• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JALAN ( STUDI KASUS DI JALAN PANGERAN DIPONEGORO YOGYAKARTA ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JALAN ( STUDI KASUS DI JALAN PANGERAN DIPONEGORO YOGYAKARTA )."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

184 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap Jln.Pangeran Diponegoro

Yogyakarta maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Jalan Pangeran Diponegoro merupakan ruas jalan dengan hambatan samping yang

sangat tinggi dengan tipe jalan 4/2 UD atau yang biasa di sebut 4 lajur 2 arah tak

terbagi.

2. Volume lalu lintas pada Jln.Pangeran Diponegoro pada saat pagi, siang dan sore hari

menunjukkan pola yang berbeda dan volume terbesar terjadi pada saat siang hari pada

ruas Utara 2 yaitu sebesar 1367,67 smp/jam dan pada sore hari pada ruas Utara 1

yaitu sebesar 1363,42 smp/jam.

3. Kapasitas pada Jalan Pangeran Diponegoro yang lebih tinggi terjadi pada ruas Utara

yaitu sebesar 2395,15 smp/jam dan lebih rendah pada ruas Selatan yaitu sebesar

2362,302 smp/jam. Hal ini disebabkan karena faktor pemisah arah dimana lebar ruas

Utara lebih besar dari lebar ruas Selatan.

4. Ruas Utara memiliki Hambatan Samping lebih besar di bandingkan dengan ruas

Selatan. Hal ini terjadi karena ruas Utara lebih lebar dari ruas Selatan , dan di tambah

lagi aktifitas pasar Kranggan, dan kantor – kantor yang terletak pada ruas jalan

tersebut.

5. Derajat kejenuhan pada Jalan tersebut pada saat pagi, siang dan sore hari pada

masing-masing hari memberikan hasil yang berbeda. Pada hari Rabu Derajat

kejenuhan terbesar terjadi pada siang hari, yaitu pada ruas Utara 2 sebesar 0,70, pada

hari Sabtu Derajat Kejenuhan terbesar terjadi siang hari pada ruas Utara 1 sebesar

(2)

185

Selatan 1 sebesar 0,59. Besarnya faktor Derajat Kejenuhan terjadi erat hubungannya

dengan faktor Hambatan Samping. Karena Hambatan Samping yang meningkat akan

mempengaruhi Derajat kejenuhan .

6. Semakin tinggi Hambatan Samping maka Derajat Kejenuhan pun semakin meningkat

yang berakibat pada penurunan Kecepatan Tempuh pada ruas jalan Pangeran

Diponegoro begitu pun sebaliknya apabila Hambatan Samping menurun maka Derajat

Kejenuhan pun akan menurun sehingga kecepatan Tempuh akan kembali meningkat

.

7. Pengaruh kendaran yang parkir di badan jalan menjadi salah satu faktor utama

menurunnya kapasitas jalan yang juga berpengaruh pada meningkatnya Derajad

Kejenuhan, dan penurunan kecepatan tempuh

6.2. Saran

Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapatkan bahwa :

1. Derajat Kejenuhan yang terjadi pada ruas jalan Pangeran Diponegoro pada pagi,

siang dan sore hari pada masing-masing hari masih dalam batas kewajaran walaupun

dalam kelas Hambatan Samping ruas jalan tersebut masuk dalam kategori Hambatan

Samping yang sangat tinggi karena ada aktifitas pasar di pinggir jalan. Derajad

kejenuhan yang terbesar terjadi pada Rabu siang yaitu sebesar 0,70. Angka ini

menunjukan bahwa kondisi jalan masih stabil walaupun lebar jalan yang berkurang

akibat parkir di badan jalan. Untuk dapat mempertahankan keadaan tersebut dapat

dilakukan dengan mengeluarkan aturan-aturan agar para pengguna jalan untuk tidak

bisa bertindak sesuka hati mereka dan supaya keadaan ruas jalan Pangeran

(3)

186

2. Perlu diadakannya penertiban yang lebih serius mengenai parkir kendaraan di badan

jalan, karena ada kecenderungan para pengguna jalan yang kurang bisa mematuhi

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum,

Jakarta.

Hobbs F.D, 1995, Perencanaan Teknik Lalu Lintas, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Sukirman S, 1994, Dasar Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Penerbit Nova, Bandung.

Warpani S. P, 2002, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ITB, Bandung.

Munawar A, 2004, Manajemen Lalulintas Perkotaan, Beta Offset, Yogyakarta.

Morlok E K, 1995, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga Jakarta

Oglesby C.H dan Hicks R.G, 1988, Teknik Jalan Raya, Erlangga, Jakarta

Keputusan Menteri Dalam Negeri No.73 Tahun 1999 , Pedoman Penyelenggaraan Perparkiran

di Daerah

Peraturan daerah Kota Yogyakarta Nomor 19 Tahun 2002 , Retribusi Parkir Di Tepi Jalan

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat EVA adalah tidak hanya berguna untuk kepentingan pihak manajemen dalam mengelola perusahaan tetapi juga menciptakan

Pada Tabel 3 hasil akurasi query pada kata ―operator selluler‖ penjumlahan kelas positif yang dikelompokkan dengan benar berjumlah 56, kelas negatif yang dikelompokkan

Metode transportasi Northwest Corner sebagai salah satu metode yang digunakan untuk mendistribusikan barang dari sumber ke tujuan guna mendapatkan biaya seminimal mungkin

We also conduct the feasibility study on visualisation for the estimation results of housing vacancy distributions derived from the water hydrant data with fine spatial

Berangkat dari logika tersebut, maka sebutan al-tafsir al-lughawi sebenarnya hanya layak disematkan pada produk-produk tafsir yang di dalamnya mufassir sangat dominan menjelaskan

Parahyangan merupakan hubungan manusia dengan Tuhan, seseorang yang memuja Tuhan akan mendapatkan pahala yang luar biasa, namun kelengkapan sarana dalam memuja Tuhan

penelitian untuk mengetahui ragam alel dan truktur genetik masyarakat etnik Batak di Bali khususnya di Kota Denpaasar dan Kabupaten Badung dalam usaha pembuatan database

[r]