ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI
1 BUMI AGUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
EKA WAHYU NINGTIAS
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur tahun pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi penelitian ini berjumlah 128 siswa dengan jumlah sample berdasarkan rumus Cochran sebanyak 96 siswa yang diambil dengan teknik simple random sampling. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multipel.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: (1) ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu, (2) ada pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu, dan (3) ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu.
Penulis di lahirkan di Rajabasa Lampung Timur pada tanggal 05 Agustus 1991 dengan nama lengkap Eka Wahyu Ningtias. Penulis merupakan anak Pertama dari dua bersaudara, Putri dari pasangan Bapak Slamet Mustofa dan Ibu Suniyah.
Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:
1. SD Negeri 3 Donomulyo diselesaikan pada tahun 2004 2. SMP Negeri 1 Bumi Agung diselesaikan pada tahun 2007 3. SMA Negeri 2 Metro diselesaikan pada tahun 2010
Moto
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka
apabila kamu telah selsesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan
sungguh-
sungguh urusan yang lain”
(Al-Insyirah, 6-7)
“Tak akan kau dapatkan ilmu, kecuali dengan enam hal. Yakni;
kecerdasan, semangat keras, rajin dan ulet, biaya yang cukup,
bersahabat dengan guru dan waktu yang lama.”
(Imam Syafi’i)
“Rasulullah SAW bersabda: “ Dan barangsiapa yang berjalan
untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya
jalan menuju surg
a”
(HR. Muslim)
“Tidak ada yang tidak mungkin selagi kita masih mau
berusaha dan berdoa”
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, Ku
persembahkan karya kecilku ini kepada:
Kedua Orang Tuaku, Bapak dan Ibuku yang sangat
menyayangiku, mendoakan keberhasilanku dan memberikan
segalanya yang terbaik untuk ku.
Adik ku tersayang Andre Kurniawan yang selalu memberikan
rasa rindu, tawa dan canda disetiap saat bertemu.
Keluarga besarku semua yang selalu mendoakan
keberhasilanku
Para pendidik yang selalu membimbing dan memberikan ilmu
yang bermanfaat pada ku
Seluruh sahabatku di pendidikan ekonomi angkatan 2010
SANWACANA
Segala pujian dan syukur keharibaan Allah Subhanallahu Wataala atas segala rahmat, kasih sayang, dan kemurahan yang tiada pernah putus, hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.
Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M. S, selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila. 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila. 4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Unila. 5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Ekonomi.
7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Darwin Bangun, M.Pd., selaku pembimbing II dan Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Bapak Drs Teddy Rusman, M.Si., selaku penguji yang telah membantu
mengarahkan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
11. Bapak R. Arief Setyadi, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Bumi Agung dan Ibu/Bapak guru yang telah membantu mengumpulkan data penelitian
12. Bapak dan Ibuku tercinta, terimakasih atas semua yang telah diberikan untukku, baik doa, motivasi, maupun materi yang tidak akan bisa dibalas dengan apapun.
13. Adikku tersayang Andre Kurniawan yang selalu memotivasi dan mendukungku supaya cepat lulus.
Nay, Tetty, Wulan, Dila, Levi, Amel, Nuy, Yuni, Kiki, Nida, Eka Sri, Rika, Fitma, Arif, Febi, Sis, Bachtiar, Imam, Kusworo, Ardi, Muti, Rizka, Fitri, Joko, Rizki, Pemi, Renita, Rima, Anggi, Novi, Eka S, dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu) terimakasih atas kebersamaannya selama ini. Suka dan duka kita bersama saat mencari ilmu untuk masa depan kita kelak dan tentunya untuk mencapai ridho Allah SWT.
16. Teman-teman KKN dan PPL di Tulang Bawang Barat Kesi, Ricca, Pipit, Oci, Lala, Esi, Umi Dian, Holong dan Yogi terima kasih untuk kebersamaannya.
17. Kak Wardani, Dwi, dan Om Herdi terimakasih telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
18. Kakak tingkat 2008,2009 yang telah memberikan masukan dan informasi dalam penyelesaian skripsi ini serta adik tingkat angkatan 2011, 2012 dan 2013.
19. Teman-teman Asrama Putri Griya Mitha (Dyah, Liah, Alif, dkk) yang telah memberikan semangat dan motivasi yang dapat membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
20. Seseorang yang telah disiapkan oleh Allah untuk mendampingi hidupku kelak.
penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amien.
Bandar Lampung, 23 April 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 9
C.Pembatasan Masalah………. 10
D.Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 11
F. Kegunaan Penelitian ... 11
G.Ruang Lingkup Penelitian ... 12
II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A.Tinjauan Pustaka ... 13
1. Hasil Belajar IPS Terpadu ... 13
2. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru ... 19
3. Aktivitas Belajar Siswa ... 27
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 32
C. Kerangka Pikir ... 33
D. Hipotesis ... 35
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 36
B. Populasi dan Sampel ... 37
1. Populasi ... 37
2. Sampel ... 38
3. Teknik Sampling……… ... 39
a. Definisi Konseptual ... 41
b. Definisi Operasional ... 42
E. Teknik Pengumpulan Data ... 48
F. Uji Persyaratan Instrumen ... 49
1. Uji Validitas Angket ... 50
2. Uji Reliabilitas Angket ... 54
G. Uji Persyaratan Analisis Data ... 56
1. Uji Normalitas ... 56
2. Uji Homogenitas ... 59
H. Uji Asumsi Klasik ... 59
1. Uji Linearitas ... 59
2. Uji Multikolinearitas ... 61
3. Uji Autokorelasi ... 62
4. Uji Heteroskedastisitas ... 62
I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 64
1. Regresi Linier Sederhana ... 64
2. Regresi Linier Multiple ... 65
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 67
1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Bumi Agung ... 67
2. Profil Sekolah ... 68
3. Visi, Misi, dan Tujuan SMP Negeri 1 Bumi agung ... 68
4. Situasi dan Kondisi SMP Negeri 1 Bumi agung ... 70
5. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Bumi Agung ... 71
6. Proses Belajar Mengajar ... 72
7. Gambaran Umum Responden ... 73
B. Deskripsi Data ... 73
1. Data Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru (X1)... 74
2. Data Aktivitas Belajar Siswa (X2) ... 77
3. Data Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 79
C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 84
1. Uji Normalitas ... 84
2. Uji Homogenitas... 89
D. Uji Persyaratan Asumsi Klasik……… 90
1. Uji Kelinieran Regresi... 91
2. Uji Multikolinearitas... 93
3. Uji Autokorelasi ... 95
4. Uji Heteroskedastisitas ... 96
E. Pengujian Hipotesis ... 98
3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X1, X2) ... 105 F. Pembahasan ... 110
1. Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru
terhadap hasil belajar IPS Terpadu ... 110 2. Pengaruh persepsi siswa tentang aktivitas belajar siswa terhadap
hasil belajar IPS Terpadu ... 113 3. Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan
aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu ... 115
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 122 B. Saran ... 123 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Belajar MID Semester Ganjil kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi
Agung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 4
2. Hasil Penelitian yang relevan ... 32
3. Jumlah populasi SMP Negeri 1 Bumi Agung ... 38
4. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas ... 40
5. Definisi Operasional Variabel ... 45
6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 50
7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 51
8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 52
9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 53
10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 55
11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 56
12. Daftar Analisis Varian (ANAVA) ... 61
13. Kondisi Guru SMP Negeri 1 Bumi Agung ... 71
14. Kondisi siswa SMP Negeri 1 Bumi Agung ... 71
15. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Bumi Agung ... 72
16. Distribusi Frekuensi kategori Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru (X1) SMP Negeri 1 Bumi Agung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 75
17. Kategori Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru (X1) SMP Negeri 1 Bumi Agung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 76
18. Distribusi Frekuensi Kategori Aktivitas Belajar Siswa (X2) SMP Negeri 1 Bumi Agung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 78
21. Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri
1 Bumi Agung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 81
22. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X1 Dengan Menggunakan SPSS .... 85
23. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X2 Dengan Menggunakan SPSS .... 86
24. Hasil Pengujian Normalitas Variabel YDengan Menggunakan SPSS ... 88
25. Hasil Pengujian HomogenitasDengan Menggunakan SPSS ... 90
26. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Keterampilan mengajar Guru (X1) ... 91
27. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Aktivitas Belajar Siswa (X2) ... 92
28. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi ... 93
29. Hasil Uji Multikolinearitas... 94
30. Hasil Uji Autokorelasi ... 95
31. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 97
32. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 98
33. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 99
34. Koefisien Regresi Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru (X1) Terhadap Hasil Belajar (Y) ... 100
35. Hasil Uji Hipotesis Kedua... 102
36. Koefisien Regresi Aktivitas Belajar Siswa (X2) Terhadap Hasil Belajar (Y)……… ... 103
37. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ... ...106
38. Hasil Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru dn Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 108
Gambar Halaman 1. Kerangka Pikir Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan
Mengajar Guru dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu SMP Negeri 1 Bumi Agung Tahun Pelajaran
2013/2014 ……….38
2. Normal Q-Q Plots of Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar
Guru (X1) ……….82
Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi uji coba angket ... 128
2. Angket uji coba ... 132
3. Validitas persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X1) ... 136
4. Validitas aktivitas belajar siswa (X2) ... 137
5. Validitas persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X1) ... 138
6. Validitas aktivitas belajar siswa (X2) ... 139
7. Reliabilitas persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X1) ... 140
8. Reliabilitas aktivitas belajar siswa (X2) ... 140
9. Kisi-kisi Angket ... 141
10. Angket ... 145
11. Data Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru (X1) ... 149
12. Data Aktivitas Belajar Siswa (X2) ... 153
13. Rekapitulasi data penelitian ... 157
14. Uji normalitas ... 160
15. Uji homogenitas ... 162
16. Uji linearitas ... 163
17. Uji multikolinearitas ... 164
18. Uji autokorelasi ... 165
19. Uji heteroskedastisitas ... 166
20. Regresi X1 terhadap Y ... 167
21. Regresi X2 terhadap Y ... 168
I. PENDAHULUAN
Bagian pertama ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasannya secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.
Dalam era globalisasi ini, salah satu upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi era persaingan bebas adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Kualitas pendidikan merupakan suatu syarat mutlak untuk mempercepat terwujudnya masyarakat yang demokratis, masyarakat yang berdisiplin, masyarakat yang bersatu, penuh toleransi dan pengertian serta dapat bekerjasama. Berkaitan dengan tujuan mencerdaskan bangsa tersebut fungsi sekolah sangatlah penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang baik yaitu dengan meningkatkan mutu lulusan anak didik. Sebagai upaya peningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), harus dilaksanakan proses pembelajaran yang efektif, terencana dan sistematis. Efektif tidaknya proses pembelajaran di sekolah tercermin dari pencapaian hasil belajar sebagai tolak ukurnya. Hasil belajar yang dicapai siswa merupakan salah satu indikator dalam menilai mutu sekolah.
Dalam meningkatkan proses dan hasil belajar para siswa sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan, perbaikan dan penyempurnaan sistem
pengajaran merupakan upaya yang paling langsung dan paling realitas. Upaya tersebut diarahkan kepada kualitas pengajaran sebagai suatu proses yang diharapkan dapat menghasilkan kualitas hasil belajar para siswa.
bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional.
SMP Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur adalah salah satu sekolah
menengah pertama yang beralamat di desa Srikaloko Kecamatan Bumi Agung Lampung Timur. Maksud dan tujuan SMP Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur ini adalah turut serta berusaha dan menunjang upaya-upaya pemerintah di bidang pendidikan dalam rangka mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsa.
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk itu, hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Bumi Agung Lampung Timur harus selalu ditingkatkan guna tercapainya tujuan sekolah yang diinginkan.
Tabel 1. Hasil Mid Semester IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Kelas
Nilai Jumlah
Siswa Keterangan < 70 ≥70
Sumber : Guru IPS Terpadu SMP Negeri 1 Bumi Agung
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai dengan nilai yang rendah. Hasil belajar yang
diperoleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung dari 128 siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 sebanyak 77 siswa atau sebesar 60,16%, sedangkan yang mendapat nilai 70 ke atas hanya 51 siswa atau sebesar 39,84%. Hal ini berarti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Di SMP Negeri 1 Bumi Agung terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk
Kurang optimalnya hasil belajar siswa tersebut diduga disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam belajar. Dalam dunia pendidikan guru memegang peranan penting, karena guru salah satu yang terlibat langsung dalam pembentukan dan pengembangan intelektual dan kepribadian siswa. Oleh karena itu, guru sering dijadikan tokoh teladan
bahkan dijadikan tokoh identitas diri, dengan demikian guru harus memilki perilaku, keterampilan dan kemampuan yang memadai untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Untuk itu, guru harus menguasai berbagai hal sebagai keterampilan yang dimiliki. Serta guru harus mengembangkan suatu
keterampilan mengajar yang juga dijadikan penggerak penemuan dan
pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap. Guru harus memahami dan mengahayati para siswa yang dibinanya, karena wujud siswa pada setiap saat tidak akan sama, ini disebabkan oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar mengajar tersebut pada umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa, berbagai hal sebagai keterampilan yang dimiliki. Serta guru harus
mengembangkan suatu keterampilan mengajar yang juga dijadikan penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap.
seorang guru dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui penguasaan keterampilan mengajar yang baik, seorang guru akan mampu menciptakan situasi, kondisi dan lingkungan belajar yang akan mendukung proses belajar mengajar yang kondusif. Situasi belajar yang kondusif dapat menumbuhkan dan mendorong siswa untuk melaksanakan proses belajar secara optimal yang tentunya akan memberikan pengaruh positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Jadi jelas bahwa, keterampilan mengajar guru mutlak diperlukan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar untuk menunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini, keterampilan mengajar yang dimiliki masih kurang sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa pun masih kurang
memuaskan.
Uno (2008: 7) menyatakan prinsip – prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis 3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa. 4. Kesiapan (readiness) dalam mengajar sangat penting dijadikan
landasan dalam mengajar.
5. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.
6. Mengajar harus mengukuti prinsip psikologis tentang belajar.
yang telah dijelaskan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Proses belajar mengajar siswa akan menimbulkan persepsi siswa terkait dengan penglihatannya terhadap seorang guru. Faktor tersebut kemudian akan dapat dirangsang dan menantang siswa untuk terlibat penuh dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tujuan akhir yang dicapai oleh siswa ataupun yang diharapkan orang tua adalah hasil belajar yang baik di bangku sekolah. Pada umumnya semakin baik usaha belajar mengajar akan semakin baik pula hasil yang dicapai.
Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Guru merupakan pihak yang memegang kendali dalam proses pembelajaran sekarang, guru dalam pembelajaran berperan sebagai fasilitator. Artinya guru hanya menyediakan sumber belajar dan membimbing dalam belajar agar tidak keluar dari kompetensi dasar dari mata pelajaran. Guru bisa mengajar dengan baik jika memiliki keterampilan. Keterampilan mengajar guru merupakan kemampuan atau kecakapan guru dalam
membimbing siswa dalam belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru mempunyai peran penting dalam keberhasilan peserta didik, karena gurulah yang secara langsung membimbing, membantu, mempengaruhi dan
mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
memahami dan menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan, sehingga guru tidak bisa mengendalikan kelas. Siswa hanya menerima materi tanpa ada interaksi yang baik dan aktif antara guru dan murid. Anak-anak cenderung pasif dan kurang semangat dalam proses belajar mengajar, sehingga tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan secara optimal.
Faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah aktivitas belajar. Aktivitas belajar sangat diperlukan dan mempengaruhi dalam
pencapaian keberhasilan pendidikan. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah aktivitas atau kegiatan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru di sekolah. Siswa yang sedang belajar pasti melakukan sejumlah kegiatan guna memudahkan dalam pencapaian tujuan belajar yang di inginkan. Aktivitas yang harus dimiliki oleh siswa dalam belajar terdiri dari aktivitas mandiri dan aktivitas kelompok. Aktivitas mandiri merupakan aktivitas yang dilakukan secara individu seperti membaca, menulis dan mendengarkan penjelasan materi, sedangkan aktivitas kelompok seperti melakukan aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama dengan siswa yang lain seperti diskusi dan kerja kelompok.
Belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2001: 93). Jadi, adanya aktivitas dalam proses pembelajaran di kelas sangatlah penting yang diharapkan mampu menunjang dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya
pembelajaran sehingga siswa dapat memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru di kelas.
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan, aktivitas belajar di sekolah ini masih tergolong rendah, Hal ini dikarenakan kurangnya interaksi antara siswa dengan guru maupun sesama siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu. Hal ini ditandai dengan jarangnya siswa bertanya atau pun menyanggah pertanyaan yang diajukan, pada saat guru menerangkan materi, siswa tidak memperhatikan, tidak mencatat materi, tidak aktif dalam menanyakan materi yang belum jelas dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru dan Aktivitas Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Bumi Agung Tahun Pelajaran 2013/2014.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan ini dapat diidentifikasi sebagai berikut
1. Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru masih rendah. 2. Keterampilan mengajar guru di SMP Negeri 1 Bumi Agung yang kurang
3. Sebagian guru kurang terampil dalam mengelola kelas.
4. Aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 1 Bumi Agung yang masih rendah. 5. Sebagian siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. 6. Sebagian aktivitas pembelajaran di kelas masih didominasi oleh guru. 7. Sebagian besar nilai mata pelajaran IPS Terpadu siswa masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada aspek persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X1), aktivitas belajar siswa (X2) dan hasil belajar siswa (Y) kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah yang akan diteliti dan yang perlu dicarikan
jawabannya dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014?
3. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui.
1. Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014
2. Pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014
3. Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah
1. Kegunaan Teoritis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti.
b. Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktikkan teori yang diterima dibangku kuliah.
a. Bagi siswa agar dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. b. Bagi sekolah sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas
peserta didik.
c. Bagi guru dan calon guru sebagai sumbangan pemikiran dalam menggunakan keterampilan dalam mengajar, memilih metode pembelajaran yang tepat dan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
d. Sebagai bahan referensi untuk perpustakaan dan bagi semua pihak yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Objek penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi ruang lingkup objek penelitian adalah persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X1), aktivitas belajar siswa (X2), dan hasil belajar siswa (Y).
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014.
3. Tempat penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014.
4. Waktu penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Bagian kedua ini akan membahas mengenai tinjauan pustaka, kerangka pikir, dan hipotesis. Diawali dengan analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain yang akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Pembahasannya secara lebih rinci dijelaskan di bagian-bagian berikut ini.
A. Tinjauan Pustaka
Bagian ini mengemukakan pengertian atau deskripsi dari variabel-variabel penelitian. Variabel-variabel itu antara lain persepsi, metode mengajar guru, lingkungan belajar di sekolah dan aktivitas belajar. Secara umum tinjauan pustaka proses penelitian megungkapkan teori-teori dan konsep-konsep yang dapat
dijadikan landasan teori untuk pelaksanaan penelitian dalam mendapatkan data.
1. Hasil Belajar IPS Terpadu
Belajar merupakan suatu proses usaha seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. (Slameto, 2003:3).
Hamalik (2001) menyatakan bahwa “belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku berkat pengetahuan dan latihan. Disini guru harus mengantarkan siswanya untuk memperoleh dan menghasilkan perubahan tingkah laku tersebut”.
Gagne dalam Slameto (2003: 13) memberikan 2 (dua) definisi yaitu. 1. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
Selanjutnya Djamarah (2006: 11) berpendapat belajar adalah” Proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan”. Menurut beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran akan
menghasilkan perubahan tingkah laku siswa yang dibentuk oleh seorang guru melalui berbagai latihan.
kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti dan sikap.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 3-4) hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar dan proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran dan dari sisi siswa hasil belajar merupakan kumpulan penggal-penggal tahap belajar.
Hasil belajar pada satu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapot, sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 4).
Menurut Bloom (dalam Mulyono, 2001: 38) ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu:
1. Ranah Kognitif, terdiri dari enam jenis perilaku diantaranya
pengethuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. 2. Ranah Afektif, terdiri dari lima perilaku yaitu penerimaan, partisipasi,
penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup.
3. Ranah Psikomotorik, terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan dan kreativitas.
Menurut A. Romiszowski (dalam Mulyono, 2001: 38) hasil belajar
merupakan keluaran (outputs) dan suatu sistem pmrosesan masukan (inputs). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance). Menurut
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilakukan tes hasil belajar yang dapat digolongkan ke dalam beberapa bentuk tes yaitu:
1. Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian
Tes uraian (essay test) dikenal juga dengan istilah tes subyektif (subjective test) adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki karakteristik soal.
2. Tes Hasil Belajar bentuk Obyektif
Tes obyektif (objective test) dikenal juga dengan istilah tes jawaban pendek, tes “ya-tidak” dan tes model baru adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih diantara beberapa kemungkinan jawaban yang dipasangkan pada masing-masing item. (Djamarah, 2006: 105).
Menurut beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Hasil tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk angka atau pun huruf mutu setelah siswa tersebut mengikuti tes.
Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang berasal dari dalam diri individu maupun faktor yang berasal dari luar diri individu.
Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:54) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut :
1. Faktor intern, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor ini dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Faktor Jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh. b. Faktor Psikologis yang meliputi inteligensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c. Faktor Kelelahan
a. Faktor Keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan..
b. Faktor Sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c. Faktor Masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
Menurut pendapat di atas hasil belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri dari kondisi jasmani dan kondisi psikologis. Kemudian, faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi hasil belajar seseorang adalah lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat tempat berinteraksi siswa tersebut.
Pendapat lain yang mengemukakan tentang faktor yang mempengaruhi hasil belajar diungkapkan oleh Sumadi (2008: 48) bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah :
1. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar terdiri dari :
a. Faktor non sosial meliputi keadaan cuaca, suhu udara, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti alat-alat pelajaran. b. Faktor sosial meliputi faktor-faktor manusia.
2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar terdiri dari : a. Faktor fisiologis meliputi kondisi jasmani pada umumnya dan
keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu.
b. Faktor psikologis meliputi sikap, cara, minat, bakat dan motivasi.
diketahui oleh subjek belajar, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.
Selanjutnya didukung oleh pendapat Sagala (2003: 38) mengatakan bahwa agar peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan tertentu antara lain seperti dikemukakan berikut ini
1) Kemampuan berfikir yang tinggi bagi para siswa, hal ini ditandai dengan berpikir kritis, logis, sistematis, dan objektif (Scolastic Aptitude Test),
2) Menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran (Interest inventory),
3) Bakat dan minat yang khusus para siswa dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya (Differential Aptitude Test),
4) Menguasai bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran di sekolah yang menjadi lanjutannya (Achiement Test), dan sebagainya.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004: 22). Pada dasarnya antara hasil belajar dan prestasi belajar mempunyai arti yang sama, karena hasil belajar merupakan bagian dari prestasi siswa. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Tu’u (2004: 76) yang menyatakan bahwa unsur yang ada dalam
hasil belajar dan nilai siswa.
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut
a. Kepuasan dan kebanggan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar instrinsik pada diri siswa.
b. Menambah keyakinan atau kemampuan dirinya.
memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri, dan mengembangkan kreativitasnya.
d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan, atau wawasan; ranah afektif atau sikap dan apresiasi; serta ranah psikomotoris,
keterampilan atau perilaku.
e. Kemampuan siswa unutk mengontrol atau menilai dan
mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya (Sudjana, 1990: 56).
2. Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru
Kegiatan guru dalam rangka membina, membimbing dan memberikan motivasi ke arah yang dicita-citakan, hubungan guru dan siswa harus bersifat edukatif. Interaksi edukatif ini adalah sebagai suatu proses hubungan timbal balik yang memiliki tujuan tertentu, yakni untuk mendewasakan anak didik agar nantinya dapat berdiri sendiri, dapat menemukan jati dirinya secara utuh. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis telah merencanakan bermacam lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan, yang menyediakan bermacam kesempatan bagi siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga para siswa memperoleh pengalaman pendidikan.
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan dengan indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman (Slameto, 2003: 102). Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rahmat, 2005: 119).
Persepsi merupakan kemampuan individu untuk mengamati atau mengenal perangsang sesuatu sehingga berkesan menjadi pemahaman, pengetahuan, sikap dan anggapan (Dalyono, 2003: 227). Hal ini berarti persepsi itu penting dalam proses pencitraan terhadap hal-hal yang ditangkap oleh indera manusia lalu akan diinterpretasikan ke dalam bentuk anggapan atau respon. Respon atau tanggapan ini muncul sebagai akibat dari stimulus atau rangsangan yang telah diberikan sebelumnya.
Berdasarkan kajian di atas, pengertian persepsi menunjukkan aktivitas
merasakan, menginterpretasikan dan memahami objek baik fisik maupun non-fisik. Persepsi berada pada pikiran dan perasaan manusia secara individu sehingga memungkinkan orang yang satu dengan yang lain memiliki persepsi yang berbeda walaupun objek yang dikaji sama. Pengertian persepsi dalam penelitian ini menunjukkan pandangan, perasaan dan pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tentang keterampilan mengajar guru.
Persepsi yang dibahas dalam penelitian ini berupa persepsi yang bersifat positif tentang keterampilan mengajar guru yang diduga akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
sedang peserta didik adalah sebagai yang langsung menuju pada arah tujuan melalui aktivitas dan berinteraksi langsung dengan lingkungan sebagai sumber belajar atas bimbingan guru. Jadi, kedua pihak (guru dan peserta didik)
menunjukkan sebagai dua subjek pengajaran yang sama-sama menempati status penting.
Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. (Djamarah, 2002: 1). Sedangkan menurut Sardiman (2005: 125)
bahwa “Guru adalah suatu komponen manusiawi dalam proses belajar
-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan”.
Mengajar bukan tugas yang ringan bagi seorang guru. Saat mengajar guru berhadapan dengan sekelompok siswa yang memiliki perbedaan serta
memerlukan bimbingan dan pembinaan untuk menuju kedewasaan. Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sukar menentukan bagaimanakah cara mengajar yang efektif dan efisien. Karena setiap guru memiliki cara mengajar masing-masing dalam proses belajar mengajar.
1. Aspek materi
Pada bagian pertama ini berhubungan erat dengan masalah bahan yang dikontakkan kepada siswa. Tentang bagaimana menarik perhatian siswa pada bahan yang baru, bagaimana perhatian guru terhadap bahan yang sedang dibahas, bagaimana urutan penyajian bahan, bagaimana
menciptakan hubungan dalam rangka membahas, dan bagaimana mengakhiri pembahasan.
2. Modal kesiapan
Berisi mengenai berbagai sikap yang harus diperhatikan guru selama memimpin belajarnya siswa. Ini meliputi baik sikap tubuh pada waktu mengajar, sikap terhadap kondisi ruang atau jumlah siswa, terhadap kebutuhan, keinginan dan perhatian siswa, terhadap peranan dan fungsi media, terhadap jalannya interaksi, terhadap tingkah laku yang
menyimpang, dan terhadap waktu yang tersedia, serta sikap guru dalam berbusana.
3. Keterampilan operasional
Berisi mengenai berbagai keterampilan dalam interaksi belajar mengajar yang perlu dikembangkan. Keterampilan yang perlu dikembangkan tersebut meliputi dalam membuka pelajaran, memberikan motivasi dan melibatkan siswa, mengajukan pertanyaan, menggunakan isyarat nonverbal, menanggapi murid, dan menggunakan waktu. (Sardiman, 2007:193)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Sedangkan keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan Gazali dalam (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Definisi yang modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa “teaching is the guidance of learning”. Mengajar adalah
menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge.
Usman (2006:74) mengemukakan bahwa ada beberapa keterampilan - keterampilan mengajar (teaching skills) yang harus dimiliki seorang guru professional yang dapat dilatihan melalui micro - theaching yang dipelajari waktu kuliah untuk bekal mengajar baik di TK, SD, SMP, SMA yaitu :
1. Keterampilan bertanya (questioning skllis)
2. Keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills) 3. Keterampilan mengadakan variasi (variation skills) 4. Keterampilan menjelaskan (explaning skills)
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran (set induction and closure)
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 7. Keterampilan mengelolah kelas
8. Keterampilan mengajar perorangan
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai substansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.
Selanjutnya Oemar (2004:36) mengemukakan bahwa: “proses belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan yang membimbing mereka, dan guru yang berkompetensi, guru yang berkompeten akan lebih menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar para siswanya akan berada pada tingkat yang optimal”.
Keterampilan dasar mengajar merupakan berbagai keterampilan dasar yang terkait dengan faktor teknik mengajar. Keterampilan ini harus dimiliki dan dikuasai oleh calon guru. Keterampilan dasar mengajar meliputi
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan siswa siap secara mental untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pembelajaran.
2. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah memberikan informasi yang diorganisasi secara sistematis kepada siswa.
3. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan adalah tanggapan guru terhadap perilaku siswa yang
memungkinkan dapat membesarkan hati siswa agar lebih terpacu dalam interaksi belajar-mengajar.
4. Keterampilan Menggunakan Media dan Alat Pembelajaran. Media dan alat pembelajaran yang dipergunakan dalam proses pembelajaran agar siswa memperoleh kemudahan dalam memahami materi pembelajaran.
5. Keterampilan Menyusun Skenario pembelajaran.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam rangka membelajarkan siswa yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap 6. Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan pembelajaran adalah perubahan yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi gaya belajar, pengunaan media pembelajaran, pola interaksi dan stimulasi.
7. Keterampilan Membimbing Diskusi.
Diskusi adalah sustu proses interaksi verbal secara teratur yang
8. Keterampilan Mengelola Kelas.
Mengelola kelas adalah menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal bagi siswa dan mengembalikan ke kondisi belajar yg optimal apabila terdapat gangguan dalam proses pembelajaran. 9. Keterampilan Bertanya.
Bagaimana guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa dalam Proses Pembelajaran, baik pertanyaan dasar maupun pertanyaan lanjut.
10.Keterampilan Mengevaluasi
Evaluasi adalah proses sistematis untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan pembelajaran ( Panduan Pembelajaran Micro UNY: 9 – 17)
Sistem pengajaran kelas telah menempatkan guru pada suatu tempat yang sangat penting, karena guru yang memulai dan mengakhiri setiap aktivitas pembelajaran yang dipimpinnya. Seorang guru perlu memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf
perkembangan siswa termasuk di dalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektivitas pembelajaran. Guru merupakan seorang yang memiliki tanggung jawab membantu orang lain untuk belajar dan berperilaku baik. Dengan demikian, seorang guru perlu memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru .Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini.
belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Keterampilan mengajar adalah keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Keterampilan mengajar dalam konteks nya tersusun hambatan-hambatan yang dihadapi, tujuan yang dikehendaki, dan proses evaluasi. Pengajaran yang berpusat pada siswa adalah proses belajar dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan minat siswa.
Keterampilan mengajar berpusat pada siswa dirancang untuk menyediakan sistem belajar yang fleksibel. Untuk meningkatkan keberhasilan dalam mengajar, hendaklah mengakumulasikan dan mengaplikasikan keterampilan-keterampilan dasar dalam mengajar yang dilakukan. Karena tanpa adanya penguasaan dan penerpaan keterampilan mengajar, proses belajar mengajar yang dilakukan guru tidak akan berhasil secara optimal, dan hal ini akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa, karena tolak ukur keberhasilan mengajar seorang guru sangat ditentukan oleh belajar yang dicapai oleh siswanya.
a. Menguasai bahan pengajaran yang disampaikan kepada siswa b. Terampil berkomunikasi dengan siswa
c. Menguasai kelas sehingga dapat mengendalikan kegiatan siswa d. Terampil menggunakan berbagai alat dan sumber belajar e. Terampil mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan
Untuk mengetahui bagaimana dengan keterampilan mengajar guru maka digunakan penilaian dari siswa atau sering disebut persepsi siswa. Pengukuran dengan penilaian berdasarkan siswa karena siswa yang
merasakan melihat dan mengetahui bagaimana keterampilan mengajar guru yang diterapkan di kelas dan siswa yang merasakan hasilnya. Jika persepsi siswa positif atau baik maka ini menandakan bahwa kegiatan belajar mengajar sesuai yang diharapkan. Namun, jika persepsi siswa negatif atau buruk tentang keterampilan mengajar maka guru tidak melaksanakan keterampilan yang dimilikinya dengan optimal sehingga tidak tercipta lingkungan siswa untuk belajar optimal.
3. Aktivitas Belajar Siswa
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa diimbangi dengan aktivitas belajar.
Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktifitas sendiri (Hamalik, 2001: 171). Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa keterampilan-keterampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa keterampilan-keterampilan
terintegrasi. Keterampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi,
memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2001: 93).
Dalam proses belajar, siswa selalu menampakkan aktivitas. Aktivitas itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik dapat berupa
membaca, menulis, mendengar, berlatih keterampilan lainnya. Kegiatan psikis contohnya menggunkan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam
Menurut Thorndike (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009), aktivitas siswa dalam belajar memerlukan adanya latihan-latihan. Mc Keachie berkenaan dengan prinsip aktivitas mengemukakan bahwa individu merupakan “manusia
belajar yang aktif selalu ingin tahu” (Mc Keachie dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009).
Dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajaarnya secara efektif, siswa dituntut untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Implikasi prinsip aktivitas bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu suatu reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat kliping, dan perilaku sejenis lainnya (Dimyati dan Mudjiono, 2009).
Aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersentuhan dengan obyek yang sedang dipelajari seluas mungkin, karena dengan demikian proses konstruksi pengetahuan yang terjadi akan lebih baik. Aktivitas belajar diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Dari uraian diatas dapat diambil pengertian aktivitas belajar adalah
keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan belajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
1. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, memperhatikan, melihat gambar-gambar, esperimen, demontrasi, pameran, mengamati pekerjaan orang lain dan sebagainya.
2. Kegiatan-kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, member saran, mengeluarkan pendapat, berwawancara, berdiskusi.
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio.
4. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, memeriksa karangan, laporan, mengisi angket, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes. 5. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, peta,
diagram, dan pola.
6. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menyelanggarakan permainan, menari dan berkebun.
7. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
8. Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
Penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran para siswa, karena
1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. 2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara
integral.
3. Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa. 4. Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. 5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi
demokratis.
6. Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat dan hubungan orang tua dengan guru.
7. Pengajaran dilakukan secara realistis dan konkret sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis.
8. Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam masyarakat (Hamalik, 2004: 175).
siswa yang dialami siswa dapat diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru. Bagi siswa penilaian dapat memberikan informasi tentang sejauh mana materi ekonomi yang telah disajikan. Bagi guru,
penilaian dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai keadaan siswa, materi yang diajarkan, metode yang tepat dan umpan balik untuk proses belajar mengajar selanjutnya. Nilai yang diperoleh setelah proses belajar mengajar ini disebut sebagai hasil belajar.
Belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif disini bukan hanya aktivitas yang tampak seperti gerakan-gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental seperti proses berfikir, mengingat dan sebagainya. Belajar yang baik adalah melaksanakan proses belajar sebagai aktivitas fisik dan psikis. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran juga diperlukan sumber belajar yang dapat dijadikan acuan bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas.
Sudirman dalam Djamarah (2006:49) mengemukakan macam-macam sumber belajar sebagai berikut
a. Manusia (People) b. Bahan (Material) c. Lingkungan (Setting)
d. Alat dan perlengkapan (Tool and Equipment) e. Aktivitas (activities)
Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya meliputi 1. Tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa 2. Materi (bahan) yang harus dipelajari
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan atau berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 2. Hasil Penelitian yang Relevan
Tahun Nama Judul Skripsi Kesimpulan 2011 Gika Nugraha
Pratama
Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar, dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012
Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar, aktivitas belajar, dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier multiple diperoleh R2= 0,553, pada taraf signifikansi 0,05 dengan Fhitung= 57,369 sedangkan Ftabel=2,669, ini berarti Fhitung>Ftabel. 2008 Indah Permata
Sari
Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pemanfaatan Media Pembelajaran, dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Ekonomi/Akuntansi Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Ajaran 2008/2009
Ada pengaruh persepsi siswa tentang
keterampilan mengajar guru, pemanfaatan media pembelajaran, dan
lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar ekonomi/akuntansi kelas XI IPS semester ganjil pada SMA Negeri 1 Pagelaran tahun pelajaran 2008/2009 diperoleh Fhitung 45,958 > Ftabel 2,745 dengan keeratan hubungan sebesar 0,820 dan koefisien determinasi sebesar 0,673.
2008 Lusia Winarni Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan
Mengajar Guru dan Minat Belajar Ekonomi terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2008/2009
persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan minat belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009 yang
dibuktikan dari hasil perhitungan uji F menunjukkan bahwa Fhitung= 43,986 > Ftabel= 3,010.
C. Kerangka Pikir
Tujuan akhir yang diharapkan oleh siswa dan guru dalam proses belajar mengajar selain adanya perubahan tingkah laku dan penambahan pengetahuan adalah tercapainya hasil belajar yang optimal. Akan tetapi, usaha untuk mencapai ataupun meningkatkan hasil belajar yang optimal tidak selalu mudah. Ada beberapa faktor yang berhubungan erat dengan keberhasilan proses belajar siswa yaitu faktor-faktor yang apabila difungsikan sebagai mana mestinya dapat menjadi faktor-faktor untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan diketahui sebagian besar pencapaian hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Rendahnya pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu yaitu dikarenakan kurang optimalnya keterampilan guru dalam mengajar.
itu seorang guru harus terampil dan kreatif dalam mengimplementasikan pembelajaran. Sehingga siswa dapat tertarik dengan apa yang dijelaskan oleh guru.
Aktivitas belajar juga merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar merupakan rangkaian belajar yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan tingkah laku. Dalam belajar diperlukan aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik (Sardiman, 2007: 96). Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas dalam pembelajaran memiliki andil yang besar guna tercapainya proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang aktif dan melibatkan seluruh peserta belajar baik siswa maupun guru diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran tersebut.
Dengan demikian, keterkaitan antara persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan aktivitas siswa belajar terhadap hasil belajar dapat dirumuskan dalam kerangka pikir sebagai berikut
Gambar 1. Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung
Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar
Guru (X1)
Aktivitas Belajar Siswa (X2)
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu
1. Ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014
2. Ada pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun pelajaran 2013/2014
III. METODELOGI PENELITIAN
Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data dan uji hipotesis. Pembahasannya secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian-bagian berikut ini.
A. Pendekatan Penelitian
Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji
kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data di lapangan pada saat melakukan penelitian.
melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Sugiyono, 2009:6). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu kondisi.
Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2009 : 12).
B. Populasi dan Sampel
Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi teknik penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun
penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini. 1. Populasi
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:117).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 128 siswa. Berikut disajikan jumlah populasi SMP Negeri 1 Bumi Agung Tahun Ajaran 2013/2014.
Tabel 3. Jumlah Seluruh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung Tahun Ajaran 2013/2014.
No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. VIII A 15 16 31
2. VIII B 14 18 32
3. VIII C 15 18 33
4. VIII D 13 19 32
Jumlah 57 71 128
Sumber : Guru IPS Terpadu SMP Negeri 1 Bumi Agung
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 128 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 118). Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin, yaitu
Keterangan:
n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi
d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)
p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 – p
1 = Bilangan konstan (http://blog.unila.ac.id/radengunawans).
Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah
p = = 0,4453; (Proporsi untuk siswa laki-laki)
q = 1 – 0,4453 = 0,5547; (Proporsi untuk siswa perempuan) x 0,4453 x 0,5547 = 0,9490
= = 0,0025
Jadi, besarnya sampel dalam penelitian adalah ini 96 siswa. Dengan menggunakan rumus Cochran ini maka dalam menentukan besarnya sampel mempertimbangkan atau memasukkan karakter yang terdapat pada populasi sehingga diharapkan penentuan besarnya sampel tersebut akan dapat mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.
3. Teknik Pengambilan Sampel
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Rahmat dalam Yika, 2009: 26) hal ini dilakukan dengan cara:
Jumlah sampel tiap kelas = X jumlah tiap kelas
Tabel 4. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-Masing Kelas Kelas Perhitungan Pembulatan Persentase (%)
VIII A x 31 = 23,25 23 23,96
VIII B x 32 = 24 24 25
VIII C x 33 = 24,75 25 26,04
VIII D X 32 = 24 24 25
Jumlah 96 100
Sumber: Pengolahan data 2013
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:60).
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X1) dan aktivitas belajar siswa (X2).
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPS Terpadu (Y).
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
a. Definisi Konseptual Variabel
1. Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X1)
Mengajar sebagai proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan kepada siswa (Hamalik dalam Fathurrohman 2010:7).
2. Aktivitas belajar siswa (X2)
3. Hasil belajar IPS Terpadu (Y)
Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukannya, yang dinyatakan ke dalam ukuran dan data hasil belajar. (Sudjana,2005:65)
b. Definisi Operasional Variabel
1. Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X1)
Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru meliputi sebagai berikut.
1. Keterampilan membuka pelajaran a. Memeriksa kehadiran siswa b. Sikap guru
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 2. Keterampilan menjelaskan
a. Memberikan penjelasan yang relevan terhadap materi b. Menjawab pertanyaan siswa dengan jelas
3. Keterampilan bertanya
a. Pertanyaan jelas dan mudah dimengerti
b. Menjelaskan materi terlebih dahulu sebelum memberikan pertanyaan
a. Memberikan variasi pada bahan dan media pembelajaran b. Memberikan variasi gaya mengajar
5. Keterampilan mengelola kelas
a. Memperhatikan tingkah laku siswa
b. Sikap tanggap guru terhadap hal-hal yang terjadi di kelas. c. Memberikan penghargaan dan pujian pada siswa
6. Keterampilan membimbing kelompok kecil a. Membimbing siswa dalam diskusi
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan pendapat
c. Membantu siswa mengambil kesimpulan dari diskusi 7. Keterampilan menutup pelajaran
a. Menyimpulkan materi pelajaran
b. Memberikan soal kepada siswa sebagai latihan c. Memberikan tugas PR
2. Aktivitas belajar siswa (X2)
Aktivitas belajar siswa meliputi. 1. Aktivitas melihat
a. Memperhatikan penjelasan guru b. Mengamati secara seksama 2. Aktivitas mendengar
a. Menulis materi yang disampaikan oleh guru
b. Meringkas kembali materi pelajaran yang telah diringkas di rumah
c. Mengerjakan tugas secara mandiri 4. Aktivitas berbicara
a. Bertanya kepada guru dan teman mengenai materi pelajaran IPS Terpadu yang belum dipahami
b. Menyatakan pendapat mengenai materi pelajaran pada saat berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar
5. Aktivitas membaca
a. Membaca materi pelajaran yang disampaikan oleh guru pada saat berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar di kelas
b. Membaca kembali di rumah, materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru
6. Aktivitas emosional
a. Merasa senang dengan materi pelajaran IPS Terpadu yang disampaikan oleh guru
b. Merasa senang atas cara penyampaian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru IPS Terpadu
7. Aktivitas mental
a. Dapat mengingat materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru pada pertemuan pekan lalu