Diajukkan Kepada Fakultas Ilmmu Tarbiyaah dan Keguuruan Sebaggai Salah Saatu
Syarat Unttuk Memperoleh Gelarr Sarjana Peendidikan (SS. Pd.)
Oleh
h:
Desy Nur
rbaity
10501820
00713
JUR
RUSAN K
KEPEND
DIDIKAN
N ISLAM
P
F
PROGRA
FAKULTA
U
AM STUD
AS ILMU
UIN SYA
DI MANA
AJEMEN PENDIDIKAN
U TARBIY
YAH DAN
N KEGUR
RUAN
RIF HIDAYATUL
LLAH
JAKAR
RTA
Nama : Desy Nurbaity
NIM : 105018200713
Jurusan/ prodi : KI-Manajemen Pendidikan
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pembimbing I : Ade Abdul Hak M.Hum
Pembimbing II : Drs. H. Muarif SAM, M.Pd
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Jurusan KI-Manajemen Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan karya saya atau merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Jurusan KI-Manajemen Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Juni 2010
Penulis,
Desy Nurbaity
Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullahh Jakarta.
Salah satu pusat ilmu pengetahuan yang sering dikunjungi masyarakat adalah perpustakaan. Perpustakaan memegang peranan yang sangat penting dalam mengelola sumber daya informasi sehingga dapat diakses dengan mudah, cepat dan akurat. Karena itu, perpustakaan harus tanggap terhadap perubahan dan perkembangan keinginan masyarakatnya dan harus dapat menemukan solusi yang tepat terhadap setiap permasalahan yang dihadapi.
Perpustakaan Iman Jama sebagai salah satu jenis perpustakaan umum yang memberikan pelayanan perlu mengetahui apakah pengunjung yang dilayaninya merasa puas atau tidak puas karena yang dapat merasakan kepuasan dari suatu layanan adalah pengunjung yang bersangkutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu layanan yang diberikan Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus kepada pengunjung dan untuk mengetahui kepuasan pengunjung perpustakaan terhadap layanan referensi dan layanan sirkulasi di perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pengukuran skala likert. Data diperoleh dengan wawancara kepada pihak perpustakaan dan penyebaran angket kepada responden yang berjumlah 100 orang.
Hasil penelitian tentang kepuasan pengunjung terhadap mutu layanan perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus, menunjukan bahwa kepuasan pengunjung perpustakaan berada pada tingkat puas. Hal ini dapat dilihat dari mutu layanan baik pada layanan referensi dan layanan sirkulasi, dengan nilai skor masing-masing 72.74% untuk layanan referensi dan 71.35 % untuk layanan sirkulasi.
Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus kiranya dapat selalu meningkatkan kelengkapan bahan pustaka dan kemutakhiran bahan pustaka sehingga fungsi dan peran perpustakaan dapat lebih dirasakan oleh pengunjung dan menjadi perpustakaan umum Islam yang memiliki koleksi terlengkap pada kajian Al-Qur’an dan Hadist.
Kata kunci: Kepuasan, Layanan, Perpustakaan.
ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhamad SAW yang telah
membimbing umatnya menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Dalam
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan motivasi maupun dorongan materil. Ucapan penulis khususnya penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosada, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
beserta staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh
pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed., M.Phil., dan Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd., Selaku Ketua
Jurusan dan Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ade Abdul Hak, M. Hum., dan Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd., Selaku Dosen
Pembimbing atas segenap waktu, arahan dan kesabarannya dalam membimbing
penulisan skripsi ini.
4. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta atas Ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu ini
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
5. Untuk keluarga besar Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus, khususnya kepala bagian
oprasional perpustakaan beserta jajarannya.
6. Ayahanda tercinta Syamsurizal Amri dan Ibu tercinta Siti Daolah atas do’a dan
kesabaran, kasih sayang serta pengorbanan yang selalu diberikan kepada penulis,
sehingga penulis dapat mempersembahkan sesuatu yang mudah-mudahan dapat
dijadikan kebanggaan.
7. Untuk kakak-kakak dan adik-adikku tersayang (Ka Deby, Ka Dety, Abang Buana,
Dara dan Diaz) terimakasih atas doa dan dukungannya yang selalu diberikan untuk
kepada penulis.
9. Maulana syarif, yang senantiasa memberikan cinta kasihnya kepada penulis serta
sangat baik dan sabar membantu dan menemani penulis dalam segala hal, thanx so
much.
10.Kepada semua sahabatku angkatan 2005 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
khususnya kelas B Jurusan Kependidikan Islam-Manajemen Pendidikan (Icha,
Dadang, Ado, Eva, Rizky, Vau, Nasir, Ummi, kamal dll), terima kasih atas segala
masukan, motivasi dan dukungan kalian semua.
11.Kepada semua teman-teman seperjuangan, angkatan 2005 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Khususnya kelas B Jurusan Kependidikan Islam-Manajemen Pendidikan.
12.Big family of SDN Cipayung IV Ciputat yang telah memberikan kesempatan bagi
penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang telah penulis dapat dalam masa studi, thank
you so much.
Semoga Allah SWT., yang Maha Pengasih dan Penyayang, berkenan membalas
semua amal kebaikan mereka, amin.
Jakarta, 24 Juni 2010
Penulis
melimpahkan Rahmat, Taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang sederhana ini. Shalawat dan salam senantiasa
diberikan kepada Rasulullah Muhammad SAW., yang telah merubah peradaban
dari peradaban yang penuh kesesatan menuju masyarakat yang berperadaban,
yang penuh keimanan dan ketakwaan. Doa dan salam juga semoga terlimpahkan
kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,
penulis telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang sederhana ini berkat
bantuan dari berbagai pihak, baik materil maupun moril, terutama adalah atas
berkat Taufiq dan Inayah Allah SWT. karena itu, penulis merasa bersyukur
kepada Allah SWT., dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan serta kemudahan kepada penulis baik pada saat penulis
menyelesaikan studi maupun saat penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr, Dede Rosyada, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed., M.Phil., dan Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd.,
selaku Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi Kependidikan
3. Ade Abdul Hak, M.Hum, dan Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd., selaku dosen
pembimbing atas segenap waktu, arahan dan kesabarannya dalam
membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Pimpinan dan Staf perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan serta perpustakaan lainnya di Jakarta, yang telah
membantu penulis dalam menyediakan buku-buku yang penulis butuhkan.
5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu yang diberikan kepada
penulis, semoga ilmu ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
6. Untuk keluarga besar Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus, khususnya
kepala bagian operasional perpustakaan beserta jajarannya.
7. Ayahanda terkasih Syamsurizal Amri dan Ibunda tercinta Siti Daolah, atas
segala doa, nasehat, kesabaran, kasih sayang serta pengorbanan yang
selalu diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat
mempersembahkan sesuatu yang mudah – mudahan dapat dijadikan
kebanggaan.
8. Untuk kakak – kakak dan adik – adiku tersayang (Ka Deby, Ka Dety,
Abang Buana, Darah, Diaz) terimakasih atas doa dan dukungannya yang
iv
9. Maulana Syarif yang sangat baik dan sabar membantu dan menemani
penulis dalam segala hal, thanx so much.
10.Kepada kakek dan nenekku, serta tante-tanteku yang selalu memberi
semangat kepada penulis.
11.Kepada semua sahabatku angkatan 2005 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan khususnya kelas B Jurusan Kependidikan Islam-Manajemen
Pendidikan ( Ica, Dadang, Eva, Fauzi, Kamal, Umi, Ado, Nasir, dll), terma
kasih atas segala masukan, motivasi dan dukungan kalian semua.
12.Kepada semua teman-teman seperjuangan, angkatan 2005 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan khususnya kelas B Jurusan Kependidikan
Islam-Manajemen Pendidikan.
13.Big Family of SDN Cipayung IV Ciputat yang sudah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang telah penulis
dapat dalam masa study, terimakasih
Semoga Allah SWT., yang Maha. Pengasih dan Penyayang, berkenan
membalas semua amal kebaikan mereka, amin.
Jakarta, 31 Mei 2010
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 4
1. Pembatasan Masalah ... 5
2. Perumusan Masalah... 6
C. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI... 7
A. Layanan Perpustakaan Umum ... 7
1. Pengertian Perpustakaan Umum ... 7
2. Fungsi Perpustakaan Umum ... 8
3. Sistem Layanan Perpuustakaan ... 10
4. Jenis layanan Perpustakaan Umum ... 11
a. Layanan Teknis ... 11
b. Layanan Pemakai ... 18
B. Standar Mutu Layanan Perpustakaan ... 27
1. Pengertian Mutu dan Layanan ... 27
2. Standar Mutu Layanan Perpustakaan ... 29
3. Kepuasan Pengunjunng Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36
A. Tujuan Penelitian ... 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36
vi
F. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data ... 40
G. Interpretasi Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 42
A. Gambaran Umum Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus Jakarta Selatan ... 42
1. Sejarah Singkat perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus .. 42
2. Koleksi dan Fasilitas Perpustakaan ... 45
3. Sistem dan Layanan Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus ... 46
B. Hasil Analisis Data ... 47
C. Analisis Hasil Penelitian... 47
1. Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus (Layanan referensi) ... 47
2. Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus (Layanan Sirkulasi) ... 62
BAB V PENUTUP ... 81
A. Kesimpulan ... 81
B. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
Kegiatan penelitian ... 37
Kisi‐kisi instrumen mutu layanan perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus ... 39
System layanan refensi ... 47
Bahan Pustaka Koleksi Referensi ... 49
System layanan referensi ... 52
Pilihan pengunjung mengenai sikap petugas layanan refernsi ... 54
Respon petugas laynan refensi dalam menanggapi tertanyaan tentang informasi ... 54
Layanan petugas dalam membantu menemukan koleksi ... 55
Sikap petugas layanan referensi dalam memberikan layanan untuk penelusuran bahan pustaka koleksi referensi yang menggunakan katalog ... 56
Keterampilan dan kecepatan petugas layanan referensi dalam memberikan informasi tentang cara pengguna ensiklopedi ... 56
Wawasan pengetahuan petugas layanan referensi dalam membantu pencarian informasi tentanng biografi yang dibtuhkan ... 57
Ketepatan waktu petugas dalam menemukan istilah asing yang pengunjung butuhkan ... 58
Petugas layanan referensi terhadap pertanyaan yang pengunjung ajukan ... 42
Pemberian pengarahan dalam kelas ... 59
viii
Peraturan dan tata tertib ... 60
Bahan pustaka ... 62
System layanan sirkulasi ... 64
Petugas layanan sirkulasi dan peraturan tata tertib pengguna perpustakaan
Pelayanan rujukan/alih tangan siswa ke pihak lain di luar sekolah ... 68
Deskripsi Data Kepuasan Pengunjung Terhadap mutu Layanan Perpustakaan . 77
Analisis deskriptif ... 79
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan masyarakat terhadap informasi semakin beragam seiring
dengan kemajuan zaman dan kompleksitas peran dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu ciri masyarakat modern yang berbudaya, terlihat dari
upayanya yang sungguh-sungguh dalam membangun dan memajukan sumber
daya informasi, yang biasanya tercermin dalam performa layanan
perpustakaan. Masyarakat yang berbudaya berusaha menciptakan pusat ilmu
pengetahuan yang komprehensif yang dapat dipergunakan oleh setiap generasi
yang membutuhkannya. Salah satu pusat ilmu pengetahuan yang sering
dikunjungi masyarakat adalah perpustakaan. Perpustakaan memegang
peranan yang sangat penting dalam mengelola sumber daya informasi
sehingga dapat diakses dengan mudah, cepat dan akurat. Karena itu,
perpustakaan harus tanggap terhadap perubahan dan perkembangan keinginan
masyarakatnya dan harus dapat menemukan solusi yang tepat terhadap setiap
permasalahan yang dihadapi.
Diantara beberapa jenis perpustakaan yang ada, salah satunya adalah
perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan salah satu unit kerja
layanan masyarakat yang penyelenggarannya menggunakan dana umum yang
berasal dari masyarakat. Keberadaan perpustakaan umum dalam memberikan
layanan kepada masyarakat pemakainya tidak memandang tingkat usia, status
sosial, latar belakang pendidikan dan perbedaan lainnya. Artinya perpustakaan
umum tidak hanya dimanfaatkan oleh golongan tertentu saja tetapi dari
berbagai golongan baik pelajar, mahasiswa, guru pegawai, ibu rumah tangga
dan sebagainya.
Perpustakaan umum memiliki koleksi yang beragam. Tidak salah bila
perpustakaan umum dikenal sebagai institusi yang bebas dan terbuka.1Artinya
sebagai sumber infromasi perpustakaan umum memiliki beragam informasi
yang tidak terbatas pada salah satu disiplin ilmu saja tetapi mencakup semua
disiplin ilmu. Ini disebabkan pengunjung yang datang berasal dari latar
belakang yang berbeda sehingga kebutuhan informasinya pun yang berbeda.
Pengunjung yang datang untuk memanfaatkan perpustakaan tidak
terbatas pada satu golongan saja. Selain disebut sebagai institusi yang bebas
dan terbuka perpustakaan umum juga disebut ”Universitas masyarakat” atau ”
sekolah tanpa kelas”. Artinya layanan yang diberikan oleh perpustakaan
1
umum kepada masyarakat, terbuka sebagai sarana pembelajaran formal dan
nonformal. Tidak hanya itu, perpustakaan umum juga berfungsi sebagai
tempat penelitian,sarana rekreasi dan kultural.
Bagi pengunjung keberadaan perpustakaan umum sangat penting
dalam rangka mendukung kegiatan pendidikan formal dan non formal.
Dengan tersedianya koleksi yang lengkap, tempat yang menarik dan petugas
layanan yang ramah diharapkan membuat masyarakat pengunjung merasa
puas dan nyaman untuk tinggal diperpustakaan dan bersedia datang kembali.
Sehingga ketika seseorang berbicara mengenai perpustakaan, umumnya
mereka yang mendengar akan membayangkan sebuah gedung yang penuh
dengan buku, ruang baca yang lapang dan nyaman, para pengunjung dapat
dengan tenang membaca ataupun belajar serta tersedia berbagai fasilitas yang
dibutuhkannya. Dalam hal ini perpustakaan umum benar-benar dituntut untuk
memenuhi harapan pemakainya.
Perpustakaan Iman Jama merupakan salah satu perpustakaan umum
Islam yang memiliki koleksi lengkap di bidang kajian Al-Qur’an dan Hadist.
Perpustakaan Iman Jama ini berlokasi di jln. Raya Pasar Jum’at no.46E Lebak
Bulus Jakarta Selatan. Pendirian perpustakaan Iman Jama dimaksudkan untuk
membantu menyediakan sarana dan sumber belajar bagi masyarakat umum,
terutama dalam bidang pengetahuan agama Islam khususnya Al- Qur’an dan
Hadits, sehingga masyarakat memahami ajaran-ajaran Islam dengan benar dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun letaknya yang
Perpustakaan Iman Jama sebagai salah satu jenis perpustakaan umum
yang memberikan pelayanan perlu mengetahui apakah pengunjung yang
dilayaninya merasa puas atau tidak puas karena yang dapat merasakan
kepuasan dari suatu layanan adalah pengunjung yang bersangkutan. Dalam hal
ini tentu saja pernyataan pengunjung beragam, tergantung citra rasa yang
bersangkutan. Pengunjung yang satu dengan yang lainnya akan berbeda
persepsi terhadap layanan yang mereka terima, ada yang merasa puas, kurang
puas, atau bahkan sangat puas. Karena pada hakikatnya pengertian kepuasan
atau ketidak puasan pemakai merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja
yang dirasakan.2 Menurut hasil wawancara yang penulis lakukan dengan
beberapa pengunjung perpustakaan Iman Jama yang menjadi indikasi
ketidakpuasan pengunjung, seperti ketika mereka menanyakan buku yang
dibutuhkan, namun petugas menyuruh mencari tanpa petunjuk yang jelas.
Sedangkan petugas layanan merupakan penggerak dan penyelenggara
kegiatan layanan. Mereka harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik
pada pengunjung. Dalam melaksanakan tugasnya, petugas harus selalu
bersikap ramah dan selalu memberikan informasi yang jelas kepada
pengunjung. Maksudnya jika petugas tidak dapat membantu pengunjung
dengan sebaik-baiknya, maka akan mengakibatkan kekecewaan pengunjung
yang pada akhirnya pengunjung enggan untuk datang lagi ke perpustakaan.
Dalam hal ini perpustakaan Iman Jama harus mampu menjawab
tantangan tersebut diatas, khususnya dalam memberikan pelayanan yang
2
berkualitas dan memuaskan bagi setiap pengunjung. Karena harapan
pengunjung merupakan penentu kepuasannya terhadap mutu layanan
perpustakaan. Selain itu, kinerja pustakawanpun ikut menentukan kepuasan
pengunjung perpustakaan terhadap kualitas layanan yang diberikan.
perpustakaannya telah memberikan layanan yang diharapkan pemakai dan
apakah pemakai telah merasakan adanya manfaat dan nilai tambah yang
diberikan oleh perpustakaan, karena harapan pemakai merupakan penentu
kepuasannya terhadap layanan perpustakaan. Serta mengetahui apakah
perpustakaan tersebut sudah benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya
sebagai sarana penyebaran infromasi kepada masyarakat yang membutuhkan
informasi, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang ”KEPUASAN
PENGUNJUNG TERHADAP MUTU LAYANAN PERPUSTAKAAN
IMAN JAMA LEBAK BULUS JAKARTA SELATAN”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan masalah ini terarah maka dalam penelitian ini yang
dimaksudkan dengan mutu layanan yaitu layanan menurut persepsi konsumen
terhadap perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus, yang penulis batasi hanya
pada layanan referensi dan layanan sirkulasi dari segi kemudahan
mendapatkan bahan pustaka, kualitas koleksi bahan pustaka, sumber daya
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
a. Seberapa besar tingkat kepuasan pengunjung terhadap kualitas layanan
perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus, khususnya pada layanan
referensi dan layanan sirkulasi, ditinjau dari kesenjangan antara
layanan yang sudah dirasakan dengan layanan yang diharapkan
pengunjung.
b. Bagaimana upaya perpustakaan Iman Jama dalam mempromosikan
perpustakaannya agar dapat dimanfaatkan oleh pengunjung sesuai
dengan fungsinya.
C. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Penulis diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
manajemen perpustakaan.
b. Perpustakaan Iman Jama diharapkan akan menjadi bahan masukan dalam
rangka meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen.
c. Para pembaca untuk dapat mengetahui bagaimana kualitas layanan
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Layanan Perpustakaan Umum
1. Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum ialah ”perpustakaan yang seluruh atau sebagian
dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunaannya tidak terbatas pada
kelompok tertentu”.1 Perpustakaan umum merupakan ”perpustakaan yang
dibiayai dari dana umum, baik sebagian maupun seluruhnya, terbuka untuk
masyarakat umum tanpa membeda-bedakan usia, jenis kelamin, kepercayaan,
agama, ras, pekerjaan, keturunan serta memberikan layanan cuma-cuma untuk
umum”.2
1
Taslimah Yusuf. Manajemen Perpustakaan Umum, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 17
2
Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h. 35
Menurut Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1989) yang dikutip oleh Dra. Taslimah Yusuf, perpustakaan
umum adalah ”perpustakaan yang mengutamakan pelayan kepada masyarakat
umum tanpa membedakan usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin dan
sebagainya”.3
Dari pengertian tersebut sudah jelas bahwa perpustakaan umum
merupakan perpustakaan yang seluruh atau sebagian dananya disediakan
masyarakat dan pengunanya tidak terbatas pada kelompok tertentu saja. Jadi,
semua fasilitas dan layanan yang tersedia di perpustakaan umum dari
anak-anak sampai orang dewasa. Oleh karena itu, ”semua sumber informasi yang
tersedia di perpustakaan umum mengacu kepada hal-hal yang bersifat positif,
mendidik masyarakat, meskipun secara tidak langsung”.4 Karena perpustakaan
umum selain sebagai sumber informasi juga sebagai sarana pembelajaran
formal
2. Fungsi Perpustakaan Umum
Fungsi perpustakaan Umum adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Edukatif
b. Fungsi Informatif
c. Fungsi Kultural
d. Fungsi Rekreasi.5
3
Taslimah Yusuf. Manajemen Perpustakaan Umum. . ., h. 2
4
Pawit M. Yusup. Pedoman Mencari Sumber Informasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), h.17
5
Sesuai dengan fungsi edukatif perpustakaan umum merupakan sarana
pendidikan nonformal dan informal, artinya perpustakaan merupakan tempat
belajar di luar sekolah maupun juga tempat belajar di lingkungan pendidikan
sekolah. Dalam hal ini, yang berkaitan dengan pendidikan non formal adalah
perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi, bagi mereka yang sudah
meninggalkan bangku sekolah maupun putus sekolah maka perpustakaan
umum merupakan tempat belajar yang praktis dan berkesinambungan serta
murah.
Berdasarkan fungsi informatif masyarakat dapat memanfaatkan
perpustakaan umum sebagai fungsi informasi, karena koleksi yang dimiliki
perpustakaan umum bersifat umum. Umum di sini berarti merata, baik dari
segi sebaran maupun cakupan bidang ilmunya serta penggunaanya. Sebaran
koleksinya umum, artinya hampir seluruh bidang ilmu atau bidang studi
tersedia.
Pada fungsi kultural perpustakaan umum berfungsi menyimpan
khazanah budaya bangsa. Perpustakaan umum berperan meningkatkan
apresiasi budaya dari masyarakat sekitar perpustakaan melalui penyedian
bahan bacaan. Fungsi kultural dilakukan dengan cara menyediakan buku-buku
yang bernuansa kultur seperti buku cerita anak-anak (bawang merah dan
bawang putih), novel (salah asuhan), mengadakan pameran, ceramah,
pertunjukan kesenian, dan penyediaan bahan bacaan yang dapat menghibur
bagi pemakai, tetapi sekaligus mempunyai nilai yang lain, seperti pendidikan,
Dalam rangka menjalankan fungsi rekreasi, biasanya perpustakaan
umum menjalin kerjasama dengan komponen seperti pengarang-pengarang
populer, penerbit yang menerbitkan buku-buku best seller, produsen kertas,
toko-toko buku, unsur pembaca dari berbagai pihak. Untuk lebih
mengefektifkan fungsi rekreasi, perpustakaan umum mengadakan pemutaran
film-film bermutu yang pernah memenangkan festifal-festifal yang di tindak
lanjuti dengan pembahasan-pembahasan dari segi tema, latar atau setting,
penokohan dan sebagainya.
Berdasarkan fungsi-fungsi di atas, perpustakaan seharusnya dapat
membantu masyarakat dalam rangka pengembangan diri mereka baik dalam
hal kemampuan, sikap maupun keterampilan. Perpustakaan umum mempunyai
peranan yang strategis sebagai lembaga pengembang sumber daya manusia
dan sebagai lembaga ilmu pengetahuan dan kebudayaan, Dengan kata lain,
perpustakaan umum berperan dalam meningkatkan intelektual dan
keterampilan masyarakat.
3. Sistem Layanan Perpustakaan
Dalam memberikan layanan kepada masyarakat pengunjungnya
perpustakaan menganut sistem layanan tertentu, yaitu:
a. Open Access yaitu sistem terbuka sistem ini memberikan kebebasan
kepada pengunjung untuk memasuki ruang koleksi dan memilih
bahan pustaka, memilih dan mengambil sendiri dari rak buku. Petugas
hanya mengawasi dari jauh dan mencatat peminjamanya.
b. Closed Access yaitu sistem tertutup. Pada sistem ini pelayanan tertutup
merupakan kebalikan dari sistem terbuka. Pengunjung tidak boleh
memasuki ruang koleksi, tetapi memesan koleksi yang dibutuhkan
lewat petugas perpustakaan di bagian meja peminjam. Pengunjung
harus menggunakan laci katalog atau komputer dan mencatat nomer
panggil bahan pustaka yang dibutuhkan pada lembaran/bon peminjam,
kemudian diserahkan kepada petugas untuk mencarikannya pada ruang
koleksi/rak buku. Ruang koleksi terpisah dengan ruang baca sehingga
semua buku tidak terpakai harus dikembalikan kepada petugas. Jika
bukunya sesuai dengan kebutuhan akan dicatat pada kartu peminjam.6
Menurut penulis dari kedua sistem diatas yang baik penggunaanya
adalah sistem terbuka karena pengunjung lebih bebas untuk memilih
bahan pustaka yang dibutuhkan bisa memilih sesuai dengan subyek
yang di butuhkan.
4. Jenis Layanan Perpustakaan Umum
a. Layanan Teknis
1. Pengadaan Bahan Pustaka
Pengadaan atau akuisi koleksi bahan pustaka merupakan proses
awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi, Bagi
6
perpustakaan yang baru dibentuk atau didirikan, kegiatan pengadaan ini
meliputi pekerjaan penentuan kriteria koleksi perpustakaan dan
pembentukan koleksi awal. Untuk perpustakaan yang sudah berjalan,
kegiatan pengadaan untuk menambah dan melengkapi koleksi yang sudah
ada.Yang menjadi titik tolak kegiatan pembinaan dan pengembangan
koleksi selanjutnya.
Tujuan dan misi perpustakaan umum, yaitu melayani segala
lapisan masyarakat yang beraneka ragam. Oleh karena itu, Pengadaan
bahan pustaka harus memperhatikan keaneka ragam tersebut. Dalam garis
besarnya pengadaan dilakukan melalui lima cara yaitu :
a) Membeli
b) Membuat sendiri / kliping
c) Menerima titipan
d) Tukar menukar
e) Hadiah.7
Perlu diperhatikan bahwa pengadaan bahan pustaka tidak hanya
terdiri dari buku tetapi juga non buku, audio visual dan elektronik yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu bahan pustaka dapat
mendorong masyarakat untuk selalu belajar sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Setelah bahan pustaka yang akan dipilih ditentukan berdasarkan
prinsip seleksi buku, kemudian menentukan jenis bahan pustaka yang
7
harus disediakan oleh perpustakaan umum. Masalah ini menjadi tugas
bagian pengadaan perpustakaan yang sering disebut Akuisisi. Bagian ini
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengadaan buku yang telah
selesai diseleksi. Bagian akuisisi merencanakan pemilihan itu secara
kontinu, memeriksa dan mengikuti perkembangan penerbit buku, dan
berusaha memperolehnya. Petugas akuisisi harus berpengetahuan luas
tentang bahan pustaka, terampil dalam urusan administrasi, serta
mengetahui fungsi dan tujuan perpustakaan umum.
Pengadaan buku dapat berasal dari berbagai sumber melalui:
1) Pembelian
Pengadaan buku yang paling mudah dapat dilakukan dengan cara pembelian, dan ini harus sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan. Pembelian buku dapat dilaksanakan dengan cara:
1. Membeli dari toko buku
2. Memesan melalui toko buku dalam negeri atau luar negeri
3. Memesan langsung dari penerbit
4. Memesan lewat grosir
2) Hadiah
Perpustakaan sering mendapatkan hadiah bahan pustaka dari donatur atau dari berbagai instansi. Hadiah / sumbangan buku biasanya diminta oleh perpustakaan yang bersangkutan pada kantor-kantor pemerintah atau swasta dengan tujuan memperkaya koleksi.
3) Tukar menukar
Penambahan koleksi dengan cara tukar-menukar antar perpustakaan dapat dilakukan jika terjadi koleksi bahan pustaka yang berlebihan. Buku yang hendak ditawarkan dibuatkan daftar. Kemudian dikirim kepada perpustakaan lain yang bekerja sama dengan perpustakaan umum.
4) Buku titipan.
Penambahan koleksi dapat diperoleh melalui bahan pustaka titipan pinjaman sementara dari perorangan, lembaga, atau perpustakaan lain. Cara ini memerluakan waktu cukup lama, misalnya 5 tahun atau lebih. Maksudnya agar biaya proses seimbang dengan waktu penggunaanya. 8
8
2. Pengolahan Bahan Pustaka
Pengolahan adalah pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima
di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau di tempat tertentu
yang telah disediakan. Untuk kemudian siap dipakai oleh pemakai.
Pekerjaan pengelolahan koleksi yang berbentuk tercetak dan yang terekam
dibedakan dan dipisahkan, meskipun ada pekerjaan yang memiliki
kesamaan. Untuk berbentuk tercetak yakni buku dan sejenisnya, maka
pekerjaan pengolahan itu meliputi :
1. Menyusun rencana oprasional pengolahan bahan pustaka
2. Registasi bahan pustaka
3. Pengecapan atau stempel perpustakaan pada halaman tertentu,
biasanya dibubuhkan di bagian depan, di bagian tengah dan di bagian belakang buku
4. Klasifikasi 5. Katologisasi
6. Pembuatan kelengkapan pustaka
7. Penjajaran kartu (file)
8. Penyusunan koleksi (buku) di rak
9. Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka.9
Sedangkan menurut Taslimah yusuf pekerjaan mengorganisasi
pengelolahan bahan pustaka adalah kegiatan klasifikasi dan katalogisasi.
Klasifikasi ialah menggolongkan bahan pustaka dengan sistem baku,
sedangkan kalogisasi berperan sebagai kunci untuk menelusuri bahan
pustaka yang diperlukan. Dengan demikian penempatan bahan pustaka
selalu ditempatkan secara tertentu / semula.
Manfaat Klasifikasi antara lain sebagai berikut:
9
a. Pustakawan dan pembaca dapat meneliti koleksi yang telah ada diperpustakaan.
b. Pustakawan dapat mengadakan keseimbangan koleksi agar koleksi
semakin lengkap.
c. Mudah membuat bibliografi dari suatu subjek tetentu.
d. Mudah menemukan subjek yang dibutuhkan.
e. Mudah mengembalikan pada tempat yang sama / semula.10
Pengelolahan bahan pustaka merupakan kegiatan rutin dalam
perpustakaan. Pengelolahan bahan pustaka meliputi pencatatan pada buku
induk, pengelompokan buku menurut subjek, pembuatan kartu katalog,
klasifikasi, pengadaan kartu katalog dan penempelan label, dan kantong
buku.
3. Pemeliharaan Bahan Pustaka
Pemeliharaan buku bukanlah hal baru bagi pustakawan. Hal
tersebut telah menjadi tugas pustakawan sejak ribuan tahun yang lalu.
Berdirinya perpustakaan berarti adanya koleksi buku. Koleksi ini perlu
dipelihara dan dilestrikan demi generasi mendatang. Namun tugas
pelestarian tersebut bukanlah tugas mudah.
Sedangkan menurut Sulistyo Basuki, Pustakawan purba hingga
sekarang masih tetap menemui musuh lama berupa cacing buku, dan
kecoak ditambah berbagai jenis kutu lainnya. Kutu buku, rayap dan
kecoak merusak adibuku.11 Bahan pustaka adalah unsur penting dalam
sistem perpustakaan, dimana bahan pustaka harus dilestarikan karena
memiliki nilai informasi yang mahal. Bahan pustaka berupa terbitan buku,
10
Taslimah Yusuf,Manajemen Perpustakaan Umum . . . h. 95
11
berkala (surat kabar dan majalah), dan bahan audio visual seperti audio
kaset, video, slide, CD-Rom dan sebagainya.
Pemeliharaan bahan pustaka tidak hanya secara fisik saja, namun
juga meliputi isinya yang berbentuk informasi yang terkandung di
dalamnya. Pemeliharaan merupakan kegiatan mengusahakan agar bahan
pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan, awet, dan
bisa dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih banyak pembaca
perpustakaan.
Pemeliharaan Bahan Pustaka pada dasarnya ada 2 (dua) cara yaitu : 1) Pemeliharaan kondisi lingkungan bahan pustaka, yang meliputi :
a. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh cahaya.
b. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh suhu udara dan kelembaban udara
c. Mencegah kerusakan dari faktor kimia, partikel debu, dan logam dari udara
d. Mencegah kerusakan dari faktor biota dan jamur f. Mencegah kerusakan dari faktor air
g. Mencegah kerusakan dari faktor kebakaran
2) Pemeliharan kondisi fisik bahan pustaka meliputi :
a. Menambal dan menyambung
1) menambal dengan bubur kertas
2) menambal dengan potongan kertas
3) menambal dengan kertas tisu
4) menyambung dengan kertas tisu
b. Laminasi
1) laminasi dengan tangan
2) laminasi dengan mesin pres panas 3) laminasi dengan filmoplast
c. Enkapsulasi (memberikan bahan pelindung dengan film plastik
polyester )
d. Penjilidan dan perbaikan12
a. Tujuan Pemeliharaan Bahan Pustaka
Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai terkait dengan kegiatan pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan :
12
1) Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan pustaka atau dokumen
2) Menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen
3) Mengatasi kendala kekurangan ruang (space)
4) Mempercepat proses temu balik atau penelusuran dan perolehan
informasi
5) Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka13
b. Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka
Kegiatan Pemeliharaan bahan pustaka memiliki beberapa
fungsi antara lain :
1) Fungsi perlindungan : Upaya melindungi bahan pustaka dari
beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan
2) Fungsi pengawetan : Upaya pengawetan terhadap bahan pustaka
agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama lagi.
3) Fungsi kesehatan : Upaya menjaga bahan pustaka tetap dalam
kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan tidak mengganggu kesehatan pembaca maupun pustakawan.
4) Fungsi pendidikan : Upaya memberikan pendidikan kepada
pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar
5) Fungsi kesabaran : Upaya pemeliharaan bahan pustaka
membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
6) Fungsi sosial : Pemeliharaan bahan pustaka sangat
membutuhkan keterlibatan dari orang lain
7) Fungsi ekonomi : Pemeliharaan yang baik akan berdampak
pada keawetan bahan pustaka, yang akhirnya dapat meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka
8) Fungsi keindahan : Dengan pemeliharaan yang baik, bahan
pustaka di perpustakaan akan tersusun rapi, indah dan tidak berserakan, sehingga perpustakaan kelihatan indah dan nyaman.14
13
Karmidi martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka . . . h.5-7
14
b. Layanan Pemakai
1) Layanan Sirkulasi
a. Pengertian Layanan Sirkulasi
Menurut Lasa HS, “Sirkulasi sering dikenal dengan
peminjaman dan pengembalian. Namun demikian pengertian
pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk
kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan,
penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat
waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan.15
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sirkulasi
merupakan suatu kegiatan kerja di perpustakaan yang
memperbolehkan pemakai meminjam bahan pustaka tertentu dan
kemudian mengembalikan bahan pustaka tersebut kepada petugas.
Mereka terlebih dahulu menjadi anggota dan mematuhi peraturan
peminjam.
b. Tujuan Layanan Sirkulasi
Jenis pelayanan yang dekat dengan pengunjung ini
merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan dengan
tujuan:
1) Supaya mereka mampu memanfatkan koleksi tersebut
semaksimal mungkin.
2) Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, di
mana alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila koleksi itu diperlukan peminat lain, akan
15
segera dapat diketahui alamat peminjam atau dinantikan waktu pengembalian.
3) Terjaminnya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas.
Dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga. 4) Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan
dengan pemanfaatan koleksi.
5) Apabila terjadi pelanggaran dapat diketahui.16 c. Jenis dan Tugas Layanan Sirkulasi
Dalam layanan sirkulasi terdapat sejumlah tugas yang
saling terkait antara satu dengan yang lain. Tugas-tugas itu antara
lain:
1) Peminjaman
Peminjaman koleksi ada yang boleh dibawa pulang dan ada sejumlah
koleksi yang hanya boleh baca ditempat. Sedangkan jangka waktu
pinjam juga sangat bervariasi misalnya jangka lama setahun, sebulan.
Jangka menengah setengah bulan, sepuluh hari, dan seminggu. Jangka
waktu singkat semalam, sesiang dan sejam.
2) Pengembalian
Pada perpustakaan kecil, bagian pengembalian sering dijadikan
satu dengan bagian peminjam. Akan tetapi bagi perpustakaan yang
besar bagian ini dapat berdiri sendiri. Petugas dibagian ini harus tegas
dan teliti. Sebab sering terjadi pelanggaran misalnya keterlambatan
dalam pengembalian, penyobekan halaman, terdapat coretan,
pemalsuan pada tanggal kembali.
16
3) Penagihan
Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas
kewajaran perlu diadakan penagihan. Penagihan dapat dilakukan surat
maupun lisan. Sering terjadi pada kelompok masyarakat tertentu
terdapat kecenderungan untuk memonopoli pemanfaatan koleksi.
4) Sanksi
Sanksi yang dkenakan kepada pelanggar hendaknya bersifat
mendidik agar mereka menyadari bahwa bahan pustaka itu juga
diperlukan oleh orang lain. Berat ringannya sanksi tergantung pada
jenis pelanggarannya. Oleh karena itu sanksi dapat berupa denda,
peringatan maupun sanksi administrasi.
5) Bebas Pinjam
Untuk menjaga keutuhan koleksi secara keseluruhan, maka tiap
anggota yang telah habis masa keanggotaannya atau untuk keperluan
lain, diperlukan keterangan bebas pinjam. Kegunaan bebas pinjam ini
untuk mengecek apakah pinjaman telah kembali semua atau belum.
6) Statistik
Dengan adanya statistik yang baik dapat diketahui
perkembangan perpustakaan. Statistik ini dapat dibuat untuk
mengetahui jumlah pengunjung, peminjam, pengembalian, buku yang
dibaca di tempat pada waktu tertentu (hari, bulan, tahun).17
17
2) Layanan Referensi
1. Pengertian Layanan Referensi
Kata referensi berasal dari bahasa inggris “reference” berarti menunjuk kepada, menyebut. Sering diartikan pula acuan, rujukan sebab jenis koleksi ini sengaja dipersiapkan untuk memberikan informasi, penjelasan dalam hal-hal tertentu. Mungkin informasi itu meliputi kata, pokok masalah. Tempat, pustaka, nama tokoh petunjuk, ukuran dan lain sebagainya.18
Menurut P. Sumardji “pelayanan referensi adalah salah
satu kegiatan pokok yang dilakukan perpustakaan yang khusus
melayankan atau menyajikan koleksi referensi kepada para
pemakai atau pengunjung perpustakaan”.19
Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa
sesungguhnya layanan referensi adalah bantuan secara
langsung dari pustakawan referensi kepada pemakai
perpustakaan dalam mencari informasi, baik dengan atau tanpa
menggunakan rujukan.
2. Macam-macam Pelayanan Referensi
Pelayanan referensi dapat digolongkan menjadi dua
macam yaitu:
1) Pelayanan langsung terdiri dari
a) Pelayanan informasi yaitu dilakukan dengan cara:
1) Menjawab pertanyaan sederhana secara langsung.
2) Menjawab pertanyaan dengan menggunakan buku
referensi yang tersedia.
18
Lasa HS, Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan, . . . h.133
19
3) Melayani permintaan data atau pertanyaan terperinci
dengan menggunakan bahan referensi. Permintaan
pertanyaan tersebut bisa langsung atau melalui
telepon/surat, petugas referensi bisa menjawab langsung
atau meminta waktu untuk menyiapkan
bahan-bahannya. Kemudian penanya akan diberitahu melalui
telepon/surat untuk datang ke perpustakaan atau
pustakawan secara tertulis.
b) Bimbingan pembaca yaitu memberi petunjuk kepada
pemakai jasa layanan referensi dengan menunjukan cara
menggunakan buku-buku referensi seperti: kamus,
ensiklopedi, biografi, almanac, direktori, buku
tahunan/laporan-laporan, kumpulan indeks, abstrak dan
sejenisnya, buku dokumentasi penulisan dan sebagainya.
2) Pelayanan tidak langsung terdiri dari:
Pelayanan referensi tidak hanya penggunaan buku tetapi
bentuk lain seperti majalah, surat kabar, rekaman, elektronik,
dan penggunaan di bidang informasi.
3. Tujuan Pelayanan Referensi
Pelayanan ini lebih dititik beratkan pada pelayanan
individu agar mereka mampu memberdayagunakan
memperlancar tugas-tugas keperpustakaan. Juga mereka akan
lebih menghemat tenaga dan waktu.
Lebih dari itu pelayanan ini memiliki tujuan-tujuan antara lain:
a. Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar
memanfaatkan semaksimal mungkin akan koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan.
b. Memilihkan sumber rujukan yang lebih tepat untuk
menjawab pertanyaan dalam bidang tertentu
c. Memberi pengarahan kepada pengguna untuk
memperluas wawasan mereka dalam satu topik, subjek, karena penjelasan suatu masalahdiberikan oleh beberapa sumber dengan gaya yang berbeda
d. Mendayakan sumber rujukan semaksimal mungkin
dalam pengembangan ilmu pengetahuan
e. Tercapaianya efisiensi tenaga, biaya dan waktu.20
4. Jenis-jenis Koleksi Referensi
Buku-buku referensi merupakan sumber jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan referensi, maka perlu disediakan
selengkap mungkin. Buku referensi yang harus disediakan
antara lain adalah:
1) Kamus
a. Pengertian Kamus
Kamus dalam bahasa inggris adalah “Dictionary”
yang diartikan sebagai kumpulan kata-kata. Kamus akan
memberikan pertolongan pada pembaca yang menemukan
kesulitan tentang kata. Sebab koleksi ini berisi daftar kata
yang disusun alfabetis, tiap kata dianalisis dan diolah
menurut asal kata, ucapannya, artinya maupun cara
20
penggunaannya. Juga sering diberikan sinonim, lawan kata.
Kadang suka diberi foto, grafik maupun gambar untuk
memperjelas arti.
b. Macam-macam kamus
a) Monolingual, yakni kamus yang terdiri dari satu bahasa.
Contohnya: Kamus Umum Bahasa Indonesia
b) Bilingual, yakni kamus yang terdiri dari dua bahasa
atau lebih. Contohnya: Kamus Inggris Indonesia
c) Piliglot, yaitu kamus yang terdiri dari tiga bahasa
atau lebih. Contohnya: Kamus
Inggris-Jerman-Indonesia
d) Ringkas, yakni kamus yang hanya memuat beberapa
entri.
e) Tidak ringkas, yakni kamus yang memuat banyak
entri dan diberikan uraian secara luas
2) Ensiklopedi
a. Pengertian ensiklopedi
Salah satu koleksi yang banyak dipergunakan pemakai
adalah ensiklopedi. Jenis karya ini adalah karya
universal, menyeluruh yang berisi uraian ringkas
tentang berbagai cabang ilmu atau bidang ilmu
pengetahuan.
a) Ensiklopedi untuk dewasa
b) Ensiklopedi sekolah
3) Bibliografi
a. Pengertian bibliografi
Kata “bibliografi” berasal dari bahasa yunani
kuno/greek “biblion”yang berarti buku dan “graphein”
berarti menulis tentang buku.
b. Tujuan penyusunan bibliografi
a) Menyebarkan informasi perbukuan kepada
masyarakat secara luas, terutama kepada mereka
yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan.
b) Ikut mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan.
c) Memudahkan pencarian informasi akan lokasi buku,
majalah maupun terbitan lain yang mereka
perlukan.
d) Menghindarkan kemungkinan adanya duplikasi
penelitian.
e) Sebagai sarana dalam pengadaan dan pemilihan
buku.
4) Directori
a. Pengertian
Koleksi ini berupa daftar nama-nama orang, lembaga,
organisasi maupun perkumpulan lain yang disusun alfabetis
maupun sistematis.
Menyusun direktori memerlukan ketekunan dan kecermatan
tersendiri. Lebih jauh penyiapan ini dengan tujuan:
a) Memberikan kepastian informasi alamat tentang
seorang tokoh maupun lembaga yang dapat dihubungi
sewaktu-waktu
b) Memperlancar komunikasi antar tokoh
c) Dapat mempercepat pertukaran informasi keilmuan.
5) Kumpulan Indeks dan Abstrak
Indeks dan Abstrak digunakan untuk menjawab pertanyaan
yang berkenaan dengan makalah, artikel, tulisan dan lain-lain
yang pernah diterbitkan dan disebarluaskan.
6) Almanak
Almanak mula-mula diartikan sebagai kalender, penanggalan
dalam waktu satu tahun. Kemudian arti ini berkembang
menjadi catatan peristiwa dalam berbagai bidang selama waktu
tertentu.
7) Buku Tahunan
Terbitan ini dapat disebut pula sebagai suplemen ensiklopedi,
almanak, terbitan tahunan. Pada beberapa negara sering
diterbitkan sebagai catatan kegiatan penting secara nasional
8) Sumber-sumber Ilmu Bumi
Sumber informasi ini akan memberikan keterangan tentang
kota, pulau, gedung, danau, sungai dan sumber-sumber alam
maupun hasil karya manusia yang berkaitan dengan kealaman.
9) Penerbitan pemerintah
Terbitan ini menyajikan informasi yang perlu diketahui oleh
masyarakaat pada umumnya. Sumber informasi ini tidak dijual
belikan di toko-toko buku meskipun isinya diperlukan
masyarakat.21
B. Standar Mutu Layanan Perpustakaan
1. Pengertian Mutu dan Layanan
a. Pengertian Mutu
Definisi Mutu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ukuran
baik buruk suatu benda; kadar taraf atau derajat; kualitas.22 Para ahli ekonomi
dalam mendefinisikan mutu berbeda-beda cara mengutarakannya, tetapi
maksud dan intinya adalah sama, seperti beberapa pendapat berikut ini:
Menurut Crosby yang dikutip oleh M.N. Nasution, kualitas atau mutu
adalah Conformance to Requiretment yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan
atau distandarkan.23 Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan bahwa
suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan Standard kualitas yang
21
Lasa HS, Jenis-jenis pelayanan Informasi Perpustakaan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Prees, 1994), Cet. Ke-1 h. 39-70
22
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka, 2002)Ed. 3, cet. Ke-2, h. 768
23
telah ditentukan.
Menurut Feigenbaum yang juga dikutip oleh M.N. Nasution, mutu
adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full costumer satisfaction). Suatu
produk dikatakan berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya
kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang dikatakan konsumen atas
produk.24 Dengan demikian suatu produk disebut bermutu jika produk
tersebut memberikan kepuasan kepada konsumen. Dalam perpektif Total
Quality Manajemen (TQM), kualitas merupakan konsep yang jauh lebih luas,
yang tidak hanya menekankan pada aspek hasil saja tetapi juga kualitas
manusia dan kualitas prosesnya. Bahkan Stephen Uselac menegaskan bahwa
kualitas bukan hanya mencakup produk dan jasa, tetapi juga meliputi proses,
lingkungan dan manusia.25 Berdasarkan kedua pendapat tersebut terdapat
kesamaan, yang dimaksud kualitas atau mutu suatu produk atau jasa tidak
dilihat hanya dari hasil produk itu sendiri tetapi sama-sama menekankan pada
kualitas proses dan kualitas manusianya. Dengan demikian ciri suatu
produk/jasa sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan para
pelanggan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mutu adalah
terpenuhinya harapan pelanggan ketika pelanggan tersebut membutuhkan
suatu produk atau layanan (jasa). Suatu produk atau jasa dikatakan bermutu
atau berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada
pelanggan. Juga dapat dikatakan bahwa produk atau jasa bermutu tinggi
24
Nasution, Manajemen Mutu Terpadu . . .h. 3
25
apabila tidak terdapat kelemahan atau tidak ada cacat sedikitpun baik mutu
melalaui produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan dimana mutu adalah
suatu kondisi yang bersifat dinamis.
b. Pengertian Layanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, layanan adalah perihal atau
cara melayani, servis atau jasa.26 Definisi jasa berarti juga definisi pelayanan,
sebagaimana definisi jasa menurut Kotler yang dikutip oleh Fandy Tjiptono
dalam bukunya yang berjudul pemasaran jasa. Jasa adalah setiap tindakan atau
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang
pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
menghasilkan kepemilikian sesuatu.27
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan jasa/pelayanan adalah suatu
perbuatan yang ditawarkan seseorang kepada orang lain, yang tidak berwujud
fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu dan dapat dijelaskan bahwa
layanan adalah penyedian dan pengurusan kebutuhan oleh seseorang terhadap
orang lain.
Jadi, mutu layanan adalah terpenuhinya harapan pengunjung ketika
pengunjung tersebut membutuhkan produk yang bersifat jasa/intangible (tidak
berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu).
2. Standar Mutu Layanan Perpustakaan
Tentunya sebagai penilaian harus ada acuan sebagai sandaran untuk
menilai bahwa sesuatu itu bagus, sehingga dapat diandalkan. Pelayanan yang
26
Kamus Besar Bahasa Indonesia, . . .h. 646
27
bagus tentunya bermutu atau berkualitas dari berbagai segi sehingga sangat
ideal sekali untuk mencapainya, tetapi berusaha untuk mencapai tujuan
tersebut. Menurut Gronroos dalam Hutt dan Speh kualitas total jasa terdiri dari
3 komponen utama yaitu:
1. Technical Quality yaitu kornponen yang berkaitan dengan kualitas out put (keluaran) jasa yang diterima pelanggan.
2. Funcional Quality yaitu kornponen yang berkaitan dengan penyampaian suatu jasa.
3. Coporage Image yaitu profil, reputasi, citra umum dan daya tarik khusus suatu berusaha.28
Sedangkan menurut Parasuman bahwa "Ada dua faktor utama yang
mempengaruhi kualitas jasa yaitu Expected Service dan Perceived Service.29
Apabila yang diterima dan dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang
diharapkan (expected service) maka kualitas jasa yang dipersepsikan baik dan
memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui batas harapan pelanggan,
maka kualitas jasa yang dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaiknya
jika jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa
yang dipersepsikan) buruk. Secara teknis pelanggan membutuhkan hubungan
langsung terhadap perusahaan tersebut, sehingga membutuhkan karyawan
sebagai penghubung langsung (contact personal) terhadap pelanggannya.
Hubungan langsung ini memerlukan sebuah pelayanan optimal yaitu
pelayanan yang unggul, sehingga dapat menentukan kualitas jasa tersebut.
Sedangkan layanan yang ada diperpustakaan adalah “Pemberian
layanan dalam rangka pemanfaatan koleksi oleh masyarakat yang ada di
28
Eva Philip, Membina Perpustakaan; Pedoman Kerja Perpustakaan Sederhana Bidang Tekhnologi Tepat Guna dan Pembangunan Desa, (Jakarta: PDII-LIPI, 1992), h. 56
29
lingkungan perpustakaan itu sendiri.30 Dalam bahasa yang sederhana layanan
perpustakaan adalah “Penyampaian segala infromasi yang ada di perpustakaan
kepada peminat atau pemakai semaksimal dan seefisien mungkin”. Dengan
demikian layanan perpustakaan dapat diartikan sebagai cara atau perihal
melayani (masyarakat) agar perpustakaan dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
Standar mutu layanan perpustakaan khususnya pada layanan referensi
dan layanan sirkulasi tergantung pada beberapa hal di bawah ini:
1. Koleksi
2. Sumber Daya Manusia (petugas)
3. Jenis Pertanyaan
4. Terpenuhinya kebutuhan pengunjung perpustakaan.
Artinya mutu layanan perpustakaan baik pada layanan referensi
maupun layanan sirkulasi dikatakan berkualitas baik, jika koleksinya lengkap
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengunjung perpustakaan. Mutu
layanan perpustakaan berkualitas rendah, jika sumber daya manusianya
(petugas) belum mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat.
3. Kepuasan Pengunjung Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan
a. Kepuasan Pengunjung Perpustakaan
a) Pengertian Kepuasan Pengunjung
Definisi kepuasan dalam kamus umum bahasa Indonesia berarti
"merasa senang (gembira, kenyang dan sebagainya karena sudah
30
terpenuhi hasrat hatinya).31 Artinya apabila harapan tinggi, sementara
unjuk kerja yang senyata nya biasa-biasa saja, kepuasan tidak akan
tercapai. Sebaliknya apabila unjuk kerja melebihi dari harapan, kepuasan
meningkat. Sedangkan Philip Kotler menyatakan bahwa, "Kepuasan
pengunjung atau konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan
harapanya."32
Menurut pendapat Nasution bahwa "kepuasan pelanggan
mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan
karena pengunjung adalah orang yang menerima hasil produk seseorang,
maka pengunjunglah yang menentukan kualitas suatu produk."33
Kepuasan pengunjung merupakan perasan secara psikologis
seseorang terhadap hasil atau produk yang diharapkan berdasarkan
pengalaman pengetahuan sebelumya yakni di dalam memorinya.
Kepuasan pengunjung ini tidak dapat dilihat kasat mata seperti barang
tetapi bagaimana perilaku seseorang menilai dan menanggapi terhadap
hasil tersebut. Dalam hal ini prosedurnya adalah Perpustakaan Iman Jama
Lebak Bulus. Sedangkan pelanggan nya adalah pengunjung perpustakaan.
Adapun tingkat perasaan pengunjung merasakan hasil suatu barang atau
jasa agar lebih beraneka ragam serta ada alternatif lain maka ragamnya
yaitu sangat puas, puas, cukup puas, kurang puas dan tidak puas.
31
Kamus Besar Bahasa Indonesia, . . .h. 902
32
Philip Kotler, Manajemen pemasaran, (Jakarta: Indeks kelompok Gramedia, 2000), cet. Ke- 1, h. 42
33
Dari berbagai definisi tersebut disimpulkan bahwa kepuasan dapat
dihasilkan sebagai sarana dalam membedakan kinerja yang dihasilkan
dengan harapan dari pemakainya.
Selain itu menurut Fandy Tjiptono, adanya kepuasan pengunjung dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah hubungan antara perusahaan dan para pengunjungnya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, dapat mendorong terciptanya loyalitas pengunjung, membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan, Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pengunjung, dan laba yang diperoleh dapat meningkat.34
b. Standar Kepuasan Pelanggan
Pihak yang paling mampu mengungkapkan kepuasan atas produk,
baik barang atau jasa, hanyalah para pengunjung/pemakai sendiri, karena
merekalah yang mengkonsumsinya.
Dalam menentukan standar kepuasan, pihak perusahaan
pembuatan produk atau pembentukan jasa hanya akan mampu
memperkirakan, mereka-reka, dan mencoba mengarahkan produk barang
atau jasanya ke arah kepuasan konsumen berdasarkan tanggapan
pengunjung atau pemakai di masa lalu yang didapat dari hasil riset atau
penelitian.
Pelaksanaan penelitian kepuasan pelanggan biasanya ditunjukan
untuk meneliti tingkat kepuasan pengunjung antara lain:
a.
Mengukur kepuasan pelanggan atas kemudahan didapatnya barangatau jasa (menyangkut kelancaran distribusi atau penyebarannya).
b.
Mengukur kepuasan pelanggan melalui kualitas barang atau jasac.
Mengukur kepuasan pelanggan melalui nilai barang atau jasad.
Mengukur kepuasan berdasarkan keyakinan pelanggan atas produk
34
yang digunakan dibandingkan dengan produk lainnya.35
c. Kebutuhan Informasi
Sebagai makhluk sosial,manusia memiliki berbagai kebutuhan dan
kebutuhan itu dapat muncul setiap saat. Kebutuhan terjadi karena adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara yang seharusnya
dengan kondisi sekarang. Artinya kebutuhan adalah apa yang dirasakan
perlu untuk dimiliki oleh seseorang seperti untuk keperluan pekerjaan,
rekreasi, pendidikan dan sebagainya.
Perpustakaan dalam menyajikan infromasi perlu untuk mengenali
kebutuhan pemakaian nya dalam hal ini adalah kebutuhan akan infromasi.
Dengan demikian perpustakaan akan memberikan kepuasan tersendiri
kepada pemakai. Hal ini mengingat bahwa setiap manusia sangat
membutuhkan infromasi, karena semakin meningkat kehidupan seseorang
maka akan meningkat pula kebutuhan seseorang akan infromasi.
Timbulnya kebutuhan seseorang akan infromasi bertujuan untuk :
1) Merangsang munculnya pemikiran dan tindakan sebagai akibat
pengaruh dan interaksi pendapat pengetahuan, pengalaman, dan keberhasilan orang lain.
2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3) Mengikuti ketersediaan informasi dan data khusus serta persyaratan
yang berkaitan dengan kegiatan yang sedang ditangani, untuk menghidari duplikasi kegiatan sehingga akan menghemat biaya, waktu dan tenaga.
4) Mendapatkan keterangan mengenai latar belakang suatu kegiatan
5) Keterangan dan pengenalan bidang-bidang belum diketahui.36
35
Atep Adya Brata, Dasar-dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004), Cet. Ke-2, h. 46
36
Kebutuhan akan infromasi yang timbul dalam diri seseorang
karena adanya rasa ingin tahu. Keinginan tahuan inilah yang mendorong
seseorang memenuhi kepuasan rasa ingin tahunya yang diwujudkan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan
pengunjung terhadap mutu layanan perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus
Jakarta Selatan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di Perpustakaan Iman Jama, yang
berlokasi di Jl. Raya Pasar Jumat No. 46 Jakarta Selatan. Adapun waktu
penelitian ini direncanakan selama kurang lebih dua bulan, terhitung mulai
bulan Mei sampai dengan Juni 2010. Secara terperinci kegiatan penelitian
yang direncanakan sebagai berikut:
No Kegiatan Bulan
1 Penyusunan Proposal Oktober
2 Pengajuan Proposal November
3 Penyusunan Desain Penelitian April
4 Penelitian Mei
5 Penyebaran Angket 1 Juni – 5 Juni
6 Analisis dan Deskripsi Data Juni
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung perpustakaan
Iman Jama Lebak Bulus. Karena banyaknya populasi maka perlu diambil
sampel yang mewakili populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan
metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara tidak acak
kepada pengunjung yang datang pada saat disebarkan angket atau
nonsampling. Pengambilan sampel demikian dilakukan karena tidak ditujukan
untuk menarik kesimpulan umum atau generalisasi bagi populasi1. Teknik ini
dipilih karena objek yang dijadikan penelitian merupakan perpustakaan umum
dengan pengunjung yang tidak tentu, maka pengambilan sampel dengan
metode purposive sampling dianggap dapat merepresentasikan keadaan
populasi.
1
Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling ini dilakukan
dengan cara mengambil satu minggu dari hari kerja efektif perpustakaan Iman
Jama.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi. Mengamati secara langsung objek yang diteliti, untuk melihat
kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pelayanan perpustakaan.
b. Wawancara. Mewawancarai kepala perpustakaan Iman Jama, untuk
mengetahui kegiatan pelayanan perpustakaan.
c. Angket. Menyebarkan daftar pertanyaan tertulis kepada responden yaitu
seluruh pengunjung yang datang ke perpustakaan.
d. Dokumentasi. Mengumpulkan data untuk mengetahui data-data tentang
pelayanan perpustakaan.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
digunakan instrumen pengumpulan data kuesioner (angket), yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara menyusun suatu daftar yang berisikan
rangkaian pernyataan mengenai suatu hal dalam suatu bidang. Dengan teknik
ini penulis memperoleh data tentang tingkat kepuasan pengunjung terhadap
mutu layanan perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus.
Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
yang dipergunakan adalah sangat puas, kurang puas, tidak puas, sangat tidak
puas, dengan bobot sebagai berikut :
SP = Sangat Puas, mempunyai bobot nilai 5
P = Puas, mempunyai bobot nilai 4
KP = Kurang Puas, mempunyai bobot nilai 3
TP = Tidak Puas, mempunyai bobot nilai 2
STP = Sangat Tidak Puas, mempunyai bobot nilai 1
Adapun kisi-kisi instrumen angket dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen mutu layanan perpustakaan Iman Jama
Lebak Bulus
• Fasilitas layanan
yang dibutuhkan
perpustakaan
• Sistem layanan
referensi
perpustakaan
• Petugas layanan
referensi
perpustakaan
• Peraturan dan tata
tertib pemakai
perpustakaan
2 Layanan Sirkulasi
• Bahan pustaka
menurut kebutuhan pengguna
perpustakaan
• Sistem layanan
sirkulasi perpustakaan
• Petugas layanan
sirkulasi perpustakaan
• Peraturan dan tata
tertib pengguna
F. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan teknik pengelolahan
data dan analisis data, teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah :
a) Editing yaitu memeriksa angket-angket yang telah diisi oleh responden
dengan tujuan untuk validitas jawaban responden.
b) Tabulating yaitu membuat tabel-tabel untuk memasukan jawaban
responden kemudian dicari persentasi untuk dianalisa.
c) Analiting dan interprestasi yaitu menganalisa data yang diolah secara
verbal sehingga hasil penelitian mudah dipahami. Selanjutnya
diinterprestasikan pedoman yang digunakan untuk mengelola data adalah
P = X100%
G.
Interpretasi Data
Dari sebaran data yang merupakan hasil perhitungan statistic
deskriptif, yang perlu dibahas adalah nilai mean atau nilai rata-ratanya. Hal
ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi/gambaran masing-masing aspek
yang diteliti berdasarkan tanggapan responden.
Untuk memberi interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh
digunakan pedoman interpretasi yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto
sebagaimana dikutip oleh Wira Cahya dalam skripsinya yang berjudul
“Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMP Al- Ihsan Jakarta”,
sebagai berikut:3
1. Sangat Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100%
2. Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75%
3. Cukup Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55%
4. Kurang Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 20-40%
5. Sangat Tidak Puas, Jika nilain yang diperoleh berada pada interval 20%
Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan
mengembalikan nilai item pertanyaan dengan skor tertinggi
2. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya
yang diperoleh dari hasil penelitian
3. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunaka rumus
P = NS x 100%
NH
3
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus Jakarta
Selatan
1. Sejarah Singkat Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus
Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus merupakan salah satu
perpustakaan umum Islam yang berdiri pada tanggal 22 Maret 1997, yang
menjadi salah satu program dari kegiatan yayasan Iman Jama. Pendirian
perpustakaan dimaksudkan untuk membantu menyediakan sarana dan
sumber belajar bagi masyarakat umum, terutama dalam bidang
pengetahuan agama Islam khususnya Al-Qur’an dan Hadits, sehingga
masyarakat mampu memahami ajaran-ajaran agama Islam dengan benar
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari. Perpustakaan ini