• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

QUALITY

(A Case Study On Public Accounting Firm in Bandung)

Skripsi

”Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia”

Disusun Oleh :

Nama : Muchamad Rizky Chusaeri NIM : 21110094

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

156

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Muchamad Rizky Chusaeri

NIM : 21110094

Tempat/tgl Lahir : Cirebon, 26 Juli 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl.Flamboyan XII Blok D.317 Rt.01 Rw.05 Griya Cempaka

Arum Desa Wanasaba Lor Kecamatan Talun Kabupaten

Cirebon

DATA PENDIDIKAN

1. TK Darul Hikam Cirebon 1997 - 1998

2. SD Negeri Pulasaren 1 Cirebon 1998 - 2004

3. SMP Negeri 11 Cirebon 2004 - 2007

4. SMA Negeri 5 Cirebon 2007 - 2010

(5)

ix

DAFTAR ISI

Hal LEMBAR PENGESAHAN ... SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... MOTO ...

1.1. Latar Belakang Penelitian ...

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...

1.2.1. Identifikasi Masalah ...

1.2.2. Rumusan Masalah...

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ...

1.3.1. Maksud Penelitian ...

1.3.2. Tujuan Penelitian ...

1.4. Kegunaan Penelitian ...

1.4.1.Kegunaan Akademis ...

1.4.2. Kegunaan Praktis ...

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ...

1.5.1. Lokasi Penelitian ...

(6)

x

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ...

2.1.1. Tekanan Anggaran Waktu ...

2.1.1.1. Pengertian Anggaran ...

2.1.1.2. Pengertian Anggaran Waktu ...

2.1.1.3. Pengertian Tekanan Angaran Waktu ...

2.1.2. Etika Auditor ...

2.1.2.1. Pengertian Etika ...

2.1.3. Kualitas Audit ...

2.1.3.1. Pengertian Audit...

2.1.3.2. Pengertian Kualitas Audit ...

2.2. Kerangka Pemikiran ...

2.2.1. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit ..

2.2.2. Pengaruh Etika Auditor terhadap Kualitas Audit ...

2.2.3. Penelitian Terdahulu ...

2.3. Hipotesis ...

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ...

3.2. Metode Penelitian ...

3.2.1. Desain Penelitian ...

3.2.2. Variabel Penelitian ...

3.2.3. Operasionalisasi Variabel ...

3.2.4. Sumber dan Teknik Penentuan Data ...

3.2.4.1. Sumber Data ...

3.2.4.2. Teknik Penentuan Data ...

(7)

xi

3.2.4.4. Uji Validitas ...

3.2.4.5. Uji Reliabilitas ...

3.2.4.6. Uji MSI(Data Ordinal ke Interval) ...

3.2.5. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ...

3.2.5.1. Rancangan Analisis ...

3.2.5.2. Uji Hipotesis ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ...

4.1.1 Gambaran Umum Unit Observasi ...

4.1.1.1 Sejarah Kantor Akuntan Publik ...

4.1.1.2 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik ...

4.1.1.3 Deskripsi Jabatan ...

4.1.1.4 Aspek Kegiatan Kantor Akuntan Publik ...

4.1.1.5 Karakteristik Responden ...

4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...

4.2.1.1 Hasil Pengujian Validitas ...

4.2.1.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ...

4.1.3 Analisis Deskriftif Data Penelitian ...

4.1.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Tekanan Anggaran

Waktu ...

4.1.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Etika Auditor ...

4.1.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Audit ...

4.1.4 Analisis Verifikatif ...

4.1.4.1Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Etika Auditor

(8)

xii

4.2 Pembahasan ...

4.2.1 Pengaruh Tekanan Aggaran Waktu terhadap Kualitas Audit ...

4.2.2 Pengaruh Etika Auditor terhadap Kualitas Audit ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...

5.2 Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...

118

118

119

122

123

124

128

(9)

124

DAFTAR PUSTAKA

Abdolmohammadi, M.J. and V.D. Owhoso. 2000. “Auditors’ Ethical Sensitivity and the Assesment of the Likehood of Fraud”, Managerial Finance, Vol. 26 No.11, hal. 21-32.

Abdul Halim. 2007. Auditing. Jilid 1. Penerbit AMP.YKPN. Yogyakarta.

Ahsanul Minan. 2012. Transparansi dan Akuntabilitas Dana Kampanye Pemilu : lis Constituendum dalam Mewujudkan Pemilihan Umum yang Berintegritas.

Arens, A.A., Elder, R.J., and Beasley, m.s.,2012. “Auditing and Assurance

Service– An Integrated Approach”.14th Edition.Pearson Education Limited, Edinburg UK.

Akuntan publik punya waktu 30 hari untuk audit laporan penerimaan dan Pengeluaran dana kampanye. http://www.beritasatu.com/nasional/179815-akuntan-publik-punya-waktu-30-hari-untuk-audit-laporan-penerimaan-dan-pengeluaran-dana

kampanye.html Diakses tanggal 10 Mei 2014 Pukul 16.00 WIB

Aprianti, Deva. "Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)." (2010).

Basuki dan Krisna, Y. Mahardani. 2006. “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu terhadap Perilaku Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di

Surabaya.” Jurnal Manajemen Akuntansi & Sistem Informasi Maksi Undip (Agustus): vol. 6, No. (2), 177-256.

Boynton, William C., and Walter G. Kell. 2006. Modern Auditing. Sixth Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York.

IAPI. 2011. Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Edisi April 2009. Penerbit IAPI, Jakarta.

Grant, Julia, Robert Bricker dan Rimma Shiptsova, 1996. Audit Quality and

(10)

Elitzur, Ramy and Failk, Haim. 1996. Planned Audit Quality. Journal of Accounting & Public Policy, 15.247-269.

De Zoor, F. Todd., and Alan T. Lord. 1997. A Review and Synthesis of Pressure

Effects Research inAccunting. Journal of Accounting Literature Vol. 16 pg. 28, 58 pgs.

Coram, P., Ng., and Woodliff, D. (2004) The effect of risk of misstatement on the propensity to commit reduced audit quality acts under time budget pressure. Auditing : A Journal of Practice and Theory, September.

IAPI. 2011. Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Edisi April 2009. Penerbit IAPI, Jakarta.

Grant, Julia, Robert Bricker dan Rimma Shiptsova, 1996. Audit Quality and

Professional Self-Regulation: A Social Dilemma Perspective and Laboratory Investigation. Auditing: Journal of Practice and Theory. Vol 15 No. 1, Spring.

Elitzur, Ramy and Failk, Haim. 1996. Planned Audit Quality. Journal of Accounting & Public Policy, 15.247-269.

De Zoor, F. Todd., and Alan T. Lord. 1997. A Review and Synthesis of Pressure

Effects Research inAccunting. Journal of Accounting Literature Vol. 16 pg. 28, 58 pgs.

De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure Regulation. Journal of Accounting and Economics 3. Agustus. P. 113-127.

De Angelo, L.E. 1981. Auditor Size and and Audit Quality. Agustus. P. 113-127. Journal of Accounting and Economics. (Desember) pp. 183-199.

De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure Regulation. Journal of Accounting and Economics 3. Agustus. P. 113-127.

De Angelo, L.E. 1981. Auditor Size and and Audit Quality. Agustus. P. 113-127. Journal of Accounting and Economics. (Desember) pp. 183-199.

Ely Suhayati., & Siti Kurnia Rahayu. (2010). Auditing, Konsep Dasar dan Pedoman Pemriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Erlina dan Mulyani, S., Metodologi Penelitian Bisnis, USU Press, Medan, 2007.

(11)

Dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi dan Pertimbangan Tingkat

Materialitas. The 2nd National Conference UKWMS. Surabaya, 6 September 2008

Inapty, Biana Adha. (Pengaruh Konflik Biaya Dengan Kualitas Audit Terhadap Dysfunctional Behavior (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Indonesia). Diss. program Pascasarjana Universitas Diponegoro, 2007.

Indriani, Resty. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik Di Indonesia”.

Liyanarachichi, Gregory A, and Shaun M, Mc Namara. 2007. Time Budget

Pressure in New Zealand Audit. Business Review Vol. 9 No. 2, The University of Auckland, Business School.

Lowenshon, Suzanne A, Laurance E. Johnson, Randal J. Elder dan Stephan P.

Davies. 2007. Auditor Specialization, perceived audit quality, and audit fees in the local government audit market. Journal of Accounting Research 28 (2): 348-367.

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku Satu, Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta.

Pratiwi, Astari Bunga; Januarti, Indira. Pengaruh Faktor-Faktor Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Pemberian Opini (Studi Empiris Pada Pemeriksa BPK RI Provinsi Jawa Tengah). 2012. PhD Thesis. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Sawyer, Larry., Dittenhofer, Mort., & Schineiner, Jim. (2003). Audit Internal Sawyer.Jakarta : Salemba Empat.

Simunic, D. A. 1980. The Pricing of Audit Service: Theory and Evidence. Journal of Accounting Research 18 (Spring): 161-190.

Santoso, Singgih. (2005). Menguasai Statistik di Era Informasi Dengan SPSS 12. PT. Alex Media Komputindo, Jakarta.

Soekrisno Agoes 2012. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik. Edisi ke 4, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sososutikno, Christina. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan

Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi VI, Oktober : 1116-1124.

(12)

ALFABETA, Bandung.

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik.

Wallace, W. A. 1980. The Economic Role of the Audit in Free and Regulated Markets. Touche Ross & Co. Aid to Education Program. Dalam Watkins,

Ann L, Hillison, William, Morecroft, Susan E. 2004. Audit Quality: A Synthesis of Theory and Empirical Evidence. Journal of Accounting Literature, Vol.23 pp. 153-193.

(13)

vi

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Dalam penyusunan Skripsi ini,

penulis mengambil judul “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)".

Penulisan Skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengetahuan Penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam

penelitian. Selama penyusunan Skripsi, Peneliti banyak mendapat bimbingan,

pengarahan, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang

tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan bantuan, terutama:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj Ria Ratna Ariawati, SE., MS, Ak. selaku Pembantu

Rektor II dan sekaligus sebagai pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing penulis dalam penyusunan Skripsi.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

(14)

vii

S.E., M.Si., selaku Dosen penguji Penulis, terima kasih atas saran-saran

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu, Bapak dan Adikku yang selalu memberikan doa dengan penuh

kasih sayang, keikhlasan, kesabaran serta pengorbanan yang tiada

henti mendorong dan selalu memberi semangat Penulis untuk

menyelesaikan Skripsi ini.

7. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali

Penulis dengan pengetahuan.

8. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Ibu Senny, Ibu Dona

dan A Gugun) terimakasih banyak untuk pelayanan dan informasinya.

9. Sahabat-sahabatku Gatot, Dayat, Gustian, Pras(alm), Jago, Riska

Kusumadewi, Uswatun Khasanah, Masmey, Ntis, Aldi, Oo, Datuk,

Dika terima kasih atas support dan bantuannya.

10.Teman-teman Ak3 yang selama ini bersama-sama berjuang untuk

untuk kelulusan.

11.Teman-teman seperjuanganku dalam menyusun Skripsi ini, Sonya

Nurman Sasongko dan Desy Eka Ramayanti terimakasih atas

support-nya.

12.Seluruh pihak yang telah membantu penyusunan Skripsi ini yang tidak

(15)

viii

penulisan kedepannya. Akhir kata, Penulis berharap agar Skripsi ini

bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaca.

Semoga doa, dorongan, perhatian dan pengertian yang diberikan

kepada penulis mendapat balasan pahala yang berlipat dari Allah SWT.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2014

Penulis

(16)

13

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Tekanan Anggaran Waktu 2.1.1.1 Pengertian Anggaran

Anthony, et al. (1989:448) dalam Rika Fadila (2012) menyebutkan bahwa:

Budget is a management plan, with the assumption that positive steps will

be taken to make evens correspondent the plan”.

Sedangkan menurut Munandar (1995:1) dalam Rika Fadila (2012)

Budget ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi

seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan

berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran memiliki manfaat yaitu :

1. Sebagai pedoman kerja

2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja

(17)

2.1.1.2 Pengertian Anggaran Waktu

Menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010) mendefinisikan

anggaran waktu adalah:

“Suatu audit disusun dengan memprediksi waktu yang dibutuhkan pada setiap tahap dalam program audit untuk berbagai tingkat auditor dan menjumlahkan prediksi tersebut, yaitu dengan mengestimasi jumlah jam yang dibutuhkan oleh setiap level staf dan mengestimasi out of pocket cost”.

Menurut (Hill, 2005) dalam Siti Marfuah (2011) mengatakan:

“Keuntungan dari anggaran waktu adalah sebagai satu metode yang efisien untuk menyusun jadwal staf, sebagai suatu petunjuk yang penting untuk area audit yang berbeda, sebagai suatu perangsang bagi staf auditor untuk mendapatkan kinerja yang efisien, dan sebagai suatu alat untuk menentukan tagihan bagi

client”.

Sedangkan menurut Alderman, Guy, Winters(2005) diterjemahkan oleh

Mahardani (2006) mendefinisikan time budget sebagai:

“Suatu bagian dari perencanaan yang digunakan auditor untuk menetapkan panduan dalam satuan waktu jam untuk setiap langkah audit. Jumlah jam kerja harus dialokasikan dengan persiapan dari skedul kerja yang menunjukkan siapa yang melaksanakan serta apa dan berapa lama hal tersebut dilakukan, kemudian total jam tersebut dianggarkan pada kategori utama dari prosedur audit dan disusun dalam bentuk skedul mingguan”.

Berdasarkan definisi diatas, anggaran waktu adalah suatu estimasi waktu

yang diperlukan untuk melaksanakan langkah-langkah audit dalam program audit.

Anggaran waktu disusun berdasarkan informasi yang diperoeh pada langkah awal

(18)

2.1.1.3 Pengertian Tekanan Anggaran Waktu

Menurut Sososutikno (2003), dalam Andini (2011) tekanan anggaran

waktu adalah:

“Tekanan anggaran waktu adalah keadaan yang menunjukkan auditor

dituntut untuk melakukan lisensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau

terdapat pembatasan waktu atau anggaran yang sangat ketat atau kaku”.

Ada pun pengertian dalam http://www.akuntansiku.com tekanan anggaran

waktu adalah :

“Suatu keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan

efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembatasan

wak tu dalam anggaran yang sangat ketat dan kaku”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat di simpulkan semakin cepat waktu

pengerjaan audit, maka biaya pelaksanaan audit akan semakin kecil. Keberadaan

time pressure ini memaksa auditor untuk menyelesaikan tugas secepatnya atau

sesuai dengan anggaran waktu yang telah ditetapkan.

2.1.2 Etika Auditor 2.1.2.1 Pengertian Etika

Auditor harus mematuhi kode etik yang ditetapkan. Pelaksanaan audit

harus mengacu pada standar audit ini, dan auditor wajib mematuhi kode etik yang

(19)

Kode etika ini dibuat bertujuan untuk mengatur hubungan antara :

1. Auditor dengan rekan sekerjanya,

2. Auditor dengan atasannya, dan

3. Auditor dengan auditan (objek pemeriksanya) serta

4. Auditor dengan masyarakat.

Pengertian etika menurut Firdaus (2005) adalah

“Perangkat prinsip moral atau nilai. Masing – masing orang memiliki

perangkat nilai, sekalipun tidak dapat diungkapkan secara eksplisit”.

Sukamto (1991) dalam Suraida, (2005) mendefinisikan etika audit adalah :

“Etika mampu berperan penting dalam meningkatkan Kualitas Audit dalam suatu laporan keuangan. Secara umum Etika didefinisikan sebagai nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh suatu golongan tertentu atau individu”.

Nungky Nurmalita (2011) mengatakan bahwa etika audit adalah :

“Etika berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan

perilaku manusia dalam hidupnya”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpukan bahwa Akuntan Publik

dalam menjalankan tugasnya harus berpedoman pada prinsip-prinsip

profesinya, seperti tanggung jawab profesi, kepentinganp publik, integritas,

objektivitas, kompetensi dan kehatihatian professional, kerahasiaan, perilaku

(20)

2.1.3 Kualitas Audit 2.1.3.1 Pengertian Audit

Pengertian audit menurut Mulyadi (2002) yaitu :

“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.

Menurut Hall, James A. yang diterjemahkan oleh Fitriasari D dan Kwary

D.A. (2007) mendefinisikan auditing yaitu :

“Bentuk dari pembuktian independen yang ahli auditor yang menyatakan

pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan”.

Dari beberapa definisi di atas bisa disimpulkan bahwa auditing merupakan

suatu proses yang digunakan untuk pengumpulan dan evaluasi bukti tentang

informasi yang didapatkan oleh auditor, yang akan digunakan oleh auditor untuk

menyatakan suatu opini terhadap laporan keuangan atau memberikan kesimpulan

dan informasi.

2.1.3.2 Pengertian Kualitas Audit

Alvin A.Arens, Randal J.Elder, Mark S.Beasly yang dialihbahasakan oleh

Herman Wibowo (2008) mendefinisikan auditing adalah:

”Pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan

dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah

(21)

American Accounting Association (AAA) dalam Siti Kurnia Rahayu dan

Ely Suhayati (2010) mendefinisikan auditing adalah:

”Suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan kriteria yang ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna informasi tersebut”.

Sedangkan menurut Yulius Yogi Kristiawan yang diambil dari jurnal

directory (2002:83) dalam Vinda Puspasari (2009) menyatakan sebagai berikut:

“Kualitas audit adalah sebagian probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien, kualitas hasil kerja berhubungan dengan seberapa baik sebuah pekerjaan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk auditor, kualitas kerja dilihat dari kualitas audit yang dihasilkan yang dinilai dari seberapa banyak auditor memberikan respon yang benar dari setiap pekerjaan audit yang diselesaikan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Seorang

Akuntan Publik dalam menjalankan tugas auditnya harus berpegang pada Standar

Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang berlaku, harapannya audit dapat

mengurangi ketidak selarasan kepentingan antara manajemen dan para pemegang

saham. Dengan dipatuhinya prinsip dan standar yang berlaku dalam pemeriksaan

tujuan yang ingin dicapai adalah hasil audit yang dihasilkan diharapkan dapat

dikatakan berkualitas.

2.2 Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2004) menyatakan bahwa :

(22)

atau kesimpulan tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variable tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis”.

Persaingan KAP semakin meningkat seiring berjalannya waktu hal itu

menyebabkan seorang auditor di tuntut untuk melakukan suatu pekerjaan dalam

melakukan audit yang selalu dibatasinya oleh fakor waktu yang telah di

anggarkan sebelumnya. Kondisi tersebut menempatkan seorang auditor pada

sebuah tekanan karena batasan waktu tersebut ditempat mereka bekerja.

Menurut De Zort (2002), Prasita (2007) dalam Pupung Purnamasari

(2010) mendefinisikan:

“Tekanan anggaran waktu sebagai bentuk tekanan yang muncul dari keterbatasan sumber daya yang dapat diberikan untuk melaksanakan tugas. Namun yang terjadi seringkali anggaran waktu tidak realistis dengan pekerjaan yang harus dilakukan, hal ini mengakibatkan muncul perilaku-perilaku kontra produktif yang menyebabkan penurunan/pengurangan kualitas audit”.

Menurut Herningsih, 2001 menyatakan bahwa :

“Auditor dituntut untuk melakukan efisiensi biaya dan waktu dalam

melaksanakan audit. Akhir-akhir ini tuntutan tersebut semakin besar dan

menimbulkan time budget”.

Untuk memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini, maka

dapat digambarkan pada pradiagma penelitian yang memperhatikan hubungan

(23)

Gambar 2.1 Pradiagma penelitian

2.2.1 Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit.

Adapun hubungan antara tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit

Menurut Pratiwi (2008) dalam Prolentina (2011):

“Pengaruh positif yang ditimbulkan dari adanya tekanan time budget antara lain terpacunya kinerja auditor untuk dapat menyelesaikan pekerjaanya tepat pada waktunya. Sementara itu pengaruh negatif dari adanya tekanan time budget ini berpotensi menimbulkan sikap dalam tindakan profesional yang dapat mengurangi kualitas audit dan laporan audit yang dihasilkan”.

Menurut Sososutikno (2003), dalam Andini (2011) tekanan anggaran waktu

adalah :

“Tekanan anggaran waktu adalah keadaan yang menunjukkan auditor

dituntut untuk melakukan lisensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau

terdapat pembatasan waktu atau anggaran yang sangat ketat atau kaku”.

Menurut Waggoner dan Cashell (1991) dalam Pupung Purnamasari (2010)

yang dikutip oleh Astri Rahayu (2011) mengatakan:

“Time budget pressure yang diberikan oleh KAP kepada auditornya bertujuan untuk mengurangi biaya audit. Semakin cepat waktu pengerjaan audit, maka biaya pelaksanaan audit akan semakin kecil. Jika auditor dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan sikap yang professional, maka kualitas

Tekanan Anggaran Waktu (X1)

(Sukamto , 1991 : 1 dalam Suraida, 2005)

Etika Auditor (X2) Gregory A.Liyangarachchi

(2007:62)

Kualitas Audit (Y) Siti Kurnia Rahayu dan

(24)

audit akan terjamin karena kualitas merupakan keluaran utama dari profesionalisme”.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

teori hubungannya adalah semakin ketat tekanan anggaran waktu menghasikan

penurunan kualitas audit.

2.2.2 Pengaruh Etika Auditor terhadap Kualitas Audit

Menurut Baiq Kisnawati (2012) tentang Pengaruh Kompetisi,

Independensi, dan Etika terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor

Pemerintah di Inspektorat Kabupaten dan Kota Se-Pulau Lombok) adalah :

“Jenis penelitiannya adalah penelitian asosiatif. Di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara simultan kompetensi, indepedensi, dan etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Dan secara parsial kompetensi dan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hanya etika auditor yang berpengaru terhadap kualitas audit”.

Menurut Jaafar, (2008) dalam Sari (2011) yaitu ;

“Kode etik auditor merupakan aturan perilaku auditor sesuai dengan tuntutan profesi dan organisasi serta standar audit yang merupakan ukuran mutu minimal yang harus dicapai oleh auditor dalam menjalankan tugas auditnya, apabila aturan ini tidak dipenuhi berarti auditor tersebut bekerja di bawah standar dan dapat dianggap melakukan malpraktek”.

Menurut Devis (1984) dalam Anitaria (2011) mengemukakan bahwa:

“Ketaatan terhadap kode etik hanya dihasilkan dari program pendidikan

terencana yang mengatur diri sendiri untuk meningkatkan pemahaman kode etik”.

Jadi teori hubungannya adalah kode etik auditor sangat dibutuhkan oleh

(25)

mengandalkan kreadibilitas laporan keuangan yang telah di audit dengan kualitas

audit yang baik seorang auditor perlu menegakan etika yang tinggi.

2.2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan tekanan anggaran waktu, etika audit, dan

kualitas audit bukanlah yang pertama kali dilakukan.

Untuk menjaga orginalitas dalam penelitian maka dikemukakaan

penelitian-penelitian oleh peneliti sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

JURNAL MEDIA

BONAFID DAN WAKTUNYA

PENULIS JUDUL HASIL PENELITIAN

Tekanan Terhadap Kualitas Audit.

(26)

(X2-Y) Terhadap Kualitas Audit: Etika Auditor Sebagai

Variabel Pemoderasi

kepatuhan etika auditor berpengauh positif terhadap kualitas audit.

Tekanan terhadap kualitas hasil pemeriksaan tidak

Hasil penelitian ini menganalisis besarnya

berarti pernyataan. Dengan demikian hipotesis berarti pernyataan yang lemah,

disebut demikian karena masih berupa dugaan yang perlu teruji kebenarannya.

Menurut Sugiyono (2011:64), hipotesis penelitian adalah:

“Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data ststistik

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telahterkumpul sebagaimana adanya. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif”.

Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dapat diartikan

sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai

(27)

Bedasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis mencoba

merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian

sebagai berikut:

H1 : Tekanan Anggaran Waktu berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

(28)

25

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Menurut Sugiyono (2009:13) objek penelitian adalah:

“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable

tentang sesuatu hal (variabel tertentu)”.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa objek penelitian digunakan

untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu yang objektif, valid

dan realible. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Pengaruh Tekanan

Anggaran Waktu dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan

Publik Wilayah Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini menggunakan metode

analisis deskriptif dan verifikatif.

(29)

“Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis”.

Dari penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian

adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat

data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan

menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang

berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran

atau data yang diperoleh.

Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang

signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan

memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2010:29) adalah sebagai

berikut:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan

atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas”.

Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah

yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan

dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lajut sesuai dengan teori-teori yang

telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.

Selanjutnya menurut Mashuri (2009:45) pengertian metode verifikatif

(30)

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan

untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di

tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan

perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel

X1 (Tekanan Anggaran Waktu), X2 (Etika Auditor) terhadap Y (Kualitas Audit).

Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima

atau ditolak.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 13) menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut:

“1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrumen penelitian 7. Kesimpulan.”

Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain

pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber masalah

Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian

sehingga mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan.

Identifikasi masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi di

masyarakat.

(31)

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya

melalui pengumpulan data. Berikut rumusan masalah:

1. Seberapa besar pengaruh positif tekanan anggaran waktu terhadap kualitas

audit pada KAP di Wilayah Bandung.

2. Seberapa besar pengaruh positif etika auditor terhadap kualitas audit pada

KAP di Wilayah Bandung.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara

(berhipotesis), maka peneliti mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah

dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga

dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap

masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk

menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau

pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji

terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

4. Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan

didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara

empiris (faktual).

5. Metode penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode

penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah

(32)

Sedangkan pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan

kemudahan yang lain. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan

adalah metode deskriptif analisis dan verifikatif.

6. Menyusun instrumen penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat

menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat

pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk

pedoman wawancara. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data,

maka instrument penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reabilitasnya.

Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan

reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat

dipercaya. Setalah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab

rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik

tertentu.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan

masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi

mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan

(33)

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang

digunakan

Unit Analisis Time Horizon T-1 Verifikatif Descriptive &

Verificative

Auditor Eksternal

Cross Sectional T-2 Verifikatif Descriptive &

Verificative

Auditor Eksternal

Cross Sectional T-3 Verifikatif Descriptive &

Verificative

Dari tabel di atas dapat penulis uraikan sebagai berikut:

1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Tekanan Anggaran Waktu terhadap kualitas audit pada KAP di Bandung

digunakan metode deskriptif dan verifikatif yaitu dengan cara mengumpulkan

informasi dengan membuat instrument kedua variabel dan menganalisis secara

kualitatif dan kuantitatif serta melakukan uji hipotesis yang telah ditetapkan

dengan menggunakan uji statistika.

2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Etika Auditor terhadap kualitas audit pada KAP di Bandung digunakan metode

deskriptif dan verifikatif yaitu dengan cara mengumpulkan informasi dengan

membuat instrumen kedua variabel dan menganalisis secara kualitatif dan

kuantitatif serta melakukan uji hipotesis yang telah ditetapkan dengan

menggunakan uji statistika.

3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Tekanan Anggaran Waktu dan Etika auditor terhadap kualitas audit pada KAP

(34)

mengumpulkan informasi dengan membuat instrumen kedua variabel dan

menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif serta melakukan uji hipotesis

yang telah ditetapkan dengan menggunakan uji statistika.

3.2.2 Variabel Penelitian

Konteks variable penelitan merupakan permasalahan-permasalahan yang

akan diteliti.

Menurut Sugiyono (2009 :123) variabel penelitian adalah :

“Suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih oleh penulis, yakni ”Pengaruh

Tekanan Anggaran Waktudan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit” maka

terdapat dua jenis variabel, yaitu:

1. Variabel Bebas atau Variable Independent (X)

Variabel bebas atau Independent Variabel (X) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat

atau Dependent Variabel (Y), dalam penelitian in yang menjadi variabel

bebas adalah Tekanan Anggaran Waktudan Etika Auditor.

2. Variabel Terikat atau Variabel Dependent (Y)

Variabel terikat atau Dependent Variabel (Y) adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Dalam

(35)

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Sebelum mengadakan penilaian dalam penelitian, penulis harus

menentukan operasional variabel, hal ini dimaksudkan agar dapat mempermudah

dalam melakukan penelitian. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk

menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam

penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat

dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian.

Definisi operasionalisasi menurut Nur Indriantoro (2002:69) sebagai

berikut:

“Operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.”

Menurut Sugiyono (2010:38) menerangkan bahwa:

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator,

serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga

pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai

dengan judul penelitian mengenai pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap

profesionalisme auditor dan implikasinya pada kualitas audit maka

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:

(36)

Sugiyono (2010:39), mendefinisikan variabel bebas adalah sebagai

berikut:

“Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Tekanan Anggaran

Waktu dan Etika Auditor.

a. Tekanan Anggaran Waktu (X

Tekanan Anggaran Waktuadalah keadaan dimana auditor dituntut untuk

melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun,

atauterdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang ketat (Herningsih,

2007).

b. Etika Auditor X

Untuk mendukung profesionalisme auditor, Ikatan Akuntan Indonesia

(IAI) mengeluarkan suatu standar profesi yang memuat seperangkat

prinsip-prinsip moral tentang perilaku profesional yaitu kode etik Akuntan

Indonesia yang mengatur hubungan antara akuntan dengan para klien,

antara akuntan dengan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat

(Arisetyawan, 2010:2).

2. Variable Dependen (Y) atau variabel terikat

Variable Dependen (Y) atau variabel terikat yaitu variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data

yang menjadi variabel terikat (Variabel Y) adalah kualitas audit.

(37)

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dalam penelitian ini

tentang pengaruh tekanan anggaran waktu dan etika auditor terhadap kualitas

audit pada KAP Wilayah Bandung akan dijelaskan dalam bentuk tabel seperti di

bawah ini :

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

(38)

pemeriksaan

Dalam operasionalisasi variabel ini, semua varibel menggunakan skala

ordinal. Menurut Jonathan Sarwono (2006:63):

“Skala Ordinal adalah skala pengukuran ordinal memberikan informasi

tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh objek atau individu

tertentu”.

Menurut Sugiyono (2009:132) Skala Likert adalah sebagai berikut:

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.

Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi

(39)

pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi

pernyataan-pernyataan tipe skala likert.

3.2.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai

“Pengaruh tekanan anggaran waktu dan etika auditor terhadap Kualitas audit”

adalah data primer dan data sekunder.

Menurut Sugiyono (2010:137) mendefinisikan data primer adalah sebagai

berikut:

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data”.

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan

kuesioner kepada responden untuk mengetahui tanggapan tentang penelitian yang

akan diteliti, yaitu Auditor ekternal KAP wilayah Bandung.

Sedangkan Sugiyono (2009:136) mendefinisikan sumber data sekunder

“Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara

membaca,mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari

literature , buku-buku serta dokumen perusahaan”.

3.2.4.2 Teknik Penentuan Data

Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu

(40)

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) menyatakan bahwa pengertian populasi

adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan definisi di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang

berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan

masalah dalam penelitian. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah auditor

eksternal pada KAP wilayah Bandung sebanyak 26 KAP.

Tabel 3.3

26 KAP Wilayah Bandung yang menjadi populasi No

.

Nama Kantor Akuntan Publik Alamat

1 KAP ABUBAKAR USMAN & REKAN (CAB)

Jl. Abdurahman Saleh No.40 Lantai 2 Bandung 40174

2 KAP ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (CAB)

Jl. Rajamantri 1 No.12 Bandung 40264

3 KAP AF. RACHMAN & SOETJIPTO WS. Jl. Pasir Luyu Raya No.36 Bandung 42254

4 KAP Drs. BAMBANG BUDI TRESNO Pascal Hyper Square Blok B-52 Lantai 3 Jl. Pasir Kaliki Bandung 40181

5 KAP DJOEMARMA, WAHYUDIN & REKAN

Jl. Dr. Slamet No.55 Bandung 40161

6 KAP EKAMASNI, BUSTAMAN & REKAN (CAB)

Jl. Wastu Kencana No.5 Bandung 40117

7 KAP DRS. GUNAWAN SUDRADJAT Komplek Taman Golf Arcamanik Endah Jl. Golf Timur III No.1 Bandung 40293

8 KAP Prof. Dr. H. TB HASANUDDIN, MSc & REKAN

Metro Trade Center Blok F No.29 Jl. Soekarno – Hatta Bandung 40286

9 KAP Dr. H.E.R. SUHARDJADINATA & REKAN

Metro Trade Center Blok C No.5 Jl. Soekarno – Hatta Bandung 40286

10 KAP HELIANTONO & REKAN (CAB) Jl. Sangkuriang No.B 1 Bandung 40135 11 KAP Drs. JAJAT MARJAT Jl. Pasir Luyu Timur No.125 Bandung 40254 12 KAP JOJO SUNARJO, RUCHIAT & ARIFIN

(CAB)

Jl. Ketuk Tilu No.38 Bandung 40264

13 KAP Drs. JOSEPH MUNTHE, MS Jl. Terusan Jakarta No.20 Bandung 40281

(41)

15 KAP KOESBANDIJAH, BEDDY SAMSI & SETIASIH

Jl. H. P. Hasan Mustafa No.58 Bandung 40124

16 DOLI, BAMBANG, SULISTYO, DADANG, & ALI

Jl. Jakarta Ruko Kota Baru Permai Kav 21

17 KAP MOCH. ZAINUDDIN & SUKMADI (CAB)

Jl. Melong Asih No.69 B Lantai 2 Cijerah Bandung 402

18 KAP PEDDY HF DASUKI Jl. Jupiter Raya D.2 No.4 Margahayu Raya Barat Bandung

19 KAP Drs. R. HIDAYAT EFFENDY Komplek Margahayu Raya Jl. Tata Surya No.18 Bandung 40286

20 KAP ROEBIANDINI & REKAN Jl. Sidoluhur No.26 RT 004 / 007 Kel. Sukaluyu Kec. Cibeunying Kaler Bandung 40123

21 KAP Drs. RONALD HARYANTO Jl. Sukahaji No.36 A Bandung 40152

22 KAP SABAR & REKAN Jl. Kancra No.62 Buah Batu Bandung 40264 23 KAP Drs. SANUSI DAN REKAN Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No.76 C Bandung

40164

24 KAP SUGIONO POULUS, SE, Ak, MBA Jl. Taman Holis B.3 No. 8 Bandung 40215 25 KAP WISNU B. SOEWITO & REKAN (CAB) Metro Trade Center Blok I No.17 Jl. Soekarno -

Hatta No.590 Bandung 40286

26 KAP DRA. YATI RUHIYATI Jl. Ujung Berung Indah Berseri I Blok 9 No.4 Komplek Ujung Berung IndahBandung 40611 Sumber : Directory 2010 KAP dan KA/ Institute Akuntan Publik Indonesia

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:82) menyatakan bahwa pengertian sampel

adalah sebagai berikut:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi”.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode

probability sampling, yaitu teknik pengembalian sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel. Teknik pengambilan sampel ini digunakan dalam penelitian ini

adalah: cluster sampling (Area Sampling).

(42)

Cluster sampling (Area Sampling) adalah teknik sampling daerah

digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber

data sangat luas”.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampling purposive :

Menurut Sugiyono (2010:85) mengemukakan bahwa:

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu”.

Pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu dapat di lihat dari

sebuah penelitian mengenai kualitas audit maka sampel sumber datanya adalah

orang yang memiliki keahlian di bidang audit, penarikan sampel dilakukan

dengan menggunakan teknik sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi pertimbangan pemilihan

sampel adalah sebagai berikut:

1. KAP yang bersedia dijadikan tempat penelitian.

Pengambilan data dari KAP yang bersedia menjadi tempat penelitian untuk

kemudahan akses penelitian.

2. Supervisi dan Auditor Junior pada KAP yang bersedia menjadi responden.

Untuk mengetahui informasi dan analisis terkini tekanan anggaran waktu

(43)

3.2.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendukung keperluan data usulan penelitian ini, penulis

memerlukan sejumlah data pendukung yang berasal dari dalam maupun luar

perusahaan. Adapun cara-cara untuk memperoleh data dan informasi dalam

uaulan penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dan dilengkapi oleh

berbagai keterangan melalui:

1. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan merupakan cara untukmemperoleh data primer yang

secara langsung melibatkan pihak responden yang dijadikan sampel dalam

penelitian. Metode penelitian lapangan ini dapat dilaksanakan dengan cara :

a. Wawancara

Merupakan teknik penelitian dimana peneliti mengadakan komunikasi

langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan dalam hal ini adalah

Eksternal Auditor dari dua perusahaan dikota Bandung mengenai

masalah yang diteliti dan melakukan pengumpulan data yang relevan

dari hasil wawancara tersebut.

b. Observasi

Merupakan teknik penelitian dengan mengadakan penelitian langsung

terhadap objek penelitian untuk memperoleh data primer secara

langsung dari responden yang dijadikan sampel penelitian. Data yang

didapat dari hasil observasi ini selanjutnya dianalisis sehingga

diperoleh gambaran yangjelas mengenai permasalahan yang diteliti.

(44)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data dengan tujuan untuk memperoleh

informasi-informasi yang relevan mengenai variabel-variabel penelitian yang

akan diukur dalam penelitian ini. Kuesioner iniakan dibagikan kepada

responden yaitu Ekternal Auditor yangdijadikan sampel dalam

penelitian dan hasilnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis

statistik.

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang

akan dijadikan landasan teori terhadap masalah yang sedang diteliti. Studi

kepustakaan dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur serta

laporan-laporan yang menyajikan informasi mengenai topik permasalahan yang diteliti,

kemudian dari hasil studi kepustakaan tersebut dijadikan pedoman dalam

melakukan penelitian.

3.2.4.4 Uji Validitas

Menurut Cooper yang dikutip Umi Narimawati, dkk. (2010:42), validitas

didefinisikan sebagai berikut:

Validityis a characteristic of measuraenment concerned with the extent

that a test measures what the researcher actually wishes to measure”.

(45)

“Valid adalah menunjukkan derajat ketepatan antara data yang

sesungguhya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh

peneliti”.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, uji validitas dilakukan untuk

mengetahui apakah alat ukur yang telah dirancang dalam bentuk kuesioner itu

benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Semua item pertanyaan dalam

kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item.

Validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan

tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa

yang diinginkan peneliti untuk diukur. Validitas suatu data tercapai jika

pernyataan tersebut mampu mengungkapkan masing-masing pernyataan dengan

jumlah skor untuk masing-masing variabel.

Tabel 3.4

Standar Penilaian untuk Validitas

Creteria Validity

Good 0,50

Acceptable 0,30

Marginal 0,20

Poor 0,10

Sumber: Barker et al, 2002:70

Seperti yang telah dijelaskan padan metodologi penelitian bahwa untuk

mengujivalid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara

statistika,yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor

(46)

data tersebut dapat dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil pengolahan

menggunakan rumus korelasi pearson product moment (r).

Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan dalam

kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item.

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner.

Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa

yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan

masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing-masing-masing variabel. Teknik

korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment.

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara

masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi

pearson adalah sebagai berikut :

Keterangan :

r = Koefisien korelasi pearson

X = Skor item pertanyaan

Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

(47)

Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :

dimana :

n = ukuran sampel

r = Koefisien Korelasi Pearson

df = degree of freedom = n-2

Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf

signifikan dengan 5 % satu sisi adalah :

1. Item instrument dikatakan valid jika thitung > t tabel maka instrument

tersebut dapat digunakan.

2. Item instrument dikatakan tidak valid jika thitung < t tabel maka item

tersebut tidak dapat digunakan.

3.2.4.5 Uji Reliabilitas

Menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:43), reliabilitas adalah :

”Reliability is a characteristic of measurenment concerned with acuracy,

precision, and consistency”.

Berdasarkan definisi diatas, maka reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu

karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian dan kekonsistenan.

Setelah melakukan pengujian validitas butir pertanyaan, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji kehandalan atau

(48)

validitas yang menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau

tidaknya hubungan antara dua belahan instrumen. Dalam penelitian ini, metode

yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman–Brown

Correlation) Teknik Belah Dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara

memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi

menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap–ganjil). Cara

kerjanya adalah sebagai berikut :

a. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian

dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II

b. Skor untuk masing–masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total

untuk kelompok I dan kelompok II

c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II

b 1+Ґb

Umi Narimawati (2010:44)

d. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Umi Narimawati (2010:44)

Dimana :

Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item

Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua

� = +

(49)

Tabel 3.5

Standar Penilaian Koefisien Reliabilitas Kategori Nilai

Good 0,80

Acceptable 0,70

Margin 0,60

Poor 0,50

Sumber: Barker et al, 2002; 70

Selain valid instrumen penelitian juga harus andal, keandalan instrumen

menjadi indikasi bahwa responden konsisten dalam memberikan tanggapan atas

pernyataan yang diajukan. Seperti yang dikemukakan Barker et al (2002:70)

sekumpulan butir pernyataan yang mengukur variabel dapat diterima jika memilki

koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,70.

Indikator tersebut selanjutnya diuraikan dengan skala ukuran tertentu

untuk mengubah data kualitatif dari kuesioner menjadi urutan data kuantitatif

yaitu dengan menggunakan summated rating method atau the Likert Scale yang

merupakan skala ordinal.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena, dengan skala likert

maka variabelnya dijabarkan sebagai titik tolak bagi penyusunan item instrumen

(Sugiono, 2009).

Ukuran yang digunakan untuk menilai jawaban dari responden dalam

menguji variabel yang diukur yaitu lima tingkatan, mulai dari 1 sampai 5. Untuk

variabel X dan variabel Y, kuesioner yang digunakan adalah pernyataan dengan

alternatif jawaban sebagai berikut:

- Skor 5 untuk jawaban Selalu (SL)

(50)

- Skor 3 untuk jawaban Kadang-kadang (K)

- Skor 2 untuk jawaban Jarang (J)

- Skor 1 untuk jawaban Tidak Pernah (TP)

3.2.4.6 Uji MSI (Data Ordinal ke Interval)

Penelitian ini menggunakan data ordinal, oleh karena itu semua data

ordinal harus terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan

menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Menurut Hays yang dikutip

Umi Narimawati, dkk. (2010:47), data ordinal ke interval dijelaskan sebagai

berikut:

“Data yang didapatkan dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala pengukurannya menjadi skala interval melalui Method of Successive Interval”.

Mengolah data ordinal menjadi interval dengan interval berurutan untuk

variabel bebas terikat. Menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:47),

langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut:

“ a. Ambil data ordinal hasil kuesioner.

b. Untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.

c. Menghitung nilai Z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk data >30 dianggap mendekati luas daerah di bawah kurva normal.

d. Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukkan nilai Z pada rumus distribusi normal.

e. Menghitung nilai skala dengan rumus Method of Successive Interval sebagai berikut:

Sumber: Umi Narimawati, dkk. (2010:47) Keterangan:

Means of Interval : Rata-rata interval

(51)

Density at Lower Limit : Kepadatan batas bawah

Density at Upper Limit : Kepadatan batas atas

Area Under Upper Limit : Daerah di bawah batas atas

Area Under Lower Limit : Daerah di bawah batas bawah

f. Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus:

Sumber: Umi Nawimawati, dkk. (2010:47)”.

Dalam proses pengolahan data MSI tersebut, peneliti menggunakan

bantuan software SPSS 16.0 for Windows.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif.

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian

deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data

dilapangan.

1. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang

dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk

selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk

memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk

menggambarkan bagaimana pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Etika

auditor terhadap kualitas audit.

2. Penelitian Verifikatif adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis

dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk

menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent yang

(52)

diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis

apakah diterima atau ditolak.

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan

menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisis menurut Miles dan Huberman (2002: 2) adalah sebagai berikut:

“Metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah”.

Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan

pengaruh dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif

digunakan untuk melihat faktor penyebab. Langkah-langkah yang dilakukan

dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima

alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang menggambarkan

peringkat jawaban.

b. Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari seluruh

indikator variabel untuk semua responden.

c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.

d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif

seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik.

e. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini,

(53)

= −

Sumber : Umi Narimawati (2007) Keterangan :

n = jumlah sampel yang diambil

m = jumlah alternatif jawaban tiap item

Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian, dapat dilihat

dari perbandingan antara skor aktual dan ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil

perhitungan seluruh pendapat responden, sedangkan skor ideal diperoleh dari

prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah pertanyaan kuesioner dikalikan

dengan jumlah responden. Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan

tampak seperti di bawah ini:

% = skor ideal %

Sumber : Umi Narimawati (2007)

Keterangan:

a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah

diajukan.

b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan

memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Selanjutnya hasil tersebut di dikelompokan dalam kriteria yang telah

(54)

Tabel 3.6

Kriteria Skor Jawaban Responden Berdasarkan Persentase Skor Aktual

No % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00%- 36.00% Tidak Baik 2 36.01%- 52.00% Kurang Baik

3 52.01%- 68.00% Cukup

4 68.01%- 84.00% Baik

5 84.01% - 100% Sangat Baik Sumber: Umi Narimawati, 2007:85

2. Analisis Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2010:8) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut :

“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populase atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Dimana variabel (tekanan anggaran waktu) dan (etika auditor) dipasangkan

dengan data variabel Y (kualitas audit) yang dikumpulkan melalui kuesioner

masih memiliki skala ordinal, maka sebelum diolah data ordinal terlebih dahulu

dikonversi menjadi data interval menggunakan Methode Succesiv Internal (MSI).

Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval yaitu :

a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan.

b. Pada setiap butir yang ditentukan dihitung masing-masing frekuensi jawaban

responden.

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

(55)

d. Menetukan proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

secara berurutan perkolom skor.

e. Menggunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Y untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh.

f. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Y yang diperoleh (dengan

menggunakan Tabel Tinggi Densitas).

g. Menggunakan Skala dengan Rumus:

= De i y a L we Li i −De i y a U e Li iea e w U e Li i − ea e w L we Li i

Keterangan :

Density at Lower Limit = kepadatan batas bawah

Density at Upper Limit = kepadatan batas atas

Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas atas

Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas bawah

h. Sesuaikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang nilainya

terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan jawaban

responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini:

[ + |NS min + ] = Y

A. Analisis Regresi Linier Berganda

(56)

“Suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti

pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan

skala interval”.

Penjelasan garis regresi menurut Andi Supangat (2007: 325) yaitu:

“Garis regresi (regression line/line of the best fit/estimating line) adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik (scatter diagram)sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk mengetahui macam korelasinya (positif atau negatifnya).”

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk

membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh profesionalisme auditor dan

terhadap kualitas audit pada KAP di Bandung.

Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai

indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas

antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2 ).

Persamaan regresinya sebagai berikut:

= � + +

Sumber: Sugiyono (2010) Dimana:

Y = variabel tak bebas (kualitas audit)

a = bilangan berkonstanta

b1,b2 = koefisien arah garis

X1 = variabel bebas (profesionalisme auditor).

Gambar

Gambar 2.1 Pradiagma penelitian
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Desain Penelitian
 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan, metode klasifikasi nearest neighbor untuk sistem pengenalan gender ini menghasilkan rata-rata keakuratan terbaik untuk sistem

Namun dengan penggambaran secara grafis yang dapat dilihat pada Gambar 4.16, terlihat ada perbedaan rata-rata gain ternormalisasi motivasi belajar mahasiswa pada kelas dengan

Skripsi saudari MUNAWATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407185 yang beijudul ’ PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan pengakuan (acknowledgment) dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto ada delapan bentuk, yaitu: 1)

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan seberapa baik pengaturan diri dalam proses belajar di rumah pada siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun

Dengan menggunakan prosedur-prosedur (fungsi) Maple di atas, mahasiswa dapat melakukan eksplorasi dan penyelidikan sifat-sifat grup siklis dan dihedral secara mudah dengan

Rapat pleno terbuka KPU Kabupaten Grobogan pada tanggal 2 – 3 Mei 2019 menetapkan perolehan suara peserta pemilu 2019 termasuk didalamnya perolehan suara partai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sifat fungsional pada daun local jenis jati, kelor dan kayu manis dan mengevaluasi kemampuannya sebagai