• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

KUISIONER PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda dan kecerdasan emosional terhadap setres kerja karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun. Saya sangat mengharapkan ibu/saudari agar dapat memberikan jawaban yang sejujurnya dan sesuai dengan kondisi yang dirasakan. Atas perhatian dan bantuan ibu/saudari, saya menyampaikan terima kasih.

A. IDENTITAS RESPONDEN

a. Usia responden :

b. Jumlah anak :

c. Usia anak terkecil : d. Pendidikan Terakhir :

e. Lama bekerja : ……..Tahun

B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Istilah kuisioner ini sesuai dengan penilaian anda, dengan memberikan

tanda ( √) pada kolom yang tersedia :

Sangat setuju : SS

Setuju : S

(2)

1. Konflik Peran Ganda (X1) a. Konflik Pekerjaan

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Kadang-kadang tekanan kerja yang tinggi membuat saya mudah marah dirumah 2. Kadang-kadang saya pulang tidak tepat

waktu karena sibuk dengan pekerjaan 3. Kadang-kadang saya merasa kurangnya

waktu yang saya berikan bersama keluarga

4. Kadang-kadang saat pulang kerja membuat saya jarang membereskan rumah

b. Konflik Keluarga

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Kadang-kadang permasalahan anak mengganggu konsentrasi saya dalam bekerja

2. Kadang-kadang suami tidak mendukung saya untuk bekerja

3. Kadang-kadang saya merasa kurangnya keterlibatan saya sebagai istri dirumah

4. Persoalan keluarga mengganggu

konsentrasi saya dalam bekerja

2. Kecerdasan Emosional (X2) a. Mengenali Emosi Sendiri

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Saya merasa tidak nyaman dalam situasi yang mengganggu emosi saya

2. Kalau sedang kesal biasanya saya dapat menentukan dengan tepat apa yang membuat saya jengkel.

(3)

b. Mengelola Emosi

3. Ketika saya mendapatkan tugas

borongan, saya akan menyelesaikannya mengobrol ketika bekerja, saya akan menghindarinya

d. Mengenali Emosi Orang Lain

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Kadang-kadang saya menerima pendapat dari orang lain

2. Saya akan membantu jika ada orang yang sedang kesusahan

3. Saya selalu berhati-hati dalam berbicara maupun bertindak 3. Saya selalu berhati-hati dalam berbicara

(4)

3. Setres Kerja (Y) a. Gejala Fisiologis

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Apabila saya melakukan pekerjaan yang banyak maka saya cepat merasa letih 2. Karena terlalu banyak berpikir untuk

melakukan pekerjaan maka saya sering sakit kepala

3. Kadang-kadang saya merasa kurang tidur karena kelelahan bekerja

b. Gejala Psikologis

c. Gejala Perilaku

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Kadang-kadang saya tidak masuk kerja mengingat beban kerja yang berat 2. Belakangan ini saya tidak selera makan

karena memikirkan pekerjaan yang banyak

3. Dikarenakan saya memiliki beban kerja yang berat maka selera makan saya pun meningkat

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Saya cenderung tegang apabila melakukan kesalahan dalam bekerja 2. Saya mudah cemas apabila pekerjaan

yang saya lakukan belum selesai 3. Pekerjaan yang berat cenderung

membuat saya mudah marah kepada rekan kerja

(5)

LAMPIRAN II

Transkrip Wawancara

Berikut ini adalah daftar pertanyaan-pertanyaan hasil wawancara secara personal antara pihak peneliti dengan pihak internal perusahaan yaitu karyawan wanita bagian pemeliharaan tanaman, pada:

Hari / tanggal : Jum‘at dan Sabtu / 8-9 April 2016

Tempat : PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

Pembahasan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, yakni: 2.1 Wawancara dengan Informan I

1. Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu juga bekerja. Bagaimana Ibu membagi waktu untuk tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan? Apakah Ibu terlambat pergi kerja karena sibuk mengurus keluarga?

Jawab:

Membagi waktunya yaitu dengan cepat bangun pagi jam 04.30. Membuatkan sarapan untuk anak-anak, memasak sayur dan nasi karena saya harus membawa bekal. Membersihkan dan merapikan rumah. Jika tidak sempat melakukannya maka setelah pulang kerja. sebelum berangkat kerja, saya menyempatkan diri mengantar anak-anak ke sekolah. jadi, 06.30 saya sudah sampai di lapangan.

2. Apakah jenis pekerjaan Ibu? Bagaimana beban kerja yang diberikan oleh pimpinan? Apakah terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan?

Jawab:

Saya kerjanya memupuk. Kerja memupuk itu membawa ember yang sudah berisi pupuk dengan berat kurang lebih 5kg. Pupuk yang di ember tadi digendong dengan menggunakan kain panjang dan cara memupuknya setengah berlari. Awalnya memang merasa terbebani, tetapi karena sudah terbiasa dilakukan setiap hari jadi sudah biasa. Pekerjaanya selalu selesai sebelum jam 2.

(6)

Jawab:

Awalnya memang akan merasakan berat ketika melakukan pekerjaan tersebut. Tapi lama kelamaan akan terbiasa.

4

.

Apakah waktu tidur ibu terganggu karena pekerjaan? Jawab:

Waktu tidur saya biasa saja. Saya tidak merasa kurang tidur atau apa pun. 5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan?

Jawab:

Ketika pimpinan memarahi saya biasanya karena memang saya berbuat salah. Dan saya tidak merasa tertekan akan hal itu.

6. Bagaimana pola makan ibu sehari-hari? Jawab:

Pola makan saya biasa saja. tidak bertambah walau pada saat kelelahan. 7. Bagaimana ibu mengontrol rasa emosi ibu, ketika sedang marah?

Jawab:

Saya orangnya tidak pernah marah. Tetapi, jika ada orang yang memancing emosi maka saya pasti akan marah. Untuk mengontrolnya yaitu dengan sholat. Agar hati merasa tenang.

8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja? Jawab:

Lingkungan sosial ditempat kerja biasa saja. Orang-orangnya ramah-ramah, dan kompak ketika bekerja.

9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu?

Jawab:

(7)

2.2 Wawancara dengan Informan II

1. Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu juga bekerja. Bagaimana Ibu membagi waktu untuk tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan? Apakah Ibu terlambat pergi kerja karena sibuk mengurus keluarga?

Jawab:

Membagi waktunya dengan saya bangun jam 04.00 pagi. Saya masak, membersihkan rumah, dan menyiapkan sarapan. Kalau tidak sempat membersihkan rumah, saya membersihkan sesempatnya saja. Anak saya juga membantu saya menyelsaikan pekerjaan rumah. Nanti sebelum berangkat kerja anak saya paling kecil yang usianya masih 10 bulan sudah dijemput oleh pengasuhnya (dibayar). 06.30 saya sudah sampai di tempat kerja. jadi, saya tidak pernah terlambat. Kalau anak saya sakit, saya akan pulang izin kepada pimpinan.

2. Apakah jenis pekerjaan Ibu? Bagaimana beban kerja yang diberikan oleh pimpinan? Apakah terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan?

Jawab:

Saya kerjanya memupuk. Kalau memupuk itu beratnya kurang lebih 5kg. cara memupuknya harus digendong dengan kain. Memupuknya yaitu dengan setengah berlari. Pekerjaannya selesai tepat waktu atau tidak tergantung truk yang mengangkut kami ke tempat kerja. kalau truknya lama datang, maka pekerjaan kami akan terkendala.

3. Apa yang ibu rasakan ketika bekerja dengan beban kerja yang berat? Jawab:

Memupuk maupun menyemprot itu sama-sama mengangkat beban yang berat. Jadi pastinya akan terasa sakit, lelah, dan pegal di daerah punggung. Dan kadang-kadang ada timbul rasa malas kerja.

4. Apakah waktu tidur ibu terganggu karena pekerjaan? Jawab:

Saya sering terbangun malam hari karena takut kalau bangunnya kesiangan. 5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan?

(8)

Kalau sudah dimarahi pimpinan saya hanya bersikap menerima. 6. Bagaimana pola makan ibu sehari-hari?

Jawab:

Pola makan saya tentu bertambah jika saya merasa kelelahan. Ditambah lagi saya menyusui.

7. Bagaimana ibu mengontrol rasa emosi ibu, ketika sedang marah? Jawab:

Biasanya saya marah ketika anak-anak bandel. Agar tidak marah terus saya selalu main ketempat teman/tetangga biar tidak jenuh.

8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja? Jawab:

Lingkungan sosial ditempat kerja orang-orangnya ramah, kompak kerjanya. 9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta

pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu? Jawab:

Tentu mempengaruhi pekerjaan saya. Kalau sudah begitu saya biasanya mengambil cuti.

2.3 Wawancara dengan Informan III

1. Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu juga bekerja. Bagaimana Ibu membagi waktu untuk tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan? Apakah Ibu terlambat pergi kerja karena sibuk mengurus keluarga?

Jawab:

Sebelum berangkat kerja harus menyelesaikan tugas rumah terlebih dahulu. Memasak, menyuci, dan menyiapkan sarapan untuk anak. Kalau memasak sayur, biasanya disiapkan pada malam harinya. Maka dari itu saya bangun pagi karena jam setengah 7 harus berada ditempat kerja. anak saya masih berusia 4 tahun, jadi dijaga oleh adik saya.

(9)

Jawab:

Saya tidak mau memupuk karena pulangnya akan lama yaitu jam 5 sore. Kasian anak dan suami saya. Jadi, pekerjaan saya biasanya menyemprot. Itu beratnya kurang lebih 5kg sudah terisi air 14 liter. Alat semprotnya digendong ke belakang. Jadi itu cukup berat. Luas lahan yang saya semprot itu kurang lebih 22 hektar/5 orang. Dan beban kerja yang saya kerjakan membuat saya ada timbul rasa malas untuk bekerja.

Pekerjaan ini terselesaikan tepat waktu. Jika tidak selesai maka akan dibantu oleh teman lainnya.

3. Apa yang ibu rasakan ketika bekerja dengan beban kerja yang berat? Jawab:

Yang saya rasakan sering sakit di daerah punggung karena menahan berat alat semprotnya.

4. Apakah waktu tidur ibu terganggu karena pekerjaan? Jawab:

Menurut saya waktu tidur saya biasa saja. Tidak terganggu atau pun merasa kurang tidur.

5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan? Jawab:

Karena pimpinan ini kan bisanya hanya memarahi, tidak melihat kondisi dilapangan saat bekerja. Ditambah lagi ketika tamu dari pusat datang dan mandor lapangannya tidak ada. Maka mereka akan menanyai kami. Walaupun mereka bertanya bukan berarti kami harus berdiri saja. Kami justru kerepotan karena pada saat ditanyai kami juga harus melaksanakan pekerjaan. Itu repotnya luar biasa. Kami juga merasa kebingungan. Apalagi pada bagian memupuk, itu memupuknya harus rapi berbentuk lingkaran

6. Bagaimana pola makan ibu sehari-hari? Jawab:

(10)

Jawab:

Kalau saya sedang marah tidak suka diganggu. Saya mengontrol rasa marah biasanya malas ambil pusing.

8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja? Jawab:

Ditempat kerja ada karyawan yang kerjanya hanya bersantai, duduk dibawah pohon. Padahal yang lainnya sibuk bekerja. Tetapi bagaimana, sifatnya yang kebal telinga meskipun berkali-kali dimarahi oleh atasan. Hal ini membuat saya merasa ingin marah.

9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu?

Jawab:

Sangat mempengaruhi dan biasanya saya mengambil cuti untuk alasan tersebut.

2.4 Wawancara dengan Informan IV

1. Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu juga bekerja. Bagaimana Ibu membagi waktu untuk tanggung jawab rumah tangga dan Pekerjaan? Apakah Ibu terlambat pergi kerja karena sibuk mengurus keluarga?

Jawab:

Membagi tangung jawabnya diawali dengan bangun pagi jam 4. Disitulah mulai memasak, menyayur. Itu yang paling penting. Karena saya kerjanya harus membawa bekal. Kalau masalah pekerjaan rumah yang lainnya biasanya dibantu anak saya. Saya kalau telambat pernah.

2. Apakah jenis pekerjaan Ibu? Bagaimana beban kerja yang diberikan oleh pimpinan? Apakah terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan?

Jawab:

(11)

memarahi tanpa melihat medan lapangannya seperti apa. Saya juga punya kemampuan terbatas.

3. Apa yang ibu rasakan ketika bekerja dengan beban kerja yang berat? Jawab:

Karena saya punya penyakit dan sudah operasi sebanyak 3 kali. Jadi kalau sudah lelah, akan terasa sakit di bagian perut. Juga tanpa sadar akan pingsan ditempat kerja. yang membuat semakin berat kerjanya adalah saya bekerja sendiri tidak dengan teman.

4. Apakah waktu tidur ibu terganggu karena pekerjaan? Jawab:

Saya sering bangun malam membereskan beberapa pekerjaan rumah seperti memasak karena saya harus membawa bekal. Jadi harus masak.

5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan? Jawab:

Iya saya merasa tertekan. Apalagi saya bekerjanya hanya sendirian. Jadi bebannya lebih banyak.

6. Bagaimana pola makan ibu sehari-hari? Jawab:

Pola makan saya cenderung sedikit. Bahkan kalau saya masak satu hari tidak habis.

7. Bagaimana ibu mengontrol rasa emosi ibu, ketika sedang marah? Jawab:

Untuk mengontrol rasa marah biasanya saya selalu menyanyi biar rasa kesal atau marah tidak semakin besar.

8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja? Jawab:

(12)

9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu?

Jawab:

Akan mempengaruhi pekerjaan saya, saya biasanya mengambil cuti. 2.5 Wawancara dengan Informan V

1. Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu juga bekerja. Bagaimana Ibu membagi waktu untuk tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan? Apakah Ibu terlambat pergi kerja karena sibuk mengurus keluarga?

Jawab:

Membagi waktunya harus bisa. Biasanya saya bangun jam 4.30. kalau memasak saya sudah persiapkan dari malam harinya. Tetapi kalau masalah pakaian biasanya saja kerjakan setelah pulang kerja. Sebelum berangkat kerja semuanya saya pastikan selesai semua. Saya berangkat kerja jam 05.30 pagi jadi tidak pernah terlambat. Karena rumah saya juga dekat dengan tempat kerja.

2. Apakah jenis pekerjaan Ibu? Bagaimana beban kerja yang diberikan oleh pimpinan? Apakah terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan?

Jawab:

Saya kerjanya dibagian cemis(menyemprot). Berat alat semprotnya itu kurang lebih 5kg sudah termasuk 14 liter air. Untuk menyemprot rumputnya harus menunggu embun jatuh agar racunnya berfungsi. Luas lahan yang kami disemprot biasanya 3,3 hektar. Cara kerjanya alat semprotnya harus digendong. Pekerjaan ini jarang terselesaikan dalam waktu satu hari. Butuh waktu 2-3 hari baru terselesaikan. Karena kami juga punya batas kemampuan diri

3. Apa yang ibu rasakan ketika bekerja dengan beban kerja yang berat? Jawab:

Karena menggendong alatnya itu berat, membuat sakit didaerah punggung, dan merasa pegal-pegal. Kadang-kadang beban kerja yang seperti ini membuat saya ada timbul rasa malas untuk bekerja.

(13)

Jawab:

Karena merasa lelah, saya sering kurang tidur karena terus menerus merasa waspada. Takut jika bangun kesiangan.

5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan? Jawab:

Sebenarnya merasa tertekan, apalagi pada saat mendapat intruksi dari pimpinan karena saya mandor. Intruksi itu harus saya sampaikan kepada tim kerja saya. Ketika kerja tim saya tidak bagus maka saya akan dimarahi. Dan menjelaskan situasi sesungguhnya kerja tim saya dilapangan.

6. Bagaimana pola makan ibu sehari-hari? Jawab:

Pola makan saya biasa saja.

7. Bagaimana ibu mengontrol rasa emosi ibu, ketika sedang marah? Jawab:

Karena kalau saya marah-marah yang ada nanti tim kerja saya gaduh. Untuk mengotrol kalau saya emosi saya lebih tegas kepada mereka. dan harus lapang dada.

8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja? Jawab:

Lingkungan ditempat kerja orang-orangnya ramah, dan kompak.

9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu?

Jawab:

Mempengaruhinya atau tidaknya tergantung situasinya. Jika memang saya diperlukan atau memang sangat penting maka saya akan mengambil cuti. 2.6 Wawancara dengan Informan VI

(14)

Jawab:

Kalau untuk pekerjaan rumah saya harus sudah bangun jam 4 pagi. Menyelesaikan pekerjaan rumah, memasak nasi dan sayur. Menyiapkan sarapan untuk suami dan anak. Jadi, jam 05.30 saya harus sudah sampai ditempat kerja untuk menerima intruksi dari pimpinan. Dan absennya harus pagi-pagi sekali. Untuk terlambat saya tidak pernah.

2. Apakah jenis pekerjaan Ibu? Bagaimana beban kerja yang diberikan oleh pimpinan? Apakah terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan?

Jawab:

saya kerjanya menyemrprot rumput. Memakai alat Sprayer yang berisi air kurang lebih 15 liter. Itu beratnya kurang lebih 5kg. cukup berat kalau digendong dipunggung. Lahan yang disemprot luasnya kurang lebih 3,3 hektar untuk 1 orang saja. Selesai atau tidaknya pekerjaan itu sangat sulit untuk dicapai. Karena kami punya batas kemampuannya masing-masing. 3. Apa yang ibu rasakan ketika bekerja dengan beban kerja yang berat?

Jawab:

Karena alat semprotnya berat, membuat saya merasa lelah, pegal di punggung.

4. Apakah waktu tidur ibu terganggu karena pekerjaan? Jawab:

Saya tidur sering terbangun saat tengah malam. Karena memasak nasi, dan juga takut kalau saya nanti bangunnya kesiangan. Jadi sering jaga-jaga. 5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan?

Jawab:

Iya saya merasa tertekan. Karena terbebani dengan beban kerja yang diberikan tidak dapat diselesaikan sesuai target.

6. Bagaimana pola makan ibu sehari-hari? Jawab:

(15)

7. Bagaimana ibu mengontrol rasa emosi ibu, ketika sedang marah? Jawab:

Saya orangnya kalau dalam keadaan marah biasanya lebih memilih diam. Karena daripada marah-marah nanti akhirnya teman-teman kerja yang tidak tahu apa-apa akan tersinggung. Ngontrol emosinya dengan bersantai atau tidak berfikir pusing.

8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja? Jawab:

Kalau ditempat kerja itu enak, bisa bertemu dengan teman-teman dan bertukar fikiran.

9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu?

Jawab:

kalau masalah kemalangan keluarga maka saya akan meminta cuti. 2.7 Wawancara dengan Informan VII

1. Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu juga bekerja. Bagaimana Ibu membagi waktu untuk tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan? Apakah Ibu terlambat pergi kerja karena sibuk mengurus keluarga?

Jawab:

Saya bangun jam 4 pagi. Saya menyiapkan pekerjaan rumah semuanya sendirian. Tetapi untuk memasak dari malam saya persiapkan semuanya. Jadi ketika jam 05.30 maka saya harus segera berangkat kerja.

2. Apakah jenis pekerjaan Ibu? Bagaimana beban kerja yang diberikan oleh pimpinan? Apakah terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan?

Jawab:

(16)

3. Apa yang ibu rasakan ketika bekerja dengan beban kerja yang berat? Jawab:

Menahan beban alat semprotnya memang berat, tapi semua itu saya lakukan untuk masa depan anak-anak saya.

4. Apakah waktu tidur ibu terganggu karena pekerjaan? Jawab:

Karena kelelahan, bahkan saya merasa tidur begitu pulas. 5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan?

Jawab:

Saya tidak pernah merasa tertekan jika pimpinan memarahi saya. 6. Bagaimana pola makan ibu sehari-hari?

Jawab:

Pola makan saya biasa saja sehari-hari. Porsinya tidak bertambah. 7. Bagaimana ibu mengontrol rasa emosi ibu, ketika sedang marah?

Jawab:

Untuk mengontrol rasa marah saya yaitu saya biasanya melihat-lihat peternakan saya agar rasa marah saya redah.

8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja? Jawab:

Lingkungan ditempat kerja yang panas, semua teman kerja dapat diajak kerja sama dengan baik.

9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu?

Jawab:

(17)

2.8 Wawancara dengan Informan VIII

1. Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu juga bekerja. Bagaimana Ibu membagi waktu untuk tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan? Apakah Ibu terlambat pergi kerja karena sibuk mengurus keluarga?

Jawab:

Saya bangun jam 4, menyelesaikan pekerjaan rumah sesempatnya dan dibantu anak dan saya tidak pernah terlambat kerja.

2. Apakah jenis pekerjaan Ibu? Bagaimana beban kerja yang diberikan oleh pimpinan? Apakah terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan?

Jawab:

Saya dulu kerjanya memupuk dan menyemprot. Tetapi sekarang dibagian dongkel akar atau pohon yang mengganggu pertumbuhan pohon kelapa sawit. Karena saya memiliki riwayat penyakit. Jika disuruh memilih saya lebih baik kerja menyemprot. karena lebih mudah dibandingkan mendongkel. Kalau saya mulai merasa lelah maka saya akan istirahat dan tidak terlalu memaksakan untuk terus bekerja. Pekerjaan yang kami lakukan itu tidak langsung selesai. Selesainya pekerjaan itu sekitar 2-3 hari.

3. Apa yang ibu rasakan ketika bekerja dengan beban kerja yang berat? Jawab:

Karena saya punya penyakit, maka saya selalu waspada agar saya tetap bisa kerja dan tidak sakit ditempat kerja. jika saya banyak fikiran maka saya akan pingsan atau lemas tiba-tiba. bahkan rasa lelah ini menimbulkan rasa malas bekerja.

4. Apakah waktu tidur ibu terganggu karena pekerjaan? Jawab:

Memang waktu tidur saya terganggu karena saya takut bangun kesiangan. Jadi sering terbangun tengah malam hingga beberapa kali.

5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan? Jawab:

(18)

6. Bagaimana pola makan ibu sehari-hari? Jawab:

Pola makan saya bertambah karena kelelahan. Nanti kadang-kadang malam hari makan cemilan lagi.

7. Bagaimana ibu mengontrol rasa emosi ibu, ketika sedang marah? Jawab:

Kalau saya sudah bertemu dengan teman-teman maka marah saya jadi hilang. 8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja?

Jawab:

Lingkungan di lapangan bagus. Teman kerjanya ramah dan kompak, juga bisa diajak kerja sama.

9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu?

Jawab:

Jika ada masalah yang menyangkut keluarga, jika kemalangan biasanya saya libur mengambil cuti. Tetapi kalau untuk pesta pernikahan saya tetap kerja. 2.9 Wawancara dengan Informan IX

1. Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu juga bekerja. Bagaimana Ibu membagi waktu untuk tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan? Apakah Ibu terlambat pergi kerja karena sibuk mengurus keluarga?

Jawab:

Saya biasa bangun jam 4.30 pagi. Saya hanya menyelesaikan pekerjaan rumah sesempatnya saja. Nanti waktu istirahat kerja saya akan pulang untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak selesai sebelum pergi kerja. untuk urusan pekerjaan, saya tidak pernah terlambat datang. Sebelum jam kerja dimulai, saya sampai ditempat kerja 1 jam lebih cepat.

2. Apakah jenis pekerjaan Ibu? Bagaimana beban kerja yang diberikan oleh pimpinan? Apakah terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan?

(19)

Pekerjaan saya dilapangan yaitu memupuk. beratnya pekerjaan memupuk yaitu ketika membawa ember yang telah berisi pupuk dan digendong kesamping dengan kain. Sehingga beratnya menjadi kurang lebih 5kg. kalau memupuk kita tidak bisa kerja pelan. Cara kerja memupuknya yaitu harus dengan posisi setengah berlari, cekatan, dan rapi. agar tidak tertinggal dengan teman yang lainnya.

Sulit untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu 8 jam kerja dengan luas yang kurang lebih sekitar 3 hektar. Apalagi kondisi dilapangannya kita tidak tahu apakah banyak rumput atau tidak. Jadi, kemungkinan selesai pekerjaan tersebut dengan beban 3 hektar mencapai 2-3 hari.

3. Apa yang ibu rasakan ketika bekerja dengan beban kerja yang berat? Jawab:

Pekerjaan ini kan sudah terbiasa saya lakukan. Lagi pula ini sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai karyawan.

4. Apakah waktu tidur ibu terganggu karena pekerjaan? Jawab:

Saya lebih sering bangun tengah malam karena takut kesiangan bangunnya. 5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan?

Jawab:

Tertekannya itu dari beban kerja yang diberikan. Terutama saya ini mandor. Jadi, seluruh tanggung jawab atas pekerjaan karyawan tanaman sudah menjadi tugas saya. Kalau kerja karyawan terus-menerus tidak bagus. Maka saya yang akan dimarahi.

6. Bagaimana pola makan ibu sehari-hari? Jawab:

Makan saya cenderung banyak. Karena saya bekerjanya cukup berat. 7. Bagaimana ibu mengontrol rasa emosi ibu, ketika sedang marah?

(20)

Untuk mengontrol rasa marah, saya lebih sering diam dan tidak diambil pusing.

8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja? Jawab:

Lingkungan kerjanya nyaman, karena teman-teman ditempat kerja bisa diajak saling bertukar fikiran.

9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu?

Jawab:

untuk keperluan yang bersangkutan dengan keluarga, baik pernikahan atau pun meningggal kerabat saya akan permisi kepada pimpinan dengan meminta izin kerja atau jika mendesak saya akan mengambil cuti.

2.10 Wawancara dengan Informan X

1. Selain sebagai ibu rumah tangga, Ibu juga bekerja. Bagaimana Ibu membagi waktu untuk tanggung jawab rumah tangga dan Pekerjaan? Apakah Ibu terlambat pergi kerja karena sibuk mengurus keluarga?

Jawab:

Harus pandai mengatur waktu, yaitu dengan bangun pagi jam 4. Saya sempatkan untuk memasak dan menyayur. Karena itu yang paling penting. Saya juga kerjanya membawa bekal dan anak-anak saya juga harus sarapan sebelum pergi ke sekolah. Jika tidak sempat menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya akan dilanjutkan setelah pulang kerja. Terlambat pastinya pernah, tetapi harus pandai-pandai buat alasan.

2. Apakah jenis pekerjaan Ibu? Bagaimana beban kerja yang diberikan oleh pimpinan? Apakah terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan?

Jawab:

Pekerjaan di lapangan biasanya saya memupuk. memupuk itu harus membawa ember yang sudah berisi pupuk. Beratrnya sekitar 5 kg-an. luasnya lahan yang kami pupuk itu sekitar 3 hektar lebih. Karena kami punya batas kemampuan, jadi pekerjaanya dapat diselesaikan 2-3 hari.

(21)

Jawab:

Saya sudah biasa bekerja berat sejak dulu. Jadi, saya sudah terbiasa. Tidak lelah atau apa pun.

4. Apakah waktu tidur ibu terganggu karena pekerjaan? Jawab:

Waktu tidur saya tidak terganggu.

5. Apakah ibu merasa tertekan ketika dimarahi pimpinan? Jawab:

Kalau dimarahi pimpinan saya biasa saja. tidak pernah tertekan. 6. bagaimana pola makan ibu sehari-hari?

Jawab:

Pola makan saya banyak karena saya bekerja.

7. Bagaimana ibu mengontrol rasa emosi ibu, ketika sedang marah? Jawab:

Saya mengontrol emosi saya dengan diam saja.

8. Bagaimana kondisi lingkungan sosial saat ibu bekerja? Jawab:

Lingkungan kerjanya panas, tetapi orang-orangnya baik dan ramah-ramah. Dan kompak dalam hal pekerjaan.

9. Ketika ada masalah keluarga seperti ; sanak saudara meninggal atau pesta pernikahan, apakah akan memperngaruhi pekerjaan Ibu?

Jawab:

(22)

LAMPIRAN III: Data Validitas dan Reliabilitas Konflik Peran Ganda , Kecerdasan Emosional dan Stres Kerja Karyawan Wanita

N O.

(23)
(24)

LAMPIRAN IV: Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

RELIABILITY/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(25)

P22 131.90 79.403 .538 .881

P23 131.73 80.271 .419 .883

P24 132.17 77.937 .381 .885

P25 132.40 78.248 .430 .883

P26 132.87 75.223 .414 .886

P27 132.13 81.430 .447 .883

P28 132.13 81.085 .392 .884

P29 132.50 81.224 .378 .884

P30 132.43 79.771 .452 .882

P31 132.30 81.459 .481 .883

P32 132.13 79.637 .429 .883

P33 131.67 80.575 .393 .884

b. Uji Reabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

(26)

LAMPIRAN V: Jawaban Kuesioner Konflik Peran Ganda, Kecerdasan Emosional dan Stres Kerja Karyawan Wanita

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 31

Normal

Parameters(a,b)

Mean

.0000000

Std. Deviation 2.00459611

Most Extreme Differences

Absolute

.139

Positive .058

Negative -.139

Kolmogorov-Smirnov Z .772

Asymp. Sig. (2-tailed) .590

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

(37)

c. Hasil Uji Multikolinearitas a Dependent Variable: Y (Stres Kerja)

d. Hasil Uji Signifikansi Serempak (Uji-F) ANOVAb

a Predictors: (Constant), X2 (Kecerdasan Emosional), X1 (Konflik Peran Ganda) b Dependent Variable: Y (Stres Kerja)

(38)

f. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 . 624a

. 389 . 345 2.417 a. Predictors: (Constant), X2 (Kecerdasan Emosional), X1 (Konflik Peran Ganda)

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anoraga, Panji. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2005. Metodelogi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Effendi, S. dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi 2012. LP3ES.

Fathoni, A. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Ginanjar, Ary Agustian. 2008. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spritual. Jakarta: Arga.

Goleman, Daniel. 2016. Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2014. Perilaku Organisasi, Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andi Copyright.

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. judge, 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

________ , 2009. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Paham Ginting, 2008. Filsafat Ilmu Dan Metode Riset, USU Press, Medan.

_________, Syafrizal Helmi & Muslich Lufti. (2014). Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan : USU Press.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_______ , 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

(40)

Jurnal

Agustina, L, 2008. ―Pengaruh work-family conflict terhadap job satisfaction dan turnover intention pada profesi akuntan public : Studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta dan Bandung‖. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 7 (2), hal 100-116.

Habel, Martha Bethania Prajna P. dan Prihastuti, 2012. ―Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Konflik Peran Ganda pada Guru Wanita di Kota Surabaya‖, Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 1, No. 02, hal 95-97.

Junita, Audia, 2011. ―Konflik Peran Sebagai Salah Satu Pemicu Setres Kerja Wanita Karir‖, Jurnal Keuangan dan Bisnis, Volume 13 No. 2, hal 94-96. Joshi, Sarita et, al., 2014. ―Stress Due to Dual Role of Working Women”.Indian

J.Sci.Res. 9(1) :163-166.

Kalyoncu, Zeynep et, al., 2012. ―Analysis of The Relationship Between Emotional Intelligence And Stress Caused by The Organisation : A Study of

Nurses”, Business Intelligence Journal Vol.5 No.23 :341.

Karambut, Christen. A., dan Eka Afnan T. Noormijati, 2012. ―Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Studi pada Perawat Unit Rawat Inap RS. Panti Waluya Malang‖. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 10. No. 1.

Sherafatmandyari, Hamideh et, al., 2012. ―The Relationship Between Emotional Intelligence and Job Stress”,International Research Journal of Applied and Basic Science Vol 3.

Sunil, Kumar et, al., 2009. ―Role of Emotional Intelligence in Managing Stress

and Anxiety at workplace”Proceedings of ASBBS Vol 16, No. 1.

Triana, Kely dkk, 2015. ―Kontribusi Persepsi Pada Beban Kerja Dan Kecerdasan Emosi Terhadap Stres Kerja Guru SMP yang Tersertifikasi‖. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 03, No. 01 hal 10.

Risma, Devi, 2012. ―Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan : Penelitian Eksperimen‖, Educhild. Vol.01 No.1, hal 89. Wulandari, Desi dan Ugung Dwi Ario Wibowo, 2013. ―Hubungan Antara Konflik

(41)

Skripsi

Benyamin, 2013. Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Karyawati Di Cv. Semoga Jaya Samarinda.

Meidah, Endah. 2013. Pengaruh Konflik Peran Ganda, Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Perawat Wanita.

Pratama, Muchti Yuda. 2010. Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Bekerja.

Sari, Dita Fitrisia. 2015. Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Stres Kerja Pada Karyawan Wanita Di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

Artikel

Sutanto, Himawan, 2008. Stres di Tempat Kerja. Artikel. www. Wordpress.com Megasari Zam, Embung, 2015. Kecerdasan Emosional Dalam Berkarir.

Bkd.riau.go.id Internet

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengotrol suatu gejala (Sugiyono, 2011 : 11).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2016 sampai dengan Agustus 2016.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan.

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini hanya dibatasi seluruh karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun.

(43)

3. Variabel terikat (dependent) yaitu Stres Kerja (Y) karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun.

3.4 Defenisi Operasional

3.4.1 Konflik Peran Ganda (Variabel X1)

Konflik peran ganda merupakan suatu bentuk konflik peran dalam diri seseorang yang muncul karena adanya tekanan peran dari pekerjaan yang bertentangan dengan tekanan peran dari keluarganya. Konflik peran ganda memiliki dua dimensi, yaitu:

1. Konflik Pekerjaan yaitu konflik yang muncul dikarenakan tanggung jawab pekerjaan yang mengganggu tanggung jawab terhadap keluarga.

2. konflik Keluarga yaitu konflik yang muncul dikarenakan tanggung jawab terhadap keluarga mengganggu tanggung jawab pekerjaan (Greenhaus dan Beutell (dalam Laksmi, 2012).

3.4.2 Kecerdasan Emosional (Variabel X2)

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk mendeteksi serta mengelola petunjuk-petunjuk dan informasi emosional. Dalam kecerdasan emosional terdapat lima dimensi, yaitu :

1. Mengenali emosi diri ialah mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. 2. Mengelola emosi merupakan menangani perasaan agar perasaan dapat

(44)

3. Memotivasi diri sendiri adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi.

4. Mengenali emosi orang lain yaitu empati.

5. Membina hubungan. Ini merupakan seni membina hubungan yang meninjau keterampilan dan ketidakterampilan sosial, dan keterampilan-keterampilan tertentu yang berkaitan (Goleman, 2016 : 56).

3.4.3 Stres Kerja (Variabel Y)

Stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangann fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seorang karyawan. Dalam variabel Y ini stres kerja memiliki tiga dimensi, yaitu:

1. Gejala fisiologis yaitu gejala yang terlihat pada perubahan fisik yang ada pada diri seseorang seperti jantung yang berdebar kencang.

2. Gejala psikologis merupakan gejala yang terlihat pada perubahan mental yang ditunjukan oleh seseorang seperti tingkat kecemasan yang tinggi.

(45)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Konflik 4. Keterlibatan sebagai

pekerjaan

(46)

Membina

3. Makan berlebihan sebagai pelarian

Sumber : Robbins & judge (2007), Yavas dkk (2008), Goleman (2016)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(47)

Tabel 3.2

Instrument skala Likert

No. Pernyataan Skor

1. Sangat setuju 5

2. Setuju 4

3. Kurang setuju 3

4. Tidak setuju 2

5. Sangat tidak setuju 1 Sumber : Sugiyono (2010 : 93) 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010 : 80) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Burhan (2011 : 109), populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

Maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan wanita bagian pemeliharaan tanaman pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun yang berjumlah 31 orang.

3.6.2 Sampel

(48)

3.7 Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah: 1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuisioner yang diberikan kepada responden yaitu karyawan wanita bagian pemeliharaan tanaman pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Data sekunder diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun berupa data profil perusahaan dan jumlah tenaga kerja wanita yang bekerja di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner (Angket)

(49)

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. 3. Studi Dokumentasi

Studi ini merupakan metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Instrumen penelitian yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011 : 121).

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika

>

maka pernyataan tersebut valid

b. Jika maka pertanyaan tersebut tidak valid

(50)

sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0.361. Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.3

(51)

Menurut Situmorang (2014 : 89) sebagian pendapat menggunakan tehnik alpha dalam SPSS untuk melihat nilai validitas. Jika sampel yang digunakan lebih dari 30, maka nilai r tabel sebesar 0,361. Untuk itu nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan tabel r (0,361) . jika Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361 maka butir tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan bahwa nilai r hitung untuk seluruh butir pernyataan lebih besar dari nilai r tabel (0,361), maka seluruh butir/item pernyataan dinyatakan valid.

3.9.2 Uji Reabilitas

Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2008:267).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan criteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliable.

(52)

Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas

Reability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.886 33

Sumber: Pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 3.4, dapat diketahui bahwa Pada tiga puluh tiga (33) pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa nilai Cronbach‘s

Alpha 0,886 > r tabel (0,80), sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument penelitian ini.

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode Analisis Deskriptif yaitu dilakukan untuk menganalisis data penelitian dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang diteliti. Data diperoleh dari data primer melalui kuisioner yang akan diberikan kepada responden.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

(53)

3.10.2.1 Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data dengan bentuk lonceng (Situmorang & Lufti,2014 : 35).

3.10.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel 38 independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas (Situmorang , 2008:63).

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas

(54)

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisi regresi linear berganda adalah hubungan secara linear anatara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negative dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. pengaruh konflik peran ganda dan kecerdasan emosional terhadap setres kerja karyawan wanita (sugiyono, 2008 :277), Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat peneliti menggunakan bantuan program software SPSS dengan rumus:

Y = a+ + +e

Keterangan : Y = Stres kerja karyawan wanita a = Konstanta

= Koefisien regresi = Konflik peran ganda = Kecerdasan emosional e = Standar error

3.10.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan uji F dan uji t dengan prosedur penelitian sebagai berikut:

(55)

: , =0, artinya konflik peran ganda dan kecerdasan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kerja karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun.

: , ≠0, artinya konflik peran ganda dan kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun. Kriteria keputusan:

diterima jika < pada α = 5% diterima jika > pada α = 5%

2. Uji t untuk mengetahui pengaruh secara parsial (satu per satu).

: = 0, artinya konflik peran ganda dan kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara parsial terhadap stres kerja karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun.

: artinya konflik peran ganda dan kecerdasan emosional

berpengaruh secara parsial terhadap stres kerja karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun. Kriteria keputusan:

diterima jika < pada α = 5% diterima jika > pada α = 5% 3. Koefisien Determinan ( )

(56)
(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha Perkebunan Kelapa Sawit dan Pengolahan yang menghasilkan Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (PK). Pada mulanya Unit Usaha Tinjowan adalah milik Pemerintah Belanda Hadis Vereniging Amsterdam (HVA) yang membuka kebun kopi seluas 106 Ha pada tahun 1917-1942. Komoditi kopi diganti dengan kelapa sawit pada tahun 1920-1928. Jepang mengambil alih pada tahun 1942-1945. Pemerintah Negara Republik Indonesia (NRI) mengambil alih pada tahun 1945-1947. HVA mengambil alih kembali pada tahun 1947-1958. Pemerintah Indonesia menasionalisasi menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) pada tahun 1958-1960.

(58)

anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sehingga namanya berubah menjadi PT Perkebunan Nusantara IV.

PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun saat ini memiliki jumlah karyawan sebanyak 584 orang, terdiri dari 473 orang laki-laki dan 111 orang wanita. Dari 111 orang wanita terdapat 31 orang wanita yang bekerja pada bagian pemeliharaan tanaman. 31 orang tersebut telah menikah dan masih memiliki suami dan anak-anak. Memberlakukan jam kerja mulai pukul 06.30 sampai dengan 14.00 WIB.

Visi dan Misi

1. Visi :

Menjadi pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan.

2. Misi :

a. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi .

b. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.

(59)

Adapun Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Tinjowan sebagai berikut:

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan (data diolah)

(60)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskriptifkan data karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan terakhir, jumlah anak, usia anak terkecil dan masa kerja. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai nilai variabel penelitian yang ditunjukkan melalui data presentase.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 33 butir pernyataan, yakni 8 butir pernyataan untuk variabel Konflik Peran Ganda (X1), 15 butir pernyataan untuk variabel Kecerdasan Emosional (X2), dan 10 butir pernyataan untuk variabel Kinerja Karyawan (Y).

Kuesioner disebarkan kepada 31 karyawan wanita bagian pemeliharaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan.

1. Responden Berdasarkan Usia

(61)

Tabel 4.1

Identitas Umum Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil Penelitian (2016) Data diolah

Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia 20-30 berjumlah 9 orang (29%), karyawan wanita dengan usia 31-40 tahun berjumlah 11 orang atau mencapai 35,5%, dan terdapat 2 orang (6,5%) yang berusia >50 tahun. Jumlah pegawai yang menjadi responden terbanyak berada pada usia antara 31 – 40 tahun. Wanita dalam usia ini biasanya sering mengalami konflik peran ganda, kecerdasan emosional dan biasanya akan berujung pada stres.

2. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Idenditas responden berdasarkan pendidikan terakhir dikumpulkan guna mengetahui jenjang pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden tersebut. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Identitas Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD 20 65 %

SMP 5 16 %

SMA 6 19 %

Total 31 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (2016) Data diolah

Usia Jumlah Persentase (%)

20-30 9 29,0 %

31-40 11 35,5 %

41-50 9 29,0 %

>50 2 6,5 %

(62)

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir pada Tabel 4.2 terlihat bahwa responden dengan pendidikan terakhir SD adalah berjumlah 20 orang (65%), karyawan wanita dengan pendidikan SMP berjumlah 5 orang (16%), sedangkan yang berpendidikan SMA sebesar 19% yaitu berjumlah 6 orang. Dari hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir sebagian besar responden adalah lulusan dari jenjang SD, karena memiliki jumlah persentase yang lebih besar dibandingkan dengan jenjang pendidikan lainnya. 3. Identitas Umum Responden Berdasarkan Jumlah Anak

Identitas responden berdasarkan jumlah anak dicantumkan dalam kuesioner untuk mengetahui berapa rata-rata jumlah anak yang dimiliki oleh responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan jumlah anak dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Identitas Umum Responden Berdasarkan Jumlah Anak Jumlah Anak Jumlah Persentase (%)

1 2 6.5 %

2 8 26 %

3 10 32 %

>4 11 35.5 %

Total 31 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (2016) Data diolah

(63)

bahwa dari 31 orang karyawan wanita terdapat 11 orang karyawan wanita dengan persentase 35,5% yang memiliki jumlah anak > 4.

4. Identitas Umum Responden Berdasarkan Usia Anak Terkecil

Identitas responden berdasarkan usia anak terkecil dicantumkan dalam kuesioner untuk mengetahui berapa usia anak terkecil yang dimiliki oleh responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan usia anak terkecil dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Identitas Umum Responden Berdasarkan Usia Anak Terkecil

Usia Anak Terkecil Jumlah Persentase (%)

1-6 Tahun 4 13 %

7 -12 Tahun 7 22 %

>12 Tahun 20 65 %

Total 31 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (2016) Data diolah

Berdasarkan Tabel 4.4, menunjukkan bahwa responden yang memiliki anak berumur 1-6 Tahun berjumlah 4 orang dengan persentase 13%, responden yang memiiki anak berumur 7-12 tahun sebanyak 7 orang dengan persentase 22%, responden yang memiliki anak berumur > 12 tahun sebanyak 20 orang dengan persentase 65 %. maka dapat diketahui , terdapat 20 orang karyawan wanita dengan persentase 65% yang memiliki usia anak terkecil > 12 tahun. Biasanya Konflik peran ganda akan semakin memuncak tatkala seorang wanita bekerja

yang telah berkeluarga dan memiliki anak yang usianya 0 s/d 10 tahun.

dibandingkan dengan seorang wanita yang telah berkeluarga dan memiliki anak

(64)

anak. Karena Konflik peran ganda yang berkepanjangan akan memicu timbulnya

stres.

5. Identitas Umum Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Idenditas responden berdasarkan lama bekerja dikumpulkan guna mengetahui berapa lama responden bekerja di perusahaan tersebut. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Identitas Umum Responden Berdasarkan Lama Bekerja Masa Kerja Jumlah Persentase (%)

10-20 tahun 14 45 %

21-30 tahun 13 42 %

>30 tahun 4 13 %

Total 31 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (2016) Data diolah

Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang masa kerja nya 10-20 tahun berjumlah 14 orang dengan persentase 45%, karyawan wanita dengan masa kerjanya 21-30 tahun berjumlah 13 orang dengan persentase 42%, sedangkan karyawan wanita yang masa kerja nya >30 tahun berjumlah 4 orang dengan persentase 13%. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai yang menjadi responden paling banyak telah bekerja selama 10-20 tahun di PT. Pekebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun.

4.2.2 Deskripsi Jawaban Responden

(65)

1. Variabel Konflik Peran Ganda sebagai variabel X Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Tentang Konflik Peran Ganda (X1)

Pernyataan STS TS KS S SS Total

N % N % N % N % N % N %

P1 0 0 0 0 0 0 22 71 9 29 31 100

P2 0 0 0 0 2 6.5 27 87.1 2 6.5 31 100

P3 0 0 0 0 1 3.2 23 74.2 7 22.6 31 100

P4 0 0 0 0 2 6.5 19 61.3 10 32.3 31 100

P5 0 0 8 25.8 2 6.5 12 38.7 9 29.9 31 100

P6 0 0 0 0 9 29 16 51.6 6 19.4 31 100

P7 0 0 0 0 17 54.8 14 45.2 0 0 31 100

P8 0 0 1 3.2 7 22.6 20 64.5 3 9.7 31 100

Sumber: Hasil Penelitian (2016) Data diolah

*Keterangan: STS : Sangat Tidak Setuju, TS : Tidak Setuju, KS : Kurang Setuju, S : Setuju, SS : Sangat Setuju

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 31 orang responden untuk variabel Konflik Peran Ganda pada Tabel 4.6 yaitu:

a. Pada pernyataan pertama (Kadang-kadang tekanan kerja yang tinggi membuat saya mudah marah dirumah) terdapat 22 orang yang menjawab ―Setuju‖ dengan persentase 6.5%. sebanyak 9 orang karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Setuju‖ dengan persentase 29%, dan tidak ada karyawan

wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖, ―Tidak Setuju‖ dan ―Kurang

Setuju‖.

b. Pada pernyataan kedua (Kadang-kadang saya pulang tidak tepat waktu karena sibuk dengan pekerjaan) seanyak 2 orang atau 6,5% yang menyatakan ―Kurang Setuju‖, 27 orang atau 87,1% yang menyatakan ―Setuju‖, 2 orang

dengan persentase 6,5% yang menyatakan ―Sangat Setuju‖. dan tidak ada

(66)

c. Pada pernyataan ketiga (Kadang-kadang saya merasa kurangnya waktu yang saya berikan bersama keluarga) terdapat 1 orang (3,2%) yang menyatakan ―Kurang Setuju‖, 23 orang (74,2%) menyatakan ―Setuju‖, sebanyak 7 orang

(22,6%) yang menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita

yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ dan ―Tidak Setuju‖.

d. Pada pernyataan keempat (Kadang-kadang saat pulang kerja membuat saya jarang membereskan rumah) sebanyak 2 orang atau 6.5% menyatakan ―Kurang Setuju‖, 19 orang atau 61,3% yang menyatakan ―Setuju‖, 10 orang

atau 32,3% yang menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan

wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ dan ―Tidak Setuju‖.

e. Pada pernyataan kelima (Kadang-kadang permasalahan anak mengganggu konsentrasi saya dalam bekerja) terdapat 8 orang (25,8%) yang menyatakan ―Tidak Setuju‖, 2 orang (6,5%) menyatakan ―Kurang Setuju‖, 12 orang

(38,7%) menyatakan ―Setuju‖, 9 orang (29.9%) yang menyatakan ―Sangat

Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖.

f. Pada pernyataan keenam (Kadang-kadang suami tidak mendukung saya untuk bekerja) sebanyak 9 orang (29%) yang menyatakan ―Kurang Setuju‖, 16

orang (51,6%) menyatakan ―Setuju‖, 6 orang (19,4%) menyatakan ―Sangat

Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak

Setuju‖ dan ―Tidak Setuju‖.

(67)

―Kurang Setuju‖, 14 orang (45,2%) menyatakan ―Setuju‖, dan tidak ada

karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ dan ―Tidak Setuju‖.

h. Pada pernyataan kedelapan (Persoalan keluarga mengganggu konsentrasi saya dalam bekerja) sebanyak 1 orang (3,2%) yang menyatakan ―Tidak Setuju‖, 7

orang (22,6%) menyatakan ―Kurang Setuju‖, 20 orang (64,5%) menyatakan ―Setuju‖, 3 orang (9,7%) menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada

karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖. 2. Variabel Kecerdasan Emosional sebagai variabel X2

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kecerdasan Emosional (X2)

Pernyataan STS TS KS S SS Total

Sumber: Hasil Penelitian (2016) Data diolah

*Keterangan: STS : Sangat Tidak Setuju, TS : Tidak Setuju, KS : Kurang Setuju, S : Setuju, SS : Sangat Setuju

(68)

a. Pada pernyataan sembilan (Saya merasa tidak nyaman dalam situasi yang mengganggu emosi saya) terdapat 3 orang yang menjawab ―Tidak Setuju‖, dengan persentase 9,7%, sebanyak 1 orang menjawab ―Kurang Setuju‖ dengan persentase 3,2%, sebanyak 23 orang karyawan wanita yang menjawab ―Setuju‖ dengan persentase 74,2%, 4 orang yang menjawab ―Sangat Setuju‖ dengan persentase 12,9%, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖.

b. Pada pernyataan kesepuluh (Kalau sedang kesal biasanya saya dapat menentukan dengan tepat apa yang membuat saya jengkel) sebanyak 1 orang atau 3,2% yang menyatakan ―Sangat Tidak Setuju‖, 8 orang atau 25,8%

menyatakan ―Tidak Setuju‖, 5 orang atau 16,1% yang menyatakan ―Kurang

Setuju‖, 16 orang atau 51,6% yang menyatakan ―Setuju‖, dan 1 orang dengan persentase 3,2% yang menyatakan ―Sangat Setuju‖.

c. Pada pernyataan kesebelas (Kadang-kadang ketika perasaan jengkel saya mengalihkan ke kegiatan yang lain) terdapat 6 orang (19,4%) yang menyatakan ―Tidak Setuju‖, 5 orang (16,1%) menyatakan ―Kurang Setuju‖, 16 orang (51,6%) yang menyatakan ―Setuju‖, sebanyak 4 orang (12,9%) menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak

Setuju‖.

(69)

Setuju‖, 22 orang atau 71% yang menyatakan ―Setuju‖, dan 3 orang atau 9,7% yang menyatakan ―Sangat Setuju‖.

e. Pada pernyataan ketiga belas (Rasanya lebih senang, jika berkumpul dengan teman kerja) terdapat 2 orang (6,5%) yang menyatakan ―Kurang Setuju‖, 19 orang (61,3%) menyatakan ―Setuju‖, 10 orang (32,3%) menyatakan ― Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖

dan ―Tidak Setuju‖.

f. Pada pernyataan keemapat belas (Ketika saya mendapatkan tugas borongan, saya akan menyelesaikannya secepat mungkin) sebanyak 19 orang (61,3%) yang menyatakan ―Setuju‖, 12 orang (38,7%) menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ , ―Tidak

Setuju‖ dan ―Kurang Setuju‖.

g. Pada pernyataan kelima belas (Saya akan menghindar ketika terjadi perdebatan) sebanyak 5 orang (16,1%) yang menyatakan ―Kurang Setuju‖, 20 orang (64,5%) menyatakan ―Setuju‖, 6 orang (19,4%) yang menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak

Setuju‖ dan ―Tidak Setuju‖.

h. Pada pernyataan keenam belas (Saya merasa yakin dengan kemampuan saya saat bekerja) sebanyak 24 orang (77,4%) menyatakan ―Setuju‖, 7 orang (22,6%) menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Kurang Setuju‖, ―Sangat Tidak Setuju‖ dan ―Tidak Setuju‖.

(70)

menyatakan ―Kurang Setuju‖, 9 orang (29%) yang menyatakan ―Setuju‖,

sebanyak 3 orang (9,7%) menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan

wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ dan ―Tidak Setuju‖.

j. Pada pernyataan kedelapan belas (Kadang-kadang saya menerima pendapat dari orang lain) sebanyak 1 orang atau 3,2% yang menyatakan ―Tidak Setuju‖,

1 orang atau 3,2% yang menyatakan ―Kurang Setuju‖, 27 orang atau 87,1%

menyatakan ―Setuju‖, 2 orang atau 6,5% yang menyatakan ―Sangat Setuju‖,

dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖.

k. Pada pernyataan kesembilan belas (Saya akan membantu jika ada orang yang sedang kesusahan) terdapat 24 orang (77,4%) yang menyatakan ―Setuju‖, 7 orang (22,6%) menyatakan ― Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita

yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ , ―Tidak Setuju‖ dan ―Kurang Setuju‖.

l. Pada pernyataan kedua puluh (Saya selalu berhati-hati dalam berbicara maupun bertindak) sebanyak 26 orang (83,9%) yang menyatakan ―Setuju‖, 5 orang (16,1%) menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita

yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ , ―Tidak Setuju‖ dan ―Kurang Setuju‖.

m.Pada pernyataan kedua puluh satu (Saya mudah bergaul dan mengenal orang-orang baru) sebanyak 25 orang-orang (80,6%) yang menyatakan ―Setuju‖, 6 orang-orang

(19,4%) yang menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita

yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ , ―Tidak Setuju‖ dan ―Kurang Setuju‖.

(71)

―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat

Tidak Setuju‖ dan ―Tidak Setuju‖.

o. Pada pernyataan kedua puluh tiga (Saya selalu berhati-hati dalam berbicara maupun bertindak maupun secara tim) sebanyak 30 orang (96,8%) ―Setuju‖, 1

orang (3,2%) menyatakan ―Sangat Setuju‖, dan tidak ada karyawan wanita yang menjawab ―Sangat Tidak Setuju‖ , ―Tidak Setuju‖ dan ―Kurang Setuju‖.

3. Variabel Stres Kerja sebagai variabel Y Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Tentang Stres Kerja (Y)

Pernyataan STS TS KS S SS Total

N % N % N % N % N % N %

P24 0 0 0 0 4 12.9 16 51.6 11 35.5 31 100

P25 0 0 0 0 2 6.5 20 64.5 9 29 31 100

P26 0 0 7 22.6 3 9.7 13 41.9 8 25.8 31 100

P27 0 0 0 0 1 3.2 29 93.5 1 3.2 31 100

P28 0 0 0 0 1 3.2 24 77.4 6 19.4 31 100

P29 0 0 0 0 7 22.6 22 71 2 6.5 31 100

P30 0 0 0 0 11 35.5 16 51.6 4 12.9 31 100

P31 0 0 0 0 6 19.4 24 77.4 1 3.2 31 100

P32 0 0 1 3.2 7 22.6 19 61.3 4 12.9 31 100

P33 2 6.5 2 6.5 4 12.9 11 35.5 12 38.7 31 100

Sumber: Hasil Penelitian (2016) Data diolah

*Keterangan: STS : Sangat Tidak Setuju, TS : Tidak Setuju, KS : Kurang Setuju, S : Setuju, SS : Sangat Setuju

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 31 orang responden untuk variabel Stres Kerja pada Tabel 4.8 yaitu:

a. Pada pernyataan kedua puluh empat (Apabila saya melakukan pekerjaan yang banyak maka saya cepat merasa letih) terdapat 4 orang yang menjawab ―Kurang Setuju‖ dengan persentase 12,9%. sebanyak 16 orang karyawan

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrument skala Likert
Tabel 3.3 Uji Validitas
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat luka atau lesi pada alat kelamin atau di sekitar mulut.Luka ini terbentuk sperti gigitan serangga tetapi penderita tidak merasakan sakit.Jika pada tahap ini orang yang

NOMOR : MTs. Madiun Tahun Anggaran 2012 yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala MTsN Kembangsawit Kab. Madiun Nomor : MTs.13.19.25/KS.0L.\/192^/2012, tanggal B Mei 2012 telah

Dibawah ini merupakan perintah-perintah untuk management file, seperti untuk membuat folder, mengcopy folder atau file, mengganti nama dan

Terkait dengan keabsahan dan keaslian s€mua dokumen yang telah dikirimkan ke panitia pengadaan Barang/Jasa untuk Kegiatan Pembangunan Gedung 4 Ruang Kelas Baru (RKB) Pada

[r]

Madiun dengan dokumen pengadaan Nomor : MTs.13.19.23/K5.01.1/01/PPBI/vilI/2012 tanggal 20 Juli 20L2 pada Satuan Kerja MTsN Kembangsawit Kabupaten Madiun yang bersumber dana

[r]

kesempurnaan, dengan kata lain pengembangan manusia yang.. Jurnal el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang 113 menyembahdan bertaqwa kepada Allah sebagaimana