• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi di CV.Cemara Kabupaten Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi di CV.Cemara Kabupaten Bandung"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

F-1 Nim :

10111950

Kelas : IF-5-2011

Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : ISLAM

Alamat Domisili :

Kp.Jati II Rt 02 Rw 03 No.79 Desa Nanjung Kecamatan Margaaasih Kabupaten Bandung

Tinggi Badan : 179 cm

Berat Badan : 84 kg

Kode Pos : 40217

No Telpon selular (Handphone) 085624777818

E-mail :

akbarnanjung@gmail.com

Status perkawinan : Single

.

B. PENDIDIKAN

.

No Pendidikan Nama Sekolah Tahun Lulus

1 SD SD Negeri Jelegong III 2000

2 SMP SMP Negeri 2 Cimahi 2003

3 SMA SMA Negeri 5 Cimahi 2006

4 D3 Universitas Padjadjaran 2009 5 S1 Universitas Komputer Indonesia

(Bandung) 2014

.

Demikian riwayat hidup ini diisi dengan sebenar-benarnya dan untuk digunakan lebih lanjut.

Bandung 25 Februari 2014

(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

PRALOGI AKBAR

10111950

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(6)

iii

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat sang Maha Pencipta Allah SWT, karena dengan izin-Nya dan setitik ilmu pengetahuan yang dipinjamkan kepada mahluk-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Laporan skripsi dengan judul “SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN ALAT-ALAT KONVEKSI DI CV.CEMARA KABUPATEN BANDUNG”ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Selama menulis laporan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah dengan segenap hati dan keikhlasan yang penuh membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Dengan kesadaran hati, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Ayah, Ibu, dan Teman Hati yang senantiasa memberikan dukungan moril maupun materil.

2. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

3. Harsa Wara Prabawa, S.Si., M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi terima kasih telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan nasehatnya selama penyusunan skripsi ini.

(7)

iv

Puput, Rizki, Reza, Adhitya, Pia, Harry, Yusuf, Harry. Terima kasih telah menemani dalam suka dan duka serta semangat yang diberikan selama perjalanan penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai jurusan Teknik Informatika, UNIKOM Bandung yang telah banyak membantu penulis.

9. Semua pihak yang turut memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi teknik penyajian penulisan, maupun materi penulisan mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan segala bentuk saran dan kritik dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bandung, Februari 2014

(8)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR SIMBOL... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodelogi Penelitisn ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Profil Perusahaan ... 9

2.1.1 Sejarah Singkat CV. Cemara ... 9

2.1.2 Visi dan Misi... 9

2.1.3 Struktur Organisasi ... 10

2.1.4 Deskripsi Kerja ... 10

2.2 Landasan Teori ... 11

(9)

vi

2.2.1.4 Metode Peramalan Kuantitatif ... 16

2.2.1.5 Metode Pemulusan (smoothing) ... 17

2.2.1.6 Metode Regresi ... 19

2.2.1.7 Metode Deret Berkala (Time Series) Box–Jenkins (ARIMA) ... 20

2.2.1.8 Metode Pemulusan yang digunakan ... 21

2.2.1.9 Forecast Error... 21

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi... 21

2.2.2.1 Pengertian Sistem... 22

2.2.2.2 Pengertian Informasi ... 23

2.2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 23

2.2.3 Jaringan Komputer ... 25

2.2.3.1 Tipe Jaringan... 26

2.2.3.2 Topologi Jaringan ... 28

2.2.4 Basis Data ... 31

2.2.5 SQL (Structured Query Language) ... 32

2.2.6 Toolsdan Analisis Perancangan Sistem... 33

2.2.6.1 Pemodelan Berorientasi Objek ... 33

2.2.6.2 Model–View-Control (MVC) ... 34

2.2.6.3 Unified Modeling Language (UML) ... 35

2.2.7 Perangkat Lunak Pendukung... 40

2.2.7.1 Netbeans... 40

(10)

vii

3.1.1 Analisis Masalah ... 43

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 43

3.1.2.1 Prosedur Perencanaan Pembelian Alat–Alat Konveksi ... 44

3.1.2.2 Prosedur Penjualan Alat-Alat Konveksi ... 47

3.2.1 Analisis Aturan Bisnis ... 50

3.2.1.1 Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta ... 50

3.2.1.2 Analisis Aturan Bisinis Berdasarkan Kebutuhan... 50

3.2.2 Analisis Peramalan Persediaan Alat-Alat Konveksi ... 51

3.2.2.1 Kesimpulan Hasil Peramalan ………..66

3.2.3 Analisis Monitoring Persediaan Alat Konveksi ……….66

3.2.4 Analisis Pengkodean………..68

3.2.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak……….………69

3.2.6 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional………...70

3.2.6.1 Analisis Pengguna……….………….71

3.2.6.2 Analisis Perangkat Keras ……….……….73

3.2.6.3 Analisis Perangkat Lunak……….………….74

3.2.7 Analisis Jaringan……….………...75

3.2.8 Analisis Kebutuhan Fungsional……….…………78

3.2.8.1 Identifikasi Aktor……….…………..78

3.2.8.2 Pemodelan Fungsionalistas………78

3.2.8.3 Definisi Pemodelan Fungsionalitas………80

(11)

viii

3.3 Perancangan Sistem……….171

3.3.1 Perancangan Pengkodean……….171

3.3.2 Perancangan Data………...173

3.3.2.1 Diagram Relasi………....173

3.3.2.2 Struktur Tabel………..174

3.3.3 Perancangan Struktur Menu………....178

3.3.3.1 Perancangan Struktur MenuManager……….178

3.3.3.2 Perancangan Struktur Menu Staf Persediaan………179

3.3.3.3 Perancangan Struktur Menu Administrasi……… ……180

3.3.3.4 Perancangan Antarmuka……… …...181

3.3.3.4.1Perancangan Pesan……… …191

3.3.3.5 Jaringan Semantik……… .191

3.3.3.6 PerancanganMethod……… 193

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN……….201

4.1 Implementasi Sistem……….201

4.1.1 Perangkat keras yang digunakan……….201

4.1.2 Perangkat lunak yang digunakan ……….202

4.1.3 Implementasi Basis Data………..202

4.1.4 Implementasi Antarmuka……….206

4.2 Pengujian Sistem………..209

4.2.1 Skenario PengujianBlack Box……….209

4.2.2 Pengujian Alpha ………...210

(12)

ix

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN………..233

5.1 Kesimpulan……….233

5.2 Saran………233

(13)

235

[2] Makridakis.1999.Model Dan AplikasiPeramalan. Jakarta:Interaksara [3] Aritonga R. Lerbin, 2002, Peramalan Bisnis Ghalia Indonesia.Bogor [4] Subagyo, Pangetsu. 1986. Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi 2.

Yogyakarta :BPFE.

[5] Kendall dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Edisi Kelima,PT Prenhallindo, Jakarta

[6] Sopandi Deden. 2005. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Jakarta

[7] Fathansyah. 2004. Basis Data. Bandung : Informatika.

[8] A.S., Rosa, Shalahuddin, M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Modula.

[9] Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVAYogyakarta : Andi.

[10] Prabawati, Ari. 2010. Pengembangan Aplikasi Database Berbasis JavaDB dengan Netbeans. Yogyakarta : Andi.

[11] Kadir, Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta : Andi.

[13] Djuandi, Feri. 2009. Mengakses Database dengan JDBC.

[ONLINE]http://www.tobuku.com/docs/Mengakses%20Database%20d engan%20J DBC.pdf Diakses jam 11:47 15 Mei 2013

(14)

1

CV.Cemara merupakan perusahaan perseorangan yang berlokasi di Jl Rancamalang No.177 Rt 02/10 Margaasih Kabupaten Bandung, tepatnya bergerak dalam bidang penjualan barang yang terdiri dari alat-alat konveksi. Strategis dalam penjualan alat-alat konveksi menjadikan tempat ini selalu dikunjungi oleh konsumen . Hal ini terbukti dalam penjualan benang, kancing, sleting, plastik, lem, jarum jahit, kapur kain, sleting, kepala sleting, gunting catrex pada akhir bulan kemarin meningkat karena kebutuhan konsumen yang besar.

(15)

kehilangan pelanggan (konsumen) ataupun berdampak pada proses penentuan pembelian alat konveksi dalam suatu periode tertentu di masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas diperlukannya sebuah sistem yang dapat menentukan jumlah alat konveksi yang harus disediakan untuk dibeli maupun dijual dalam satu periode mendatang, Sehingga dapat mengurangi resiko kekurangan maupun kelebihan stok alat konveksi, serta dapat memantau kegiatan pembelian dan penjualan alat konveksi.

Maka dari penjelasan diatas, penulis tertarik untuk membuat suatu Sistem Informasi yang berjudul“Sistem Peramalan Persediaan Alat-Alat Konveksi di CV.Cemara Kabupaten Bandung”. Dengan adanya pembangunan sistem informasi ini diharapkan persediaan alat-alat konveksi yang sesuai dengan kebutuhan dapat terpenuhi sehingga tidak menjadikan kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka penulis mencoba merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi di CV. Cemara Kabupaten Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun sistem informasi peramalan persediaan alat-alat konveksi di CV.Cemara.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. MempermudahManagerdalam menentukan stok alat-alat konveksi yang harus disediakan untuk periode mendatang.

(16)

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam laporan ini dilakukan sesuai dengan realita dilapangan. Batasan masalah dari laporan ini yaitu sebagai berikut :

1. Sistem informasi ini dibangun berdasarkan data dari perusahaan dagang CV.Cemara.

2. Sistem ini hanya membahas mengenai peramalan persediaan alat konveksi yang ada di CV. Cemara bagian persediaan.

3. Data yang diolah dalam sistem ini diantaranya adalah data user,data supplier, data jenis alat konveksi, data alat konveksi, data pembelian, data penjualan, data persediaan barang, data peramalan dan data pemantauan. 4. Data yang diolah untuk peramalan barang diambil dari history data

penjualan dari Mei 2012 sampai Agustus 2013.

5. Data alat konveksi yang ini merupakan alat konveksi yang laris terjual setiap harinya, adalah

a. Benang yang terdiri dari benang BNG 500 Y 145, BNG 5000 Y HTM, BNG 2000Y 555 HTM, BNG POLY KCL MERAH SD, BNG POLY KCL HTM, dan BNG POLY KCL HTM, BNG POLY JUMBO HTM. b. Plastik yang terdiri dari plastik PP BKNG 30X45, dan PP BKNG

35X35.

c. Kancing yang tediri dari kancing K PDL BIASA DKR, K PDL BISA HITAM, dan KC PDH BIRU DONGKER.

d. Karet yang terdiri dari karet SR MERAH 1 1/4", SR MERAH 1 1/2", SR MERAH 2", dan SWAN 4 KUR.

e. Resleting yang terdiri dari resleting BESI ALM LION 5" NO.3, dan BESI ALM B 26" LION .

6. Informasiinformasi yang akan dihasilkan dari aplikasi ini yaitu : a. Informasi peramalan kebutuhan alat konveksi periode mendatang. b. Informasi persediaan alat konveksi.

c. Informasi data alat konveksi darisupplier.

(17)

d. Informasi pembelian alat konveksi yang dibeli oleh staf persediaan. e. Informasi monitoring persediaan alat konveksi.

7. Batasan masalah dari segi sistem aplikasi sebagai berikut:

a. Proses yang ada didalam aplikasi ini adalah pengolahan data penjualan, pengolahan data pembelian, pengolahan data alat konveksi, pengolahan datauser, pengolahan data supplier, peramalan persediaan alat konveksi untuk penjualan di bulan depan.

b. Metode peramalan yang digunakan Single Exponential Smoothing. Ini didasarkan karena data penjualan tidak menunjukkan adanya pola trend, pola siklus, ataupun pol a musiman dan cenderung acak. Setelah Nilai dari metodeSingle Exponential Smoothingdiperoleh maka untuk mencari hasil akhir dari nilai peramalan dilakukan dengan metode forecasting errordengan diterapkan MAE (mean absolute error). d. Indikator sebagai tolak ukur dari persediaan yang digunakan untuk

Monitoring adalah indikator stok batas aman minimal alat konveksi yang akan ditentukan oleh CV.Cemara, monitoring disajikan disajikan dalam bentuk table dan grafik.

8. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Java NeatBeans IDE 7.1.1 dan mysql sebagai database.

9. Sistem yang dibangun menggunakanclientserver karena untuk

penggunaan system ini hanya dilakukan oleh 3 pengguna, antara lain manager sebagai server, staf persediaan dan staf administrasi sebagai client.

(18)

suatu sistem , activity diagram untuk menggambarkan fungsionalitas sistem.

1.5. Metodelogi Penelitisn

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yang digunakan dalam penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi.

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke CV. Cemara.

c. Wawancara.

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung pada Manager Cv. Cemara.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak.

Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini akan menggunakan model waterfall. Model ini adalah model klasik yang melakukan pendekatan secara sistematis, berurutan dalam membangun software, berkat penurunan dari satu fase ke fase lainnya. Tahap-tahap utama dari model ini memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan dasar yaitu:

a. Communication

(19)

b. Planning

Tahap planning merupakan lanjutan dari tahap communication yaitu merencanakan data apa saja yang akan diolah kedalam aplikasi yang kan di bangun, mendefinisikan kebutuhan pengguna dan siapa saja yang dapat menggunakan aplikasi. Sehingga tahapan ini akan mendapatkan dokumen user requirement atau dapat dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pengguna di CV.Cemara Kabupaten Bandung bagian persediaan dalam pembuatan sistem peramalan persediaan alat konveksi. c. Modeling

Tahap modeling adalah tahap menerjemahkan kebutuhan pengguna ke sebuah perancangan sistem peramalan persediaan alat konveksi yang diperkirakan sebelum dibuatkan coding. Proses yang dilakukan ini berfokus pada rancangan strukur data, arsitektursoftware, representasiinterface, dan detail (algoritma)prosedural. Dan dari tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebutsoftware requirement.

d. Construction

Tahapan ini merupakan pembuatan kode dan testing. Dimana kode atau pengkodean merupakan penerjemahan desainsoftware requirementkedalam dalam bahasa yang dapat dikenali oleh komputer. Di tahap akan diterjemahkan semua permintaan pengguna CV.Cemara Kabupaten Bandung. Tahapan inilah yang merupakan tahapan nyata dalam mengerjakan suatu system peramalan persediaan alat konveksi, artinya dalam tahapan ini penggunaan komputer akan dimaksimalkan supaya kebutuhan pengguna yang nyata terpenuhi. Selain pembuatan kode ditahap inipun akan dilakukan testing terhadap sistem peramalan persediaan alat konveksi yang telah dibuat. Tujuannya adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi, sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan didalam sistemnya.

e. Deployment

(20)

mencapai tahap deployment telah dilakukan tahapan analisis, desain, dan pengkodean. Maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh pengguna di CV.Cemara Kabupaten Bandung.Selain dapat digunakan oleh pengguna sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi yang telah dibuat ini harus dilakukan pemeliharaan secara berkala untuk kenyamanan pengguna dalam menggunakan aplikasinya

Gambar 1.1 Model Waterfall [1]

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab1 Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II. TUNJAUAN PUSTAKA

(21)

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab 3 menguraikan tentang analisis prosedur sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang sedang berjalan, solusi yang ditawarkan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis kebutuhan fungsional, perancangan basis data, perancangan antar muka, perancangan struktur menu, perancangan pesan dan jaringan simantik dan perancanganmethod.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab 4 merupakan tentang implementasi sistem, implementasi database, implementasi antar muka, pengujian perangkat lunak, pengujian alpa, scenario pengujian alpa, kasus dan hasil pengujian alpa, pengujian beta, dan scenario pengujian beta.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(22)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan

Dalam profil perusahaan menjelaskan secara singkat visi, misi serta struktur organisasi suatu perusahaan.

2.1.1 Sejarah Singkat CV. Cemara

CV.Cemara adalah perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang penjualan barang terdiri dari alat-alat konveksi yang terletak di Jl.Rancamalang No.177 Rt 02/10 Desa Margaasih Kabupaten Bandung. CV. Cemara berdiri pada tahun 2008 berawal dari pemilik yang bernama Bapak H.Umar yang punya keahlian dalam menjahit. Keahlian yang dia miliki menjadikan kepercayaan pemilik pabrik untuk memperkerjakannya di pabrik. Setelah itu karena dedikasi dan loyalitasnya yang tinggi ketika kerja di pabrik menjadikan Bapak H.Umar mendapatkan tawaran untuk membuka usaha cabang kecil menyediakan alat-alat konveksi dari pabrik dia bekerja. Karena kegigihan Bapak H.Umar akhirnya sampai sekarang di tahun 2013 keuntungan yang ia dapatkan begitu besar, sehingga menjadikan CV. Cemara yang telah dinamakannya menjadi terkenal hingga ke luar provinsi di jawa barat.

2.1.2 Visi dan Misi

Visi :

Menjadikan perusahaan terus berkembang dan unggul di bidang perdagangan

alat-alat konveksi.

Misi :

1. CV.Cemara berusaha untuk memberikan kepuasan dan pelayanan yang baik kepada konsumen.

(23)

3. CV.Cemara berusaha memberikan kontribusi bagi konsumen serta mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan.

4. Menjalin kemitraan kerja sama dengansupplierdan konsumen yang saling menguntungkan.

2.1.3 Struktur Organisasi

Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota organisasi mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Pada badan usaha ini memiliki struktur organisasi yang dikatakan cukup kompleks sehingga dapat menunjang fungsinya secara efektif dan efisien.

Struktur organisasi di CV.Cemara:

2.1.4 Deskripsi Kerja

Deskripsi jabatan digunakan untuk mengetahui tugas,wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Penjelasan jabatan dari struktur organisasi CV. Cemara terdapat pada Gambar 2.1 adalah antara lain

1. Tugas pemilik CV. Cemara adalah

a. Memantau dan menilai keseluruhan dari kemajuan di CV. Cemara b. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh proses bisnis

yang terjadi di CV.Cemara

2. Tugas Manager adalah merencanakan pembelian dan persediaan alat-alat konveksi ,menyusun laporan-laporan hasil penjualan barang, pembelian,

(24)

stock barang dari staf persediaan untuk dilaporkan kepada pemilik CV. Cemara.

3. Tugas Staf Penjualan adalah menerima transaksi pembelian dari pelanggan dan mencatat semua transaksi penjualan.

4. Tugas Staf Persediaan adalah menerima barang yang telah di beli oleh staf pembelian barang dan dilakukan penginputan barang di bagian persediian barang.

5. Tugas Staf Pembelian adalah melakukan pemesanan bahan baku barang kepada supllier dan juga staf persediian barang dan juga melakukan penginputan semua transaksi pembelian.

6. Tugas Staf Administrasi adalah melakukan penginputan penjualan yang sudah direkap untuk satu hari , dan melakukan penginputan pembelian alat konveksi setalah staf persediaaan membeli alat konveksi kepadasupplier.

2.2 Landasan Teori

Pada bagian ini berisikan landasan teori dari penulis skripsi dengan menguraikan tentang konsep peramalan, sistem informasi, jaringan, basis data, serta perangkat lunak pendukung pembangunan sistem peramalan dan persediaan barang di CV. Cemara. Semuanya akan diuraikan teori-teori yang menunjang dalam pemecahan masalah yang dianggap relevan dengan pokok bahasan.

2.2.1 Konsep Dasar Peramalan

Peramalan berasal dari kata ramalan yang artinya adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan peramalan adalah bentuk kegiatannya. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara yaitu metode pemulsan eksponensial atau rata bergerak, metode box Jenkins dan metode regresi. Semua itu dikenal dengan metode peramalan.[3]

(25)

Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuatitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan yang bersifat objektif.[3]

Disamping itu metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan peramalan, akan dapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.[3]

Baik tidaknya suatu permasalahan yang disusun selain ditentukann oleh metode yang digunakan, juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi yan digunakan. Selama informasi yang digunkan tidak dapat menyakinkan untuk mendapatkan hasil yang bagus, hasil peramalan yang disusun juaga akan sukar dipercaya ketepatanya.[3]

2.2.1.1 Kebutuhan Dan Kegunaan Peramalan

Sering terdapat waktu senjang (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang (lead time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Jika waktu tenggang itu nol atau sangat kecil, maka perencaaan tidak diperlukan. Jika waktu tenggang ini panjang dan hasil peristiwa akhir bergantung pada faktor- faktor yang dapat diketahui, maka perencanaan dapat memegang peranan penting. Dalam situasi seperti itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan. Peramalan merupakan bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen. Organisasi selalu menentukan saran dan tujuan.[3]

(26)

2. Penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggang untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru, atau membeli mesin dan peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya dimasa mendatang. 3. Penentuan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus

menentukan sumber daya yang ingin dimiliki dalam jangka panjang. Keputusan semacam itu tergantung pada kesempatan pasar, faktor-faktor lingkungan, dan pengembangan internal dari sumber daya financial, manusia, produk dan teknologi. Semua penentuan ini memerlukan ramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsirkn pendugaan serta membuat keputusan yang tepat.

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga kelompok diatas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan jangkan pendek, menengah, dan panjang.[3]

Dari uraian yang sudah dijelaskan, dapat dikatakan metode peramalan sangat berguna karena akan sangat membantu dalam mengadakan analisis terhadap data dari masa lalu, sehingga memberikan cara pemikiran, pengerjaan yang teraturan dan terarah, peracanaan yang sistematis serta memberikan ketepatan hasil peramalan yang dibuat disusun.[3]

Peramalan dalam bidang produksi merupakan suatu estimasi terhadap terhadap tingkat kebutuhan suatu atau berupa produk untuk periode waktu dimasa akan akan datang peramalan merupakan alat pendukung dalam pengambilan keputusan.Peramalan dikelompokan atas beberapa bagian antara lain :

1. Menurut sifat penyusunannya

a. Peramalan Subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Pandangan orang yang menyusunnya sanat menentukan baik tidaknya hasil peramalan tersebut.

(27)

2. Menurut horizon waktu

a. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan jangka waktunya satu tahun atau kurang. b. Peramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang dilakukan untuk

penyususnan hasil ramalan yang jangka waktunya satu hingga lima tahun kedepan.

c. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari lima tahun.

2.2.1.2 Pola Data Peramal

Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi empat

[3]

:

1. Pola Horisontal (H) terjadi bilamana nilai data berfluktuasi sekitar nilai rata- rata yang konsisten, maka dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Pola data horisontal

2. Pola Musiman

(28)

Gambar 2.3 Pola data musiman

3. Pola siklis

Pola siklis terjadi bilamana datanya diperngaruhi oeleh fluktuasi ekomoni jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Dapat dilihat pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Pola data siklis

4.Pola trend

(29)

Gambar 2.5 Pola data trend

2.2.1.3 Metode peramalan kualitatif

Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat berguntung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramaln tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Metode kualitatif atau teknologis dapat dibagi menjadi metode eksploratoris dan metode normatif.[3]

2.2.1.4 Metode Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramaln yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa yang lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangn antara hasil peramaln dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang dipergunakan semakin baik.[3]

(30)

1. Adanya informasi tentang masa lalu.

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data. 3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek

pola masa lalu akan terus berlanjut di masa yang akan datang. Kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan (asumtion of continuity), asumsi merupakan modal yang mendasari semua metode peramalan kuantitatif dan banyak peramalan teknologis, terlepas dari bagaimana canggihnya metode tersebut.[3]

Metode kuantitatif dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu : 1. Metodemetode peramalan dengan analisa deret waktu, yaitu :

a. Metode Pemulusan Eksponensial dan Ratarata Bergerak. b. Metode Proyeksi Trend dengan Regresi.

c. Metode Box Jenkins. 2. Metodemetode kausal, yaitu :

a . Metode Regresi dan Korelasi, digunakan untuk memperoleh ramalan yang terbaik. Semakin baik regresinya maka akan semakin baik pula tafsiran yang diperoleh, dengan demikian hubungan antara korelasi dan regresi sangat erat dalam peramalan.

b. Metode Ekonometri, digunakan untuk memperoleh nilai-nilai variabel bebas sehingga variabel bebas tersebut idak perlu ditafsir lagi.

d. Model Input dan Output

2.2.1.5 Metode Pemulusan (smoothing)

Metode Pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu yaitu dengan mengambil ratarata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang.[3]

(31)

1. Metode Perataan (Average)

a. Nilai Tengah (Mean)

b. Rata-Rata Bergerak Tunggal (Single Moving Averages)

c. Rata-Rata Bergerak Ganda (Double Moving Averages) d. Kombinasi Rata-Rata Bergerak Lainya

2. Metode Pemulusan(Smooting) Eksponensial Bentuk umum dari Metode Pemulusan adalah:

Ft+1 =αpXt + (1-αp)F1………...(2.1)

Keterangan :

Ft+1 = Ramalan satu periode kedepan X1 = Data aktal pada periode ke t F1 = Ramalan pada periode ke t

αp = Parameter pemulusan

bentuk tersebut diperluas, akan berubah menjadi:

Ft+1 = αp Xt + αp(1-αp)Xt-1 + αp(1-αp)2 Xt-2 + …+(1-αp)N

Ft(N-1)……….(2.2)

Metode Smoothing Ekponensial merupakan sekelompok metode yang menujukan pembobotan menurun secara eksponensial terhadapa nilai observasi yang lebih tua ata dengan kata lain observasi yang baru.diberikan yang relative besar dengan nilai observasi yang lebih tua.[3]

Metode ini terdiri atas:

a. Pemulusan Eksponensial Tunggal 1. Satu parameter

2. Pendekatan Adaptif

Pendekatan ini memiliki kelebihan yang nyata dalam hal nilai α

yang dapat

berubah secara terkendali, dengan adanya perubahan dalam pola datanya.

(32)

1. Metode Linear Satu-Parameter dari Brown

S'tXt + (1-α) S't-1

S"t =αS't+ (1-α) S"t-1

at = S't + (S' t - S' t ) = 2 S' t - S' t Dimana :

S't = niali pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Eksponensial Smoothing Value)

α= parameter Pemulusan Eksponensial at, bt= konstanta pemulusan

Ft+m = hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan

2. Metode Dua Parameter dari Holt

Metode ini digunakan untuk peramalan data yang bersifat trend. St=αXt + (1-α) (St−1 + bt−1 )

bt=γ(St- St−1 ) + (1 -γ )bt−1 F t+m = St + bt m a.

Pemulusan Eksponensial Triple

1. Pemulusan Kwadratik Satu Parameter Dari Brown

Dapat digunakan untuk meramalkan data dengan suatu pola trend dasar, bentuk pemulusan yang lebih tinggi dapat digunakan bila dasar pola datanya adalah kuadratik, kubik atau orde yang lebih tinggi.

2. Metode kecenderungan dan Musiman Tiga Parameter dari Winter Metode ini merupakan salah satu dari beberapa metode pemulusan eksponential yang dapat menangani musiman.[3]

2.2.1.6 Metode Regresi

(33)

2.2.1.7 Metode Deret Berkala (Time Series) Box–Jenkins (ARIMA)

Tujuan peramalan adalah untuk menduga nilai deret waktu masa yang akan datang. Jika model yang ditetapkan menunjukan residual yang acakan, maka itu dapat dipergunakan untuk maksud peramalan.

Metode ARIMA meliputi tiga tahap yang harus dilakukan secara berurutan, yaitu :

1. Identifikasi parameter-parameter model dengan menggunakan metode autokorelasi dan autokorelasi parsial.

2. Estimasi (penafsiran) komponen-komponen autoregresive (AR) dan rata-rata bergerak (MA) untuk melihat apakah komponen-komponen tersebut secara signifikan memberikan kontribusi terhadap model atau salah satunya dihilangkan.

3. Pengujian dan penerapan model untuk meramalkan series data beberapa periode kedepan. Pada tahap ini digunakan try and error yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dalam aplikasi model ARIMA untuk memprediksi data-data klimatologi yang berbasistime series.[3]

Metode peramalan yang sering digunakan adalah deret waktu (time series), dimana sejumlah observasi diambil selama beberapa periode sebagai dasar dalam dalam menyusun suatu ramalan untuk beberapa periode dimasa depan yang diinginkan. Metode Box–Jenkins adalah salah satu metode

untuk menganalisis waktu. Metode peramalan BoxJenkins merupakan suatu metode yang sangat tepat untuk menangani atau mengatasi kerumitan deret waktu dan situasi peramalan lainnya.[3]

Pada dasarnya ada dua model metode Box Jenkins, yaitu model linear untuk deret statis (Stationery Series) dan model untuk deret data yang tidak statis (Non Stationery Series). Model – model linear untuk deret data yang

(34)

2.2.1.8 Metode Pemulusan yang digunakan

Metode Single Exponential Smoothingadalah pengembangan dari metode Moving Average. Kalau dalam metode Moving Averages nilai α = 1/n, tetapi

dalam metode Exponential Smoothing nilai α bisa ditentukan secara bebas, yang bisa mengurangi forecast error. Besarnya α antara 0 dan 1. Kalau nilai α

mendekati 1 berarti data terakhir lebih diperhatikan (diberi weight lebih besar) daripada data sebelumnya[5].

Metode Single Exponential Smoothing ini akan diterapkan pada perhitungan dalam merencanakan jumlah pembelian barang untuk periode bulan mendatang. Berikut adalah rumus untuk metodeSingle Exponential Smoothing:

Ft+1 = α Xt + (1-α) Ft ………..(2.3)

Keterangan :

Ft+1 = Ramalan untuk periode t+1 Xt = Nilai rill periode ke t

Ft = Ramalan untuk peiode ke t

α = Bobot yang menunjukan konstatnta penghalus

2.2.1.9 Forecast Error

Forecast error yang digunakan dalam perhitungan untuk menguji hasil peramalan adalahMean Absolute Error(MAE). MAE adalah rata-rata absolut dari kesalahan peramalan tanpa menghiraukan tanda positif maupun negatif[5]. Berikut adalah rumus MAE :

………(2.4)

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

(35)

Input Proses Output

Gambar 2.6 Bentuk umum sistem

Inti dari sebuah sistem adalah adanya bagian-bagian yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk menghasilkan tujuan. Keberadaan dan keterkaitan antara komponen atau bagian tersebut mutlak diperlukan dalam membentuk sebuah sistem. Karena semua sistem baik itu sistem besar yang kompleks maupun sistem kecil yang sederhana pasti memiliki subsistem yang terbentuk dari beberapa bagian atau elemen atau komponenen yang saling bekerjasama.

2.2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari subsistem atau bagian atau komponen

apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain

dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.[6]

Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan satu kegiatan atau

untuk suatu sasaran yang tertentu”.[6]

Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan dari bagian atau komponen yang memiliki bagian pekerjaan tertentu yang saling bekerjasama atau berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

(36)

2.2.2.2 Pengertian Informasi

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

dan kesatuan nyata, informasi dapat diidentifikasikan sebagai data yang telah

diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi yang menerimanya. Sumber

informasi adalah data”. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai

barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.[6]

2.2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam mengambil keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing system atauinformation processing system atau information generating system.

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

memepertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasin dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.

Dari uraian data diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekelompok manusia, sekumpulan petunjuk dan peralatan pengolahan data untuk memanipulasi data serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi bagi pimpinan pada waktu dimana mereka dapat menggunakannya secara efisien. Tujuan dari sistem informasi adalah menciptakan suatu sistem yang mampu menyediakan informasi-informasi yang terstruktur dan sistematis untuk mendukung para pemimpin fungsinya- fungsinya sehingga tercapai suatu keputusan yang didasarkan pada pendekatan sistem.[6]

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok), yaitu:

1. Blok Masukan

(37)

yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan“kotak alat”(tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu penegndalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyedia informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas dan untuk mengefisiensikan kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan

(38)

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.[6]

2.2.3 Jaringan Komputer

Komputer yang saling berhubungan antara komputer satu dengan komputer lainnya yang berada dalam satu lokasi seperti dalam satu gedung disebutLocal Area Network(LAN) atau jaringan Local. Jika grup-grup komputer saling berhubungan dari satu lokasi dengan lokasi lain, misalnya kantor pusat yang berada di bandung berhubungan dengan kantor cabang yang berada di Sumatra, disebut sebagai Wide Area Network (WAN). Jaringan komputer ini bukan sesuatu hal yang baru dan asing, hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar jalur informasi di dalam perusahaan tersebut.[7]

Bekerja dengan komputer yang tidak dihubungkan dengan komputer lain, seperti dirumah-rumah maka dapat dikatakan sebagaistand-aloneatau komputer yang berdiri sendiri artinya komputer tersebut tidak dapat berhubungan dengan komputer lain. Jika komputer dimana anda bekerja berhubungan dengan komputer lain dan peralatan lain sehingga membentuk suatu group, ini disebut Network (jaringan). Sedangkan bagaimana komputer tersebut dapat saling berhubungan serta mengatur administrasi jaringan komputer disebut sebagai networking(sistem jaringan).[7]

(39)

penjuru dunia. Jika yang akan dikomunikasikannya itu adalah paket data, tidak usah susah-susah untuk membawa-bawa harddisk ke komputer yang akan diambil datanya ataupun media penyimpanan eksternal terbatas seperti disket, usb disk CD dll, yang menyimpan kapasitas data terbatas dan akan mempersulit pada pekerjaan yang akan dilakukan.[7]

2.2.3.1 Tipe Jaringan

Ada beberapa jenis jaringan komputer dilihat dari pemrosesan dan pengaksesan data. Jika ingin lebih jelas lagi anda dapat membaca penjelasan sebagai berikut.

1. Client–Server

Sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan beberapa client. Server bertugas menyediakan layanan, bermacam-macam jenis layanan yang dapat diberikan oleh server, misalnya adalah pengaksesan berkas, peripheral,database, dan lain sebagainya. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan hubungan dumb terminal, sebuah terminal client melakukan pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah harus memiliki performansi yang tinggi, dan kapasitas penyimpanan data yang besar karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client dilakukan di terminal client.[7]

(40)

2. Peer to Peer

Pada jaringan peer-to-peer, tidak terdapat server khusus atau hirarki pada komputer yang terhubung ke jaringan. Semua komputer memiliki kedudukan yang sama sehingga disebut sebagai peer. Biasanya, setiap komputer berfungsi baik sebagai client dan server, dan tidak ada orang yang harus ditugaskan sebagai Network administrator. User pada setiap komputer yang harus menentukan sendiri resource apa yang hendak di-share.[7]

Gambar 2.8 Jaringan peer-to-peer

3. Server based

Pada jaringan dengan jumlah user lebih dari 10 orang, jaringan peer-to-peer mungkin sudah tidak dapat lagi mencukupi. Karenanya, sebagian besar jaringan membutuhkan server khusus. Server khusus adalah komputer yang bertugas hanya sebagai server dan tidak menjadi client atau workstation. Server ini dirancang untuk dapat melayani permintaan dari client sekaligus menjamin keamanan file dan data-data yang diletakkan di server. Sesuai dengan kebutuhan, mungkin lebih dari satu server yang dibutuhkan pada jaringan.[7]

Server-server khusus dibutuhkan untuk aplikasi-aplikasi sebagai berikut: 1. File dan print server

2. Application server 3. Mail Server

(41)

Untuk bekerja, server jaringan membutuhkan network operating. Bagaimanapun canggihnya satu server jaringan, server tidak berguna tanpa didukung oleh network operating system yang sesuai. Beberapa system operasi, seperti Windows NT, Novell Netware, Linux dan masih banyak lainnya lagi, mampu menggunakan resource yang dimiliki server secara maksimum untuk melayani pengguna jaringan.[7]

Gambar 2.9 Server-based

2.2.3.2 Topologi Jaringan

Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlahnode atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah : Bintang (Star), Bus, dan Cincin (Ring). [7] Berikut adalah ilustrasi dari topologi diatas:

1. Topologi cincin (ring topology)

(42)

dituju. Waktu yang di butuhkan untuk mencapai terminal tujuan disebut walk time(waktu transmisi).

Gambar 2.10 TopologiRing

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem.[7]

Ada dua hal yang dilakukan oleh suatu terminal ketika menerima data dari komputer sebelumnya, yaitu :

1. Memeriksa alamat yang dituju dari data tersebut dan menerimanya jika terminal ini merupakan tujuan data tersebut. 2. Terminal akan meneruskan data ke komputer selanjutnya dengan

(43)

2. Topologi jaringan Bintang (Star)

Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.[7]

Hubungan antar node melalui suatu peralatan yang disebut hub atau concentrator. Setiap node dihubungkan dengan kabel ke hub seperti terlihat padagambar 2.7Contohnya adalah jaringan yang memakaiEthernet 10BaseT.

Gambar 2.11 Topologi Star

Jenis topologi jaringanStar menggunakan satu terminal sebagai terminal sentral yang mengubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral ini yang mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke komputer yang dituju. Jenis jaringan ini apabila ada salah satu terminal client tidak berfungsi atau media transmisi putus atau terganggu maka tidak akan mempengaruhi kerja dari jaringan, karena gangguan tersebut hanya mempengaruhi terminal yang bersangkutan.[7]

3. Topologi Bus

(44)

kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.[7]

Gambar 2.12 Topologi Bus

Topologi jaringan jenis bus ini menggunakan sebuah kabel pusat yang merupakan media utama dari jaringan. Terminal-terminal yang akan membangun jaringan dihubungkan dengan kabel utama yang merupakan inti dari jaringan. Data yang dikirimkan akan langsung menuju terminal yang dituju tanpa harus melewati terminal-terminal dalam jaringan, atau akan dirouting-kan ke head end controller. Tidak bekerjanya sebuah komputer tidak akan menghentikan kerja dari jaringan, jaringan akan tak bekerja apabila kabel utamanya dipotong atau putus.[7]

2.2.4 Basis Data

Basis data adalah kumpulan file- file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.

(45)

Basis data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari basis data diantaranya yaitu:

1. Kecepatan dan kemudahan (speed). 2. Efesiensi ruang penyimpanan (space). 3. Keakuratan (accuracy).

4. Ketersediaan (avaibility). 5. Kelengkapan (completeness). 6. Keamanan (security).

7. Kebersamaan (sharability).

Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolaannya disebut sebagai DBMS (Database Management System). Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, mengisi data, menghapus data, melaporkan data dalam database[8].

2.2.5 SQL (Structured Query Language)

(46)

2.2.6 Toolsdan Analisis Perancangan Sistem

Analisis perancangan sistem dari penulisan skripsi ini yaitu pemodelan berorientasi objek, sedangkan tools untuk perancangan menggunakan Unified Modeling Language(UML).

2.2.6.1 Pemodelan Berorientasi Objek

Pemrograman Berorientasi Objek merupakan teknik dalam menyelesaikan masalah yang kerap muncul dalam pengembangan perangkat lunak. Orientasi objek merupakan teknik pemodelan sistem riil yang berbasis objek. Inti dari sistem ini adalah objek yang merupakan model dari sistem nyata. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus ke dalam kelas-kelas atau objek-objek. Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar.[9].

Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut: 1. Objek (object)

Objek adalah entitas yang memiliki atribut, karakter (behaviour) dan kadangkala disertai kondisi (state). Objek mendefinisikan fakta. Objek merepresentasikan sistem real seperti siswa, sistem kontrol permukaan sayap pesawat, sensor atau mesin. Objek juga merepresentasikan sesuatu dalam bentuk konsep seperti nasabah bank, merek dagang, pernikahan atau sekedar listing. Bahkan bisa juga menyatakan visualisasi seperti, bentuk huruf (font), histogram, poligon, garis atau lingkaran. Semuanya memiliki fitur atribut (untuk data), behaviour (operation atau method), keadaan (memori), identitas dan tanggung jawab. Proses menjabarkan sistem nyata menjadi objek dinamakan abstraksi (abstraction). Abstraksi mengeliminir aspek yang tidak perlu dalam suatu objek.[9].

2. Kelas (class)

(47)

membentuk kelas baru yang lebih spesifik dari kelas generalnya. Kelas dan objek merupakan jantung dari pemrograman berorientasi objek. Untuk menghasilkan program jenis ini sangat penting untuk selalu berfikirdalam konsep objek.[9].

3. Pembungkusan (encapsulation)

Mengartikan pembungkusan sebagai penggabungan potongan-potongan informasi dan perilaku perilaku spesifik yang bekerja pada informasi tersebut, kemudian mengemasnya menjadi apa yang disebut sebagai objek. 4. Pewarisan (Inheritance) dan Generalisasi / Spesialisasi.[9].

Konsep dimana metode dan atau atribut yang ditentukan didalam sebuah objek kelas dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lainnya. Sedangkan generalisasi / spesialisasi merupakan teknik dimana atribut dan perilaku yang umum pada beberapa tipe kelas objek, dikelompokan (diabstraksi) kedalam kelasnya sendiri (dinamakan supertype). Atribut dan metode kelas objek supertype kemudian diwariskan oleh kelas objek tersebut (dinamakan subtype).[9].

5. Polimorfisme

Polimorfisme berarti suatu fungsionalitas yang diimplementasikan dengan berbagai cara yang berbeda. Pada terminologi berorientasi objek, ini berarti kita dapat memiliki berbagai implementasi untuk sebagian funsionalitas tertentu. Manfaat dari polimorfisme adalah kemudahan pemeliharaanya. Jika perlu menambahkan gambar baru maka cukup menambahkan fungsi baru sedangkan fungsi umumnya tidak mengalami perubahan.[9].

2.2.6.2 Model–View-Control (MVC)

(48)

oleh peneliti XEROX PARC yang bekerja dalam pembuatan bahasa pemrograman Smalltalk sekitar tahun 1970-1980.

Bagian dari MVC

1. Model Model mewakili struktur data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi yang membantu seseorang dalam pengelolaan basis data seperti memasukkan data ke basis data, pembaruan data dan lain-lain.

2. View, View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna (view). 3. Controller, Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan

view. Controller berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk memproses suatu data dan mengirimkannya ke view.

Dengan menggunakan metode MVC maka aplikasi akan lebih mudah untuk dirawat dan dikembangkan. Untuk memahami metode pengembangan aplikasi menggunakan MVC diperlukan pengetahuan tentang pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming) [14]

2.2.6.3 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan. UML menyediakan jenis-jenis diagram untuk memodelkan pemrograman berorientasi objek atau Object Oriented Programing (OOP)[10].

(49)

berorientasi objek dari IBM. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturanaturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :[10].

1. Merancang perangkat lunak

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis. 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang

diperlukan sistem.

4. Mendokumentasi sistem yang ada, prosesproses dan organisasinya. Blok pembangun utama UML adalah diagram. Beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas). Para pengembang sistem berorientasi objek menggunakan bahasa model untuk menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem yang dirancang. UML memungkinkan para anggota tim untuk bekerja sama dengan bahasa model yang sama dalam mengaplikasikan beragam sistem.[10].

UML menyediakan 9 jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 karena ada beberapa diagram yang digabung. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain[10]. :

1. Diagram Use-Case.

(50)

Gambar 2.13 ContohUse Case Diagram 2. Diagram interaksi dan Sequence (urutan)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

Gambar 2.14 ContohSequence Diagram

Menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

2 Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

(51)

Gambar 2.15 Contoh Komunikasi Digram

3 Diagram Statechart (Statechart Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem –

sistem yag reaktif. Menggambarkan semua state yang dimiliki oleh suatu objek dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah.

4 Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

(52)

Gambar 2.16 ContohActivity Diagram

5 Diagram Kelas (Class Diagram)

(53)

Gambar 2.17 Contoh Diagram Kelas

2.2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung dari pembangunan sistem peramalan pembelian dan persediaan di CV. Royal Makmur Sentosa terdiri dari Netbeans, JDBC, dan MySQL.

2.2.7.1 Netbeans

NetBeans merupakan salah satu IDE yang paling tanggung saat ini dalam melakukan pemrograman Java. Selain itu NeatBeans menyediakan paket yang lengkap dalam pemrograman dari pemrograman standard (aplikasi desktop), pemrograman enterprise, dan pemrograman perangkat mobile. NetBeans IDE merupakan produk yang digunakan untuk melakukan pemrograman baik menulis kode, mengkompilasi, mencari kesalahan, dan mendistribusikan program[11].

2.2.7.2 JDBC (Java Database Connectivity)

(54)

2.2.7.3 MySQL

(55)
(56)

201 4.1 Implementasi Sistem

Tahap implementasi merupakan tahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisis. Tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para usersistem sehingga user dapat memberikan masukan kepada pengembang sistem. Tahap ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu perangkat keras yang digunakan, perangkat lunak yang digunakan, implementasi basis data, dan implementasi antar muka.

4.1.1 Perangkat keras yang digunakan

Perangkat keras yang diperlukan untuk mengimplementasikan perangkat lunak dari aplikasi system inprormasi peramalan persedian stok bahan baku di home industri agung suhanda sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perangkat Keras Yang Digunakan

No Perangkat Keras

Spesifikasi

Client Server

1 Prosesor Intel/AMD 2.0 GHz Intel/AMD 2.0 GHz

2 Memori 1 GB 2 GB

3 Harddisk 256 GB 256 GB

4 VGA 256 MB 256 MB

5 Lan Card 10/100Mbps 10/100Mbps

6 Optical Drive DVD ROM DVD ROM

7 Monitor 14 inch 14 inch

8 Keyboard Standar Standar

9 Mouse Standar Standar

10 Kabel UTP (Unshield twisted pair)

dengan kabel straight

UTP (Unshield twisted

pair) dengan kabel

straight

(57)

4.1.2 Perangkat lunak yang digunakan

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi di CV.Cemara Kabupaten Bandung terlihat pada table pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Perangkat Lunak yang digunakan No Perangkat Lunak Keterangan

1 Sistem Operasi Windows 7

2 ToolsProgram NetBeans IDE 7.0.1

3 Database MySQL

4 Konektor MySQLConnectorJDBC

4.1.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Implementasi database dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut:

1. Pembuatandatabase:

Tabel 4.3 Database db_cvcemara Nama Database Perintah

db_cvcemara CREATEDATABASE ‘db_cvcemara’;

2. Tabel Barang

(58)

Tabel 4.4 Tabel Barang

Nama Tabel Perintah

tbl_barang

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tbl_barang` ( `Kode_barang` varchar(8) NOT NULL,

`Nama_barang` varchar(25) NOT NULL, `Qty` int(11) NOT NULL,

`kd_satuan` varchar(2) NOT NULL, `Harga` int(11) NOT NULL,

`Kd_jenis_barang` varchar(6) NOT NULL, `stokminimal` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`Kode_barang`), FOREIGN KEY (Kd_jenis_barang)

REFERENCES tbl_jenisbarang (Kd_jenis_barang) ON UPDATE CASCADE, FOREIGN KEY (kd_satuan)

REFERENCES tbl_satuan (kd_satuan) ON UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

3. Tabel Jenis Barang

Tabel jenis barang dari sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi ini merupakan tabel penyimpanan jenis alat-alat konveksi yang terdiri dari atribut dengan penamaan seperti kd_jenis_barang, dan jenis_barang sebagai Primary Keyseperti terlihat pada table 4.5.

Tabel 4.5 Tabel Jenis Barang

Nama Perintah

tbl_jenisbarang

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tbl_jenisbarang` ( `Kd_jenis_barang` varchar(6) NOT NULL,

`Jenis_barang` varchar(20) NOT NULL, PRIMARY KEY (`Kd_jenis_barang`),

)ENGINE=InnoDBDEFAULT CHARSET=latin1;

4. Tabel Pembelian

(59)

Tabel 4.6 Tabel Pembelian Nama Tabel Perintah

Tbl_pembelian

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tbl_pembelian` ( `Kd_pembelian` varchar(15) NOT NULL,

`kode_barang` varchar(8) NOT NULL, `nama_supllier` varchar(10) NOT NULL, `tgl_pembelian` date NOT NULL, `qty_pembelian` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`Kd_pembelian`), FOREIGN KEY (kode_barang),

REFERENCES tbl_barang (Kode_barang) ON UPDATE CASCADE FOREIGN KEY (nama_supllier),

REFERENCES tbl_supllier(kd_supllier) ON UPDATE CASCADE )ENGINE=InnoDBDEFAULTCHARSET=latin1; CHARSET=latin1;

5. Tabel Penjualan

Tabel penjualan dari sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi ini merupakan tabel penyimpanan data penjualan alat-alat konveksi yang dilakukan oleh staf administrasi yang terdiri dari atribut kd_penjualan, kode_barang, tgl_penjualan, qty_penjualan dimana kd_penjualan sebagai Primary Key dan kode_barang sebagaiForeign Keyterlihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Tabel Penjualan Nama Perintah

Tbl_penjualan

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tbl_penjualan` ( `kd_penjualan` varchar(15) NOT NULL,

`kode_barang` varchar(8) NOT NULL, `tgl_penjualan` date NOT NULL, `qty_penjualan` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`kd_penjualan`), FOREIGN KEY (kode_barang),

REFERENCES tbl_barang (`Kode_barang`) ON UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

6. Tabel Peramalan

(60)

Tabel 4.8 Tabel Peramalan Nama Perintah

Tbl_peramalan

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tbl_peramalan` ( `kd_peramalan` int(10) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `kd_penjualan` varchar(15) NOT NULL,

`kode_barang` varchar(8) NOT NULL, `hasil` int(11) NOT NULL,

`tgl_peramalan` date NOT NULL, PRIMARY KEY (`kd_peramalan`), FOREIGN KEY (kd_penjualan),

REFERENCES tbl_penjualan(kd_penjualan) ON UPDATE CASCADE FOREIGN KEY (kode_barang),

REFERENCES tbl_barang (Kode_barang) ON UPDATE CASCADE )ENGINE=InnoDBDEFAULTCHARSET=latin1

7. Tabel Satuan

Tabel satuan dari sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi ini merupakan tabel penyimpanan data satuan yang ada di dalam alat-alat koneveksi yang terdiri dari atribut kd_satuan, nama_satuan dengan kd_satuan sebagaiPrimary Keyterlihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Tabel Satuan

Nama Tabel Perintah

Tbl_satuan

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tbl_satuan` ( `kd_satuan` varchar(2) NOT NULL,

`nama_satuan` varchar(50) NOT NULL, PRIMARY KEY (`kd_satuan`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

8. TabelSupplier

(61)

Tabel 4.10 TabelSupplier

Nama Tabel Perintah

Tbl_supllier

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tbl_supllier` ( `kd_supplier` varchar(8) NOT NULL,

`nama_supplier` varchar(25) NOT NULL, `alamat` varchar(50) NOT NULL, `telp` varchar(14) NOT NULL, `jenis` varchar(6) NOT NULL, PRIMARY KEY (`kd_supplier`), FOREIGN KEY (jenis)

REFERENCES tbl_jenisbarang (Kd_jenis_barang) ON UPDATE CASCADE ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

9. TabelUser

Tabeluserdari sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi ini merupakan tabel penyimpanan data user baik untuk mengelola data lupa password user dan data akun user terdiri dari atribut username, password, nama, jabatan, tanya, jawab terlihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11 TabelUser

Nama Tabel Perintah

Tbl_user

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tbl_user` ( `username` varchar(20) NOT NULL,

`password` varchar(35) NOT NULL, `nama` varchar(20) NOT NULL, `jabatan` varchar(20) NOT NULL, `tanya` varchar(20) NOT NULL, `jawab` varchar(20) NOT NULL

) ENGINE= InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

4.1.4 Implementasi Antarmuka

(62)

Tabel 4.12 Implementasi Antar Muka Staf Persediaan

Tabel 4.13 Implementasi Antar Muka Staf Administrasi

No Form Deskripsi Nama File

1. 1

Login Login sebagai staf persediaan FormLogin.java

2 Lupapassword

Digunakan jika staf persediaan lupa passwordsaat mengakses halam utamanya

Formlupapassword.java

3 Menu Utama Berupa form utama untuk staf persediaan

mengubah, menghapus jenis alat–alat konveksi. mengubah dan menghapus data supplier

Formsupplier.java

7 Pengaturan Akun

Digunakan untuk melakukan pengaturan akun staf persediaan yang nantinya berguna saat sta persediaan lupapassword

Formdataakunstaf.java

No Form Deskripsi Nama File

1. 1

Login Login sebagai staf persediaan FormLogin.java

2 Lupapassword

Digunakan jika staf persediaan lupapasswordsaat mengakses halam utamanya

Formlupapassword.java

3 Menu Utama Berupa form utama untuk staf administrasi

Futamadministrasi.java

4

Pengolah Data Penjualan

Digunakan untuk menambah data

penjualan di staf administrasi FormPenjualanAdministrasi.java

5

Pengolahan Data Pembelian

Digunakan untuk menambah data

pembelian di staf administrasi FormPembelianAdministrasi.java

6 Pengaturan Akun

Digunakan untuk melakukan pengaturan akun staf administrasi yang nantinya berguna saat sta persediaan lupapassword

(63)

Tabel 4.14 Implementasi Antar Muka Manager No Form Deskripsi Nama File

1

Login Login sebagai staf persediaan

3 Menu Utama Berupa form utama untuk manager alat konveksi yang tidak aman.

konveksi yang dapat di

lihat olehmanager

yang dapat dilihat oleh

manager nantinya berguna saat sta persediaan lupapassword

(64)

4.2 Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalaham-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang di uji. Ini dilakukan untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan perangkat lunak tersebut. Pengujian sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi di CV.Cemara Kabuapten Bandung ini menggunakan strategi pengujian black box. Pengujian black box dimaksud berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

4.2.1 Skenario PengujianBlack Box

Skenario pengujian balack box marupakan skenario pengujian pada sistem peramalan persediaan alat-alat konveksi di Cv.Cemara Kabupaten Bandung berdasarkan data dari Cv.Cemara seperti terlihat pada tabel 4.15

Tabel 4.15 Rencana Pengujian

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login Login pengguna Black Box

Lupapassword Lupapassword Black Box

Pengolahan datauser Pengubahan data akun Black Box

Pengolahan data jenis alat konveksi

Cari data jenis alat konveksi Black Box Tambah data jenis alat

konveksi

Black Box

Ubah data datajenis alat konveksi

Black Box

Hapus data jenis alat konveksi Black Box

Pengolahan data alat konveksi

Cari data alat konveksi Black Box Tambah data alat konveksi Black Box Ubah data data alat konveksi Black Box Hapus data alat konveksi Black Box Penyajian data alat konveksi Black Box

Pengolahan datasupplier

Cari datasupplier Black Box Tambah datasupplier Black Box Ubah datasupplier Black Box Hapus datasupplier Black Box Penyajian datasupplier Black Box

Pengolahan data pembelian

Gambar

Gambar 2.7 Jaringan Client-Server
Gambar 2.8 Jaringan peer-to-peer
Gambar 2.16 Contoh Activity Diagram
Tabel 4.4 Tabel Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Goenawan Partowidigdo adalah sebuah sistem yang dapat menentukan jumlah obat yang harus disediakan untuk penjualan satu bulan berikutnya, sehingga dapat mengurangi

Pembuatan Sistem Informasi Persediaan Alat Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun adalah sistem informasi yang menangani tentang persed iaan alat kesehatan

Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem informasi penjualan, pembelian, dan persediaan yang sedang berjalan untuk mencari permasalahan yang mempengaruhi

Oleh sebab itu sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku diharapkan dapat menjadi unsur pendukung bagi suatu perusahaan dalam menunjang kelancaran proses

Hasil implementasi dari penelitian ini merupakan suatu aplikasi sistem informasi untuk pemesanan dan persediaan alat bantu produksi dan suku cadang untuk setiap

Masalah ini dapat dipecahkan dengan adanya rancangan sistem informasi persediaan alat tulis kantor pada Perguruan Tinggi Raharja berbasis web yang

Dan juga penanganan persediaan Alat Tulis Kantor (ATK)saat ini tanpa adanya perencanaan pemakaian Alat Tulis Kantor (ATK) dari tiap-tiap bagian /unit kerja lain

Perlu dilakukan analisa persediaan secara mendetall teruta ma yang,berdasarkan data penjualan dan penyediaan laporan yang cukup untuk pimpinan, sehingga kondisi-kondisi yang