• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kualitas Penanganan Kredit Bermasalah Pada PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kualitas Penanganan Kredit Bermasalah Pada PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA PT BANK SUMUT MEDAN CABANG ISKANDAR MUDA

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh:

FLORENTINA SURBAKTI 122101072

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Programm Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : FLORENTINA BR SURBAKTI

NIM : 122101072

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : ANALISIS KUALITAS PENANGANAN KREDIT

BERMASALAH PADA PT BANK SUMUT MEDAN CABANG ISKANDAR MUDA

Tanggal :……….2015 DOSEN PEMBIMBING

Inneke Qamariah Lubis, SE, M.Si. NIP. 19830720200642003

Tanggal :………2015 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, Msi. NIP. 197411232000122001

Tanggal :………2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)

i

Puji dan Syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Kualitas Penanganan Kredit Bermasalah pada PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda“. Tugas akhir ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III Program Studi Manajemen Keuangan di Universitas Sumatra Utara.

Terselesainya tugas akhir ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada:

1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara.

2. Ketua Program Studi DIII-Manajemen keuangan, Ibu Dr, Yeni Absah, SE, M.Si.

3. Ibu Inneke Qamariah Lubis, SE, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing penulis hingga menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Kepada Bapak dan Ibu Dosen serta para Staff karyawan Universitas Sumatra Utara.

5. Kepada Bapak T. Ade Maulanza, selaku Pimpinan Cabang PT Bank SUMUT Medan.

(4)

ii

8. Kepada ayahanda tersayang P. Surbakti dan Ibunda tercinta S. Br Tarigan yang selalu memberikan semangat serta kasih sayang dan doanya.

9. Kepada adek saya Pengawalta Surbakti dan Salbina Br Surbakti yang tercinta yang selalu memberikan saya semangat dan doa

10. Kepada bang Arjuna Barus dan kak Tirza Br Sembiring Colia, kak Desi yang selalu memberikan semangat kepada penulis

11. Kepada bang Basri Sembiring yang selalu memberikan semangat dan doanya kepada penulis.

12. Kepada sahabat saya,Siti Nurbaya Sitohang, Meiria Primsa Sitepu, Mauliani Sitorus dan semua teman-teman saya anak Grup B.

13. Dan juga kepada adik-adik yang saya sayangi yang ada di Kampus Universitas Sumatra Utara.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang demi menyempurnakan Tugas Akhir ini dan Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2015 Penulis

(5)

iii

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda 6 1. Fungsi, Visi, Misi dan Statement Budaya PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda ... 7

B. Struktur Organisasi PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda. ... 10

C. Tugas Setiap Bagian PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda. ... 12

D. Jaringan Usaha PT Bank Sumut medan Cabang Iskandar Muda . 24 E. Kinerja Usaha ... 24

E. Prinsip-prinsip pemberian kredit ... 34

F. Penggolongan Kualitas Kredit ... 37

G. Kredit Bermasalah ... 38

H. Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah ... 39

I. Analisis Kualitas Penanganan kredit Bermasalah Pada PT Bank SumutMedan Cabang Iskandar Muda ... 41

J. Sikap Pihak Bank Dalam Menangani Sebuah Permasalahan dalam Memberikan Pinjaman Kepada Debitur ... 49

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52

(6)

iv

(7)

v

(8)

1 A. Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu organisasi di mana sumber daya, seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Suatu perusahaan perlu mengelola dan menjaga likuiditasnya dengan baik, sebab hal tersebut akan mencermin kredibilitas perusahaan baik terhadap para pemasuk maupun kreditur. Jika keadaan likuiditas perusahaan tidak baik, maka proses kegiatanperusahaan akan terganggu.

(9)

dan dokumentasi perkreditan yang teratur dan lengkap, semuanya itu bertujuan agar kredit yang disalurkan tersebut dapat kembali tepat pada waktunya sesuai perjanjian kredit yang meliputi pinjaman pokok dan bunga. Sektor perbankan mempunyai peranan penting yang strategis dalam membiayai kegiatan usaha produktif yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan dan pembangunan perekonomian nasional. kegiatan perekonomian merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembangunan nasional karena perekonomian merupakan tulang punggung pembangunan nasional. Agar dapat merealisasikan hal tersebut, maka sangat diperlukan penyempurnaan terhadap sistem perbankan yang dilakukan secara bertahap dan menyeluruh.

Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito.Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Di samping itu,bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau benuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

(10)

perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan.

Kredit yang diberikan oleh bank mangandung resiko, maka dalam pelaksanaannya bank senantiasa ingin mendapatkan kepastian bahwa kredit yang di berikan tersebut dipergunakan sesuai kebutuan dan tujuan serta dapat kembali dengan aman. Oleh karena itu untuk memperkecil resiko yang akan di hadapi, sebelum memberikan kredit bank harus memperoleh keyakinan atas kemampuan nasabah untuk melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang disepakati. maka keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya merupakan jaminan kepercayaan (materiil). Tetapi dalam masalah perkreditan ,tidak selalu berjalan dengan lancar dan baik seperti yang diharapkan. Suatu saat pihak bank mengalami kesulitan meminta angsuran dari pihak debitur karena suatu hal. Seandainya terjadi hal yang demikian maka pihak bank tidak boleh begitu saja memaksakan kepada debitur untuk segera melunasi utangnya.Bagaimana pun juga pihak debitur berkewajiban mengembalikan kredit yang telah diterimanya berikut dengan bunga sesuai yang tercantum dalam perjanjian tersebut. Sehingga penyaluran kredit harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian melalui analisa yang akurat dan mendalam, penyaluran yang tepat,pengawasan dan pemantauan yang baik,perjanjian yang sah dan memenuhi syarat hukum,pengikatan jaminan yang kuat dan dokumentasi perkreditan yang teratur dan lengkap.

(11)

lancar, diragukan dan macet,dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan langkah-langkah yang rasional dalam penyelesaiannya. Penyebab kredit bermasalah tidak hanya bertumpu pada faktor nasabahnya saja tetapi faktor internal dan faktor eksternal juga dapat menyebabkan kredit bermasalah. Penanganan kredit bermasalah dapat dilakukan dengan cara preventif dan represif.

Kualitas penanganan kredit bermasalah pada bank harus dikelola dengan menerapkan prinsip penilaian 6C, untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan kredit tersebut yang telah diberikan kepada debitur.Dalam perkembanganya kualitas atau kolektibilitas kredit yang telah diberikan tidak selalu lancar, kurang lancar, diragukan, bahkan macet. Didalam perbankan upaya yang perlu dilakukan untuk meminimalkan kredit bermasalah dengan memonitoring performance baik jumlah debitur dan baki debet kredit bermasalah.

PT. Bank Sumut medan cabang Iskandar muda sebagai objek peneliti penulis merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan. Dimana sebagian sahamnya dimiliki pemerintah propinsi Sumatra utara dan pemerintah kota Medan, memberikan pelayanan perbankan diwilayah Sumatra utara. Berbagai jasa pelayanan perbankan telah dilaksanakan oleh bank sumut dalam upaya penigkatan kualitas, penanganan kredit bermasalah.

B. Rumusan Masalah

(12)

a. Bagaimana tindakan analisis kualitas penanganan kredit angsuran lainya (KAL)yang bermasalah pada PT.Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda.

b. Bagaimana sikap pihak bank dalam menangani sebuah permasalahan dalam memberikan pinjaman kepada debitur.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

a. Untuk mengetahui tindakan penanganan kredit angsuran lainnya (KAL) yang bermasalah pada PT. Bank sumut medan Cabang Iskandar muda.

b. Untuk mengetahui sikap bank yang akan terjadi jika pihak bank memberikan pinjaman kepada debitur.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai berikut :

a. Bagi peneliti, sebagai bahan untuk wawasan anatara teori dengan praktik. b. Bagi PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda, penelitian ini dapat

memberikan.

(13)

6 A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU), yang sekarang dikenal dengan nama Bank SUMUT merupakan bank devisa yang berkantor pusat di jalan Iskandar Muda No. 49 Medan.

Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (BPDSU) didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Roesli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan modal dasar pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatra Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se sumatera Utara.

Sejalan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus diubah dari PD (Perusahaan Daerah) menjadi PT (Perseroan Terbatas).Tujuan perubahan bentuk hukum BPDSU tersebut agar saham, selain Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat masuk untuk pengembangan di kemudian hari.

(14)

Pendirian Alina Hanum Nasution, S.H. Dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C -8224 HT. 01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 Milyar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar.

Laju pertumbuhan Bank Sumut semakin menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dilihat dari kinerja dan prestasi yang diperoleh dari tahun ke tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 Trilyun pada tahun 2009 dan menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014, tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lain seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Trilyun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95 Trilyun.

B. Fungsi, Visi, dan Misi PT Bank SUMUT a. Fungsi

(15)

pemegang kas derah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum pada Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998.

Visi

Visi dari PT Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk membantuk dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagi salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan tarf hidup rakyat.

Misi

Misi dari PT. Bank SUMUT adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

C. Statement Budaya Perusahaan pada PT Bank SUMUT

Statement Budaya Perusahaan atau sering dikenal dengan nama Motto dari PT Bank SUMUT adalah “Memberikan Pelayanan TERBAIK”.

Makna dari TERBAIK yaitu : Berusaha untuk selalu Terpercaya

Energik didalam melakukan setiap kegiatan Senantiasa bersikap Ramah

Membina Hubungan secara Bersahabat

Menciptakan suasana yang Aman dan nyaman Memiliki Integritastinggi Integritas tinggi

(16)

D. Logo dan Makna dari Logo Bank SUMUT Logo PT Bank SUMUT 2.1

Sumber : PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda, 2015

Makna Logo PT. Bank Sumut

Kata kunci dari logo PT Bank SUMUT adalah SINERGY yaitu kerjasama yang erat sebagai langkah lanjut dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, berbekal kemauan keras yang didasari dengan profesionalisme dan memberikan pelayanan yang terbaik.

Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait bersinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal “SUMUT”.Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank Sumut.Warna Orange sebagai symbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportuf dan profesional sebagaimana misi Bank Sumut.

(17)

lebih mengedepankan Sumatra Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membenarkan Sumatera Utara.

E. Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda

PT Bank SUMUTCabang Medan Iskandar Muda digolongkan kepada Kantor Cabang Kelas Dua.Struktur organisasi merupakan mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan yang berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status atau pun orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut.

(18)
(19)

F. Tugas Setiap Bagian PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda

a. Pemimpin Cabang

1. Memimpin, mengkoordinir, membimbing,dan mengawasi sertamelakukan penilaian terhadap kinerja pejabat dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang.

2. Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepadanasabah,penggunaan teknologiinformasi,administrasi kredit, pengelolaanlikuiditas serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

3. Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana,penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan kebijakan direksi pada rencana kerja bank serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

4. Membimbingdan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan,jangka menengah danjangka panjang untuk diajukan kepada direksi dan.Membimbing dan mengarahkanpenyusunan rencana kerja tahunan,jangka menengah dan jangka panjang untuk diajukan kepada direksi dan selanjutnya menyusun action plan, melakukan koordinasi atas pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui Direksi.

(20)

6. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana dan pengusaha-pengusahaswasta,pemerintah danyayasan-yayasan.

7. Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Membimbing mengarahkan dan memonitor upaya-upaya penyelesaian kredit non lancar.

9. Mengelola dan mengamankan kunci pintu kluis penyimpanan uang dan penyimpanansurat berharga dansurat barang jaminan kredit sertaseluruh inventaris kantor.

10. Menyelenggarakan acara serah terima jabatan dan pengambilan sumpah pejabat struktural di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku.

11. Mengadakan rapat-rapa tuntuk meningkatkan performance Cabang,pelayanan kepada nasabah, kebersihan dan kerapian kantor dan pengamanan seluruh harta benda perusahaan.

12. Melakukan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas Kantor Cabang.

13. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya

b. tugas Wakil Cabang

1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibagian tugasnya.

(21)

3. Membantu Pemimpin Cabang dalam membimbing dan mengawasi seluruh pekerjaan staf dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang.

4. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengevaluasi dan meningkatkan performance Kantor Cabang.

5. Melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah.

6. Mengkoordinir penyusunan usulan rencana kerja dari unit kerja yang dibawahi.

7. Sebagai salah satu Ketua atau anggota Komite Pemutus Kredit Kantor Cabang sesuai dengan batas kewenangannya.

8. Mengkoordinir dan memeriksa pembuatan laporan-laporan, analisa serta memberikan saran antisipasi untuk tindak lanjutnya.

9. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan operasional Kantor Cabang termasuk Kantor Kas dan Kas Mobil.

10. Mengatur kebutuhan likuiditas Kantor Cabang setiap harinya.

11. Membantu Pemimpin Cabang dalam menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana.

12. Mengawasi penggunaan seluruh harta benda yang berada dilingkungan Kantor Cabang.

13. Memeriksa dan meneliti bilyet deposito dan sertifikat deposito serta surat berharga sesuai ketentuan yang berlaku.

14. Memeriksa kebenaran lampiran neraca dan saldo rekening.

c. Pemimpin Divisi Pengawasan

(22)

2. Membantu Pemimpin Cabang dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan transaksi dan administrasi.

3. Melakukan pemeriksaan dan kebenaran transaksi dan verifikasi nota serta memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Memberitahukan segera kesalahan transaksi atau kekurangan persyaratan administrasi kepada kepala unit terkait untuk diperbaiki atau dilengkapi. 5. Melaporkan segera kepada Pemimpin Cabang atas penyimpangan

transaksi yang ditemukan untuk segera diambil pindahkan dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

6. Membuat laporan hasil temuan penyimpangan kegiatan operasional Kantor Cabang kepada Pemimipin Cabang dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan dan kepada Seksi Terkait.

7. Membuat catatan atas setiap kesalahan dan penyimpangan yang terjadi,baik jenis maupun petugas dan pejabat yang melakukan dan secara rutinsetiap bulan dilaporkan kepada Pemimmpin Cabang dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

d. Pemimpin Seksi Operasional

1. Mengatur, membimbing, mengarahkan dan mengawasi pegawai-pegawaidi seksinya dalam melaksanakan tugasnya.

2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Pemimpin Cabang tentang langkah- langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya. 3. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan

(23)

Kliring,Pelaksana Verifikasi, Pelaksana Akuntansi IT & Laporan, Pelaksana Umum & Kepegawaian serta Pelaksana Administrasi Kredit. 4. Mengajukan usulan rencana kerja, anggaran tahunan dan action program

untuk Seksi Operasional.

5. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengiriman uang, pembebanan biaya,test key dan mensahkannya.

6. Memeriksa kebenaran posting transaksi seluruh kegiatan di seksinya yang diinput ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.

7. Menerima, memproses dan memeriksa bukti sehubungan dengan transfer/ inkasso / LLG (Lalu Lintas Giro).

8. Memeriksa warkat-warkat yang akan dkliringkan dan Daftar Warkat Kliring.

9. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening-rekening nasabah yang berhubungan dengan seksinya.

10. Mengadministrasikan daftar warkat yang akan dkliringkan dan daftar warkat pemindah bukuan.

11. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.

12. Memeriksa dan mengawasi input data warkat-warkat kliring ke computer Sistem Otomasi Kliring Lokal (SOKL).

13. Memeriksa neraca kliring, laporan–laporan dan peralatan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.

(24)

15. Mengawasi dan memeriksa follow up surat–surat masuk dan keluar,baik dari ekstern maupun intern.

16. Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan gedung / inventaris dankeamanan kantor.

17. Mencetak rekap mutasi gabungan serta posisi Neraca dan Laba Rugi harian untuk disampaikan ke unit yang memerlukan sesuai ketentuan yang berlaku.

18. Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta mencocokkannya dengan Neraca.

19. Mencetak rekening giro/kredit dan seluruh data yang dibutuhkan untuk keperluanlaporan,pengarsipan dan lainnya serta mendistribusikannya keseluruh unit yang memerlukan.

20. Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayarpada akhir tahun buku.

21. Menyusun laporan-laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan untuk kepentingan intern dan ekstern .

e. Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah

1. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga likuiditas tidak terganggudalam rangka mengoptimalkan rentabilitas.

2. Mengelola dana Pemerintah Daerah dan menjaga agar tidak beralih kebank lain.

(25)

4. Mengawasi dana tunai yang dikuasai para teller agar tetap dalam batasyang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.

5. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Opersional Prosedur di lingkungan kerja seksi pelayanan nasabah.

6. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai dilingkungan seksi pelayanan nasabah.

7. Mengawasi pelaksanaan standart layanan Bank SUMUT oleh pegawai dilingkungan seksi pelayanan nasabah.UniversitasSumatera Utara 8. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di lingkungan

seksi pelayanan nasabah.

9. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris untuk seksi pelayanan nasabah yang akan dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahun bank.

10. Menyusun program kerja seksi pelayanan nasabah sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

11. Menindak lanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)/Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang.

12. Memeriksa status calon nasabah simpanan giro dalam daftar hitam Bank Indonesia.

(26)

14. Melayani penjualan blangko Cek dan Bilyet Giro dan membebankan biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya–biaya lainnya yang berhubungan dengan pembukuan dan penutupan rekening.

15. Membuat referensi bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

f. Pemimpin Analisis Penyelamatan Kredit (APK).

1. Mengawasi dan mengkoordinir seluruh kegiatan operasional di Seksi Penyelamatan Kredit.

2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentangl angkah-langkahyang perlu diambil dibidang tugasnya.

3. Membuat rencana kerja, anggaran tahunan dan action program dari Seksi Penyelamatan Kredit.

4. Membantu Pemimpin Cabang dalam penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan restrukturisasi kredit.

5. Melakukan wawancara investigasi dan negoisasi sehubungan dengan restrukturisasikredit.

(27)

7. Mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap triwulan dan menghitung kembali kerugian yang terjadi serta melaporkannya ke Divisi Penyelamatan Kredit.

8. Menyusun jadwal kunjungan Tim Penyelamatan Kredit dan mengkoordinir penagihan tunggakan kredit.

9. Mengupayakan jalan keluar penyelamatan dan pelunasan tunggakan kredit.

10. Membuat laporan hasil penagihan kredit non lancar dan laporan–laporan lain yangsehubungan dengan seksi penyelamatan kredit.

11. Membuat surat peringatan dan surat panggilan kepada debitur kredit nonlancar.

12. Menata dan mengarsipkan dengan baik seluruh surat masuk dan surat keluar sehubungan dengan Seksi Penyelamatan Kredit.

13. Melakukan evaluasi atas kredit yang menjadi non performing agar diketahui penyebab terjadinya kredit menjadi nonperforming.

14. Mempersiapkan surat pengajuan penagihan dan penyelamatan kredit bermasalah kepada BUPLN atas izin Kantor Pusat.

g. Pemimpin Seksi Pemasaran

1. Memasarkan produk dana, kredit, jasa dan layanan syariah (office channeling) sesuai rencana kerja bank.

2. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi. 3. Meninjau lokasi usaha dan proyek yang akan dibiayai.

(28)

6. Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha,keaslian surat barangagunan dan keaslian Surat Perintah Kerja (SPK) maupun kontrak kerja pada instansi yang berwenang.

7. Membuat undangan rapat anggota pemutus kredit.

8. Membuat surat persetujuan dan penolakan pemberian kredit.

9. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur di lingkungan seksi pemasaran.

10. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di lingkungan seksi pemasaran.

11. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pegawaidi lingkungan seksi pemasaran.

12. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai dilingkungan seksi pemasaran.

13. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pemasaran untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan bank.

14. Menyusun program kerja seksi pemasaran sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

15. Menindak lanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksa Internak (SPI) serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang.

(29)

17. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Pemimipin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

18. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan bank baik saatini maupun masa yang akan datang.

19. Membuat laporan terkait operasional seksi pemasaran sesuai ketentuan yang berlaku .

h. Pelaksana Teller

1. Menginput semua transaksi harian ke computer.

2. Melayani penyetoran waktu/uang tunai dan pengambilan uang tunai setiap hari.

3. Meneliti dan bertanggung jawab atas keabsahan uang, warkat/sliptransaksi dan tandatangan dari nasabah.

i. Pelaksana Transfer/Inkaso/Pajak

1. Melaksanakan tugas-tugas Transfer / Inkaso / Pajak dan bertanggung jawab langsung kepada KAP.

2. Mengingat transaksi Transfer / Inkaso / Pajak secara teliti.

3. Memelihara semua warkat inkaso dan pajak uang yang telah diterima dengan baik dan dijalankan sesuai instruksi yang ada.

j. Pelaksana Vertikal/Checker

(30)

2. Memeriksa dan bertanggung jawab atas semua transaksi yang berhubungan dengan teller, baik validasi, keabsahan warkat, biyet deposito serta nota-nota cabang Pelaksana Kliring

1. Melaksanakan tugas-tugas kliring dan tanggung jawab langsung kepada KAP.

2. Menyelesaikan tugas-tugas kliring sesuai dengan peraturan Perusahaan. 3. Wajib meneliti kembali keabsahan atas semua warkat yang akan

dikliringkan atau diinkasokan. k. Pelaksana Umum Dan Kepegawaian

1. Mengkoordinir seluruh bawahannya agar bekerja sesuai dengan ketentuan peraturan perusahaan.

2. Menginventariskan peralatan kantor yang ada pada perusahaan. l. Pelaksana Administrasi Kredit

1. Mengadministrasikan san membuat slip pedropingan fasilitas pinjaman atau danaberdasarkan informasi dari accountofficer.

2. Membebankan biaya administrasi dan biaya provisi jaminan. 3. Meminta dan menghitung bunga pinjaman.

4. Menata administrasi kredit. m. Kontrol Intern

1. Melakukan pengawasan control terhadap pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan.

2. Menyimpan dan memelihara file-file (arsip) bukti - bukti transaksi. 3. Melakukan pangawasan secara Intern (Intern Control).

(31)

n. Jaringan Usaha Saat ini PT.Bank SUMUT

memiliki jaringan outlet pelayanan sebanyak 460 unit di seluruh daerah Sumatera Utara dan Jakarta yang terdiri dari :

1. Unit Kantor Pusat, 1 Unit Kantor Cabang Utama,30 Unit KC Konvensional, 5 Unit KC Syariah, 103 Unit KCP Konvensional, 17 Unit KCP Syariah, 12 Unit Kantor Kas, 23 Unit Kas Mobil, 35 Unit Payment Point, 233 Unit ATM.Salah satunya jaringan PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda yang telah berkembang dengan pesat. o. Kinerja Usaha

Kinerja usaha terkini di bagian pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda semakin meningkat, ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah nasabah yang ingin mendapatkan kredit. Hal ini sangat menguntungkan bagi pihak PT.Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda dalam menjalankan bisnisnya PT.Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda percaya bahwa kerja belum selesai danbertekad untuk melanjutkan upaya dalam meningkatkan kemampuan dan mendorong inovasi demi memperkokoh posisi. Serta lebih mempercepat kemajuan demi mencapai visi PT. Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda, yakni menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhn perekonomian,pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

p. Rencana Usaha

(32)
(33)

26 A. Pengertian kredit

Kredit berasal dari bahasa yunani, credere, yang berarti kepercayaan.Dengan demikian istilah kredit memiliki arti khusus, yaitu meminjam uang (atau penundaan pembayaran).Apabila orang mengatakan membeli secara kredit maka hal itu berarti si pembeli tidak harus membayarnya pada saat itu juga.

Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok - pokok perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah

“penyediaan uang atau tagihan - tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam - meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utang – utang setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan”.

Menurut Rivai dan Permata (2006:4), Kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak (kreditor/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah ataupenggutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.

B. Unsur-unsur Kredit

(34)

memberikan pinjaman kepada debitur dimana dibitur akan mengembalikan pinjaman beserta bunga yang harus dibayarnya kepada kreditur pada jangka waktu yang telah disepakati.

Menurut Rivai dan permata(2006:5),unsur-unsur kredit terdiri atas:

1. Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (nasabah. Hubunganya pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan.

2. Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas credit rating penerima kredit.

3. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. 4. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada

penerima kredit.

5. Adanya unsur waktu (time element). Unsur waktu merupakan unsure essensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu, baik dilihat dari pemberi kredit maupun dilihat dari penerima kredit. Misalnya, penabung memberikan kredit sekarang untuk konsumsi lebih besar di masa yang akan datang. Produsen memberikan kredit karena adanya jarak waktu antara produksi dan konsumsi.

(35)

pihak kreditur, antara lain berupa pemberian kredit yang dari semula dimaksudkan oleh pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dijaminkan.

7. Adanya unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi kredit. Bagi pemberi kredit, bunga tersebut terdiri dari berbagai komponen seperti biaya modal (cost of capital), biaya umum (overhead cost),risk premium, dan sebagainya. Jika credit rating penerima kredit tinggi, risk premium dapat dikurangi dengan safety discount.

C. Tujuan dan Fungsi Kredit

Menurut Rivai Permata Veithzal (2006:6), tujuan kredit adalah :

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memproleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur keuntungan (profitability)dari suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberi kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.

(36)

dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembalianya sehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.

Selain itu, ada tiga pihak/pelaku utama yang terlibat dalam setiap pemberian kredit sehingga dalam pemberian kredit akan mencakup pula pemenuhan tujuan ketiga pelaku utama tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Bank (Kreditur)

a. Penyaluran/pemberian kredit merupakan bisnis utama dan terbesar hampir pada sebagian besar bank

b. Penerimaan bunga dari pemberian kredit bagi sebagian bank merupakan sumber pendapatan terbesar.

c. Kredit merupakan salah satu instrument/produk bank dalam memberikan pelayanan pada nasabah.

d. Kredit merupakan salah satu media bagi bank dalam berkontribusi dalam pembangunan

e. Kredit merupakan satu komponen dari asset allocation approach. 2. Nasabah (Pengusaha)

a. Kredit merupakan salah satu potensi untuk mengembangkan usaha. b. Kredit dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

c. Kredit merupakan salah satu alternative pembiayaan perusahaan.

Menurut Rivai Permata (2006:7),fungsi kredit adalah :

(37)

1. Kredit dapat meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang.

Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro, deposito ataupun tabungan.Uang tersebut dalam persentase tertentu ditingkatkan kegunaannya oleh bank.Para pengusaha menikmati kredit dari bank untuk memperluas/memperbesar usahanya, baik untuk peningkatan produksi, perdagangan maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun usaha peningkatan produktivitas secara menyeluruh.

2. Kredit meningkatkan utility (daya guna) suatu barang.

Produsen dengan bantuan kredit bank dapat memproduksi bahan jadi sehingga utility dari bahan tersebut meningkat, misalnya peningkatan utility kelapa menjadi kopra dan selanjutnya menjadi minyak kelapa/ minyak goring, peningkatan utility padi menjadi beras, benang menjadi tekstil dan sebagainya.Produsen dengan bantuan kredit dapat memindahkan barang dari suatu tempat yang kegunaannya kurang ketempat yang lebih bermanfaat.

3. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Kredit yang disalurkan melalui rekening-rekening koran, pengusaha menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek, giro bilyet, wesel, promes, dan sebagainya melalui kredit

4. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat

Mausia adalah makhluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi, yaitu selalu berusaha memenuhi kebutuhannya.

(38)

Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah stabilisasi pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk antara lain:

a. Pengendalian inflasi b. Peningkatan ekspor c. Rehabilitasi sarana

d. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat

6. Kredit sebagai jembatan untuk penigkatan pendapatan nasional

Pengusaha yang memproleh kredit tentu saja berusaha untuk meningkatkan usahanya.Peningkatan usaha berarti peningkatan profit. 7. Kredit sebagai alat hubungan ekonomi internasional

Bank sebagai lembaga kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.Amerika serikat yang telah sedemikian maju organisasi dan sistem perbankannya telah melebarkan sayap perbankannya ke seluruh pelosok duni, demikian pula beberapa negara maju lainnya.

D. Jenis- jenis kredit

Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenin Menurt Kasmir (2012:90).

1. Dilihat dari segi kegunaan a. Kredit investasi

(39)

b. Kredit modal kerjadi

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam oprasionalnya.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit a. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi.Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. b. Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi.Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

c. Kredit Perdagangan

Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dangangan yang pembayaranya diharapkan dari hasil penjualan barangdagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar.

3. Dilihat dari segi jangka waktu a. Kredit jangka pendek

(40)

kredit perternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

b. Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seprti jeruk , atau perternakan kambing.

c. Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paliang panjang.Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun.Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kepela sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

4. Dilihat dari segi jaminan a. Kredit dengan jaminan

Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur. b. Kredit tanpa jaminan

(41)

5. Dilihat dari sektor usaha

a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiaya untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat.

Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau janggka panjang.

b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.

c. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industry kecil, menengah atau besar.

d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibbiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.

e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.

f. Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti, dosen, dokter atau pengacara.

g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan.

h. Dan sektor-sektor lainnya.

E. Prinsip prinsip pemberian kredit

(42)

Adapun untuk analisis dengan 6C kredit adalah sebagai berikut: 1. Character

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti:cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hoby dan sosial standingnya. Ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar.

2. Capacity

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.

3. Capital

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. 4. Collateral

Merupakan jaaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik.Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.

5. Condition of Economy

(43)

kemungkinannya Mempengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur.

6. Constraint

Yaitu batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.

Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah sebagai berikut:

1. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepibadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya.

2. Party

Yaitu mengklafikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas secara karakternya.

3. Perpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

4. Prospect

(44)

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.

6. Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan.

F. Penggolongan Kualitas Kredit

Kredit bank menurut kualitasnya pada hakikatnya didasarkan atas resiko kemungkinan menurut bank terhadap kondisi dan kepatuhan nasabah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban untuk membayar bunga, mengangsur serta melunasi pinjamannya kepada bank.Menurut rivai dan permata (2006:42).

1. Kredit Lancar (pass)

Kredit digolongkan lancar apabila memenuhi kriteria di antarannya: a.Pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu.

b.Memiliki mutase rekening yang aktif.

c.Bagian dari kredit yang dijamin dengan jaminan tunai (cash collateral) 2. Perhatian Khusus (Special Mention)

(45)

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang belum melampaui Sembilan puluh hari.

b. Kadang-kadang terjadi ceruka. c. Mutasi rekening relative aktif.

d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan e. Didukung oleh pinjaman yang baru.

3. Kurang lancar (Substandard)

Kredit yang digolongkan ke dalam kredit kurang lancar apabila memenuhi kriteria anatar lain :

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui Sembilan puluh hari.

b. Sering terjadi cerukan,

c. Frekuensi mutasi rekening relative rendah.

d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari Sembilan puluh hari

e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi nasabah. f. Dokumentasi pinjaman yang lemah.

4. Diragukan (Doubtful)

Kredit digolongkan ke dalam kredit diragukan apabila memenuhi kriteria antara lain:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180 hari.

(46)

d. Terjadi kapitalisasi bunga.

e. Dokumentasi hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun pengikatan jaminan.

5. Macet (Loss)

Kredit digolongkan ke dalam kredit macet apabila memenuhi kriteria di antaranya:

a.Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270 hari.

b.Kerugian oprasional ditutup dengan pinjaman baru.

c.Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.

G. Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah dapat diartikan suatu keadaan kredit dimana debitur sudah tidak sanggup membayar sebagian atau keseluruhan kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjian, atau telah ada suatu indikasi potensial bahwa sebagian maupun keseluruhan kewajibannya tidak akan mampu dilunasi debitur

(47)

menjadi Non Performing Loan. Berikut ini penyebab terjadinya kredit bermasalah terdiri dari dua unsur sebagai berikut:

a. dari perbankan.

Artinya dalam melakukan analisanya, pihak analisa kurang teliti sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya. Dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analisa kredit dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara subyektif.

b. Dari pihak nasabah.

Dari pihak nasabah kredit bermasalah atau kredit macet diakibatkan untuk dua hal, yaitu:

1) Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak bermaksdu membayar kewajibannya kepada bank.

2) Adanya unsur tidak sengaja. Artinya, debitur mau membayar, tetapi tidak mampu.

H. penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah

Berikut ini upaya penyelamatan kredit bermasalah jika diperkirakan prospek usaha masih baik adalah dengan cara 3R, yaituTjoekam (2000:286)

a. Rescheduling (penjadwalan kembali)

(48)

baru untuk menghantamir (memecahkan) kesulitan likuiditas atau cashflow perusahaan.

b. Reconditioning (persyaratan kembali)

Memberikan keringanan kepada nasabah berupa beberapa perubahan yang terjadi memberatkan nasabah sebagian/seluruh syarat kredit, seperti jumlah angsuran, jangka waktu, beban bunga, menambah/mengurangi jumlah kredit.

c. Restructuring (penataan kembali)

Memberi keringanan kepada nasabah debitur setelah strategi resheduling dan reconditioning kurang memperlihatkan hasil positif atas perkembangan usaha nasabah debitur.

i. Analisis kualitas penganan kredit bermasalah pada PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda

Dalam penanganan kualitas kredit bermasalahpada bank sumut tersebut dan untuk memonitoring performance baik jumlah debitur dan bakidebet kredit bermasalah dapat di lakukan dengan hal sebagai berikut:

1. Meningkatkan frekuensi kunjungan ke debitur bermasalah.

Seperti melakukan penagihan secara rutin kepada pihak debitur yg bermasalah, dan memonitorong nasabah tersebut agar dapat melunasi kreditnya.

2. Membuat surat panggilan / peringatan ke debitur bermasalah.

(49)

3. Mengajukan lelang eksekusi hak tanggungan terhadap kredit debitur bermasalah.

Hal ini dilakukan pihak bank karena debitur tidak sanggup lagi melunasi hutangya kepada bank,dan pihak harus melelang barang debitur tersebut.

Selain itu untuk meminimalkan kredit bermasalah maka pihak PT. Bank Sumut Medan cabang Iskandar Muda akan melakukan penjadwalan kembali kepada debitur seperti memperpanjang waktu untuk pelunasan utang debitur tersebut dan pihak bank mengurangi tingkat bunga kredit debitur tersebut. Dengan penjadwalan kembali debitur masih dapat melunasi utangnya seperti jika debitur menjalankan usahanya terlebih dahulu.

Data ini diperoleh dari Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda. Adapun data yang diperoleh penulis tersebut adalah sebagi berikut :

Tabel 3.1

PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda Data Kolektibilitas KreditBermasalah(KAL)

Tahun 2011 s/d 2013

Klasifikasi

(50)

Tabel yang diatas menjelaskan bahwa selama 3 tahun terakhir (tahun 2011 s/d 2013) yang diperoleh dari PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda yang menunjukan bahwa untuk kolektibitas kredit lancar pada tahun 2011 sampai dengan 2013, dan untuk kredit KAL pada kolektibilitas dalam perhatian khusus setiap tahunya naik, untuk kredit KAL kolektibilitas kurang lancar pada tahun 2012 tidak ada kredit KAL yang kurang lancar tetapi pada tahun 2013 mengalami peningkatan, dan kredit KAL kolektibilitas macet dari tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan setiap tahunya.

Berdasarkan data kolektibilitas penanganan kredit bermasalah pada PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda . untuk mendapatkan rasio kredit terhadap total kredit pada tahun 2011 s/d tahun 2013 dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Rasio kredit lancar terhadap total kredit

Dalam perhitungan rasio kredit lancar terhadap total kredit dari tahun 2011 s/d tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut:

Rasio kredit lancar terhadap total kredit 2011

=

5.200.000.000

8.964.232.097 x 100%

=

58,00%

Rasio kredit lancar terhadap total kredit 2012

=

5.337.000.000

9.089.232.097 x 100%

(51)

Rasio kredit lancar terhadap total kredit 2013 = 6.200.000.000

13.827.232.097 x 100%

=

44,83%

Dari perhitungan rasio kredit lancar terhadap total kredit pada PT.Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda pada tahun 2011sebesar 58,00%, tahun 2012 sebesar 58,71%, tahun 2013 sebesar 44,83% . ini menujukkan bahwa pada tahun 2011 s/d tahun 2012 mengalami peningkatan.dan pada tahun 2013 mengalami penurunan dari 58,71% ke 44,83%.

2. Rasio kredit dalam Perhatian khusus terhadap total kredit

Besarnya rasio kredit dalam perhatian khusus total kredit untuk tahun 2011 s/d tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Rasio kredit dalam perhatian khusus terhadap total kredit 2011

=

1.965.000.000

8.964.232.097 x 100%

=

21,92%

Rasio kredit dalam perhatian khusus terhadap total kredit 2012

=

2.403.000.000

9.089.232.097x 100%

=

26.43%

Rasio kredit dalam perhatian khusus terhadap total kredit 2013

=

2.840.000.000

13.827.232.097x 100%

(52)

Dari hasil perhitungan rasio perhatian khusus terhadap total kredit yang menunjukkan bahwa tahun 2011 sebesar 21,92%, tahun 2012 sebesar 26,43%, tahun 2013 sebesar 20,53%. Ini menunjukkan bahwa tahun 2011 s/d tahun 2012 mengalami peningkatan.Dan pada tahun 2013 mengalami penurunan.

3. Rasio kredit kurang lancar terhadap total kredit

Besarya rasio kredit kurang lancar terhadap total kredit untuk tahun 2011 s/d tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Rasio kredit kurang lancar terhadap total kredit 2011

=

550.000.000

8.964.232.097 x 100%

=

0.061%

Rasio kredit kurang lancar terhadap total kredit2012

=

0

9.089.232.097x 100%

=

0 %

Rasio kredit kurang lancar terhadap total kredit 2013

=

1.650.000.000

13.827.232.097x 100%

=

0.119 %

(53)

4. Rasio kredit diragukan terhadap total kredit

Adapun besar rasio kredit diragukan terhadap total kredit untuk tahun 2011 s/d tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Rasio kredit diragukan terhadap total kredit 2011

=

925.000.000

8.964.232.097x 100%

=

10,31%

Rasio kredit diragukan terhadap total kredit 2012

=

350.000.000

9.089.232.097x 100%

=

0.038%

Rasio kredit diragukan terhadap total kredit 2013

=

500.000.000

13.827.232.097x 100%

=

0.036%

Dari hasil perhitungan kredit diragukan terhadap total kredit selama 3 tahun terakhir dari tahun 2011 s/d tahun 2013,Nampak di tahun 2012 s/d tahun 2013 mengalami penurunan.

5. Rasio kredit macet terhadap total kredit

Besarnya rasio kredit macet terhadap total kredit untuk tahun 2011 s/d tahun 2013dapat ditentukan sebagai berikut:

Rasio kredit macet terhadap total kredit 2011

=

324.232.097

8.964.232.097 x 100%

(54)

Rasio kredit macet terhadap total kredit 2012

=

999.232,097

9.089.232.097 x 100%

=

0,109%

Rasio kredit macet terhadap total kredit 2013

=

2.637.232.097

13.827.232.097 x 100%

=

0,190%

Dari hasil perhitungan di atas, maka akan diuraikan rasio kredit terhadap total kredit pada tahun 2011 s/d 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.2

Rasio Kolektibilitas terhadap total kredit

Pada PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda Tahun 2011 s/d 2013

Uraian Tahun Rata-Rata

(%)

Sumber : PT.Bank Sumut Medan Iskandar Muda, 2015

(55)

Untuk 3 Tahun terakhir dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

NPL = ������������+���������+�����

����������������� x 100%

Berikut adalah perhitungan NPL untuk tahun 2011 s/d tahun 2013 : 1. Tahun 2011

NPL = 550.000.000+925.000.000+324.232.097

8.964.232.097 x 100%

=

0,200 %

Dengan demikian maka besarnya perhitungan rasio NPL untuk tahun 2011 adalah sebesar 0,200%

2. Tahun 2012

NPL = 0+350.000.000+999.232.097

9.089.232.097 x 100%

=

0,148 %

Dengan demikian maka besarnya perhitungan rasio NPL untuk tahun 2012 adalah sebesar 0,148 %

3. Tahun 2013

NPL = 1.650.000.000+500.000.000+2.637.232.097

13.827.232.097 x 100%

=

0,34%

Dengan demikian maka besarnya perhitungan rasio NPL untuk tahun 2013 adalah sebesar 0,34%

(56)

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Non Performing Loan (NPL) Tahun 2011 s/d Tahun 2013

Tahun NPL (%) Pertumbuhan (%)

Sumber : Data diolah PT Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda, 2015

Berdasarkan tabel 3.3 yang diatas hasil perhitungan NPL untuk 3 tahun terakhir (tahun 2011 s/d tahun 2013), maka untuk tahun 2011 NPL sebesar 0,200%, tahun 2012 sebesar 0,148% dan tahun 2013 sebesar 0,340%. Dengan data diatas tersebut dapat kita lihat pada tahun 2013 NPL data kredit bermasalah tersebut meningkat, maka PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda lebih memonitorik nasabah yang akan meminjam kredit (KAL) tersebut.

J. Sikap Pihak Bank dalam Menangani Sebuah Permasalahan dalam Memberikan Pinjaman Kepada Debitur

Kredit yang diberikan PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda mengandung resiko sehingga bank dituntut untuk lebih efektivitas dalam mengelola resiko kredit tersebut dan meminimalkan potensi kerugian sehingga bank wajib memperhatikan perkreditan yang sehat :

(57)

2. Bank tidak diperkenankan memberi kredit pada usaha yang dari awal telah diperhitungkan kurang sehat dan jika diberikan akan membawa kerugian.

3. Bank tidak diperkenankan memberikan kredit untuk pembelian saham dan modal kerja dalam rangka kegiatan jual beli saham.

4. Memberikan kredit melampaui batas maksimum pemberian kredit.

Didalam suatu PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda jika menjalankan suatu kredit harus didasarkan pada adanya jaminan.Yang dimaksud dengan jaminan tersebut dalam pemberian kredit adalah keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit tersebut sesuai dengan perjanjian.

(58)

51 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis mengenai analisis kualitas penanganan kredit bermasalah pada PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda, akan dapat diambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Kredit bermasalah pada PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda adalah suatu keadaan dimana debitur sudah tidak sanggup membayar sebagian atau keseluruhan kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan, atau telah ada suatu indikasi potensial bahwa sebagian maupun keseluruhan kewajibannya tidak akan mampu melunasinya.

2. Penyebab terjadinya kredit bermasalah pada PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda karena 2 unsur yaitu :

a. Bank

Karena pihak analisa kurang teliti sehingga masalah yang terjadi tidak diprediksi sebelumnya, dan juga terjadi akibat kolusi dari pihak analisa kredit dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara subyektif.

b. Nasabah

1. Adanya unsur kesengajaan, dalam hal ini nasabah sengaja tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada pihak bank.

(59)

3. Untuk menghitung kredit bermasalah digunakan dengan NPL (Non Performing Loan).

B. Saran

Adapun saran dari hasi penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengingat pentingnya kredit bagi masyarakat maka perlu pihak bank untuk tetap dapat mengendalikan kredit macet, hal ini dimaksud untuk dapat mempertahankan kualitas kredit pada PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda.

2. Kredit yang diberikan PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda mengandung resiko sehingga bank dituntut untuk lebih efektivitas dalam mengelola resiko kredit tersebut dan meminimalkan potensi kerugian maka dengan itu sebelum pihak bank memberikan kredit kepada debitur terlebih dahulu pihak bank harus menggunakan prinsip kehati-hatian dan harus memiliki jaminan sebelum meminjam kredit. 3. Bagi debitur untuk meminimalkan resiko kredit macet debitur harus

(60)

53

DAFTAR PUSTAKA

Basir Sofyan. 2006. Commercial Bank Management. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Data Penyaluran kredit tahun 2011 PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda

Data Penyaluran Kredit tahun 2012 PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda

Data Penyaluran Kredit tahun 2013 PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda

Harahap, Sofyan Safri. 2011. Analisis Kritis atas Laporan keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Kasmir. 2012. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Rivai, dan Veithzal. 2006. Credit Management Hanbook . Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sutarno. 2004. Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank. Bandung: Alfabeta Sahyunan. 2013. Manajemen Keuangan. Medan: USU press

Gambar

Tabel 3.1 PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda
Tabel 3.2 Rasio Kolektibilitas terhadap total kredit
Tabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

The article reviews aspects of the basic reproductive biology of the camel, such as puberty, breeding season, ovarian dynamics, synchronisation of ovarian activity and

Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana.. 5.1 Mengidentifikasi

In this newly simplified approach the user expresses a possibly tolerant selection condition on a quality indicator of a component of the VGI item, by simply stating

[r]

Saat kehilangan gaya benda akan berhenti atau saat berhenti benda tidak memiliki gaya; (2) Menganggap arah gerak benda selalu sesuai dengan arah gaya yang bekerja pada

Dari hasil penghubungan ujung-ujung terminal belitan sisi tegangan rendah, LV (x1-x0; x2-x0; x3-x0) yang dihubung terbuka, maka jika dilihat tanggapan kurva LV pada

tangga UPTD PPMHP Kantor UPTD PPHMP Jumlah pelayanan peralatan rumah tangga (bulan) 2.05.01.21 Penyediaan makan minum. rapat UPTD PPMHP Kantor UPTD PPHMP Jumlah pelayanan makan

Rangkaian Lampu Penujuk Arah ini Adalah Sebuah Rangkaian Lampu Kedap-kedip Sederhana yang Menggunakan 2 (dua) buah IC, Dimana Outputnya diperlihathan Pada Lampu Pijar yang