A, I . r m v m )

PRODUKSX BAHAN 'BAKU BIOPWSllK D A M PATI TAPIOKA (Bi@astic MaMaE P&t&fon lFDm Starch of C-a)

(.V[~ll l ' t i / l ( ~ r n < / l l t l J<v</! , ~ I ~ I - # T o ~ ...

PERAH =RAT KABAR SESAGAI SWMSER I N W R M A S X YEFlTANG I S U UNGKUNGAN

GLOBAL BAG1 PEN DUDUK KOTA BAN DARIAMPUNG

(3)

KAJfAN

PROSES

PENYI'SIHAN MUTRIEN

I

DARZ UMBAH

CkER PABRIK KARET

MENGGUNAKAN REAIUOR

lTGA TAHAP

Tanto Pratonda Wtomo, M. Romli, A.M.

Fauri,

dan

A.

Xsmayana

r

ABSTRACT

T

he qffltrenf q f mhber .fictnty is rich in o r p i c maleriais. espcroliy orgonic eorbo

I,

nnd nttrriemr. In this rcsenrch, {he per-rmunce ofn ihrec-singe reactor systprn which wns designed b~ro rhrce stages nome& anaerobic, oerobic. and atto-ric stage in diJcr~nr

rencinr ~*unfigrrrnrions m d llte eflccf of /nreral reqcle were s t ~ d i ~ d . 7he efluenc of

f-

ribbed

of ROD;

smoked 300 -+ sheer 100 mg// qf fic!oy roral ntlrogen conrained wl~icl? 4000 consisred 1000 of200 mgl! q f f

COD;

100 mgN 2500 of N&N 9 200 mgq nnc/ fi I mg/l q f NO3-N: nnnd 30 3 10 mgA q f PO4-P. Under steady s t o t ~ cr>mdifion.r. rlge rlrre P

vmgc t-cncf(~r in ri~l;jcrcn ! rmctor configrtm !tons rcmnvelf 95 97% c?f ('(SI): J.5 7h% q

{

fofnl nifrogen nnd d l - 99% q f POr-1'. Ilhe reactor mrrI;gurnrion qf nnaerobi~noxic

'ICTO hic emphylng 20PA recycle r$cfluenr ,from aerobic rtrncror hock info anoxic rcncfn

1

.-esvlred hecrcr eflrrenr qualiry which contained 230 3 100 mg/f of COD 100 f 15 mgN o)

.

orid nitroge w h ~ h cnnsisret~ qf8

f

7 mgJI of N f f - ~ i V nnnd 75. O _+ 10.0 mg/l of

N G N ;

!-nd

I

I 4 20 f 0.30 m,$i 4 /'1),1'. 7 his ksrrfi srill'lrrdiuni~d thnf the rlcnirr!/icn& j7roces.v wos

l lal optrmzinr yet tierefi~re required f i e improvement q f opernring co~tdifon3 in r17e moxie

ci-lcmr s / r c / t fins r~isr.nlved oqycn (DO) i i ~ d nxirlnrion-redr1~1ir>n poterr l i d (ORP) con t r ~ f .

1

Industri knret afnm n~erupakrut snlnh

s ~ l u agroinduslri Indonesia >.,mg potensin1

ql1bng.u pargliasil clc~.isn yaitu sehesar 1.5

P

r ~ l ~ l v t a r dollar A S pnda txhutr 1097 dmgan

a ~ e d tnnarn scluas 3 3 juta heha, pabnk

hl:rjumlah t h r ~ ) b u d dm produksi sebanyak 1,5 jula ton (Drrjen Perfrebunan, 1'997; B~ro

P:~sat Sisrzst~l. ltF18), Konsumi

dtlnilm diperlirakm akm rneningkat terns k: rena sifat knret atam yms belum dapat

$ I gntikm ole11 karet sintet

rs

sehnggn

ps'3duk Ahir terrentu masih sangat ter-

gnntung dari kmet alam, Namun demikian,

inrlustri karet rnenirnbulkm m;tsd;ih ling-

kungan akihat limbah yang dihasilkan

terutama limbah cairnya Lateh kebun

mtngandung 2540% bahan rnentah yang

1

rnt ngandung 00-95% karet murni. 2-396

protein, 1-2% nsam lemak, 0,2% gulq

1

0.5% gwam

Na

Mg. K. P. Ca. Ca. Mn. dan

1

Fe dm 60-70% serum !any terdiri dari air

(

dm rat terl,mlt (Gou1ar.l Djatrniko, dm

Tjiptndi, 197h; Serjamidjnjn, 1903); sedans-

knn ,anonla !l,ulg digl~nalnn ur~luk pars-

awetan lateks setelah disadap adalah scbarryak 5 - 10 rnl lamtm amonia 2 - 2,5% per liter lateks (Setjamidjaja, 1993).

Berdasnrknn sirat dnri Iateks kebun dan

proses penplahan yang dilakukan maka diduga limbah cnir yang dihasilknn dari pabrik karet alarn rnengmdung senyawa nitrogen ymg bermal dnri protein, nitrogen

amonia dan fosfnt. Hal lain y w g perlu

diperhatikan ndslah volume limbah mir

1

pnbrik karet yang dihasilkan cukup besm

gaitu sebmyak 25 m3/ton karct kering

(Di6en Perkebunan, 1 99 1 ; TampuboEon,

(4)

AM. Fauzl, A. lsmayana

1

Penanganan limbah cnir pnbrik pengo-

lahan k x e t alam di hdonesia umumnya menggunnkan kolam anaerobik dm FakuIlaIiF ! mg bel~lm memadai untuk n~enumnkan tingkat pencemaan limbah karena hmya n~enurunlian kand~mgan karbon saja sedangkan seoyawa nitrogen

dm

fosfor mxih relatif tinggi (Metcalf dm

Eddv, 1991 ). Selain itu, lirnhah a i r pabtik

karet di Indonesia pada urnumnya belum

rnenggunaknn proses deamonifikasi untuk

m e n ~ h i tmgkan nrtrogen amonia (Dirjen

Perkebunan, 1 99 1 ) sehingga h d u n g a n

amonium linrbah ymg telah diolnh mxih

relatif tinggi. Kmdungan senyaiva fosfor

ddam hentul: ortofosrnt dapat meningkat

insma pada proses manerobik secara

3iologis rnenyebabkan tejadi proses

xlepasm ortofosfat ke dalam airan nteh

i?i Lroorgmisme (Ktlhn Mtrrnlei tner, van ,,ossdrecht, dm Heijncn, 1996). Senyawa

iitrogen nitrat dan otrofosfat pada limbah

r meti I mbttlknn dnrnpnk herr~pa peng- .ayaan badan air (eutrofikasi) ymg

tiil~ndni dengan pertumbuhm ganggang

: ecma pesat, sendnhnyn oksigen lerlarut

pnda sislem perairan lersebut, selain it11

r Itrat dapat rnenyebabk,~ gnngguan pada

I dila (hlue babhie~); scdnngkw nitrogen

i~ nl am bentuk arnonia bersi fat racun ~s\rl~adap rnarnalia dengan konscntrasi 0,2

rrig/l dnn jugn berhahaya terhadap berbagai

j . n i s organisme akuatik ( S a y e r , McCartv, am Parkin, 1934: Rnrber dm Stuckey.

:, IOIF)

Berdasarkan ha1 tersebut m k a perlu

d ~laku kan perbai kan penanganan 1 imbah

c , ~ i r pnbrik karet rnenggunak,~ proses n tnriknsi-denitrifikasi unzuk rnenyisihkan

n Irogen dan dikombinclsikan dengan pe-

nv;i s~han fosfat secara b~ologis rneng-

g1111ak11l proses nltsif knsi-detiilr~lik;ls~ dm

p~ oses penyisihan frosfor secara biologis.

r n e n g ~ n a k ~ m reaktor tiga rahap yang

~ e r diri dari proscs nnacrobak. arlobsik, d a a acrobik. FCrneGa dari reaktor tiga tahap

te rgmtung pada pengaturan ssuunan atau

konfigursi dnn jurnlah tahapm anaerobi!d-

anoksik-aerohik serta jurn,Iah dm tujuah dari aliran recyclc {Rttngnard, Andersen, dnn Petersen, 1988; Lcrnke, 1992: Henxd,

1W5; Nathanson, 1997; d m Rustrim

Delgenes, Bemet, dm Moletta, 1998).

Penelitim ini bemjunn onluk me!

nentukan konfigurasi reak-tor tiga tahaA yang mampu menyisihkan rtulnen rang optimal dm mengetah~~i pengamh recycid

dari r&or aerobik ke reahor anohik.

Penelltian dibagi menjadi tiga tahap! yaitu penelilian

1. Deain proses dm pembuatm reakforl

tiga tahap yang lerdiri dari reclktor

maerobik. arlehili, dm aerobik

Reaktor annerobik- aerobik. d,m

anoksik yang drgunakan lerbuat dari pIe.rig1~s.r dengnn kapnsitns DPCFN~

rnnsing-rnnsini: 5.6; 5 ; dnn 5 liter. pasir, kuarsa yang digunakan pada reditor

,mnerobik herdiame~er 0.2 - 0,5 mrn

sebagai med in pcniba~va, sedans barr

pada reahor aerobik dm anoksik digunakan sistem pertumbuhan kersus-

pensi. Proses penyisihan nut rien di-

lakukan secara biologis rnenggunakan

I

lumpur abif yang diperoleh dnri sekitar

pabri k

2. Kwdderisasi kimia~vi limb& cair

I

pabrik pengolnhan karet alam jenis

xrhbcd smoked .sl~eer (RSS) Km ak-

terisasi kimiarvi limbah dilakukan

sebelum limbah terseht~t dignakan

unhrk penel izian meliputi pH,

COD,

BOD, total nitsosen. NH3-N.

NO3-N, Pod-P (APHA, 1992). Limbah

mir yang digunaknn dnl am penet i tian ini nddnh lirnbah cair pabrib pengo- tahan karet RSS Kebun Ciltasr~ngka PTP. Nusantara VIIT.

3 . Perbmdingan kinerja reaklor tiga tnhap yang digunakan dengan konfigurasi

(5)

maerobik-aerobik-moksi

k,

konfigurasi

anaerabik-anoksik-aerobik ranpa re-

cycle,

dm

konfipurasi anaerobik-

anoksik-aerobi k dengsn rec"w1e se-

b ' q a k 200 persen dari debit influen

.-

.

sehingga dihxilkan ketuarm dengan kondisi yang relatif konstan pada w&u

tingal hid rolis tertentu. WAqu tinggal awal pada reahor anaerobik, anoksik, dm aerobik rnasiniynasing adalah 24; 12; dm 12 jam. Pengarnatan terhadap parameter kinerja dari masing masing

re(dcq,"lor yang rneliputi I - ,

COD,

MLVSS, total nitrogen, NH3-N, ~ 0 3 1

N,

Pod-P (APHA. 1992) diI&-knn

pada daerah

XI,

X,

Xt,

XI,

dan XII

Data dianalisis secara deskriptif dengari rnerata-ratakan beberapn

amatan terakhir untuk masins-masin parameter pmgmatm pada kondisi

tunak. Dilakukan malisis efisiens( penyisihan COB, total nitrogen, dm

ortofosfat menurut Verstraete da

Vaerenbergh ( 1 086) Qengm rumu

s e b a y i beri kut

1

Lo

dengan CO = nilai sebelum diproses

(6)

KAJIAN PROSES.. . fanto p. Utomo. M. Rom~l, AM. F a d . A. Ismayane

tlASlL DAN PEMBAWASAN tiga tahap yang digunakan sama dengan

sistem A ~ / O yang dnpat menyisihkm

1.

Desaln

Proses dan Pembuatan karbon, nitrogen, dm ortofoskt dari llmbah

ReaMor 7;Fga Tahap kard swam sirnul tan

Reaktor tlga tahap yang digmak,m

terdiri dnri reaktor anaerohik, aerobik, dm

(7)

Marrrrjmsn dsn Kuatltm LEngkungen Vd. I, Mo. 4 Momt 21M I

Pada tahp anaerobik tejadi pmg- urai,m senyawa organik y w g rnenghasilbn biogas ?aim gas metma

(Ch),

amonia,

sulfidk dm karbon dioksida (COz).

Tahapan Fang dihnrapkan terjadi adalah (1)

tahap hidrolisis; (2) tahap asldogenesis; (3) rahap asetogenesis; dm (43 tahap

meranogenesis (Metcalf dm Eddy, 1 991 ;

Chaume dan Beteau, 1997; Fanain, 1997).

Pada proses anaesobik t e j a d i pelepnswl

ortofosft akibat degadasi polifosfai yang menghmilkan energ ymg diperlukan untuk

pembentukan polihidroksibutirat (PHB)

(Kumt, dm Mudrack, 1990). Pada tahap

aerobik te jadt penyisihm senynlva karbon ,

ynng tersissl menjadi C 0 2 d'm meng-

hnsilkm nitrogen nitrat yang selanjumya

iliubah menjadi nitrogen bebas pada tnhap

moksik. Ortofosfat yang terbenluk pada

tahap 'maerobik dapat disisihkan padn

oroses aerobik menjndi bentuk poIifosfat

dengm mernmfaatkan P H B yang terbentuk pada proses anaerobik atau sumber karbon b l a n g ~ersed~a, sedmgkan pada tahap lnoksik pen!.lsihan

ortofvsfat

dapat tejadi

iengan tersedinnya nitrogen nitrat sebagai

Aek--ran nkseptor {Verstraete dm

Vaerenbergh, 1986; Metcalf dm Eddy,

I 99 1 ; Kuba er a]., 1996).

Berdasarkan ha1 tersebut maka' desain

,>roses penysihan nutrien dari limbah cair

trabrik pmgolahan karet dam adalah ~ n e n g g u m h reaktor tiga tahap pang

lerdin dari proses nnaerobik, aerobik dm ,moksik dengan melakukan variasi pada

susvnan arau konfigurasi reaktor, wd,

11

tinggal, dm genggunaan proses recyde daii

seaktor a m b i k ke anoksik mtuk mmg- hasilkan proses penyisihan ymg optirnd.

2. Karakterlstik Kimiawi Limbah Cal

Pa brik Kareb

I

Limbah cair pabrik pengolahan kar

d,

alam jenis ribbed smoked sheet (RSS)

mempunyai karakteristik kiminwi seperti

yang disajikan pada Tabel 1. Bedasarkah

kmaberistik tersebut diketsihui bahwa Limbah cair Fang digunakan ttelah meme*

nuhi persyaratw unmk terjadinya svad

aktivitas biologis oleh miIcroorganismd

karena telah tersedimya komponen-

komponen d z a r yang diperlukan yaid

karbon, nitrogen,

dm

fosfor.

Tabel 1, Karakaeristik kirdiawi cfl h i pnhrik pengoIRhnn karct jcnis rihh~dsmakedsheet

(RSS)

COD (men)

1

3000

-

50m

1

40!30* lfloo

BOD (m&)

Total Nitrogen (md)

NHYN (m@)

NO,-N (md)

Cmgll)

N i l i pH

Limbah cair pabrili karet alam

memiliki nilai COD yang relnzif tinsgi

disebabkan oleh sifat alnmi kxet yaitu

Iateks segar sebagai bahan baku rnmgan-8

dung 35,62% butiran knret, 2,03% protein

dm

Q,34% zat gula (Setjamidjaja, 1993);

selain itu diduga juga merupakan nkibatl penggunaan asam farmiot atau asam metal

sebagai bahan koagulan yang terikut

sebagai komponen limbah cait karet.

Limbab cair pabrik karet dari hasil

pengamatsln diketahui rnemiliki raio COD dm BOD sekitx 1,5 sehingga dapat

digolongh sebngai limbah mudah terurai

karena memiliki nilai rasio Lxrang dari 1 ,TI

[image:7.612.77.313.64.241.2]
(8)

KAJIAN PROSES. . . Tanto P. Utom. M. R m l l . A.M. Fauzi. A. lsmayana

limbah cair karer !mg dapat didegradasi

(Fb) bemilai 1,0 (Verstraete dm

Vaerenbergh. 198G). Berdasarkan

hd

ter-

sebut, maka limbah cair pabrik pengolahm

karet alam jenis rihbed smoked sheer (RSS)

lavak un~uk diolah secara bio!ogis dengan sistern lumpur &if.

Limbah cair pabri k karet rnengandung senyatva nltrogm yang diduga beerasal dzri

proses penggumpnlnn lateks dan nitrogcn

amonia yang berasal dari penggunnan NHIOH sebagai anti koaplm dm desin-

fehm y g d t t m b h k a n pada sanz penya- dopm sebanynk 5 - 10 d lamtan amonia 2 ' - 2.5% per liter lateks (Setjamidjaja, 1993).

Ortofosfat yang terdapar pada limbah

c i s pabrik pengolahan karct kemungkinan

berasal dnri senyaura fosfor ymg terdapat

pada Iateks kebun clan air yang digunakan

untuk proses pengencernn lateks kebun d m

pencucian perdnznn pnhrik.

Limbah car pabrik karet memi lib nilai

pH rendah yang disebabkm oleh peng- gunaan asam formiat atau asam asetat sekitar 2 persen sebagai koagulan, Proses

koagulasi terjndi knrena penurunan pH mencapai zitik ~soelebrik (sehtar pH 4,7) sehingga protein yang rnenjadi lapism pelindung pnnikel kwet rusdi dan nkibnl

gerak Brown parlikel-partikel karet akan

snling bersaru dm akhirnya rnenggurnpal.

3. Perbandingan Kinerja Reaktor

Jiga Tahap dengan Konfigusasi yang berbeda

Perbandingan kkinerja rcaktor liga rahap

dengm konfigurasi yang berbda d isa.1 i kan

pada Tabel 2. Proses nitrifikasf yang terjadi dengan adanya rec* mampu menurunkan hdar nitrogen ainonia pada

efluen akhir hrngga sekitar 10 mgll

sehingga memenuhi persynratan yang

ditetapkan yaitu maksimal 10 m g , sedangkan kon figurasi anaerobik-aerobi k-

amonia pada efluen akhir masing-rnasinb

addah 100 dan 40 rngJ melebihi ambmzng batas yang ditetapkan

Proses denitrifikasi yang terjadi padst

reaktor tiga tahap dengan recycle belum

bejalan dengan baik yang d i t u n j u k k

dengan masih tingginyn kndar nitrogen

nitrat yang terdapat pada kel uarm akhir,

I walaupun waktu tinggal hidrolis pada reahor anoksik d f t i n g k a t k ~ . Hal ini

diduga disebabkan kondisi padsl reaktor

anoksik yang tidak mendukrrng yailu relatif

tinggrnya kadar oksigen terl,amt sekitar 0,4

rng/l. Mihoorganisme yang berperan

ddam proses denitri fi k m i bersi fat FahItatiF

aerob sehingga dengm adanya oksigefi

tedarut rnal;? penggunaan nitrat sebagai

akspetor elektron terharnbat (bowtes,

1982 d d m Zhao, Movinic, Oidham, dad Koch., 1999).

Kadar ortofosfat pada efluen &hi

reahor tiga rahap dengan recycle relati

1

rendah sehingga kemungkinan terj adinya

ganggum akibat peerturnbuhan gangga.n$

dm orgwisme akuatik lainnya dnpat d icegah. Kadar orlofosfat poda en ueri d h i r dengan proses recycle relatir lebd

hai k bila dibandingkan dengm kndaj nriofosfat dnri renklor tiga tahap tnnpa

proses recycle.

Penylsihan komponen karbonl nitrogen, dnn rosror terlndi secnrn simt~llad

dm saling terliail (Gambw 5). Senyaw$

fasfor dalnm bentuli ortoksfnt dilepxkd ke d a l m cairan padn kondisi snaerobiy

&bat degadasi senyawa polifosrat yang

merighasilkan energi mluk untuk pel

1

nJrimpanan substrat orgmik ddam bentub

karbon atau polhidroksibutirat

(PHB)

dd

unhrk permvatan mikroorgnnisrne, sehinggd

p d a kondis~ anaerobik terjadi penurunm

COD dm peningk~tan ortofosfat bebas

pada cairan. Secnra llrnzlrn pada kondisi

anaerobik, metnbolislne y ang lerjadi terdiri

(9)

ManaJemn dan KustELss Ungkungen Vd. I. h . 4 Maret 200 1

polifosfat; dan (3) degradxi glikogen

(Petersen. Ternmink, Heme, dm Isaac ,

1998; Kuba CI a/., 1996; Kuwt dm

Mud rack, 1 970).

Senyawa ortorosfat bebas diserap atau diambil dari cairan oleh mikroorgmisrne p d a kandisi aerobik dm disimpan d a l m bmtuk senyawn poli fosfat ymg merupakan

sumber energi Larena poli fosfat dapat

dikonversi menjndi ATP npabitn kondisi

pertumbuhan mcrnhut~~hkannya Energi

vans dipcrlllLnn u n h h pengmbilan

ortofosfar dsri cairm d Edapatkan dari

degradasi PHB atau senvarva organik yang

tersedia (BOD). Secara urnurn rneta- bolisme yang rerjadi padn kondisi aerobik

terdiri d n n 5 smksi d ~ a r yaifu (1) katabolisme PHB: (2) e / ~ ~ ~ - r r o l ~ r n . y p > r t

p/1o.~pI1orylorion; (3) produ ksi biomwsa;

(4) pernlndahan fosror dm sintesis poli Tosfn~. d,m ( 5 ) sintesis glikogen

(Petencn rbr 01 . 1 Y18: Kuba et n!., 1936:

Kunst dm Xludrack, 1990; Verslraete dm

Vaerenbcryh 1986).

Proses penyisihan ortofosfat yming

re jadi pada rcxlk[or maerobik dan anoksik ditandai dmgan terurainya nitrogen nitrat menjadi gas nitrogen. Nitrogen Ritrat

menyebdan tespirasi endogenus (ENR) yang meman fillitkan nitrogen ni trat sebagai

askseplor eleltron ymg berperan sama

sepefil okigen sehingn rnampu rnmgubah

ortofosfd menjadi bentuk polifosfat ddarn sel mibroorgan~srne. Hnl ini dijelaskan

oleh Kern-Jespersen dm H e m (1 993);

Kuba cr n l (1096)); dm Sorm et a1 (1996)

b&ih\vo penyisihan senyalva fosfat dapat terjadi pads proses denitrifikasi secarn nnoksrk dm d!lnnibahlian oleh Barker day '

Dold ( I t)Oh) bah~va mikroorganisme yang

rnampu men!.i si hkan senvanTa fosfat dapat n~enggunakan nitrat sebagai akseptor

elektron tanpa keberadaan oksigen untuk

rnengoksidasj polihidrioksi alkanoat ( P W )

dm sekaligus rnengi kat fosfat. Ostgaard,

Borlone. Sdtarel Ii, Jenicek, Wanner, dan

TiIche (1997) rnenambahh bahwa

Iurnpur nh=tif yang digunakan pada

denifri fi kasi pada reaktor cmoksi k mnmpu meningkath kandungm polilbsfat dim

menurunkan kandungan ortofosfat bebas

yang rnendekati tingkatan yang sama dengan kernmpunn lumpur ak-tif aerobik.

Pada Gambar 5 dapat diamati bnh

1

u

dengan memanfaatkan r~itrogen nitrat dm kxbon yang nemdia maka pada tahkp

,maerobik ddm .moksik r~icni~~ngkinkbr~ ~tejadinya penguraian ssenymva nitrogen amonin yang d iduga menjadi nitrogen b e b s ymg diiiiuti ddengan penvisihnn

senyanTa ortofosfat oleh mi kroorgmisme.

KESIMPUUN DAN SARAN

i

Proses penyisil~;m nutrien dari limb h

a i r pabrili pengolahan kaset alam dides,

1

rn

r n e n g g u n a h realitor tiga tahap yn g

terdrr~ dm reaktor muerobik jenis .frrridiz

b

d bcd dengan sistern perrurnbr~han teriknt d h redtor aerobik dm ,mohik jenis reaktor

teraduk sempuma dengnn sistem per-

turnbuhw rersuspensi. Konfiguraci reakror

tiga tahap s'ma dengm sistem A% yang

terdiri dari masing-masing GNU tahhp

an~erobik, aerobik, dm anoksik. I

H a i l analis~s hrakterisli t kimial\l rnenunjukkan bahwa limbah cair p b / i k

karet jenis ribbed smoked sheer (RSS)

mempunyni kandtlngm COD 4000 -t 1000

mdl,

BOD 2500

+

200 mgl, total ni trogkn 300 5 100 mgl, NH3-N 200

+

100 rng,

NO3-N 6

+

2 mgl, PO4-P 30 k 10 mgl, dm

p H 5 k 1 rng.

Realitor tiga tahap yang diddin dengan beberapn kon figurasi yang berbeda dapat menyisihknn COD, total ni trogdn,

dm ortofosfnt (Pod-P) masing-masifig

sebesar 95

-

97%, 45

-

76%, dm 8 I

-

99440,

R e d t o r tiga zahap dengan konfigurhi anaerobik-anoksi k-aerobi k dengw recycle

dari reahor aerobik ke anoksik 200% dari

debit influen dm ul~aktu tinggal hidsolis 24,

4 dm 4 jam rnenghasilkan kualitas efluen

akhir y w g lebih baik dibandingkan dengan

(10)

. *

K4JIAN PROSES .. Tmto P. Utomo, M. R m k , AM. Faun. A. Immyana konfiprnsi !.mg lain dengan nilsli

pH

8,25

4 0,10; COD 250

+

100 mfl: total nitrogen

100 2 15 mgq: NHJ-N

R

f 7 mgA; N a - N 75,O t 10.0 myl; dm ortofosfat (Pod-P)

0,20

+

0,30 @.

Peneli t ian lebi h lanjut perlu d i l a k u h

terhadidnp kondisi kerja reabor anoksi

k

berupa kontro-ol ierhadap oksigen nerFmt

(DO)

dan potensial oksidmi-reduksi IORP) sehingga lebih rnendt~kung proses

denitnfjkasi dengan lebih baik

dm

meng- hasilkan eff uen dengan k a n d u n ~ a n NO3-N y m g memenuhi persyaratm.

APFIA. 1 '392. .';londrrrd Merhnd.~ for the

&urninorinn of Wnrer and waste'

worer. 1

x'"

ed. American Public Health Associa~ion. New York.

Barber, W.P. dm

D.C.

Stuckey'. 2000.

"Nitrogen Removal in a Modified Anaerobic Baffled Reactor (ABR): I ,

Denitrification". Wat. Hes. 34(9): 24 13-2422.

Barber, W.P. dm

D.C.

~tucke?~. 2000.

"Nitrogen Removal in a Modified

Anaerobic Baffled Reactor (ABR): 2,

Nitrification" Hb!. Re$. 34(9): 2423-

2432.

12arker. P.S.A. dm P L. DoId. 1996,

r"

Denirrification Behnviour Excess Phosphorus Removal h Riological Actirnted S l u d ~ e Svstem Wm. Res. 30: 769-70

lliro Pusat stitisti k. 1998. Srarisrlk E k ~ ~ p x

1997.

'thmdgaard. E., K.L. Andersen, dan G Pecerscn. 1089. 3io-dcnilro m d bro-

denipho s!stems - experiences and

adv,mccd rr~odel dt.velogment: The

Danish s!-stem Tor biological

N

md P remov;ll''. M'nr. Sci. 'I'ccll. 2 1 : 1727-

1730.

Chaume, F, dm J.F. Beteau. t 937. "Model Based of an Appropriate

Control Strategy Appliculion to an

Anaerobic Digst er". Seminar

Internoslonnl Pcmnnm Riorelolo/oii Lingkungnn $0 lam Pengo!nhcm

Limhah Cair lndr~srrial. Bandung 24

November 1997. USA-WET-ITB. Dijen Perkebunvl 1991. '*Sndy df

PoIIution Control Requirements fdr

Existing PTP Palm

Oil (and

Rubber

Factories". Final Report. Vol. 1.

Dirjen Perkelbunan. 1997. Sraririsrik

Perkc bunan Jndancsio (1996-1 998).

Fmnin, K,F. 1987. "Start-up, Operatio

1

,

Stability, md Gas Control". @

Anaerobic D(qc.s~irm

n

f Riomo.vs. D. !I.

Chynoweth and R. Isstacson (eds.)l.

Elsevier Applied Science London and

New York.

Goutnra

B.

Dja~miko. dm W. ~ j i ~ l a d i i

1 976, l h m r 4 m n r f'en,qukrhon Knrt.!' Fatemeta IPB. Bogor.

Henxe, M. 1995. '?\lr~trient Removal fro

Wastewater". NcuN World i+'nr~r.

1

I

Kernlepersen, J. P. d w

M.

Henre. 1 993

1

Biological Phosphorus Upfake unde

h o s i c d Aerobic Conditions. Writ.

Res. 2 7 5 17-624.

1

Kub4

T.,

E. Murnleitner, S4.C.M. \*an Lossdrechl, dm S.J. Heijnen. I 996.

"A Metabolic Model for Biological

Phosphorus Removal by Denitrirying

Organisms". fliorech. Rioeng. 5 2 :

1

085 -695.

Kunsl. S, dm I. Mtldrnek. 101)0.

I

"Elim~nation oC N~trogen m d

Phosphoso~rs by h41croorganisms"

Lemke. J

.

R. 1392. '-Modern Wastewater

Technology':

In

Riotecl7nology f i c t ~ r

3: fi??rlnrncnrcrls. Applicnrion.

Jt?forolarir)n. 12inn. R.K. d m P. l7rflve

(eds.). Manser Punlishers. Munich.

Menteri Linghungan I lidr~p I , SK MenLH no. SI/MEr\lLIf/I II/6995.

Metcdf dm Eddy. 1991. IVnsrm~rer l*.'~?.q~noc~r~~~.y. '/ 'rot~rnli~~ r f ? > t . v p ~ . ~ ~ ~ l

lier~se. McGtaw-Hill Book Co.

(11)

Nathanson, J.A 1997. Basic

En

vtronmentnl Technology: Water

$ripply, Waste Mnmgemcnt, and

Poltrition Conml. Prentice Hdl.

New

Jessey.

(astgaard,

K.,

M. Christensson, E. Lie, K.

Jonsson, and T. Welander. 1997. "Anosic Biological Phosphorus

Removal in a Full-Scale

UCT

' Process"'. Was. Res, 31(11): 2719-

2726.

Rustrim, E., J.P. Delgenes, N. Bemet, dan R. Moletta. 1998. "Simultweous

Removal of Carbon, Nitrogen, and

Phosporus from Wastewater by

CoupIi ng Two-S tep Anaerobic

Digestion with a Sequencing Batch Reactor" J. Chem. Techno/. Riorcchno!. 73 :42 1 -43 1.

Sawyer, C.N. P.L. McCarty, dan

G.F.

Pnrki n 1 994, Chemistry .for

i n i r dqh ed.

McGraw-Mi 11 International Editions.

Nm\. Yoork.

Setjamidjaja D. 1 3 Knret: R~ldidop

don Pengolahnn. IQm~sius.

Y sgyakarta

.?om, R. G Rostone,

R.

Saltarelli,

P.

Jenicck. I. Wanner, dm A. Tilehe.

1996. Phosphate Uptnke under Anosic Condirions and Fised Film

Nitrification in Nutrienr Rernovnl

Activated Sludge System PJuf. Res.

301573-1584.

--ampubolon, M d m Abudardnk. 1990.

"Sumbet dm Karakteristik k r Limb&

Pabnk Karet", R~derirr Pusof

Penalifian Perk~hrrnon Vol. 1. No. 2

April 1990.

l'erstraete. \XI dan E. van Vaernberg. 1986.

"Aerobic Activnted Sludge". Is! Biotechnologi 8: ,Wicr&id

Degradations. W. Schonborn (ed. )

VCH. Weihnhem.

Zhao, H.W., D.S. Mav~njc, W.K Oldham,

dm F.A. Koch. 1999. "Controlling Factors for Simultaneous Nitrification

and Denittifi~itian in A Two

SE

Intermittent Aeration Process Tratin g

Domestic Sewage". War. Res. 33(43):

96

E

-970.

I

Gnrnbnr 5. Perubnbnn nitrogcn dnn ortofosfnt p d a tiap t a h p dari reoktor tien tnhop

Keterangan:

A, m~lmbik-amobi k-anoksik

b. mmbik-nnoksik-amobik tanpo recycle c. anambik-nnoksik-amobik dmgan r~cycle

I. influen 2, annmobik

3. anoksik 3 aerobik

(12)

Gambar

Tabel , sebagai sebagai Limbab pengamatsln dm digolongh karena sedangkan 1, Karakaeristik kirdiawi cfl h i  pnhrik pengoIRhnn karct jcnis rihh~dsmakedsheet (RSS) COD (men) 1 3000 - 50m 1 40!30* lfloo BOD (m&) Total Nitrogen (md) NHYN (m@) NO,-N (md) Cmgll)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan mengambil judul : “ Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi

 Peserta didik diminta untuk membuat laporan hasil kajian dan diskusinya baik dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi yang disampaikan

[r]

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa PKL dituntut untuk bisa menjadi wartawan yang siap dalam menjalankan tugas yang ditugaskan oleh perusahaan,

Pada Hari ini Kamis tanggal Enam bulan September tahun Dua Ribu Duabelas dimulai Pukul 09.30 WIB s/d pukul 10.30 WIB yang bertanda tangan dibawah ini, Pokja

By this research, we could see that questionnaire data results showed that all businessman have known the environment cost, but it doesn’t charged in the business

Peristiwa tersebut adalah titik sejarah di mana terjadi perubahan yang begitu besar kepada identitas kita sebagai masyarakat dan bangsa, karena sifatnya sebagai sebuah kasus

Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Profitabilitas, Firm Size, Sales Growth, Kualitas audit terhadap Financial Leverage dan Reaksi