• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Aset Produktif Terhadap Tingkat Profitabilitas pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kualitas Aset Produktif Terhadap Tingkat Profitabilitas pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS ASET PRODUKTIF TERHADAP TINGKAT

PROFITABILITAS PADA BANK-BANK YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

DESMAN DAVID SIMANJUNTAK

090522122

PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Aset produktif baik secara parsial maupun simultan terhadap tingkat profitabiltas pada bank. Aset produktif yang dinilai pengaruhnya terdri dari kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan modal pada lembaga keuangan non bank, Profitabilitas diproksikan (diwakilkan) dengan variabel indikator Return On Equity (ROE).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kasual dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian berupa bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama dalam periode 2010-2012. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 perusahaan, penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder, dimana kredit, surat-surat berharga, penampatan dana pada bank lain, dan penyertaan modal pada lembaga keuangan non bank sebagai variabel terikat. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain dan penyertaan modal pada lembaga keuangan non bank, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap terhadap tingkat profitabilitas. Secara parsial variabel kredit dan penempatan dana pada bank lain berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas, sedangkan variabel surat-surat berharga dan penyertaan modal tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas.

(3)

ABSTRACT

The goal of this research to analyze the effect of earning assets either partially or simultaneously to rentability rate bank. The earning assets that be chosen to know the effect are loans, notes and securities, placement in other bank, and investments, while the profitability rate that be used is Return On Equity(ROE).

This research is classified as casual research and replication to former research, which the population of this research are banks that are listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2010 to 2012. The research sample are 25 banks, it was done by purposive sampling method. Data of is research are secondary data, which consist of loans, notes and securities, placements in the other banks, and invesment as independence variable, and Return On Equity (ROE) as dependence variable. The statistic method that’s used is multiple regressions analysis and model has been tested in classic assumptions.

The results of this research showed that the variable loans, notes and securities, placements in other banks and investments, simultaneously have a significant effect on the rate of return. Variable partially loans and placements in other banks significantly influence rates of return, while the variable of notes and securities and investments are not significantly influence the rate of return.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Kualitas Aset Produktif Terhadap Tingkat Profitabilitas pada bank-bank yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012”.

Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Program Studi Strata-1 Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari tidak dapat berdiri sendiri dalam menyelesaikan penelitian ini tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

4. Bapak Drs. M. Utama Nasution MM, Ak sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Orang tua penulis, Ayahanda L. Simanjuntak dan Ibunda S br. Sinaga yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil kepada penulis. Serta seluruh sahabat penulis yang telah menjadi sumber inspirasi dan yang mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Medan, 10 0ktober 2013 Penulis

NIM. 090522122

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Batasan Penelitian ... 5

1.4. Tujuan Penelitian ... 6

1.5. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Tinjauan Teoritis ... 8

2.1.1. Pengertian Bank ... 8

2.1.2. Fungsi Bank ... 10

(7)

2.1.4. Sumber Dana Bank ... 15

2.1.5. Aset Produktif ... 16

2.1.6. Profitabilitas Bank ... 23

2.2. Tinjauan Penlitian Terdahulu ... 25

2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 26

2.3.1. Kerangka Konseptual ... 26

2.3.2. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1. Desain Penelitian ... 28

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 29

3.4. Identifikasi dan Pengukuran Variabel ... 30

3.5. Metode Analisis Data ... 32

3.5.1. Pengujian Asumsi Klasik ... 32

3.5.2. Pengujian Hipotesis ... 36

3.6. Jadwal Penelitian ... 38

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 39

4.1. Identifikasi dan Pengukuran Variabel ... 38

4.2. Statistik Deskriptif ... 40

4.3. Pengujian Asumsi Klasik ... 41

4.3.1. Uji Normalitas ... 41

(8)

4.3.4. Uji Autokorelasi ... 50

4.4. Pengujian Hipotesis ... 51

4.4.1. Koefisien Determinasi ... 51

4.4.2. Uji Statistik “F” ... 52

4.4.3. Uji Statistik “t” ... 53

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1. Kesimpulan ... 59

5.2. Keterbatasn penelitian ... 59

5.3. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1. Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 25

3.1. Sampel Penelitian ... 29

3.2. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 31

4.1. Daftar Nama Perusahaan ... 39

4.2. Statistik Deskriptif ... 40

4.3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 42

4.4. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov setelah transformasi data (LN) .. 45

4.5. Hasil Uji Multikolinearitas ... 48

4.6. Uji Autokorelasi ... 51

4.7. Uji Koefisien Determinasi ... 51

4.8. Uji Statistik “F” ... 52

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual ... 26

4.1. Grafik Histogram (1) sebelum transformasi ... 43

4.2. Normal Probability plot (1) sebelum transformasi ... 44

4.3. Grafik Histogram setelah transformasi data (LN) (2) ... 46

4.4. Normal Probability setelah transformasi data (LN) (2) ... 47

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Daftar Nama Perusahaan ... 63

2. Kredit yang diberikan ... 64

3. Surat-Surat Berharga ... 65

4. Penempatan Dana ... 66

5. Penyertaan Modal... 67

6. Return On Equity (ROE) ... 68

7. Total Aset ... 69

8. Laba Setelah pajak ... 70

9. Statistik Deskriptif ... 71

10. One-Sample Kolmogorov Sminov test sebelum Transformasi ... 72

11. Grafik Histogram sebelum Transformasi ... 73

12. Normal Probability plot (1) ... 74

13. One-Sample Kolmogorov Sminov test setelah Transformasi ... 75

14. Grafik Histogram setalah Transformasi ... 76

15. Grafik Normal P-Plot Setelah Transformasi ... 77

16. Hasil Uji Multikolinearitas ... 78

17. Grafik Scatterplot ... 79

18. Uji Autokorelasi ... 80

19. Uji Koefisien determinasi ... 81

20. Uji Statistik “F” ... 82

(12)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Aset produktif baik secara parsial maupun simultan terhadap tingkat profitabiltas pada bank. Aset produktif yang dinilai pengaruhnya terdri dari kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan modal pada lembaga keuangan non bank, Profitabilitas diproksikan (diwakilkan) dengan variabel indikator Return On Equity (ROE).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kasual dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian berupa bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama dalam periode 2010-2012. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 perusahaan, penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder, dimana kredit, surat-surat berharga, penampatan dana pada bank lain, dan penyertaan modal pada lembaga keuangan non bank sebagai variabel terikat. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain dan penyertaan modal pada lembaga keuangan non bank, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap terhadap tingkat profitabilitas. Secara parsial variabel kredit dan penempatan dana pada bank lain berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas, sedangkan variabel surat-surat berharga dan penyertaan modal tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas.

(13)

ABSTRACT

The goal of this research to analyze the effect of earning assets either partially or simultaneously to rentability rate bank. The earning assets that be chosen to know the effect are loans, notes and securities, placement in other bank, and investments, while the profitability rate that be used is Return On Equity(ROE).

This research is classified as casual research and replication to former research, which the population of this research are banks that are listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2010 to 2012. The research sample are 25 banks, it was done by purposive sampling method. Data of is research are secondary data, which consist of loans, notes and securities, placements in the other banks, and invesment as independence variable, and Return On Equity (ROE) as dependence variable. The statistic method that’s used is multiple regressions analysis and model has been tested in classic assumptions.

The results of this research showed that the variable loans, notes and securities, placements in other banks and investments, simultaneously have a significant effect on the rate of return. Variable partially loans and placements in other banks significantly influence rates of return, while the variable of notes and securities and investments are not significantly influence the rate of return.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu hal yang ikut serta menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi adalah stabilnya sektor perbankan. Berdasarkan fungsi dasarnya sebagai penghimpun dan juga penyalur atas dana, maka bank akan selalu berkepentingan dengan pihak-pihak yang kelebihan dana dan juga pihak-pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana, yang sering disebut dengan kreditur. Ini yang dinamakan fungsi intermediasi yang dapat dikatakan bahwa bank merupakan penyalur dana dari unit-unit ekonomi yang mempunyai kelebihan dana kepada unit-unit yang kekurangan dana (Sinungan 1993:3). Dengan proses intermediasi seperti ini, bank sebagai lembaga intermediasi berperan penting dalam mobilisasi dana-dana masyarakat untuk diputar sebagai salah satu sumber pembiayaan utama bagi dunia usaha, baik untuk investasi maupun produksi, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu sebagai lembaga yang berorientasi pada laba, bank juga akan mengusahakan bagaimana agar dana yang dihimpun tadi dapat memberikan keuntungan. Dalam aktivitasnya, bank akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan seputar fungsi dasar perbankan.

(15)

berbagai aktivitas bisnisnya, yaitu untuk memenuhi kewajiban hutang-hutang bank, membayar kembali deposannya, serta memenuhi permintaan kredit.

Perbankan di Indonesia dalam melakukan aktivitas bisnisnya, yaitu dalam memenuhi fungsi dasarnya masih mengalami berbagai permasalahan yang mendasar yang hingga saat ini. Banyak bank-bank yang belum mampu secara maksimal di dalam mengelola sumber daya mereka, sebagai contoh di satu sisi bank-bank yang mengalami under-liquid akan kesulitan di dalam melakukan aktivitas bisnisnya secara maksimal dikarenakan kekurangan modal sebagai dasar beraktivitas. Di sisi lain, bank-bank yang mengalami over-liquid juga akan mengalami permasalahan, mereka akan kesulitan di dalam menyalurkan dana-dana tersebut dan berisiko terjadinya kredit tidak tertagih.

Banyaknya permasalahan perbankan seperti yang diterangkan tersebut diatas, mengindikasikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat selaku sumber dan tujuan atas aliran dana yang dihimpun oleh bank mengalami proses yang tidak stabil dan berubah-ubah. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh kinerja yang dicapai oleh dunia perbankan itu sendiri, dan bagaimana upaya manajemen perbankan mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada lingkungannya baik nasional maupun global. Perubahan-perubahan dimaksud menyangkut masalah teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah dan otoritas moneter, serta tuntutan konsumen yang semakin variatif.

(16)

dengan bagaimana kemampuan suatu perusahaan itu menghasilkan laba. Dari sudut manajemen, rasio Return On Equity (ROE) dipandang sebagai alat ukur yang berguna karena mengindikasikan seberapa baik pihak manajemen memanfaatkan sumber daya total yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan profit. Menurut Malayu Hasibuan (2002:100) Profiabilitas bank adalah kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase. Profitabilitas pada dasarnya adalah laba (rupiah) yang dinyatakan dalam persentase profit.

Aset produktif adalah suatu aset dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai fungsinya (Lukman Dendawijaya:2009). Aset produktif merupakan asset yang dimiliki oleh bank yang penggunaannya dilakukan dengan cara penanaman dana kepada para pelaku ekonomi dan masyarakat. Aset yang produktif sering juga disebut dengan earning assets atau aset yang menghasilkan, karena penanaman dana tersebut dalah untuk mencapai tingkat penghasilan (laba) yang diharapkan. Aset produktif terdiri atas kredit, surat berharga, penempatan dan peyertaan.

Dengan meningkatnya Kualitas Aset Produktif (KAP) diharapkan kinerja bank juga meningkat (terutama pencapaian laba). Dahlan Siamat (1999) dan Sinungan (1997) juga menyatakan jika kualitas Aset produktif meningkat, maka perolehan laba bank juga meningkat; karena perolehan laba bank sangat tergantung dengan penempatan dana disisi aset (produktif).

(17)

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROE suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Laba pada umumnya dipakai sebagai suatu dasar pengambilan keputusan investasi, dan prediksi untuk meramalkan perubahan laba yang akan datang. Investor mengharapkan dana yang diinvestasikan ke dalam perusahaan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi sehingga laba yang diperoleh jadi tinggi pula.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar pengaruh Aset produktif yang terdiri dari kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan modal bank pada lembaga keuangan yang bukan bentuk bank atau perusahaan lain terhadap tingkat profitabilitas bank dengan objek yang diteliti adalah bank-bank yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2011. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menelitinya dalam sebuah skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas Aset Produktif Terhadap Tingkat Profitabilitas pada bank-bank yang terdaftar di Bursa

(18)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROE) pada bank-bank yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012?

2. Apakah surat-surat berharga yang dimiliki oleh bank berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROE) pada bank-bank yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012?

3. Apakah penempatan dana pada bank lain berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROE) pada bank-bank yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012?

4. Apakah penyertaan modal berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROE) pada bank-bank yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012?

(19)

1.3 Batasan Penelitian

Untuk mengarahkan dan mempermudah dalam melakukan penilitian supaya lebih terfokus dan sistematis, maka penulis melakukan batasan penelitian sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini profitabilitas akan diproksikan (diukur) dengan menggunakan rasio perbandingan laba setelah pajak terhadap total aset (Return on Equity/ROE).

2. Objek penelitian adalah bank-bank yang terdaftar di BEI. 3. Periode penilitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai 2012.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Apakah kredit yang diberikan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROE) pada bank-bank yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012?

2 Apakah surat-surat berharga yang dimiliki oleh bank berpengaruh terhadap profitabilitas (ROE) pada bank-bank yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012?

3 Apakah penempatan dana pada bank lain berpengaruh terhadap profitabilitas (ROE) pada bank-bank yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012?

4 Apakah penyertaan modal berpengaruh terhadap profitabilitas (ROE) pada bank-bank yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012?

(20)

5.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, memperdalam ilmu dan pengetahuan mengenai penganalisaan laporan keuangan, terutama faktor kualitas aktiva yang penting bagi bank dan bagaimana kulaitas aktiva produktif dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap tingkat profitabilitas bank

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian Bank

Masyarakat mengenal jasa perbankan sebagai sarana penyimpan dana dalam bentuk tabungan dan fasilitas lainnya serta menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan berupa kredit atau produk bank. Peran sektor perbankan yang begitu vital merupakan salah satu tulang punggung dalam membangun perekonomian suatu negara.

Istilah bank berasal dari bahasa italia yaitu banca yang berarti uang uang. Pengertian ini berkembang menjadi tempat penitipan dan penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan perantara dalam lalu lintas pembayaran. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran penting dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan.

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-Undang No.10 Tahun 1998).

(22)

funds surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan.

Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan dimana setiap aktivitasnya selalu berhubungan dengan keuangan, maka berbicara tentang bank akan selalu berhubungan dengan uang.

Aktivitas utama perbankan mengumpulkan dana dari masyarakat yang biasa disebut dengan istilah funding, dimana bank mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dana dari masyarakat. Istilah membeli dana adalah bahwa bank dengan berbagai strategi berusaha agar bersedia untuk menanamkan dananya dalam bentuk simpanan.

Berbagai strategi dilakukan bank agar masyarakat mau menanamkan modalnya, dimana bank biasanya memberikan bunga tabungan, bagi hasil, hadiah dan lain-lain sebagai balas jasa atas dana yang telah ditanamkan masyarakat. Pada saat sekarang ini bank-bank konvesional berusaha memberikan balas jasa yang lebih besar kepada para nasabahnya untuk menarik perhatiannya menanamkan modal di bank tersebut, bentuk balas jasa yang menarik masyarakat tidak sekedar bunga bank yang besar, bank berusaha memberikan rangsangan kepercayaan kepada masyarakat.

(23)

menghimpun dana dari masyarakat dengan cara yang cepat yaitu dengan menawarkan suku bunga yang besar.

Ketika bank telah berhasil mengumpulkan dana dari masyarakat maka bank akan mengelola kembali dana tersebut atau dengan kata lain menjual kembali dana yang dikumpulkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau biasa dikenal dengan istilah kredit. Dalam pemberian kredit inilah bank perlu bersikap konservatif dengan menilai kemampuan debitur membayar kredit yang telah dipinjamnya. Bank juga mengenakan jasa pinjaman kepada debitur dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Inilah yang menjadi penghasilan bank bank memberi kredit kepada masyarakat.

Bank dapat didefinisikan sebagai lembaga yang berperan sebagi perantara keuangan (financial intermediteary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal tersebut tampak dalam kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyrakat dalam bentuk giro, tabungan, serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana (IAI,2009: PSAK No.31, Paragaraf 01).

2.1.2 Fungsi Bank

(24)

financial intermeditery. Namun secara spesifik menurut (Budisantoso, 2006:9) bank dapat berfungsi sebagai :

1. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan dalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan menempatakan atau menyalurkan dananya pada debitor atau masyarakat apabila dilandasi adanya kepercayaan. Pihak bank percaya akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitor akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitor mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.

2. Agent of development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa menghimpun dan menyalurkan dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak dapat dilepaskan dari adanya pengguna uang. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3. Agent of services

Disamping melakukan penghimpunan dan menyalurkan dana, bank memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank inni erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberi jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

2.1.3 Jenis Usaha Bank

Adapun jenis-jenis usaha bank adalah sebagai berikut: 1. Bank umum/komersial

(25)

kredit/pinjaman jangka pendek kepada para nasabahnya. Dalam memberikan kredit bank bertindak sebagai perantara. Namun, ia dapat juga memberikan kredit yang dibukukan dalam bentuk yang giral.

Lebih jelasnya tugas bank-bank komersial adalah: a. Memupuk Dana

Bank komersial menerima (membali) dana-dana yang dipercayakan masyarakat, yaitu terdiri dari giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, pinjaman dari bank central, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat-surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan penarikan dana-dana dari pihak ketiga dengan agunan (jaminan efek-efek).

b. Memberikan kredit

Bank komersial memperdagangkan dana melalui pemberian kredit sebagi berikut:

1) Kredit Rekening Koran

Rekening koran adalah perhitungan dalam pembukuan bank yang menatausahakan dana nasabah atau dana yang disediakan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik atau disetor oleh nasabah yang desebut pemegang rekening.

2) Kredit Rembours

(26)

3) Kredit aksep

Pengeluaran traite yang ditarik oleh penerima kredit lazim disebut kredit aksep. Aksep ini dapat diperdagangkan oleh penerima kredit dengan jalan mendiskontokannya pada bank-bank lain atau mendiskontokannya di pasar uang.

4) Kredit Dokumenter

Suatu cara pembayaran dengan cara pihak pembeli meminta kepada bank untuk mengikat pihak si penjual untuk menerima pembayaran setelah menyerahkan dokumen bukti-bukti pengiriman barang yang lazim disebut konosemen.

5) Kredit dengan Agunan Efek-Efek

Dalam proses ini bank memberikan kredit kepada debitor guna melakukan pembelian efek-efek (surat berharga). Efek-efek ini diserahkan kepada bank sebagai agunan. Bentuk kredit dengan agunan efek-efek ialah pinjaman harian atau call money, prolongasi, kredit rekening koran dengan efek-efek sebagai agunan atau pinjaman berbentuk lain yang ditentukan oleh bank komersial.

6) Pemberian Kredit Jangka Menengah dan Panjang

(27)

b) Bank komersial dapat memberikan kredit jangka panjang atau turut serta dalam perusahaan denga persetujuan dan syarat-syarat menurut bimbingan Bank Indonesia.

c) Memberikan jasa-jasa 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Berdasarkan Undang-Undang RI No 7 Tahun 1992 tentang perbankan, “Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau tabungan pada bank lain”. Dalam menjalankan operasinya Bank Perkreditan rakyat (BPR) dilarang untuk:

a. Menerima simpanan dalam bentuk giro dan ikut dalam lalu lintas pembayaran.

b. Melakukan kegiatan dalam valuta asing. c. Melakukan penyertaan modal.

d. Melakukan usaha perasuransian.

Adapun usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meliputi:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

b. Memberikan kredit.

(28)

d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indoesia (SBI), deposito berjangka, sertifikast deposito dan atau tabungan bank lain.

2.1.4 Sumber Dana Bank

Bank mempunyai usaha pokok untuk mengumpulkan dana dari masyarakat,dan menyalurkan kembali dananya ke masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit untuk jangka waktu yang telah disepakati. Untuk mencari dana dari masyarakat ini maka bank melakukan berbagai macam cara untuk menarik masyarakat agar bersedia menanamkan dananya pada bank tersebut, umunya bank akan menarik perhatian masyarakat melalui suku bunga deposito yang tinggi.

Bunga bank yang tinggi belum tentu menunjukkan bahwa menanam dana di bank tersebut aman, ketika suatu bank mengalami kesulitan likuiditas terkadang bank memberi suku bunga tabungan yang tinggi untuk menarik kas yang cepat dari masyarakat untuk mengurangi kesulitan likuditasnya. Tingkat kepercayaan menjadi faktor yang tidak kalah penting pada saat ini, masyarakat yang semakin cerdas dan hati-hati memilih bank. Kemampuan bank untuk membuat berbagai macam produk tabungan bagi kalangan bawah hingga atas turut serta berperan dalam meningkatkan volume dana yang dikembangkan bank. Semakin banyak volume dana yang berhasil dihimpunnya maka akan semakin besar pula dana yang disalurkan bank ke masyarakat.

(29)

a. Dana yang bersumber dari dana itu sendiri

Dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah dana yang berbentuk modal disetor yang berasal dari para pemegang saham dan cadangan-cadangan serta keuntungan bank yang belum dibagikan kepada para pemegang saham. Dana ini adalah dana murni dimiliki oleh bank yang telah ada sejak bank tersebut memulai kegiatan usahanya, bahkan sejak bank memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia.

Modal disetor yang berasal dari pemegang saham dapat dikatakan bersifat tetap, dalam arti selamanya akan tetap mengendap dalam bank dan tidak akan mudah ditarik begitu saja oleh penyetornya. Dalam Undang-undang No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan terbatas ditentukan bahwa untuk pengurungan modal setor suatu perusahaan haruslah melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pelaksanaan rapat Umum Pemegang Saham tersebut haruslah mematuhi ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Dana yang bersumber dari masyarakat

Dana yang berasal dari masyarakat luas adalah dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti giro, deposito, dan tabungan.

Dana yang berasal dari masyarakat tersebut pada prinsipnya merupakan dana yang harus diolah atau dikelola oleh bank dengan sebaik-baiknya agar memperoleh profit. Sedang yang dimaksud dengan simpanan dari masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito,tabungan dan atau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu.

c. Dana yang bersumber dari Bank Indonesia sebagai Bank Sentral

Dana yang bersumber dari Bank Indosenesia adalah dana yang dikucurkan oleh Bank Indonesia melalui fasilitas kredit kepada bank-bank yang mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek dan dijamin dengan agunan yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan.

2.1.5 Aset Produktif

(30)

Aset yang produktif sering juga disebut dengan earning assets atau Aset yang menghasilkan karena penempatan dana pada bank tersebut adalah untuk mencapai tingkat penghasilan yang diharapkan.

Aset produktif atau earning assets adalah semua penanaman dana dalam rupiah atau valuta asing yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya (Siamat, 2004:134).

Aset produktif adalah penanaman dana bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, efek (surat berharga), efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse revo), tagihan derivatif, tagihan akseptasi, penempatan dana pada bank lain, penyertaan dan lain-lain (PSAK No.31 paragraf 11).

Aset produktif adalah semua Aset dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya (Dendawijaya, 2005:61).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Aset produktif adalah bentuk pengalokasian dana baik dalam rupiah maupun valuta asing yang dapat memberikan penghasilan atau Aset yang menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank.

a. Penanaman dana dalam Aset produktif

(31)

b. Penanaman dana dalam bentuk aset tidak produktif

Aset tidak produktif adalah penanaman dana bank ke dalam bentuk aset yang tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aset tidak produktif terdiri dari alat-alat likuid atau cash asset serta aset tetap dan inventaris.

Komponen aktiva produktif terdiri dari:

1)

Kredit adalah penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Dendawijaya 2001:67).

Kredit

Kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau bagi hasil keuntungan termasuk pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan NPA (Note Purchase Agreement) dan pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang (factoring) (Siamat 2004:134)

Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa adanya kontraprestasi yang akan diterima kreditur dimasa yang akan datang berupa jumlah bunga, imbalan atau hasil keuntungan. Kredit adalah sumber penghasilan terbesar bank. Oleh karena itu pihak bank sangat berupaya sekonservatisme mungkin dalam menyalurkan kredit, dan sangat menghindari sikap yang spekulatif dalam pemberian kredit. Adapun tujuan dari pemberian kredit ini adalah (Kasmir, 2002:96):

a. Mencari keuntungan

(32)

b. Membantu usaha nasabah

Bank memberikan fasilitas kredit untuk membantu usaha nasabah yang membutuhkan dana, baik untuk investasi maupun untuk modal kerja. Dengan dana ini maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

c. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

Adapun unsur kredit menurut (Ismail,2009:190) adalah sebagai berikut: a. Debitur dan kreditor

Kedua pihak yang melakukan transaksi kredit yaitu debitur dan kreditor. Debitur atau disebut juga nasabah adalah pihak yang mendapat pinjaman dari kreditor dan kreditor adalah pihak yang mendapat pinjaman atau menyalurkan pinjaman yaitu bank.

b. Perjanjian

Setiap kredit yang diberikan oleh bank harus didasari adanya perjanjian antara bank dan debitur berupa perjanjian kredit. Perjanjian kredit akan mengikat kedua pihak yaitu bank dan debitur untuk memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kredit.

c. Jangka waktu

Setiap kredit harus ditentukan jangka waktu pemberian kredit, yaitu jangka waktu mulai dari kredit dicairkan sampai dengan kredit lunas.

d. Balas jasa

Bank memberikan kredit dengan tujuan agar memperoleh pendapatan atau balas jasa, yaitu berupa bunga untuk bank konvensional.

e. Kepercayaan

Bank memberikan kredit kepada debitur karena bank percaya bahwa dana yang disalurkan kepada debitur akan dapat dikembalikan. Bank percaya bahwa debitur dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian. f. Risiko

(33)

Fungsi kredit sebagaimana menurut (Kasmir,2008:101) adalah : 1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, yang berarti jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang menjadi berguna atau bermanfaat.

4. Untuk meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.

5. Sebagai stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.

Prinsip-prinsip pemberian kredit

Adapun salah satu prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan adalah dengan analisis 5 C menurut (Manurung, 2004:193) dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Karakter (Character)

Karakter (character) mencakup keinginan (kuat) calon debitur untuk memenuhi janji atau melunasi kewajiban sesuai jadwal, dalam kondisi baik dan buruk.

b. Kapasitas (Capacity)

Kapasitas (capacity) adalah berkaitan dengan kemampuan calon debitur untuk melunasi kredit sesuai jadwal. Penilaian kemampuan ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, misalnya pendekatan materiil, yaitu melakukan penilaian terhadap keadaan neraca, laporan laba-rugi, dan arus kas (cash flow) usaha dari beberapa tahun terakhir. c. Modal (Capital)

(34)

d. Jaminan (Collateral)

Jaminan (collateral) amat dibutuhkan oleh bank untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian, bila terjadi hal-hal yang buruk dari usaha yang dikelola nasabah.

e. Kondisi (Condition)

Dalam pemberian kredit oleh bank, kondisi ekonomi secara umum dan kondisi sektor usaha pemohon kredit perlu memperoleh perhatian dari bank memperkecil risiko yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi tersebut.

2)

Penempatan dana dalam bentuk pembelian surat-surat berharga disebut juga sekuritas atau efek-efek adalah salah satu alternatif penempatan dana jangka pendek dan tergolong likuid. Bank dapat menjual dengan segera surat-surat berharga yang dimiliki. Pada saat perekonomian dalam suatu negara tidak stabil, maka pilihan penempatan dana dalam bentuk surat-surat berharga akan berisiko karena tidak stabilnya harga efek-efek yang dimiliki.

Surat-surat berharga

Menurut (Undang - Undang No.10 Tahun 1998) surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang dan pasar modal.

(35)

3)

Penempatan dana pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lainnya berupa giro, call money, deposito berjangka, kredit yang diberikan dan penempatan lainnya, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya (Dendawijaya, 2001:67)

Penempatan pada bank lain

Kegiatan penempatan pada bank lain umumnya dilakukan melalui pasar uang. Bagian yang melakukan transaksi penempatan dana antarbank dan atau peminjaman dana antarbank adalah dealing room yang berada di pusat bank. Dealing room yang berfungsi untuk menempatkan dana dengan cepat pada saat bank kelebihan dana dan melakukan pinjaman dengan cepat kepada bank lain pada saat bank membutuhkan dana untuk memenuhi likuiditas bank.

4)

Penyertaan merupakan penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang. Penyertaan adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam bentuk penyertaan modal sementara pada perusahaan debitor untuk mengatasi akibat kegagalan kredit (Dendawijaya, 2001:67).

Penyertaan modal

(36)

perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan dengan memenhi ketentuan yang ditetapkan.

2.1.6 Profitabilitas Bank

Laporan keuangan memperlihatkan kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran kualitatif.Melihat analisis laporan keuangan tingkat profitabilitas dapat diukur selama periode tertentu.

Riyanto (2001:35) menjelaskan :

“Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.Profitabilitas menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.”

Menurut Malayu Hasibuan (2002:100) profitabilitas bank adalah :

“Profiabilitas bank adalah kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase.Profitabilitas pada dasarnya adalah laba (rupiah) yang dinyatakan dalam persentase profit.”

Meski ada beragam indikator penilaian profitabilitas yang lazim digunakan oleh bank, peneliti akan menggunakan rasio ROE (Return on Equity), dengan beberapa alasan antara lain :

(37)

Dendawijaya (2000:120) menjelaskan bahwa :

“Rasio ROE digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROE suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.

Dari pengertian profitabilitas yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah suatu keuntungan yang diperoleh perusahaan yang berasal dari penjualan atau investasi perusahaan. Keuntungan perusahaan ini dapat diukur sebagai salah satu indikator yang berpengaruh terhadap harga saham.

Perhitungan profitabilitas bank dilakukan dengan menggunakan rasio Return on Equity (ROE) atau tingkat pengembalian aktiva. Rumusnya adalah :

��� = ����������������������

(38)
[image:38.595.113.515.170.729.2]

2.2 Tinjauan Penlitian Terdahulu

Tabel 2.1. Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tahun Peneliti Judul Variabel Hasil

2009 Desi Kurniati Pengaruh

kualitas aktiva

produktif

terhadap

rentabilitas

pada PT. Bank

Jabar Banten Variabel independen adalah kualitas aktiva produktif sedangkan variabel dependen adalah rentabilitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas aktiva produktif mempunyai pengaruh yang positif terhadap rentabilitas

2010 Agnes Ria Pengaruh

aktiva produktif terhadap rentabilitas perbankan yang terdaftar

di BEI tahun

2007-2009 Variabel independen adalah kredit, surat berharga, penempatan dana

pada bank lain,

dan penyertaan modal sedangkan variabel dependen adalah rentabilitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktiva produktif secara simultan berpengaruh terhadap tingkat rentabilitas

2010 Nancy Pengaruh

kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas pada bank-bank yang

terdaftar di BEI

Variabel

independen adalah

kredit, surat

berharga,

penempatan dana

pada bank lain,

(39)

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 2.3.1 Kerangka Konseptual

h

H1

H2 H3

H4 H4

[image:39.595.113.510.144.389.2]

H5

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit menjadi sumber pendapatan dan keuntungan bank yang terbesar.

Surat berharga (disebut juga sekuritas atau efek) merupakan bentuk penanaman dana sementara dalam rangka pemanfaatan dana yang belum digunakan.

Penempatan dana pada bank lain adalah penanaman dana pada bank lainnya berupa giro, call money, deposito berjangka, kredit yang diberikan dan penempatan lainnya, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai

Aset Produktif

Penyertaan Modal (X4)

Surat-Surat Berharga (X2)

Penempatan Dana Pada Bank Lain (X3)

Kredit (X1)

(40)

Penyertaan adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam bentuk penyertaan modal sementara pada perusahaan debitor untuk mengatasi akabit kegagalan kredit.

2.3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi hipotesis adalah : H1 : Kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas . H2 : Surat-surat berharga berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas .

H3 :Penempatan dana pada bank lain berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas.

H4 : Penyertaan modal berpengaruh terhadap secara parsial profitabilitas.

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah desain kausal, yaitu untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi varibel lainnya (Umar, 2007 :30).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:72). Populasi penelitian ini adalah bank-bank yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 25 bank.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:56). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan purposive sampling atau pengambilan sampel bertujuan, atau menurut Jogiyanto (2004:79) “teknik pengambilan sampel yaitu dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu”. Beberapa pertimbangan atau kriteria sebagai sampel adalah sebagai berikut:

(42)

3. Bank- bank tersebut menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dan berlaba positif untuk tahun 2010-2012.

[image:42.595.160.490.245.637.2]

Berdasarkan kriteria penarikan sampel yang telah dilakukan terdapat 25 perusahaan perbankan yang dapat disajikan sampel dalam penelitian ini.

Tabel 3.1. Sampel Penelitian

NO NAMA PERUSAHAAN

1 PT BANK ICB BUMI PUTERA Tbk

2 PT BANK MUTIARA Tbk

3 PT BANK SINARMAS Tbk

4 PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk

5 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

6 PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk

7 PT BANK MAYAPADA INTERNASIONAL TBK

8 PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

9 PT BANK MEGA TBK

10 PT BANK BUMI ARTA Tbk

11 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk

12 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

13 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

14 PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

15 PT BANK QNB KESAWAN Tbk

16 PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk

17 PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk

18 PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk

19 PT BANK PERMATA Tbk

20 PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk

21 PT BANK BUKOPIN Tbk

22 PT BANK CIMB NIAGA Tbk

23 PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk

24 PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk

25 PT BANK EKONOMI RAHARJA Tbk

3.3 Jenis dan Sumber Data

(43)

pengumpul data primer maupun oleh pihak lain (Umar, 2009 :69). Data yang dikumpulkan adalah kombinasi antara data time series dengan data cross section.

Data time series atau disebut juga data deret waktu merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, tahunan. Sedangkan data cross section atau sering disebut juga data satu waktu merupakan sekumpulan data suatu fenomena tertentu dalam sutu kurun waktu (Umar, 2009 :70).

Penelitian ini dilakukan dengan mengunduh data dari website Bursa Efek

Indonesia

keuangan perusahaan.

3.4 Identifikasi dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari:

1. Variabel independen (bebas), merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain, (Umar, 2009 :50). Variabel independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel aset produktif yang terbagi menjadi kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan modal.

Variabel indevenden disimbolkan dengan “X1” (kredit), “X2” (surat-surat

berharga), “X3” (penempatan dana pada bank lain), “X4” (penyertaan modal).

(44)

alat ukur Return On Equity (ROE). Variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.

Dalam menghitung nilai profitabilitas ekonomi menggunakan rumus atau dapat dilihat dalam formula sebagai berikut:

��� =�����ℎ����������ℎ�����

[image:44.595.115.514.318.666.2]

��������� × 100%

Tabel 3.2. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Aktiva produktif (X): Kredit (X1)

Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan antara bank dengan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga

Nilai Kredit Rasio

Surat-Surat Berharga (X2)

Surat pengakuan utang, wesel, obligasi sekuritas kredit atau setiap derivatifnya atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk lazim

diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang

Nilai Surat-surat Berharga

Rasio

Penempatan Dana pada Bank Lain (X3)

Penanaman dana pada bank lainnya berupa giro, call money, deposito berjangka, kredit yang diberikan dan penempatan lainnya

Nilai Penempatan Dana pada Bank Lain

Rasio

Pernyertaan Modal pada Bank Lain(X4)

Penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal

Nilai penyertaan Modal

Rasio

Profitabilitas Bank (Y)

Mengukur keberhasilan manajemen bank dalam menghaslkan

keuntungan

Rasio ROE(Return On Equity)

(45)

3.5 Metode Analisis Data

Data yang dikumpulkan diolah kemudian dianalisis dengan alat statistik deskriptif metode analisis statistik dengan menggunakan software statistif yaitu SPSS 18.0 for Windows dan Microsoft Excel 2007.

3.5.1 Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Erlina, 2007 : 103).

Menurut Ghozali (2009 :110) cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan:

1) Analisis grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogramnya yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probality plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan poltnya data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jiaka ditribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

2) Analisis statistik

(46)

Pedoman pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati atau merupakan distiribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat dari:

1) Nilai sig. atau signifikan normal atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data tidak normal.

2) Nilai sig. atau signifikan normal atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk meguji apakah model mempunyai kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Multikolinearitas adalah siatuasi adanya kolerasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya.

Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah Variabel-variabel bebas yang memiliki nilai kololerasi diantara sesamanya sama dengan nol.

Jika terjadi kolerasi sempurna diantara sesama variavel bebas, maka konsekuensinya adalah:

1) Koefisien –koefisien regresi tidak dapat ditaksir.

2) Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.

(47)

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi individual variabel-variabel independennya banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2) Menganalisis matrik kolerasi variabel-variabel independen. Jika diantara variabel independen ada kolerasi yang cukup tinggi (umumunya diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanya kolerasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari a) nilai tolerance dan lawannya b) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adaah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

c. Uji Heterokedasitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain. jika residual dari satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas (Erlina, 2007:108). Deteksi ada tidaknya gejala heterokedasitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu. Jika membentuk pola maka telah terjadi gejala heterokedasitas.

Uji ini biasa dilakukan pada penelitian yang menggunakan data cross section. Caranya adalah dengan melihat grafik scatterplot antara variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis:

(48)

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan diabwah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menurut Ghozali (2009:95) bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu obeservasi ke observasi lainnya. Hal ini ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada seorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi (Erlina, 2007:109).

Uji autokolerasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW). Pedoman untuk mendeteksi ada tidaknya autokolerasi menurut Ghozali (2009:96) adalah sebagai berikut:

1) Bila nilai Durbin-Watson (DW) berada di antara 0 dan batas bawah /Lower Bound (DL), tidak dapat diputuskan ada kolerasi positif atau tidak. 2) Bila DW berada di antara DL dan batas atas / Upper Bound (DU), tidak

dapat diputuskan ada kolerasi positif atau tidak.

3) Bila nilai DW berada di antara 4-DL dan 4 berarti ada autokolerasi negatif.

4) Bila nilai DW berada di antara 4-DU dan 4-DL, tidak dapat diputuskan ada autokolerasi negatif atau tidak.

(49)

3.5.2 Pengujian Hipotesis

Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara kredit, surat-surat berharga, penempatan pada bank lain dan penyertaan modal terhadap tingkat rentabilitas yang terdaftar di BEI, maka analisis statistik yang digunakan adalah:

Untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, penelitian ini menggunakan persamaan Regresi Linear Berganda.

Model persamaanya adalah:

Y = a + b1LN_X1 + b2LN_X2 + b3LN_X3 + b4LN_X4 + e

Keterangan:

Y = Variabel independen dalam hal ini tingkat profitabilitas bank. a = Koefisien penentu yang menyatakan perubahan rata-rata.

LN_X1 = Variabel independen pertama yaitu kredit yang

ditansformasikan.

LN_X2 = Variabel independen kedua yaitu surat-surat berharga yang

ditansformasikan.

LN_X3 = Variabel independen ketiga yaitu penempatan pada bank lain

yang ditansformasikan

LN_X4 = Variabel independen keempat yaitu penyertaan modal yang

ditansformasikan.

b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi variabel independen

(50)

a. Uji statistik “F”

Uji statistik “F” atau uji signifikan simultan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:84). Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kredit yang diberikan, surat-surat berharga, penepatan dana pada bank lain, dan penyertaan modal terhadap dependen yaitu ROA secara simultan (bersama – sama).

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikan Fhitung dengan ketentuan:

Jika Fhitung <Fttabel dan nilai sig. > 0.05, maka Ho diterima

Jika Fhitung >Fttabel dan nilai sig. > 0.05, maka Ha diterima

b. Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual menerangkan variasi-variasi dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikan thitung dengan ketentuan:

Jika thitung<ttabel dan nilai sig. > 0.05, maka Ho diterima

(51)
[image:51.595.108.518.168.389.2]

3.6 Jadwal Penelitian

Tabel jadwal penilitian adalah sebagai berikut:

Tahapan Penelitian

Juli 2013

Agustus 2013

September 2013

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan judul

Pengajuan proposal Bimbingan proposal Pengolahan data

(52)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1. Identifikasi dan Pengukuran Variabel

[image:52.595.148.463.404.745.2]

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek indonesia BEI dan yang diambil sampelnya dan memnuhi kriteria adalah sebanyak 25 sampel. Data yang digunakan merupakan data laporan keuangan publikasi yang sudah diaudit selama periode 2009-2011. Data emiten perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Daftar Nama Perusahaan

NO NAMA PERUSAHAAN

1 PT BANK ICB BUMI PUTERA Tbk

2 PT BANK MUTIARA Tbk

3 PT BANK SINARMAS Tbk

4 PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk

5 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

6 PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk

7 PT BANK MAYAPADA INTERNASIONAL TBK

8 PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

9 PT BANK MEGA TBK

10 PT BANK BUMI ARTA Tbk

11 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk

12 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

13 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk

14 PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

15 PT BANK QNB KESAWAN Tbk

16 PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk

17 PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk

18 PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk

19 PT BANK PERMATA Tbk

20 PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk

(53)

22 PT BANK CIMB NIAGA Tbk

23 PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk

24 PT BANK PUNDI INDONESIA Tbk

25 PT BANK EKONOMI RAHARJA Tbk

4.2. Statistik Deskriptif

[image:53.595.115.508.345.496.2]

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksmum, nilai rata-rata, varience serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian ini. Statistik data penelitian ini disajikan dalam tabel 4.2. berikut:

Tabel 4.2. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 75 .00 3.71E11 4.9763E10 8.36697E10

X2 75 .00 2.72E10 3.8852E9 5.43246E9

X3 75 1.15E8 8.33E10 1.1049E10 1.89147E10

X4 75 .00 1.97E8 9.5672E6 3.51159E7

Y 75 -.06 .99 .0397 .15809

Valid N

(listwise)

75

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

Berdasarkan data dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa :

1. Variabel kredit memiliki nilai minimum 0.00 dan nilai maksimum 3.71 x 1011 dengan rata-rata kredit adalah 4.9763 x 1010 dengan standar deviasi

8.36697 x 107.

(54)

3. Variabel penempatan dana pada bank lain memiliki nilai minimum 1.15 x 108 dan nilai maksimum 8.33 x 1010 dengan rata-rata penempatan dana pada bank lain adalah 1.1049 x 1010 dengan standar deviasi 1.89147 x 1010

4. Variabel penyertaan modal memiliki nilai minimum 0.00 dan nilai maksimum 1.97 x 108 dengan rata-rata penyertaan modal adalah 9.5672 x 106 dengan standar deviasi 3.51159 x 107

5. Variabel ROE memiliki nilai minimum -0.06 dan nilai maksimum 0.99 dengan rata-rata ROE adalah 0.03 dengan standar deviasi 0.15

6. Jumlah sampel yang ada sebanyak 75.

4.3. Pengujian Asumsi Klasik

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ada variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena melakukan uji t dan uji F mengamsumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Erlina, 2007:103).

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu analisis grafik yang terdiri dari histogram dan normal probability plot dan analisis statistik dengan menggunakan uji nonparametric Kolmogorov Smirnov (K-S) memberikan pedoman pengambilan keputusan tentang data-data yang mendekati atau merupakan distribusi normal dapat dilihat dari:

(55)

b. Nilai sig. atau signifikan atau profitabilitasnya > 0,05 maka distibusi data adalah normal.

Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : data resiudal berdistribusi normal.

Ha : data residual tidak berdistribusi normal

[image:55.595.156.469.366.547.2]

Hasil uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov Smirnov (KS) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas (1)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 75

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .15779185

Most Extreme Differences Absolute .411

Positive .411

Negative -.333

Kolmogorov-Smirnov Z 3.556

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

(56)

(X2), Penempatan Dana Pada Bank Lain (X3), dan Penyertaan Modal (X4) memiliki distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan menggambarkan kurva histogram dan grafik Normality Probability Plot yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.1. Histogram

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

(57)
[image:57.595.123.511.113.424.2]

Gambar 4.2. Grafik Normal P-Plot

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

Dari hasil grafik Normal P-Plot Regression di atas dapat dilihat titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal yang menunjukkan data tidak terdistribusi dengan normal.

Menurut Erlina (2008) ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal yaitu :

a. lakukan transformasi data ke bentuk lainnya, b. lakukan trimming, yaitu membuang data outlier,

(58)
[image:58.595.156.467.296.474.2]

Untuk mengubah nilai residual agar berdistribusi normal, peneliti melakukan transformasi data ke model logaritma natural (Ln). Setelah itu, data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Berikut ini adalah hasil pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov setelah dilakukan transformasi:

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas (2)

Setelah Transformasi Dengan Logaritma Natural

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 24

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .30225133

Most Extreme Differences Absolute .108

Positive .088

Negative -.108

Kolmogorov-Smirnov Z .529

Asymp. Sig. (2-tailed) .942

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

(59)
[image:59.595.161.510.129.425.2]

Gambar 4.3. Histogram Setelah Transformasi

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

(60)

Gambar 4.4. Grafik Normal P-Plot Setelah Transformasi

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

Pada grafik normal p-plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2. Uji Multikolinieritas

(61)

factor (VIF) dan korelasi diantara variabel independen. Jika nilai VIF > 10 atau tolerance < 0.10 maka terjadi multikolinearitas sedangkan apabila nilai VIF < 10 atau tolerance > 0.10 maka tidak terjadi multikolinearitas, jika kolerasi diantara variabel independen lebeih besar dari 0.9.

[image:61.595.200.416.305.472.2]

Uji multikolinearitas dengan melihat tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LN_X1 .126 7.962

LN_X2 .493 2.028

LN_X3 .143 6.981

LN_X4 .200 5.010

a. a. Dependent Variable: LN_Y

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

Tabel 4.5. di atas menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Hal ini bisa dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0.01 yaitu untuk LN_X1 nilai tolenrance 0.126; LN_X2 nilai tolenrance 0.493; LN_X3 nilai tolenrance 0.143; LN_X4 nilai tolenrance 0.200.

(62)

disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen, dengan dasar nilai VIF untuk setiap variabel tidak ada yang lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1.

4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regersi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menghilangkan heteroskedastisitas dapat dengan mengonversi ke dalam bentuk logaritma atau dengan menjalankan regresi sistem kuadrat terkecil tertimbang (weigthed least square ), (Pratisto, 2009).

(63)
[image:63.595.124.509.131.430.2]

Gambar 4.5. Grafik Scatterplot

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

4.3.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Diagnosa adanya autokorelasi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (uji DW). Jika nilai uji Durbin Watson (DW) menunjukkan angka 1.65 sampai 2.35 maka tidak terjadi autokorelasi. Berikut ini hasil uji autokorelasi:

(64)
[image:64.595.132.498.126.218.2]

Tabel 4.6. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .839a .703 .641 .33255 1.678

a. Predictors: (Constant), LN_X4, LN_X2, LN_X3, LN_X1

b. Dependent Variable: LN_Y

Sumber : SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013.

Dari hasil tabel uji autokorelasi tersebut diketahui bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar

Gambar

Grafik Histogram sebelum Transformasi ......................................
Tabel 2.1. Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Tabel 3.1. Sampel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gitar merupakan sebuah alat musik petik yang terdiri dari 6 senar, memainkan sebuah gitar mempunyai nilai seni yang sangat exsentrik dan seolaholah dapat menghilangkan rasa

PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

15 Banjarbaru 70711 CALON MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN.. YANG BERHAK MENGIKUTI UJIAN TERTULIS PADA TANGGAL 19 JUNI 2015

Dalam Keputusan Ka. BAPETEN No. 04­P/2003, perlu ditambahkan pasal­pasal yang  mengatur  tentang  persyaratan  pelatihan   dan  kursus  untuk  personil  

Dengan modal mandat Inggeris tersebut, Yahudi selalu mengintimidasi sehingga pada hari Jumat tanggal 14 Mei 1948 pukul 04:38 sore waktu setempat, diselenggarakan

Sasaran pemberdayaan adalah tumbuhnya P3A yang mandiri baik dalam aspek organisasi, teknis, keuangan dan partisipasinya dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi sesuai

Indonesia Gold in 2045 is a condition in Indonesia is superior, advanced to compete with other nations in the world in 2045. In that year, Indonesia also must be moved out of the

Chapter 6 , Mobile Rich Media , talks about the HTML5 rich media elements that can be used on mobile browsers.. Chapter 7 , Mobile Debugging , teaches you ways to work around