ROYAL PLAZA SURABAYA
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Disusun oleh :
Otto Mayrad Susanto 05.41010.0126 Sondang Anggi Chresnawan 05.41010.0127
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
TB. GRAMEDIA Royal Plaza adalah salah satu toko buku cabang dari induk PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA yang terletak di kawasan Jakarta pusat. merupakan dari induk Gramedia yaitu Kompas Gramedia (KG) yang berpusat di Jakarta. KG didirikan oleh dua orang yang mempunyai semangat tinggi untuk menciptakan sebuah inovasi dalam pengembangan usaha dalam bidang ilmu pengetahuan di Indonesia, dua orang tersebut tidak lain Bpk. PK Ojong dan Bpk. Yacobs Oetama, beliau pertama kali merintis dari sebuah majalah mingguan, Majalah Intisari, yang begitu pesat minat dari masyrakat akan pengetahuan dan berita yang ada pada majalah tersebut, sehingga dua orang tersebut mendirikan sebuah induk yang diberi nama Kompas Gramedia yang memiliki beberapa unit yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Unit-unit tersebut antara lain Kompas Gramedia sendiri yang menerbitkan koran Kompas, ada juga dalam unit penyiaran berita, yaitu Radio Sonora, dan lain-lain seperti unit TB. Gramedia. Sampai saat ini telah berdiri sekitar 97 unit TB. Gramedia, dan Gramedia Royal Plaza adalah yang ke-67, kedua di wilayah Surabaya, Gramedia Royal Plaza disahkan dari permutasian tempat sebelumnya di Basuki Rachmat Surabaya pada tanggal 01 April 2007 dengan Store manager saat itu Bpk. Filise Kunaryanto.
pendapatan secara akurat untuk meningkatkan keprofesionalan kerja yang notabene di TB. GRAMEDIA ini masih menggunakan pencatatan secara global untuk laporan penjualannya. Penggunaan sistem yang masih manual ini tentu saja tidak efektif, selain menghabiskan waktu yang tidak sedikit, analisa dari bagian Admin, EDP, dan Spv Penjualan belum tentu akurat mengingat jumlah buku yang ditata berdasarkan kategori dan harus dianalisa sangat banyak. Karena itu, staff yang menangani bagian analisa ini sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan analisa setiap hari dan kesulitan dalam mencari data data buku mana yang dikategorikan paling banyak diminati oleh pengunjung, apalagi jika diperlukan sewaktu-waktu sehingga tidak efisien dalam penggunaan waktu, seringkali juga banyak buku yang dipesan tetapi belum tentu laku banyak, sehingga selain mengakibatkan habisnya biaya untuk retur, juga membuat rak-rak yang tersedia menjadi kelebihan persediaan, hal ini dapat mengurangi seni dalam penataan buku.
Salah satu langkah yang harus diambil oleh TB. GRAMEDIA Royal Plaza agar proses proses pencatan penjualan ini dapat berjalan secara efektif yaitu dengan menggunakan suatu sistem informasi pencatatan penjualan berdasarkan rak, yang laporannya dapat dilihat dan dicetak untuk periode harian dan bulanan,serta mampu melakukan pencarian data data buku jika diperlukan sewaktu-waktu.
3
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat sistem informasi pencatatan penjualan yang efektif dan efisien.
2. Bagaimana membuat sistem informasi yang memudahkan dalam pencarian data buku yang sekaligus ada denah rak.
1.3 Batasan Masalah
Implementasi kerja praktek ini dalam pembuatan Sistem Informasi Pencatatan Penjualan Berdasarkan Rak di TB. GRAMEDIA Royal Plaza Surabaya, dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem Informasi yang dibangun disesuaikan dengan sistem yang telah ada. 2. Sistem Informasi yang dibangun merupakan sistem pencatatan penjualan
berdasarkan rak dengan hasil laporan yang menggunakan periode untuk pencetakan laporan.
3. Sistem Informasi yang dibangun hanya berbasis desktop application.
4. Sistem Informasi yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio.NET 2005 dan Database SQL Server 2005.
1.4 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah:
Supervisor Penjualan dan Supervisor Pembelian untuk menganalisa buku-buku yang sekiranya perlu untuk dipesan.
2. Menghasilkan sistem informasi yang mampu membuat laporan penjualan yaitu laporan penjualan berdasarkan rak atau kategori per-hari itu juga, maupun laporan penjualan per-bulan.
1.5 Kontribusi
Penggunaan sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi TB. GRAMEDIA Royal Plaza Surabaya, antara lain:
1. Membantu bagaian analisa, terutama Supervisor Penjualan yang memerlukan data laporan penjualan untuk dianalisa hasil penjualannya dalam kurun waktu tertentu, sehingga jumlah pemesanan buku selanjutnya dapat diperkirakan. 2. Meminimalisasikan kesalahan STAF yang menangani pemesanan buku baru
atau buku repeat atau buku ulang.
3. Mengoptimalkan rak dengan menempatkan buku-buku yang teranalisa dengan baik sehingga tidak terjadi penumpukan buku yang pada akhirnya terkesan tidak memenuhi ISO ( Internatinal Standart Organization) ataupun standart lingkungan di TB. Gramedia.
1.6 Sistematika Penulisan
5
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, kontribusi serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang gambaran umum TB. GRAMEDIA, struktur organisasi, dan deskripsi tugas setiap bagian.
BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas teori yang berhubungan dengan pembuatan sistem informasi pencatatan penjualan berdasarkan rak atau kategori, yaitu teori tentang Interaksi Manusia dan Komputer, Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Basis Data, VB.NET, SQL Server, Testing dan Implementasi Sitem.
BAB IV DESKRIPSI SISTEM
BAB V PENUTUP
7 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Uraian Tentang Perusahaan
TB. Gramedia Royal Plaza Surabaya adalah unit dari induk Gramedia
yaitu Kompas Gramedia (KG) yang berpusat di Jakarta, KG didirikan oleh dua
orang yang mempunyai semangat tinggi untuk menciptakan sebuah inovasi dalam
pengembangan usaha dalam bidang ilmu pengetahuan di Indonesia, dua orang
tersebut tidak lain Bpk. PK Ojong dan Bpk. Yacob Oetama, beliau pertama kali
merintis dari sebuah majalah mingguan, Majalah Intisari, yang begitu pesat minat
dari masyrakat akan pengetahuan dan berita yang ada pada majalah tersebut,
sehingga dua orang tersebut mendirikan sebuah induk yang diberi nama Kompas
Gramedia (KG), yang memiliki beberapa unit yang telah tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
Unit-unit tersebut antara lain Kompas Gramedia sendiri yang menerbitkan
koran Kompas, ada juga dalam unit penyiaran berita, yaitu Radio Sonora, dan
lain-lain seperti unit TB. Gramedia. Sampai saat ini telah berdiri sekitar 97 unit
TB. Gramedia, dan Gramedia Royal Plaza adalah yang ke-67, kedua di wilayah
Surabaya, Gramedia Royal Plaza disahkan dari permutasian tempat sebelumnya di
Basuki rachmat Surabaya pada tanggal 01 April 2007 dengan Store manager saat
itu Bpk. Filise Kunaryanto.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang terdapat TB. GRAMEDIA ini sangat sederhana,
Diawali oleh manager toko sebagai pimpinan tertinggi unit toko buku Gramedia,
dimana beliau memiliki wewenang atas segala laporan (report), dari
aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam proses bisnis di unit tersebut. Oleh sebab itu posisinya
terletak paling atas. Kemudian posisi dibawah manager toko ada bagian
Management Representative biasa disebut sebagai Manager bagian PSDM, beliau
juga memiliki sekretaris (secretary of MR), Manager PSDM membawahi enam
bagian, yaitu Supervisor Admnistrasi, Supervisor Komputer (EDP), Bagian
Keamanan (Security), supervisor Pembelian, dan Supervisor Penjualan, serta
Mekanik atau biasa disebut dengan bagian rumah tangga.
Supervisor Administrasi membawahai dua petugas Administrasi dan
satu kasir besar. Setingkat dengan Supervisor Administrasi ada Supervisor
Komputer (EDP) yang membawahi tiga petugas EDP, Supervisor Penjualan ada
tiga, Supervisor Penjualan yang pertama membawahi delapan kasir dan empat
pramuniaga, untuk Supervisor Penjualan yang kedua membawahi tiga petugas
gudang dan lima orang Pramuniaga, untuk upervisor Penjualan yang ketiga hanya
Gambar 2.1 Struktur Organisasi TB. Gramedia Royal Plaza
2.3 Deskripsi Jabatan
Berikut ini dijabarkan secara garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh
masing-masing anggota struktur di perusahaan:
a. Store manager :
Pemantau semua proses bisnis yang terjadi di TB. Gramedia untuk unit yang
telah tersebut supaya sesuai dengan Standart dari induk TB. Gramedia.
b. Management Representativ (MR):
Bertugas sebagai wakil dari Store manager untuk segala yang bersangkutan
dengan proses administrasi data, baik pegawai maupun KPI (Key Performance
Indikator), dan mempunyai tanggungjawab dalam penyesuaian sistem dengan
International Standart Organization (ISO).
c. Supervisor Administrasi :
Mempunyai tanggungjawab dalam pelaporan keuangan kepada MR yang
pada per-peride 10 hari akan dilaporkan kepada pihak PPR JawaTimur serta
menerima laporan keuangan dari kasir besar yang telah dibayarkan oleh petugas
Adinistrasi kepada Supplier.
Mempunyai tanggungjawab terhadap semua proses data elektronik yang
berjalan di unit toko buku tersebut, baik software maupun hardware, perawatan
atau perbaikan.
e. Supervisor Penjualan :
Bertanggungjawab terhadap penjualan atau tingkat perkembangan penjualan
baik buku maupun barang dari counter, dengan memperhatikan analisa buku.
f. Supervisor Pembelian :
Bertanggungjawab untuk menganalisa buku-buku yang layak untuk dipesan
kembali dengan pertimbangan tingkat penjualan yang terjadi berdasarkan analisa
dari Supervisor Penjualan, serta mencari informasi tentang buku-buku baru yang
mempunyai prospek untuk dijadikan sebagai buku laris.
g. Danru Security :
Bertanggungjawab atas segala prosedur keamanan yang telah disepakati
beserta aturan-aturannya, demikian pula untuk keamanan yang berada didalam
ruangan kantor.
h. Petugas Rumah Tangga :
Bertanggungjawab atas segala hal yang berhubungan dengan kelistrikan,
penukaran uang di bank, rak, dan lain-lain.
Proses bisnis pencatatan penjualan berdasarkan rak atau alur proses
pencatatan penjualan berdasarkan rak pada saat sistem belum diterapkan secara
komputerisasi adalah :
1. Staff yang menganalisa buku untuk pemesanan atau retur buku melakukan
kegiatan analisa dengan cara melihat tanggal penerimaan yang tertera pada
label harga.
2. Jika bulan pada buku yang dianalisa telah melewati dua bulan setelah masa
pesan sebelumnya, maka langkah selanjutnya melihat daftar penjualan yang
tertera pada data komputer untuk masing-masing id buku.
3. Analisa yang dilakukan untuk menentukan buku tersebut termasuk buku yang
perlu dipesan lagi atau diretur adalah dengan perkiraan masing-masing orang
itu sendiri.
4. Setelah data-data pesanan diinputkan oleh Pramuniaga, maka Supervisor
Pembelian yang bertugas untuk menyeleksi buku-buku yang disarankan
Pramuniaga untuk dipesan, dengan cara analisa yang sama dengan yang
dilakukan oleh Pramuniaga.
" Supervisor Penjualan menentukan buku laris hanya melalui pemesanan yang
lebih banyak dan lebih sering dipesan ulang oleh Pramuniaga dan yang telah
13
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
3.1.1 Sistem
Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
3.1.2 Sistem Informasi
sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.
3.1.3 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem:
A. Entity Relationship Diagram (ERD)
15
merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu:
a. Simple Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
b. Composite Atribute
Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
c. Single Value Atribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya Umur (tanggal lahir).
d. Multi Value Atribute
Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA). e. Null Vallue Atribute
Null value atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity tukang becak dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
B. Data Flow Diagram (DFD)
Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.
DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall, 2003:241). Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain : a. Eksternal Entity
17
Gambar 3.1 Simbol Eksternal Entity
b. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 3.2 merupakan simbol Data Flow.
Gambar 3.2 Simbol Data Flow
c. Process
Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 3.3 merupakan simbul Process.
Gambar 3.3 Simbol Process
d. Data Store
Gambar 3.4 Simbol Data Store
3.2 Konsep Dasar Basis Data
3.2.1 Database
Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
19
3.2.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
Keuntungan sistem basis data adalah:
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah: 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
3.2.3 Database Management System
Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
2. Data Manipulation Language (DML)
21
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
3.3 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.
3.4 Testing dan Implementasi Sistem
Menurut Standar ANSI/IEEE 1059, Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/error/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software.
Menurut Romeo (2003:3), Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk:
1. Verifikasi.
23
3. Validasi.
Apakah spesifikasi yang ditetapkan telah memenuhi keinginan atau kebutuhan pengguna yang sebenarnya?
Menurut Romeo (2003:33), Test Case merupakan tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Metode testing ini dibagi menjadi dua, yaitu:
3.4.1 White Box Testing
White box testing atau glass box testing atau clear box testing adalah suatu metode disain test case yang menggunakan struktur kendali dari disain prosedural. Metode disain test case ini dapat menjamin:
1. Semua jalur (path) yang independen/terpisah dapat dites setidaknya sekali tes. 2. Semua logika keputusan dapat dites dengan jalur yang salah atau jalur yang
benar.
3. Semua loop dapat dites terhadap batasannya dan ikatan operasionalnya. 4. Semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validasinya.
3.4.2 Black Box Testing
Menggunakan black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan funsional pada suatu program. Kategori error dapat diketahui melalui black box testing, antara lain:
1. Fungsi yang hilang atau tidak benar. 2. Error dari antar-muka.
3. Error dari struktur data atau akses eksternal database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku.
5. Error dari inisialisasi dan terminasi.
3.5 Microsoft Visual Basic .Net 2005
Sebelum mengetahui istilah Microsoft Visual Basic .Net 2005, terlebih dahulu harus diketahui tentang Framework .Net. Framewok .Net adalah platform yang memungkinkan kita untuk membangun software aplikasi dan library yang disebut managed application (aplikasi yang diatur) yang memberikan kita compiler dan tool agar dapat di-build, debug, dan mengeksekusi managed application. Microsoft Visual Basic .Net 2005 adalah salah satu bahasa pemrograman yang ditargetkan dalam Framework .Net. Seperti bahasa sehari-hari, Visual Basic memiliki sintaks dan beberapa kata-kata yang valid yang bisa digunakan dalam membuat aplikasi. Visual Basic merupakan pilihan yang populer bagi yang mulai belajar pemrograman karena sintaks penulisan kodenya begitu mudah dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain.
25
OOP merupakan konsep pemrograman yang terpusat atau fokus pada data itu sendiri.
Aplikasi yang menggunakan pola OOP dibangun menggunakan bahasa OOP (OOPL). OOPL pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an, tapi lebih populer di akhir tahun 70-an. Saat ini sering digunakan karena mudah untuk dipelajari, digunakan, didebug, dan dijaga. OOPL menjelaskan tentang objek yang nyata. Visual Basic 2005 merupakan bahasa pemrograman yang telah mendukung OOP seperti C#, C++, Java, SmallTalk, dan Lisp.
Programmer menggunakan OOP untuk menulis program yang mewakili masalah dan objek nyata ke dalam bentuk modul. Modul tersebut menjelaskan tentang objek yang nyata yang biasa dinamakan Class atau Type. Kita bisa membayangkan suatu program OOP sebagai kumpulan objek yang saling berinteraksi satu sama lain. Menggunakan OOP, programmer mendefinisikan tipe baru untuk mewakili objek nyata seperti pesawat, orang, konsumen, atau mobil. Type atau Class tersebut membuat objek atau instance (contoh). Objek merupakan suatu unit yang mewakili suatu contoh dari dunia nyata. Objek dibuat dalam aplikasi yang terdiri dari informasi yang menggambarkan objek itu sendiri dan proses yang bisa mengatur dan merubah informasi tersebut.
3.6 Microsoft SQL Server 2000
melakukan koneksi ke aplikasi VB. NET 2005, sudah disediakan kelas SQLClient pada aplikasi ini.
Gambar 3.5 Tampilan Enterprise Manager SQL Server 2000
27 BAB IV
DESKRIPSI SISTEM
4.1 Analisis Sistem
Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada TB.
Gramedia Royal Plaza Surabaya, ditemukan masih banyak kekurangan yang
terjadi, yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan analisa buku
retur atau buku yang akan dipesan ulang. Sitem informasi pencatatan penjualan berdasarkan rak adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk melakukan proses pencatatan omzet atau hasil penjualan buku berdasarkan kategori rak.
Berdasarkan survey dan wawancara dengan STAF Admin dan EDP TB.
Gramedia Royal Plaza, didapatkan informasi bahwa sistem pencatatan penjualan
yang ada di TB Gramedia masih menggunakan proses pencatatan global, belum
bisa menerapkan pencatatan penjualan yang bisa dilihat satu minggu atau dalam
waktu bulan. Kelemahan proses global ini tentu saja tidak efektif dan efisien, seringnya terjadi kesalahpahaman dalam melakukan proses pencatatan penjualan
dan kesulitan dalam mencari data pendapatan jika diperlukan sewaktu-waktu serta
tidak efisien dalam penggunaan waktu.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem menggunakan beberapa bahasa pemodelan untuk
mempermudah analisa terhadap sistem. Pemodelan sistem yang digunakan adalah
4.2.1 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi di dalam sistem, sehingga dengan dibuatnya DFD ini akan terlihat arus data yang
mengalir dalam sistem.
1. Context Diagram
Data_Stock_Update
Gambar 4.1 Context Diagram Sistem Informasi Pencatatan Penjualan
Berdasarkan Rak pada TB. Gramedia Royal Plaza Surabaya.
29
besar,front liner, dan EDP. Aliran data yang keluar dari masing-masing eksternal entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari eksternal entity tersebut.
Gambar 4.2 DFD Level 0 Sistem Informasi Pencatatan Penjualan Berdasarkan
Gambar 4.2 merupakan DFD Level 0 Sistem Informasi Pencatatan
Penjualan Berdasarkan Rak pada TB. Gramedia royal Plaza Surabaya. yang
memiliki beberapa proses yaitu proses maintenance buku, laporan transaksi
penjualan, dan transaksi penjualan.
4.2.2 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) dari Sistem Informasi Pencatatan Penjualan Berdasarkan Rak yang terdiri dari Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM) dijelaskan pada gambar 4.3 dan gambar 4.4.
A. Conceptual Data Model (CDM)
Gambar 4.9 merupakan Conceptual Data Model pada Sistem Informasi Pencatatan Penjualan Berdasarkan Rak pada TB. Gramedia Royal Plaza Surabaya.
31
Gambar 4.3 CDM Sistem Informasi Pencatatan Penjualan Berdasarkan Rak
B. Physical Data Model (PDM) NOMINA L_BA YA R numeric(20)
DISKON int KETERA NGA N_SUB2 c har(15)
PEMBAY ARA N KD_PEMBAY ARA N char(2) CARA_PEMBAY ARA N char(8)
JABA TA N ID_JA BA TA N char(2) NAMA_JABA TA N char(15) PETUGA S
ID_PETUGA S char(3) ID_JA BA TA N char(2) NO_TRA NSA KSI1 char(3)
NO_TRA NSA KSI1 c har(3) TANGGA L datetime ID_BUKU c har(6) HARGA numeric (10)
DISKON int
JUMLAH_BUKU <undef ined> TOTA L_PENJUA LAN c har(15) RELA TION_122
NO_TRA NSA KSI1 c har(3) TANGGA L datetime ID_BUKU c har(6)
33
PDM merepresentasikan tabel-tabel yang digunakan dalam Sistem
Informasi Pencatatan Penjualan Berdasarkan Rak beserta dengan tipe data dan
panjang masing-masing tipe data tersebut.
B. Struktur Tabel
Tabel-tabel yang digunakan pada sistem informasi ini antara lain:
1. Tabel USER_LOGIN
Primary Key : USERID
Foreign Key : ID_KARYAWAN (KARYAWAN)
Fungsi : Menyimpan data login Pegawai sebelum masuk aplikasi
Tabel 4.1 Struktur Tabel USER_LOGIN
Field Tipe Ukuran Keterangan
USERID Varchar 6
2 digit pertama
menunjukkan jabatan, 2 digit
selanjutnya menunjukkan
tahun menjadi user, 2 digit
terakhir menunjukkan nomor
urut user pada setiap jabatan
PASSWORD Varchar 6 -
2. Tabel SUBKATEGORI
Primary Key : ID_SUBKATEGORI
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data sub kategori buku
Tabel 4.2 Struktur Tabel ID_SUBKATEGORI
Field Tipe Ukuran Keterangan
ID_SUBKATEGORI nVarcharhar 2
Menunjukkan sub dari kategori,
contoh : 26-01, angka 26 adalah
kategori “Novel, sedangkan “01”
menunjukkan sub dari “Novel”,
disini adalah “Novel Indonesia”
KATEGORI_SUB nVarcharhar 50
3. Tabel PENJUALAN
Primary Key : NO_TRANSAKSI, TANGGAL
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data penjualan.
Tabel 4.3 Struktur Tabel PENJUALAN
Field Tipe Ukuran Keterangan
NO_TRANSAKSI Varchar 3 Menunjukkan nomor
transaksi dengan
35
transaksi satu hari
tidak mencapai 1000
transaksi
TANGGAL DateTime - Menunjukkan tanggal
terjadinya transaksi
Tabel 4.4 Struktur Tabel PENERBIT
Field Tipe Ukuran Keterangan
ID_PENERBIT nVarchar 2 2 digit untuk nama
dari penerbit, contoh
: “AA” adalah nama
penerbit untuk “Air
kesepakatan dari
Tabel 4.5 Struktur Tabel PEMBAYARAN
Field Tipe Ukuran Keterangan
KODE_PEMBAYARAN Varchar 4 1 digit pertama
menunjukkan jenis
transaksi, 3 digit
selanjutnya
menunjukkan nomor
urut jenis pembayaran,
contoh : P001, “P”
menunjukkan jenis
37
“0001” menunjukkan
nomor urut transaksi
penjualan
menunjukkan
KETERANGAN_PEMBAYARAN
Varchar 50 -
6. Tabel KATEGORI
Primary Key : ID_KATEGORI
Foreign Key : ID_SUBKATEGORI (SUBKATEGORI)
Fungsi : Menyimpan data kategri buku.
Tabel 4.6 Struktur Tabel KATEGORI
Field Tipe Ukuran Keterangan
ID_ KATEGORI Varchar 2 2 digit pertama sebagai
kode kategori untukt\
tiap nama atau jenis
kategori (ditentukan oleh
Supervisor komputer)
NAMA_ KATEGORI Varchar 50 -
7. Tabel KARYAWAN
Primary Key : ID_KARYAWAN
Foreign Key : KODE_KARYAWAN (JABATAN)
Fungsi : Menyimpan data Karyawan.
Tabel 4.7 Struktur Tabel KARYAWAN
Field Tipe Ukuran Keterangan
ID_ KARYAWAN Varchar 5 Untuk karyawan yang
masih dalam masa kontrak,
1 digit pertama
menunjukkan huruf, untuk
karyawan yang sudah tetap
menunjukkan angka,sedang
4 digit selanjutnya
menunjukkan angka unik,
contoh : Q8001, maksudnya
huruf “Q” untuk karyawan
yang berstatus kontrak 1,
dan “8001” adalah nomor
unik yang sudah ditentukan
dari pihak Gramedia Jakarta
NAMA_ KARYAWAN Varchar 50 -
KODE_JABATAN Varchar 5 -
39
8. Tabel JABATAN
Primary Key : KODE_JABATAN
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data Jabatan Karyawan.
Tabel 4.8 Struktur Tabel JABATAN
Field Tipe Ukuran Keterangan
KODE_JABATAN Varchar 2 Menunjukkan kode
nama jabatan.
contoh : MA berarti
Manager
NAMA_ JABATAN Varchar 50 -
9. Tabel DETIL_PENJUALAN
Primary Key : NO_TRANSAKSI, TANGGAL, ID_BUKU
Foreign Key : NO_TRANSAKSI, TANGGAL (PENJUALAN)
Fungsi : Menyimpan data penjualan.
Tabel 4.9 Struktur Tabel DETIL_PENJUALAN
Field Tipe Ukuran Keterangan
NO_TRANSAKSI Varchar 3 Menunjukkan nomor
asumsi batasan
Tabel 4.10 Struktur Tabel BUKU
Field Tipe Ukuran Keterangan
ID_BUKU Varchar 6 3 digit pertama berupa
huruf menunjukkan
subjek dari buku
41
selanjutnya
menunjukkan nomor
urut atau nomor seri dari
buku tersebut.
Contoh : CHI123, “CHI”
merupakan subjek,
4.3 Implementasi dan Evaluasi
Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi sistem informasi
pencatatan penjualan berdasarkan rak. Penjelasan hardware/software pendukung, cara peng-install-an hingga detil dan features yang ada pada aplikasi disertai pula evaluasi/hasil uji coba sistem informasi ini.
4.3.1 Sistem yang Digunakan
Sistem yang digunakan untuk menjalankan Aplikasi Sistem Informasi
pendukung. Adapun hardware dan software pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Hardware Pendukung terdiri dari:
1. Microprocessor Pentium IV atau lebih tinggi, Intel Centrino.
2. Memory 512 Mb RAM atau yang lebih tinggi.
3. Harddisk minimal 5 GB.
Spesifikasi Software Pendukung terdiri dari:
1. Sistem Operasi Microsoft Windows 2000 Server/Pro, XP Professional/Home
Edition, Microsoft Windows 2003.
2. Microsoft Visual Basic.NET 2005 Pro.
3. Microsoft SQL Server 2005 Express.
4. .Net Framework Minimal Versi 2.0.
4.3.2 Cara Instalasi Program
Langkah pertama untuk melakukan instalasi program ini adalah
melakukan instalasi .Net Framework versi 2.0 agar program dapat berjalan tanpa
perlu melakukan instalasi Microsoft Visual Basic .NET 2005 Pro. Selanjutnya
adalah melakukan instalasi Microsoft SQL Server 2005 Express sebagai akses
database. Pastikan service pada SQL Server 2005 Express dalam keadaan ‘Start’. Tahap yang terakhir adalah melakukan instalasi program Sistem Informasi
Pencatatan Penjualan berdasarkan rak (omzetpenjualan.exe). Setelah semua tahap
43
4.3.3 Penjelasan Pemakaian Program
Dibawah ini adalah penjelasan penggunaan masing-masing form pada
Sistem Informasi Pencatatan Penjualan berdasarkan rak pada TB. Gramedia Royal
Plaza Surabaya.
1. Form Login
Gambar 4.5 Tampilan Form login
Gambar 4.5 merupakan tampilan form awal saat aplikasi dijalankan. Pada
2. Form Menu Utama
Gambar 4.6 Tampilan Form Menu Utama
Tampilan Form menu utama pada gambar 4.6 merupakan form yang
45
3. Menu Master
Gambar 4.7 Tampilan Form Menu Master
Pada Form tampilan untuk menu master, terdapat tujuh master, yaitu
master buku, master kategori, master karyawan, master jabatan, master penerbit,
3.1 Menu Master Buku
47
3.2 Menu Master Kategori
3.3 Menu Master Subkategori
49
3.4 Menu Master Karyawan
3.5 Menu Master jabatan
51
3.6 Menu Master Penerbit
3.7 Menu Master User
53
3.8 Menu Transaksi
3.9 Menu Laporan Penjualan
Gambar 4.16 Tampilan Form Menu Laporan Penjualan
4.4 Evaluasi Uji Coba Sistem
Evaluasi dan uji coba sistem bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi
telah dibuat dengan benar sesuai kebutuhan atau tujuan yang diharapkan.
Kekurangan atau kelemahan aplikasi pada tahap ini akan dievaluasi sebelum
diimplementasikan secara nyata.
Proses pengujian menggunakan Black box testing. Pada pengujian ini aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan
55
4.4.1 Analisa Hasil Uji Coba
A. Analisa Hasil Uji Coba Fitur Dasar Sistem
Analisa hasil uji coba dari keseluruhan uji yang dilakukan akan
menentukan kelayakan fitur dasar sistem berdasarkan desain yang telah
ditetapkan. Fitur-fitur dasar sistem dinilai layak jika keseluruhan hasil uji coba ini
sesuai dengan output yang diharapkan. Uji coba yang telah dilakukan pada fitur-fitur dasar sistem dalam test case 1 sampai test case 22 dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur dasar tersebut telah berjalan dengan baik dan tidak terdapat error. Fungsi tambah, ubah, simpan, hapus dan tampil dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
B. Analisa Hasil Uji Coba Validasi Sistem
Analisa hasil uji coba validasi sistem dilakukan untuk mengetahui dan
menganalisa apakah proses-proses utama dalam sistem dengan masukan
keseluruhan data yang ada telah berjalan sebagaimana mestinya sesuai keinginan
dan kebutuhan dari pengguna. Pengguna pada kasus ini adalah Staff di TB.
Gramedia Royal Plaza yang menangani analisa dan pemesanan buku baru atau
56
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Sistem Informasi
Pencatatan Penjualan Berdasarkan Rakpada TB. Gramedia Royal Plaza Surabaya
adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil coba, Sistem Informasi Pencatatan Penjualan Berdasarkan
Rak yang dibuat mampu berjalan secara efektif dan efisien, yaitu dapat
memberikan informasi kepada STAF Pembelian, Penjualan, manager, dan
para pramuniaga, serta berupa laporan – laporan data penjualan yang dapat
dikelola dan ditata dengan baik untuk dilaporkan kepada manager toko.
2. Berdasarkan hasil uji coba didapatkan bahwa Sistem Informasi Pencatatan
penjualan berdasarkan rak yang dibuat mampu menghasilkan dan membuat
laporan penjualan berdasarkan rak per-hari berjalan atau pada hari itu, atau
juga bisa dalam periode per-Bulan.
5.2 Saran
Berdasarkan penjelasan tentang Sistem Informasi yang telah dibuat,
dapat diberikan saran untuk pengembangan sistem ini sebagai berikut:
1. Dengan adanya Sistem Informasi Pencatatan Penjualan Berdasarkan Rak ini
diharapkan dapat digunakan secara efektif dan terintegrasi dengan baik di
57
melakukan analisa dengan baik, sehingga akan meningkatkan pula tingkat
pengoptimalan biaya dan waktu.
2. Dengan adanya Sistem Informasi Pencatatan Penjualan Berdasarkan Rak ini
diharapkan tidak hanya digunakan untuk kalangan TB. Gramedia Royal Plaza
saja, tetapi juga dapat diintegrasikan dan digunakan dengan baik untuk kantor
TB. Gramedia yang lainnya untuk mendukung tingkat kemajuan para
DAFTAR PUSTAKA
Dewo, Emanuel Setio, Oktober 2007, (online).
http://dewo.wordpress.com/2007/10/28/absensi/, diakses 10 Agustus 2008).
Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi:
konsep, teknologi, dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1,
Prenhallindo, Jakarta.
Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya.
Romeo, S.T., 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.
Safitri, Sandra, Juni 2008, (online).
(http://www.kendaripos.co.id/cetak.php?id=680, diakses 23 Juni 2008).
Wikipedia, Mei 2008, (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Kelirumologi,
diakses 23 Juni 2008).
Yuswanto, dan Subari, 2005, Mengolah Database dengan SQL Server 2000,