Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
PERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN
SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012
TUGAS AKHIR
SYAIPUL BAHRI STM
062407013
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
PERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
SYAIPUL BAHRI STM 062407013
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN
SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : SYAIPUL BAHRI STM
Nomor Induk Mahasiswa : 062407013
Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juni 2009
Diketahui
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Saul Siahaan,
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
PERNYATAAN
PERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2009
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah kurnia-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Daftar Gambar viii
Bab 1 Pendahuluan 1
2.3.2 Kegunaan dan Peran Peramalan 10
2.3.3 Jenis-jenis Peramalan 11
2.3.4 Pengertian Metode Peramalan 13
2.3.5 Jenis-jenis Metode Peramalan 13
2.3.6 Menghitung Kesalahan Meramal 15
2.4 Metode analisa 16
2.4.1 Metode Double Exponential Smoothing 16
Bab 3 Gambaran Umum Tempat Riset 19
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia 19
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 19
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 20
3.2.3 Program Pengembangan Statistik 23
3.3 Kegiatan Badan Pusat Statistik 24
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
3.3.2 Tata Kerja BPS 25
3.3.3 Sruktur Organisasi BPS 26
3.4 Gambaran Tentang Kabupaten Simalungun 29
3.4.1 Geografi 29
3.4.2 Iklim 30
Bab 4 Analisis Data 31
4.1 Peramalan Produksi Tanaman Jagung 31
4.1.1 Peramalan Produksi Menggunakan Double Exponential
Smoothing Dengan = 0,1 33
4.1.2 Peramalan Produksi Menggunakan Double Exponential
Smoothing Dengan = 0,2 37
4.1.3 Peramalan Produksi Menggunakan Double Exponential
Smoothing Dengan = 0,3 42
4.1.4 Peramalan Produksi Menggunakan Double Exponential
Smoothing Dengan = 0,4 46
4.1.5 Peramalan Produksi Menggunakan Double Exponential
Smoothing Dengan = 0,5 51
4.1.6 Peramalan Produksi Menggunakan Double Exponential
Smoothing Dengan = 0,6 55
4.1.7 Peramalan Produksi Menggunakan Double Exponential
Smoothing Dengan = 0,7 60
4.1.8 Peramalan Produksi Menggunakan Double Exponential
Smoothing Dengan = 0,8 64
4.1.9 Peramalan Produksi Menggunakan Double Exponential
Smoothing Dengan = 0,9 69
Bab 5 Implementasi Sistem 77
5.1 Tahap Implementasi 77
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 78
5.3 Lembar kerja Microsoft Excel 79
5.4 Pengisian Data 80
5.5 Pembuatan Grafik 80
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 83
6.1 Kesimpulan 83
6.2 Saran 84
Daftar Pustaka 85
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun Tahun 1997-2007 32 Tabel 4.2 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,1) 34
Tabel 4.3 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,1) 36
Tabel 4.4 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,2) 39
Tabel 4.5 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,2) 41
Tabel 4.6 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,3) 43
Tabel 4.7 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,3) 45
Tabel 4.8 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,4) 48
Tabel 4.9 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,4) 50
Tabel 4.10 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,5) 52
Tabel 4.11 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,5) 53
Tabel 4.12 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,6) 57
Tabel 4.13 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,6) 59
Tabel 4.14 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,7) 61
Tabel 4.15 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,7) 63
Tabel 4.16 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,8) 66
Tabel 4.17 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,8) 68
Tabel 4.18 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,9) 70
Tabel 4.19 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,9) 72
Tabel 4.20 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,1 – = 0,9) 73
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun Tahun 1997-2007 32 Gambar 4.2 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( = 0,1) 37 Gambar 4.3 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( = 0,2) 41 Gambar 4.4 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( = 0,3) 46 Gambar 4.5 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( = 0,4) 50 Gambar 4.6 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( = 0,5) 55 Gambar 4.7 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( = 0,6) 59 Gambar 4.8 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( = 0,7) 64 Gambar 4.9 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( = 0,8) 68 Gambar 4.10 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( = 0,9) 73 Gambar 4.11 Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha ( = 0,1 – = 0,9) 75 Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows 78
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 79
Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe 81
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Peranan sektor pertanian yang srategis harus didukung dan ditingkatkan dalam
pelestarian swasembada pangan dalam arti yang luas, tidak hanya terbatas pada
swasembada beras tetepi mencakup pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara
total termasuk palawija, hortikultura serta tanaman bahan makanan lainnya.
Di Indonesia, jagung mempunyai peranan kedua sesudah padi. Sebagai bahan
makanan, jagung bernilai gizi tidak kalah dibandingkan dengan beras. Dalam
perkembangan ekonomi, disamping sebagai bahan makanan pokok, jagung telah
menjadi lebih sangat penting karena merupakan bahan pokok bagi industri pakan
ternak. Kandungan jagung dalam pakan ternak mencapai lebih dari 50 % yang apabila
harus di impor, karena produksi dalam negeri tidak mencukupi. Oleh karena itu,
pencapaian produksi jagung yang tinggi perlu diikuti dengan adanya pemasaran yang
pasti dan mampu menciptakan keuntungan bagi petani. Sehingga mampu
menggantikan jagung impor guna memenuhi kebutuhan perusahaan pakan ternak. Ini
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
meningkatnya hasil produksi dalam negeri pada tingkat yang mencukupi, pasokan
jagung untuk produksi pakan ternak akan lancar. Manfaat selanjutnya adalah
terselenggaranya kelancaran dalam usaha peternakan ayam untuk produksi daging,
yang sangat penting guna meningkatkan kualitas gizi makanan masyarakat Indonesia.
Evaluasi keberhasilan dalam peningkatan produksi jagung setiap tahunnya
akan sangat bermanfaat untuk mengetahui pencapaian hasil dan menentukan
kebijakan yang harus dilakukan dalam rangka peningkatan hasil. Dengan demikian,
dirasakan perlu adanya suatu petunjuk untuk menghitung dan meramalkan produksi di
tahun yang akan datang.
Tanaman bahan makanan dan perkebunan merupakan sub sektor yang sangat
berperan dalam pembentukan total nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Kabupaten Simalungun tahun 2006. Komoditi palawija terdiri dari jagung, ubi kayu,
kacang kedele, pada tahun 2006 mengalami penaikan baik luas panen maupun
produksinya.
Oleh karena itu, penulis merasa tertarik dan terdorong untuk mengadakan
suatu peramalan tentang produksi jagung tersebut. Dengan judul “ PERAMALAN
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
1.2 Perumusan Masalah
Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah penghasil jagung terbesar setelah
kabupaten karo. Sesuai degan judul permasalahan ini, yang menjadi masalah adalah
penulis ingin megetahui berapa besar produksi jagung di Kabupaten Simalungun pada
tahun yang akan datang. Dan apakah waktu dapat dipergunakan untuk memperkirakan
besarya ramalan hasil produksi jagung.
Dari keterangan diatas, batasan permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini
adalah memperkirakan hasil produksi jagung di Kabupaten Simalungun untuk
beberapa tahun mendatang, dalam hal ini dibatasi sampai tahun 2012. Dengan
menggunakan Metode Eksponensial dari data produksi jagung tahun 1997 s/d 2007.
1.3. Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini mencakup dua hal pokok, yaitu perkembangan ekonomi
dan pemerataan pendapatan. Pengamatan tentang perkembangan ekonomi mencakup
tentang pertumbuhan ekonomi berdasarkan peramalan produksi jagung dan diuraikan
menurut sektor-sektornya. Dan data penelitian ini dilihat dari tahun 1997 s/d 2007 dan
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan
jumlah produksi jagung kabupaten simalungun sampai tahun 2012. Berdasarkan data
tahun 1997 s/d 2007.
Dalam hal ini penulis ingin untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapat
selama perkuliahan tentang metode dan kegunaan peramalan. Khususnya dengan
menggunakan Metode Eksponensial.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang
tingkat produksi jagung pada Kabupaten Simalungun dan meramalkan hasil produksi
jagung pada Kabupaten Simalungun sampai tahun 2012.
1.5 Metodologi Penelitian
Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data-data
yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset maupun pengambilan
data. Data di dalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan
dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang
didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang
berhubungan dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera
Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan
dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang
jelas tentang sekumpulan data tersebut.
3. Metode Pengolahan Data
Adapun pengolahan data dalam meramalkan seberapa besar tingkat produksi
ketersediaan jagung sampai tahun 2012 Kabupaten Simalungun berdasarkan data
pada tahun 1997 - 2007 yaitu dengan menggunakan Metode Double Exponential
Smoothing ( Pemulusan Eksponensial Ganda ) sebagai berikut:
a. Menentukan Smoothing Pertama (S′t)
S′t : α Xt + (1-α) S′t−1
S′t : Smoothing pertama periode t
Xt : Nilai real periode t
S′t−1 : Smoothing pertama periode t -1
: Taraf nyata
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
S″t : α S′t + (1-α) S″t−1
S″t−1 : Smoothing kedua periode t-1
c. Menentukan Besarnya Konstanta (at)
at : 2S′t – S″t
d. Menetukan Besarnya Slope (bt)
bt : α α
−
1 (S′t - S″t)
e. Menetukan Besarnya Forecast (Ft + m)
Ft+m : at + bt (m)
Dimana m adalah jumlah periode ke depan yang diramalakan.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil
data produksi jagung yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi
Sumatera Utara. Penulis mengambil data dari tahun yang lampau sampai tahun
tertentu guna melakukan analisis. Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan
adalah selama Januari 2009.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalanm beberapa bab yang setiap bab
tersebut berisikan sub-sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti
dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang. Identifikasi
Masalah, Maksud dan Tujuan, Metode Penelitian yang
mencakup lokasi serta waktu pengambilan data dan Sistematika
Penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup
penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan
yang diutarakan.
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Badan
Pusat Statistik beserta Stuktur Organisasinya. Dan gambaran
tentang kabupaten Simalungun.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang telah
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Produksi
Produksi jagung merupakan suatu hasil dari berocok tanam di mana dilakukan dengan
penanaman bibit jagung dan perawatan serta pemupukan yang teratur sehingga
menghasilkan suatu hasilyang dapat dimanfaatkan dan digunakan. Pentingnya
produksi jagung ini bagi kehidupan manusia disebabkan jagung merupakan kebutuhan
pokok bagi manusia yang merupakan sumber kalori utama untuk melakukan
aktivitasnya sehari-hari umumnya di Indonesia dan khusus nya di kabupaten
simalungun. Dimana komoditi jagung itu diolah mejadi bahan makanan yang
dipergunakan oleh penduduk.
2.2 Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu harapan, ataupun keinginan yang harus dicukupi dimana
keinginan itu merupakan suatu hal yang penting dalam membantu melancarkan
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
1. kebutuhan pokok (kebutuhan primer)
2. kebutuhan sekunder
3. kebutuhan tertier
Kebutuhan pokok (kebutuhan primer) adalah sesuatu kebutuhan yang harus
dipenuhi atau dikabulkan demi untuk melakukan aktivitas. Jika hal tersebut tidak
dipenuhi atau dicukupi akan menghambat ataupun membatalkan semua atau sebagian
aktifitas yang akan dilaksanakan maupun sedang dilaksanakan. Komoditi jagung
tergolong kebutuhan primer karena komoditi jagung merupakan sumber kalori utama
bagi penduduk Indonesia umumnya dan kabupaten Simalungun khususnya.
Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi jagung
memegang peranan yang sangat penting demi kelanjutan aktivitas ataupun kelanjutan
pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia pada umumnya dan kabupaten
Simalungun khususnya.
2.3 Peramalan
2.3.1 Pengertian Peramalan
Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan usaha perusahaan, haruslah
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
pasa masa yang akan datang. Usaha untuk melihat situasi dan kondisi pada masa yang
akan datang merupakan usaha untuk memperkirakan pengaruh situasi dan kondisi
yang berlaku terhadap perkembangan dimasa yang akan datang. Kegiatan untuk
memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, disebut peramalan
(forecasting).
Setiap kebijakan ekonomi maupun kebijakan perusahaan tidak akan terlepas
dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan
keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang,
dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi
dan kondisi tersebut, tidak terlepas dari kegiatan peramalan.
2.3.2 Kegunaan dan Peran Peramalan
Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Setiap orang
selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah
keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu
keputusan itu dilaksanakan. Apabila kurang tepat ramalan yang kita susun atau yang
kita buat, maka kurang baiklah keputusan yang kita ambil. Oleh karena masalah
pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu kita hadapi, maka masalah
peramalan juga merupakan masalah yang kita hadapi. Dalam suatu perusahaan,
ramalan dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada pimpinan sebagai dasar
untuk membuat suatu keputusan dalam berbagai kegiatan, seperti penjualan,
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Dari uraian diatas kita mendapat gambaran bahwa peranan peramalan sangat
penting, baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan.
Baik tidaknya hasil suatu penelitian dalam ekonomi dan dunia usuha, sangat
ditentukan oleh ketepatan ramalan yang dibuat. Demikian pula, baik tidaknya
keputusan dan rencana yang disusun juga sangat ditentukan oleh ketepatan ramalan
yang dibuat. Oleh karena itu, ketepatan dari ramalan tersebut merupakan hal yang
sangat penting. Walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap
ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang penting diperhatikan
adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahannya tersebut.
2.3.3 Jenis-jenis Peramalan
Peramalan dapat dibedaakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya.
Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu :
1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan
atau intiusi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari
orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan
tersebut.
2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah
tahun. Misalnya diperlukan penyusunan rencana pembangunan suatu negra
atau daerah dan lain sebagainya.
2. Peramalan jangka pendek,yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya kurang dari satu
setengah tahun. Misalnya penyusunan rencana produksi, rencan penjualan,
rencana persediaan, dan lain sebagainya.
Berdasarkan sifat ramlan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu:
1. Peramalan kualitatif,yaitu peramlan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang
yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan trsebut
ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan
pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramlana ini
didasarkan atas hasil penyelidikan.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data
kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung
pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode-metode tersebut,
adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh
perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang
terjadi.
Pengertian Metode Peramalan
Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kwatitatif apa yang akan terjadi
pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena itu
metode peramalan termasuk dalam kegiatan peramalan kwantitatif. Keberhasilan dari
suatu peramalan sangat ditentukan oleh pengetahuan teknik tentang infomasi yang lalu
yang dibutuhkan, yang bersifat kwantitatif. Serta teknik dan metode peramalannya.
Metode peramalan dapat memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah,
sehingga dengan demikian dapat dimungkinkannya pengunaan teknik-teknik
penganalisaan yang lebih maju. Dengan penggunaan teknik-teknik tersebut, maka
diharapkan dapat memberikan tinkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar,
karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara
ilmiah.
2.3.5 Jenis-jenis Metode Peramalan
Pada akhir ini telah dikembangkan beberapa metode atau teknik-teknik peramalan
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
dibedakan atas peramalan kuantitatif dan kualitatif. Dalam hal ini penulis membatasi
bahwa metode peramalan yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah cara
memperkirakan sesuatu yang akan terjadi pada masa depan secara kuantitatif. Oleh
karena itu, dalam pembahasan selanjutnya akan ditekankan pada peramalan
kwantitatif. Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas :
1. Metode peramalan yang didasarkan atas pengunaan analisa pola hubungan
antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang
merupakan deret waktu (time series)
2. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola
hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain
yang mempengaruhinya, yang bukan waktu, yang disebut dengan metode
korelasi atau sebab akibat (causal methods).
Dalam pengerjaan tugas akhir ini, digunakan metode peramalan yang pertama,
yaitu metode peramalan dengan menggunakan variabel waktu atau yang dikenal
dengan “time series”.
Metode-metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara
variabel akan diperkirakan dengan variabel waktu atau analisa deret waktu, yang
terdiri dari:
1. Metode pemulusan (smoothing) yang mencakup metode data lewat
(past data), metode rata-rata kumulatif, metode rata-rata bergerak
(moving average) dan metode pemulusan eksponensial (exponential
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2. Metode Box-Jenkins
3. Metode proyeksi trend dengan regressi
Dalam Tugas Akhir ini, akan digunakan metode time series yang pertama,
yaitu metode pemulusan eksponensial.
2.3.6 Menghitung Kesalahan Meramal
Hasil peramalan yang akurat adalah forecast yang bisa meminimalkan kesalahan
meramal (forecast error). Besarnya forecast error (kesalahan meramal) dihitung
dengan mengurangi data yang sebenarnya dengan besarnya ramalan.
Error = Data yang sebenarnya – ramalan
= Xt - Ft
Dimana
Xt : Data sebenarnya periode ke-t
Ft : Ramalan periode ke-t
Dalam menghitung forecast error digunakan:
a. Mean Absolute Error yaitu rata-rata absolute dari kesalahan
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
b. Mean Squared Error yaitu rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan.
MSE =
(
)
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan analisa laju double exponential
smoothing. Adapun tiap-tiap metode yang digunakan mempunyai tugas dan fungsi
masing-masing yang mana metode yang satu dengan metode yang lain memilki
hubungan yang terkait.
2.4.1 Metode Double Exponential Smoothing(Pemulusan Eksponensial Ganda)
Peramalan dengan menggunakan metode Double Exponential Smoothing atau disebut
juga metode Exponential Smoothing yang linier dapat dilakukan dengan perhitungan
yang hanya membutuhkan tiga buah nilai data dan satu nilai (alpha). Dasar
pemikiran dari metode Double Exponential Smoothing ini adalah baik nilai pelicin
atau (smoothing value) tunggal maupun ganda terdapat pada waktu sebelum data
sebenarnya, bial pada data itu ada trend, maka nilai-nilai pelicin tunggal (Single
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Metode smoothing (metode pemulusan/pelicinan ) merupakan teknik meramal
dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir
nilai pada periode yang akan datang. Dalammetode ini data historis digunakan untuk
memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan. Dalam metode ini peramalan
dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus-menerus dengan menggunakan
data-data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang
lebih besar.
Pada peramalan tingkat produksi jagung tahun 2012 yang menggunakan
Double Exponential Smoothing (Pemulusan Eksponensial Ganda)memiliki
tahap-tahap dalam menentukan ramalan. Persamaan –persamaan yang dipergunakan dalam
penerapan Metode Double Exponential Smoothing adalah seperti yang akan diuraikan
di bawah ini. Persamaan atau formula ini terkenal dengan nama metode atau teknik “
Brown’s one parameter linear exponential smoothing”. Pada dasarnya formula atau
tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
f. Menentukan Smoothing Pertama (S′t)
S′t : α Xt + (1-α) S′t−1
S′t : Smoothing pertama periode t
Xt : Nilai real periode t
S′t−1 : Smoothing pertama periode t -1
: Taraf nyata
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
S″t : α S′t + (1-α) S″t−1
S″t−1 : Smoothing kedua periode t-1
h. Menentukan Besarnya Konstanta (at)
at : 2S′t – S″t
i. Menetukan Besarnya Slope (bt)
bt : α α
−
1 (S′t - S″t)
j. Menetukan Besarnya Forecast (Ft + m)
Ft+m : at + bt (m)
Dimana m adalah jumlah periode ke depan yang diramalakan.
Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan
suatu proyeksi/ peramalan tingkat produksi jagung tahun 2012. Adapun alasan penulis
memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih produksi jagung dari setiap
tahunnya tidak begitu konstan atau naik turun. Sehingga peramalan produksi jagung
dilakukan dengan metode pemulusan eksponensial ganda untuk melicinkan/
memuluskan peramalan produksi jagung dari tahun ke tahun di Kabupaten
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB 3
GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia
Sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di
Indonesia antara lain:
3.1.1Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada Masa Hindia Belanda, Kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur
Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Direktur Van Landbouw Nijeverbeid en
Handle), pada bulan februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini ditugaskan
untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan
dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia.
Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Center Kantoor Voor de Statistiek (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke
Jakarta. Bersama dengan itu, beralih juga pekerjaan Mekanisme Statistik perdagangan
yang semula dilakukan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut
sekarang Kantor Bea dan Cukai.
3.1.2Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan
statistk yang utamanya untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini
juga CKS diganti namanya menjadi Shosasitsu Gunseikanbu.
3.1.3Masa Kemerdekaan Republik
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan
statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru. Sesuai dengan suasana
kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik
Indonesia). Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai
sekuiensi dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu, pemerintah Belanda (NICA) di
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Berdasarkan edaran kemerdekaan kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No.
219/s.C, KPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran. Dengan surat menteri
perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS di bawah dan
bertanggung jawab kepada menteri perekonomian. Selanjutnya, keputusan
perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.099/M KPS dibagi menjadi 2 (dua)
bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan
tata usaha yang disebut Afdeling B.
Dengan keputusan presiden RI No. 131 tahun 1957, kementerian
perekonomian dipecah menjadi kementerian perdagangan dan kementeriaan
perindustrian. Untuk selanjutnya, keputusan presiden RI No. 172 tahun 1957,
terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan
urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada di bawah
perdana menteri.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan. Maka untuk mendapatkan statistik yang
handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalanmi empat kali perubahan
Struktur Organisasi :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS.
2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS.
3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
suasana dan tata kerja BPS.
4. Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.
5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS.
6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang Organisasi dan tata kerja
BPS.
7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, peraturan
pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan
pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980
ditiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik sebagai
pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998
dengan keputusan RI No. 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik sekaligus
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik
3.2.1Visi
Badan Pusat Statistik mempunyai Visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang
punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang
berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.
3.2.2Misi
Dalam menunjang pembangunan nasional Badan pusat Statistik mengemban misi
mengarahkan pembangunan statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien,
peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan Badan Statistik dan pengemban
ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan masyarakat.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik dibagi dalam
4(empat) program yaitu:
1. Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik.
2. Program Penyempurnaan Sistem Informasi.
3. Program Pendidikan dan Aparatur Nagara.
4. Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur Negara.
Adapun visi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistik sebagai
tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung Sumber
Daya Manusia yang berkualitas. Ilmu Pengetahuan dan teknologi Informasi yang
mutahir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan
pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu handal, efektif dan
efesien. Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan
pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
3.3 Kegiatan Badan Pusat Statistik
3.3.1Kedudukan, tugas dan fungsi BPS
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada presiden (Kepres No. 86 tahun 1998), dalam
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
1. UU No. 16 tentang Statistik.
2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang BPS.
3. Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik.
Berdasarkan keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan
statistik dasar melaksanakan koordinator dan kerjasama, serta mengembangkan dan
membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi
yang diselenggarakan BPS yaitu:
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang statistik.
2. Menyusun rencana dan program nasional di bidang statistik.
3. Penyelenggaraan statistik dasar.
4. Koordinasi dan kerjasama statistik dengan instansi pemerintah lembaga,
organisasi, perseorangan dan unsur masyarakat lainnya.
5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep defenisi, klasifikasi dan
ukuran-ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mendukung penyelenggaraan statistik.
6. Pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan
masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan
sendiri maupun hasil komplisi produk administrasi.
7. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak
langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi masyarakat.
8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden dan penggunaan statistik.
9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan,
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
3.3.2 Tata kerja BPS
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di dalam
dan di luar Negeri sesuai dengan bidang masing-masing dan harus melaporkan kepada
Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integeritas, sibronisasi dan sinlifikasi, baik dalam lingkaran masing-masing antara
situasi unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS
sesuai dengan bidang masing-masing.
3.3.3 Struktur Organisasi BPS
Sebagaimana dibuat dalam lampiran struktur organisasi kantor BPS Provinsi Sumatera
Utara, dipimpin oleh seorang Kepala, dibantu oleh bagian tata usaha. Bagian tata
usaha terdiri dari:
1. Sub Bagian Urusan Dalam.
2. Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan.
3. Sub Bagian keuangan.
Uraian tugas Bagian Tata usaha:
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja
tahanan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan penyimpanannya
ke BPS.
3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat,
pengadaan atau percetakan ke arsif, rumah tangga, pemeliharaan gedung,
keamanan dan ketertiban lingkungan serta perjalanan dinas dalam dan luar
Negeri.
4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan pembekalan yang
meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan
penyimpanan pergudangan, irventaris, penghapusan serta pemeliharaan
peralatan dan perlengkapan.
5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha
keuangan, pembendaharaan, vertifikasi dan pembukuan.
Sedang bidang penunjang BPS ada 5 (lima) bidang yaitu:
1. Bidang Statistik Produksi
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS pertanian, industri serta BPS
kontraksi pertambangan dan energi.
Uraian tugas Bidang Statistik Produksi:
1. Menyusun program tahunan bidang.
2. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS Produksi adalah meliputi
pelaksanaan kegiatan ststistik pertanian, industri, kontruksi, pertambangan,
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
3. Mengatur ke ikutsertaan program latihan yang diselanggarakan oleh pusat
bidang statistik produksi.
4. Membantu kepala kantor BPS atau pimpinan proyek atau bagian proyek
untuk menyiapkan program petugas bagian lapangan.
5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjahatan pelatihan.
6. Mengatur dan melaksanakan penjahatan dokomen yang diperlukan untuk
pelaksanaan lapangan.
2. Bidang Statistik Distribusi
Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS
harga konsumen, dan perdagangan besar, BPS keuangan dan harga produsen
serta BPS harga dan jasa.
Uraian tugas Bidang Statistik Distribusi:
1. Menyusun program kerja tahunan bidang.
2. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidsng BPS distribusi adalah
meliputi harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan harga
produsen, niaga dan jasa, serta ststistik distribusi lainnya.
3. Mengatur ke ikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan
oleh pusat di bidang statistik distribusi.
4. Membantu kepala kantor BPS provinsi atau pimpinan proyek untuk
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan di pusat pelatihan serta nengatur penjatahan pelatihannya.
6. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan
untuk pelaksanaan lapangan.
3. Bidang Statistik Kependudukan
Bidang BPS kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS
Demografi dan rumah tangga, BPS tenaga kerja serta BPS kesejahteraan.
Uraian tugas Bidang Statisatik Kependudukan:
1. Menyusun program tahunan bidang.
2. Yang termasuk ruang lingkup bidang BPS statistik kependudukan adalah
meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga,
ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan.
3. Mengatur dan ikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat
dibidang statistika kependudukan.
4. Membantu kepala kantor BPS provinsi atau pimpinan proyeksi atau pimpinan
bagian proyek untuk menyiapkan program petugas lapangan.
5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di
pusat serta mengatur penjatahan pelatihannya.
6. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Geografi
Kabupaten simalungun terletak antara 0236'−0318' lintang utara dan 9832'−9935'
bujur timur, dan berbatasan dengan 5 kabupaten tetangga yaitu : kabupaten serdang
bedagai, kabupaten karo, kabupaten tobasa, kabupaten samosir dan kabupaten asahan.
Luas wilayah kabupaten simalungun adalah 4. 386,6 km atau 6.12% dari luas
wilayah propinsi sumatera utara, dan terdiri dari 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 345
desa/nagori (bulan juni 2008 terjadi pemekaran kelurahan/(desa)nagori).
Iklim
Keadaan iklim Kabupaten Simalungun bertemperatur sedang, suhu tertinggi terdapat
pada bulan mei dengan rata-rata 26,2C. rata-rata suhu udara tertinggi per tahun
adalah 26,9C dan terendah 25,8C.
Kelembaban udara rata-rata perbulan 83,7% dengan kelembaban tertinggi
terjadi pada bulan Oktober yaitu 87% dengan penguapan rata-rata 3,46 mm/hari.
Dalam satu tahun rata-rata terdapat 14 hari hujan dengan hari hujan tertinggi
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
sebanyak 20 hari hujan. Curah hujan terbanyak terdapat pada bulan Agustus sebesar
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB 4
ANALISIS DATA
4.1 Peramalan Produksi Tanaman Jagung
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Indonesia sebagian besar penduduk nya
bekerja di sektor pertanian. Sehingga pendapatan terbesar dihasilkan adalah dari
sektor pertanian. Adapun dalam penulisan ini, penulis memfokuskan tentang prodiksi
komoditi jagung yang dihasilkan di kabupaten simalungun.
Data yang dipergunakan penulis sebagai dasar untuk melaksanakan peramalan
tanaman jagung sampai tahun 2012 adalah data tingkat produksi tanaman jagung pada
tahun 1997 sampai tahun 2007. besarnya angka-angka tingkat produksi padi yang
dihasilkan dari tahun- tahun sebelumnya yaitu 1997 sampai dengan tahun 2007
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tabel 4.1 Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun Tahun 1997-2007
Sumber : Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun
Produksi Jagung Kab Simalungun Tahun 1997-2007
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
Gambar : 4. 1 Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun Tahun 1997-2007
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilakukan peramalan tingkat produksi jagung
sampai tahun 2012. metode yang digunakan adalah dengan meggunakan metode
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
4.1.1 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,1
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 (1997)
a. S’t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
b. S”t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
c. at= belum bisa ditentukan
d. bt = belum ditentukan
e Ft+m : Forecast tahun kedua (F2) ditentukan sebesar produksi tahun pertama,
yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 (1998)
Xt = 164508
a. S’t = Xt + (1 – )S’t-1
= 0,1(164508) + 0,9(170933)
= 170290,5
b. S”t = S’t + (1 – )S”t-1
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
= 170868,8
c. at = 2S’t – S”t
= 2(170290,5) - 170868,8
= 169712,3
e. Forecast tahun ke-3 (1999) dengan m=1
Ft+m = at + bt(m)
F1998+1 =a1998 + b1998(1)
F1999 = 169712,3 + 128,5
= 169840,75
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Forecast dengan Double Exponential Smoothing (α =0,1)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Forecast tahun 2008 (m=1)
F2007+m = a2007 + b2007(m)
F2007+1 = a2007 + b2007(1)
F2008 = 280228,2 + (-9875,895947) (1)
= 270352,2863
Forecast tahun 2009 (m=2)
F2007+2 = a2007 + b2007(2)
F2009 = 280228,2 + (-9875,895947)(2)
= 260476,3904
Forecast tahun 2010 (m=3)
F2007+3 = a2007 + b2007(3)
F2010 = 280228,2 + (-9875,895947)(3)
= 250600,4944
Forecast tahun 2011 (m=4)
F2007+4 = a2007 + b2007(4)
F2011 = 280228,2 + (-9875,895947)(4)
= 250600,4944
Forecast tahun 2012 (m=5)
F2007+5 = a2007 + b2007(5)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009. = 230848,7026
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE
(Mean Squared Error/Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat) dengan formula sebagai
berikut :
Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Forecast dan Mean Squared Error ( α =0,1 )
Tahun Produksi Forecast Error Absolute Squared Error
1997 170.933 - - - -
1998 164.508 170.933,00 -6.425,00 6.425,00 41.280.625,00 1999 196.075 169.840,75 26.234,25 26.234,25 688.235.873,06 2000 206.174 174.269,09 31.904,91 31.904,91 1.017.923.282,11 2001 227.806 179.790,93 48.015,07 48.015,07 2.305.446.514,97 2002 205.316 188.204,90 17.111,10 17.111,10 292.789.770,59 2003 286.979 191.592,92 95.386,08 95.386,08 9.098.503.949,67 2004 317.611 208.357,16 109.253,84 109.253,84 11.936.401.433,47 2005 292.084 227.929,85 64.154,15 64.154,15 4.115.754.642,63 2006 288.759 240.340,95 48.418,05 48.418,05 2.344.307.136,43 2007 356.511 250.346,13 106.164,87 106.164,87 11.270.980.160,68
2008* - 270.352,29 - - -
Rata-rata 4.311.162.338,86
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
= 43.111.623.388,61 / 10 = 4.311.162.338,86
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,1
-1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tahun
Ju
m
lah Produksi
Forecast
Gambar 4.2 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( α = 0,1 )
4.1.2 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,2
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 (1997)
a. S’t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
b. S”t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
c. at = belum bisa ditentukan
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
e. Ft+m : Forecast tahun kedua (F2) ditentukan sebesar produksi tahun pertama,
yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 (1998)
Xt = 164508
a. S’t = Xt + (1 – )S’t-1
= 0,2(164508) + 0,8(170933)
= 169648
e. Forecast tahun ke-3 (1999) dengan m=1
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
F1998+1 =a1998 + b1998(1)
F1999 = 168620+ 514
= 169134
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.4:
Tabel 4.4 Forecast dengan Double Exponential Smoothing (α=0,2)
Tahun Produksi S' S'' at bt Forecast
Forecast tahun 2008 (m=1)
F2007+m = a2007 + b2007(m)
F2007+1 = a2007 + b2007(1)
F2008 = 321496,8 + (-23588,99754) (1)
= 297907,7789
Forecast tahun 2009 (m=2)
F2007+2 = a2007 + b2007(2)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009. = 274318,7814
Forecast tahun 2010 (m=3)
F2007+3 = a2007 + b2007(3)
F2010 = 321496,8 + (-23588,99754)(3)
= 250729,7838
Forecast tahun 2011 (m=4)
F2007+4 = a2007 + b2007(4)
F2011 = 321496,8 + (-23588,99754)(4)
= 227140,7863
Forecast tahun 2012 (m=5)
F2007+5 = a2007 + b2007(5)
F2012 = 321496,8 + (-23588,99754)(5)
= 203551,7888
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE (Mean
Squared Error/Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat) dengan formula sebagai berikut :
MSE = E n
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009. Tabel 4.5 Forecast dan Mean Squared Error ( α =0,2 )
Tahun Produksi Forecast Error Absolute Squared Error
1997 170.933 - - - -
1998 164.508 170.933,00 -6.425,00 6.425,00 41.280.625,00 1999 196.075 169.134,00 26.941,00 26.941,00 725.817.481,00 2000 206.174 176.636,36 29.537,64 29.537,64 872.472.176,77 2001 227.806 185.043,14 42.762,86 42.762,86 1.828.662.537,48 2002 205.316 197.325,67 7.990,33 7.990,33 63.845.418,25 2003 286.979 200.108,50 86.870,50 86.870,50 7.546.483.686,85 2004 317.611 224.963,45 92.647,55 92.647,55 8.583.567.824,29 2005 292.084 251.928,21 40.155,79 40.155,79 1.612.487.815,16 2006 288.759 264.665,40 24.093,60 24.093,60 580.501.622,27 2007 356.511 272.982,95 83.528,05 83.528,05 6.976.935.753,13
2008* - 297.907,78 - - -
= 28.832.054.940,21/10
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009. Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,2
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju
m
lah Produksi
Forecast
Gambar 4.3 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( α = 0,2 )
4.1.3 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,3
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 (1997)
a. S’t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
b. S”t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
c. at= belum bisa ditentukan
d. bt = belum ditentukan
e. Ft+m : Forecast tahun kedua (F2) ditentukan sebesar produksi tahun pertama,
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tahun ke-2 (1998)
Xt = 164508
a. S’t = Xt + (1 – )S’t-1
= 0,3(164508) + 0,7(170933)
= 169005,5
e. Forecast tahun ke-3 (1999) dengan m=1
Ft+m = at + bt(m)
F1998+1 =a1998 + b1998(1)
F1999 = 167656,3+ 1156,5
= 168812,75
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.6:
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Forecast tahun 2008 (m=1)
F2007+m = a2007 + b2007(m)
F2007+1 = a2007 + b2007(1)
F2008 = 335633,8+(-32617,83309) (1)
= 303015,9715
Forecast tahun 2009 (m=2)
F2007+2 = a2007 + b2007(2)
F2009 = 335633,8+ (-32617,83309) (2)
= 270398,1384
Forecast tahun 2010 (m=3)
F2007+3 = a2007 + b2007(3)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009. = 237780,3053
Forecast tahun 2011 (m=4)
F2007+4 = a2007 + b2007(4)
F2011 = 335633,8+ (-32617,83309) (4)
= 205162,4722
Forecast tahun 2012 (m=5)
F2007+5 = a2007 + b2007(5)
F2012 = 335633,8+ (-32617,83309) (5)
= 172544,6391
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE (Mean
Squared Error/Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat) dengan formula sebagai berikut :
MSE = E n
Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Forecast dan Mean Squared Error ( α =0,3 )
Tahun Produksi Forecast Error Absolute Squared Error
1997 170.933 - - - -
1998 164.508 170.933,00 -6.425,00 6.425,00 41.280.625,00
1999 196.075 168.812,75 27.262,25 27.262,25 743.230.275,06
2000 206.174 177.803,51 28.370,49 28.370,49 804.884.702,84
2001 227.806 187.186,09 40.619,91 40.619,91 1.649.977.372,75
2002 205.316 200.631,02 4.684,98 4.684,98 21.949.026,36
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2004 317.611 230.258,35 87.352,65 87.352,65 7.630.485.143,19
2005 292.084 259.199,25 32.884,75 32.884,75 1.081.406.797,00
2006 288.759 270.213,44 18.545,56 18.545,56 343.937.895,92
2007 356.511 276.481,49 80.029,51 80.029,51 6.404.722.498,80
2008* - 303.015,97 - - -
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,3
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju
m
lah Produksi
Forecast
Gambar 4.4 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( α = 0,3 )
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 (1997)
a . S’t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
b S”t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
c. at= belum bisa ditentukan
d. bt = belum ditentukan
e. Ft+m : Forecast tahun kedua (F2) ditentukan sebesar produksi tahun pertama,
yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 (1998)
Xt = 164508
a. S’t = Xt + (1 – )S’t-1
= 0,4(164508) + 0,6(170933)
= 168363
b. S”t = S’t + (1 – )S”t-1
= 0,4(168363) + 0,6(170933)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
e. Forecast tahun ke-3 (1999) dengan m=1
Ft+m = at + bt(m)
F1998+1 =a1998 + b1998(1)
F1999 = 166821+ 2056
= 168877
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.8:
Tabel 4.8 Forecast dengan Double Exponential Smoothing (α=0,4)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Forecast tahun 2008 (m=1)
F2007+m = a2007 + b2007(m)
F2007+1 = a2007 + b2007(1)
F2008 = 340693,7+(-37931,01509) (1)
= 302762,6945
Forecast tahun 2009 (m=2)
F2007+2 = a2007 + b2007(2)
F2009 = 340693,7+ (-37931,01509) (2)
= 264831,6794
Forecast tahun 2010 (m=3)
F2007+3 = a2007 + b2007(3)
F2010 = 340693,7+ (-37931,01509) (3)
= 226900,6643
Forecast tahun 2011 (m=4)
F2007+4 = a2007 + b2007(4)
F2011 = 340693,7+ (-37931,01509) (4)
= 188969,6492
Forecast tahun 2012 (m=5)
F2007+5 = a2007 + b2007(5)
F2012 = 340693,7+ (-37931,01509) (5)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE (Mean
Squared Error/Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat) dengan formula sebagai berikut :
MSE = E n
Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.9 berikut :
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,4
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju
m
lah Produksi
Forecast
Gambar 4.5 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( α = 0,4 )
4.1.5 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,5
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 (1997)
a S’t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
b S”t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
= 0,5(164508) + 0,5(170933)
= 167720,5
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Ft+m = at + bt(m)
F1998+1 =a1998 + b1998(1)
F1999 = 166114,3+ 3212,5
= 169326,75
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.10
Tabel 4.10 Forecast dengan Double Exponential Smoothing (α=0,5)
Tahun Produksi S' S'' at bt Forecast
Forecast tahun 2008 (m=1)
F2007+m = a2007 + b2007(m)
F2007+1 = a2007 + b2007(1)
F2008 = 343748,7+(- 42941,01953) (1)
= 300807,7236
Forecast tahun 2009 (m=2)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
F2009 = 343748,7+ (-42941,01953) (2)
= 257866,7041
Forecast tahun 2010 (m=3)
F2007+3 = a2007 + b2007(3)
F2010 = 343748,7+ (-42941,01953) (3)
= 214925,6846
Forecast tahun 2011 (m=4)
F2007+4 = a2007 + b2007(4)
F2011 = 343748,7+ (-42941,01953) (4)
= 171984,665
Forecast tahun 2012 (m=5)
F2007+5 = a2007 + b2007(5)
F2012 = 343748,7+ (-42941,01953) (5)
= 129043,6455
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE (Mean
Squared Error/Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat) dengan formula sebagai berikut :
MSE = E n
Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.11 berikut
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
= 26.913.849.769,03 /10
= 2.691.384.976,90
Realisasi Dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,5
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju
m
lah Produksi
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Gambar 4.6 Realisasi dan Ramalan Produksi dengan ( α = 0,5 )
4.1.6 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,6
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 (1997)
a S’t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
b S”t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
c at= belum bisa ditentukan
d bt = belum ditentukan
e. Ft+m : Forecast tahun kedua (F2) ditentukan sebesar produksi tahun pertama,
yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 (1998)
Xt = 164508
a. S’t = Xt + (1 – )S’t-1
= 0,6(164508) + 0,4(170933)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
f. Forecast tahun ke-3 (1999) dengan m=1
Ft+m = at + bt(m)
F1998+1 =a1998 + b1998(1)
F1999 = 165536+ 4626
= 170162
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.12
Tabel 4.12 Forecast dengan Double Exponential Smoothing (α=0,6)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Forecast tahun 2008 (m=1)
F2007+m = a2007 + b2007(m)
F2007+1 = a2007 + b2007(1)
F2008 = 346959,7+(- 50885,17899) (1)
= 296074,5243
Forecast tahun 2009 (m=2)
F2007+2 = a2007 + b2007(2)
F2009 = 346959,7+ (-50885,17899) (2)
= 245189,3453
Forecast tahun 2010 (m=3)
F2007+3 = a2007 + b2007(3)
F2010 = 346959,7+ (-50885,17899) (3)
= 194304,1663
Forecast tahun 2011 (m=4)
F2007+4 = a2007 + b2007(4)
F2011 = 346959,7+ (-50885,17899) (4)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Forecast tahun 2012 (m=5)
F2007+5 = a2007 + b2007(5)
F2012 = 346959,7+ (-50885,17899) (5)
= 92533,80837
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE (Mean
Squared Error/Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat) dengan formula sebagai berikut :
MSE = E n
Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.12 berikut
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,6
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju
m
lah Produksi
Forecast
Gambar 4.7 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan ( α = 0,6 )
4.1.7 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,7
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tahun ke-1 (1997)
a S’t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
b S”t ditentukan sebesar produksi tahun pertama (1997), yaitu sebesar 170933
ton.
= 0,7(164508) + 0,3(170933)
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.13
Tabel 4.14 Forecast dengan Double Exponential Smoothing (α =0,7)
Tahun Produksi S' S'' at bt Forecast
Forecast tahun 2008 (m=1)
F2007+m = a2007 + b2007(m)
F2007+1 = a2007 + b2007(1)
F2008 = 350450,3+(- 63991,88905) (1)
= 286458,3956
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
F2007+2 = a2007 + b2007(2)
F2009 = 350450,3+ (-63991,88905) (2)
= 222466,5066
Forecast tahun 2010 (m=3)
F2007+3 = a2007 + b2007(3)
F2010 = 350450,3+ (-63991,88905) (3)
= 158474,6175
Forecast tahun 2011 (m=4)
F2007+4 = a2007 + b2007(4)
F2011 = 350450,3+ (-63991,88905) (4)
= 94482,72846
Forecast tahun 2012 (m=5)
F2007+5 = a2007 + b2007(5)
F2012 = 350450,3+ (-63991,88905) (5)
= 30490,83941
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE (Mean
Squared Error/Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat) dengan formula sebagai berikut :
MSE = E n
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
= 29.652.295.643,05 /10