PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN
KETIDAKP ASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAJL
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Kota Tangerang)
SKRIP SI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Gtma Meraih Gelar Smjana Ekonomi
...
111
Oleh
LILI FADLlf
NIM: 104082002653
oゥゥエNᄋイゥョZセ@
olari :
·9•···· ...
J... ... セ@QAGセQN@
:セN_NZL@
..
QRNZエZZ[ᄋBセ_ゥᄋセセᄋGNH[LBGj@
'lo. l11<iuk :
'.Q.LO ...
i;;.::f .• :: ..
&... ...
.,;2klasill!rnsi : ... ..
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAI-1
JAKARTA
GE"PUST
akjAvゥLセMセセセセセ@
.l
UiN S'V'ArllD J#l.KAl'!TA
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN
KETIDAKP AS TIAN LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA MANAJERJAL
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kota Tangerang)
Slaipsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana
Ekonomi
Oleh: LILI FADLI NIM. 104082002653
Di Bawah Bimbingan, Pembimbing I Pembimbing II
セ@
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131474891
Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM
JURUSAN AKUNT ANSI
F AKUL T AS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
Pada Tanggal Lima Belas Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama LILI F ADLI NIM I 040820026:53 dengan judul Skripsi
"PENGARUH
SISTEM
AKUNTANSI
MANAJEMEN
DAN
KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN
TERHADAP
KINERJA
MANAJERIAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Kota
Tangerang)". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jmusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 17 Juni 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Y
essi
Fitri,SE., Ak., M.Si
Ketua
Hari ini Kamis Tanggal Dua Puluh Lima Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian skripsi atas nama LILI FADLI NIM 104082002653 denganjudul Skripsi "PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN
KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL (Studi Empiris Pada Pernsahaan Manufaktur di Kata Tangerang)". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selarna ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Juni 2009
Tim Penguji Ujian Skripsi
\
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Ke tu a
[l.
Hepi Prayudi:>wan, SE., Ak., MM Sekretaris
DAFTAR RIWAYATHIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
!. Nama : Lili Fadli
II.
2. Tempat & Tgl. Lahir
3. Agama
4. Alamat Domisili
5. Telepon
6. Email/Facebook
PENDIDIKAN
!. SD
2. SMP
3. SMA
4. SI
: Tangerang, 27 April 1986
: Islam
: Kp. Sondol Rt.04/Rw.02 Kel. Kutabumi
Kee. Pasar Kemis Kab. Tangerang
: 021 94482157
: batosay_the_slayer@yahoo.com
: SDN Kutabumi II
: MTs Nurul Falah Kutabumi
: SMK Perintis I Tangerang
: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
III.
PENGALAMAN ORGANISASII. Paskibraka Mts Nurul Falah Kutabumi
2. Pramuka Mts Nurul Falah Kutabumi
3. OSIS Mts Nurul Falah Kutabumi
IV. LAT AR BELAKANG KELUARGA
I. Ayah
a. Nama
b. Pekerjaan
2. Ibu
a. Nama
b. Pekerjaan
3. Anak Ke dari
4. Alamat
: H. Abdul Wasi
: Wiraswasta
: Hj. Iis Maisyah
: Ibu Rumah Tangga
: I dari 8 bersaudara
: Kp. Sondol Rt.04/Rw.02 No. 17 Ke!. Kutabumi
INFLUENCE OF MANAGEMENT ACCOUNTING SYSTEMS AND PERCEIVED ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY TO
MANAGERIAL PERFORMANCE
(Empirical Study on Manufacturing Company In Tangerang)
ABSTRACT
This study is to identify the effect of management accounting systems and perceived environmental uncertainty to managerial performance, and also the interactive effect of both variables on managerial performance.
The unit analysis for responses in this study are 35 responses (managers, section head, and supervisors) of manufacturing company in Tangerang. Data is selected using purposive sampling methods. Collection data is performed using mail survey method (questioner). Multiple regression analysis (MRA) method is used to test the hypotheses.
The result of this study show that both variables (management accounting systems and perceived environmental unce1iainty) have a Bignificant influence on managerial performance. But perceived environmental uncertainty was not able to intermediate the relationship between management accounting systems and managerial performance.
PEN GAR UH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KETIDAKP ASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Kota Tangerang)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial, dan interaksi antara sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.
Unit analisis yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini berjumlah 35 responden (terdiri dari para manajer, kepala bagian dan supervisor) dari perusahaan manufaktur yang terdapat di Kota Tangerang. Pemilihan data menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulkan melalui metode mail survey (kuisioner). Untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan metode analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menuajukkan bahwa variabel sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan, baik secara parsial maupun bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Sedangkan variabel ketidakpastian lingkungan tidak mampu untuk memediasi hubungan antara sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas segala limpahan nikmat yang telah Allah berikan, terutama nikmat iman, kesehatan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai macam pe!·soalan. Salawat dan salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan umat Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah mengajarkan bahwa ilmu adalah bekal untuk menghadapi Dunia dan Akhirat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kota Tangerang)".
Pada kesempatan ini penulis ingin mehgucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak-pihak yang telah rnembantu penulis semasa kuliah sampai menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu di Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakaiia. Tentunya di baEk kesuksesan di dunia ini tidak terlepas dari peranan dan pihak-pihak yang banyak memberikan kontribusi dan dukungan di dalamnya.
Untuk itu, peuulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan apresiasi yang tinggi alas semua bantuan serta jasa yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. Terutama kepada beberapa pihak, diantaranya:
I. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan do'a yang tak putus-putus serta segala macam dukungan baik moril maupun materil.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku dosen pembimbing I sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial bese1ia para pembantu Dekan dan Kajur Akuntansi.
nasehat, arahan dan petunjuknya yang sangat berharga hingga skripsi ini bisa selesai.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan limn Sosial yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan peranan dalam proses pembelajaran sehingga tercapainya gelar ウ。セェ。ョ。@ dalarn bidang Ilmu Ekonomi Akuntansi.
5. Pimpinan dan Staf Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan fasilitas untuk studi kepustakaan.
6. Untuk semua teman-teman jurusan akuntansi angkatan 2004, khususnya akuntansi B yang penulis tidak dapat sebutkan satu-persatu. Terima kasih untuk kebersamaan yang terjalin selama ini.
7. Semua pihak yang turut berperan dalam kehidupan penulis. Terima kasih untuk semuanya yang telah banyak memberikan pengalaman tentang hidup
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat be1manfaat bagi penulis maupun pembaca sekalian. Akhirnya, hanya kepada AlJah-lah penulis serahkan, semoga segala amal baik yang telah mereka berikan mendapat balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT. Amin ...
Ciputat, Juni 2009
DAFTARISJ.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF' ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii
DAFTARRIWAYATHIDUP ... v
ABSTRACT ...
vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ...
viii
DAFTARISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ...
xiv
DA:FTARLAMPIRAN ...
xv
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... I B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontinjensi pada Sistem Akuntansi Manajemen .. 8
B. Sistem Akuntansi Manajemen ... 9
C. Ketidakpastian Lingkungan ... 13
D. Kine1ja Manajerial ... 16
E. Pengarnh Sistem Akuntansi Manajemen dan. Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja ... I 9 F. Kerangka Pemikiran ... 22
G. Perumusan Hipotesis ... 23
B. Metode Penentuan Sampel ... 24 C. Metode Pengumpulan Data ... 25 D. Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas ... 26 b. Uji Relibilitas ... 26 2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas ... 27 b. Uji Heterokedastisitas ... 27 c. Uji Normalitas ... 28 3. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2) ... 30
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 32 c. Uji Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 32 E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
I. Sistem Akuntansi Manajemen ... 33 2. Ketidakpastian Lingkungan ... ; ... 35 3. Kinerja Manajerial ... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Perusahaan Manufaktur ... , ... ; ... 38 2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 38 3. Response Rate .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. . . .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. 3 9 4. Profil Responden ... 40 B. Penemuan dan Pembahasan
I. Statistik Deskriptif ... 44 2. Uji Kualitas Data
BABV
a. Uji Multikolonieritas ... 49
b. Uji Heterokedastisitas ... 50
c. Uji Normalitas ... 51
C. Pengujian Hipotesis 1. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kine1ja Manajerial a. Koefisien Determinasi
(R2) ...
54b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 55
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) 56 2. Ketidakpastian Lingkungan Memoderasi Hubungan Antara Sistem Akuntansi Manajemen dengan Kinerja Manajerial a. Koefisien Determinasi (R2) ... 59
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 60
c. Uji Signifikansi Parameterlndividual (Uji Statistik t) .61 PENUTUP A. Kesimpulan ... 68
B. Implikasi ... 69
C. Keterbatasan ... 70
DAFTAR TABEL
No Keterangan Hal
3.1 Operasional Variabel Sistem Akuntansi Manajemen ... .34
3.2 Operasional Variabel Ketidakpastian Lingkungan ... .35
3.3 Operasional Variabel Kine1ja Manajerial ... .37
4.1 Distribusi Kuisioner ... 39
4.2 Demografi Responden ... .40
4.3 Statistik Deskriptif ... .44
4.4 Hasil Uji Validitas ... .45
4.5 Hasil Uji Validitas ... .47
4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 48
4. 7 Hasil Uji Multikolonieritas ... .49
4.8 Koefisien Dete1minasi (R2) ... 54
4.9 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 55
4.10 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 56
4.11 Koefisien Determinasi (R2) (Ha4) ... 59
4.12 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) (Ha4) ... 60
No
2.1
2.2
4.1 4.2
4.3 4.4 4.5
4.6
4.7
4.8
DAFTAR GAMBAR
Keterangan Hal
Model Hubungan Pengarnh Sistem Akuntansi Manajemen dan
Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kine1ja Manajerial ... 22
Model Ketidakpastian LingkunganMemoderasi Hubungan Antara Sistem Akuntansi Manajemen denga.n Kinerja Manajerial ... 23
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... .41
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... .41
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... .42
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... .42
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Saat Jni .... 43
Hasil Uji Heteroskedastisitas ... .50
Hasil Uji Normalitas (Histogram) ... .52
DAFT AR LAMPmAN
No Keterangan Hal
I Lembar Jawaban Responden ... 75
2 Lem bar Kuisioner ... 78
3 Hasil Uji Validitas Data ... 84
4 Hasil Uji Reliabilitas Data ... 92
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Persaingan pasar telah menciptakan pergolakan, tekanan, resiko dan ketidakpastian organisasi. Puncak tuntutan organisasi yaitu menjawab segala ancaman dan kesempatan dalam !ingkungan bersaing, dan mereka mendesain serta menggunakan sistem pengendalian yang tepat untuk mencapai tujuan. Ada sejumlah bukti empiris pada industri manufaktur yang mendukung hubungan positif antara peran manajer terhadap penggunaan sistem akuntansi manajemen maupun kinerja (Biema dan Greenwald, 1997; Mia dan Clarke; 1999 dalam lkhsan dan Rasdianto, 2005).
Dalam kondisi yang tidak menentu dan persaingan bisnis yang meningkat sekarang ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Oleh karena itu manajemen perlu memiliki kemampuan untuk melihat dan menggunakan peluang, mengidentifikasi masalah, clan menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan cepat. Manajemen juga berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan organisasi hingga tujuan yang diharapkan tercapai.
secara luas oleh peneliti dalam desain organisasi (Chia, 1990 dalam Syam dan Maryasih, 2006). Jika diterapkan dalam sistem pengawasan akuntansi, ketidakpastian Iingkungan diukur dengan melihat pengaruhnya terhadap penggunaan informasi dan karakteristik-karakteristik informasi. Pada dasamya ketidakpastian Iingkungan merupakan kondisi ekstemal yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan (Otley, 1980 dalam Syam dan Maryasih, 2006).
Drtina et. al (I 996) dalam Aida dan Fazli (2002) menyatakan bahwa untuk tetap bertahan dalam Iingkungan persahigan saat ini, pelaku bisnis harus mampu menciptakan kondisi bisnis yang fleksibel dan inovatif, dan pelaku bisnis harus mempertimbangkan faktor eksternal perusahaan yang semakin sulit untuk diprediksi. Kemampuan beradaptasi pada ketidakpastian lingkungan dengan tindakan inovatif dan proaktif telah dibantu dengan adanya teknologi informasi yang semakin majn seperti St!karang ini. Manfaat teknologi informasi memformulasikan sistem informasi untuk menghasilkan informasi akurat, tepat waktu serta dalam jumlah meneukupi (Susilawati M, I 998 dalam Fauzani, 2008).
lingkungan dalam usaha mencapai tujuan organisasi dcngan sukses (Atkinson dkk, 1995 dalam Nazaruddin, 1998).
Di samping itu, meningkatnya peran sistem akuntansi manajemen dalam membantu manajer dalam mengatur secara langsung tugas-tugas dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi, sistem akuntansi manajemen memungkinkan untuk menghasilkan evolusi yang besar dalam penyediaan informasi-informasi penting dalam mengambil keputusan. Data eksternal dan data bukan keuangan yang diperlukan oleh pembuat keputusan adalah data yang mencakup informasi tentang pemasaran, inovasi produk dan strategi perencanaan. Selain itu, data tersebut dapat digunakan untuk memprediksi keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang dan sekaligus dapat membuat keputusan (Mia dan Chenhall, 1994 dalam Syam dan Maryasih,
2006).
tersedia bagi manajemen dalam pengambilan keputusan yang dapat
berpengaruh langsung untuk pencapaian kinerjanya.
Penelitian-penelitian lain menemukan bahwa fongsi sistem akuntansi
manajemen dan ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh pada kinerja
yang dilakukan oleh Gui (1991). Penelitian yang dilakukan oleh Nazaruddin,
(1998) menguji mengenai pengaruh desentralisasi dacn karakteristik sistem
akuntansi manajemen terhadap kine1ja manajerial menunjukkan hasil bahwa
dengan tingkat desentralisasi yang tinggi, maka dibutuhkan karakteristik
informasi sistem akuntansi manajemen yang semakin andal, sehingga dengan
demikian dapat meningkatkan kinerja manajerial. Sedangkan penelitian
Supardiyono (1999) dalam Faisal (2006) yang menguji tentang pengaruh
ketidakpastian lingkungan dan struktur organisasi terhadap efektivitas sistem
akuntansi manajemen menunjukkan bahwa sistem akuntansi manajemen akan
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada kondisi ketidakpastian
lingkungan tinggi dan punya pengaruh negatif terhadap kinerja manajerial
pada kondisi ketidakpastian lingkungan rendah, namun struktur organisasi
tidak mempengaruhi hubungan sistem akuntnnsi manajemen dengan kinerja
manajerial.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Fauziah Aida Fitri
dan Fazli Syam BZ (2002) dengan judul penelitiannya yaitu pengaruh sistem
akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajer
yang memilih sampel manajer dari industri perbankan yang ada di Daerah
akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingknngan berpengaruh positif terhadap kinerja manajer, pada kondisi dimana manajer mempersepsikan lngkungan yang tidak pasti tinggi, maka manajer tersebut akan membutuhkan informasi sistem aknntansi manajemen yang canggih untuk digunakan dalam pengambilan keputusan yang tepat. Ketidakpastian lingknngan yang tinggi berarti manajer mempersesikan tindakan kompetitif dan permintaan pasar yang tidak dapat diprediksi. Untuk itu, mereka akan me:ncari informasi sistem akuntansi manajemen yang sangat berguna dan tepat waktu. Oleh karena itu, kinerja manajer dipengaruhi secara positif oleh sistem aknntansi manajemen pada ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Dan temuan ini mendukung hasil penelitian Chenhall dan Morris (1986), Gu! (1991).
· Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah manajer, kepala bagian dan supervisor yang terdapat pada perusahaan matmfaktur yang terdapat di Kota Tangerang. Adapun alasan peneliti mengambil lokasi di Kota Tangerang dikarenakan jumlah perusahaan manufaktur di Kota Tangerang itu sendiri sangat banyak. Dengan begitu banyaknya jumlah perusahaan yang ada, maka tingkat persaingan yang terjadi pun bisa dibilang relatif tinggi. Puncak tuntutan organisasi yaitu menjawab segala ancaman dan kesempatan dalam lingkungan bersaing, dan mereka mendesain serta menggunakan sistem pengendalian yang tepat untuk mencapai tujuan.
terhadap Kinelja Manajeria/: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di
Kata Tangerang".
B. Rumusan Masalah Peuelitian
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja
manajerial?
2. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengarnh terhadap kinerja
manajerial?
3. Apakah sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial?
4. Apakah ketidakpastian lingkungan memoderasi hubungan antara sistem
akuntansi manajemen dengan kinerja manajerial?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut :
I. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi manajemen berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
2. Untuk mengetahui apakah ketidakpastian lingkungan berpengarnh
terhadap kinerja manajerial.
3. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian
4. Untuk mengetahui apakah ketidakpastian lingkungan memoderasi hubungan antara sistem akuntansi manajemen dengan kinerja manajerial.
Penelitian ini sendiri diharapkan dapat membe:ri manfaat bagi semua pihak, diantaranya adalah :
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penulis dan mahasiswa akuntansi pada khususnya dan para akademisi lain se1ia masyarakat luas pada umumnya.
2. Untuk memperjelas hasil dari penelitian sebelumnya yang meneliti tentang hubungan antara sistem akuntansi manajetnen dengan kinerja manajerial, serta pengaruh ketidakpastian lingkungan yang memoderasi hubungan antara sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendekatan Kontinjensi pada Sistem Akuntansi Manajemen
Penggunaan teori kontinjensi untuk analisis sistem akuntansi
manajemen telah lama menarik minat para peneliti. Pendekatan kontinjensi
yang digunakan dalam akuntansi manajemen didasarkan pada suatu premis
bahwa tidak terdapat sistem akuntansi yang sesuai untuk semua organisasi
dalam semua situasi (Otley, 1980). Dalam penelitian sistem akuntansi
manajemen, pendekatan kontinjensi diperlukan untuk mengevaluasi faktor
kondisional yang menyebabkan sistem akuntansi manajemen menjadi lebih
efektif. Seperti halnya penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian
ini mengidentifikasi variabel kontinjensi di dalam perancangan sistem
akuntansi manajemen (Laksmana dan Muslichah, 2002) ..
Pendekatan kontiajensi banyak menarik minat peneliti karena mereka
ingin mengetahui apakah tingkat keandalan sistem akuntansi manajemen itu
akan selalu berpengaruh sama terhadap kinerja pada setiap kondisi atau tidak.
Dengan didasarkan pada pendekatan kontiujensi tersebut, ada dugaan bahwa
terdapat faktor-faktor situasional lainnya yang akan saling berinteraksi, selaras
dengan kondisi tertentu yang dihadapi.
Menurut Faisal (2006), beberapa penelitian sebelurnnya yang
menggunakan pendekatan kontinjensi untuk menguji hubungan antara
Narayanan, 1986), strategi (Govindarajan dan Gupta, 1985), Abernethy dan
Guthrie (1996), Chong dan Chong (1997), Chenhall dan Morris (1986) serta
Abernethy dan Bouwens (2000) menyatakan bahwa organisasi perlu
mempertimbangkan variabel-variabel konstektual tersebut agar informasi dari
sistem akuntansi manajemen yang dihasilkan menjadi lebih efektif.
B. Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen (SAM) merupakan sistem formal yang
dirancang untuk menyediakan informasi bagi manajer (Simons, 1987; Bowens
dan Abernethy, 2000). Perencanaan sistem akuntansi manajemen yang
merupakan bagian dari sistem pengendalial1 organisasi perlu mendapat
perhatian, hingga dapat diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam
mendukung keberhasilan sistem pengendalian manajemen. Sistem akuntansi
manajemen dapat membantu manajer dalam pengendalian akitivitas dan
pengurangan ketidakpastian sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan
pencapaian tujuan (Gordon dan Miller, 1976; Kaplan, 1984; Anthony et al.
1998; Atkinson et al. 1995 dalam Laksmana dan Muslichah, 2002).
Sistem akuntansi manajemen adalah suatu mekanisme kontrol
organisasi serta merupakan alat yang efektif di dalam menyediakan informasi
yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari
berbagai aktivitas yang bisa dilakukan (Nazaruddin, 1998 dalam Fauzani,
2008). Salah satu produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen
depaitemen operasional, perhitungan biaya produksi, jasa, aktivitas. Informasi akuntansi manajemen didominasi oleh informasi finansial, tetapi dalam perkembangannya ternyata peran informasi non finansial juga menentukan.
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan output dengan menggunakan input dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan manajemen (Hansen dan Mowen, 2006:4). Sistem akuntansi manajemen menpunyai tiga tujuan umum (Hansen dan Mowen, 2006:4), yaitu:
I. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga pokokjasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyedikan informasi untuk pengambilan keputusan.
Morris, 1986; Gordon dan Narayanan, 1984 dalam Laksmana dan Mnslichah,
2002).
Chenha!I dan Morris (1986) dalam Laksmana dan Muslichah (2002)
mengidentifikasi 4 (em pat) karakteristik inforrnasi sistem akuntansi
manajemen yaitu sebagai berikut:
I) Scope
Di dalam sistem inforrnasi, broad scope mengacu kepada dimensi fokus,
kuantifikasi, dan horison waktu (Gorry dan Mo11on, 1971; Larcker, 1981;
Gordon dan Narayanan, 1984). Sistem akuntansi manajemen tradisional
memberikan informasi yang terfokus pada peristiwa-peristiwa dalam
organisasi, yang dikuantifikasi dalam ukuran moneter dan yang
berhubungan dengan data historis. Lingkup sistem akuntansi manajemen
yang luas memberikan inforrnasi yang berhubungan dengan lingkungan
eksternal yang mungkin bersifat ekonomi seperti Gross National Product,
total penjualan pasar, dan pangsa pasar suatu industri, atau mungkin juga
bersifat non ekonomi seperti faktor demografi, cita rasa konsumen,
tindakan para pesaing dan perkembangan teknologi. Lingkup sistem
akuntansi manajemen yang luas mencakup ukuran non moneter terhadap
karakteristik lingkungan ekstern (Gordon dan Miller, 1976). Di samping
itu, lingkup sistem akuntansi manajemen yang luas akan memberikan
estimasi tentang kemungkinan te1jadinya peristiwa di masa yang akan
2) Timeliness
Kemampuan para manajer untnk merespon secara cepat atas suatu peristiwa kemungkinan dipengaruhi oleh timeliness sistem akuntansi manajemen. Informasi yang timeliness meningkatkan fasilitas sistem akuntansi manajemen untuk melaporkan peristiwa paling akhir dan untuk memberikan umpan balik secara cepat terhadap keputusan yang telah dibuat. Jadi timeliness mencakup frekuensi pelaporan dan kecepatan pelaporan. Chia (1995) menyatakan bahwa timing informasi menunjuk kepada jarak waktu antara permintaan dan tersedianya informasi dari sistem akuntansi manajemen ke pihak yang meminta.
3) Aggregation
Sistem akuntansi manajemen memberikan infonnasi dalam berbagai bentuk agregasi yang berkisar dari pemberian bahan dasar, data yang tidak diproses hingga berbagai agregasi berdasarkan periode waktn atau area tertentu misalnya pusat pertanggungjawaban atau fungsional. Tipe agregasi yang lain mengacu kepada berbagai fonnat yang konsisten dengan model keputusan formal seperti analisis cash flow yang didiskontokan untuk anggaran modal, simulasi dan linear programming
dan informasi yang dihasilkan secara khusus untuk model keputusan
formal.
4) Integration
Aspek pengendalian suatu organisasi yang penting adalah koordinasi
berbagai segmen dalam sub-sub organisasi. k。イ。ォエQセイゥウエゥォ@ sistem akuntansi
manajemen yang membantu koordinasi mencakup spesifikasi target yang
menunjukkan pengaruh interaksi segmen dan informasi mengenai
pengaruh keputusan pada operasi seluruh sub unit organisasi. Chia (1995)
menyatakan bahwa informasi yang terintegrasi dari sistem akuntansi
manajemen dapat digunakan sebagai alat koordinasi. antar segmen dari sub
unit dan antar sub unit. Kompleksitas dan saling ketergantungan antar sub
unit akan direfleksikan dalam informasi yang t<:rintegrasi dari sistem
akuntansi manajemen.
C. Ketidakpastian Lingkungan
Miliken (1987) dalam Faisal (2006) menjelaskan bahwa ketidakpastian
lingkungan terdiri dari tiga tipe; effect uncertainty, response uncertainty dan
stated uncertainty. Effect Uncertainty adalah ketidakmampuan untuk
memprediksi pengaruh lingkungan di masa-masa yang akan datang terhadap
organisasi. Response Uncertainty adalah ketidakmampuan untuk memprediksi
konsekuensi dari pilihan-pilihan keputusan untuk merespon Jingkungan.
Stated uncertainty merupakan ketidakpastian yang dipersepsikan. Gui dan
ketidakpastian lebih baik daripada ketidakpastian yang dinyatakan. Chenhall dan Morris (1986) dalam Faisal (2006) menyakan bahwa ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan (Perceived Environmental Uncertainty) merupakan faktor kontijensi yang penting sebab perceived environmental
uncertainty dapat menyebabkan proses perencanaan dan kontrol menjadi lebih
sulit.
Duncan (1972) dalam Ritonga dan Zainuddin (2001) mendefinisikan ketidakpastian lingkungan sebagai (1) kurangnya informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor lingkungan dalam pengambilan keputusan, (2) ketidakmampuan untuk mengetahui basil yang diperoleh dari keputusan-keputusan yang diambil sehingga besarnya kerugian yang diderita akibat kesalahan dalam mengambil keputusan pun tidak dapat diidentifikasi secara jelas, (3) ketidalanampuan menentukan kemungkinan-kemungkinan akan berlakunya ketidaktentuan lingkungan itu dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan terhadap keputusan-keputusan yang diambil dalam menjalankan fungsi masing-masing unit.
Menurut Daft (2007), ketidakpastian lingkungan berarti suatu organisasi harus mengelola ketidakpastian lingkungan agar menjadi efektif. Ketidakpastian berarti manajer tidak memiliki infonnasi yang memadai tentang faktor-faktor lingkungan agar dapat memahami dan memprediksi kebutuhan dan perubahan. Manajer tahu tujuan mana yang hendak mereka capai, namun informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa depan tidak
Menurut William (200 I), ketidakpastian lingkungan adalah sampai seberapa jauh manajer dapat memahami atau memperkirakan perubahan dan kecenderungan lingkungan akan mempengaruhi usaha mereka. Dimana lingkungan itu sendiri terdiri dari 3 (tiga) kornponen dasar yaitu perubahan, kompleksitas dan ketersediaan lingkungan.
Perubahan lingkungan adalah tingkat kecepatan dari keadaan dan kejadian yang mempengaruhi suatu perubahan usaha. Lingkungan dengan tingkat kecepatan dari keadaan dan kejadian yang bergerak secara lambat dan mudah diprediksi dikelompokkan ke dalam Iingkungan yang stabil. Sedangkan lingkungan dengan tingkat kecepatan dari keadaan dan kejadian yang bergerak sangat cepat dan sulit diprediksi dikelompokkan ke dalam lingkungan dinamis.
Kompleksitas lingkungan adalah jumlith faktor-faktor eksternal yang terdapat di dalam lingkungan luar. Kompleksitas sederhana yaitu dimana jumlah faktor eksternal yang ada dalam lingkungan luar hanya sedikit, sedangkan dalam kompleksitas kompleks jumlah faktor eksternal yang ada di dalam lingkungan luar sangat banyak. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya jumlah pemasok, pelanggan dan pesaing.
Ketersediaan lingkungan adalah seberapa besar tingkat kelangkaan atau kelimpahan sumber-sumber daya yang tersedia dalam lingkungan eksternal (sumber daya langka dan sumber daya melimpah).
Ketidakpastian lingkungan merupakan faktor kontiaj<m yang sudah dikenali
secara luas oleh peneliti dalam desain organisasi (Chia, 1990 dalam Syam dan
Maryasih, 2006). Jika diterapkan dalam sistem pengawasan akuntansi,
ketidakpastian lingkungan diulcur dengan melihat pengaruhnya terhadap
penggunaan informasi dan lcaralcteristilc-karakteristik informasi. Pada dasamya
ketidakpastian lingkungan merupakan lcondisi elcstemal yang dapat
mempengaruhi operasional perusahaan (Otley, 1980 dalam Syam dan
Maryasih, 2006).
D. Kinerja Manajerial
Mahoney et. al. (1963) dalam Mardiyah dan Listianingsih (2005)
menyatalcan kinerja (performance) adalah basil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, daiam rangka mencapai
tujuan organisasi. Kine1ja manajerial adalah kinerja individu anggota
organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain: perencanaan,
investigasi, lcoordinasi, pengaturan staf, negosiasi, dan lain-lain.
Sedanglcan menurut Narsa dan Yuniawati (2003), kinerja manajerial
adalah kinerja para individu dalam kegiatan manajerial. Kinerja personel
meliputi delapan dimensi yaitu:
I) Perencanaan, dalam arti kemampuan untuk menentukan tujuan, lcebijakan
dan tindakan/pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang
2) Investigasi, yaitu kemampuan mengulnpulkan dan menyampaikan
informasi untuk catatan, Japoran, dam rekening, mengukur hasil,
menentukan persediaan, dan analisis pekerjaan.
3) Pengkoordinasian, yaitu kemampuan melakukan tukar menukar informasi
deugan orang lain di bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan
menyesuaikan program, memberitahu bagian Jain, dan hubungan dengan
manajer lain.
4) Evaluasi, yaitu kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal, kinerja
yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil,
penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk.
5) Pengawasan (supervisi), yaitu kemaii1puan untuk mengarahkan,
memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan
menjelaskan peraturan ke1ja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan
dan menangani bawahan.
6) Pengaturan staff (staffing), yaitu kemampuan untuk mempertahankan
angkatan kerja di bagian anda, merekrut, mewawancarai dan memilih
pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.
7) Negosiasi, yaitu kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan atau
melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar
menawar dengan wakil penjua!, tawar-menawar secara kelompok, dan
8) Perwakilan (representatif), yaitu kemampuan dalam menghadiri
bisnis, pidato untuk acara-acara kemasyarakatan, pendekatan kemasyarakatah, mempromosikan tujuan umum perusahaan.
Evaluasi atas kinerja yang dilakukan oleh manajer beragam tergantung pada budaya yang dikembangkan masing-masing pe:rusahaan (Ivancevich, 1999: 187 dalam Juniarti dan Evelyne, 2003). Berikut ini beberapa ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajemen, berdasarkan perspektif non keuangan (Juniarti dan Evelyne, 2003):
I. Kemampuan manajer untuk membuat perencanaan (Schermerhorn, 1999:138 dalam Juniarti dan Evelyne, 2003). Perencanaan yang baik dapat meningkatkan fokus dan fleksibilitas marntjer dalam manangani pekerjaannya. Masalah fokus dan fleksibilitas merupakan dua hal penting dalam lingkungan persaingan yang tinggi dan dinamis. Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan dapat menjadi salah satu indikator untuk mengukur kinerja manajer (Nazaruddin, 1998 dalam Juniaiti dan Evelyne, 2003).
2. Kemampuan untuk mencapai target. Kinerja manajer dapat diukur dari kemampuan mereka untuk mencapai apa yang telah direncanakan (Mulyadi, 200 I :302 dalam Juniaiti dan Evelyne, 2003). Target harus cukup spesifik, melibatkan partisipan, realistik dan menantang serta memiliki rentang waktu yang jelas (Hess, 1996:83 dalam Juniarti dan Evelyne, 2003).
kepercayaan perusahaan kepada manajer tersebut. Kepercayaan ini dapat
timbul karena beberapa ha!, salah satunya adalah kinerja yang baik dari
manajer. Wagner (1995:50) dalam Juniarti dan Evelyne (2003) juga
mengungkapkan bahwa peranan manajer dalam mewakili perusahaan
menunjukkan tingkat kine1janya.
Seseorang yang memegang posisi manajeriaJ diharapkan mampn
menghasilkan suatu kinerja manajerial. Berbeda dengan kinerja karyawan
umumnya yang bersifat konkrit, kinerja manajerial adalahbersifat abstrak dan
kompleks (Mulyadi dan Setyawan, 2001).
Manajer menghasilkan kine1ja dengan mengerahkan bakat dan
kemampuan, serta usaha beberapa orang lain yang berada di dalam daerah
wewenangnya. Kinerja manajerial merupakan salah satu factor yang dapat
meningkatkan keefektifan organisasi (Mardiyah dan Listianingsih, 2005).
E. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen dart Ketidakpastian Lingk1111ga11
terhadap Kinerja.
Dalam lingkungan yang stabil, proses perencanaan dan pengendalian
tidak banyak menghadapi masalah, namun clalam kondisi yang tidak pasti
proses perencanaan dan pengendalian akan menjadi lebih sulit dan banyak
menghaclapi masalah, karena kejadian-kejadian yang akan datang sulit
akuntansi manajemen dan teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
F. Kerangka Pemildran
[image:36.595.90.543.32.728.2]Model hubungan an tar variabel untuk pene litian ini digambarkan sebagai berikut :
Gambar2.1
Model Hubungan Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial
Sistem Aknntansi Manajemen
(Variabel Independen)
Ketidakpastian Lingknngau
Kinerja Manajerial
Gambar2.2
Model Ketidakpastian Linglmngan Tinggi Memoderasi Hubungan antara Sistem Akuntansi Manajemen dengan kゥョ・Qセェ。@ Manajerial
Sistem Akuntansi
Manajemen
Mセゥョ・イェ。@
Manajerial
(Variabel Independen) (Variabel Dependen)
Ketidakpastian Lingkungan (Variabel Moderating)
G. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan model analisis di atas, maka dalam penelitian ini diajukan empat buah hipotesis yaitu:
Hal Sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Ha2 Ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kine1ja manajerial. Ha3 Sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kine1ja manajerial.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingknp Penelitian
Penelitian ini mengambil subyek yaitu perusahaan industri manufaktur yang terdapat di Kota Tangerang pada tahun 2008. Penelitian ini merupakan tipe penelitian korelasional (Correlational Research) dengan karakteristik masalah berupa hubungan antara dua variabel atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 2002:26). Penelitian ini be11ujuan untuk menganalisa hubungan antara sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial, baik secara parsial maupun secara bersama-sama (simultan) serta hubungan antara sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial dengan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel moderasi. Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk melihat efektifitas sistem akuntansi manajemen seperti Chenhall dan M01Tis (1986), Gui (1991) dan Fauzani (2008).
B. Metode Pcnentuan Sampel
Dalam penelitian ini, berdasarkan tujuah dan masalah penelitian maka penulis menggunakan metode pemilihan smnpel nonprobabilitas, yaitu pemilihan sampel bertujuan (Pwposive Sampling) (Indriantoro dan Supomo,
kepala bagian dan supervisor yang telah bekerja minimal selama 1 (satu) tahun.
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode survei. Di dalam metode survei ini terdapat dua teknik pengumpulan data, yaitu wawancara dan survei (Indriantoro dan Supomo, 2002:152). Sebelum daftar pertanyaan dalam kuisioner diajukan kepada seluruh responden penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba (try
out) untuk menguji validitas dan reliabilitas a.gar data yang diperoleh valid dan
reliable.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Knalitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation
yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2005). Kriteria valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-rnasing butir pe1tanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan di bawah 0,05 maka butir pe1tanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai signifikan di atas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Santoso, 200 I).
b. Uji Reliabilitas
menghitung Cronbach 's Alpha dari masing-masing instrumen dalam
suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut
dikatakan andal (reliable) apabila memiliki Croanbach 's Alpha lebih
dari 0,50 (Nunnaly, 1978). Uj i kualitas data ini menggunakan bantuan
program SPSS 12.0.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji normalitas.
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi arttar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen (Ghozali, 2005:91).
Deteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi
adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Iriflation Factor) dan
tolerance. Regresi bebas dari masalah multikolinieritas jika nilai VIF <
JO dan nilai tolerance> 0.10 (Ghozali, 2005:92).
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas be1tujuan menguji apakah dalam model
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi
berganda (multiple regression) untuk menguji pengaruh sistem akuntansi
manajemen, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kine1ja manajerial.
Frucot dan Shearon (1991) dalam Ghozali (2005:153) mengajukan model
regresi untuk menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model selisih
mutlak dari variabel independen dengan rumus persamaan regresi
Y= a+ blXl + b2X2 + b3I Xl -X21
Dimana:
Xi= merupakan nilai standardized score [(Xi-X)/crX]
IX l-X2I = merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut
perbedaan antara XI dan X2.
Menurut Frucot dan Shearon (1991) dalam Ghozali (2005: 153),
interaksi seperti ini lebih disukai oleh karena ekspektasi sebelumnya
berubungan dengan kombinasi antara XI dan X2 dan berpengaruh
terhadap Y. Teknik analisis data untuk menguji pengaruh moderasi dalam
penelitian ini adalah model selisih mutlak dari variabel independen dengan
rumus persamaan regresi:
Y = a + blXsam + b2 Xkl + b3 I Xsam - Xld I+ e
Dimana:
a
XsAM
= Konstanta
= Sistem Akuntansi Manajemen
= Ketidakpastian Lingkungan
= Koefisien Regresi
=Error
Dimana nilai Xsam dan Xkl adalah standardized. Setelah nilai
Xsam dan Xkl diubah menjadi standardized, lan[',kah berikutnya adalah
membuat regresi barn dengan persamaan sebagai bcrikut:
Y =a+ bl Zsam
+
b2 Zkl+
b3 AbsXl_X2:+
eDimana:
Y = Kinerja Manajerial
a = Konstanta
ZsAM = Standardize Sistem Akuntansi Manajemen
ZKL = Standardize Ketidakpastian Lingkungan
b1.3 = Koefisien Regresi
e = Error
Pengujian dalam analisis regresi berganda yang dapat dilakukan
antara lain:
a. Koefisien Determinasi (R2)
ketidakpastian Jingkungan) dalam menjelaskan variasi variabel
dependen (kinerja manajerial). Nilai koefisi.en determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel independen (Ghozali, 2005:83).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini
menggunakan nilai Adjusted R2 yang dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditarnbahkan ke dalam model.
Jika nilai AdjustedR2 adalah sebesar 1 bcrarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan
tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen.
Nilai Adjusted R2 berkisar 0 sampai derlgan 1. Jika mendekati 1 berarti
semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan
variabel independen. Sebaliknya, jika nilai Adjusted R2 semakin mendekati angka 0 berarti semakin Jemah kemampuan variabel
independen dapat merJelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali,
b. Uji Signifikansi Simnltan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika nilai
signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak, sebaliknyajika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima.
c. Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual · yaitu sistem akuntansi
manajemen dan ketidakpastian lingkungan dalam menerangkan variasi
variabel dependen, yaitu kinerja manajerial.
Langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji t
adalah dengan menentukan level of significance, Level of significance
yang digunakan sebesar 5% atau (a)
=
0,05. jika sig t lebih besar dari0,05 maka
Ha
ditolak. Namun jika sig t lebih kecil dari 0,05 makaHa
diterima. Berarti ada pengaruh signifikan antara variabel independen
dengan variabel dependen (Ghozali, 2005:85).
Penelitian ini menggunakan pendekatan interaksi untuk
menjelaskan variasi kinerja manajerial yang dipengaruhi oleh interaksi dua
variabel independen yaitu sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian
antara sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial dan ha! ini berarti
mendukung hipotesis.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini diukur melalui
instrumen-instrumen yang telah dikembangkan dan digunakan oleh para
peneliti sebelumnya, dimana instrumen-instrumen yang digunakan terdahulu
telah teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Adapun variabel yang
digunakan dalam penelitian ini ada tiga buah variabel, yaitu sistem akuntansi
manajemen, ketidakpastian lingkungan dan kinerja manajerial.
1. Sistem Aknntansi Manajemen (111anagement Accounting System)
Sistem akuntansi manajemen diukur dengan menggunakan
pengukuran yang dikembangkan oleh Chenhall dan Morris (1986).
Instrumen ini meminta partisipan untuk menyatakan persepsi mereka
terhadap karakteristik informasi yang tersedia yang mempunyai dampak
langsung pada kinerja. Responden diminta untuk menunjukkan tingkat
ketersediaan informasi akuntansi manajemen dalam perusahaan dengan
memilih skala I (satu) sampai dengan 7 (tujuh). Jawaban responden
digunakan untuk menentukan apakah tingkat ketersediaan informasi
akuntansi manajemen perusahaan respond en and al ( ditunjukkan dengan
skala tinggi) atau tingkat ketersediaan infonnasi akuntansi manajemen
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian Sistem Akuntansi Manajemen
Variabel Indikator
Sistem Akuntansi a. Informasi yang berhubungan dengan Manajemen kejadian pada masa yang akan datang.
b. Informasi ten tang perhitungan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. c. Infmmasi non ekonomis.
d. Informasi perusahaan.
faktor-faktor
e. Infonnasi non finansial.
eksternal
f. Informasi tersedia pada bagian atau wilayah fungsional lain dalam perusahaan.
g. Informasi tentang dampak kejadian pada periode tertentu.
h. Informasi menunjukkan p<:ngaruh kejadian oada fungsi yang berbeda.
i. Informasi tentang dampak kejadian lain (dalam perusahaan) terhadap ringkasan la po ran.
j. Informasi dalam bentuk yang memungkinan saya melakukan analisis sensitifitas.
k. Informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai dengan model kepntusan.
I. Pemisahan biaya ke dalam komponen biaya variabel dan biaya tetap.
Sumber: Chenhall dan Morris (I 986)
Skala Like rt
2. Ketidakpastian Lingknngan (Environmental Uncertainty)
Ketidakpastian lingkungan diukur dengan menggunakan skala
pengukuran yang dikembangkan oleh Gordon d'an Narayanan (1984),
tujuannya adalah untuk mengetahui persepsi manajer atas ketidakpastian
lingkungan yang dirasakannya. Instrumen ini terdiri dari tujuh pertanyaan
yang mencerminkan kondisi ketidakpastian lingkungan yang dihadapi
responden dalam bidang ekonomi, hukum, politik, teknologi, persaingan,
pelanggan dan lingkungan industri. Setiap responden diminta untuk
menyatakan pendapat mereka pada tujuh butir pertanyaan yang mengukur
pengaruh yang dirasakan pada ketidakpastian lingkungan dengan memilih
skala di antara I (satu) sampai dengan 7 (tujuh). Skala rendah
menunjukkan persepsi responden terhadap ketidakpastian lingkungan yang
rendah. Sebaliknya, skala tinggi menunjukkan persepsi responden terhadap
[image:48.595.91.478.126.704.2]ketidakpastian lingkungan yang tinggi.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian Ketidakpastian Lingkungan
Skala
Variabel Indikator
Like rt Ketidakpastian a. Persaingan ketenagake1:jaan/SDM dan
Lingkungan persaingan harga dalam industri.
b. Kuantitas produk atau jasa baru yang
Ordinal telah dipasarkan selama 5 tahun terakhir.
d. Pengklasifikasian aktivitas bisnis pesaing selama 5 tahun terakhir.
e. Prediksi mengenai selera dan preferensi pelanggan.
f. Perkembangan tentang kendala-kendala hukum, politik dan ekonomi yang melingkupi perusahaan.
g. Kegiatan penemuan-penemuan ilmiah.
Sumber: Gordon dan Narayanan (1984)
3. K.inerja (Performance)
Variabel kine1ja diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Mahoney dkk (1963). Instrumen ini merupakan
instrumen self-rating yang terdiri dari delapan dirnensi kine1ja personal
dan satu dimensi kinerja secara menyeluruh. Kede'1apan dimensi kinerja
personal terdiri dari: dimensi p-;rencanaan, investigasi, pengkoordinasian,
evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi dan
perwakilan/representasi. Dalam kuisioner ini, responden diminta untuk
mengukur sendiri kinerjanya dengan memilih skala I (satu) sampai dengan
7 (tujuh). Skala I (satu) sampai 3 (tiga) mencenninkan kine1ja di bawah
rata-rata, angka 4 (empat) mencerminkan kinerja :rata-rata, dan skala 5
(lima) sampai 7 (tujuh) mencenninkan kinerja di atas rata-rata.
Namun, kritik utama yang diberikan pada pengukuran ini adalah
lain ada kecenderungan untuk memberikan nilai yang tinggi terhadap dirinya sendiri. Namun demikian, perlggunaan self-rating ini dapat menghindari kemungkinan pengukuran kinerja yang dilakukan oleh pihak yang tidak representatif. Pengukuran kinerja yang tidak representatif kemungkinan bisa timbul jika penilaian kinerja dilakukan oleh atasannya atau model superior-rating, karena ada kemungkinan superior kurang memahami kondisi sebenamya (Haneman, 1974 dalam Fauzani, 2008).
Tabet 3.3
Operasional Variabel Penelitian Kinerja Manajerial
Skala
Variabel Indikator
Likert Kinerja Manajer a. Aktivitas pemilihan staf
b. Aktivitas perencanaan c. Aktivitas pengawasan d. Aktivitas perwakilan
Ordinal e. Aktivitas investigasi
f. Pengkoordinasian g. Aktivitas negosiasi h. Aktivitas evaluasi
.
BAB IV
BASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Urn nm Objek Penelitian
1. Perusahaan manufaktur
Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan
proses pembuatan produk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan perusahaan
manufaktur apabila ada tahapan input-proses-output yang akhimya
menghasilkan suatu produk. Karakteristik utama kegiatan industri
manufaktur adalah mengolah sumber daya meajadi barang jadi melalui
suatu proses pabrikasi. Oleh karena itu, aktivitas perusahaan yang
tergolong dalam kelompok industri manufaktur sekurang-kurangnya
mempunyai tiga kegiatan utama yaitu:
I. Kegiatan untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku.
2. Kegiatan pengolahan/pabrikasi/perakitan atas bahan balm menjadi
barang jadi.
3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barangjadi.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang
berada di wilayah Kota Tangerang. Penyebaran kuisioner dimulai pada
awal bulan Nopember 2008 sampai dengan akhir bulan Januari 2009
kuesioner kepada pihak manajemen perusahaan untuk kemudian
didistribusikan. sedangkan waktu pengembalian kuisioner dari responden
kepada peneliti dimulai bulan Desember 2008 sampai Febrnari 2009.
Dalam proses penyebaran hingga pengembalian kuisioner
memakan waktu yang cukup lama dikarenakan banyak proses perizinan
yang harus diikuti agar dapat memperoleh izin untuk dapat melakukan
penyebaran kuisioner di perusahaan-pernsahaan manufaktur tersebut.
3. Response Rate
Kuisioner penelitian ini didistribusikan kepada pihak manajemen
(manajer, kepala bagian dan supervisor) yang terdapat pada perusahaan
manufaktur yang berada di Kota Tangerang.
Kuisioner yang dikirim sebanyak 75 kuisioner. Dari 75 kuisioner
yang dikirimkan tersebut, hanya 35 kuisioner ata:u 46,67% dari total
kuisioner yang berhasil diambil kembali.
Tabel 4.1
Garn bar Distribusi Kuisioner
.
Keteran!!au -Jumlah Persentase
Kuesioner yang dikirim 75 100%
Kuesioner yang dikembalikan 35 46,67%
[image:52.595.98.527.191.707.2]4. Profil Responden No I 2 3 4 5 Usia: a. b. c. Tabel 4.2 Demografi Responden Keterangan
20 tahun - 30 tahun Diatas 30 tahun Tidak Mengisi Jenis Kelarnin:
a. Pria b. Wanita c. Tidak Mengisi Jabatan di Perusahaan:
a. Manajer b. Kepala Bagian c. Supervisor d. Tidak Mengisi Pendidikan Terakhir:
a. Diploma b. Sarjana c. Pasca Saijana d. Lain-lain e. Tidak mengisi Lama Beke1ja Saat ini:
a. 1 tahun - 5 tahun
h.
5 tahun - 10 tahun c. Lebih dari 10 tahun d. Tidak MengisiSumber: Data Diolah
Jumlah %
17 49
18 51
0 0
18 51
17 49
0 0
I 12 34
I
7 20
16 46
0 0
14 40
14 40
1 3
6 17
0 0
24 68
9 26
2 6
0 0
Tabel 4.2 diatas adalah demografi responden yang mengisi
kuisioner. Dari jumlah kuisioner secara keseluruhan sebanyak 75 buah,
[image:53.595.87.505.45.565.2]Berikut adalah rincian dari karakteristik responden yang
diklasifikasikan berdasarkan usia, jenis kelamin, jabatan di perusahaan,
tingkat pendidikan terakhir, dan lamanya bekerja kerja saat ini.
[image:54.595.100.537.30.731.2]Gambar4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
> 30 thn
•
49%
Sumber: Data diolah
El 20-30 thn Ill> 30 thn
Responden yang berusia antara 20 tahun sampai dengan 30 tahun
sebanyak 17 orang atau 49%, dan responden yang berusia diatas 30 tahun
sebanyak 18 orang atau 51 %. Tidak ada responden yang tidak mengisi
data usia ini.
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Bcrdasarkan Jenis Kelamin
U:Pria
Ill Wanita
Berdasarkan jenis kelamin, responden dala.m penelitian ini terdiri
dari 18 orang responden pria atau 51 % dan 17 orang responden wanita
atau 49% dari 35 jumlah responden secara keseluruhan. Tidak ada
responden yang tidak mengisi datajenis kelamin inii.
[image:55.595.97.535.117.705.2]Gambar4.3
Karakteristik Reponden Berdasarkan Jabatan di Pernsahaan
Manajer; 34% ID Manajer
Ill Kabag
w Supervisor
Sumber: Data diolah
Berdasarkan jabatan di perusahaan, 12 orang responden atau 34%
memegang jabatan sebagai manajer, 7 orang responden atau 20%
memegang jabatan sebagai kepala bagian dan 16 orang responden atau
46% memegang jabatan sebagai supervisor. Tidak ada responden yang
tidak mengisi data jabatan ini.
Gambar4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
82 Lain-lain
S1
40%
Sumber: Data diolah
40%
003
Ill 81
Iii 82
Berdasarkan pendidikan terakhir, イ・ウーッョ、セョ@ dalam penelitian ini
terdiri dari 14 orang responden merupakan lulm:an Diploma (D3) atau
40%, 14 orang Sarjana atau 40%, 1 orang responden merupakan pasca
sarjana atau 3%, dan sebanyak 6 orang atau I 7% mengisi lain-lain
(SMA/sederajat) dari 35 jumlah responden secara keseluruhan. Tidak ada
responden yang tidak mengisi data pendidikan terakhir ini.
[image:56.595.98.532.169.705.2]Gambar4.5
Karakteristik Respouden Berdasarkan Lama Bekerja Saat Ini
1-5 thn
Go/,,
Sumber: Data diolah
Ill 1-5 thn 1115-10thn 111>10thn
Berdasarkan lama bekerja saat ini, responden dalam penelitian ini
yang bekerja antara I tahun - 5 tahun terdiri dari 24 orang responden atau
68,6%, responden yang bekerja antara 5 - 10 tahun Bebanyak 9 orang atau
25, 7%, sedangkan responden yang beke1ja lebih dari I 0 tahun sebanyak 2
orang atau 5, 7 % dari 35 jumlah responden secara keseluruhan. Tidak ada
B. Penemuan Dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2005: 19). Statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan dalarn
tab el 4. 3. berikut ini.
N
[image:57.595.103.543.32.711.2]Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
.
Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SAM 35 46 102 '70,03 13,261
KL 35 29 54 45,09 6,026
KM 35 31 54 43,54 4,937
Valid N (listwise) 35
Sumber: Data diolah
Tabel 4.3 menjelaskan bahwa variabel sistem akuntansi manajemen
(SAM), minimum jawaban responden sebesar 46 dan maksimum sebesar
102, dengan rata-rata total jawaban sebesai' 70,03 dengan standar deviasi
sebesar 13,261. Pada variabel ketidakpastian lingkungan (KL) minimum
jawaban responden sebesar 29 dan maksimum sebesar 54 dengan rata-rata
total jawaban sebesar 45,09 dengan standar deviasi sebesar 6,026. Pada
variabel kincrja manajerial (KM), minimum jawaban responden sebesar 31
dan maksimum sebesar 54, dengan rata-rata total jawaban sebesar 43,54
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan deugan menggunakan Pearson
Correlation. Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05, maka butir. pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Tabel 4.4 akan menunjukkan hasil uji validitas 35
sampel responden. Pertanyaan SAM! SAM2 SAM3 SAM4 SAM5 SAM6 SAM7 SAMS SAM9a SAM9b SAM 10 SAM Ila SAM lib SAM Ile SAM lid SAM 12
[image:58.595.97.529.34.710.2]KL
laTabel 4.4 Hasil Uji Validitms
Pearson Sig.
Correlation
,000 ,721(**)
,000 ,642(**)
,IOI ,282
,032 ,363(*)
,252 ,199
,000 ,729(**)
,562 ,102
,005 ,462(**)
,000 ,714(**)
,000 ,804(**)
,000 ,810(**) ,000 ,839(**) ,000 ,838(**)
,000 ,758(**)
,000 ,837(**)
,000 ,835(**)
,370 '156
KL lb ,127 ,263 Tidak Valid
KL2 ,000 ,801(**) Valid
KL3a ,000 ,663(**) Valid
KL3b ,000 ,632(**) Valid
KL4 ,000 ,786(**) Valid
KL5 ,000 ,747(**) Valid
KL6 ,000 ,698(**) Valid
KL7 ,000 ,715(**) Valid
KM! ,003 ,494(**) Valid
KM2 ,150 ,249 Tidak Valid
KM3 ,000 ,777(**) Valid
KM4 ,000 ,576(**) Valid
KM5 ,022 ,385(*) Valid
KM6 ,000 ,633(**) Valid
KM7 ,001 ,522(**) Valid
KM8 ,003 ,486(**) Valid
KM9 ,000 ,709(**) Valid
Sumber: Data d10lah
Tabel 4.4 menunjukkan pe1ianyaan-per1anyaan dari tiap-tiap
variabel yang valid dan tidak valid. Seperti terlihat semua pertanyaan
dapat dikatakan valid karena memiliki nilai signifikan dibawah 0,05
kecuali pertanyaan SAM 3,5,7; KL la, lb; KM 2 yang dinyatakan tidak
valid karena memiliki nilai signifikan diatas 0,05, sehingga harus
dikeluarkan dan tidak disertakan dalam pengujian data selanjutnya.
Pengujian kembali berdasarkan pertanyaan SAM 3,5,7; KL
[image:59.595.57.556.23.706.2]Pertanyaan
SAM I
SAM2 SAM4 SAM6 SAMS SAM9a SAM9b SAM 10 SAM Ila SAM lib SAM Ile
SAM lld SAM 12 KL2 KL3a KL3b KL4 KL5 KL6 KL7 KM I
[image:60.595.98.536.16.704.2]KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas
Pearson Sig.
Correlation ,000 ,721(**) ,000 ,642(**)
,032 ,363(*)
,000 ,729(**) ,005 ,462(**) ,000 ,714(**) ,000 ,804(**) ,000 ,810(**) ,000 ,839(**) ,000 ,838(**) ,000 , 758(**) ,000 ,837(**) . ,000 ,835(**) ,000 ,801(**) ,000 ,663(**) ,000 ,632(**) ,000 ,786(**)
,000 ,747(**)
,000 ,698(**)
,000 ,715(**)
,003 ,494(**)
.
,000 ,777(**) ,000 ,576(**)
,022 ,385(*)
,000 ,633(**)
,001 ,522(**)
KM8 ,003 ,486(**) Valid
KM9 ,000 ,709(**) Valid
Sumber: Data d10lah
b. Uji Reliabilitas
Pengujian ini menggunakan ttii statistic Cronbach Alpha (a).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabe:I jika memberikan nilai
Cronbach Alpha> 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005). Tabel
[image:61.595.85.539.27.725.2]berikut menunjukkan hasil uji reliabilitas 35 sampel responden.
Tabel 4.6 Basil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha
Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) 0,9020
.
Ketidakpastian Lingkungan (KL) 0,7801
Kine1ja Manajerial (KM) 0,6741
Sumber: Data diolah
Tabel 4.6 diatas menunjukkan basil uji yang reliable karena
nilai alpha masing-masing pertanyaan yang meliputi sistem akuntansi
manajemen, ketidakpastian lingkungan dan kinerja manajerial diatas
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk rnenguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak te1jadi korelasi diantara
variabel independen.
Pengujian multikolonieritas dilihat dari besaran VIF (Variance
Inflation Factor) dan Tolerance. Regresi yang bebas dari problem
multikolonieritas apabila nilai VIF < IO dan tolerance> 0,10, maka
data tersebut dikatakan tidak ada multikolonieritas.
Berikut adalah tabel output SPSS untuk uj i multikolonieritas.
Model (Constant)
Sistem akuntansi manajemen (SAM)
Ketidakpastian lingkungan (KL)
a Dependent Variable: KM
[image:62.595.88.527.125.709.2]Sumber: Data diolah
Tabel. 4.7
Hasil Uji Multikolonieritas
Collinearity Statistics
Tolerance VIF · Kesimpulan
0,987 1,013 Tidak terjadi
multikolonieritas
0,987 1,013
Tidak terjadi multikolonieritas
Dari tampilan output SPSS terlihat bahwa basil perhitungan
nilai Tolerance juga menunjukkan hasil uji multikolonieritas dengan