1.1. Arti dan Peran Statistika dalam Penelitian 1.1. Arti dan Peran Statistika dalam Penelitian 1.2. Pengelompokan Statistika
1.3. Skala Pengukuran
S T A T I S T I K A
METODE PENGUMPULAN DATA METODE ANALISIS DATA PERANAN STATISTIKA
SUMBER DATA
DATA EMPIRIK
INFORMASI EMPIRIK
Statistika Deskriptif: statistika yang menggunakan data
pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja
◦ Ukuran Lokasi: modus, mean, median, dll
◦ Ukuran Variabilitas: varians, deviasi standar, range, dll ◦ Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks
Fase/bagian/tahapan dari ilmu statistika yg hanya
bertujuan utk.menggambarkan/mendeskripsikan serta
Fase/bagian/tahapan dari ilmu statistika yg hanya
bertujuan utk.menggambarkan/mendeskripsikan serta menganalisis suatu kelompok yg diberikan tanpa melakukan proses penarikan kesimpulan.
Contoh : misalnya jika kita mengatakan bahwa rata-rata
Statistika Inferensi (Statistika Induksi): statistika yang
menggunakan data dari suatu sampel untuk menarik kesimpulan mengenai populasi dari mana sampel tersebut diambil
Fase/bagian/tahapan dari ilmu statistika yg
berhubungan dengan syarat-syarat dimana kesimpulan-kesimpulan yg ditarik (inferensi) tsb.dinyatakan valid . kesimpulan yg ditarik (inferensi) tsb.dinyatakan valid . Oleh krn penarikan kesimpulan seperti ini tdk. memiliki kepastian mutlak /istilahnya probabilitas sering kali digunakan dlm menyatakan kesimpulan tsb.
Contoh : misalnya jika kita mempunyai 2 kel. dimana
Sesuatu yang berdasarkan kriteria tertentu dijadikan sebuah yang karakteristiknya akan diukur.
diukur.
Variabel adalah setiap karakteristik yang :
a. Bisa memberikan sekurang-kurangnya dua
hasil pengukuran / perhitungan yang berbeda. hasil pengukuran / perhitungan yang berbeda.
b. Bisa diklasifikasikan ke dalam
Bentuk variabel kuantitatif:
1. Variable Diskrit (Hasil Perhitungan)
Contoh : Jumlah peluru, Jumlah Penduduk. Contoh : Jumlah peluru, Jumlah Penduduk. 2. Variabel Kontinu (Hasil Pengukuran)
Bentuk variabel kualitatif :
1. Tanpa Peringkat
Contoh : a. Etnik : Sunda, Jawa, Batak, b. Gender : Laki-laki, Perempuan b. Gender : Laki-laki, Perempuan
2. Berperingkat
Contoh : a. Kelas 1, kelas 2, kelas 3,dst.
Keterangan / informasi yang menunjukan fakta, baik kuantitatif maupun kualitatif. fakta, baik kuantitatif maupun kualitatif.
1. Contoh data Diskrit
- Keluarga A mempunyai lima anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
dan tiga anak perempuan.
- Kabupaten B sudah membangun 85 gedung sekolah.
2. Contoh Data Kontinu
3. Contoh Data Intern
Seorang pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaanya sendiri, misalnya : keadaan
pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi
pabriknya dan segala macam aktivitas yang terjadi didalamnya.
1. Skala Pengukuran Nominal
Bilangan semata-mata hanya merupakan lambang untuk membedakan terhadap bilangan-bilangan seperti ini tidak berlaku hukum aritmetika, misalnya tidak boleh bilangan-bilangan seperti ini tidak berlaku hukum aritmetika, misalnya tidak boleh menjumlahnya, mengurangkan. Mengalikan maupun membagi.
2. Skala Pengukuran Ordinal
Bilangan mempunyai dua fungsi :
a. Sebagai lamang untuk membedakan
b. Untuk mengurutkan peringkat / ranking Contoh : (1) Sangat Bagus
(2) Bagus
(3) Cukup Bagus (3) Cukup Bagus (4) Jelek
(5) Sangat Jelek
3. Skala Pengukuran Interval
Bilangan mempunyai tiga fungsi :
1. Sebagai lambang untuk membedakan
2. Untuk mengurutkan peringkat / ranking
3. Bilangan bisa memperhatikan jarak / interval 3. Bilangan bisa memperhatikan jarak / interval Ciri utama : Titik nol bukan titik mutlak, tetapi
ditentukan berdasarkan perjanjian Contoh : Skala pada termometer
4. Skala Pengukuran Rasio
Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif
maupun kualitatif mengenai karakteristik maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang
Alasan dilakukan sampling Dapat menghemat biaya
Dapat menghemat waktu
Untuk sumber daya yang terbatas, pengambilan sampel dapat memperluas cakupan studi
Bila proses riset bersifat destruktif, pengambilan sampel dapat
Bila proses riset bersifat destruktif, pengambilan sampel dapat menghemat produk
Apabila akses ke seluruh populasi tidak dapat dilakukan,
Probabilitas
Metode Penentuan Sampel Secara Acak
Dua Tahap Satu Tahap
Sampel Acak Stratifikasi (stratified random sampling)
Sampel Acak Sistematis (systematic random sampling)
Sampel Acak Sederhana (simple random sampling)
Sampel Acak Klaster
Non Probabilitas
Sampel Bola Salju (snowball sampling) (area random sampling)
Sampel Acak Bertahap (multistagerandomsampling)
Aspek (orang,
Hubungan antara Populasi, Populasi Sasaran & Kerangka Sampel
KERANGKA SAMPEL:
Daftar nama semua anggota populasi.
Misalnya: daftar nama semua buruh yang ada di kawasan industri Tangerang
ELEMEN: satuan obyek dari populasi yang diamati (diukur).
Misalnya: buruh pabrik
UNIT SAMPEL: unit yang menjadi dasar dalam penarikan sampel.
POPULASI: semua anggota dari obyek yang diteliti. Misalnya semua buruh yang bekerja di kawasan industri Tangerang
penarikan sampel. Misalnya, dalam survey buruh, unit yang dipakai adalah pabrik / perusahaan yang ada di kawasan
industri Tangerang
SAMPEL: bagian dari
populasi atau representasi dari populasi.
2.1. Bentuk tabel / daftar yang standar 2.2. Macam-macam tabel
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun sedemikian rupa menurut klasifikasi (penggolongan datanya).
Macam-macam tabel : Macam-macam tabel :
1. Tabel baris dan kolom 2. Tabel kontigensi
sel Judul Baris
sel
Pembentukan modal guna investasi pada pembiayaan pembangunan dewasa ini memegang peranan penting. Untuk itu, ahli-ahli ekonomi telah memperkirakan besarnya pembentukan modal Indonesia untuk tahun 1999 sampai dengan 2003.
Keebutuhan pembentukan modal tersebut terbagi menjadi pembiayaan yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
Pembiayaan dalam negeri terdiri dari tabungan pemerintah dan tabungan masyarakat. Besarnya tabungan pemerintah untuk tahun 1999 sampai dengan 2003 : 1.956; 2.282; 2.663; 3.102 dan 3.618 triliun rupiah.
Besarnay tabungan masyarakat, berturut-turut : 2.934; 3.423; 3.995; 4.654; dan 5.428 triliun rupiah.
Tahun Sumber Dana Jumlah Dalam Negeri Luar Negeri
Tabungan Pemerintah
Tabungan Masyarakat Pemerintah Masyarakat
1999 1956 2934 1151 6041
2000 2282 3423 1343 7048
2001 2663 3995 1559 8217
2002 3102 4654 1825 9581
Jenis Kelamin
SD SLTP SLTA JUMLAH
Merupakan gambar-gambar yang menunjukan secara visual data berupa angka, yang biasanya
Diagram Batang
Diagram Garis
Diagram Lambang / simbol
Diagram Lingkaran Diagram Lingkaran
Diagram Peta / Kartogram
TINGKAT
SEKOLAH BANYAK MURID JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
SD 875 687 1562
SMP 512 507 1019
ST 347 85 432
SMA 476 342 818
SMEA 316 427 743
Untuk menggambarkan keadaan yang serba terus atau berkesinambungan, misalnya
produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk tiap tahun, keadaan temperatur badan tiap tiap tahun, keadaan temperatur badan tiap
jam, sebaiknya digunakan diagram garis. Sumbu datar menyatakan waktu, dan sumbu
Untuk kumpulan data yang terdiri atas dua variabel dengan nilai kuantitatif, diagramnya variabel dengan nilai kuantitatif, diagramnya dapat dibuat dalam sistem sumbu koordinat
Menurut Departemen Perhubungan, Direktorat Perhubungan Udara, terdapat dua kota terkering dan dua kota terbasah dihitung menurut rata-rata turun hujan (dalam mm) setiap bulan mulai dari Januari s/d Desember. Yg paling kering adalah Kupang dengan rata-rata untuk periode 1931-1941 sebesar : 85,85,62,27,21,10,5,0,1,7,22 dan 38. Yg berikutnya adalah Banyuwangi,tercatat untuk periode 1931-1960. Untuk enam bulan pertama ratanya 179,157,131,90,75 dan 78. Adapun rata-ratanya untuk Juli s/d Desember adalah 61,41,35,53,76 dan 127. Kedua ratanya untuk Juli s/d Desember adalah 61,41,35,53,76 dan 127. Kedua kota terbasah adalah Bogor dan Padang. Bulan-bulan Januari s/d Juli ,kota Bogor mencatat rata-rata turun hujan 426,355,376,442,373,272 dan 251 sedangkan utk. Padang 355,274,327,412,299,245 dan 246. Untuk bulan-bulan sisanya (Agustus s/d Desember) masing-masing 228,312,383,380,341 untuk Bogor dan 337,372,489,501 dan 464 utk. Padang, Catatan untuk kedua kota terakhir ini meliputi periode 1931-1960.
Pertanyaan : 1. Buatlah tabel / daftar yg baik untuk data ini ?
Pertemuan
Membuat Tabel / Daftar Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Histogram dan Poligon Frekuensi
Untuk Membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama dilakukan sebagai berikut :
a. Tentukan rentang, data terbesar dikurangi data terkecil
b. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan.
Aturan yang biasa digunakan adalah aturan Sturges, yaitu :
yaitu :
Banyak kelas = 1 + (3,3)log n (n= Banyaknya data) c. Tentukan panjang kelas interval p. Ini dengan aturan,
P = rentang / banyak kelas
d. Pilih Ujung bawah kelas interval pertama. Biasanya
79 49 48 74 84 98 87 80
80 84 90 70 91 93 82 78
70 71 92 38 56 81 74 73
68 72 85 51 65 93 83 86
68 72 85 51 65 93 83 86
90 35 83 73 74 43 86 88
92 93 76 71 90 72 67 75
80 91 61 72 97 91 88 81
70 74 99 95 80 59 71 77
63 60 83 82 60 67 89 63
a. Rentang = data terbesar – data terkecil =
99-35=64
b. Banyak kelas = 1 + (3,3)log 80
=1+(3,3)Log(1,9031)=7,2802 =1+(3,3)Log(1,9031)=7,2802
d. Ujung bawah kelas interval pertama, 31
Nilai Ujian Frekuensi
31-40 2
41-50 3
51-60 5
51-60 5
61-70 14
71-80 24
81-90 20
91-100 12
NILAI UJIAN STATISTIKA UNTUK 80 MAHASISWA
Nilai Ujian Frekuensi
35-44 2
35-44 2
45-54 3
55-64 8
65-74 23
75-84 20
85-94 19
95-104 4
BANYAK SISWA DI DAERAH A MENURUT UMUR DALAM
TAHUN
Nilai Ujian Frekuensi Nilai Ujian Frekuensi Kurang dari 15 2.456
15 sampai 20 4.075
20 sampai 30 3.560
30 sampai 40 3.219
40 danb lebih 4.168
Nilai Ujian Frekuensi
NILAI UJIAN STATISTIKA UNTUK 80 MAHASISWA
(KUMULATIF KURANG DARI)
NILAI UJIAN F
NILAI UJIAN F kum
NILAI UJIAN STATISTIKA UNTUK 80 MAHASISWA
(KUMULATIF KURANG DARI)
NILAI UJIAN F KUM
NILAI UJIAN F KUM
NILAI UJIAN F KUM
NILAI UJIAN STATISTIKA UNTUK 80 MAHASISWA
(KUMULATIF ATAU LEBIH)
NILAI UJIAN F KUM
Jika semua data dalam populasi dapat dikumpulkan lalu dibuat daftar distribusi frekuensinya dan akhirnya digambarkan kurva frekuensinya, maka kurva ini dapat menjelaskan sifat atau karakteristik populasi.
Kurva ini merupakan model populasi yg akan ikut menjelaskan ciri-ciri populasi.
Model populasi yg sering dikenal
a. Model normal / simetris b. Model positif
Suatu penelitian dilakukan oleh pejabat dari Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) terhadap 100 perusahaan.
Salah satu karakteristik yang ditanyakan ialah besarnya modal yang dimiliki perusahaan-perusahaan tersebut. Kalau X adalah modal dalam jutaan rupiah , maka nilai X adalah sebagai berikut :
75 86 66 86 50 78 66 79 68 60
1). Buatlah tabel distribusi frekuensinya !
2). Buatlah distribusi frekuensi relatif dan kumulatifnya ! 3). Buatlah grafik kumulatif !
4.1. Rata-rata Hitung , Rata-rata Hitung Diboboti 4.2. Rata-rata Ukur , Rata-rata Harmonik
Definisi :
No X
1 87
2 90
3 68
4 75
4 75
5 84
6 87
7 94
8 68
9 78
No X1 f1
1 80 2
2 70 1
3 85 2
4 90 2
5 88 1
Definisi :
Apabila dari sebuah populasi berukuran N, kita menghitung / mengukur variabel X yang tingkat pengukurannya adalah interval / rasio
dengan hasil pengukuran x1, x2, … , xN dam
masing-masing mempunyai bobot B1,B2, …,BN,
Mata Kuliah
Nilai SKS
A A=4 3
B B=4 3
B B=4 3
C C=3 3
D A=4 2
E C=2 2
Untuk data x1, x2, …., xn dalam sebuah sampel berukuran n , maka rata-rata harmonik
ditentukan oleh :
H =
n
1 H =
Sedangkan untuk data dalam daftar distribusi frekuensi , maka rata-rata harmonik dihitung dengan rumus :
Dengan xi = tanda kelas interval , dan
fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi
Contoh : Contoh :
1. Rata-rata harmonik untuk kumpulan data : 3,
2.
Rata-rata harmonik untuk nilai ujian itu = 73,94.
71 - 80 25 75,5 0,3311
81 - 90 20 85,5 0,2339
91 - 100 12 95,5 0,1256
Digunakan untuk mrnyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Seiring tidak kita sadari, modus digunakan untuk tara-rata kualitatif.
Data nilai ujian 10 orang mahasiswa : 65, 75, 80, 83, 78, 90, 93, 95, 79 (tidak ada modusnya)
4.4. Median
Adalah data yang letaknya ada di tengah, apabila data tersebut diurutkan mulai dari data terkecil sampai data terbesar. Arti dari nilai median adalah 50% data paling besar adalah sama dengan nilai median dari 50% data paling kecil adalah sama dengan nilai median.
dengan nilai median. Langkahnya :
1. Urutkan data mulia dari bilangan terkecil sampai bilangan terbesar
Niali ujian statistika untuk 10 orang mahasiswa : 1.
Cari nilai medianya dan apa artinya: Jawab :
1. Data urutkan dari nilai terkecil samapi terbesar
75 80 77 81 90 78 83 85 95 85
1. Data urutkan dari nilai terkecil samapi terbesar
2. Karena jumlah data genap, maka 2 data di tengah
3. Dengan demikian 50% mahasiswa mempunyai nilai statistika terbesar adalah 82 san 50% mahasiswa
Apabila seluruh bilangan diurutkan mulai data terkecil sampai dengan data terbesar, kemudian dibagi 4, maka kita peroleh nilai kuartil.
Kuartil ada 3 macam :
1. Kuartil 1 (25%)
2. Kuartil 2 (50%) 2. Kuartil 2 (50%)
3. Kuartil 3 (75%)
Langkahnya :
1. Urutkan data mulai dari nilai terkecil sampai dengan niali terbesar.
Apabila seluruh bilangan diurutkan mulai data terkecil sampai dengan data terbesar,
Dalam rangka untuk membantu pengusaha kecil telah diselidiki sebanyak 75 pedagang
Eceran dari suatu daerah , dimana salah satu karakteristik yang ditanyakan ialah berapa hasil penjualan yang diterimanya sebulan yang lalu dalam ribuan rupiah.
Hasil penyelidikan itu adalah sebagai berikut :
255,50 285,32 287,52 215,23 310,52 313,98 248,92 341,81 333,12 291,72 290,41 254,19 334,27 228,42 233,91 373,25 358,21 297,01 299,42 216,76 289,62 257,92 267,94 274,05 282,62 308,62 235,72 251,43 259,12 258,14 242,11 279,44 302,60 275,21 294,55 293,65 276,31 278,22 250,27 274,08 302,60 275,21 294,55 293,65 276,31 278,22 250,27 274,08 272,01 268,03 366,54 354,83 365,42 256,42 261,12 289,73 259,72 260,13 280,27 292,44 219,03 295,43 236,22 296,21 298,65 309,37 282,79 281,34 305,02 311,74 282,90 283,91 315,72 325,62 286,43 288,06 318,12 325,41 345,79 351,62 314,78 306,43 312,04
Pertanyaan : (1). Buatlah tabel dist. frekuensinya ! (2). Tentukan : a. Rata-rata
b. Median (Me)
c. K1, K2, dan K3 (Kuartil) d. P10, P27 , P90 (Persentil)
5.1. Rentang dan Rentang Antar Kuartil 5.2. Simpangan Rata-rata
5.3. Simpangan Baku 5.4. Varians
Ukuran variansi yang paling mudah adalah rentang. Rentang adalah selisih bilangan terbesar dengan bilangan terkecil.
Oleh karena itu apabial dalam analisis kita memperoleh keterangan yang lebih banyak, Oleh karena itu apabial dalam analisis kita memperoleh keterangan yang lebih banyak, hindari Rentang.
Apabila kita berhadapan dengan variabel yang mempunyai tingkat pengukuran orinal, maka ukuran variansi yang baik adalah Rentang Antar Kuartil yaitu :
RAK=K3-K1 RAK=K3-K1 Ket:
RAK = Rentang Antar Kuartil K3 = Kuartil Ketiga
Nilai Ujian frekuensi
Data dari tabel diatas diperolkeh K1=Rp.68,25
K3=Rp90,75
Maka Rak =Rp.22,50 Maka Rak =Rp.22,50
Ditafsirkan bahwa 50% dari data, Nilainya paling rendah 68,25 dan palingtinggi90,75dengan perbedaan Paling tinggi 22,50.
Misalkan data hasil pengamatan berbentuk x1,x2,..., xn dengan rata-rata . Selanjutnya kita tentukan jarak antara data dengan rata-rata
Maka simpangan rata-rata /rata-rata simpangan
x
x
Simpangan Baku adalah ukuran statistik yang menggambarkan keadaan keseragaman, makin besar harga s, maka tidak seragam keadaanya. Apabila s=0,artinya data harganya sama-sama.
Simpangan baku mempunyai satuan
Simpangan baku mempunyai satuan
Apabila dari sebuah populasi berukuran N, kita mengukur variabel X yang tingkat pengukuranya sekurang-kurangnya interval dengan hasil pengukuran x1, x2, …,xN, maka
Ada tiga calon masing-masing datang dari tiga
6.1. Momen
Misalkan diberikan variabel x dengan
harga-harga x1, x2, ….,xn. Jika A = bilangan tetap dan
r = 0,1,2,…, maka momen ke-r sekitar A (m’r),
maka rumusnya :
Jika data telah disusun dalam daftar distribusi
frekuensi, maka rumusnya berbentuk :
adalah ukuran yang menunjukan miring atau tidaknya suatu kurva.
Kurtosis adalah suatu ukuran yang menunjukan keruncingan suatu kurva.
Ada 3 macam tingkat keruncingan :
1. Leptokurtic
1. Leptokurtic
2. Mezokurtic
Diberikan data : 5,4,4,6,3,8,10,8,3,2
Hitunglah :
a. Momen pertama, kedua, ketiga dan keempat b. momen ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4 sekitar
7.1. Analisis Regresi Linier Sederhana 7.2. Analisis Korelasi
Definisi
Analisis regresi adalah analisis yang mengkaji pola
hubungan antara 2 variabel atau lebih yaitu antara
variabel bebas (independent variable) dan variable tak bebas/terikat (dependent variable) yang dinyatakan bebas/terikat (dependent variable) yang dinyatakan dalam suatu bentuk persamaan matematis yaitu
Regresi Sederhana (simple regression) yaitu
analisis regresi yang hanya melibatkan 1 variabel X.
◦ Regresi Linier : Regresi dengan bentuk
persamaan garis lurus
◦ : regresi dengan bentuk
◦ Regresi Non Linier : regresi dengan bentuk
Buat Hipotesis Komponen-komponen
penelitian
Estimasi Parameter-parameter modelnya (a
& b) & b)
Evaluasi model dengan menguji
parameter-parameter tersebut
Bentuk persamaan regresi :
Y = a + bX
a = intercept = Nilai Y pada X = 0 b = koefisien regresi
= rata-rata perubahan Y jika X bertambah 1 unit
Y Regression Plot
bertambah 1 unit X = Variabel Bebas Y = Variabel Tak Bebas
X Y = a + bX
Xi
}
}
b = Slopea = Intercept
Yi
{
Analisis Korelasi adalah analisis yang mengkaji kuat hubungan linier antara 2 variabel yang dinyatakan melalui koefisien korelasi (r).
Besarnya koefisien korelasi –1 r 1
Arti besar nilai r
Jika r = 1 atau mendekati 1 maka hubungan antara 2 variabel sangat kuat secara positif yaitu hubungan yang terjadi searah yaitu apabila nilai X meningkat maka Y juga akan semakin meningkat dan sebaliknya.
Jika r = -1 atau mendekati -1 maka hubungan antara 2 variabel sangat kuat secara negatif yaitu hubungan yang terjadi berbalik arah yaitu apabila nilai X meningkat maka akan diikuti dengan penurunan Y atau sebaliknya.
Y
X
r = 0 Y
Koesisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y atau seberapa besar variasi Y dapat dijelaskan oleh X.
KD = r2 x 100%
KD = r x 100%
Misalkan : r = 0.8 maka KD = 0.82x 100% = 64%
Definisi
Regresi Berganda (multiple
regression)
yaitu analisis regresi yangregression)
Hubungan linier antara 1 variabel dependent
dengan 2 atau lebih variabel independent
Population
slopes RandomRandomerrorerror
X = Nilai ujian matematika mahasiswa FE-USAKTI
Y = Nilai ujian statistika mahasiswa FE-USAKTI
X : 7 6 8 9 10 5 4 9 7 3
Y : 6 8 9 7 9 6 5 8 8 4
a. Dengan menggunakan persamaan regresi, berapa nilai statistik yang diperoleh kalau nilai matematika yang dicapai sebesar 8,5 ? b. Hitung koefisiensi penentuan atau determinasi dan apa artinya? c. Tulis persamaan regresi linear sederhana, berapa besarnya nilai
koefisien regresi? apa arti nilai ini ?
8.1. Definisi Peluang
8.2. Beberapa Aturan Peluang
Mengundi dengan sebuah mata uang logam
atau sebuah dadu merupakan contoh eksperimen dari suatu peristiwa.
Untuk menyatakan peristiwa / peluang
digunakan huruf kapital. digunakan huruf kapital.
Contoh :
Definisi 1 : Dua peristiwa atau lebih dinamakan
saling eksklusif atau saling asing jika terjadinya peristiwa yg satu mencegah terjadinya yg lain.
Contoh :
1. E misalkan barang yg dihasilkan rusak dan E berarti barang yg dihasilkan tidak rusak.
2. Mata uang logam mempunyai dua muka yg berlainan. Kita sebut saja muka G dan muka H. maka peristiwa-peristiwa muka G yg
Definisi 2 : Misalkan sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali di
antara N peristiwa yg saling eksklusif dan masing-masing terjadi dengan kesempatan yg sama. Maka peluang peristiwa E terjadi adalah :
Contoh :
Sebuah kotak berisi 20 kelereng yg identik kecuali warnanya. Terdapat 5 berwarna merah, 12 berwarna kuning dan sisanya berwarna hijau.
N n E
P( )
Definisi 3 : Kita perhatikan frekuensi relatif tentang
terjadinya sebuah peristiwa untuk sejumlah pengamatan. Maka peluang peristiwa itu adalah limit
dari frekuensi relatif apabila jumlah pengamatan diperbesar sampai tak hingga banyaknya.
Contoh :
P(A) = peluang (probabilitas) bahwa peristiwa
A akan terjadi
0 ≤ P(A) ≤ 1
P(A) = 0 ; artinya A tidak mungkin terjadi
Eksperimen: Proses yang menghasilkan satu dan hanya
satu(output ) dari sejumlah pengamatan.
Outcome: Hasil pengamatan pada eksperimen.
Ruang sampel (Sample Space) : Kumpulan semua outcome
yang mungkin dalam suatu eksperimen.
◦
Eksperimen Output Outcome Sample Spaces
Mengundi koin 1× Mengundi dadu Mengundi koin 2× Mengikuti test
S = {Gambar, Angka} S= {1,2,3,4,5,6}
S= {GG,GA,AG,AA} S = {Lolos, Gagal} S = {Lulus, DO}
Eksperimen Output Outcome Sample Spaces
Mengundi koin 1× Mengundi dadu Mengundi koin 2× Mengikuti test
S = {Gambar, Angka} S= {1,2,3,4,5,6}
Event / kejadian: Kejadian atau peristiwa yg
merupakan himpunan bagian dari ruang sampel .
Elementary Event: event yang tidak dapat dipecah
lagi menjadi event lain. lagi menjadi event lain.
Contoh : Mata uang logam hanya mempunyai 2
Mutually Exclusive Events: adalah kejadian-kejadian yang tidak mempunyai irisan. Artinya, kejadian yang satu meniadakan kejadian yang lainnya; kedua kejadian tidak dapat terjadi secara simultan
(tidak secara bersamaan). Apabila X dan Y mutually exclusive, maka P(X∩Y) = 0
Contoh : Contoh :
1. Jika X adalah peristiwa “penarikan sebuah kartu As dari sebuah
tumpukan kartu” dan Y adalah peristiwa “penarikan sebuah kartu Raja”, maka P(X) = 4/52 =1/13 , dan P(Y) = 4/52 = 1/13. Sehingga peluang
terambilnya salah satu kartu As atau Raja dalam 1x pengambilan adalah P(X + Y) = P(X) +P(Y) = 1/13 + 1/13 = 2/13.
2. Jika X adalah peristiwa “penarikan sebuah kartu As” dari sebuah
tumpukan kartu dan Y adalah peristiwa”penarikan sebuah kartu sekop
(spade)”, maka X dan Y bukan merupakan peristiwa saling eksklusif
krn kartu sekop dapat diambil dlm 1x pengambilan.
Independent Events: adalah kejadian-kejadian
satu sama lain tidak saling mempengaruhi. Artinya, terjadi atau tidak terjadinya satu kejadian tidak mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian lainnya.
tidak terjadinya kejadian lainnya.
Kenyataannya, kejadian-kejadian bebas ini
jarang terjadi, karena pd dasarnya antara kejadian yg satu dgn lainnya saling
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak.
tidak.
Contoh :
1. Kejadian pasang surut Kali Ciliwung dgn
harga motor Honda di Jakarta.
2. Banyaknya hujan di Sumatra dgn naiknya
1. A menyatakan si X akan hidup dlm tempo 30 thn lagi. B menyatakan si Y akan hidup dlm tempo 30 thn lagi. Diberikan P(A)=0,65 dan P(B)=0,52
Jawab : P(A)=P(X)=0,65 , P(B)=P(Y)=0,52 , maka P(si X dan si Y dua-duanya akan hidup dlm tempo 30 thn lagi)=0,65.0,52=0,338.
2. Satu mata uang logam Rp 500,- dilemparkan ke atas sebanyak 2x. 2. Satu mata uang logam Rp 500,- dilemparkan ke atas sebanyak 2x. Jika X adl.lemparan pertama yg mendapat gambar burung (B), Y adl.lemparan kedua yg mendapatkan gambar burung (B),
berapakah P(X∩Y) ?
Dua kartu diambil dari tumpukan 52 kartu yang telah dikocok dengan baik sebelumnya.
Carilah peluang bahwa kedua kartu yang diambil adalah kartu As jika kartu yang pertama diambil adalah kartu As jika kartu yang pertama diambil
Dikembalikan ke dalam tumpukan kartu
Distribusi normal adalah distribusi yang paling banyak ditemukan.
Diperoleh dari data kontinyu
Parameter:
μ = rata-rata,
σ deviasi standar
π=3,14 , e=2,7183,-∞<x<∞
Fungsi densitasnya:
Distribusi Normal Standar :
Distribusi normal yang memiliki μ = 0 dan σ = 1.
Konversi dari X yang terdistribusi normal ke Z yang
Distribusi student-t sama dengan distribusi
Normal
Digunakan apabila jumlah sampel yang ada
Tabel ini berisi nilai peluang untuk nilai z dari 0 s.d. 4.095
A. Mencari nilai z untuk suatu nilai peluang yang diketahui
Misal ingin dicari nilai z bagi nilai peluang sebesar 0.05, Langkah-langkah:
1. Carilah angka 0.05 pada deretan angka berwarna biru.
Apabila tidak ada angka yang persis sebesar 0.05, maka carilah angka yang paling mendekati angka 0.05.
yang paling mendekati angka 0.05.
angka yang paling mendekati 0.05 pada tabel adalah0.049985.
2. Dari angka 0.049985, tariklah garis ke kiri terlebih dahulu hingga mencapai
deretan angka pada kolom paling kiri dan catatlah angkanya. Dalam kasus ini adalah 1.6
3. Kemudian kembali ke posisi angka 0.049985, tariklah garis ke atas hingga
mencapai deretan ujung kolom bagian atas dan catatlah angkanya (yaitu 0.045).
3
1
2
B. Cara mencari nilai peluang dari nilai z bertanda negatif.
Rata-rata berat badan 500 orang mahasiswa sebuah perguruan tinggi adalah 151 pound, dengan standar deviasi 15 pound. Dengan
mengasumsikan bahwa berat badan mahasiswa tersebut berdistribusi normal, carilah berapa
banyak mahasiswa memiliki berat badan
Antara 120 dan 155 pound
10.1. Pendahuluan
10.2. Rancangan Sampling
Alasan dilakukan sampling
Dapat menghemat biaya Dapat menghemat waktu
Untuk sumber daya yang terbatas, pengambilan sampel dapat memperluas cakupan studi
Bila proses riset bersifat destruktif, pengambilan sampel dapat Bila proses riset bersifat destruktif, pengambilan sampel dapat
menghemat produk
Probabilitas
Metode Penentuan Sampel Secara Acak
Dua Tahap Satu Tahap
Sampel Acak Stratifikasi (stratified random sampling)
Sampel Acak Sistematis (systematic random sampling)
Sampel Acak Sederhana (simple random sampling)
Sampel Acak Klaster
Non Probabilitas
Sampel Bola Salju (snowball sampling) (area random sampling)
Sampel Acak Bertahap (multistagerandomsampling)
Aspek (orang,
Hubungan antara Populasi, Populasi Sasaran & Kerangka Sampel
KERANGKA SAMPEL:
Daftar nama semua anggota populasi.
Misalnya: daftar nama semua buruh yang ada di kawasan industri Tangerang
ELEMEN: satuan obyek dari populasi yang diamati (diukur).
Misalnya: buruh pabrik
UNIT SAMPEL: unit yang menjadi dasar dalam penarikan sampel.
POPULASI: semua anggota dari obyek yang diteliti. Misalnya semua buruh yang bekerja di kawasan industri Tangerang
penarikan sampel. Misalnya, dalam survey buruh, unit yang dipakai adalah pabrik / perusahaan yang ada di kawasan
industri Tangerang
SAMPEL: bagian dari
populasi atau representasi dari populasi.
Aspek (orang,
Hubungan antara Populasi, Populasi Sasaran & Kerangka Sampel
Simple random sampling
Stratified random sampling
Systematic random sampling
Definisi : Sebuah sampel berukuran n yg
diambil dari sebuah populasi berukuran N dikatakan sebagai Simple Random Sampling
apabila peluang untuk setiap unit yg terpilih adalah sama.
SRS merupakan sebuah rancangan sampling
SRS merupakan sebuah rancangan sampling
yg paling sederhana ditinjau dari proses samplingnya maupun dari bentuk-bentuk rumus analisisnya.
Dalam survei,terutama dalam survei yg ruang
Pengelompokkan variabel dimana antar
kelompoknya heterogen, didalamnya homogen.
Contoh : Universitas, dibagi menjadi beberapa
Adalah teknik penarikan sampel yg lebih
sederhana dibandingkan dengan SRS. Seperti namanya, teknik acak sistematis pada dasarnya memilih sampel populasi secara sistematis.
Kita hanya perlu melakukan random (acak) Kita hanya perlu melakukan random (acak) unsur pertama saja dari populasi. Unsur
Adalah pengelompokkan variabel dimana
antar kelompoknya itu homogen, tapi didalamnya heterogen.
Contoh : Universitas, lalu dibagi menjadi
beberapa fakultas.
Quota Sampling
Snowball Sampling Snowball Sampling
Convenience Sampling
Quota sampling adalah sejenis purposive
sampling yang ada kemiripan dengan
proportionate stratified random sampling:
Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata
yang relevan seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dsb.
yang relevan seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dsb.
Proporsi tiap strata diperkirakan atau
ditentukan berdasarkan data eksternal
kemudian total sampel dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap strata (kuota).
Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap
Misalnya populasi 55% pria 45% wanita. Sampel
100 orang berarti 55 pria dan 45 wanita. Pemilihan sampelnya sendiri tergantung penilaian peneliti.
Bedanya dengan stratified random sampling,
sampel diambil secara acak sedangkan dalam quota sampling, sampelnya dipilih berdasarkan pendapat subjektif peneliti pokoknya kuotanya terpenuhi (mirip2 convenience sampling).
terpenuhi (mirip2 convenience sampling).
Total sampel juga a convenience sample tapi ada
kemiripan dengan populasi dalam karakteristik2 penting tertentu (karena pembuatan stratanya).
Bias peneliti sangat mempengaruhi: pemilihan
Keuntungan:
tidak perlu membuat sampling frame
kalau perlu konfirmasi tinggal cari lagi yang baru
asal kuota terpenuhi, tidak perlu menghubungi responden yang telah diwawancarai.
Snowball sampling: responden diminta
Alias: incidental, accidental, haphazard,
fortuitous sampling
Peneliti memilih sejumlah kasus yang
conveniently/readily available.
Metode ini cepat, mudah, dan murah. Metode ini cepat, mudah, dan murah.
Kalau penelitian permasalahan baru tahap
awal dan generalisasi bukan masalah, metode ini boleh2 saja.
Tapi karena sampel yang cuma “sedapatnya”,
Peneliti menggunakan expert judgement untuk memilih kasus2 yang “representatif”
atau “tipikal” dari populasi.
Pertama, identifikasi sumber2 variasi yang penting dari populasi. Berikutnya memilih
kasus2 sesuai sumber2 variasi tersebut.
Bisa dipilih satu kasus atau satu subpopulasi yang dianggap “representatif” atau
“tipikal” yang memiliki karakteristik tertentu. Atau memilih beberapa kasus yang mewakili perbedaan2 utama dalam populasi.
Teknik purposive sampling lainnya, biasanya untuk prediksi hasil election, adalah
memilih propinsi tertentu yang telah bertahun-tahun memprediksikan hasil memilih propinsi tertentu yang telah bertahun-tahun memprediksikan hasil penghitungan suara nasional secara tepat.
Misalnya kalau di propinsi A partai X menang maka diprediksikan dengan sangat
yakin (keyakinan sebesar korelasi historisnya) bahwa secara nasional partai X bakal menang.
Tetap kurang bisa diterima dibandingkan probability sampling jika diperlukan
generalisasi yang tepat dan akurat. Tetapi kalau berbagai hal membatasi, ya boleh lah.
Secara umum lebih “kuat” dibandingkan convenience sampling tapi sangat
tergantung expert judgement-nya peneliti.
Kelemahan utama: informed selection seperti itu memerlukan pengetahuan yang
Tergantung pada:
What is the stage of research?
How will the data be used?
How will the data be used?
What are the available resources for drawing the
sample?
Stage of research and data use
Akurasi tidak terlalu penting kalau baru
eksplorasi gejala, hal yang penting adalah
menemukan pola2 tertentu dulu dan membuat menemukan pola2 tertentu dulu dan membuat hipotesis2 untuk penelitian lanjutan.
Peneliti perlu menggunakan good judgement
mereka untuk mendapatkan sampel yang tepat
Kalau cuma pingin me-list semua varians, cukup
dengan sejumlah sampel dengan pendekatan nonprobability.
Kalau hasil penelitian akan menjadi bahan
Kalau hasil penelitian akan menjadi bahan
Available resources
Jika akurasi menjadi pertimbangan utama,
perlu digunakan sampling design yang
menghasilkan sampel yang paling presisi. Tapi menghasilkan sampel yang paling presisi. Tapi biayanya bisa jadi sangat mahal.
Waktu, uang, bahan2 yang diperlukan, lokasi
melimitasi sampling design.
Sampling design disesuaikan kemampuan,
Method of data collection
Keempat pendekatan (eksperimen, field research,
survey research, documentary research) masing-masing berurusan dengan sampel.
masing berurusan dengan sampel.
Eksperimen biasanya pakai convenience
sampling, survai biasanya probability sampling, field research biasanya convenience atau
Antara lain:
Heterogenitas dari populasi
Tingkat presisi yang dikehendaki
Tipe sampling design yang digunakan
Resources availability
Heterogenitas populasi
Heterogenitas mengacu pada derajat perbedaan
di antara kasus dalam suatu karakteristik.
Semakin heterogen, jumlah kasus yang
Semakin heterogen, jumlah kasus yang
Satuan pengukuran statistik terbaik untuk
heterogenitas populasi adalah standard deviation
(s) berhubungan dengan standard error yang
tadi dibahas. Rumus standard error = s/√(N).
tadi dibahas. Rumus standard error = s/√(N).
Semakin besar heterogenitas populasi, perlu
Tingkat presisi yang dikehendaki
Secara teknis mengacu pada standard error
(seperti dijelaskan di atas). Tapi lebih mudah diilustrasikan dengan confidence interval. diilustrasikan dengan confidence interval.
Pernyataan “rata2 populasi ada di antara 2-4”
lebih presisi dibandingkan “rata2 populasi ada di antara 1-5”.
Rumus standard error s/√(N), sampel perlu
Law of diminishing return, setelah terus2an,
dibutuhkan jumlah N yang sangat besar agar standard error bisa turun.
N = 100 s = 5
N = 400 s = 2.5
N = 2500 s = 1
N = 10000 s = 0.5
Sample size 2000-3000 sebenarnya standard
error-nya sudah cukup kecil dan menambah jumlah sampel lagi “is not worth the
Sampling design
Misalnya tanpa menambah jumlah sampel presisi
11.1. Pendahuluan
11.2. Menaksir Rata-rata 11.3. Menaksir Proporsi
Parameter populasi seringkali
tidak dapat ditentukan
mengingat data yang digunakan dalam sebuah penelitian sering kali dalam sebuah penelitian sering kali
adalah data sampel. Oleh karena itu parameter populasi perlu untuk ditaksir/di-estimasi.
Penaksiran terdiri dari dua macam:
Penaksiran titik
= sedangkan = s
1. Dalam 40 kali pelemparan sekeping uang logam, diperoleh kemunculan tanda gambar sebanyak 24 kali. Carilah batas-batas kepercayaan
a. 95%
b.99,73% dari proporsi munculnya tanda gambar yang akan diperoleh dalam pelemparan sekeping uang akan diperoleh dalam pelemparan sekeping uang logam yang tak-berhingga banyaknya.
2. Deviasi standar dari usia pemakaian sebuah sampel
yang terdiri atas 200 bola lampu listrik adalah 100 jam. Carilah batas-batas kepercayaan
a. 95%
12.1. Pendahuluan
12.2. Kekeliruan Dalam Hipotesis
Setiap penelitian umumnya menyatakan sebuah hipotesis yang
harus diuji kebenarannya.
Hipotesis Riset menyatakan hubungan Hipotesa nol (H0) vs
Hipotesa alternatif (H1 atau Ha)
Dalam pengambilan keputusan terdapat kemungkinan terjadi
kesalahan (galat)
Kesimpulan ditentukan oleh letak statistik uji, apakah jatuh di
Uji Hipotesis untuk statistik parametrik:
Uji z untuk proporsi (satu sampel): menguji estimasi proporsi
populasi
Uji z (satu sampel): menguji estimasi rata-rata populasi untuk sampel
besar
Uji t (satu) sampel: menguji estimasi rata-rata populasi untuk sampel
kecil pada populasi yang terdistribusi normal
Uji z untuk proporsi (dua sampel): menguji kesamaan proporsi dua
kelompok data
Uji z untuk rata-rata (dua sampel): menguji kesamaan dua rata-rata
dua kelompok data
1. Tentukan hipotesis penelitiannya
2. Tentukan galat penelitian
3. Tentukan statistik uji
3. Tentukan statistik uji
4. Identifikasi daerah penolakan Ho
Uji Dua Pihak
• R = daerah kritis/daerah penolakan Ho • Z/2 = dari tabel Z
Proses pembuatan barang rata-rata menghasilkan 15,7
unit per jam . Hasil produksi mempunyai varians = 2,3. Metode baru diusulkan untuk mengganti yg lama jika rata-rata per jam menghasilkan paling sedikit 16 buah. Utk. menentukan apakah metode diganti atau tidak , Utk. menentukan apakah metode diganti atau tidak , metode baru dicoba 20 kali dan ternyata rata-rata per jam menghasilkan 16,9 buah.
Pengusaha bermaksud mengambil resiko 5%
Seorang pejabat mengatakan bahwa paling
banyak 60% anggota masyarakat termasuk
golongan A. Sebuah sampel acak telah diambil yg terdiri atas 8500 orang dan ternyata 5426
termasuk golongan A. Apabila =0,01 ,
12.4. Menguji Rata-rata
Uji Dua Pihak
• R = daerah kritis/daerah penolakan Ho • z/2, n-1 = dari tabel t
Uji Pihak kiri
• R = daerah kritis/daerah penolakan Ho • Z = dari tabel Z
• Jika statistik uji Z jatuh di daerah kritis, maka Ho ditolak
Uji Dua Pihak
• R = daerah kritis/daerah penolakan Ho • t/2, n-1 = dari tabel t
Uji Pihak kiri
• R = daerah kritis/daerah penolakan Ho • t, n-1 = dari tabel Z
• Jika statistik uji t jatuh di daerah kritis, maka Ho ditolak
• R = daerah kritis/daerah penolakan Ho
Uji Dua Pihak
• 2
/2, n-1 = dari tabel 2
• Jika statistik uji 2 jatuh di daerah kritis,
Uji Pihak kiri
• R = daerah kritis/daerah penolakan Ho • 2
1-, n-1 = dari tabel 2
• Jika statistik uji 2 jatuh di daerah kritis,
maka Ho ditolak