• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

57 SURAT PERSETUJUANMENJADIRESPONDENPENELITIAN

(INFORMED CONCENT)

Nama :WildaNovianiZebua

Judul penelitian :PerilakuIbusukuNiasdalamPemberianMakananPrelakteal padaNeonatusdiKlinik Bersalin Wilayah KerjaPuskesmas Kecamatan Gunungsitoli

SayaadalahmahasiswaFakultasKeperawatanUniversitas SumateraUtara

yang sedang melakukanpenelitian.Penelitianinibertujuanuntukmelihat

gambaranPerilakuIbusuku NiasdalamPemberianMakananPrelaktealpada

NeonatusdiKecamatanGunungsitoli.Penelitian inidilaksanakansebagaisalah

satukegiatandalam menyelesaikan tugasakhirdiFakultasKeperawatan Universitas SumateraUtara.

Saya mengharapakan kesediaanandauntuk memberikan jawaban sesuai

denganpendapatandatanpadipengaruhiolehorang lain.Sayaakanmenjamin

kerahasiaanidentitasdanjawabananda.Informasiyangtelahdiberikanhanya

akandigunakanuntukmengembangkanilmu keperawatan dan tidak akan digunakan untuk maksud dan tujuan yang lain.

Partisipasiandadalampenelitian inibersifatsukarela,oleh karena itu

adanyakebebasan menerimamenjadiresponden penelitian atau menolak tanpa

adanyasanksiapapun.Jikaandabersedia menjadirespondenpenelitian,silahkan

menandatanganisuratpersetujuaninipadakolomyang telahdisediakansebagai bukti kesukarelaan anda. Atas kesediaan dan kerjasamanya, peneliti ucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2016

Responden Peneliti

(2)

`58

Kuesioner Perilaku IbusukuNiasdalamPemberianMakananPrelakteal pada NeonatusdiKlinikBersalinWilayahKerja PuskesmasKecamatan

Gunungsitoli

Hari/Tanggal :

Kode :

Petunjuk pengisian:

a. Ibudiharapkanbersediamenjawabsemuapertanyaanyangtersediadilembar kuesioner dengan melingkari jawaban yangmenurutAndabenar

b. Isilah titik-titik untuk melengkapipertanyaan dibawah. c. Bila adayangkurangdimengertidapatditanyakan padapeneliti

Data Demografi b. Ibu Rumah tangga

c. Petani/Buruh d. Wiraswasta

e. lain-lain(sebutkan)... 5. Penghasilan Perbulan :

a. < Rp. 1000.000,-

b. Rp. 1000.000,-s/d Rp. 3000.000, c. Rp. > Rp. 3000.000,-

6. Jumlah anak hidup :...orang

7. Penolongpersalinan : a. Dokter SpesialisKandungan b. Dokter umum/perawat/bidan c. Dukun bayi

(3)

59

Apa makanan/minuman yangibu berikan padabayisetelah lahir sebelum /ASIibu ada/keluar?(berikan tanda ceklispada tabel)

NO Jenis-jenisMakanan/Minnumanyang

1. Apakah ibu mengetahui apayangdimaksud dengan pemberian makanan/minuman yangdiberikan padabayisebelumASI Ibu keluar?

a.Pemberianmakanan atau minuman padabayisetelah bayi lahir sampaiASImulaikeluar

b.Pemberianmakanan atau minuman padabayisebelumASIibu keluar setelah 3 haribayi lahir

c.Pemberianmakanan atau minuman padabayikapan saja

2. Berapa lamaprosespemberian makanan/minumantersebutibu berikan pada bayi?(sesuaidengan jawaban padatabeldiatas)

a. Sampaibayi mau menyusu pada ibu b. 0-6 bulan

c. Tidak boleh diberikan

3. Apa alasan ibu memberikan makanan/minuman tersebut?(sesuaidengan jawaban padatabeldiatas)

a. KarenaAir SusuIbu (ASI) tidak keluar dan bayi menangisterus- menerus

b. Karena ibu mengalamipenyakit, seperti:putinglecetdan retak, mastitis(pembengkakan padapayudara), HIV/AIDS, dll

c. Agar pertumbuhan dan perkembangan bayi lebihcepatdan sehat 4. Menurut ibu, apamanfaatpemberian makanan/minuman yangdiberikan

padabayisebelumASIibu keluar? a. Bayi lebih sehat, cerdasdan kuat b. Bayi tidak reweldan tidur pulas

c. Kurangbermanfaatuntuk kesehatan bayi

(4)

`60

c. saatusiabayi> 4 bulan atau > 6 bulan

6. Menurut ibu, apabahayadaripemberianmakanan/minuman yang diberikan padabayisebelumASIibu keluar?

a. Tidak adabahayadalampemberian makanan atauminuman selain ASIpadabayikarenadengan pemberianmakananatau minuman tersebutdapatmemenuhinutrisibayi

b. Bayi mudah mengalamisakitpenyakitdan menghentikan rasa lapar dan binggungputingsusu

c. Pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak optimal

Sikap

Petunjuk pengisian : Berikan tanda chek list (√) pada jawaban yang

menurut andabenar.

Keterangan: SS= SangatSetuju S = Setuju TS= Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS

1 Bayi saya diberikan makanan/minuman

selain ASIsebelum ASIada/keluar untuk memenuhikebutuhan nutrisibayi

2 Bayibarulahirdiberikansusuformulaatau

makanan/minuman selain ASI sebelumASI ibu keluar/tidak cukup sehingga mencegah bayirewel

3 Sayalebihsukamemberikanmakananatau

minuman selain ASI pada bayi saya yang baru lahir, karenatidak menggangu istirahat saya

4 Air putih boleh diberikan pada bayi jika

mulutbayikering karenaASI ibutidak

ada/tidak cukup pada hari-hari pertama setelah kelahiran bayi

5 Ibu memberikan madu pada bayi segera

setelahkelahiranagarsistemimunnyadapat terjagadengan baik

6 Bayi baru lahir yang diberikan

makanan/minuman selain ASI akan membuat

bayi merasanyaman/senang dan tidak

menangislagi

7 Sayalebihsukamemberikannasibuburpada

(5)

61 Tindakan

Petunjukpengisian:Berikantandacheklist(√)padajawabanyangmenurutanda benar.

Keterangan: S= Selalu SR= Sering K= Kadang-kadang TP= TidakPernah

No Pernyataan S SR K TP

1 Memberikan makanan/minuman selain ASI

pada bayi setelah lahir sesuai dengan budaya/tradisidiNias.

2 Memberikansusuformula/airputih/airteh/air

tajin/madu/pisang/nasi atau bubur/saribuah

padabayisejak lahir karenaASItidak

keluar/tidakcukupselamabeberapa hari setelah persalinan

3 Memberikan makanan/minuman selain ASI

pada bayi karena petugas kesehatan menyarankannya

4 Memberikan makanan/minuman selain Air

Susu ibu (ASI) pada bayi karena ibu kandung/mertua/suami(keluarga) menyarankannya

5 Memberikanpisang padabayikarnapisang

dapatmelancarkan percernaan bayi.

6 Memberikanpisang padabayikarenadapat

mengatasibayi menjadilapar

7 Memberikanbuburpadabayikarenamudah

(6)

`62

TAKSASIDANA

1. Printdan penjilidan proposal Rp. 200.000,-

2. Konsumsisidangproposal Rp. 200.000,-

3. Perbanyak kuisioner Rp. 100.000,-

4. Biaya transportasi Rp. 200.000,-

5. Printdan jilid proposal Rp. 200.000,-

6. Biaya tak terduga Rp. 100.000,-

Total Rp. 1000.000,-

7. Printdan penjilidan skripsi Rp. 200.000,-

8. Konsumsisidangskripsi Rp. 200.000,-

9. Perbanyak kuisioner Rp. 100.000,-

10. Biaya transportasi Rp. 200.000,-

11. souvenir Rp. 200.000,-

12. Biaya tak terduga Rp. 100.000,-

(7)

1.000.000,-63

DAFTAR RIWAYATHIDUP

Nama : WildaNovianiZebua

Tempat/tanggalLahir :Gunungsitoli, 10November 1994

JenisKelamin :Perempuan

Alamat :Jl. Universitas No. 20

RiwayatPendidikan :1. 2000 – 2006 :SDNegeri070974Gunungsitoli

2. 2006 – 2009 :SMP Negeri1 Gunungsitoli

3. 2009 – 2012 :SMA Negeri1 Gunungsitoli

(8)
(9)
(10)
(11)

67

k= 30 11

Hasil Uji Reliabilitas

1. Pengetahuan

CaseProcessing Summary

N %

a.Listwisedeletionbasedonallvariables in the

(12)

`68

ReliabilityStatistics

Cronbach's

Alpha N ofItems

.736 7

Item-Total Statistics

ScaleMeanif

CaseProcessing Summary

N %

a.Listwisedeletionbasedonallvariables in the

procedure.

ReliabilityStatistics

Cronbach's

Alpha N ofItems

(13)

69 Item-Total Statistics

ScaleMeanif

ItemDeleted

ScaleVarianceif

ItemDeleted

CorrectedItem-

TotalCorrelation

Cronbach's

AlphaifItem

Deleted

Tindakan1 16.70 14.286 .320 .706

Tindakan2 16.97 13.689 .320 .707

Tindakan3 17.33 12.644 .666 .641

Tindakan4 17.20 12.579 .633 .644

Tindakan5 17.57 12.392 .416 .686

Tindakan6 18.27 13.306 .290 .718

(14)

`70

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

Statistics

USIA _IBU

PENDIDIKAN_

TERAKHIR PEKERJAAN

PENGHASILAN

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative Percent

Valid SD

SMP

SMA

PERGURUAN TINGGI

Total

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative Percent

Valid PNS IRT

PETANI/BURUH

WIRASWASTA

LAIN-LAIN (PEDAGANG)

(15)

71 PENGHASILAN_PERBULAN

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative Percent

Valid <Rp.1.000,000,-

Rp.1.000,000,-s/d Rp. 2.000.000,-

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative Percent

Valid DokterSpesialisKandungan

Dokter Umum/perawat/Bidan

Total

20 20.8 20.8 20.8

76 79.2 79.2 100.0

96 100.0 100.0

TEMPAT_PERSALINAN

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative Percent

Valid RumahSakit

Klinik Bidan

(16)

`72

Hasil PengolahanPerilaku IbuSuku Nias DalamPemberianMakanan Prelaktealpada Neonatus

Statistics

JENISMAKANAN PRELAKTEAL

N Valid

Std.Deviation .261

Minimum 1

Maximum 2

JENIS MAKANAN PRELAKTEAL

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Std.Deviation .502

Minimum 1

(17)

73 Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

PENGETAHUAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

1.Apayang Ibu ketahuitentangpemberian makanan/minuman yangdiberikan padabayisebelumASI Ibu keluar?

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

(18)

`74

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

2.Berapa lamaprosespemberian makanan/minuman tersebutIbu berikan pada bayi?(sesuaidengan jawaban pada tabeldiatas)

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

3. Apa alasan Ibu memberikanmakanan/minumantersebut? (sesuaidengan jawaban padatabeldiatas)

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

4. MenurutIbu, apa manfaatpemberian makanan/minuman yang diberikan padabayisebelumASI Ibu keluar?

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

(19)

75

6.Menurutibu, Apabahayadaripemberianmakanan/minuman

yangdiberikan padabayisebelumASIibukeluar?

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Std.Deviation .496

Minimum 1

Maximum 2

SIKAP DALAM PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Percent

Valid POSITIF

(20)

`76

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

1. Bayisayadiberikan makanan/minuman selain ASIsebelum ASIada/keluar untuk memenuhikebutuhan nutrisibayi

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

2. Bayibaru lahir diberikan susu formulaatau makanan/minuman selain ASIsebelumASIibu keluar/tidak cukup

(21)

77 Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

3. Saya lebih suka memberikan makanan atau minuman selain ASIpadabayisayayangbaru lahir, karena tidakmenggangu istirahatsaya

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

4 Air putih boleh diberikan padabayi jika mulutbayikeringkarenaASI Ibu tidak ada/tidakcukup padahari-haripertamasetelah kelahiran bayi

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

(22)

`78

6.Bayibarulahiryangdiberikanmakanan/minumanselainASI akanmembuatbayimerasanyaman/senangdantidakmenangis lagi

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

7. Saya lebih suka memberikan nasibuburpadabayiuntuk mengatasirasalaparbayisetelah lahir karenaASIsayabelum

cukup banyak

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

TINDAKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL

Tindakan1 Tindakan2 Tindakan3 Tindakan4 Tindakan5 Tindakan6 Tindakan7

(23)

79 Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Percent

Valid Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

Total

1. Memberikanmakanan/minuman selain ASIpadabayisetelah lahir sesuaidengan budaya/tradisidiNias

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Percent

Valid Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak pernah

Total

2. Memberikan susu formula/air putih/air teh/air tajin/madu/pisang/nasi atau bubur/saribuah padabayisejak lahirKarenaASIsaya tidak

keluar/tidakcukup selamabeberapaharisetelah persalinan

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Percent

Valid Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

Total

(24)

`80

4. memberikan makanan/minuman selain ASI(Air SusuIbu) pada bayikarena ibu kandung/mertua/suami(keluarga) menyarankannya

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Percent

Valid Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

Total

5. Memberikan pisangpadabayikarnapisangdapat melancarkan percernaan bayi

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Percent

Valid Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

Total

6.memberikan pisangpadabayikarnadapatmengatasibayi menjadilapar

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Percent

Valid Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

(25)

81

7.Memberikan buburpadabayikarena mudah dibuat/diolah sehingga tidak terlalu merepotkan saya

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

Percent

Valid Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

Total

Tindakan1 Tindakan2 Tindakan3 Tindakan4 Tindakan5 Tindakan6 Tindakan7

(26)

`82

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

1.Memberikanmakanan/minuman selainASIpadabayisetelahlahir sesuaidengan budaya/tradisidiNias

Frequency Percent

Valid

Percent CumulativePercent

Valid DILAKUKAN

TIDAKDILAKUKAN

Total

65 67.7 67.7 67.7

31 32.3 32.3 100.0

96 100.0 100.0

2.Memberikan susu formula/air putih/air teh/air tajin/madu/pisang/nasi atau bubur/saribuah padabayisejaklahir KarenaASI saya tidak keluar/tidak

cukup selamabeberapaharisetelah persalinan

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

(27)

83 Frequenc

y Percent ValidPercent

Cumulative

4.memberikanmakanan/minuman selainASI(Air SusuIbu) padabayi karena ibu kandung/mertua/suami(keluarga) menyarankannya

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

5.Memberikan pisangpadabayikarnapisangdapat melancarkan percernaan bayi

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

6.Memberikanpisangpadabayikarnadapat mengatasibayi menjadilapar

Frequency Percent ValidPercent

Cumulative

(28)

`55

DAFTAR PUSTAKA

Amalia dan Yovsyah, (2009). Pemberian ASI Segera pada Bayi Baru Lahir. Jurnal

Kesehatan MasyarakatNasionalVol. 3 No. 4Februari2009

Ambarwati&Wulandari.(2009).AsuhanKebidananNifas.Yogyakarta:MitraCendekia

Press

Almira,S,(2010).Faktor-FaktorKegagalanPemberianASIEksklusifdiKelurahanTegal

SariKecamatan Kisaran BaratKota Kisaran. SkripsiFKEPUSU.

Arifin,S.(2004).Faktor-FaktoryangMempengaruhiPemberianASIOlehIbuMelahirkan.

Diakses tanggal16 Desember 2015

Arikunto. (2006).ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan praktik.Jakarta:RinekaCipta

Bernatal. S. (2009). AnalisiskebijakanPenanganan Masalah Gizi di Kalimantan Timur

Berdasarkan Pengalaman BerbagaiNegara. Diaksestanggal16 Desember 2015

BPS(Badan PusatStatistik)Kota Gunungsitoli. Diaksesdariwebs

Diana,NurAfifah.(2007).Faktor yangBerperanDalamKegagalanPraktikPemberianASI

Eksklusif, Studi kualitatif di Kecamatan Tembalang Kota Semarang tahun 2007.

Diakses tanggal16 Desember 2015

FikawatiS&SyafiqA.(2009).PenyebabKeberhasilandanKegagalanPraktikpemberian

ASI Eksklusif. MakaraKesehatan Vol.14No.1 Diaksestanggal16 Desember 2015

Hidayat,A, (2005).PengantarIlmuKeperawatan,Jakarta:MedikaSalemba

Ibrahim, Ellyta. (2006). Adaptasi Sistem Gastrointestinal Bayi Baru Lahir dan Feeding

SetelahMelahirkan.JurnalKeperawatanRufaidahSumateraUtara,Vol.2No1.Mei

2006 Diaksestanggal30 Desember 2015

Infodatin.(2013).PusatDatadanInformasiKementerianKesehatanRI(SituasidanAnalisis

ASI Eksklusif). Diakses tanggal9 Oktober 2015

KemenkesRI.(2015).RencanaStrategiKementriankesehatanTahun2015-2019. Jakarta:

Kementrian kesehatan RI

Kholifah,N,(2008).AnalisaKualitatifPerilaku Pemberian Makanan PrelaktealpadaBayi Usia

0-6 Bulan diDesa Cipicung Kabupaten Padeglang Tahun 2008. SkripsiPSKM UIN.

Jakarta

Kristiyansari. (2009). ASI, Menyusui&Sadari.Yogyakarta:NuhaMedika

Kurnia,N,(2004).PraktikPemberian ASISegeraSetelahLahir(ImmediateBreastfeeding)

danFaktor-Faktor yangBerhubunganpadaPetugas KesehatanKelurahanCimanggis,

Depok Tahun 2004. SkripsiFKM UI. Depok

Linda,A,(2007).Faktor-FaktoryangBerhubungandenganpemberianASISegerapada

BayiBaruLahir diRumahSakitDaerahKabupatenCianjur Tahun2007.Tesis.FKM

(29)

56

Laia,Fanotona.(2005).KedudukanAnakPerempuanDalamHukumWarisAdatMasyarakat

Nias. ThesisFakultasHukumUSUDiaksestanggal30 Desember 2015

Megawati, (2002).Faktor-Faktoryang Berhubungan dengan Pemberian

MakananPrelakteal padaBayiUsia0-6 Bulan diWilayah kerja

PuskesmasBogorSelatanKotaBogor Provinsi Jawa Barat. SkripsiFKMUI. Depok

Mubarak,dkk.(2007).PromosiKesehatanSebuahPengantarProsesBelajar Mengajar

dalamPendidikan. Yogyakarta:GrahaIlmu

Notoatmodjo, S, (2003).Ilmu KesehatanMasyarakat,Jakarta:RinekaCipta

Notoadmodjo, S. (2010).PromosiKesehatan Teoridan Aplikasi. Jakarta:PTRinekaCipta

Notoatmodjo, S. 2010.MetodologiPenelitian Kesehatan. Jakarta:RinekaCipta

Novianti &Rizkiantri. (2014).Pemberian Asupan Prelakteal sebagaisalah satu

Faktor kegagalanASIEksklusifpadaPekerja BuruhIndustriTekstildijakarta.Jurnal

KesehatanReproduksiVol.5No1,April2013:23-26.Diaksestanggal17November 2015

Perinasia.(2004).BahanBacaanManajemenLaktasi:MenujupersalinanAmandanBayi

LahirSehat. Jakarta:Perinasia

Polit &beck. (2010). Essentials of Nursing Research Apprasing Evidence of Nursing

Practice. China:LippincottWilliams& Wilkins

Rahardjo.(2006).Faktor-Faktoryang BerhubungandenganPemberianASI SatuJam

pertama Setelah Melahirkan. Dibukatanggal16 Desember 2015

Roesli, U. (2008).InisiasiMenyusuiDiniPlusASI Eksklsif.Jakarta:PustakaBunda

SafitriY&Minsarnawati. (2012).Perilaku yang Menghambat Pemberian ASI

Eksklusifpada

IbudiWilayahKerja PuskesmasCibebertahun2009.JurnalkesehatanReproduksiVol

3 No 3, Desember 2012:161-169.Diakses 16 November 2015

Saleha, S.(2009). Asuhan kebidanan Masa Nifas.Yogyakarta:MitraCendekiaPresss

Saryono&Anggraeni,(2013)MetodologiPenelitianKualitatifdankuantitatifdalamBidang

Kesehatan. Yogyakarta:NuhaMedika

Soetjiningsih,2004.BukuAjarTumbuhKembangRemajadan Permasalahannya.Jakarta:

SagungSeto

Sudjana. (2002).MetodeStatistik. Bandung:Tarsito

Sunaryo. (2013).Psikologiuntukkeperawatan. Jakarta:EGC

Supartini. (2004).Konsep DasarKeperawatan

(30)

3

`32

BAB 3

KERANGKAPENELITIAN

3.1 KerangkaKonseptual

KerangkakonseptualinibertujuanuntukmengetahuiperilakuibusukuNias

dalampemberianmakanan prelaktealpadaneonatus.

Skema3.1KerangkakonseppengetahuanIbusukuNiasdalampemberian

makanan PrelaktealpadaneonatusdiKecamatan Gunungsitoli.

Ibu SukuNias yangmemiliki bayi0-28 hari

Perilaku ibudalam pemberianmakanan prelakteal pada

neonatus terbagi

atas: pengetahuan, sikap dan tindakan

Faktoryangmempengaruhi perilaku pemberianmakanan prelaktealyaitu:pengetahuan, pendidikan, InisiasiMenyusu Dini(IMD), budaya/tradisi, paritas, penolongpersalinan, tempatpersalinan

a.Pengetahuan: jenis makanan prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lama

waktupemberian makanan

prelakteal, banyakmakanan

prelaktealyang diberikan, dikategorikan menjadibaik dan buruk

b.Sikap : jenis makanan prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lama

waktupemberian makanan

prelakteal, banyak makanan

prelaktealyang diberikan,

dikategorikan menjadisikap

positif dan negatif

c.Tindakan : jenis makanan prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lama

waktupemberian makanan

prelakteal, banyak makanan

(31)

3

3.2. Definisi OperasionalVariabel Penelitian

Variabel DefenisiOperasional AlatUkur HasilUkur Skala

Perilaku ibu suku Nias

Respondanreaksiseseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Terbagiatas 3yaitu:

pengetahuan, sikap dan

Tindakan.

Pengetahuan: segalasesuatu

yang diketahuiibusukuNias tentang pemberianmakanan prelakteal padaneonatus,

meliputi: jenismakananyang

diberikan, waktu pemberian, jumlahyang diberikandan berapalamadiberikan.

dan merespon pemberian

makanan prelaktealpada

neonatus,meliputi: jenis

makananyang diberikan, waktu pemberian, jumlah yang diberikandanberapa lamadiberikan. caratidak langsungdengan menggunakan metode

mengingatkembali(recall),

metodeinidilakukanmelalui pertanyaan-pertanyaan terhadap subjek tentangapa yangtelah dilakukan berhubungan dengan kesehatan

Kuesioner -berapapersen jenis

makanan prelakteal yang diberikan padaneonatus -berapa persen dilakukan atau tidak dilakukan sesuaidengan item pernyataan

tindakan dalam pemberian

makanan prelakteal

(32)

3

`34

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desainpenelitianyang digunakandalampenelitianiniadalahdeskriptif dengan

tujuan untuk mengetahui perilaku ibu suku Nias dalam pemberian makanan

prelaktealpadaneonatusdiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas Kecamatan

Gunungsitoli

4.2 Populasidan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasidalampenelitianiniadalahibu-ibusukuNiasyangtinggaldi Niasyang

memberikanmakananprelaktealpadabayisebelumASI ibukeluar.

populasidaripenelitian initidak diketahui(infinitif).

4.2.2 Sampel

Jumlahsampeldalampenelitisn ini menggunaknarumusLemeshowuntuk jumlah

populasiyangtidak diketahuiyaitu sebagaiberikut:

Keterangan:

n :

Jumlah sampel minimal p

:Proporsikategori(0,5)

d :tingkatketepatan absolutyangdikehendaki10% atau 0,1

zα2 : tingkat kemaknaan yang ditetapkan peneliti (peneliti menetapkan zα

(33)

3 orang

4.2.3 Teknik Sampling

Teknik pengambilansampel atautekniksampling dalam penelitian ini

menggunakanteknikPurposivesampling. Adapun kriteriainklusisampeldalam

penelitian ini antara lain: ibu yang memiliki bayi 0-28 hari yang diberikan

makanan prelaktealdanberadadiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas Kecamatan

Gunungsitoli, Ibu suku NiasAslidan bersedia jadiresponden.

4.3Lokasidan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas

Kecamatan GunungsitolipadabulanJuni2016 sampaiJuli2016.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian inidilakukan setelah mendapat izin penelitian dariFakultas

Keperawatan dan persetujuan dariKomisi Etik Penelitian KesehatanFakultas

KeperawatanUniversitasSumateraUtaraserta izindariCamatKecamatan

Gunungsitoli.

(34)

3

`36

Selanjutnya peneliti melakukan beberapa langkah-langkah penelitian

mulaidaripertimbanganetikpenelitianyang meliputi:persetujuandariresponden

penelitian (informedconsent),lembarpersetujuaninidiberikankepadaresponden yang

akanditelitiyang sesuaidengankriteria inklusiyang ditetapkandandisertai

judulpenelitian. Sebelum menyerahkaninformed consent(lembar persetujuan

sebagairesponden), penelititerlebih dahulumenjelaskan maksud dan tujuan

penelitiankepadacalonresponden.Apabila respondentidakbersediamenjadi

respondenmakapenelititidak memaksadantetap menghargaihak-hakresponden.

Bagirespondenyang bersediauntukditeliti,peneliti menyerahkaninformed

consentuntukditandatanganisebagai buktikesediaanrespondenuntuk berpartisipasi

dalampenelitian ini.

Penelitiandilakukandenganrahasia(Anomity),danuntuk menjaga

kerahasiaanidentitasresponden, makasaatpenelitian ini,peneliti tidak

mencantumkan namaresponden, tetapi lembartersebutdiberikankodepenelitian

(Confidentiality), kerahasiaan informasiresponden dijamin oleh penelitisebagai

kelompok datatertentu yangakan dilaporkan sebagaihasilpenelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumenyang akandigunakandalampenelitianini adalahkuesioner.

kuesionerterdiridari2bagianyaitubagianpertamadatademografiyang berisi identitas

ibu suku Nias yang meliputi: inisial nama, usia ibu, pendidikan,

pekerjaan,penghasilan,jumlahanakhidup,penolong persalinandantempat

persalinan.Keduakuesionertentang perilakuibupostpartumyang terdiridari

(35)

3

tentang pengetahuanibudalampemberianmakananprelakteal,7pernyataan

negatiftentang sikap ibudalampemberianmakananprelaktealdan7 pernyataan

tentang tindakanibudalampemberianmakananprelaktealsertajenismakanan

prelaktealyangdiberikan.

Kuesionerpengetahuanterdiridari6 pertanyaanyangmencakup: jenis makanan

prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lamawaktu pemberian makanan

prelakteal, banyak makanan prelaktealyang diberikan. Pertanyaan ini dengan

menggunakanmultiple choice. pertanyaan dengan jawaban benar akan

diberinilai1danyangsalahdiberi nilai0.Dimananilaitertinggiuntuk

pengetahuanadalah6dannilaiterendahadalah0.Banyakkelasnyadikategorikan

2yaitu baik dan buruk.

Kuesioner sikapterdiridari7pernyataanyangmencakup:jenismakanan

prelakteal, waktu pemberian makanan prelakteal, lamawaktu pemberian makanan

prelakteal,banyakmakananprelaktealyang diberikan,denganpilihanjawaban

sangatsetuju(SS),setuju (S)dantidaksetuju(TS)pernyataanterdiridari7

pernyataannegatif, jikamenjawabsangatsetujudiberinilai1,jikasetujumaka

akandiberinilai2,jikajawabantidaksetujudiberinilai3. Banyakkelasnya

dikategorikan 2 yaitu sikap negatif dan sikap positif.

Kuesioner tindakan terdiridari7 pernyataanyang mencakup tindakan

respondendalampemberian makanan prelakteal,kuesioner ini menggunakan

pengukuran SkalaLikertdengan 7 penyataan negatif, pilihan jawaban Yadiberi0

danTidakdiberinilai1dikategorikan menjadi: dilakukanjikaresponden menjawab

Selalu, Sering,Kadang-Kadang dan Tidak Pernah

(36)

3

`38

Seluruh kuisioner menggunakanrumus statistikamenurutSudjana(2002)

4.6 UjiValiditasdan Reliabilitas

4.6.1 Validitas

Ujivaliditas instrumendilakukanolehdosenFakultasKeperawatanUSU. Hal

inidilakukan dengan mengajukan kuesioner dan skripsipenelitian kepada

pengujivaliditas.Kemudian ahlidimintauntukmengamatisecaracermatdan

mengoreksisemuaitempertanyaanmaupunpernyataankuesioneryang hendak

divalidasi.Ujivaliditasinimelibatkan30orangresponden.30orang responden

tersebuttidak termasuk dalamsampelpenelitian dan diambildilokasiyang sama yaitu

diKlinik Bersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli.

AdapunrumusCVI (ContentValidityIndex)Lynn(1986)dalamPolit&Beck (2006)

dengan standar valid 0,8 (Polit&Beck, 2006),yakni:

CVI=

Totalnumberof item

Numberof itemexpertagreementrated 3 or4

Pengukuranvaliditasvariabel:

SkalaPengetahuan

No P1 P2 P3 P4 P5 P6

expert1 4 4 4 4 4 4

SkalaSikap

No S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7

(37)

3 Skala Tindakan

No S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7

expert1 4 4 4 4 4 4 4

Tabel4.6.1perhitungan validitaspenelitian

CVI= 20

20 =1, berdasarkan nilai CVI yang telah diperoleh, maka kuisioner

penelitiantelah valid.

4.6.2 Reliabilitas

Reliabilitasadalahindeksyang menunjukansejauhmanasuatualatpengukur

dapatdipercaya atau diandalkan serta menunjukan apakah hasilpengukuran tetap

konsistenatau tidak biladilakukanpengukuranduakaliatau lebih terhadapgejala yang

samadenganmenggunakanalatukuryang sama.Perhitunganreliabilitas

harusdilakukan hanyapadapertanyaan-pertanyaanyang sudah memilikivaliditas

(Notoatmodjo, 2010). Ujireliabilitasinidilakukanpada30orang respondenyang tidak

termasukdalam jumlah sampelpenelitian dan memenuhikriteria.Uji

reliabilitasdilakukan denganmenggunakanprogramkomputerisasi,pada

pengetahuan menggunakan KR-21dengannilai0,721, sikap menggunakananalisa

cronbach’sAlphadengannilai0,736 dantindakanmenggunakananalisa

cronbach’sAlphadengan nilai0,715.

Suatuintrumenbilakoefisiennya0.70 ataulebih maka instrumendinyatakan

reliabel(Polit&Beck, 2010). Sehinggadapatdisimpulkan bahwakuesioner perilaku

ibusukuNiasdalampemberianmakananprelaktealpadaneonatusdi Kecamatan

Gunungsitoliyangdigunakandalampenelitian iniadalah reliabel.

(38)

4

`40

4.7 Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu tahap awal

penelitimengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi

pendidikan(Fakultas KeperawatanUSU)danpersetujuandariKomisiEtik

PenelitianKesehatanFakultasKeperawatanUSUkemudian permohonanizin

kepadaCamatKecamatanGunungsitoli,Setelah mendapatkansuratrekomendasi

penelitian dariKecamatan Gunungsitolikemudianpeneliti mencaridan menentukan

responden yang sesuaidengan kriteria inklusiyangtelah ditetapkan.

Setelah mendapatkan calonresponden,selanjutnyapenelitimenjelaskan

kepadaresponden tersebuttentang tujuan, manfaatdan carapengisian kuesioner.

Kemudian bagi calon respondenyang bersedia, dimintauntuk menandatangani

inform consent.kemudianrespondenmenjawabsesuaidengankeadaanyang

dialaminyasaat itu.Selain pengisian, peneliti memeriksakelengkapan data, jika

adadatayang kurang lengkap,dapatlangsung dilengkapi,selanjutnyadatayang

terkumpuldianalisa.

Dalam melakukanpengumpulandata, peneliti menggunakan7asisten

penelitiberhubung penelitisulitmenjangkautempatpenelitiandiNiaskarena

penelitiberadadiKotaMedan, asisten penelitiyaitu bidan honorer diklinik bidan

dantempatpraktekpersalinan,peneliti menjelaskansecaradetailserta melakukan

ujicoba terhadapasistenpenelitian, sehinggaasistendapat melakukan

pengumpulandatasesuaiyang penelitiharapkan.Adapunnama7 asistenpeneliti yaitu:

Dwi Sri, Grace Telaumbanua, Gustiniar Zebua, Tridian Telaumbanua, Surya Laoli,

(39)

4

Kebidanan diAkademiKebidanan HarapanKeluarga(AKBIDHAGA) Gunungsitoli.

tetapisebelumnyapenelitijugasudah melakukan pengumpulan data dengan

beradadilokasipenelitian.

4.8 AnalisaData

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data

melaluibeberapatahap dimulaidenganeditinguntukmemeriksakelengkapan

datayang dilakukanditempatpengumpulandatasehinggaapabilaadakekurangan

dapatsegeradiperbaiki,kemudiandata yangsesuaidiberikode(coding)untuk

memudahkanpenelitidalammelakukan tabulasidananalisadata.Kemudian

memasukkan data(entry)kekomputerdandilakukan pengolahandatadengan

menggunakanprogramkomputerisasi. Tahapselanjutnyaadalah melakukan

analisisunivariatuntukmendeskripsikanvariabelyangditeliti.Padapenelitian

ini,metodestatistikunivariatdigunakan untuk menganalisadatademografidan

variabel perilaku ibu suku Nias yakni pengetahuan, sikap dan tindakan,

selanjutnyaakan dianalisadengan menggunakan skalaordinaldan ditampilkan

dalamdistribusifrekuensi.

Pengetahuandikategorikanmenjadibaik danburuk,Sikap dikategorikan

menjadi sikap positif dan sikap negatif sedangkan tindakan untuk setiap

pernyataan dikategorikan menjadidilakukan jikaresponden menjawab selalu, sering

dankadang-kadang,sedangkantidakdilakukanjikarespondenmenjawab tidak pernah.

(40)

4

`42

BAB 5

HASILDANPEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Padababinimenguraikantentanghasilpenelitianyangdilakukanmulai

27 Juni – 23Juli 2016.Penyajian analisa data dalam Penelitian ini meliputi

perilaku ibusukuNiasdalampemberianmakananprelaktealpadaneonatusdi Klinik

Bersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli. Pembahasan ini dibagi

menjadi tiga yakni pengetahuan ibu suku Nias dalam pemberian makanan

prelaktealpadaneonatusdiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas Kecamatan

Gunungsitoli, sikap ibu suku Nias dalam pemberian makanan prelakteal pada

neonatusdiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmasKecamatan

Gunungsitolidantindakan ibusukuNiasdalampemberianmakananprelakteal

padaneonatusdiKlinikBersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli.

5.1.1. KarakteristikResponden

Penelitianini,seluruhresponden adalahibusukuNiasyang memberikan

makanan prelaktealpadaneonatusdiKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas

Kecamatan Gunungsitolisebanyak 96 orang. Deskriptifkarakteristik responden

terdiridariusiaibu,pendidikan terakhir, pekerjaan,penghasilanperbulan, jumlah anak

hidup,penolongpersalinan,dantempatpersalinan.Datayangdiperoleh

(41)

4

sebanyak49orang (51,0%)danpalingsedikitumurdibawah25tahunsebayak20

orang(20,8%),berdasarkanpendidikanterakhirterbanyakyakniSMAsebanyak

35orang (36,5%)danpaling sedikitSDsebanyak11orang (11,5%),berdasarkan

pekerjaanterbanyakwiraswasta32orang (33,3%)danpaling sedikitlain-lain

(pedagang) sebanyak7 orang (7,3%), berdasarkan penghasilan perbulan terbanyak

antaraRp.1.000,000,- s/dRp.2.000.000,-sebanyak43(44,8%)danpaling sedikit

lebihdariRp.2.000.000,- sebanyak14 orang (14,6%),berdasarkanjumlahanak hidup

terbanyak yakni anak pertama sebanyak 42 orang (43,8%) dan paling sedikit

anakkeenamsebanyak2orang (2,1%),berdasarkanpenolong persalinan

terbanyakdokterumum/perawat/bidansebanyak76orang (79,2%)danpaling sedikit

dokter spesialis kandungan sebanyak 20 orang (20,8%), berdasarkan

tempatpersalinan terbanyak diklinik bidan sebanyak 41 orang(42,7%) dan paling

sedikitdirumah sebanyak 20 orang(20,8%).

Tabel 5.1.1DistribusiFrekuensidanPersentaseDataDemografiRespondenIbu

SukuNias diKlinikBersalinWilayahKerjaPuskesmas Kecamatan

Gunungsitoli(n=96)

Karakteristik frekuensi persentasi(%)

Usia Ibu

PegawaiNegeriSipil(PNS) 19 19,8

Ibu Rumah Tangga(IRT) 21 21,9

Petani/Buruh 17 17,7

Wiraswasta 32 33.3

(42)

4

`44

LanjutanTabel5.1.1

Karakteristik frekuensi persentasi(%)

Lain-lain (Pedagang) 7 7,3

5.1.2 Perilaku Responden

Perilakurespondenyang diselidikidalampenelitianiniadalah meliputi aspek

Jenis makanan prelakteal, pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pemberian

makanan prelaktealpadaneonatusdiKlinik Bersalin WilayahKerja

PuskesmasKecamatan Gunungsitolidalambentuk frekuensisebagaiberikut:

5.1.2.1PengetahuanRespondenDalam PemberianMakananPrelaktealpada Neonatus

diKlinikBersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli

Tabel5.1.2.1memperlihatkanbahwadari96respondenpenelitian,

(43)

4

makanan prelakteal,45orang (46,9%)memilikipengetahuanyang buruk

dalampemberianmakananprelakteal. Dengandemikian,mayoritas

respondenmemilikipengetahuanyang baikdalampemberianmakanan

prelaktealyaknisebanyak 51 orang(53,1%).

Tabel5.1.2.1 DistribusiFrekuensiPengetahuan Responden DalamPemberian

MakananPrelaktealpadaNeonatusdi KlinikBersalinWilayah

KerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli(n=96)

Karakteristik Pengetahuan frekuensi(f) persentasi(%)

Baik 51 53,1 Buruk 45 46,9

5.1.2.2 SikapRespondenDalamPemberianMakananPrelaktealpadaNeonatus

diKlinik Bersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli

Tabel5.1.2.2 memperlihatkanbahwadari96respondenpenelitian,40orang

(41,7%)memilikiSikap yang Positifdalampemberian makanan

prelakteal,56orang (58,3%)memilikiSikapyangNegatifdalam

pemberianmakananprelakteal. Dengandemikian,mayoritasresponden

memilikiSikapyang Negatifdalampemberianmakananprelaktealyakni

sebanyak 56 orang(58,3%).

Tabel5.1.2.2 DistribusiFrekuensiSikap Responden DalamPemberian Makanan

PrelaktealpadaNeonatusdiKlinik Bersalin WilayahKerja

PuskesmasKecamatan Gunungsitoli(n=96)

Karakteristik Sikap frekuensi(f) persentasi(%)

Sikap Positif

Sikap Negatif

40 41,7

56 58,3

(44)

4

`46

5.1.2.3 Tindakan Responden Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada

Neonatus diKlinikBersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan

Gunungsitoli

Tabel5.1.2.3memperlihatkanbahwadari96responden,sebanyak

89orang (92,7%)memberikansusuformulasebagaimakananprelakteal,

sebanyak 7 orang (7,3%) memberikan air putih sebagai makanan

prelaktealuntuk bayibaru lahir dan sebanyak 0 % (tidak diberikan) air teh,

aittajin, nasi/bubur, madu, pisang, saribuah

Tabel5.1.2.3DistribusiFrekuensiTindakanResponden DalamPemberian

MakananPrelaktealpadaNeonatusdi KlinikBersalinWilayah

Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli dengan Jenis

Makanan Prelaktealyangdiberikan(n=96orang)

Jenis Makanan Prelakteal frekuensi(f) persentasi(%)

SusuFormula 89 92,7

Tabel 5.1.2.4 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Dalam Pemberian

Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah

KerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli(n=96 orang)

NO

Item Tindakan

Dilakukan Tidak

Dilakukan

(f) (%) (f) (%)

1 Memberikanmakanan/minuman selain ASIpada bayisetelah lahir sesuaidengan budaya/tradisidi Nias

65 67,7 31 32,3

2 Memberikan susu formula/air putih/air teh/air

(45)

4

bayisejak lahir KarenaASI saya tidakkeluar/tidak cukup selamabeberapaharisetelah persalinan

3 Memberikanmakanan/minuman selain ASIpada bayikarenapetugaskesehatan menyarankannya

71 74,0 25 26,0

4 Memberikanmakanan/minuman selain ASIpada bayikarena ibukandung/mertua/suami(keluarga) menyarankannya

77 80,2 19 19,8

5 Memberikan pisangpadabayikarnapisangdapat melancarkan percernaan bayi

66 66,8 30 31,2

6 memberikan pisangpadabayikarnadapat mengatasi bayi menjadilapar

63 65,6 33 34,4

7 memberikan bubur padabayikarena mudah

dibuat/diolah sehingga tidak terlalu merepotkan saya

82 85,4 14 14,6

5.2 Pembahasan Penelitian

Hasilpenelitian menunjukkanbahwa jenismakananprelaktealyang banyak

diberikan yaitu susu formula sebanyak 89 orang (92,7%) dan paling sedikit

memilihairputihsebanyak7orang (7,3%). Halinidikarenakanrespondensudah

beradadidaerah perkotaan sehinggamengikutikehidupan secaramodern.

Hasilpenelitianperilakuinimenunjukkan bahwapengetahuanrespondendalam

pemberianmakananprelaktealdidapatkanbahwaibuyang memilikitingkat

pengetahuanyang baik51orang (53,1%), memilikipengetahuanyang burukdalam

pemberian makanan prelakteal 45 orang(46,9%). Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden masih belum sepenuhnya mengetahui pemberian

makanan prelaktealpadaneonatus.

Soetjiningsih(2004)mengatakanpendidikanorang tuamerupakansalahsatu

faktoryang penting dalamtumbuhkembang anakkarenadenganpendidikanyang

baikmakaorangtuadapatmenerimasegalainformasidariluarterutamatentang cara

pengasuhan anak yang baik atau cara mempraktekkan pola asuh dalam

(46)

4

`48

kehidupansehari-hari,bagaimanacaramenjagakesehatan anak,pendidikan anak dan

sebagainya.Sejalan dengan penelitian Hidayat(2005) mengatakan bahwa semakin

tinggitingkatpendidikanseseorang berpengaruhterhadappengetahuan

yangdimiliki.Darihasilpenelitian inidiketahuibahwapengetahuan yang baik51 orang

(53,1%),pengetahuanyang buruk 45orang (46,9%).Halinidilatarbelakangi

olehmasihbanyaknyarespondenyang berpendidikanSMP(30orang)danbahkan ada

yang berpendidikan SD (11 orang). Sehingga menyebabkan kurangnya informasi

ibutentang seputar makanan prelaktealdan ASIeksklusif.

Berkaitandenganpekerjaanibuyangmayoritaswiraswasta32orang (33,3%)

menyebabkanibutidakmemilkiwaktudalampemberianASI karenasibukbekerja

sampaiakhirnyamemberikanpeluang dalammemberikanmakananprelakteal.

Menurutpenelitian,Megawati(2002)didapatkan hasilbahwaibu yang berumur lebih

muda lebihbanyakyang memberikanmakananprelaktealpadabayibarulahir

dibandingkandenganibuyang berumurlebihtua.Hermansyah(2010)mengatakan

seorang ibuyang mempunyaitingkatpendidikanrendah makabalitanyaberesiko2 kali

lebih banyakterhadapmasalahkesehatandibandingkandenganibuyang

memilikipendidikan tinggi.Olehsebab itu,untuk meningkatkan pengetahuanpara ibu

mengenalseputarmakanan prelakteal makadiperlukan peran aktif daristaf

perawatuntukmemberikanpendidikankesehatankepadaparaibutentang apayang

dimaksud dengan makanan prelakteal, apa saja jenis makanan prelakteal, apa

bahayadaripemberian makanan prelaktealbagi ibu dan bayidan kapan sebaiknya

(47)

4

MenurutNotoatmodjo (2003) sikap yang baik terhadap suatu objek baru akan

munculketikaseseorang memilikipengetahuanyangbaiktentang objektersebut.

Hasilpenelitian sikaprespondendalampemberian makananprelaktealdidapatkan

bahwaibuyang memilikisikappositifsebanyak40orang (41,7%),sikapnegatif

sebanyak56orang (58,3%),SejalandenganpenelitianKholifah(2008)yang

mengatakansebagianinformanutamadalampenelitian menyatakan(41,7%)sikap

negatif terhadap makanan prelakteal, haliniditunjukkan melaluipernyataan bahwa

makanan prelaktealbaik untuk bayisebab pemberian makanan tersebuttidak

berpengaruhapa-apabagiperkembangan bayi,selainitusebagiandari informan

utamalainadayang menyatakansikapyangsebaliknyayaitu mengangapmakanan

prelaktealbukanlah makananyang terbaikuntukbayikarenapemberianmakanan

prelakteal terpaksamerekaberikankarenaASI tersebutbelumkeluaratausedikit keluar.

PenelitianlindaAmelia(2007)terlihat bahwaibuyangbersikappositiflebih

banyakyangmemberikanASI segerasetelahbayilahir dibandingkandenganibu yang

mempunyaisikapnegatif,halinidapatterlihatbahwasikapnegatifmayoritas

memberikanASI segerapadabayibarulahir(30,8%)sedangkanibuyang bersikap

positif(43,3%).Olehkarenaitu,sikapseseorang harusdidukungdengan

pengetahuanyang baik,sehinggauntukmeningkatkansikap seseorang harusada

kemauan dan perubahan sikap yangdapat menunjangsikap individu.

MenurutSekartini(2008)menyatakantindakanseseorang dalampengambilan

keputusan untuk memutuskan suatu tindakan itu dapatdipengaruhioleh faktor

ekonomiyaiturespondenberpenghasilansebanyak43orang(44,8%)antaraRp.

(48)

5

`50

1.000,000,- s/dRp.2.000.000,- dansebanyak39orang (40,6%)responden

berpenghasilan < 1.000.000,-. Selain penghasilan, penolong persalinan juga

menjadifaktordari memutuskansuatutindakan.Darihasilpenelitiandidapatkan

bahwasebanyak71orang(74,0)mengatakansering memberikanmakananatau

minuman selainASI padabayikarenapetugaskesehatan menyarankannya,sejalan

dengan hasilpenelitian Almira(2010) diKelurahan TegalSariKecamatan Kisaran

Baratdiketahuibahwapenolong persalinansebagaifaktorkegagalandalam pemberian

ASI secara Eksklusif sebesar 76,7%.Hal inidisebabkan karenabayi

sudahdiberikansusuformulaolehpetugas kesehatanpadaharipertamabayi

dilahirkan.Dansetelahpulang darirumahbersalin ibujugadibekalisusuformula

olehpenolong persalinan.Haltersebutmenyebabkankegagalandalampemberian ASI

Eksklusif.Penelitianinididukung olehpenelitiyang dilakukanoleh suradi (2004)

bahwapemberian air susu ibu (ASI)secara eksklusif masih rendah disebabkanoleh

tatalaksanarumahsakityang salah.Beberaparumah sakit

memberikansusuformulapadabayiyang barulahirsebelumibunyamampu

memproduksiASI sehingga menyebabkanbayitidakterbiasa menghisapASI dari

putingsusu ibunyadan akhirnya tidak mau lagi mengkonsumsiASI.

Berdasarkan kholifah(2008) mengungkapkan bahwabeberapa informan utama

memberikan madu padabayibarulahir pemberian makanan tersebutdilakukan

karenakebiasaanyang dianjurkanolehorangtuaketikaASI ibubelumkeluar atau keluar

tapimasih sedikit.

PenelitianAmaliadanYovsyah(2009)dirumahsakit umumdaerahkabupaten cianjur

(49)

5

memberikanASI kepadabayimerekasegerasetelahlahirpadahalibuyang dapat

memberikan ASI kurang dari atau sama dengan 30 menit setelah lahir akan

memilikipeluang 2sampai8kalilebih besarakankeberhasilanmemberikanASI

Eksklusif. Menurut Penelitian selanjutnya, Roesli (2008) mengungkapkan bayi

yang disusuisegeralahirmencapai69% akanbertahanmenyususampaitigabulan

dibandingkan bayiyangdisusui enam jamsetelahlahir yangmencapai47%.

Kurnianingsi(2004)menyatakanbahwa58%petugaskesehatanmembolehkan

pemberian makananatauminuman prelaktealketikaASIibunyabelumkeluar

Darihasilstudipendahuluansebelumnyayang dilakukandiDesaSupatTimur

dengancarapengamatandanwawancaraberdasarkankuesionerpada10 ibuyang

mempunyaibayibaru lahir didapatkan hasil100% darihasil tersebut memberikan

makananprelaktealpadabayidimana80%makananyang diberikanadalahmadu dan

sebanyak 20% ibuyangmemberikanmakananprelaktealberupasusu formula

(50)

5

`52

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkanpenelitianyang dilakukanterhadap96respondenibusukuNiasdi

KlinikBersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitolididapatkan

hasilbahwaperilakuibusukuNias dalampemberianmakananprelaktealpada

neonatusdiKlinik Bersalin WilayahKerjaPuskesmasKecamatan Gunungsitoli

sebagian besar pengetahuan dalampemberian makanan prelaktealberadadalam

kategoribaik, sikapdalampemberianmakananprelaktealberadadalamkategori

sikapnegatif dan tindakanpemberianmakananprelaktealsebagianbesar yakni susu

formula.

6.2 Saran

Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdilakukan dapatdiberikansaranguna

perbaikan danpemanfaatanpenelitian mengenai“perilaku ibusukuNiasdalam

pemberian makanan prelaktealpadaneonatusdiKlinik Bersalin WilayahKerja

PuskesmasKecamatan Gunungsitoli” antara lain:

6.2.1 BagiPendidikan

Padapenelitianinimemberikaninformasi sebagianbesaribumemberikan

makananprelakteal.olehkarena itu,penelitimengharapkan institusipendidikan

(51)

5

prelaktealyang tidakbaikuntukdiberikanpadabayibarulahiryang meliputi

bahayabuat ibu dan bayidalampemberian makanan prelakteal, tetapiperlu

ditekankanpembelajaranmengenaiASI eksklusifsertamanfaatbagiibudanbayi baru

lahir.

6.2.2 BagiPelayanan Keperawatan

Padapenelitian ini, peneliti mengharapkanagarpetugaskesehatantidak

menyarankan ibu yangbaru melahirkandalam pemberian makanan prelakteal

sepertisusuformula.Tetapipetugaskesehatanmemberidukungankepadaibu

agarsegeramenyusuibayinyayang barulahir,kemudiandiharapkanjugakepada

petugaskesehatanagarmemberikan pendidikankesehatanbuatkeluargadanjuga

ibumelahirkantentang mengkonsumsimakananyang bergiziselamahamil

sehinggadapat memproduksiASI denganbanyak,mengajariibubarumelahirkan

denganteknikmenyusuibayidenganbenar,mendukung ibudalam melakukan inisiasi

menyusuidini(IMD), menganjurkan ibu untuk melakukan antenatalcare

(ANC)danjugamelakukanpendidikankesehatantentang bahayapemberian

makanan prelaktealpadabayi.

6.2.3 BagiPenelitian Selanjutnya

PenelitimengharapkanagarPenelitianini dapatdijadikansebagaisumber

informasi bagipenelitiuntukmengembangkanpenelitianselanjutnya,dapat

menelitiberapa lamawaktu dalampemberian makanan prelaktealsertameneliti

mengapasebagianbesaribu-ibumemberikanjenismakananprelaktealdengan susu

formula.

(52)

`54

6.3 KeterbatasanPenelitian

Penelitibelummelakukanpenelitianterhadaprespondententang berapalama waktu

(53)

7 BAB 2

TINJAUANPUSTAKA

2.1 Perilaku

2.1.1 DefinisiPerilaku

Skinner (1938) dalamNotoatmodjo(2010), merumuskan bahwaperilaku

merupakanresponataureaksiseseorang terhadapstimulus(rangsangandariluar).

Olehkarenaituperilaku initerjadimelaluiprosesadanyastimulusterhadap organisme,

kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut teori

“S-O-R”atau StimulusOrganismeRespon.SelanjutnyateoriSkinner

menjelaskanadanyaduajenisrespon,yaituyangpertamaRespondentrespons

ataurefleksifyakniresponsyang ditimbulkanolehrangsangan-rangsangan

(stimulus)tertentuyang disebuteliciting stimulikarena menimbulkan respons-

responsyang relatif tetap danyang keduaoperantrespons atau instrumental

responsyakniresponsyang timbuldanberkembang kemudiandiikutiolehstimuli atau

rangsanganyanglain.

Berdasarkanteori“S-O-R”tersebut,makaperilaku manusiadapat

dikelompokkanmenjadiduayaituyang pertamaperilakutertutup(Covert

behaviour)perilaku tertutup terjadibilaresponsterhadap stimulustersebutmasih

belumdapatdiamatioranglain(dariluar)secarajelas. responseseorang masih terbatas

dalambentukperhatian, perasaan,persepsi,pengetahuandansikap

terhadapstimulusyangbersangkutandan yangkeduaperilakuterbuka(Overt

behaviour)perilakuterbukainiterjadibilaresponsterhadapstimulustersebut

(54)

8

8 sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati oleh orang lain

(Notoatmodjo, 2010).

Perilakudapatdidefinisikandariberbagai sudutpandang.darisudutbiologis

perilakudapatdiartikansebagaisuatukegiatanatauaktivitasorganisme yang

bersangkutanbaikyang dapatdiamatisecara langsung maupuntidak langsung.

MenurutKwick (1974) dalamSunaryo (2013) mengungkapkan bahwaperilaku

adalahtindakansuatuorganismeyang

dapatdiamatidandipelajari.Kusmiyati&Desminiarti(1990)dalamsunaryo(2013)men

gatakanPada dasarnya,perilaku manusiaadalahproses

interaksiindividudenganlingkungannyasebagai manifestasihayatibahwadiaadalah

makhlukhidup.Sunaryo(2013)dalam

bukunyapengantarpsikologimengungkapakanbahwaperilaku manusiaberbeda

dengan makhluk lain termasuk ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri perilaku manusia

yang membedakandarimakhluklain adalahkepekaansosial,kelangsungan perilaku,

orientasipada tugas, usahadan perjuangan, sertakeunikan setiapindivu.

Kepekaansosialartinyakemampuan manusiauntukdapatmenyesuaikan

perilakunyasesuaiharapan danpandanganorang lain. Manusiadisamping sebagai

makhlukbiologis danmakhluksosialdalamhidupnyamemerlukankawandan

perlubekerjasamadenganorang lain,perilakumanusiabersifatsituasionalartinya

perilaku manusiaberbedapadasituasiyang berbeda.Kelangsunganperilaku

artinyaperilakumanusiaterjadisecara bersinambunganataukontinuitasbukan

secarasporadisjadi antaraperilakuyangsatudenganperilakuyang lainterdapat

kaitanyaperilakusekarang adalahkelanjutandimasalaludanseterusnyadengan

(55)

9

Orientasipadatugasartinyasetiapperilakumanusiaselalumemilikiorientasi padasuatu

tugastertentu. usahadan perjuangan adalah usahadan perjuangan pada

manusiatelah dipilih dan ditentukan sendirisertatidak akan memperjuangkan

sesuatuyang memang tidakingindiperjuangkan,jadisebenarnyamanusia memiliki

cita-cita(aspiration)yang ingindiperjuangkannya.keunikansetiap

individuadalahunikmengandung artibahwamanusiasatuberbedadengan manusia

yang lain tidak ada manusia yang sama persisi dimuka bumi ini

walaupuniadilahirkankembar,manusia memiliki ciri-ciri,sifat, watak, tabiat,

kepribadian dan motivasi tersendiriyang membedakannyadengan manusia lain.

2.1.2 Perilaku Kesehatan

Perilakukesehatan(healthbehaviour)adalahresponsseseorang terhadap

stimulusatauobjekyang berkaitandengansehat-sakit,penyakit,danfaktor-faktor yang

mempengaruhisehat-sakit(kesehatan)seperti lingkungan,makanan,

minuman,danpelayanankesehatan.Perilakukesehatanpadagaris besarnya

dikelompokkanmenjadiduayaitupertamaperilakuorangyang sehatagartetap

sehatdan meningkat,perilaku inidisebutperilakusehatyang mencangkup

perilaku-perilakudalammencegahatau menghindardaripenyakitdanpenyebab

penyakit/masalah dan perilaku dalam mengupayakan meningkatnya kesehatan

yang keduaperilaku orangyang sakitatau telahterkenamasalah kesehatan,untuk

memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannyaperilaku ini

disebutperilaku pencarian pelayanan kesehatan(Notoatmodjo, 2010).

Menurut(Mubarakdkk,2007)perilakukesehataninidapatdiklasifikasikan

menjadi tiga kelompok yaitu: perilaku pemeliharaan kesehatan (health

(56)

1

10

maintenance), perilakupencariandanpenggunaansistemdanfasilitaspelayanan

kesehatan (health seeking behaviour), perilaku kesehatan lingkungan

pemeliharaan kesehatan (health maintenance) misalnyaperilaku mencegah

penyakit, perilakupeningkatankesehatan,perilakupemenuhankebutuhangizi.

perilakupencariandanpenggunaansistemdanfasilitas pelayanankesehatan (health

seeking behaviour) misalnyamengobatisendiri(self treatment) dan pengobatan

didalam/luar negeri. perilakukesehatan lingkungan misalnyaperilaku hidup sehat,

perilaku sakit, perilaku peransakit.

Caramengubahperilakumanusiayaitukesungguhan,diawalidari lingkungan

keluarga,pemberipenyuluhan. kesungguhanmanusia merupakan individuyang

mempunyaisikap,kepribadiandanlatar belakang sosialekonomiyang berbeda,

makaperlu kesungguhan dariberbagaikomponen masyarakatuntuk ikutandil dalam

mengubah perilaku. diawali dari lingkungan keluarga, peran orangtua sangat

membantu untuk menjelaskan serta memberikan contoh mengenai apa yang

sebaiknyadilakukandan apayang tidak.Pemberianpenyuluhandisesuaikan dengan

tingkatpendidikan dan normasosialbudayayangdianut.

2.1.3Domain Perilaku

Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan membagi

perilaku kedalam3 domain, yakni:pengetahuan, sikap dantindakan.

Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasilpenginderaanmanusiaatau hasil tahu seseorang

terhadap objekmelaluiinderayang dimilikinyayaitumata,hidung,telinga,dan

(57)

1

mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. secari garis besarnya

dibagidalam6tingkatpengetahuanyaitu: tahu,memahami,aplikasi,analisis,

sintesisdan evaluasi.

MenurutNotoatmodjo(2010)tahudiartikanhanya sebagai recall (memanggil)

memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

keduamemahamidiartikanmemahamisuatuobjekbukan sekedartahuterhadap objek

tersebut, tidak sekedar menyebutkan, tetapi harus menginterpretasikan secara

benar tentang objek yang diketahui tersebut. ketiga aplikasi diartikan

apabilaorangyangtelahmemahamiobjekyangdimaksuddapatmenggunakan atau

mengaplikasikanprinsipyang diketahui tersebutpadasituasiyang lain. keempat

analisisdiartikan kemampuanseseorang untuk menjabarkandan/atau

memisahkan,kemudianmencarikomponen-komponenyang terdapatdalamsuatu

masalahatauobjekyang diketahui.kelimasintesisdiartikanmenunjukkansuatu

kemampuanseseorang untukmerangkum ataumeletakkandalamsuatuhubungan

yanglogisdarikomponen-komponen pengetahuanyangdimiliki. keenamevaluasi

diartikanberkaitandengankemampuan seseorang untukmelakukanpenilaian

terhadap suatu objek tertentu.

Sikap

Sikapadalahrespontertutupseseorang terhadapstimulusatauobjektertentu,

Campbell (1950) dalam Notoatmodjo (2010) sikap itusuatu kumpulangejala

dalam meresponsstimulus atauobjeksehinggasikapitumelibatkanpikiran, perasaan,

perhatian, dan gejalakejiwaan lain.Allport(1954) dalamNotoatmodjo

(2010)sikapituterdiridari3komponenpokokyaitu:pertamakepercayaanatau

(58)

1

12

keyakianan,ide,dankonsepterhadapobjek,keduakehidupanemosionalatau

evaluasidan ketigakecenderungan untuk bertindak.

Menurut Allport (1954)dalam Notoatmodjo (2010)pertama kepercayaan

ataukeyakianan,ide,dan konsepterhadapobjekartinyabagaimanakahkeyakinan

danpendapatataupemikiranseseorang terhadapobjek.keduakehidupan emosional

atauevaluasiorang terhadapobjekartinyabagaimanapenilaianorang tersebut terhadap

objek. ketiga kecenderungan untuk bertindak artinya sikap adalahmerupakan

komponen yangmendahului tindakan atau perilaku terbuka.

Sikapterdiridariberbagitingkatintensitasnyayaitu: menerima,menanggapi,

menghargai,danbertanggungjawab. yangpertamamenerimadiartikanbahwa

seseorang (subjek)maumenerimastimulusyangdiberikan(objek),kedua

menanggapidiartikan memberikan jawabanatau tanggapanterhadappertanyaan

atauobjekyang dihadapi,ketigamenghargaidiartikansubjekatauseseorang

memberikannilaiyang positifterhadapobjekataustimulus,keempatbertanggung

jawabinisikapyang palingtinggitingkatanyadiartikanbertanggung jawab

terhadapapayangdiyakininya.

MenurutAtkinson, Smith dan Bem(1996) dalamSunaryo (2013)Sikap

memiliki lima fungsi, yakni sebagai berikut: fungsi instrumental, fungsi

pertahanan ego, fungsinilai ekspresi, fungsipengetahuan dan fungsipenyesuaian

sosial.

Fungsiinstrumentalyaitusikapyang dikaitkan denganalasanpraktisatau

manfaatdan menggambarkan keadaan keinginan atau tujuan. fungsipertahanan

(59)

1

hargadirinya.fungsinilaiekspresi,yaitusikapyang menunjukkannilaiyangada

padadirinya.sistemnilaiindividudapatdilihatdarisikapyang diambilindividu

bersangkutan,misalnya: individuyangtelahmenghayatiajaranagama,sikapnya

akantercermin dalam tuturkata, perilaku danperbuatan yang dibenarkan ajaran

agamanya. fungsi pengetahuan, setiap individu memiliki motif untuk ingin tahu,

ingin mengerti, ingin banyak dapat pengalaman dan pengetahuan yang

diwujudkandalamkehidupan sehari-hari.fungsipenyesuainsosial,yaitusikap

yangdiambilsebagaibentuk adaptasidengan lingkungannya.

Tindakan

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa sikap adalah kecenderungan

untuk bertindak (praktik). Sikap belumtentu terwujud dalam tindakan, sebab

untukterwujudnyatindakanperlufaktor lainyaituantara lain adanyafasilitasatau

saranadan prasarana.

Tindakan ini dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya yaitu:

praktik terpimpin, praktik secaramekanismedan adopsi.

Menurut Notoatmodjo (2010) pertama praktik terpimpin artinya apabila

subjekatauseseorang telahmelakukan sesuatutetapimasihtergantung pada

tuntunanataumenggunakanpanduan.kedua praktiksecaramekanisme artinya

apabilasubjek atau seseorang telahmelakukanataumempraktikansesuatuhal

secaraotomatis.ketigaadopsidiartikansuatutindakanyang sudahberkembang

artinyaapayangdilakukantidaksekedarrutinitasataumekanismesajatetapi sudah

dilakukanmodifikasi atau tindakan yangberkualitas.

(60)

1

14

Pengukuranatau caramengamati tindakandapatdilakukan melaluiduacara yaitu

secara langsung maupun secara tidak langsung.Pengukuran tindakanyang paling

baikadalahsecara langsungyaknidenganpengamatan(observasi)yaitu mengamati

tindakansubjek dalamrangkamemeliharakesehatannya.Sedangkan secaratidak

langsung menggunakanmetodemengingatkembali(recall),Metode

inidilakukanmelaluipertanyaan-pertanyaanterhadapsubjektentang apayang telah

dilakukan berhubungan dengan kesehatan.

2.1.4 Determinan Perilaku Kesehatan

Faktoryang menentukanatau membentukperilakuinidisebutdeterminan.

banyakteoritentang determinanperilaku danmasing-masing mendasarkanpada

asumsi-asumsiyangdibangun.dalambidang kesehatanadatigateoriyang sering

menjadiacuandalampenelitian-penelitiankesehatan masyarakatyaituteori

Lawrencegreen, teoriSnehandu B Karr, teoriWHO.

TeoriLawrencegreendalamNoatmodjo(2010),berangkatdari analisis penyebab

masalah kesehatan. Green membedakan adanya dua determinan masalah

kesehatan yaitu behavioral factors atau faktor perilaku dan non behavioral

factors atau non perilaku. Selanjutnya Green menganalisis bahwa

faktorperilakusendiriditentukanolehtigafaktorutamayaitu: faktor-faktor

predisposisi(predisposing factors),faktor-faktorpemungkin(enabling factors)

danfaktor-faktor penguat(reinforcing factors).

Faktor-faktor predisposisi(predisposing factors)yaitu faktor-faktoryang

(61)

1

pengetahuan, sikap,keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, dan tradisi. faktor-faktor

pemungkin(enabling factors)adalah saranadanprasarana ataufasilitasuntuk

terjadinyaperilakukesehatan, faktor-faktorpenguat(reinforcingfactors)adalah

faktor-faktoryangmendorongatau memperkuatterjadinyaperilaku.

TeoriSnehanduBKarrmengidentifikasi adanya5determinanperilakuyaitu:

adanyaniat(intention), adanyadukungandari masyarakatsekitar (socialsuport),

terjangkaunyainformasi(accessibilyti ofinformation),adanyaotonomiatau

kebebasan pribadi(personnalautonomy), adanyakondisidan situasiyang

memungkinkan(actionsituation). adanyaniat(intention)yaituseseorang untuk

bertindak sehubungan dengan objek atau stimulus diluar dirinya. adanya

dukungan dari masyarakatsekitar (socialsuport)yaitu didalamkehidupan seseorang

di masyarakat perilaku orang tersebut cenderung memerlukan legitimasidari

masyarakatsekitarnya.terjangkaunyainformasi(accessibilytiof

information)yaitutersedianyainformasi-informasi terkaitdengantindakan yang akan

diambiloleh seseorang. adanyaotonomi atau kebebasan pribadi(personnal

autonomy)yaitu untuk mengambilkeputusan diIndonesia, terutama ibu-ibu

kebebasanpribadinyamasihterbatasterutamalagidipedesaan.adanyakondisi

dansituasiyang memungkinkan(action situation)yaituuntukbertindakapapun

memangdiperlukan suatu kondisi dansituasi yangtepat. Kondisi dan situasi

mempunyaipengertianyang luasbaik fasilitasyang tersediasertakemampuan

yangada.

TeoriWorldHealth Organization (WHO)timkerjapendidikankesehatandari

WorldHealthOrganization(WHO)merumuskandeterminanperilakuinisangat

(62)

1

16

sederhanaadaempat alasan pokok determinan yaitu:pemikiran dan perasaan

(thoughtsandfeeling),adanyaacuanataureferensidariseseorang ataupribadi yang

dipercayai(personnalreferences), sumberdaya(resources)yang tersedia, sosio

budaya (culture).

Pemikiran dan perasaan (thoughtsand feeling) yaitu hasil pemikiran dan

perasaanseseorang ataulebihtepatdiartikan pertimbangan-pertimbanganpribadi

terhadapobjekatau stimulus merupakanmodalawaluntukbertindakdan

berperilaku.adanyaacuanataureferensidariseseorang ataupribadiyang

dipercayai(personnalreferences)yaitu didalam masyarakatdimanasikap

paternalistikmasih kuatmaka perubahan perilaku masyarakat tergantungdari

perilaku acuan(referensi) yang padaumumnyaadalahparatokoh masyarakat

setempat.sumberdaya(resources)yangtersediamerupakanpendukung untuk

terjadinyaperilakuseseorang ataumasyarakat.sosiobudaya(culture)setempat

biasanyasangatberpengaruhterhadapterbentuknyaperilakuseseorang dikarena faktor

sosia-budaya merupakan faktor eksternaluntuk terbentuknyaperilaku seseorang,

hal inidapatdilihatdariperilaku tiap-tiap etnisdiIndonesiayang

berbeda-beda(Notoatmodjo, 2010).

2.2 Neonatus

2.2.1 DefinisiNeonatus

Periodeneonatus adalahperiodebayilahirsampai28hari.padamasa

neonatusterjadiproses penyesuaiandengankehidupandiluarrahimdanhampir sedikit

(63)

1

memenuhikebutuhandasar danmemberikanstimulussensorik-motorikmutlak

diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangneonatus. Hal ini disebabkan

karena neonatus masing bergantung secara total pada lingkungan terutama

keluargasebagai lingkungan pertamadalamkehidupannya(Supartini, 2004).

Periodeneonatusmeliputiwaktu darisejaklahirsampaiusia28hari.setelah

lahirneonatus harusbisamelakukanperubahanfisiologisyangsangatbesaruntuk

beradaptasidengankehidupanbaru. ketidakmampuanbayiberadaptasidengan

kehidupan ekstra-uterimempengaruhikondisikesehatannyadanbahkanberakibat

fatal.Neonatusharusmemulaiuntuk memasukan, mencernadan mengabsorpsi

makanansetelahlahir,sebagaimanaplasentatelahmelakukanfungsiini.Saat

lahirkapasitaslambungneonatussekitar 6ml/kgBB,ataurata-ratasekitar 50-60 cc,

tetapisegerabertambah sampaisekitar 90 mlselamabeberapaharipertama kehidupan,

lambun g kosong dalam3jamuntukpemasukan makanandankosong

sempurnadalam2sampai4 jam.spingtercardiacantaraesophagusdan lambung

padaneonatusmasih immature. Saat lahirsaluran cernasteril. Sekalibayi terpapar

denganlingkunganluardancairanmulai masukbakteri masukkedalamsaluran

cerna.Floranormalususakan terbentuk dalambeberapaharipertamakehidupan

sehingganmeskipunsaluran cernasterilsaat lahir, padakebanyakanbayibakteri

dapatdikultur dalam5jamsetelahlahir, bakteri inipenting untukpencernaandan untuk

sintesavitamin K(Ibrahim, 2006).

2.2.2 NutrisipadaNeonatus

NutrisiyangtepatpadaneonatusyaituASI.ASIsebagaimakananutama bagibayi.

ASIadalahsuatuemulsilemakdalamlarutanprotein,laktosedan

Gambar

Tabel 5.1.1DistribusiFrekuensidanPersentaseDataDemografiRespondenIbu
Tabel 5.1.2.4  Distribusi  Frekuensi

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini, yaitu praktik ibu yang sudah baik dalam pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan diikuti dengan peningkatan

HUBUNGAN SIKAP DAN PRAKTIK IBU SELAMA PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN.. Latar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi bayi di Kelurahan Tengah

HUBUNGAN SIKAP DAN PRAKTIK IBU SELAMA PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA.. PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Dalam penelitian sikap ibu tentang mitos-mitos seputar pantang makanan yang harus dilakukan oleh ibu nifas didapatkan hasil bahwa beberapa informan menyatakan setuju

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pendampingan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil trimester II kekurangan energi kronis maka dapat disimpulkan bahwa

Simangunsong, pelaksanaan pemberian hak-hak narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Gunungsitoli, Nias untuk narapidana khususnya pelaku tindak pidana pembunuhan

penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan peran ibu dalam pemberian makanan terhadap overweight pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Mergangsan Yogyakarta