• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan SI

Disusun Oleh

SHOLIHATI NUFUS

NIM 18090183000072

PROGRAM DUAL MODE SYSTEM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

deskripsi dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V MI AL-Khoeriyah Leuwi Sadeng, Bogor.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penggunaan metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan siklus yang dilakukan secara berulang dengan langkah-langkah yang sama.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan besarnya peningkatan keterampilan siswa kelas V MI-Alkhoeriyah Leuwi Sadeng, Bogor, dalam menulis paragrap deskripsi, setelah menggunakan media gambar.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa dengan media gambar mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tes awal dengan nilai rata-rata 58.29 dan mengalami peningkatan pada siklus I dengan rata-rata 64.12 dengan peningkatan sebesar 5.83% dari nilai siswa. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat71.37 dan mengalami peningkatan 7.25% keterampilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi pada siklus I mencapai kategori cukup, dan pada siklus II terdapat kedalam kategori baik.Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa dengan media gambar dengan peningkatan cukup memuaskan sebesar 13.08%. setelah menggunakan media gambar siswa lebih berminat untuk menulis paragraf deskripsi, dan dapat menyusun kata-kata sesuai dengan tema, dan dapat menggunakan ide dan imajinasi.

(6)

v

Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw. Setelah menjalani perjalanan dari awal kuliah sampai akhir penyusunan skripsi ini yang penuh perjuangan dan kesabaran, banyak pihak yang mendukung dan memotivasi penulis.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Thib Raya Selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., selaku dosen pembimbing penyusunan skripsi, dengan segala kebijakannya, waktu, serta saran yang telah diberikan kepada penulis.

3. Seluruh dosen FITK, khususnya dosen yang pernah mengajar di Program Dual Mode System jurusan PGMI kelas A tahun 2011

4. Seluruh staf Perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5. Seluruh staf MI AL-khoeriyah Leuwi Bengkok, khususnya kepada

kepala sekolah Bapak A. Zaenal Mutaqin S.Pd.I

6. Teristimewa kepada Ayahanda Alm KH. Muhidin Suhaemi, dan ibunda Alm Hj. Mariatul Qibtiyah. Yang dulu telah memotivasi saya dan menjadi penyemangat saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Untuk suamiku yang telah banyak membantu dan mendukung dengan

kasih sayang, perhatian, dan materil yang diberikan.

8. Untuk anakku tersayang Muhamad Syahril Asfari dan Kaila Rifda Maulida yang banyak ditinggal kuliah dan jadi penyemangat bagi penulis.

(7)

vi

Kepada semua pihak yang telah disebutkan di atas, penulis hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih dan doa yang tulus. Semoga Allah swt. Memberikan balasan yang melimpah kepada semua yang ttelah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan banyak keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca serta bidang pendidikan umumnya.

Bogor, Februari 2015

(8)

vii

LEMBARPENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritis ... 5

1. Hakikat Menulis ... 5

2. Teori Keterampilan Menulis ... 6

3. Tujuan Menulis ... 7

4. Pengertian Paragraf ... 7

5. Syarat-Syarat Pembentukan Paragraf ... 8

6. Unsur-Unsur Paragraf ... 9

7. Karakteristik Deskriptif ... 9

8. Macam-Macam Deskripsi ... 10

9. Langkah-Langkah Menulis Deskripsi ... 11

10.Hakikat Media Gambar ... 11

11.Pengertian Media ... 12

12.Kelebihan Dan Kekurangan Media Gambar ... 13

(9)

viii

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 17

1. Tempat Penelitian... 17

2. Waktu Penelitian ... 17

B. Metode Dan Desain Penelitian ... 17

C. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ... 18

D. Subjek Penelitian ... 18

E. Tahapan Interperensi Tindakan ... 19

F. Data Dan Sumber Data ... 19

G. Teknik Pengumpulan Data ... 20

H. Instrument Data ... 20

I. Analisa Data ... 21

J. Prosedur Penelitian ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA SEKOLAH ... 26

1. Sejarah Sekolah ... 26

2. Visi ... 26

3. Misi ... 26

4. Tujuan ... 27

5. Keadaan Guru... 27

B. Pratindakan (Pretest) ... 27

C. Deskripsi Data Siklus I ... 37

D. Deskripsi Data Siklus II ... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 48

B. Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

ix

Tabel3.1Kisi-Kisi Penilaian Kemampuan Menulis

Paragraf Deskripsi ... 21

Tabel 3.2Kegiatan Guru Dan Siswa ... 22

Tabel 3.3 Observasi Kegiatan Guru ... 24

Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru Terhadap Siswa ... 30

Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa Terhadap Guru ... 32

Rekapitulasi Nilai Tes Awal Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Deskripsi ... 35

Tabel 4.4 Deskripsi Data Siklus I ... 37

Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Kemampuan Siswa Menulis Deskripsi Siklus II ... 42

[image:10.595.110.515.186.595.2]
(11)
[image:11.595.110.516.208.588.2]

x

(12)

1

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mencakup empat macam keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menyimak berkenaan dengan bahasa lisan, sedangkan keterampilan membaca dan menulis berkenaan dengan bahasa tulis.

Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur. mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuancatur tunggal.

Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang penting di samping tiga kemampuan lainnya. Hal itu ditujukan pada tujuan setiap pengajaran bahasa di sekolah, yaitu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun sekolah atas ditujukan untuk mencapai keterampilan-keterampilan tersebut tentu saja harus dilandasi dengan pengetahuan kebahasaan.

Menulis merupakan susatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

(13)

seseorang harus mempunyai niat untuk menulis. Niat di sini bukan hanya sekedar niat, tetapi harus diimbangi pula dengan latihan yang terus menerus tanpa putus asa sehingga apabila menjumpai kesulitan tidaak langsung menyerah melainkan mencari solusi dan terus berusaha.

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh para siswa yang sedang belajar mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Keterampilan ini fungsional sifatnya bagi pengembangan diri dan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, menulis harus mendapatkan perhatian yang serius dalam pengajaran.

Keterampilan menulis seseorang merupakan gambaran dari penguasaan seseorang terhadap bahasa yang digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan berbahasa seseorang. Dikatakan demikian, karena keterampilan menulis menggabungkan sejumlah keterampilan lainnya. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan berbahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya. kegiatan berbahasa tersebut dalam rangka menyampaikan pesan kepada orang lain. pesan yang dimaksud harus dapat dipahami sebab kegiatan berbahasa tulis ini merupakan bentuk komunikasi.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan peneliti, keterampilan siswa untuk menulis masih terbatas, terlebih lagi untuk dapat menulis paragraf deskripsi hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis masih kurang, siswa tidak menyukai dengan pembelajaran menulis paragraf deskripsi yang monoton dan membosankan, terbatasnya kemampuan siswa dalam menyesuaikan judul dengan isi karangan, penggunaan kosa kata yang belum maksimal, penggunaan ejaan dan tanda baca yang masih salah.

Keadaan ini mengakibatkan tidak efektipnya pembelajaran menulis di kelas. Agar dapat menulis siswa perlu di acu dengan bahan ajar yang menarik. Untuk itu, guru perlu mencari upaya yang dapat membuat siswa tertarik agar siswa dapat menulis dengan baik.

(14)

kelas agar kegiatan proses belajar mengajar dapat tercapai sesuai tujuan. Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia guru dapat memanfaatkan bahan ajar dan media yang tepat. Kegunaan media yang tepat untuk pembalajaran bahasa dan sastra Indonesia akan merangsang anak-anak untuk lebih bersemangat dan lebih menyenangi pelajaran tersebut.

Dari latar belakang tersebut, permasalahan utama yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan dalam menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Khoeriyah Leuwisadeng Bogor.

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah mengenai : 1. Pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis masih rendah

2. Siswa tidak senang dengan pembelajara menulis paragraf deskripsi yang monoton dan membosankan

3. Penggunaan kosa kata yang belum maksimal

4. Terbatasnya kemampuan siswa dalam menyesuaikan antara judul dengan isi karangan

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi diatas masalah yang muncul sangatlah kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar pembahasan masalah ini tidak terlalu luas, yaitu

1. Cakupan materi keterampilan menulis paragraf deskripsi

[image:14.595.109.517.227.581.2]
(15)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas maka perumusan masalah ini adalah.Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Khoeriyah Lewisadeng Bogor?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan besarnya peningkatan keterampilan siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-KHOERIYAH Lewisadeng Bogor dalam menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media gambar. Dengan penelitian ini diharapkan agar guru dapat menggunakan media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi lebih aktif dan kreatif.

F. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk:

1. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat kemampuan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas V di MI-Alkhoeriyah Leuwisadeng, Bogor.

2. Meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas V di MI-Alkhoeriyah Leuwisadeng, Bogor.

3. Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

4. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

5. Meningkatkan hasil belajar siswa baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik dalam materi menulis.

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru dan siswa

1. Bagi guru

(16)

gambar akan lebih mudah dalam membimbing siswa dalam menulis paragraf

b. Menambah khazanah keilmuan bahasa Indonesia 2. Bagi siswa

a. Dapat mempermudah siswa dalam menemukan ide-ide secara tepat untuk dituangkan dalam bentuk paragraf deskripsi

[image:16.595.112.518.139.596.2]
(17)

6

Dalam penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar pemikiran dan pembahasan selanjutnya. Sehubungan dengan hal tersebut digunakan beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli teori tersebut mencakup hakikat menulis, teori keterampilan menulis, tujuan menulis, pengertian paragraf, syarat-syarat paragraf, karakteristik deskripsi, pengertian media gambar.

1. Hakikat Menulis

Menulis dapat dianggap sebagai proses atau suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Sebenarnya kegiatan menulis yang menghasilkan sebuah tulisan sering kita lakukan, misalnya, mencatat pesan ataupun menulis memo untuk teman. Menghasilkan karya tulis, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran atau diserahkan kepada seseorang sebagai bukti karya ilmiah yang kemudian akan dinilai, menurut seorang penulis memahami betul arti kata menulis. Seorang penulis yang memahami dengan baik makna kata menulis akan betul-betul peduli terhadap kejelasan apa yang ditulis, kekuatan tulisan itu dalam mempengaruhi orang lain, keaslian pikiran yang hendak dituangkan dalam tulisan, kepiawaian penulisan dalam memilih dan mengolah kata- kata. Seorang penulis yang paham betul akan konsekuensi sebuah tulisan pasti akan mempertimbangkan resfon yang akan diperolehnya jika tulisannya dibaca orang lain.1

Kegiatan menulis merupakan suatu proses. Kemampuan menulis bukan merupakan kemampuan yang diwariskan secara turun temurun, tetapi merupakan hasil proses dan ketekunan berlatih.2

1

Novi Resmimi, Yayah Churiyah,dan Nenden Sudori,: Membaca dan Menulis di SD Teori dan pengajarannya. (Bandung: UPI press), h.102

2

(18)

1. Teori Keterampilan Menulis

Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi atau media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya menulis dilakukan dengan menggunakan gambar-gambar, missal tulisan hieroglif pada zaman mesir kuno. Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik cetak, yang menyebabkan seeorang semakin giat menulis karena karya mereka mudah diterbitkan.

Menulis berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1) membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya); 2) melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan.3

Menulis dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.4 Dalam pembelajaran, menulis merupakan salah satu kegiatan yang kurang diminati oleh siswa. Menurut tariqan keterampilan menulis walaupun sering berada pada posisi terakhir dalam urutan keterampilan berbahasa, tetap saja mendapat posisi paling penting dalam kehidupan ilmiah seseorang karena sifatnya yang produktif. Seseorang dapat dikatakan akademisi yang baik jika ia telah teruji kemampuan menulisnya. Oleh karena itu, dalam situasi pembelajaran, seorang guru hendaknya memiliki kepekaan dalam mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran.5

2. Tujuan Menulis

Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan bahasa yang semakin penting untuk dikuasai. Hal ini erat kaitannya dengan pengabdian budaya industrial yang merupakan salah satu tuntutan pembangunan pada masa yang

3

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.1219

4

Suparno dan Mohamad yunus, Keterampilan Dasar Menulis (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 1.3

5

(19)

datang. Budaya industrial menurut anggota masyarakat memiliki wawasan, sikap dan berbagai kemampuan yang cocok untuk budaya tersebut. Salah satu kemampuan yang terpenting adalah kemampuan membaca dan menulis.

Dari uraian di atas, jelas bahwa pengembangan keterampilan menulis perlu mendapat perhatian yang sungguh- sungguh sejak tingkat pendidikan dasar. Sebagai aspek kemampuan berbahasa, dapat dikuasai oleh siapa saja yang memiliki kemampuan intelektual yang memadai. Namun, berbeda dengan kemampuan menyimak dan berbicara, diperoleh dengan kemampuan menyimak dan berbicara, tidak diperoleh secara “ alamiah” harus dipelajari dan dilatihkan dengan sungguh- sungguh.

Kemampuan menulis mempunyai beberapa manfaat, yaitu dapat:

1. Mengenali kemampuan dan potensi diri sendiri 2. Mengembangkan berbagai gagasan

3. Memperluas gagasan teoritis dan praktis 4. Memperjelas permasalahan yang semar- semar 5. Menilai gagasan sendiri secara objektif

6. Memecahkan masalah

7. Mendorong belajar secara aktif dan

8. Membiasakan diri untuk berpikir dan berbahasa secara tertib.6

3. Pengertian Paragraf

Paragraf didefinisikan secara bermacam-macam, mulai dari yang sederhana hingga yang cukup rumit dan terperinci. Pertama, perlu disebutkan bahwa paragraf sesungguhnya merupakan sebuah karangan mini. Dikatakan sebagai karangan mini karena sesungguhnya segala sesuatu yang lazim terdapat di dalam karangan atau tulisan, sesuai dengan prinsip dan kata kerja karang-mengarang dan tulis menulis pula, terdapat pula dalam sebuah paragraf. Maka dapat dimengerti kalau di dunia perguruan tinggi, misalnya saja, tugas untuk mengarang atau menulis ilmiah itu sering hanya dibatasi dalam satu paragraf.

6

Budinuryanta, Kasuriyanta, Imam Koermen, Pengajaran Keterampilan Berbahasa

(20)

Atau setidaknya, hitungan panjang- pendeknya karangan itu dihitung dalam sesuai dengan banyak atau jumlah paragraf. Pemahaman di depan dapat dapat pula diperluas, sehingga menjadi berikut ini: paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat- kalimat di dalam paragraf itu harus disusun secara runtut dan sistematis, sehingga dapat dijelaskan hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat lainnya dalam paragraf itu. Satu hal lagi yang harus dicatat dalam sebuah paragraf, yakni bahwa paragraf itu harus merupakan satu kesatuan yang padu dan utuh.7

4. Syarat-Syarat Pembentukan Paragraf

Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf kepaduan paragraf, dan kelengkapan paragraf.

a. Kesatuan paragraf

Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pemikiran. Oleh sebab itu, kalimat- kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satupun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus di keluarkan dari paragraf.

b. Kepaduan paragraph

Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antar kalimat. Urutn yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat- kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan.8

7

Kunjana Rahardi. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta: Erlangga, 2009) h.101

8

(21)

Sebuah paragraf yang baik hendaknya dapat memenuhi dua persyaratan, yaitu kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koherensi). kriteria kesatuan atau kohesi menyangkut keeratan hubungan makna antargagasan dalam sebuah paragraf. Sedangkan kriteria kepaduan atau koherensi menyangkut keeratan hubungan antar kalimat dalam paragraf dari segi bentuk atau strukturnya.9

5. Unsur- Unsur Paragraf

Seperti halnya bahasa pada umumnya yang memiliki hirarki dan unsur- unsur lahiriah (kalimat, frasa, kata, dan lain- lain) dan non lahiriah (makna atau maksud). Penulis yang dikandung di dalam keseluruhan jiwa paragraf itu, secara lahiriah, khususnya paragraf nonnaratif, lazimnya paragraf tersusun dari:

1. Kalimat topik atau kalimat utama

2. Kalimat pengembang atau kalimat penjelas 3. Kalimat penegas

4. Kata transisi.

Unsur- unsur lahiriah paragraf haruslah padu; unsur non lahiriah paragraf juga harus satu. Kepaduan lahiriah paragraf disebut koherensi; kesatuan non lahiriah paragraf disebut kohesi.10

6. Karakteristik Deskripsi

Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memberikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisannya. Karangan jenis ini bermaksud menyampaikan kesan- kesan tentang sesuatu, dengan sifat dan gerak- geriknya, atau sesuatu yang lain kepada pembaca. Misalnya, suasana kampung yang begitu damai, tenteram, dan masyarakatnya

9

Mustakim, Membina Kemampuan Berbahasa, Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama) 10

Kunjana Rahardi. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang

(22)

saling menolong, atau suasana di jalan raya, tentang hiruk- pikuknya lalu lintas dapat dilukiskan dalam karangan deskripsi.

7. Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi

1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.

2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan indera.

3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

4. Pola Pengembangan.

5. Pola pengembangan spasial yaitu pola pengembangan paragraf yang didasarkan ruang dan waktu.

6. Pola pengembangan sudut pandang atau objektif adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat dan posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu.

8. Macam – Macam Deskripsi a. Deskripsi Orang

Jika menulis karangan deskripsi orang, tentukan hal-hal yang menarik dari orang yang akan dideskripsikan. setelah itu, kemukakan informasi tentang orang itu dengan tetorika pengungkapan yang memungkinkan pembaca seolah- olah mengenalinya sendiri.

Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karangan deskripsi orang yaitu;

(1). Deskripsi keadaan fisik (2). Deskripsi keadaan sekitar

(23)

b. Deskripsi Tempat

Tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa. Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Semua kisah akan selalu mempunyai latar belakang tempat. Jelasnya sebuah peristiwa akan lebih menarik jika dikaitkan dengan tempat terjadinya peristiwa.

9. Langkah- langkah Menulis Deskripsi

Untuk membantu mempermudah pendeskripsian, berikut ini disajikan rambu- rambu yang harus diperhatikan;

1. Menentukan apa yang akan dideskripsikan: apakah akan mendeskripsikan orang atau tempat.

2. Merumuskaan tujuan pendeskripsian: apakah deskripsi dilakukan sebagai alat bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, atau persuasi.

3. Menetapkan bagian yang akan dideskripsikan: kalau yang dideskripsikan orang, apakah yang akan dideskripsikan itu cirri-ciri fisik, watak, gagasannya, atau benda-benda di sekitar tokoh. Kalau yang dideskripsikan tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-bagian tertentu saja.

4. Memerinci dan mensismatiskan hal-hal yang menunjang kekuatan yang bagian yang akan dideskripsikan; hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan.11

11

(24)

10.Hakikat Media Gambar

Gambar adalah media yang sering dipakai atau dipergunakan dimana-mana. Gambar adalah salah satu jenis bahasa yang memungkinkan terjadinya komunikasi, merupakan bahasa yang diekspresikan melalui tanda dan simbol. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinkmati dimana-mana. Penuangan gagasan ke dalam sebuah gambar harus memperhatikan tatanan bagian-bgian yang akan ditampilkan. Tatanan bagian itu harus dapat menampilkan gambar yang dapat dimengerti, dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu menyampaikan pesan yang diinginkan.12

11.Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah brarti”tengah” perantara atau pengantar.

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap dalam pengertian ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung di artikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elekstronis untuk menangkap, memperoses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan di berikan berikut ini AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang di gunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar,media yang sering diganti dengan kata mediator menurut fleming adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang epektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran.

12

(25)

Menurut Edgar Dale mengemukakan bahwa gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari tarap belajar dengan lambang kata-kata ke tarap yang lebih konkret. Misalnya, guru akan menjelaskan hutan tropis, bagi siswa yang belum pernah melihat hutan tropis, denga memperlihatkan gambarnya.cara itu lebih epektif agar siswa dapat memahami bagaimana hutan tropis tersebut dari pada bila hanya mendengar uraian guru secara lisan saja.

Media ini lebih praktis dan mudah digunakan. gambar ini digunakan oleh guru untuk memberikan gambaran tentang manusia tempat atau segala sesuatu sehingga penjelasan guru lebih konkret daripada hanya diuraikan dengan kata-kata. Melalui gambar orang menerjemahkan ide ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistis.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) Merupakan alat, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.13

Budi Nuryanti mengatakan bahwa media pada hakikatnya merupakan peralatan fisik untuk membawakan atau menyampaikan isi pengajaran. Termasuk di dalamnya adalah buku, video tape, slide suara, suara guru, dan lain-lain.14

12.Karakteristik Media

Untuk tujuan-tujuan praktis, berikut adalah karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia.

1. Media Grafis, media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan

13

Azhar Arsyad. Media Pembelajaran (Jakarta: Rajawali pers,2010), h.3 14

(26)

yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Contoh media grafis adalah gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik/graphs, kartun, poster, papan flannel/flannel board, papan bulletin/bulletin board. 2. Media Audio, berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan

indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetic, laboratorium bahasa.

3. Media Proyeksi Diam, media proyeksi diam (still proyected medium)

mempunyai persamaan dengan media grafik dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Selain itu, bahan-bahan grafis banyak sekali dipakai dalam proyeksi diam. Perbedaan yang jelas diantara mereka adalah pada media grafis dapat secara langsung brinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran terlebih dahulu. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain film bingkai/slide, film rangkai/film strip, overhead proyektor, proyektor opaque, tachitoscope, microprojection dengan microfilm.

13. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Kelebihan Gambar diantaranya :

1. Gambar cukup murah dan tersedia cukup banyak 2. Gambar memberikan pengalaman bagi kelompok

3. Detil gambar memungkinkan sesuatu yang tidak mungkin untuk dipelajari 4. Gambar dapat membantu menghindari dan membetulkan kesalahan konsep 5. Gambar dapat menimbulkan stimulus untuk belajar lebih lanjut seperti

membaca dan meneliti

6. Gambar dapat membantu memfokuskan perhatian, dan mengembangkan daya kritis

(27)

Kekurangan Gambar diantaranya : 1. Ukuran dan jarak sering berubah.

2. Yang buram mengurangi ketepatan interpretasi. 3. Siswa tidak selalu tahu bagaimana membaca gambar.15 14. Pembelajaran Menulis dengan Media Gambar

Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu, pepatah cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.

Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa karakteristik,yaitu (1) gambar bersifat konkret (2) gambar mengatasi ruang dan waktu (3) gambar dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu masalah.16

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada tiga penelitian yang dianggap relevan, pertama oleh Nurus Saadah dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. yang berjudul keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas VII MTs. Tangerang Bahwa kelas yang menggunakan media gambar pada pembelajaran paragraf deskripsi lebih baik daripada kelas yang tidak menggunakan media gambar. Siswa merasa lebih mudah menentukan objek dan kemudian mengembangkan menjadi karangan. Selain itu, juga terjadi perubahan tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku tersebut terlihat pada keberanian siswa untuk menenukan objek yang dijadikan bahan karangan.

Kedua penelitian yang dilakukan oleh Mu’min Soleh dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyatakan bahwa menulis paragraf deskripsi kelas VIII MTs. Cikarang, Menurutnya media gambar membuktikan bahwa nilai menulis paragraf menjadi lebih baik. Siswa yang

15

Jauharoti Alfin, Rabiatul Adawiyah dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia MI

(Learning Assistance program for islaamic school PGMI : 2009) h. 8-11 16

Arief Sadiman, Raharjo, Anung Haryono. Media Pendidikan Pengertian,

(28)

sebelumnya merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran menulis menjadi lebih tertarik dan bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dan ketiga, Penelitian yang dilakukan oleh Esti Ziadati dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan media gambar dapat mempermudah siswa dalam menemukan ide-ide secara tepat untuk dituangkan dalam bentuk paragraf deskripsi. Siswa merasa bersemangat dan senang karena siswa merasa lebih mudah mengembangkan dan menuangkan idenya dalam bentuk tulisan.

(29)

C. Kerangka Berpikir

Keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan media gambar pada Siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Khoeriyah Leuwisadeng Bogor menjadi subjek penelitian ini mempunyai kemampuan menulis yang masih rendah. Rendahnya kemampuan menulis tampak pada skor yang diperoleh rendah karena kesulitan membedakan jenis paragraf dan kesulitan menyusun kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Khoeriyah Leuwisadeng Bogor penulis menggunakan media gambar sebagai sarana untuk membantu siswa dalam menyampaikan infarmasi yang abstrak. Siswa dapat melukiskan sesuatu yang ada dalam gambar tersebut dengan menggunakan kalimat yang baik dan tepat sehingga tulisan tersebut dapat di pahami oleh pembaca.

(30)

D. Hipotesis penelitian

H1 : Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas V MI Al-Khoeriyah.

[image:30.595.111.518.151.593.2]
(31)

20 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Mi Al-khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor. kelas V sebagai instrumen penelitian.

2. Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Mei 2014.

B. Metode dan Desain penelitian

Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas, karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan propesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya.

Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang ia lakukan di kelas, penelitian terhadap siswa dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran, penelitian terhadap proses dan atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas. Pendek kata dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran menjadi lebih efektif.

(32)

kepentingan proses dan atau produk pembelajaran yang lebih efektif, optimal dan fungsional.1

PTK ini dilaksanakan melalui proses pengkajian siklus yang terdiri dari 2 siklus dan setiap siklus terdiri atas 4 tahapan dasar yang saling terkait dan saling berkesinambungan;

1. Tahap perencanaan yaitu menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, kapan, dimana, siapa, mengapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

2. Pelaksanaan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah pembelajaran.

3. Pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan terhadap siswa. 4. Refleksi yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.

C. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Tumbuhnya budaya meneliti yang merupakan dampak dari pelaksanaan tindakan secara berkesinambungan memberi manfaat pada munculnya inovasi pendidikan, karena para guru semakin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakasa professional secara mandiri. Sikap mandiri tersebut akan memicu lahirnya “ percaya diri” untuk mencoba hal-hal yang baru yang diduga dapat menuju perbaikan system pembelajaran. Sikap ingin selalu mencoba akan memicu peningkatan kinerja dan profesionalisme seorang guru secara berkesinambungan.2

1. Manfaat Umum PTK

a. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran b. Meningkatkan profesionalitas guru

c. Meningkatkan rasa percaya diri guru

d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

2. Manfaat Khusus PTK

a. Menumbuhkan kebiasaan menulis

1

Achmad Hufad. Penelitian Tindakan Kelas ( Direktorat Jenderal Pendidikan Islam : 2009) h. 10 2

(33)

b. Menumbuhkan budaya meneliti c. Menggali ide baru

d. Melatih pemikiran ilmiah e. Mengembangkan keterampilan

f. Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas 3. Keunggulan PTK

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual 2. Kerangka kerjanya teratur

3. berdasarkan pada observasi nyata dan objektif 4. Fleksibel dan adaptif

5. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran

6. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas 7. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme

D. Subjek Penelitian

(34)

E. Tahapan Interperensi Tindakan

[image:34.595.110.518.203.578.2]

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu:3

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas F. Data Dan Sumber Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa hasil tes awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui pengetahuan dan tingkat kemampuan siswa selama ini, siklus I, yaitu tes yang dilakukan menggunakan media gambar, dan siklus II yang dilakukan untuk mendapatkan peningkatan penilaian siswa yang lebih baik. Selain itu dari hasil observasi, angket, jurnal siswa, dan catatan lapangan.

3

(35)

Sumber data yang diperoleh pada penelitian ini terdiri dari dua sumber, yaitu siswa kelas V MI AL-Khoeriyah dan guru bahasa Indonesia.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan beberapa bentuk teknik yang sesuai dengan tahapan proses tindakan (research action), antara lain sebagai berikut:

1. Pengamatan awal: untuk mengetahui seluruh peta kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi, materi yang selama ini diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya paragraf deskripsi, serta kegiatan guru maupun siswa.

2. Angket: dilakukan untuk mengetahui hambatan atau kendala yang dihadapi siswa dalam menulis paragraf deskripsi.

3. Tes awal: digunakan untuk mengetahui seluruh kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi sebelum rencana tindakan dilakukan.

4. Tes akhir: digunakan untuk mengetahui perkembangan kemajuan yang dialami siswa dalam menulis paragraf deskripsi setelah tindakan pembelajaran dilakukan.

5. Catatan harian guru: catatan harian yang dibuat oleh guru selama proses pembelajaran dilakukan yang meliputi peristiwa atau kejadian penting untuk melakukan evaluasi diwaktu mendatang.

6. Wawancara: Wawancara dilakukan kepada para siswa atau responden untuk menggali persepsi kecenderungan atau tahapan-tahapan terhadap teknik pembelajaran yang telah dilakukan.

H. Instrumen Data

Dalam penelitian ini, instrument yang dilakukan adalah penelitian kemampuan menulis paragraf deskripsi meliputi: kesesuain judul dengan isi, pilihan kata, ejaan dan tanda baca, imajinasi.

(36)
[image:36.595.115.513.194.755.2]

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini brupa kriteria penilaian terhadap menulis paragraf deskripsi. Kesesuaian judul dengan isi, pilihan kata, ejaan dan tanda baca, imajinasi.

Tabel 3.1 Kriteria Aspek Penilaian Tes Keterampilan Menulis paragraf deskripsi

No Aspek Penilaian Skor Penilaian

1 2 3 4 5

Bobot Skor Maksimal

I.

II.

Aspek Penulisan

1. kesesuaian judul dengan isi

2. Pilihan Kata

3. Ejaan dan tanda baca 4. Kerapian tulisan 5. Kohesi dan Koherensi

Kaidah paragraf deskripsi

6. Kesan hidup 7. Imajinasi

8. Keterlibatan aspek pancaindera

9. Menunjukkan objek yang ditulis

10. Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

(37)

3 15

Jumlah 20 100

Nilai = Jumlah skor yang dicapai x 100 = jumlah skor maksimal

J. Prosedur Penelitian 1. Siklus I

a. Rencana Tindakan

[image:37.595.109.515.108.662.2]
(38)

Kemudian siswa distimulus dengan media gambar berjumlah sama dengan jumlah siswa, Para siswa mengidentifikasi objek gambar melalui metode inkuiri. Kata kunci dari strategi inkuiri adalah “ siswa menemukan sendiri”.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain:

a. Peneliti menyiapkan rencana pembelajaran sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

b. Peneliti menginformasikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

b. Pelaksanaan Tindakan

Rincian tindakan atau langkah-langkah yang akan diambil dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi melalui media gambar sebagai berikut:

c. Observasi

[image:38.595.111.516.193.751.2]

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap materi dan tugas yang diberikan dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kegiatan guru dan siswa

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Keterangan

1 Mengoordinasikan Siswa

2

Menjelaskan topik yang akan dibahas dan langkah yang harus dilakukan siswa

3 Meminta siswa mengambil gambar

Mengamati gambar

yang telah diberikan Inkuri

4 Mengamati

(39)

Untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar pada silklus I, dilakukan penilaian terhadap paragraf deskripsi siswa yang mengungkapkan kesesuaian judul dengan isi berdasarkan gambar.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil observasi kegiatan siswa, menganalisis, merefleksi kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi, dan mencatat hal-hal yang masih kurang dikuasai siswa. Jika kemampuan siswa rendah dan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan (65) tidak terpenuhi, akan dilakukan langkah-langkah perbaikan pada siklus II.

2. Siklus II

Siklus ini merupakan langkah perbaikan dari pada siklus I. Dengan diadakan siklus II, Kemampuan siswa menulis paragraph deskripsi melalui media kartu bergambar diharapkan dapat meningkat. Untuk itu peneliti menyiapkan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sesuai dengan refleksi siklus I yaitu upaya meningkatkan penulisan paragraf deskripsi melalui media kartu bergambar. Siswa diharapkan mampu meningktkan kemampuan dalam menulis paragraf deskripsi. Untuk itu peneliti menyiapkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Peneliti menyiapkan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

2. Peneliti membagikan kartu yang telah dipersiapkan yang berisi gambar : (a) tempat pariwisata, (b) ruang, (c) benda

3. Langkah-langkah kegiatan menemukan (inkuiri) yang dilakukan siswa. a. Perumusan masalah

[image:39.595.114.516.204.733.2]
(40)

Mengamati dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari sumber atau objek yang diamati

c. Menganalisis dan menyajikan hasil tulisan

d. Mengomunikasi atau menyajikan hasil karya –karya siswa disampaikan kepada guru dan teman sebelah untuk mendapatkan masukan.

b. Tindakan

Peneliti mulai mengajar dan menerapkan pembelajaran menulis paragraf deskripsi, menganalisis kembali apa yang direncanakan, disamping itu peneliti dan kolaborator mengamati apa yang terjadi saat peruses mengajar berlangsung.

c. Observasi

[image:40.595.113.518.110.736.2]

Pada tahap observasi ini peneliti melakukan pengamatan dan observasi terhadap respon siswa, materi dan tugas yang diberikan dengan table observasi sebagai berikut:

Tabel 3.3 Observasi Kegiatan Guru

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Keterangan

1 Mengondisikan kelas ( Siswa )

2

Menjelaskan yang akan dibahas dan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa

Menyimak

3

Membagi gambar yang akan menjadi media menulis paragraf

Mengamati gambar yang telah diterima serta menganalisis

(41)

deskripsi

4 Mengamati

Menulis paragraf deskripsi sesuai gambar yang telah diterima

Indikator keberhasilan rencana penelitian diharapkan pada siklus II ini siswa dapat mengalami peningkatan menulis paragraf deskripsi melalui permainan kartu gambar dengan baik sesuai yang diharapkan.

d. Refleksi

(42)

31 1. Sejarah Sekolah

Pada tahun 1973 didirikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Khoeriyah oleh K.H. Muhidin Suhaemi. Pemberian nama Al-Khoeriyah dilatar belakangi untuk menjadikan Sekolah Madrasah dapat mencetak lulusan yang Islami yang dapat memberikan kebaikan dan manfaat kepada masyarakat kampung Leuwi Bengkok umumnya dan kepada umat Islam khususnya.

Seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah pada tahun 1997 KH Muhidin Suhaemi mendirikan TKQ (Taman Kanak-Kanak Al-Quran) yang diberi nama TKQ Nurul Yaqin. Lokasi untuk kedua sekolah tersebut sama-sama berlokasi di Jalan Raya Hambaro tepatnya di Kampung Leuwi Bengkok, Desa Sadeng Kolot, Kecamatan Leuwi Sadeng, Kabupaten Bogor.

2. Visi

“Terwujudnya lembaga pendidikan yang professional, unggul,

terpercaya’’. 3. Misi

a. Mendorong para pendidik untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya.

b. Menjalin kerja sama dengan lembaga lembaga yang memiliki kepedulian pada peningkatan profesionalisme tenaga pendidik unggul

c. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, menyenangkan.

(43)

e. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemberian ketelaudanan kepada siswa agar tumbuh menjadi pribadi yang berkomitmen dan tangguh.

4. Tujuan

Tujuan Madrasah Ibtidaiyah AL-Khoeriyah adalah menyelenggarakan upaya-upaya pendidikan Islam dalam rangka :

a. Mendidik muslimin dan muslimat yang taat beragama, warga negara, dan warga masyarakat yang sadar akan tanggung jawabnya kepada Allah Swt.

b. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam arti kata seluas-luasnya serta menyiapkan tenaga ahli dan terampil yang berjiwa islam yang mampu membangun kehidupannya sendiri dan kehidupan masyarakat yang adil makmur berdasarkan pancasila dan diridhoi Allah Swt.

5. Keadaan Guru

(44)

6. Profil Madrasah

A. Data Madrasah

Nama Madrasah : MI. Al Khoeriyah NSM : 111.2.32.01.0516 NPSN : 60706914

Alamat : Kp. Leuwibengkok Desa Sadengkolot Kec. Leuwisadeng Kab. Bogor.

Status : Terakreditasi C

B. Kepala Madrasah

Nama : A. Zaenal Mutaqin, S.Pd.I NIP/NUPTK : 6048758661200003 Pangkat/Golongan : -

Tempat Tanggal lahir : Bogor, 16 Juli 1980

Agama : Islam

Pendidikan : S. 1

Alamat : Kp. Leuwibengkok RT. 03/10 Desa Sadengkolot Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor

Tlp : 085692254869

E-mail : [email protected] C. Komite Sekolah

Nama Ketua : A. Zaenal Abidin Pendidikan : SMA

Alamat : Kp. Leuwibengkok RT. 03/10 Desa Sadengkolot Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor D. Data Sarana Prasarana

No Jenis Prasarana Jumlah Ruang Jumlah Ruang Kondisi Baik Jumlah Ruang Kondisi Rusak Katagori Kerusakan Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat

1 Ruang Kelas 3 3 1 2

(45)

4 R. Lab Biologi 5 R. Lab. Fisika 6 R. Lab. Kimia

7 R. Lab. Komputer 8 R. Lab. Bahasa

9 R. Pimpinan 1 1 1

10 R. Guru 1 1 1

11 R. Tata Usaha 12 R. Konseling

13 Tempat Beribadah 14 R. UKS

15 Jamban 2 2 1 1

16 Gudang 17 R. Sirkulasi

18 Tempat Olah

Raga 1 1 1

19 R. OSIS 20 R. Lainnya

E. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No. Keteragan Jumlah

Pendidik

(46)

2 Guru Tetap Yayasan 9

3 Guru Honorer -

4 Guru Tidak Tetap 9

Tenaga Kependidikan

1 2

F. Kebutuhan

a. Ruang Kelas : 5 Ruang ebutuhan Rehabilitasi b. Ruang Kantor : 1 Ruang Kondisi Rusak Ringan c. Ruang Guru : -

d. Ruang Perpustakaan : -

B. Prasiklus

a. Tahapan observasi awal

Pada tahapan observasi awal merupakan tahap pra tindakan di mana pada tahap ini, peneliti melihat dan mengamati keadaan kelas untuk mengetahui masalah yang terdapat di kelas tersebut. Tahapan ini digunakan untuk memperoleh informasi yang akan digunakan sebagai identifikasi masalah. Setelah dilaksanakan observasi awal hasilnya bahwa pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan cara konvensional dengan metode ceramah. Dalam tahapan awal ini, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis, pendekatan apa saja yang telah digunakan dalam pembelajaran menulis, dan hambatan apa saja yang dihadapi dalam pembelajaran menulis.

Tahapan observasi awal dilaksanakan untuk mengetahui proses belajar yang selama ini terjadi di ruang kelas. Wawancara dilakukan terhadap guru bahasa Indonesi yang mengajar.

(47)

1. Dalam menjelaskan materi guru kurang menggunakan metode yang variatif.

2. Guru meminta siswa membaca contoh, kemudian langsung memberikan tugas.

3. Terlihat ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, ada juga beberapa siswa yang menyimak dengan serius, dan ada beberapa siswa yang tidak mengerti penjelasan guru tetapi lebih memilih bertanya kepada temannya.

4. Guru hanya memberikan nilai pada pekerjaan siswa, tanpa memberikan umpan balik atas kesalahan yang dilakukan siswa.

Selain melakukan observasi awal, peneliti juga meminta siswa untuk mengisi angket yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan siswa dalam menulis paragraf deskripsi. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menulis paragraf deskripsi meliputi:

1. Mengungkapkan gagasan/ ide menulis paragraf deskripsi 2. Menemukan kata-kata/pilihan kata yang tepat

3. Kurang latihan menulis paragraf deskripsi

Dari beberapa kesulitan tersebut, terlihat bahwa siswa masih mengalami kesulitan untuk mengungkapkan ide ke dalam bentuk paragraf deskripsi. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi maka dilakukan tes awal.

a. Perencanaan tindakan

Kegiatan perencanaan pada pratindakan ini dilakukan dengan membuat RPP, catatan lapangan, dan latihan menulis paragraf deskripsi tanpa menggunakan media. Selain itu peneliti juga memberikan lembar observasi dan jurnal siswa di setiap akhir pembelajaran.

(48)

untuk memastikan siswa sudah siap memulai pelajaran atau belum. Selanjutnya guru langsung menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini. Guru memberikan penjelasan tentang materi paragraf deskripsi dengan menggunakan metode ceramah. Selanjutnya guru memberikan contoh dan menjelaskan contoh paragraph deskripsi yang ada. Setelah Tanya jawab guru langsung memerintahkan kepada siswa untuk menulis paragraaf deskripsi hanya dengan mengandalkan daya imajinasi mereka tanpa menggunakan media.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini guru menjalankan sesuai dengan yang ada di RPP. Tahap ini diikuti oleh seluruh siswa tanpa ada yang tidak hadir. Suasana kelas ketika guru memasuki kelas sedikit ramai, tetapi setelah guru mengucapkan salam siswa sudah mulai tertib dan terlihat siap untuk mengikuti pelajaran hari ini.

Selanjutnya guru menyapa siswa untuk lebih mencairkan suasana dan juga mendata kehadiran siswa. Kemudian guru langsung memberikan apersepsi terhadap siswa mengenai materi yang akan diajarkan pada hari ini serta memaparkan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa.

Selanjutnya guru melanjutnya pembelajaran dengan menyampaikan materi menulis paragraf deskripsi yang diawali dengan pembahasan menenai paragraf dan berlanjut pada proses menulis paragraf deskripsi. Setelah memberikan penjelasan, guru menanyakan kepahaman siswa terhadap materi menulis paragraph yang dilanjutkan dengan pemberian contoh dan penjelasan contoh tersebut.

(49)
[image:49.595.114.512.108.743.2]

Gambar 4.1 Siswa sedang mengerjakan paragraf deskripsi tanpa media gambar

c. Observasi

Tahap observasi ini di lakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru terhadap siswa

No Aspek

Kriteria

Prestest Baik Cukup Kurang

1

Aktifitas siswa selama mengikuti KBM

a. siswa

memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi

(50)

menulis paragraf deskripsi, langkah-langkah menulis paragraf deskripsi. b. siswa mengerjakan

tugas dengan baik 

3

c. siswa mengajukan pendapat atau pertanyaan yang berkaitan dengan paragraf deskripsi

 2

d. siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan paragraf deskripsi

 1

2

Perilaku siswa yang tidak sesuai dengan SKBM

a. Melamun

 2

b. mengobrol dengan

temannya 

2

c. melakukan

pekerjaan lain 

1

Jumlah Rata-rata 4.67

(51)

Keterangan :

Kriteria penilaian

Kriteria penilaian jumlah rata-rata

Baik 5 Baik 7-10

Cukup 3 Cukup 4-6

Kurang 1 Kurang 1-3

[image:51.595.110.514.144.740.2]

Setelah mengetahui hasil observasi yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa guru telah melakukan tugasnya dengan cukup baik dengan rata-rata 4.67 dengan keaktifan cukup.

Tabel 4.2 Hasil observasi siswa terhadap guru

No Hal yang diamati

Kriteria

Presentase

Baik Cukup Kurang

1

Kemampuan membuka pembelajaran

a. menarik perhatian siswa

b. memotifasi siswa c. melakukan

apersepsi d. member acuan

materi ajar yang akan diajarkan

80%

2. Sikap guru pada proses

pembelajaran 

(52)

a. kejelasan suara dalam komunikasi b. tidak melakukan

gerakan atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa

3

Penguasaan materi pelajaran

a. jelas dalam menempatkan materi ajar yang disampaikan dengan mareri yang terkait lainnya

 70%

b. jelas dalam menyampaikan materi ajar c. jelas dalam

memberikan contoh

d. mencerminkan tentang kekuasaan materi yang disampaikan

4

Implementasi langkah-langkah pembelajaran

a. penyajian materi

(53)

ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP b. proses

pembelajaran mencerminkan komunikasi antara guru dengan siswa yang berpusat pada siswa

c. antusias dalam menanggapi respon dari siswa

d. cermat dalam memanfaatkan waktu sesuai dengan alokasi yang direncanakan

5

P enggunaan media pembelajaran

a. menggunakan prinsip penggunaan jenis media

b. tepat saat penggunaannya c. terampil dalam

mengoperasionalka n

(54)

d. membantu

kelancaran proses pembelajaran

Jumlah Rata-rata 66%

Total skor = jumlah persentase

= 66.00% Keterangan:

Kriteria penilaian jumlah rata-rata: Baik = 70-100

Cukup = 40-69 Kurang = 10-39

Setelah diketahui hasil observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa rata-rata 66.00% dengan katagori cukup merupakan penilaian siswa terhadap guru.

Selain lembar observasi guru dan observasi siswa, peneliti juga menggunakan angket yang diberikan pada saat sebelum dan sesudah media. Data tersebut merupakan hasil analisa terhadap keinginan serta kesulitan yang sebelum proses penelitian bahwa dari 100% siswa, 90% menjawab seperti di atas. Siswa merasa penyampaian materi selama ini kurang menarik sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Sedangkan pada angket yang diberikan sesudah proses peneliti siswa merasa senang dan terbantu selama proses pembelajaran. Siswa merasa media gambar memudahkan mereka dalam berimajinasi, memilih dan menyusun kata, serta memudahkan mereka dalam mengeluarkan ide kreatif yang mereka miliki. Hal itu disebabkan oleh objek dan aspek yang terdapat pada media gambar tersebut.

[image:54.595.112.517.110.598.2]
(55)
[image:55.595.113.515.179.731.2]

sebagai berikut. Pada pertemuan ini, peneliti menggunakan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi.

Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Tes Awal Kemampuan Siswa Menulis Paragraf deskripsi

No. NAMA Nilai

1 Ajat Munajat 73

2 Alda Fiah 53

3 Alisa Salsabila 60

4 April Fauziah 66

5 Erik Maulana 40

6 Erna Sari 73

7 Ilham Saputra 53

8 Muhamad Nizar 66

9 Mira Farihah 53

10 Melia Ningsih 66

11 Nasarudin 60

12 Nugi Nugraha 66

13 Papad Fadlurahman 53

14 Rian Andrian 60

(56)

16 Siti Sufiah 60

17 Siti Maria 73

18 Siti Nurohmah 40

19 Tantri Nuraeni 66

20 Tedi Anzalna 53

21 Tia Oktavia 40

22 Wina Rahayu 53

23 Yayang Haetami 40

24 Zahra 66

Jumlah 1399

Rata – rata 58,29

Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa dari 24 siswa ada yang mendapat nilai terendah 40 sedangkan nilai tertinggi 73. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 58,29.

Siswa yang belum mencapai SKBM Sebanyak 14 orang dan siswa yang sudah mencapai SKBM Sebanyak 10 orang. Sedangkan SKBM Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu 65. Pada umumnya siswa sudah dapat menulis paragraf deskripsi tetapi dilihat dari hasil yang diperoleh setelah menggunakan criteria penilaian makadapat terlihat belum berkembangnya ide-ide, pemilihan kata, serta imajinasi siswa. Begitu juga kesesuaian judul dengan isi belum tampak kreatif.

(57)
[image:57.595.109.517.147.753.2]

siswa dalam mengembangkan ide atau daya cipta siswa menulis kreatif paragraf deskripsi.

Gambar 4.2 Media gambar untuk paragraf deskripsi

Pada penelitian ini peneliti menggunakan gambar puzzle. Tujuannya agar siswa lebih mudah dan senang dalam mengerjakan paragraf deskripsi. Selain itu, dengan diberikannya media gambar akan lebih mengembangkan kreatifitas siswa.

C. Deskripsi Data Siklus 1

Data siklus 1 ini mencakup data nilai kemampuan menulis paragraf deskripsi, catatan peneliti, catatan kolaborator, refleksi pembahasan data, pembahasan hasil siklus 1, dan pembahasan hasil siklus II.

Tabel 4.4 Deskripsi Data Siklus I

NO NAMA Nilai

1 Ajat Munajat 73

2 Alda Fiah 46

[image:57.595.114.515.153.418.2]
(58)

4 April Fauziah 86

5 Erik Maulana 53

6 Erna Sari 73

7 Ilham Saputra 66

8 Muhamad Nizar 67

9 Mira Farihah 46

10 Melia Ningsih 86

11 Nasarudin 53

12 Nugi Nugraha 86

13 Papad Fadlurahman 53

14 Rian Andrian 73

15 Sindi Fartianah 60

16 Siti Sufiah 67

17 Siti Maria 66

18 Siti Nurohmah 86

19 Tantri Nuraeni 53

20 Tedi Anzalna 67

21 Tia Oktavia 46

22 Wina Rahayu 60

(59)

24 Zahra 60

Jumlah 1539

Rata – rata 64.12

Pada tabel di atas diperoleh informasi bahwa dari 24 siswa nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 46 sedangkan nilai rata-rata 64.12. hasil siklus I belum mencapai SKBM.

1. Catatan penelitian

Pada siklus ini peneliti menggunakan rencana pembelajaran untuk pertemuan ke-1 dan ke-2 kegiatan pembelajan dimulai dengan penjelasan peneliti tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Penjelasan ini dikemukakan peneliti secara rinci. Hal ini dimaksudkan agar siswa tahu kompetensi yang harus dikuasainya. Peneliti juga menjelaskan cara menulis paragraf deskripsi dengan benar.

Selanjutnya kartu bergambar telah disusun peneliti dalam keadaan terbalik di atas meja guru. Kemudian peneliti meminta seluruh siswa untuk mengambil gambar tersebut. Peneliti melibatkan siswa dengan cara bertanya jawab tentang objek yang ada di dalam gambar. Kemudian siswa menganalisis gambar yang telah dipilihnya. Siswa diminta mendeskripsikan gambar dan menuliskannya pada kertas. Siswa menyusun kata-kata yang telah ditemukan menjadi paragraf deskripsi.

[image:59.595.116.513.113.222.2]
(60)

pada hasil penulisan paragragraf deskripsi siswa. Peneliti mencoba menjelaskan kembali hal-hal yang belum dimengerti, sehingga siswa lebih paham dan pembelajaran berjalan dengan baik. Sehinnga siswa lebih paham dan pembelajaran berjalan lebih baik.

Kemudian peneliti menukar kembali gambar untuk dijadikan objek dalam menulis paragraf deskripsi. Siswa secara individual menulis paragraf deskripsi sesuai gambar yang diterimanya. Siswa mengumpulkan hasil tulisannya untuk diberikan penilaian agar pembelajaran tuntas. Semua pelaksanaan kegiatan peneliti pada siklus I terulang dalam rencana pada pembelajaran siklus I ( pertemuan 1 dan 2) selama kegiatan pada siklus I berlangsung, peneliti memantau dan mencatan semua perkembangan yang terjadi di dalam kelas.

2. Catatan kolaborator

Catatan kolaborator mengenai kegiatan pada siklus I menyoroti peneliti dalam berbagai hal mengenai siswa. Kolaborator mengemukakan bahwa peneliti melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Peneliti menggunakan metode ceramah, demonstrasi, inquiri, dan penegasan dalam pembelajan menulis paragraf deskripsi. Media yang digunakan adalah media gambar ruangan pada siswa dan gambar benda dan tempat.

(61)

Selain itu mungkin baru pertama kali dilakukan sebagai model pembelajaran di kelas V.

[image:61.595.112.515.174.563.2]

Gambar 4.3 Foto kegiatan pembelajaran menulis paragraf deskripsi Dengan media gambar

Disamping itu kesulitan siswa tersebut dikarenakan pembendaharaan kata atau aspek kebahasaan yang masih rendah terutama menuangkan gagasan ke dalam tulisan. Hal ini menyebabkan siswa tampak mengalami kesulitan dalam menulis paragraf deskripsi.

3. Refleksi pembahasan data siklus I

Berdasarkan pembahasan-pembahasan di atas, kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi melalui media gambar pada siklus I dapat direflesikan sebagai berikut:

(62)

2. Siswa mempunyai kemampuan nilai rata-rata nilai ini masih belum terjadi perubahan yang signifikan karena nilai SKBM rata-rata 65 sehingga perlu perubahan dan perbaikan pada siklus berikutnya.

4. Pembahasan hasil siklus I

Berdasarkan data hasil penelitian dapat dijelaskan dengan pembahasan sebagai berikut:

Kemampuan 24 siswa kelas V dalam menulis paragraf deskripsi dengan media gambar pada siklus I dinilai berdasarkan unsur penilaian menulis paragraph deskripsi meliputi kesesuaian isi dengan judul, pilihan kata, ejaan dan tanda baca, dan imajinasi diperoleh data bahwa kemampuan siswa menulis paragraph deskripsi masih rendah.

Data penilaian menulis siklus I menunjukan bahwa belum semua siswa dapat menginformasikan tulisannya dengan baik. Hal ini terlihat dari masih adanya siswa yang mendapat nilai 46, yang berarti sangat kurang menurut criteria penilaian yang telah diterapkan. Belum tercapainya tinggkat kemampuan menulis puisi dari beberapa aspek menilai disebabkan siswa belum terlatih dan belum terbiasa menuangkan idenya secara rinci dan sistematis.

Demikian juga dalam aspek pilihan kata belum terlatih dengan baik, aspek kesesuaian paragraf deskripsi dengan imajinasinya masih rendah disebabkan sebaian siswa memiliki rasa malu, kurang berani, dan kurang percaya diri. Hal ini mempengaruhi kekayaan pembendaharaan kata atau kosa kata siswa yang bersangkutan.

D. Deskripsi data siklus II

Data silklus II ini mencakup data nilai kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi, catatan penulis, catatan kolaborator, refleksi, pembahasan data, temuan temuan, rekomendasi, dan keterbatasan penelitian.

(63)
[image:63.595.110.516.141.765.2]

Pada siklus ini kemampuan siswa tetap diperoleh dari hasil penilaian yang meliputi, aspek-aspek kesesuaian judul dengan isi ,pilihan kata, serta ejaan dan tanda baca. Dari hasil proses pembelajaran menulis paragraf deskripsi yang lebih diperhatikan terhadap aspek-aspek yang masih rendah perolehan nilai pada siswa yang kemampuan menulis paragraf deskripsi masih di bawah standar KKM. Data kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa pada gambar tabel 4.5 di bawah ini :

Tabel 4.5 Rekapitulasi nilai kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi siklus II

No Nama Nilai

1. Ajat Munajat 73

2. Alda fiah 67

3. Alisa Salsabila 67

4. April fauziah 80

5. Erik Maulana 67

6. Erna Sari 60

7. Ilham Saputra 73

8. Muhammad Nizar 73

9. Mira Farihah 60

10. Melia Ningsih 80

11. Nasarudin 67

12. Nugi Nugraha 80

13. Papad Fadlurahman 60

14. Rian Andrian 73

(64)

16 Siti Sufiah 93

17. Siti Maria 67

18. Siti Nurohmah 73

19. Tantri Nuraini 67

20. Tedi Anzalna 73

21. Tia Oktavia 80

22. Wina rahayu 73

23. Yayang Haetami 73

24. Zahra 67

Jumlah 1713

Rata-rata 71.37

Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa dari dari 24 siswa yang diperoleh nilai tertinggi 93 dan nilai terendah yaitu 60, sedangkan nilai rata-rata kelas 71.37. kemudian siswa yang belum menc

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penilaian Kemampuan Menulis
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .....................................................
gambar pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah AL-khoeriyah
gambar akan lebih mudah dalam membimbing siswa dalam menulis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Daya Asri

Pedoman Observasi Siswa dan Guru pada Proses Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Dengan Media Film Siswa Kelas III SD N Pencar 2, Sleman .... Pedoman Penilaian Tes Menulis

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dapat disimpulkan (1) pembelajaran dengan media gambar ilustrasi mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan media visual untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Seorang guru harus mengerti taksonomi media

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemanfaatan media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas II SDN

Hasil penelitian yang diperoleh pada proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri, baik dari hasil observasi aktivitas guru maupun aktivitas belajar siswa serta hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar sketsa memberikan pengaruh terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa

(2) Terjadi perubahan perilaku menuju lebih baik dalam proses pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media gambar pada