i
PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER
TENTANG CYBERBULLY
(Studi Resepsi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2010 atas Kasus Pernyataan Pengacara
Farhat Abbas tentang Pemerintahan Jokowi – Ahok melalui Twitter)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Oleh:
Puspa Kartika Cahyani 201010040311017
Dosen Pembimbing:
1. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv 2. Widiya Yutanti, S.Sos, M.A.
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iv LEMBAR PENGESAHAN
Nama : PUSPA KARTIKA CAHYANI
NIM : 201010040311017
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER
TENTANG CYBERBULLY
(Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi – Ahok)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
iii KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi dengan judul “PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi – Ahok)” ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari kegelapan menuju terang seperti saat ini. Penulisan skripsi ini merupakan rangkaian kegiatan akademik yang harus diselesaikan oleh seluruh Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi sebagian syarat menyelesaikan studi pada Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Malang.
Selama penelitian berlangsung dan hingga terselesainya penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan, baik secara moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Ibu Isnani Dzuhrina,S.Sos,M.Adv selaku dosen pembimbing I dan Ibu Widiya Yutanti,S.Sos,M.A. selaku dosen pembimbing II saya yang telah memberikan bimbingan, wawasan, dukungan, dan arahan demi terselesaikannya skripsi ini.
2. Orang tua saya Budi Wahyudi dan Ariyanisadi tercinta, yang selalu memotivasi dan memberikan semangat serta doa yang tiada henti demi terselesaikannya skripsi ini.
3. Adik kandung saya tercinta Aji Wahyu Pambudi yang selalu menjadi semangat hidup dalam diri saya.
4. Abah saya (Alm.) H. Abdul Ghofur yang selalu menghibur saya ketika mengalami kesulitan dalam pengerjaan skripsi dan nenek saya Rustayah yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Mbak Ria Ajeng,S.Ikom yang selalu men-support saya dan memberi
masukan dari awal saya memulai dan menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga baru saya penghuni Perum Taman Embong Anyar I Blok D5 Wardatul Muniroh,S.Psi, Yulinda Erlistyarini, Silfin Nisa A., dan Laura Dwi Chintya,S.Psi.
7. Sahabat terbaik saya Iga Mawarni, Hana Dwi Prastika,Amd.Keb, Muhammad Iqbal, Dinda Ayu K,S.Ikom, Christin Ramadhani,S.Ikom, Shabroni (Iyon), Fitria Rizky R. dan Shylvia Agustiningrum,S.Ikom yang tak henti - hentinya memberikan support dan doanya.
iv Malang, FOCUS UMM, AV Club UMM, dan Kelompok KKN 78 Peleyan – Kapongan – Situbondo yang namanya tidak bisa disebutkan satu per satu.
Semoga amal baik beliau – beliau serta keikhlasannya diberikan imbalan yang lebih dari Allah SWT, Amin. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari skripsi ini adalah sebuah pembelajaran untuk menjadi sempurna di masa depan. Kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan demi memperbaiki kekurangan yang ada. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Malang, 28 Oktober 2014
v DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR BAGAN ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
ABSTRAKSI ... xiv
ABSTRACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Kegunaan Penelitian ...….. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1. Pengertian Komunikasi ... 9
2.2. Cyberbully ………... 11
2.2.1. Pengertian Cyberbully ... 11
vi
2.2.3. Jenis – Jenis Cybebully ... 15
2.2.3.1. Bullying Fisik ………... 15
2.2.3.2. Bullying Verbal ... 15
2.2.3.3. Bullying Relasi Sosial ... 15
2.2.3.4. Bullying Elektronik ... 16
2.2.4. Jenis Perilaku Cyberbully ... 16
2.2.4.1. Flamming (memanas - manasi) ... 17
2.2.4.2. Pelecehan (harassment) ... 17
2.2.4.3. Pencelaan atau Mencermarkan Nama Baik … 17
2.2.4.4. Peniruan (impersonation) ... 18
2.2.4.5. Tipu Muslihat (outing/trickey) ... 18
vii
BAB IV GAMBARAN UMUM PENGACARA FARHAT ABBAS, TWITTER, DAN MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ……….... 44
4.3. Gambaran Umum Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang ... 59
4.3.1. Pengertian Mahasiswa ... 59
viii
5.1.2. Data Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 72
5.1.3. Data Subyek Penelitian Berdasarkan Konsentrasi Jurusan 73 5.1.4. Data Subyek Penelitian Berdasarkan Daerah Asal ... 74
5.2. Penyajian Data dan Pembahasan ... 74
5.2.1. Pemahaman Subyek Penelitian Mengenai Cyberbully di Twitter ……….. 75
5.2.2. Pengaruh Media Sosial Twitter dalam Kehidupan Sehari – hari ... 82
5.2.3. Pemahaman Subyek Penelitian tentang Sosok Pengacara Farhat Abbas ……….…... 86
5.2.4. Pemahaman Subyek Penelitian mengenai Fenomena Cyberbully yang Dilakukan Pengacara Farhat Abbas tentang Kasus Jokowi – Ahok ... 94
5.2.5. Berkurangnya Kredibilitas Farhat Abbas sebagai Pengacara akibat Cyberbully ... 103
5.2.6. Penggunaan Twitter yang Baik ... 109
5.2.7. Implikasi Teori dan Analisis Resepsi ... 111
BAB VI PENUTUP ... 127
6.1. Kesimpulan ... 127
ix 6.2.1. Saran Akademis ... 133
6.2.2. Saran Praktis ... 134
x DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Focus Group Discussion (FGD)
Lampiran II Daftar Hadir Peserta Focus Group Discussion Lampiran III Pembahasan
xi DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Pernyataan Farhat Abbas tentang Jokowi – Ahok Hal. 4
Gambar 4.1. Pengacara Farhat Abbas Hal. 44
xii DAFTAR BAGAN
xiii DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Profil Program Studi Hal. 62
Tabel 5.1. Data Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Hal. 72 Tabel 5.2. Data Subyek Penelitian Berdasarkan Konsentrasi Jurusan Hal. 73 Tabel 5.3. Frekuensi Subyek Penelitian Mengakses Twitter / hari Hal. 83
135 DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. LKis: Yogyakarta.
Flew, Terry. 2005. New Media “An Introduction” 2nd Edition. Oxford University Press: Australia
Gerungan, W.A. 2010. Psikologi Sosial. Refika Aditama: Bandung.
Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi - Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. UMM Press: Malang.
J. Baran, Stanley & Dennis K. Davis. 2010. Teori Dasar, Komunikasi Pergolakan, dan Masa Depan Massa (Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future) Edisi 5. Salemba Humanika: Jakarta.
McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa – McQuail’s Mass Communication Theory Buku 1 Edisi 6. Salemba Humanika: Jakarta.
Moelong, Lexy J. 2014.Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Remaja Rosda Karya: Bandung.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.
Nurudin. 2012. Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses Komunikasi. Buku Litera: Yogyakarta.
Satori, Djam’an, Aan Komariah. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung.
Soekanto, Soerjono. 1988. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Press: Jakarta.
Straubbar, J. 2006. Media Now: Understanding Media, Culture and Technology 5th Edition. Cengage Learning: Inggris.
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
William L. Rivers, Jay W. Jensen, Theodore Peterson. 2008. Media Massa dan Masyarakat Modern, Edisi Kedua. Kencana Prenada Media Group: Jakarta.
Referensi Skripsi:
Arbitya Pradiza Putra. 2011. Ekspresi Afeksi dalam Twitter Studi Pada Remaja Followers di Akun @SOALCINTA. Universitas Indonesia: Depok.
136 Karina Ayu Ningtyas. 2012. Hubungan Antara Pola Penggunaan Situs Facebook dengan Kerentanan Viktimisasi Cyber Harrasment pada Anak. Universitas Indonesia: Depok.
Muhammad Rahman Heriyadi. 2007. Persepsi Mahasiswa Tentang Tayangan Sang Pemburu Di Lativi (Studi Pada mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMM Angkatan 2002). Universitas Muhammadiyah Malang : Malang
Referensi Jurnal:
Andi Ahmad Irfa. 2014. Peran dan Fungsi Mahasiswa dalam http://www.academia.edu/4631795/Peran_dan_Fungsi_Mahasiswa diakses pada hari Selasa tanggal 13 Mei 2014 pukul 20:19
Riswandi. 2010. Faktor – faktor Reaksi Khalayak pada Media Massa. Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Referensi Non-Buku:
____. 2013. Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terarah). http://www.marketrends.asia/2013/02/focus-group-discussion-research.html diakses pada hari Kamis tanggal 05 Maret 2014 pukul 14:52
Arief Sutrisno. 2011. Cyberbully.
http://ariefsz.blogspot.com/2011/11/cyberbully.html diakses pada Hari Kamis tanggal 07 November 2013 pukul 23:30
Hanif Fakhrurroja. 2012. Mengenal Cyberbullying.
http://hanifoza.wordpress.com/2012/07/06/mengenal-cyberbullying/ diakses pada Hari Kamis tanggal 07 November 2013 pukul 23:40
Kiki Lutvyyani. 2012. Pengertian Twitter.
http://kiivyani.blogspot.com/2012/04/pengertian-twitter.html diakses pada Hari Jumat tanggal 08 November 2013 pukul 06:34
Rachmatunisa. 2013. Tembus 500 Juta Pengguna, Twitter Kejar Facebook. http://inet.detik.com/read/2013/01/31/132516/2157575/398/tembus-500-juta-pengguna-twitter-kejar-facebook diakses pada Hari Jumat tanggal 08 November 2013 pukul 07:50
Riswandi. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Khalayak Terhadap Media Massa.http://www.slideshare.net/guestd7fcd2/ade diakses pada hari Rabu tanggal 25 Juni 2014 pukul 23:24
Steven Sutranto. 2013. (Stop Cyberbully) Dunia Maya Bebas Cyberbullying.
137 Tjutju Sundari. ____. Pengujian Keabsahan Data Kualitatif. Bandung: Jurusan
PLB FIP UPI.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032
-TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/Keabsahan_d ata.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf diakses pada Hari Senin tanggal 04 November 2013 pukul 19:38
Tri Nugroho Adi. 2012. Mengkaji Khalayak Media dengan Metode Penelitian Resepsi. http://sinaukomunikasi.wordpress.com/2012/02/16/mengkaji-khalayak-media-dengan-metode-penelitian-resepsi/ diakses pada diakses pada hari Kamis tanggal 05 Maret 2014 pukul 14:28
Wikipedia. 2014. Farhat Abbas. http://id.wikipedia.org/wiki/Farhat_Abbas diakses pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 18:45
Wikipedia. 2014. Twitter. http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter diakses pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 21:27
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Seperti yang kita ketahui saat ini bahwa perkembangan teknologi
komunikasi semakin berkembang pesat dikarenakan kebutuhan manusia
yang serba instan dituntut dimanapun kita berada. Media mempunyai
peran yang sangat penting untuk menyampaikan berita, gambaran umum,
serta berbagai informasi kepada masyarakat luas. Sebagai penyampai
informasi, media mempunyai kemampuan untuk berperan dalam
membentuk opini publik dan dapat dipandang sebagai faktor yang
menentukan proses – proses perubahan.
Seperti dalam contohnya saat ini adalah penggunaan media
internet. Berbicara tentang penggunaan media internet merupakan salah
satu aspek dari kajian komunikasi yang meliputi: perilaku komunikator
atau komunikan, efektivitas media atau pesan, penggunaan media,
kemasan pesan, konteks komunikasi, situasi komunikasi, kerangka rujukan
(frame of reference) komunikator atau komunikan, bidang pengalaman
(field of experience) komunikator atau komunikan, dan juga motivasi
tindakan memilih media. Saat ini kecepatan dalam mengakses suatu
2 Dulunya kita hanya mengenal Yahoo! Mesengger, Yahoo! Koprol,
mig33, mIRC, Nimbuzz, Chat-Room, Friendster, namun kini ada
Facebook, Twitter, YouTube, Line, Kakao Talk, Tumblr, Instagram, Path,
Soundcloud, dan lain sebagainya yang masing – masing media sosial itu
memiliki keunggulan fitur tersendiri dan sangat menarik untuk digunakan.
Selain itu, kita sebagai masyarakat sosial yang tak lepas dari media pun
memiliki hak untuk menyajikan informasi dan penafsiran atas peristiwa
yang ada.
Media sosial yang digunakan pun tergolong sudah memiliki
banyak pengguna, yakni Twitter. Twitter telah mendapatkan popularitas di
seluruh dunia dan pengguna Twitter terhitung bulan Januari 2013
mencapai angka 500 juta orang. Persaingan kian ketat, Twitter sepertinya
tak lama lagi akan mengalahkan rival-nya Facebook untuk urusan jumlah
pengguna (Rachmatunisa, 2013). Twitter juga merambat ke Indonesia dan
para pengguna akun ini semakin bertambah karena kemudahannya dalam
mengakses.
Terlepas dari media sosial yang ada di sekitar kita, setiap
perkembangan apapun itu termasuk media sosial ini selalu ada hal yang
disalahgunakan oleh si pengguna akun tersebut, dalam hal ini twitter pun
tak lepas dari penyalahgunaan media sosial seperti kasus pengacara
terkenal, yakni fenomena akun twitter pengacara Farhat Abbas
3 Tjahaja Purnama (Jokowi – Ahok) akhir – akhir ini. Hal ini menarik
karena dari kicauan / tweet (istilah dalam twitter apabila memberikan
pernyataan) pengacara Farhat Abbas tersebut mengakibatkan respon yang
berbagai macam dari masyarakat seluruh Indonesia, ada respon positif
maupun negatif.
Hal yang menarik dari permasalahan terkait dengan Gubernur dan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama
(Jokowi – Ahok) dan pengacara Farhat Abbas tersebut diawali dari
kicauan panas pengacara Farhat Abbas di twitter yang isinya adalah
kritikan terhadap pemerintahan Jokowi – Ahok. Salah satu kicauannya
adalah,”Jokowi – Ahok malah bikin Jakarta tambah macet. Dulu jalanan
enggak semacet ini.” Tidak hanya mengkritik tentang kemacetan,
pengacara Farhat Abbas juga mengkritik pedas solusi Jokowi – Ahok
tentang penetapan pelat nomor kendaraan ganjil dan genap untuk
mengatasi kemacetan. Semakin jauh, pengacara Farhat Abbas menganggap
kebijakan itu menimbulkan masalah baru dan merambah ke kritikan yang
berbau rasis seperti kicauannya,”Ahok sana sini protes plat pribadi B 2
DKI dijual polisi ke orang umum katanya! Dasar Ahok plat ajah diributin!
Apapun platnya tetap C***!”
Pengacara Farhat Abas tak henti – hentinya bersikap sinis terhadap
pemerintahan Jokowi – Ahok. Akibat dari kicauan yang berbau rasis itu,
4 twitter lainnya dan bahkan ia dilaporkan ke polisi. Banyak sekali reaksi
dari masyarakat pengguna twitter terkait dengan kicauan pengacara Farhat
Abbas yang melampaui batas dan memberikan berbagai macam respon
yang muncul di twitter.
Gambar 1.1. Pernyataan Farhat Abbas tentang Jokowi – Ahok
Dari hal diatas media juga digunakan oleh masyarakat sebagai
kontrol sosial. Melihat media dapat menghaluskan paksaan sehingga
tampak sebagai bujukan yang terlihat dari respon masyarakat (Paul
Lazarsferld dan Robert K. Merton, dalam Media Massa dan Masyarakat
Modern: 39). Pernyataan yang muncul setelah melihat akun twitter
pengacara Farhat Abbas pun berbagai macam, antara positif dan negatif.
Fenomena tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan tentang media
sosial dan masyarakat.
Data statistik terakhir pada tahun 2006 oleh Badan Pusat Statistik,
5 berskala ringan sampai dengan berat. Berdasarkan penelitian 91%
responden asal Indonesia mengaku telah melihat kasus cyberbullying yang
paling sering terjadi di media sosial, khususnya facebook sebanyak 74%
responden dan 44% responden menyebut media website lain (Steven
Sutantro, 2013). Namun, meskipun facebook termasuk paling banyak
cyberbullying yang terjadi, peneliti tetap memilih twitter karena selain
lebih mudah mengaksesnya, twitter lebih cepat dalam memperoleh
infomasi karena ada trending topic yang mana berita lebih cepat tersebar
daripada facebook dan saat ini semakin banyak sekali pengguna facebook
lambat laun berpindah ke twitter.
Beberapa penelitian sejenis terdahulu yang mengandung kata –
kata kunci twitter ataupun cyberbully:
1) Penelitian dilakukan oleh Karina Ayu Ningtyas (2012) dengan tujuan
untuk melihat hubungan antara pola penggunaan situs jejaring sosial
facebook, gaya hidup, perlindungan online, dan pola penggunaan
facebook dengan kerentanan viktimisasi cyber harassment pada anak.
Hasil penelitian salah satunya adalah peran facebook sebagai regulator
untuk mecegah cyber harassment dinilai kurang maksimal untuk
melindungi penggunanya terutama dalam hal privasi, dengan
kesimpulan analisis uji korelasi menyebutkan ada hubungan positif dan
signifikan yang cukup tinggi yang dapat diartikan semakin tinggi gaya
6 2) Penelitian dilakukan oleh Arbitya Pradiza Putra (2011) dengan tujuan
untuk mengkaji secara mendalam bagaimana remaja menggunakan
twitter mengeluarkan ekspresi afeksi terhadap pasangannya. Hasil
penelitiannya yang salah satunya adalah twitter sudah menjadi sebuah
patokan gaya hidup bagi remaja untuk melakukan pembukaan dalam
ruang publik, meskipun dalam ekspresi afeksi tersebut tidak jarang
terdapat informasi privat yang disebut privacy. Kesimpulannya ekspresi
pembukaan informasi yang tertuang dalam bentuk tweet yang tidak
harus di-mention kepada akun twitter pasangannya guna membangun
kesadaran dari pasangan masing – masing.
Dalam penelitian ini peneliti memilih mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 karena
mereka memiliki akun twitter dan terbilang cukup aktif dalam berkicau di
akun mereka masing – masing. Selain itu, dengan adanya Trending Topic
tersebut mereka akan tahu fenomena pengacara Farhat Abbas ini karena
hal tersebut bisa dilihat di twitter. Bagi peneliti, mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 ini cukup
kritis dalam menanggapi fenomena ini. Dalam penelitian ini juga
mahasiswa sebagai subyek penelitian karena selain mereka yang
mengetahui fenomena ini, mahasiswa juga memiliki pemahaman serta
pemaknaan tersendiri tentang apa itu cyberbully dan sikap pengacara
7 1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan oleh peneliti
diatas, maka rumusan masalah yang dapat ditarik adalah bagaimana
pemaknaan para mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Malang angkatan 2010 terkait dengan cyberbully di sosial
media twitter, khususnya penggguna akun twitter mengenai fenomena
pengacara Farhat Abbas menghina pemerintahan Jokowi – Ahok di twitter
tersebut?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Mengacu pada rumusan yang telah ditemukan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemaknaan serta
mendeskripsikan penerimaan para mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 terkait dengan
cyberbully di sosial media twitter, khususnya pengguna yang mengikuti
akun twitter atau beranda pengacara Farhat Abbas.
1.4. KEGUNAAN PENELITIAN Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pembelajaran tentang pemahaman cyberbully dan referensi mengenai
8 sosial itu digunakan atau disalahgunakan. Selain itu sebagai sarana
informasi tentang komunikasi di dunia maya.
Secara Praktis
Kegunaan penelitian ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan
berkenaan dengan masalah media sosial dan resepsi mahasiswa terhadap
perkembangan media sosial yang ada serta memahami bagaimana cara
seseorang menyampaikan pesan yang saat ini masyarakat perlahan – lahan
menjadi masyarakat modern. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan yang bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dalam
kaitannya dengan penerimaan mahasiswa pengguna akun twitter tentang
cyberbully. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
evaluasi dalam penggunaan media sosial khususnya twitter.
Bagi Akademik
Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat bagi para
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi dan dapat dijadikan sebagai referensi
khususnya bagi mahasiswa atau peneliti yang akan melakukan penelitian
sejenis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
tersendiri mengenai penerimaan mahasiswa pengguna akun twitter tentang
cyberbully dengan contoh kasus pernyataan pengacara Farhat Abbas
tentang pemerintahan Jokowi – Ahok melalui twitter. Sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa khususnya