• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian (Studi Kasus PKIS SEKAR TANJUNG Pasuruan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian (Studi Kasus PKIS SEKAR TANJUNG Pasuruan)."

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Nama : Rokhmad Fadhlul Wafi

NIM : 08.41010.0112

Program Studi : Strata 1

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Program Sarjana Komputer

Oleh:

Nama : Rokhmad Fadhlul Wafi

NIM : 08.41010.0112

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

(3)

When there is a will

there is a way

STIKOM

(4)

Ditujukan untuk

Ayah, Ibu, dan Adikku tercinta

Beserta semua yang telah mengkritik, menempa dan menjadikanku lebih tegar

Terima kasih setulus-tulusnya...

STIKOM

(5)

Disusun Oleh:

Nama : Rokhmad Fadhlul Wafi

NIM : 08.41010.0112

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

Surabaya, Oktober 2013

Disetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Tutut Wurijanto, M.Kom.

NIDN. 0703056702

Tony Soebijono, S.E., S.H., M.Ak.

NIDN . 0703127302

Mengetahui:

Kaprodi S1 Sistem Informasi

Erwin Sutomo, S.Kom.

NIDN. 0722057501

STIKOM

(6)

vii

melayani jasa pengolahan untuk perusahaan lain seperti: Lintang Visikusuma,

Green Field, Garuda Food, dan lain-lain. Saat ini PKIS Sekar Tanjung memiliki

kurang lebih 604 tenaga kerja yang terdiri dari pegawai tetap, pegawai kontrak

dan pegawai outsourcing. Dengan banyaknya jumlah pegawai, maka PKIS Sekar

Tanjung tidak terlepas dari permasalahan sumber daya manusia. Kondisi awal

pada PKIS Sekar Tanjung terutama terkait dengan pengolahan data pegawai

masih dilakukan secara manual, kegiatan yang dilakukan secara manual ini masih

memungkinkan terjadinya kesalahaan saat pencatatan, pembuatan laporan dan

membutuhkan waktu yang lama dalam penyusunan laporan.

Guna mengatasi permasalahan tersebut maka PKIS Sekar Tanjung perlu

mengaplikasikan sistem informasi kepegawaian sebagai pendukung kegiatan

bagian Human Resource Department (HRD) di PKIS Sekar Tanjung. Uji coba

dilakukan pada sistem dengan memasukkan data-data tentang pegawai antara lain

data pegawai, lama masa kontrak kerja untuk pegawai lama, training yang telah

diikuti, pelanggaran, mutasi jabatan, perusahaan outsourcing.

Berdasarkan implementasi dan uji coba sistem, sistem informasi

kepegawaian di PKIS Sekar Tanjung telah dapat memberikan hasil informasi yang

diharapkan oleh pihak manajemen. Laporan-laporan yang dihasilkan seperti

laporan absensi, laporan penilaian kinerja, laporan pelanggaran, laporan training,

dan laporan pegawai.

Kata Kunci: informasi, kepegawaian, mutasi, pelanggaran, training.

STIKOM

(7)

viii

persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Strata Satu di Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya (STMIK STIKOM

Surabaya).

Penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak

yang telah memberikan banyak masukan, nasehat, saran, kritik dan dukungan

moriil maupun materiil kepada Penulis. Untuk itu Penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Abah, Umi, adikku yang telah mendoakan dan mendukung saya dalam

melewati proses kehidupan ini.

2. Bapak Tutut Wurijanto, M.Kom. selaku Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan pembuatan program

selama proses pembuatan Tugas Akhir ini.

3. Tony Soebijono, S.E., S.H., M.Ak., selaku Pembimbing II yang juga telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan pembuatan

laporan selama proses pembuatan Tugas Akhir ini.

4. Mas Wanto, selaku pihak Sekar Tanjung yang telah meluangkan waktunya

untuk dapat melakukan wawancara dan memberikan data-data kepegawaian

kepada penulis selama proses pembuatan Tugas Akhir.

5. Saudari Prasintia yang selalu memberikan segala bantuan, motivasi dan

semangat agar cepat terselesainya penyusunan Tugas Akhir ini.

STIKOM

(8)

ix

7. Serta semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Tugas Akhir dan

penyelesaian laporan Tugas Akhir, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan,semangat, bimbingan, dan nasehat

dalam kelancarannya proses pengerjaan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari

bahwa Tugas Akhir yang penulis kerjakan masih banyak terdapat kekurangan

sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan. Semoga Tugas

Akhir ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkannya.

Surabaya, September 2013

Penulis

STIKOM

(9)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor untuk

meningkatkan produktivitas kinerja dari suatu organisasi atau perusahaan. Oleh

karena itu, diperlukan SDM yang mempunyai kompetensi dan berprestasi tinggi

yang diharapkan dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

berpengaruh terhadap peningkatan produksi pada perusahaan. Tidak sedikit

perusahaan yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk melengkapi

dan mendukung usahanya. Hal tersebut mendorong perusahaan baik instansi

pemerintah maupun swasta untuk melakukan berbagai cara mulai berlomba

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi guna mendukung semakin

efektifnya kegiatan manajemen, khususnya dalam hal penyajian informasi.

Dalam kegiatan perusahaan perangkat lunak memberikan suatu peran yang

sangat penting dalam kelancaran kegiatan perusahaan, seperti kemampuan untuk

melakukan pengolahan, penyimpanan, dan pengaksesan informasi yang

diperlukan dengan cepat dan tepat. Dengan adanya perangkat lunak diharapkan

data yang ada dapat disimpan secara teratur dan pengolahan data dapat dengan

lebih mudah.

Pusat Koperasi Industri Susu (PKIS) Sekar Tanjung, berlokasi di Desa

Martopuro-Purwosari Pasuruan, PKIS Sekar Tanjung berdiri pada 15 Desember

STIKOM

(10)

2000. PKIS ini terbentuknya awalnya diadakan rapat oleh beberapa Koperasi

Sekunder yang dihadiri oleh sembilan koperasi yaitu KPSP “Setia Kawan”

Nongkojajar, KUTT “Suka Makmur” Grati, KUD “Dadi Jaya” Purwodadi, KUD

“Sembada” Puspo, Dinas Koperasi Kabupaten Pasuruan, Kop “SAE” Pujon, KUD

“DAU” Malang, Dinas Koperasi Kabupaten Malang, Kepala Dinas Koperasi Jawa

Timur. Di dalam rapat tersebut telah disepakati untuk membentuk Pusat Koperasi

Industri Susu (PKIS) “Sekar Tanjung” Jawa Timur, dengan usaha pokoknya

adalah industri pengelolaan susu dan minuman. PKIS Sekar Tanjung merupakan

jasa mengolah susu segar menjadi susu ultra high temperature (UHT) dengan

pola usaha business to consumer dan business to business. Kapasitas produksi

pabrik susu mencapai ±10 ton liter susu perhari untuk produksinya. Di dalam

produksinya PKIS Sekar Tanjung kebanyakan melakukan jasa pengolahan susu

UHT untuk perusahaan lain diantaranya seperti : Lintang Visikusuma, Green

Field, Garuda Food, Indolakto, Danone dan Kalbe Farma.

PKIS Sekar Tanjung saat ini memiliki pegawai kurang lebih 604 tenaga

kerja yang terdiri dari pegawai tetap, pegawai kontrak dan pegawai outsourcing,

data keseluruhan pegawai pada PKIS Sekar Tanjung dapat di lihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data Jumlah Pegawai

No. Departemen Jumlah

1 Utility 22

2 Warehouse 31

3 Process 77

4 Filling 50

5 Laboratory 83

6 Packing 65

7 PPIC 5

8 Technician 17

9 Laundry 3

STIKOM

(11)

No. Departemen Jumlah Outsourcing :

11 Office boy, cleaning services 10

12 Security 18

13 Packing 187

Total pegawai 604

Sumber: PKIS Sekar Tanjung Tahun 2012

Pembagian kerja dibagi atas 3 shift, yaitu shift I dengan jam kerja 06.00 –

14.00 WIB, shift II dengan jam kerja 14.00 – 22.00 WIB dan shift III dengan jam

kerja 22.00 – 06.00 WIB. Dengan banyaknya jumlah pegawai, maka PKIS Sekar

Tanjung tidak terlepas dari permasalahan SDM yang ada. Beberapa hal yang

menyebabkan permasalahan SDM di PKIS Sekar Tanjung antara lain terkait

dengan data pegawai, terbatasnya aplikasi, serta belum tersedianya database

pegawai untuk dapat menyimpan data dan mengolah menjadi informasi.

Pada PKIS Sekar Tanjung, untuk pencarian data informasi pegawai dan

pembuatan laporan sebagai sarana untuk evaluasi pegawai masih dilakukan secara

manual. Dengan cara manual ini masih memungkinkan terjadinya kesalahaan saat

pencatatan dan pembuatan laporan. Selain itu dengan pencarian secara manual

akan memakan waktu yang cukup lama, maka dari itu akan dapat menyebabkan

kerugian bagi PKIS Sekar Tanjung. Dampak lain dengan lamanya pengolahan

data pegawai akan membuat pihak manajemen kesulitan dalam pengambilan

keputusan. Banyaknya data pegawai yang ada, serta masih terpisah-pisahnya

antara satu data dengan data lainnya membuat Human Resource Department

(HRD) kesulitan dalam menyajikan data menjadi informasi. Hal ini disebabkan

karena sistem yang ada masih sederhana belum dapat mengolah data pegawai

STIKOM

(12)

dengan baik, serta belum dapat mengintegrasikan berkas-berkas (file) hardcopy

dengan pengolah data pegawai yang ada.

Kelemahan yang ada pada sistem sekarang mengakibatkan pihak HRD

membutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu dalam mengelola data

pegawai menjadi sebuah informasi. Sehubungan dengan hal tersebut, sebaiknya

diadakan perbaikan pada sistem yang sudah berjalan dengan mempertimbangkan

kebutuhan-kebutuhan HRD sehingga dari kebutuhan-kebutuhan itu dibuat sebagai

suatu sistem yang dapat menghasilkan suatu informasi tentang pegawai.

Guna mengatasi permasalahan data pegawai tersebut PKIS Sekar Tanjung

perlu melakukan implementasi Teknologi Informasi (TI) yaitu dengan

mengaplikasikan sistem informasi kepegawaian sebagai pendukung kegiatan pada

bagian HRD PKIS Sekar Tanjung. Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi

kepegawaian pada PKIS Sekar tanjung akan mampu membantu dan memudahkan

dalam melihat riwayat pegawai yang ada serta mampu menyajikan laporan atau

informasi yang dibutuhkan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut: Bagaimana merancang bangun sistem informasi kepegawaian

pada PKIS Sekar Tanjung yang dapat membantu mengolah data pegawai serta

membuat laporan dari seluruh proses yang ada secara terkomputerisasi.

STIKOM

(13)

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam sistem ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai,

maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Pembuatan laporan yang dihasilkan adalah lama masa kontrak kerja, training

yang telah diikuti, pelanggaran, absensi, dan penilaian kinerja.

2. Aplikasi ini hanya dapat diakses di dalam PKIS Sekar Tanjung.

3. Sistem keamanan jaringan, sebatas pemberian hak akses user di dalam kantor.

4. Informasi yang dikumpulkan dan diolah dalam sistem ini terbatas pada seluruh

data pegawai yang ada pada PKIS Sekar Tanjung.

5. Tidak membahas rekrutmen dan seleksi pegawai baru, tetapi membahas histori

masa kontrak kerja untuk pegawai lama.

6. Tidak membahas penggajian.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai

adalah merancang bangun sistem informasi kepegawaian pada PKIS Sekar

Tanjung yang dapat membantu mengolah data pegawai serta pembuatan laporan

dari seluruh proses yang ada.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, dimana masing-masing

bab terdiri dari sub-sub bab yang menjelaskan isi dari bab-bab tersebut. Adapun

sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

STIKOM

(14)

BAB I PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang permasalahan

yang terjadi pada PKIS Sekar Tanjung, inti dari permasalahan

digambarkan dalam perumusan masalah, sedangkan pembatas masalah

menjelaskan batasan-batasan dari sistem yang dibuat sehingga tidak

keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan, tujuan penilitian berupa

harapan dari hasil yang akan dicapai dari sistem informasi tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab Landasan Teori bersifat penunjang yang diharapkan dapat

menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori terkait tentang

permasalahan yang dihadapi. Pada Bab Landasan Teori meliputi:

Sumber Daya Manusia, Kepegawaian, Human Resource Information

System (HRIS), Hypertext Preprocessor (PHP), MySQL, Cascading

Style Sheets, dan CodeIgniter.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab Analisa dan Perancangan berisi tentang proses analisa masalah,

perancangan sistem, pembuatan program serta evaluasi yang dijelaskan

dangan Document Flow Diagram, Use case diagram, Flow of event,

Sequence diagram, Class diagram, Component diagram, Deployment

diagramdan Entity Relationship Diagram (ERD).

STIKOM

(15)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab Implementasi dan Evaluasi berisi tentang kebutuhan akan

perangkat keras, perangkat lunak serta tampilan halaman utama login

sampai dengan tampilan akhir dari sistem yang dibuat berupa laporan

yang dibutuhkan.

BAB V PENUTUP

Bab Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan

saran yang ada pada bab ini didapatkan dari hasil evaluasi sistem,

sedangkan saran akan menjelaskan saran atau masukkan untuk

pengembangan aplikasi lebih lanjut.

STIKOM

(16)

8

2.1Sumber Daya Manusia

Menurut Ardana (2012) Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kemampuan

potensial yang dimiliki oleh manusia yang terdiri dari kemampuan berfikir,

berkomunikasi, bertindak, dan bermoral untuk melaksanakan suatu kegiatan baik

bersifat teknis maupun managerial. Kemampuan yang dimiliki tersebut akan

dapat mempengaruhi sikap dan perilaku manusia dalam mencapai tujuan hidup

baik individual maupun bersama. SDM adalah semua potensi yang dimiliki oleh

manusia yang dapat disumbangkan atau diberikan kepada masyarakat untuk

menghasilkan barang atau jasa.

2.1.1 Mutasi

Menurut Nasution (1994) mutasi adalah kegiatan memindahkan pegawai

dari unit atau bagian yang kelebihan tenaga ke unit atau bagian yang kekurangan

tenaga atau yang memerlukan. Mutasi atau pemindahan pegawai dapat terjadi

karena keinginan sendiri dan dapat pula karena keinginan perusahaan.

1. Keinginan pegawai sendiri terjadi dikarenakan sebagai berikut:

a. Pegawai yang bersangkutan merasa tidak sesuai dengan bidang tugasnya

atau jabatannya.

b. Pegawai yang bersangkutan merasa tidak dapat bekerja sama dengan teman

sekerjanya atau dengan atasannya.

STIKOM

(17)

c. Pegawai yang bersangkutan merasa bahwa tempat atau lingkungan kerja

tidak sesuai dengan kondisi fisik atau keinginannya.

2. Keinginan perusahaan terjadi dikarenakan sebagai berikut:

a. Perusahaan ingin menunjukkan kepada pegawai yang bersangkutan bahwa

mutasi tersebut bukan merupakan hukuman, melainkan upaya untuk

menjamin kelangsungan pekerjaan pegawai tersebut.

b. Perusahaan ingin meyakinkan pegawai bahwa ia tidak akan diberhentikan

karena kekurangmampuan atau kekurangcakapan pegawai yang

bersangkutan.

c. Perusahaan ingin menghindari rasa jenuh pegawai pada jenis pekerjaan,

jabatan, maupun tempat kerja yang sama.

2.1.2 Training

Menurut Ardana (2012) training atau pelatihan merupakan bagian

pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan

keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat

dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. Pelatihan

dan pendidikan ini dilaksanakan untuk pegawai baru agar dapat menjalankan

tugas-tugas baru yang dibebankan dan untuk pegawai lama guna meningkatkan

mutu pelaksanaan tugasnya sekarang maupun masa depan.

STIKOM

(18)

2.1.3 Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Ardana (2012) penilaian prestasi kerja (Performance appraisal)

adalah proses melalui organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi

kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia

dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja

mereka. Kegunaan penilaian prestasi kerja dapat adalah sebagai berikut: perbaikan

prestasi kerja, keputusan-keputusan penempatan, kesempatan kerja yang adil,

perencanaan dan pengembangan karier, tantangan-tantangan eksternal.

Pada PKIS Sekar Tanjung saat ini cara mengisi kuisioner penilaian kinerja

pegawai yang ada cukup sederhana, dimana shift leader bagian hanya perlu

memberikan penilaian “Ya” atau “Tidak” untuk setiap poin pertanyaan yang

diberikan didalam angket tersebut. Shift leader memberikan “Ya” untuk setiap

poin jika pegawai melakukan hal-hal tersebut sesuai aspek penilaian (dapat dilihat

pada lampiran 2) dan diberikan “Tidak” untuk setiap poin jika pegawai tidak

melakukan hal-hal tersebut sesuai aspek penilain (dapat dilihat pada lampiran 2).

Pada 9 aspek penilaian yang ada pada lampiran 2 dapat dikatakan penilaian

tersebut ada yang bersifat negatif dan ada yang bersifat positif sesuai dengan

pertanyaan kuisioner, bersifat negatif untuk penilaian “Tidak” dan bersifat positif

untuk penilaian “Ya” dan ada ada pengecualian untuk poin 3 dan 9, yaitu: “Tidak

” dapat dikatakan positif dan “Ya” dapat dikatakan negatif. Langkah selanjutnya

dari penilaian ini adalah menghitung dan memberikan nilai A atau B untuk setiap

pegawai dari penilaian yang telah dilakukan. Pegawai mendapatkan nilai “A” jika

STIKOM

(19)

ada hal-hal yang bersifat negatif kurang dari tiga (3), sedangkan nilai “B” jika ada

hal-hal yang bersifat negatif lebih dari sama dengan 3.

2.1.4 Kontrak Kerja

Kontrak kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara

lisan atau tulisan, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu yang tidak tentu

yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban. Setiap perusahaan wajib

memberikan kontrak kerja di hari pertama anda bekerja. Dalam kontrak kerja

biasanya terpapar dengan jelas pekerja memiliki hak mendapat kebijakan

perusahaan yang sesuai dengan Undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di

Indonesia. Di dalamnya juga memuat mengenai prosedur kerja dan kode disiplin

yang ditetapkan perusahaan.

Menurut Djumialdji (2006) kontrak kerja adalah suatu perbuatan hukum

yang terjadi karena adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih dengan

maksud untuk menimbulkan kewajiban-kewajiban antara satu pihak dengan yang

lainnya. Kontrak kerja yang berisikan poin-poin kesepakatan para pihak dalam

upaya pelaksanaan kegiatan bisnis dalam dunia kontruksi tersebut tidak terjadi

begitu saja. Hal tersebut akan sangat didasari oleh penghitungan-penghitungan

ataupun pertimbangan-pertimbangan yang disadari kepentingan dan upaya

perlindungan hak para pihak dari pelaksanaan kesepakatan tersebut. Pada

dasarnya setiap kontrak selalu mengandung dua hal yang bertentangan yaitu:

1. Peluang atau hak (peluang dapat menjadi hak)

2. Resiko atau kewajiban (resiko dapat menjadi kewajiban)

STIKOM

(20)

Kontrak yang diperoleh melalui suatu negoisasi, harus menerapkan suatu

strategi negoisasi untuk memaksimalkan peluang dan hak. Dalam proses

pelaksanaan kontrak yang ada harus dikendalikan, untung menghindari resiko dan

memperoleh peluang baru.

Dengan demikian dapat didefinisikan secara umum bahwa kontrak adalah

suatu perjanjian yang di buat atas dasar kemauan bersama antara dua pihak (pihak

I dan pihak II) yang bernilai hukum.

2.1.5 Kehadiran

Kehadiran atau absensi adalah suatu kegiatan atau runtinitas yang

dilakukan oleh pegawai untuk membuktikan dirinya hadir atau tidak hadir dalam

bekerja disuatu instansi. Absen ini berkaitan dengan penerapan disiplin yang

ditentukan oleh masing-masing perusahaan atau institusi. Menurut Heriawanto

(2004), pelaksanaan pengisian daftar atau absensi secara manual akan menjadi

penghambat bagi organisasi untun memantau kedisiplinan pegawai dalam hal

ketepatan waktu kedatangan dan jam pulang pegawai setiap hari. Hal tersebut

dikhawatirkan akan membuat komitmen pegawai terhadap pekerjaan dan

organisasi menjadi berkurang.

2.2 Kepegawaian

Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya,

yaitu: menurut Manullang (1967) mengemukakan bahwa, Administrasi

Kepegawaian adalah seni dan ilmu perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan

STIKOM

(21)

tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu, dengan

meningalkan kepuasan hati pada diri para pekerja”.

Sedangkan menurut Soedjadi (1977) menyatakan, “Kepegawaian adalah

proses kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pimpinan agar tercapainya

tujuan organisasi seimbang dengan sifat, hakikat dan fungsi organisasi serta sifat

dan hakikat para anggotanya”.

Pada umumnya administrasi kepegawaian mempunyai sasaran yang sama

yaitu motivasi dan produktivitas sebuah kerja maksimum dari anggota organisasi

yang sekaligus juga berarti mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan itu

sendiri dengan baik.

2.3 Human Resource Information System

Menurut Handoko (2001) mendefinisikan Human Resource Information

System (HRIS) atau Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) adalah

suatu prosedur sistematik pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, perolehan

kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan oleh suatu organisasi

tentang sumber daya manusia, kegiatan-kegiatan personalia dan

karakteristik-karakteristik satuan kerja. Sistem ini sering juga disebut sistem informasi

karyawan, sistem informasi personalia, sistem pemrosesan data personalia dan

banyak nama lainnya.

HRIS sangat efektif untuk menangani sumber daya manusia. Biasanya,

sumber daya manusia memanfaatkan komputer dan teknologi canggih lainnya

untuk memelihara dan memproses informasi setiap hari. Diperlukan 3 (tiga)

komponen fungsional utama yang harus ada dalam SISDM, yaitu:

STIKOM

(22)

1. Masukan (input)

Meliputi dua konsep dasar sistem yaitu database dan pemasukan data

yang memberikan kemampuan untuk memasukkan informasi personalia ke

dalam sistem informasi sumber daya manusia

2. Pemeliharaan data

Setelah data diproses fungsi masukan, fungsi pemeliharaan mengelola

kualitas data yang disimpan. Fungsi ini membaharui, menambah data baru dan

menghilangkan data yang sudah tidak diperluas pada database.

3. Keluaran (output)

Keluaran yang disediakan oleh sistem merupakan penghubung penting

antara SISDM dengan para pemakaianya. Kriteria penting untuk mengevaluasi

efektivitas sistem sebagai alat bantu manajemen adalah apakah sistem mampu

memproduksi informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan.

HRIS dirancang untuk membantu dan mempermudah tugas-tugas pegawai

yang berkaitan dengan kepegawaian. Tugas-tugas tersebut antara lain:

1. Menyediakan informasi kepegawaian yang cepat akurat dan up to date

2. Menyediakan proses pencarian data berdasarkan kreteria-kreteria tertentu.

3. Melakukan tugas-tugas rutin update data kepegawaian, misalnya update data

kegiatan pegawai, menangani kenaikan pangkat, penilaian kinerja, dan

kenaikan jabatan.

STIKOM

(23)

2.4 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License).

Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial (Prasetyo,

2003).

Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL yaitu :

1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi (windows,

Linux, Mac OS dan lain-lain).

2. Open Source : didistribusikan secara gratis, di bawah lisensi GPL.

3. Multiuser : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan

tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance Tuning : memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam

menangani query sederhana.

5. Column Types : memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

signed/unsigned integer, fload, double, char, varchar, text, blob, date, time,

datetime, timestamp, year, set serta enum.

6. Command dan Functions : memiliki operator dan fungsi secara penuh yang

mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmark, nama

host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta

password terenkripsi.

STIKOM

(24)

8. Scalability dan Limits : mampu menangani database dalam skala besar, dengan

jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris. Selain

itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol

TCP/IP, Unixsoket (Unix), atau Named Pipes (NT).

10. Localisation : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client

dengan mengunakan lebih dari dua puluh bahasa.

11. Interface : memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa

pemrograman dengan mengunakan fungsi API (Aplication Programming

Interface).

12. Lients dan Tools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan

untuk administrasi database, dan pada setiap tools yang ada disertakan

petunjuk online.

13. Struktur tabel : memiliki struktur tabel yang lebih lebih fleksibel dalam

menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya semacam

PostgreSQL ataupun Oracle.

2.5 System Development Life Cycle (SDLC)

Pengembangan sistem SDLC diperlukan untuk menyusun suatu sistem

yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang ada, hal ini dikarenakan adanya permasalahan di sistem

lama, pertumbuhan organisasi, meraih kesempatan, adanya instruksi.

Dengan dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi

STIKOM

(25)

peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini

berhubungan yaitu :

1. Performance (kinerja)

Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi

lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time.

Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat

tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua

transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi

pekerjaan tersebut.

2. Information (informasi)

Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

3. Economy (ekonomis)

Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau

penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian)

Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki

kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

5. Efficiency (efisiensi)

Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis.

Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan,

efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut.

STIKOM

(26)

Menurut Kendall & Kendall (2006) System Development Life Cycle

(SDLC) adalah pendekatan bertahap untuk melakukan analisa dan membangun

rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan

pengguna dalam membangun sistem informasi. Dalam sebuah siklus SDLC,

terdapat enam (6) langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin

berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah-langkah tersebut yaitu:

identifikasi masalah, menentukan kebutuhan informasi, analisis kebutuhan sistem,

perancangan sistem, implementasi sistem, perawatan dan pengembangan sistem.

2.5.1 Identifikasi masalah

Pada kegiatan pertama ini, Seluruh kebutuhan software harus bisa

didapatkan analis sistem, termasuk di dalamnya kegunaan software yang

diharapkan pengguna dan batasan software. Mengidentifikasi tujuan merupakan

salah satu komponen yang penting karena analis sistem harus mengetahui apa

yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Selain itu, analis sistem juga harus

mengetahui bila ada aspek-aspek aplikasi sistem informasi yang dapat digunakan

untuk membantu mencapai tujuan perusahaan dengan merumuskan masalah yang

spesifik. Keluaran dari tahap ini adalah informasi kelayakan yang berisikan

definisi masalah dan rangkuman dari tujuan.

2.5.2 Menentukan Kebutuhan Informasi

Pada tahap selanjutnya menentukan informasi apa saja yang dibutuhkan.

Cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan adalah

STIKOM

(27)

seperti wawancara, membuat sampel dan menginvestigasi hard data, dan

kuesioner. Orang-orang yang ikut serta dalam tahap ini adalah analisis sistem dan

pengguna (manajer operasi dan pegawai). Analis sistem harus mengetahui detail

dari sistem yang sudah berjalan sekarang, siapa saja orang yang terlibat, apa jenis

aktivitas bisnisnya, dimana pekerjaan ini akan dilakukan, waktunya, dan

bagaimana prosedur yang sekarang dijalankan. Inti dalam fase ini adalah analis

sistem harus bisa mengetahui bagaimana fungsi bisnis yang sudah berjalan dan

mempunya informasi yang lengkap atas orang, tujuan, data, dan prosedur yang

bersangkutan.

2.5.3 Analisis sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai pengguna dari suatu sistem

informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikan. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan

penting karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap

berikutnya. Langkah-langkah dasar yang harus dilaksanakan oleh analis sistem

yaitu :

1. Memahami sistem dan membatasinya.

2. Alternatif-alternatif apa saja yang ada untuk mencapai sasaran dan untuk

memodifikasi atau mengubah sistem.

a. Pilih satu dari alternatif yang telah diidentifikasikan pada tahap sebelumnya.

STIKOM

(28)

b. Implementasikan alternatif yang dipilih.

c. Evaluasi masalah dari perubahan yang kita buat dalam sistem.

2.5.4 Perancangan sistem

Alternatif yang telah dipilih dalam langkah analisa sistem merupakan

dasar dari perancangan sistem. Rancangan sistem menentukan bagaimana suatu

sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Tahap ini menyangkut

konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak

sistem sehingga setelah menginstalasi sistem akan benar-benar akan memuaskan

spesifikasi sistem yang telah ditetapkan pada akhir analisa sistem.

2.5.5 Implementasi sistem

Aplikasi yang telah selesai dibuat oleh programmer harus diuji dan siap

diimplementasikan kedalam sistem pengguna. Tahap dari implementasi sistem

yaitu:

1. Membangun dan menguji jaringan database

2. Membangun dan menguji program

3. Instalasi dan menguji sistem yang baru

4. Penyerahan sistem yang telah dibuat

2.5.6 Perawatan dan pengembangan sistem

Diperlukan adanya kegiatan tambahan setelah sistem yang baru

dijalankan, seperti merawat dan menjaga agar sistem tetap berjalan sesuai dengan

STIKOM

(29)

apa yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan akibat adanya kebijaksanaan yang

baru yaitu perubahan-perubahan prosedur, agar sistem tetap menjalankan

fungsinya sehingga pengembangan sistem diperlukan.

2.6 HypertextPreprocessor

Personal Home Page tools (PHP) adalah script bersifat server-side yang

ditambahkan ke dalam HyperText Markup Language (HTML). Script ini akan

membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu

halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat

server-side berarti pengerjaan skrip akan dilakukan di server, baru kemudian

hasilnya dikirim ke browser (Kurniawan, 2002).

Keunggulan dari sifatnya yang server-side tersebut antara lain :

1. Tidak diperlukan kompatibilitas browser atau harus menggunakan browser

tertentu, karena serverlah yang akan mengerjakan skrip PHP. Hasil yang

dikirimkan kembali ke browser umumnya bersifat teks atau gambar saja

sehingga pasti dikenal oleh browser apa pun.

2. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server,

misalnya koneksi ke database.

3. Skrip tidak dapat dilihat dengan menggunakan fasilitas view HTML sourcode.

4. Kelebihan PHP dapat melakukan semua aplikasi program CGI (Common

Gateway Interface), seperti mengambil nilai form, menghasilkan halaman web

yang dinamis, serta mengirim dan menerima cookie. PHP juga dapat

berkomunikasi dengan layanan-layanan yang mengunakan protokol Internet

STIKOM

(30)

Message Access Protocol (IMAP), Simple Network Management Protocol

(SNMP), NNTPPOP3, Hypertext Transfer Protocol (HTTP), dan lain-lain.

2.7 CascadingStyleSheets

Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang

digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa

markup Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat

halaman web yang ditulis dengan HTML dan Extensible HyperText Markup

Language (XHTML). Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan

untuk semua jenis dokumen Extensible Markup Language (XML) termasuk

Scalable Vector Graphics (SVG) dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World

Wide Web Consortium (W3C).

2.8 JavaScript

Java script diperkenalkan pertama kali oleh Netscape pada tahun 1995.

Pada awalnya bahasa ini dinamakan “LiveScript” yang berfungsi sebagai bahasa

sederhana untuk browser Netscape Navigator 2. Javascript adalah bahasa yang

berbentuk kumpulan skrip yang pada fungsinya berjalan pada suatu dokumen

HTML, sepanjang sejarah internet bahasa ini adalah bahasa skrip pertama untuk

web. Bahasa ini adalah bahasa pemrograman untuk memberikan kemampuan

tambahan terhadap bahasa HTML dengan mengijinkan pengeksekusian perintah

perintah di sisi user, yang artinya di sisi browser bukan di sisi server web.

Javascript bergantung kepada browser (navigator) yang memanggil halaman web

STIKOM

(31)

yang berisi skrip-skrip dari Javascript dan tentu saja terselip di dalam dokumen

HTML.

2.9 CodeIgniter

Menurut Hakim (2010) codeIgniter adalah sebuah framework PHP yang

dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web

berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal. CodeIgniter

pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, nc. (http://ellislab.com), sebuah

perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System ) yang cukup

handal, yaitu Expression Engine. Saat ini, codeIgniter dikembangkan dan

dimaintain oleh Expression Engine Development Team. Adapun beberapa

keuntungan menggunakan codeIgniter, yaitu:

1. Gratis

CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD open sorce.

2. Ditulis menggunakan PHP 4

Meskipun codeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini code

program codeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.

3. Berukuran kecil

Ukuran codeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding

dengan framework lain yang berukuran besar.

4. Menggunakan konsep Model-View-Controller (MVC)

CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer

application - logic dan presentation.

STIKOM

(32)

5. URL yang sederhana

Secara default, URL yang dihasilkan codeIgniter sangat bersih dan Serach

Engine Friendly (SEF).

6. Memiliki paket library yang lengkap

CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan

operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya

mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session

dan sebagainya.

7. Extensible

Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan helper,

atau dengan menggunakan hooks.

8. Tidak memerlukan template engine

Meskipun codeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat

digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk menggunakannya.

9. Dokumentasi lengkap dan jelas

Dari sekian banyak framework, codeIgniter adalah satu-satunya framework

dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.

2.10 Model-View-Controller

CodeIgniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah

model-view-controller (MVC). Dengan MVC, maka memungkinkan pemisahan

antara layer application-logic dan presentation. Sehingga, dalam sebuah

pengembangan web, seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core-system,

STIKOM

(33)

sedangkan web designer bias berkonsentrasi pada tampilan web. Menariknya,

skrip PHP, query MySQL, Javascript dan CSS bisa saling terpisah, tidak dibuat

dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan resource besar pula untuk

mengesekusinya (Hakim, 2010).

Adapun alur program aplikasi berbasis framework codeIgniter dapat

dilihat pada gambar 2.1. Pada gambar tersebut menerangkan bahwa ketika datang

sebuah user request, maka akan ditangani oleh controller, kemudian controller

akan memanggil model jika memang diperlukan operasi database.

Gambar 2.1 Model-View-Controller

Hasil dari query oleh model kemudian akan dikembalikan ke controller.

Selanjutnya controller akan memanggil view yang tepat dan

mengkombinasikannya dengan hasil query model. Hasil akhir dari operasi ini

akan ditampilkan di browser, Dalam konteks codeIgniter dan aplikasi berbasis

web, maka penerapan konsep MVC mengakibatkan kode program dapat dibagi

menjadi tiga kategori (Hakim, 2010), yaitu:

1. Model

Kode program (berupa Object Oriented Programming (OOP) class) yang

digunakan untuk memanipulasi database.

STIKOM

(34)

2. View

Berupa template HTML/XML atau php untuk menampilkan data pada browser.

3. Controller

Kode program (berupa OOP class) yang digunakan untuk mengontrol aliran

aplikasi (sebagai pengontrol, model dan view).

STIKOM

(35)

24

Dalam pengembangan sistem ini menggunakan konsep Systems

Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk menggambarkan urutan

alur langkah-langkah dari setiap tahapan. Langkah-langkah yang akan dilakukan

dalam pembuatan sistem informasi kepegawaian yaitu: identifikasi masalah,

analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, perawatan dan

pengembangan sistem.

3.1 Analisis Masalah 3.1.1 Identifikasi Masalah

Pada langkah identifikasi masalah dilakukan tahapan-tahapan untuk

mengetahui permasalahan yang ada yaitu dengan melakukan pengamatan kegiatan

pada perusahaan, wawancara langsung dengan pihak terkait khususnya bagian

Human Resource Departmen (HRD) di PKIS Sekar Tanjung, mencatat kegiatan

saat ini, serta mempelajari sistem yang berjalan di PKIS Sekar Tanjung. sehingga

bisa dilakukan tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.

Hasil observasi dan wawancara dengan Bapak Wanto selaku bagian HRD

di PKIS Sekar Tanjung, menceritakan bahwa bagian HRD selama tidak memiliki

sistem yang baku untuk mengolah data-data pegawai yang ada. Semua dilakukan

STIKOM

(36)

secara manual sehingga sangat menyita banyak waktu untuk pembuatan laporan

yang dibutuhkan.

HRD di PKIS Sekar Tanjung merupakan bagian yang memiliki peran

penting pada perusahaan karena bagian HRD merupakan sebuah bagian yang

mengelola seluruh data tentang pegawai mulai dari masuk dalam perusahaan

sampai pegawai tersebut keluar dari perusahaan. Untuk menjalankan perannya

tersebut, bagian HRD melakukan beberapa aktivitas, antara lain: menangani

pelanggaran, menangani kontrak kerja, menangani mutasi atau perpindahan posisi

jabatan dan bagian, menangani training kerja, dan memantau kehadiran pegawai,

serta memantau prestasi pegawai dengan melakukan penilaian kinerja.

Saat ini, bagian HRD dalam melakukan pencatatan data dan kegiatan

pegawai masih dilakukan manual dengan menggunakan Microsoft Excel,

data-data pegawai tersebut kebanyakan hanya diarsipkan kedalam file dan dokumen.

Penggunaan Microsoft excel dalam pengolahan data pegawai di PKIS Sekar

Tanjung masih kurang membantu, khususnya dalam penyajian informasi

kepegawaian karena Microsoft excel tidak bisa menampilkan histori data pegawai

secara lengkap untuk masing-masing pegawai seperti informasi habis masa

kontrak kerja, histori pelanggaran yang dilakukan, training yang telah diikuti,

perpindahan jabatan atau bagian (mutasi), serta kehadiran saat bekerja untuk

setiap pegawai. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah data pegawai yang ada,

serta masih terpisah-pisahnya antara satu data dengan data lainnya, seperti data

pegawai, data pelanggaran, data mutasi, data training, data kontrak kerja. Maka

dari itu manajemen membutuhkan sebuah sistem yang mampu menyimpan dan

STIKOM

(37)

mengolah data pegawai menjadi sebuah laporan yang bermanfaat bagi

perusahaan.

Dengan adanya sistem yang dibangun untuk mendukung kerja HRD pada

PKIS Sekar Tanjung, maka akan membantu kerja HRD dalam menyajikan

informasi, pencarian data maupun penyusunan laporan. Data-data yang

dibutuhkan dalam sistem ini terdiri dari data kontrak kerja, data pindah jabatan,

data pelanggaran, data pegawai, data training, dan data absensi. Data-data tersebut

nantinya akan dijadikan sebagai sebuah informasi yang berguna bagi manajemen.

Laporan-laporan yang dibutuhkan yaitu: laporan habis masa kontrak kerja,

laporan pelanggaran yang telah dilakukan, laporan training yang telah diikuti,

laporan penilaian kinerja, serta laporan kehadiran saat bekerja untuk setiap

pegawai.

Berdasarkan permasalahan di atas, bagian HRD sangat membutuhkan

aplikasi yang mampu mendukung dalam pengembangan kepegawaian di PKIS

Sekar Tanjung dengan mengaplikasikan sistem informasi kepegawaian sebagai

pendukung kegiatan di PKIS Sekar Tanjung.

3.1.2 Dokumen Flow Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah gambaran proses bisnis dari identifikasi yang sedang

berjalan pada PKIS Sekar Tanjung, yang di gambarkan dalam dokumen flow

dibawah ini.

STIKOM

(38)

1. Mencatat Pegawai

Pada gambar 3.1 merupakan proses untuk mencatat pegawai yang sedang

berjalan, menjelaskan bahwa HRD menyerahkan formulir data pegawai kosong

kepada pegawai, kemudian pegawai mengisi data diri pegawai, setelah di isi

kemudian dikembalikan kembali kepada HRD, selanjutnya HRD mengecek

kelengkapan data kemudian data tersebut disimpan dan diarsipkan.

Gambar 3.1 Diagram Alir Mencatat Data Pegawai.

STIKOM

(39)

2. Mencatat Mutasi Jabatan

Merupakan proses untuk mencatat mutasi jabatan yang dapat dilihat pada

gambar 3.2 yang menjelaskan mengenai proses pencatatan manual histori mutasi

kemana saja pernah dipindahkan selama bekerja di PKIS Sekar Tanjung. Pada

document flow mencatat mutasi jabatan, HRD membuat recomendasi pegawai

yang mendapatkan mutasi. Setelah membuat recomendasi HRD mengecek apakan

ada bagian yang membutuhkan pegawai. Setelah itu HRD memberikan daftar

pegawai kepada supervisor bagian. Selanjutnya HRD membuat surat

pemberitahuan mutasi untuk pegawai yang mendapatkan mutasi jabatan.

STIKOM

(40)
[image:40.595.53.549.110.706.2]

Gambar 3.2 Diagram AlirMutasi

STIKOM

(41)

3. Mencatat Pelanggaran

Gambar 3.3 merupakan proses untuk mencatat pelanggaran terhadap tata

tertib yang sedang berjalan di PKIS Sekar Tanjung. Pada document flow

pelanggaran, dimulai supervisor/shift leader bagian membuat laporan pelanggaran

pegawai, kemudian laporan pelanggaran tersebut diberikan HRD untuk dibuat

surat peringatan. Surat peringatan itu diberikan kepada pegawai setelah pegawai

melakukan sebanyak lima (5) kali kesalahan secara berterus-menerus. Setelah

pegawai mendapatkan surat peringatan selanjutnya HRD merekap seluruh laporan

pelanggaran.

STIKOM

(42)

Gambar 3.3 Diagram Alir Mencatat Pelanggaran

4. Mencatat Training Kerja

Merupakan proses untuk mencatat training kerja yang pernah diikuti

pegawai dapat dilihat pada gambar 3.4. Histori training ini digunakan untuk

mengetahui training apa saja yang telah dilakukan agar dapat melatih displin kerja

dan meningkatkan kinerja pegawai. Pada document flow mencatat data training,

supervisor mmberikan daftar rekomendasi pegawai yang mengikuti training,

STIKOM

(43)

kemudian HRD membuatkan jadwal. Setelah pegawai melakukan training HRD

mencatat training tersebut untuk menjadi histori rekapan.

Gambar 3.4 Diagram Alir Training Kerja

5. Mencatat Kontrak Kerja

Merupakan proses untuk mencatat kontrak kerja untuk pegawai lama yang

dapat dilihat pada gambar 3.5. HRD dan pegawai baru melakukan kontrak kerja,

HRD memberikan pernyataan persetujuan kontrak kerja kepada pegawai. Jika

STIKOM

(44)

pegawai tersebut menyetujui semua yang ada pada kontrak kerja maka bagian

HRD akan mencatat kontrak sebagai histori.

Doc Flow Mencatat Data Kontrak Kerja

Pegawai HRD

Start

End Menyetujui

kontrak kerja

Melakukan perjanjian kontrak kerja kontrak kerja

Pengesahan kontrak kerja

Data pegawai kontrak

Gambar 3.5 Diagram Alir Kontrak Kerja

6. Proses Absensi

Merupakan proses untuk mencatat kehadiran pegawai saat akan masuk

kerja di PKIS Sekar Tanjung dapat dilihat pada gambar 3.6. Selama ini proses

absensi yang dilakukan di PKIS Sekar Tanjung masih sederhana, yaitu

menggunakan mesin absensi check clock. Aktivitas pegawai dimulai dengan

STIKOM

(45)

melakukan check clock, kemudian setelah pegawai check clock pada mesin, HRD

mengambil kartu absensi tersebut dan merekap kehadiran pegawai.

Doc Flow Mencatat Kehadiran Pegawai

Pegawai HRD

Start

Melakukan absensi

Data absensi pegawai

End Data absensi

pegawai

Merekap absensi

Data rekapan absen

Gambar 3.6 Diagram Alir Absensi

7. Proses Penilaian Kinerja

Merupakan proses untuk menilai kinerja pegawai yang dapat dilihat pada

gambar 3.7. Supervisor pada masing-masing bagian melakukan penilaian kinerja

pegawai. Penilaian kinerja pegawai ini dilakukan supervisor setiap 1 bulan sekali.

Langkah awal dalam melakukan penilaian kinerja adalah supervisor

masing-masing bagian mendapatkan form penilaian pegawai dari HRD yang selanjutnya

diisi oleh shift leader. Setelah form itu selesai diisi dapat langsung dikembalikan

STIKOM

(46)

pada HRD yang selanjutnya diinputkan ke dalam Microsoft excel untuk dihitung.

Terdapat sembilan (9) aspek penilaian yang dapat dinilai oleh supervisor, 9 aspek

menilaian tersebut dapat dilihat pada lampiran 2.

Doc Flow Melakukan Penilaian Kinerja

supervisor HRD

Start

Memberikan lembaran

angket

Melakukan penilaian Lembaran angket

yang telah diisi dan di ttd

End

Lembaran angket

Tanda tangan & pengembalian

lembaran penilaian yang

telah diisi

Data Penilaian kinerja

1 Menghitung dan merekap penilaian

kinerja

Gambar 3.7 Diagram Alir Penilaian Kinerja

Setelah dilakukan penilaian oleh shift leader bagian selajutnya adalah

pemberian nilai untuk karyawan. Karyawan bisa mendapatkan nilai A atau nilai B

STIKOM

(47)

tergantung penilaian yang telah dilakukan oleh shift leader. Pegawai mendapatkan

nilai “A” jika jumlah poin yang bersifat negatif kurang dari tiga (3), sedangkan

nilai “B” jika jumlah poin yang bersifat negatif lebih dari sama dengan 3. Untuk

penjelasn nilai yang bersifat negatif dan positif dapat dilihat pada bab landasan

teori.

8. Membuat Laporan

Untuk proses pembuatan laporan, bagian HRD mengumpulkan data-data

yang dibutuhkan secara manual dengan melihat data-data pegawai pada file-file

berkas yang ada, kemudian bagian HRD membuat laporan secara manual kedalam

komputer yang hasilnya diberikan kepada GM maupun. Laporan-laporan yang

sering dibutuhkan yaitu laporan pegawai, laporan pelanggaran, laporan training,

laporan absensi, laporan penilaian kinerja. Dapat dilihat pada gambar 3.8 doc flow

membuat laporan.

STIKOM

(48)

Gambar 3.8 Diagram Alir Prosedur Pembuatan Laporan

3.1.3 Hasil Analisis Sistem

Dari identifikasi masalah di atas, didapatkan kelemahan-kelemahan sistem

yang lama dan untuk memperbaiki kelemahan tersebut sistem yang dibuat

disesuaikan dengan kebutuhan pihak manajemen. Hasil identifikasi masalah yang

didapat sebagai berikut:

1. Kelemahan dari sistem yang lama antara lain:

a. Data-data kepegawaian yang tersimpan dalam berkas-berkas file belum

dapat menjadi informasi yang dapat mendukung manajemen dalam

mengambil keputusan.

STIKOM

(49)

b. Masih memungkinkan terjadinya kesalahaan saat pencatatan data pegawai

dan pembuatan laporan dikarenakan database dan aplikasi belum

mendukung.

2. Kebutuhan informasi pemakai atau manajemen

1. Informasi untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan

seperti informasi pelanggaran, informasi training yang diikuti, informasi

outsoucing, informasi absensi, dan informasi penilaian kinerja.

2. Membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mendukung informasi agar

kegiatan kepegawaian dapat berjalan sebagai mana mestinya.

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem akan memberikan gambaran tentang langkah-langkah

dalam membangun sistem yang akan dibuat. Gambaran umum mengenai sistem

yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.9. Blok diagram tersebut

menjelaskan tentang apa saja yang menjadi input, proses dan output yang akan

diperlukan sistem.

STIKOM

(50)

PROSES OUTPUT INPUT Data pegawai Data Absensi Laporan profile pegawai Laporan absensi Laporan penilaian kinerja Laporan Training Laporan perusahaan outsourcong Proses Absensi Proses Kontrak kerja Proses Penilaian kinirja Data Pelanggaran Data Pindah Jabatan Data training Data kontrak kerja Perusahaan

outsourcing Proses data pegawai

Proses Training Proses pelanggaran Laporan pelanggaran Data Penilaian

Gambar 3.9 Blok Diagram Sistem Informasi Kepegawaian

Pada gambar 3.9 menjelaskan bahwa masukan yang diperlukan oleh sistem

antara lain adalah data absensi, data pelanggaran, data mutasi, data kontrak kerja,

data penilaian dan data pegawai. Data-data tersebut selanjutnya akan diproses

pada sistem yang nanti keluarannya yang didapat berupa: laporan pegawai, lama

masa kontrak kerja, pelanggaran yang dilakukan, absensi, penilaian kinerja.

3.2.1 Model Pengembangan

Model pengembangan yang disarankan dalam tugas akhir ini yaitu berupa

rancang bangun dengan mengumpulkan data mutasi, data pelanggaran, data

STIKOM

(51)

kontrak, data training, data absensi dan penilaian kinerja sebagai input dalam

rancang bangun ini. Selanjutnya data tersebut akan diproses dan dianalisa sesuai

dengan informasi yang dihasilkan. Secara garis besar dapat digambarkan dengan

menggunakan arsitektur seperti pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Arsitektur Sistem Informasi Kepegawaian

3.2.2 Use case Diagram Sistem Informasi Kepegawaian

Diagram use case memperlihatkan hubungan-hubungan yang terjadi antara

aktor-aktor dengan use case dalam sistem. Pada use case diagram 3.11 terdapat

tiga (3) pekerja bisnis untuk Sistem Informasi Kepegawaian. Pekerja bisnis atau

bussiness worker adalah peranan di dalam organisasi, bukan posisi. Seseorang

bisa memainkan banyak peran tetapi hanya memegang satu posisi, sedangkan

aktor bisnis atau bussiness actor adalah seseorang atau sesuatu yang ada di luar

STIKOM

(52)

organisasi dan berinteraksi dengan organisasi yang terlibat dalam kegiatan bisnis

organisasi (Sholiq, 2006).

Pegawai

(f rom Actors)

GM

(f rom Actors)

Supervisor

(f rom Actors)

melakukan Absensi

mencatat data pelanggaran

mengelola data karyawan <<include>>

mencatat data Mutasi <<include>>

mencatat data kontrak kerja <<include>>

mencatat data training

<<include>> Login

Laporan kepegawaian

penilaian kinerja

<<include>> HRD

(f rom Actors)

<<include>>

Gambar 3.11 Use case Diagram Sistem informasi kepegawaian

Pada gambar 3.11 terdapat tiga pekerja bisnis yaitu HRD, Supervsior dan

General Manager (GM) sedangkan pegawai berada di luar organisasi sehingga

disebut sebagai aktor bisnis. Menerima seluruh laporan kepegawaian yang diolah

oleh HRD diperankan oleh GM dan supervisor bagian, selain itu supervisor

bagian berperan dalam menilai pegawai yang dibawahinya. Sedangkan HRD

berperan dalam menangani kepegawaian data pegawai di dalam sistem, data yang

dapat diolah yaitu: data training, data kontrak kerja, data pelanggaran, data

mutasi, absensi dan data penilaian kinerja.

STIKOM

(53)

3.2.3 Flow Of Events

Flow of events bertujuan untuk mendokumentasikan alur logika dalam use

case yang menjelaskan secara lengkap apa yang akan pemakai lakukan dan apa

yang sistem itu sendiri lakukan (Sholiq, 2010). Flow of events login disajikan

pada tabel 3.1 dengan kondisi akhir yang diinginkan atau kondisi akhir gagal,

serta alur alternatif untuk menangani kondisi salah.

1. Flow of events Use CaseLogin

Langkah awal dalam kegiatan ini adalah proses login. Proses login

dilakukan untuk memulai seluruh aktivitas aplikasi kepegawaian pada PKIS Sekar

Tanjung. Flow of events dari use case login disajikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1 Flow Of EventLogin

Nama Use Case Login

Kebutuhan terkait Salah satu proses untuk memulai sistem informasi

kepegawaian adalah login pada sistem yang dilakukan

oleh HRD. HRD memasukkan username dan

password yang harus diverifikasi oleh sistem agar bagian HRD dapat melakukan proses bisnis pada sistem kepegawaian.

Tujuan Menangani proses login yang dilakukan oleh bagian HRD.

Prasyarat Tidak ada.

Kondisi akhir sukses Pengguna yang berhasil login dapat mengakses menu-menu yang telah disediakan menu-menurut peran pengguna tersebut.

Kondisi akhir gagal Apabila login yang dilakukan oleh pengguna gagal,

maka pengguna harus menginputkan username dan

password yang mereka miliki dengan benar.

STIKOM

(54)

Nama Use Case Login Aktor utama HRD.

Aktor sekunder Tidak ada.

Pemicu Aktor memilih menu “login” untuk dapat mengakses seluruh menu pada sistem.

Alur utama Langkah Aksi

1. Membuka halaman utama website sistem

informasi kepegawaian.

2. Menampilkan halaman login dengan

inputan yang diperlukan adalah username

dan password.

3. Mengisi username dan password

kemudian menekan tombol login.

4. Melakukan koneksi ke database.

5. Melakukan validasi inputan login.

6. Mengambil password berdasarkan

username yang telah diinputkan ke

database

7. Menampilkan pesan login sukses/berhasil.

8. Mengarahkan pada web halaman utama

9. Use case berakhir.

Alur Perluasan Langkah Aksi Percabangan

5.1. Menampilkan pesan login gagal,

kemudian aktor kembali ke langkah 3.

2. Flow Of Events Use Case Data Pegawai

STIKOM

(55)

Berikut ini disajikan flow of events dari use case diagram data pegawai.

Dimulai dari pegawai memberikan form biodata yg telah lengkap kepada HRD,

kemudian bagian HRD memasukkan biodata tersebut ke dalam sistem. Flow of

events dari use case data pegawai disajikan dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2 Flow Of Events Data Pegawai

Nama Use Case Mencatat Data Pegawai

Kebutuhan terkait Pegawai mengisi form biodata pegawai terlebih dahulu kemudian HRD memasukkan data pegawai tersebut kedalam sistem.

Tujuan Menangani data pegawai.

Prasyarat Tidak ada

Kondisi akhir sukses HRD yang benar mengisi data pegawai dapat disimpan dan dapat memasukkan data pegawai lainnya kedalam tabel pegawai.

Kondisi akhir gagal • Jika kegagalan ada pada: database, maka input data pegawai tidak bisa dilakukan.

• Jika kegagalan ada pada saat input data maka data pegawai tidak bisa disimpan.

Aktor utama HRD.

Aktor sekunder Tidak ada.

Pemicu Aktor HRD memilih menu “Master Pegawai” untuk memasukkan data pegawai baru.

Alur utama Langkah Aksi

1. Memilih menu master pegawai.

2. Mengarahkan aktor ke halaman master

pegawai.

3. Aktor mengisikan data-data yang

diperlukan untuk pegawai baru seperti nama, alamat, TTL, jabatan awal,

STIKOM

(56)

Nama Use Case Mencatat Data Pegawai

pendidikan, dan lain-lain

4. Aktor menekan tombol simpan

5. Melakukan validasi inputan aktor.

6. Mengirimkan data-data pegawai yang

telah divalidasi sistem ke server.

7. Menyimpan data pegawai ke dalam

database

8. Menampilkan pesan simpan pegawai baru

berhasil.

9. Use case berakhir.

Alur Perluasan Langkah Aksi Percabangan

2.1. Menekan tombol edit untuk mengubah

data pegawai yang ada di dalam database.

2.2. Mengarahkan pengguna kepada halaman

untuk mengedit data pegawai.

2.3. Membaca data pegawai yang ada di dalam

database.

2.4. Mengubah data-data yang diperlukan.

2.5 Menekan tombol simpan.

5.1 Memeriksa seluruh inputan yang

diperlukan, apabila ada yang kosong, maka menampilkan pesan bahwa ada data yang kosong kemudian kembali ke langkah yang ke-3

3. Flow Of Events Use Case Data Pelanggaran

STIKOM

(57)

Berikut ini disajikan flow of events dari use case diagram mencatat data

pelanggaran. HRD memasukan data pelanggaran apabila terjadi sebuah

pelanggaran yang dilakukan pegawai melanggar tata tertib aturan yang ada pada

PKIS Sekar Tanjung. Flow of events dari use case mencatat data pelanggaran

disajikan dalam tabel 3.3.

Tabel 3.3 Flow Of Events Data Pelanggaran

Nama Use Case Mencatat Pelanggaran

Kebutuhan terkait Pegawai yang melakukan pelanggaran tata tertib saat bekerja akan diberi surat peringatan(SP) oleh HRD. HRD akan memasukkan data pelanggaran tersebut kedalam sistem untuk menjadi histori.

Tujuan Menangani pelanggaran yang dilakukan pegawai.

Prasyarat Tidak ada

Kondisi akhir sukses HRD yang benar menginputkan data pelanggaran maka dapat disimpan di dalam tabel pelanggaran.

Kondisi akhir gagal Jika kegagalan tidak ditemukan NIK pegawai pada tabel pegawai, maka pencatatan pelanggaran tidak dapat dilakukan.

Aktor utama HRD.

Aktor sekunder Tidak Ada

Pemicu Aktor HRD memilih menu “Pelanggaran” untuk mencatat pelanggaran yang dilakukan.

Alur utama Langkah Aksi

1. Memilih menu pelanggaran.

2. Mengarahkan aktor ke halaman

pelanggaran.

3. Aktor memasukkan dalam sistem

data-data pelanggaran pegawai seperti NIK,

STIKOM

(58)

Nama Use Case Mencatat Pelanggaran

nama pegawai, tanggal kejadian,

keterangan.

4. Aktor menekan tombol simpan.

5. Melakukan validasi inputan aktor.

6. Mengirimkan data-data pelanggaran yang

telah divalidasi ke server.

7. Menyimpan data pelanggaran ke dalam

database

8. Menampilkan pesan simpan pelanggaran

berhasil.

9. Use case berakhir.

Alur Perluasan Langkah Aksi Percabangan

2.1. Menekan tombol edit pelanggaran untuk

mengubah data pelanggaran yang ada di dalam database.

2.2. Mengarahkan pengguna kepada halaman

untuk mengedit pelanggaran.

2.3. Membaca data pelanggaran yang ada di

dalam database.

2.4. Mengubah data-data yang diperlukan.

2.5. Menekan tombol simpan.

5.1. Memeriksa seluruh inputan yang

diperlukan, apabila ada yang kosong, maka menampilkan pesan bahwa ada data yang kosong kemudian kembali ke langkah yang ke-3

STIKOM

(59)

4. Flow Of Events Use Case Data Mutasi

Berikut ini disajikan flow of events dari use case diagram mencatat data

mutasi. Pencatatan data mutasi dilakukan setelah pegawai mendapatkan surat

pindah ke bagian lain di PKIS Sekar Tanjung setelah itu HRD memasukkan data

mutasi tersebut kedalam database sebagai histori. Flow of events dari use case

mencatat data mutasi disajikan dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4 Flow Of Events Data Mutasi

Nama Use Case Mencatat Mutasi

Kebutuhan terkait HRD mengelola perpindahan pegawai atas permintaan

supervisor yang membutuhkan tambahan pegawai

pada bagiannya.

Tujuan Menangani perpindahan pegawai.

Prasyarat Tidak ada

Kondisi akhir sukses HRD yang benar menginputkan data mutasi maka dapat disimpan di dalam tabel mutasi.

Kondisi akhir gagal Jika kegagalan tidak ditemukan NIK pegawai

Gambar

Gambar 3.2 Diagram Alir Mutasi
Tabel 3.8 Flow Of Events Absensi
Gambar 3.12 Diagram Sekuensial Login
Gambar 3.13 Diagram Sekuensial Master Pegawai
+6

Referensi

Dokumen terkait

L/C selain sebagai alat pembayaran, dapat juga diterbitkan sebagai alat penjaminan yang disebut dengan SBLC yaitu jaminan dari Issuing Bank untuk membayar kepada Beneficiary apabila

Kepala Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal di Kecamatan Medan Barat, yang telah memberikan izin untuk penulis melakukan penelitian sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

pengaruh yang berasal dari luar lingkungan rumah tangga, yaitu harga beras.. Apabila harga beras mengalami peningkatan, perubahan pola

Sementara, koperasi-koperasi yang ada sekarang ini, yang akibat juga dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 sebelumnya, yang dimana banyak tebaran koperasi-koperasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan

Hari yang sangat menyenangkan jika Anda mau Belajar lebih serius dan telaten untuk mengembangkan atau memupuk bakat yang selama ini belum pernah Anda sadari dan belum pernah

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dari bahasa slang di media sosial Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, dan Line yang digunakan generasi muda di

11 tang rganisasi Perusa Komisaris Utam Komisaris Komisaris Inde Direktur Utama Direktur Direktur Indepe Ijin Usaha Pe ari 2002 di Jakar Keterangan Ter as Bumi di Jaka Kemampuan