• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011/2012"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI

KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011/2012

Oleh SARTIMAN NPM : 1113119029

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa ada pembelajaran tematik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan alat peraga buatan pada siswa kelas III SD N I Lugusari kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu tahun 2011/2012.

Penelitan ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tes. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadapa materi yang diberikan pada akhir proses pembelajaran. Analisis data mengunakan data kuantitaf yang diperoleh dari prosentase banyaknya siswa yang telah memenuhi nilai KKM dengan rumus P= × × 100%.

Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa telah memenuhi KKM yaitu ≥ 63 mencapai 75% secara klasikal. Dilihat dari data siklus I sebesar 60% meningkat pada siklus II menjadi 85% dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan alat peraga buatan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD N I Lugusari kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu tahun 2011/2012.

Kata kunci:

(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN

PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI

KECAMATAN PAGELARAN

KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011/2012

Oleh

SARTIMAN

NPM : 1113119029

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN

PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI

KECAMATAN PAGELARAN

KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011/2012

( SKRIPSI )

Oleh

SARTIMAN

NPM : 1113119029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK

...

i

MENGESAHKAN

...

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

...

iii

RIWAYAT HIDUP

...

iv

MOTTO

...

v

PERSEMBAHAN

...

vi

KATA PENGANTAR

...

vii

DAFTAR ISI

...

ix

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Identitas Masalah ...

4

C.

Rumusan Masalah ...

5

D.

Tujuan Penelitian ...

5

E.

Manfaat Penelitian ...

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.

Pengertian Belajar ...

7

B.

Pengertian Pembelajaran ...

8

C.

Pengertian Pembelajaran Tematik ...

9

D.

Pengertian Hasil Belajar ...

11

(5)

x

F.

Kerangka Pikir ...

16

G.

Hipotesis ...

18

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Setting Penelitian ...

19

B.

Prosedur Penelitian ...

19

C.

Sumber data ...

24

D.

Teknik Pengumpulan Data ...

25

E.

Indikator Keberhasilan ...

25

F.

Teknik Analisis Data ...

25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Selayang Pandang ...

27

B. Hasil Penelitian ...

28

1.

Implementasi Sklus I ...

28

2.

Implementasi Siklus II ...

33

C. Pembahasan ...

37

1.

Siklus I ...

37

2.

Siklus II ...

37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan ...

39

(6)

xi

DAFTAR PUSTAKA

...

40

LAMPIRAN

1.

Pemetaan SK dan KD ...

41

2.

Silabus Tematik Kelas III ... 42

3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...

43

4.

Kisi-Kisi soal siklus I ...

49

5.

Instrumen soal ulangan harian siklus I ...

50

6.

LKS siklus I ... ...

51

7.

Lembar Observasi Kelas ...

54

8.

Alat penilaian kinerja guru ...

57

9.

Daftar nilai ulangan siklus I ...

60

10. Kunci jawaban siklus I ...

62

11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...

63

12. Kisi-kisi soal ulangan harian siklus II ...

60

13. Lembar Soal ulangan harian siklus II ...

70

14. LKS siklus II ...

71

15. Lembar observasi kelas siklus II ...

76

16. Lembar penilaian kinerja guru ...

79

17. Daftar nilai ulangan formatif siklus II ...

82

18. Kunci jawaban siklus II ...

84

19. Dokumentasi Pembelajaran Siklus I ...

90

(7)

v

M O T T O

“ Sesungguhnya sesudah ada kesulitan akan ada kemudahan “

(8)

ii

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Penguji

: Dra. Cut ohani Bitai, M.Pd.

...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Riswandi, M.Pd.

...

2.

Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

(9)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini saya :

Nama

: SARTIMAN

NPM

: 1113119029

Progam Studi

: S1 PGSD dalam jabatan

Fakultas

: Keguruan dan Pendidikan

Perguruan Tinggi

: Universitas Lampung

Judul PTK

: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK MATA PELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN PADA

SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI KECAMATAN

PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2011/2012

Menyatakan bahwa penelitian kelas ini hasil pekerjaan saya sendiri dan sepanjang

pengetahuan saya tidak berisi materi dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain

atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyartan penyelesain studi pada

Universitas atau Institut lain.

Pringsewu, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

(10)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul PTK

:

Nama Mahasiswa

: SARTIMAN

NPM

: 1113119029

Program Studi

: S.I PGSD dalam Jabatan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd.

Dra. Cut Rohani Bitai, M.Pd.

NIP 195105071981031002

NIP 19521015 198103 2 001

(11)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1.

Istriku tercinta yang telah memberi doa, motivasi dan bantuan sehingga

bisa menyelesaikan studi ini.

2.

Anakku tersayang Wirda Aza Vira.

3.

Para dosen FKIP Universitas Lampung yang telah membantu

menyelesaikan kuliahku.

(12)

iv

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di desa Bumi Bumiratu Kecamatan

Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada tanggal 14 Juni

1965. Anak dari bapak Muh. Khaelani dan Ibu Sartinem

o

Pendidikan yang pernah ditempuh adalah

-

Sekolah Dasar Negeri I Bumiratu, tamat tahun 1979

-

Sekolah Menengah Pertama Negeri I Patoman, tamat tahun 1982

-

Sekolah Pendidikan Guru Negeri Pringsewu, tamat tahun 1985

-

Kuliah di UT program Diploma Dua jrusan PGSD, tamat tahun 2002

-

Kuliah di Universitas Lampung program S-I jurusan PGSD, masuk

tahun 2011

o

Riwayat pekerjaan

-

Menjadi guru Sekolah Dasar Negeri 3 Sumanda tahun 1986-2000

-

Menjadi guru di Sekolah Dasar Negeri I Lugusari dari tahun 2000

(13)

vii

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-NYAlah penulis dapat menyelesaikan PTK ini, namun penulis menyadari

dalam penulisan PTK ini maupun bentuknya masih banyak kekurangan dan

kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan guna perbaikan penulisan dimasa yan akan datang. PTK ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan di Universitas

Lampung.

Penulis dalam menyelesaikan penelitian indakan kelas ini banyak dibantu oleh

berbagai pihak oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1.

Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2.

Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

3.

Bapak Dr. Darsono, M.Pd., Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4.

Ibu Dra. Cut Rohani Bitai, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing, yang telah

banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi motivasi

(14)

viii

5.

Bapak Dr. Riswandi, M.Pd, selaku dosen pembahas yang telah banyak

membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi motivasi dengan

kesabaran sampai Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.

6.

Bapak/Ibu Dosen dan Staf Karyawan S-I PGSD Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas lampung, yang telah membantu sampai PTK

ini selesai.

7.

Kepala SDN I Lugusari Ibu C. Sri Lestari, S.Pd.SD. dan Bapak Marijo

selaku guru observer dan siswa –siswi kelas III SDN I Lugusari yan telah

membantu kelancaran selama penelitian.

8.

Istriku yang telah memberi doa, motivasi, dan bantuan dan menyelesaikan

studi ini.

9.

Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah

memberikan kontribusi baik moril maupun spiritual dalam menyelesaikan

PTK ini.

Semoga amal baik Bapak, Ibu dan Saudara dibalas oleh Allah SWT dengan

pahala yang setimpal. Penulis berharap mudah-mudahan PTK ini dapat

bermanfaat bagi penulis sendiri, dan bagi pembaca pada umumnya.

Lugusari, Juli 2012

Penyusun

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan usaha dan

perhatian dalam rangka memperbaiki kualitas sumber daya manusia (

SDM ).

Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus

dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga pendidikan maupun masyarakat

dintaranya dilakukannya upaya – upaya inovasi dibidang pendidikan dan

pembelajaran. Hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi

kelangsungan masa depannya.

Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjamg yang

harus ditata, disiapkan dan disedisksn sarana maupun prasarananya. Dalam

arti dengan modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini

Indonesia masi berkutat pada problematika klasik dalam hal ini yaitu

kualitas pendidikan.

Berhasil atau tidaknya belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh

bermacam – macam faktor yaitu faktor dalam diri siswa maupun dari luar

siswa itu sendiri. Fakor dari diri siswa antara lain : faktor kematangan,

kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedang faktor dari luar

diri siswa antara lain faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya,

(16)

2 Menurut pandangan konstruktivis dalam proses pembelajaran IPA

seyogyanya disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata

yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan memungkinkan terjadinya

interaksi sosial. Saat proses pembelajaran berlangsung siswa harus terlibat

secara langsung dalam kegiatan nyata. Siswa diberi kesempatan

memperoleh pengalaman langsung dengan objek dan interaksi sosial

dalam kelompoknya.

Proses pembelajaran tematik pelajaran IPA di sekolah dasar dilaksanakan

tergantung pada kondisi sekolahnya, baik metodenya atau media

pembelajarannya. Secara umum pembelajaran IPA masih disampaikan

secara konvensional dalm artian ceramah dan tanya jawab. Peranan guru

labih dominan penceramah bukan sebagai fasilitator dalam proses

pembelajaran dan siswa menerima konsep – konsep IPA secara abstrak.

Hanya sedikit yang menggunakan metode eksperimen atau demonstrasi.

Hal itu terkendala pada ketersediaan media pembelajaran, apalagi SD

didaerah pedesaan guru hanya mengandalkan sepenuhnya pada buku paket

yang bersumbar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau buku teks

lain.

Karena tidak semua kompetensi dasar pembelajaran tematik mata

pelajaran IPA menuntut penggunaan metode eksperimen atau demontrasi,

(17)

3 menggunakan metode yang bervariasi dan memanfaatkan alat peraga yang

sesuai.

Kedudukan media belajar dalam pembelajaran cukup menentukan, sebab

meskipun guru dalam melaksanakan proses pembelajaran telah menguasai

materi dengan baik dan sudah menggunakan metode yang tepat, tetapi jika

tidak memanfaatkan alat peraga, terlebih untuk SD, maka tujuan

pembelajaran tidak dapat dicapai secara optimal.

Terkait dengan kualitas pendidikan dan rendahnya daya serap siswa

terhadap materi pembelajaran IPA kelas Tiga semester kedua di SD Negeri

I Lugusari Kecamatan Pagelaran terbukti dari hasil tes formatif niali

rata-ratanya masih dibawah KKM. Dari 20 siswa yang memperolah nilai diatas

KKM ada 7 siswa ( 35 % ). Dan yang memperoleh nilai dibawah KKM

ada 13 siswa (65%). Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam kelas III semester genap tahun pelajaran 2011 /

2012 SDN I Lugusari adalah 63.

Tabel I : Data hasil tes Formatif mata pelajaran IPA kelas III SDN I

Lugusari semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012.

No Jumlah Siswa Rentang

Nilai KKM Prosentase Keterangan

1 2 80-90 63 10% Tuntas

Belajar

2 2 70-79 63 10% Tuntas

(18)

4

3 3 63-69 63 15% Tuntas

Belajar

4 8 50-62 63 40% Tidak

Tuntas

5 5 40-49 63 25% Tidak

Tuntas

20 100%

Sumber : Dokumen / data nilai ulangan harian mata pelajaran IPA kelas III

Tahun pelajaran 2011 / 2012.

Dari data diatas menunjukkkan bahwa 13 siswa atau 65% hasil belajarnya

masih rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena

pemahaman siswa belum maksimal. Oleh karena itu perlu diadakan

peningkatan untuk mendapat hasil yang maksimal. Salah satu upaya

tersebut adalah pentingnya penggunaan alat peraga buatan dalam proses

pembelajaran siswa. Dengan menggunakan alat peraga buatan siswa

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang maksimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan tersebut

dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Siswa menerima konsep – konsep IPA secara abstrak.

2. Guru kurang menggunakan metode bervariasi, hanya menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab saja.

(19)

5 4. Daya serap siswa terhadap materi pembelajaran IPA sangat kurang

sehingga pencapaian hasil belajar siswa rendah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana tersebut diatas, maka

rumusan yang diajukan adalah :

“ Apakah melalui penggunaan alat peraga buatan dapat meningkatkan

hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada pembelajaran tematik bagi

siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri I Lugusari tahun pelajaran 2011 /

2012 ?.”

D. Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan alat peraga

buatan pada semester genap bagi siswa kelas III di SDN I Lugusari

kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Guru

a. Untuk meningkatkan profesionalisme guru

b. Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu

pendidikan dikelasnya.

2. Siswa

(20)

6 b. Memotivasi siswa dalam belajar.

c. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan alat

peraga buatan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

3. SD Negeri I Lugusari

Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri I Lugusari dapat

lebih meningkatkan penggunaan alat peraga buatan agar hasil belajar

(21)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar pada hakekatnya adalah merupakan perubahan tingkah laku

akibat pengalaman dan latihan. Artinya bahwa tujuan kegiatan belajar

adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,

keterampilan maupun sikap. Hal ini senada dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Bell – Gredler ( 1986:1) Dalam Udins. Winata

Putra (2007:1.5) yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yanng

dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam

Competencies, skill and attitudes. Kemampuan ( Competencies ),

keterampilan ( skill ), dan sikap ( attitudes ) tersebut diperoleh secara

bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua

melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.

Menurut Gagne (1984) dalam Udin S. Winata Putra (2005:2.3)

bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah

perilakunya sebagai akibat pengalaman.

Menurut Hilgrad dan Bower (2002) dalam Baharudin dan Wahyuni

(2007:13) belajar ( to learn ) memiliki arti 1) to gain knowledge,

comprehension, or mestery of trought experience or study, 2) to fix

in the mind or memory; memorizer, 3) to acquire trough experience,

4) to become in forme of to find out. Menurut definisi tersebut, belajar

(22)

8

pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman

dan mendapat informasi atau menemukan.

Cronbach (1954) dalam Baharudin dan Wahyuni (2007:13)

mengemukakan pengertian belajar. Menurut Cronbach “ Learning is

shown by change in behavior as result of experience “. Belajar yang

terbaik adalah melalui pengalaman.

Morgan dan kawan – kawan ( 1986 ) dalam Baharudin dan Wahyuni

( 2007 : 14 ) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku

yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.

Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku yang berupa kemampuan keterampilan

dan sikap sebagai hasil latihan atau pengalaman dan mendapat

informasi atau menemukan.

B. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi,

memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada

diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya

sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan

meningkatkan proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan

erat dengan jenis hakekat dan jenis belajar dan hasil belajar tersebut.

(23)

9

Pembelajaran harus menghasikan belajar tetapi tidak semua proses

belajar terjadi karena pembelajaran.

Menurut Gagne, Briggs dan Wager Dalam Udins.Winata Putra

( 2007:1.9) Pembelajaran adalah kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.

Dalam pasal I butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dirumuskan bahwa pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.

Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa pembelajaran adalah

suatu kegiatan yang dilakukan antar guru dengan siswa untuk

meningkatkan kualitas belajar sehingga akan menghasilkan belajar

yang lebih baik.

C. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang

melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman

yang bermakna kepada siswa. Modul 31 A PLPG (2011:23).

Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses

atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.

Pembelajaran tematik hanya diajarkan pada siswa sekolah dasar kelas

rendah ( kelas I, 2, dan 3), karena pada umumnya mereka masih

(24)

10

perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan

perkembangan mental, sosial, dan emosional.

Pembelajaran tematik lebih mengutamakan pengalaman belajar siswa,

yakni melalui belajar yang menyenangkan tanpa tekanan dan

ketakutan, tetapi tetap bermakna bagi siswa.

Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran terpadu, dan

pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan

kejiwaan siswa.

Ciri- ciri pembelajaran tematik :

1. Berpusat pada anak

2. Memberikan pengalaman langsung pada anak

3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu

proses pembelajaran.

5. Bersifat fleksibel.

Dengan menggunakan tema, kegiatan pembelajarn akan mendorong

beberapa hal bermanfaat antara lain :

1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik

tertentu.

2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan

(25)

11

3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan

berkesan.

4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan

mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak.

5. Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi

disajikan dalam konteks tema yang jelas.

6. Anak lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi

dalam situasi yang nyata.

7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang

disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan

diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan.

Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa pembelajaran tematik

merupakan suatu strategi pembelajaran yang memadukan beberapa

mata pelajaran dalam satu tematertentu untuk memberikan pengalaman

yang bermakna bagi siswa dan pengalaman yang diperolehsiswa

merupakan pengalaman langsung atau nyata.

D. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah berakhirnya

proses belajar. Hasil belajar pada umumnya dapat diketahui melalui

penilaian hasil belajar. Oleh sebab itu, penilaian hasil belajar perlu

dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat

(26)

12

Pendapat Udin S. Winataputra (2005 : 2.5 ) menyatakan bahwa :

Hasil belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (

interaksi dengan lingkungan ) dimana proses mental dan emosional

terjadi. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan

kedalam tiga ranah yaitu pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap.

Menurut Dinyati ( 2005 : 3 ) menyatakan bahwa :

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar. Hasil belajar merupakan interaksi antara guru dan

siswa dalam proses pembelajaran bagi siswa hasil belajar merupakan

berakhirnya proses pembelajaran.

Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman melalui interaksi

antara siswa, guru dan lingkungan setelah melakukan suatu proses

belajar.

Hasil belajar tersebut adalah perubahan perilaku siswa yang berupa

aspek pengetahuan ( kognitif ), aspek keterampilan ( psikomotor ) dan

aspek sikap ( afektif ). Dalam hal ini adalah perubahan perilaku pada

aspek pengetahuan yang diperoleh melalui tes setelah pembelajaran

berlangsung.

E. Pengertian Alat Peraga Buatan

Alat peraga merupakan sebuah alat atau benda kongkrit yang

(27)

13

siswa pun mudah menerima materi pelajaran. Agar konsep IPA mudah

dipahami siswa dengan baik, maka dalam menyampaikan materi

pelajaran kepada siswa alat peraga sangat berperan dalam

pembelajaran tematik mata pelajaran IPA.

Menurut Gague dalan NOEHI Nasution ( 2005 hal 7.3) alat peraga

adalah komponen sumber belajar dilingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar.

Briggs dalam Nasution (2005:7.3) berpendapat bahwa harus ada

sesuatu untuk mengkomunikasikan materi ( pesan kurikulum ) supaya

terjadi proses belajar, karena dia mendefinisikan alat peraga sebagai “

wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran.”

Wilbur Sehramm dalam Nasution ( 2005:7.3 ) mendefinisikan alat

peraga sebagai berikut “ Alat peraga adalah teknologi pembawa

informasi atau pesan pembelajaran.” Sedangkan Yusuf Hadi Miarso

dalam Nasution (2005 :7.3) melihat alat peraga secara makro dalam

keseluruhan sistem pendidikan. Sehingga definisinya berbunyi “

segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar.”

Dari beberapa pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa alat peraga

buatan adalah segala sesuatu untuk menyampaikan informasi atau

(28)

14

Alat peraga buatan adalah alat peraga hasil modifikasi dan meniru

benda aslinya. Nasution ( 2005 : 7.4 ).

1. Jenis – jenis alat peraga

Alat peraga dalam pembelajaran IPA banyak jenisnya. Alat peraga

IPA dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran dengan

tujuan untuk siswa dapat lebih mudah memahami konsep IPA.

Beberapa ahli pendidikan, khususnya ahli media pendidikan

menggolongkan alat peraga sesuai dengan fungsi bentuk dan

sumber alat peraga tersebut.

Alat peraga sebagai media pendidikan terdiri dari :

a. Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti : buku, koran,

majalah dan sebagainya.

b. Alat-alat audio dan visual seperti : radio, kaset, TV, vidio,

dan lainnya.

c. Sumber-sumber masyarakat seperti : monumen, candi dan

peninggalan sejarah.

d. Koleksi benda-benda seperti : koleksi mata uang kuno,

koleksi awetan tumbuhan dan hewan dan sebagainya.

e. Perilaku guru ketika mengajar yang dicontohkan kepada

siswa.

Dari jenis indra yang kita gunakan, Alat peraga digolongkan

(29)

15

a. Media audio yaitu alat peraga yang dapat didengar, seperti :

kaset, suara burung, suara bel dan sebagainya.

b. Media visual yaitu alat peraga yang dapat dilihat seperti :

hewan, tumbuhan, gambar, grafik model, slide dan

sebagainya.

c. Media audio visual yaitu alat peraga yang dapat didengar dan

dilihat seperti : video, film, dan lain-lain.

Jenis alat peraga berdasarkan bentuk penyajiannya yaitu :

a. Alat peraga yang tidak diproyeksikan ( nonprojected) yaitu

alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi, seperti : model,

gambar, foto, peta timbul, awetan tumbuhan dan hewan dan

sebagainya.

b. Alat peraga yang diproyeksikan (projected) seperti : film,

slide, film strip, dan sebagainya.

Dilihat dari sumbernya alat peraga digolongkan menjadi dua jenis :

a. Alat peraga alamiah ( natural ) yaitu alat peraga yang sesuai

dengan bentuk aslinya di lingkungan alam sekitar seperti :

hewan, tumbuhan, danau, sungai, sawah, dan lainnya.

b. Alat peraga buatan ( artificial ) yaitu alat peraga hasil

modifikasi atau meniru benda aslinya seperti : model

(30)

16

Menurut Heinich-et-al dalam Ruminiati(2007:2.14) model adalah

gambaran tiga dimensi dari sebuah benda nyata. Model dapat

berukuran lebih besar, lebih kecil atau sama dengan benda aslinya.

Dari pendapat dan ragam alat peraga diatas dapat dikemukakan

bahwa alat peraga buatan adalah alat peraga hasil memodifikasi

atau meniru benda asli yang digunakan untuk membantu

mempermudah menyampaikan informasi kepada siswa.

Alat peraga buatan yang digunakan berupa kincir air, perahu layar

yang terbuat dari kayu ringan yang diberi layar sederhana serta

kincir angin yang terbuat dari kertas atau daun kelapa. Alat peraga

buatan diterapkan dalam proses belajar mengajar mengenai materi

energi gerak. Dengan menggunakan alat peraga buatan berupa

kincir air, perahu layar, dan kincir angin diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi energi gerak.

F. KERANGKA PIKIR

Alat peraga buatan adalah alat peraga yang digunakan guru dalam

penyajian pembelajaran tematik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam.

Informasi atau pesan dalam alat peraga tumbuh berfungsi untuk

merangsang siswa untuk mengembangkan gagasannya kedalam

(31)

17

dapat menangkap setiap informasi yang ada untuk memahami energi

gerak.

Penelitian mengenai peningkatan hasil belajar pada pembelajaran

tematik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas III dengan

menggunakan alat peraga buatan atau model memerlukan suatu

kerangka pikir untuk menuntun pelaksanaan tindakan kelas seperti

[image:31.612.126.570.285.711.2]

yang digambarkan dalam gambar berikut ini:

Gambar 1.1 Kerangka pikir

Kondisi Awal

Tindakan

KondisiAkhir

Guru :

Belum mengunakan

alat peraga buatan dalam pembelajaran tematik IPA

Menggunakan alat

peraga buatan dalam pembelajaran tematik IPA

Diduga dengan alat peraga buatan dapat

meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran tematik mata pelajaran IPA pada semester genap tahun pelajaran 2011/ 2012 Siswa hasil belajar siswa mengenai energi gerak rendah Siklus I

Menggunakan alat

peraga buatan

dalam pembelajaran tematik IPA

Siklus II

Menggunakan alat

peraga buatan

(32)

18

Berdasarkan kerangka pikir di atas, diduga bahwa dengan

menggunakan alat peraga buatan atau model dalam pembelajaran

tematik mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada pembelajaran tematik mata pelajaran IPA Kelas III semester

genap tahun pelajaran 2011 / 2012.

G. HIPOTESIS

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini apabila pembelajaran tematik

mata pelajaran IPA dilakukan dengan menggunakan alat peraga

buatan, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran tematik mata pelajaran IPA kelas III SDN I Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu semester genap tahun

(33)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

a. Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN

I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11

siswa perempuan.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri I

Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu sekitar pertengahan

semester genap 2011 / 2012. Lebih tepatnya Maret 2012 sampai

dengan bulan Juni 2012.

B. Prosedur Penelitian Gambaran Umum Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Persiapan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Instrumen Pembelajaran ( RPP dan bahan ajar ) dan

penggunaan alat pembelajaran yaitu dengan alat peraga buatan.

b. Menyusun tiap-tiap siklus yaitu siklus pertama dilaksanakan 2 kali

(34)

20 dilakukan setelah siklus pertama dilaksanakan. Setelah siklus

dilakukan refleksi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan

kegagalannya.

c. Setelah berlangsung satu siklus kemudian dilaksanakan analisis

sebagai bahan perbaikan pada tindakan siklus berikutnya. Siklus II

direncanakan dan dilaksanakan refleksi dari siklus I.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahap.

Tahap-tahap dalam siklus penelitian tersebut adalah : tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, tahap pengamatan,dan refleksi. Uraian dari tiap

tahapan tersebut sebagai berikut :

1) Siklus I

a) Perencanaan

1) Membuat perangkat pembelajaran

2) Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran.

3) Mempersiapkan lembar observasi.

4) Menentukan metode dan materi pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

5) Menentukan alat peraga yang akan digunakan.

6) Menunjuk rekan sejawat sebagai observasi.

b) Pelaksanaan

(35)

21 (a) Melakukan apersepsi dengan cara menanyakan materi

pembelajaran sebelumnya.

(b) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga buatan.

2) Kegiatan inti

( Pertemuan I )

(a) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.

(b) Membagikan lembar kerja siswa

(c) Menyuruh siswa untuk keluar kelas untuk melakukan

penggunaan alat peraga di lingkungan.

(d) Menggunakan alat peraga buatan yang sesuai dengan

materi yang telah direncanakan dan dipersiapkan yaitu

tentang energi gerak.

(e) Memusatkan perhatian siswa kepada hal-hal penting

yang harus dikuasai dalam penggunaan alat peraga

buatan sehingga semua siswa mengikuti proses

pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

(f) Memberi kesempatan pada siswa untuk aktif dan kreatif

(36)

22 (g) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya serta memberi kesempatan bertanya dan

memberi komentar atas hasil kelompok lain.

( Pertemuan 2 )

(a) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.

(b) Membagikan lembar kerja siswa

(c) Menyuruh siswa untuk keluar kelas untuk melakukan

penggunaan alat peraga di lingkungan.

(d) Menggunakan alat peraga buatan yang sesuai dengan

materi yang telah direncanakan dan dipersiapkan yaitu

tentang energi gerak.

(e) Memusatkan perhatian siswa kepada hal-hal penting

yang harus dikuasai dalam penggunaan alat peraga

buatan sehingga semua siswa mengikuti proses

pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

(f) Memberi kesempatan pada siswa untuk aktif dan kreatif

dalam mengikuti proses belajar mengajar.

(g) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya serta memberi kesempatan bertanya dan

(37)

23

3) Kegiatan akhir

(a) Meminta siswa untuk merangkum.

(b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertany

mengenai hal-hal yang belum diketahui.

(c) Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.

(d) Pada akhirnya siswa diberikan tes ( evaluasi ) untuk

mengetahui sampai sejauh mana siswa telah mampu

menguasai materi pembelajaran. Apabila ada siswa

yang memperoleh hasil ulangan dengan nilai < 63

sebagai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan

maka hal ini perlu dilakukan perbaikan.

c) Observasi / Pengamatan

Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini, peneliti

bekerja sama dengan observer yang bertugas mengamati

selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil

pengamatan ini di tuangkan dalam lembar observasi siswa

yang telah disiapkan.

d) Refleksi

Refleksi ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan dengan

(38)

24 perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai

dasar perbaikan siklus berikutnya. Hasil pengamatan

merupakan dasar untuk menentukan tindakan pada siklus II.

Pada tahap ini peneliti dan rekan sejawatnya mendiskusikan

temen-teman yang diperolehnya pada kegiatan yang telah

dilaksanakan baik keberhasilan maupun kegagalannya yang

selanjutnya kan menjadi dasar siklus berikutnya.

2) Siklus II

Pada siklus II pelaksanaannya berdasarkan dari refleksi siklus I.

Jika hasil yang diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan yang

ditetapkan maka penelitian masih tetap dilanjutkan sampai indikator

yang diharapkan tercapai. Seperti halnya siklus I, pada siklus II

tahapannyapun masih sama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi

/ pengamatan, dan refleksi. Ketika hasil yang diperoleh sudah sesuai

dengan yang diharapkan maka penelitian dihentikan.

C. Sumber Data

Sumber data penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif

diperoleh dari hasil belajar siswa pada setiap siklus dengan melaksanakan

(39)

25 D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data selama penelitian, teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah :

o Tes

Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes dilakukan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran

menggunakan alat peraga buatan. Hasil tes pada setiap akhir proses

kegiatan pembelajaran digunakan untuk mengetahui pemahaman

dan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan pada setiap

siklus.

E. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : hasil

belajar siswa telah memenuhi KKM yaitu > 63 mencapai 75 % dari jumlah

siswa secara klasikal.

F. Teknik Analisis Data

Data kuantitatif diperoleh dari prosentase banyaknya siswa yang telah

memperoleh nilai diatas KKM yang telah ditetapkan. Perhitungan

prosentase banyaknya siswa yang memperoleh nilai KKM yang telah

ditetapkan dengan menggunakan rumus :

(40)

26 Keterangan :

P = Prosentase banyak siswa yang mampu memperoleh nilai > 63

X = Jumlah siswa yang memperoleh nilai > 63.

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka pikir

Referensi

Dokumen terkait

Pеnеlitian ini mеnggunakan analisis rеgrеsi liniеr bеrganda.Hasil pеngujian hipotеsis pada pеnеlitian ini dikеtahui F sig α (0,000 &lt; 0,05) mеnunjukkan ada pеngaruh

Dalam penelitian ini berdasarkan uji statistik Chi Square variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Balapulang Kabupaten

Kemudian dipastikan bahwa seluruh titik bantu baru P tidak berdekatan dengan sumber keramaian maka, dapat ditentukan lokasi titik-titik bantu baru P yang akan menjadi lokasi

Untuk mengatasi hambatan pelaksanaan pelaksanaan pemenuhan hak perlindungan saksi dalam tahap penuntutan oleh jaksa penuntut umum di pengadilan tindak pidana korupsi

Tabel 4.4 : Hasil uji deskriptif harga saham, Current Ratio, Debt To 36 Equity Ratio,Return On Equity dan Earnings Per Share..

Fashion Carnaval Council ( JFCC). Dibentuknya JFCC bertujuan agar persiapan pertunjukan JFC menjadi lebih fokus dan termanajemen dengan baik. Pada persiapan pertunjukan JFC

Im Selbststudium gibt es eine Möglichkeit der Präsenz einer Lehrperson, diese steht aber nicht in körperlicher Nähe des Schülers, so wie im schulischen Kontext ein

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap antara pemberian edukasi melalui metode film