i ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI
KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011/2012
Oleh SARTIMAN NPM : 1113119029
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa ada pembelajaran tematik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan alat peraga buatan pada siswa kelas III SD N I Lugusari kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu tahun 2011/2012.
Penelitan ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tes. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadapa materi yang diberikan pada akhir proses pembelajaran. Analisis data mengunakan data kuantitaf yang diperoleh dari prosentase banyaknya siswa yang telah memenuhi nilai KKM dengan rumus P= × × 100%.
Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa telah memenuhi KKM yaitu ≥ 63 mencapai 75% secara klasikal. Dilihat dari data siklus I sebesar 60% meningkat pada siklus II menjadi 85% dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan alat peraga buatan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD N I Lugusari kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu tahun 2011/2012.
Kata kunci:
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN
TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN
PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI
KECAMATAN PAGELARAN
KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011/2012
Oleh
SARTIMAN
NPM : 1113119029
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
Pada
Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN
TEMATIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN
PADA SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI
KECAMATAN PAGELARAN
KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011/2012
( SKRIPSI )
Oleh
SARTIMAN
NPM : 1113119029
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK
...
i
MENGESAHKAN
...
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
...
iii
RIWAYAT HIDUP
...
iv
MOTTO
...
v
PERSEMBAHAN
...
vi
KATA PENGANTAR
...
vii
DAFTAR ISI
...
ix
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ...
1
B.
Identitas Masalah ...
4
C.
Rumusan Masalah ...
5
D.
Tujuan Penelitian ...
5
E.
Manfaat Penelitian ...
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Belajar ...
7
B.
Pengertian Pembelajaran ...
8
C.
Pengertian Pembelajaran Tematik ...
9
D.
Pengertian Hasil Belajar ...
11
x
F.
Kerangka Pikir ...
16
G.
Hipotesis ...
18
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Setting Penelitian ...
19
B.
Prosedur Penelitian ...
19
C.
Sumber data ...
24
D.
Teknik Pengumpulan Data ...
25
E.
Indikator Keberhasilan ...
25
F.
Teknik Analisis Data ...
25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Selayang Pandang ...
27
B. Hasil Penelitian ...
28
1.
Implementasi Sklus I ...
28
2.
Implementasi Siklus II ...
33
C. Pembahasan ...
37
1.
Siklus I ...
37
2.
Siklus II ...
37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan ...
39
xi
DAFTAR PUSTAKA
...
40
LAMPIRAN
1.
Pemetaan SK dan KD ...
41
2.
Silabus Tematik Kelas III ... 42
3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...
43
4.
Kisi-Kisi soal siklus I ...
49
5.
Instrumen soal ulangan harian siklus I ...
50
6.
LKS siklus I ... ...
51
7.
Lembar Observasi Kelas ...
54
8.
Alat penilaian kinerja guru ...
57
9.
Daftar nilai ulangan siklus I ...
60
10. Kunci jawaban siklus I ...
62
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...
63
12. Kisi-kisi soal ulangan harian siklus II ...
60
13. Lembar Soal ulangan harian siklus II ...
70
14. LKS siklus II ...
71
15. Lembar observasi kelas siklus II ...
76
16. Lembar penilaian kinerja guru ...
79
17. Daftar nilai ulangan formatif siklus II ...
82
18. Kunci jawaban siklus II ...
84
19. Dokumentasi Pembelajaran Siklus I ...
90
v
M O T T O
“ Sesungguhnya sesudah ada kesulitan akan ada kemudahan “
ii
MENGESAHKAN
1.
Tim Penguji
Penguji
: Dra. Cut ohani Bitai, M.Pd.
...
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Riswandi, M.Pd.
...
2.
Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini saya :
Nama
: SARTIMAN
NPM
: 1113119029
Progam Studi
: S1 PGSD dalam jabatan
Fakultas
: Keguruan dan Pendidikan
Perguruan Tinggi
: Universitas Lampung
Judul PTK
: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BUATAN PADA
SISWA KELAS III SDN I LUGUSARI KECAMATAN
PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2011/2012
Menyatakan bahwa penelitian kelas ini hasil pekerjaan saya sendiri dan sepanjang
pengetahuan saya tidak berisi materi dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain
atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyartan penyelesain studi pada
Universitas atau Institut lain.
Pringsewu, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul PTK
:
Nama Mahasiswa
: SARTIMAN
NPM
: 1113119029
Program Studi
: S.I PGSD dalam Jabatan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd.
Dra. Cut Rohani Bitai, M.Pd.
NIP 195105071981031002
NIP 19521015 198103 2 001
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1.
Istriku tercinta yang telah memberi doa, motivasi dan bantuan sehingga
bisa menyelesaikan studi ini.
2.
Anakku tersayang Wirda Aza Vira.
3.
Para dosen FKIP Universitas Lampung yang telah membantu
menyelesaikan kuliahku.
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di desa Bumi Bumiratu Kecamatan
Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada tanggal 14 Juni
1965. Anak dari bapak Muh. Khaelani dan Ibu Sartinem
o
Pendidikan yang pernah ditempuh adalah
-
Sekolah Dasar Negeri I Bumiratu, tamat tahun 1979
-
Sekolah Menengah Pertama Negeri I Patoman, tamat tahun 1982
-
Sekolah Pendidikan Guru Negeri Pringsewu, tamat tahun 1985
-
Kuliah di UT program Diploma Dua jrusan PGSD, tamat tahun 2002
-
Kuliah di Universitas Lampung program S-I jurusan PGSD, masuk
tahun 2011
o
Riwayat pekerjaan
-
Menjadi guru Sekolah Dasar Negeri 3 Sumanda tahun 1986-2000
-
Menjadi guru di Sekolah Dasar Negeri I Lugusari dari tahun 2000
vii
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-NYAlah penulis dapat menyelesaikan PTK ini, namun penulis menyadari
dalam penulisan PTK ini maupun bentuknya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan guna perbaikan penulisan dimasa yan akan datang. PTK ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan di Universitas
Lampung.
Penulis dalam menyelesaikan penelitian indakan kelas ini banyak dibantu oleh
berbagai pihak oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1.
Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2.
Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
3.
Bapak Dr. Darsono, M.Pd., Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4.
Ibu Dra. Cut Rohani Bitai, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing, yang telah
banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi motivasi
viii
5.
Bapak Dr. Riswandi, M.Pd, selaku dosen pembahas yang telah banyak
membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi motivasi dengan
kesabaran sampai Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.
6.
Bapak/Ibu Dosen dan Staf Karyawan S-I PGSD Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas lampung, yang telah membantu sampai PTK
ini selesai.
7.
Kepala SDN I Lugusari Ibu C. Sri Lestari, S.Pd.SD. dan Bapak Marijo
selaku guru observer dan siswa –siswi kelas III SDN I Lugusari yan telah
membantu kelancaran selama penelitian.
8.
Istriku yang telah memberi doa, motivasi, dan bantuan dan menyelesaikan
studi ini.
9.
Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
memberikan kontribusi baik moril maupun spiritual dalam menyelesaikan
PTK ini.
Semoga amal baik Bapak, Ibu dan Saudara dibalas oleh Allah SWT dengan
pahala yang setimpal. Penulis berharap mudah-mudahan PTK ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri, dan bagi pembaca pada umumnya.
Lugusari, Juli 2012
Penyusun
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan usaha dan
perhatian dalam rangka memperbaiki kualitas sumber daya manusia (
SDM ).
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus
dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga pendidikan maupun masyarakat
dintaranya dilakukannya upaya – upaya inovasi dibidang pendidikan dan
pembelajaran. Hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi
kelangsungan masa depannya.
Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjamg yang
harus ditata, disiapkan dan disedisksn sarana maupun prasarananya. Dalam
arti dengan modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini
Indonesia masi berkutat pada problematika klasik dalam hal ini yaitu
kualitas pendidikan.
Berhasil atau tidaknya belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh
bermacam – macam faktor yaitu faktor dalam diri siswa maupun dari luar
siswa itu sendiri. Fakor dari diri siswa antara lain : faktor kematangan,
kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedang faktor dari luar
diri siswa antara lain faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya,
2 Menurut pandangan konstruktivis dalam proses pembelajaran IPA
seyogyanya disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata
yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan memungkinkan terjadinya
interaksi sosial. Saat proses pembelajaran berlangsung siswa harus terlibat
secara langsung dalam kegiatan nyata. Siswa diberi kesempatan
memperoleh pengalaman langsung dengan objek dan interaksi sosial
dalam kelompoknya.
Proses pembelajaran tematik pelajaran IPA di sekolah dasar dilaksanakan
tergantung pada kondisi sekolahnya, baik metodenya atau media
pembelajarannya. Secara umum pembelajaran IPA masih disampaikan
secara konvensional dalm artian ceramah dan tanya jawab. Peranan guru
labih dominan penceramah bukan sebagai fasilitator dalam proses
pembelajaran dan siswa menerima konsep – konsep IPA secara abstrak.
Hanya sedikit yang menggunakan metode eksperimen atau demonstrasi.
Hal itu terkendala pada ketersediaan media pembelajaran, apalagi SD
didaerah pedesaan guru hanya mengandalkan sepenuhnya pada buku paket
yang bersumbar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau buku teks
lain.
Karena tidak semua kompetensi dasar pembelajaran tematik mata
pelajaran IPA menuntut penggunaan metode eksperimen atau demontrasi,
3 menggunakan metode yang bervariasi dan memanfaatkan alat peraga yang
sesuai.
Kedudukan media belajar dalam pembelajaran cukup menentukan, sebab
meskipun guru dalam melaksanakan proses pembelajaran telah menguasai
materi dengan baik dan sudah menggunakan metode yang tepat, tetapi jika
tidak memanfaatkan alat peraga, terlebih untuk SD, maka tujuan
pembelajaran tidak dapat dicapai secara optimal.
Terkait dengan kualitas pendidikan dan rendahnya daya serap siswa
terhadap materi pembelajaran IPA kelas Tiga semester kedua di SD Negeri
I Lugusari Kecamatan Pagelaran terbukti dari hasil tes formatif niali
rata-ratanya masih dibawah KKM. Dari 20 siswa yang memperolah nilai diatas
KKM ada 7 siswa ( 35 % ). Dan yang memperoleh nilai dibawah KKM
ada 13 siswa (65%). Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam kelas III semester genap tahun pelajaran 2011 /
2012 SDN I Lugusari adalah 63.
Tabel I : Data hasil tes Formatif mata pelajaran IPA kelas III SDN I
Lugusari semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012.
No Jumlah Siswa Rentang
Nilai KKM Prosentase Keterangan
1 2 80-90 63 10% Tuntas
Belajar
2 2 70-79 63 10% Tuntas
4
3 3 63-69 63 15% Tuntas
Belajar
4 8 50-62 63 40% Tidak
Tuntas
5 5 40-49 63 25% Tidak
Tuntas
20 100%
Sumber : Dokumen / data nilai ulangan harian mata pelajaran IPA kelas III
Tahun pelajaran 2011 / 2012.
Dari data diatas menunjukkkan bahwa 13 siswa atau 65% hasil belajarnya
masih rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena
pemahaman siswa belum maksimal. Oleh karena itu perlu diadakan
peningkatan untuk mendapat hasil yang maksimal. Salah satu upaya
tersebut adalah pentingnya penggunaan alat peraga buatan dalam proses
pembelajaran siswa. Dengan menggunakan alat peraga buatan siswa
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang maksimal.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan tersebut
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Siswa menerima konsep – konsep IPA secara abstrak.
2. Guru kurang menggunakan metode bervariasi, hanya menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab saja.
5 4. Daya serap siswa terhadap materi pembelajaran IPA sangat kurang
sehingga pencapaian hasil belajar siswa rendah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana tersebut diatas, maka
rumusan yang diajukan adalah :
“ Apakah melalui penggunaan alat peraga buatan dapat meningkatkan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada pembelajaran tematik bagi
siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri I Lugusari tahun pelajaran 2011 /
2012 ?.”
D. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan alat peraga
buatan pada semester genap bagi siswa kelas III di SDN I Lugusari
kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Guru
a. Untuk meningkatkan profesionalisme guru
b. Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu
pendidikan dikelasnya.
2. Siswa
6 b. Memotivasi siswa dalam belajar.
c. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan alat
peraga buatan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
3. SD Negeri I Lugusari
Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri I Lugusari dapat
lebih meningkatkan penggunaan alat peraga buatan agar hasil belajar
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Belajar pada hakekatnya adalah merupakan perubahan tingkah laku
akibat pengalaman dan latihan. Artinya bahwa tujuan kegiatan belajar
adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap. Hal ini senada dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Bell – Gredler ( 1986:1) Dalam Udins. Winata
Putra (2007:1.5) yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yanng
dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
Competencies, skill and attitudes. Kemampuan ( Competencies ),
keterampilan ( skill ), dan sikap ( attitudes ) tersebut diperoleh secara
bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua
melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Menurut Gagne (1984) dalam Udin S. Winata Putra (2005:2.3)
bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Menurut Hilgrad dan Bower (2002) dalam Baharudin dan Wahyuni
(2007:13) belajar ( to learn ) memiliki arti 1) to gain knowledge,
comprehension, or mestery of trought experience or study, 2) to fix
in the mind or memory; memorizer, 3) to acquire trough experience,
4) to become in forme of to find out. Menurut definisi tersebut, belajar
8
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman
dan mendapat informasi atau menemukan.
Cronbach (1954) dalam Baharudin dan Wahyuni (2007:13)
mengemukakan pengertian belajar. Menurut Cronbach “ Learning is
shown by change in behavior as result of experience “. Belajar yang
terbaik adalah melalui pengalaman.
Morgan dan kawan – kawan ( 1986 ) dalam Baharudin dan Wahyuni
( 2007 : 14 ) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku
yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.
Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku yang berupa kemampuan keterampilan
dan sikap sebagai hasil latihan atau pengalaman dan mendapat
informasi atau menemukan.
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi,
memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada
diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya
sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan
meningkatkan proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan
erat dengan jenis hakekat dan jenis belajar dan hasil belajar tersebut.
9
Pembelajaran harus menghasikan belajar tetapi tidak semua proses
belajar terjadi karena pembelajaran.
Menurut Gagne, Briggs dan Wager Dalam Udins.Winata Putra
( 2007:1.9) Pembelajaran adalah kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
Dalam pasal I butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dirumuskan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa pembelajaran adalah
suatu kegiatan yang dilakukan antar guru dengan siswa untuk
meningkatkan kualitas belajar sehingga akan menghasilkan belajar
yang lebih baik.
C. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman
yang bermakna kepada siswa. Modul 31 A PLPG (2011:23).
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses
atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.
Pembelajaran tematik hanya diajarkan pada siswa sekolah dasar kelas
rendah ( kelas I, 2, dan 3), karena pada umumnya mereka masih
10
perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan
perkembangan mental, sosial, dan emosional.
Pembelajaran tematik lebih mengutamakan pengalaman belajar siswa,
yakni melalui belajar yang menyenangkan tanpa tekanan dan
ketakutan, tetapi tetap bermakna bagi siswa.
Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran terpadu, dan
pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
kejiwaan siswa.
Ciri- ciri pembelajaran tematik :
1. Berpusat pada anak
2. Memberikan pengalaman langsung pada anak
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu
proses pembelajaran.
5. Bersifat fleksibel.
Dengan menggunakan tema, kegiatan pembelajarn akan mendorong
beberapa hal bermanfaat antara lain :
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik
tertentu.
2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
11
3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan.
4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan
mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak.
5. Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas.
6. Anak lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi
dalam situasi yang nyata.
7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang
disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan.
Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa pembelajaran tematik
merupakan suatu strategi pembelajaran yang memadukan beberapa
mata pelajaran dalam satu tematertentu untuk memberikan pengalaman
yang bermakna bagi siswa dan pengalaman yang diperolehsiswa
merupakan pengalaman langsung atau nyata.
D. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah berakhirnya
proses belajar. Hasil belajar pada umumnya dapat diketahui melalui
penilaian hasil belajar. Oleh sebab itu, penilaian hasil belajar perlu
dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat
12
Pendapat Udin S. Winataputra (2005 : 2.5 ) menyatakan bahwa :
Hasil belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (
interaksi dengan lingkungan ) dimana proses mental dan emosional
terjadi. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan
kedalam tiga ranah yaitu pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap.
Menurut Dinyati ( 2005 : 3 ) menyatakan bahwa :
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Hasil belajar merupakan interaksi antara guru dan
siswa dalam proses pembelajaran bagi siswa hasil belajar merupakan
berakhirnya proses pembelajaran.
Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman melalui interaksi
antara siswa, guru dan lingkungan setelah melakukan suatu proses
belajar.
Hasil belajar tersebut adalah perubahan perilaku siswa yang berupa
aspek pengetahuan ( kognitif ), aspek keterampilan ( psikomotor ) dan
aspek sikap ( afektif ). Dalam hal ini adalah perubahan perilaku pada
aspek pengetahuan yang diperoleh melalui tes setelah pembelajaran
berlangsung.
E. Pengertian Alat Peraga Buatan
Alat peraga merupakan sebuah alat atau benda kongkrit yang
13
siswa pun mudah menerima materi pelajaran. Agar konsep IPA mudah
dipahami siswa dengan baik, maka dalam menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa alat peraga sangat berperan dalam
pembelajaran tematik mata pelajaran IPA.
Menurut Gague dalan NOEHI Nasution ( 2005 hal 7.3) alat peraga
adalah komponen sumber belajar dilingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
Briggs dalam Nasution (2005:7.3) berpendapat bahwa harus ada
sesuatu untuk mengkomunikasikan materi ( pesan kurikulum ) supaya
terjadi proses belajar, karena dia mendefinisikan alat peraga sebagai “
wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran.”
Wilbur Sehramm dalam Nasution ( 2005:7.3 ) mendefinisikan alat
peraga sebagai berikut “ Alat peraga adalah teknologi pembawa
informasi atau pesan pembelajaran.” Sedangkan Yusuf Hadi Miarso
dalam Nasution (2005 :7.3) melihat alat peraga secara makro dalam
keseluruhan sistem pendidikan. Sehingga definisinya berbunyi “
segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar.”
Dari beberapa pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa alat peraga
buatan adalah segala sesuatu untuk menyampaikan informasi atau
14
Alat peraga buatan adalah alat peraga hasil modifikasi dan meniru
benda aslinya. Nasution ( 2005 : 7.4 ).
1. Jenis – jenis alat peraga
Alat peraga dalam pembelajaran IPA banyak jenisnya. Alat peraga
IPA dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran dengan
tujuan untuk siswa dapat lebih mudah memahami konsep IPA.
Beberapa ahli pendidikan, khususnya ahli media pendidikan
menggolongkan alat peraga sesuai dengan fungsi bentuk dan
sumber alat peraga tersebut.
Alat peraga sebagai media pendidikan terdiri dari :
a. Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti : buku, koran,
majalah dan sebagainya.
b. Alat-alat audio dan visual seperti : radio, kaset, TV, vidio,
dan lainnya.
c. Sumber-sumber masyarakat seperti : monumen, candi dan
peninggalan sejarah.
d. Koleksi benda-benda seperti : koleksi mata uang kuno,
koleksi awetan tumbuhan dan hewan dan sebagainya.
e. Perilaku guru ketika mengajar yang dicontohkan kepada
siswa.
Dari jenis indra yang kita gunakan, Alat peraga digolongkan
15
a. Media audio yaitu alat peraga yang dapat didengar, seperti :
kaset, suara burung, suara bel dan sebagainya.
b. Media visual yaitu alat peraga yang dapat dilihat seperti :
hewan, tumbuhan, gambar, grafik model, slide dan
sebagainya.
c. Media audio visual yaitu alat peraga yang dapat didengar dan
dilihat seperti : video, film, dan lain-lain.
Jenis alat peraga berdasarkan bentuk penyajiannya yaitu :
a. Alat peraga yang tidak diproyeksikan ( nonprojected) yaitu
alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi, seperti : model,
gambar, foto, peta timbul, awetan tumbuhan dan hewan dan
sebagainya.
b. Alat peraga yang diproyeksikan (projected) seperti : film,
slide, film strip, dan sebagainya.
Dilihat dari sumbernya alat peraga digolongkan menjadi dua jenis :
a. Alat peraga alamiah ( natural ) yaitu alat peraga yang sesuai
dengan bentuk aslinya di lingkungan alam sekitar seperti :
hewan, tumbuhan, danau, sungai, sawah, dan lainnya.
b. Alat peraga buatan ( artificial ) yaitu alat peraga hasil
modifikasi atau meniru benda aslinya seperti : model
16
Menurut Heinich-et-al dalam Ruminiati(2007:2.14) model adalah
gambaran tiga dimensi dari sebuah benda nyata. Model dapat
berukuran lebih besar, lebih kecil atau sama dengan benda aslinya.
Dari pendapat dan ragam alat peraga diatas dapat dikemukakan
bahwa alat peraga buatan adalah alat peraga hasil memodifikasi
atau meniru benda asli yang digunakan untuk membantu
mempermudah menyampaikan informasi kepada siswa.
Alat peraga buatan yang digunakan berupa kincir air, perahu layar
yang terbuat dari kayu ringan yang diberi layar sederhana serta
kincir angin yang terbuat dari kertas atau daun kelapa. Alat peraga
buatan diterapkan dalam proses belajar mengajar mengenai materi
energi gerak. Dengan menggunakan alat peraga buatan berupa
kincir air, perahu layar, dan kincir angin diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi energi gerak.
F. KERANGKA PIKIR
Alat peraga buatan adalah alat peraga yang digunakan guru dalam
penyajian pembelajaran tematik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam.
Informasi atau pesan dalam alat peraga tumbuh berfungsi untuk
merangsang siswa untuk mengembangkan gagasannya kedalam
17
dapat menangkap setiap informasi yang ada untuk memahami energi
gerak.
Penelitian mengenai peningkatan hasil belajar pada pembelajaran
tematik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas III dengan
menggunakan alat peraga buatan atau model memerlukan suatu
kerangka pikir untuk menuntun pelaksanaan tindakan kelas seperti
[image:31.612.126.570.285.711.2]yang digambarkan dalam gambar berikut ini:
Gambar 1.1 Kerangka pikir
Kondisi Awal
Tindakan
KondisiAkhir
Guru :
Belum mengunakan
alat peraga buatan dalam pembelajaran tematik IPA
Menggunakan alat
peraga buatan dalam pembelajaran tematik IPA
Diduga dengan alat peraga buatan dapat
meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran tematik mata pelajaran IPA pada semester genap tahun pelajaran 2011/ 2012 Siswa hasil belajar siswa mengenai energi gerak rendah Siklus I
Menggunakan alat
peraga buatan
dalam pembelajaran tematik IPA
Siklus II
Menggunakan alat
peraga buatan
18
Berdasarkan kerangka pikir di atas, diduga bahwa dengan
menggunakan alat peraga buatan atau model dalam pembelajaran
tematik mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran tematik mata pelajaran IPA Kelas III semester
genap tahun pelajaran 2011 / 2012.
G. HIPOTESIS
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini apabila pembelajaran tematik
mata pelajaran IPA dilakukan dengan menggunakan alat peraga
buatan, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran tematik mata pelajaran IPA kelas III SDN I Lugusari
Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu semester genap tahun
19 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
a. Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN
I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua
dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11
siswa perempuan.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri I
Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu sekitar pertengahan
semester genap 2011 / 2012. Lebih tepatnya Maret 2012 sampai
dengan bulan Juni 2012.
B. Prosedur Penelitian Gambaran Umum Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Persiapan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Menyusun Instrumen Pembelajaran ( RPP dan bahan ajar ) dan
penggunaan alat pembelajaran yaitu dengan alat peraga buatan.
b. Menyusun tiap-tiap siklus yaitu siklus pertama dilaksanakan 2 kali
20 dilakukan setelah siklus pertama dilaksanakan. Setelah siklus
dilakukan refleksi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
kegagalannya.
c. Setelah berlangsung satu siklus kemudian dilaksanakan analisis
sebagai bahan perbaikan pada tindakan siklus berikutnya. Siklus II
direncanakan dan dilaksanakan refleksi dari siklus I.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahap.
Tahap-tahap dalam siklus penelitian tersebut adalah : tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan, tahap pengamatan,dan refleksi. Uraian dari tiap
tahapan tersebut sebagai berikut :
1) Siklus I
a) Perencanaan
1) Membuat perangkat pembelajaran
2) Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran.
3) Mempersiapkan lembar observasi.
4) Menentukan metode dan materi pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
5) Menentukan alat peraga yang akan digunakan.
6) Menunjuk rekan sejawat sebagai observasi.
b) Pelaksanaan
21 (a) Melakukan apersepsi dengan cara menanyakan materi
pembelajaran sebelumnya.
(b) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga buatan.
2) Kegiatan inti
( Pertemuan I )
(a) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
(b) Membagikan lembar kerja siswa
(c) Menyuruh siswa untuk keluar kelas untuk melakukan
penggunaan alat peraga di lingkungan.
(d) Menggunakan alat peraga buatan yang sesuai dengan
materi yang telah direncanakan dan dipersiapkan yaitu
tentang energi gerak.
(e) Memusatkan perhatian siswa kepada hal-hal penting
yang harus dikuasai dalam penggunaan alat peraga
buatan sehingga semua siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
(f) Memberi kesempatan pada siswa untuk aktif dan kreatif
22 (g) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya serta memberi kesempatan bertanya dan
memberi komentar atas hasil kelompok lain.
( Pertemuan 2 )
(a) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
(b) Membagikan lembar kerja siswa
(c) Menyuruh siswa untuk keluar kelas untuk melakukan
penggunaan alat peraga di lingkungan.
(d) Menggunakan alat peraga buatan yang sesuai dengan
materi yang telah direncanakan dan dipersiapkan yaitu
tentang energi gerak.
(e) Memusatkan perhatian siswa kepada hal-hal penting
yang harus dikuasai dalam penggunaan alat peraga
buatan sehingga semua siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
(f) Memberi kesempatan pada siswa untuk aktif dan kreatif
dalam mengikuti proses belajar mengajar.
(g) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya serta memberi kesempatan bertanya dan
23
3) Kegiatan akhir
(a) Meminta siswa untuk merangkum.
(b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertany
mengenai hal-hal yang belum diketahui.
(c) Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
(d) Pada akhirnya siswa diberikan tes ( evaluasi ) untuk
mengetahui sampai sejauh mana siswa telah mampu
menguasai materi pembelajaran. Apabila ada siswa
yang memperoleh hasil ulangan dengan nilai < 63
sebagai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan
maka hal ini perlu dilakukan perbaikan.
c) Observasi / Pengamatan
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini, peneliti
bekerja sama dengan observer yang bertugas mengamati
selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil
pengamatan ini di tuangkan dalam lembar observasi siswa
yang telah disiapkan.
d) Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan dengan
24 perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai
dasar perbaikan siklus berikutnya. Hasil pengamatan
merupakan dasar untuk menentukan tindakan pada siklus II.
Pada tahap ini peneliti dan rekan sejawatnya mendiskusikan
temen-teman yang diperolehnya pada kegiatan yang telah
dilaksanakan baik keberhasilan maupun kegagalannya yang
selanjutnya kan menjadi dasar siklus berikutnya.
2) Siklus II
Pada siklus II pelaksanaannya berdasarkan dari refleksi siklus I.
Jika hasil yang diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan yang
ditetapkan maka penelitian masih tetap dilanjutkan sampai indikator
yang diharapkan tercapai. Seperti halnya siklus I, pada siklus II
tahapannyapun masih sama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi
/ pengamatan, dan refleksi. Ketika hasil yang diperoleh sudah sesuai
dengan yang diharapkan maka penelitian dihentikan.
C. Sumber Data
Sumber data penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari hasil belajar siswa pada setiap siklus dengan melaksanakan
25 D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data selama penelitian, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah :
o Tes
Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran
menggunakan alat peraga buatan. Hasil tes pada setiap akhir proses
kegiatan pembelajaran digunakan untuk mengetahui pemahaman
dan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan pada setiap
siklus.
E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : hasil
belajar siswa telah memenuhi KKM yaitu > 63 mencapai 75 % dari jumlah
siswa secara klasikal.
F. Teknik Analisis Data
Data kuantitatif diperoleh dari prosentase banyaknya siswa yang telah
memperoleh nilai diatas KKM yang telah ditetapkan. Perhitungan
prosentase banyaknya siswa yang memperoleh nilai KKM yang telah
ditetapkan dengan menggunakan rumus :
26 Keterangan :
P = Prosentase banyak siswa yang mampu memperoleh nilai > 63
X = Jumlah siswa yang memperoleh nilai > 63.