BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1. Tinjauan Umum
1. Judul : Medan Traditional Handicraft Center
2. Tema : Arsitektur Metafora
3. Status Proyek : Fiktif
4. Pemilik Proyek : Dekranasda
5. Sumber Dana : Pemerintah Kota Medan
2.2. Terminologi Judul 2.2.1 Arti Kata
Judul proyek ini adalah Medan Traditional Handicraft Center terdiri dari 4 kata dengan pengertian sebagai berikut:
Medan –Nama kota dimana akan dibangunnya proyek ini. Merupakan ibu kota Sumatera Utara, Indonesia.
Traditional –Dalam bahasa Indonesia berarti Tradisional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tradisional adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yg ada secara turun-temurun.
Handicraft – Dalam bahasa Indonesia berarti kerajinan tangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerajinan tangan adalah pekerjaan tangan (bukan mesin); dapat diartikan juga hasil dari kerajinan atau buatan tangan sendiri.
Center –Pusat, sentral adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi; tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang di kosentrasikan; suatu tempat dimana yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi.
Melalui sarana wisata ini di harapkan para pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan para pengrajin dan dapat menggunakan peralatan yang telah disediakan untuk membuat salah satu dari beberapa kerajinan tangan tersebut.
2.2.2 Produk Unggulan Daerah Medan
Pada gedung Medan Traditional Handicraft Center ini akan di jadikan sebagai pusat para pengrajin serta mempromosikan produk unggulan Kota Medan. Hal ini akan memudahkan masyarakat Medan maupun luar Kota Medan untuk memndapatkan buah tangan ciri khas Medan tanpa harus mendatangi para pengrajin satu persatu yang menyebar di Kota Medan.
Contoh kerajinan yang akan di pamerkan pada Medan Traditional Handicraft Center adalah :
Kerajinan Bambu/Rotan
Salah satu kerajinan yang ada di medan dan banyak di gemari oleh masyarakat Medan maupun luar kota adalah kerajinan bambu /rotan. Dalam pengolahannya terdapat beragam jenis kerajinan tangan yang dapat dihasilkancontohnya mulai dari furniture, tas, payung, keranjang buah, cermin, dan lain-lain.
Rotan dan bambu merupakan salah satu benda yang mempunyai daya jual rendah. Tapi jika rotan dan bambu diolah menjadi sebuah kerajinan tangan, maka akan mempunyai daya jual yang tinggi. Dalam menekuni kerajian anyaman bambu dan rotan bukan hal yang mudah, namun membutuhkan ketekunan dan keterampilan yang mudah diasah disertai seni yang dapat menciptakan hal-hal yang baru. Permintaan mebel dan hasil kerajinan dari rotan asal Medan, Sumatera Utara, belakangan ini mulai meningkat
sehingga memicu kembali kegairahan di kalangan pengrajin.Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Medan, Qamarul Fattah di Medan, Minggu mengatakan, permintaan yang mulai kembali banyak atas hasil kerajinan rotan itu dilaporkan para pengrajin .
Permintaaan yang tinggi atas hasil kerajinan itu juga terlihat dari banyaknya penjualan dan pemesanan produk itu saat pameran produk UMKM. Menyikapi permintaan yang mulai bangkit lagi, Dinas Koperasi dan UMKM Medan semakin meningkatkan pembinaan dan bantuan kepada pengrajin,”katanya. Pembinaan dan bantuan antara lain meningkatkan penjualan melalui tetap mengikut sertakan usaha kerajinan rotan dalam berbagai pameran. Dengan ikut pameran, pengrajin diharapkan semakin bisa megenalkan produknya serta mengetahui selera pasar atau konsumennya.
Kerajinan Lampu Hias
Hasil kerajinan tangan lampu hias Saf Handycraft di Jalan Mantri Medan yang memakai bahan-bahan limbah atau sisa pabrik telah menembus pasar luar negeri (ekspor). Pengrajin Saf Handycraft, Safri Ali di Medan mengatakan, sejumlah produk lampu hias dan kerajinan lainnya tersebut telah dipasarkan ke Amerika, Jepang, Malaysia dan Singapura. peluang pasar dari produk kerajinan lampu hias tersebut cukup menjanjikan baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.
Banyak pembeli dari daerah lainnya di Indonesia yang datang untuk membeli produk ini, guna dipasarkan lagi kepada masyarakat. Produk kerajinan lampu hias itu, juga diminati wisatawan mancanegara maupun domestik yang datang ke Medan untuk dijadikan souvenir. Bahan baku untuk produk lampu hias tersebut seperti kayu, kerang, kelapa, dan lainnya tidak ada masalah karena cukup tersedia. Benda-benda yang bagi kebanyakan orang tak lagi terpakai tetap berharga. Misalnya kayu-kayu sisa pabrik, atau bahkan ranting-ranting pohon yang banyak ditemui di jalanan.
Guna memperluas pemasaran, pengrajin Saf Handycraft mengaku mengikuti berbagai pameran dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya aktif dalam pameran di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Ajang pameran kerajinan terbesar tahunan Inacraft (International Handicraft Trade Fair) di Jakarta dan beberapa pameran lainnya seperti di Malaysia dan Singapura juga tak luput dijadikan ajang promosi produk ini.
Kerajinan Sulaman Bordir
Untuk memperkuat ekonomi keluarga serta meningkatkan potensi daerah dalam memaksimalkan peluang pasar cukup berpotensial di Medan. Salah satunya kerajinan tangan sulaman bordir yang mulai dilirik masyarakat maupun para pengunjung. Khusunya motif dan gaya sulaman bordir yang dihasilkan tidak meniru daerah lain.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disperindag) Medan Drs HT Basyrul Kamali MM, dalam tinjauannya kepada 35 ibu rumah tangga mendapat pelatihan sulaman bordir di Kelurahan Helvetia Timur.
Menurutnya, Medan sebagai salah satu pangsa pasar terbesar untuk produk sulaman bordir harus menjadi tuan di daerahnya sendiri, sehingga pandangan masyarakat yang menganggap kualitas daerah luar bisa bergeser ke hasil karya pelaku usaha lokal.
“Untuk itu perajin sulaman bordir di Medan diimbau tidak lagi meniru motif dan gaya sulaman daerah lain seperti Bukittinggi, Palembang, Jambi dan daerah lainnya agar produk lokal memiliki kualitas dan gaya tersendiri yang dilirik oleh pasar.
Produk lokal saat ini telah menciptakan desain dan gaya sendiri diantaranya pengrajin batik di kecamatan Medan Tembung, para perajin tersebut telah membuat berbagai corak dan motif ciri khas Medan atau daerah lain di Sumatera Utara.
Dalam kesempatan itu Basyrul mengatakan untuk mengasah keterampilan ibu rumah tangga dan mengembangkan kemampuan menghasilkan karya cipta yang memiliki nilai jual, Pemko Medan giat mengadakan pelatihan.
Diantaranya sebanyak 35 ibu rumah tangga di Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia dilatih keahlian menjahit sulaman bordir selama 20 hari di aula kelurahan.Untuk mendukung pelatihan, Pemko Medan melalui Disperindag menyerahkan lima unit mesin jahit sebagai hibah yang diharapkan dapat digunakan secara terus menerus oleh para ibu rumah tangga setempat untuk mengasaha keterampilan.
Disamping itu, para peserta pelatihan juga diberikan bantuan peralatan pelatihan seperti kain, benang, dan fasilitas penunjang lainnya dibimbing oleh seorang instruktur berpengalaman termasuk pengetahuan tentang motif sulaman.
Disamping instruktur, pelatihan juga diawasi langsung oleh Lurah Helvetia Timur Zul Fahri Ahmadi selama 20 hari berlangsungnya pelatihan tersebut.
Kerajinan Ukiran Kayu Manis
Permintaan barang hasil kerajinan berupa ukiran dari bahan kayu manis di Kota Medan meningkat hingga 70 % terutama menjelang bulan suci Ramadhan. Kerajinan berupa ukiran dari bahan kayu manis dari Kota Medan, tidak hanya diminati warga setempat, melainkan juga digandrungi wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura. Pengrajin ukiran kayu, Aradi mengatakan kerajinan ukiran dari kayu manis tersebut kian digemari wisman karena bentuknya yang unik dan baunya yang harum. Tidak hanya wisatawan lokal yang menyukai kerajinan itu, tetapi banyak juga wisatawan asing yang datang juga menyukainya,” katanya.
Pemilik Kun Art yang berlokasi di Jalan Danau Singkarak Gang Madrasah No 22-B Medan itu, mengaku setiap harinya bisa memproduksi puluhan hasil kerajinan apabila didukung oleh keadaan cuaca yang bagus. Dia mengakui untuk mendapatkan bahan baku tidak sulit karena bahannya bisa dicari di pasar-pasar tradisional di Medan. Modal juga tidak masalah, karena keuntungan bisa mencapai Rp10 juta per bulan ujar Aradi yang sudah menekuni bisnis itu sejak tahun 2006 lalu. Menurut dia, modal utama membuat kerajinan tangan itu adalah keterampilan, kreativitas yang tinggi dan desain yang menarik.
Ada banyak jenis kerajinan ukiran dari kayu manis yang telah dibuat dalam berbagai bentuk, seperti kotak perhiasan, kotak kue, kotak tisu, vas bunga, bingkai foto dan lainnya. Puluhan jenis ukiran kayu manis buatannya dijual dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp150.000 hingga Rp250.000. Aradi berharap, kerajianan ukiran kayu manis buatannya itu kedepannya bisa menembus pasar ekspor agar seni kerajinan daerah bisa lebih dikenal di luar negeri.
Kerajinan Tangan dengan Bahan Dasar Daun Kering (Daun Waru)
Kerajinan tangan dari daun merupakan proses kerajinan tangan yang memanfaatkan daun sebagai sarana kerajinan hingga membentuk ornamen seni yang indah dan penuh makna. Tujuannya adalah untuk mengurangi sampah daun, memanfaatkan dan memproses daun menjadi kreasi seni kerajinan tangan dari daun (Jauhari, 2007). Contoh daun yang biasa digunakan pada kerajinan tangan ini adalah daun Waru, daun Sekapa, daun Lamtoro, dan pelepah pisang. Bahan pelengkap yang lain juga bisa digunakan tergantung motif yang ingin dibuat. Hasil dari kerajinan tangan ini seperti album foto dan buku catatan. Kerajinan tangan dengan bahan dasar daun kering ini sangat diminati di mancanegara. Sehingga kebanyakan pemesan berasal dari luar negeri.
Ada tiga tahap dalam proses pembuatan kerajinan tangan dengan bahan dasar daun kering. Yaitu tahap pembuatan motif, pembuatan lembaran atau isi dan tahap pengecatan. Beberapa tahapan pada proses pembuatan kerajinan tangan, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap Pembuatan Motif
Tahap yang pertama secara umum pada proses pembuatan kerajinan tangan memiliki cara pembuatan yang hampir sama yaitu pembuatan motif. Yang membedakan hanya dari segi bahan yang digunakan.
2. Tahap Pembuatan Lembaran
Untuk membuat lembaran disesuaikan dengan ketebalan atau berapa lembar yang akan dibuat. Tali gubal dipasang pada lembaran, disetiap lembaran disatukan dengan kertas Dursla untuk bisa membedakan halaman foto. Setelah proses pembuatan lembaran selesai maka lembaran ditempelkan pada bagian depan dan belakang yang sudah disatukan lebih awal menggunakan lem Fox.
3. Tahap Pengecatan
2.3.
Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi 2.3.1 Kriteria Pemilihan LokasiUntuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya :
1. Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota Medan
2. Akses menuju lokasi ( hubungannya dengan sarana transfortasi )
Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama serta transfortasi yang mudah diakses.
Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan dengan lancar.
3. Luas Lahan
Harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah direncanakan.
4. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi : Infra struktur
Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada fasilitas yang ada di dalam ruangan.
5. Persyaratan lain
Lokasi harus cocok digunakan sebagai tempat edukasi dan rekreasi indoor yang memiliki suasana tidak terlalu ramai dan macet.
Tabel 2.1. Rencana Pusat Pelayanan Kota Medan 2030
NO PUSAT
PELAYANAN
FUNGSI WILAYAH PELAYANAN
A Pusat Pelayanan Kota di Pusat
Pusat pelayanan ekonomi
Kota Medan, Kec. Medan
Provinsi Sumatera Utara Internasional
B Pusat Pelayanan Kota dibagian Utara
Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional
Pusat pelayanan transportasi; Pusat kegiatan sosial-budaya Pusat kegiatan industri
Kota Medan Bagian Utara;
Provinsi Sumatera Utara Regional
1 Subpusat pelayanan kota Medan Belawan
pusat pelayanan transportasi laut,
pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor,
pusat kegiatan industri, dan pusat kegiatan perikanan
2 Subpusat pelayanan kota Medan Labuhan
Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan
Pusat pelayanan transportasi Pusat pelayanan kesehatan
Kec. Medan Labuhan
Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok (pasar induk); Pusat kegiatan rekreasi dan
wisata Pusat pelayanan olahraga
Kec. Medan Perjuangan
Pusat pelayanan ekonomi Pusat pelayanan transportasi
Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota, Kec. Medan Denai, Kec, Medan Amplas
7 Subpusat pelayanan kota Medan Helvetia
Pusat pelayanan ekonomi Pusat pelayanan transportasi
wilayah bagian Barat
Pusat kegiatan sosial-budaya
Kec. Medan Helvetia, kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec.
Pusat pelayanan transportasi (TOD);
Pusat kegiatan sosial-budaya
Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec. Medan Barat
Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini :
Gambar 2.7 Pembagian Wilayah Kota Medan
Medan Belawan
pusat pelayanan transportasi laut,
pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor, pusat kegiatan industri, dan pusat kegiatan perikanan
Medan Labuhan
Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan
Pusat pelayanan transportasi Pusat pelayanankesehatan Permukiman
Medan Perjuangan
Pusat kegiatan perdagangan/bisnis
Pusat pelayanan olah raga Medan Marelan
Pusat pelayanan ekonomi Pusat pelayanan Pusat pelayanan transportasi
(TOD)
Pusat kegiatan sosial-budaya
Medan Maimun Pusat kegiatan Jasa
2.3.2
Alternatif Lokasi TapakAdapun yang menjadi alternatif tapak terdapat 3 alternatif lokasi site, yaitu: 1. Alternatif 1
Terdapat di Jl.Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Persiapan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Medan
Luas Site : ± 3.2 ha Batas Site antara lain :
Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan Timur : Jl.Timor
Selatan : Jl.Sena Barat : Jl. Gaharu
2. Alternatif 2
Terdapat di Jl. Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, Medan Luas Site : ±3.2 ha
Batas Site antara lain : Utara : Jl. Kompleks Ruko Timur : Jl. Medan Fair Plaza Selatan : Jl. Gatot Subroto Barat : Jl. Iskandar Muda Baru
3. Alternatif 3
Terdapat di Jl. Brigjen Katamso, Kelurahan Suka raja, Kecamatan Medan Maimun, Medan
Luas Site : ± 1.5 ha Batas Site antara lain : Utara : Ruko /Pertokoan Timur : Rumah penduduk Selatan : Kantor pertanahan Barat : Ruko /Pertokoan
Gambar 2.9 Peta Jl. Gatot Subroto
Tabel 2.2 Kriteria Lokasi
Tingkatan Jalan Jalan Arteri Primer (5) dijalur utama pusat kotaserta didukungdengan adanyasarana
Entrance sangat mudah karena berada pada jalan primer serta daerah sekitar site yang banyak dikenal lama oleh masyarakat kota
Taman Budaya
Hotel Asean, Plaza Medan Fair, Medan Plaza, Perkantoran dan
Bank, Sarana Pendidikan.
Arus kendaraan padat. Karena terletak di persimpangan jalan dengan lampu
Fungsi Eksisting Lahan Kosong &Hunian
(4)
Lahan Kosong (5)
Lahan kosong &hunian
(5)
Sarana Angkutan
Umum
Banyak (5)
Banyak (5)
Banyak (5)
Kondisi Jalan Baik (5)
Baik (5)
Baik (5)
Total Nilai 44 45 48
Peringkat 3 2 1
Keterangan :
5 : Baik sekali 3 : Cukup 1 : Buruk 4 : Baik 2 : Kurang
2.4 Studi Banding Proyek Sejenis
2.4.1 Kompleks Kraft Kuala Lumpur
Kompleks Kraft ini adalah tempat yang terkenal untuk melihat kerajinan tangan asli Malaysia. Terletak di sepanjang Jalan Conlay di Kuala Lumpur, itu dibawah kepengurusan Development Corporation Kerajinan Malaysia - sebuah badan konstitusional di bawah Departemen Kebudayaan, Seni dan Warisan. Gedung ini menyajikan beberapa kerajinan Malaysia eksklusif, seperti, sutra kaftan, jubah, perak, produk mengkuang, gelas, tembikar, batik sutra lukisan, dan songket (brokat materi). Dan menyajikan beberapa kegiatan dan bberapa program dalam gedung ini, dimana semua orang dapat mengeksplorasi budaya malaysia. Pada kompeks ini di bagi menjadi 4 blog kawasan utama, yaitu Craft Museum, Craft Village, Galery-galery kerajinan tangan, serta Boutique Craft.
Gambar 2.11 pusat kerajinan tangan Malaysia
Pada kegiatan demonstrasi kerajinan tangan dan sesi interaktif secara langsung disediakan di Craft Village. Disini pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan para pengrajin. Sedangkan pada daerah galeri dipamerkan hasil- hasil kreativitas para pengrajin yang ada. Sedangkan untuk mendapatkan produk kerajinan tangan para pengunjung dapat memperolehnya setelah mengunjungi Craft Boutique disana terdapat bermacam-macam souvenir yang dapat di beli.
2.4.2 Pusat Kerajinan Dekranasda, Bogor
Kota Bogor memiliki berbagai macam kerajinan, salah satunya terdapat di jl.Binamarga,Bogor untuk mengetahuinya kita tidak perlu mendatangi tempat para pengrajin satu-persatu. Cukup datang ke Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Bogor yang merupakan showroom hasil karya para pengrajin dari kota hujan ini. Ternyata banyak sekali jenis-jenis kerajinan yang dipamerkan. Mulai dari lukisan, patung, batik, wayang, bahkan
produk makanan dan minuman khas Bogorpun dapat diperoleh disini.
Pusat kerajinan tangan ini memiliki showroom yang dikelolah oleh bidang promosi. Selain kegiatan administratif showroom, pengelolah juga bertugas untuk menerima
Gambar 2.14 Pusat kerajinan Bogor
barang-barang kerajinan yang disampaikan oleh para pengrajin di Kota Bogor untuk
dipromosikan sekaligus dipasarkan kepada para pengunjung showroom.
Pada tahun 2013 ini, Dekranasda akan membangun gedung sekretariat Dekranasda dan tambahan gedung showroom di kecamatan yang berbeda di Bogor. Pusat Kerajinan tangan ini sudah 30 tahun berdiri. Hasil kerajinan tangan yang ada dipusat Dekranasda Kota Bogor ini murni hasil kerajinan warga bogor.
Selain sebagai Pusat Informasi dan Promosi Pusat Kerajinan Kota Bogor merupakan sentral kegiatan atau “Rumah” bagi para pengrajin Kota Bogor dalam melakukan berbagai aktivitas dan sinergitas dalam usaha pengembangan kerajinan Kota Bogor. Yang memprioritaskan :
Sebagai area wisata belanja dan sarana peningkatan pengetahuan dan wawasan baik bagi kalangan umum maupun dunia pendidikan khususnya dalam mempelajari seni kerajinan budaya daerah Kota Bogor.
Melayani penjualan produk kerajinan tangan baik secara langsung maupun pesanan.
Menerima kunjungan tamu rombongan wisatawan maupun masyarakat umum.
2.4.3 SME Tower dan Gedung Smesco ,Jakarta
SME Tower (Gedung SME) dan SMESCO Convention Center beralamat di jalan Jendral Gatot Subroto Kav.94, Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan. Gedung SMESCO atau Small and Medium Enterprise and Cooperatives atau dalam bahasa Indonesia Usaha Kecil dan Menengah dan Koperasi. Gedung utama yang terdiri dari 17 lantai berada di bawah manajemen LLP-KUKM. Bangunan utama ini banyak digunakan untuk area kantor, namun beberapa lantai seperti lantai dasar digunakan untuk pameran produk UKM. Gedung UKM ini memamerkan beberapa produk terbaik di Indonesia yang dibuat oleh anak bangsa dari berbagai penjuru daerah. Untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia dengan tetap mengembangkan desain merupakan salah satu misi galeri ini dalam rangka untuk mencapai produk yang semakin hari semakin kompetitif dan meningkatkan nilai ekonomisnya. Sejalan dengan program pemerintah, UKM Tower ini diharapkan akan menjadi acuan bagi pengembangan UKM dan industri kreatif koperasi dan menghilangkan persepsi masyarakat luas bahwa produk UKM berkualitas buruk.
Adapun pengaturan ruang perlantainya sebagai berikut :
FLOOR FUNCTION
Basement 1-2 Parking Area
Ground Floor
UKM Gallery
Bank Negara Indonesia (BNI)
Main Building Promenade Exhibition Hall
BNI ATM
Coffee Toffee
Telkom Smesco SME Center
2nd Floor UKM Gallery
3rd Floor UKM Propinsi
4th Floor
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
(LLP-KUKM)
Indonesia Creative Centre (ICC)
Trading Board
6th Floor
PT.Inspectorate (IOL Indonesia) PT. Mitra Mandiri Informatika PT. Graha Rayhan Triputra
7th Floor Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
8th Floor Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
9th Floor Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
11th Floor Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUKM (LPDB-KUKM)
12th Floor
UKM Propinsi
PT. Human Power Indonesia
14th Floor PT. Bank Syariah Mega Indonesia
15th Floor UKM Propinsi
16th Floor PT. Infomedia Nusantara
17th Floor Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
Sedangkan UKM yang dilayani di gedung ini adalah :
UKM TAHUN 2013
Jumlah UKM yang terlayani 560 UKM
Jumlah UKM Provinsi yang terlayani 19 Propinsi
Jumlah Produk 124 Jenis Produk
Lain dari Aula Gedung UKM Tower terdapat Convention Hall. Gedung ini terdiri dari 2 lantai dengan kapasitas tampung hingga 2.500 orang dan di tambah tempat duduk pada daerah balkon yang bisa menampung hingga 500 orang. Dan terdapat ruang ganti pria dan wanita. Biasanya convention hall ini digunakan untuk festival musik, konser, upacara penghargaan, fashion show dan lain-lain.
Gambar 2.17 Interior Nareswara
Gambar2.18 Denah Nareswara