• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI SEKOLAH (Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama 18 Negeri Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI SEKOLAH (Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama 18 Negeri Malang)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI SEKOLAH

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama 18 Negeri Malang)

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

SKRIPSI

OLEH:

LAILATUL BADRIYAH 201110010311062

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI SEKOLAH

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama 18 Negeri Malang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata SATU ( S-1 )

Oleh:

LAILATUL BADRIYAH

NIM. 201110010311062

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

inayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan skripsi ini dengan segenap

keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Shalawat serta salam semoga

tetaptercurahkan kepada Rasulullah SAW, sebagai suri tauladan dan pembimbing

kita keera pencerahan intelektual dan spiritual.

Penulisan skripsi dengan judul “Pendidikan Toleransi dalam Kehidupan Beragama di Sekolah (Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama 18 Negeri

Malang)”, adalah bentuk rangkaian tugas akhir yang dilakukan selama mengikuti

masa perkuliahan di Program Studi Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi,

namun berkat Rahmat Allah SWT serta dorongan berbagai pihak, akhirnya dapat

teratasi. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Ayahanda Abd. Qodir dan Ibunda Niswatin tercinta, yang telah

memberikan contoh arti hidup yang sebenarnya hingga peneliti bisa

merasakan pahit arti kehidupan, memberikan cinta dan kasih sayang yang

tak terhingga, yang selalumemberikan semangat dan kesabaranserta

doa disela-sela sujudnya. Semoga perhatiandan kasih sayang yang

dicurahkan mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT. Amin

Yaa Robbal Alamin.

2. Ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah mempertemukan cinta

haqiqi yaitu saudara Muchammad Sholeh. Peneliti sampaikan terima

kasih yang sedalam-dalamnya karena selalu meluangkan waktu hingga

rangkaian tugas akhir ini terselesaikan. Semoga hari-hari kami selalu

diselimuti dengan Sakinah Mawaddah Warahmah-Nya dan disatukan

(6)

3. Kedua adekku Fariha Rizqi Ilahi dan Nisak Daril Hanna yang selalu

memberikan semangat moril maupun materil sehingga studi ini dapat

terselesaikan.

4. Ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang serta para pembantu Rektor

I, II dan III.

5. Drs. Faridi, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam. Terima kasih

atas segala perhatian, motivasi, bimbingan, dan arahan yang telah

diberikan kepada kami.

6. Para pembantu Dekan Fakultas Agama Islam I, II, dan III, yaitu:

Drs. H. N. Taufik, M.Ag., Saiful Amien, M.Pd., dan Drs. M. Sarif, M.Ag

berserta staf-stafnya yang tidak henti memberikan dorongan, bantuan

dan bimbingan selama kuliah di Fakultas Agama Islam serta

Nur Afifah Khurin Maknin, M.Kes., selaku Ketua Program Studi

Tarbiyah yang tidak pernah lelah mencurahkan segenap perhatian dan

bimbingannya kepada kami.

7. Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si dan Nur Afifah Khurin Maknin, M.Kes

selaku Dosen Pembimbing dalam pembuatan skripsi ini. Terima kasih

atas segala kesabaran dan keikhlasan serta tidak jenuh-jenuh selama

membimbing kami. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala

kebaikannya. Amin Yaa Robbal Alamin

8. Bapak Drs. Sulistyo Adji, M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 18

Malang beserta dewan guru, terutama ibu Anis Fatimatuzzahro, S.PdI

yang telah memberikan ijin serta masukan kepada peneliti dalam

penyusunan tugas akhir ini.

9. Kepada kawan-kawan seperjuangan, Fahrur Rahmani, Fathur Rahman,

Siti Wahyuni, Himiyana AW, dan Dewifita tiada henti-hentinya

memberikan dorongan, masukan, serta semangat terhadap penyelesaian

tugas akhir ini.

10.Teman-teman seperjuangan TarbiyahB 2011, keluarga besar Tamaddun

(7)

Adiek Wawan Islami, Fathur Rahman Sya’bani, M. Abdan Shiddiqi, Dzulqarnain, S.Sy, dan kawan-kawan lainnya, keluarga Panti Aisyiyah

Riverside (Wardatul Jannah, S.PdI., Erfin Walida Rahmania, S.PdI.,

Fatia Isnani, S.PdI., Ginanjar Mutiara Rani, S.PdI., Fajar Inayah Hayati,

Evi Arifatun Nisak) dan keluarga besar Balarima, yang selalu

memberikan dukungan dan saran yang sangat berguna bagi penyusunan

skripi ini.

11.Kepada sahabat-sahabatku, Wilis Zahrotun Nisak, Aufa Rosyidi, Sofyan

Hasyim, Munahar Al-Amin, Dandi Lukyan, dan Imam Muchlisin, terima

kasih untuk jalinan persahabatan selama kurang lebih empat tahun di

kota Malang ini, serta selalu memberikan motivasi disela-sela

canda-tawa, dan suka dukanya saat peneliti menyusun skripsi ini.

12.Kepada seluruh pihak yang terkait, baik atas nama perorangan atau

lembaga yang turut serta membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Kami menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh

karena itu kami menyampaikan terima kasih atas saran dan kritik yang diberikan

dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dicatat sebagai amal kebajikan

dihadapan Allah SWT. Amin Yaa Robbal Alamin.

Malang, 06 Agustus 2015

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Penelitian ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A.Penelitian Terdahulu ... 12

B. Pengertian Pendidikan ... 13

C. Pengertian Toleransi ... 15

D. Konsep Toleransi ... 18

1. Toleransi dalam Islam ... 18

2. Toleransi dan Akal Budi ... 20

E. Teori Pengembangan Toleransi ... 24

1. Living Values Education... 24

2. Toleransi Beragama dalam Agama ... 29

3. Toleransi Beragama dalam Sekolah... 30

a. Toleransi Beragama ... 30

b. Pembelajaran Nilai dan Etika di Sekolah ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Pendekatan Penelitian ... 33

B. Lokasi Penelitian ... 35

C. Sumber Data ... 36

D.Teknik Pengumpulan Data ... 38

1. Observasi... 38

2. Wawancara ... 40

(9)

E.Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 47

A. Penyajian dan Analisis Data ... 47

1. Profil Sekolah Menengah Pertama 18 Negeri Malang ... 47

2. Visi dan Misi Sekolah Menengah Pertama 18 Negeri Malang ... 48

3. Sarana dan PrasaranaSekolah Menengah Pertama 18 Negeri Malang ... 53

a. Sarana dan Prasarana Keagamaan ... 54

4.Keadaan Guru Agama dan Keagamaan ... 58

5.Keadaan Siswa Muslim dan Non Muslim ... 60

6.Jenis Program dan Jadwal Pelaksanaannya ... 63

a. Program Perayaan Hari Besar Agama... 71

b. Program Pembinaan Keagamaan ... 74

c. Program Ekstrakurikuler ... 76

d. Program Pendukung ... 77

B. Pembahasan ... 77

1. Program Sekolah yang Mendukung Pendidikan Toleransi dalamKehidupan Beragama Di Sekolah ... 78

a. Perayaan Hari Besar Agama... 78

b. Kegiatan Pembinaan Keagamaan ... 84

2. Implementasi Program Sekolah yang Mendukung Pendidikan Toleransi dalam Kehidupan Beragama Di Sekolah ... 93

(10)

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Ruang dan Pembelajaran Siswa Muslim

Lampiran 2. Dokumentasi Ruang dan Mading Siswa Kristen

Lampiran 3. Data Nama Siswa

Lampiran 4. Jadwal Materi Kegiatan IMTAQ

Lampiran 5. Jadwal Pendamping IMTAG

Lampiran 6. Jadwal Tugas Ibadah

Lampiran 7. Panduan Observasi

Lampiran 8. Panduan Wawancara

Lampiran 9. Data Personalia Guru

Lampiran 10. Biodata Peneliti

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Ahmadi, Rulam, (2014). Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Ahmadi, Rulam, (2014). Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Ali, Mohammad, (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.

Bandung.

Anshari, Hafi, (1983). Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Arifin, M. (2003). Ilmu Perbandingan Pendidikan. Jakarta: Golden Terayon

Press.

Arifin, Syamsul dan Nur Afifah KM, (2013). Pengembangan Pendidikan Agama

Islam Berbasis Living values Education (LVE) di Perguruan Tinggi Sebagai

Strategi Deradikalisasi Terhadap Paham Keagamaan Gerakan Islam

Transnasional Radikal (Kajian pada Tinggi di Jawa Timur). Universitas

Muhammadiyah Malang,

Arikunto, Suharsimi, (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis,

(12)

Asy’ari, M. Hasyim, (2013). Model Pendidikan Living Values dalam Pendidikan

Agama Islam di SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Nomor 2.

Bungin, Burhan, (2001). Metode Penelitian Sosial dan Format-format

Kualitatif-Kuantitatif. Surabaya : Airlangga University Press.

Bungin, Burhan, (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Departemen Agama RI.(2005).Al-Qur’an dan Terjemahnya Special for Women,

SYGMA.

Dharma, Kesuma, Triatna Cepi. Johar Pratama, (2012). Pendidikan Karakter

(kajian Teori dan Praktik di Sekolah). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Elwood Jr, S Robert, (1982). Many People Many Faiths. Prentice Hall, Nj.

Faidhani, Ahmad , (2006).Konsepsi Al-Qur’an Tentang Tasamuh(Toleransi) dan

Implementasinya Terhadap Pendidikan Islam.Skripsi, Semarang: Program

Strata I Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammdiyah Malang, (2008). Buku Panduan

Penulisan Research Brief, Proposal dan Skripsi Fakultas Agama Islam,

Malang: Fakultas Agama Islam.

Fakultas Tarbiyan IAIN Walisongo Semarang, (2010).Pedoman Penulisan

(13)

Fitri, Agus Zaenul , (2012). Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter

Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah, Jogjakarta: A-Ruzz Media.

Gunawan, Heri, (2014). Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi.

Bandung: Alfabeta

Haryanto, Sukandarrumidi, (2008). dasar-dasar penulisan proposal

penelitian.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hasyim, Syafiq, Inshan Ali-Fauzi, Dadi Darmadi, (2008). Modul Islam Dan

Multikulturalisme. Pondok Indah: ICIP

Hasyim, Umar, (1979). Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam

Sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama. Surabaya:

Bina Ilmu.

Hidayat, Komaruddin, (2003).Wahyu di Langit Wahyu di Bumi: Doktrin dan

Peradaban Islam di Panggung Sejarah. Jakarta: Paramadina.

James, Thrower, (1999). Religion; The Classical Theories, George Town Univ.

DC.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diakses pada tanggal 05 Maret 2015 dari

http://kbbi.web.id/upaya

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diakses pada tanggal 05 Maret 2015 dari

(14)

Kesuma, Dharma dan Cepi Triatna, Johar Permana, (2012). Pendidikan Karakter

Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya

Kohlberg. L, (1977). The Cognitive-developmental approach to moral education

new.Jersey: Printice Hall, Inc.

Latif, Abdul (2009). Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung:

Refika Aditama.

Madjid, Nurcholish, (1996).Islam Kerakyatan dan Keindonesiaan, Bandung:

Mizan.

Mahfud, Choirul, (2013). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Maksum, Ali , Model Pendidikan Toleransi di Pesantren Modern dan Salaf.

Jurnal executive summary.

Moelong, Lexy j, (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja

Rosdakarya.

Mudyahardjo, Redja, (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Munawir, Ahmad Warson, Kamus Arab Indonesia al-Munawir. Jakarta: Balai

Pustaka Progessif.

Ngainun, Naim, Ahmad Syauqi, (2008). Pendidikan Multikultural Konsep dan

(15)

Ni’amah, Zura’atun, (2012).Pembelajaran Pendidikan Agama Bernuansa

Multikultural dalam membangun Budaya Toleransi Beragama Siswa (Studi

Multi Dua SMP di Kota Malang). Undergraduate Theses From JIPTUMMB

Salim, Peter, M.A, Yenny Salim, (1995). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.

Jakarta: Modern English Press.

Samsuri, Marzuki, dan Mukhamad Murdiono. Pembinaan Karakter siswa SMP

Berbasis Pendidikan Agama di Daerah Istimewa Yogyakarta

Shihab, Alwi, (1999). Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama.

Bandung: Mizan.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:

Alfabeta

Sumbulah, Umi, dan Nur Jannah, (2013). Pluralisme Agama Makna Dan

Lokalitas Pola Kerukunan Antar Umat Beragama. Malang: UIN-Maliki

Press

Tobroni, (2012). Relasi Kemanusiaan dalam Keberagaman (Mengembangkan

Etika Sosial Melalui Pendidikan). Bandung: Karya Putra.

Tobroni. Bahan Mata Kuliah Ilmu Pendidikan islam, Semester V

Uhar, Suharsa Putra, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

Tindakan. Bandung: Refika Aditama

(16)

Wehr, Hans, (1997). A Dictionary of Modern Written Arabic. London:Weisbaden

Otto Harrassawi.

Yamin, Moh. Vivi Aulia, (2011). Meretas Pendidikan Toleransi (Pluralisme dan

Multikulturalisme sebuah Keniscayaan Peradaban). Malang : Madani

Media.

Yaqin, M. Ainul, (2005). Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan

Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi

dan Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media.

Yin, Robert K, (2000). Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Remaja Rosda

Karya.

DaftarPustaka Internet

http://kbbi.web.id/agama

http://kbbi.web.id/upaya

http://library.walisongo.ac.id

marzukiwafi@yahoo.co.id

www.musliminzuhdi.com

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbedaan dalam segala aspek kehidupan terutama pada aktivitas

keseharian manusia merupakan sebuah keniscayaan. Adanya perbedaan

agama, budaya, suku, dan lain sebagainya menjadikan kehidupan ini beragam

dalam suasana yang begitu menarik, sebab perbedaan akan mengantarkan

sebuah panorama yang begitu indah, ketika hal tersebut diletakkan sebagai alat

untuk saling mengikat satu sama lain dalam upaya membangun sebuah

bangunan kehidupan yang harmonis. Perbedaan di atas banyak ditemukan di

lingkungan pendidikan, terutama di sekolah.

Tradisi keilmuan dalam bidang pendidikan terdapat kesepakatan

bahwa lembaga pendidikan terdiri dari berbagai bentuk, yaitu pendidikan

formal, informal, dan non-formal yang dipakai untuk membagi lembaga

pendidikan dari segi administrasi penyelenggarannya,1 namun pada proses

pembelajaran manusia diasumsikan terjadi dalam lembaga-lembaga sosial

tertentu di mana secara umum manusia mengalami tahapan proses pendidikan

dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jika di dalam keluarga terdapat

orangtua dan anak, maka di sekolah terdapat guru dan siswa yang merupakan

pelengkap dalam proses pendidikan, sekolah tanpa siswa ruang menjadi

hampa, dan sekolah tanpa guru pun demikian. Interaksi siswa dan guru

menjadi satu bagian yang harus dilakukan untuk mencapai proses pendidikan

1

(18)

2

di sekolah, sehingga dari ketiga bentuk lembaga pendidikan menjadi hal turut

menunjang proses pembelajaran.

Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat,

bangsa, dan negara, sehingga melalui pendidikan berbagai macam aktifitas

telah dilakukan, mulai dari proses peningkatan kemampuan teknis (skill)

sampai pada pembentukan kepribadian siswa.

Agama merupakan hak bagi masyarakat Indonesia, sebagaimana

agama dilindungi oleh UUD 1945 yang disebutkan pada pasal 29 ayat 2

bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan

kepercayaannya itu”. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa negara sendiri

menjamin penduduknya dalam memilih dan memeluk agama atau

keyakinannya masing-masing serta menjamin dan melindungi penduduknya

dalam menjalankan peribadatan menurut agama dan keyakinan

masing-masing. Agama yang diakui di Indonesia yaitu enam agama: Islam, Kristen,

Katholik, Hindu, Konghuchu, dan Buddha, meskipun mayoritas masyarakat

Indonesia beragama Islam harapannya ialah masyarakat Indonesia tetap hidup

(19)

3

Indonesia merupakan negara yang mempunyai bermacam-macam

etnis, suku, budaya, dan agama. Hal ini menjadikan Indonesia mempunyai

keindahan tersendiri. Bernegara satu, namun Indonesia memiliki kepercayaan

masing-masing. Jika perbedaan agama ini tidak digunakan dengan

sebaik-baiknya dan tidak dijaga dengan baik, maka perbedaan agama tersebut akan

menimbulkan konflik.

Toleransi beragama menjadi kunci dari kerukunan hidup beragama

khususnya kerukunan hidup di sekolah. Kerukunan turut mempengaruhi kadar

toleransi, begitu sebaliknya akibat toleransi yang tinggi, maka akan

memunculkan kerukunan. Semangat atau sikap toleransi disosialisasikan oleh

pemerintah melalui berbagai program untuk diterapkan diberbagai wilayah di

Indonesia.

Lembaga pendidikan di sekolah juga menjadi motor penggerak

Indonesia dalam mengatasi berbagai macam masalah di wilayah Indonesia,

diantaranya sekolah harus menerapkan pendidikan toleransi dalam kehidupan

beragama di sekolah, karena kehidupan beragama tidak bisa dipasrahkan

sepenuhnya kepada keluarga, kehidupan beragama tidak bisa dipasrahkan

sepenuhnya juga kepada masyarakat.

Agama memiliki peran dalam kehidupan penganutnya. Agama dapat

melahirkan sebuah energi positif dan negatif. Agama dapat melahirkan energi

positif, apabila penganutnya menjadikan agama sebagai kekuatan moral dan

(20)

4

gembira, serta peringatan yang mampu menciptakan akhlak manusia, selain itu

agama juga melahirkan energi negatif apabila penganutnya menjadikan agama

sebagai sumber konflik, kemiskinan, kesedihan, dan tidak memberikan energi

kemanusiaan untuk orang-orang sekitarnya.

Model keberagaman yang berparadigma keberagaman eksklusif

memungkinkan menjadi penyebab lahirnya suatu konflik antar umat

beragama. Orang dengan paradigma keberagamaan seperti ini memiliki

kepribadian tertutup, yaitu menutup ruang dialog dengan penganut agama lain,

dan juga merasa bahwa agamanya yang paling benar, sementara agama dan

komunitas lain salah dan dianggap sesat.2 Bentuk dari toleransi dan intoleransi

di sekolah misalnya antara siswa muslim dan siswa non muslim, kultur dan

etnik tertentu, antar siswa yang berbeda suku, dan antar siswa yang berbeda

golongan kepercayaan.

Lembaga pendidikan harus mengenalkan pendidikan toleransi

beragama pada siswa, sehingga nantinya ada sikap saling menghargai terhadap

keragaman perbedaan agama, minimnya rasa toleransi menjadi salah satu

penyebab timbulnya perselisihan antar siswa yang berbeda agama di

lingkungan sekolah, lingkungan sekolah yang merupakan salah satu elemen

masyarakat. Munculnya bibit-bibit perselisihan merupakan akibat minimnya

pendidikan toleransi di lingkungan sekolah dalam jangka panjang. Hal ini

2

(21)

5

akan turut memicu berbagai konflik tentang perbedaan agama pada skala yang

lebih besar.

Salah satu elemen sekolah yang bertugas untuk mengenalkan

pendidikan toleransi dalam kehidupan beragama di sekolah adalah guru, yang

tentunya harus mendapatkan dukungan dari pihak sekolah. Artinya semua

elemen sekolah turut berperan aktif dan berkomitmen untuk menanamkan

pendidikan toleransi dalam kehidupan beragama di sekolah. Tanpa dukungan

dari sekolah, meskipun guru telah menanamkan pendidikan toleransi pada

siswa nantinya, maka dalam penanaman pendidikan toleransi di lingkungan

sekolah pun tidak akan maksimal.

Sekolah Menengah Pertama 18 Negeri Malang merupakan sekolah

yang memiliki siswa yang memiliki latarbelakang berbeda agama, yaitu

agama Islam, Protestan, dan Katholik,3 dengan siswa yang berasal dari

beragam daerah, karakter yang berbeda-beda, dan empat kategori siswa SMP

Negeri 18 Malang, dari keanekaragaman tersebut tentunya rentan terhadap

konflik, terutama menyangkut agama, apabila tidak ada saling toleransi

diantara sesama, konflik akan mudah terjadi. Namun hal ini tidak tampak di

sekolah ini. Semua siswa dan guru saling menunjukkan sikap toleransi

terhadap sesama karena nilai sopan santun dan toleransi kepada siapa saja

menjadi dasar semua dalam mengadakan program kegiatan dan pelajaran.

3

(22)

6

Kerukunan juga saling dijaga seperti saling mengingatkan jika salah seorang

teman lupa menjalankan ibadahnya.

Berdasarkan hasil pra-observasi di atas, sangat menarik bagi peneliti

untuk diteliti lebih jauh bagaimana pendidikan toleransi yang diterapkan di

sekolah ini, baik dari segi pengajaran di sekolah maupun aktivitas kegiatan

sekolah tentang pendidikan toleransi dalam kehidupan beragama di sekolah,

penelitian ini dilakukan tentunya membangun sikap toleransi pada siswa,

karena dengan membangun sikap toleransi dalam kehidupan beragama di

sekolah, maka sekolah akan membangun sebuah generasi bangsa yang lebih

sadar akan keberbedaan dan keberagaman di Indonesia. Secara tidak langsung

juga, sekolah membangun sebuah kesadaran kritis pada diri siswa. Sehingga

peneliti membuat penelitian dengan judul Pendidikan Toleransi dalam

Kehidupan Beragama di Sekolah (Studi Kasus di Sekolah Menengah

Pertama 18 Negeri Malang). Selanjutnya peneliti berharap hasil penelitian

ini bisa menjadi wacana bagi penulis dan praktisi pendidikan sekaligus

implementasi pendidikan toleransi dalam lingkungan beragama di sekolah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, maka peneliti mengajukan

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa program-program sekolah yang mendukung pendidikan toleransi

dalam kehidupan beragama di sekolah SMP Negeri 18 Malang?

2. Bagaimana implementasi program sekolah yang mendukung pendidikan

(23)

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas,

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi program-program sekolah yang mendukung pendidikan

toleransi dalam kehidupan beragama di sekolah SMP Negeri 18 Malang.

2. Mendeskripsikan implementasi program sekolah yang mendukung

pendidikan toleransi dalam kehidupan beragama di sekolah SMP Negeri

18 Malang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru atau Pendidik

a. Penelitian ini diharapkan memberikan wacana informasi dalam

mendukung pendidikan toleransi dalam kehidupan beragama di sekolah

SMP Negeri 18 Malang.

b. Penelitian ini diharapkan memberikan wacana praktisi bagi pendidik

dalam mendukung pendidikan toleransi dalam kehidupan beragama di

sekolah SMP Negeri 18 Malang.

c. Memberikan kontribusi dan wawasan dalam melaksanakan pendidikan

toleransi terutama di lingkungan sekolah.

d. Memberikan informasi bahwa pendidikan toleransi dalam kehidupan

(24)

8

e. Memberikan informasi program-program kegiatan siswa dalam

mendukung pendidikan toleransi dalam kehidupan beragama baik di

kalangan pendidik maupun siswa.

2. Bagi Sekolah atau Lembaga Pendidikan

a. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi sekolah lain

dalam mendukung pendidikan toleransi dalam kehidupan beragama di

sekolah melalui program kegiatan siswa.

b. Penelitian ini diharapkan memberikan evaluasi sekolah dalam

meningkatkan proses pendidikan toleransi di sekolah.

c. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang semangat

sekolah dalam mendukung pendidikan toleransi dalam kehidupan

beragama di sekolah.

E. Batasan Istilah

1. Pendidikan

Definisi “pendidikan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan.4 Sedangkan definisi pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa

secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Menurut penelitian ini, kata “pendidikan” didefinisikan oleh peneliti

sebagai bentuk pendidikan dari pihak sekolah dalam mendukung

4

(25)

9

pendidikan toleransi di sekolah. Seperti hal-hal yang mendukung siswa

dalam melaksanakan dan menunjang program-program kegiatan sekolah,

yaitu melaksanakan hari besar agama pada masing-masing agama,

kegiatan pendalaman agama pada masing-masing agama, serta

implementasi dari program kegiatan sekolah, yang meliputi pendukung

dan penghambat.

2. Toleransi

Kata “Toleransi” berasal dari kata toleran, yang berarti sifat atau

sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian

(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebisaan, kelakuan yang berbeda

dengan pendirian sendiri.5

Menurut penelitian ini, kata “Toleransi” didefinisikan sebagai

toleransi dalam bermu’amalah, yaitu sikap positif siswa terhadap agama

yang dimiliki dengan diwujudkan melalui bekerja sama, saling support,

berpartisipasi, kasing sayang (saling memberikan rasa nyaman, saling

mengingatkan dan menghormati waktu beribadah), dan bertanggung

jawab.

3. Beragama

Kata “Beragama” dalam KBBI diartikan sebagai ajaran, sistem yang

mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan

5Ibid.,

(26)

10

Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan

manusia dan manusia serta lingkungannya.6

Agama merupakan sebuah kepercayaan maupun keyakinan bagi

setiap manusia. Agama pun sebagai pedoman hidup untuk

mempertahankan kehidupan sehari-hari. Menurut penelitian ini, kata

“Beragama” yang dimaksudkan dalam penelitian ini ialah beragama bagi

penganut agama Islam, Katholik, dan Protestan.

4. Siswa

Kata “Siswa” didefinisikan dalam Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer ialah orang yang menuntut ilmu di sekolah menengah atau di

tempat-tempat kursus. 7Menurut penelitian ini, kata “Siswa” didefinisikan

sebagai siswa yang sedang menempuh pendidikan dikelas VII, VIII, dan IX

SMP Negeri 18 Malang.

F. Sistematika Penulisan

Agar mempermudah dalam memahami dan menyajikan penulisan,

maka peneliti dalam hal ini akan menyajikan sistematika penulisan. Penelitian

ini akan menyajikan lima bab dengan penjelasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN yang menjelaskan secara global tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

batasan istilah, dan sistematika penulisan.

6

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diakses pada tanggal 05 Maret 2015 dari http://kbbi.web.id/agama

7Ibid.,

(27)

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, yang menjelaskan tentang berbagai teori

yang berhubungan dengan pembahasan ini, pengertian tentang berbagai hal

yang berkaitan dengan penelitian terdahulu, pengertian toleransi, konsep

toleransi beragama, teori pengembangan toleransi, toleransi beragama dalam

agama.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, yang menjelaskan tentang

penggunaan metode pada penelitian ini, yaitu jenis penelitian, lokasi

penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN, bab ini membahas tentang penyajian

data dari hasil penelitian selama proses pra-observasi dan penelitian

berlangsung beserta analisisnya

BAB V PENUTUP, bab ini memaparkan tentang kesimpulan dari hasil

penelitian dan saran yang berisikan beberapa usulan sebagai perbaikan

Referensi

Dokumen terkait

4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang,

Kegiatan pembelajaran melibatkan unsur tenaga kepen- didikan dan unsur peserta didik (WB) yang dididik. Dalam Pedoman Pemetaan Kompetensi PTK-PNF terdiri dari 10 macam, 4

Indonesia yang katanya sebagai negara demokrasi, ternyata selama lebih dari 32 tahun rezim orde baru berkuasa telah memperlihatkan pengingkaran terhadap supremasi

[r]

Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara bersama-sama mempunyai pengaruh

Dalam setiap melakukan penelitian tentunya mempunyai tujuan yang jelas, sehingga apa yang dicapai kelak diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan

Di sisi lain, ketika kebijakan utang semakin tinggi maka dapat terja- di trade-off antara biaya pengawasan yang ditanggung melalui utang dengan biaya kewajiban karena beban bunga