UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SILABUS MATA KULIAH
Berbasis KKNI
Nama Mata Kuliah :
Etnomatematika
Kode Mata Kuliah :SKS : 2 sks
Dosen : Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Prasyarat :
-Waktu Perkuliahan : 2 x 100 menit (200 menit)
A. Deskripsi Mata Kuliah
Dalam mata kuliah ini dibahas hakekat, rasionel dan manfaat etnomatematika; dimensi, perspektif dan kedudukan etnomatematika; subjek, objek, pendekaan dan metode etnomatematika; kajian teori, hasil-hasil penelitian dan pendekatan riset dalam etnomatematika dan pembelaran matematika; pemahaman, identifikasi dan penelitian pendahuluan sumber-sumber pengembangan etnomatematika baik yang berupa artefak, karya sastra/budaya dan tradisi/interaksi sosial di dalam konteks pembelajaran matematika; penelitian pendahuluan, releksi serta survey dan studi kasus etnomatematika di Keraton Yogyakarta, penelitian pendahuluan, refleksi, serta survey dan study kasus etnomatematika di Candi Borobudur, penelitian pendahuluan, refleksi, serta survey dan studi kasus etnomatematika di Candi Prambanan, penelitian pendahuluan dan refleksi etnomatematika di lokasi yang direkomendasikan; pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis etnomatematika; pengembanan model pembelajaran matematika berbasis etnomatematika.
B. Standar Kompetensi
C. Rencana Kegiatan
Pertem
uan ke- Kompetensi Dasar Materi Pokok
Strategi Perkuliahan
Refer ensi 1-2 Dapat menjelaskan
Hakekat, Rasionel Dan Manfaat Etnomatematika;
Hakekat, Rasionel Dan Manfaat Etnomatematika;
Diskusi & presentasi
Yang terkait
3 Dapat menjelaskan Dimensi, Perspektif Dan Kedudukan Etnomatematika;
Dimensi, Perspektif Dan Kedudukan Etnomatematika;
Diskusi &
presentasi Yang terkait
4 Dapat menjelaskan Subjek, Objek, Pendekaan Dan Metode
Etnomatematika;
Subjek, Objek, Pendekaan Dan Metode
Etnomatematika;
Diskusi & presentasi
Yang terkait
5 Dapat menjelaskan Kajian Teori, Hasil-Hasil Penelitian Dan Pendekatan Riset Dalam
Etnomatematika Dan Pembelaran
Matematika;
Kajian Teori, Hasil-Hasil Penelitian Dan Pendekatan Riset Dalam
Etnomatematika Dan Pembelaran
Matematika;
Diskusi & presentasi
Yang terkait
6-7 Dapat menjelaskan Pemahaman, Identifikasi Dan Penelitian
Pendahuluan Sumber-Sumber
Pengembangan Etnomatematika Baik Yang Berupa Artefak, Karya Sastra/Budaya Dan Tradisi/Interaksi Sosial Di Dalam Konteks Pembelajaran Matematika;
Pemahaman, Identifikasi Dan Penelitian Pendahuluan Sumber-Sumber Pengembangan Etnomatematika Baik Yang Berupa Artefak, Karya Sastra/Budaya Dan Tradisi/Interaksi Sosial Di Dalam Konteks
Pembelajaran Matematika;
Diskusi & presentasi
8 Ujian Sisipan 9-11 Dapat melakukan
Penelitian
Pendahuluan, Releksi Serta Survey Dan Studi Kasus
Etnomatematika Di Keraton Yogyakarta;
Penelitian Pendahuluan, Releksi Serta Survey Dan Studi Kasus Etnomatematika Di Keraton Yogyakarta;
Survey dan studi kasus
Yang terkait
9-11 Dapat melakukan Penelitian
Pendahuluan,
Refleksi, Serta Survey Dan Study Kasus Etnomatematika Di Candi Borobudur;
Penelitian Pendahuluan, Refleksi, Serta Survey Dan Study Kasus
Etnomatematika Di Candi Borobudur;
Survey dan studi kasus
Yang terkait
9-11 Dapat melakukan Penelitian
Pendahuluan,
Refleksi, Serta Survey Dan Studi Kasus Etnomatematika Di Candi Prambanan;
Penelitian Pendahuluan, Refleksi, Serta Survey Dan Studi Kasus
Etnomatematika Di Candi Prambanan;
Survey dan
studi kasus Yang terkait
9-11 Dapat melakukan Penelitian
Pendahuluan Dan Refleksi
Etnomatematika Di Lokasi Yang
Direkomendasikan;
Penelitian
Pendahuluan Dan Refleksi
Etnomatematika Di Lokasi Yang
Direkomendasikan;
Survey dan studi kasus
Yang terkait
12-13 Dapat
mengembangankan Perangkat
Pembelajaran
Matematika Berbasis Etnomatematika;
14-15 Dapat
mengembangankan Model Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika.
16 Ujian Semester
D. Referensi
Daftar Literatur/Referensi:
1. Agung Hartoyo. 2012. Eksplorasi Etnomatematika pada Budaya Masyarakat Dayak Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Sanggau Kalbar. http://jurnal.upi.edu/file/3-agung.pdf. Diakses pada tanggal 9 April 2014.
2. Astri Wahyuni. 2013. Peran Etnomatematika dalam Mmembangun Karakter Bangsa. Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/10738/1/P%20-%2015.pdf. Diakses pada tanggal 9 April 2014.
3. D’Ambrosio, U. 1991. ‘Ethnomathematics and its place in the history and pedagogy of mathematics’, in M. Harris (ed.). Schools, Mathematics and Work. The Falmer Press. London. pp. 15–25.
4. D’Ambrosio, U.: 1994. ‘Cultural framing of mathematics teaching and learning’, in R. Biehler, R.W. Scholz, R. Sträßer and B. Winklelmann (eds.). Didactics of Mathematics as a Scientific Discipline. Kluwer Academic Publishers. Dordrecht. pp. 443–455.
5. Ebbutt, S and Straker, A. 1995. Children and Mathematics: A Handbook for Teacher, London: Collins Educational.
6. Edy Tandililing. 2013. Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah dengan Pendekatan Etnomatematika Berbasis Budaya Lokal Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika di Sekolah. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: FMIPA UNY.
7. Favilli, F. 2011. Ethnomathematics And Mathematics Education. Proceedings of the 10th International Congress of Mathematics Education Copenhagen. Copenhagen: PISA.
8. Herman Hudojo. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang.
9. Iluno, C. and Taylor, J.I. 2013. Ethnomathematics: The Key to Optimizing Learning and Teaching of Mathematics. Lagos: IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME)
10. Rosa & Orey. 2011. Ethnomathematics: the cultural aspect of mathematics. http://dialnet.unirioja.es/descarga/articulo/3738356.pdf. Diakses pada tanggal 9 April 2014.
Literatur tambahan
1. Polya, G. (1957). How to solve it. New York: Doubleday & Company, Inc. 2. Cockcroft, W.H. (Ed.) (1982). Mathematics Counts. Report of the Committee of
Inquiry into the Teaching of Mathematics in Schools, London: Her Majesty's Stationery Office Katagiri, S., (2006). Mathematical Thinking and How to Teach it. Paper presented at the APEC-Tsukuba International Conference on Innovative Teaching of Mathematics through Lesson Study. Sapporo, Japan.
Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.
4. Gravemeijer, K.P.E. (1994). Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: CD-ß
5. Isoda, M. (2006). First Announcement : APEC-Tsukuba International Conference on Innovative Teaching Mathematics Through Lesson Study (II) – Focussing on Mathematical Thinking- December 2-7, 2006, Tokyo & Sapporo, Japan
6. Lange, J. de (2006). Mathematical Literacy for Living From OECD-PISA Perspective, Tokyo: Simposium on International Cooperation
7. Freudenthal, H. (1991). Revisiting Mathematics Education. China Lectures. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.
8. Gravemeijer, K.P.E. (1994). Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: CD-ß
9. Isoda, M. (2006). First Announcement : APEC-Tsukuba International
Conference onInnovative Teaching Mathematics Through Lesson Study (II) – Focussing on Mathematical Thinking- December 2-7, 2006, Tokyo & Sapporo, Japan
10.Lange, J. de (2006). Mathematical Literacy for Living From OECD-PISA Perspective, Tokyo: Simposium on International Cooperation
11. Freudenthal, H. (1991). Revisiting Mathematics Education. China Lectures. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.
12.Organization for Economic Co-operation and Development. (2004). Learning for tomorrow’s world: First results from PISA 2003.
http://www.pisa.oecd.org/dataoecd/1/60/34002216.pdf.
13.Organization for Economic Co-operation and Development. (2004). Learning for tomorrow’s world: First results from PISA 2003.
http://www.pisa.oecd.org/dataoecd/1/60/34002216.pdf.
E. Evaluasi Hasil Belajar
No Komponen Bobot (%)
1 Partisipasi Kuliah 40 %
2 Tugas-tugas 40%
3 Ujian Tengah Semester 10 %
4 Ujian Semester 10 %
Jumlah 100 %
Mengetahui Ketua Prodi
Dr.Sugiman
NIP. 196502281991011001
Yogyakarta, Agustus 2014 Dosen Pengampu Mata Kuliah