• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL EMISI GAS BUANG BERBAHAN BAKAR SOLAR AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG Bahasa Inggris: EXHAUST EMISSION MODEL FUELED DIESEL CAUSED BY TRANSPORT ACTIVITIES IN CITY CENTER BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL EMISI GAS BUANG BERBAHAN BAKAR SOLAR AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG Bahasa Inggris: EXHAUST EMISSION MODEL FUELED DIESEL CAUSED BY TRANSPORT ACTIVITIES IN CITY CENTER BANDAR LAMPUNG"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

MODEL EMISI GAS BUANG BERBAHAN BAKAR SOLAR AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

SUSAN TIARA PUSVITASARI

Peningkatan aktivitas transportasi di pusat Kota Bandar Lampung akan menyebabkan terjadinya peningkatan beban emisi kendaraan, hal ini akan berdampak buruk pada manusia dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model hubungan antara emisi gas buang kendaraan berbahan bakar solar dengan faktor – faktor yang mempengaruhi banyaknya emisi gas buang yang dihasilkan serta menghitung besarnya emisi gas buang yang dihasilkan dari aktivitas transportasi di pusat Kota Bandar Lampung.

Penelitian dilakukan pada tiga ruas jalan utama di pusat Kota Bandar Lampung yaitu Jalan Raden Intan, Jalan Jenderal Ahmand Yani dan Jalan R.A. Kartini. Penelitian dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 300 orang responden. Selain itu juga dilakukan survei volume kendaraan berbahan bakar solar, data hasil survei nantinya akan digunakan untuk menghitung besarnya emisi buang gas yang terjadi pada tiga ruas jalan tersebut.

Berdasarkan pengolahan data dengan SPSS 16 didapat persamaan regresi linier sebagai berikut : Y = 13,903 + 20,866 X1 + 267,310 X2 + 0,314 X3. Model emisi yang dihasilkan memiliki nilai R Square sebesar 0,672. Hal ini berarti 67,2% emisi gas buang kendaraan berbahan bakar solar dipengaruhi oleh variabel umur kendaraan (X1), perawatan kendaraan (X2) dan kapasitas mesin kendaraan (X3) sedangkan sisanya sebesar 32,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar ketiga variabel tersebut.

(2)

MODEL EMISI GAS BUANG BERBAHAN BAKAR SOLAR

AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI PUSAT KOTA

BANDAR LAMPUNG

Oleh

SUSAN TIARA PUSVITASARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Sipil

Fakutas Teknik Universitas Lampung

FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandar Lampung, 3 Juli 1993. Penulis adalah anak pertama dari pasangan Sudradjat dan Eliya Suzana. Penulis pernah mengenyam pendidikan di TK Dwi Warna Panjang pada 1998 - 1999. Kemudian melanjutkan sekolah ke SD Dwi Warna Panjang pada tahun 1999 – 2005. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Bandar Lampung dari tahun 2005 – 2007 dan menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 5 Bandar Lampung dari tahun 2007 – 2010. Setelah lulus dari SMA pada tahun 2010, penulis diterima di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada tahun 2013, penulis melakukan Kerja Praktek (KP) selama 3 bulan pada Proyek Perbaikan Berat Dermaga B dan Perkuatan Dermaga D3 Pelabuhan Panjang Lampung . Kemudian pada tahun 2014, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran selama 40 hari dengan tema “Posdaya dan Desa Mandiri”.

(7)

MOTO

Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

(QS. Asy-Syarh : 5)

Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua

hasrat keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan

pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap

pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta

(Khalil Gibran)

Kecerdasan bukan penentu kesuksesan, tetapi kerja keras merupakan

penentu kesuksesanmu yang sebenarnya

(8)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada :

1. Mama dan Papa tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa yang tulus, perhatian, pengorbanan, motivasi, kesabaran, ketabahan dan tetes air mata yang mustahil untuk dinilai.

2. Kedua adikku tersayang, Dinda Karlina Sari dan Agil Rifyal Al-Habsyi, semoga kalian berdua dapat mengambil pelajaran dari perjalanan kakakmu ini.

3. Andi Darmawijaya yang sudah banyak memberikan waktu, masukan, saran dan bantuan selama pengerjaan skripsi ini. Terima kasih sayang telah bersedia mendengarkan semua cerita, menemani dimasa sulit, memberikan perhatian lebihnya, sayangnya dan motivasinya.

4. Keluarga besar dari mama dan papa, Ibu, Ayah, Om Imam, Om Pandu, Mbak Devi, Om Fredi dan Mbak Dona, terimakasih atas semua bantuan dan motivasi yang telah diberikan selama ini.

(9)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan berjudul “Model Emisi Gas Buang Berbahan Bakar Solar Akibat Aktivitas Transportasi di Pusat Kota Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. DR. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung;

2. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung;

3. Ibu Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. Syukur Sebayang, M.T., selaku Dosen Pembimbing II, atas kesediaan memberi bimbingan, pengarahan, dan ilmu yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini;

4. Bapak Ir. Dwi Herianto, M.T., sebagai Penguji Skripsi, terimakasih atas saran-saran yang diberikan;

(10)

6. Kedua orang tuaku tercinta, serta saudara-saudariku tercinta yang telah menjadi penyemangat baik materil maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini;

7. Andi Darmawijaya yang sudah banyak memberikan waktu, masukan, saran dan bantuan selama pengerjaan skripsi ini;

8. Bapak dan Ibu Staf Administrasi dan semua pegawai Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung, yang telah banyak membantu dalam persiapan pelaksanaan seminar dan penyelesaian skripsi ini;

9. Seluruh rekan-rekan Teknik Sipil Angkatan 2010, terimakasih atas kebersamaan yang telah diberikan selama ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar lampung, Oktober 2014 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI 1.4. Manfaat Penelitian ... II. TINJAUAN PUSTAKA ...

2.1 Transportasi dan Lingkungan... 2.2 Emisi Gas Buang ... 2.3 Bahan Bakar Solar ... 2.4 Pemodelan Dengan Analisis Regresi Linier Berganda ... 2.5 Faktor Emisi ... 2. Penetapan Lokasi Penelitian ...

(12)

3. Penetapan Waktu Penelitian ... 4. Pembuatan Kuesioner ... 5. Survei Pendahuluan ... 3.3 Pelaksanaan Penelitian ... 3.3.1 Prosedur Pengambilan Data... 1. Survei Volume Lalu Lintas ... 2. Survei Kecepatan Kendaraan ... 3. Survei Umur, Perawatan, Kapasitas Mesin dan Jumlah

Bahan Bakar ... 3.3.2 Peralatan Penelitian ... 3.4 Bagan Alir ... IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Pelaksanaan Penelitian ... 4.2 Data Hasil Pengamatan ... 1.Data Volume Kendaraan Berbahan Bakar Solar ... 2.Data Kecepatan Kendaraan ... 3.Data Karakteristik Kendaraan ... 4.3Pengolahan Data ...

4.3.1 Analisis Model Emisi Gas Buang Akibat Aktivitas

Transportasi ... 4.3.2 Analisis Perhitungan Beban Emisi Kendaraan ... 4.3.3 Analisis Perhitungan Nilai Kerugian Akibat Beban Emisi

(13)

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 5.1Kesimpulan ... 5.2Saran ... DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Faktor Emisi Indonesia Berdasarkan Jenis Kendaraan ... 13

2. Daftar Studi Pendahuluan yang Dikutip ... 14

3. Jumlah Kendaraan yang Melintas di Ruas Jalan Raden Intan ... 27

4. Jumlah Kendaraan yang Melintas di Jalan Jenderal Ahmad Yani ... 29

5. Jumlah Kendaraan yang Melintas di Ruas Jalan R.A. Kartini ... 30

6. Data Volume Kendaraan Pada Jam Puncak ... 32

7. Data Kecepatan Kendaraan di Ruas Jalan Raden Intan ... 33

8. Data Kecepatan Kendaraan di Ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani ... 34

9. Data Kecepatan Kendaraan di Ruas Jalan R.A. Kartini ... 35

10. Pembagian Kendaraan Berdasarkan Jenis Kendaraan ... 37

11. Pembagian Kendaraan Berdasarkan Umur Kendaraan ... 38

12. Pembagian Kendaraan Berdasarkan Perawatan Kendaraan ... 39

13. Pembagian Kendaraan Berdasarkan Kapasitas Mesin ... 40

14. Pembagian Kendaraan Berdasarkan Kebutuhan Bahan Bakar ... 42

15. Tabel Coefficients ... 45

16. Nilai Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor ... 50

17. Nilai Koefisien Determinasi ... 51

18. Corrected Item – Total Correlation ... 53

(15)

20. Nilai VIF dan Tolerance ... 54

21. Matriks Korelasi Variabel – Variabel Bebas ... 54

22. Tabel Coefficients ... 55

23. Anova ... 58

24. Faktor Emisi Gas Buang Kendaraan Berdasarkan Kategori Kendaraan ... 60

25. Data Volume Lalu Lintas Kendaraan Pada Jam Puncak ... 60

26. Hasil Perhitungan Volume Lalu Lintas Selama 1 Hari ... 61

27. Hasil Perhitungan Volume Lalu Lintas Selama 1 Minggu ... 61

28. Hasil Perhitungan Volume Lalu Lintas Selama 1 Tahun ... 62

29. Analisis Perhitungan Beban Emisi Mobil Penumpang Selama 1 Tahun (ton/tahun) ... 64

30. Analisis Perhitungan Beban Emisi Bus Selama 1 Tahun (ton/tahun) ... 65

31. Analisis Perhitungan Beban Emisi Truk Selama 1 Tahun (ton/tahun) ... 65

32. Analisis Perhitungan Beban Emisi Kendaraan Berbahan Bakar Solar Selama 1 Tahun (ton/tahun) ... 66

33. Hasil Perhitungan Beban Emisi Kendaraan Berbahan Bakar Solar Selama 1 Tahun (ton/tahun) ... 68

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lokasi Penelitian Titik A Ruas Jalan R.A. Kartini, Titik B Ruas Jalan

Jenderal Ahmad Yani dan Titik C Ruas Jalan Raden Intan ... 16

2. Skema Lokasi Survei Volume Lalu Lintas ... 19

3. Diagram Alir Penelitian ... 23

4. Persentase Pembagian Kendaraan Berdasarkan Jenis Kendaraan ... 37

5. Persentase Pembagian Kendaraan Berdasarkan Umur Kendaraan ... 39

6. Persentase Pembagian Kendaraan Berdasarkan Perawatan Kendaraan ... 40

7. Persentase Pembagian Kendaraan Berdasarkan Kapasitas Mesin Kendaraan ... 41

8. Persentase Pembagian Kendaraan Berdasarkan Kebutuhan Bahan Bakar Kendaraan ... 43

9. Kerangka Penelitian Model Emisi Gas Buang Akibat Aktivitas Transportasi di Pusat Kota Bandar Lampung ... 43

(17)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Secara

geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5°20’ - 5°30’ LS dan 105°28’ -

105°37’ BT. Kota Bandar Lampung memiliki luas 197, 22 Km2 yang terdiri dari 20 kecamatan dan 126 kelurahan (Kota Bandar Lampung Dalam Angka, 2013).

Sebagai ibukota provinsi, Kota Bandar Lampung bergerak cepat dalam segala bidang termasuk dari aktivitas transportasi. Transportasi sangat penting dalam menunjang aktivitas masyarakat dan turut menentukan perkembangan suatu wilayah. Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat maka aktivitas transportasi juga mengalami peningkatan.

(18)

2

Kendaraan bermotor yang melintasi pusat kota akan melepaskan emisi gas buang yang berbahaya bagi kesehatan. Pengertian emisi gas buang sendiri adalah sisa hasil pembakaran mesin kendaraan akibat pembakaran yang tidak sempurna serta lepasnya partikel-partikel karena kurang tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran tersebut.

Beberapa ruas jalan di pusat Kota Bandar Lampung yang memiliki aktivitas transportasi yang cukup tinggi antara lain Jalan Raden Intan, Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan R.A. Kartini. Semakin tinggi aktivitas transportasi yang berlangsung maka akan semakin banyak emisi gas buang yang akan dilepaskan oleh kendaraan bermotor.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Membuat model hubungan antara emisi gas buang yang dikeluarkan kendaraan bermotor berbahan bakar solar dengan aktivitas transportasi yang terjadi di pusat Kota Bandar Lampung.

2. Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi banyaknya emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor akibat aktivitas transportasi.

(19)

3

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Beberapa faktor yang akan ditinjau dalam penelitian ini antara jumlah kendaraan yang melintasi tempat pengamatan, umur kendaraan, perawatan kendaraan, kecepatan kendaraan, jumlah bahan bakar dan kapasitas mesin kendaraan.

2. Beberapa ruas jalan yang akan diteliti antara lain Jalan Raden Intan, Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan R.A. Kartini.

3. Studi dilakukan dalam 3 hari yaitu Senin, Kamis dan Sabtu. Pada pagi hari penelitian dilakukan pada pukul 06.30 - 08.00 WIB, siang hari pukul 12.00 – 13.30 WIB dan sore hari pukul 16.00 – 18.00 WIB dengan asumsi banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas dan hiburan di luar rumah pada waktu jam puncak tersebut.

4. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dan program SPSS 16.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh aktivitas transportasi terhadap emisi gas buang yang dihasilkan.

(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Transportasi dan Lingkungan

Kebutuhan akan transportasi timbul karena adanya kebutuhan manusia. Transportasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memungkinkan terjadinya perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Berdasarkan pengertian tersebut setiap transportasi dapat mengakibatkan terjadinya lalu lintas. Transportasi sendiri telah menyatu dengan masyarakat yang tidak terlepas dari keharusan memperhatikan aspek lingkungan (Soejono, 1995).

Transportasi sebagai salah satu sektor kegiatan perkotaan berpotensi mengubah kualitas udara perkotaan. Emisi gas dan partikel dari kegiatan transportasi dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Pertambahan volume lalu lintas juga akan mengakibatkan bertambahnya emisi polusi udara sehingga dapat dianggap menurunkan kualitas udara (Morlok, Eka., 1995).

(21)

5

2.2 Emisi Gas Buang

Emisi gas buang adalah zat atau unsur hasil dari pembakaran di dalam ruang bakar yang dilepaskan ke udara yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor yang berasal dari penguapan tangki bahan bakar minyak (Thandjung, 2002). Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995, emisi didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain ke udara. Sedangkan pengertian lain dari emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik itu kendaraan berroda, perahu atau kapal dan pesawat terbang. Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran mesin serta lepasnya partikel – partikel karena kurang tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran tersebut.

Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung dari kondisi mengemudi, jenis mesin, alat pengendali emisi bahan bakar, suhu operasi dan berbagai faktor lainnya (Hickman, 1999). Sedangkan menurut Zhongan (2005), emisi kendaraan bermotor di jalan disebabkan oleh tiga faktor yaitu volume total kendaraan bermotor, karakteristik kendaraan bermotor dan kondisi umum lalu lintas.

(22)

6

maka akan terjadi kenaikan emisi gas buang dan kebisingan jika dibandingkan dengan kondisi lalu - lintas yang stabil (MKJI 1997).

Faktor - faktor yang mempengaruhi tingkat dan jenis emisi adalah jenis kendaraan, jenis bahan bakar, usia kendaraan, ukuran mesin, berat kendaraan, kecepatan kendaraan, jumlah berhenti dan berjalan, kecepatan mesin dan gradien jalan (Malkamah, 2004).

Gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber polusi udara yang utama di kawasan perkotaan. Emisi kendaraan bermotor berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya hal itu dikarenakan adanya perbedaan desain jalan serta kondisi lalu – lintas. Penelitian secara komprehensif tentang besarnya kontribusi emisi gas buang dari berbagai sumber di DKI Jakarta menunjukkan bahwa kendaraan bermotor memberi kontribusi yang paling dominan sebesar 70% sedangkan kegiatan lain seperti industri dan perumahan hanya memberi kontribusi sebesar 30% (Anonimous, 1998).

Menurut Wardhana (2001), emisi gas buang kendaraan bermotor berdampak sangat luas bagi kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Udara yang tercemar dapat meningkatkan berbagai jenis penyakit seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Untuk jangka waktu yang panjang penurunan kualitas udara dapat menyebabkan kematian. Komposisi gas buang kendaraan bermotor yang dinyatakan dapat membahayakan kesehatan antara lain : 1. Karbon Monoksida (CO) dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah,

(23)

7

2. Hidrokarbon (HC) dapat menyebabkan iritasi mata, pusing, batuk, mengantuk, bercak kulit, perubahan kode genetik, memicu asma dan kanker paru – paru.

3. Oksida Nitrogen (NO) dapat menimbulkan iritasi mata, batuk, meningkatkan kasus asma, menimbulkan infeksi, saluran nafas, memicu kanker paru – paru, serta gangguan jantung dan paru.

4. Oksida Sulfur (SO) dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas.

5. Timbal (Pb) dapat meracuni sistem pembentukan darah merah sehingga dapat mengakibatkan beberapa hal antara lain, menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan darah tinggi, mengurangi fungsi ginjal, reproduksi pria, menimbulkan penurunan kemampuan otak dan mengurangi kecerdasan.

2.3 Bahan Bakar Solar

(24)

8

Bahan bakar solar mempunyai sifat utama antara lain : 1.Berwarna kekuning - kuningan dan berbau.

2.Encer dan tidak mudah menguap pada suhu normal. 3.Mempunyai titik nyala tinggi (40o C sampai 100o C). 4. Terbakar secara spontan pada suhu 350o C.

5. Mempunyai berat jenis sekitar 0,82 - 0,86.

6. Mampu menimbulkan panas yang besar (sekitar 10.500 kcal/kg). 7. Mempunyai kandungan sulfur lebih besar dari pada bensin.

Solar merupakan jenis bahan bakar yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat untuk keperluan transportasi dan industri. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lemigas telah diinformasikan bahwa cadangan minyak bumi Indonesia hanya tersisa 6 milliar barrel dan diproduksi sebanyak 1 juta barrel per hari. Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil khususnya bahan bakar solar juga melepaskan gas yang dapat menyebabkan pencemaran udara.

(25)

9

bermotor adalah karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hidrokarbon, oksida nitrogen (NOx), sulfur (SOx) dan berbagai partikel debu termasuk timbal (Pb) (Hickman, 1999).

2.4 Pemodelan dengan Analisis Regresi Linier Berganda

Sebagai salah satu cabang dari disiplin ilmu, transportasi juga tidak bisa lepas dari penggunaan model dalam studi - studinya. Perkembangan penggunaan model dalam berbagai studi dan riset di bidang transportasi berjalan seiring berkembangnya teknologi transportasi dan semakin kompleks serta maraknya masalah - masalah transportasi yang menyeruak ke permukaan.

Dalam pemodelan emisi gas buang kendaraan metode yang akan digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda (Multiple Linear Regression Analysis). Metode analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghasilkan hubungan dalam bentuk numerik dan untuk melihat bagaimana variabel saling berkait. Variabel yang dimaksud adalah variabel terikat (Y) dengan beberapa variabel bebas ( X1, X2, X3, ...Xn ).

Ada beberapa tahapan dalam pemodelan dengan metode analisis regresi linier berganda (Algifari, 2000), adalah sebagai berikut :

(26)

10

terdapat korelasi diantara variabel bebas, pilih salah satu yang mempunyai nilai korelasi yang terbesar untuk mewakili.

b. Tahap kedua adalah analisis multivariat, yaitu analisis untuk mendapatkan model yang paling sesuai menggambarkan pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Analisis regresi linier berganda (Multiple Linear Regression Analysis) yaitu suatu cara yang dimungkinkan untuk melakukan beberapa proses iterasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pada langkah awal adalah memilih variabel bebas yang mempunyai korelasi yang besar dengan variabel terikatnya.

2. Pada langkah berikutnya menyeleksi variabel bebas yang saling berkorelasi, jika ada antara variabel bebas memiliki korelasi besar maka untuk ini dipilih salah satu, dengan kata lain korelasi harus kecil antara sesama variabel bebas.

3. Pada tahap akhir memasukkan variabel bebas dan variabel terikat ke dalam persamaan model regresi linear berganda:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 …….. + bn Xn ………….(1) Dimana:

Y = Emisi gas buang kendaraan bermotor a = Konstanta

b1,b2….bn = Koefisien dari faktor – faktor emisi gas buang

(27)

11

Variabel bebas dalam persamaan ini merupakan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap banyaknya emisi gas buang kendaraan, antara lain : 1. Jumlah Kendaraan

Pada umumnya bertambahnya jumlah kendaraan akan mengakibatkan bertambahnya jumlah emisi gas yang akan dikeluarkan sehingga berdampak negatif pada lingkungan. Pertambahan volume lalu lintas juga akan mengakibatkan bertambahnya emisi polusi udara sehingga dapat dianggap menurunkan kualitas udara (Morlok, Eka., 1995). Sedangkan menurut Hickman (1999), peningkatan jumlah kendaraan sebanding dengan peningkatan jumlah emisi yang dihasilkan sehingga mengakibatkan pencemaran udara juga semakin meningkat.

2. Umur Kendaraan

Tahun produksi mobil yang berbeda akan berpengaruh besar. Idealnya, semakin tua umur mobil maka kualitas mesinnya juga akan menurun. Begitu juga dengan gas buangan yang dihasilkannya, akan semakin besar. Kendaraan dengan tahun pembuatan yang lebih lama akan mengeluarkan emisi yang lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan baru (Marlok, 1991).

3. Perawatan Kendaraan

(28)

12

Hal ini bisa terjadi karena pemakaian yang berlebihan sehingga perawatan terhadap kendaraan bermotorpun kurang diperhatikan dan tidak dilakukan perawatan secara teratur. Dengan demikian perawatan kendaraan ikut menetukan besarnya emisi gas buang kendaraan (Kusumawati dkk, 2013).

4. Kecepatan Kendaraan

Kecepatan kendaraan didefinisikan sebagai tingkat pergerakan yaitu jarak yang ditempuh kendaraan dalam satu satuan waktu tertentu. Umumnya dinyatakan dengan satuan kilometer per jam (km/jam). Karena dalam arus lalu lintas akan terdapat berbagai jenis kendaraan dengan berbagai kecepatan juga, maka kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan rata-rata. Peningkatan laju pertumbuhan kendaraan yang cepat akan menurunkan kecepatan rata-rata kendaraan di jalan raya. Penurunan kecepatan kendaraan akan menghasilkan emisi yang lebih tinggi. Kecepatan rata-rata kendaraan akan mempengaruhi jumlah emisi yang dikeluarkan oleh suatu kendaraan (Marlok,1992).

5. Jumlah Bahan Bakar

(29)

13

6. Kapasitas Mesin

Perbedaan kapasitas silinder mempengaruhi konsentrasi emisi gas buangnya. Mesin kendaraan dengan kapasitas silinder lebih besar akan mengeluarkan zat pencemar yang lebih besar. Kapasitas mesin kendaraan berkaitan erat dengan konsumsi bahan bakar, semakin besar kapasitas mesin, semakin banyak pula bahan bakar yang dibutuhkan oleh kendaraan tersebut sehingga emisi yang dihasilkan akan semakin besar (Vera, 2005).

2.5 Faktor Emisi

Faktor emisi merupakan nilai atau angka yang merepresentasikan besaran atau kuantitas pencemar yang diemisikan ke atmosfer oleh suatu aktivitas. Angka pada faktor emisi berasal dari nilai rata - rata statistik dari jumlah massa pencemar yang diemisikan untuk setiap satuan aktivitas kegiatan. Faktor emisi kendaraan bermotor dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut : a. Karakteristik geografi

b. Karakteristik bahan bakar c. Teknologi Kendaraan

(30)

14

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010 perhitungan beban emisi dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Ea = Volume Kendaraan x VKT b,c x FE a,b,c x 10-6

Dimana :

Ea = Beban pencemar untuk polutan a (ton/tahun)

Volume Kendaraan = Jumlah kendaraan per satuan waktu (kend/tahun) VKT b,c = Total panjang perjalanan kendaraan bermotor

Tabel 2. Daftar Studi Pendahuluan yang Dikutip

No. Judul Penulis

1 Hubungan Jumlah Kendaraan Bermotor, Odometer Kendaraan dan Tahun Pembuatan Kendaraan dengan Emisi CO2 di Kota

Pekanbaru

Poppy Sandra Kusumawati, Usman M Tang,

Tengku Nurhidayah

2 Kajian Hubungan Antara Variasi Kecepatan Kendaran dengan Emisi yang Dikeluarkan Pada Kendaraan Bermotor Roda Empat.

Vera Surtia Bachtiar

3. Kajian Emisi CO2 Menggunakan

Persamaan Mobile 6 dan Mobile Combustion dari Sektor Transportasi di Kota Surabaya.

Rania Indah Ismayanti, Rahmat Boedisantoso, Abdu Fadli Assomadi 4. Analisis Kerugian Akibat Kemacetan Lalu

Lintas Ditinjau dari Emisi Kendaraan Bermotor di Pusat Kota Bandar Lampung

(31)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum

Metodologi penelitian merupakan sekumpulan kegiatan atau prosedur yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan dianalisa dan diproses sehingga diperoleh kesimpulan dalam penelitian tersebut. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini perlu dilakukan survei lapangan guna mendapatkan data primer sedangkan data sekunder didapatkan dari literatur yang telah dikumpulkan oleh peneliti maupun data yang berasal dari instansi terkait.

3.2 Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian adalah tahapan yang dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan. Persiapan penelitian terdiri dari :

1. Studi Literatur

(32)

16

maupun hasil penelitian orang lain yang berkaitan dengan transportasi dan emisi gas buang kendaraan.

2. Penetapan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa ruas jalan yang berada di pusat Kota Bandar Lampung . Beberapa ruas jalan yang akan di di survei dalam penelitian ini antara lain Jalan Raden Intan, Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan R.A. Kartini. Lokasi penelitian dapat dilihat seperti pada Gambar 1.

(33)

17

3. Penetapan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan dalam 3 hari yaitu Senin, Kamis dan Sabtu. Pada pagi hari penelitian dilakukan pada pukul 06.30 - 08.00 WIB, siang hari pukul 12.00 – 13.30 WIB dan sore hari pukul 16.00 – 18.00 WIB dengan asumsi banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas dan hiburan di luar rumah pada waktu jam puncak tersebut.

4. Pembuatan Kuesioner

Untuk mendapatkan data primer berupa umur kendaraan, perawatan kendaraan, kapasitas mesin kendaraan dan jumlah bahan bakar maka diperlukan sebuah kuesioner sebagai panduan untuk melaksanakan survei. Kuesioner dibuat dengan mencantumkan daftar pertanyaan yang diperlukan untuk mendapatkan data penelitian. Pertanyaan harus dibuat sependek dan sejelas mungkin. Selain itu, sebaiknya pertanyaan tidak ambigu sehingga tidak terjadi salah penafsiran atas pertanyaan tersebut.

5. Survei Pendahuluan

Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan survei pendahuluan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Tujuan survei pendahuluan pada penelitian ini antara lain : a. Menentukan titik pengamatan pada setiap ruas jalan saat dilakukan

pengambilan data penelitian.

(34)

18

c. Menentukan peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pengambilan data.

3.3 Pelaksanaan Penelitian

3.3.1. Prosedur Pengambilan Data

Pengambilan data diperlukan untuk mendapatkan data jumlah kendaraan yang melintasi titik pengamatan, kecepatan kendaraan, umur kendaraan, perawatan kendaraan, jumlah bahan bakar kendaraan dan kapasitas mesin kendaraan. Survei yang diperlukan dalam pengambilan data penelitian ini antara lain :

1. Survei Volume Lalu Lintas.

(35)

19

Keterangan :

= Titik Pengamatan

(36)

20

2. Survei Kecepatan Kendaraan

Pada survei kecepatan kendaraan yang dihitung adalah kecepatan perjalanan atau travel speed. Pengertian kecepatan perjalanan adalah kecepatan yang dibutuhkan kendaraan untuk mencapai jarak tertentu dalam waktu tempuh perjalanan. Kecepatan perjalanan didapat dari membagi panjang jarak tujuan dengan lama waktu perjalanan.

Untuk mengetahui jarak perjalanan dapat diukur dengan odometer

yang terdapat di kendaraan. Pengambilan sampel kecepatan perjalanan dilakukan dengan mengendarai kendaraan di ruas jalan yang akan diteliti. Dari data odometer dan waktu yg dilihat dari

stopwatch dapat diketahui kecepatan perjalanan kendaraan di ruas jalan tersebut. Untuk survei kecepatan perjalanan dilakukan oleh 2 orang surveyor.

3. Survei Umur Kendaraan, Perawatan Kendaraan, Kapasitas Mesin Kendaraan dan Jumlah Bahan Bakar.

(37)

21

Daihatsu Bandar Lampung). Selain di SPBU, survei juga akan dilakukan pada kendaraan yang parkir di seputaran Jalan R.A. Kartini, Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Raden Intan.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan pada Februari 2014 didapat jumlah kendaraan berbahan bakar solar yang melintas di ruas Jalan Raden Intan sebanyak 100 kendaraan/jam dan di ruas Jalan R.A Kartini sebanyak 265 kendaraan/jam. (Amelia, 2014). Sedangkan untuk ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti didapat jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 70 kendaraan/jam.

Berdasarkan data di atas besarnya jumlah sampel minimum dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut : n = N / ( 1 + N . e2 )

a. Sampel untuk ruas Jalan Raden Intan n = N / ( 1 + N. e2 )

= 100 / ( 1 + 100 * 0.052 ) = 80 sampel

b. Sampel untuk ruas Jalan R.A. Kartini n = N / ( 1 + N. e2 )

= 265 / ( 1 + 265 * 0.052 ) = 159, 3985 sampel ≈ 160 sampel

(38)

22

c. Sampel untuk ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani n = N / ( 1 + N. e2 )

= 70 / ( 1 + 70 * 0.052 ) = 59,5745 sampel ≈ 60 sampel

Jadi total sampel minimum yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 300 sampel. Selain melakukan wawancara dengan responden, peneliti juga akan mengambil data dari beberapa

showroom kendaraan yang berada di pusat Kota Bandar Lampung. Data tersebut nantinya akan dibutuhkan untuk menvalidasi data survei agar lebih akurat.

3.3.2. Peralatan Penelitian

Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Alat tulis yang berfungsi untuk mencatat semua hasil

pengamatan.

2. Stopwatch untuk mengukur waktu pengamatan kendaraan. 3. Jam tangan sebagai penunjuk waktu selama pelaksanaan

survei.

4. Kamera digital atau handycam untuk merekam pergerakan arus lalu lintas.

(39)

23

3.4 Bagan Alir (Flow Chart)

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian Mulai

Persiapan Penelitian

- Studi Literatur

- Penetapan Lokasi Penelitian

- Penetapan Waktu Penelitian

(40)

71

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian model emisi gas buang kendaraan berbahan bakar solar akibat aktivitas transportasi di pusat Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y= 13,903 + 20,866 X1 + 267, 310 X2 + 0,314 X3.

2. Model emisi yang dihasilkan memiliki nilai R Square sebesar 0,672. Hal ini berarti 67,2% emisi gas buang kendaraan berbahan bakar solar dipengaruhi oleh umur kendaraan (X1), perawatan kendaraan (X2) dan

kapasitas mesin kendaraan (X3) sedangkan sisanya sebesar 32,8%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar ketiga variabel tersebut.

3. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kenaikan beban emisi gas buang kendaraan berbahan bakar solar adalah variabel perawatan kendaraan (X2).

4. Prediksi beban emisi pada ruas Jalan Raden Intan akibat aktivitas transportasi kendaraan berbahan bakar solar akan menghasilkan polutan CO sebesar 6,0007 ton/tahun, HC sebesar 0,6819 ton/tahun, NOx sebesar

8,796 ton/tahun, PM10 sebesar 1,0685 ton/tahun, SO2 sebesar 0,8109

(41)

72

5. Pada ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani berdasarkan hasil perhitungan beban emisi dari aktivitas transportasi kendaraan berbahan bakar solar didapat prediksi beban emisi sebagai berikut : CO sebesar 2,5842 ton/tahun, HC sebesar 0,2917 ton/tahun, NOx sebesar 3,7625 ton/tahun, PM10 sebesar

0,4588 ton/tahun, SO2 sebesar 0,3484 ton/tahun dan CO2 sebesar 189,1621

ton/tahun.

6. Prediksi beban emisi akibat aktivitas transportasi kendaraan berbahan bakar solar pada ruas Jalan R. A. Kartini adalah sebagai berikut : CO sebesar 6,2982 ton/tahun, HC sebesar 0,7651 ton/tahun, NOx sebesar

9,4391 ton/tahun, PM10 sebesar 1,1028 ton/tahun, SO2 sebesar 0,8199

ton/tahun dan CO2 sebesar 435,1755 ton/tahun.

7. Analisis nilai kerugian dari segi kesehatan dan efek gas rumah kaca (GRK) akibat beban emisi gas buang kendaraan berbahan bakar solar untuk 1 tahun pada ruas Jalan Raden Intan sebesar Rp. 1.158.251.895, pada ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani sebesar Rp. 496.625.867 dan pada Jalan R.A. Kartini sebesar Rp. 1.152.015.877.

5.2Saran

1. Melakukan perawatan mesin kendaraan secara teratur guna memastikan mesin kendaraan selalu dalam kondisi prima.

(42)

73

3. Pemerintah hendaknya menyediakan transportasi publik yang aman, nyaman dan murah sehingga masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, dengan penggunaan transportasi publik akan mengurangi tingkat penggunaan kendaraan pribadi sehingga mengurangi beban emisi gas buang yang dihasilkan.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi. UGM . Yogyakarta. Anonimous. 1998. Laporan Tahunan Dinas LLAJ DKI Jakarta. Jakarta.

Bachtiar, Vera Surtia. 2003. Kajian Hubungan Antara Variasi Kecepatan Kendaraan dengan Emisi yang Dikeluarkan Pada Kendaraan Bermotor Roda Empat. Padang

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Bina Karya . Jakarta.

Hasan, Al. 2007. Evaluation of Fuel Consumption and Exhaust Emissions During Engine Warm-Up. American Journal of Applied Sciences vol.4.

Hickman, A J. 1999. Methodology for Calculating Transport Emissions and Energy Consumption. Transport Research Laboratory.

Kusumawati, PS.,Tang, UM.,Nurhidayah, T. 2013. Hubungan Jumlah Kendaraan Bermotor, Odometer Kendaraan dan Tahun Pembuatan Kendaraan dengan Emisi CO2 di Kota Pekanbaru. Universitas Riau. Riau

Morlok, Edward K. 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta : Erlangga.

Oktavia, Amelia. 2014. Analisis Kerugian Akibat Kemacetan Lalu Lintas Ditinjau Dari Emisi Kendaraan Bermotor Di Pusat Kota Bandar Lampung. Lampung

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2006. Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama. Jakarta Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010. Tentang

(44)

Soedomo. 2001. Pencemaran Udara .ITB

Soejono. 1995. Transportasi dan Lingkungan. Yogyakarta

Thandjung. 2002. Polusi Emisi Gas Buang Bahayakan Kehidupan. Jakarta: Pikiran Rakyat.

Universitas Lampung. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Unila Offset. Bandar Lampung.

Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Edisi Revisi Penerbit Andi. Yogyakarta.

Zhongan. 2005. Traffic and Urban Air Pollution The Case of Xi.an City.

Gambar

Gambar 1.
Gambar 2. Skema Lokasi Survei Volume Lalu Lintas
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

MEMBAWA dan menyerahkan salinan Dokumen Kualifikasi sesuai yang telah di upload , bila TIDAK membawa tidak akan dilakukan pembuktian.. ULP melakukan klarifikasi

Untuk mengetahui hubungan tingkat pemanfaatan internet sebagai sumber belajar Geo- grafi dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di SMA Taman Siswa

Sesuai dengan pembahasan diatas mengenai Notaris yang berkewajiban membacakan akta dihadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit dua orang saksi dan ditandatangani pada

• Uji pasti Fisher berlaku untuk semua ukuran contoh (tidak hanya untuk ukuran contoh kecil). • Untuk ukuran contoh besar uji ini memerlukan waktu komputasi

llasil I'ang diperolch nrernpetlihat.kan bahwa shelter kain dan serat plastik lebih baik tlalillada shel{er kaca tlalatn jrrrnlah larva yang menempel dan sintasannya

Dari solusi secara analitik dan hasil iterasi secara numerik untuk persamaan difusi konveksi sama-sama mendapatkan nilai atau besarnya konsentrasi dari suatu zat pada system

Sehingga apabila ada hambatan atau akan terjadi bertambahnya arus pada sebuah beban, sensor akan segera menangkap arus tersebut dan kemudian diproses oleh IC, setelah diproses