• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pembelian Dan Penjualan Obat Di Apotek 55 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pembelian Dan Penjualan Obat Di Apotek 55 Bandung"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Program Strata 1 (satu) Jurusan Manajemen Informatika

SINGGIH KUSUMO. S 1.05.04.069

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITSAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

PEMBELIAN DAN PENJUALAN OBAT DI APOTEK 55 BANDUNG

SINGGIH KUSUMO. S NIM. 1.05.04.069

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Sintya Sukarta, S.T, MT NIP. 41277026015

Dekan Fakultas Ketua Jurusan Teknik dan Ilmu Komputer Manajemen Informatika,

(3)

ii

system based on the information technology, particularly in improving the smooth flow of information within an organitation, Pharmacy 55 Bandung in the field of purchase and sale of drugs began to take advantage of technology-based information system as support information to improve the buying and selling service drugs. But along with the development of drugs purchases and sales to consumers who continue to increase, while the data processing system used has not been fully computerized, and data organizing system is still separate-separate. This causes the system is not able to provide the necessary information for optimal decision making process. In addition, the ease and comfort factor in data processing activities have not been able meet the current system, such as the difficulty of the procces control and maintenance data for a separate data storage.

In designing this information system the author uses waterfall method, where this method use data flow or the flow of information into the system. The data collected through observation, interview, and asked the parties involved with this research. The software used in this information system is the Microsoft Visual Basic 6.0 and database uses SQL Server 2000.

Final conclusions of the authors are with Information System design Purchase and Sales of this medicine can increase the speed and ease in doing data processing process and can reduce errors in data processing.

(4)

i

penggunaan sistem informasi berbasis teknologi informasi, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam suatu organisasi, Apotek 55 Bandung yang bergerak dibidang pembelian dan penjualan obat mulai memanfaatkan sistem informasi berbasis teknologi informasi sebagai pendukung dalam meningkatkan pelayanan pembelian dan penjualan obat. Namun seiring dengan perkembangan jumlah pembelian dan penjualan obat kepada konsumen yang terus meningkat, sementara sistem pengolahan data yang digunakan belum sepenuhnya terkomputerisasi, serta sistem pengorganisasian data yang masih terpisah – pisah. Hal ini menyebabkan sistem yang ada tidak mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan untuk membantu proses pengambilan keputusan. Disamping itu, faktor kemudahan dan kenyamanan dalam aktivitas pengolahan data belum mampu dipenuhi oleh sistem yang sedang berjalan, seperti sulitnya melakukan proses pengawasan dan pemeliharaan data karena tempat penyimpanan data terpisah.

Dalam perancangan sistem informasi ini penulis menggunakan metode waterfall dimana metode ini menggunakan aliran data atau informasi ke aliran sistem. Data-data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan bertanya kepada pihak terkait dengan penelitian ini. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi ini yaitu Microsoft Visual basic 6.0 dan database menggunakan SQL Server 2000.

Kesimpulan akhir dari penulis adalah dengan dirancangnya Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Obat ini dapat meningkatkan kecepatan dan kemudahan dalam melakukan proses pengolahan data serta dapat memperkecil kesalahan dalam pemrosesan data.

(5)

vi

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian…...…...……...……... 5

1.4.Kegunaan Penelitian...………..……... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis. ……….……... 6

1.4.2. Kegunaan Akademis..…… …………..………... 1.5. Batasan Masalah ... 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6 6 7 BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1.Pengertian Sistem.... ... 8

2.2.Karakteristrik Sistem... ... 9

2.3. Tinjauan Umum Tentang Apotek…………..……….. 12 2.3.1.Pengertian Pembelian…….…………...………..………... 2.3.2.Pengertian Penjualan ... 2.3.3.Pengertian Obat…………... 2.4.Pengertian Data...……….... 2.5.Pengertian Pengolahan Data……….. ...

(6)

vii

2.6. Pengertian Informasi……… ... 2.6.1.Siklus Informasi……… ... 2.6.2.Kualitas Informasi………... 2.7.Nilai Informasi…… ... 2.8.Pengertian Sistem Informasi. ... 2.9.Metode Perancangan Sistem ( Sistem Design)...

2.9.1.Bagan Alir Dokumen ( Flow Map ) ... 2.9.2.Diagram Arus Data / Data Flow Diagram……….. 2.9.3.Kamus Data……… 2.10. Desain Database……… ...

2.10.1.ERD ( Entity Relation Diagram )……….... 2.10.2.Normalisasi……….. 2.10.3.Relasi Tabel……….. 2.10.4.Struktur File ( File Structure )………. 2.11. Perancangan Program…………...

2.11.1.Perancangan Masukan / Keluaran ( Input / Output )……… 2.11.2.Pengkodean ( Coding )……….. 2.11.3.Struktur Menu……… 2.11.4.Kebutuhan Sistem……….. 2.12.Arsitektur Aplikasi………. 2.12.1.Pengertian Jaringan Komputer……….. 2.12.2.Tipe – Tipe Jaringan Komputer……… 2.12.3.Topologi Jaringan Komputer………. 2.13.Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0……….. 2.14.SQL Server 2000……… BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 42

(7)

viii

3.2.Metode Pengumpulan Data... ... 3.2.1.Sumber Data Primer ( Wawancara, Observasi, Kuesioner ). 3.2.2.Sumber Data Sekunder ( Dokumentasi )... 3.3.Metode Pendekatan / Pengembangan Sstem... 3.3.1.Metode Pendekatan Sistem... ... 3.3.2.Metode Pengembangan Sistem... 3.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan...

3.3.3.1. Bagan Alir Dokumen ( Flow Map ). ... 3.3.3.2. Diagram Konteks ... 3.3.3.3. Data Flow Diagram... ... 3.3.3.4. Kamus Data... ... 3.3.3.5. Perancangan Basis Data ...

46

3.4.Faktor Pengujian Software ... BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan... 4.1.1. Analisis Dokumen... ... 4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang Berjalan... ...

4.1.2.1. Flow Map... ... 4.1.2.2. Diagram Konteks... ... 4.1.2.3. Data Flow Diagram... ... 4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan... ... 4.2. Perancangan Sistem... ...

(8)

ix

4.2.4.2. Relasi Tabel... 4.2.4.3. ERD ( Entity Relationship Diagram )... 4.2.4.4. Struktur File... 4.2.4.5. Kodifikasi... 4.2.5. Perancangan Antar Muka...

4.2.5.1. Struktur Menu... 4.2.5.2. Perancangan Input... 4.2.5.3. Perancangan Output... 4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan... BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 5.1. Implementasi ...

5.1.1. Batasan Implementasi ( Optional )... 5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 5.1.5. Implementasi Antar Muka ...

5.1.5.1. Implementasi Halaman Utama... 5.1.5.2. Implementasi Sub Menu File... 5.1.5.3. Implementasi Sub Menu Master... 5.1.5.4. Implementasi Sub Menu Transaksi... 5.1.5.5. Implementasi Sub Menu Laporan... 5.1.5.6. Implementasi Sub Menu About... 5.1.6. Implementasi Instalasi Program... 5.1.7. Penggunaan Program... 5.2. Pengujian ...

5.2.1. Rencana Pengujian ... 5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ...

(9)

x

6.2. Saran ……...………..………... 159

DAFTAR PUSTAKA

(10)

xi

Halaman

1. Gambar 2.1. Karakteristrik Suatu Sistem... .10

2. Gambar 2.2. Siklus Informasi………... 16

3. Gambar 2.3. Relasi Satu Ke Satu……... 24

4. Gambar 2.4. Relasi Satu Ke Banyak... 25

5. Gambar 2.5. Relasi Banyak Ke Banyak...25

6. Gambar 2.6. Relasi Banyak Ke Satu…... 26

7. Gambar 2.7. Interaksi Antara LAN, MAN, WAN, dan GAN ... 34

8. Gambar 2.8. Topologi Bus………... 34

9. Gambar 2.9. Topologi Token Ring……… ... 36

10. Gambar 2.10 Topologi Star………...37

11. Gambar 2.11 Sistem Client - Server………….. ... 39

12. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek 55 …………... 44

13. Gambar 3.2 Metode Waterfall………... 49

14. Gambar 4.1 Flow Map Pembelian Obat yang Berjalan pada Apotek 55……. 65

15. Gambar 4.2. Flow Map Penjualan Obat yang Berjalan pada Apotek 55……. 66

16. Gambar 4.3. Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan………..………... 67

17. Gambar 4.4. DFD Level1 yang Berjalan pada Apotek 55………...68

18. Gambar 4.5. Flow Map usullan pada Apotek 55 …………... 73

19. Gambar 4.6. Diagram Konteks Yang Diusulkan di Apotek 55 ……... ……...74

(11)

xii

24. Gambar 4.11. Struktur Menu ……….. 101

25. Gambar 4.12. Rancangan Login ……….. 102

26. Gambar 4.13. Rancangan MDIForm1………... 103

27. Gambar 4.14. Rancangan Input Data Obat ... 103

28. Gambar 4.15. Rancangan Input Supplier……...104

29. Gambar 4.16. Rancangan Input Pegawai... 105

30. Gambar 4.17. Rancangan Input Transaksi Pembelian…... 105

31. Gambar 4.18. Rancangan Input Transaksi Penjualan... 106

31. Gambar 4.19. Rancangan Input Transaksi Pemesanan... 107

31. Gambar 4.20. Rancangan Input Transaksi Penjualan Non Pelanggan... 107

32. Gambar 4.21. Rancangan Form Laporan Pembelian... 108

33. Gambar 4.22. Rancangan Form Laporan Penjualan... 108

34. Gambar 4.23. Rancangan Form Laporan Stok Op Name... 109

35. Gambar 4.24. Rancangan Form Laporan Penjualan Non Pelanggan…...109

36. Gambar 4.25. Rancangan Form Laporan Pemesanan………...…...110

37. Gambar 4.26. Rancangan Laporan Pembelian ...111

38. Gambar 4.27. Rancangan Laporan Penjualan... 111

39. Gambar 4.28. Rancangan Laporan Stok Op Name ………...112

40. Gambar 4.29. Rancangan Laporan Penjualan Non Pelanggan…….…...112

(12)

xiii

45.Gambar 5.3Kotak Dialog welcome to the SIAPO … ..………..………….125

46.Gambar 5.4Kotak Dialog Begin ………..125

47.Gambar 5.5Kotak Dialog Chose Program Group……….126

48.Gambar 5.6 Kotak Dialog Instaling ……….126

49.Gambar 5.7Kotak Dialog Setup Successfully ……….127

50.Gambar 5.8 Form Login ………..……….127

51. Gambar 5.9.Kotak Pesan Error ...128

52. Gambar 5.10 Menu Utama ...129

53. Gambar 5.11. Form Obat ………...130

54. Gambar 5.12 Pesan Data Obat Telah Tersimpan... .….130

55. Gambar 5.13 Pesan Data Obat Telah Diubah …...131

56. Gambar 5.14. Kotak Pesan Menghapus Data... 131

57. Gambar 5.15. Form Supplier ………... 132

58.Gambar 5.16. Pesan Data Supplier Telah Tersimpan ………....132

59.Gambar 5.17 Pesan Data Supplier Telah Diubah .………..133

60.Gambar 5.18 Kotak Pesan Menghapus Data……….……….133

61.Gambar 5.19 Form Pegawai………..134

62.Gambar 5.20 Pesan Data Pegawai Telah Tersimpan ………….…………...134

63.Gambar 5.21 Pesan Data Pegawai Telah Diubah ………..135

(13)

xiv

68.Gambar 5.26 Form Transaksi Penjualan..………..138

69.Gambar 5.27 Form Tampilan Informasi Pembayaran……….139

70.Gambar 5.28 Bukti Pembayaran Penjualan ………....139

71.Gambar 5.29 Form Trasaksi Penjualan Non Pelanggan……….140

72.Gambar 5.30 Form Tampilan Informasi Pembayaran………....141

73.Gambar 5.31 Form Trasaksi Pemesanan… ………....142

74.Gambar 5.32 Form Tampilan Informasi Pembayaran……….143

75.Gambar 5.33Form Laporan Pembelian ...143

76.Gambar 5.34Form Cetak Laporan Pembelian ...144

77.Gambar 5.35Form Laporan Penjualan ...145

78.Gambar 5.36 Form Cetak Laporan Penjualan ...146

79.Gambar 5.37 Form Laporan Stok Op Name………...146

80.Gambar 5.38 Form Cetak Laporan Stok Op Name………...147

81.Gambar 5.39 Form Laporan Penjualan Non Pelanggan..………....148

82.Gambar 5.40 Form Laporan Pemesanan ………...149

(14)

xvii

SIMBOL KETERANGAN

Multi Dokumen

Menunjukan dokumen masukan ( Formulir ) atau dokumen keluaran ( Laporan ), baik untuk proses manual atau komputer.

Proses Manual

Menunjukan proses yang dilakukan secara manual Proses

Menunjukan kegiatan proses dari operasi program komputer

Database

Penyimpanan Data Aliran / Arus

Menunjukan arus informasi yang masuk dan keluar antar proses, bagian dan antar penyimpanan

Arsip

Menunjukan tempat penyimpanan dalam bentuk arsip atau dokumen

Dokumen

Menunjukan dokumen masukan (formulir) atau

(15)

xviii

SIMBOL KETERANGAN

Menunjukan aliran data

Merupakan suatu kesatuan atau entitas

Merupakan simbol dari hubungan atau relasi antar entitas

DAFTAR SIMBOL

DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA)

SIMBOL KETERANGAN

Aliran / Arus

Menunjukan arus informasi yang masuk dan keluar antar proses, bagian dan antar penyimpanan

Kesatuan Luar (External Entity) / Boundary Merupakan suatu kesatuan atau entitas

Proses

Merupakan simbol proses/kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer

Simpanan Data

(16)

xv

1 Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Penelitian………...………... 7

2. Tabel 4.1Struktur Field Obat………... 89

3. Tabel 4.2. Struktur Field Pegawai... 90

4. Tabel 4.3. Struktur Field Supplier……... 91

5 Tabel 4.4. Struktur File Detail Pembelian...91

6. Tabel 4.5. Struktur File Head Pembelian... 92

7. Tabel 4.6. Struktur File Detail Penjualan ... 92

8. Tabel 4.7. Struktur File Head Penjualan ... 93

9. Tabel 4.8. Struktur File Head Pemesanan ... 93

10. Tabel 4.9. Struktur File Detail Pemesanan ...94

11. Tabel 4.10. Struktur File Head Penjualan Non Pelanggan... 94

12. Tabel 4.11. Struktur File Detail Penjualan Non Pelanggan... 95

13 . Tabel 5.1Implementasi Struktur Menu………..………...122

14. Tabel 5.2Implementasi Sub Menu File………...122

15. Tabel 5.3Implementasi Sub Menu Master………..122

16. Tabel 5.4Implementasi Sub Menu Transaksi….………123

17.Tabel 5.5Implementasi Sub Menu Laporan………..123

18. Tabel 5.6 Implementasi Sub Menu About………..124

19. Tabel 5.7 Rencana Pengujian………..151

(17)

xvi

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kebutuhan teknologi informasi sangatlah kita butuhkan pada era globalisasi

saat ini, diantaranya teknologi sistem informasi yang sangat banyak dibutuhkan oleh

perusahaan maupun instansi lainnya. Perkembangan sistem informasi memudahkan

para pengguna untuk melaksanakan tugasnya dengan cepat dan akurat. Sistem

informasi dapat menciptakan aliran data yang lebih efektif dan efisien, menentukan

model penyajian yang informatif dan standar. Kecepatan dan ketepatan dalam

mendapat suatu informasi dapat didukung oleh sistem komputerisasi yang dapat

memudahkan dalam pengolahan data instansi tersebut. Dalam mengantisipasi

masalah-masalah yang kemungkinan besar akan dihadapi pada masa yang akan

datang, konsep-konsep mengenai data, informasi, sistem, dan sistem informasi perlu

dicermati.

Di daerah Moh. Toha merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak

sekali apotek yang sangat di butuhkan oleh masyarakat setempat, baik apotek yang

memiliki fasilitas lengkap maupun apotek yang hanya memiliki fasilitas sederhana.

Apotek 55 Bandung adalah salah satu apotek yang memiliki fasilitas sederhana

pengolahan data pembelian dan penjualan obat yang ada pada apotek 55 Bandung

(19)

Masalah-masalah sistem informasinya yang meliputi data obat yang masuk dan yang

telah terjual belum efektif, data yang diarsipkan berupa catatan-catatan pada akhirnya

menjadi penumpukan berkas yang mengakibatkan data tersebut rusak atau hilang.

Data supplier yang ada diapotek 55 Bandung juga tidak jauh beda seperti data

obatnya yaitu masih dilakukan dengan cara proses pencatatan, untuk laporan-laporan

dari setiap transaksi diapotek 55 Bandung juga sering terjadi ketidaksesuaian.

Sistem informasi pengolahan data pembelian dan penjualan obat pada apotek

merupakan perkembangan ilmu komputer dan juga perkembangan ilmu kesehatan

yang disatukan sehingga menjadi suatu sistem yang dapat dimanfaatkan. Peneliti

mencoba memanfaatkan Sistem Informasi pengolahan data apotek ini di dalam

kehidupan sekitar, misalnya diperlukannya untuk mempermudah pengguna dalam

mengelola data yang secara tak langsung juga dapat mempercepat proses transaksi

yang dilakukan oleh penggunanya. Jika sistem informasi tersebut tidak dapat

digunakan dengan baik dan tidak disosialisasikan secepatnya maka akan terjadi

banyaknya sistem informasi dan transaksi yang tidak teratur.

Dampak langsung pada sistem informasi data di apotek-apotek yang ada di

kota bandung saat ini diantaranya dalam pengolahan data, sehingga menyebabkan

sulitnya dalam melakukan proses pencarian data. Proses penyimpanan data yang

selama ini dilakukan masih menggunakan manual dan dibuat dalam bentuk beberapa

dokumen. Sedangkan dampak tak langsung dapat dirasakan oleh para perusahaan

yang bergerak di bidang kesehatan khususnya jual beli obat-obatan atau apotek yang

(20)

kalangan masyarakat saat ini guna mempercepat proses transaksi antara konsumen

dengan apotek itu sendiri.

Perancangan sistem ini hanya sebagian kecil dari solusi untuk memecahkan

permasalahan yang ada di apotek-apotek di kota Bandung ini. Semoga bermanfaat

bagi penggunanya maupun seluruh elemen masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis hendak merancang sebuah sistem

informasi yang didalamnya terdapat informasi tentang data pembelian dan penjualan

obat di apotek yaitu : “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGOLAHAN DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN OBAT DI APOTEK 55 BANDUNG “.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasikan dari perancangan sistem informasi

pengolahan data pembelian dan penjualan obat yang sedang berjalan pada Apotek 55

diantaranya :

1) Sistem pengolahan data pembelian dan penjualan obat yang digunakan pada

saat ini masih dalam bentuk manual, Sehingga menyebabkan sulitnya dalam

melakukan proses pencarian data. Dimana proses penyimpanan data laporan

yang dilakukan selama ini masih dalam bentuk dokumen dan belum

terintegrasi dengan database.

2) Sistem pengolahan data yang ada membutuhkan waktu yang relatif lama dan

(21)

3) Pada bagian apoteker, proses pemeriksaan stok persediaan obat masih

dilakukan secara manual sehingga lebih banyak waktu dan tenaga yang

dikeluarkan oleh pegawai.

Dalam penelitian dan perancangan pengolahan data pembelian dan penjualan

obat ini dilakukan rumusan terhadap permasalahan dengan tujuan agar penelitian

dapat dilakukan secara lebih terarah sehinggga memudahkan proses pencapaian

tujuan yang diharapkan dari penelitian ini. Rumusan permasalahan dari sistem ini

antara lain :

1) Bagaimana sistem yang sedang berjalan mengenai data pembelian dan data

penjualan obat di Apotek 55 Bandung.

2) Bagaimana perancangan Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Obat di

Apotek 55 Bandung

3) Bagaimana menguji sistem informasi yang akan dibuat sehingga dapat dipakai

dan diterapkan baik dalam jangka waktu panjang ataupun dalam jangka waktu

yang pendek oleh pihak apotek.

4) Bagaimana implementasi Sistem Informasi yang akan dibuat agar dapat

(22)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun rancangan sistem

informasi Pengolahan Data Pembelian dan Penjualan Obat pada Apotek 55 yang

terkomputerisasi. Dengan pembangunan sistem tersebut, dapat meningkatkan

efektifitas kerja terhadap pembangunan sistem informasi Pembelian dan Penjualan

Obat. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan di Apotek 55 yang selama ini masih

dilakukan dengan cara proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan berkas.

2. Untuk membuat rancangan Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Obat di

Apotek 55 Bandung dimana apabila telah diterapkan oleh pihak apotek, Sistem

Informasi ini dapat memberikan kemudahan dalam pengelolaan data pembelian

dan penjualan obat.

3. Untuk menguji Sistem Informasi yang dibuat, sejauh mana sistem ini dapat

berjalan sehingga pihak apotek dapat mengoperasikan dan menerapkannya

dengan baik tanpa mengeluarkan waktu dan tenaga.

4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Obat Di

Apotek 55 Bandung, apabila suatu saat apotek dapat menerapkan sistem ini

dengan baik, dengan sendirinya pihak apotek pun dapat melakukan pengolahan

(23)

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi kegunaan praktis maupun

kegunaan akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pencarian data baik data

pembelian maupun penjualan yang dilakukan oleh apotek 55.

2. Membangun sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat

meminimalkan kemungkinan masalah – masalah yang muncul akibat

pemakaian sistem yang masih manual.

3. Mengurangi adanya duplikasi data terhadap sistem informasi di apotek.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Dapat memahami dan menambah pengetahuan serta wawasan di bidang

teknologi sistem informasi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi

Pembelian dan Penjualan Obat pada Apotek 55.

1.5. Batasan Masalah

Dalam penelitian dan perancangan pengolahan data pembelian dan penjualan

obat pada apotek ini dilakukan pembatasan terhadap permasalahan dengan tujuan

agar penelitian dapat dilakukan secara terarah sehingga memudahkan proses

pencapaian tujuan yang diharapkan dari penelitian ini. Batasan masalah dari sistem

ini antara lain :

1. Dalam pembuatan laporan penjualan, yang dibuat hanya untuk pembayaran

(24)

2. Pada sistem ini hanya dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian

obat saja. Untuk pembelian hanya membahas pembelian dan pemesanan obat

ke supplier,

3. Pada sistem ini hanya membahas stok yang tersedia saja.

4. Pada sistem ini tidak membahas retur barang dari supplier maupun dari

konsumen.

5. Pada sistem ini biaya racik obat dan biaya dokter ditentukan oleh Apoteker.

1.6. Lokasi Dan Jadwal Penelitian

Pengolahan data pembelian dan penjualan obat ini dilakukan dengan

mengambil data–data yang penulis peroleh dari berbagai sumber terutama di pihak

Apotek 55 Bandung Berikut Estimasi jadwal penyelesaian penelitian & perancangan

yang penulis rencanakan:

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan

2009/2010

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (1989 : 1) yang dimaksud dengan sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang

tertentu.

Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang bergabung untuk satu tujuan

tertentu, sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan yang

beroperasi bersama untuk mencapai sasaran, maksud atau tujuan tertentu. Sistem

terbagi atas dua kelompok didalam mendefinisikanya, yaitu yang menekankan pada

prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemenya. Pendekatan

sistem yang menekankan pada prosedure mendefinisikan sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedure-prosedure yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sustu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”Jogianto HM (1989:1)

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedure

menekankan urutan-urutan operasi dalam sistem. Prosedure didefinisikan oleh

Richard F.Neuschel sebagai berikut :

(26)

diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

Pendekatan sistem yang lebih mendekatkan diri pada elemen atau

komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.”

Dalam Komite Standarisasi Perekayasaan Amerika (America Nasional

Standards institute Inc.) mendefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah serangkaian metode, prosedure, atau teknik yang disatukan oleh interaksi yang teratur sehingga membentuk suatu kesatuan yang terpadu. Enid Squire (1992:1)”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari

elemen-elemen yang saling berhubungan dan bertanggung jawab memproses

masukan (input), sehingga menghasilkan keluaran (output) sesuai dengan keinginan.

Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang mana masing-masing menjalankan suatu

tertentu yang mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri–ciri tertentu yaitu sebagai

(27)

Gambar 2.1 Karakteristik suatu system

Sumber : Jogiyanto (2002:89)

a. Komponen Sistem

Pada suatu sistem terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen yang

saling berhubungan atau berinteraksi antara komponen yang satu dengan

komponen yang lainnya atau bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan

dan dalam komponen sistem ini atau elemen–elemen sistem ini dapat berupa

subsistem yang lebih kecil.

b. Batasan (boundary)

Batasan sistem merupakan garis besar abstraksi yang memisahkan antara

sistem dan lingkungannya, batas sistem ini juga menunjukan ruang lingkup

(28)

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang terdapat diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut,

lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem

dan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

d. Penghubung (interface)

Penghubung sistem merupakan suatu media antara satu sub sistem

dengan yang lainnya, melalui penghubung ini memungkinkan sumber–sumber

mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem,

masukan ini dapat berupa energi manusia, data model, bahan baku, layanan

atau lainnya, input atau masukan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori

yaitu, serial input, probable input, dan feedback input.

f. Keluaran (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, pembuangan keluaran sistem

dapat merupakan masukan untuk susbsistem yang lain atau menuju kepada

suatu sistem, definisi lain ialah output merupakan hasil dari porses yang

(29)

g. Pengolah Sistem (proses)

Pengolahan atau proses merupakan perubahan dari masukan atau input

menjadi keluaran proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang atau

komputer.

h. Sasaran (objective)

Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem serta keluaran yang akan dihasilkan suatu sistem, serta

dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya, karena tujuan ini

merupakan target atau sasaran akhir yang akan dicapai oleh sustu sistem.

2.3. Tinjauan Umum Tentang Apotek

Setiap orang pada umumnya pasti mengalami suatau keadaan yang kurang

baik dalam masalah kesehatannya, untuk itu apotek sangat berperan sekali dalam

masalah kesehatan yang dialami oleh semua masyarakat. Apotek merupakan sebuah

tempat atau rumah untuk melakukan peramuan obat dan juga penjualan obat untuk

masyarakat, apotek diibaratkan juga sebagai tempat pengobatan, pencegahan, dan

pertolongan pertama dalam kesehatan masyarakat sebelum ke rumah sakit.

2.3.1 Pengertian Pembelian

Pengertian pembelian adalah sebagai salah satu fungsi dari pembelanjaan

atau merupakan kegiatan dari pembelanjaan. Pembelian sama pentingnya dengan

penjualan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan setiap perusahaan, seperti kebutuhan

(30)

2.3.2 Pengertian penjualan

Penjualan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran,penjualan sangat

penting dan sangat menentukan era suatu pemasaran untuk produknya yaitu dengan

cara menjual produk tersebut dan apabila penjualan tidak dapat dilaksanakan maka

fungsi-fungsi lain dari pemasaran tidak akan berjalan.kegiatan penjualan terbagi

dalam dua cara yaitu :

Penjualan kredit yaitu penjualan barang yang dilakukan dengan cara

mengirim barang sesuai dengan pesanan dari pembeli dan tidak ada pembayaran

langsung yang terjadi dalam jangka waktu tertentu took mempunyai tagihan pada

pembeli tersebut.

Penjualan tunai yaitu apabila toko tersebut menjual produknya sesuai

langsung pada pembeli dan dibayar pada saat itu juga oleh pembeli.

Pengertian penjualan menurut “American Marketing Association”

ditetapkan sebagai berikut: Proses pemberian bantuan persuasi secara pribadi atau

non pribadi agar membeli suatu komoditi atau jasa agar bertindak yang

menguntungkan suatu gagasan atau ide yang mengandung arti komersial bagi penjual.

Dari pemikiran diatas maka diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud

dengan sistem penjualan adalah pola hubungan atar bagian-bagian yang saling

berkaitan untuk melakukan kegiatan yaiti memproses data penjualan sehingga

menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga memuaskan kedua

(31)

2.3.3 Pengertian Obat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) mengartikan bahwa obat

adalah bahan yang digunakan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau

menyembuhkan orang yang sedang sakit.

Pada prakteknya obat-obatan yang ada dapat berfungsi sebagai obat ataupun

racun. Obat dapat berfungsi sebagai pengobatan apabila tepat digunakan dalam

pengobatan suatu penyakit tentunya dengan dosis yang tepat dan benar. Sebaliknya

obat dapat berubah menjadi racun apabila digunakan dengan dosis yang sangat

berlebihan.

2.4. Pengertian Data

Menurut Jogiyanto (1989) Data adalah Kenyataan yang menggambarkan

suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah

sesuatu yang terjadi pada saan tertentu.

Menurut Ams (2003) Data adalah bahan utama dari pekerjaan manajemen

sistem informasi. Tanpa data pekerjaan informasi tidak akan pernah ada. Data adalah

fakta yang terjadi karena adanya kegiatan organisasi yang tejadi pada lini transaksi,

(32)

2.5. Pengertian Pengolahan Data

Menurut Jogiyanto (1989) Pengolahan Data (data processing) adalah

manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, berupa

suatu informasi.

Menurut Ams (2003) Pengolahan data merupakan cara mengolah suatu data

menjadi informasi yang diperlukan oleh pemakainya.

2.6. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (1989) Informasi adalah data yang diolah yang menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Ams (2003) : “Informasi adalah bahan yang dihasilkan dari

pengolahan data”

Pengertian informasi menurut Gordon B. Davis dalam bukunya yang

berjudul Management Information System (2003) : “Informasi adalah data yang

sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai

pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk

prospek masa depan”.

2.6.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat berceritera banyak,

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan

informasi. Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian

(33)

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah

data kembali.

Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model

dan seterusnya membentuk suatu siklus menurut John Burch (1999:695).

Gambar 2.2 Siklus Informasi

(Sumber : Jogiyanto(1989))

2.6.2 Kualitas Informasi

Tidak semua informasi berkualitas. Oleh karena itu, sudah seharusnya

dilakukan penyaringan terhadap informasi yang beredar atau yang dapat ditangkap.

Menurut Oetomo (2002) Kualitas ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Keakuratan dan teruji kebenaranya

(34)

tidak menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan

perhitungan maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan

merusak informasi tersebut.

2. Kesempurnaan informasi

Untuk mendukung faktor pertama diatas, maka kesempurnaan informasi

menjadi faktor penting, dimana informasi disajikan lengkap tanpa pengurangan,

penambahan, atau pengubahan.

3. Tepat waktu

Informasi harus disajikan dengan tepat waktu, mengingat informasi akan

menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan

mengakibatkan kekeliruan dalam mengambil keputusan.

4. Relevansi

Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut

diterima oleh mereka yang membutuhkan, dan menjadi tidak berguna jika

diberikan kepada mereka yang tidak membutuhkan.

5. Mudah dan murah

Kini, Cara dan biaya untuk memperoleh informasi menjadi bahan

pertimbangan sendiri. Bilamana cara dan biaya untuk memperoleh informasi

sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau

mencari alternatif subtitusinya. Biaya mahal yang dimaksud disini, jika bobot

(35)

melalui teknologi internet, kini orang atau perusahaan dapat memperoleh

informasi dengan mudah dan murah.

2.7. Nilai Informasi

Nilai informasi (value information) ditentukan dari dua hal yaitu manfaat

dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan mendapatkanya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa

informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk

beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menggabungkan

suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk

memperolehnya, karena sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya

dengan suatu nilai uang tetapi ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai

informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.8. Pengertian Sistem Informasi

Tidak semua data yang mengalir dapat diolah dan digunakan sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan dalam perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan

suatu sistem yang dapat mengelola data yang sedang mengalir didalam dan diluar

lingkungan organisasi menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengambilan

keputusan.

Pertanyaannya adalah dari mana informasi tersebut biasa didapatkan?

(36)

dengan processing sistem atau information prosessing sistem atau information

generating sistem.

Menurut Jogiyanto (1989) Sistem informasi adalah suatu sistem didalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Oetomo (2002) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu

kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta

mendistribusikan informasi.

2.9. Metode Perancangan Sistem (Sistem Design)

Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem

yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem

yang stabil dan mudah dikembangkan dimasa mendatang. Perancangan yang kurang

baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun akan sangat berlebihan dari

kebutuhan yang diperlukan. Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan

masalah, yaitu dengan menyusun suatu akur sistem, masukan , prosedure proses,

(37)

2.9.1 Bagan Alir Dokumen (flowmap)

Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari

laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusanya. Beberapa simbol yang

digunakan dibagan alir dokumen antara lain:

1. Dokumen

Simbol ini menunjukkan dokumen input atau output baik untuk proses

manual, mekanik, atau komputer.

2. Kegiatan manual

Simbol ini menunjukkan pekerjaan manual yang dilakukan oleh orang.

3. Simpanan offline

Simbol ini menunjukkan file non-komputer yang diarsipkan.

4. Proses

Simbol ini menunjukkan bagian proses dari operasi program komputer.

5. Simpanan data

Simbol ini menunjukkan tempat penyimpanan data.

6. Penghubung

Simbol ini menunjukkan penghubung kehalaman yang masih sama atau

kehalaman lain.

2.9.2 Diagram Arus Data / Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

(38)

telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan

disimpan (misalnya Harddisk, Flashdisk, Disket, CD, dan sebagainya). Beberapa

simbol yang digunakan di DFD antara lain:

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu sistem

dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan

output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan

kesatuan di lingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem

lainya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau

menerima output dari sistem.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara

proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external

entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan

untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk

dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat

ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi

panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul. Simpanan data (data Store).

(39)

a. Suatu file atau database di sistem komputer.

b. Suatu arsip atau catatan manual.

c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

d. Suatu table acuan manual.

e. Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal

parallel yang kedua ujungnya terbuka atau salah satu ujungnya tertutup.

2.9.3 Kamus Data

Kamus data atau Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data digunakan

untuk mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data

dibuat berdasarkan arus data yang ada dalam DFD (Data Flow Diagram) dan hanya

ditunjkukan arus datanya saja.

2.10. Desain Database

Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan saling

berhubungan satu dengan yang lainya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan file

yang saling berkaitan.

2.10.1 ERD (Entity Relation Diagram)

ERD menurut Kusrini and Koniyo (2007) merupakan notasi grafis dalam

pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpangan.

(40)

ini relatif kompleks. Diagram ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan

proses yang harus dilakukan. Dengan ERD kita mencoba menjawab pertanyaan,

“Data apa yang kita perlukan? Bagaimana data yang satu berhubungan dengan yang

lain?”

ERD Menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk menggambarkan

struktur dan hubungan antar data.pada dasarnya ada 3 simbol yang digunakan yaitu:

1. Entity

Entity adalah suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan

pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan

dibuat. Sebagai contoh adalah barang, pemasok, pekerja dan lain-lain

seandainya A adalah barang maka A adalah isi dari barang, sedanggakan jika

B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu

harus dibedakan antara entitas sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu

dan isi entitas seperti A dan B dalam contoh diatas. Entitas digambarkan

dalam bentuk persegi empat.

2. Atribut

Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi

mendeskripsikan karakter entitas, misalnya atribut nama barang dari entitas

barang. Setiap ERD bisa berisi lebih dari satu atribut. Entitas digambarkan

(41)

3. Hubungan (Relationship)

Sebagaimana halnya entitas, hubungan pun harus dibedakan antara hubungan

atau bentuk hubungan antar entitas dengan isi dari hubungan itu sendiri.

Misalnya dalam kasus hubungan antara entitas barang dan entitas pelanggan

adalah menjual barang, sedangkan isi hubungannya dapat berupa tanggal jual

atau yang lainnya. Relationship digambarkan dalam bentuk intan (diamonds).

Jenis- Jenis hubungan antara lain:

1. One to One Relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu.

Gambar 2.3 : Relasi satu ke satu

(Sumber Kusrini and Koniyo (2007))

2. One to Many Relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak

(42)

Gambar 2.4 :Relasi satu ke banyak

(Sumber Kusrini and Koniyo (2007))

3. Many to Many Relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding

banyak.

Gambar 2.5 : Relasi banyak ke banyak

(43)

4. Many to One Relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah berbanding satu.

Gambar 2.6 : Relasi banyak ke satu

(Sumber Kusrini and Koniyo (2007))

2.10.2 Normalisasi

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses

pengelompokkan data menjadi table-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya.

Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah

didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data seperti untuk menambah

atau menyisipkan, menghapus atau mengubah, serta pembacaan data dari tabel

tersebut. Bila masih ada kesulitan, maka tabel harus dipecah menjadi beberapa lagi,

dan dilakukan proses normalisasi kembali sampai diperoleh tabel yang optimal.

Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap tidak normal

(Unnormal), normalisasi tahap pertama, normalisasi tahap kedua dan normalisasi

tahap ketiga. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai ketiga bentuk tersebut dan akan

(44)

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan rancangan awal dari pembuatan suatu database. Pada

tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi

mengalami duplikasi.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap

atribut bernilai tunggal (Atomic Value) untuk setiap barisnya.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada

pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki

dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

Semua tabel dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada pada bentuk

normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi

transitif terhadap kunci primer.

2.10.3 Relasi Tabel

Di dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki

nilai unik untuk setiap baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci didepan

namanya. Baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer

(primary key) dari baris yang dihubungkanya pada tabel lain. Salinan didalam kunci

primer di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (foreign key). Kunci

(45)

membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika sesuai dengan kunci primer

pada tabel lain.

2.10.4. Struktur File (file structure)

Struktur file merupakan struktur dari perancangan database yang akan

digunakan, file-file disususn berdasarkan kelas datanya agar dapat memudahkan

dalam penyimpanan data.

2.11. Perancangan Program

Perancangan program dimaksudkan untuk memudahkan pemrogram

komputer dalam melaksanakan tugasnya. Pada langkah ini terdapat empat bagian,

yaitu perancangan input / output, pengkodean, struktur menu, dan kebutuhan sistem.

2.11.1. Perancangan Masukan/Keluaran (Input/Output)

1. Perancangan Masukan (Input)

Perancangan input merupakan awal dimulainya sistem informasi. Pada

perancangan input ini dilakukan tahapan perancangan interface dari

program, yaitu bagaimana merancang bentuk dari program sistem

informasi yang mudah untuk diakses, cepat dan memperhitungkan efisiensi

(46)

2. Perancangan Keluaran (Output)

Keluaran (Output) merupakan produk dari sistem informasi yang dapat

dilihat, dilakukan perancangan output sistem, bagaimana mendesain sebuah

output yang didapat dari beberapa proses pengeditan data yang ada. Output

ini berupa tampilan dalam bentuk paper / printer output. Contoh output

adalah faktur, check, tanda terima pembayaran dan sebagainya.

2.11.2. Pengkodean (coding)

Pengkodean digunakan untuk tujuan mengklafikasikan data, memasukan

data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang

berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan

karakter-karakter khusus (misalnya %, /, -, $, #, &, ;, dan sebagainya). Angka

merupakan simbol yang banyak digunakan pada sistem pengkodean.

Menurut Jogiyanto (1989) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pengkodean yaitu:

1. Harus mudah diingat.

Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara

menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan

kodenya.

2. Harus unik.

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti

(47)

3. Harus fleksibel.

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau

penambahan item baru tetap dapat diwakili oleh kode.

4. Harus efisien.

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila

direkam disimpanan luar komputer.

5. Harus konsisten.

Bilamana mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah

dipergunakan.

6. Harus distandarisasi.

Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam

organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan,

salah pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi

yang menggunakan kode tersebut.

7. Spasi dihindari.

Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan

kesalahan didalam menggunakanya.

8. Hidari karakter yang mirip.

Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya

sebaiknya tidak digunakan dalam kode.

9. Panjang kode harus sama.

(48)

2.11.3. Struktur Menu

Menu banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai

(user interface) yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan

beberapa alternative atau pilihan yang disajikan kepada user. User dapat memilih

pilihan dimenu dengan cara menekan tombol angka atau huruf yang dihubungkan

dengan pilihan tersebut. Jika pilihan dari menu terlalu banyak, maka dapat

diorganisasikan secara berjenjang.

2.11.4. Kebutuhan Sistem

Kebutuhan-kebutuhan sistem (sistems requirements) yang harus diperhatikan

dalam merancang sistem informasi antara lain:

1. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirements).

Sistem harus disesuaikan denga ketersediaan perangkat lunak yang digunakan

oleh perusahaan dan dapat mengikuti perubahan (Upgrade) perangkat lunak

yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware Requirements).

Sistem harus disesuaikan dengan ketersediaan perangkat keras yang digunakan

oleh perusahaan dan dapat mengikuti perubahan (Upgrade) perangkat keras

(49)

2.12. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi diartikan sebagai suatu rancangan dalam membuat aplikasi

sehingga dapat mendukung terbentuknya suatu sistem informasi berupa jaringan

komputer dengan berbagai jenis topologi dan manfaat yang di hasilkan.

2.12.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan

lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui

kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer

dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan

bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan.

Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node.

Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan

node.

2.12.2. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Menurut Ira (2005) Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan

geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu:

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada

didalam suatu area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung perkantoran

atau kampus. Jarak antara komputer yang dihubungkanya bisa mencapai 5

sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10Mbps

(50)

pengguna untuk memakai sumber daya bersama-sama. Contoh dari sumber

daya yang dapat digunakan misalnya suatu mainframe, file server, printer

dan sebagainya.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupanyameliputi suatu kota.

MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan

MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN

biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang

terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti dari satu kota ke

kota lain didalam suatu Negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100km sampai

1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5Mbps sampai

2,4Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan tranmisi sangat tinggi, dan

biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan

public.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di

seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai

dengan 100 Gbps dan cakupanya mencakupi ribuan kilometer. Contoh yang

sangat baik dari GAN ini adalah Internet. LAN, MAN, WAN dan GAN

(51)

Gambar 2.7 Interaksi antara LAN, MAN, WAN, dan GAN

(Sumber : Ira (2005))

2.12.3. Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan

komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak

digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing

topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Gambar 2.8 Topologi BUS

(52)

Keuntungan 1. Hemat kabel

2. Layout kabel sederhana

3. Mudah dikembangkan

Kerugian

1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

2. Kepadatan lalu lintas

3. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi

4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi TokenRING

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan

komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai

tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan

kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa

(53)

Gambar 2.9 Topologi TokenRing

(Sumber : Yudhi(2003))

Keuntungan 1. Hemat Kabel.

Kerugian

1. Peka kesalahan

2. Pengembangan jaringan lebih kaku

3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data

tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan

stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client

server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client

server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa

(54)

Gambar 2.10 Star

(Sumber : Yudhi(2003) )

Keuntungan 1. Paling fleksibel

2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu

bagian jaringan lain

3. Kontrol terpusat

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

5. Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian 1. Boros kabel

2. Perlu penanganan khusus

3. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer

(55)

dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah

penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai

komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer

Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang

bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai

komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin membeli

komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer

lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian

dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.

Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana

sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

5. Pengertian Client / Server

Sistem client server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang

melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan

dari komputer client dan bertindak server database yang menyimpan data.

Client yaitu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman

permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut

pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client komputer yang

melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada

komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client

(56)

client (front-end) dan server (back-end) ini, maka kumpulan dari

modul-modul program tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi

dalam komputer client-server. Dengan arsitektur yang sepertri ini, modul

yang memanggil menjadi client yang meminta suatu layanan data dan modul

yang dipanggil menjadi server yang menyediakan layanan data.

Hal ini menjadi konfigurasi bagi komputer client dan komputer server bisa

berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan

keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut.

Bagi server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan

suatu konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem

operasi yang dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows

2000 server, sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang

umum bagi sebuah komputer dekstop yang terhubung ke jaringan dengan

sistem operasi seperti windows 98, windows Xp, dan lain-lain.

Gambar 2.11 Sistem Client-Server

(57)

2.13. Sekilas Tentang Microsoft visual Basic 6.0

Visual basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa

pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang

dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari

pendahulunya yaitu bahasa pemograman BASIC (beginner’s All-purpose Simbolic

Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan

salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam

program komputer, khususnya yang mengguanakn sistem operasi Windows. Visual

Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung

pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programing, OOP).

Dengan mengguanakan metode Graphical User Interface (GUI), Visual

Basic memudahkan pemrograman untuk berinteraksi langsung denganelemen-elemen

untuk setiap bentuk pemrograman. Sebagai program yang berbasis Windows, Visual

Basic mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan seluruh aplikasi Windows,

seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, MicrosoftAcces, dan sebagainya.

Visual Basic ialah bahasa pemrograman yang bersifat event-driven. Event

driven artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa

kejadian tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event terditeksi,

event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan.

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman tercepat dan termudah untuk

(58)

pemrograman visual yang ada saat ini, Visual Basic merupakan salah satu yang

termudah untuk dipelajari dan handal.

2.14. SQL Server 2000

SQL server adalah perangkat lunak relational database management sistem

(RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran

besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk

andalan Microsoft untuk database server. Kemampuanya dalam manajemen data dan

kemudahan dalam pengoperasiannya membuat (RDBMS) ini menjadi pilihan para

database administrator (KK07).

Arsitektur SQL Server dibagi ke dalam beberapa komponen logical, seperti

misalnya tabel, view, dan elemen-elemen lain yang terlihat oleh user. Elemen-elemen

ini secara fisik disimpan di dalam dua atau lebih file dalam disk. Format file atau

lokasi dimana elemen-elemen logika ini di tulis, tidak diketahui oleh user sistem. SQL

Server bisa mengandung beberapa database yang digunakan oleh beberapa user.

SQL Server 2000 diluncurkan pada tahun 2000. SQL Server ini merupakan

pengembangan dari versi sebelumnya yaitu SQL Server versi 7.0 yang diluncurkan

tahun 1999. Microsoft SQL Server 2000 merupakan salah satu database relational

yang banyak digunakan oleh dunia usaha baik perusahaan-perusahaan besar maupun

menengah. SQL Server 2000 ini dirancang untuk penggunaan aplikasi dengan

(59)

42

3.1. Objek Penelitian

Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek, Struktur

Organisasi dari apotek, Deskripsi Tugas, Metode Pengumpulan Data, Metode

Pendekatan / Pengembangan Sistem, dan Faktor Pengujian Software.

3.1.1. Sejarah Singkat Apotek 55

Apotek 55 adalah salah satu bentuk organisasi yang bergerak dalam bidang

penjualan dan pembelian obat, pengobatan, pengecekan kesehatan, dan peracikan

obat yang telah di resepkan oleh dokter. Apotek 55 ini berdiri pada awal April 2002

tepatnya pada tanggal 4 April 2002 dengan jumlah karyawan sebanyak 5 orang,

dalam kurun waktu hampir 10 tahun apotek ini mampu memberikan pelayanan

pembelian dan juga penjualan obat kepada konsumen secara memuaskan. Hal ini

dapat dilihat dengan semakin banyaknya jumlah para konsumen maupun pasien yang

melakukan pembelian, penjualan, dan juga pemeriksaan kesehatan pada apotek

tersebut.

Ditinjau dengan ketersediaan obat-obatan yang diperlukan dan dibutuhkan

(60)

pelayanan pembelian dan penjualan obat sebanyak ± 10 jenis obat tergantung obat

yang tersedia di apotek tersebut.

Dalam setiap tahunnya dari segi penjualan obat pada apotek ini juga

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ini dapat dilihat dari hasil lapangan

yang menunjukkan angka bahwa jumlah konsumen baik pembeli maupun yang akan

melakukan pemeriksaan kesehatan bertambah setiap harinya.

3.1.2. Visi dan Misi

Visi dari Apotek 55 ini adalah memberikan pelayanan dengan sepenuh hati

kepada pelanggan dan kosumen yang akan melakukan pembelian dan penjualan obat.

Sedangkan Misi dari apotek 55 ini adalah :

a. Memberikan pelayanan kepada konsumen secara baik dan

sungguh-sungguh.

b. Melayani konsumen dan pasien dengan sepenuh hati.

c. Mengerjakan pekerjaan secara cepat dan penuh ketelitian.

d. Melakukan segala kegiatannya secara professional.

3.1.3. Struktur Organisasi

Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh Apotek 55 ini merupakan

kombinasi antara organisasi staf dan garis. Dimana struktur organisasi merupakan

kerangka kerja yang menggambarkan hubungan antara bagian-bagian yang terkait

(61)

Peranan dalam organisasi apotek sangat penting untuk kelangsungan dan

kelancaran mekanisme kerja yang baik. Agar tercapai suatu hubungan kerja yang baik

antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya, oleh karena itu perlu dibentuk

struktur organisasi yang baik yang dapat mengembangkan kapasitas dan kemampuan

organisasi seoptimal mungkin dimana setiap anggota akan dapat mengenal aktivitas

mana yang harus dihindari.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1 mengenai Struktur

Organisasi yang ada pada APOTEK 55.

Gambar

Gambar 2.2 Siklus Informasi
Gambar 2.3 : Relasi satu ke satu
Gambar 2.5 : Relasi banyak ke banyak
Gambar 2.6 : Relasi banyak ke satu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Guna menghindari kesalahan pengisian data transaksi penjualan pada form penjualan terdapat beberapa validasi yaitu validasi untuk menghindari dari data transaksi penjualan yang

Berikut adalah form Master data user yang berfungsi untuk menambahkan. , mencari, dan mengubah data

Dengan dibuatnya aplikasi sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada Apotek Katapang yang telah terkomputerisasi dan menggunakan database untuk media penyimpanan

Pada menu master data admin juga terdapat menu form warna yang berfungsi untuk melihat daftar warna dan juga menyediakan menu ubah dan tambah daftar warna. Berikut adalah tampilan

Maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk merancang dan membangun sistem informasi terkomputerisasi yang guna mempermudah pengolahan data dan dapat

Desain form transaksi penjualan berfungsi untuk melakukan transaksi penjualan dan menyimpan data penjualan yang terdiri dari no nota penjualan, tanggal penjualan, nama barang,

Pada apotik ini keamanan atau pengendalian kurang maximal. Salah satu diantaranya adalah kurangnya pengendalian dan keamanan yang terdapat pada data transaksi penjualan serta

Menu Utama Administrator yang berisikan menu yaitu master data, master barang, transaksi pembelian barang, transaksi penjualan barang, transaksi gudang, transaksi pembayaran