• Tidak ada hasil yang ditemukan

Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika)"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

MEDAN SCIENCE CENTER (ARSITEKTUR HIGHTECH)

(SCIENCE FISIKA)

O l e h

RUDOLF BASTIAN SIJABAT 05 0406 037

Medan, 21 Desember 2009

Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

SALMINAWATI GINTING, ST, MT Ir. RUDOLF SITORUS, MLA

(NIP: 19720504 200012 2 001) (NIP: 19580224198601 1 002)

(Ketua Departemen Arsitektur FT- USU)

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho,MT

(2)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGHTECH

(SCIENCE FISIKA)

LAPORAN PERANCANGAN TKA - 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2009/2010

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

RUDOLF BASTIAN SIJABAT 0 5 0 4 0 6 0 3 7

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

(3)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

( SHP2A )

Nama : Rudolf Bastian Sijabat

NIM : 050406037

Judul Proyek Akhir : Medan Science Center

Tema Proyek Akhir : Arsitektur Hightech

Rekapitulasi Nilai :

Nilai akhir A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :

No Status Waktu

Pengumpulan

Laporan

Paraf

Pembimbing

I

Paraf

Pembimbing

II

Koordinator

TKA-490

1 LULUS

LANGSUNG

2 LULUS

MELENGKAPI

3 PERBAIKAN

TANPA SIDANG

4 PERBAIKAN

DENGAN

SIDANG

5 TIDAK LULUS

Medan, 21 Desember 2009

Ketua Departemen Arsitektur FT – USU Koordinator TKA-490 Studio Tugas Akhir

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT

(4)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan

kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas

Akhir ini, sebagai syarat yang diwajibkan setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik.

Proses panjang dan penuh suka dan duka dalam mengerjakan tugas akhir ini tidak

bisa dilalui tanpa dukungan do’a dan semangat dari kedua orang tua saya yang dengan

ketulusan dan keikhlasan memberikan dukungan moral dan spiritual, abang saya Rolan dan

kakak saya Yeni dan bou Mida yang senantiasa memberikan perhatian serta kelima adik

kelompok saya (Roy, Leo, Novieta, Emy, dan Morina) yang memberikan senyum,

semangat dan doa bagi saya begitu juga buat teman-teman saya, Cahaya, Cory, Jepri, Hery,

Rizal, Romasta, Adriantio, dan semua teman seangkatan serta teman-teman seperjuangan

di Tugas Akhir.

Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

• Ibu Salminawati Ginting, ST, MT sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan yang sangat berarti pada rancangan saya, mengembangkan

wawasan dan pandangan saya,

• Bapak Ir. Rudolf Sitorus, MLA sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan saran, masukan dan ide yang sangat berguna terhadap rancangan saya,

• Ibu Ir. Basaria Talarosa, MT selaku Dosen Pengunji saya yang juga telah

memberikan banyak masukan dalam pengerjaan tugas akhir ini,

• Bapak Ir. Dwi Lindarto, MT selaku koordinator Tugas Akhir yang telah

mengkoordinir para peserta Tugas Akhir semester ini,

• Para staf Tata usaha yang telah ikut membantu proses pengerjaan tugas akhir,

• Koordinasi UKM KMK USU yang memberi dukungan melalui doa, motivasi kepada

saya dalam pegerjaan tugas akhir ini.

Saya menyadari bahwa laporan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya

menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Semoga dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Medan, Desember 2009

(5)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………... 1

1. 2 Maksud dan Tujuan Proyek ……… 7

1.2.1 Maksud Proyek ……… 7

1.2.2 Tujuan Proyek ……… 7

1.3. Masalah Perancangan ……….. 7

1.4. Pendekatan ……… 8

1.5. Ssaran dan Lingkup Proyek ………... 8

1.6. Batasan Proyek ………8

1.7. Kerangka Bepikir ……… 9

1.8. Sistematika Laporan ………10

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1. Tinjauan Umum ……… 11

2.1.1. Pengertian Judul ……….. 11

2.2. Deskripsi Judul ……… 15

2.3. Sains Fisika ………...17

2.3.1. Pengertian Fisika ……… 17

2.3.2. Sejarah Perkembangan Fisika ……….. 18

2.3.3. Cabang-cabang Ilmu Fisika ……… 19

2.4. Alat Peraga dan Pengelompokannya ………22

2.5. Fungsi dan Kegiatan yang Diakomodasi ……….28

2.5.1. Fungsi yang Diakomodasi ……….28

2.5.2. Deskripsi Kegiatan ………29

2.6. Lokasi ……… 32

2.6.1. Analisa Pemilihan Lokasi ………. 33

(6)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

2.7. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ………37

2.8. Studi Banding Proyek Sejenis ……… 38

BAB III ELABORASI TEMA 3.1.Pengertian Tema ………51

3.2. Sejarah dan Repersentasi ……….52

3.3. Keterkaitan Tema dengan Judul ……….54

3.4. Photovoltiac System ……….55

3.4.1. Sejarah dan Perkembangan Photovoltaic ……… 55

3.4.2. Jenis-jenis Photovoltaic ………56

3.4.3. Cara Kerja Solar Sel ………...57

3.4.4. Buding Integrated Photovoltaic ………65

3.4.5. Contoh Aplikasi Pada Bangunan ………..69

3.5. Penggunaan Baja Pada Bangunan……….71

3.6. Studi Banding Tema Sejenis ………72

3.6. Penerapan Tema Pada Bangunan ……….72

BAB IV ANALISA 4.1. Analisa Fisi………79

4.1.1. Batas-batas Site ……….79

4.1.2. Intensitas Pembangunan ………80

4.1.3. Tata Guna Lahan ……… 81

4.1.4. Sirkula……… 81

4.1.5. Analisa Vegetasi ……… 82

4.1.6. Analisa View ……… 83

4.1.7. Analisa Matahari ……….. 84

4.1.8. Analisa Pencapaian ……… 85

4.1.9. Potensi Lingkungan Sekitar ………. 85

4.2. Analisa Struktur ………86

4.3. Analisa Kebutuhan Ruang ………87

4.4. Analisa Non Fisik ………93

4.4.1. Analisa Kegiatan ………93

(7)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

4.4.3. Analisa Kebutuhan Parkir ……….95

4.5. Analisa Fungsional ………96

4.5.1. Penataan Pameran Peraga ………..96

4.5.2. Analisa Ruang Gerak ……….97

BAB V KONSEP 5.1. Konsep Ruang Luar ………..98

5.1.1. Konsep Area Parkir ………98

5.1.2. Konsep Entrance ………98

5.2. Konsep Masa……….99

5.3. Konsep Ruang Dalam………99

5.4. Konsep Bahan Bangunan ………. 100

5.5. Konsep Sistem Bangunan………... 100

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan ………103

(8)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

DAFTAR TABEL

BAB II

Tabel 2.1 Alat Peraga ... ... 24

Tabel 2.2 Analisa Pemilihan Lokasi ... ...33

Tabel 2.3 Wilayah Pengembangan Pembangunan ... ...35

Tabel 2.4 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ... ...37

BAB III Tabel 3.1 Kesimpulan Studi Banding ... ... 78

BAB IV Tabel 4.1 Analisa Kebutuhan Ruang ... 87 - 92 Tabel 4.2 Jumlah Pelajar di Medan ... ...94

Tabel 4.3 Pengunjung Museum Daerah SumateraUtara...94

Tabel 4.4 Persentase Pengunjung Museum di Medan ... ... 95

(9)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

DAFTAR GAMBAR

BAB II

Gambar 2.1 Kit Mekanika ... 22

Gambar 2.2 Kit Optic ... 24

Gambar 2.3 Science Garden ... ... 32

Gambar 2.4 Peta Kota Medan ... 34

Gambar 2.5 RUTRK Kota Medan... 36

Gambar 2.6 PP-IPTEK ……… ……… 38

Gambar 2.7 Ontario Science center...……… 39

Gambar 2.8 Singapore Science Center ... 43

Gambar 2.9 Ilustrasi Kegiatan Singapore Science Center ... 44

Gambar 2.10. Tampak Depan MSC ... 46

Gambar 2.11. Suasana Depan MSC ... 47

Gambar 2.12. Ruang Pameran ………47

Gambar 2.13. Ruang Audiovisual... 48

Gambar 2.14. Ruang Kompute... 48

Gambar 2.15. Ruang Kelas MS ...48

Gambar 2.16. Ruang Kelas MSC... 48

Gambar 2.17. Ruang Kelas MSC... 48

Gambar 2.18. Ruang KelasMSC...48

Gambar 2.19. Ruang Auditorium ...49

Gambar 2.20. Ruang Audiovisual. ...49

Gambar 2.21. Ruang Konfrensi...49

Gambar 2.22. Ruang Fotocopy... 49

Gambar 2.23. Cafetaria ... ... 49

Gambar 2.24. Ruang Seminar ...49

BAB III Gambar 3.1 Cara Kerja Solar Sel ... 57

Gambar 3.2 Modul Solar Sel ... 61

(10)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Gambar 3.4 BIVP Syste Diagram ... 65

Gambar 3.5 Solar Sel Pada Atap ... 68

Gambar 3.6 Solar Sel pada dinding ... 69

Gambar 3.7 Solar Sel Pada Fasad ... 70

Gambar 3.8 Solar Sel Pada Sky Light ... 71

Gambar 3.9 Solar Sel System Pembayangan ... 71

Gambar 3.10 Pavilion Inggris ... 72

Gambar 3.11 Sisi Timur Pavilion Inggris ... 73

Gambar 3.12 Potongan Memanjang ... 74

Gambar 3.13 Hongkong Shanghai Bank ... 74

Gambar 3.14 Interior Hongkong Shanghai Bank... 75

Gambar 3.15 Urban Farm Project ... 75

Gambar 3.16 Singapore Edge Complex ... 77

BAB IV Gambar 4.1 Batas-batas Site ... 79

Gambar 4.2 Tata Guna Lahan ... 81

Gambar 4.3 Analisa Sirkulasi ... 82

Gambar 4.4 Analisa Vegetasi ... 83

Gambar 4.5 Analisa View Ke Dalam ... 83

Gambar 4.6 Analisa View Ke Luar ... 84

Gambar 4.7 Analisa Matahari ... 84

Gambar 4.8 Analisa Pencapaian... 85

Gambar 4.9 Struktur kabel ... 86

BAB V Gambar 5.1 Konsep Entrance ... 98

Gambar 5.2. Konsep Masa ... 99

BAB VI GAMBAR HASIL RANCANGAN Gambar 6.1 Site Plan dan Rencana Atap ... 103

Gambar 6.2 Ground Plan ... 104

Gambar 6.3 Denah Lantai 1-2 ... 105

(11)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Gambar 6.5 Tampak Depan dan Belakang ... 107

Gambar 6.6 Tampak Samping ... 108

Gambar 6.7 Potongan A-A, B-B ... 109

Gambar 6.8 Rencana Pondasi dan Pembalokan Lt. 2 ... 110

Gambar 6.9 Pembalokan Lt. 3 dan 4 ... 111

Gambar 6.10 Rencana Mekanikal Elektrikal LT 1-2 ... 112

Gambar 6.11 Rencana Mekanikal Elektrikal LT 3-4 ... 113

Gambar 6.12 Rencana Titik AC LT 1-2 ... 114

Gambar 6.13 Rencana Titik AC LT 3-4 ... 115

Gambar 6.14 Rencana Sanitasi LT 1-2 ... 116

Gambar 6.15 Rencana Sanitasi LT 3-4 ... 117

Gambar 6.16 Rencana Fire System LT 1-2 ... 118

Gambar 6.17 Rencana Fire System LT 3-4 ... 119

Gambar 6.18 Detail Arsitektur ... 120

Gambar 6.19 Sketsa Interior ... 121

(12)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi sekarang ini menjadi salah satu tolak ukur dari

berkembangnya suatu bangsa. Namun yang terjadi di Indonesia, kemajuan IPTEK tersebut

tidak didukung oleh kemajuan masyarakatnya dalam pengetahuan tentang teknologi yang

berkembang saat ini, sehingga bangsa kita kalah bersaing dengan bangsa lain. Salah satu

faktor yang paling dominan yang menyebabkan persoalaan ini adalah tidak tersedianya

fasilitas pendukung yang memadai bagi masyarakat kita terkhusus kaum pemuda yang

terdidik untuk boleh mengenal, mempelajari, atau bahkan menciptakan sebuah penemuan

yang berhubungan dengan kemajuan teknologi. Karena itu agar mampu bertahan dan

bersaing, kualitas bangsa perlu ditingkatkan, salah satunya melalui pemahaman ilmu

pengetahuan dan teknologi dan melakukan percobaan-percobaan yang menghasilkan

penemuan-penemuan baru secara tepat dan benar. Hal itu semakin mutlak diperlukan

apalagi peranan IPTEK dalam kehidupan manusia semakin luas, hampir semua bidang

berhubungan dengan IPTEK. Perkembangan IPTEK yang sangat cepat tersebut perlu

dikuasai untuk kemajuan suatu bangsa.

Salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan diatas, yaitu dengan meningkatkan

kualitas suatu bangsa, yaitu dengan menumbuhkan pengertian dan apresiasi masyarakat

mengenai peranan IPTEK dalam pembangunan bangsa. Karena itu dibutuhkan suatu

wadah untuk memudahkan masyarakat mengenal, mengerti dan memahami IPTEK melalui

cara-cara yang menarik, mudah dan berkesan, sehingga masayarakat terutama kalangan

pelajar tergerak motivasinya.

Indonesia sendiri masih tertinggal dengan Negara-negara tetangganya dalam hal

IPTEK. Sebagai contoh India, yang termasuk negara sedang berkembang mempunyai 28

science center dalam ukuran besar. Malaysia dengan sekitar 20 juta jiwa penduduknya

mempunyai 2 science center. Thailand dengan jumlah penduduknya sekitar 45 juta jiwa

mempunyai 3 science center. Apalagi seperti negara-negara maju seperti Amerika Serikat,

Perancis, Inggris, hampir memiliki science center disetiap kotanya. Yang menjadi

pertanyaan adalah bagaimana dengan negara Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk

(13)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Science center merupakan suatu wadah yang bertujuan untuk memperkenalkan,

memperkaya pengetahuan, menciptakan hal-hal baru mengenai IPTEK, dan menumbuhkan

apresiasi IPTEK terhadap masyarakat segala usia secara mudah dan berkesan melalui

berbagai kegiatan yang banyak melibatkan peragaan interaktif yang dapat digunakan

dengan mudah. Science center merupakan sarana pendidikan di luar sekolah yang

memadukan unsur permainan atau games dan ilmu pengetahuan (education), berusaha

memperkenalkan IPTEK ke segala usia, serta memotivasi kaum mudah untuk boleh

berkreasi dengan menciptakan hal-hal baru yang berhubungan dengan IPTEK yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa. Melalui peragaan interaktif, yang

didukung dengan uji coba yang lebih atraktif dari hasil-hasil temuan yang dihasilkan

terjadi interaksi antara pengunjung dengan alat yang dihasilkan, sehingga mendorong

setiap pengunjung untuk bereksplorasi atau mempunyai rasa keingintahuan yang lebih

bagimana alat ini bisa dihasilkan dan juga bagaiamana proses kerja dari alat tersebut.

Arus globalisasi yang sangat cepat saat ini menuntut kita untuk berperan aktif untuk

meningkatkan kualitas bangsa yang tidak kalah bersaing dengan bangsa lain. Melalui

peningkatan mutu pendidikan, dalam hal ini mengarah kepada pengetahuan akan IPTEK.

Ketertinggalan kita dari bangsa lain dalam hal IPTEK mengajak kita khususnya kaum

pelajar untuk berpikir maju kedepan dengan menggali potensi yang ada.

Sistem pendidikan yang ada saat ini di Indonesia mengarah kepada sistem

pembelajaran berbasis kompetensi, dimana setiap pelajar ataupun mahasiswa dituntut tidak

hanya menguasai teorinya saja tetapi juga pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan sistem seperti itu mau tidak mau setiap sekolah maupun perguruan tinggi harus

menyediakan fasilitas yang mendukung sistem pembelajaran tersebut. Namun yang terjadi

saat ini fasilitas pendukung tersebut tidak tersedia, hal ini dapat kita lihat dari beberapa

sekolah dan juga perguruan tinggi yang ada di Indonesia khususnya di kota Medan setiap

siswa, maupun mahasiswanya mengalami keterbatasan dalam hal penerapannya ataupun

pengapliksian dari setiap bidang ilmu science yang mereka pelajari karena mereka hanya

diperlengkapi secara teoritis saja. Di Indonesia science center ini dikenal juga dengan

istilah PP-IPTEK ( Pusat Peragaan IPTEK ). Di beberapa kota khususnya didaerah pulau

Jawa PP-IPTEK ini sudah memberikan dampak dalam peningkatan kualitas pengetahuan

IPTEK bagi masyarakat Indonesia. Namun yang menjadi masalah adalah tidak meratanya

peningkatan kualitas masyarakat Indonesia khususnya di kota Medan karena tidak adanya

(14)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Dari penjelasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk latar belakang perlunya

Medan Science Center:

a. Perlunya peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya para pelajar dalam hal

IPTEK dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik, sehingga

kualitas pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat memiliki kualitas berdaya

saing yang baik dari negara lain.

b. Sebagai sarana penunjang pendidikan khususnya dalam bidang science, dalam hal

eksperimen ataupun penelitaian yang selama ini tidak difasilitasi oleh sekolah.

c. Kemajuan teknologi yang terjadi saat ini menuntut kita untuk lebih proaktif untuk

meningkatkan kualitas pengetahuan kita dalam bidang IPTEK dengan menciptakan

penemuan-penemuan teknologi baru yang berguna bagi masyarakat melalui

beberapa penelitian dan percobaan sehingga sangat dibutuhkan suatu wadah untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

Pengembangan PP-IPTEK ( Science Center )

PP-IPTEK yang berlokasi di TMII diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal

20 April 1991. Dengan ini tersedia sarana pendidikan luar sekolah yang menyampaikan

informasi perkembangan iptek. Pusat ini memberi kesempatan kepada pengunjung untuk

bukan hanya melihat rahasia dan gejala alam yang diperagakan, tetapi juga

mempelajarinya dengan menggunakan indera pendengar, pencium dan peraba melalui

manipulasi, operasi dan eksperimen. Paduan antara pengalaman nyata serta gagasan

abstrak inilah yang membawa seseorang pada pemahaman serta pengetahuan baru. Melalui

peragaan diberikan kesempatan kepada masyarakat pengunjung untuk secara mandiri

menjajagi kekayaan iptek . Pembelajaran tidak hanya terjadi melalui proses mengingat

atau mengulang di luar kepala, tetapi melalui proses akomodasi dan asimilasi, secara aktif

alat peraga dapat menggugah pembelajaran sesuai learning style pengunjung, dengan

demikian pengunjung diajak untuk bertanggung jawab terhadap pembelajarannya

tersendiri. Gagasan pendirian PP-IPTEK muncul bersamaan dengan pembangunan

PUSPIPTEK (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di serpong tahun 1978,

namun gagasan tidak berlanjut. Dengan surat keputusan Menristek nomor

15/M/Kp/IX/1984 dibentuk panitia kerja untuk melakukan pengkajian ulang menyangkut :

konsepsi dasar pembangunan, teme-tema peragaan, system pengelolaan, arsitektur. Baru

(15)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

dimedia masa. Keuangan Negara pada saat itu tidak memungkinkan realisasi program

PP-IPTEK sesuai dengan yang tertera dalam Rencana Induk Mei 1987, karena dipandang

perlu untuk melaksanakan pembangunan PP-IPTEK secara bertahap.

Sejarah PP-IPTEK 1978

Bersamaan dengan pembangunan Kompleks PUSPIPTEK (Pusat Penelitian Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi) di Serpong, Jawa Barat, gagasan membangun PP-IPTEK

pertama kali muncul. Namun gagasan ini tidak dikembangkan lebih lanjut, karena

PUSPIPTEK dikhususkan untuk penyediaan wahana penelitian dan pengembangan yang

tidak bersifat dikunjungi untuk umum.

1984

Menristek atas persetujuan Ketua BP3-TMII kemudian mengambil kebijaksanaan

untuk melaksanakan pembangunan PP-IPTEK di TMII, berdasarkan SK Menristek dan

dibentuk Kelompok Kerja “Science Center” untuk mempelajari dan menyempurnakan

rancangan PP-IPTEK dan studi perbandingan.

1986-1987

Kerjasama dengan Perancis dalam pengembangan rencana induk PP-IPTEK yang

dilakukan dari bulan desember 1986 sampai dengan Juni 1987, kerjasama panitia kerja

Science Center dengan La Villete Perancis dan TMII, untuk pertama kalinya kegiatan

Science Center diperkenalkan kepada masyarakat, dengan menyelenggarakan pameran di

bidang Fisika dan Matematika di TMII pada pertengahan Juli.

1988-1990

Sebagai upaya memasyarakatkan IPTEK, panitia kerja Science Center diperkenalkan

kepada masyarakat, dengan menyelenggarakan pameran di bidang Fisika dan Matematika.

1989

TMII menyetujui agar science Center dapat menggunakan gedung Sky Lift yang tidak

digunakan lagi. Luas gedung ini adalah ± 1.000 M2.

(16)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Setelah direnovasi untuk disesuaikan fungsinya dengan yang baru, akhirnya PP-IPTEK

pada tanggal 20 April 1991 di resmikan oleh Presiden Soeharto. Walaupun dengan gedung

yang relatif kecil tetapi kegiatan yang diselenggarkan cukup berbobot.

Tujuan dan Sasaran PP-IPTEK adalah :

- Untuk menggugah kesadaran dan menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap

peranan iptek dalam kehidupan modern.

- Untuk mendorong timbulnya rasa keingintahuan (curiosity) masyarakat terhadap

iptek.

- Untuk memberikan gambaran adanya kaitan antara hasil pengembangan iptek

dengan kemajuan dunia industri dalam kehidupan sehari hari.

Peragaan Iptek berlokasi di wilayah timur kompleks Taman Mini Indonesia Indah,

tepatnya disebelah selatan Taman Burung atau sebelah barat Monumen KTT Gerakan Non

Blok TMII. Keberadaan Peragaan Iptek yang menempati areal tanah seluas 42.300 meter

persegi dengan luas lantai bangunan 24.000 meter persegi sangat mudah ditemukan

pengunjung TMII karena wujud bangunannya yang khas dan memberi kesan berbeda

dengan bangunan disekitarnya. Gedung PP-IPTEK diresmikan penggunaannya untuk

masyarakat luas pada tanggal 10 November 1995.

Kerjasama yang Telah Dilakukan PP-IPTEK dengan Instansi Lain - Dalam Negri

Kerjasama strategis pengembangan science center dengan berbagai instantsi

pemerintah & swasta dilakukan berkaitan dengan:

- Kegiatan Sains Keliling ke desa-desa dengan topik Teknologi Tepat Guna dan

Iptek Pedesaan bekerjasama dengan Biro Pemasyarakatan Iptek (BPI) – LIPI,

Pemda Tk. II Kabupaten Tangerang, Bogor dan Bekasi.

- Kegiatan Pengembangan Peragaan bekerja sama dengan UPT LUK – BPPT,

PUSPIPTEK, P3KIM – LIPI, PT. IPTN, PT. PAL, PT. PINDAD, PT. INKA.

- Rencana Pengembangan Science Center di daerah bekerjasama dengan Direktorat

Pemerintahan Kota, Ditjen PUOD Depdagri.

- Pengembangan Science Center daerah bekerjasama dengan Kantor Menteri Negara

(17)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

- Pengembangan Science Center Bumi Parahyangan Bandung bekerjasama dengan

PT. Belaputera Intiland.

- Pengembangan Science Center Jawa Timur Park Batu-Malang bekerjasama dengan

PT. Jawa Timur Park.

Kerja sama dengan pihak swasta dilakukan berkaitan dengan :

- Kegiatan Pengembangan Peragaan bekerjasama dengan PT. Terang Dunia

Internusa .

- Kegiatan memeriahkan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional bekerja sama dengan

Universitas Bina Nusantara, PT. Elexmedia Komputindo, PT. Gunung Agung dan

PT. Gigazindo.

- Kegiatan memeriahkan Hari Anak Nasional bekerja sama dengan PT. Freeport

Indonesia dan PT. Caltex Pasific Indonesia.

- Kegiatan memeriahkan Tahun Bahari dan Dirgantara bekerja sama dengan Majalah

Angkasa, Majalah Fotomedia, Harian Republika, Puspen TNI-AU, Badan

Pengendali dan Analisis Dampak Lingkungan (BAPEDAL), Puslitbang Oceanologi

– LIPI, Kantor Berita Antara dan Galeri Foto Jurnalistik Antara.

- Penyelenggaraan acara televisi Kuis Indosat Galileo di SCTV bekerjasama dengan

PT. Inter Admark Dentsu, PT. Indosat, Univ. Trisakti dan Unika Parahyangan.

- Penyelenggaraan kegiatan Creative Exhibits Design di Sekolah YPVDP

bekerjasama dengan PT. Badak NGL, Bontang Kalimantan Timur.

- Penyelenggaraan 1st Asian Physics Olympiad bekerjasama dengan LIPPO Group

dan Tim Olimpiade Fisika Indonesia.

- Pendukung segmen iptek pada acara televisi Pesta Ceria di Indosiar bekerjasama

dengan PT. Indosiar Visual Mandiri.

- Pendukung segmen iptek pada acara televisi Klub Anak Indonesia di TVRI

bekerjasama dengan PT. Hadi Cinema Putra.

- Penyelenggaraan 1st Dunia Fantasi Science Festival bekerjasama dengan PT.

Taman Impian Jaya Ancol, Museum Listrik dan Energi Baru, Museum Minyak dan

Gas Bumi.

- Penerbitan Kuis Pak Archi di Harian Umum Suara Pembaruan bekerjasama dengan

(18)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

- Kegiatan Festival Iptek Remaja bekerjasama dengan DuPont Indonesia Rep.Office,

Bank Niaga, Majalah Orbit, Radio Female, Air minum VIT, PT. Indosat, Trans-TV,

SCTV, PT. Yasawirya Tama Citra, PT. Freeport.

LUAR NEGERI

- Bersama dengan Science Center di negara-negara Asia dan Amerika membentuk

jaringan kerja sama yang dinamakan ASPAC Network.

- Bekerja sama dengan Science Center di mancanegara melalui keanggotaan

Association Science and Technology Centres (ASTC).

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK 1.2.1 Maksud proyek:

a. Merencanakan pengkoordiniran pengembangan hasil-hasil penelitian dan

pengembangan untuk mendukung program peragaan IPTEK.

b. Mengkaji, memantau dan mengevaluasi perkembangan IPTEK yang bermanfaat

bagi masyarakat untuk kepentingan promosi dan peragaan IPTEK.

c. Menyusun rencana desain dan produksi alat peraga serta menyajikan dalam bentuk

komunikatif.

d. Merencanakan dan menyelenggarakan peragaan demonstrasi alat peraga, yang

berhubungan dengan IPTEK.

1.2.2 Tujuan proyek:

a. Membangkitkan minat masyarakat khususnya kaum pelajar untuk berperan aktif

dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang konsep dan

prisnsip dasar ilmu dan teknologi untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa

c. Untuk memberikan gambaran adanya kaitan antara hasil pengembangan iptek

dengan kemajuan dunia industri dalam kehidupan sehari-hari.

d. Menjadi sarana pendidikan yang mendukung kualitas pengembangan IPTEK kaum

(19)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

1.3 MASALAH PERANCANGAN

a. Bagaimana menciptakan suasana ruang dalam dan ruang luar yang nyaman dan

menyenangkan pada bangunan dalam pengenalan dan pemahaman akan IPTEK

b. Bagaimana menciptakan bangunan yang memilki kesan IPTEK ketika orang

melihatnya dan berada didalamnya

c. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang diangkat yaitu high-tech dan

mewujudkannya pada bangunan melalui proses perancangan

1.4 . PENDEKATAN

a. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema

yang diangkat untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai

dengan materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah

b. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan

perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada , sumber dapat berupa buku,

majalah, internet, dan sebagainya

c. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang

berhubungan dengan kasus proyek.

1.5. Sasaran dan Lingkup Proyek.

Sasaran proyek: Pelajar SD, SMP, SMA dan masyarakat umum.

Lingkup pelayanan proyek: sebagai pusat pembelajaran, pengenalan, pemahaman

dan kreasi IPTEK bagi masyarakat terutama generasi muda skala nasional, khususnya

Medan. Dengan menyediakan berbagai alat peraga yang dapat digunakan langsung oleh

pengunjung, maka tercipta suatu interaksi antara alat dan pengunjung sehingga

memudahkan pengunjung untuk mengenalkan IPTEK, proses kerjanya kepada pengunjung.

Karena alat peraga yang dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung, sehingga sepintas

terlihat seperti sedang memainkan sebuah permainan. Dengan kata lain belajar sambil

bermain disitulah menjadi salah satu daya tarik dari proyek ini. Disamping itu juga

menyediakan berbagai kelas pengajaran dan laboratorium-laboratorium, dan alat-alat

(20)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

1.6. Batasan Proyek

- Bangunan direncanakan sebagai tempat sarana pendidikan, peragaan IPTEK,

pameran, dan kompetisi science. Dalam kasus proyek ini bidang science yang akan

diterapkan dalam bangunan ini difokuskan pada bidang-bidang ilmu yang berkaitan

dengan bidang ilmu ”Fisika”.

- Penerapan sistem photovoltaic system, serta sistem manajemen dan struktur yang

menggunakan teknologi modern pada bangunan sebagai wujud pengaplikasian

(21)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

1.7.KERANGKA BERPIKIR

Ide/ Gagasan

Judul Proyek: Medan Science Center Tema : Arsitektur High-Tech

Latar Belakang Proyek :

• Fasilitas pendukung peningkatan SDM dalam hal pemahaman dan pengetahuan akan IPTEK

• Kebutuhan science center sebagai sarana penunjang pendidikan

Sasaran:

Kalangan pelajar SD, SMP. SMA dan masyarakat di Kota Medan

Studi Banding Studi Literatur Studi Lokasi Permasalahan :

• Bagaimana Medan Science Center menjadi sarana peningkatan kualitas IPTEK

• Menciptakan suasana ruang dalam dan luar yang nyaman.

• Bagaimana menentukan jenis-jenis kegiatan yang mendukung proses peningkatan kualitas pengetahuan akan IPTEK

• Penerapan tema Arsitektur High-tech pada bangunan, dalam hal ini photovoltaic system

Gambar kerja, Maket, Laporan Proyek Konsep

Perancangan

Konsep Analisa Fisik

Tujuan dan Manfaat Proyek:

• Pengkoordiniran pengembangan hasil-hasil penelitian untuk mendukung program science center

• Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang konsep dan prisnsip dasar ilmu dan teknologi

• Menjadi sarana pendidikan yang mendukung kualitas pengembangan IPTEK kaum pelajar yang memiliki

(22)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

1.8. Sistematika Laporan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, masalah, lingkup kajian,

pendekatan, kerangka berpikir dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisi telaah serta kajian tentang terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan

khusus, tinjauan teoritis, dan studi banding sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisi telaah teoritis serta kajian tentang tema Sustainable Arsitektur dan studi

banding yang menghasilkan pemahaman yang dapat diterjemahkan dalam

perancangan Medan Science Center

BAB IV ANALISIS

Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan (lokasi, kondisi, dan potensi lahan,

peraturan bangunan sekitar, prasarana, karakter lingkungan, pemandangan,

orientasi lalu lintas, sirkulasi, dll), analisa fungsional, analisa teknologi, serta

analisis dan penerapan tema dan kesimpulan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Merupakan penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai

alternatif pemecahan masalah perancangan, yaitu konsep dasar, konsep

perancangan bangunan, konsep struktur bangunan, konsep perancangan utilitas

(23)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi hasil rancangan, gambar-gambar hasil rancangan yang sudah diperbaiki dan

dilengkapi dengan maket

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

DESKRIPSI PROYEK 2.1 Tinjauan Umum

Secara umum dapat dijabarkan tinjauan umum proyek Medan Science Center

sebagai berikut :

Kasus Proyek : Medan Science Center

Lokasi Proyek : Jl. Gajah Mada

Luas Tanah : 13.000 m2

KDB : 60%

GSB : 6 m

KLB : 20-21 lantai

Kapasitas : 800 orang

Batasan Tapak : Utara: Jl, Gajah Mada

Selatan: Jl. Hasanuddin

Barat: Jl. Majapahit

Timur: Jl. S. Parman

Topografi Tapak : Relatif Datar

Jenis Kasus : Fiktif

Pemilik Proyek : Pemerintah Sumatera Utara

2.1.1. Pengertian Judul

- Medan adalah sebuah kota besar di bagian barat Indonesia

- Pusat dapat diartikan sebagai berikut :

a. Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi

b. Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan

c. Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi sterkumpul atau

(24)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Sains, yang tak asing lagi bagi kita baik di SMA maupun di universitas sebenarnya

terbagi dalam 3 macam, yaitu:

1. Science, yaitu suatu teori hukum dasar alamiah yang telah mengalami berbagai

proses penelitian yang ketat dan telah terbukti kebenarannya dari suatu hypotesis

yang dikemukakan para scientist mengenai satu fenomena, seperti teori ”thermal”

mengenai udara panas akan selalu lebih ringan dari yang dingin, dan akan bergerak

naik, atau dari yang bertekanan tinggi ke rendah

2. protoscience, yaitu mencerminkan pada keaslian, primitif dan berdasarkan kepada

pengertian nenek moyang. Protoscience lebih dapat mengungkapkan sebuah

pengertian/teori yang tersembunyi dimana kadangkala justru memperkaya

pengetahuan bagi para scientist dari pada kemampuan sains kontemporeri. Seperti

”phytagoras” menggambarkan elemen-elemen pengetahuan alam universal.

3. Parascience, yaitu berasal dari bahasa Greek; dimana para artinya bersamaan

dengan/disamping; yang berpangkal pada science dan protoscience. Maka

protoscience meliputi tidak hanya pada prosedur-prosedur penelitian yang

terkontrol, tetapi juga pada aliran mistik dan supernatural. Banyak kegiatan aktifitas

dari parascience sulit diukur karena bernilai subyektif dan intuitif.

Beberapa pendapat mengenai pengertian science:

 Eksplorasi materi alam berdasarkan pengamatan, dan yang mencari

hubungan penejelasan mengenai fenomena yang dialami, serta bersifat

mampu menguji diri sendiri (science is an exploration in the material

universe, based on observation, which seeks natural ekplanatory relation,

and which is self testing) Zen, 1984:9.

 Science (latin): mengetahui dan belajar (Holton, 1985)

 Science muncul dari aktifitas terus-menerus manusia tentang keberadaan dan munculnya konsep baru dari pengalaman-pengalaman serta pengamatn,

dan konsep baru tersebut pada akhirnya memimpin percobaan dan

pengamatan tersebut. (James, 1957:37).

 Sains bersifat objektif, netral dan bebas nilai. Sekalipun diakui berpijak pada sistem nilai, tapi bebas dari pertimbangan nilai (free from value

judgement). Sains adalah satu-satunya yang dapat membedakan antara fakta

(25)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

 Sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama

didasarkan pada hasil observasi fakta, dan orde kedua didasarkan pada

konsep manusia mengenai alam semesta, jadi orde observasi dan orde

konsepsional (Whitehead, 1933).

Sejarah Pengetahuan

Pada abad ke-delapan belas, science dan pilosofi natural tidaklah sama, tapi tidak

lama kemudian, dengan penggunaan langsung filosofi natural kemudian dikenal sebagai

metode science. Pada masa ini, ilmu yang mempelajari alam adalah filosofi natural.

Sementara itu ilmu yang mempelajari pemikiran manusia adalah filosofi moral. Kata

science dalam bahasa Inggris hingga abad ke-tujuh belas masih digunakan untuk konsep

pengetahuan Aristotelian yang menjelaskan bagaimana melakukan sesuatu.

Pada awal 1800-an, filosofi natural mulai berpisah dari filosofi. Dalam sejumlah

kasus, science digunakan untuk mempertahankan pengetahuan yang dapat dipercaya

tentang sejumlah topik. Seiring dengan perkembangan sejumlah ilmu yang menghasilkan

sejumlah hokum seperti hokum Kepler, hukum Newton, Hukum Galileo dan lain-lain,

filosofi natural lebih dekenal baik sebagai natural science.

Pada abad ke 19, sejumlah pembicara Inggris membedakan science kedalam

sejumlah cabang ilmu yang berbeda. Pada abad 20, science digambarkan sebagai sesuatu

yang dapat menggambarkan dunia. Semuanya dilakukan dengan latihan yang nyata,

melalui metode yang unik. Semuanya dilakukan untuk memberikan legitimasi berbagai

cabang science seperti ilmu pengobatan, teknik dan lain-lain. Tahun-tahun setelah 1900-an,

hubungan antara science dan teknologi juga berkembang dengan kuat.

Scientific Method

Scientific method digunakan untuk mencari penjelasan tentang sesuatu dialam

dengan cara-cara yang bisa dikembangkan dan untuk menggunakan perkembangan ini

untuk mendapatkan prediksi yang berguna. Semuanya akan tercapai dengan penelitian

fenomena natural, dan juga melalui percobaan yang mencoba mensimulasiakn kejadian

alami dibawah kondisi yang direncanakan. Metode ini menyediakan proses yang objektif

untuk mencari solusi atas permasalahan dalam sejumlah bidang pengetahuan dan

(26)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

ilmuwan menyadari bahwa penting agar pilihan mereka tidak menghasilkan sesuatu yang

emnyimpang dari interpretasi mereka. Metode scientific yang tepat akan meminimalisir

dampak yang menyimpang dari percobaan mereka. Hal ini dapat diatasi dengan

menggunakan percobaan yang telah direncakan dengan benar.

Para ilmuan menggunakan model untuk menggamabarkan sesuatu, salah satunya

digunakan untuk memperoleh prediksi yang dapat diuji coba melalui percobaan atau

observasi. Sebuah percobaan dapat menghasilkan sebuah hipotesa. Sebuah teori dalam

konteks science adalah sesuatu yang logis dan konsisten untuk menggambarkan tingkah

laku fenomena alam yang terjadi. Sebuah teori biasanya menggambarkan sesuatu yang

lebih luas dari hipotesa. Biasanya sejumlah hipotesa diperoleh dari satu teori. Sebagai

contoh, ilmu fisika adalah ilmu yang secara umum dibentuk melalui sekian banyak

observasi yang telah teruji.

Science tidak dapat mengklaim secara mutlak suatu pengetahuan tentang alam atau

perilaku sebuah subjek. Tidak seperti ilmu matematika yang dapat dibuktikan, teori

scientific bersifat empiris dan selalu terbuka untuk diuji/ falsifikasi jika sesuatu yang baru

diperoleh. Bahkan jika dasar dan pondasi teori dapat menjadi tidak sempurna jika

obeservasi baru tidak sejalan dengannya.

Philosofi Science

Pilosofi science mencari pemahaman tentang alam dan pembenaran pengetahuan

scientifik. Sangat sulit untuk membuktikan metode laporan ilmiah secara pasti untuk

membedakan science dari yang bukan science. Oleh karena itu terdapat sebuah argumen

dimana batas pasti antara keduanya.

Science memiliki alasan dasar yang dapat diterima oleh akal kita. Contohnya

adalah metode scientifik tidak dapat menarik kesimpulan dari sesuatu yang berada diluar

batas, seperti hal-hal seperti supranatural. Hal ini berada di luar batas penjelasan science.

Berdasar pada alasan dan logika, rumus-rumus scientifik dan pengujian

berulang-ulang dengan analisa bagaimana mengumpulkan bukti nyata dan digabungkkan dengan

teori.

Cabang-cabang Pengetahuan

Pengetahuan secara umum diklasifikasikan dalam dua bagian, yaitu pengetahuan

(27)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

dikelompokkan sebagai ilmu terapan, diantaranya adalah teknik dan pengetahuan

kesehatan. Dalam kategori ini terdapat sejumlah pengkhususan cabang pengetahuan yang

merupakan bagian elemen disipline ilmu lain.

Status sosial pengetahuan sebagai sesuatu yang empiris telah menjadi perdebatan

sejak abad 20. Diskusi dan debat mengenai topik ini dengan sejumlah topik lain seperti

pengetahuan sosial dan perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak scientis.

Kenyatannya banyak akademisi seperti peraih nobel Percy W. Bridgman dan sejumlah

tokoh lain memberikan dukungan dan persetujuan terhadap label science dalam sejumlah

bidang pengetahuan yang mereka sadari sebagai sesuatu yang tidak scientis, ambigu dan

tiadak sesuai bila dibandingkan dengan bidang lain.

Ada cukup banyak bidang pendidikan science, mulai dari ilmu-ilmu dasar hingga

pengetahuan teknik terapan. Berikut merupakan penjabaran tentang bidang-bidang science

tersebut :

- Golongan ilmu dasar

- Matematika

- Fisika

- Biologi

- Kimia

- Geologi

- Astronomi

- Ilmu sosial

- Golongan ilmu pengetahuan terapan

- Optik

- Elegtromagnetik

- Meteorologi

- Lingkungan hidup

- Kedokteran

- Planotologi

- Golongan teknologi

- teknologi pertanian

- teknologi dirgantara

- teknik produksi dan jaminan mutu dan bio-teknologi

(28)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

- teknologi informatika

- teknologi instrumentasi

2.2 Deskripsi Judul

Medan Science Center merupakan suatu fasilitas yang dipergunakan untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang IPTEK khususnya yang berkaitan dengan

ilmu Fisika, memotivasi masyarakat khususnya kaum muda untuk berkreasi menciptakan

temuan-temuan baru dari hasil penelitian yang mereka lakukan serta memperkenalkannya

kepada masyarakat, sebagai sarana penunjang pendidikan, dan mendorong kalangan

pelajar untuk lebih menyukai IPTEK. Namun secara khusus Medan Science Center ini

diperuntukkan bagi para pelajar yaitu SD, SMP, SMA untuk memberikan pemahaman dan

pendalaman yang berbau hal science khususnya bidang Fisika.pemahaman dan

pendalaman pengetahuan ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode,

anatara lain:

- Menyediakan alat peraga

Fasilitas peraga yang digunakan pada Medan Science Center ini adalah yang

berhubungan dengan sains fisika.

- Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar yang terdapat pada Medan Science Center ini adalah berupa ruang

kelas, dimana didalam proses belajar didalam ruang kelas digunakan beberapa

metode yang menarik yang dikerjakan oleh beberapa staf pengajar yang ada.

- Perpustakaan

Perpustakaan yang ada akan melengkapi fasilitas ini. Terdapat dua jenis

perpustakaan, yaitu perpustakaan konvensional dan perpustakaan digital. Melalui

kedua perpustakaan ini para pengguna fasilitas akan dapat emmperoleh

pengetahuan lebih tentang pengetahuan dan teknologi.

- Pameran

Kegiatan pameran yang dilakukan di Medan Science Center ini menjadi sarana

dalam meningkatkan pemahaman ataupun pengenalan pengunjung akan sains

fisika.

(29)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Kegiatan workshop dan seminar juga menjadi suatu sarana yang dipandang baik

baik sebagai sarana pendukung didalam proses pemahaman dan pendalaman sains

fisika itu sendiri.

Skala Pelayanan

Skala pelayanan Medan Science Center ini adalah masyarat umum. Hal ini

didukung oleh kepemilikan fasilitas yaitu milik pemerintah. Sebagai institusi milik

pemerintah, sudah merupakan keharusan bahwa Medan Science center ini hendaknya

digunakan untuk kepentingan masyarakat. Namun secara khusus fasilitas ini diperuntukkan

bagi kalangan pelajar.

Medan Science Center berfungsi sebagai wadah tempat melakukan berbagai

kepentingan yang dapat memberikan dukungan dan perkemabangan bagi dunia ilmu

pengetahuan dan teknologi. Medan Science Center merupakan fasilitas pusat untuk

memperoleh informasi pengetahuan dan teknologi serta perkembangannya di kota Medan.

Medan Science Center memfasilitasi penginformasian pengetahuan dan teknologi pada

tingkat-tingkat ilmu science exacta, yakni secara khusus tentang sains Fisika.

2.3 Sains Fisika

2.3.1 Pengertian Fisika

Fisika merupakan Ilmu yang mempelajari tentang alam, dan mengarah pada

pertanyan-pertanyan yang paling mendasar sehubungan denganalam fisik semesta (Nathan,

1987:2), sehingga dikatakan merupakan The basic science.

Fisika (Bahasa Yunani ”physikos”, ’alamiah’) adalah sains atau ilmu tentang alam

dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi

dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan

sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang

membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai

satu kesatuan. Fisika adalah ilmu yang paling fundamental dan mencakup semua sains.

Baik sains benda-benda hidup maupun sains fisika. Dalam pengertian secara luas fisika itu

cabang dari ilmu pengetahuan yang menguraikan dan menjelaskan tentang unsur-unsur

dalam bumi serta fenomenanya.

Fisika juga merupakan ilmu pengetahuan kuantitatif atau ilmu pengatahuan tentang

(30)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

yang akurat, ilmu pengetahuan yang berbeda adalah sebagai contoh yang nyata bahwa ada

ilmuan dan batas ilmu pengetahuan yang dipakai sebagai percobaan dengan nama

gabungan yaitu: kimia-fisika, fisika-astronomi, fisika-geologi, fisika-biologi, dan fisika

obat-obatan.

Fisika merupakan ilmu yang paling banyak memerlukan pemahaman daripada

pengahafalan. Kunci kesuksesan dalam belajar fisika aitu ada kemampuan kita untuk

memahami tiga hasil pokok fisika yaitu:

- konsep-konsep

- hukum-hukum

- teori-teori

Eksperimen yang dilakukan dalam fisika memungkinkan faktor-faktor yang ditinjau dari

jauh lebih teliti dan membuka kemungkinan untuk mempelajari lapisan-lapisan dalam

potensi-potensi alam, yang tanpa eksperimentasi akan lolos sama sekali dari perhatian.

Objektivitas dalam fisika adalah objektivitas yang menyangkut hal-hal yang diberikan oleh

objek, sehingga setiap eksperimen pada prinsipnya dapat diulangi.

Isi dan organisasi materi serta pemaparan struktur dan pengertian pokok dalam fisika

mempelajari hal-hal yang fundamental tentang zat dan energi. Dalam fisika mekanika dan

teori medan merupakan cabang-cabang utama. Mekanika menelaah gerak partikel dibawah

pengaruh gaya-gaya, dan teori medan mengkaji asal, perilaku dan sifat medan gravitasi,

medan elektromagnetik, medan nuklir dan gaya lainnya.

2.3.2. Sejarah Perkembangan Fisika

Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda:

mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang beebeda

memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya,

seperti bentuk bumi dan sifat dari objek celestial seperti matahari dan bulan.

Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung

dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang

popular sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani

Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan

hidrostatik.

Pada awal abad 17, Galileo memformulasikan dan berhasil meneliti beberapa hasil

dari dinamika mekanik, terutama hukum Inert. Pada tahun 1687, Isaac Newton

(31)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika

klasik; dan hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori

ini cocok dalam eksperimen. Prinsipnya juga memasukkan beberapa teori dalam dinamika

fluida.

Menurut (Hoyle, 1957) terdapat empat revolusi fisika, Perkembangan empat

revolusi tersebut adalah sebagai berikut:

o Revolusi pertama, membuka era bagi penelitian mendalam mengenai gaya

gravitasi, dan penelitian mengenai dinamika gerakan benda-benda.

Gerak-gerik benda angkasa, peredaran bintang, munculnya komet, dan sebagainya,

serta sifat dan tingkah laku benda-benda di bumi dapat dinyatakan dalam

rumus matematika. Era ini dirintis oleh Isaac Newton.

o Revolusi kedua, lebih memusatkan pada sifat-sifat kelistrikan dan

kemagnetan benda sebagai keseluruhan, dan juga mengenai sifat-sifat

radiasi. Dipelopori oleh ilmuwan besar seperti Faraday, Maxwell.

Pengetahuan pada era ini memungkinkan telekomunikasi modern

sebagaimana kita kenal ini.

o Revolusi ketiga, diawali dengan ditemukannya kuantum cahaya oleh Max

Planc. Era ini membawa revolusi secara menyeluruh dalam pemikiran

manusia tentang zat dan juga tentang jagad raya. Kecemerlangan diera

inidibawakan oleh: Einstein (relativitas), Rutherford (atom), Bohr

(kuantum), Schrodinger, Heisenberg, dan Dirac (Kuantum Baru).

Perkembangan era ini memungkinkan manusia mengenal atom, mengarungi

samudra raya yang semula diperkirakan tak terbatas.

o Revolusi keempat, diawali dengan ditemukannya materi baru yang disebut

partikel oleh Anderson dan disini timbul istilah ultar besar dan ultra kecil,

dalam menyelidiki jangkauan penyebaran materi jagad raya. Menjadi

tantangan untuk mengenal hukum yang berlaku dalam kedua wilayah

tersebut sampai saat ini.

2.3.3 Cabang-cabang ilmu Fisika

Menurut (Hidayat, Bambang;2000) cabang-cabang keilmuan fisika terbagi atas:

(32)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Meliputi toeri medan kuantum, fisika statistik, teori relativitas umum, fisika

matematik (teori chaos, gemetri farkatal, geometri diferensial, aljabar)

o Struktur materi

Meliputi fisika partiekel, fisika inti (energi rendah, sedang tinggi), fisika atom

(atom berenergi banyak, sistem cluster), fisika molekul, fisika zat padat (fisika

kristal, elektronik, sifat listrik, sifat magnetik, sifat optic). Fisika medium

kontinu (fluida, elastisitas, fisika plasma), fisika bumi (gunung berapi,

kegempaan), fisika atmosfer, fisika laut, fisika matahari, fisika bintang,

kosmologi, biofisika (fisika membran, fisika medis)

o Fisika terapan, (berorientasi pada permasalahn pemanfaatan)

Meliputi geofisika eksplorasi (metode elektromagnetik, metode gravitasi dan

magenetik, seismik, listrik, logging), fisika reaktor (dinamika, statika,

termohidrolika, keselamatan reaktor nuklir), fisika radiasi (dosimetri, proteksi

radiasi), fisika lingkungan (konservasi energi, lubang ozon, hujan buatan),

optika (laser, holografi, spektoskapi, optika geometris, optika nonlinear),

akustik (nondestructive testing, akustik bawah laut). Fisika material (fisika

polimer, semikonduktor, bahan komposit, film tipis, keramik, superkonduktor,

bahan magnetik), fisika medis (sistem diagnostic, terapi radiasi), fisika energi

(nuklir, energi surya, energi angin, energi geothremal).

o Instrumentasi

Meliputi sistem vakum, elektronik, komputer, sensor, akselerator, robotika,

teknologi suhu rendah.

o Fisika Komputasi

Meliputi komputansi numerik, simbolik, jaringan neural, permodelan dan

simulasi, pengolahan isyarat digital (isyarat surya, citra, medis, geofisika),

teknik montecarlo, intelegensi artificial.

Pembagian fisika secara umum terdiri dari dua bagian yaitu:

1. pembagian secara klasik

2. pembagian secara modern

(33)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Fisika didasarkan pada kelompok ilmumu gejala alam yang dipelajari dengan metode yang

khas untuk kelompok yang bersangkutan yaitu:

- Medan Klasik

- Kalor dan Termodinamika

- Teori kinetik gas

- Mekanika statistik

- Optika

- Akustik

- Listrik

- Elektromagnetik

Pembagian Secara Modern

Fisika juag dikelompokkan yang didasarkan pada jenis struktur dalam alam yang dipelajari

oleh cabang yang bersangkutan, yaitu:

- Mekanika kuantum

- Relativitas

- Inti Atom

- Partikel elmenter

- Fisika gas dan plasma

- Biofisika

Metode Belajar Fisika yang Efektif

1. Menghubungkan fisika dengan kegiatan yang menyenangkan

Siswa senang balet, akan merasa senang jika kita bisa membahas bagaimana fisika

menjelaskan proses keseimbangan berdiri di atas satu kaki "one pointe" atau

bagaimana dengan perubahan momentum sudut kita dapat merubah kecepatan

putar, saat kita melakukan putaran ke kanan dengan satu kaki ke atas.

2. Mengajak anak untuk berpikir kreatif

Pelajaran ini menjadi menarik jika siswa diajak berpikir bebas. Siswa SMU yang

mempunyai energi lebih ini akan dapat menyalurkan energi dan kreativitasnya

untuk menjawab pertanyaa-pertanyaan menantang dengan menggunakan konsep

fisika yang sudah dipelajari.Misalnya pertanyaan berikut: Bagaimana kamu

bergerak di atas es yang sangat licin?

(34)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Salah satu penyebab yang membuat siswa sebal dengan fisika adalah banyaknya

rumus yang harus dihafal dan tidak tahunya cara memasukan besaran yang

diketahui ke dalam rumus-rumus itu. Sebab yang lain adalah berhubungan dengan

matematika (proses aljabar) yang kadang-kadang membuat siswa prustasi karena

berulang-ulangmelakukankesalahan. Apakah benar rumus fisika sedemikian

banyaknya? Ketika kita melakukan analisis ternyata rumus fisika tidak sebanyak

yang kita bayangkan.

4. Memanfaatkan berbagai alat peraga dan multimedia.

www.scienceworld.wolfram.com/physics

Dalam belajar fisika, alat peraga adalah kebutuhan utama. Kadang-kadang kita

membayangkan bagaimana telur bisa masuk ke dalam botol hanya dengan

mengurangi tekanan udara dalam botol. Sukar membayangkan bagaimana gerakan

pesawat ulang alik sebelum mendarat ke bumi. Sukar membayangkan bagaimana

terjadinya efek doppler. Kesukaran visualisasi ini akan banyak terobati dengan

menggunakan berbagi alat peraga dari mulai yang sederhana hingga yang paling

canggih.

2.4. ALAT PERAGA & PENGELOMPOKANNYA

Berbeda dengan museum yang hampir seluruh benda koleksinya merupakan

barang-barang yang memiliki nilai historis atau replikanya, maka seluruh benda koleksi di

Peragaan Iptek merupakan alat-alat peraga interaktif yang sebagian besar bersifat dapat

disentuh & mainkan. Benda-benda koleksi tersebut disajikan sama sekali bukan untuk

menonjolkan aspek nilai histories melainkan pada aspek fenomena yang disampaikan alat

peraga. Oleh sebab itu bila hampir diseluruh museum para pengunjungnya dilarang untuk

menyentuh dan memegang benda-benda koleksi/alat peraga, tetapi di Peragaan Iptek

pengunjung harus menyentuh, memegang, bermain-main dan berinteraksi dengan alat

peraga. Karena tanpa melakukan aktivitas tersebut pada alat peraga, maka pengunjung

sama sekali tidak akan merasakan manfaat dan mendapatkan pengetahuan dari sebuah alat

peraga.

(35)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Set peralatan lengkap, terdiri dari komponen yang presisi untuk memudahkan merangkai

percobaan dan keberhasilan mendapat hasil percobaan. 21 percobaan sesuai dengan

kur ikulum internasional. Terdiri dari 45 Komponen yg dikemas dalam Kotak Kayu dan

Wadah Prabentuk Dimensi: 68 × 44 × 18 cm | Berat: 8,2 Kg

Kode Katalog Nama Alat Jumlah

FME 51.01/01 Dasar Statif 1 buah

GSN 185 Klem Meja 1 buah

FPT 16.17/87 Tumpakan Berpenjepit 2 buah

FPT 16.03/67 Penyambung Rel 1 buah

FPT 16.04/68 Kaki Rel 2 buah

KST 30/250 Batang Statif, 250 mm 2 buah

KST 30/500 Batang Statif, 500 mm 1 buah

GSN 162 Bosshead, Universal 2 buah

PMK 201 Pasak Penumpu 2 buah

FME 51.02/02 Kaki Statif 2 buah

KST 30/010 Batang Logam, 100 mm 1 buah

FME 51.08 Tali Nilon 1 buah

GLA 011 Gunting 1 buah

FPT 16.02/66 Rel Presisi 2 buah

PMK 200 Pegas Penumbuk 2 buah

FME 51.37/72 Balok Bertingkat 1 buah

PWV 160 Pegas Datar dengan Klem 1 set

PWV 160 03 Batang Berulir dengan Mur 1 buah

PME 100 Pegas Helik, 4,5 N/m 1 buah

FME 51.26/39 Pegas Helik, 10 N/m 1 buah

FME 51.27/40 Pegas Helik, 25 N/m 1 buah

FME 27.00 Beban Bercelah, 250 g 1 set

FAL 29 Pembangkit Getaran 1 buah

PWV 160 02 Pemegang Pensil 1 buah

GMM 221 Meter Pita, 3 m 1 buah

PME 010 Tali Karet 1 buah

FME 69 Kertas Ketik 1 buah

FME 51.40 Pewaktu Ketik 1 buah

PMK 202 Pegas, untuk percobaan model ledakan 1 buah

GSN 186 Puli 1 buah

PMK 225 Kereta Dinamika Bermotor 1 buah

FME 51.34/69 Kereta Dinamika 2 buah

(36)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

KMS 15/105 Mistar, 500 mm 1 buah

PMG 160 01 Bola Bandul, 35 g 1 buah

PMG 160 02 Bola Bandul, 75 g 1 buah

Topik Percobaan

Kinematika dan Dinamika

P 13 01 Pewaktu Ketik

P 13 02 Gerak Kereta Dinamika pada Bidang Datar

P 13 03 Gelak Lurus Beraturan

P 13 04 Kecepatan Sesaat dan Kecepatan Rata-rata

P 13 06 Gerak Kereta Dinamika pada Bidang Miring

P 13 07 Gerak Jatuh Bebas

P 13 08 1 Hukum Newton

P 13 11 1 Tumbukan - Momentum linear

P 13 11 2 Ledakan

P 13 12 Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Kit Optica Internasional

Set peralatan lengkap, terdiri dari komponen yang

presisi untuk memudahkan merangkai percobaan

dan keberhasilan mendapat hasil percobaan. 49

percobaan sesuai dengan kurikulum internasional.

Terdiri dari 65 Komponen yg dikemas dalam Kotak

Kayu dan Wadah Prabentuk. Dimensi: 68 × 44 × 18

cm | Berat: 6,5 Kg

Kode

Katalog Nama Alat Jumlah

POG 460 01 Kotak Cahaya 1 buah

POG 460 02 Pemegang Kotak Cahaya 1 buah

POG 250 Model Lensa Setengah Lingkaran 1 buah

[image:36.595.93.536.226.617.2]

POG 310 02 Prisma Trapesium 1 buah

Tabel.2.1 Kit mekanika

(37)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

POG 310 01 Prisma Siku-siku 1 buah

POG 240 01 Model Lensa, Plan-konveks 2 buah

POG 260 01 Model Lensa, Plan-konkaf 1 buah

POG 400 01 Cakram Optik Berskala 1 buah

POG 700 Layar Putih 1 buah

FPT

16.23/93 Cermin Kombinasi 1 buah

POG 460 03 Diafragma 1 dan 3 Celah 1 buah

POG 460 04

Diafragma Celah Lebar dan 5

Celah 1 buah

POG 350 Tangki Plastik 1 buah

POG 320 Prisma 10° 1 buah

FPT

16.06/76 Rumah Lampu 2 buah

POG 050 Model Bumi - Bulan 1 buah

FPT

16.07/77 Pemegang Slaid Diafragma 2 buah

FPT

16.19/89 Prisma Segitiga Sama Sisi 1 buah

POG 550 02 Lingkaran Penghalang Cahaya 1 buah

FPT

16.12/82 Layar Tembus Cahaya 1 buah

POG 550 04 Model Slaid, set 1 buah

POG 550 03 Diafragma 4 Lingkaran 1 buah

FPT

16.25/95 Diafragma Anak Panah 1 buah

FPT 16.07 Keping Penutup 2 buah

FPT

16.09/79 Diafragma Celah Tunggal 1 buah

POF 310 Slaid Polarisasi 1 buah

POF 180 01 Kisi Diffraksi 1 buah

POF 550 Kotak Plastik 1 buah

POF 600 Benda Fotoelastik 1 buah

POF 225 Filter Warna 1 buah

FPT

16.03/67 Penyambung Rel 1 buah

FPT

16.04/68 Kaki Rel 2 buah

FPT

16.02/66 Rel Presisi 2 buah

POG 100 01 Cermin Cekung, f = +75 mm 1 buah

POG 100 02 Cermin Cekung, f = +150 mm 1 buah

(38)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

POG 120 02 Cermin Cembung, f = - 150 mm 1 buah

FPT

16.13/83 Lensa f = +50 mm 1 buah

FPT

16.14/84 Lensa f = +100 mm 1 buah

POG 200 01 Lensa f = +300 mm 1 buah

FPT

16.16/86 Lensa f = -100 mm 1 buah

POG 220 01 Lensa f = -300 mm 1 buah

POG 680 Meja Prisma 1 buah

FPT

16.17/87 Tumpakan Berpenjepit 6 buah

POF 300 Filter Polarisasi 2 buah

POG 550 01 Diafragma Lingkaran Tunggal 1 buah

POG 400 02 Cakram Optik Berporos 1 buah

POF 265 Keping Warna 1 buah

POF 210 Filter Warna RGB 1 buah

POF 215 Filter Warna CMY 1 buah

POG 099 Cermin Datar 3 buah

Alat peraga listrik dan magnet: - Generator listrik

- Medan magnet

- Miniature magnet - Bottle lighting - Generator vandegraff - Flip flop

- Stop kontak listrik - Magic plasma ball - Peraga listrik statis

- Krane electromagnet

- Pasir magnet

- Electromagnet

- Loncatan listrik dalam Tabung transparansi

- Konduktor

- Morse code

Alat peraga mekanika dan energi

(39)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

- Cutting motor, enggine - Safety riding trainer

- Bola melayang

- Kereta bernouli

- Wind power

- Alat pengukur radiasi

- Timbangan penunjuk berat badan

- Mesin mobil

- Sepeda energy

- Vortex bottles - Meja bernouli

- Katrol

- Buble tank ( pertunjukan balon

dan gelombang )

- Circular rainbows - Balance table

Alat peraga optic dan cahaya:

- Telescope

- Mirror drawing

- Kaca cembung, cekung

- Cakram berisi gambar

- Big lens

- Filter cahaya

- Mikroskop

- Praxinoscope - Optic plasma globe - Photo light table - Laser optic

- Puzzle triangle pyramids

- Kertas bercahaya ( glow paper )

- Gambar 3 dimensi

Alat peraga bunyi dan getaran - Vibrating string

- Vibrating bowl - Speed of sound - Speaking tubes

- Simulator alat peringatan dini

- Sound cycle

- Tabung resonansi - Tubes tangle - Stereo hearing

[image:39.595.88.493.38.757.2]
(40)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

TKA

4 9 0

Pengelompokan dan Metoda Penyajian Benda Peraga

Ada sejumlah sistematika pengelompokan objek koleksi peraga, antara lain yaitu ; • Berdasarkan fungsi bangunan

• Berdasarkan jenis

• Berdasarkan materi atau bahan • Berdaasrkan tempat asal.

Keempat metoda ini tergabung kedalam satu pengelompokan yaitu metoda

kronologis. Jadi, bangunan Medan Science Center akan menyajikan benda-benda peraga yang

terdapat di dalamnya dengan cara mengurut perkembangan produk-produk pengetahuan

tersebut dari tahap penemuan hingga tahap pengembangan terakhir penemuan tersebut.

Sedangkan metoda penyajian dilakukan dengan tiga cara : • Metoda penyajian estetis

Metode ini mengutamakan sisi keindahan dari benda-benda peraga yang dipamerkan.

• Metoda romantis. Metoda ini lebih ditekankan pada produk-produk pameran yang

bersifat temporer. Hal ini dilakukan agar pengunjung dapat lebih mengenal produk

yang ditampilkan secara emosional. Sebagaimana jenis produk pameran berkala

adalah produk-produk baru dan lebih bersifat promosi sehingga perlu meraih minat

emosional pengunjung.

• Metoda penyajian intelektual. Metoda ini merupakan metoda yang akan secara umum digunakan dalam Medan Science Center. Metoda ini dipilih karena metoda ini mampu

menampilkan informasi yang lebih dari benda-benda peraga yang dipamerkan

sehingga para pengunjung dapat lebih mengenal dan mengetahui produk pengetahuan

yang ditampilkan.

Sejumlah metoda ini akan menampilkan benda-benda peraga dalam sejumlah bentuk,

diantaranya adalah :

• Panel

Panel ini merupakan tampilan produk ilmu pengetahuan dalam dua dimensi. Panel ini

dapat berdiri sendiri atau melengkapi suatu produk lain yang ditampilkan dalam

bentuk lain. • Vitrine

Vitrine berupa kotak yang berisikan benda-benda peraga yang tidak dapat disentuh.

(41)

MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

`

Rudolf Bastian Sijabat :

Gambar

Tabel.2.1 Kit mekanika
Gambar 3 dimensi
Tabel 2.2 Analisa Pemilihan Lokasi
Gambar 2.7 Ilustrasi Science Arcade Ontario Science centre
+7

Referensi

Dokumen terkait

di kota Medan berada dalam jumlah yang cukup besar sehingga diharapkan.. Rabbani Muslimah Center ini dapat menampung kebutuhan

Lasem Heritage Center (LHC) berada di kota Lasem dengan pendekatan pada desain bangunan yang berlanggam arsitektur etnik kontemporer yaitu memadukan desain arsitektur

Laurent, Joyce, Marcella, 2005, Arsitektur dan Perilaku Manusia, PT Grasindo, Jakarta. Haryono, Wing, 1978, Pariwisata Rekreasi dan Entertainment, Jakarta:

Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa Medan Convention and Exhibition Center merupakan sebuah pusat kegiatan yang biasanya dilakukan

Pendekatan arsitektur yang akan digunakan dalam perancangan Pekalongan convention center ini yaitu arsitektur vernakular yang berarti memunculkan suatu produk

dengan Children’ s Science Center Florida serta Science Center.. lainnya di dunia yang membahas program, fasilitas dan. sebagainya. BAB IV TINJAUAN CHILDREN’S SCIENCE

MEDAN CREATIVE SPACE DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER SKRIPSI OLEH NAMIRA PUTRI VANA 160406104 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020

Tampilan yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan Islamic Center ini merupakan tampilan fasade bangunan yang mengambil dari arsitektur yang. bernuansa islam dan