• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI HALTE RUTE I BUS RAPIDTRANSIT(BRT) DI SURAKARTA DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI HALTE RUTE I BUS RAPIDTRANSIT(BRT) DI SURAKARTA DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Mardiana Rahmawati
  • Sekolah: Universitas Sebelas Maret
  • Mata Pelajaran: Teknik Industri
  • Topik: Penentuan Jumlah Dan Lokasi Halte Rute I Bus Rapid Transit (BRT) Di Surakarta Dengan Model Set Covering Problem
  • Tipe: Skripsi
  • Tahun: 2009
  • Kota: Surakarta

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya penelitian mengenai penentuan jumlah dan lokasi halte untuk Bus Rapid Transit (BRT) di Surakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi yang berpotensi menyebabkan kemacetan. Dengan adanya BRT, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan meningkatkan daya tarik angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi dan jumlah halte yang optimal menggunakan model Set Covering Problem, yang berfokus pada aksesibilitas dan efisiensi biaya.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini mencakup masalah transportasi di Surakarta yang semakin kompleks akibat meningkatnya jumlah kendaraan pribadi. Data menunjukkan penurunan jumlah pengguna angkutan umum. Oleh karena itu, BRT diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi umum dan mengurangi kemacetan. Penentuan lokasi halte yang strategis sangat penting untuk memastikan BRT dapat berfungsi dengan baik dan menarik minat masyarakat.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan jumlah dan lokasi halte rute I BRT di Kota Surakarta agar dapat memberikan akses yang layak kepada semua penumpang dengan jumlah halte yang minimum. Hal ini penting untuk memastikan semua titik permintaan di sepanjang rute dapat terlayani dengan baik.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah dan lokasi halte rute I BRT di Kota Surakarta, sehingga dapat memberikan akses yang layak ke halte terdekat kepada semua penumpang. Penelitian ini bertujuan untuk mencapai coverage area yang optimal dengan jumlah halte yang efisien.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai pertimbangan bagi Pemerintah Kota Surakarta dalam menentukan jumlah dan lokasi halte BRT rute I. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berbasis data untuk meningkatkan sistem transportasi di Surakarta.

1.5 Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini mencakup fokus pada rute yang telah ditentukan oleh pemerintah, tanpa mempertimbangkan dampak operasional BRT terhadap angkutan umum lainnya. Penelitian ini juga tidak membahas faktor biaya dan hanya mempertimbangkan titik permintaan tanpa memperhatikan asal dan tujuan penumpang.

1.6 Asumsi Penelitian

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup ketidakberubahan kebijakan rute, kondisi tata guna lahan, dan sebaran jumlah penumpang di titik permintaan. Asumsi ini penting untuk menyederhanakan analisis dan fokus pada hasil yang diharapkan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini disusun untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah penelitian. Setiap bab akan membahas aspek-aspek penting dari penelitian, mulai dari latar belakang hingga kesimpulan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.

II. LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendasari penelitian, termasuk konsep transportasi, sistem BRT, dan pemodelan lokasi. Teori-teori ini memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana penentuan lokasi halte dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Selain itu, bab ini juga membahas berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan transportasi dan pemilihan lokasi halte.

2.1 Rencana Bus Rapid Transit di Kota Surakarta

Bagian ini menjelaskan tentang rencana pengembangan BRT di Surakarta, termasuk definisi dan tujuan dari BRT. BRT diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan daya tarik angkutan umum. Penjelasan ini memberikan konteks penting bagi penelitian mengenai penentuan lokasi dan jumlah halte.

2.2 Pengertian Transportasi

Transportasi didefinisikan sebagai proses memindahkan objek dari satu tempat ke tempat lain. Bagian ini membahas berbagai aspek transportasi, termasuk kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi yang meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pemahaman ini penting untuk menganalisis permintaan transportasi di Surakarta.

2.3 Analisa Permintaan Transportasi

Analisis permintaan transportasi berfokus pada kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi berdasarkan aktivitas sosial ekonomi. Pemahaman tentang karakteristik permintaan transportasi sangat penting untuk menentukan lokasi halte yang strategis dan memenuhi kebutuhan pengguna.

2.4 Bangkitan Perjalanan/Pergerakan

Bangkitan perjalanan mengacu pada jumlah perjalanan yang terjadi di suatu zona dalam periode waktu tertentu. Bagian ini menjelaskan bagaimana pergerakan lalu lintas dipengaruhi oleh tata guna lahan dan aktivitas masyarakat. Pengetahuan ini membantu dalam menentukan titik permintaan untuk halte.

2.5 Angkutan Umum

Angkutan umum adalah sistem transportasi yang melayani masyarakat dengan rute dan jadwal tetap. Bagian ini membahas peran angkutan umum dalam memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat, serta tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan jumlah pengguna.

2.6 Halte

Halte adalah lokasi di mana penumpang dapat naik dan turun dari angkutan umum. Penjelasan tentang jenis-jenis halte dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi halte sangat penting untuk memahami bagaimana penentuan lokasi halte dapat dilakukan secara efektif.

2.7 Facility Location

Facility location adalah proses menentukan lokasi terbaik untuk fasilitas pelayanan. Bagian ini membahas berbagai model pemodelan lokasi, termasuk model Set Covering Problem yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan lokasi halte BRT.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian, mulai dari identifikasi masalah hingga analisis hasil. Metodologi yang sistematis dan terstruktur penting untuk memastikan bahwa penelitian dapat menghasilkan data yang akurat dan relevan.

3.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Langkah pertama dalam metodologi adalah mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan diteliti. Penelitian ini berfokus pada penentuan jumlah dan lokasi halte BRT, yang merupakan masalah penting dalam pengembangan sistem transportasi di Surakarta.

3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diuraikan untuk memberikan arah yang jelas bagi penelitian. Dalam hal ini, tujuan utamanya adalah menentukan lokasi dan jumlah halte BRT yang optimal untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi umum.

3.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari penelitian sebelumnya dan teori yang relevan. Hal ini penting untuk memberikan dasar teoritis bagi penelitian dan untuk memahami konteks penelitian yang lebih luas.

3.4 Menentukan Kriteria Lokasi Halte

Kriteria lokasi halte ditentukan berdasarkan berbagai faktor, termasuk aksesibilitas, permintaan penumpang, dan kondisi lalu lintas. Kriteria ini akan menjadi panduan dalam proses pemilihan lokasi halte.

3.5 Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan mencakup lokasi bangkitan, rute angkutan umum, dan data lainnya yang relevan.

3.6 Penyusunan Kuesioner

Kuesioner disusun untuk mengumpulkan data primer dari masyarakat mengenai penggunaan angkutan umum dan preferensi mereka terhadap lokasi halte. Data ini akan digunakan untuk menganalisis kebutuhan pengguna.

3.7 Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan kepada responden yang relevan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Proses ini penting untuk memastikan bahwa data yang diperoleh representatif dan dapat diandalkan.

3.8 Menetapkan Titik Permintaan

Titik permintaan ditetapkan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh. Titik ini merupakan lokasi di mana penumpang akan naik dan turun dari angkutan umum, yang menjadi dasar dalam penentuan lokasi halte.

3.9 Pengambilan Data Jumlah Penumpang pada Setiap Titik Lokasi Permintaan

Pengambilan data jumlah penumpang dilakukan untuk mengetahui tingkat permintaan di setiap titik. Data ini penting untuk menentukan lokasi halte yang dapat melayani kebutuhan penumpang dengan baik.

3.10 Menetapkan titik kandidat halte yang memenuhi kriteria

Titik kandidat halte ditetapkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Proses ini memastikan bahwa lokasi yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan penumpang dan aksesibilitas.

3.11 Pengkuran Jarak Antara Kandidat Halte dengan Permintaan yang Terpenuhi

Pengukuran jarak dilakukan untuk menganalisis seberapa dekat kandidat halte dengan titik permintaan. Jarak ini penting untuk memastikan bahwa semua permintaan dapat dilayani dengan baik.

3.12 Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte dengan Model Set Covering Problem

Model Set Covering Problem digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi halte yang optimal. Model ini bertujuan untuk meminimalkan jumlah halte sambil memastikan semua titik permintaan terlayani.

3.13 Analisa dan Interpretasi Hasil

Analisis hasil dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas lokasi dan jumlah halte yang ditentukan. Interpretasi hasil ini penting untuk memberikan rekomendasi bagi pengembangan sistem transportasi di Surakarta.

IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini membahas proses pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan selama penelitian. Pengolahan data yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa hasil penelitian dapat diandalkan dan relevan.

4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, termasuk observasi dan penyebaran kuesioner. Data yang dikumpulkan mencakup informasi tentang lokasi bangkitan, rute angkutan umum, dan preferensi pengguna.

4.2 Penyusunan Kuesioner

Kuesioner disusun untuk mengumpulkan data dari responden mengenai penggunaan angkutan umum dan preferensi lokasi halte. Penyusunan kuesioner yang baik akan meningkatkan kualitas data yang diperoleh.

4.3 Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan kepada masyarakat untuk mendapatkan data primer. Proses ini penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan representatif dan mencerminkan kebutuhan pengguna.

4.4 Menetapkan Titik Permintaan

Titik permintaan ditetapkan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan. Titik ini merupakan lokasi di mana penumpang akan menggunakan angkutan umum, yang menjadi dasar dalam penentuan lokasi halte.

4.5 Pengambilan Data Jumlah Penumpang pada Setiap Titik Lokasi Permintaan

Pengambilan data jumlah penumpang dilakukan untuk mengetahui tingkat permintaan di setiap titik. Data ini penting untuk menentukan lokasi halte yang dapat melayani kebutuhan penumpang dengan baik.

4.6 Menetapkan Titik Kandidat Halte yang Memenuhi Kriteria

Titik kandidat halte ditetapkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Proses ini memastikan bahwa lokasi yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan penumpang dan aksesibilitas.

4.7 Pengkuran Jarak Antara Kandidat Halte dengan Permintaan yang Terpenuhi

Pengukuran jarak dilakukan untuk menganalisis seberapa dekat kandidat halte dengan titik permintaan. Jarak ini penting untuk memastikan bahwa semua permintaan dapat dilayani dengan baik.

4.8 Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte dengan Model Set Covering Problem

Model Set Covering Problem digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi halte yang optimal. Model ini bertujuan untuk meminimalkan jumlah halte sambil memastikan semua titik permintaan terlayani.

V. ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini menyajikan analisis dan interpretasi hasil dari penelitian yang dilakukan. Analisis yang baik akan memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan sistem transportasi di Surakarta.

5.1 Analisis Beban Penumpang yang Terlayani di Setiap Halte Selama Seminggu

Analisis dilakukan untuk mengevaluasi beban penumpang yang terlayani di setiap halte selama seminggu. Data ini penting untuk memahami pola penggunaan BRT dan menentukan efektivitas lokasi halte.

5.2 Analisis Asumsi

Analisis asumsi dilakukan untuk mengevaluasi dampak dari asumsi yang digunakan dalam penelitian. Memahami asumsi ini penting untuk menilai validitas hasil penelitian.

5.3 Analisis Jarak antar Halte Terpilih untuk Dibangun

Analisis jarak antar halte dilakukan untuk memastikan bahwa lokasi yang dipilih dapat melayani kebutuhan penumpang dengan baik. Jarak yang tepat akan meningkatkan aksesibilitas pengguna.

5.4 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana perubahan dalam parameter dapat mempengaruhi hasil penelitian. Proses ini penting untuk memahami ketahanan model yang digunakan.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan kesimpulan dari penelitian dan saran untuk pengembangan lebih lanjut. Kesimpulan yang jelas akan memberikan arah bagi penelitian selanjutnya dan implementasi sistem transportasi di Surakarta.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa penentuan jumlah dan lokasi halte BRT di Surakarta dapat dilakukan dengan model Set Covering Problem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 17 lokasi halte terpilih dapat memenuhi kebutuhan penumpang secara efektif.

6.2 Saran

Saran yang diberikan mencakup pentingnya pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap sistem BRT setelah implementasi. Selain itu, disarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti biaya dan dampak sosial dalam pengembangan transportasi di Surakarta.

Referensi Dokumen

  • Data Analisis ( 2009 )
  • Chi Square Distribution

Gambar

Gambar 2.7 Uraian (breakdown) Model Lokasi Discrete  Sumber: Daskin, 2008.
Gambar 3.1 Metodologi penelitian
gambar 3.2.
Tabel 4.1 Data Kantor Hasil Observasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

adalah lokasi di mana penumpang dapat naik ke dan turun dari angkutan umum dan. lokasi di mana angkutan umum dapat berhenti untuk menaikan dan

Sedangkan dari hasil perencanaan lokasi halte baru berdasarkan Peraturan Departemen Perhubungan, 1996, jumlah Demand dan Land Use diperoleh 9 halte baru pada rute

Judul skripsi :ANALISIS EFEKTIVITAS PENENTUAN LOKASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS HALTE BATIK SOLO TRANS DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2017 (Sebagai Bahan Pengayaan Materi pada

c) Tempat berhenti kendaraan umum beserta rambunya yang aman dan lancar. d) Tempat duduk untuk penumpang menunggu kendaraan. e) Fasilitas penyebrangan untuk pejalan kaki, yang

Adanya BRT di Kota Semarang ini, terutama pada trayek perjalanan Koridor II ternyata mendapatkan feedback positif dari pengguna angkutan umum, hal ini