ANALISIS KINERJA KEUANGAN KPRI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh
Faradina Prastika
08610271
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul :
“
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KPRI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
”
. Skripsi ini disusun untuk memenuhi serta
melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, program studi Manajemen
pada Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memberi sebaik mungkin
namun demikian, penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan
pengetahuan serta pengalaman penulis. Sehingga masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini, maka dari itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi
ini. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.
Bapak Dr. H. Muhajir Efendi, MAP selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang.
2.
Bapak Dr. Nazaruddin Malik, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Ibu Dra. Aniek Rumijati, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas
4.
Ibu Dra. Erna Retna Rahadjeng, MM, AFP selaku Dosen Pembimbing
pertama yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga serta kesabarannya
dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga dapat
terselesaikannya tugas akhir ini.
5.
Bapak Drs. Wiyono, MM selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah
memberikan bimbingan serta petunjuk dengan sabar hingga penulisan skripsi
ini selesai.
6.
Ibu Uci Yuliati selaku Dosen Wali Kelas E Manajemen 2008 yang telah
memberikan bantuan dan nasehat selama menempuh perkuliahan.
7.
Bapak/ Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan pengetahuan selama
masa perkuliahan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
8.
Pengurus KPRI universitas Brawijaya Malang yang telah bersedia dan bekerja
sama dengan baik dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
9.
Ayah Suryadi, dan ibu Nadifa serta Adekku tercinta Hikal, Viki, Levi yang
menjadi motivasi dan penyemangat bagi penulis. Terima kasih atas do’a, kasih
sayang, cinta yang tiada henti, dan wejangan yang telah diberikan selama ini,
semoga jerih payah kalian mendapatkan pahala dan karunia dari Allah SWT.
10.
Rendra Bangun Wijaya yang sampai saat ini dengan sabar dan ikhlas
menemani serta memberikan semangat bagi penulis, terima kasih atas
dukungan dan rasa sayangnya,
11.
M. Dwi Ferdiansyah dan Yulianto Arisandi, terima kasih telah menjagaku dan
12.
Sahabat-sahabatku Anis, Herlin, dan Risma. Terima kasih atas semangat yang
kalian berikan selama kita kuliah dulu
13.
Teman-teman kelas
E “Ricuh Community” lanjutkan perjuangan kalian, masa
depan ada ditangan kita kawan..
14.
Teman teman kos adenium (Tiwi, Eka, Ninda, Tari, Heni, Umi’, Ayi’, Evi,
Dria, Zenni dan semua adek kos), Terima kasih atas Motivasi dan Semangat
kalian semua.
15.
Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
berkenan memberika bantuan kepada penulis. Semoga ALLah SWT membalas
segala kebaikan anda semua.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan yang disebabkan keterbatasan peneliti, oleh karena itu peneliti
mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang
membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang, 10 Desember 2012
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
KARTU KENDALI KONSULTASI ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian ... 1
B.
Rumusan Masalah ... 6
C.
Batasan Masalah... 6
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Landasan Penelitian Terdahulu ... 8
B.
Tinjauan Teori ... 9
1.
Kinerja Keuangan... 12
2.
Pengukuran Kinerja ... 13
C.
Kerangka Pikir ... 23
BAB III. METODE PENELITIAN
A.
Lokasi Penelitian ... 25
B.
Jenis Penelitian ... 25
C.
Sifat Penelitian ... 25
D.
Definisi Operasional Variabel ... 25
E.
Jenis dan Sumber Data ... 38
F.
Teknik Pengumpulan Data ... 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Koperasi... 43
1.
KPRI Universitas Brawijaya Malang ... 43
2.
Hasil Analisis Data ... 45
a.
Permodalan ... 45
b.
Rasio Kualitas Aktiva Produktif ... 49
c.
Hasil Analisis Aspek Manajemen ... 53
d.
Rasio Efisiensi ... 53
e.
Rasio Likuiditas ... 57
f.
Rasio Kemadirian Dan Pertumbuhan ... 59
g.
Jatidiri Koperasi ... 61
B.
Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 76
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data SHU (Sisa Hasil Usaha) dan Pendapatan KPRI
Brawijaya Tahun 2009
–
2011 ... 4
Tabel 3.1 Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP ... 38
Tabel 4.1 Jumlah Anggota KPRI Universitas Brawijaya Malang ... 41
Tabel 4.2 Modal Sendiri KPRI Universitas Brawijaya Malang ... 44
Tabel 4.3 Total Aktiva KPRI Universitas Brawijaya Malang ... 44
Tabel 4.4 Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI Universitas Brawijaya Malang ... 45
Tabel 4.5 Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset ... 46
Tabel 4.6 Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Yang Berisiko 47
Tabel 4.7 Rasio Kecukupan Modal Sendiri ... 48
Tabel 4.8 Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume
Pinjaman Diberikan ... 49
Tabel 4.9 Rasio Risiko Pinjaman yang bermasalah terhadap pinjaman
yang diberikan ... 50
Tabel 4.10 Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah ... 51
Tabel 4.11 Rasio pinjaman yang beresiko terhadap pinjaman yang diberikan 52
Tabel 4.12 Hasil Analisis Aspek Manajemen ... 53
Tabel 4.13 Rasio Biaya Operasional Anggota Terhadap Partisipasi Bruto ... 54
Tabel 4.14 Rasio Beban Usaha terhadap SHU kotor ... 55
Tabel 4.15 Rasio Efisiensi Pelayanan ... 56
Tabel 4.16 Rasio Kas ... 57
Tabel 4.17 Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima ... 58
Tabel 4.18 Rasio Rentabilitas Aset ... 59
Tabel 4.19 Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ... 60
Tabel 4.20 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 61
Tabel 4.21 Rasio Partisipasi Bruto ... 62
Tabel 4.23 Skor Keseluruhan Penilaian Kinerja Koperasi Pada KPRI
Universitas Brawijaya Malang ... 63
Tabel 2.24 Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP ... 65
Tabel 4.25 Hasil Pengukuran Kinerja KPRI Universitas Brawijaya Malang .. 66
DAFTAR PUSTAKA
Gill O. James dan Chatton Moira, 2003.
Memahami Laporan Keuangan
. Jakarta:
Penerbit PPM.
Hadhikusuma Rahardja, 2000.
Hukum Koperasi Indonesia
. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Hanafi M. Mamduh dan Halim Abdul, 2003.
Analisis Laporan Keuangan
. Edisi
Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009.
Standar Akuntansi Keuangan
. Jakarta. Salemba
Empat.
Martono dan Harjito. 2002.
Manajemen Keuangan
. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Ekonosia.
Mardiasmo, 2002,
Akuntansi Sektor Publik
,
Edisi Pertama, Penerbit ANDI
Yogyakarta.
Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah
No.14/Per/M.KUKM/XII/2008
S. Munawir, 2007.
Analisa Laporan Keuangan
. Edisi Keempat. Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta
Subramanyan K. R dan Wild J. Jhon, 2010.
Analisis Laporan Keuangan
. Edisi 10.
Jakarta: Salemba Empat.
Sukarno, Edy. 2000.
Sistem Pengendalian Manajemen: Suatu Pendekatan
Praktis
.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tampubolon, Manahan, 2005,
Manajemen Keuangan (Finance Management),
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Koperasi memiliki peranan yang cukup penting dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kepada anggotanya.
Untuk itu koperasi harus menjalankan usahanya dalam kondisi yang sehat,
profesional, dan menerapkan manajemen usaha yang benar. Koperasi
terdiri atas produsen kecil yang tergabung secara sukarela untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling bertukar jasa secara kolektif dan
menanggung resiko bersama dengan mengerjakan sumber-sumber yang
disumbangkan oleh anggota.
Koperasi dibentuk bukan karena mencari keuntungan semata tetapi
untuk memenuhi keperluan anggotanya. Koperasi merupakan badan usaha
yang sesuai dengan demokrasi eknomi bangsa Indonesia yaitu dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat, oleh karena itu koperasi perlu dibina secara
profesional baik dalam bidang organisasi maupun bidang usahanya, dan
koperasi merupakan salah satu pelaku ekonomi yang cukup berkembang
pesat pada saat ini, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menemukan
koperasi disetiap daerah.
Tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Saat ini koperasi sudah
2
persaingan diantara koperasi tersebut. Untuk mengantisipasi persaingan
antar koperasi maupun badan usaha lainnya, diperlukan suatu sistem
pengolahan dan manajemen koperasi yang baik.
Kinerja pada dasarnya suatu bentuk pencapaian dari segala bentuk
aktivitas yang dilakukan oleh koperasi, sehingga dapat ditentukan tingkat
efektivitas usaha yang dilakukan. Melalui analisis kinerja maka dapat
ditentukan besarnya jaminan yang diberikan pihak manajemen koperasi
dalam meningkatkan pencapaian tujuan dalam hal ini mengenai
meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi. Untuk mengukur kinerja
koperasi tersebut perlu perhitungan yang menggunakan analisis laporan
keuangan. Aspek keuangan sebagai salah satu sumber daya strategis untuk
menjalankan usaha kelangsungan hidup koperasi. Selain itu dapat
menentukan berbagai kemungkinan perolehan sumber dana dengan biaya
relatif murah, serta untuk membiayai berbagai kegiatan sesuai dengan
prioritas yang telah dilakukan. Analisis rasio merupakan suatu alat untuk
mengukur apakah unit usaha tersebut likuid dalam menjalankan usahanya.
Alat analisis rasionya yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage,
rasio profitabilitas.
Kinerja koperasi merupakan gambaran kondisi keuangan pada
periode tertentu, kinerja keuangan koperasi sangat penting bagi berbagai
pihak seperti kreditur, analis, konsultan, pialang, pemerintah dan pihak
manajemen sendiri guna memberikan gambaran keadaan yang nyata
3
merupakan penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi,
bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standart dan kriteria
yang sudah ditetapkan.
Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor
yang penting dalam perusahaan atau koperasi. Selain digunakan untuk
menilai keberhasilan suatu perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat
digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam
perusahaan, misalnya untuk tingkat gaji karyawan yang dalam koperasi
digunakan untuk menghitung nilai SHU. Pihak manajemen juga dapat
menggunakan pengukuran kinerja sebagai alat untuk mengevaluasi pada
periode lalu.
Analisis kinerja keuangan mempunyai tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh perkembangan usaha antar koperasi tersebut dari tahun
ketahun, dan efektifitas pengelolaan koperasi, dengan diketahui tingkat
perubahan keuangan baik modal, laba, maupun Sisa Hasil Usaha (SHU)
yang dibagikan, sehingga dapat mengetahui kondisi atau prospek koperasi
dimasa mendatang. Analisis kinerja keuangan yang digunakan untuk
menilai prestasi manajemen dalam mengelola usaha koperasi tersebut.
Melalui analisis terhadap kinerja maka dengan sendirinya akan diketahui
secara menyeluruh atas upaya koperasi untuk memanfaatkan berbagai
bentuk sumber daya yang dimiliki baik finansial maupun non finansial
4
pedoman pengambilan kebijakan yang ditentukan oleh manajemen
koperasi.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) adalah salah satu
jenis koperasi di Indonesia. KPRI berperan dalam membangun potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya yaitu pegawai negeri sipil
dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial. KPRI juga berperan aktif dalam upaya mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat serta memperkokoh
perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.
Berdasarkan laporan keuangan KPRI Brawijaya pada tiga tahun
terakhir 2009, 2010, 2011 menunjukan bahwa setiap tahunnya mengalami
kenaikan SHU (Sisa Hasil Usaha) namun demikian peningkatan SHU
tersebut berbanding terbalik dengan jumlah pendapatan yang diperoleh
koperasi. Berikut adalah data SHU dan pendapatan pada KPRI Brawijaya
tahun 2009 sampai 2011 dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Data SHU (Sisa Hasil Usaha) dan Pendapatan KPRI Brawijaya Tahun 2009 -2011
Tahun SHU KPRI
(Rp)
Pendapatan (Rp)
2009 295.324.465 6.395.497.977
2010 448.946.988 5.887.239.692
2011 492.551.760 5.760.028.287
Sumber: Laporan Keuangan KPRI Brawijaya
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah Sisa
Hasil Usaha yang diberikan kepada anggota, kondisi tersebut dikarenakan
5
secara langsung jumah SHU yang diterima mengalami peningkatan.
Namun demikian apabila ditinjau dari segi pendapatan menunjukkan
bahwa adanya jumlah yang mengalami penurunan, kondisi tersebut
disebabkan pada periode tersebut koperasi berusaha menutup biaya
operasional koperasi yang dikeranakan banyaknya piutang yang berasal
dari anggota yang belum tertagih. Kondisi tersebut menjadikan penurunan
atas pendapatan yang diperoleh oleh koperasi dan tidak terdapat
keseimbangan antara jumlah pendapatan dengan SHU yang diberikan
kepada anggota.
Berdasarkan fenomena tersebut maka apabila pihak manajemen
koperasi tidak mampu melakukan pengendalian atas kinerja koperasi
terkait dengan upaya peningkatan pendapatan maka dengan sendirinya
aktivitas koperasi tidak dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan koperasi tersebut
membutuhan berbagai pertimbangan, penghitungan, serta analisis yang
cukup matang untuk memastikan tingkat resiko dan pengambilan
keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan serta bisa mengetahui
dan membandingkan bagaimana kondisi kinerja keuangan koperasi
tersebut.
Pengukuran atas kinerja keuangan KPRI Brawijaya dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengamnbilan kebijakan terkait dengan
upaya peningkatan pencapaian tujuan yaitu dengan memaksimalkan
6
dapat secara tepat untuk menentukan langkah-langkah terkait dengan
upaya untuk memaksimalkan tujuan koperasi. Berdasarkan uraian yang
telah dipaparkan, serta mengingat pentingnya kinerja keuangan bagi
berkembangnya usaha koperasi, maka penulis memilih judul “ Analisis
Kinerja Keuangan Koperasi pada KPRI Universitas Negeri Brawijaya”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana kinerja keuangan KPRI Universitas Brawijaya Negeri Malang?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka penelitian lebih dibatasi oleh beberapa batasan
masalah :
1. Penelitian mengenai analisis kinerja tahunan
2. Penelitian dilakukan dengan dengan menggunakan laporan keuangan
tahun 2009-2011
3. Alat analisis data menggunakan Peraturan Mentri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
4. Analisis yang dilakukan hanya dilakukan pada unit simpan pinjam
7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui kinerja keuangan KPRI Univ. Brawijaya
2. Manfaat penelitian
a. Bagi Mananjemen KPRI Universitas Brawijaya Malang, penelitian
ini dapat dijadikan pedoman dalam hal pengambilan keputusan
keuangan.
b. Bagi anggota KPRI Universitas Brawijaya Malang
Penelitian ini diharapkan agar anggota meningkatkan
partisipasinya demi kelancaran kinerja koperasi tersebut.
c. Bagi peneliti selanjutanya
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu
Landasan penelitian terdahulu yang dipertimbangkan peneliti adalah
Oktavianingtyas (2006) yang melakukan penelitian tentang penilaian kinerja
keuangan yang dilakukan di KPRI Bina karya Kudus dengan pemecahan
masalah menggunakan penilaian kesehatan koperasi menurut peraturan dinas
perindustrian, perdagangan dan koperasi kabupaten kudus tahun 2005. Hasil
penilaian pada periode lima tahun terakhir yaitu 2000-2004 ditinjau dari aspek
likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dapat disimpulkan KPRI Bina Karya
Kudus dalam keadaan sehat.
Landasan penelitian terdahulu selanjutnya yang jadi pertimbangan
adalah Suprihatin Agustyana (2012) melakukan penelitian tentang penilaian
kinerja keuangan yang dilakukan di KPRI univ.Brawijaya dan KPRI Malang
dengan menggunakan penilaian kesehatan koperasi menurut peraturan Mentri
Negara Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah No.
14/Per/M.KUKM/XII/2009. Hasil penilaian pada periode 3 tahun terakhir yaitu
2008-2010 rentabilitas dalam keadaan sehat. Penulis dan peneliti terdahulu
sama-sama menggunakan penilaian kesehatan koperasi dan Usaha kecil dan menengah
9
B. Tinjauan Teori
1. Pengertian Koperasi
Menurut Rople (2003: 13) koperasi adalah: “Badan usaha yang dimiliki
oleh anggota yang merupakan pemakai jasa (user), fakta ini membedakan
koperasi dari badan usaha (perusahaan) bentuk lain yang pemiliknya pada
dasarnya adalah para penanam modalnya”.
Revrisond Baswir (1997:5) dalam bukunya Koperasi Indonesia
memberikan definisi koperasi sebagai berikut :
1. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang
yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya.
2. Bentuk kerjasama di dalam organisasi koperasi bersifat sukarela.
3. Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk
mengembangkan serta mengawasi jalannya usaha koperasi.
4. Resiko dari keuntungan koperasi ditanggung dan dibagi secara adil.
Berdasarkan pengertian koperasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
koperasi merupakan kumpulan orang-orang atau badan hukum koperasi dan
bukan merupakan kumpulan modal. Keluar masuknya anggota adalah sukarela
atau bebas (tanpa paksaan dan tekanan) netral terhadap aliran agama dan
politik Koperasi merupakan tujuan mempertinggi kesejahteraan anggota
Masing-10
masing anggota koperasi merupakan hak dan kewajiban yang sama. Resiko
dan keuntungan koperasi ditanggung dan dibagi secara adil.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan
operasional sebuah koperasi di Indonesia secara keseluruhan bertujuan untuk
memberi kesejahteraan para anggotanya secara adil dan merata. Hal tersebut
mengingat koperasi bukan merupakan suatu organisasi yang terdiri dari
kumpulam modal melainkan kumpulan orang-orang atau badan hukum yang
bertujuan peningkatan kesejahteraan bersama.
2. Sumber Dana Koperasi
Menurut Pasal 41 Undang-Undang No.25 menyebutkan bahwa modal
koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri adalah
modal yang berasal dari:
a. Simpanan pokok.
b. Simpanan wajib.
c. Dana cadangan.
Adapun pengertian modal pinjaman koperasi adalah berasal dari:
a. Anggota.
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya.
11
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dana koperasi terbagi atas
dua sumber, yaitu berasal dari para anggota koperasi sendiri dan berasal dari
modal pinjaman. Sistem permodalan sebagaian besar merupakan atau berasal
dari anggota koperasi. Modal pinjaman koperasi yang lain yaitu berasal dari
instansi atau lembaga keuangan yang lain
3. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia
Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 pasal 4 fungsi dan peran
koperasi di Indonesia yaitu meliputi:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan-serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan nasional yang memerlukan usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi Indonesia maka dapat
disimpulkan bahwa koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dengan menggunakan atau
12
4. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan menurut Tampubolon (2005:20) yaitu
pengukuran kinerja perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari
proses pengambilan keputusan manajemen karena menyangkut
pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan.
Kinerja keuangan yaitu alat untuk mengukur prestasi kerja keuangan
perusahaan melalui struktur permodalannya. Penilaian kinerja
perusahaan harus diketahui output maupun inputnya. Output adalah
hasil dari suatu kinerja karyawan atau perusahaan, sedangkan input
adalah keterampilan atau alat yang digunakan untuk mendapatkan hasil
tersebut.
Menurut Martono (2002:52) kinerja keuangan suatu koperasi
atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak
(stakeholders), seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan,
pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan
yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau
badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat
memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau
prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain
selama kurun waktu tertentu
Standar Akuntansi Keuangan SAK (2009:4) menjelaskan bahwa
informasi kinerja keuangan badan usaha terutama profitabilitas, diperlukan
13
dikendalikan dimasa depan. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting
dalam hubungan ini, informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi
kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang
ada, disamping itu informasi tersebut juga berguna dalam perumusan
pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memaanfaatkan
tambahan sumber daya.
5. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dalam pemerintahan bukanlah suatu aktivitas
baru. Setiap departemen, suatu kerja dan unit pelaksanaan tugas telah
diprogram untuk mengumpulkan informasi berupa laporan berkala atas
pelaksanaan tugas dan fungsi. Mardiasmo (2002:121) “Pengukuran kinerja
sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik
dalam menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial”.
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa penilaian kinerja
lebih ditekankan pada bagaimana karyawan sebagai bagian dari organisasi
dapat mengerjakan sesuatu berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Dalam rangka mengadakan evaluasi atas kinerja perusahaan yang
telah dicapai maka dapat digunakan bermacam-macam acuan, sebagai
salah satu contoh perusahaan dianggap mempunyai kinerja yang lebih baik
14
masing-masing perusahaan mempunyai metode pengukuran yang tidak
sama dalam mengukur kinerja bisnisnya. Biasanya manajemen akan lebih
menyukai alternatif-alternatif yang membuat kinerja mereka lebih baik. Hal
tersebut menyebabkan manajemen memusatkan perhatiannya pada
ukuran-ukuran yang digunakan oleh perusahaan. Alat ukur kinerja perusahaan
dipakai oleh pihak manajemen sebagai acuan untuk mengambil keputusan
dan mengevaluasi kinerja manajemen dan unit-unit terkait dilingkungan
organisasi perusahaan. Begitu pula sebaliknya perusahaan, alat ukur ini
dipakai untuk mengkoordinasikan antara para manajer dengan tujuan dari
masing-masing bagian yang nantinya akan memberikan kontribusi terhadap
keberhasilan perusahaan dalam mencapai sasaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja
merupakan alat manajemen untuk meningkatkan kualitas kepuasan dan
akuntabilitas dimana pengukuran kinerja pada suatu organisasi menjadi
suatu keharusan.
Pengukuran kinerja keuangan koperasi didasarkan pada Keputusan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009. Salah satu persyaratan berdirinya koperasi
adalah mempunyai anggota sekurang-kurangnya 20 orang. Koperasi
didirikan oleh para anggotannya bukan untuk mencari keuntungan tetapi
lebih kepada kesejahteraan para anggotanya. Sifat keanggotaan koperasi
adalah terbuka dan sukarela, yang dimaksud terbuka adalah siapa saja
15
bahwa setiap anggota koperasi berdasarkan atas kemauan sendiri dan dapat
mengajukan pengunduran diri apabila merasakan kurang memperoleh
manfaat dari koperasi tersebut.
Dalam pengukuran kinerja keuangan koperasi didasarkan pada
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009, dapat terbagi menjadi 7 aspek,
dimana aspek tersebut yaitu meliputi aspek:
1. Aspek Permodalan yaitu meliputi rasio modal sendiri terhadap total
asset, untuk memperoleh rasio ini yaitu dengan membandingkan
antara modal sendiri dengan total asset.
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
Mencerminkan komposisi total asset yang dimiliki oleh KPRI
Universitas Brawijaya Malang atas modal sendiri yang dimiliki.
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko
Rasio ini menunjukkan kemampuan modal sendiri yang dimiliki
oleh KPRI Universitas Brawijaya Malang dalam menjamin
pinjaman yang berisiko yang dimiliki koperasi.
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio ini menunjukkan kemampuan modal sendiri yang dimiliki
oleh KPRI Universitas Brawijaya Malang dalam menjamin
16
2. Aspek Rasio Kualitas Aktiva Produktif
a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap Volume
Pinjaman
Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi dalam
memaksimalkan jumlah pinjaman kepada para anggotanya
b. Rasio Risiko Pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang
diberikan
Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi dalam
meminimalkan atas pinjaman bermasalah yang dapat terjadi
atas seluruh pinjaman yang diberikan kepada anggota koperasi
c. Rasio Cadangan Risiko Pinjaman bermasalah
Kemampuan KPRI Universitas Brawijaya Malang untuk
memberikan jaminan atas pinjaman berisiko yang dapat terjadi
d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang diberikan
Kemampuan KPRI Universitas Brawijaya Malang untuk
memberikan jaminan atas pinjaman berisiko yang dapat terjadi
dari pinjaman yang diberikan kepada nasabah
3. Aspek Manajemen
a. Manajemen Umum
b. Manajemen Kelembagaan
c. Manajemen Permodalan
d. Manajemen Aktiva
17
4. Aspek Rasio Efisiensi
a. Rasio Biaya Operasional anggota terhadap Partisipasi Bruto
Rasio ini menunjukkan kemampuan KPRI Universitas
brawijaya Malang dalam memberikan memaksimalkan atas
penggunaan biaya dalam meningkatkan pinjaman kepada para
anggota
b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU kotor
Rasio ini menunjukkan kemampuan KPRI Universitas
Brawijaya Malang untuk melakukan pengendalian beban usaha
dengan harapan dapat memksimalkan SHU kotor yang
diperoleh
c. Rasio Efisiensi Pelayanan
Rasio ini menunjukkan kemampuan KPRI Universitas
Brawijaya Malang untuk melakukan pengendalin biaya
karyawan dengan harapan atas volume usaha yang dihasilkan
5. Aspek Rasio Likuiditas
a. Rasio kas
Rasio kas menunjukkan kemampuan kas dan bank yang
dimiliki koperasi dalam memberikan jaminan atas kewajiban
18
b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap dana yang diterima
Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
menunjukkan kemampuan koperasi dalam meningkatkan dana
yang diterima oleh koperasi
6. Aspek Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan
a. Rentabilitas Asset
Rasio mencerminkan kemampuan KPRI Universitas Brawijaya
Malang untuk memaksimalkan potensi total asset yang dimiliki
dalam rangka untuk menghasilkan SHU sebelum pajak
b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri menujukkan kemampuan KPRI
Universitas Brawijaya Malang dalam menggunakan total
modal sendiri dalam menghasilkan SHU bagian anggota
c. Kemandirian Operasional Pelayanan
Rasio kemandirian operasional pelayanan menunjukkan
kemampuan KPRI Universitas Brawijaya Malang dalam
memaksimalkan SHU kotor dengan perbandingan atas beban
usaha dan beban koperasi yang harus dipenuhi oleh koperasi
7. Aspek Jatidiri koperasi
a. Rasio partisipasi bruto
Rasio partisipasi bruto menun jukkan kemampuan koperasi
19
b. Rasio Promosi Ekonomi anggota (PEA)
Rasio promosi ekonomi anggota (PEA) kemmpuan koperasi
untuk memberikan SHU kepada anggota atas dasar simpanan
pokok dan simpanan wajib
Rasio-rasio tersebut terkait dengan secara langsung menunjukkan
kemampuan koperasi untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki
koperasi dalam upaya peningkatan sisa hasil usaha yang akan diperoleh
koperasi. Beberapa konsep-konsep dalam kinerja koperasi adalah sebagai
berikut:
a) Konsep Koperasi Barat merupakan organisasi swasta, yang dibentuk
secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan
kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya
serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi
maupun perusahaan koperasi. Adapun unsur-unsur positif dalam
Konsep Koperasi Barat yaitu keinginan individu dapat dipuaskan
dengan cara bekerjasama antar sesama anggota, dengan saling
membantu dan saling menguntungkan, setiap individu dengan tujuan
yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan
menanggung risiko bersama, hasil berupa surplus/keuntungan
didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah
disepakati, keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan
20
b) Konsep Koperasi Sosialis adalah koperasi yang direncanakan dan
dikendalikan oleh pemerintah yang memiliki tujuan merasionalkan
produksi untuk menunjang perencanaan nasional dan menurut
konsepnya, koperasi ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan
subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan sistem
sosialis-komunis.
c) Konsep Koperasi Negara Berkembang adalah koperasi yang sudah
berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan
pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.
Selanjutnya mengenai pengukuran kinerja non keuangan salah satu
metoda yang digunakan yaitu Balanced scorecard (BSC). Keistimewaan
dari Balanced scorecard (BSC) adalah cakupan pengukuran yang cukup
komprehensip. Selain mempertimbangkan kinerja keuangan, Balanced
Scorecard (BSC) juga mempertimbangkan kinerja-kinerja non keuangan,
pada sisi lain pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard (BSC) tidak
hanya mengukur hasil akhir, tetapi juga aktivitas-aktivitas penentu hasil
akhir (Kaplan & Norton, 2000:11).
1) Perspektif Pelanggan
Pada perspektif pelanggan, perusahaan melakukan identifikasi pelanggan
dan segmen pasar yang akan dimasuki, yang kemudian mengukur kinerja
berdasarkan target segmen tersebut. Segmen pasar merupakan sumber
yang akan menjadi komponen penghasil tujuan finansial perusahaan.
21
berbagai ukuran pelanggan dan segmen pasar sasaran (Kaplan dan
Norton, 2000:55).
2) Perspektif Proses Bisnis Internal
Dalam perspektif proses bisnis internal ini penentuan tolak ukur diawali
dengan identifikasi proses internal bisnis yang kritis yang harus
diunggulkan oleh perusahaan. Dalam perspektif ini memungkinkan
manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis berjalan dan apakah
produk atau jasa sudah sesuai dengan spesifikasi pelanggan (Yuwono,
2006:36). Dalam pendekatan Balanced Scorecard pengukuran perspektif
proses bisnis internal dalam sebuah organisasi secara umum dapat dibagi
menjadi tiga tahap (Kaplan & Norton dalam Yuwono, 2006:37), yaitu:
a) Proses Inovasi
Dalam proses inovasi, unit bisnis menggali pemahaman tentang
kebutuhan laten dari pelanggan dan menciptakan produk dan jasa
yang mereka butuhkan. Proses inovasi dalam perusahaan biasanya
dilakukan oleh bagian R & D sehingga setiap keputusan pengeluaran
suatu produk ke pasar telah memenuhi syarat-syarat pemasaran dan
dapat dikomersilkan (didasarkan pada kebutuhan pasar). Aktivitas R
& D ini merupakan aktivitas penting dalam menentukan kesuksesan
perusahaan terutama dalam jangka panjang.
b) Proses Operasi
Proses operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan
22
dua bagian: 1) Proses pembuatan produk dan 2) Proses
penyampaian produk pada pelanggan. Pengukuran kinerja yang
terkait dalam proses operasi dikelompokkan pada waktu, kualitas,
dan biaya.
c) Proses Pelayanan Purna Jual
Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah
penjualan produk atau jasa tersebut dilakukan. Aktivitas yang
terjadi dalam tahapan ini, misalnya penanganan garansi dan
perbaikan penanganan atas barang rusak dan yang dikembalikan,
serta pemrosesan pembayaran pelanggan. Perusahaan dapat
mengukur apakah upayanya dalam pelayanan purna jual ini telah
memenuhi harapan pelanggan, dengan menggunakan tolok ukur
yang bersifat kualitas, biaya, dan waktu seperti yang dilakukan
dalam proses operasi. Siklus waktu perusahaan dapat menggunakan
pengukuran waktu dari saat keluhan pelanggan diterima hingga
keluhan itu diselesaikan.
3) Perspektif Proses Pertumbuhan dan Pembelajaran
Proses pertumbuhan dan pembelajaran ini bersumber dari faktor sumber
daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi yang berperan dalam
pertumbuhan jangka panjang. Tujuan dari perspektif ini adalah
menyediakan infrastruktur dalam mendukung pencapaian dari tiga
perspektif yang sudah ada. Hasil dari pengukuran ketiga perspektif
23
kemampuan sumber daya manusia, sistem, dan prosedur yang ada saat
ini dengan yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang diinginkan.
Untuk memperkecil kesenjangan tersebut, perusahaan harus melakukan
investasi di ketiga faktor untuk mendorong perusahaan menjadi sebuah
organisasi pembelajaran (Yuwono, 2006:39).
C. Kerangka Pikir
Dalam menjalankan sebuah kinerja koperasi, penilaian tingkat kesehatan
koperasi sangatlah penting, oleh karena itu dengan adanya kinerja keuangan
maka akan dapat diketahui tingkat kesehatan koperasi. Untuk memudahkan
peneliti dalam melakukan penelitian maka perlu adanya alur pikir, kerangka
pikir yang mendasari penelitian pada KPRI Universitas Brawijaya Malang
[image:43.612.241.409.445.667.2]dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Brawijaya Malang
Laporan Keuangan
Peraturan Menetri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah
No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
24
Kerangka pikir penelitian ini menjelaskan bagaimana penelitian
akan dilakukan, penelitian ini dilakukan menggunakan analisis rasio
dengan standar Peraturan Menteri Koperasi dan usaha Kecil dan
Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Data pada penelitian ini
diolah secara time series. Setelah data laporan keuangan koperasi diolah
maka akan dapat diketahui bagaimana kinerja keuangan pada koperasi