• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

ANALISIS KESESUAIAN SUBJEK DOKUMEN YANG MENYITIR DAN YANG DISITIR DALAM TESIS MAGISTER (S2)

TEKNIK ARSITEKTUR SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh:

JELITA PUTRI MULIANA GEA NIM. 050709008

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI/S-1 FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

ABSTRAK

Gea, Jelita Putri Muliana. 2009. Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kesesuaian subjek dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir dalam tesis magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana USU.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan pengumpulan data dengan pola dokumentasi. Untuk mengukur tingkat kesesuaian subjek dokumen yang menyitir dengan subjek dokumen yang disitir digunakan pendekatan subjek (subjek approach). Pendekatan subjek dilakukan menggunakan DDC (Dewey Decimal Classification) yaitu alat untuk menentukan nomor klass dan penentuan subjek menggunakan LCSH (Library of Congress Subject Heading)

(3)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

KATA PENGANTAR

Kepada Allah Yang Maha Tinggi, penulis nyatakan sembah dan syukur, oleh karena kasihNya yang selalu Dia nyatakan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini yang berjudul: ” Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini, banyak pihak-pihak yang memberi dukungan baik dalam hal moril maupun materil. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof, Drs. Syaifuddin, MA. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian M.Si., selaku Ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik.

3. Bapak Ishak, SS, M.Hum, sebagai sekretaris jurusan, sekaligus sebagai dosen pembimbing II.

4. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum sebagai dosen pembimbing I, penulis mengucapkan banyak terimakasih untuk setiap masukan, dorongan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

(4)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

6. Untuk teman-teman KTBku ”KERYGMA”, (K’ Ellyda, B’ Jemmy, K’

Mey, K’ Gohanna, dan K’ Hotlas), sungguh indah waktu-waktu yang telah kita lewati bersama, terkhusus dalam masa-masa mengerjakan pelayanan mahasiswa, serta persekutuan dalam kelompok kecil, semua itu menjadi kenangan manis yang terukir indah dalam kalbu. Buat adik-adik kelompok kecilku ”BENECIA” (Junita, Dewi dan Lidya). Kakak sangat senang menjadi bagian dari hidup adik-adik. Terus bertumbuh dalam Tuhan yach dek.

7. Untuk teman-teman koordinasi UKM KMK USU UP FS periode 07/08

dan periode 08/09. Doa dan harapanku, agar kita tetap memberi diri melayani Dia seumur hidup kita. Juga buat teman-teman Tim Regenerasi UKM KMK USU UP FS 2010 (K’ Taruli, K’ Lely, K’ Fera dan Hotma).

8. Teman-teman dari Mitra Nusantara dan WCN, bersyukur sekali bisa

mengenal bahkan bergabung dengan teman-teman. Terimakasih buat setiap doa, dan dukungan yang selalu diberikan selama penyelesaian skripsi ini, bahkan juga buat teman-teman tim Kaliurang Camp 2009 (Keep contact always in God) kapan lagi kita sekelas bersama yach??? 9. Seluruh Bapak/Ibu dosen DSPI, terimakasih buat setiap hal yang telah

diajarkan kepada kami, semoga itu semua dapat menjadi modal ketika kami terjun ke dunia alumni. Bahkan juga buat Staff pegawai DSPI dan seluruh pustakawan Perpustakaan USU.

10.Teman-teman seperjuanganku di kampus DSPI stambuk 2005. Thanks

buat Bina buat dukungan selama mengerjakan penelitian, semangat selalu yach Bin, semoga cepat dapat kerja.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Medan, November 2009

(5)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ……….. 1

1.2.Rumusan Masalah Penelitian ……… 4

1.3.Tujuan Penelitian……… 4

1.4.Manfaat Penelitian ………. 4

1.5.Ruang Lingkup Penelitian ………. 4

BAB II. KAJIAN TEORITIS 2.1 Sitiran ... 5

2.1.1. Pengertian Sitiran ………... 5

2.2.2. Alasan Menyitir ... 5

2.2. Jenis Dokumen Sebagai Sumber Sitiran ... 7

2.3. Analisis Sitiran ………... 11

2.3.1. Kajian Analisis Sitiran ... 11

2.3.2. Manfaat Analisis Sitiran ... 13

2.4. Kriteria dalam Menyitir Dokumen ……… 14

2.5. Relevansi ………... 15

2.5.1. Pengertian Relevansi ... 15

2.5.2. Pengukuran Tingkat Relevansi ... 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ………. 19

3.2. Unit Analisis ……….. 19

3.3. Langkah-langkah Penelitian ……….. 20

3.4. Instrumen Penelitian ……… 21

(6)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

3.6. Analisis Data ………. 22

3.6.1. Pengolahan Data ………. 22

3.6.2. Interpretasi Data ……….. 22

3.6.3. Interpretasi Hasil ……….. 23

3.6.4. Penyajian Data ………. 24

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Data ... 26

4.2. Analisis Subjek dan Klasifikasi ... 27

4.2.1. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis A dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 28

4.2.2. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis B dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 29

4.2.3. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis C dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 31

4.2.4. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis D dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 32

4.2.5. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis E dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 33

4.2.6. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis F dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 35

4.2.7. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis G dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 36

4.2.8. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis H dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 37

4.2.9. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis I dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 39

4.2.10. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis J dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 40

4.2.11. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis K dan Sitiran serta Kesesuaian Subjeknya ... 42

(7)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

4.2.13. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis M dan Sitiran

serta Kesesuaian Subjeknya ... 45 4.2.14. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis N dan Sitiran

serta Kesesuaian Subjeknya ... 46 4.2.15 Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis O dan Sitiran

serta Kesesuaian Subjeknya ... 48 4.2.16. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis P dan Sitiran

serta Kesesuaian Subjeknya ... 49 4.2.17. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis Q dan Sitiran

serta Kesesuaian Subjeknya ... 50 4.2.18. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis R dan Sitiran

serta Kesesuaian Subjeknya ... 52 4.2.19. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis S dan Sitiran

serta Kesesuaian Subjeknya ... 53 4.2.20. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis T dan Sitiran

serta Kesesuaian Subjeknya ... 55 4.2.21. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis U dan Sitiran

serta Kesesuaian Subjeknya ... 56 4.3. Rekapitulasi Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Tesis

dan Sitirannya ... 57 4.4. Rata-rata Tingkat Kesesuaian Subjek (Mean) ... 59 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 61 5.2. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN 1

(8)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pembagian Tingkat Relevansi. ………... 16 Tabel 2. Jumlah Sitiran dan Kode Tesis ... 24 Tabel 3. Analisis Subjek dan Klasifikasi per Tesis dan Sitirannya ... 24 Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Seluruh

Tesis dan Sitirannya ... 25 Tabel 5. Rata-rata Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Tesis

Dan Sitirannya ... 25 Tabel 6. Jumlah Sitiran dan Kode Tesis ... 26 Tabel 7. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis A serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 28 Tabel 8. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis B serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 29 Tabel 9. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis C serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 31 Tabel 10. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis D serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 32 Tabel 11. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis E serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 34 Tabel 12. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis F serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 35 Tabel 13. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis G serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 36 Tabel 14. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis H serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 38 Tabel 15. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis I serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 39 Tabel 16. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis J serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 41 Tabel 17. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis K serta

(9)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

Tabel 18. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis L serta Penilaian Kesesuaian Subjek ... 44 Tabel 19. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis M serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 45 Tabel 20. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis N serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 46 Tabel 21. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis O serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 48 Tabel 22. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis P serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 49 Tabel 23. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis Q serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 51 Tabel 24. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis R serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 52 Tabel 25. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis S serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 53 Tabel 26. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis T serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 55 Tabel 27. Analisis Subjek dan Klasifikasi Seluruh Sitiran pada Tesis U serta

Penilaian Kesesuaian Subjek ... 56 Tabel 28. Rekapitulasi Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Seluruh

Tesis dan Sitirannya ... 58 Tabel 29. Rata-rata Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Tesis

(10)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil Penghitungan pada Tesis A ... 29

Gambar 2. Hasil Penghitungan pada Tesis B ... 30

Gambar 3. Hasil Penghitungan pada Tesis C ... 32

Gambar 4. Hasil Penghitungan pada Tesis D ... 33

Gambar 5. Hasil Penghitungan pada Tesis E ... 34

Gambar 6. Hasil Penghitungan pada Tesis F ... 36

Gambar 7. Hasil Penghitungan pada Tesis G ... 37

Gambar 8. Hasil Penghitungan pada Tesis H ... 39

Gambar 9. Hasil Penghitungan pada Tesis I ... 40

Gambar 10. Hasil Penghitungan pada Tesis J ... 42

Gambar 11. Hasil Penghitungan pada Tesis K ... 43

Gambar 12. Hasil Penghitungan pada Tesis L ... 44

Gambar 13. Hasil Penghitungan pada Tesis M ... 46

Gambar 14. Hasil Penghitungan pada Tesis N ... 47

Gambar 15. Hasil Penghitungan pada Tesis O ... 49

Gambar 16. Hasil Penghitungan pada Tesis P ... 50

Gambar 17. Hasil Penghitungan pada Tesis Q ... 51

Gambar 18. Hasil Penghitungan pada Tesis R ... 53

Gambar 19. Hasil Penghitungan pada Tesis S ... 54

Gambar 20. Hasil Penghitungan pada Tesis T ... 56

Gambar 21. Hasil Penghitungan pada Tesis U ... 57

(11)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perguruan tinggi memiliki 3 (tiga) landasan yang harus dilaksanakan oleh seluruh sivitas akademika, yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu landasan yang termaktub dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi itu adalah landasan penelitian. Masing-masing jenjang pendidikan di perguruan tinggi harus melaksanakan kegiatan penelitian guna mendapatkan gelar dari disiplin ilmu yang ditekuninya. Karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa diploma disebut kertas karya, skripsi bagi mahasiswa Program Sarjana (S1), tesis bagi mahasiswa Program Pascasarjana (S2), dan disertasi bagi mahasiswa Program Doktor (S3).

Untuk menghasilkan karya-karya ilmiah tersebut maka mahasiswa harus melaksanakan penelitian yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Penelitian adalah suatu kegiatan yang mengkaji suatu masalah dengan cermat, seksama dan hati-hati, dengan mengumpulkan data, mengolah data serta penyusunan laporan yang sistematis dan objektif untuk mencapai suatu kebenaran

Penelitian yang dilakukan harus berdasarkan teori yang merupakan landasan sekaligus bukti dalam menyatakan kebenaran yang akan dicapai. Dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah tidak terlepas dari keharusan menggunakan bahan pustaka sebagai referensi, baik bahan pustaka yang mengandung informasi primer maupun sekunder. Bahan pustaka ini digunakan untuk mendukung uraian penulisan, analisa atau sekurang-kurangnya dirangkaikan dengan buah pikiran penulis menjadi suatu bangunan uraian yang teoritis. Bahan pustaka/dokumen yang digunakan biasanya dicantumkan pada catatan kaki dan daftar pustaka/bibliografi setiap karya yang diterbitkan.

(12)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

dokumen sebelumnya”. Alasannya bahwa ilmu pengetahuan merupakan akumulasi dari ilmu pengetahuan sebelumnya.

Menurut Soehardjan dalam Sutardji (2003: 1), “Pencantuman daftar pustaka bukan berfungsi sebagai pajangan, tetapi sebagai dasar penyusunan argumentasi atau sebagai bahan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh”. Ini berarti bahwa harus ada kesesuaian antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir. Dalam hal ini seorang penulis karya ilmiah sebaiknya menjadikan subjek sebagai basis dalam menyitir suatu dokumen. Untuk mengukur tingkat kesesuaian dengan pendekatan subjek, maka diperlukan suatu tools, yaitu alat untuk mengukur tingkat kesesuaian dokumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan notasi klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) edisi ke-22 dan LCSH (Library of Congress Subject Heading) untuk menentukan subjek setiap dokumen.

Untuk mengetahui jenis dan sumber dokumen yang dibutuhkan oleh para peneliti, dapat dilakukan dengan suatu kegiatan analisis tentang kebutuhan. Salah satu bentuk analisis yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan para pengguna (peneliti) adalah dengan melakukan analisis sitiran pada setiap tulisan hasil penelitian yang digunakan sebagai bahan rujukan atau daftar pustaka/referensi. Variasi jenis dokumen yang digunakan merupakan salah satu hal penting yang harus diteliti, karena kualitas dari karya ilmiah yang dihasilkan juga ditunjang oleh dokumen-dokumen yang digunakan sebagai referensi. Hasugian (2005: 1) menyatakan bahwa,

Menggunakan jurnal ilmiah sebagai salah satu sumber informasi utama dalam menyusun karya ilmiah adalah menjadi suatu keharusan, karena data dan atau informasi yang terdapat dalam jurnal ilmiah jauh lebih mutakhir bila dibandingkan dengan yang terdapat pada buku.

(13)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

dipakai sebagai indikator tentang peringkat pemanfaatan dokumen dan produktivitas penyebarannya.

Metode analisis sitiran merupakan salah satu teknik bibliometrika dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang mengkaji hubungan antara dokumen yang menyitir dan yang disitir. Menurut Busha dan Harter dalam Elita (2008 : 8), ”Analisis sitiran adalah untuk mempertanggungjawabkan karya-karya ilmiah peringkat majalah penting penambahan dokumen yang relevan dengan pertanyaan penelusuran dan untuk mengevaluasi kebutuhan ilmuwan”.

Salah satu kegiatan sitir menyitir dapat dilihat dalam pembuatan Tesis. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian ini adalah tesis mahasiswa magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana USU. Pada pengamatan awal penulis terhadap daftar pustaka pada masing-masing tesis, ditemukan berbagai variasi jenis dokumen yang digunakan sebagai sumber sitiran. Pada dasarnya penggunaan dokumen-dokumen tersebut disitir berdasarkan pada azas kebutuhan. Terhadap hal ini, muncul suatu pertanyaan, apakah jenis dokumen yang disitir memiliki hubungan atau keterkaitan dengan dokumen yang menyitir? Karena beberapa dari dokumen yang digunakan berasal dari luar disiplin ilmu Teknik Arsitektur.

(14)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah sekaligus pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah tingkat kesesuaian subjek dokumen yang menyitir dengan subjek dokumen yang disitir dalam tesis magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana USU?

1.3. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada rumusan masalah. Maka adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Mengukur tingkat kesesuaian subjek dokumen yang menyitir dengan subjek dokumen yang disitir dalam tesis magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana USU.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Pembaca, membantu pembaca untuk memahami lebih dalam tentang kajian

ilmu analisis sitiran.

2. Pustakawan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam hal pengadaan dokumen e-journal Internasional atau bahan-bahan pustaka lain yang dibutuhkan oleh sivitas akademik.

3. Penulis, melalui setiap proses yang dikerjakan dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis sendiri terkhusus dalam kajian ilmu analisis sitiran.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

(15)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1. Sitiran

2.1.1. Pengertian Sitiran

Ketika sebuah dokumen, misalnya dokumen A disebut oleh dokumen B sebagai catatan kaki, dimuat dalam bibliografi atau daftar pustaka, maka dikatakan bahwa dokumen A disitir oleh dokumen B, dan dokumen B menyitir dokumen A. Secara harafiah, arti dari sitiran berarti kutipan, yang merupakan terjemahan langsung dari kata, citation dalam bahasa Inggris. Kadang-kadang istilah reference merupakan sinonim dari citation, yang artinya rujukan atau petunjuk.

Menurut Sulistyo-Basuki dalam Hasugian (2005: 3) mendefenisikan sitiran sebagai, “Karya yang dirujuk atau digunakan sebagai bibliografi pada sebuah artikel atau buku”. Dalam Harrod’s Librarian Glosarry and Reference

Book (1990: 77) sitiran berarti: “Suatu rujukan pada suatu teks atau bagian dari

suatu teks yang menunjuk pada suatu dokumen di mana teks itu dimuat”. Sitiran menurut Sophia (2002: 1),

Menunjukkan asal-usul atau sumber kutipan, mengutip pernyataan, atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut adalah pernyataan orang lain.

Berdasarkan defenisi-defenisi di atas terdapat persamaan bahwa sitiran adalah: Sejumlah dokumen yang dirujuk atau dikutip dalam suatu karya, dimana informasi tersebut saling berhubungan, dan sumber informasi dari dokumen tersebut dimuat dalam catatan kaki maupun daftar pustaka/bibliografi dari karya tersebut.

2.1.2. Alasan Menyitir

(16)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

1. Dokumen tertentu membutuhkan sumbangan pemikiran atau

pembahasan atau hasil penelitian dari dokumen lain.

2. Dokumen lain memotivasi atau mendorong si penulis untuk

menghasilkan atau memunculkan suatu dokumen baru.

Lebih lanjut Andriani (2002: 32) menyatakan alasan mengapa pengarang menyitir karya sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan latar belakang.

2. Memberitahu pembaca tentang penelitian yang pernah dilakukan. 3. Memperkuat atau mendukung sebuah temuan.

4. Menerangkan konsep dan ide.

5. Mengidentifikasi metode dan peralatan. 6. Menerangkan suatu defenisi, teori atau istilah.

7. Menunjukkan adanya karya orang lain yang bertentangan. 8. Menunjukkan data dari penelitian sebelumnya.

9. Sebagai bahan pembanding.

10.Membantu menemukan kembali informasi yang dipakai dan

menunjukkan karya yang pernah dipublikasikan

Alasan-alasan di atas jelas menerangkan bahwa setiap bahan pustaka yang tertulis dalam catatan kaki maupun daftar pustaka benar-benar memberikan kontribusi terhadap karya tersebut, dalam arti bahan pustaka tersebut bukan berfungsi sebagai pajangan semata.

Penulisan sumber-sumber dokumen dalam suatu karya disebut dengan daftar kepustakaan. Menurut Grafield dalam Sulistyo-Basuki (1999: 5) pencantuman daftar kepustakaan ini harus dilakukan karena alasan sebagai berikut:

1. Memberikan penghormatan kepada para pelopor dalam bidang yang bersangkutan. Hal ini dilakukan karena ilmu pengetahuan merupakan akumulasi dari ilmu yang telah ada sebelumnya.

2. Memberikan penghargaan terhadap karya yang bersangkutan.

3. Mengidentifikasi metodologi, pendekatan teori, sarana yang

digunakan dalam penulisan makalah.

4. Memberikan latar belakang bacaan bagi mereka yang ingin

mengetahui lebih lanjut tentang subjek yang sudah ditulis. 5. Mengoreksi baik karya sendiri maupun karya orang lain,

6. Memberikan kritik terhadap karya yang telah terbit sebelumnya. 7. Memperkuat klaim atas penemuan tentang sesuatu.

8. Memberikan petunjuk pada karya yang tidak diterbitkan, tidak

tercakup majalah indeks dan abstrak atau jarang dikutip penulis lain. 9. Sebagai tanda penghargaan pada peneliti sebelumnya, yang telah

(17)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

10.Sebagai panduan untuk orang lain yang akan mendalami subjek yang disebutkan dalam daftar kepustakaan.

Selain dari pada alasan di atas, kegiatan menulis sumber kutipan merupakan kode etik yang tertuang langsung dalam UU Hak Cipta. Tanpa menyebut sumber kutipan, dapat dikategorikan sebagai plagiarisme, penjiplakan karya orang lain. Tindakan ini jelas melanggar UU Hak Cipta, tentang ciptaan yang dilindungi. Isi UU Hak Cipta pasal 22 No 19 tahun 2002 adalah:

Dalam UU ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang mencakup:

a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain.

b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu. c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu

pengetahuan.

d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks.

e. Drama atau drama musikal, tari koreografi, pewayangan dan pantomim.

f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase dan seni terapan.

g. Arsitektur. h. Peta. i. Seni batik. j. Fotografi. k. Sinematografi.

l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.

2.2 Jenis Dokumen Sebagai Sumber Sitiran

Seperti disebutkan pada teks sebelumnya bahwa yang merupakan ruang lingkup kajian analisis sitiran mencakup 3 jenis kajian dokumen, yaitu dokumen primer, dokumen sekunder dan dokumen tersier. Pada pembahasan ini akan dibahas jenis dokumen yang tercakup dalam ke-3 jenis kajian dokumen tersebut.

a. Jurnal atau Majalah Ilmiah

(18)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

1. Jurnal atau majalah ilmiah merupakan media yang paling penting dalam komunikasi ilmiah

2. Jurnal atau majalah ilmiah merupakan pengetahuan publik

3. Jurnal atau majalah ilmiah merupakan arsip umum yang dapat dibaca oleh siapa saja dan kapan saja.

Dalam Kamus Istilah Perpustakaan disebutkan bahwa istilah jurnal berasal dari bahasa Prancis, journal yang berarti catatan harian. Dalam perkembangannya jurnal diartikan sebagai terbitan berkala yang pada umumnya berisi ringkasan laporan penelitian terbaru serta tulisan-tulisan ilmiah yang lain. Sedangkan menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam Zulaikha (2007: 37), menuliskan, “jurnal sebagai majalah yang memuat informasi mengenai hasil kegiatan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi”.

Menurut Prawitasari dalam Zulaikha (2007: 37) jurnal bermanfaat untuk mengetahui perkembangan terkini suatu ilmu pengetahuan, yaitu dengan menyimak tulisan-tulisan hasil penelitian empiris yang diterbitkan dalam publiksasi tersebut.

Ada beberapa ciri yang dapat menunjukkan kualitas suatu jurnal, yaitu: 1. Tulisan atau artikel yang dimuat harus memenuhi standar (hasil

penelitian terbaru, reliabilitas metode, kontrol yang kuat dan penggunaan data statistik).

2. Memiliki editor yang qualified. 3. Publikasinya cepat.

4. Dilengkapi dengan abstrak dan indeks.

5. Para ilmuwan memiliki kepercayaan tinggi terhadap artikel-artikel yang diterbitkan dalam jurnal.

6. Memiliki frekwensi yang tinggi dalam merujuk jurnal yang lain. 7. Ada abstrak dan ringkasan dalam bahasa Inggris.

8. Ada identitas pengarang.

9. Disertai informasi bibliografi yang lengkap.

b. Karya Ilmiah

Karya ilmiah atau tulisan ilmiah merupakan salah satu jenis dokumen yang dapat disitir. Karya ilmiah dapat didefenisikan sebagai,

(19)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

Menurut Arifin dalam Dwiloka (2005: 5), dituliskan bahwa karya ilmiah di Perguruan Tinggi dapat dibedakan menjadi:

1. Makalah

Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.

2. Kertas Kerja

Adalah juga karya tulis ilmiah yang menunjukkan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam dari pada analisis dalam makalah.

3. Skripsi

Adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Skrisi biasanya ditulis untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana (S1) dan penyusunannya dibimbing oleh dosen atau tim yang ditunjuk oleh lembaga pendidikan tinggi.

4. Tesis

Adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Tesis ditulis oleh mahasiswa program pascasarjana, untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar magister.

5. Disertasi

Adakah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analsisi yang terinci. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

c. Buku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 17), buku adalah lembar kerja yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Lebih lanjut, Yulia (1993: 3) menyatakan bahwa, “buku adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan”. Berdasarkan standar dari UNESCO tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya adalah: buku fiksi, buku teks dan buku rujukan.

d. Kamus

(20)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

merupakan jenis dokumen umum, sangat banyak disitir, karena jenisnya yang bersifat menyeluruh, atau dapat dipakai oleh segala jenis bidang ilmu, kecuali kamus-kamus yang bersifat khusus atau subjek, contohnya, Kamus Ilmu Perpustakaan dan Informasi, yang memuat istilah-istilah tentang dunia perpustakaan.

Kamus adalah koleksi referensi yang berisi kumpulan atau daftar kata-kata yang terpilih dan disusun secara alfabetis, biasanya dilengkapi dengan pengejaan, pengucapan, pembagian suku kata, asal kata, penggunaannya serta keterangan lain yang berhubungan. Kamus dapat digolongkan menurut jenis yaitu, kamus bahasa, kamus khusus atau subjek (Bektiningsih, 2008: 24).

e. Surat Kabar/Koran

Adalah suatu publikasi tertulis yang berisi berita, informasi dan advertensi, biasanya dicetak pada kertas yang standar yang biasa disebut dengan “newsprint”. (Ratnaningsih, 2008: 74). Pendapat serupa dinyatakan oleh Yulia (1993: 71) mendefenisikan,

Surat kabar merupakan terbitan berkala yang kebanyakan diterbitkan harian, isinya tidak dibatasi pada satu subjek tertentu dan berisikan informasi atau berita mutakhir. Tujuan diterbitkannya surat kabar adalah untuk menyebarluaskan berita secara cepat dan tepat, oleh karena itu surat kabar diterbitkan secara harian.

f. Sumber Internet

(21)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

2.3 Analisis Sitiran

2.3.1 Kajian Analisis Sitiran

Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang analisis sitiran, sebaiknya terlebih dahulu dibahas tentang bibliometrika. Bibliometrika merupakan satu kata yang disadur langsung dari bahasa Inggris yaitu Bibliometrics. Bibliometrika memiliki 2 akar kata yaitu (i) biblio dan (ii) metrics. Istilah biblio berasal dari kombinasi kata Latin dan Yunani “biblion” ekuivalen dengan Bybl(os) artinya buku. Byblos artinya kertas atau buku berasal dari kata sebuah kota di Phoenicia yang terkenal dengan ekspor kertas. Istilah “metrics” menunjukkan pengetahuan tentang meter atau pengukuran, berasal dari kata Latin atau Yunani metricus atau

metrics artinya ukuran.

Bibliometrika merupakan satu pengetahuan yang masih baru dikenal mulai awal abad ke-20, setelah terbitnya karya Cole dan Eales. Cole dan Eales mencoba melakukan pengkajian terhadap tulisan atau karya tulis dibidang anatomi, dengan pendekatan yang disebutnya Statistical Bibliography, yang merupakan pendekatan dengan menggunakan statistik untuk mengkaji bibliografi atau daftar-daftar, kutipan atau daftar bacaan.

Kajian Cole dan Eales menunjukkan bahwa antara tahun 1534-1860 mereka menemukan 6.346 karya tulis bidang anatomi. Diantara kurun waktu itu, tahun 1700-1750 terjadi penurunan publikasi bidang anatomi. Yang paling banyak turun antara tahun 1600-1650. Penyebabnya adalah karya bidang anatomi pecah, muncul bidang baru histologi dan embriologi.

Karya Cole dan Eales diberi nama History of Comparative Anatomy. Beberapa tahun kemudian Wyndham Hulme, melakukan hal yang sama dengan terbitnya karyanya yang berjudul Statistical Bibliography Inrelation to the

Growth of Civilization Road Map. Pada tahun 1942, Raisg menggunakan istilah

(22)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

Pada dasarnya bibliometrika mengkaji penggunaan dokumen dan penghitungan rujukan dan sitiran, baik pada dokumen primer, sekunder dan tersier. Dokumen primer maksudnya adalah: dokumen yang berisi sumber-sumber informasi langsung. Misalnya: Laporan penelitian, jurnal-jurnal ilmiah dan dokumen-dokumen yang dipergunakan langsung oleh peneliti. Dokumen sekunder maksudnya adalah: dokumen yang bukan informasi langsung dari lapangan, melainkan hasil analisis atau pendapat ahli. Sedangkan dokumen tersier adalah: dokumen yang memberikan informasi tentang dokumen sekunder. Misalnya: bibliografi, direktori, biografi.

Dari penjelasan ringkas tentang bibliometrika, dapat ditarik suatu kesimpulan sementara bahwa analisis sitiran merupakan bagian dari kajian bibliomterika yang memfokuskan pada setiap rujukan yang terdapat dalam suatu dokumen, dimana dapat diterapkan metode pengukuran matematik dan statistik. Menurut Hartinah (2002: 2), kajian bibliometrika menggu nakan analisis sitiran merupakan cara untuk menentukan berbagai kepentingan, antara lain:

1. Evalusai program riset 2. Pemetaan ilmu pengetahuan 3. Visualisasi suatu disiplin ilmu

4. Indikator ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Faktor dampak dari suatu majalah (journal impact factor) 6. Kualitas suatu majalah

7. Pengembangan koleksi majalah, dll.

Menurut Smith dalam Zulaikha (2007: 46), analisis sitiran dapat diterapkan dalam berbagai bidang kajian antara lain:

1. Kajian dokumen, dalam hal ini sitiran dilihat dalam bidang subjek tertentu untuk menggambarkan pola sitiran.

2. Kajian jenis dokumen, kajian ini dapat dipakai untuk mengukur penyebaran hasil-hasil yang dilaporkan dalam jenis dokumen tertentu.

3. Kajian pemakai, analisis sitiran mempunyai implikasi untuk

pengembangan koleksi dan merancang pelayanan yang berorientasi kepada pemakai.

4. Kajian historis, dapat digunakan untuk menjajaki kronologi dari kejadian-kejadian yang ada, hubungan-hubungan diantara kejadian tersebut.

5. Pola komunikasi, analisis sitiran dapat digunakan untuk

mengidentifikasi masalah-masalah dalam komunikasi.

(23)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

artikel, ilmuwan, universitas, negara dan sejumlah kegiatan ilmiah lainnya.

7. Temu balik informasi, hubungan sitiran mungkin telah memiliki pengaruh yang paling besar dalam temu balik. Sitiran telah digunakan sebagai pendekatan tradisional dalam penelusuran dokumen.

8. Pengembangan koleksi, analisis sitiran telah diterapkan terutama untuk pengembangan koleksi majalah, dimana keputusan yang diambil meliputi apakah perpustakaan akan mengadakan atau tidak suatu majalah, apakah akan meneruskan atau menghentikan langganan, dan apakah akan menyiangi atau tidak suatu dokumen.

Pendapat serupa dikemukakan oleh Sulystio-Basuki dalam Zulaikha (2007: 5-6), bahwa penggunaan teknik analisis sitiran terbagi dalam kategori sebagai berikut:

1. Pengembangan koleksi 2. Temu balik informasi

3. Pengembangan dan pertumbuhan subjek dan dokumen subjek 4. Kajian historis dan penelitian yang sedang berlangsung 5. Pola komunikasi penelitian

6. Untuk menghitung paro hidup sebuah bidang ilmu.

2.3.2 Manfaat Analisis Sitiran

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan kajian analisis sitiran. Menurut Budd dalam Zulaikha (2007: 40), metode analisis sitiran dapat dipergunakan untuk mengukur komunikasi dalam disiplin ilmu tertentu. Disebutkan dalam dokumen ini bahwa dengan metode ini dapat diidentifikasi karakteristik dokumen yang dipergunakan dalam penelitian di perguruan tinggi (seperti jurnal, buku dan jenis-jenis lain), usia dokumen dan subjek yang dirujuk. Septiyantono dalam Zulaikha (2007: 40) mengemukakan pendapatnya,

Didalam manajemen dan pembinaan koleksi dengan metode analisis sitiran dapat diketahui pertumbuhan dokumen, penentuan jurnal inti (core journal) maupun buku inti (core book) suatu perpustakaan. Manfaat secara teoritis adalah sebagai pengembangan ilmu informasi dan perpustakaan. Semakin banyak penelitian menggunakan kajian bibliometrika dengan berbagai aspek kajian maupun bidang ilmu yang berbeda, akan semakin memperkaya jumlah penelitian yang dihasilkan

(24)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

seperti mengetahui karakteristik dokumen yang disitir oleh para ilmuwan dan peneliti lain, dalam menghasilkan temuan baru. Kesimpulan ini didukung oleh beberapa pendapat ahli yang menyebutkan defenisi tentang analisis sitiran.

“Analisis sitiran adalah kajian bibliometrika yang secara khusus mengkaji tentang sitiran yaitu melakukan analisis terhadap daftar pustaka atau bibliografi yang tercantum dalam sebuah dokumen” (Hasugian, 2005: 3).

Hartinah (2002: 1), menyatakan, “analisis sitiran adalah penyelidikan melalui data sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang menyitir”.

Dalam Dictionary for Library and Information Science (2004: 142-143), menyebutkan defenisi analisis sitiran,

A biblimetric technique in which work cited in publication are examined to determine pattern of scholarly communication, for example the comparative importance of books versus jurnals, or of current versus retrospective sources, in one or more academic disciplines.

Analisis sitiran adalah suatu teknik bibliometrik dimana karya-karya yang disitir dalam suatu terbitan dikaji untuk menentukan pola komunikasi ilmiah, sebagai contoh studi perbandingan pentingnya buku versus jurnal, terbitan terkini versus sumber-sumber retrospektif, dalam suatu atau lebih disiplin ilmu.

Sulistyo-Basuki dalam Sutardji (2003: 1) menyatakan, “analisis sitiran digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari penulis yang disitir, karena beberapa studi sitiran digunakan untuk mengetahui karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan”

2.4. Kriteria dalam Menyitir Dokumen

(25)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

kriteria. Kriteria merupakan “filter” yang diaplikasikan penulis dalam membuat suatu keputusan. Beberapa kriteria penilaian suatu dokumen adalah:

1. Topik, dalam hal ini dokumen berhubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Topik permasalahan harus diketahui oleh penulis yang akan menilai dokumen.

2. Orientasi, menyangkut apa isi dokumen dan kepada siapa isi dokumen tersebut ditujukan.

3. Disiplin ilmu atau subject area. Penulis kemungkinan akan

mengambil dokumen yang mempunyai disiplin ilmu yang sama dengan penelitian yang sedang dikerjakan.

4. Keklasikan/kepeloporan, suatu dokumen yang berisi informasi yang sangat substansial dibidangnya, karena memuat teknik, metode atau teori yang dipakai sepanjang waktu.

5. Nama jurnal dan tipe dokumen. Pemahaman pengarang terhadap suatu jurnal karena mempengaruhi proses seleksi dokumen.

6. Pengarang. Dokumen yang ditulis oleh orang yang menjadi figur dalam bidangnya akan dipersepsi tinggi oleh penyitir, sehingga berpeluang besar pula untuk disitir.

7. Novelty/kebaruan, dokumen disitir karena memuat informasi yang

belum diketahui sebelumnya atau sesuatu yang baru.

8. Penerbit. Reputasi institusi penerbit dapat pula menjamin mutu terbitan.

9. Recency/kemutakhiran, membandingkan newness suatu dokumen

dengan topik yang sedang diteliti.

2.5. Relevansi

2.5.1. Pengertian Relevansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, relevansi berarti hubungan atau kaitan. Lebih dalam atau spesifik pengertian relevansi dijelaskan dalam

Dictionary for Library and Information Science (2004: 60-61) yakni:

Relevance is the extend to which information retrieved in a search of a library collection or other resources, such as an on line catalogue or bibliographic database is judget by user to be applicable to (“about”) the subject of the querry. Relevance depends on the searches subjective perseption of the degree to which the document fulfills the information meet, which may or may not have been expressed fully or with precision in the search statement. Measure of the effectiveness information retrieved, such as precision and recall, depend on the relevance of search result.

(26)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

sama, atau berhubungan dengan topik yang diteliti (topical relevance). Pada berbagai tulisan mengenai relevance, topicality (topik) merupakan faktor utama dalam penilaian kesesuain dokumen.

Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa relevansi merupakan hubungan atau keterkaitan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir yang didasarkan pada azas kebutuhan informasi dalam lingkup topik yang sama atau minimal berfungsi sebagai informasi tambahan. Dalam hal ini hubungan atau keterkaitannya dapat dilihat dalam kesamaan subjek.

2.5.2. Pengukuran Tingkat Relevansi

Untuk mengukur tingkat relevansi subjek dokumen yang menyitir dengan yang disitir pendekatan yang digunakan adalah pendekatan subjek (subject approach). Pendekatan subjek ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan

tools/alat yang dapat mengklasifikasikan setiap subjek dengan tepat dan benar

yang diejawantahkan dalam bentuk nomor klass. DDC (Dewey Decimal Classification) merupakan sistem klasifikasi yang telah diakui oleh dunia internasional, karena sistemnya yang lengkap dan mencakup seluruh jenis ilmu pengetahuan. Sedangkan dalam menentukan subjek dalam bentuk kosa kata yang sudah terkendali, penulis menggunakan LCSH (Library of Congress Subject Heading).

Burgin dalam Zaenab (2002: 43) membagi tingkat relevansi menjadi 3 (tiga) bagian serta memberikan defenisi dan interpretasi, seperti berikut ini:

Tabel 1. Pembagian Tingkat Relevansi. Kategori

Relevansi Defenisi Interpretasi

Sangat Relevan Dokumen merupakan

tanggapan langsung dari pertanyaan

Saya kecewa bila sistem gagal menemukan dokumen

Kurang Relevan Topik dari dokumen relevan, tetapi bukan tanggapan langsung dari pertanyaan

(27)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

Kategori

Relevansi Defenisi Interpretasi

Tidak relevan Dokumen tidak relevan

dengan pertanyaan

Saya kecewa bila sistem menemukan dokumen ini

Dalam menentukan relevansi subjek maka penulis menetapkan batas- batas relevansi notasi klasifikasi subjek sitiran terhadap notasi klasifikasi subjek yang menyitir dengan subjek yang disitir, seperti yang digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya.

a. Relevan (R). Dikatakan relevan apabila tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran sudah sama dengan tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir.

b. Relevan Marjinal (RM). Apabila dua digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran masih berada pada notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir.

c. Tidak Relevan (NR). Apabila notasi klasifikasi subjek sitiran berada di luar notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir.

Berdasarkan batasan-batasan di atas maka dalam hal ini penulis juga harus menggunakan metode klasifikasi terhadap masing-masing dokumen, baik dokumen yang menyitir maupun dokumen yang disitir, sehingga kesesuaian subjek antara dua dokumen dapat lebih mudah ditemukan.

Menurut Sundari (2002: 12), langkah langkah dalam penulisan relevansi subjek adalah:

1. Tentukan subjek bahan pustaka 2. Terjemahkan subjek

3. Pelajari bagan utama 4. Penggunaan bahasa indeks

Dari pendapat Sundari di atas dapat diuraikan bahwa:

1. Tentukan subjek bahan pustaka. Sebelum menentukan notasi kelas suatu bahan pustaka, lakukan analisis subjek dengan menafsirkan isi pokok yang terkandung dalam bahan pustaka tersebut.

(28)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

a. Baca dan perhatikan judul, daftar isi, tajuk-tajuk bab, dan kata pengantar dengan seksama.

b. Baca dan perhatikan catataan yang terdapat pada jaket buku atau pada kulit jilid bagian belakang buku.

c. Baca bagian pendahuluan untuk memahami isi pokok bahan

pustaka.

d. Dalam kasus sulit, baca ringkasan, tinjauan literatur, hasil dan, kesimpulan, atau kemungkinan harus membaca teks bahkan juga daftar pustakanya.

e. Jika masih mengalami kesulitan minta bantuan seorang yang ahli dalam subjek tersebut, misalnya peneliti, pengkaji atau penyuluh. 2. Terjemahkan subjek. Setelah subjek diketahui, terjemahkan ke dalam

bahasa Inggris sebagaimana yang digunakan DDC edisi ke-22. Gunakan kamus bahasa Indonesia-Inggris atau kamus tematis/teknis menurut bidangnya. Ingat juga sinonim-sinonimnya. Simpulkan apakah subjek tersebut termasuk kegiatan produksi atau kegiatan pengolahannya. Untuk bidang pertanian misalnya, apakah termasuk pertanian/usaha tani atau proses pengolahan hasil pertanian, agar tidak akan terjadi kesalahan mengutip notasi kelas.

3. Pelajari bagan utama. Untuk menentukan nomor klasifikasi, subjek yang telah diketahui dicari pada indeks subjek atau jika sudah paham cari langsung notasi kelasnya pada bagan utama. Untuk dapat mencari langsung, terlebih dahulu harus mempelajari dan memahami urutan-urutan subjek di dalam bagan utama tersebut. Mengenai penggunaan tabel utama secara mendalam akan dijelaskan pada bab tersendiri.

4. Penggunaan indeks subjek. Salah satu cara yang mungkin dapat

(29)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Melaksanakan penelitian bukanlah pekerjaan yang dapat dikatakan sederhana. ”Penelitian harus dilakukan secara terencana, bertujuan dan sistematis” (Arikunto, 1998: 167). Mengingat proses dan maknanya tersebut penelitian harus dilakukan secara hati-hati dengan tenaga yang cukup dan didukung oleh pikiran yang jernih.

Berdasarkan pertanyaan yang tertuang dalam rumusan permasalahan, maka langkah untuk mendapatkan tujuannya, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif.

Seperti disebutkan dalam Arikunto (1998: 310), “bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan ‘apa adanya’ tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan”. Pendapat ini didukung oleh Widodo (2000: 15-16) yang menyatakan bahwa,

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu variabel atau tema, gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak memerlukan administrasi atau pengontrolan terhadap suatu perlakukan.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat diambil suatu kesimpulan, sekaligus alasan penulis menggunakan metode deskriptif adalah bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk menemukan suatu gambaran terhadap objek penelitian berdasarkan hasil analisis data yang ditemukan pada saat melakukan penelitian dan tidak dimaksudkan untuk menguji data yang didapatkan, karena kondisi yang bersifat dinamis.

3.2. Unit Analisis

(30)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

Berdasarkan pendapat di atas dikemukakan bahwa unit analisis penelitian ini adalah tesis magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana USU yang terdapat dalam USU Repositori website USU, keseluruhan tesis yang ditemukan sampai pada tanggal 29 Januari 2009 berjumlah 22 tesis.

3.3. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi jumlah objek penelitian yaitu seluruh Tesis Mahasiswa Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana USU yang terdapat dalam website Perpustakaan USU

2. Pengumpulan data:

Pengumpulan data dilakukan dengan:

(1). Melakukan penelusuran pada website Perpustakaan USU

Thesis, merujuk pada kelompok Engginering, fokus pada bagian Architecture.

(2). Mendownload seluruh tesis Arsitektur yang ditemukan sampai pada tanggal 29 Januari 2009.

(3). Mencetak seluruh judul tesis beserta daftar pustaka yang ditemukan. 3. Pengolahan Data

Untuk pengolahan data dilakukan dengan 3 (tiga) cara sesuai dengan rumusan masalah.

a. Memberikan kode pada setiap judul tesis dengan memasukkannya ke dalam tabel kode judul tesis. Pengkodean ini berguna untuk pengisian data pada tabel rekapitulasi.

b. Menetapkan subjek setiap judul tesis dan setiap judul bahan pustaka yang disitir dengan menggunakan Library of Congress Subject

Heading (LCSH) sebagai daftar tajuk subjek.

(31)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

Decimal Classification (DDC) edisi ke-22 sebagai bahan notasi

klasifikasi.

d. Menentukan tingkat kesesuaian notasi klasifikasi sitiran terhadap notasi klasifikasi judul tesis yang menyitir.

e. Memasukkan data tersebut ke dalam tabel per tesis yang sudah dibuat sedemikian rupa dan memberikan tanda cek pada tiap tingkat kesesuaian setelah membandingkan antara notasi klasifikasi judul tesis dengan notasi klasifikasi sitiran.

f. Perhitungan persentase tiap tingkat dengan rumus sebagai berikut:

% tingkat x = N

n

x 100%

Ket:

% adalah persentase, x adalah relevansi notasi klasifikasi, n adalah jumlah cek pada tingkat x dan N adalah jumlah sitiran tesis tersebut. g. Memasukkan hasil persentase dan tabel per tesis ke dalam tabel

rekapitulasi.

h. Menghitung total persentase setiap tingkat kesesuaian dari seluruh tesis. Simbol yang digunakan untuk total setiap tingkat kesesuaian adalah Σ.

i. Menghitung rata-rata persentase dengan rumus sebagai berikut:

m tingkat x =

S P

Ket:

m adalah rata-rata, Σ adalah total, P adalah tingkat x dan S adalah jumlah sampel.

j. Memasukkan hasil ke dalam tabel rata-rata atau tabel mean.

3.4. Instrumen Penelitian

(32)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

yang dilakukan adalah metode dokumentasi. “Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan dan sebagainya”. (Arikunto, 2002: 148). Berdasarkan metode tersebut, maka jenis instrumen penelitian yang akan diapakai dalam penelitian ini adalah daftar cocok atau

checklist.

3.5. Alat Bantu Penelitian

Ada 2 alat yang digunakan oleh penulis dalam mengolah data. 1. DDC (Dewey Decimal Classification)

DDC dapat dikatakan sebagai klasifikasi pengetahuan untuk keperluan menyusun buku di perpustakaan. (Sulistyo-Basuki, 1991: 402). DDC terdiri dari 4 jilid, jilid 1 merupakan tabel sub divisi standar, jilid 2 merupakan bagan dari notasi klasifikasi 000-500, jilid 3 merupakan bagan dari notasi klasifikasi 600-900, dan jilid 4 merupakan indeks. Edisi yang dipergunakan adalah DDC edisi ke-22.

2. LCSH (Library of Congress Subject Heading)

LCSH adalah daftar tajuk subjek yang berisi kosa kata subjek yang sudah terkendali yang diterbitkan oleh Library of Congress (LC).

3.6. Analisis Data

3.6.1. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi akan diolah dengan pendekatan analisis subjek. Analisis subjek dilakukan dengan menggunakan LCSH untuk menentukan subjek dan DDC edisi ke-22 untuk menentukan notasi klasifikasi dari setiap judul tesis dan setiap dokumen yang disitir oleh tiap-tiap judul tesis tersebut.

3.6.2. Interpretasi Data

(33)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

kesesuaian notasi klasifikasi subjek sitiran terhadap notasi klasifikasi subjek tesis yang menyitir. Menurut Sulistyo-Basuki (1999: 409),

Sistem Dewey memungkinkan pembagian subdivisi lebih spesifik dan terinci dengan menambahkan notasi desimal. Titik desimal selalu dibubuhkan pada digit ketiga sedangkan sesudahnya tidak perlu dibubuhi titik, perluasan notasi dapat dilakukan.

Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek pada DDC edisi ke-22 sudah menggambarkan subjek suatu disiplin ilmu sebab notasi berikutnya merupakan peluasan dari subjek disiplin ilmu tersebut

Batasan yang digunakan untuk mengukur kesesuaian subjek adalah sebagai berikut:

a. Relevan (R). Dikatakan relevan apabila tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran sudah sama dengan tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir.

b. Relevan Marjinal (RM). Apabila dua digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran masih berada pada notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir. c. Tidak Relevan (NR). Apabila notasi klasifikasi subjek sitiran berada di luar

notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir.

3.6.3. Interpretasi Hasil

Interpretasi hasil dilakukan dengan membaca interpretasi data. Analisis kesesuaian data yang menyitir dengan dokumen yang disitir pada penelitian ini hanya dipakai untuk mengetahui persentase kesesuaian subjek yang ada pada

Dewey Decimal Classification (DDC) edisi ke-22.

Untuk dapat mengetahui kesesuaian subjek, maka penulis

menginterpretasikan batasan-batasannya melalui pemahaman-pemahaman yang tertulis di bawah ini.

a. Kriteria relevan maksudnya adanya kesesuaian atau kesamaan subjek antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir, yang dapat diketahui melalui kesamaan atau ketepatan dari 3 (tiga) digit pertama notasi klasifikasi. b. Kriteria relevan marginal, antara notasi klasifikasi dokumen yang disitir

(34)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

c. Kriteria tidak relevan maksudnya, notasi klasifikasi dokumen yang menyitir dengan yang disitir tidak sama atau tidak sesuai.

Sebagaimana dikatakan Supardi (1979: 20), pengelompokkan hasil data yang didapat dinyatakan dalam kesimpulan dengan menyatakan:

1% - 25% : Sebagian kecil 26% - 49% : Hampir setengah

50% : Setengah

51% - 75% : Sebagian besar 76% - 99% : Pada umumnya

100% : Seluruhnya

3.6.4. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan mempergunakan tabel yang telah dibuat sedemikian rupa, sebagai berikut:

Contoh Tabel Untuk Mengukur Tingkat Kesesuaian Subjek

1. Contoh Tabel Kode Judul Tesis

Tabel 2. Jumlah Sitiran dan Kode Tesis

No. Judul Tesis Jumlah Sitiran Kode

1. ... … …

2. …….. … …

dst …….. … …

2. Contoh Tabel per Tesis

Tabel 3. Analisis Subjek dan Klasifikasi per Tesis dan Sitirannya

Kode Tesis Subjek No. Klasifikasi No. Subjek No. Klasifikasi

Kesesuaian

R RM NR

(35)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

3. Contoh Tabel Rekapitulasi

Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Tesis dan Sitirannya

No. Kode Tesis

Tingkat Kesesuaian

R (%) RM (%) NR (%)

∑ Tesis= ∑R = % ∑RM = % ∑NR = %

4. Contoh Tabel Mean

Tabel 5. Rata-rata Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Seluruh Tesis dan Sitirannya

Jumlah Tesis Mean Kesesuaian

mR mRM mNR

Keterangan:

mR : Rata-rata relevan (sesuai)

mRM : Rata-rata relevan marginal (mendekati)

(36)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Data

Penelitian ini menggunakan objek penelitian jenis dokumen yakni tesis mahasiswa magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana USU yang telah diupload di website Perpustakaan USU. Berdasarkan pengumpulan data melalui penelusuran di website Perpustakaan USU tanggal 29 Januari 2009, terdapat 21 tesis yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.

Dalam melakukan pengolahan data berdasarkan yang tertulis pada bab sebelumnya, maka masing-masing tesis diberikan kode dan pada masing-masing sitiran diberikan nomor urut. Hasil Penghitungan terhadap jumlah sitiran pada masing-masing tesis dan pengkodean terhadap tesis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Jumlah sitiran dan Kode Tesis

No Judul Tesis Jumlah

Sitiran Kode 1 Evaluasi kinerja angkutan kota medan jenis mobil

penumpang umum (MPU)

Studi kasus: koperasi pengangkutan Medan (KPUM) trayek 64

24 A

2 Analisis kwantitas ideal moda transportasi

Studi kasus: beca motor di kota Padangsidimpuan

19 B

3 Kajian aspek ekonomi pada pengelolaan tanah pemakaman umum (TPU) Kristen di kota Medan

23 C

4 Kajian pengadaan lahan pembangunan jalan Studi kasus: flyover Amplas Medan

23 D

5 Evaluasi tingkat pelayanan jalan sebagai penunjang perencanaan dan pengembangan pemanfaatan lahan Studi kasus: jalan kolonel Yos Sudarso kelurahan Pematang Pasir Teluk Nibung kota Tanjungbalai

33 E

6 Peranan gender dalam arsitektur Studi kasus: arsitektur Karo

20 F

7 Kajian pengelolaan parkir di kawasan ruko pajak ikan lama kota Medan

15 G

8 Analisis tentang fungsi ruang terbuka hijau Studi kasus: taman Ahmad Yani di Medan

30 H

9 Faktor-faktor yang mempengaruhi keterjangkauan penghuni (pemilik) dalam membeli rumah sederhana

(37)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

No Judul Tesis Jumlah

Sitiran Kode sehat

Studi kasus: perumnas Martubung Medan 10 Kajian pengaruh pemukiman (housing estate)

terhadap tingkat pelayanan jalan

Studi kasus: perumahan Taman Setiabudi Indah Medan

19 J

11 Kajian manifestasi kekuasaan dalam arsitektur 25 K

12 Persepsi pelaku perjalanan terhadap pelayanan angkutan umum di kota Medan

46 L

13 Kajian aksesibilitas difabel pada ruang publik kota Studi kasus: lapangan merdeka

23 M

14 Kajian kelayakan lokasi terminal Kabanjahe terhadap rencana umum tata ruang kota Studi kasus: terminal Kabanjahe

22 N

15 Hubungan tingkat pelayanan jalan dengan kinerja halte pada lalulintas angkutan umum

Studi kasus: jalan Gatot Subroto Medan

37 O

16 Penerapan konsep superblok di kota medan (ditinjau dari aspek tata guna lahan)

37 P

17 Studi pengaruh iklan ruang luar sebagai faktor pembentuk ‘sense of place’ ruang kota

Studi kasus: ruas jalan Zainul Arifin, jalan Ahmad Yani dan jalan Putri Hijau Medan

19 Q

18 Kajian genius loci dengan pendekatan fenomenologi arsitektur

Studi kasus: kawasan Kesawan

31 R

19 Kajian elemen pembentuk citra kawasan perumahan Studi kasus: perumahan Taman Setiabudi Indah, Medan

21 S

20 Kajian sistem jaringan drainase terhadap banjir di kota Medan

Studi kasus: daerah sekitar jalan aksara Medan

25 T

21 Pengaruh perubahan fungsi ruko menjadi penangkaran walet terhadap tata ruang kawasan Studi kasus: jalan Sutomo Lubuk Pakam

32 U

4.2 Analisis Subjek dan Klasifikasi

(38)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

Heading), sedangkan dalam menentukan notasi klasifikasi setiap subjek digunakan DDC (Dewey Decimal Classification) edisi ke-22. Banyaknya jumlah referensi yang dicantumkan oleh penulis dalam tabel analisis subjek dan klasifikasi serta sitirannya adalah sebanyak 10 (sepuluh). Hal ini dilakukan untuk penyederhanaan pengolahan data. Data cantuman referensi yang lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman belakang.

4.2.1. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis A dan Sitiran serta

Kesesuaian Subjeknya.

Hasil analisis subjek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada tesis A serta penilaian kesesuaian subjeknya dengan menggunakan simbol kode tesis beserta nomor urut masing-masing sitiran adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Analisis subjek dan klasifikasi seluruh sitiran pada tesis A serta penilaian kesesuaian subjek

Kode

2. Transportation Safety – Law

343.093 8 √

3. Transportation Police 363.287 √

4. Transportation Services Sumatera) - Statistics

315.959 81 √

(39)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah:

1. % Relevan (R) : (7/24) x 100% = 29, 2%

Gambar 1. Hasil Penghitungan pada Tesis A

Dari hasil yang diperoleh pada tabel di atas hampir setengah sitiran memiliki subjek yang sama dengan subjek dokumen yang menyitir dan sebagian besar subjek sitiran tidak sesuai dengan subjek dokumen yang menyitir. Hal ini disebabkan adanya dokumen-dokumen yang memiliki topik yang berbeda tapi mendukung dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.

4.2.2. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis B dan Sitiran serta

Kesesuaian Subjeknya.

Hasil analisis subjek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada tesis B serta penilaian kesesuaian subjeknya dengan menggunakan simbol kode tesis beserta nomor urut masing-masing sitiran adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Analisis subjek dan klasifikasi seluruh sitiran pada tesis B serta penilaian kesesuaian subjek

Kode

Tesis Subjek

No. Klasifikasi

No.

Referensi Subjek

(40)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

Kode

Tesis Subjek

No. Klasifikasi

No.

Referensi Subjek

No.

10. Transportation – Management

658.788 2 √

Data di atas merupakan 10 (sepuluh) referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada tesis B. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat kesesuaian dari masing-masing notasi klasifikasi subjek sitiran terhadap notasi klasifikasi subjek tesis B yang menyitir, dilakukan dengan berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah:

1. % Relevan (R) : (11/19) x 100% = 57,9%

Gambar 2. Hasil Penghitungan pada Tesis B

(41)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

4.2.3. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis C dan Sitiran serta

Kesesuaian Subjeknya.

Hasil analisis subjek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada tesis C serta penilaian kesesuaian subjeknya dengan menggunakan simbol kode tesis beserta nomor urut masing-masing sitiran adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Analisis subjek dan klasifikasi seluruh sitiran pada tesis C serta penilaian kesesuaian subjek

Kode

Tesis Subjek

No. Klasifikasi

No.

Referensi Subjek

No.

Data di atas merupakan 10 (sepuluh) referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada tesis C. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat kesesuaian dari masing-masing notasi klasifikasi subjek sitiran terhadap notasi klasifikasi subjek tesis C yang menyitir, dilakukan dengan berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah:

1. % Relevan (R) : (9/23) x 100% = 39,1%

2. % Relevan Marginal (RM) : (1/23) x 100% = 4,4%

(42)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

0

Gambar 3. Hasil Penghitungan pada Tesis C

Dari hasil yang diperoleh pada tabel di atas hampir setengah sitiran memiliki subjek yang sama dengan subjek dokumen yang menyitir dan sebagian besar subjek sitiran tidak sesuai dengan subjek dokumen yang menyitir. Hal ini disebabkan adanya dokumen-dokumen yang memiliki topik yang berbeda tapi mendukung dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.

4.2.4. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis D dan Sitiran serta

Kesesuaian Subjeknya.

Hasil analisis subjek dan penentuan notasi klasifikasi seluruh sitiran pada tesis D serta penilaian kesesuaian subjeknya dengan menggunakan simbol kode tesis beserta nomor urut masing-masing sitiran adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Analisis subjek dan klasifikasi seluruh sitiran pada tesis D serta penilaian kesesuaian subjek

Kode

Tesis Subjek

No. Klasifikasi

No.

Referensi Subjek

No.

8. Transportation – Expressways

(43)

Jelita Putri Muliana Gea : Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen Yang Menyitir Dan Yang Disitir Dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2010.

Kode

Tesis Subjek

No. Klasifikasi

No.

Referensi Subjek

No.

Data di atas merupakan 10 (sepuluh) referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada tesis D. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Penentuan tingkat kesesuaian dari masing-masing notasi klasifikasi subjek sitiran terhadap notasi klasifikasi subjek tesis D yang menyitir, dilakukan dengan berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah:

1. % Relevan (R) : (3/23) x 100% = 13%

Gambar 4. Hasil Penghitungan pada Tesis D

Dari hasil yang diperoleh pada tabel di atas sebagian kecil sitiran memiliki subjek yang sama dengan subjek dokumen yang menyitir dan paada umumnya subjek sitiran tidak sesuai dengan subjek dokumen yang menyitir. Hal ini disebabkan adanya dokumen-dokumen yang memiliki topik yang berbeda tapi mendukung dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.

4.2.5. Analisis Subjek dan Klasifikasi terhadap Tesis E dan Sitiran serta

Kesesuaian Subjeknya.

Gambar

Tabel 3. Analisis Subjek dan Klasifikasi per Tesis dan Sitirannya
Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Subjek dan Klasifikasi
Tabel 6. Jumlah sitiran dan Kode Tesis
Tabel 7. Analisis subjek dan klasifikasi seluruh sitiran pada tesis A serta
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah dirintis pada tahun 2006

Subjek penelitian menggunakan pemilihan sampel bertujuan (purposive sample), dipilih 6 subjek penelitian, 2 subjek dengan kecerdasan visual-spasial tinggi, 2 subjek

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan denyut jantung janin pada ibu hamil trimester tiga yang memiliki tekanan darah tinggi dengan tekanan darah

Berdasarkan wawancara awal terkait apa saja problematika yang dialami oleh remaja di MAN 3 Malang yang telah dijabarkan pada latar belakang di atas dimana meliputi kesulitan

Secara lebih khusus, penelitian ini bertujuan untuk memapar- kan gambaran (1) perjuangan ibu-ibu pedagang kaki lima Pasar Pagi, Padang dalam mempertahankan dan meningkatkan

Kepedulian Kepala Sekolah terhadap IPA ditunjukkan dalam supervisi kepada Guru yang mengajar.. IPA di

Evaluasi Kualitas Laporan Keuangan Desa dari Aspek Kompetensi Bendahara Desa dan Pemanfaatan SISKEUDES (Studi Kasus Desa-desa Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten

Gambar 4.23 : Statechart Diagram Hapus User Gambar 4.24 : Statechart Diagram Tambah Pasien Gambar 4.25 : Statechart Diagram Edit Pasien Gambar 4.26 : Statechart Diagram Hapus