SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN
PADA SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO
KERJA PRAKTEK
Oleh :
1.
OEI HAY LIANG
(08.41010.0060)
2.
TITO JIWA ANUGERAH
(08.41010.0062)
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
iv ABSTRAK
Informasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sampai saat ini belum dapat
terpenuhi secara optimal karena pengolahan data yang masih manual sehingga
tidak mampu mendukung proses-proses lain serta membutuhkan banyak waktu,
tenaga, dan biaya. Saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang sangat
pesat, maka SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ingin mengembangkan sistem
informasi penjadwalan secara otomatis dalam mengelola data dan dapat
meningkatkan kinerja SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dibuat Sistem Informasi
Penjadwalan Mata Pelajaran pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Sistem ini
berupa penjadwalan mata pelajaran, pengalokasian siswa dan pembuatan laporan
sehingga mudah mengkaji informasi yang ada.
Yang pertama kali dilakukan adalah mengumpulkan data dan
menganalisis sistem yang ada. Setelah itu barulah penulis mendesain sistem yang
dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di SMA Muhammadiyah
2 Sidoarjo. Tahap selanjutnya mengimplementasikan sistem yang telah didesain
untuk dijalankan pada sekolah tersebut.
Sistem informasi penjadwalan dapat membantu bagian akademik dalam
membuat jadwal mata pelajaran. Sistem ini menghasilkan jadwal untuk kepala
bagian akademik, guru dan siswa.
vii
Halaman
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Kontribusi ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO . 6 2.1 Sekilas Perkembangan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 6
2.2 Visi, Misi dan Tujuan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 9
2.3 Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 11
2.3.1 Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 11
2.3.2 Kelembagaan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 11
viii
Halaman
2.3.4 Profil Tenaga Kependidikan ... 13
2.3.5 Profil Peserta Didik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 13
2.3.6 Profil Lulusan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 14
2.4 Organisasi Dan Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo 15 2.4.1 Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 15
2.4.2 Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 15
2.5 Guru Dan Karyawan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 17
2.5.1 Guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo . ... 17
2.5.2 Karyawan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 18
2.5.3 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 19
BAB III LANDASAN TEORI ... 21
3.1 Pendidikan ... 21
3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 22
3.3 Sistem Informasi Akademik ... 23
3.4 Database ... 24
3.5 Pengembangan Sistem ... 25
3.6 Data Flow Diagram ... 26
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 28
4.1 Menganalisis Sistem ... 29
4.2 Mendesain Sistem ... 31
ix
4.4 Melakukan Pembahasan Terhadap Implementasi Sistem ... 83
BAB V PENUTUP ... 98
5.1 Kesimpulan ... 98
5.2 Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 20
Gambar 4.1 Document Flow Penjadwalan Guru ... 30
Gambar 4.2 System Flow Penjadwalan Mengajar ... 33
Gambar 4.3 System Flow Penempatan Siswa ... 35
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level Context ... 36
Gambar 4.5 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penjadwalan ... 37
Gambar 4.6 Diagram Jenjang Proses Melakukan Transaksi ... 38
Gambar 4.7 Diagram Jenjang Menentukan Waktu ... 39
Gambar 4.8 Diagram Jenjang Proses Mendetilkan Pemilihan Mata Pelajaran 40 Gambar 4.9 Diagram Jenjang Proses Menentukan Guru Tidak Tetap ... 40
Gambar 4.10 Diagram Jenjang Proses Menentukan Guru Tetap ... 41
Gambar 4.11 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjadwalan ... 42
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master ... 45
Gambar 4.13 DFD Level 1 Proses Melakukan Transaksi ... 54
Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses Menjadwalkan ... 56
Gambar 4.15 DFD Level 3 Proses Menentukan Waktu ... 59
Gambar 4.16 DFD Level 3 Proses Mendetilkan Pemilihan Mata Pelajaran .. 60
Gambar 4.17 DFD Level 3 Proses menentukan guru tidak tetap ... 61
Gambar 4.18 DFD Level 2 Proses Menentukan Guru Tetap ... 62
Gambar 4.19 DFD Level 2 Proses Menempatkan Siswa ... 63
Gambar 4.20 CDM ... 64
xii
Gambar 4.22 Formulir guru ... 73
Gambar 4.23 Jadwal mengajar berdasarkan hari ... 75
Gambar 4.24 Jadwal mengajar berdasarkan kelas ... 76
Gambar 4.25 Jadwal mengajar berdasarkan jam pelajaran ... 77
Gambar 4.26 Jadwal mengajar berdasarkan nama guru ... 78
Gambar 4.27 Jadwal Pelajaran ... 79
Gambar 4.28 Rekapitulasi kode guru ... 80
Gambar 4.29 Jadwal jam pelajaran ... 81
Gambar 4.30 Jadwal siswa ... 82
Gambar 4.31 Halaman Login ... 84
Gambar 4.32 Halaman Utama Kepala Akademik ... 84
Gambar 4.33 Halaman Hak Akses ... 85
Gambar 4.34 Halaman Master Mata Pelajaran ... 86
Gambar 4.35 Halaman Master Kelas ... 86
Gambar 4.36 Halaman Master Detil Mata Pelajaran ... 87
Gambar 4.37 Halaman Master Guru ... 88
Gambar 4.38 Halaman Master Siswa ... 89
Gambar 4.39 Halaman Master Waktu ... 90
Gambar 4.40 Halaman Master Kesediaan Mengajar ... 90
Gambar 4.41 Halaman Master Wali Kelas ... 91
Gambar 4.42 Halaman Transaksi Penempatan Siswa ... 92
Gambar 4.43 Halaman Transaksi Penjadwalan ... 93
xiii
Halaman
Gambar 4.45 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Kelas ... 94
Gambar 4.46 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Jam Ke ... 95
Gambar 4.47 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Nama Guru ... 95
Gambar 4.48 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Tahun Pelajaran ... 96
Gambar 4.49 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Kode Guru ... 96
Gambar 4.50 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Daftar Mata ... 97
x
Halaman
Tabel 2.1 Status Guru Berdasarkan Tugas Mengajar ... 18
Tabel 4.1 Struktur Tabel Periode ... 66
Tabel 4.2 Struktur Tabel Guru ... 66
Tabel 4.3 Struktur Tabel Siswa ... 67
Tabel 4.4 Struktur Tabel Kelas ... 67
Tabel 4.5 Struktur Tabel Mata Pelajaran ... 68
Tabel 4.6 Struktur Tabel Hari ... 68
Tabel 4.7 Struktur Tabel Waktu ... 68
Tabel 4.8 Struktur Tabel Matpel Kelas ... 69
Tabel 4.9 Struktur Tabel Detil Kelas ... 69
Tabel 4.10 Struktur Tabel Detil Keahlian ... 70
Tabel 4.11 Struktur Tabel kesediaan mengajar ... 70
Tabel 4.12 Struktur Tabel wali kelas ... 71
Tabel 4.13 Struktur Tabel Detil Jadwal ... 71
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu
manusia untuk berpikir lebih maju. Karena didorong oleh perkembangan
teknologi, manusia menginginkan segala sesuatu dilaksanakan dengan cepat,
tepat, dan teliti. Dengan alasan tersebut, pemakaian komputer sebagai alat bantu
semakin banyak digunakan, mengingat semakin rumit proses pengolahan data.
Untuk mempermudah proses-proses yang dilakukan, maka dibuat suatu
perencanaan sistem yang mengacu pada pengolahan data, secara sistematis yang
diimplementasikan pada suatu program dengan tujuan agar para pemakai dapat
dengan mudah memahami cara kerja, dan mekanisme dari suatu sistem secara
tepat, cepat, dan teliti.
Dari pernyataan tersebut, maka pengolahan data-data yang dahulu
dilakukan secara manual, sudah tidak mungkin dilakukan karena akan memakan
waktu yang lama, kurang efisien, serta membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi.
Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perubahan secara keseluruhan terhadap
sistem kerja yang telah terkomputerisasi. Pengguna sistem manual ini juga didapat
pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Dengan sistem yang ada, maka cara
penyimpanan arsip-arsip secara manual dapat mengakibatkan hilangnya arsip
yang telah disimpan, demikian juga pencarian data juga akan memakan waktu
Tingkat kinerja yang terjadi dalam SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
berada dalam kategori yang padat dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi.
Banyaknya transaksi yang terjadi dan arus dokumen yang beredar, menyebabkan
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo membutuhkan sistem panjadwalan yang
memiliki kredebilitas yang tinggi untuk mengembangkan SMA Muhammadiyah 2
Sidoarjo ke tahap yang lebih maju.
Sistem penjadwalan akademik yang akan dibuat merupakan sistem yang
bersifat user friendly dan juga menganut Keep It Stupid and Simple sehingga
mempermudah pengguna dalam mengoprasikanya. Sistem ini bermanfaat untuk
menangani dan mempermudah dalam melakukan dan menyimpan setiap transaksi
penjadwalan, sehingga dapat dibuat sebuah laporan yang dapat membantu pihak
akademik. Dengan adanya sistem yang baru tersebut, secara tidak langsung dapat
mengurangi penggunaan kertas.
1.2Rumusan Masalah
Dalam perancangan uraian latar belakang di atas, maka mendapatkan
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membangun sistem penjadwalan yang optimal?
2. Bagaimana mencatat master yang ada agar tidak terjadi redundansi?
3. Bagaimana menyajikan informasi agar kurikulum lebih mudah memahaminya?
1.3 Batasan Masalah
Dalam membuat sistem ini diperlukan pembatasan sistem agar tidak
menyimpang dari topik yang diambil. Pembatasan sistem tersebut dijelaskan di
3
1. Sistem informasi ini hanya berjalan di intranet.
2. Role hanya terbagi menjadi 3 yaitu karyawan, guru, dan kurikulum.
3. Sistem informasi ini hanya sebatas mengetahui penjadwalan di SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
1.4 Tujuan
Dengan melihat perumusan masalah yang ada, dalam kerja praktek ini
didapatkan tujuan yang akan dibahas. Membuat sistem penjadwalan agar tidak
terjadi pengulangan data serta menangani transaksi penjadwalan pada SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
1.5 Kontribusi
Beberapa hal yang diperoleh dari kegiatan kerja praktek di SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo antara lain:
1. Pembuatan perancangan penjadwalan yang lebih baik, sehingga proses
pengolahan dokumen berjalan dengan lancar.
2. Mengimplementasikan sistem informasi penjadwalan.
3. Mempermudah tugas pemimpin dalam pemeriksaan laporan yang lebih tepat,
cepat, dan akurat.
4. Mempermudah tugas bagian operator dalam melakukan transaksi penjadwalan
yang akurat setiap proses transaksi.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek digunakan untuk
menjelaskan penulisan laporan per bab. Sistematika penulisan kerja praktek dapat
Bab pertama pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang masalah,
inti dari permasalahan yang disebutkan pada perumusan masalah, pembatasan
masalah yang menjelaskan tentang batasan-batasan dari sistem yang dibuat agar
tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan dari kerja praktek
adalah merancang dan membangun sistem informasi program, kontribusi yang
dapat diberikan dari pembuatan sistem informasi, kemudian dilanjutkan dengan
membuat sistematika penulisan laporan kerja praktek.
Bab kedua gambaran umum SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
menjelaskan sejarah dan struktur organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo,
beserta visi, misi dan tujuannya. Selain itu menjelaskan performance,
kelembagaan, profil pendidik, organisasi dan kepemimpinan beserta informasi
guru dan karyawan pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Bab ketiga landasan teori menjelaskan tentang teori yang berkaitan dalam
penyelesaian laporan, yaitu penjelasan tentang sistem, Database, sistem basis
data, Database Management System (DBMS), dan penjadwalan. Teori-teori
tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah di dalam sistem penjadwalan
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Bab keempat deskripsi pekerjaan menjelaskan tentang pekerjaan yang
dilakukan selama kerja praktek, yaitu menganalisis sistem, mendesain sistem,
mengimplementasikan sistem, dan melakukan pembahasan terhadap implementasi
sistem. Desain sistem dimulai dari System Flow, Context Diagram, Diagram
Jenjang Proses , Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD),
5
Bab kelima penutup berisi kesimpulan dan saran dari aplikasi yang telah
dibuat. Kesimpulan dari pembuatan sistem informasi penjadwalan mata pelajaran
pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo terkait dengan tujuan dan permasalahan
6 BAB II
GAMBARAN UMUM SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO
2.1 Sekilas Perkembangan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
Lahir dan berkembangnya SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah melewati
perjalanan panjang dalam kurun waktu yang cukup lama. SMA Muhammadiyah 2
Sidoarjo didirikan pada tahun 1976 oleh Bagian Pendidikan Dasar dan Menengah
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (Dikdasmen PCM) Sidoarjo. Hingga kini SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah berusia 29 tahun suatu usia yang cukup dewasa bagi
sebuah lembaga pendidikan. Pada awalnya (1976) dibangun tiga pondasi untuk
bangunan lokal (kelas), tetapi pada saat itu baru bisa diwujudkan satu lokal bangunan
yang jadi, itu pun harus disekat menjadi dua, sebagian untuk ruang kelas dan
sebagian yang lain untuk kantor guru dan kepala sekolah. Pada tahun l978 dilanjutkan
pembangunan lokal baru di atas 2 pondasi lokal yang sudah ada, sehingga seluruhnya
menjadi tiga lokal. Penambahan sarana belajar ini secara bertahap dilakukan
terus-menerus seiring dengan kebutuhan dan pertambahan siswa yang masuk ke SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Pada tahun pertama dibukanya, siswa yang belajar di
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ini hanya 9 anak, tahun kedua bertambah satu kelas,
tahun ketiga bertambah lagi satu kelas, dan seterusnya dari tahun ke tahun mengalami
pertambahan secara signifikan, hingga pada sekitar tahun pelajaran 1994–1995
jumlah siswanya menjadi 15 kelas (kelas paralel I, II, dan III masing-masing 5 kelas
paralel). Kemudian pada sekitar tahun 1997–1998 mengalami peningkatan lagi
7
pelajaran 2000–2001 bertambah lagi menjadi 21 kelas (kelas I, II dan III
masing-masing 7 kelas paralel). Di tahun pelajaran 2005–2006 kelasnya menjadi 28 kelas
(kelas X ada 10 kelas, kelas XI ada 9 kelas, dan kelas III ada 9 kelas) dengan jumlah
siswa seluruhnya mencapai 1227 siswa. Pada tahun pelajaran 2006–2007
diperkirakan ada sekitar 1267 an siswa dengan 30 kelas (kelas X ada 11 kelas, kelas
XI ada 10 kelas, dan kelas XII ada 9 kelas). Selama kurun waktu 30 tahun (sampai
dengan ditulisnya buku ini), SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah mengalami tiga
kali masa kepemimpinan sekolah, yaitu : (a) masa kepemimpinan Drs. H. Ahmad
Thobari (1976–1986), (b) masa kepemimpinan Drs. H. Abubakar Ahmad (1986–
1998), dan masa kepemimpinan H. Abdullah Hasan, S.Ag (1998–sekarang). Dari tiga
kali masa kepemimpinan ini, di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah terjadi usaha
pengembangan dan pembaharuan (develop and reform) di berbagai bidang, baik
sarana prasarana sekolah, kurikulum pendidikan dan pembelajaran, maupun sumber
daya pelaksananya. Berbagai langkah yang dilakukan, diarahkan untuk menjadikan
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebagai lembaga pendidikan sekolah yang
sebenarnya (the real school SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo), yang membangun
tradisi keilmuan dan spiritualitas keislaman, sehingga dapat mengantarkan civitas
academic (warga sekolah) menjadi manusia yang berkualitas unggul, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, menguasai ilmu pengetahuan,
memiliki kecakapan hidup (life skill) sekaligus mempunyai akhlaq yang luhur,
santun, dan sholeh. Dari usaha melakukan pengembangan dan pembaharuan (develop
dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 1996 SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo terakreditasi disamakan.
Dengan pengembangan dan pembaharuan (develop and reform) yang
dilakukan secara terus-menerus serta didapatnya status DISAMAKAN, maka
perkembangan minat siswa dan orang tua untuk masuk di (memasukkan anaknya ke)
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang
cukup signifikan, bahkan dalam 5 tahun terakhir persentase siswa lulusan SLTP
-MTS yang tidak tertampung di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo semakin meningkat.
Ini terjadi karena di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menerapkan sistem seleksi
dalam PSB (Penerimaan Siswa Baru). Rata-rata jumlah siswa yang diterima setiap
tahun pelajaran berkisar antara 50%–60% dari jumlah siswa yang mendaftar. Pada
tahun pelajaran 2005–2006 jumlah siswa baru yang diterima sebanyak 412 siswa dan
pada tahun pelajaran 2006–2007 ini direncanakan menerima 440 siswa. Pada tahun
pelajaran 2005–2006 di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dilakukan perubahan dan
pembaharuan kurikulum dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan
pendidikannya. Dalam hal kurikulum, penerapan kurikulum berbasis kompetensi
(competency based of curriculum) untuk kelas X dan kelas XI dengan pendekatan
multiple intelligence system (MIS), sebuah model pembelajaran yang berusaha untuk
mengembangkan kecerdasan majemuk (multiple intelligence) yang dimiliki oleh
siswa dari sisi pembelajarannya ada kesesuaian antara gaya mengajar guru dengan
gaya belajar siswa. Program ini dirancang bekerja sama dengan sebuah lembaga
konsultan pendidikan MI. Pada tahun pelajaran 2005–2006 ini pula SMA
9
(BAS) Propinsi Jawa Timur SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo mendapatkankan nilai
95,73 serta telah mendapatkan Surat Keputusan dari BAS Jatim yang menyatakan
bahwa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo mendapatkan status terakreditasi A.
2.2 Visi, Misi dan Tujuan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
1. Visi
Islami, Cerdas, dan Kompetitif
Indikator Visi :
a. Civitas akademik beraqidah, beribadah dan berakhlak secara islami.
b. Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan berstandar
internasional.
c. Pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, serta berbasis IT (Information Technology) dan Multiple
Intelligence.
d. Sarana dan prasarana sekolah memadai sesuai standar internasional.
e. Pendidik dan tenaga kependidikan dan kompeten (Akademik, Pedagogik,
Sosial, dan Profesional).
f. Sistem manajemen berstandar internasional.
g. Peserta didik mempunyai sikap kemandirian, bersemangat, kreatif, inovatif dan
mampu bersaing secara nasional dan internasional.
h. Sistem pelayanan administrasi dan keuangan berbasis IT (Information
Technology).
2. Misi
a. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas kampus yang bersih, rapi, indah,
aman, dan modern.
b. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran bermutu dan berdasarkan
nilai-nilai Islam.
c. Meningkatkan mutu sumber daya insani yang mempunyai keunggulan moral,
intelektual, dan profesional.
d. Menjadikan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebagai learning community and
development center (LCDC) dalam bidang keislaman, kemuhammadiyahan,
keilmuan, kebahasaan, kesenian, olahraga, dan kecakapan hidup.
e. Mengembangkan networking SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menuju sekolah
berstandar internasional.
f. Mengembangkan pola kepemimpinan berparadigma ”TORSIE” (Trust,
Openness, Realization, Sinergy, Interdependence, and Empowering).
3. Tujuan
Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, cakap,
percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggungjawab, cinta tanah air,
memajukan dan memperkembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dan
beramal menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Motto ”SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo do The Best” Maju bersama meraih
11
2.3 Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menggambarkan tampilan
fisik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo serta perilaku segenap warga sekolah yang
harus dilakukan untuk meraih cita–cita bersama, yang tercermin dalam pikiran,
perasaan, sikap, dan tindakan dalam menjalankan tugas sehari–hari. Kinerja warga
sekolah menggambarkan aktivitas warga sekolah (pendidikan, tenaga kependidikan,
dan siswa) yang merupakan cerminan dari performace SMA Muhammadiyah 2
Sidoarjo.
2.3.1 Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
1. Sebagai kampus yang bersih, rapi, indah, aman dan modern.
2. Terkesan dinamis yang dihuni oleh orang–orang terpilih.
3. Penghuninya menggambarkan orang–orang yang :
a. Dekat kepada ALLAH SWT, cinta sesama, dan peduli pada lingkungan.
b. Cinta kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendamba kebenaran.
c. Mempunyai kinerja tinggi dan profesional.
d. Mempunyai semangat tinggi dan pelopor, pelangsung, dan penyempurna cita–
cita Muhammadiyah (P3M).
4. Terpercaya dan menumbuhkan keteladanan bagi dunia pendidikan.
5. Memiliki prasarana dan sarana pendidikan yang representative dan modern.
2.3.2 Kelembagaan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
a. Memiliki pendidikan dan tenaga kependidikan yang handal dalam merencanakan,
b. Mendorong kewibawaan akademik bagi lembaga dan warga sekolah.
c. Memiliki manajemen yang kokoh dan mampu menggerakkan segenap potensi
sekolah (Human Resources dan Non Human Resources ).
d. Memiliki kemampuan mengantisipasi masa depan dan proaktif.
e. Mengembangkan model kepemimpinan berparadigma TORSIE (Trust, Openness,
Realization, Synergy, Interdependence, and Empowering).
2.3.3 Profil Pendidik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
a. Selalu bersikap dan berperilaku sebagai muslim dan mukmin yang sebenarnya di
mana dan kapan saja berada.
b. Memiliki wawasan keilmuan yang luas serta profesional dalam menjalankan tugas
kependidikan.
c. Kreatif, dinamis, inovatif, mampu bernalar dan berpikir secara ilmiah.
d. Bersikap dan berperilaku jujur, amanah, dan berakhlak yang mulia sehingga
menjadi contoh yang teladan bagi warga sekolah lainnya.
e. Berdisiplin tinggi dan selalu mematuhi kode etik profesi.
f. Memiliki kemampuan penalaran dan ketajaman berfikir ilmiah.
g. Memiliki kesadaran yang tinggi dalam bekerja dan berjuang didasari niat ibadah.
h. Berwawasan luas dan selalu bijak dalam menghadapi dan selalu menyelesaikan
masalah yang muncul.
i. Memiliki kemampuan mengantisipasi masa depan dan proaktif.
13
k. Mempunyai semangat tinggi sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna cita–
cita Muhammadiyah (P3M).
2.3.4 Profil Tenaga Kependidikan
a. Selalu bersikap dan berperilaku sebagai seorang mukmin dan muslim yang
sebenarnya di mana dan kapan saja berada.
b. Bersikap dan berperilaku jujur, amanah, disiplin, dan berakhlak mulia.
c. Profesional dalam menjalankan tugas dan mencintai pekerjaan.
d. Berorientasi pada kualitas pelayanan.
e. Cermat, cepat, tepat, dan efisien dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan
tugas.
f. Sabar dan akomodatif.
g. Secara ikhlas dan selalu mendahulukan kepentingan orang lain atau lembaga di
atas kepentingan pribadi.
h. Mengembangkan khusnodzon dan menjauhi suudzon.
i. Memiliki kesadaran dan kemauan untuk memerankan dirinya sebagai pelopor,
pelangsung, dan penyempurna cita–cita perjuangan Muhammadiyah (P3M).
2.3.5 Profil Peserta Didik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
a. Memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, dan berakhlak mulia.
b. Tertib ibadah dan belajar serta mampu membaca dan menulis Al-Qur’an dengan
baik.
c. Berpenampilan secara wajar dan rapi.
e. Mencintai ilmu pengetahuan.
f. Memiliki keberanian dan keterbukaan yang didasari akhlak mulia.
g. Mampu berkomunikasi dengan bahasa arab atau inggris.
h. Mampu berkompetisi dengan siswa sekolah atau lembaga lain dan berprestasi.
i. Memiliki keterampilan komputer yang baik.
j. Memiliki prestasi belajar (akademik) yang baik.
k. Memiliki prestasi dalam bidang non akademik yang baik.
l. Aktif dalam kegiatan IRM (ikatan remaja muhammadiyah), HW (hizbul wathan),
Tapak Suci dan ekstrakurikuler di sekolah atau luar sekolah.
2.3.6 Profil Lulusan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
a. Kualitas Keislaman dan Kemuhammadiyaan:
Tertib dan benar dalam beribadah, fasih membaca Al-Qur’an, dan berakhlak
mulia.
b. Kualitas Keindonesiaan :
Sikap kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi.
c. Kualitas Akademik :
Penguasaan ilmu, meningkatkan nilai akademik, banyaknya lulusan yang diterima
pada PTN/PTS/PTM terkemuka.
d. Kualitas Kebahasaan:
Memiliki keterampilan dasar atau kecakapan berbahasa asing (Arab dan Inggris)
e. Kualitas Keterampilan:
15
2.4 Organisasi kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
2.4.1 Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebagai Amal Usaha Muhammadiyah di
bidang pendidikan berada di bawah naungan Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo, dalam
pelaksanaannya di bawah tanggung jawab kepala sekolah dengan dibantu oleh 4
wakil kepala sekolah, 2 kepala bagian, dan 8 kepala unit, di samping itu juga ada
koordinator, wali kelas, guru dan karyawan.
Secara organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo diatur dalam struktur
yang fungsional dan efektif dalam melaksanakan wewenang, tugas dan tanggung
jawab dari bidang, bagian dan unit–unit yang telah tersedia. Selengkapnya dapat
ditunjukkan dalam struktur organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
2.4.2 Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menggambarkan
kepemimpinan bersama, bersifat kolektif kolegial, satu sama lain saling melengkapi
dan menguatkan. Sebagai upaya untuk mewujudkan kesuksesan dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab kepemimpinan, maka di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
menggambarkan paradigma TORSIE (Trust, Openness, Realization, Synergy,
Interdependence, dan Empowering). Trust atau kepercayaan, menggambarkan
suasana kehidupan yang saling percaya antar warga sekolah, dalam hubungan vertikal
maupun horizontal. Di antara sesama pemimpin saling percaya, pemimpin dipercaya
oleh pemimpin, guru dipercaya dan mempercayai siswa. Openness atau terbuka,
dalam batas–batas kewajaran dan menyangkut kepentingan bersama atau kepentingan
institusi, keterbukaan ditumbuhkembangkan. Realization atau perwujudan,
pelaksanaan, apa yang sudah disepakati dalam pembicaraan apalagi sudah menjadi
rumusan yang dilaksanakan, semua warga sekolah berusaha dengan sungguh–
sungguh untuk merealisasikannya. Synergy atau kebersamaan, bahwa setiap orang
yang terkait dan bekerja di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo harus mampu bekerja
sama bukan sama–sama kerja, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Interdependence atau ketergantungan, bahwa untuk bisa meraih sukses bersama tidak
hanya dapat mengandalkan kemampuan yang telah dimiliki dari diri sendiri karena
kesuksesan dari diri sendiri juga bergantung kepada usaha orang lain, kesuksesan
salah satu bagian juga bergantung pada bagian yang lain. Empowering atau
pemberdayaan, merupakan suatu usaha untuk melakukan pemberdayaan atas setiap
warga atau bagian dari SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Jika masing–masing
individu atau bagian betul–betul bisa diberdayakan maka akan lahir karya–karya baru
yang kreatif dan inovatif yang menjadi kekuatan luar biasa bagi SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo, sehingga sangat bisa diandalkan untuk meraih
kesuksesan nyata dan abadi.
Untuk membangun budaya TORSIE tidak cukup hanya dibicarakan dan
diceramahkan, TORSIE itu bukan pengetahuan semata, bukan sesuatu yang diberikan
atau diwariskan, bukan sesuatu yang belum jadi, tetapi hati ini harus mempribadi
pada setiap individu yang menjadi anggota atau warga lembaga, harus lahir dari atas,
17
dapat dan bisa mengarah ke arah setiap individu sangat perlu difasilitasi sebagaimana
untuk suatu proses yang dilakukan secara bersama dan menemukan suatu
keseimbangan dan formulasi yang ada di dalam TORSIE.
2.5 Guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
2.5.1 Guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
Pada tahun pembelajaran 2010–2011 ini, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
telah memiliki guru sebanyak 66 orang yang telah terlatih atau profesional, yang
terdiri dari 26 Guru Tetap Persyariatan (GTP), 10 orang Guru diperbantukan (GDP),
dan 30 orang Guru Tidak Tetap (GTT). Kesemuanya telah memiliki kualitas
akademik, berpendidikan Strata satu (S1) dan Strata dua (S2), lulusan dari Perguruan
Tinggi Terakreditasi. Dari jumlah guru yang ada terdapat 42 guru berpendidikan
Strata satu (S1) dan 14 guru yang berpendidikan Strata dua (S2), dari dua guru yang
telah memegang gelar Strata satu (S1) dan Strata dua (S2) tersebut sedang menempuh
program Doctor (S3). Semua guru diberi tugas mengajar mata pelajaran sesuai
dengan disiplin ilmunya atau sesuai dengan kualifikasi akademiknya.
Distribusi guru yang berada di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo tahun
pelajaran 2010–2011 yang diberi tugas dalam hal mengajar sesuai dengan disiplin
keilmuannya dan statusnya diperlihatkan pada tabel Keadaan Guru SMA
Tabel 2.1 Status Guru Berdasarkan Tugas Mengajar
No Mata Pelajaran Jumlah Guru DPK GTP GTT
1 Al-Islam & Kemuhammadiyahan 9 1 3 5
2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 2 1 0
3 Bahasa & Sastra Indonesia 5 1 3 1
4 Bahasa Inggris 6 0 2 4
5 Matematika 6 0 1 5
6 Fisika 4 1 0 3
7 Kimia 3 1 1 1
8 Biologi 3 1 0 2
9 Sejarah 2 0 2 0
10 Geografi 2 0 0 2
11 Ekonomi 3 1 2 0
12 Sosiologi 2 0 1 1
13 Seni Budaya 2 0 0 2
14 Penjas & Olahraga Kesehatan 3 1 0 2
15 Teknologi Informasi &
Komunikasi 3 0 1 2
16 Bahasa Jepang 2 0 1 1
17 Bahasa Arab 3 0 2 1
18 Bimbingan Konseling 5 0 3 2
JUMLAH 66 9 23 32
2.5.2 Karyawan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
Pada tahun pembelajaran 2010–2011 di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
memiliki 35 Karyawan yang ahli di dalam bidangnya, terdiri 12 orang Karyawan
Tetap Persyariatan dan 23 orang Karyawan Tidak Tetap. Dilihat dari kualifikasi
akademiknya, karyawan yang ada di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang
berpendidikan di bawah Strata Satu (S1) sebanyak 18 orang dan yang berpendidikan
19
bertanggungjawab sesuai dengan kompetensinya. Sebagai upaya untuk menjaga
stabilitas dan meningkatkan pelayanan kepada warga sekolah, maka setiap tahun
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menambah atau mengangkat Guru Tetap dan
Karyawan Tetap. Karyawan dan guru yang sudah mengabdi minimal 4 tahun dan
memenuhi kriteria yang berlaku di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo difasilitasi atau
dipromosikan untuk menjadi Guru dan Karyawan Tetap Persyarikatan di SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo, dan pada gilirannya mampu menjaga stabilitas dan
meningkatkan dinamika SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. SMA Muhammadiyah 2
Sidoarjo selalu mendorong kepada guru dan karyawan yang ada untuk meningkatkan
kompetensi akademiknya dengan melanjutkan kuliah atau studi lanjut di berbagai
perguruan tinggi, untuk keperluan ini SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo juga
memberikan bantuan pendidikan kepada guru dan karyawan yang telah melanjutkan
studi.
2.5.3 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
Seperti organisasi pada umumnya SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
memiliki satu pemimpin sekolah. Posisi yang berada di bawah pemimpin adalah
wakil. Dan wakil mempunyai tanggung jawab atas semua kejadian yang ada di dalam
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, dan yang akan dipertanggungjawabkan ke
pemimpin. Pemimpin di dalam SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo adalah kepala
sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh komite sekolah dan dinas pendidikan. Komite
sekolah mempunyai beberapa bagian yaitu litbang, tim ISO, dan tim RSBI. Dinas
wakil kesiswaan, wakil ISMUBA, dan wakil personalia dikepalai oleh komite sekolah
dan dinas pendidikan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.1 Struktur
Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Ga
mbar
2.1 S
truktur O
rg
anisasi S
MA Muha
mm
adiyah 2 Si
doa
21 BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan cita-cita
yang banyak diimpikan oleh semua manusia dalam mencapai kesuksesan. Suatu
usaha pendidikan yang menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur
usaha itu sendiri dan unsur hasil usaha dari usaha tersebut. Masukan usaha
pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada dalam diri
pribadi masing-masing.
Dalam proses pendidikan terkait berbagai hasil hak seperti pendidikan
kurikulum, gedung sekolah, buku, metoda mengajar. Hasil pendidikan dapat
meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan) setelah
selesainya suatu proses tentunya dalam hal belajar mengajar. Dalam rangka yang
lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa kelulusan dari lembaga
pendidikan tertentu misalnya sekolah (Idris, 1992:39).
Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik, yang dapat diartikan
bahwa peserta didik pada hakikatnya belum siap, tetapi perlu disiapkan dan juga
menyiapkan dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan pada proses yang berlangsung
sebelum peserta didik sebagai calon warga negara yang baik, warga bangsa dan
calon pembentuk keluarga baru, serta mengembangkan tugas kemudian hari
3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling
berhubungan dan berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan
dalam menyelesaikan saran tertentu. Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data
merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut (Jogiyanto, 1999:8).
Untuk memahami apa saja yang dimaksud dengan sistem informasi,
perlu didefinisikan suatu istilah informasi dan sistem. Produk dari sistem
informasi adalah informasi yang dihasilkan dan informasi tidak sama dengan data.
Data adalah fakta, angka bahkan symbol mentah. Secara bersama-sama mereka
masukan bagi semua sistem informasi. Sebaliknya, informasi terdiri dari data
yang telah ditransformasikan dan dibuat lebih bernilai melalui suatu pemrosesan.
Idealnya informasi adalah suatu pengetahuan yang berarti, bermanfaat dan
berguna untuk mencapai sasaran.
Sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu
sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengubah masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa
bahan, mesin ataupun tenaga kerja, bergantung pada macam sistem yang dibahas.
Sistem infomasi karenanya adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber
daya dikoordinasikan untuk mengubah masukan data menjadi keluaran sebagai
informasi guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Definisi lain dari sistem informasi adalah sekumpulan hardware,
23
integral untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang bermanfaat dan guna
memecahkan suatu masalah dan pengambilan suatu keputusan. Sistem informasi
adalah suatu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang
menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi
manajemen merupakan penerapan sistem infomasi di dalam suatu organisasi
untuk mendukung informasi-informasi yang diperlukan oleh semua tingkatan
manajemen. (Jogiyanto, 1999:11).
3.3 Sistem Informasi Akademik
Pendidikan merupakan proses transaksi manusiawi yang ditandai oleh
keseimbangan kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik (Idris,
1992:1). Para ahli juga mengemukakan pendapat yang mengenai pendidikan dan
mendidik. Pendidikan dan mendidik merupakan dua hal yang saling berhubungan.
Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha membimbing supaya menjadi
dewasa (Idris,1993:3).
Sistem informasi akademik adalah sistem informasi yang menangani
masalah-masalah akademik guna memantau prestasi yang telah dicapai selama
proses belajar-mengajar. Prosedur kerja untuk kegiatan akademik yang dilakukan
yaitu dari prosedur pendaftaran siswa yang akan mengikuti pembelajaran atau
3.4 Database
Database adalah suatu sistem menyusun dan mengolah record-record
menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data
operasional lengkap dengan sebuah organisasi/ perusahaan sehingga mampu
menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses
mengambil keputusan (Marlinda, 2004:1).
Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki
karakteristik seperti berikut:
a. Menggunakan suatu kumpulan interelasi data yang disimpan tanpa
mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat suatu data.
b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program
aplikasi secara optimal.
c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat
dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.
Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling
mendukung. Di bawah ini penjelasannya :
a. Internal level yaitu tingkatan yang basis datanya secara fisik ditulis atau
disimpan di media storage atau level yang berkaitan.
b. External level yaitu individual user views, yaitu tingkatan yang datanya dapat
dilihat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang
berkaitan dengan pemakai.
c. Conceptual level disebut community user views, yaitu tingkatan user view dari
25
keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang
merupakan penghubung dari internal level dan external level.
Seluruh operasi yang dilakukan database berdasarkan atas tabel-tabel
dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain tabel, record, field,
index, query penjelasannya seperti di bawah ini :
a. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung
komunikasi antar muka dengan profesional komputer.
b. Record adalah kumpulan field-field yang berhubungan. Sebuah record dapat
mengandung banyak field.
c. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut
dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan
fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada tabel.
d. Index merupakan tipe dari suatu tabel yang tertentu yang berisi nilai-nilai field
atau kunci.
e. Query merupakan sekumpulan perintah Structured Query Language (SQL)
yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel
atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel.
3.5 Pengembangan Sistem
Menurut Jogiyanto (1999:35) Pengembangan Sistem adalah menyusun
suatu sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang ada. Terdapat tiga siklus hidup pengembangan sistem,
yaitu:
a. Analisis Sistem, meliputi pengorganisasian tim proyek, mendefinisikan
b. Desain Sistem, meliputi penerapan desain sistem.
c. Implementasi sistem, meliputi perencanaan, penerapan dan perumusan sistem
yang baru.
3.6 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram atau DFD berfungsi untuk menggambarkan proses
aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang
terendah, yang memungkinkan untuk melakukan suatu dokumentasi, mempartisi
atau membagi sistem ke dalam bagian–bagian yang lebih kecil dan lebih
sederhana. DFD fokus pada aliran dara dari dan ke dalam sistem serta memproses
data tersebut (Kendall dan Kendall, 2003:241). Terdapat beberapa macam tentang
DFD, sebagai berikut :
1. External Entity
External Entity merupakan suatu yang berada di luar sistem yang dapat berupa
organisasi, orang, bagian lain ataupun sistem lain yang berada di lingkungan
luar yang memberikan pengaruh berupa input atau menerima output dari
sistem.
2. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda anak panah dan garisnya
diberi nama aliran data yang bersangkutan. Aliran data yang dimaksudkan
adalah aliran data yang masuk maupun yang keluar dari sistem.
3. Process
Process merupakan symbol yang dituliskan dan dikerjakan oleh sistem yaitu
transformasi aliran data yang keluar. Satu process memiliki satu atau lebih
27
4. Data Store
Data Store ini digunakan untuk tempat penyimpanan data. Simbol ini
digunakan untuk penyimpanan data-data yang memungkinkan
28
DESKRIPSI PEKERJAAN
Berdasarkan hasil survey yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Permasalahan yang ada dalam sekolah ini
adalah belum adanya penggunaan sistem komputer. Penjadwalan mengajar guru
sering tejadi pengulangan jadwal guru sehingga mengganggu aktivitas belajar
mengajar.
Dalam kerja praktek ini penulis berusaha menemukan permasalahan yang
ada dan mempelajari serta mengatasi masalah pada SMA Muhammadiyah 2
Sidoarjo. Selama ini penjadwalan mengajar guru masih sering terjadi kesalahan
penjadwalan. Untuk mengatasi masalah yang ada diatas maka diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1._Menganalisis_Sistem. 2._Mendesain_Sistem.
3._Mengimplementasikan_Sistem.
4._Melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem.
Langkah-langkah tersebut diatas ditujukan untuk dapat menemukan
solusi dari permasalahan yang ada pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Untuk
29
4.1 Menganalisis Sistem
Menganalisis sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem
baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang
ada dalam SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo khususnya mengenai penjadwalan
mengajar guru. Untuk dapat merancang sistem yang baru, penulis harus
mengetahui alur transaksi penjadwalan yang digunakan sampai saat ini. Dibuatlah
document flow yang berfungsi untuk mengetahui secara detail alur transaksi
tersebut.
Penjadwalan mengajar guru pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
dilakukan oleh bagian akademik sekolah. Terdapat dua proses dalam penjadwalan
tersebut. Penjadwalan tersebut adalah penjadwalan guru tetap dan penjadwalan
guru tidak tetap. Untuk penjadwalan guru tidak tetap harus disesuaikan dengan
kesediaan mengajar guru tidak tetap. Kesediaan mengajar berisi kesediaan
mengajar guru tidak tetap pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Penjadwalan
guru tetap dilakukan berdasarkan keahlian guru tetap, jadwal mengajar, dan kelas.
Untuk penjadwalan mengajar guru tetap dilakukan oleh bagian kurikulum. Setelah
jadwal mengajar terbentuk maka laporan jadwal guru tetap akan diserahkan pada
bagian tata usaha, guru tetap, dan kepala sekolah. Gambar 4.1 menggambarkan
GURU TETAP TATA USAHA GURU TIDAK
TETAP
31
4.2 Mendesain Sistem
Setelah melakukan analisis sistem maka selanjutnya dilakukan desain
sistem. Dalam desain sistem ini, penulis mulai membentuk suatu sistem baru yang
telah terkomputerisasi. Langkah–langkah yang dilakukan dalam desain sistem ini
adalah_membuat:
1._System_Flow
2._Context_Diagram
3._Diagram_Jenjang_Proses
4._Data_Flow_Diagram_(DFD)
5._ERD
6._DBMS
7._Desain_Input_Output
Ketujuh langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. System_Flow
System Flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. System
Flow yang dibangun ini dimulai dari memilih tahun ajaran pendidikan. Bagian
akademik menentukan tahun pembuatan jadwal guru yang akan dibuat,
kemudian bagian tata usaha memilih hari dan kelas yang akan dijadwalkan.
Setelah memilih hari dan kelas maka sistem melakukan pemeriksaan apakah
jam pelajaran dalam kelas tersebut sudah terisi penuh atau tidak. Jika jam
pelajaran sudah terisi penuh maka sistem akan mengarahkan pada hari yang
lain, sedangkan jika tidak maka user dapat melihat daftar mata pelajaran kelas
Selanjutnya bagian tata usaha memilih mata pelajaran dari daftar mata
pelajaran, ketika memilih mata pelajaran sistem memeriksa apakah kewajiban
belajar mata pelajaran tersebut masih ada atau sudah habis. Jika sudah habis
maka user dapat memilih mata pelajaran yang lain Jika masih ada kewajiban
belajar maka dilanjutkan pemeriksaan jumlah mata pelajaran dalam waktu
satu hari. Pemeriksaan ini digunakan untuk membatasi mata pelajaran yang
sama tidak dapat ditempuh lebih dari tiga kali dalam waktu satu hari.
Selanjutnya sistem akan memeriksa mata pelajaran tersebut sudah pernah
dijadwalkan atau tidak. Hal ini bertujuan memeriksa guru yang mengajar, jika
sudah pernah dijadwalkan maka guru yang dapat dipilih yaitu guru yang sudah
terjadwal sebelumnya. Jika belum dilanjutkan pada proses memeriksa
kesediaan mengajar yang ada. Jika terdapat guru tidak tetap yang bersedia
mengajar pada waktu tersebut maka diprioritaskan guru yang tidak tetap
tersebut, jika tidak ada maka yang akan muncul adalah guru tetap sesuai
dengan keahlian guru tersebut. Setelah itu sistem akan menyimpan
penjadwalan tersebut.
Proses mencetak jadwal dapat dilakukan setelah semua jadwal tersimpan.
Jadwal yang dapat dicetak adalah jadwal pelajaran guru, rekap kode guru,
rekap daftar jam pelajaran, jadwal siswa dan jadwal guru. Jadwal yang
tercetak diserahkan kepada bagian-bagian yang berwenang. Gambar 4.2
33
Gambar 4.2System Flow penjadwalan mengajar
TATA USAHA
JUMLAH JAM MATPEL < TIDAK TETAP SUDAH MENGAJAR DIKELAS
GURU TIDAK TETAP BERHASIL DIPILIH
MEMILIH GURU TIDAK TETAP MEMILIH GURU YANG
Gambar 4.2 System Flow penjadwalan mengajar(lanjutan)
Untuk penempatan siswa diawali dengan adanya perintah atau ketentuan kelas
baru dari kepala bagian akademik untuk membuat penempatan siswa pada
awal tahun ajaran. Perintah tersebut berupa dokumen ketentuan kelas baru.
Dokumen ketentuan kelas baru berisi data-data yang mendukung proses
menempatkan siswa. Proses pertama diawali dengan memilih tahun ajaran
siswa yang didapat dari tabel periode. Kelas dapat dipilih setelah tahun ajaran
selesai dipilih dari tabel kelas dan selanjutnya proses memilih siswa dapat
dilakukan. Setiap siswa yang dipilih dilakukan pengecekan jumlah kapasitas
kelas dengan jumlah siswa yang dipilih. Jika kelas sudah penuh maka siswa
tidak dapat dipilih dan memilih kelas lain untuk siswa tersebut. Gambar 4.3
menggambarkan system flow penempatan siswa.
35
Gambar 4.3 System Flow penempatan siswa
TATA USAHA
KEPALA BAGIAN
AKADEMIK
KETENTUAN KELAS BARU
MULAI
MEMILIH TAHUN AJARAN SISWA
MEMILIH KELAS UNTUK SISWA
PERIODE
KELAS
MEMILIH SISWA
SISWA
SIMPAN PENEMPATAN
SISWA
SELESAI MENGECEK KAPASITAS KELAS
SUDAH PENUH? Ya
DETIL KELAS A1
A1
2. Context Diagram
Context Diagram adalah gambaran menyeluruh dari DFD. Didalam Context
Diagramterdapat empatExternal Entity, yaitu kepala bagian akademik, guru
tetap, guru tidak tetap, dan siswa. Untuk lebih jelasnya dapat melihat Gambar
4.4.
Gambar 4.4 Data flow diagram level context
DATA PERIODE BARU DATA HARI
JADWAL PELAJARAN GURU TIDAK TETAP
JADWAL GURU TETAP
JADWAL SISWA
REKAP DAFTAR JAM PELAJARAN REKAP KODE GURU
JADWAL PELAJARAN
DATA SISWA DATA DETIL MATA PELAJARAN
DATA KELAS
DATA MATA PELAJARAN
KESEDIAAN M ENGAJAR
DATA GURU TIDAK TETAP DATA GURU TETAP
SISTEM INFORMASI PENJADWALAN GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO
37
3. Diagram Jenjang Proses
Gambar 4.5 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penjadwalan
Diagram jenjang proses berguna sebagai alat desain dan teknik dokumentasi
dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi. Tujuannya agar
diagram jenjang proses tersebut dapat memberikan informasi tentang
fungsi-fungsi yang ada didalam sistem tersebut. Gambar 4.5 adalah diagram jenjang
1.9
MEMELIHARA DATA SISWA 0
SISTEM INFORMASI PENJADWALAN GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO
prosesdari sistem informasi penjadwalan mengajar guru di SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Gambar 4.6 Diagram Jenjang Proses Melakukan Transaksi
39
Gambar 4.6 merupakan lanjutan dari Diagram jenjang proses “Sistem
Informasi Penjadwalan”. Diagram jenjang proses menjelaskan proses
melakukan transaksi dibagi menjadi dua yaitu proses menjadwalkan dan
proses menempatkan siswa. Proses menjadwalkan adalah proses penjadwalan
guru mengajar. Proses menempatkan siswa adalah proses menempatkan siswa
dalam setiap tahun ajaran. Proses menjadwalkan dimulai dengan proses
menentukan waktu, mendetilkan pemilihan mata pelajaran, memeriksa mata
pelajaran yang sudah mempunyai guru, memilih guru yang sudah mengajar,
memeriksa jenis guru, menentukan guru tidak tetap, menyimpan data, dan
mencetak jadwal. Proses menempatkan siswa dimulai dengan proses memilih
tahun ajaran, memilih kelas untuk siswa, memilih siswa, memeriksa kapasitas
kelas, dan menyimpan penempatan siswa.
Gambar 4.7 Diagram Jenjang Menentukan Waktu
Gambar 4.7 menggambarkan proses detil dari menentukan waktu yang terbagi
menjadi proses memilih tahun ajaran, memilih hari, memilih kelas, mengecek
Gambar 4.8 Diagram Jenjang proses mendetilkan pemilihan mata pelajaran
Gambar 4.8 diagram jenjang proses mendetilkan pemilihan mata pelajaran
yang terdiri dari proses melihat daftar mata pelajaran, memilih mata pelajaran,
mengecek jumlah jam mata pelajaran, mengecek jumlah mata pelajaran dan
proses memilih mata pelajaran.
Gambar 4.9 Diagram Jenjang Proses Menentukan Guru Tidak Tetap
41
Gambar 4.9 menggambarkan proses menentukan guru tidak tetap yang terdiri
dari proses memeriksa kesediaan guru tidak tetap, memilih guru tidak tetap,
memeriksa kewajiban mengajar guru tidak tetap, memeriksa guru tidak tetap
sudah mengajar dikelas, dan proses guru tidak tetap berhasil dipilih.
Gambar 4.10 Diagram Jenjang Proses Menentukan Guru Tetap
Gambar 4.10 menggambarkan bagian-bagian proses yang terdapat pada
menentukan guru tetap yaitu proses memilih guru tetap, memeriksa kewajiban
mengajar guru tetap, memeriksa guru tetap sudah mengajar dikelas, dan proses
guru tetap berhasil dipilih.
4. Data Flow Diagram
Pada DFD level 0 ini terdapat empat External Entity, yaitu Kepala bagian
akademik, Guru tetap, Guru tidak tetap, dan Siswa. Sub proses yang terjadi
pada sistem penjadwalan ini adalah memelihara data master dan melakukan
transaksi. Tabel yang terlibat antara lain periode, mata pelajaran, matpel kelas,
guru, kesediaan mengajar, siswa, waktu, wali kelas, kelas, keahlian, hari.
Gambar 4.11 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjadwalan DATA KESEDIAAN MENGAJAR DISIMPAN
DATA KESEDIAAN MENGAJAR
[DATA WALI KELAS] [DATA TAHUN AJARAN]
DATA KEAHLIAN DIBACA
DATA KEAHLAIN DISIMPAN
DATA WALI KELAS DIBACA
DATA WALI KELAS DISIMPAN
DATA MATPEL KELAS DIBACA
DATA MATPEL KELAS DISIMPAN
DATA PERIODE DIBACA DATA MATA PELAJARAN DISIMPAN
DATA SISWA DIBACA DATA SISWA DISIMPAN
DATA KELAS DIBACA DATA KELAS DISIMPAN
[DATA DETIL MATA PELAJARAN]
[DATA KELAS]
[KESEDIAAN MENGAJAR] [DATA SISWA] [DATA HARI] [DATA MATA PELAJARAN]
43
Gambar 4.11 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjadwalan (lanjutan)
[DATA PERIODE BARU]
INFORM ASI JUMLAH MATA PELAJARAN DIBACA INFORM ASI M ATAPEL KELAS
INFORM ASI JUMLAH MATA PELAJARAN INFORM ASI DETIL JADWAL DIBACA
DATA JADWAL DIBACA INFORM ASI WAKTU PELAJARAN INFORM ASI NAMA KELAS DIBACA INFORM ASI NAMA GURU DIBACA
INFORM ASI JADWAL GURU DISIMPAN INFORM ASI JUMLAH MENGAJAR GURU TETAP
INFORM ASI M ATA PELAJARAN DIBACA INFORM ASI NAMA KELAS INFORM ASI GURU TETAP
INFORM ASI GURU DIAM BIL INFORM ASI DETIL JADWAL DIAMBIL
INFORM ASI HARI DIBACA
INFORM ASI M ATA PELAJARAN DIAM BIL INFORM ASI KELAS DIAM BIL
INFORM ASI WAKTU DIAMBIL INFORM ASI KELAS DIBACA
INFORM ASI DETIL KELAS DISIMPAN
INFORM ASI PERIODE DIBACA INFORM ASI KELAS
INFORM ASI DETIL JADWAL INFORM ASI DETIL KELAS INFORM ASI KEAHLIAN INFORM ASI KESEDIAAN MENGAJAR
INFORM ASI M ATPEL KELAS
INFORM ASI PERIODE
INFORM ASI WAKTU INFORM ASI HARI
INFORM ASI GURU
INFORM ASI M ATA PELAJARAN
INFORM ASI SISWA
[JADWAL PELAJARAN]
[REKAP DAFTAR JAM PELAJARAN] [REKAP KODE GURU] [JADWAL SISWA]
[JADWAL PELAJARAN GURU TIDAK TETAP] [JADWAL GURU TETAP]
9 KESEDIAAN M ENGAJAR
Gambar 4.11 DFD level 0 proses memelihara data master kepala bagian
akademik memberikan data guru, data kelas, data tahun ajaran, data wali
kelas, data hari, dan data mata pelajaran. Data-data tersebut akan disimpan
kedalam tabel matpel kelas, tabel kelas, tabel periode, tabel wali kelas, tabel
hari, dan tabel mata pelajaran.
Guru tetap memberikan data guru tetap berisi informasi biodata guru. Data
tersebut disimpan kedalam tabel guru. Siswa memberikan data siswa yang
berisi biodata siswa. Data tersebut disimpan dalam tabel siswa. Guru tidak
tetap memberikan kesediaan mengajar dan data guru tidak tetap yang akan
diproses kedalam tabel kesediaan mengajar dan tabel guru. Proses memelihara
data master digunakan untuk menyimpan dan mengubah data yang berada
pada form master.
DFD level 0 proses melakukan transaksi menggambarkan tabel detil jadwal,
tabel matpel kelas, tabel mata pelajaran, tabel kelas, tabel guru, tabel waktu,
tabel hari, tabel keahlian, tabel siswa dibaca dan diproses. Data-data tersebut
diproses dan menghasilkan jadwal guru tetap yang diserahkan kepada guru
tetap, jadwal pelajaran guru tidak tetap yang diserahkan kepada guru tidak
tetap, jadwal siswa yang diserahkan kepada siswa, rekap kode guru diserahkan
kepada kepala bagian akademik, rekap daftar jam pelajaran diberikan kepada
kepala bagian akademik, jadwal pelajaran diberikan kepada kepala bagian
akademik, dan menyimpan hasil proses melakukan transaksi pada tabel detil
jadwal.
Pada DFD level 0 proses memelihara data master jika didetailkan terdapat
45
pelajaran, memelihara data guru, memelihara data kesediaan mengajar,
memelihara data siswa, memelihara data waktu, memelihara data wali kelas,
dan memelihara data kelas. Sub proses memelihara data periode berfungsi
untuk memelihara data tahun ajaran penjadwalan. Sub proses memelihara data
mata pelajaran digunakan untuk memelihara data mata pelajaran. Sub proses
guru berfungsi untuk memelihara data guru. Sub proses memelihara data guru
berfungsi untuk memelihara data guru yang mengajar. Sub proses memelihara
data wali kelas berfungsi untuk mengelola data wali kelas. Sub proses
memelihara data siswa digunakan untuk memelihara data siswa. Proses
memelihara data master dapat dilihat pada Gambar 4.12 DFD level 1 proses
memelihara data master.
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master [DAT A T AHUN AJARAN]
[DAT A PERIODE DISIMPAN] [DAT A PERIODE DIBACA]
KEPALA BAGIAN AKADEM IK
7 PERIODE
7 PERIODE
1.1
Proses memelihara data periode adalah proses menyimpan dan membaca data
periode. Kepala bagian akademik memberikan data tahun ajaran yang akan
diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel periode. Proses
memelihara data periode dapat membaca data periode dari tabel periode dan
mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke
dalam tabel periode.
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)
Proses memelihara data mata pelajaranadalah proses menyimpan dan
membaca data mata pelajaran. Kepala bagian akademik memberikan data
[DATA M ATA PELAJARAN]
[DATA PELAJARAN DIBACA] [DATA M ATA PELAJARAN DISIMPAN]
KEPALA BAGIAN AKADEM IK
3 MATA PELAJARAN 3 MATA PELAJARAN 1.2
47
mata pelajaran yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel
mata pelajaran. Proses memelihara data mata pelajaran dapat membaca data
mata pelajaran dari tabel mata pelajaran dan mengubah data tersebut menjadi
data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel mata pelajaran.
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)
[DATA M ATPEL KELAS DIBACA]
[DATA M ATPEL KELAS DISIMPAN] [DATA DETIL M ATA PELAJARAN]
KEPALA BAGIAN AKADEM IK
1.3
MEMELIHARA DETIL MATA PELAJARAN
8 MATPEL KELAS
Proses memelihara detil mata pelajaran adalah proses menyimpan dan
membaca data detil mata pelajaran. Kepala bagian akademik memberikan data
detil mata pelajaran yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada
tabel detil mata pelajaran. Proses memelihara data detil mata pelajaran dapat
membaca data detil mata pelajaran dari tabel detil mata pelajaran dan
mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke
dalam tabel detil mata pelajaran.
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)
[DATA KEAHLAIN DISIMPAN] [DATA KEAHLIAN DIBACA]
[DATA GURU DIBACA] [DATA GURU DISIMPAN]
[DATA GURU TIDAK TETAP]
[DATA GURU TETAP] GURU TETAP
GURU TIDAK TETAP
4 GURU 4 GURU 1.4
MEMELIHARA DATA GURU
49
Proses memelihara data guru adalah proses menyimpan dan membaca data
guru dan keahlian. Guru tetap dan guru tidak tetap memberikan data guru
yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel guru dan data
keahlian yang disimpan pada tabel keahlian. Proses memelihara data guru
dapat membaca data guru dari tabel guru dan mengubah data tersebut menjadi
data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel guru.
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan) [DATA KESEDIAAN MENGAJAR DIBACA] [DATA KESEDIAAN MENGAJAR DISIMPAN]
[KESEDIAAN MENGAJAR] GURU
TIDAK TETAP
9 KESEDIAAN
MENGAJAR 9
KESEDIAAN MENGAJAR 1.5
Proses memelihara data kesediaan mengajar adalah proses menyimpan dan
membaca data kesediaan mengajar. Guru tidak tetap memberikan data
kesediaan mengajar yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada
tabel kesediaan mengajar. Proses memelihara data kesediaan mengajar dapat
membaca data kesediaan mengajar dari tabel kesediaan mengajar dan
mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke
dalam tabel kesediaan mengajar.
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)
[DATA KELAS]
[DATA KELAS DIBACA] [DATA KELAS DISIMPAN]
KEPALA BAGIAN AKADEM IK
1 KELAS 1 KELAS
1.6
51
Proses memelihara data kelas adalah proses menyimpan dan membaca data
kelas. Kepala bagian akademik memberikan data kelas yang akan diproses
sehingga data tersebut disimpan pada tabel kelas. Proses memelihara data
kelas dapat membaca data kelas dari tabel kelas dan mengubah data tersebut
menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel kelas.
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)
[DATA WALI KELAS]
[DATA WALI KELAS DIBACA] [DATA WALI KELAS DISIMPAN]
KEPALA BAGIAN AKADEMIK
1.7
MEMELIHARA DATA WALI KELAS
Proses memelihara data wali kelas adalah proses menyimpan dan membaca
data wali kelas. Kepala bagian akademik memberikan data wali kelas yang
akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel wali kelas. Proses
memelihara data wali kelas dapat membaca data wali kelas dari tabel wali
kelas dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut
disimpan ke dalam tabel wali kelas.
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)
[DATA HARI]
[DATA HARI DISIM PAN] [DATA HARI DIBACA]
[DATA WAKTU DIBACA] [DATA WAKTU DISIM PAN]
KEPALA BAGIAN AKADEM IK
5 HARI
5 HARI
6 WAKTU 6 WAKTU
1.8
53
Proses memelihara data waktu adalah proses menyimpan dan membaca data
waktu. Kepala bagian akademik memberikan data hari yang akan diproses
sehingga data tersebut disimpan pada tabel waktu. Proses memelihara data
waktu dapat membaca data waktu dari tabel waktu dan mengubah data
tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel waktu.
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)
Proses memelihara data siswa adalah proses menyimpan dan membaca data
siswa. Siswa memberikan data siswa yang akan diproses sehingga data
tersebut disimpan pada tabel siswa. Proses memelihara data siswa dapat
membaca data siswa dari tabel siswa dan mengubah data tersebut menjadi data
baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel siswa. [DATA SISWA]
[DATA SISWA DISIMPAN]
[DATA SISWA DIBACA] SISWA
2 SISWA 2 SISWA
1.9