• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dunia Islam dan Perubahan Iklim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dunia Islam dan Perubahan Iklim"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

06 Agustus 2007 16:35:44 Home | About Us| Koran| Arsip|

JURNAL HAJI JADWAL SHOLAT MQ AKHIR PEKAN ANEKA

ASIAN CUP 2007 AYAH BUNDA BELIA

BERITA

BERITA UTAMA BOGA

BUDAYA CITY NEWS CSR

DI BALIK LAYAR EKONOMI SYARIAH

EKONOMI/BISNIS ELEKTRONIKA GAYA HIDUP GRIYA HAJI UMRAH HIBURAN HOBI & HABIT HORISON KALAM JABAR KELUARGA KESEHATAN KORCIL

LAYAR PERAK & DVD

LEISURE LUAR NEGERI NASIONAL NEW STRAITS TIMES

NOSTALGIA NUSANTARA OLAHRAGA PASAR MODAL

Koran » Opini

Jumat, 03 Agustus 2007

Dunia Islam dan Perubahan Iklim Oleh :

Fachruddin M Mangunjaya

Staff Conservation International untuk Conservation and Religion Initiative

Pemanasan global dan perubahan iklim bukan saja mengkhawatirkan masyarakat di Barat, tapi juga mengundang kepedulian akan

dampaknya di dunia Islam. Pada 21-22 Juni lalu, para cendekiawan Muslim yang terlibat dalam aktivitas lingkungan dari Afrika, Timur Tengah, Inggris, dan Asia Selatan telah duduk bersama berdiskusi dengan para ulama lingkungan di Indonesia. Pertemuan ini menjadi perjumpaan awal guna menggagas formulasi yang bisa diadopsi dan digunakan oleh komunitas Islam dalam mempersiapkan aksi untuk mengurangi krisis lingkungan secara global. Berkumpulnya para cendekiawan Muslim Islam itu mendiskusikan pemikiran tentang tanggapan dunia Islam terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di berbagai negara Muslim. Dampak perubahan iklim mungkin menjadi ancaman terbesar bagi kehidupan yang ada di bumi ini terutama di negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

Misalnya, krisis air di Timur Tengah akibat keringnya sungai-sungai di Mesopotamia dan Kasmir, dapat mengakibatkan kesulitan besar dan memicu peperangan. Pemanasan global juga diperkirakan akan mengancam peningkatan banjir di beberapa tempat di kawasan Muslim seperti Bangladesh. Hal lain yang menjadi kekhawatiran adalah peningkatan luas penggurunan di Sub Sahara Afrika , yang dapat memicu krisis pangan dan kelaparan seperti yang baru saja terjadi di Nigeria.

Di samping itu, dunia Islam seperti Iran, Irak, dan negara-negara Timur Tengah lainnya termasuk, Mesir, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat, Kuwait, danTurki juga mempunyai persoalan pengelolaan lingkungan hidup mereka. Richard Foltz (2005) dalam Environmentalism in the Muslim World melukiskan bahwa krisis lingkungan dalam bentuk lokal dan global, yang paling parah menimpa masyarakat miskin dunia, yang kebanyakan adalah Muslim. Mayoritas Muslim memang berada di negara-negara berkembang yang masalah-masalah lingkungannya semakin parah.

Sebagaimana bagian dunia Islam yang lain, Indonesia, tentu

menghadapi problem lingkungan serupa. Negeri ini, misalnya, dalam dekade terakhir tidak henti-hentinya dirundung berbagai bencana lingkungan. Hal itu terjadi akibat kerusakan dan perubahan ekosistem yang luar biasa akibat perlakuan tidak ramah terhadap sumber-sumber daya alam yang selama ini menjadi tumpuan pendapatan ekonomi. Penebangan hutan dan pemamenan hasil-hasil alam dilakukan dengan cara yang tidak sehat, bahkan melanggar norma.

Perubahan iklim, di samping telah dirasakan dengan adanya

penambahan curah hujan 2-3 persen setiap tahun, juga menyebabkan meningkatknya permukaan laut di teluk Jakarta setinggi 0,57 cm per tahun. Di samping itu, perubahan iklim ini juga akan berdampak

Sampaikan kepada rekan Cetak berita ini

BERITA LAIN • Penerapan Kode

Etik di Lembaga Pemerintahan Bisa Kurangi Korupsi

• Komite Sekolah Harus Dibenahi

• Forum Pimpinan Agama Papua tak Setuju Pemberian Tanda Khusus ODHA

• UI Bangun Rumah Sakit Riset Berkelas Internasional

• KPK Diminta Tangani Dugaan Korupsi Dana Pengungsi Rp63 M di Maluku

• Jubir Presiden akan Temui Dewan Pers

• Bupati Kutai Kartanegara Diancam Hukuman 20 Tahun Penjara

• Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir Morowali Jadi 71 Orang

• Nelayan

Selundupkan Ponsel Singapura Melalui Batam

• Dubes RI: Abe Tetap ke Jakarta Walau Rencanakan Rombak Kabinet

Page 1 of 3

Republika Online : http://www.republika.co.id

(2)

POLITIK PROPERTI PUSTAKA REMAJA SASTRA SELULER SENGGANG SUPLEMEN THE ESQ WAY 165 TRENTEK

TV & RADIO GUIDE WANITA WARNA ZISWAF

terdahap produktivitas lahan akibat sebagian pinggir pantai terendam, yang berdampak pada penurunan 95 persen kemampuan lokal dalam produksi padi (Purnomo, 2007).

Ajaran lingkungan

Masalahnya, sebagai negara berkembang yang baru saja ingin bangkit (dengan penduduk mayoritas Muslim), harus berhadapan pada dualisme keadaan. Di satu sisi pembangunan ekonomi di negara itu bertumpu pada pengurasan kekayaan sumber daya alam, dan di sisi lain keadaan lingkungannya sangat cepat berubah sehingga menimbulkan krisis. Perdebatan sesungguhnya masih berkembang pada pertanyaan, apakah negara-negara miskin dan berkembang itu diharuskan pula mengambil peran untuk menjaga lingkungannya, sementara penyebab utamanya adalah negara-negara industri maju?

Memang, dunia Barat lah yang menjadi penyebab awal terjadinya krisis ini, dan semua industri yang menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan adalah berawal dari adanya produk negara-negara industri yang berbasis pada ajaran ekonomi kapitalisme Barat. Pemaksaan nilai-nilai budaya Barat inilah yang mengakibatkan penularan krisis

lingkungan yang terjadi di dunia ketiga.

Dalam sebuah wawancara, Ayatollah Musavi Ardebili di Qom, Iran telah mengingatkan masalah ini. "Alasan mengapa pabrik-pabrik kita begitu mencemari karena kalian orang-orang Amerika tidak hanya menjual pabrik-pabrik usang kepada kami, kalian juga telah

menghambat pertumbuhan ekonomi kami sehingga kami tidak mampu membeli tekonologi yang lebih bersih," tutur dia.

Ironi lain yang dijumpai secara kasat mata adalah dalam konsumsi energi yang tinggi penduduk negara-negara kaya, yang menyebabkan pelepasan karbon ke udara menjadi sangat tinggi. Sebagai

perbandingan, seorang yang hidup di negara Muslim mengonsumsi sebahagian kecil energi dan materi yang dikonsumsi orang-orang di negara-negara industri, dengan dampak lingkungannya jauh lebih sedikit. Konsumsi energi komersial per orang di sebuah negara industri yang tingkat konsumsinya tinggi, menghabiskan rata-rata 18 kali energi dibandingkan satu orang di negara yang tingkat konsumsinya rendah. Padahal, negara-negara yang tingkat konsumsinya rendah ini dihuni tiga perempat penduduk bumi. (Llewellyn, 2003).

Sayangnya, pendekatan yang dilakukan selama ini untuk menggalang kesadaran lingkungan di negara-negara Muslim justru kebanyakan diadopsi berdasarkan pengetahuan dari Barat. Begitu pula adopsi sistem kawasan lindung termasuk konservasi hutan (taman nasional) dan manajemen kawasan-kawasan konservasi, banyak mengambil pelajaran dari sistem Amerika Utara.

Sebab itulah para ahli lingkungan dan konservai Muslim berupaya untuk menggali ajaran Islam tentang lingkungan hidup. Sekarang, telah tampak jelas ajaran tentang lingkungan dalam Islam (Islamic

environmentalism) sangat menganjurkan perawatan sumber daya alam yang baik dan mempunyai basis ajaran yang sangat mendalam. Allah SWT memberikan amanat kepada semua manusia untuk memelihara dan tidak merusak bumi beserta isinya setelah Dia

menyempurnakannya. Perlu ijtihad

Masalah lingkungan terkini dan yang dijumpai di dunia Muslim adalah tantangan yang harus dihadapi cendekiawan serta generasi fuqaha. Oleh sebab itu adalah hal yang wajar apabila para cendekiawan Muslim yang mengetahui urusan ekologi dan para ulama yang menguasai bidang Islam, dapat duduk bersama seperti halnya kolukium fiqh al biah tersebut. Bagi Indonesia, menghadapi dan menjadikan agenda lingkungan menjadi sangat urgent sifatnya ketika umat Islam di Indonesia merupakan mayoritas.

Page 2 of 3

Republika Online : http://www.republika.co.id

(3)

Forum seperti ini dilakukan untuk menjembatani kesenjangan antara disiplin hukum Islam lingkungan dan profesi cendekiawan Muslim yang lain di bidang lingkungan dan konservasi. Jadi, perjumpaan awal para cendekiawan lingkungan Muslim dan fuqaha merupakan rintisan akan perlunya hukum lingkungan yang tidak hanya memerlukan keputusandan preseden hukum dari abad-abad yang telah, tetapi juga perlu penerapan rinci, praktis dan kreatif atas kejadian lingkungan kita yang spesifik. Dalam kata yang lebih lugas, kondisi lingkungan kita sekarang ini memerlukan sebuah ijtihad.

Ikhtisar

- Kerusakan lingkungan yang menyebabkan perubahan iklim telah membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia.

- Dunia Islam yang umumnya negara berkembang, merasakan dampak yang paling berat akibat kerusakan lingkungan tersebut.

- Padahal, penyumbang terbesar kerusakan lingkungan itu adalah negara-negara maju.

- Karena itulah, para cendekiawan Muslim perlu membuat terobosan untuk merumuskan kembali ajaran Islam yang menekankan pentingnya memelihara lingkungan.

© 2006 Hak Cipta oleh Republika Online

Dilarang menyalin atau mengutip seluruh atau sebagian isi berita tanpa ijin tertulis dari Republika | Kirim Artikel Koran | Kontak Webmaster |

Page 3 of 3

Republika Online : http://www.republika.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Dari posisi terakhir di tahun 2012, IHSG nampaknya masih dalam tren menguat ditopang oleh minat beli yang mulai meningkat, disamping itu fenomena window dressing

Persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan akreditasi di bidang kurikulum atau kegiatan belajar mengajar adalah sekolah menyiapkan semua dokumen kurikulum yang

Bagian ini akan menjelaskan pembacaan kisah penciptaan di Kejadian 1:1-2:4a dari perspektif Yin-Yang untuk kemudian merefleksikannya ke dalam permasalahan yang

Salah satu jenis satwa yang ada di bumi Indonesia adalah yang bernama Kucing sering berkeliaran disekitar rumah bahkan menjadi binatang peliharaan sebagian masyarakat

Du Pont System pada ROI memadukan antar rasio perputaran investasi dengan margin laba dan memperlihatkan bagaimana kedua rasio itu saling berinteraksi dalam

Larangan melakukan perkawinan sesuku tersebut bagi masyarakat Minangkabau adalah karena masyarakat Minangkabau memandang bahwa hubungan sesuku itu

Lebih sering terjadi pada wanita dengan kepribadian pramorbidnya (keadaan sebelum sakit) dengan ciri-ciri paranoid (curiga, bermusuhan) dan skizoid (aneh, bizar). Mereka biasanya

Masih banyak terjadi kesalahan konsep pembelajaran pecahan di antara calon-calon guru di Indonesia yang disebabkan kurangnya pemahaman tentang konsep dasar pecahan