Nyanyian Doa
Eka Brenta Sembiring
Untuk Meilan
Aku memikirkanmu
Aku berharap engkau mau menjadi nyawaku
Engkau menuliskan nada pada detak
Menghapus ukiran derita pada retak
Engkau nadi..
Engkau hadir bersama mimpi membawa nyanyi
Aku kabut yang hadirkan sunyi
Tapi moga kau mau terbangkan jiwa mati
Aku mati balu
Mengharapmu mimpi agar memutih pedih harapku
Aku Menyimpan Suara
Eka Brenta Sembiring
Untuk Meilan
Kau mengerti aku tak pintar bernyanyi
Tapi lewat tulisan akan kutuliskan cerita maupun makna dari mimpi
Rintang malam kuhabisi semua dengan dosa entahpun doa
Tapi yang pasti aku akan mati secepat henti
Aku benci saat menatap senyuman
Sebab aku tak bisa menyentuh itu dan menyimpan
Tentang doaku yang mencintaimu diantara iman
Petaka Harap
Eka Brenta Sembiring
Untuk Meilan
Namamu…
Masih saja kusimpan dan lekatkan dalam iman
Sebab aku cintamu Karena Tuhan
Aku telah berjanji bahwa makna akan kusimpan
Sebab luka harus kutahan
Sebab cahayamu yang harus kuraih di ratapan
Ratimaya
Eka Brenta Sembiring
Untuk Meilan
Bayangan keindahan
Sebentuk badan bercerita tentang kehidupan nyawa
Memahamkan hidup sebenarnya bukanlah “nyata”
Namun akhir jalan yang disebut “tujuan”
Adichandra
Eka Brenta Sembiring
Untuk Meilan
Alirku, tak pernahkah kau rasakan riak?
Tak pernahkah kau dengar nadiku berteriak?
Oh abhipraya yang menari diatas nyawa
Meski aku bukan golongan adhigana yang memuja
Inilah badi yang kusembah
dengar hati yang sedang bercodyawacani dengan citta
cumbana cumbita cundamani
lihat derita calya yang mengalirkan cinta pada camani
hingga cayadewi denny melahirku dari mati
Dihyan
Eka Brenta Sembiring
Untuk Meilan
Namamu gahyaka puja nirwana
Akulah kasyapi pemuji mati
Oh hati yang manda
Inilah sunyi yang mengajari nadi tentang doa yang tak hapuskan pedih
Akulah yang bahagia dari bawah neraka