Analisis Kualitas Air Sungai Rampah Secara Biologis Akibat dari Pembuangan
Limbah Pabrik Tepung Tapioka
Rudi Efendi Hasibuan
Program Studi Pengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Program Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk bahan masukan dan pertimbangan bagi Insitusi pengambil keputusan dan pihak yang berkompeten dalam pengelolaan air dalam hal penetapan kualitas air sungai, disamping itu sebagai bahan penyebarluasan informasi mengenai metode Biologis sebagai metode alternalif dalam menentukan tingkat pencemaran air sungai juga metode biologis diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam penetapan kualitas air sungai.
Parameter metode secara Biologis ini meliputi Kepadatan Populasi, Kepadatan Relatif, Indeks Keaneka Ragaman (Diversitas), Indeks Equitabilitas, Indeks Kesamaan (Similaritas Sorensen), Frekwensi Kehadiran. Untuk pengukuran sifat Fisika-Kimia terdiri dari suhu udara, Kecerahan, Kecepatan Arus, Lebar Sungai, Kedalaman Sungai, pH, DO, BOO, COD, TSS dan CN. Sebagai faktor pembanding dari hasil penelitian secara Biologis digunakan metode STORET (Kep MENLH No 115 Tahun 2003 Tanggal 10 Juli 2003 ).
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara Biologis, lokasi I didesa Senayan (sebelum aliran limbah pabrik I/hulu ) tergolong Cemar Ringan, Lokasi II di desa Senayan (setelah aliran limbah pabrik I) tergolong Cemar Ringan, lokasi III di desa Firdaus (setelah aliran limbah pabrik I dan II ) tergolong Cemar Ringan, serta lokasi IV di desa Firdaus ( setelah aliran limbah pabrik I, II dan III ) tergolong Cemar Sedang. Untuk metode Kimia ( STORET ) sebagai faktor pembanding diperoleh, untuk lokasi I Tidak Tercemar ( dibawah baku mutu PP No: 82 Tahun 2001), lokasi II tergolong Cemar Ringan, lokasi III tergolong Cemar Ringan dan lokasi IV tergolong Cemar Sedang.