• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komposisi dan Distribusi Otot Kambing Kacang dan Kambing Peranakan Etawah yang Dipotong pada Bobot Sedang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komposisi dan Distribusi Otot Kambing Kacang dan Kambing Peranakan Etawah yang Dipotong pada Bobot Sedang."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI OTOT KAMBING KACANG

DAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG

DIPOTONG PADA BOBOT SEDANG

FITRIYATI SIREGAR

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Komposisi dan Distribusi Otot Kambing Kacang dan Kambing Peranakan Etawah yang Dipotong pada Bobot Sedang adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

FITRIYATI SIREGAR. Komposisi dan Distribusi Otot Kambing Kacang dan Kambing Peranakan Etawah yang Dipotong pada Bobot Sedang. Dibimbing oleh MUHAMAD BAIHAQI dan RACHMAT HERMAN.

Sebanyak 36 ekor kambing yang terdiri atas 26 ekor kambing kacang dan 10 ekor kambing peranakan etawah digunakan untuk mengevaluasi komposisi dan distribusi ototnya pada bobot sedang (16.49 kg). Bobot potong, bobot karkas dan bobot setengah karkas pada kambing kacang karkas lebih berat dibanding kambing PE. Kelompok otot utama (1+3+5) sebesar 52.15% pada karkas kambing kacang dan 51.47% pada karkas kambing peranakan etawah. Kelompok otot yang lain yaitu 2, 4, 6, 7, 8 dan 9 yaitu 4.75, 12.02, 3.82, 3.20, 7.22 dan 16,76% dari kambing kacang serta 5.34, 12.56, 4.07, 3.06, 7.11 dan 16.42% pada kambing peranakan etawah. Bobot kelompok 1 (proksimal paha) pada kambing kacang lebih berat dibanding kambing PE. Persentase semua kelompok otot antar bangsa kambing mempunyai proporsi yang relatif sama kecuali kelompok 2 yaitu persentase otot distal paha kambing PE lebih besar dibanding kambing kacang yang dipotong pada bobot sedang.

Kata kunci: distribusi otot, kambing kacang, kambing peranakan etawah

ABSTRACT

FITRIYATI SIREGAR. Muscle Composition and Distribution of Kacang and Peranakan Etawah Goats Slaughtered at Medium Body Weight. Supervised by MUHAMAD BAIHAQI and RACHMAT HERMAN.

A total of 36 goats which consist of 26 kacang goats and 10 peranakan etawah goats were used to evaluate the muscle composition and distribution slaughtered in medium body weight (16.49 kg). Compositition of carcass in slaugter weight, carcass weight and a half weight carcass kacang goats were significantly different (P<0.01) than PE goats. The expensive muscle group (1+3+5) were 52.15% of carcasses muscle of kacang goats and 51.47% of carcassses muscle of peranakan etawah goats. The other muscle group 2, 4, 6, 7, 8 and 9 were 4.75, 12.02, 3.82, 3.20, 7.22 and 16.76% of kacang goats 5.34, 12.56, 4.07, 3.06, 7.11 and 16.42% peranakan etawah goats. The weight of group 1 (proximal thigh) on kacang goats was heavier than PE goats. Percentage of all weight in both breed goats have relatively equal proportions except group 2 that was percentage distal thigh muscle PE goats was larger than kacang goats at the medium slaughter weight.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan

pada

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI OTOT KAMBING KACANG

DAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG

DIPOTONG PADA BOBOT SEDANG

FITRIYATI SIREGAR

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)
(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli-Agustus 2013 ini ialah otot dan karkas, dengan judul Komposisi dan Distribusi Otot Kambing Kacang dan Kambing Peranakan Etawah yang Dipotong pada Bobot Sedang.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Muhamad Baihaqi, SPt MSc dan Bapak Prof (Em) Dr drh Rachmat Herman, MVSc selaku pembimbing serta Bapak Dr Ir Asep Sudarman, MRur Sc selaku dosen penguji. Ungkapan terima kasih disampaikan kepada tim penelitian yaitu Annisa Aulia dan Ridha Cindia Yosi. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODE 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2

Bahan 2

Prosedur 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Komposisi Karkas 5

Bobot Distribusi Otot 7

Persentase Distribusi Otot 11

SIMPULAN 15

Simpulan 15

DAFTAR PUSTAKA 15

(10)

DAFTAR TABEL

1 Komposisi karkas kambing kacang dan kambing PE pada bobot sedang 6 2 Distribusi otot kambing kacang dan kambing PE yang dipotong pada

bobot sedang 8

3 Persentase distribusi otot kambing kacang dan kambing PE yang

dipotong pada bobot sedang 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Hasil analisis ragam bobot potong 16

2 Hasil analisis peragam komposisi karkas dengan data dikoreksi

berdasarkan rataan bobot potong 17

3 Hasil analisis peragam komposisi karkas dengan data dikoreksi

berdasarkan bobot setengah karkas 17

4 Hasil analisis peragam persentase komposisi karkas dengan data

dikoreksi berdasarkan rataan bobot potong 19

5 Hasil analisis peragam persentase komposisi karkas dengan data dikoreksi berdasarkan rataan bobot setengah karkas 19 6 Hasil analisis peragam kelompok otot 1 sampai dengan 9 dengan data

dikoreksi berdasarkan bobot setengah karkas 21

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kambing peranakan etawah merupakan hasil persilangan antara kambing etawah dari India dengan kambing kacang (lokal). Kambing peranakan etawah (PE) telah beradapatasi dengan baik dengan kondisi tropis basah di Indonesia. Pemanfaatan kambing peranakan etawah dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi karena selain sebagai penghasil daging juga dapat menghasilkan susu. Meskipun demikian, di beberapa daerah kambing peranakan etawah umumnya masih lebih dominan sebagai sumber daging dibandingkan sebagai sumber air susu karena terbatasnya pasar susu kambing.

Kambing peranakan etawah di Indonesia umumnya dipelihara dengan sistem intensif yaitu dikandangkan tanpa digembalakan. Dengan tata laksana pemeliharaan yang baik, kambing peranakan etawah mampu beranak tiga kali dalam dua tahun. Kambing dewasa mencapai bobot 40-80 kg untuk jantan dan 30-50 kg untuk betina (Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2011). Kambing peranakan etawah dalam proporsi tertentu dapat dijumpai induk yang beranak lebih dari satu (prolifik). Prolifikasi adalah suatu karakter atau sifat yang menunjukkan kemampuan seekor induk untuk menghasilkan anak dalam jumlah lebih dari 1 pada setiap kelahiran.

Kambing kacang merupakan kambing asli Indonesia dan Malaysia (Davendra dan Burns 1994). Performa kambing kacang menurut Widagdo (2010) adalah badan kecil dengan tinggi gumba pada jantan 60-65 cm dan betina 50-56 cm, bobot badan dapat mencapai 25 kg untuk jantan dan 20 kg untuk betina, telinga tegak, berbulu lurus dan pendek, baik betina maupun jantan memiliki tanduk yang pendek. Kambing kacang lebih banyak dipelihara oleh penduduk Indonesia karena mudah dalam pemeliharaan dan relatif lebih tahan terhadap penyakit. Populasi kambing di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 16 946 000 ekor (DPKH 2012). Hal tersebut menunjukkan kambing mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai penghasil daging.

(12)

2

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komposisi dan distribusi otot kambing kacang dan kambing peranakan etawah pada bobot sedang (16.49 kg).

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder mengenai komposisi dan distribusi otot kambing kacang dan kambing peranakan etawah yang ada di Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil. Total kambing PE jantan yang digunakan datanya sebanyak 10 ekor dan kambing kacang jantan yang digunakan datanya sebanyak 26 ekor yang dipotong pada bobot sedang (16.49 kg).

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2013 sampai Agustus 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut merupakan hasil pemotongan dan penguraian otot kambing PE dan kambing kacang berjenis kelamin jantan yang ada di Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil. Total ternak kambing PE yang digunakan datanya sebanyak 10 ekor dengan kisaraan bobot potong 14.22±0.92 kg dan kambing kacang yang digunakan datanya sebanyak 26 ekor dengan kisaran bobot potong 17.38± 2.23 kg.

Prosedur

Prosedur pengambilan data primer

Data yang diperoleh merupakan data bagian otot kambing kacang dan kambing PE meliputi forequarter dan hindquarter. Pemotongan dilakukan secara halal. Kepala dipotong pada sendi occipito-atlantis. Kaki depan dan kaki belakang dipisahkan pada sendi carpo-metacarpal dan sendi tarso-metatarsal. Proses menguliti sampai diperoleh karkas dilakukan dengan sangat teliti. Karkas ditimbang, kemudian dibungkus dalam kantong plastik yang diikat erat untuk mencegah penguapan dan disimpan dalam pendingin ± 2 oC, untuk diuraikan pada hari berikutnya (Herman 2004).

(13)

3 diuraikan menjadi otot, tulang, lemak dan jaringan ikat. Otot karkas adalah jumlah individu otot. Lemak karkas terdiri atas lemak subkutan, lemak antar otot, lemak ginjal dan lemak pelvis.

Metode penguraian karkas mengikuti petunjuk Butterfield (1963) dan identifikasi otot mengikuti petunjuk Butterfield dan May (1966). Individu otot dikelompokkan menjadi 9 kelompok otot baku (standard musle group) dan kelompok otot utama (expensive muscle group) adalah kelompok otot proksimal paha, otot sekitar tulang belakang dan otot proksimal kaki depan (Lohse et al.1971).

Data bobot potong, bobot karkas, hasil penguraian, rasio otot/tulang dan rasio otot/lemak, dinyatakan dengan rataan, simpangan baku (standard deviation) dan koefisien keragaman (coefisien of variation).

Prosedur pengambilan data sekunder

Data diperoleh dari penyortiran semua data yang ada. Data awal terdiri atas 29 ekor kambing kacang dan 12 ekor kambing PE. Berdasarkan pertimbangan kelengkapan data, maka didapat data sekunder sebanyak 26 ekor kambing kacang dan 10 ekor kambing PE.

Data-data tersebut kemudian dimasukkan dalam file excel untuk dilakukan analisis. Khusus untuk peubah distribusi otot, hanya 16 ekor kambing kacang dan 8 ekor kambing PE yang digunakan.

Rancangan

Model analisis yang akan digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan perbedaan bangsa kambing, yaitu kambing kacang dan kambing PE. Ulangan untuk perlakuan masing-masing secara berurutan adalah 26 dan 10 ekor kambing. Model matematika menurut Gaspersz (1994) adalah sebagai berikut:

Yij = µ + τi+ β(Xij - x̄) + εij Keterangan :

Y

ij = Komposisi karkas dan distribusi otot kambing berdasarkan perbedaan bangsa ke-i dan

ulangan ke-j

μ = Nilai rata-rata Komposisi karkas dan distribusi otot kambing

τi = Pengaruh aditif dari bangsa ke-i

β = Koefisien regresi yang menunjukkan ketergantungan Yij pada X ij

Xij = Pengukuran kovariat yang dihasilkan bangsa ke-i pada ulangan ke-j yang berkaitan

dengan Yij

x̄ = Nilai rata-rata covariable yang diukur

Εij

= Pengaruh galat percobaan dari perlakuan bangsa kambing ke-i pada ulangan ke-j

Analisis data

(14)

4

peenguraian, persentase lemak bawah kulit, persentase lemak antar otot, persentase lemak ginjal dan persentase lemak pelvis. Bobot setengah karkas (bobot karkas kanan) juga dijadikan covariable untuk data bobot dan persentase distribusi otot.

Peubah yang Diamati

1. Bobot Potong, Bobot potong adalah bobot tubuh ternak yang ditimbang sebelum pemotongan dan dipuasakan 12 jam;

2. Bobot dan Persentase Karkas, Bobot karkas adalah bobot tubuh ternak setelah dipotong dikurangi bobot darah, kepala, keempat kaki, kulit, isi rongga perut, isi rongga dada dan ekor (gram). Persentase karkas adalah hasil dari perhitungan bobot karkas dibagi bobot potong kemudian dikali seratus persen (%);

3. Bobot dan Persentase Jaringan Karkas, Persentase bagian otot, tulang, lemak dan jaringan ikat dihitung berdasarkan bobot karkas. Sedangkan persentase lemak dihitung berdasarkan bobot lemak total;

4. Bobot dan Persentase Distribusi Otot Karkas, Distribusi otot adalah pengelompokan otot ke dalam 9 kelompok otot baku (Gambar 1). Persentase distribusi otot adalah hasil perhitungan individu otot dibagi otot setengah karkas kemudian dikali seratus persen (%).

(15)

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Komposisi Karkas

Komposisi karkas terdapat pada Tabel 1. Karkas sebelah kiri diuraikan menjadi otot, lemak, tulang dan jaringan pengikat. Perkembangan otot, lemak dan tulang yang berbeda-beda menyebabkan berubahnya proporsi dan komposisi tubuh ternak dan karkas. Karkas adalah bagian tubuh ternak setelah dipisahkan dari darah, kepala, keempat kaki bagian bawah, kulit, paru-paru, tenggorokan, saluran pencernaan, saluran urine, jantung, limpa, hati dan jaringan-jaringan lemak yang melekat pada bagian-bagian tersebut (Lawrie 1995).

Bobot potong adalah bobot tubuh ternak sebelum dipotong. Kambing kacang dipotong dengan bobot rataan 17.38 kg sangat nyata lebih tinggi dibanding kambing PE dipotong dengan bobot rataan 14.22 kg (P<0.01).

Bobot karkas kambing kacang sebesar 6.78 kg sangat nyata lebih tinggi dibanding kambing PE sebesar 5.87 kg (P<0.01). Bobot karkas dipengaruhi oleh bobot potong. Faktor genetik dan lingkungan mempengaruhi laju pertumbuhan dan komposisi tubuh yang meliputi distribusi berat dan komposisi kimia komponen karkas (Soeparno 2005). Persentase karkas merupakan perbandingan bobot karkas dan bobot potong. Persentase karkas berdasarkan bobot potong pada kambing kacang 41.02% nyata lebih tinggi dari kambing PE sebesar 34.31% (P<0.01). Nilai persentase karkas kambing PE pada penelitian ini lebih kecil dibandingkan hasil dari Devendra dan McLeroy (1990) yaitu diantara 40%-50% untuk kambing di daerah tropis. Mourad et al. (2001), Harris et al. (2004), dan Dadi

et al. (2005), menyatakan bahwa bobot karkas dipengaruhi oleh umur, bangsa, pakan, dan kondisi ternak itu sendiri. Menurut Soeparno (1994), bangsa ternak yang mempunyai bobot potong besar akan menghasilkan bobot karkas yang besar juga. Hasil analisis peragam terhadap bobot dan persentase otot karkas tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P>0.05) antara kambing kacang dan kambing PE. Otot karkas merupakan komponen utama penyusun daging dan mempunyai struktur serta mempunyai fungsi sebagai penggerak. Bobot otot kambing kacang dan kambing PE pada penelitian ini sebesar 2.14 kg dan 2.10 kg. Persentase otot kambing kacang 65.10% dan kambing PE 63.25%.

(16)

6 Keterangan: (*) Angka-angka pada baris yang sama diolah berdasarkan Anova

(**) Angka-angka pada baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang berbeda berpengaruh nyata (P<0.05), sedangkan angka-angka pada baris yang sama yang diikuti oleh huruf kapital yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0.01). Data dikoreksi berdasarkan rata-rata bobot potong kambing pada 16.49 kg.

(***) Angka-angka pada baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang berbeda berpengaruh nyata (P<0.05), sedangkan angka-angka pada baris yang sama yang diikuti oleh huruf kapital yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0.01). Data dikoreksi berdasarkan rata-rata bobot setengah karkas pada 3.27 kg.

(17)

7 Sebagai akibat perbedaan dalam perlemakan, maka bobot karkas yang sama, karkas domba tampak lebih pendek dan lebih berisi, sedangkan karkas kambing lebih panjang dan lebih kurus. Bobot dan persentase jaringan ikat karkas menunjukkan bahwa kambing PE sangat nyata lebih tinggi sebesar 4.21% dibanding dengan kambing kacang sebesar 2.72% (P<0.01). Berdasarkan Stankov et al. (2002) menyatakan bahwa jaringan ikat dapat berbeda antar bangsa kambing.

Komponen lemak bawah kulit, lemak antar otot dan lemak pelvis pada penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05) baik bobot maupun persentasenya. Namun kambing kacang nyata lebih tinggi persentase lemak ginjalnya dibandingkan kambing PE. Lemak ginjal adalah lemak yang paling awal dideposisi (masak dini) dalam karkas ternak (Wariss 2000). Persentase lemak ginjal berdasarkan bobot setengah karkas pada penelitian ini yaitu kambing kacang 17.70% dan kambing PE 9.92%. Meningkatnya bobot tubuh, persentase karkas meningkat, persentase otot dan lemak meningkat dan persentase tulang berkurang. Berdasarkan pertumbuhan maksimumnya, jaringan tubuh mempunyai urutan tumbuh berdasarkan umurnya adalah 1) jaringan syaraf, 2) tulang, 3) otot dan 4) lemak. Lemak menumpuk diberbagai depot dengan kecepatan yang berbeda dengan umurnya mempunyai urutan 1) lemak interium, 2) lemak ginjal, 3) lemak antar otot (intermusular fat) dan 4) lemak bawah kulit (subcutaneous fat). Dengan meningkatnya bobot lemak, maka persentase lemak subkutan dan intermuskuler berkurang, persentase lemak ginjal dan pelvis bertambah (Herman 1981).

Bobot Distribusi Otot

Berdasarkan komposisi karkasnya, maka dengan meningkatnya bobot tubuh, persentase karkas bertambah, disertai dengan berkurangnya persentase tulang, bertambahnya persentase otot dan lemak. Otot karkas adalah jumlah semua individu otot yang diperoleh dari penguraian secara anatomis. Otot termasuk komponen tubuh yang lebih dahulu berkembang dibandingkan dengan lemak, tetapi bila dibandingkan dengan tulang maka tulang lebih dahulu berkembang. Adanya kecepatan pertumbuhan yang berbeda ini menyebabkan berubahnya proporsi dan komposisi tubuh ternak (Berg dan Butterfield 1976). Kambing kacang mempunyai tubuh dan kaki yang lebih pendek, sedangkan kambing PE mempunyai tubuh dan kaki yang lebih panjang.

(18)
(19)
(20)
(21)

11 Hasil analisis peragam dengan menggunakan bobot karkas kanan sebagai covariable menunjukkan bahwa bobot kelompok otot 1 kambing kacang sebesar 495.60 g sangat nyata lebih tinggi dibanding kambing PE sebesar 410.82 g (P<0.01). Hasil analisis berikutnya menunjukkan bobot M. semimembranosus kambing kacang sebesar 65.43 g sangat nyata lebih tinggi dibanding kambing PE 49.99 g (P<0.01). M. semimembranosus memiliki bobot rata-rata yang paling besar dibandingkan otot yang lain pada kelompok 1. Hasil analisis berikutnya menunjukkan bobot M. longissimus dorsi kambing kacang sebesar 146.30 g nyata lebih tinggi dibanding kambing PE sebesar 108.71 g (P<0.05). Otot longissimus dorsi memiliki bobot yang paling tinggi dibandingkan otot lainnya. M. longissimus dorsi merupakan otot dalam proporsi tertinggi dan memberikan sumbangan yang penting bagi ternak pedaging. Kambing PE merupakan ternak tipe perah sehingga otot longissimus dorsi kurang berkembang dibanding kambing kacang yang tipe pedaging. Secara umum kelompok otot 1 lebih besar dibandingkan kelompok otot yang lain karena terdapat otot paha yang paling besar.

Persentase Distribusi Otot

Kelompok 1, 3 dan 5 adalah kelompok otot utama yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi (expensive muscle group). Hasil analisis peragam tidak menunjukkan berbeda nyata (P>0.05) pada persentase kelompok otot utama pada kambing kacang dan kambing PE. Kambing kacang memiliki rataan persentase 52.15% dan kambing PE 51.47%. Rataan persentase distribusi otot kambing kacang dan kambing PE yang dipotong pada bobot potong 16.49 kg terdapat pada Tabel 3.

Distribusi otot karkas kelompok otot utama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Namun secara umum, kelompok otot 1 merupakan bagian yang paling tinggi dengan kisaran rataan 24.74% pada kambing kacang dan 23.71% pada kambing PE dari total otot karkas. Kelompok 1 adalah otot yang terdapat di bagian proksimal kaki belakang (daerah paha), daerah kaki belakang dikenal memiliki indeks perdagingan yang lebih tinggi. Hal tersebut yang menyebabkan persentase daging pada daerah ini lebih tinggi dibanding kelompok otot lainnya. Fungsi kelompok otot proksimal paha sebagai penggerak juga sebagai tenaga pendorong tubuh yang lebih besar.

(22)
(23)
(24)

14

Otot setengah karkas 100 100

Keterangan: * Angka-angka pada baris yang sama diikuti oleh huruf kecil yang berbeda berpengaruh nyata (P<0.05), sedangkan angka-angka pada baris yang sama yang diikuti oleh huruf kapital yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0.01), data dikoreksi berdasarkan rata-rata bobot setengah karkas kambing pada 3076.46 g. SD = standar deviasi, KK = koefisien keragaman.

(25)

15

SIMPULAN

Simpulan

Pada bobot potong sedang, yaitu yang disamakan pada 16.49 kg, kambing kacang mempunyai persentase karkas dan lemak ginjal yang lebih tinggi dibanding kambing PE (41.02 ± 0.66 vs 34.31 ± 1.17 dan 17.70 ± 1.19 vs 9.92 ± 2.24). Bobot kelompok 1 (proksimal paha) pada kambing kacang lebih berat dibanding kambing PE. Persentase semua kelompok otot antar bangsa kambing mempunyai proporsi yang relatif sama kecuali kelompok 2 yaitu persentase otot distal paha kambing PE lebih besar dibanding kambing kacang yang dipotong pada bobot 16.49 kg.

DAFTAR PUSTAKA

Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2011. Inovasi ternak dan kultur jaringan menambah pendapatan petani [19 Desember 2013]. Tersedia dari http://www.litbang.deptan.go.id/download/one/141/file/Agroinovasi-19-Oktober-201.pdf.

Butterfield RM. 1963. Estimation of carcase compotion. The anatomical approach. Symposium on Carcase Composition and Appraisal of Meat animals. P. 4-1 to p. 4-14.

Butterfield RM, May NDS. 1966. Muscles of the Ox. Autralia (AUS): Niversity of Queensland Pr.

Berg RT, Butterfield RM. 1976. New Concepts of Cattle Growth. Sydney (AUS): Sydney University Pr.

Butterfield RM. 1988. The New Concepts of Sheep Growth. Sydney (AUS): The Department of Veterinary Anatomy, University of Sydney.

Dadi H, Woldu T, Lema T. 2005. Comparison of carcass characterics of Borana and Arsi-Bale Goat under different duration of feedlot management. LRRD 17(12) [4 Desember 2013]. Tersedia dari http://www.cipav.org.co./

lrrd/lrrd17/12/dadi17137.htm.

Devendra C, Mcleroy GB. 1990. Goat and Sheep Production in the Tropics. Singapura (SG): Longman

Devendra C, Burns M. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Terjemahan: IDK Harya Putra. Bandung (ID): Penerbit ITB.

[DPKH] Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2012. Statistik Peternakan. Bina Produksi Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta (ID): Ditjennak.

Gaspersz V. 1994. Metode Perancangan Percobaan. Bandung (ID): CV ARMICO.

Harris I. 2004. Pengaruh sengorganik dalam bahan pakan terhadap konsumsi bahan kering dan penampilan karkas kambing kacang. J. Trop. Anim. Agric. 29(3):80-86.

(26)

16

Herman R. 1993. Perbandingan pertumbuhan, komposisi tubuh dan karkas antara domba priangan dan ekor gemuk [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Herman R. 2003a. Komposisi dan distribusi otot karkas kambing peranakan etawah. Media Kedokteran Hewan 19(1):31-60.

Herman R. 2003b. Komposisi dan distribusi otot karkas kambing kacang jantan. Jurnal Peternakan dan Lingkungan 9(1):53-60.

Herman R. 2004. Komposisi dan distribusi otot karkas domba priangan jantan dewasa. J. Indon. Trop. Anim. Agric. 29(2):57-64.

Lawrie RA. 1995. Ilmu Daging. Ed ke-5. Terjemahan: Parakasi A. Jakarta (ID): UI Pr.

Lohse CL, Moss FP, Butterfield RM. 1971. Growth patterns of muscles of merino sheep from birth to 517 Days. Anim. Prod. 23:117-126.

Mourad M, G Gbanamou, and IB Balde. 2001. Carcass characteristics of West African dwarf goat under extensive system. Small Ruminant Reaseacrh 42: 83-86.

Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Pr.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Ed ke-4. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Pr.

Stankov IVK, Todorov NA, Mitev JE, Miteva TCH M. 2002. Study on Some Qualitative Features of Meat From Young Goat of Bulgarian Breeds and Crossbreeds of Goats Slaughtered at Various Ages. Asian-Aust. J. Anim. Sci. Vol 15, No. 2:283-289.

Warris PD. 2000. Meat Science. An Introductory Text. Oxon (UK): CABI Publishing.

Widagdo D. 2010. Untung Ganda Ternak Peranakan Etawah. Cetakan pertama. Klaten (ID): Penerbit dan Percetakan Sahabat.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil uji analisis ragam bobot potong 1 Hasil uji analisis ragam bobot potong

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 71.890 71.890 18.51 0.000

Galat 34 132.047 3.884

Total 35 203.937

(27)

17 Lampiran 2 Hasil uji analisis peragam komposisi karkas dengan data dikoreksi

berdasarkan rataan bobot potong 1 Hasil uji analisis peragam bobot karkas

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 3 868 843.26 3 868 843.26 13.68 0.0008 Bobot potong 1 32 441 274.17 32 441 274.17 114.73 <.0001 Galat 33 9 331 331.99 282 767.64

Total 35 85 955 500.00

Keterangan: *) Berbeda Sangat Nyata (P<0.01)

2 Hasil uji analisis peragam bobot setengah karkas

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 761 436.948 761 436.948 11.60 0.0018 Bobot potong 1 7 576 027.831 7 576 027.831 115.38 <.0001

Galat 33 2 166 806.78 65 660.81

Total 35 19 448 172.22

Keterangan: *) Berbeda Sangat Nyata (P<0.01)

Lampiran 3 Hasil uji analisis peragam komposisi karkas dengan data dikoreksi berdasarkan bobot setengah karkas

1 Hasil uji analisis peragam bobot otot

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 4 100.309 4 100.309 0.29 0.5912 Bobot setengah karkas 1 5 024 525.826 5 024 525.826 360.47 <.0001

Galat 33 459 977.19 13 938.70

Total 35 10 902 680.28

2 Hasil uji analisis peragam bobot tulang

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 741.55874 741.55874 0.34 0.5640

Bobot setengah karkas 1 78 616.23204 78 616.23204 36.00 <.0001

Galat 33 72 062.5218 2 183.7128

Total 35 208 939.0000

3 Hasil uji analisis peragam bobot lemak

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 2 784.9151 2 784.9151 0.34 0.5618 Bobot setengah karkas 1 326 894.8293 326 894.8293 40.33 <.0001 Galat 33 267 503.296 8 106.160

(28)

18

4 Hasil uji analisis peragam bobot jaringan pengikat

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 3 364.189946 3 364.189946 12.03 0.0015 Bobot setengah karkas 1 105.542449 105.542449 0.38 0.5431

Galat 33 9 225.35701 279.55627

Total 35 14 470.94972

Keterangan: *) Berbeda Sangat Nyata (P<0.01)

5 Hasil uji analisis peragam bobot recovery

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 132.727 132.727 0.02 0.8914 Bobot setengah karkas 1 9 626 861.412 9 626 861.412 1 372.73 <.0001 Galat 33 231 426.02 7 012.91

Total 35 19 549 174.82

6 Hasil uji analisis peragam bobot lemak bawah kulit

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 244.84756 244.84756 0.19 0.6626

Bobot setengah karkas 1 41 639.70775 41 639.70775 32.96 <.0001

Galat 33 41 685.2425 1 263.1892

Total 35 116 287.9998

7 Hasil uji analisis peragam bobot lemak antar otot

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 207.81711 207.81711 0.16 0.6890 Bobot setengah karkas 1 65 235.99626 65 235.99626 51.16 <.0001

Galat 33 42 078.4574 1 275.1048

Total 35 183 098.4275

8 Hasil uji analisis peragam bobot lemak ginjal

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 819.474808 819.474808 1.01 0.3212

Bobot setengah karkas 1 9 426.034513 9 426.034513 11.67 0.0017

Galat 33 26 663.21264 807.97614

Total 35 54 953.09639

9 Hasil uji analisis peragam bobot lemak pelvis

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 28.3613927 28.3613927 0.76 0.3907 Bobot setengah karkas 1 194.7276046 194.7276046 5.20 0.0292

Galat 33 1 236.959857 37.483632

(29)

19 10 Hasil uji analisis peragam rasio otot/tulang

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 0.15255697 0.15255697 2.08 0.1587

Bobot setengah karkas 1 3.56080886 3.56080886 48.54 <.0001

Galat 33 2.42080652 0.07335777

Total 35 11.91188889

11 Hasil uji analisis peragam rasio otot/lemak

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 38.13338005 38.13338005 9.19 0.0047

Bobot setengah karkas 1 10.27837532 10.27837532 2.48 0.1251

Galat 33 136.9277301 4.1493252

Total 35 289.3996306

Keterangan: *) Berbeda Sangat Nyata (P<0.01)

Lampiran 4 Hasil uji analisis peragam persentase komposisi karkas dengan data dikoreksi berdasarkan rataan bobot potong

1 Hasil uji analisis peragam persentase karkas

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 210 176 896.1 210 176 896.1 21.23 <.0001 Bobot potong 1 27 842 400.4 27 842 400.4 2.81 0.1030

Galat 33 326 776 537.7 9 902 319.3

Total 35 834 671 102.2

Keterangan: *) Berbeda Sangat Nyata (P<0.01)

Lampiran 5 Hasil uji analisis peragam persentase komposisi karkas dengan data dikoreksi berdasarkan rataan bobot setengah karkas

1 Hasil uji analisis peragam persentase otot

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 12.44921002 12.44921002 1.02 0.3194

Bobot setengah karkas 1 33.01354023 33.01354023 2.71 0.1092

Galat 33 402.0329252 12.1828159

Total 35 549.9584750

2 Hasil uji analisis peragam persentase tulang

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 13.80456355 13.80456355 7.04 0.0122

Bobot setengah karkas 1 80.10974071 80.10974071 40.83 <.0001

Galat 33 64.7543654 1.9622535

Total 35 346.0086889

(30)

20

3 Hasil uji analisis peragam persentase lemak

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 15.70365808 15.70365808 2.93 0.0963

Bobot setengah karkas 1 39.28353043 39.28353043 7.33 0.0107

Galat 33 176.8733834 5.3597995

Total 35 356.6840222

4 Hasil uji analisis peragam persentase jaringan pengikat

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 7.96391642 7.96391642 34.77 <.0001

Bobot setengah karkas 1 3.79860766 3.79860766 16.58 0.0003

Galat 33 7.55942080 0.2290733

Total 35 46.55109722

Keterangan: *) Berbeda Sangat Nyata (P<0.01)

5 Hasil uji analisis peragam susut karena penguraian

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 0.77129266 0.77129266 0.17 0.6794

Bobot setengah karkas 1 1.76694928 1.76694928 0.40 0.5323

Galat 33 146.3571969 4.4350666

Total 35 154.7163000

6 Hasil uji analisis peragam persentase lemak bawah kulit

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 9.1482334 9.1482334 0.16 0.6950 Bobot setengah karkas 1 113.8772198 113.8772198 1.95 0.1721

Galat 33 1 929.118034 58.458122

Total 35 2 083.667156

7 Hasil uji analisis peragam persentase lemak antar otot

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 142.1786396 142.1786396 2.04 0.1624

Bobot setengah karkas 1 40.5798482 40.5798482 0.58 0.4506

Galat 33 2 297.348700 69.616627

Total 35 2876.383164

8 Hasil uji analisis peragam persentase lemak ginjal

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 219.1281579 219.1281579 7.54 0.0097

Bobot setengah karkas 1 4.9913410 4.9913410 0.17 0.6812

Galat 33 958.765565 29.053502

Total 35 1 312.870900

(31)

21 9 Hasil uji analisis peragam persentase lemak pelvis

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 0.02114220 0.02114220 0.01 0.9340 Bobot setengah karkas 1 4.28294474 4.28294474 1.41 0.2437

Galat 33 100.3233106 3.0401003

Total 35 108.0662556

Lampiran 6 Hasil uji analisis peragam kelompok otot 1 sampai dengan 9 dengan data dikoreksi berdasarkan bobot setengah karkas

1 Hasil uji analisis peragam bobot kelompok 1

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bobot setengah karkas 1 3 125.762718 3 125.762718 24.98 <.0001

Galat 21 2 627.801657 125.133412

Total 23 8 631.916250

3 Hasil uji analisis peragam bobot kelompok 3

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 6 149.42280 6 149.42280 2.94 0.1014 Bobot setengah karkas 1 21 338.02409 21 338.02409 10.19 0.0044

Galat 21 43 994.2853 2 094.9660

Total 23 109 978.2096

4 Hasil uji analisis peragam bobot kelompok 4

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 2 072.73660 2 072.73660 2.38 0.1382 Bobot setengah karkas 1 12 209.41596 12 209.41596 13.99 0.0012 Galat 21 18 320.93404 872.42543

Total 23 50 817.31333

5 Hasil uji analisis peragam bobot kelompok 5

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 1 668.09559 1 668.09559 0.37 0.5477 Bobot setengah karkas 1 43 141.69644 43 141.69644 9.66 0.0053

Galat 21 93 826.4217 4 467.9248

(32)

22

6 Hasil uji analisis peragam bobot kelompok 6

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 125.318439 125.318439 0.61 0.4449

Bobot setengah karkas 1 2 828.985773 2 828.985773 13.69 0.0013

Galat 21 4 340.96235 206.71249

Total 23 10198.90000

7 Hasil uji analisis peragam bobot kelompok 7

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 412.749440 412.749440 2.22 0.1512

Bobot setengah karkas 1 2 042.035755 2 042.035755 10.98 0.0033

Galat 21 3 906.250495 186.011928

Lampiran 7 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok otot 1 sampai dengan 9 dengan data dikoreksi berdasarkan bobot setengah karkas

1 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok 1

2 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok 2

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 1.14410391 1.14410391 10.64 0.0037

Bobot setengah karkas 1 0.00003030 0.00003030 0.00 0.9868

Galat 21 2.25771970 0.10751046

Total 23 4.06738333

(33)

23

3 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok 3

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 0.74464407 0.74464407 0.25 0.6237

Bobot setengah karkas 1 1.56302078 1.56302078 0.52 0.4786

Galat 21 63.05774172 3.00274961

Total 23 64.63689583

4 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok 4

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 0.97621241 0.97621241 1.08 0.3096

Bobot setengah karkas 1 2.42791278 2.42791278 2.70 0.1154

Galat 21 18.90667472 0.90031784

Total 23 27.31299583

5 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok 5

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 1.70198810 1.70198810 2.08 0.5389

Bobot setengah karkas 1 2.24402158 2.24402158 48.54 0.4811

Galat 21 91.59710342 4.36176683

Total 23 94.08480000

6 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok 6

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 0.20102187 0.20102187 0.98 0.3337

Bobot setengah karkas 1 0.05492427 0.05492427 0.27 0.6104

Galat 21 4.31091948 0.20528188

Total 23 4.51436250

7 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok 7

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 0.06117642 0.06117642 0.24 0.6324

Bobot setengah karkas 1 0.18920392 0.18920392 0.73 0.4030

Galat 21 5.45355858 0.25969327

Total 23 6.06089583

8 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok 8

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 0.03690533 0.03690533 0.05 0.8182

Bobot setengah karkas 1 0.14809382 0.14809382 0.22 0.6458

Galat 21 14.30483743 0.68118273

(34)

24

9 Hasil uji analisis peragam persentase kelompok 9

Sumber Keragaman DB JK KT F Hitung Pr > F

Bangsa 1 0.38708664 0.38708664 0.25 0.6198

Bobot setengah karkas 1 2.89139063 2.89139063 1.89 0.1832

Galat 21 32.05369687 1.52636652

Total 23 39.32529583

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 11 Januari 1990 di Pangkalan Bun. Penulis merupakan anak ketiga dari pasangan Bapak Gozali Siregar dan Ibu Mardiana. Pendidikan formal penulis dimulai dari SDN Sidorejo 4 Pangkalan Bun tahun 1996 hingga tahun 2002. Kemudian penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Arut Selatan sejak tahun 2002 hingga tahun 2005. Pendidikan selanjutnya di SMAN 1 Pangkalan Bun dari tahun 2005 hingga tahun 2008.

Gambar

Tabel 1  Komposisi karkas kambing kacang dan kambing PE pada bobot sedang
Tabel 2 Distribusi otot kambing kacang dan kambing PE yang dipotong pada      bobot sedang (g)
Tabel 3 Persentase distribusi otot kambing kacang dan kambing PE yang

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 11. User memilih bahan yang digunakan untuk membuat sate, ketika user memilih bahan yang benar maka list bahan yang ada disebelah kanan akan hilang dan akan tambah 1 skor,

Setelah diperoleh pemikiran desain, selanjutnya akan dikembangkan suatu nuansa yang tercipta dari pengaplikasian tema ramah lingkungan pada elemen pembentuk ruang maupun

Ketika Anda memesan suku cadang, Anda dianjurkan untuk mencalal nomor dan nama suku cadang yang lerdapat di dalam Buku Kalalog ini dengan benar.. Semua perubahan atau

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar lipid Ulva fasciata fasa kloroform dan metanol terhadap

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala madrasah dan

ASTC (Ariyanti Skills and Training Center) hadir sebagai bukti kepedulian terhadap permasalahan negeri yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi

penulis akan menciptakan sebuah karya seni yang bersifat fungsional berupa Softcase Drumset dengan berbahan dasar kulit nabati yang nantinya akan diproses

Koreksi penuh pada peta laut dilakukan secara periodik dan akan menghasilkan peta edisi baru/ diperbarui yang dimutakhirkan oleh kumpulan informasi dalam Berita Pelaut (Notices