• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung Sebagai Media Informasi Online

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung Sebagai Media Informasi Online"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

Efektivitas Halaman Facebook (Facebook Page)

Kebun Binatang Bandung Sebagai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online. Bagaimana efektivitas Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung ini, akan peneliti lihat dari kredibilitas, daya tarik serta pesan dari Halaman Facebook tersebut.

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik wawancara, teknik pengamatan, studi kepustakaan, dan penelusuran online. Peneliti menggunakan teknik purposive untuk memilih informan dan key-informan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kredibilitas Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung terletak pada kualitasnya yang bagus, kehandalannya yang lebih, ketersediaan lebih dari 60 bahasa, luasnya daya jangkau, cepatnya daya akses, tak terbatasnya daya pakai dan daya simpan, serta koneksi internet yang memadahi. Daya tarik dari Halaman Facebook yang terletak pada tampilan, fasilitas wawasan, kekiniannya yang ngetren, dan mendukung bentuk informasi yang variatif yaitu status, foto, video, dll. Pesan yang disampaikan adalah secara informatif dan persuasif disampaikan secara menarik dengan gambar dan smiley. Secara umum bahwa efektivitas Halaman Facebook bisa dilihat dari berbagai macam kredibilitas, adanya berbagai daya tarik, serta pesan yang bervariasi.

Kesimpulan dari penelitian, Halaman Facebook adalah media informasi online yang efektif bagi Kebun Binatang Bandung. Melihat kredibilitasnya yaitu kualitas, bahasa, daya jangkau, daya akses, daya pakai dan daya simpan, juga daya tariknya yaitu tampilan, fasilitas, kekiniannya, serta pesan yang variatif yang mendukung aspek pendidikan masyarakat (DikMas), secara informatif dan persuasif.

(2)

iii

ABSTRACT

The Effectiveness of Bandung Zoological Garden’s Facebook Page as Online Information Medium Facebook Page Bandung Zoological Garden as a medium of online information. How can the effectiveness of Facebook Page, researcher will see from its credibility, charms, and message aspect.

The approaching of research is qualitative research. This study used a qualitative approach with descriptive methods. The techniques used for collecting data are the interview technique, the technique of observation, literature study, and online searching. Researchers used purposive technique for selecting informants and key-informant.

The results of this study indicate that the credibility of the Facebook Page Bandung Zoological Garden is situated on a good quality, greater reliability, persuasive attractively presented with pictures and smileys. In general, that the effectiveness of page up is can be seen from various kinds of credibility, the existence of various charms, and message vary.

The conclusion of this research is that the Facebook Page of Bandung Zoological Garden as online medium is effective, can be seen from it’s credibility quality, reability, languages support, coverage unlimited power supplies and power savings, also it’s charm on display interface, facilities and trendnessly, and message aspect on it’s vary and supports Educational Information for the society (DikMas), in informative and persuasive.

(3)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, banyak perusahaan maupun organisasi yang memanfaatkan internet sebagai media komunikasi. Perusahaan dari segala bidang seperti perusahaan komunikasi, sampai dengan artis atau public figure memanfaatkan internet sebagai media komunikasi dengan tujuannya masing-masing, baik melalui situs, atau sebuah iklan di internet.

Kenyataannya, ada banyak sekali aplikasi yang tersedia di internet yang bisa kita gunakan sebagai media komunikasi. Masing-masing menawarkan kelebihan dan berbagai fasilitas yang mereka masing-masing kembangkan untuk menarik pengguna untuk menggunakan aplikasi tersebut, misalnya blog, layanan jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter, sampai dengan Cloud Computing yang menawarkan berbagai kemudahan untuk administrasi perkantoran untuk hampir semua aspek administrasi seperti fasilitas data pegawai, media penyimpanan data, berbagai aplikasi yang sudah tersedia, dan pengguna tidak perlu lagi memikirkan aspek teknis dari layanan tersebut karena semua sudah ditangani oleh pengelola situs itu sendiri.

(4)

dalam layanan aplikasi perkantoran sekaligus komunikasi melalui media internet.

Disisi lain, aplikasi jaringan sosial menawarkan berbagai fasilitas lain yang bisa digunakan oleh pengguna. Facebook salah satunya, Facebook menawarkan berbagai aplikasi yang bisa digunakan oleh perusahaan, organisasi maupun Public Figure berupa Halaman Facebook.

Halaman Facebook, dalam Bahasa Inggris disebut dengan Facebook Page adalah sebuah aplikasi halaman yang ditujukan bagi organisasi, bisnis, selebriti, dan grup musik untuk menyiarkan informasi menarik secara resmi dan terbuka kepada orang-orang yang memilih untuk berhubungan dengannya. Mirip dengan profil, Halaman Facebook dapat diperkaya dengan aplikasi, yang membantu organisasi tersebut berkomunikasi dan terlibat dengan pemirsanya, dan menangkap pemirsa baru secara langsung melalui saran teman, berita Kabar Berita, acara Facebook, dan lain-lain.

Gambar 1.1 Logo Facebook Page

(5)

Halaman Facebook ini merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Facebook, Inc., dan bukan merupakan aplikasi dari pihak ketiga. Pihak ketiga merupakan pihak diluar Facebook, Inc., yang bekerja sama dengan Facebook, Inc., untuk membuat aplikasi, sebagai contoh berbagai aplikasi permainan dan aplikasi lainnya.

Halaman Facebook, selain digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk berinteraksi dan berbagi dengan pengguna, sering digunakan sebagai media informasi oleh perusahaan atau organisasi untuk menyampaikan berbagai informasi, baik berupa teks, gambar atau foto, maupun video.

Banyak perusahaan maupun public figure dari seluruh dunia yang menggunakan Halaman Facebook ini, berikut adalah tabel beberapa Halaman Facebook dengan jumlah penggemarnya :

Tabel 1.1

Beberapa Halaman Facebook dengan jumlah penggemarnya

Halaman Alamat Jumlah

Penggemar Eminem http://www.facebook.com/eminem 26.140.304 Linkin Park http://www.facebook.com/linkinPark 21.207.310

NASA http://www.facebook.com/NASA 281.289

INDOSAT http://www.facebook.com/indosat.m3 103.799 RCTI http://www.facebook.com/RCTIofficialpage 32.968

(6)

Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut, jika Eminem menerbitkan status “hi!” pada Halaman Facebooknya, maka dia sudah

menyampaikan pesan itu kepada 26.140.304 pengguna facebook (maksimal kemungkinan) dari seluruh dunia, jauh sekali dibandingkan dengan jumlah penonton pada satu konser terbesar yang dia buat.

Kebun Binatang Bandung adalah salah satu perusahaan yang menggunakan Halaman Facebook. Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung ini beralamat di :

http://www.facebook.com/kebunbinatangbandung

Pada Januari 2011, Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung mempunyai jumlah penggemar sebanyak 135 penggemar, terhitung sejak 6 bulan halaman itu dibuat. “Penggemar” adalah orang-orang yang tergabung dalam layanan jaringan sosial Facebook yang menautkan diri pada Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung. Peneliti tertarik untuk mengetahui seperti apa efektivitas dari Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung ini sebagai media informasi online.

(7)

1. Foto; 2. Video; 3. Grup; 4. Acara; 5. Kesukaan; 6. Catatan; 7. Tautan; 8. Kredit; 9. Ulang Tahun; 10.Dukungan Aplikasi; 11.Obrolan;

12.Tempat; dan 13.Seluler.

(8)

Dalam menggunakan Halaman Facebook sebagai media informasi online di Kebun Binatang Bandung, perlu dilakukannya sebuah evaluasi yang akan membantu pihak pengelola dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan Halaman Facebook itu sendiri, maupun sebagai literatur penggunaan. Hal tersebut yang manjadi alasan peneliti untuk mengkaji efektivitas Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online.

Facebook sendiri adalah sebuah situs internet jasa jaringan sosial. Facebook memulai layanannya sejak tahun 2004 yang dioperasikan serta dimiliki oleh perusahaan yang bernama Facebook, Inc. Terhitung sejak bulan juli tahun 2010, Facebook memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif, bisa dikatakan satu dari empat belas orang di dunia ini menjadi pengguna aktif Facebook.

Gambar 1.2

Logo Layanan Jaringan Sosial Facebook

(9)

Facebook merupakan salah satu situs layanan jaringan sosial dan menduduki peringkat pertama dengan jumlah pengguna melebihi 500 juta.

Dalam memenuhi keinginan masyarakat, maka munculah berbagai layanan jaringan sosial di seluruh dunia. Masing-masing layanan jaringan sosial tersebut menawarkan berbagai kelebihan dan inovasinya masing-masing dan bersaing untuk menjadi layanan jaringan sosial yang terbaik sebagai pilihan pengguna.

Berikut adalah daftar beberapa situs layanan jaringan sosial dari seluruh dunia :

Tabel 1.2

Beberapa Situs Layanan Jaringan Sosial di dunia

Nama Layanan Alamat

Facebook http://www.facebook.com Foursquare http://www.foursquare.com Friendster http://www.friendster.com MySpace http://www.myspace.com Twitter http://www.twitter.com

Sumber : http://www.wikipedia.org/wiki/List_of_social_networking_websites

(10)

pengguna, sebagai contoh profil, link sosial dan berbagai aplikasi tambahan yang bisa pengguna terapkan.

Kebanyakan layanan jaringan sosial pada masa kini menggunakan teknologi berbasis web, dengan kata lain melalui internet, seperti surat elektronik dan pesan instan. Jaringan sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi ide, aktivitas, kegiatan, dan berbagai ketertarikan pada jaringan mereka masing-masing. Facebook sebagai salah satu situs yang melayani jasa jaringan sosial merupakan situs jaringan sosial terbesar di dunia, dan terdiri atas berbagai aplikasi yang mendukung terhadap konteks jaringan sosial itu sendiri.

Layanan jaringan sosial adalah bagian dari media sosial. Media sosial adalah media yang digunakan dalam kegiatan interaksi sosial yang memakai teknik dan daya akses tinggi. Media sosial memakai teknologi berbasis web dan mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

“a group of Internet-based applications that build on the

ideological and technological foundations of Web 2.0, which allows the creation and exchange of user-generated content (sebuah kumpulan aplikasi berbasis internet yang dibuat berdasarkan pondasi ide dan teknologi dari Web 2.0, yang memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten pengguna)”, (Kaplan, Andreas M., Michael Haenlein, 2010).

(11)

dalam satu wadah induk aplikasi yang kita kenal dengan nama media sosial.

Media sosial dirasakan relatif lebih murah dan lebih mudah untuk diakses (accessible) untuk siapa saja untuk menyampaikan serta mendapat informasi, dibanding dengan media tradisional yang memerlukan biaya yang lebih mahal serta sulit untuk menyampaikan pemberitaan atau informasi.

Facebook sebagai layanan jaringan sosial berfungsi sebagai media informasi itu sendiri, dimana kelima faktor yaitu daya jangkau, daya akses, daya pakai, daya kecepatan, dan daya simpan terkait erat dengan konsep dasar media sosial Facebook itu sendiri sebagai media sosial (Gentle & Anne, 2009). Halaman Facebook, salah satu aplikasi pendukung jaringan sosial ini, merupakan fitur yang disediakan khusus untuk perusahaan, organisasi, dan semacamnya.

Media komunikasi adalah media penyimpanan dan jalur transmisi atau perangkat yang digunakan untuk menyimpan dan menyampaikan informasi atau data. Media komunikasi sering disamaartikan dengan media massa atau media berita, namun sebenarnya media komunikasi dapat diartikan sebagai satu media yang digunakan untuk mengkomunikasikan data apapun dan untuk tujuan apapun.

(12)

lain sebagainya, membuat orang-orang menjadi lebih mudah untuk saling berhubungan dan membentuk komunitas secara online.

New Media adalah sebuah istilah yang muncul di akhir abad ke-20 untuk menandai bergabungnya media tradisional seperti film, foto, musik, rekaman dan tulisan, dengan kekuatan komputerisasi dan teknologi komunikasi, peralatan konsumen berbasis komputer dan yang paling penting, internet. Media baru memungkinkan akses tanpa batas, kapan saja, dimana saja dan dengan perangkat digital apapun. Perangkat yang mendukung untuk menyediakan fasilitas umpan balik secara langsung, berbagai partisipasi kreatif, dan terbentuknya berbagai komunitas yang mengiringi konten-konten media.

Hal yang paling mendasari munculnya media baru ini bukanlah karena bentuk kontennya yang berupa konten digital, melainkan siklus kedinamisan dari konten media baru dan hubungannya yang interaktif dengan pengguna. Siklus media baru yang dinamis ini, diibaratkan seperti berupa pergerakan, pernafasan, dan aliran dengan gairah yang berdetak di satu waktu (real time).

(13)

informasi dan mengunduh musik digital, adalah contoh dari komunikasi media baru.

Kebanyakan teknologi yang dikategorikan sebagai media baru berbentuk digital, mempunyai karakteristik diantaranya dapat dimanipulasi, dapat dihubungkan dengan jaringan, padat, dapat dikecilkan (compressed), interaktif dan bersifat netral (Flew, 2008).

Penyampaian informasi merupakan salah satu aspek yang penting dalam berbagai kegiatan kehumasan, sebagai contoh, untuk kegiatan penerangan, serta penginformasian berbagai hal-hal. Fitur Halaman Facebook dari situs layanan jaringan Facebook merupakan media baru yang berkembang secara bertahap melalui berbagai inovasi. Walaupun banyak sekali aspek yang menarik untuk diteliti dari fitur Halaman Facebook ini, peneliti lebih tertarik untuk memilih aspek media informasi dari fitur Halaman Facebook ini di Kebun Binatang Bandung.

Peneliti ingin mengetahui lebih jauh bagaimana efektivitas Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online, sehingga diharapkan bahwa hasil dari penelitian ini mempunyai kontribusi bagi kegiatan tersebut.

(14)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengambil susunan identifikasi masalah penelitian. Identifikasi masalah penelitian yang peneliti susun adalah sebagai berikut, yaitu :

1. Bagaimana kredibilitas dari Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

2. Bagaimana daya tarik dari Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

3. Bagaimana pesan yang disampaikan melalui Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

(15)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan-tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kredibilitas dari Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online.

2. Untuk mengetahui daya tarik dari Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online.

3. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan melalui Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online.

(16)

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi satu pengembangan untuk kajian Ilmu Komunikasi khususnya konsentrasi Humas sekaligus sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan wawasan bagi pembacanya khususnya bagi peneliti yang membutuhkan literatur Halaman Facebook.

2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi literatur bagi Universitas Komputer Indonesia.

(17)

1.5. Kerangka Pemikiran 1.5.1. Kerangka Teoritis

Untuk mengkaji / meneliti / melakukan penelitian, diperlukan landasan secara teoritis sebagai acuan dalam mencapai penyelesaian tujuan penelitian tersebut, sebagai panduan dan sebagai arah dalam menyelesaikan suatu penelitian.

Penelitian yang peneliti lakukan, merupakan salah satu penelitian dalam ruang lingkup konteks komunikasi massa, dan ruang lingkup media komunikasi eksternal, dengan Halaman Facebook (Facebook Page) sebagai media informasi yang digunakan oleh Kebun Binatang Bandung.

Sebagai salah satu langkah untuk memaksimalkan perkembangan teknologi komunikasi, maka Kebun Binatang Bandung melalui divisi sekretariat membuat sebuah Halaman Facebook (Facebook Page) sebagai media informasi online di Kebun Binatang Bandung.

(18)

Onong Uchjana Effendy menyatakan bahwa efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan, sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan (Effendy, 1989: 14).

Peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana efektivitas Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online yang mengambil pernyataan dari Sri Haryani yang menyebutkan bahwa komunikasi yang efektif mempunyai faktor-faktor yang terdiri dari komunikator, yaitu kredibilitas komunikator, daya tarik komunikator, dan pesan yang disampaikan kepada komunikan (Haryani, 2001 : 28).

Dari pernyataan diatas, peneliti menarik beberapa hal yang dapat digunakan sebagai indikator penelitian, yaitu :

1. Kredibilitas

(19)

Keahlian bisa juga subjektif, tetapi juga mencakup karakteristik yang relatif objektif dari sumber atau pesan (misalnya, kredensial, sertifikasi atau kualitas informasi) (Flanagin & Metzger, 2008 : 5-28).

Gentle & Anne dalam bukunya “New Media :

An Introduction” menjelaskan bahwa media sosial

mempunyai sekurang-kurangnya lima faktor yang menjadi acuan sebuah media sosial yaitu daya jangkau, daya akses, daya pakai, daya kecepatan, dan daya simpan. Kelima faktor tersebut terkait erat dengan konsep dasar media sosial Halaman Facebook itu sendiri sebagai media sosial.

Lebih jelasnya, menurut Gentle and Anne, hal-hal yang menjadi faktor penting untuk sebuah media sosial online adalah sebagai berikut :

(1) Daya Jangkau

Adalah kemampuan suatu media yang memungkinkan proses sosialisasi dapat terlaksana dan menjangkau berbagai sasaran.

(2) Daya Akses

(20)

(3) Daya Pakai

Adalah kemampuan suatu media untuk dapat dipakai sebagai media sosial.

(4) Daya Kecepatan

Adalah kemampuan suatu media dalam melakukan proses sosialisasi, melihat pada satuan waktu. (5) Daya Simpan

Adalah kemampuan suatu media untuk menyimpan berbagai hal yang telah disosialisasikan.

2. Daya Tarik

Daya Tarik adalah segala kelebihan yang dimiliki oleh sesuatu, yang dianggap sebagai pemikat.

Menurut Onong Uchjana Effendy, adapun cara-cara untuk menarik perhatian khalayak adalah sebagai berikut :

a) Menciptakan bentuk istimewa; b) Memberikan warna kontras; c) Menyajikan suara keras; d) Menciptakan alat gerak; dan e) Menyebarkan wangi-wangian

(21)

3. Pesan

Pesan mengandung pengertian berbagai informasi yang disampaikan kepada komunikan. Menurut Wilbur Schramm, yang dikutip oleh Effendy dalam “The

condition of success in communication” disebutkan

bahwa :

a) Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan; b) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju pada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti; c) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi

komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan komunikan; dan

(22)

1.5.2. Kerangka Konseptual

Dalam melakukan sebuah penelitian, diperlukan sebuah kerangka konseptual yang berfungsi sebagai konseptualisasi dari landasan teoritis. Konseptualisasi disini dimaksudkan untuk menyelaraskan landasan teoritis terhadap objek penelitian / permasalahan penelitian.

Penelitian yang dilakukan, termasuk dalam konteks kegiatan media massa dan media komunikasi eksternal. Halaman Facebook digunakan sebagai salah satu media dalam penyampaian informasi secara online oleh Kebun Binatang Bandung.

Dalam membuat kerangka konseptual, peneliti melakukan penyesuaian dengan tujuan landasan teori yang digunakan peneliti dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan permasalahan yang dikaji oleh peneliti.

Berikut adalah konseptualisasi penelitian dari kerangka teoritis dengan Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung sebagai objek penelitian :

1. Kredibilitas

(23)

Peneliti juga akan melihat dari daya jangkau, daya akses, daya pakai, daya kecepatan, dan daya simpan dari media tersebut.

2. Daya Tarik

Sebagai sebuah media informasi, penggunaan Halaman Facebook tentunya mempunyai daya tarik tertentu. Kaitannya dengan daya tarik media ini akan peneliti lihat dari apa saja hal-hal yang menjadi kelebihan serta dalam bentuk apa saja informasi-informasi yang dapat disampaikan melalui media tersebut.

3. Pesan

(24)

Berikut adalah diagram kerangka konseptual penelitian :

Gambar 1.3

Diagram Kerangka Konseptual

Sumber: Peneliti, Januari 2011 Efektivitas

(25)

1.6. Pertanyaan Penelitian

Mengacu dari identifikasi masalah penelitian, peneliti menyusun daftar pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana kredibilitas dari Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

a. Bagaimana kualitas dari Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

b. Bagaimana kehandalan dari Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

c. Bagaimana kepercayaan untuk menggunakan Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

(26)

2. Bagaimana daya tarik Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

a. Bagaimana kelebihan dari Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

b. Bagaimana bentuk informasi yang disampaikan melalui Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

3. Bagaimana pesan yang disampaikan melalui Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

a. Bagaimana tujuan pesan yang disampaikan melalui Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

b. Bagaimana karakteristik pesan yang disampaikan melalui Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online?

(27)

1.7. Subjek Penelitian dan Informan 1.7.1. Subjek Penelitian

Oleh Spradley dalam Sugiyono (2005:49) dinamakan Social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen

yaitu tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.”. Pada penelitian ini, penulis

mengamati Facebook Page sebagai media informasi online.

Yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sekretariat Kebun Binatang Bandung.

1.7.2. Informan

(28)

Berikut adalah tabel pegawai sekretariat Kebun Binatang Bandung sebagai subjek penelitian :

Tabel 1.3

Pegawai sekretariat Kebun Binatang Bandung

Nama Jenis Kelamin Jabatan

Nurul Hayati Perempuan Kepala Urusan Sekretariat

Sumber : Peneliti, Januari 2010

Pemilihan informan dalam penelitian ini, yang peneliti pilih dengan teknik purposive, adalah pengelola Facebook Page Kebun Binatang Bandung, yaitu Ibu Nurul Hayati.

Key-informan adalah orang yang memiliki pengetahuan yang luas dari masyarakat, layanan, serta orang. Tujuan dari penilaian kebutuhan dapat membantu menentukan jenis orang yang paling tepat untuk bertindak sebagai key-informan.

(29)

1.8. Metode Penelitian

Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena metode kualitatif tidak bermaksud mengadakan pengujian, menjelaskan hubungan sebab akibat, tetapi lebih memfokuskan pada pemaparan situasi yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Metode pendekatan deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status suatu kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada saat sekarang.

Penelitian kualitatif tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Rakhmat, 2001:24).

Metode Deskriptif menurut Jalaludin Rakhmat, M.Sc, dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi mengungkapkan : “Metode

deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.”

(30)

1.9. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah merupakan cara-cara / teknik yang digunakan seorang peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah penelitian.

Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu menggunakan teknik :

1. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab secara tatap muka untuk mendapatkan data dari pihak yang terkait atau responden terpilih, adapun jenis wawancara yang dipilih adalah “Opinion

Interview”, yakni wawancara yang bertujuan untuk

mengungkapkan pendapat untuk dijadikan data serta untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peneliti.

“Wawancara menurut Sudjarwo pada bukunya yang

berjudul Metode Penelitian Ilmiah bahwa wawancara adalah proses memperoleh data untuk tujuan tertentu peneliti dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan yang di wawancara”. (Sudjarwo, 2001: 75).

(31)

2. Observasi (Pengamatan)

Observasi pada aktivitas manusia memberi data bagi peneliti mengenai perilaku konsumen dan proses sosial, ketika orang-orang menjalankan peran dalam dunia realitas sosialnya. Observasi memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan sadar, juga tindakan-tindakan yang dianggap terjadi secara otomatis, namun jarang diungkapkan atau diartikulasikan oleh partisipan walaupun mereka berpartisipasi dalam tindakan tersebut.

Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan dilakukan (Riduwan, 2002: 30).

Dalam penelitian ini penulis berperan serta secara lengkap, yakni peneliti ikut berperan serta sebagai pengelola Facebook Page Kebun Binatang Bandung.

3. Studi kepustakaan

(32)

Dalam buku The Intrepretation of Documents and Material Culture mengatakan bahwa dokumen yang pernah dihasilkan seseorang dapat menjadi sumber penting dalam bukti tambahan maupun bukti utama riset. Dokumen perusahaan akan menunjukan bagaimana sebuah perusahaan memandang tindakan, prestasi dan dan orang-orang di masa lalu maupun masa kini. Dokumen tersebut penting dalam riset kualitatif karena secara keseluruhan untuk mengaksesnya tidak memerlukan banyak biaya dan lebih efektif. Dokumen mampu bertahan sepanjang waktu. Karena itu, dokumen mampu memberikan pemahaman historis (Hodder, 2000: 321).

Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data dan mengumpulkan informasi melalui literatur dari Kebun Binatang Bandung untuk mendukung proses penelitian yang diteliti.

4. Penelusuran online.

(33)

1.10. Teknik Analisis Data

Dalam melalukan penelitian melalui pendekatan kualitatif, maka diperlukan teknik langkah-langkah untuk menganalisa data-data yang telah diperoleh.

Pengertian lain bahwa teknik analisis data adalah suatu kegiatan yang mengacu pada penelaahan atau pengujian yang sistematis mengenai suatu hal dalam rangka mengetahui bagian-bagian, hubungan diantara bagian, dan hubungan antara bagian dan keseluruhan.

Menurut Bodgam and Biklen bahwa:

”Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah- milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain” (Bodgam and Biklen dalam Moleong, 2005:248).

Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis data adalah sebagai berikut :

(34)

2. Klasifikasi data, adalah proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data kasar dari catatan tertulis lapangan penelitian, membuat ringkasan, penggolongan kategori jawaban dan kualifasi jawaban responden / informan / penelitian kembali catatan yang telah diperoleh setelah mengumpulkan data.

3. Analisis data, yakni penyusunan penyajian kategori jawaban informan dalam tabel/ tabulasi serta gambar / kecenderungan dari informan disertai analisis awal terhadap berbagai temuan data di lapangan sebagai proses awal dalam pengolahan data. 4. Proses akhir analisis data, yaitu dilakukannya pembahasan

(35)

1.11. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.11.1.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan melalui pengamatan melalui media internet pada Facebook Page Kebun Binatang Bandung, dengan alamat:

http://www.facebook.com/kebunbinatangbandung

(36)

1.11.2.Waktu Penelitian

Tabel 1.4 Jadwal Penelitian

NO KEGIATAN

Oktober Nopember Desember Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

(37)

1.12. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah yang melandasi penelitian melalui judul, rumusan masalah dan identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta waktu dan lokasi penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Pada bab ini akan dibahas mengenai tinjauan komunikasi, komunikasi massa, internet dan Facebook. BAB III OBJEK PENELITIAN

Bab ini membahas sejarah perusahaan tempat penelitian ini dilaksanakan, struktur organisasi, job description, sarana dan prasarana, lokasi serta Halaman Facebook.

BAB IV ANALISA DATA PENELITIAN

Bab ini menganalisa semua data yang diperoleh mengenai efektivitas Halaman Facebook berlandaskan pada rumusan masalah dan identifikasi masalah penelitian.

(38)
(39)

36 2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”. “Sama” disini maksudnya adalah satu makna. Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim sepaham mengenai suatu pesan tertentu (Effendy, 2002: 9).

Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak ada definisi yang benar atau yang salah. Seperti juga model atau teori, definisi harus dilihat dari kemanfaatan untuk menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa definisi mungkin terlalu sempit, misalnya “Komunikasi adalah penyampaian pesan

melalui media elektronik”, atau lebih luas lagi, misalnya “Komunikasi adalah interaksi antara dua pihak atau lebih sehingga

(40)

Banyak definisi komunikasi diungkapkan oleh para ahli dan pakar komunikasi seperti yang di ungkapkan oleh Carl. I. Hovland yang dikutip oleh Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”, Ilmu Komunikasi adalah: Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Effendy, 2001:10).

(41)

Menurut Wilbur Schramm, seorang ahli komunikasi kenamaan, dalam karyanya “Communication Research In The United States”, menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil

apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang pernah diperoleh komunikan.

Proses komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan seseorang komunikator kepada komunikan, pesan itu bisa berupa gagasan, informasi, opini dan lain-lain. Dalam prosesnya Mitchall. N. Charmley memperkenalkan 5 (lima) komponen yang melandasi komunikasi, yaitu sebagai berikut:

1) Sumber (Source) 2) Komunikator (Encoder) 3) Pesan (Message)

4) Komunikan (Decoder)

(42)

Unsur-unsur dari proses komunikasi diatas, merupakan faktor penting dalam komunikasi. Para ahli menjadikan unsur-unsur komunikasi tersebut sebagai objek ilmiah untuk ditelaah secara khusus. Proses komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Komunikasi Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dapat juga dianggap sebagai suatu sistem kode verbal.

2. Komunikasi Non-Verbal

(43)

Untuk memahami pengertian komunikasi hingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma yang ditemukan oleh Harold Lasswell dalam karyanya “The Structure and Function of Communication in Society”. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjalaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect?.

Menurut paradigma tersebut, Lasswell mengartikan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator melalui media yang menimbulkan efek tertentu, berikut penjelasannya:

Media: Sarana atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan

(44)

2.1.2. Unsur-unsur Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi, setiap individu berharap tujuan dari komunikasi itu sendiri dapat tercapai, dan untuk mencapainya ada unsur-unsur yang harus dipahami, menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “Dinamika Komunikasi, bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

1) Komunikator, adalah orang yang menyampaikan pesan 2) Pesan, adalah pernyataan yang didukung oleh lambang 3) Komunikan, adalah orang yang menerima pesan

4) Media, adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya

(45)

2.1.3. Sifat Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”, beberapa sifat komunikasi adalah

sebagai berikut:

(1) Tatap muka (Face-to-face) (2) Bermedia (Mediated) (3) Verbal:

a. Lisan (Oral) b. Tulisan (4) Non-Verbal:

a. Gerakan / isyarat badaniah (Gestural) b. Bergambar (Pictorial) (Effendy, 2002: 7)

(46)

Komunikator dapat menyampaikan pesannya secara verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal dibagi menjadi dua yaitu lisan (Oral) dan tulisan (Written / printed). Sementara non-verbal dapat menggunakan gerakan atau isyarat badaniah (gestural) seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata dan menggunakan gambar untuk mengemukakan ide atau gagasannya.

2.1.4. Tujuan Komunikasi

Secara umum tujuan komunikasi adalah mengharapkan adanya umpan balik (feedback) yang diberikan oleh lawan bicara kita, serta semua pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut.

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, adapun beberapa tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

a. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan yang persuasif bukan memaksakan kehendak.

(47)

menginginkan arah ke barat tapi kita memberi jalur ke timur.

c. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam mungkin berupa kegiatan yang dimaksudkan ini adalah kegiatan yang banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang terbaik melakukannya.

d. Supaya yang kita sampaikan itu dapat dimengerti sebagai pejabat ataupun komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) atau bawahan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan.(Effendy, 1993 : 18)

(48)

2.2. Tinjauan Tentang Komunikasi Massa 2.2.1. Pengertian Komunikasi Massa

Istilah komunikasi massa sudah tidak asing lagi di dengar oleh masyarakat dan kebanyakan orang berpendapat bahwa komunikasi massa adalah sesuatu yang berhubungan dengan surat kabar, radio, televisi atau film.

Banyak pakar komunikasi yang mengartikan komunikasi massa dari berbagai sudut pandang, seperti Onong Uchjana Effendy yang mengartikan komunikasi massa sebagai komunikasi melalui media massa modern, dan media massa ini adalah surat kabar, radio, film serta televisi. Karena media itulah yang lazim digunakan dalam kegiatan komunikasi massa.

Dengan kalimat yang lugas Bittner mengatakan, “Mass Communication is messages communicated trough a mass medium to a large number of people”, (komunikasi massa adalah komunikasi melalui pesan yang disampaikan melalui media massa pada sejumlah besar orang) (Rahkmat, 1991: 188).

(49)

Penerima pesan dalam komunikasi massa tidak hanya besar dalam jumlah, tetapi memiliki sifat yang berbeda, mereka terdiri dari orang-orang yang berbeda dalam segala hal, baik itu usia, jenis kelamin, tingkat sosial, jenis pekerjaan, agama dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) disebutkan;

“Mass communication is aprocess whereby mass-produced message are transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers (Komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal / tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim dan heterogen)”. (Nurudin, 2003:11)

2.2.2. Ciri-ciri Komunikasi Massa

Dalam komunikasi massa terdapat juga ciri-ciri khusus yang Seperti yang dikatakan oleh Severin dan Tankard, Jr. dikaitkan dengan pendapat Devito, maka komunikasi massa mempunyai ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya, ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah

(50)

2. Komunikasi pada komunikasi massa melembaga

Yakni suatu institusi atau organisasi, oleh karena itu komunikatornya melembaga.

3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum

Media ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum, tidak ditujukan kepada sekelompok orang tertentu. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum.

4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan Ciri ini merupakan yang paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya.

5. Komunikasi massa bersifat heterogen.

(51)

2.3. Tinjauan Tentang Media Public Relations

2.3.1. Media Komunikasi

Media komunikasi adalah media penyimpanan dan jalur transmisi atau perangkat yang digunakan untuk menyimpan dan menyampaikan informasi atau data. Media komunikasi sering disamaartikan dengan media massa atau media berita, namun sebenarnya media komunikasi dapat diartikan sebagai satu media yang digunakan untuk mengkomunikasikan data apapun dan untuk tujuan apapun.

2.3.2. Media Internal

Media internal adalah media yang digunakan oleh Public Relations di lingkungan internal perusahaan. Komunikasi internal yang untuk lebih lanjut disebut sebagai komunikasi pegawai terbagi menjadi 3 macam, yaitu komunikasi kebawah, komunikasi keatas dan komunikasi sejajar (anggoro, 2005: 211).

2.3.3. Media Eksternal

(52)

2.4. Tinjauan Tentang Internet

2.4.1. Pengertian Internet

Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol).

Internet adalah salah satu media yang paling efektif untuk media komunikasi pada masa sekarang. Peralatan seperti Facebook, MSN, dan lain sebagainya, membuat orang-orang menjadi lebih mudah untuk saling berhubungan dan membentuk komunitas secara online.

Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar-individu atau komputer (Severin & Tankard, 2005 : 6)

2.4.2. Fungsi Internet

(53)

1. Internet sebagai sumber informasi

Internet merupakan sarana untuk menyediakan sumber informasi dan mencari informasi.

2. Internet sebagai jaringan komunikasi

Internet juga merupakan jaringan komunikasi, melalui berbagai aplikasi seperti email, forum, chat, video conference, sampai dengan aplikasi telepon berbasis jaringan internet (Voice Over IP).

3. Internet sebagai media pertukaran data

Internet merupakan media untuk saling bertukar data dalam bentuk digital.

2.4.3. Media Baru (New Media)

(54)

Hal yang paling mendasari munculnya media baru ini bukanlah karena bentuk kontennya yang berupa konten digital, melainkan siklus kedinamisan dari konten media baru dan hubungannya yang interaktif dengan pengguna. Siklus media baru yang dinamis ini, diibaratkan seperti berupa pergerakan, pernafasan, dan aliran dengan gairah yang berdetak di satu waktu (real time).

Hal lain yang tidak kalah penting, bahwa media baru merupakan ajang demokrasi dari hak cipta, penerbitan, distribusi serta penggunaan berbagai konten media. Sebagai contoh, siaran televisi berkualitas tinggi yang dilihat dengan televisi digital plasma terbaru adalah salah satu contoh dari media tradisional. Sedangkan poster sederhana dari grup musik lokal yang melampirkan alamat website dimana penggemar bisa mencari informasi dan mengunduh musik digital, adalah contoh dari komunikasi media baru.

(55)

2.4.4. Layanan Jaringan Sosial

Sebuah layanan jaringan sosial adalah sebuah layanan online, sebuah platform (antar muka), atau situs yang memusatkan layanannya pada pembangunan media sosial atau hubungan sosial diantara orang-orang yang berbagi ketertarikan dan atau aktivitas. Sebuah layanan jaringan sosial pada umumnya terdiri dari representasi masing-masing pengguna, sebagai contoh profil, link sosial dan berbagai aplikasi tambahan yang bisa pengguna terapkan.

Jaringan sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi ide, aktivitas, kegiatan, dan berbagai ketertarikan pada jaringan mereka masing-masing.

2.4.5. Media Sosial

Media sosial adalah media yang digunakan dalam kegiatan interaksi sosial yang memakai teknik dan Daya Akses tinggi. Media sosial memakai teknologi berbasis web dan mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

“a group of Internet-based applications that build on the

(56)

Diterjemahkan menjadi, “sebuah kumpulan aplikasi

berbasis internet yang dibuat berdasarkan pondasi ide dan teknologi dari Web 2.0, yang memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten pengguna.” Melihat literatur diatas, media sosial merupakan

sekumpulan aplikasi interaktif yang terdiri dari berbagai aplikasi tentunya, yang tergabung dalam satu wadah induk aplikasi yang kita kenal dengan nama media sosial.

Media sosial dirasakan relatif lebih murah dan lebih mudah untuk diakses (aksesibel) untuk siapa saja untuk menyampaikan serta mendapat informasi, dibanding dengan media tradisional yang memerlukan biaya yang lebih mahal serta sulit untuk menyampaikan pemberitaan atau informasi.

2.4.6. Facebook

(57)

54 3.1. Sejarah Kebun Binatang Bandung

Gambar 3.1

Logo Kebun Binatang Bandung

Sumber : Data Sekretariat Kebun Binatang Bandung

(58)

satwa, yang terdiri dari orang-orang Belanda dan pribumi, seorang diantaranya adalah R. Ema Bratakoesoema.

Bandoengsche Zoologisch Park mendapat pengesahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tanggal 12 April 1933 Nomor 32, dan perkumpulan orang-orang tersebut sebagai pemiliknya. Meskipun mereka dinyatakan sebagai pemilik Bandoengsche Zoologisch Park, dominasi peranan dalam pembiayaan berada di tangan Hoogland, karena Hoogland secara ekonomi jauh lebih menonjol.

Ketika Jepang mendarat (Maret 1942), tentara dan pejabat-pejabat Belanda ditahan sebagai tawanan perang, termasuk Hoogland. Sehingga untuk sementara Bandoengsche Zoologisch Park diurus oleh perkumpulan yang beranggotakan orang pribumi, terutama R. Ema Bratakoesoema.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) sebagai Negara Kesatuan yang wilayahnya meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda, yaitu dari Sabang sampai Merauke. Kemerdekaan Bangsa Indonesia itu ternyata merupakan kebebasan pula bagi orang-orang tawanan perang dan keluarganya yang berada di camp-camp interniran (penampungan). Kemudian mereka dipulangkan ke negerinya.

(59)

bersenjata, termasuk R. Ema Bratakoesoema, dengan rel kereta api sebagai demarkasi sekaligus front antara pejuang RI yang mempertahankan proklamasi melawan aggresor Belanda. Praktis Bandoengsche Zoologisch Park tidak terurus karena terletak di Bandung bagian utara, sedangkan R. Ema Bratakoesoema di Bandung bagian selatan.

Walaupun begitu, R. Ema Bratakoesoema secara rutin memerintahkan kepada beberapa anggota pasukannya berupaya menyelundup ke Bandung Utara untuk mengetahui keadaan satwa-satwa penghuni Bandoengsche Zoologisch Park.

Pada bulan maret 1946, keluar keputusan pemerintah RI di Jakarta yang memerintahkan pasukan-pasukan pejuang bersenjata mengosongkan kota Bandung.

(60)

Tatkala keluar keputusan pemerintah Republik Indonesia yang memberi kesempatan kepada semua laskar perjuangan untuk bergabung dengan tentara resmi pemerintah Republik Indonesia (TNI), R. Ema Bratakoesoema memberi kebebasan kepada semua anak buahnya (Laskar Rakyat) untuk memilih masuk menjadi TNI atau akan kembali ke tengah-tengah masyarakat biasa. R. Ema Bratakoesoema sendiri ditawari pangkat Mayor jika bersedia masuk TNI. Namun, beliau memilih untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat demi memenuhi tuntutan hati nurani yang ingin berbakti dan mencurahkan perhatian bagi kejayaan tanah tumpah darahnya, Tatar Sunda. Adapun anak buahnya sebagian memilih masuk TNI dan sebagian lagi kembali ke masyarakat.

Ketika Belanda meluncurkan Agresi Militer ke II, R. Ema Bratakoesoema sudah berada di kota Bandung dan menjadi Wethouder di Pemerintah Daerah Kota Bandung dan menyempatkan mengadakan upaya penyelamatan satwa penghuni Bandoengsche Zoologisch Park yang tersisa. Hal itu dilakukan terdorong oleh rasa kasihan terhadap satwa-satwa penghuni Bandoengsche Zoologisch Park, yang menurut perhitungannya sudah sangat terlantar.

(61)

terima itu disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat selaku Komisaris Komando Jawa untuk Jawa Barat, Ir. R. H. Ukar Bratakoesoema (adik kandung R. Ema Bratakoesoema).

Pada pertengahan tahun 1956, Hoogland dan beberapa temannya dari Belanda kembali ke Bandung. Mereka mendapati keadaan Bandoengsche Zoologisch Park tidak terawat, lahan taman hewan (istilah yang dipakai waktu itu untuk kebun binatang) tampak seperti hutan karena ditumbuhi oleh tumbuhan liar, kandang-kandangnya rusak, dan satwa hidup yang terselamatkan oleh R. Ema Bratakoesoema tinggal sedikit. Melihat keadaan tersebut, Hoogland yang sejak awal mendominasi kepemilikan Bandoengsche Zoologisch Park berunding dengan R. Ema Bratakoesoema untuk membicarakan nasib dan masa depan Bandoengsche Zoologisch Park. Dalam perundingan tersebut disepakati tiga hal, yaitu:

(1) Membubarkan taman hewan Bandoengsche Zoologisch Park; (2) Melikuidasi sisa kekayaannya; dan

(3) Mendirikan badan hukum baru untuk melangsungkan usahanya.

(62)

Hoogland, R. Ema Bratakoesoema menunjuk Hoogland sebagai ketua yayasan serta memasukkan pula beberapa orang Belanda yang pernah menjadi pengurus Bandoengsche Zoologisch Park.

Pada akhir tahun 1957, W. H. Hoogland dan kawan-kawannya dari Belanda pulang kembali ke negeri mereka. Selanjutnya R. Ema Bratakoesoema memimpin Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) dan sekaligus kebun binatangnya hingga wafat pada tahun 1984.

(63)

yang wafat pada tahun 1984 dilanjutkan oleh para penerusnya yang selalu menjunjung tinggi cita-citanya.

3.2. Visi dan Misi Kebun Binatang Bandung 3.2.1. Visi Kebun Binatang Bandung

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi visi dari Kebun Binatang Bandung :

1) Mewujudkan terpeliharanya kelestarian keanekaragaman jenis satwa dan tumbuhan dari kepunahan;

2) Mewujudkan terpeliharanya kemurnian genetik jenis satwa dan tumbuhan; dan

3) Mewujudkan terpeliharanya keseimbangan ekosistem yang ada.

3.2.2. Misi Kebun Binatang Bandung

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi misi dari Kebun Binatang Bandung :

1) Melaksanakan upaya pengelolaan satwa liar sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi dan teknologi yang benar;

(64)

3) Melaksanakan prosedur rehabilitasi dan pelatihan satwa liar dalam upaya pelepasan kembali ke habitatnya (in-situ);

4) Melaksanakan peragaan satwa koleksi dengan benar dan beretika dengan tujuan pendidikan dan penyuluhan tentang konservasi serta menyediakan sarana rekreasi edukatif yang sehat untuk masyarakat; dan

5) Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga konservasi, baik dalam skala lokal maupun nasional, baik regional maupun internasional dalam bentuk alih ilmu pengetahuan dan teknologi, tukar menukar satwa, serta bantuan-bantuan teknis dan finansial.

3.3. Profil Perusahaan

Berikut adalah data / profil dari Yayasan Margasatwa Tamansari sebagai pengelola Kebun Binatang Bandung :

Nama Perusahaan : Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) Kebun Binatang Bandung

(Bandung Zoological Garden) Alamat Perusahaan : Jl. Kebun Binatang No.6 Tamansari

Bandung 40132

(65)

Jenis Usaha : Pariwisata

(Taman Konservasi Flora dan Fauna) Tahun Didirikan : 27 Februari 1957

Bentuk Perusahaan : Yayasan

3.4. Struktur Organisasi Kebun Binatang Bandung 3.4.1. Struktur Divisi Utama

Berikut adalah struktur organisasi utama dari pengelola Kebun Binatang Bandung :

Gambar 3.2

Struktur Divisi Utama Kebun Binatang Bandung

(66)

Yayasan Margasatwa Tamansari sebagai atasan dari Direktur Kebun Binatang sekaligus Unit Usaha Yayasan.

Direktur Kebun Binatang Bandung yang sekaligus ketua Dewan Pengurus, selanjutnya membawahi empat seksi / divisi (Dewan Pengurus), yaitu:

1) Seksi Satwa; 2) Seksi Bendahara;

3) Seksi Sekretaris (dikembangkan pada Gambar 3.3); dan 4) Seksi Kepegawaian.

3.4.2. Struktur Divisi Sekretaris

Gambar 3.3

Struktur Divisi Sekretaris Kebun Binatang Bandung

(67)

Sekretaris dibawah perintah Direktur, menangani Bagian Umum yang selain menangani masalah kepegawaian, juga terbagi atas tiga sub-bagian, yaitu:

1) Sub-bagian Tata Usaha, yang menangani urusan Rumah Tangga dan Kendaraan;

2) Sub-bagian Keamanan & Ketertiban (KamTib), yang membawahi Danton Satpam; dan

3) Sub-bagian Humas, yang menangani urusan Humas dan DikMas.

3.5. Job Description

Berikut adalah Job Description / Deskripsi Pekerjaan Tugas Pokok masing-masing pimpinan / divisi yang telah tercantum sebelumnya pada Struktur Perusahaan:

3.5.1. Dewan Pembina

Dewan Pembina terdiri dari: 1) Ketua Dewan Pembina;

(68)

Tugas dari Dewan Pembina adalah sebagai berikut: a) Memberikan pedoman dasar kepada pengurus;

b) Berwenang mengangkat / memberhentikan pengurus serta pengawas; dan

c) Menyampaikan pendapat tentang laporan tahunan pengurus.

3.5.2. Pengawas

Pengawas mempunyai beberapa tugas pokok. Tugas pokok dari pengawas adalah sebagai berikut :

(1) Mengawasi Dewan Pengurus dalam melaksanakan tugasnya mengenai kesesuaian kinerja dengan peraturan yang ada; dan

(69)

3.5.3. Bagian Umum

Organisasi Bagian Umum dan masing-masing tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Kepala Bagian Umum, tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a) Membuat daftar dan membukukan pengadaan barang-barang baru dan barang inventaris termasuk buku-buku di perpustakaan;

b)Mengurus surat perizinan dengan instansi lain, surat izin cuti karyawan, menyelenggarakan pendidikan karyawan dan pembinaan disiplin karyawan serta mengurus absensi dan kondisi karyawan; dan c) Mengadakan koordinasi dengan bagian lain dalam

upaya memenuhi segala keperluan untuk kelancaran kerja dan mengatur penerimaan tamu yang berkunjung.

2. Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, tugas pokoknya adalah mengelola surat yang masuk / keluar kebun binatang serta mengagendakannya baik bersifat intern maupun ekstern. Terdiri dari:

(70)

kantor maupun di rumah dinas untuk tercapainya kelancaran dalam pelaksanaan tugas.

b)Kepala Urusan Kendaraan, bertugas untuk bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan penggunaan kendaraan inventaris serta mengkoordinir tugas pengemudi.

c) Pengemudi, bertugas untuk melayani setiap permintaan penggunaan kendaraan inventaris sesuai dengan perintah kepala urusan kendaraan.

3. Kepala Sub-KamTib, tugas pokoknya adalah bertanggung jawab terhadap terciptanya keamanan dan ketertiban dalam lingkungan kebun binatang. Terdiri dari:

a) Kepala Danton Satpam, tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

i. Mengkoordinir sistem pengontrolan di lingkungan kebun binatang, menerima laporan dan menindak lanjuti serta mengadakan absensi karyawan;

(71)

dan kendaraan yang keluar / masuk kebun binatang; dan

iii. Meningkatkan kemampuan anggotanya dan menyusun anggaran tahunan untuk kebutuhan keamanan.

b)Satuan Pengamanan, tugas pokoknya adalah melaksanakan pengontrolan di lingkungan kebun binatang, melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan setiap orang, barang, kendaraan dan satwa yang keluar / masuk kebun binatang serta patuh melaksanakan aturan yang berlaku dan tidak membuat aturan sendiri.

4. Kepala Sub-Bagian Humas, tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a) Mengelola berbagai informasi yang masuk, baik melalui media cetak maupun elektronik dmenyampaikannya kepada seksi terkait;

(72)

c) Mengatur tata cara penerimaan tamu dari luar dan menyampaikan informasi secara umum tentang keadaan kebun binatang.

Terdiri dari:

i. Kepala Urusan Humas, yang bertugas untuk membantu Kepala Bagian Humas dalam mengelola informasi, mengadakan kerjasama dengan pihak luar, tata cara penerimaan tamu dari luar serta memberikan informasi secara umum tentang kebun binatang.

ii. Urusan Dikmas, yang bertugas untuk menyebarluaskan, baik formal maupun informal, tentang fungsi kebun binatang dan ikut aktif dalam menanamkan kesadaran kepada masyarakat untuk tidak merusak lingkungan dan satwa penghuninya.

(73)

karyawan dan membuat surat dinas untuk perjalanan karyawan serta membuat permohonan pengobatan dan cuti.

3.6. Sarana dan Prasarana

Jenis, ukuran dan jumlah fasilitas-fasilitas yang dikembangkan di Kebun Binatang Bandung disesuaikan dengan tujuan, fungsi dan daya tampung area Kebun Binatang Bandung.

Sampai dengan saat ini, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kebun Binatang Bandung untuk menunjang aktivitas kerja perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tabel Sarana dan Prasarana Pekerjaan Kehumasan

No. Nama barang Jumlah

1 Ruang Tamu, Meja, Kursi 1 Set

2 Rak Buku 3

3 Komputer 4

4 Printer 1

5 Telepon 1

6 Faksimili 1

7 Internet Ada

8 Mobil 1

Sumber :Sekretariat Kebun Binatang Bandung

(74)

Kebun Binatang Bandung menggunakan Halaman Facebook (Facebook Page). Berikut adalah informasi seputar Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung :

Tabel 3.2

Informasi Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung

NO. INFORMASI

HALAMAN KETERANGAN

1. Nama Kebun Binatang Bandung

2. Alamat http://www.facebook.com/kebunbinatangbandung 3. Tipe Media Informasi online

4. Aktif Sejak 3 Agustus 2010

Sumber: Peneliti, Januari 2011

(75)

Berikut adalah gambar tampilan halaman utama : Gambar 3.4

Tampilan Halaman Utama

(76)

(1) Foto Profil, adalah berupa gambar profil halaman. Sebuah gambar profil juga mempunyai sebuah miniatur yang digunakan sebagai versi foto mini.

(2) Status, adalah berisi berbagai informasi yang disampaikan untuk penggemar halaman.

(3) Menu, adalah berbagai navigasi untuk menuju menu-menu lainnya seperti menu Info, Koleksi Foto, Forum Diskusi, Tautan, Acara dan Video.

(4) Entri posting, adalah tempat untuk memasukkan (input) berbagai informasi / konten bagi penggemar, .

(5) Keterangan, adalah tempat yang bisa digunakan untuk menuliskan keterangan halaman.

(6) Informasi, adalah tempat dimana informasi umum mengenai halaman ditampilkan.

(7) Daftar entri, adalah tempat dimana diperlihatkan semua informasi / konten yang telah disajikan bagi penggemar.

(8) Wawasan, adalah tempat dimana pengelola dapat mengetahui perkembangan / laporan halaman.

(9) Penggemar, adalah tempat dimana enam penggemar halaman ditampilkan secara acak.

(10) Iklan, adalah tempat bagi sponsor / iklan Facebook.

(77)

Gambar 3.5 Tampilan Menu Info

Sumber: http://www.facebook.com/kebunbinatangbandung&v=info

(78)

Tampilan menu Info terbagi dalam 2 kategori yaitu : 1) Informasi umum, yang berisi :

a. Informasi lokasi; dan b. Informasi pendirian. 2) Info terperinci, yang berisi :

a. Gambaran perusahaan; b. Misi;

c. Produk; dan d. Alamat halaman.

(79)

Gambar 3.6

Tampilan Menu Koleksi Foto

Sumber: http://www.facebook.com/kebunbinatangbandung&v=photo

Keterangan :

Tampilan menu Koleksi Foto terbagi menjadi 2 kategori, yaitu : 1) Album Kebun Binatang Bandung, berisi semua foto yang telah

diterbitkan oleh Kebun Binatang Bandung; dan

(80)

77

Pada bab ini, peneliti akan membahas hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah penelitian yakni Efektifitas Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung Sebagai Media Informasi Online.

Pada bab ini, peneliti akan menganalisis secara deskriptif data yang telah didapat melalui wawancara dan pengamatan (observasi). Adapun data yang telah didapat dari wawancara dengan informan dianalisa pada bab ini disertai pengkategorian jawaban serta analisis awal dari jawaban, sekaligus keterkaitan jawaban dengan identifikasi masalah dari penelitian. Hasil pengamatan yang didapat juga akan peneliti analisis secara deskriptif, peneliti akan mendeskripsikan keterkaitan-keterkaitannya dengan identifikasi masalah penelitian.

Pengumpulan data dengan teknik wawancara telah peneliti lakukan kepada informan penelitian yaitu Ibu Nurul Hayati selaku pengelola Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung. Wawancara tersebut dilaksanakan di kantor Kebun Binatang Bandung di Jl. Kebun Binatang No.6 Tamansari Bandung, pada tanggal 21 Januari 2011.

(81)

- Meminta izin dari pengelola utama yaitu Ibu Nurul Hayati; - Menelusuri Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung;

- Mengambil data untuk keperluan penelitian dengan cara membuat gambar yang diambil dari jendela halaman; dan

- Melaporkan terlebih dahulu data yang diambil untuk kemudian meminta izin untuk menggunakan data tersebut sebagai data penelitian.

Penelitian ini dimulai sejak bulan Oktober sampai bulan Januari 2011. Untuk tahap analisis penelitian ini, peneliti membuat tahapan sesuai dengan teknik analisis data, yaitu meliputi pengumpulan data penelitian, klasifikasi data penelitian, analisis data penelitian, dan proses akhir analisis data yaitu berupa pembahasan dimana peneliti memaparkan hasil penelitian.

(82)

awal dalam pengolahan data. Langkah terakhir adalah pembahasan yaitu pembahasan yang berdasarkan pada rujukan berbagai teori yang digunakan dimana di dalamnya ditentukan suatu kepastian mengenai aspek teori dan kesesuaian / ketidaksesuaian dengan fakta hasil penelitian di lapangan dimana peneliti juga membuat suatu analisis serta interpretasi / membuat tafsiran atas tampilan data secara deskriptif sesuai dengan permasalahan penelitian serta memberikan verifikasi teoritis temuan penelitian efektivitas Halaman Facebook (Facebook Page) Kebun Binatang Bandung sebagai media informasi online.

4.1. Analisis Hasil Penelitian 4.1.1. Analisis Informan

Dalam tahap ini, peneliti akan menganalisis informan penelitian. Untuk selanjutnya memberikan penjelasan tentang alasan peneliti untuk memilih informan penelitian.

Berikut adalah tabel data informan penelitian :

Tabel 4.1 Data Informan Penelitian Nama Nurul Hayati Jenis Kelamin Perempuan

Jabatan Pengelola Halaman

Facebook Kebun Binatang Bandung

(83)

Ibu Nurul Hayati menjabat sebagai Kepala Urusan Sekretariat sekaligus pengelola dari Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung. Adapun peneliti menggunakan teknik purposive untuk memilih informan penelitian. Adapun teknik purposive dipergunakan untuk memilih informan berdasarkan tujuan serta kepentingan informan yang terkait dengan penelitian.

Adapun informasi yang dibuat, adalah informasi yang didapat dari divisi-divisi lain yang mempunyai informasi seputar hal diatas. Walaupun Kebun Binatang Bandung baru kurang lebih 6 bulan menggunakan Halaman Facebook, namun pengelola berusaha untuk melakukan penyesuaian dengan berbagai divisi untuk menyediakan informasi yang relevan serta terkait dan mendukung untuk tujuan informatif dan persuasif diatas. Informasi yang telah didapat dari divisi lain, akan dikaji oleh pengelola sedemikian hingga akan disalurkan melalui Halaman Facebook.

(84)

Tabel 4.2

Data Key-Informan Penelitian

Nama Jenis Kelamin Alamat

Mariati Perempuan Jl. Cijawura No.96

Sumber : Peneliti, Januari 2010

Key-informan diatas adalah seorang penggemar dari Halaman Facebook Kebun Binatang Bandung.

4.1.2. Analisis Penelitian (Analisis Desktiptif Hasil Penelitian)

Analisis penelitian meliputi penyusunan penyajian kategori jawaban informan dalam tabel / tabulasi serta gambar / kecenderungan dari informan disertai analisis awal terhadap berbagai temuan data di lapangan sebagai proses awal dalam pengolahan data.

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.3 Diagram Kerangka Konseptual
Tabel 1.4 Jadwal Penelitian
Gambar 3.1 Logo Kebun Binatang Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Based on the background, the study of theory, relevant iesearch and analysis, it has been done, of the independent variable, namely Financial Knowledge, Financial Confidence

1) Beberapa kondisi dari suatu pekerjaan terutama menyebabkan ketidakpuasan para pegawai bila kondisi tersebut tidak ada. Namun hal tersebut tidak membentuk motivasi

Instrument analysis used is structural equation Modeling (SEM). Then a hypothesis that lifted at this research was as follows: 1 ) the services effect on

Bidang Bina Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan

Hal yang akan diteliti adalah mengenai seberapa besar pengaruh modal, bahan baku dan tenaga kerja terhadap produksi tempe di Kelurahan Gunung Sulah dengan mengkaji Analisis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendukung keputusan penentuan peringkat siswa dengan metode AHP dibuat dalam beberapa proses yaitu merencanakan Model Konseptual atau

LDR atau Light Dependent Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang termasuk ke dalam jenis resistor yang nilai resistansinya (nilai tahanannya) akan berubah apabila

£ Centre for Indonesian Accounting and M anagem ent Research.. Postgraduate Program, Brawijaya