PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA
SISWA KELAS IV SDN I PANJANG SELATAN BANDAR LAMPUNG
Oleh ANDI IVANA
Pembelajaran IPA mempelajari semua materi yang terkait dengan objek alam dan
persoalannya. Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar, perlu adanya
perubahan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna yaitu dengan
menerapkan pembelajaran menggunakan alat peraga.
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Peningkatan aktivitas belajar
siswa dengan menggunakan alat peraga, dan (2) Peningkatan prestasi belajar
siswa setelah menggunakan alat peraga. Penelitian ini menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), melalui 3 siklus, tiap siklus melalui 4 tahap yaitu tahap
Perencanaan (Planning), Tindakan ( Action), Pengamatan ( Observation ), dan
Refleksi ( Reflection ).
Jenis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari
aktivitas siswa yang dianalisis menggunakan analisis persentase. Data kuantitatif
yaitu data yang diperoleh dari hasil belajar, analisis data dengan persentase. Hasil
observasi aktivitas siswa pada siklus I sebesar 59,50%, siklus II sebesar 75,00%,
dan siklus III sebesar 83,75%. Hasil observasi prestasi siswa pada siklus I sebesar
47,50%, siklus II sebesar 80,00%, dan siklus III sebesar 95,00%.
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar potensi yang di miliki seseorang dapat berkembang
secara optimal.
pendidikan menurut Siswoyo (2007:21) merupakan proses sepanjang hayat dan
perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap
potensi dalam rangka pemenuhan dan cara komitmen manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial.
Sugiarto (2007:3) menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang di
lakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik
secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI (2008:32), pengertian aktivitas
adalah kegiatan atau keaktifan. Dalam penelitian ini, yang di maksud adalah
mengidentifikasi sejauh mana aktifitas belajar siswa yang berupa aktifitas mental
Ilmu Pengetahuan Alam menurut teori Tohari (1978:3) merupakan usaha untuk
menggunakan tingkah laku siswa hingga siswa memahami proses-proses,
memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik terhadap serta menguasai materi berupa
fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori Ilmu Pengetahuan Alam.
Ilmu Pengetahuan Alam menurut Sumaji, Soehakso, dan Mangun (1998:46)
merupakan suatu ilmu pengetahuan sosial yang merupakan disiplin ilmu bukan
bersifat teoritis melainkan gabungan (kombinasi) antara disiplin ilmu yang
bersifat produktif. Dari kedua pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Alam merupakan suatu usaha yang di lakukan secara sadar untuk
mengungkap gejala-gejala alam dengan menerangkan langkah-langkah ilmiah
serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa dapat
memahami proses Ilmu Pengetahuan Alam dan dapat di kembangkan di
masyarakat.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Negeri 1 Panjang Selatan
selama ini belum menggunakan alat peraga, sehingga membuat aktivitas
pembelajaran IPA kurang bermakna dan nilainya banyak yang belum mencapai
KKM sebesar 65. Hal ini menunjukan prestasi siswa masih sangat lemah. Pada
prasiklus dapat di ketahui bahwa dalam pembelajaran IPA, aktivitas belajar siswa
baru mencapai 52% aktif. Hal ini mengindikasikan bahwa proses belajar di SD N
1 Panjang Selatan masih dalam kategori belum aktif.
Untuk itu, sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat di serap oleh mata dan telinga dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efesien
(Sudjana, 2002; 59).
Menurut Mulyono (2001 : 26) aktivitas artinya “ kegiatan atau aktivan” jadi aktifitas adalah segala sesuatu yang di lakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi
baik fisik maupun non fisik. Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Gunarso (1993 : 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
1.2Rumusan Masalah
Bagaimana peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
IPA dengan menggunakan alat peraga pada kelas IV SDN 1 Panjang Selatan
Panjang Kota Bandar Lampung?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga sehinggan aktivitas
belajar siswa dan prestasi belajar siswa dapat meningkat dan lebih bermakna
1.4Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
Meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
IPA.
b. Bagi Guru
Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dengan alat peraga dalam pembelajaran IPA.
c. Bagi Sekolah
Untuk menyelenggarakan pembelajaran di SDN 1 Panjang Selatan dengan
meningkatnya aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA, maka akan
meningkatnya mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
d. Bagi Peneliti
Sebagai wahana pengembangan kompetensi yang di miliki dalam
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas profesionalisme.
1.5Ruang Lingkup Penelitian a. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Panjang Selatan, Panjang Kota
Bandar Lampung tahun 2013, Jalan Teluk semangka 2 Km 10 Panjang Selatan,
Panjang Kota Bandar Lampung. Dengan jumlah siswa 40 orang, terdiri atas
laki-laki 19 orang dan perempuan 21 orang.
b. Aktivitas
Menutut Mulyono (2001:26) aktivitas artinya “ kegiatan atau aktivan” jadi aktivitas adalah segala sesuatu yang di lakukan atau kegiatan-
aktivitas diantaranya siswa dapat melakukan percobaan, siswa dapat
menyimpulkan hasil dari percobaan yang akan di lakukan.
c. Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
Prestasi ini dapat di lihat dari adanya peningkatan hasil belajar melalui test (post test) dari siklus I sampai terakhir.
d. Alat Peraga
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat di serap oleh mata dan telinga dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efesien
(Sudjana,2002; 59). Dalam penelitian ini akan di gunakan alat peraga berupa
sebuah bola, kelereng, meja, dan kaleng minuman (kaleng sprite).
e. Materi Pokok
Pada penelitian ini materi pokok yang akan di teliti yaitu “Pengaruh Gaya Terhadap Gerak dan Bentuk benda”. Di dalamnya akan di bahas tentang gaya menggerakkan benda diam, pengaruh gaya terhadap gerak benda
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang
Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu dengan
pertimbangan bahwa penulis bekerja pada sekolah tersebut, sehingga
memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian
yang sangat sesuai dengan profesi penulis. Penelitian ini dilaksanakan selama
1bulan yaitu bulan Januari 2013
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research), yang menurut prinsip Kemmis dan Taggart dalam Aqib (2006:21)
dapat dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan
perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi
(reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang
dalam bentuk siklus.
3.3 Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa hal yang perlu di persiapkan, yaitu:
2. Silabus IPA kelas IV
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA kelas IV
4. Instrumen
- Lembar observasi
- Catatan lapangan
- Lembar tes
5. Alat peraga
3.4 Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaannya penulis merencanakan menggunakan 3 siklus sebagai
dasar penelitian tindakan kelas.
Siklus ke-1
a. Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:
1. Menganalisis Silabus/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan alat peraga pada
pembelajaran IPA
3. Merancang alat peraga yang akan di gunakan
4. Mendiskusikan penerapan alat peraga pada pembelajaran
5. Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes akhir).
6. Menyusun kelompok belajar peserta didik.
7. Merencanakan tugas kelompok.
b. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup: 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan.
3. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah kegiatan sesuai rencana.
c. Tahap Mengamati (observation), mencakup :
1.Melakukan diskusi dengan guru kelas dan kepala sekolah rencana
observasi.
2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan alat peraga
yang dilakukan guru kelas IV.
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan alat
peraga
d. Tahap refleksi (Reflection), mencakup:
1.Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi.
2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menggunakan alat
peraga dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
3. Melakukan refleksi terhadap penerapan alat peraga yang di gunakan
4. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan kreativitas peserta didik
5. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar peserta didik.
Siklus ke-2
a. Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:
1.Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya pebaikan untuk
diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran seperti
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan perangkat pembelajaran
lainnya.
b. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:
1. Melakukan analisis pemecahan masalah.
2. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan alat peraga yang lebih
baik
c. Tahap Mengamati (observation), mencakup:
1.Melakukan pengamatan terhadap penerapan alat peraga yang baru
2. Mencatat perubahan yang terjadi.
3. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan
memberikan balikan.
d. Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
1.Merefleksikan proses pembelajaran
2. Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan penggunaan alat peraga yang
lebih baik
3. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.
Siklus ke-3
a. Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:
1. Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya perbaikan
untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.
3. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus 2 yaitu seperti menyusun
b. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:
1.Melakukan analisis pemecahan masalah.
2. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapan alat peraga
yang baik dan sesuai dengan pengetahuan anak
c. Tahap Mengamati (observation), mencakup:
1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan alat peraga dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam
2. Mencatat perubahan yang terjadi.
3. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan
memberikan balikan.
d. Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
1.Merefleksikan proses pembelajaran
2. Merefleksikan aktivitas belajar peserta didik dengan penerapan alat peraga
3. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.
4. Menyusun rekomendasi.
3.5 Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data Arikunto (1998:125). Metode yang digunakan dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yang di gunakan terdiri dari dua macam yaitu;
a. Lembar observasi siswa, ini digunakan untuk mengetahui aktivitas dan
prestasi siswa yang berupa aktivitas mental siswa (mental activities)
b. Lembar observasi guru, ini di gunakan untuk menilai kinerja guru
dalam mempersiapkan bahan ajar dan keterampilan dalam
menyampaikan bahan ajar dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk melengkapi data. Dalam
mengumpulkan data di lapangan peneliti berusaha memperoleh data
yang terinci tentang segala sesuatu yang dirasa perlu untuk melengkapi
data yang di butuhkan oleh penulis.
3. Tes
Tes pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi
belajar IPA dengan menggunakan alat peraga dengan berpedoman pada
Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bentuk soal yang di gunakan berupa
pilian ganda 10 dan isian 5 soal.
3.6Instrumen Penelitian
a. Lembar observasi siswa digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang berupa aktivitas mental
siswa (mental activities) dalam kegiatan belajar mengajar . Lembar
observasi guru di gunakan untuk menilai kinerja guru dalam
mempersiapkan bahan ajar dan keterampilan dalam menyampaikan bahan
ajar dalam kegiatan belajar mengajar.
a. Lembar kerja siswa di gunakan untuk menilai aktivitas dan keterampilan
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan 2 (dua) teknik
sebagai berikut : a) Analisis kualitatif, dengan tujuan untuk mengetahui
kecenderungan peningkatan aktivitas belajar siswa yang berupa (mental activity)
dan prestasi belajar siswa dari setiap siklus dalam kegiatan belajar mengajar ; b)
Analisis deskriptif menggunakan lembar observasi untuk mengetahui peningkatan
mental activities belajar siswa. Kemudian dianalisis menggunakan analisis
presentase. Untuk analisis presentase peningkatan prestasi belajar IPA digunakan
rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P = Persentase pelaksanaan setiap indikator
S = Jumlah skor perolehan untuk setiap indikator
N = Jumlah skor total
Dalam penelitian ini digunakan 2 (dua) kategori yaitu : aktif dan pasif. Siswa yang
memiliki skor :
2 : Untuk kategori aktif
1 : Untuk kategori pasif
3.8 Indikator keberhasilan
1. Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran sekurang
kurangnya 75% berperan aktif dalam pembelajaran dengan alat
peraga.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan penelitian dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan alat peraga dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran IPA
siswa kelas IV SDN I Panjang Selatan. Hal ini dapat terlihat dari
peningkatan rata-rata persentase aktivitas dari siklus I sebesar 59,5%,
siklus II 75%, dan siklus III 83,75%.
2. Penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa
kelas IV SDN I Panjang Selatan. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan
rata-rata persentase prestasi belajar dari siklus I sebesar 47,5%, siklus II
80%, dan siklus III 95%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh serta kesimpulan di atas, dapat
1.Untuk Guru
1) Bagi guru yang ingin melakukan penelitian serupa berhati-hati dalam
menganalisis aktivitas siswa dengan indikator “memperhatikan penjelasan guru” karena masih bersifat abstrak sehingga sulit untuk membedakaan
anak yang memperhatikan guru dan anak yang tidak memperhatikan guru.
2) Melakukan kegiatan dengan alat peraga sangat memungkinkan terjadinya
kecelakaan kerja ringan seperti adanya siswa yang terpukul tangannya,
atau air yang masuk ke mata siswa, sehingga guru hendaknya lebih
meningkatkan pengawasan kerja siswa, dan menggunakan bahan yang
aman bagi siswa.
3) Siswa masih banyak yang belum faham tentang apa dan bagaimana cara
berdiskusi dalam kelompok, karena itu sebelum guru yang ingin
melakukan penelitian dengan kegiatan diskusi, hendaknya siswa telah
diajarkan tentang bagaimana berdiskusi, sehingga penelitian dapat berjalan
dengan baik.
2. Untuk Sekolah
1) Siswa mengalami kesulitan dalam mencari, dan membawa bahan dan alat
peraga dari rumah ke sekolah, karena itu alangkah baiknya jika sekolah
menyiapkan alat-alat peraga semua kegiatan belajar mengajar.
2) Ruang kelas yang digunakan untuk percobaan biasanya akan menjadi kelas
yang kurang rapih, untuk itu hendaknya sekolah menyediakan gedung atau
2. Untuk Siswa
1) Agar pembelajaran IPA dengan alat peraga dapat berjalan dengan baik,
siswa hendaknya membaca dan memahami terlebih dahulu cara kerja
dalan percobaan yang akan dilakukan .
2) Siswa harus banyak berlatih berdisskusi dan berlatih memecahkan masalah
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A dan E. Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu praktek).Jakarta : Bina Aksara.
Aqib, Z. 2006.
Penelitian Tindakan Kelas
. Bandung.Yrama Widya
Djamarah. 2000. Konsep dan Pembelajaran Media. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Gunarso, A.1993.Interaksi dan motifasi belajar mengajar. jakarta. PT raja grafindo persada
Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyono. 2001. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Mustamar, Th. 1978. ProgramPengajaranIlmuPengetahuanAlam. Yogyakarta: UNY. Pres
Depdiknas . 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada. Media Group
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta
Silviana.2005.Diposkan oleh Rahasan.http://loveinmaret.blogspot.com/2010/03/ alat-peraga-dalam-pembelajaran.html
Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sumaji., Soehakso., Mangun, W. 1998. Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisus
Suyoso. 1998. Pembelajaran IPA. Jakarta : Rineka Cipta.
Thohari Mustamar.1978. Program Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta
Trinandita. 1984. Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Sebagai Upaya Membantu Meningkatkan Hasil Belajar. http // www. Media. Diknas.go. id/ media / document / 5098. pdf. [ 9 mi 2009
Wardani, S. 2005. Paket Pelatihan awal untuk sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.