• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fibrosarcoma Pada Payudara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Fibrosarcoma Pada Payudara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

FI BROSARCOM A PADA PAY U DARA

OLEH :

Dr.FI T RI AN I LU M ON GGA

DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENDAHULUAN

Fibrosarcoma merupakan salah satu neoplasma ganas yang dapat terjadi pada

payudara. Bila dibandingkan dengan carcinoma, maka fibrosarcoma pada payudara

termasuk kasus yang jarang. Kasus sarcoma pada payudara terdapat antara 0,2 – 3%

dari seluruh malignansi pada organ ini. Neoplasma ini merupakan kelompok heterogen

pada tumor yang berasal dari sel mesenkim yang terdiri dari malignant fibroblast

dengan latar belakang kolagen dan dapat juga dijumpai komponen tulang rawan dan

jaringan osteoid.

Fibrosarcoma ini dapat terjadi pada semua umur, tetapi paling sering umur antara 30–

55 tahun. Secara klinis tidak terdapat gejala khusus pada penyakit ini, sehingga tidak

bisa dibedakan dari tumor payudara lainnya. Pertumbuhan tumor ini sangat cepat, dan

sering terjadi lokal rekuren setelah dilakukan tindakan eksisi. Metastase sering terjadi

pada paru, otak, ginjal dan tulang.

Tumor ini merupakan tumor dapat terjadi pada soft tissue dimana saja, tetapi paling

sering mengenai deep soft tissue pada ekstermitas bawah terutama pada daerah paha

dan lutut, kemudian pada ektremitas atas dan batang tubuh. Banyak juga dilaporkan

adanya fibrosarcoma pada cavum nasal, sinus paranasal dan nasopharyng, Pada

kasus yang jarang juga dilaporkan dapat terjadi pada payudara, tyroid , jantung, paru ,

liver dan susunan saraf pusat.

ETIOLOGI

Pada fibrosarkoma , tidak ada penyebab yang pasti terjadinya tumor ini. Pada

penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa diduga adanya hubungan antara

fibrosarkoma dengan mutasi genetik. Defek genetik yang paling sering antara lain yaitu

: hilangnya allel, poin mutasi dan translokasi kromosom.

(3)

1. Infeksi virus

Pada penelitian terhadap hewan primata, kanker payudara dapat timbul akibat

infeksi virus mause mammary tumor virus

2. Faktor endokrin

Terdapat hubungan antara pertumbuhan kanker pada payudara dengan

gangguan metabolisme hormon, seperti: produksi estrogen yang berlebihan ,

produksi androgen yang subnormal , abnormalitas prolaktin.

3. Fungsi reproduktif

Dari statistik diketahui bahwa kanker payudara 2,3 x lebih sering pada wanita

yang tidak menikah, 2x lebih sering pada wanita yang hamil kurang dari dua kali ,

1,7 x pada wanita dengan menarche dini.

4. Estrogen dan oral kontraseptif

Efek dari estrogen pada payudara adalah menstimulasi pertumbuhan duktal ,

mempercepat perkembangan stroma dan pigmentasi pada areola.

5. Radiasi

Radiasi merupakan suatu karsinogenik

DIAGNOSIS

Diagnosa pada tumor payudara ditegakkan berdasarkan gejala klinis, radiologis

(mammografi, MRI) dan pemeriksaan patologi. Sejumlah prosedur pemeriksaan secara

histologi maupun sitologi dapat dilakukan pada jaringan sebelum dilakukan terapi.

Prosedur tersebut antara lain yaitu : fine needle aspirasi, aspirasi nipple, ductal lavage,

core needle biopsi dan lokal surgical biopsi. Aktivitas tumor dapat diperiksa pada darah

(4)

A. Gejala Klinis

Gejala pada awal penyakit sering tidak tampak ataupun tanpa rasa nyeri. Biasanya

tumor pada payudara awalnya tidak diketahui, sampai kemudian timbul gejala, baik

secara mammografi maupun teraba benjolan pada payudara. Benjolan pada

payudara ini merupakan gejala yang paling sering timbul (77% dari seluruh kasus)

Pada lesi yang besar dapat terjadi peregangan kulit sehingga tampak berkilat dan

berwarna keunguan, Gejala lain yang timbul dapat berupa adanya discharge pada

payudara, nipple yang retraksi, dan terjadi perubahan pada kulit disekitar lesi. Pada

payudara yang dengan massa sangat besar dapat timbul pelebaran pembuluh

vena.

B. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan imaging dilakukan untuk mendeteksi adanya metastase, yaitu : foto

rontgen dada, scan tulang dan MRI.

Pada pemeriksaan mammografi, fibrosarkoma pada payudara memberikan

gambaran yang mirip dengan lesi jinak payudara seperti pada kista ataupun

fibroadenoma. Gambaran yang tampak berupa bayangan yang sangat padat

dengan batas yang jelas.dan tidak terlihat adanya aktifitas infasif.

C. Pemeriksaan Patologi

1. Gambaran Makroskopis

Secara umum tumor ini soliter, konsistensinya lunak kenyal, massa berbentuk

bulat ataupun berlobus, warna putih keabuan sampai kuning kecoklatan.

Diameter sekitar 3 – 8 cm, tetapi kadang-kadang lebih besar dari 10 cm. Pada

tumor yang kecil cenderung berbatas jelas dan sering sebagian atau

(5)

sering meluas ke jaringan disekitarnya ataupun tumbuh dengan cara invasif

difus ataupun destruktif.

Pada tumor dengan poorly differensiasi tampak adanya fokus nekrosis dan

perdarahan

2. Gambaran Mikroskopis

A. Pemeriksaan SI BAJAH

Pemeriksaan SI BAJAH pada fibrosarcoma merupakan penunjang

diagnostik yang cukup sulit, karena mempunyai kemungkinan yang lebih

besar untuk menimbulkan hasil yang positif palsu maupun negatif palsu.

Keadaan ini disebabkan oleh karena sulitnya dibedakan antara tumor

yang benign dengan tumor yang low grade.

Gambaran fibrosarkoma pada sitologi smear tampak adanya :

• sejumlah sel yang malignan yang terpisah – pisah tidak beraturan.

• sel bentuk spindel dengan inti yang memanjang, pleomorfis dan

hiperkromatin .

• kromatin kasar bergranul.

• Adanya nekrosis

• Adanya mitosis

• Dapat dijumpai multinukleated giant sel dan bizzare nukleus.

B. Pemeriksaan Histopatologi

Fibrosarkoma mempunyai gambaran pola pertumbuhan fascicula sel

bentuk fusiform ataupun spindel, sitoplasma sedikit dengan batas sel yang

tidak jelas dan dibagi dalam anyaman serabut kolagen yang tersusun

paralel. Pada kenyataannya , jumlah dan orientasi dari keterlibatan

(6)

menggambarkan derajat diferensiasi seluler. Jarang dijumpai

multinukleated giant sel ataupun giant sel pada sel yang bentuk bizzare.

Histologi grading pada fibrosarkoma terutama berdasarkan derajat

selularitas, derajat diferensiasi selular, jumlah gambaran mitotik dan

sejumlah kolagen yang dihasilkan oleh sel tumor dan nekrosis yang luas.

Pemeriksaan Frozen Section

Merupakan suatu metode pemotongan yang menghasilkan pemotongan

tanpa menggunakan cairan dehidrasi maupun zat clearing dan tanpa

media embedding.

Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosa spesimen dengan cepat ,

contohnya: diagnosa malignansi durante operasi . Jadi pada frozen

section ini sebenarnya hanya untuk melihat apakah suatu tumor itu ganas

atau tidak.

Well differentiated fibrosarcoma

Karakteristik : susunan sel-sel bentuk spindel yang uniform, yang secara

khas memperlihatkan adanya fibrogenesis. Pada beberapa kasus sel-sel

tersebut berkelompok membentuk untaian yang berkelok membentuk

gambaran herring bone pattern. Pada keadaan yang lainnya sel-sel

dipisahkan oleh serabut kolagen yang tebal, wire like dan dapat

mengalami hialinisasi. Pada beberapa tumor memperlihatkan gambaran

sel yang lebih bulat dengan inti yang kecil dan sitoplasma yang jernih, sel

tersebut dapat menjadi padat oleh karena serabut kolagennya mengalami

hialinisasi. Dijumpai adanya sedikit selular pleomorfik. Lesi seperti ini

(7)

Poorly differentiated fibrosarcoma

Karakteristik : Sel-sel tumor bentuknya lebih padat, bentuk sel kecil, ovoid

ataupun bulat dan tanpa kolagen. Sel-sel sangat anaplastik dan

pleomorfik dengan inti yang bizzare. Herring bone pattern sulit dijumpai,

banyak terlihat mitosis dan dapat terlihat adanya nekrosis ataupun

perdarahan.

Gambaran sel yang seperti ini sering disebut dengan malignant fibrous

histiocytoma. Lesi yang seperti ini merupakan lesi yang high grade.

STAGING

Staging pada tumor fibrosarcoma ini berdasarkan pada tiga grade system ataupun

sebagian ahli menggunakan empat grade system . Kriteria yang digunakan untuk

grading pada sarkoma ini adalah berdasarkan : derajat anaplasia dan pleomorfik,

derajat selularitas, aktifitas mitosis dan adanya nekrosis serta derajat diferensiasi tumor.

TERAPI

Pembedahan dapat dilakukan pada tumor fibrosarkoma berupa eksisi, mastektomi.

Pada tindakan eksisi harus diperhatikan dengan baik batas sayatan, karena sering

terjadi lokal rekuren pada batas sayatan yang inadekuat. Total mastektomi dianjurkan

pada tumor yang high grade.

Terapi radiasi sebagai ajuvant dapat dilakukan terutama bila diduga terjadi inkomplit

(8)

PROGNOSIS

Prognosis tergantung pada jumlah mitosis per lapangan pandang , ukuran tumor dan

sifat tumor pada jaringan disekitar payudara. Tumor yang mempunyai jumlah mitosis

kurang dari 5 per HPF mempunyai prognosa yang baik dibandingkan dengan tumor

mempunyai mitotic 8 – 10 per HPF. Adanya tulang dan tulang rawan juga mempunyai

prognosa yang buruk.

Pada usia dewasa muda terdapat korelasi yang baik antara gambaran histologi tumor

dengan kecepatan rekuren lokal dan metastase serta survival.

Metastase terjadi melalui pembuluh darah, sangat jarang melalui pembuluh lymph.

Metastase dapat timbul pada 50 % kasus.

(9)

LAPORAN KASUS

No. PA : 56606

Pasien seorang wanita, usia 32 tahun, menderita tumor pada payudara. Dilakukan

tindakan mastektomi.

Pada durante operasi dilakukan frozen section dan kemudian jaringan payudara

dilakukan pemeriksaan histopatologi.

Frozen section :

Sediaan jaringan dari payudara tampak struktur kelenjar yang mengecil, inti polimorfik ,

basofilik, kromatin kasar, N/C ratio meningkat. Sel – sel tumor tumor dikelilingi oleh

stroma kolagen yang padat . Pada beberapa tempat tampak adanya mitosis ( 2 – 3 /

HPF ) juga dijumpai adanya celah – celah vascular.

Kesimpulan : Scirrhous carcinoma

(10)

Sediaan jaringan dari payudara tampak adanya sel- sel fibroblast bentuk spindel yang

tersusun membentuk gambaran herring bone, inti berbentuk memanjang, monoton,

kromatin kasar berkelompok, basofilik. Pada beberapa tempat terlihat adanya mitosis (

2 – 3 / HPF ) dan giant sel. Juga dijumpai adanya celah-celah vascular.

Kesimpulan : Well Differentiated Fibrosarcoma Payudara

DISKUSI

Fibrosarcoma pada payudara merupakan neoplasma yang berasal dari jaringan

mesenkim dan merupakan tumor malignansi yang jarang pada payudara yaitu sekitar

0,2 – 3 % dari seluruh kasus tumor ganas payudara. Tumor ini dapat terjadi pada

semua umur tetapi paling sering mengenai wanita umur 30 – 55 tahun.

Secara klinis fibrosarkoma ini sulit dibedakan dengan tumor payudara lainnya.

Metastase paling sering dijumpai pada paru-paru , otak ,ginjal dan tulang. Pada post

eksisi tumor, sering timbul lokal rekuren . Prognosis ditentukan berdasarkan jumlah

mitosis , selular atipia dan ukuran tumor.

Pada pemeriksaan secara frozen section tampak adanya stroma kolagen yang padat

sehingga tampak seperti carcinoma ductus tipe scirrhous.

Tetapi pada pemeriksaan histopatologi jelas terlihat adanya sel fibroblast bentuk spindel

yang tersusun membentuk gambaran herring bone , sehingga dapat disimpulkan

(11)

Dalam hal pemeriksaan patologi, sebelum dilakukan tindakan bedah , sebaiknya

dilakukan pemeriksaan sitologi FNAB payudara untuk membantu menegakkan

diagnosa.

Pada kasus ini tidak bisa dijelaskan adanya batas reseksi yang sudah bebas dari

(12)

DAFTAR PUSTAKA

1. Breast Cancer , available at : http://en.wikipedia.org/wiki/Breast_cancer

2. Deodhar SD, Fibrosarcoma of the Breast ,

Available at : http//en.wikipedia.org/wiki/Breast_cancer

3. Donegan William and Spratt Jhon S , Cancer of The Breast , Second edition, 20 –

31, 526 – 528 , W.B.Saunders Company , 1979

4. Ian D Dickey , Fibrosarcoma. Available at

http://www.emedicine.com/Orthoped/topic599.htm

5. John D Bancroft , Theory and Practice of Histological Techniques , Fifth Edition,

104 – 105, Churchill Livingstone , 2005

6. Kissane John M, Anderson’s Pathology , volume two , Ninth Edition , 1842 – 1844,

The C.V. Mosby Company , 1990

7. Robin Cotran Kumar , Pathologic Basic of Disease , Third Edition , 269 – 270 ,

W.B.Saunders Company , 1984.

8. Rosen Paul Peter, Rosen’s Breast Pathology. Second edition, 821 – 822, Lippincot

Williams & wilkins , 2001

9. Weiss Sharon W and Goldblum John.R , Soft Tissue Tumor, Volume 1 , Fouth

Referensi

Dokumen terkait

Karsinoma papiler merupakan salah satu jenis tumor ganas pada payudara yang jarang terjadi, yaitu hanya sekitar 1 -2 % dari seluruh karsinoma payudara pada wanita.. Karsinoma ini

(Studi Kasus pada Penderita Kanker Payudara yang Telah Berhasil Sembuh Menjalani Pengobatan Secara

Pria yang menunjukkan gejala serupa dengan wanita, gumpalan payudara, masuknya puting ke dalam, perubahan mendadak pada bentuk payudara, dan lain sebagainya, harus

Pasien dengan lesi lobus frontal yang timbul perlahan lahan sering menimbulkan gejala yang samar ; diperlukan pemahaman tentang fungsi lobus frontalis dan sindroma

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ER positif paling banyak ditemukan pada karsinoma duktal invasif payudara derajat keganasan sedang yaitu sebanyak 41 kasus atau 44,1% dari

Pasien dengan tumor payudara yang besar atau kanker payudara lanjut dengan tumor 5cm atau lebih besar (T3), tumor mengenai kulit dan dinding dada (T4), kelenjar

Gejala-gejala darah kotor pada umumnya mirip seperti gejala penyakit kulit seperti eksim, dermatitis, kulit kering, kulit mengelupas, atau kulit gatal yang sering muncul bercak atau

Pada kasus ini, lesi awal timbul berupa papul sewarna kulit sampai kekuningan di telapak hingga jari kaki kiri yang timbul sejak pasien lahir.. Pada betis kiri bagian