• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA APEL DI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA APEL DI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN PERUBAHAN IKLIM

TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA APEL

DI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

T E S I S

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Derajat S-2 Magister Agribisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

Diajukan oleh : Juli Rahaju

NIM 201010390211002

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

TESIS

Dipersiapkan dan disusun oleh : Juli Rahaju

NIM : 201010390211002

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal,

26 April 2012

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : Dr. Anas Tain, M.M. ...

Sekretaris : Dr. Adi Sutanto, M.M. ...

Penguji I : Prof. Dr. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si . ...

(3)

ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN PERUBAHAN IKLIM

TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA APEL

DI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

Yang diajukan oleh : Juli Rahaju

NIM : 201010390211002

Telah disetujui Tanggal, Mei 2012

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Anas Tain, M.M. Dr. Adi Sutanto, M.M.

Direktur Ketua Program Studi

Program Pascasarjana Magister Agribisnis

(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di Bawah ini, saya

Nama : Juli Rahaju

NIM : 201010390211002 Program Studi : Magister Agribisnis Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tesis dengan Judul “Analisis Sosial Ekonomi dan Perubahan Iklim

Terhadap Pengembangan Usaha Apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang” Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. 2. Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang,

Yang menyatakan

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ridlo serta rahmatNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan Proposal Tesis dengan judul “Analisis Sosial Ekonomi Dan Perubahan Iklim Terhadap Pengembangan Usaha Apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang” sebagai syarat melaksanakan tesis pada Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penulisan proposal tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan belajar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

2. Bapak Dr. Anas Ta’in, M.M., selaku Ketua Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Agribisnis sekaligus Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta semangat dalam penyusunan tesis ini;

3. Bapak Dr. Adi Sutanto, M.M., selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta semangat dalam penyusunan tesis ini;

4. Bapak Prof. Dr. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si dan Bapak Dr. Sutawi, M.P. selaku Tim Penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tesis ini.

5. Terima kasih-ku yang tulus untuk suamiku dan anak-anakku tercinta beserta keluarga yang telah banyak membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan proposal tesis ini;

6. Semua pihak yang telah membantu penulis hingga tersusunnya proposal tesis ini.

(6)

proposal tesis ini. Harapan penulis, semoga proposal tesis ini dapat bermanfaat dan memberikan khasanah dalam ilmu pengetahuan.

Malang, Mei 2012

(7)

DAFTAR ISI

1.4. Kegunaan Penelitian 6

1.4.1. Kegunaan Teoritis 6

1.4.2. Kegunaan Praktis 6

1.5. Definisi Istilah 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perubahan Iklim di Indonesia 9

2.2. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian 12 2.3. Faktor Sosial Ekonomi dalam Usahatani 14

2.4. Fungsi Produksi 16

2.5. Prospek Agribisnis Apel 19

2.6. Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim 22

2.6. Kerangka Pemikiran 26

2.7. Hipotesis 27

III. METODE PENELITIAN

(8)

3.2. Metode Peneltian 28

3.2.1. Disain Penelitian 29

3.2.2. Sumber Data dan Cara Menentukannya 29

3.2.3. Metode Penarika Sampel 29

3.2.4. Rancangan Uji Hipotesis 30

3.2.5. Operasionalisasi Variabel 33

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian 34

4.1.1. Letak dan Batas Wilayah 34

4.1.2. Kondisi Geografis 34

4.1.3. Penggunaan lahan 35

4.2. Kondisi Demografi 36

4.2.1. Jumlah penduduk 36

4.2.2. Tingkat pendidikan 36

4.2.3. Mata Pencarian 37

4.3. Kondisi Ekonomi 38

4.4. Karakteristik Umum responden 39

4.4.1. Jenis Kelamin dan Usia 40

4.4.2. Pendidikan Formal 41

4.4.3. Luas Lahan dan Status kepemilikan 41 4.5. Produktivitas Apel di daerah Penelitian 43 4.6. Kondisi Iklim di daerah Penelitian 44 4.7. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Apel 45

4.7.1. Pengaruh Suhu Terhadap produktivitas Tanaman apel 47 4.7.2. Pengaruh Curah Hujan Terhadap Produktivitas Tanaman

Apel 48

4.7.3. Pengaruh Kelembaban Terhadap produktivitas Tanaman

Apel 51

4.8. Faktor Tingkat Pendidikan, Luas Lahan dan Status Kepemilikan

(9)

4.8.1. Pengaruh Tingkat Pendidikan Responden 53 4.8.2. Pengaruh Status Kepemilikan dan Luas Lahan 53 4.9. Faktor Modal dan Pendapatan Yang Mempengaruhi Produktivitas

Tanaman Apel 54

4.9.1. Pengaruh Modal Usaha 54

4.9.2. Pengaruh Pendapatan 55

4.10. Persepsi Petani Terhadap perubahan Iklim 56 4.10.1. Penilaian Responden Terhadap Curah Hujan 57 4.10.2. Penilaian Responden Terhadap Suhu 58 4.10.3. Penilaian Responden Terhadap Kelembaban 59 4.10.4. Kepekaan Responden Terhadap perubahan Iklim 60 4.11. Adaptasi Responden Terhadap Perubahan Iklim 61

4.11.1. Faktor Tingkat pendidikan, Luas lahan Dan Status Kepemilikan Lahan yang Mempengaruhi Adaptasi

Responden 63

4.11.2. Faktor Pendapatan dan Modal yang Mempengaruhi

Adaptasi Responden 65

4.12. Dampak perubahan Iklim Terhadap Pengembangan Usaha apel 65

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan 69

5.2. Saran 70

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jumlah Pohon, Pohon Berbuah, Produksi dan Produktivitas Apel Di Kecamatan Poncokusumo Tahun 1998 – 2010.

Lampiran 2. Ratarata Suhu Bulanan di Kecamatan Poncokusumo Tahun 1998 -2010.

Lampiran 3. Rata-rata Curah Hujan Bulanan di Kecamatan Poncokusumo Tahun 1998 -2010.

Lampiran 4. Rata-rata Kelembaban Bulanan di Kecamatan Poncokusumo Tahun 1998 -2010.

(11)

VI. DAFTAR PUSTAKA Strategi Antisipasi dan Teknologi Adaptasi. Pengembangan Inovasi Pertanian 1(2):138-140

Anonim, 2007(b). Strategi dan Inovasi Teknologi Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim Global. Dipublikasikan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen pertanian.

Anonim, 2009. Kecamatan Poncokusumo Dalam Angka Tahun 2009. Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang.

Anonim, 2010. Perubahan Iklim Mempengaruhi Produksi Apel Kota Batu, Jawa Timur. http://bataviase.co.id/node/437629. Diunduh 4 Mei 2011

Anonim, 2011. Pengembangan Apel Tropis di Indonesia.

http://foragri.blogsome.com/pengembangan-apel-tropis-di-indonesia/. Diunduh 3 Oktober 2011.

Ariffin, 2003. Dasar Klimatologi. Unit Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Rineka Cipta. Jakarta

Ariyadi Y Bambang, 2006. Analisis kelembagaan Pemasaran Apel Organik di Malang Raya. Jurnal Humanity, Vol 2 (2006)

(12)

Ariyanto Shodiq.E, 2010. Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Kacang Hijau (Phaseolus radiatus l.) di Lahan Kering. Jurnal ISSN : 1979-6870.

Daniel Moehar, 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Haeruman Herman, 2009. Perspektif Kebijakan Terkait perubahan Iklim dan Dampaknya Terhadap Ekonomi. Jurnal Ekonomi Lingkungan. Vol.13/No.1/2009.

Marpaung Handoko, 1995. Klimatologi Dasar. Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsur-Unsur Iklim. Edisi Kedua. Pustaka Jaya. Jakarta

Husein Umar, 1999. Metode Penelitian Sosial. LP3ES. Jakarta

Irianto Gatot, 2009. Antisipasi Litbang Serealia Dalam Menghadapi Dampak Pemanasan Global Guna Mendukung Kemandirian Pangan. Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009. ISBN :978-979-8940-27-9.

Johnson Doyle P, 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jilid II. Diindonesiakan oleh Robert M.Z. Lawang. Gramedia. Jakarta.

Kurniawati Fenny, 2011. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pendapatan dan Faktor-Faktor Penentu Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim. Skripsi. Departemen Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Sartono dkk, 2009. Kajian dan Sosialisasi Perubahan Iklim Serta Antisipasi Dampaknya. Laporan Kegiatan Penelitian. http.www. dirgantara-lapan.or.idmoklimexsumaryKajian%20dan%20Sosialisasi%20Perubahan %20Iklim%20 dan%20 Antisipasi%20Dampaknya.pdf.

Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Edisi ketiga. LP3ES. Jakarta

(13)

Ningsih Gumoyo Mumpuni, 2009. Analisis Kelayakan Finansial dan Sebsitivitas Usaha Tanaman Apel di Malang Raya. Publikasi Ilmiah. Lembaga Penelitian. Universitas Muhammadiyah Malang.

Pappas James L dan Hirschey Mark, 2003. Ekonomi manajerial. Edisi Kedelapan. Binarupa Aksara. Indonesia.

Pasaribu M Sahat dkk, 2008. Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani di Daerah Marginal Terhadap Perubahan Iklim. Laporan Akhir Penelitian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Departemen Pertanian.

Prihatman Kemal, 2000. Apel ( Malus Sylvestris). Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan. BAPPENAS.

Purwanti Sri, 2003. Pemasaran Buah apel di Dalam Negeri.

http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pemasaran-buah-apel-di-dalam-negeri-0. Diunduh 2 Januari 2012.

Setyawan A, 2011. Apel Bisa menghilang dari Malang. Kompas.com. Diunduh 7 April 2011.

Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soekanto Soeryono, 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta.

Sunarjono Hendro, 2003. Ilmu Produksi Tanaman dan Buah-buahan. Penebar Swadaya. Jakarta.

(14)

Susandi Armi, 2005. Bencana Perubahan Iklim Global dan Proyeksi Perubahan Iklim Indonesia. Jurnal Teknik Lingkungan. Oktober 2005. ITB. Bandung.

Surmaini Elza dkk, 2011. Upaya Sektor Pertanian Dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Jurnal Litbang Pertanian 30(1),2011.

Trisno Iwan, 2011. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi Tanaman Pangan. Hasil Dewan Riset Daerah Kantor Penelitian dan Pengembangan

Kabupaten Pati.

http://litbang.patikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article

&id=111:dampak-perubahan-iklim-terhadap-produksi-tanaman- pangan&catid=124:dampak-perubahan-iklim-terhadap-produksi-tanaman-pangan&Itemid=109. Diunduh 27 Oktober 2011.

Triyanto Joko, 2006. Analisis Produksi Padi di Jawa Tengah. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Semarang.

Wajih Shiraz A., 2009. Pertanian Adaptif di Daerah Banjir. Salam. 26 Januari 2009.

Wiyono Suryo, 2007. Perubahan Iklim Pemicu Ledakan Hama dan penyakit.

Tulisan ini berdasarkan hasil focus group discussion dan verifikasi lapangan langsung di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Yogyakarta dalam Safari Gotong Royong Klinik Tanaman Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Nastari Bogor Tahun 2007.

World Bank, 2010. Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim. Policy Brief. World Bank.

(15)
(16)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan, kenaikan muka air laut, dan suhu udara,serta peningkatan kejadian iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan merupakan beberapa dampak serius perubahan iklim yang dihadapi Indonesia (World Bank, 2007). Menurut hasil penelitian, suhu udara di Indonesia telah meningkat sejak tahun 1900 dan terjadi sepanjang musim. Sementara itu perubahan cuaca dan musim ditandai oleh peningkatan curah hujan disatu wilayah, sedangkan di wilayah lain terjadi pengurangan curah hujan sebesar 2-3% (Hulme and Sheard, 1999 dalam Susandi, 2005). Akibatnya kekeringan ataupun banjir lebih sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

(17)

buah-buahan seperti apel.

Apel sebagai salah satu ikon kota Malang sangat sensitif terhadap perubahan suhu, kelembaban dan curah hujan terutama pada saat pembungaan. Jika curah hujan tinggi pada saat pembungaan maka bunga akan mengalami keguguran, sehingga pembentukan buah akan menurun (Prihatman, 2000). Tanaman apel juga sangat rentan terhadap penyakit jika kelembaban tinggi baik pada saat pembungaan maupun pembuahan. Oleh sebab itu jika terjadi perubahan cuaca maupun serangan hama dan penyakit, maka peluang gagal panen semakin besar sehingga produksi akan turun drastis.

Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi penurunan produksi apel di Kota Malang Raya yang memiliki 2 sentra apel yaitu Batu dan Poncokusumo. Menurunnya produksi apel disebabkan banyak petani yang gagal panen akibat perubahan cuaca. Hasil panen saat ini jauh dari hasil panen saat kondisi cuaca normal. Petani apel menilai bahwa kegagalan panen beberapa tahun ini disebabkan terjadinya hujan yang terus menerus (Setiawan, 2011). Produksi 1 hektare lahan apel, seharusnya mampu menghasilkan setidaknya 4 ton hingga 6 ton apel untuk sekali panen. Namun saat ini, hanya mampu menghasilkan 70 kilogram hingga 2 ton. Penurunan produksi apel disebabkan perubahan iklim yang terjadi saat ini. Kemarau basah yang membuat produksi apel terus merosot berimbas pada kelangkaan buah apel sehingga terjadi kenaikan harga buah apel dipasaran hingga 20 persen, namun biaya produksi semakin meningkat pula ( Ainun.Y, 2010).

(18)

per hektare lahan untuk sekali penyemprotan, kini butuh 250 mililiter pestisida per hektar lahan untuk sekali semprot (Anonim, 2010). Wiyono (2007) menyatakan bahwa perubahan iklim akan berpengaruh pada populasi dan serangan hama dan penyakit akibat perubahan suhu, kelembaban dan intensitas sinar matahari. Suhu rata-rata bumi yang meningkat sehingga kondisi dataran tinggi menjadi lebih hangat dapat mempengaruhi baik jenis maupun intensitas

serangan hama dan penyakit. Fakta tersebut menunjukkan adanya kaitan

perubahan iklim seperti peningkatan suhu dengan masalah hama dan penyakit

di Indonesia. Masalah lain yang terkait dengan pengendalian hama dan penyakit adalah tingginya harga pestisida saat ini. Kondisi perekonomian di Indonesia yang kurang stabil mengakibatkan kenaikan harga barang, baik sarana produksi

pertanian maupun bahan pokok. Hal ini menambah beban berat bagi petani,

sehingga petani lebih mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi

kebutuhan pokok dibandingkan membeli saprodi.

Apabila biaya produksi tinggi sementara panen menurun, akan berdampak pada pendapatan petani yang akan mengalami penurunan. Kondisi ini akan menyulitkan petani mendapatkan modal untuk musim selanjutnya. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, tidak menutup kemungkinan petani akan merubah komoditas usahataninya bahkan beralih ke sektor lain. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini bahwa di wilayah Poncokusumo mulai banyak petani yang mengalihkan usahataninya ke komoditas lain yaitu bunga krisan. Kumbung-kumbung bunga telah banyak berdiri di Poncokusumo yang menunjukkan ketertarikan yang tinggi para petani terhadap usahatani bunga krisan (Anonim, 2011).

(19)

wilayah Poncokusumo bukan lagi sebagai sentra apel terbesar di Kabupaten Malang dan buah apel sebagai ikon Kota Malang lambat laun dapat mengalami kepunahan. Padahal menurut Firmansyah (1998) sub hortikultura khususnya buah sangat penting untuk dikembangkan lebih lanjut karena baik dari sisi supply maupun sisi demand masih jauh ketinggalan pengembangannya dibandingkan dengan sub sektor pertanian lainnya. Potensinya sangat besar dan dapat diandalkan sebagai salah satu kegiatan ekonomi produktif dalam memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi pertanian.

Besar kecilnya dampak perubahan iklim terhadap pertanian sangat bergantung pada tingkat dan laju perubahan iklim di satu sisi serta sifat dan kelenturan sumber daya dan sistem produksi pertanian di sisi lain. Oleh sebab itu petani harus lebih peka dan lebih cerdik dalam mengelola usahataninya. Mereka harus bisa menyesuaikan sistem produksinya dengan beradaptasi dengan kondisi iklim yang tidak menentu. sehingga kehilangan hasil produksi dapat diminimalisir. Melihat kondisi tersebut, maka penelitian ini diarahkan untuk mengkaji sosial ekonomi perubahan iklim terhadap pengembangan usaha apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.

1.2.Rumusan Masalah

Penurunan produktivitas apel di Poncokusumo telah membawa dampak yang besar bagi perekonomian masyarakat setempat. Daerah Poncokusumo yang dulunya terkenal sebagai sentra apel dan sebagian besar masyarakatnya dimakmurkan oleh hasil pendapatan apel, kini menjadi daerah tertinggal dengan angka tingkat kemiskinan meningkat dari 1,5 % menjadi 15 % (Zaini, 2011).

(20)

suhu udara yang fluktuatif sangat mengganggu pertumbuhan apel yang dikenal sangat rentan terhadap perubahan iklim dan serangan hama maupun penyakit. Didukung kondisi harga pupuk dan pestisida yang semakin hari semakin meningkat menyebabkan para petani harus mengeluarkan biaya produksi yang cukup tinggi, sementara hasil produksi cenderung menurun.

Kurangnya pemahaman petani terhadap perubahan iklim juga sangat berpengaruh pada penurunan produktivitas apel. Petani dengan pemahaman yang kurang terhadap perubahan iklim diduga akan bersifat pasif dan tidak melakukan adaptasi, sedangkan petani dengan tingkat pemahaman lebih tinggi akan cenderung melakukan adaptasi.

Berdasarkan pokok-pokok masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana perubahan iklim (suhu, kelembaban, curah hujan) berperan terhadap produktivitas apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.

2. Faktor sosial apa saja yang berperan dalam pengembangan usaha apel di wilayah Poncokusumo saat ini.

3. Faktor ekonomi apa saja yang berperan dalam pengembangan usaha apel di wilayah Poncokusumo saat ini.

4. Bagaimana adaptasi yang dilakukan petani apel terhadap perubahan iklim.

1.3. Tujuan Penelitian

(21)

Poncokusumo Kabupaten Malang serta upaya adaptasi yang dilakukan petani terhadap perubahan iklim.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoritis (Keilmuan)

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang kondisi sosial ekonomi pada usaha apel akibat perubahan iklim.

b. Penelitian ini dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya tentang dampak perubahan iklim di bidang pertanian khususnya tanaman apel.

1.4.2. Kegunaan Praktis (Guna Laksana)

1. Diharapkan Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada petani Apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang tentang dampak perubahan iklim terhadap usaha apel dan upaya-upaya adaptasi yang dapat dilakukan. 2. Bagi para pengambil kebijakan di bidang pengembangan pertanian di

Wilayah Kabupaten Malang, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam memutuskan program-program pengembangan budidaya apel selanjutnya.

1.5. Definisi Istilah

Beberapa definisi dan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan (UU no.31 tahun 2009).

(22)

atmosfer yang dinyatakan dengan satuan 0C (Handoko, 1994).

c. Kelembaban adalah kandungan uap air di atmosfer dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dengan persen (%) (Ariffin, 2003).

d. Curah Hujan adalah jumlah atau volume air hujan yang tercurah di permukaan bumi dan dinyatakan dengan satuan milimeter (mm) (Ariffin, 2003).

e. Produktivitas adalah banyaknya hasil (output) yang diperoleh akibat penggunaan beberapa input yang dihitung per satuan pohon dan dinyatakan dengan kilogram per pohon (kg/pohon) .

f. Adaptasi adalah suatu proses tindakan yang dilakukan petani sendiri untuk mengatasi permasalahan yang dirasakannya akibat perubahan iklim yang mengganggu aktivitas usahataninya (Kurniawati, 2011) g. Faktor sosial adalah faktor-faktor yang terkait dengan individu petani

yaitu tingkat pendidikan, luas lahan dan status kepemilikan lahan. h. Faktor ekonomi adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan biaya

Referensi

Dokumen terkait

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Sifat dari kedaulatan ini adalah tunggal yang berarti hanya negaralah yang memiliki, tidak ada kekuasaan lain yang berhak memiliki; asli maksudnya tidak berasal

Menurut Houglum (2005), prinsip rehabilitasi harus memperhatikan prinsip- prinsip dasar sebagai berikut: 1) menghindari memperburuk keadaan, 2) waktu, 3) kepatuhan, 4)

Sehubungan dengan masalah tersebut hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut “ Rasio Keuangan Dapat Digunakan untuk Memprediksi Laba Perusahaan di

Masalah penelitian ini dibatasi pada bagaimana pengaruh proses puffing menggunakan microwave terhadap mutu produk akhir biji hanjeli yang dihasilkan, melakukan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur, pendidikan, sosial ekonomi, dan pengetahuan akseptor KB dengan pemilihan kontrasepsi MOP di Dusun Tekhelan Desa Batur

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan melakukan penelitian berkaitan dengan upaya meningkatkan keterampilan sikap lilin dalam senam lantai dengan

 Panteisme : Panteisme, berasal dari kata pan (seluruh) dan teisme (paham ketuhanan), suatu kepercayaan bahwa Tuhan berada dalam segala sesuatu, dan bahwa segala sesuatu adalah