• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN BEHAVIORAL TERKAIT INFORMASI EKONOMI DAN INVESTASI DI KALANGAN WAKIL PIALANG BERJANGKA Studi Pada Karyawan PT. Victory International Futures Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN BEHAVIORAL TERKAIT INFORMASI EKONOMI DAN INVESTASI DI KALANGAN WAKIL PIALANG BERJANGKA Studi Pada Karyawan PT. Victory International Futures Malang"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN BEHAVIORAL TERKAIT INFORMASI EKONOMI DAN INVESTASI DI KALANGAN

WAKIL PIALANG BERJANGKA

Studi Pada Karyawan PT. Victory International Futures Malang

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1) Komunikasi

Disusun Oleh : Ayu Puspita Shanty P.

09220051

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ayu Puspita Shanty P.

NIM : 09220051

Konsentrasi : Jurnalistik

Judul Skripsi :

ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN BEHAVIORAL TERKAIT DENGAN

INFORMASI EKONOMI DAN INVESTASI DI KALANGAN WAKIL

PIALANG BERJANGKA

Studi Pada Karyawan PT. Victory International Futures Malang

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan

rahmat serta hidayah-Nya hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Malang dengan judul :

ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN BEHAVIORAL TERKAIT

INFORMASI EKONOMI DAN INVESTASI DI KALANGAN WAKIL PIALANG BERJANGKA

(Studi Pada Karyawan PT. Victory International Futures Malang)

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis tidak berjuang sendirian,

banyak pihak yang telah membantu baik secara moral maupun materi, oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang

tulus kepada :

1. Allah SWT, pencipta alam semesta dan Maha Segalanya. Yang telah

memberikan banyak hidayah serta rahmat-Nya sehingga skripsi ini

lancar dan selesai.

2. Nabi Muhammad SAW. Melalui Beliau ajaran Islam itu disampaikan

sehingga Umat Islam dapat mengikuti kebaikannya.

3. Ayah dan Ibu, serta Indah Yulindar Mega Silvia, Indra Permana Putra

dan Aleysia Ixchel Nafisha yang telah senantiasa mendoakan,

memotivasi dan memberikan kasih sayang yang melimpah sehingga

terselesaikannya skripsi ini, serta beribu kata maaf atas keterlambatan

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Jamroji, M.Comm. selaku dosen pembimbing I dan bapak Dr.

(4)

menyampaikan ilmu, memberikan pencerahan, bimbingan dan

pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, serta seluruh dosen

Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada saya.

5. Ulfah Aviantini yang telah mengenalkan saya kepada Kyuhyun,

memacu semangat saya dari awal perkuliahan hingga akhir study ini

dengan penuh kasih sayang. Semoga kita bisa meraih kesuksesan

yang telah kita impikan sejak dulu.

6. Para penulis buku yang telah penulis kutip dan pelajari sehingga

ilmu yang disampaikan dapat bermanfaat untuk menyelesaikan

skripsi ini.

7. Untuk JUFOC dan semua yang ada didalamnya (JUFOC’ers) tercinta,

terima kasih atas semua ilmu, pengetahuan, pengalaman, kebersamaan,

dan suka-cita selama ini.

8. Teman-teman “Para Pengejar Toga” yang memberi tips serta motivasi

selama bimbingan, Agni, Aan, Anggi, Dila, Mega, Utie, Baiq , dan pihak

lain yang juga turut memberikan bantuan, semoga Allah SWT

membalas semua amal kebaikan dengan pahala yang berlipat.

9. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih

atas kerjasamanya.

Dalam hal ini penulis hanya manusia yang tidak lepas dari kesalahan

dan kekurangan baik dari segi penulisan maupun yang lainnya. Untuk itu,

penulis mengharapkan saran agar dapat memberikan masukan dalam penulisan

selanjutnya. Semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang

membutuhkannya.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Malang, 28 Januari 2015

(5)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Pernyataan Orisinalitas... ii

Berita Acara Bimbingan ... iii

Abstrak ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Media Massa ... 8

A.1. Definisi Media Massa ... 8

A.2. Fungsi Media Massa ... 9

B. Koran Sebagai Media Massa ... 13

C. Efektivitas Media Massa ... 15

D. Pengaruh Terpaan Pesan Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku ... 17

(6)

D.2. Teori Hypodermic Needle ... 23

E. Definisi Konseptual ... 24

E.1. Aspek Kognitif, Afektif, Dan Behavioral ... 24

E.2. Wakil Pialang Berjangka ... 24

F. Definisi Operasional ... 25

G. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Pendekatan Penelitian ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. VIF MALANG DAN KORAN KONTAN ... 34

A. PT. VIF Malang ... 34

A.1. Sejarah Perusahaan ... 34

A.2. Visi dan Misi ... 35

A.3. Profil Perusahaan ... 35

A.4. Struktur Organisasi Perusahaan ... 36

(7)

B. Koran Kontan ... 40

B. Aspek Kognitif, Afektif, dan Behavioral ... 44

B.1. Aspek Kognitif ... 44

B.1.1. Bertambahnya Pengetahuan Para Wakil Pialang Berjangka Mengenai Segala Informasi Ekonomi dan Investasi Yang Dimuat

B.3.1. Wakil Pialang Berjangka Mengakses Informasi Dalam Situs Online Kontan ... 65

B.3.2. Wakil Pialang Berjangka Bertindak Sesuai Dengan

(8)

Yang Telah Diambilnya ... 68

C. Tingkat Keseluruhan Aspek Kognitif, Afektif, Dan Behavioral Terkait Informasi Ekonomi Dan Investasi Di Kalangan Wakil Pialang Berjangka ... 73

D. Implikasi Teori ... 75

BAB VI PENUTUP ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 79

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Tabel Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 43

Tabel 5.2 Tabel Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja ………… 44

Tabel 5.3 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Terhadap

Setiap Pernyataan Tingkat Pengetahuan………... 45

Tabel 5.3.1 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang Masa

Kerjanya < 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan Tingkat

Pengetahuan………. 47

Tabel 5.3.2 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang Masa

Kerjanya > 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan Tingkat

Pengetahuan……… 48

Tabel 5.3.3 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Terhadap

Setiap Pernyataan Tingkat Pemahaman………... 49

Tabel 5.3.4 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang Masa

Kerjanya < 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan Tingkat

Pemahaman……….. 51

Tabel 5.3.5 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang Masa

Kerjanya > 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan Tingkat

Pemahaman……….. 52

Tabel 5.3.6 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Terhadap

(10)

Tabel 5.3.7 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang Masa

Kerjanya < 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan Tingkat

Pengertian………. 54

Tabel 5.3.8 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang Masa

Kerjanya > 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan Tingkat

Pengertian………. 55

Tabel 5.3.9 Tabel Distribusi Frekuensi (f) Jawaban Responden Terhadap

Indikator Aspek Kognitif………. 58

Tabel 5.4 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Terhadap

Setiap Poin Pernyataan Tingkat Perubahan Sikap……… 60

Tabel 5.4.1 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang Masa

Kerjanya < 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan Tingkat

Perubahan Sikap………62

Tabel 5.4.2 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang Masa

Kerjanya > 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan Tingkat

Perubahan Sikap………... 63

Tabel 5.5 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Terhadap

Setiap Poin Pernyataan Mengakses Situs Online Kontan…………. 65

Tabel 5.5.1 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang

Masa Kerjanya < 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan

Mengakses Situs Online Kontan………...66

Tabel 5.5.2 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Yang

Masa Kerjanya > 1 Tahun Terhadap Setiap Poin Pernyataan

(11)

Tabel 5.5.3 Tabel Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden Terhadap

Setiap Poin Pernyataan Tingkat Perubahan Perilaku……… 68

Tabel 5.5.4 Distribusi Frekuensi (f) Jawaban Responden Terhadap Indikator

Aspek Behavioral………. 70

Tabel 5.5.5 Tabulasi Silang Prosentase Frekuensi (f) Jawaban Responden

Terhadap Pernyataan Aspek Kognitif, Afektif, Behavioral ………..71

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Garis Kontinum Tingkat Pengetahuan Wakil Pialang …………46

Gambar 2 Garis Kontinum Tingkat Pemahaman Wakil Pialang………….50

Gambar 3 Garis Kontinum Tingkat Pengertian Wakil Pialang…………... 54

Gambar 4 Garis Kontinum Aspek Kognitif Terkait Informasi Ekonomi Dan

Investasi Di Kalangan Wakil Pialang ……….…….. 58

Gambar 5 Garis Kontinum Tingkat Perubahan Sikap Wakil Pialang……. 61

Gambar 6 Garis Kontinum Tingkat Perubahan Perilaku Wakil Pialang

(1)………. 66

Gambar 7 Garis Kontinum Tingkat Perubahan Perilaku Wakil Pialang

(2)………. 69

Gambar 8 Garis Kontinum Aspek Behavioral Terkait Informasi Ekonomi

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1, Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi (f) Jawaban Responden Terhadap

Indikator Aspek Kognitif, Afektif, Dan Behavioral Terkait Informasi Ekonomi

Dan Investasi Di Kalangan Wakil Pialang Berjangka

2. Lampiran 2, Tabel Pra Survey

(14)

Daftar Pustaka

Baran, Stanley J. 2011. Pengantar Komunikasi Massa: Literasi Media dan Budaya, Edisi 6 (terjemahan). Jakarta: Salemba Humanika.

Biagi, Shirley. 2010. Media/Impact Pengantar Media Massa, Edisi 9 (terjemahan).

Jakarta: Salemba Humanika.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial ed. 2. Jakarta: Erlangga.

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT. Kencana.

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, ed. 6 (terjemahan). Jakarta: Salemba Humanika

Nurudin. 2013. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajawali Pers.

Rakhmat, Jalaluddin. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Siahaan, Hinsa Pardomuan dan Adler Haymans Manurung. 2006. AKTIVA

DERIVATIF: Pasar Uang, Pasar Modal, Pasar Komoditi, dan Indeks. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Solso, Robert L., Otto H. Maclin, M. Kimberly Maclin. 2007. Psikologi Kognitif, ed. 8 (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitaf, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tubbs, Stewart L. Dan Sylvia Moss. 2005. Human Communication : Prinsip-Prinsip Dasar (terjemahan). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa, Edisi Kedelapan (terjemahan). Jakarta: Kencana.

(15)

Non Buku:

Anonim1. www.kompasgramedia.com/business/newspapers/kontan/, (diakses pada

tanggal 15 Oktober 2013 pukul 10:00 WIB).

Anonim2. www.vifmalang.co.id, (diakses pada tanggal 10 Januari 2014 pukul 11:00 WIB).

Nasution, Zulkarnain. 2011. Persaingan Antarmedia.

(16)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Massa

A.1. Definisi Media Massa

Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan

manusia akan informasi maupun hiburan. Media massa merupakan hasil produk

teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Merupakan salah satu

elemen penting dalam proses komunikasi massa.

Saluran yang disebut media massa tersebut diperlukan dalam

berlangsungnya komunikasi massa. Berdasarkan bentuknya, media massa

dikelompokkan atas:

1. Media cetak (printed media), yang mencakup surat kabar, majalah, buku,

brosur, dan sebagainya.

2. Media elektronik, seperti radio, televisi, film, slide, video, dan lain-lain

(Vivian, 2008:4).

Terdapat satu perkembangan media massa dewasa ini, yaitu

ditemukannya internet. Kini masyarakat telah didominasi oleh media massa.

Media massa begitu memenuhi keseharian hidup masyarakat yang tanpa disadari

kehadiran dan juga pengaruhnya. Media massa memberi informasi, menghibur,

menyenangkan, bahkan kadang mengganggu khalayak. Media mampu

menggerakkan emosi atau mempengaruhi perasaan, menantang, dan

(17)

9

Shirley Biagi (2010:10) menyebutkan tiga konsep penting tentang

media massa yaitu:

1. Media massa adalah suatu bentuk usaha yang berpusat pada keuntungan.

2. Perkembangan dan perubahan dalam pengiriman dan pengonsumsian media

massa, dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.

3. Media massa senantiasa mencerminkan sekaligus mempengaruhi kehidupan

masyarakat, dunia politik, dan budaya.

Dari seluruh penjelasan di atas, dapat disimpullkan bahwa media massa

merupakan saluran komunikasi massa guna menyampaikan informasi atau pesan

kepada khalayak banyak secara luas. Media massa mempengaruhi hampir seluruh

aspek kehidupan masyarakat, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.

Media massa mengumpulkan sejumlah uang untuk menyediakan informasi dan

hiburan. Media massa juga merupakan bisnis yang berpusat pada keuntungan.

Menurut sejarahnya, buku adalah media massa pertama, sedangkan internet adalah

media massa terbaru.

A.2. Fungsi Media Massa

Dalam arti penting media massa, Dennis McQuail (1987) (Nurudin,

2013:34) memberikan beberapa asumsi pokok tentang peran atau fungsi media di

tengah kehidupan masyarakat saat ini, antara lain:

1. Media merupakan sebuah industri. Media terus berkembang seiring dengan

perkembangan teknologi dan menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa. Di

(18)

10

2. Media berperan sebagai sumber kekuatan yaitu alat kontrol manajeman dan

inovasi dalam masyarakat. Komunikator menjadikan media sebagai pengganti

kekuatan, tameng, atau sumber daya lainnya, dalam kehidupan nyata.

3. Media menjadi wadah informasi yang menampilkan peristiwa-peristiwa

kehidupan masyarakat, baik dari dalam negeri maupun internasional.

4. Media berperan sebagai wahana pengambangan budaya. Melalui media

seseorang dapat mengembangkan pengetahuannya akan budaya lama, maupun

memperoleh pemahaman tentang budaya baru. Misalnya gaya hidup dan tren

masa kini yang semuanya didapat dari informasi di media.

5. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dikombinasikan

dengan berita dan tayangan hiburan. Media telah menjadi sumber dominan bagi

individu dan kelompok masyarakat.

Fungsi komunikasi massa menurut De Vito (1997) dalam Winarni

(2003, 45-47) adalah:

1. Menghibur

Sebagian besar media massa memiliki fungsi sebagai sarana penghibur

bagi khalayak. Contohnya, artikel-artikel humor atau lawakan yang dimuat

dalam koran, menggunakan bahasa yang santai dan menghibur guna menarik

perhatian pembaca.

2. Meyakinkan

Komunikasi persuasi melalui media massa bertujuan untuk meyakinkan

(19)

11

a. Media akan memberikan atau memperkuat kepercayaan khalayak akan

suatu hal yang telah diketahui sebelumnya, sehingga terbentuklah sikap dan

opini masyarakat.

b. Media mengubah kepercayaan sementara seseorang yang semula memihak

menjadi tidak memihak pada suatu masalah tertentu.

c. Iklan dalam media akan menggerakkan seseorang untuk melakukan

tindakan. Misalnya, membeli atau menghindari barang yang telah

diiklankan di televisi.

d. Media merangsang masyarakat untuk mengubah situasi sekitarnya. Ketika

terjadi penyimpangan terhadap suatu norma yang berlaku, media dapat

mengungkapkannya secara terbuka.

3. Menginformasikan

Media merupakan sumber informasi bagi masyarakat. Media massa

memberikan kabar atau berita yang bersifat lokal, nasional, maupun

internasional kepada khalayak luas.

4. Menganugerahkan status

Semakin sering seseorang dimuat dalam media massa, maka orang

tersebut yang menjadi pusat perhatian massa. Dan terkadang masyarakat

beranggapan bahwa orang penting adalah orang yang sering tampil dalam layar

kaca. Di sini media meningkatkan popularitas dan menganugerahkan status

“penting” kepada orang yang menjadi topik media.

(20)

12

Fungsi membius terjadi ketika media menyajikan informasi tentang

sesuatu dan komunikan dalam keadaan tidak aktif, mempercayai adanya

tindakan yang telah diambil.

6. Menciptakan rasa kebersatuan

Media mampu membuat khalayak merasa menjadi anggota suatu

kelompok.

a. Privatisasi. Media mampu/memiliki kecenderungan menimbulkan efek

antisosial pada kahalayaknya, sehingga seseorang akan menarik diri dari

kelompok sosial dan selanjutnya akan “menutup” diri.

b. Parasosial. Melalui media, masyarakat dapat menjalin dan mengembangkan

hubungannya dengan para tokoh media atau orang-orang penting di dunia.

Misalnya dengan saling memberikan respon positif dalam jejaring sosial.

Jadi, media massa memiliki fungsi yang beragam, akan tetapi pada

dasarnya media massa berperan sebagai saluran dalam penyampaian informasi

atau pesan. Tentang bagaimana peran media selanjutnya ditentukan oleh jenis

media itu sendiri dan cara penggunaan media oleh khalayak.

Dalam penelitian ini media massa berupa media cetak harian Kontan

berfungsi sebagai sumber dan pemenuhan kebutuhan informasi tentang ekonomi

dan investasi bagi karyawan yang bekerja di bidang tersebut. Media juga berfungsi

untuk meyakinkan khalayak, yang di sini adalah para wakil pialang berjangka yang

merupakan karyawan dari PT. Victory International Futures Malang, yang

(21)

13

komunikan untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini media massa bersifat

persuasif.

B. Koran Sebagai Media Massa

Media cetak merupakan suatu media yang mengandalkan pesan-pesan

visual. Bentuk dari media cetak adalah koran (surat kabar), majalah, tabloid, dan

buku.

Menurut John Vivian (2008:71) Koran adalah medium massa utama

bagi orang untuk memperoleh berita. Di sebagian besar kota, tak ada sumber berita

yang bisa menyamai keluasan dan kedalaman liputan berita koran. Ini memperkuat

popularitas dan pengaruh koran.

Shirley Biagi (2010) dalam bukunya Media/Impact: An Introduction to

Mass Media menjelaskan bahwa, pada tahun 1960, koran merupakan satu-satunya

media massa yang ada dan digunakan untuk memerima berita dan informasi

secepat stelah terjadinya peristiwa. Hingga tahun 1920, belum ada persaingan

dalam dunia media, dan koran masih menjadi sumber informasi utama bagi

masyarakat.

Pada awal abad ke- 20 ditemukan penyiaran yang mampu memberikan

informasi lebih cepat, sehingga koran menjadi tersaingi dan tergeser. Walaupun

persaingan dalam menarik perhatian khalayak semakin lama kian meningkat, dan

teknologi terus berkembang, koran masih bernafas hingga detik ini. Ini disebabkan

(22)

14

Koran disebut sebagai media berdasarkan aspek-aspek antara lain,

kemunculannya yang berkala dan sering, teknologi percetakan, isi dan rujukan

menurut tema tertentu, dan dibaca oleh individu atau kelompok (McQuail,

2011:31).

Koran sebagai media massa karena penyebaran informasi dilakukan

secara luas dan menjangkau khalayak banyak. Koran menyajikan berita dan

informasi yang singkat, padat dan jelas. Media cetak ini hanya dapat dinikmati

secara visual dengan menggunakan indera penglihatan. Fungsi yang menonjol dari

koran adalah sebagai sumber informasi.

Sebagai media dalam komunikasi massa, koran juga memiliki fungsi

sebagai berikut:

1. Fungsi Menyiarkan Informasi

Koran memiliki fungsi menyiarkan informasi. Orang mengkonsumsi/

membaca koran dikarenakan membutuhkan informasi mengenai berbagai hal

di dunia, seperti peristiwa yang baru saja terjadi. Dan koran menjadi salah satu

sumber informasi yang akurat bagi masyarakat.

2. Fungsi Mendidik

Koran sebagai sarana pendidikan massa (mass education). Koran

memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak

pembaca menjadi bertambah pengetahuannya setelah membaca koran.

3. Fungsi Menghibur

Hal-hal yang bersifat menghibur sering dimuat dalam koran untuk

(23)

15

berisi hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bergambar, pojok, teka teki

silang, karikatur, dan tajuk rencana.

4. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi ini menyebabkan koran memegang peranan pentng dalam

kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari koran secara implisit

terdapat pada berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana

dan artikel (Effendy, 1993:122-123).

C. Efektivitas Media Massa

Efektif berarti mengandung efek, ada pengaruh atau akibatnya.

Efektivitas adalah pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang

telah ditentukan.

Media massa merupakan saluran komunikasi massa. Menggunakan

media, berarti kita telah melakukan proses komunikasi. Oleh karenanya,

efektivitas media bisa dilihat dari sudut efektivitas komunikasi. Komunikasi

dikatakan efektif bila rangsangan yang disampaikan dan disampaikan oleh sumber

(komunikator) dapat ditangkap dan dipahami oleh penerima (komunikan) (Tubbs,

2005:22).

Komunikasi yang efektif menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss

(2005:23-28), mencakup lima hal berikut:

1. Pemahaman

Artinya penerimaan secara cermat atas rangsangan yang diberikan oleh

(24)

16

memahami seluruh isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Misalnya,

ketika wakil pialang berjangka PT. VIF Malang dapat memahami materi

berita tentang ekonomi dan investasi dalam koran Kontan secara baik dan

cermat, maka koran Kontan dapat dikatakan efektif.

2. Kesenangan

Komunikasi tidak hanya ditujukan untuk menyampaikan informasi dan

memberikan pemahaman, akan tetapi juga untuk menimbulkan kesenangan.

Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan dengan perasaan

komunikan, misalnya wakil pialang berjangka terhadap hadirnya informasi

ekonomi dan investasi yang disajikan oleh koran Kontan. Namun adanya

kendala dalam komunikasi massa yaitu terbatasnya umpan balik,

menyebabkan sulitnya menilai tingkat pemahaman para pembacanya.

3. Mempengaruhi Sikap

Manusia melakukan komunikasi memiliki berbagai macam tujuan, salah

satunya untuk mempengaruhii orang lain, yaitu dengan menggunakan

komunikasi persuasi. Media massa kini mampu mengendalikan emosi atau

perasaan khalayak, serta mempengaruhi sikap.

4. Hubungan Sosial yang Baik

Komunikasi ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosisal yang baik.

Adanya hubungan saling percaya antara komunikator dan komunikan, akan

mempengaruhi keefektifan komunikasi.

(25)

17

Efektivitas komunikasi diukur dari tindakan nyata yang dilakukan oleh

komunikan pasca menerima pesan. Hal tersebut merupakan indikator

efektivitas yang paling penting, karena untuk menimbulkan tindakan,

komunikator terlebih dahulu harus berhasil menanamkan pengertian,

memberikan pemahaman, mempengaruhi emosi atau perasaan dan

menumbuhkan sikap yang baik.

D. Pengaruh Terpaan Pesan Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Pengaruh terpaan media adalah efek yang muncul setelah seseorang

membaca, mendengar dan menonton pesan yang disampaikan melalui media

massa. Efek yang timbulkan dari media massa sama dengan efek yang ditimbulkan

komunikasi massa, yang mana efek yang timbul dari komunikasi massa berkaitan

dengan penambahan pengetahuan (kognitif), mengubah sikap (afektif), dan

menggerakan perilaku audiens (behavioral) (Rakhmat, 2000:217).

D.1. Efek Media Massa

Efek media massa adalah bukan pada apa yang dilakukan khalayak

terhadap media melainkan apa yang dilakukan media terhadap khalayaknya.

Seorang ilmuwan pernah berfikir bahwa efek media mudah diukur, sebagai

hubungan langsung antara pesan media dan efek media. Para ilmuwan menyadari

bahwa hubungan antara media dan khalayak adalah hal yang kompleks (Biagi,

(26)

18

Steven Chaffe (dalam Djamaluddin, 1985) (Winarni, 2003:122)

menyebutkan tiga pendekatan dalam melihat efek media massa, yaitu:

1. Pesan dan media berkaitan dengan hadirnya efek media massa.

2. Akan timbul perubahan pada diri khalayak komunikasi massa. Jenis

perubahan tersebut antara lain, perubahan kognitif, afektif, dan behavioral.

3. Satuan observasi yang dikenai dan merasakan adanya efek komunikasi massa,

yaitu meliputi individu, kelompok, organisasi, masyarakat, atau bangsa

Winarni (2003:122) dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu

Pengantar, menguraikan penjelasan dari masing-masing pendekatan dari efek

komunikasi massa, efek kehadiran media fisik dan efek kehadiran pesan media,

adalah sebagai berikut:

1. Efek Kehadiran Media Fisik

Menurut S. Chafee (Djamaluddin, 1985:217), efek kehadiran media

massa secara fisik adalah sebagai berikut::

a. Efek Ekonomis

Dengan hadirnya media massa, maka akan menumbuhkan berbagai

bidang usaha dan menciptakan lapangan kerja. Bagi masyarakat, media massa

memberikan efek ekonomis dalam pemenuhan kebutuhan informasi. Khalayak

dapat menerima dan membaca berita kapanpun dan dimanapun, apalagi di era

digital saat ini segala sesuatu sudah sangat canggih dan semua menjadi praktis.

(27)

19

Disebut efek sosial ketika adanya perubahan interaksi sosial dalam

masyarakat yang menggunakan media. Misalnya, kehadiran koran Kontan

membentuk jaringan interaksi yang baru bagi karyawan PT. VIF Malang.

c. Efek Penjadwalan Kembali Kegiatan Sehari-hari

Efek ini timbul manakala kehadiran media massa mempengaruhi jadwal

kegiatan sehari-hari khalayak konsumen media. Misalnya, pagi hari sebelum

melakukan melakukan pertemuan dengan nasabah, para wakil pialang terlebih

dahulu membaca koran Kontan yang sudah tersedia di kantor.

d. Efek Pada Penyaluran/Penghilangan Perasaan Tertentu

Media massa dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan perasaan

tertentu, misalnya marah, kesepian, kecewa, sedih, dan lain-lain. Dalam hal ini

komunikan bahkan tidak menghiraukan isi pesan media. Misalnya, seseorang

menonton televisi untuk melupakan hal-hal menyedihkan yang baru saja

terjadi, meskipun acara yang ditayangkan tidak menarik sama sekali.

e. Efek Pada Perasaan Orang Terhadap Media

Selain menghilangkan perasaan tertentu, media massa juga dapat

menumbuhkan perasaan tertentu pada khalayaknya. Timbulnya perasaan dalam

diri khalayak, misalnya percaya akan suatu media tertentu dan menghindari

atau tidak percaya dengan media lain. Hal tersebut terjadi atas pengalaman yang

dialami komunikan terhadap media tertentu.

2. Efek Kehadiran Pesan Media

Sedangkan dari segi pesan yang disampaikan media massa, maka akan

(28)

20

a. Efek Kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri seseorang yang

terkena terpaan media yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif

mencakup tingkat pemahaman, pengetahuan, dan pengertian komunikan.

Kehadiran pesan dalam media massa memberikan pengetahuan, khalayak yang

semula tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya ragu menjadi yakin, tidak jelas

menjadi jelas dan paham.

Media massa menyampaikan informasi secara selektif, melalui proses

seleksi terhadap berita yang akan dimuat. Hasil seleksi itulah yang selama ini

dikonsumsi khalayak. Proses seleksi dilakukan oleh gatekeepers. Menurut John

R. Bitner (1996) gatekeepers adalah “individu-individu atau kelompok orang

yang memantau arus informasi dalam saluran komunikasi (massa)” (Nurudin,

2013:119).

Namun, di lain pihak, media massa juga menghasilkan efek prososial

kognitif, yaitu media massa mampu memberikan manfaat yang diharapkan

masyarakat. Dalam hal ini media massa memiliki peran menyampaikan

pengetahuan, kebenaran, dan nilai-nilai yang positif.

b. Efek Afektif

Efek Afektif disebut memiliki kadar yang lebih tinggi dibandingkan

efek kognitif. Efek yang ditimbulkan tidak hanya sekedar khalayak tahu tentang

orang, benda, dan peristiwa yang terjadi di dunia sekitar, melainkan khalayak

(29)

21

emosional pada khalayak. Efek afektif juga dapat diartikan sebagai reaksi

emosional khalayak terhadap konten media.

Contoh kasus, ketika membaca koran yang memuat berita secara lengkap

dan sangat jelas, pembaca akan merasa puas. Seseorang merasa takut berada di

lingkungan asing akibat seringnya menonton tindakan kekerasan dalam

program televisi.

c. Efek Perilaku

Sesuai dengan namanya, efek perilaku mengacu pada perilaku,

tindakan, atau kegiatan khalayak yang tampak pada kegiatan sehari-hari pasca

mengkonsumsi sebuah media. Pada umumnya, efek ini meliputi perilaku

antisosial dan prososial. Dalam efek ini, perilaku antisosial meliputi segala

bentuk perilaku yang bersifat negatif. Misalnya, seseorang yang seringkali

menonton adegan kekerasan di televisi lama kelamaan akan berubah menjadi

orang yang pemarah dan brutal.

Segi positif dari efek perilaku disebut efek prososial behavioral. Di sini

khalayak pengguna media massa mengambil sisi baik dari terpaan media yang

digunakan. Efek prososial ini terjadi manakala seseorang memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang diperolehnya dari media massa dan diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari sehingga ilmu tersebut juga bermanfaat bagi orang lain.

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bagaimana media massa

menimbulkan efek yang luar biasa bagi masyarakat atau khalayak pengguna

media. Dalan tiap aspeknya, media memiliki efek positif dan negatif. Seperti

(30)

22

sajian media serta cara penggunaan media massa tersebut. Jika isi materi dari

media tersebut bernilai beik atau positif dan masyarakat menerima pesan dengan

baik sehingga media tersebut menjadi efektif, maka pengaruh positif dapat

dirasakan oleh khalayak, begitu pula sebaliknya, jika tayangan media bernilai

negatif dan masyarakat begitu hanyut dalam informasi yang disampaikan,

kehadiran efek negatif oleh penggunaan media tidak dapat dicegah. Maka dari itu,

saat ini masyarakat dihimbau untuk dapat melek media, yaitu kemampuan untuk

mengurai konten media sehingga seseorang bisa memilah mana konten yang

sifatnya memberikan informasi dan menghibur dengan cara yang baik. Dengan

melek media, maka seseorang dapat menggunakan media secara baik dan benar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan efek kehadiran pesan media

sebagaimana sesuai dengan efek media massa berdasarkan teori hypodermic

needle yang mencakup efek kognitif, efek afektif, dan efek perilaku, yang nantinya

akan menjadi indikator dalam pengukuran tingkat aspek kognitif, afektif, dan

behavioral terkait informasi ekonomi dan investasi.

D.2. Teori Hypodermic Needle

Hypodermic Needle Theory (teori jarum hipodermik) atau yang juga

biasa disebut sebagai Bullet Theory (teori peluru) berkembang di sekitar tahun

1930 hingga 1940-an. Dalam teori ini dijelaskan bahwa pesan dari komunikator

diterima langsung oleh komunikan, dan berdampak kuat pada diri komunikan

(31)

23

Teori ini mengasumsikan bahwa media massa memiliki kekuatan yang

luar biasa (all powerfull), sehingga dapat diartikan pula media massa memiliki

efek yang tidak terbatas. Seperti yang dikatakan oleh Jason dan Anne Hill (1997),

dalam teori ini juga media massa mempunyai efek langsung yang “disuntikkan”

dalam ketidak sadaran komunikan atau audience. Dan ada hubungan langsung

antara pesan yang disampaikan dengan efek yang ditimbulkan (Nurudin,

2013:215).

Dalam penelitian ini, wakil pialang berjangka PT. VIF Malang sebagai

audience yang menggunakan media massa yaitu media cetak harian koran Kontan,

terkena dampak langsung dari pesan. Dalam penelitian ini, variabel efek yang

ditimbulkan berdasarkan teori jarum hipodermik adalah efek kognitif, yaitu setelah

membaca Koran Kontan dan menerima pesan dengan baik, wakil pialang akan

mengalami perubahan pengetahuan dan pemahaman. Selanjutnya, efek afektif,

wakil pialang sebagai komunikan akan mengalami perubahan sikap, kemudian

akan terjadi perubahan perilaku dalam diri wakil pialang, hal tersebut merupakan

efek perilaku.

E. Definisi Konseptual

E.1. Aspek Kognitif, Afektif, Dan Behavioral

Dari segi pesan yang disampaikan media massa, maka akan timbul #

(32)

24

a. Efek Kognitif adalah akibat yang timbul pada diri seseorang yang terkena

terpaan media yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif mencakup

tingkat pemahaman, pengetahuan, dan pengertian komunikan.

b. Efek Afektif disebut memiliki kadar yang lebih tinggi dibandingkan efek

kognitif. Dalam penelitian ini efek afektif mencakup perubahan sikap yang

terjadi pada responden.

c. Efek Perilaku mengacu pada perilaku, tindakan, atau kegiatan khalayak yang

tampak pada kegiatan sehari-hari pasca mengkonsumsi sebuah media.

Penelitian ini menggunakan pendekatan efek kehadiran pesan media

yang mencakup efek kognitif, efek afektif, dan efek perilaku, yang nantinya akan

menjadi indikator dalam pengukuran tingkat efek kehadiran pesan ekonomi dan

investasi media cetak bagi wakil pialang berjangka.

E.2. Wakil Pialang Berjangka

Wakil pialang berjangka adalah orang yang berdasarkan kesepakatan

dengan pialang berjangka, melaksanakan sebagian fungsi pialang berjangka.

Wakil pialang berjangka memiliki kewenangan untuk berhubungan secara

langsung dengan calon nasabah atau nasabah dalam keperluan transaksi kontrak

berjangka di bursa berjangka. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh wakil

pialang berjangka antara lain, memiliki keahlian di bidang perdagangan berjangka

dan berkepribadian baik tanpa memiliki riwayat kejahatan. Dan wakil pialang

(33)

25

Berjangka Komoditi) (Penjelasan Pasal 31 ayat (3) Tahun 1997 tentang

Perdagangan Berjangka Komoditi).

F. Definisi Operasional

Dalam penggunaaan teori yang telah dibahas sebelumnya (halaman 23),

disebutkan bahwa efek-efek yang ditimbulkan oleh terpaan pesan oleh media

adalah efek kognitif, afektif, dan behavioral.

Dalam penelitian ini variabel tingkat aspek kognitif, afektif, dan

behavioral terkait informasi ekonomi dan investasi di kalangan wakil pialang

berjangka PT. VIF Malang merupakan variabel tunggal (mandiri) karena tidak

dihubungkan dengan variabel-variabel lainnya. Dalam penelitian ini tingkatan

ketiga aspek tersebut dinilai tinggi ketika timbul efek kognitif, afektif, dan perilaku

secara nyata pada komunikan. Tingkatan aspek dikatakan rendah jika efek yang

dirasakan oleh komunikan yang telah menggunakan media berlainan dari segi

kognitif, afektif, dan behavioral. Indikatornya adalah:

A. Aspek Kognitif

Merupakan akibat yang timbul pada diri seseorang yang terkena terpaan

media yang sifatnya informatif. Kehadiran pesan dalam media massa

memberikan pengetahuan, khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu, ragu

menjadi yakin, tidak jelas menjadi jelas dan paham. Dalam penelitian ini efek

kognitif diberi batasan mencakup tingkat pengetahuan, pemahaman, dan

pengertian terhadap informasi yang diterima oleh komunikan (eksekutif muda),

(34)

26

a.1. Bertambahnya pengetahuan para wakil pialang berjangka mengenai segala

informasi ekonomi dan investasi yang dimuat dalam koran Kontan.

a.2. Tingkat pemahaman wakil pialang berjangka tentang materi berita yang

diterima melalui koran Kontan.

a.3. Wakil pialang berjangka mengerti tentang maksud informasi ekonomi dan

investasi yang dimuat dalam koran Kontan.

B. Aspek Afektif

Aspek afektif mengacu pada aspek emosional atau perasaan. Media

massa memberikan rangsangan emosional pada khalayak, menimbulkan

berbagai macam perasaan yang berbeda-beda pada tiap individu. Aspek afektif

dalam penelitian ini dibatasi sebagai pengaruh informasi terhadap perubahan

sikap, dengan faktor-faktor sebagai berikut:

B.1. Wakil pialang berjangka bersikap sesuai dengan pengetahuan atas

informasi yang telah diterima.

C. Aspek Behavioral

Aspek Behavioral mengacu pada tindakan, atau kegiatan khalayak yang

tampak pada kegiatan sehari-hari pasca mengkonsumsi media massa. Aspek

behavioral terkait informasi ekonomi dan investasi koran Kontan, indikatornya

adalah:

C.1. Wakil pialang berjangka mengakses informasi dalam situs online Kontan.

C.2. Wakil pialang berjangka bertindak sesuai dengan pengetahuan atas segala

(35)

27

H. Hipotesis

Hipotesis ini merupakan pendapat atau pernyataan yang masih belum

tentu kebenarannya, masih harus diuji lebih dulu dan karenanya masih bersifat

sementara atau dugaan awal (Kriyantono, 2006:28).

Dalam penelitian ini, bentuk hipotesis yang digunakan adalah hipotesis

deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat

perbandingan atau hubungan tertentu.

Untuk menjawab dan mencapai tujuan penelitian yang dirumuskan,

maka disusun model hipotesis sebagai berikut:

H0 = tingkat aspek kognitif, afektif, dan behavioral terkait informasi ekonomi dan

investasi di kalangan wakil pialang berjangka PT. VIF Malang adalah rendah

H1 = tingkat aspek kognitif, afektif, dan behavioral terkait informasi ekonomi dan

Referensi

Dokumen terkait

 IV adalah IV awal sebelum dilakukan pengacakan dan telah diset sebelumnya pada sisi penerima dan pengirim. IV ini digunakan untuk menghasilkan IV’.  IV’

Proses ini akan dilalui oleh setiap individu, oleh karena itu menurut Bazerman (2002) terdapat enam proses yang dapat membuat suatu keputusan, yaitu (a) mendefinisikan masalah

Dari ke empat literatur penelitian yang di review peneliti didapkan gambaran bahwa gaya kepemimpinan transformasional dari pimpinan atau kepala ruang menjadi pengaruh yang

Berdasarkan hasil penelitian isolasi dan karakterisasi senyawa steroid ekstrak etil asetat biji mahoni, isolat P2b yang diperoleh diduga merupakan senyawa steroid

Oleh karena itu dipandang perlu suatu penelitian tentang studi perubahan lingkungan ekosistem sungai yang bermuara ke Teluk Kendari terhadap kualitas air dan

Ak]vitas  Jurnal  menuju  Internasional

Para Pihak wajib menerapkan langkah-langkah yang dianggap perlu, termasuk, jika dipandang tepat, perundang-undangan nasional, untuk menjamin bahwa kejahatan-kejahatan yang

Pengelolaan zakat di Indonesia mulai memasuki dimensi baru dalam pengaturannya. Setelah berlaku selama 12 tahun, akhirnya pada tanggal 27 Oktober 2011, melalui Rapat