• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN RANDUAGUNG LUMAJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN RANDUAGUNG LUMAJANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN RANDUAGUNG

LUMAJANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Pesyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

TRI AL AYUBBY SALDHY (201110160311383)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN RANDUAGUNG

LUMAJANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Pesyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

TRI AL AYUBBY SALDHY (201110160311383)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penuilis panjatkan kahadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi tahun 2016 pada Program Studi Ekonomi dan Bisnis yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Randuagung Lumajang “. Dalam penelitian skripsi ini, penulis mendapat bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis berkeinginan untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE.,M.,Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. H. Marsudi, SE. M.M selaku Kepala Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

(12)

4. Drs. Triyadi Irianto selaku kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Randuagung yang telah membantu untuk memberikan keterangan serta penjelasan tentang penelitian yang penulis lakukan.

5. Bapak/ibu Guru SDN Kecamatan Randuagung yang telah memberikan dukungan, do’a serta partisipasinya selama penulisan skripsi sehingga penulisan skripsi ini berjalan dengan lancar.

6. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Eny Sujanah dan Ayahanda Sumarto yang telah memberikan dukungan materi, do’a, kesabaran, dan keihklasan serta tidak pernah lelah dalam mendidik dan memberikan cinta kepada penulis mulai dari kecil sampai sekarang.

7. Kakak – kakak tercinta diantaranya Eko Subadrianto Sekeluarga, Brigadir Dedik Arianto Sekeluarga, Puji Yuli Astutik Sekeluarga, Dany Agung Darmawan Sekeluarga dan Seftya Dwi Arischa Sekeluarga yang telah memberikan do’a serta suport yang tiada henti – hentinya.

8. Ragil Puspita Ningrum yang selalu mendukung serta memberikan motivasi tidak henti – hentinya dalam melakukan pengerjaan penelitian ini.

9. Teman – teman yang berada didalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan atas kebersamaan dan bantuan yang berarti bagi penulis.

(13)

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak – banyaknya atas perhatian yang telah diperhatian yang telah diberikan.

WassalammualaikumWr. Wb

Malang,

Penulis,

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI... iv

DAFTAR PERUBAHAN DRAFT ... v

KARTU KENDALI KONSULTASI ... vi

SURAT PERNYATAAN ...vii

ABSTRAK (INDONESIA) ... viii

ABSTACK (INGGRIS) ... ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Batasan Masalah ... 10

D. Tujuan Penelitian ... 11

(15)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu ... 12

B. Landasan Teori ... 14

1. Kinerja ... 14

2. Motivasi Kerja... 26

C. Hubungan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru ... 38

D. Kerangka Pikir ... 39

E. Hipotesis ... 40

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 42

B. Jenis Penelitian ... 42

C. Definisi Operasional Variabel ... 42

D. Populasi dan Sampel ... 46

E. Data dan Sumber Data ... 50

F. Teknik Pengumpulan Data ... 51

G. Teknik Pengukuran Variabel ... 52

H. Pengujian Instrumen ... 54

I. Teknik Analisis Data ... 55

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 60

B. Karakteristik Responden ... 63

C. Uji Instrumen ... 67

D. Analisis Rentang Skala ... 70

E. Hasil Analisis Data ... 80

1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 80

2. Hasil pengujian Hipotesis ... 84

3. PenentuanVariabel Bebas Yang Mempunyai Pengaruh Dominan ... 89

F. Pembahasan Hasil Penelitian... 90

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 94

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Angket Penelitian 2. Skor Hasil Penelitian 3. Hasil Distribusi Frekuensi 4. Hasil Uji Validitas

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Atmosoeprapto, Kisdantoro. 2001. Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia.

Mc. Donald, 2001. Motivation. New York. American Psichologis.

Moenir, 2002. H.A.S. 1995 Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

Mulyasa, E. 2008. StandartKompetensi Guru dan Sertifikasi Guru:PT. Remaja Rosdakarya

Nasution, S. 2002 Metode Pendidikan Naturalistik Kualitatif. Bandung : Taristo.

Permendiknas No. 18. Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. Jakarta : Depdiknas.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Edisi Kedua: Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

(18)
(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis untuk mecapai taraf

hidup atau kemajuan yang lebih baik, era globalisasi saat ini dituntut

bagaimana cara untuk mengikuti kemajuan zaman modern dengan selalu

menempatkan diri dengan baik. Pendidikan tidak hanya menyediakan ilmu

pengetahuan dan kemampuan akan tetapi nilai, pelatihan, insting, membina

tingkah laku dan sikap yang benar. Pendidikan yang sejati akan cenderung

membentuk manusia yang beradap dan memanusiakan manusia.

Upaya pembangunan pendidikan dalam laju pembangunan merupakan

suatu keharusan dan kewajiban. Keharusan akan pendidikan perlu

mengembangkan dirinya untuk lebih berperan sebagai pendidikan dan untuk

mengembangkan sumber daya manusia serta tatanan kehidupan. Disebut

kewajiban karena kehadiran pendidikan merupakan produk budaya

masyarakat dan bangsa terus berkembang untuk mencari bentuk yang paling

sesuai dengan perubahan dinamis (berkembang yang terjadi dalam

perubahan masyarakat).

Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pendidikan, antara lain: guru, siswa, lingkungan pendidikan,

manajemen pendidikan, dan kurikulum. Dari beberapa faktor tersebut, guru

(20)

2

mengabaikan faktor penunjang lain. Guru merupakan subjek pendidikan

yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.

Berdasarkan UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tetang Guru Pasal 1 ayat

2, Guru adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, kedudukan guru sebagai

tenaga profesional pada jenjang pendidikan yang diangkat sesuai dengan

peraturan perundang-undangan memiliki tiga tugas utama yaitu dalam

bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Tiga tugas utama tersebut bertujuan untuk mewujudkan

penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prisnsip-prinsip

profesionalisme dalam rangka memenuhi kesamaan hak bagi setiap warga

dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. Mengingat pentingnya

kedudukan peran dan fungsi guru selaku tenaga pengajar, diperlukan

motivasi kerja dan kinerja guru demi peningkatan sumber daya manusia

yang berkualitas.

Sekolah dasar merupakan upaya untuk mencerdaskan dan mencetak

kehidupan bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan

negara, terapil kreatif, berbudi pekerti yang santun dan mampu

menyelesaikan permasalahan di lingkungannya. Disinilah siswa sekolah

dasar di tempa berbagai bidang studi yang kesemuanya harus mampu

(21)

3

pendidikan. Untuk memenuhi upaya tersebut maka sekolah dasar dituntut

untuk memiliki guru yang berkompetensi.

Data yang ada di UPTD Pendidikan Kecamatan Randuagung

Lumajang menjelaskan bahwa 160 guru yang lulusan dari Diploma 2

sebanyak 18 guru, Sarjana sebanyak 139 guru dan Magister atau S2

sebanyak 3 guru. Gelar sarjana merupakan salah satu persyaratan yang harus

dimiliki seorang guru untuk mendapatkan sertifikasi. Meskipun guru telah

mencapai gelar sarjana, tidak semua guru dapat dengan mudah untuk

mendapatkan sertifikasi dikarenakan seorang guru harus memalui tahap

selanjutnya untuk mendapatkan sertifikasi yaitu dalam bidang akademik dan

persyaratan administrasi lainya.

Kinerja guru Sekolah Dasar Kecamatan Randuagung Lumajang dapat

dilihat dari data hasil uji sertifikasi portopolio di kantor Unit Pelayanan

Teknis Daerah (UPTD) dengan jumlah guru Pegawai Negeri 160 dan yang

bersertifikasi 73 guru. Dari data tersebut 40% guru yang bersertifikasi.

Dibandingkan dengan guru yang berada di Kecamatan Lumajang, dari

jumlah guru 236, yang bersertifikasi sebanyak 189 dengan nilai presentase

80%, maka dengan demikian jumlah guru yang bersertifikasi di Kecamatan

Lumajang lebih tinggi dibanding guru di Kecamatan Randuagung. Namun

ditahun 2015 ini guru SDN Kecamatan Randuagung Lumajang yang

mengajukan peserta pendaftaran sertifikasi mencapai 20 orang tetapi masih

(22)

4

Bagaimana sertifikasi guru juga menentukan kualitas kinerja guru.

Sertifikasi merupakan salah satu pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah

terkait amanat Undang – Undang Guru dan Dosen (UUGD). Melalui

standart dan sertifikasi, diharapkan dapat dipilah dan dipilih guru – guru

yang profesional yang berhak untuk menerima tunjangan profesi, dan guru –

guru yang tidak profesional yang tidak berhak mendapatkannya. Untuk

kepentingan tersebut, perlu dilakukan suatu sistem pengujian terhadap

kompetensi, atau melalukan uji kompetensi. Uji kompetensi merupakan

bagian penting dari standar kompetensi dan sertifikasi guru sebagaimana

diamanatkan dalam UUGD. Oleh sebab itu, pemerintah secara bertahap

melakukan pekerjaan tersebut, dan awal 2007 diharapkan sudah ada guru

profesional yang mendapat tunjangan profesi. Pentingnya uji kompetensi

dalam standar kompetensi dan sertifikasi guru yang berperan terhadap

kinerja guru yaitu untuk mengembangkan standar kompetensi guru,

menseleksi penerimaan guru, untuk mengelompokan guru, sebagai bahan

acuan dalam pengembangan kurikulum, sebagai alat pembinaan guru dan

mendorong hasil kegiatan belajar.

Kemendiknas mengeluarkan peraturan guru yang berserrtifikasi demi

mempertahankan serta meningkatkan kinerja guru diantaranya peraturan itu

meliputi: 1) Tingkat kehadiran guru 2) Mengikuti dan lulus dalam Uji

Kompetensi Guru yang diadakan setiap tahun 3) melaksanakan beban guru

(23)

5

Untuk mendukung dan memperkuat data yang lebih jelas mengenai

kinerja guru yang berdasarkan kompetensi guru maka diadakan wawancara

kepada guru. Bentuk permasalahan yang terjadi yaitu kurangnya kegiatan

evaluasi yang dilakukan guru atas hasil kerja dalam proses pembelajaran

kepada siswa. Kesimpulan ini diperoleh dari hasil wawancara yang

dilakukan kepada Bapak Tohan selaku guru di SDN 1 Randuagung, beliau

mengatakan bahwa:

“Selama ini dalam proses pembelajaran kepada siswa saya selaku guru hampir tidak pernah melakukan evaluasi atas hasil pencapaian yang saya lakukan. Jadi aktivitas saya yang rutin saya lakukan yaitu hanya memberikan materi dan tugas kepada siswa sebagai bahan penilaian kelas.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibu Heriyuti selaku guru SDN 2

Randuagungyang mengatakan bahwa:

“Saya tetap menjalankan kegiatan rutin yaitu mengajar dan menyampaikan pembelajaran kepada siswa namun demikian untuk melakukan evaluasi dari hasil pembelajaran tidak pernah saya lakukan”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat dikatakan bahwa

selama ini guru tidak melakukan evaluasi atas pencapaian hasil

pembelajaran yang dilakukan sehingga belum memberikan dukungan dalam

proses atau upaya peningkatan kinerja. Selain itu permasalahan terkait

dengan kinerja guru yaitu guru belum memahami Standart Nasional

Pendidikan serta kurikulum yang ditetapkan oleh dinas pendidikan. Hal ini

ditunjukkan dari hasil wawancara kepada Ibu Sutik M. yang mengatakan

(24)

6

“Saya tidak memahami standar yang ditetapkan oleh dinas pendidikan dikarenakan sering terjadi perubahan dalam kurikulum yang telah ditetapkan. Perubahan ini yang menjadikan kami tidak memahami Standart Nasional Pendidikan serta kurikulum yang ditetapkan. Dampak yang sering saya rasakan yaitu dalam proses penyelenggaran administrasi sekolah tidak dapat dilakukan secara maksimal”

Hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa selama ini

guru dalam bekerja belum memahami Standart Nasional Pendidikan serta

kurikulum dan proses penyelenggaraan administrasi sekolah yang

menjadikan pencapaian kinerja guru tidak dapat dilakukan secara maksimal.

Pemdiknas RI No. 16 Tahun 2007 menjelaskan bahwa terdapat 4

kompetensi sebagai guru profesional yaitu kompetensi pedagogik,

profesional, sosial, dan kepribadian. Kompetensi yang dimiliki guru tersebut

menunjukan pada kinerja guru. Usaha untuk meningkatkan kinerja guru

sebagai tenaga yang profesional merupakan hal terpenting untuk

meningkatkan pencapaiaan suatu lembaga instansi terkait. Suatu hasil kerja

yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan tugas - tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan

serta waktu” (Hasibuan, 2002: 105), dengan menyadari bahwa guru sebagai

tenaga kerja yang sangat penting dalam pembangunan maka perlu di

perhatikan dan dikaji dengan baik apabila dikaitkan dengan motivasi kerja

guru di lembaga pendidikan.

Tinggi rendahnya kinerja guru berkaitan erat dengan pemberian

penghargaan/reward dari lembaga organisasi tempat mereka bekerja.

(25)

7

peningkatan kinerja seseorang dan sebaliknya pemberian penghargaan yang

tepat kepada guru akan meningkatkan kinerja menjadi lebih optimal.

Perilaku yang timbul pada diri seseorang atau pegawai dalam rangka

memotivasi sebagai konsep manajemen dengan didorong dengan adanya

kebutuhan. Dengan demikian maka kebutuhan merupakan upaya

mendorong (motivasi) seseorang untuk bertindak sesuai ke arah tercapainya

tujuan. Beberapa hal kebutuhan yang dapat membangkitkan motivasi kerja

guru menggunakan Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)

kebutuhan berprestasi, kebutuhan afiliasi dan kebutuhan kekuasaan.

Motivasi kerja memiliki peranan penting dalam tercapainya kinerja

guru yang maksimal, karena motivasi guru dapat menyelesaikan

pekerjaanya selesai dengan waktu yang telah ditentukan, yang dimaksud

dengan motivasi disini adalah suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai

yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap

lingkungannya (Mangkunegara,2005:93), sedangkan David McClelland

(Robbins,2001:173) dalam teorinya Mc. Clelland “Achievment Motivation

Theory” atau teori motivasi McClelland bahwa individu mempunyai

cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan

dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi dan situasi

serta peluang yang tersedia. Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan

yaitu kebutuhan akan prestasi (Achiefment), kebutuhan afiliasi dan

(26)

8

Motivasi merupakan suatu faktor yang mendorong seseorang untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu (Gitosudarmo dalam sutrisno, 2009:

115). Oleh karena itu motivasi diartikan sebagai faktor pendorong perilaku

seseorang. Setiap aktivitas selalu memiliki suatu faktor pendorong untuk

melakukan aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta

keinginan orang tersebut. Timbulnya motivasi dikarenakan seseorang

merasakan sesuatu kebutuhannya tertentu dan karenannya perbuatan

tersebut akan terarah pada pencapaiaan tujuannya. Mc. Donald(2001:71)

menjelaskan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Energi yang dimaksud merupakan keinginan seseorang untuk beraktifitas

guna mencapai tujuannya.

Upaya lembaga pendidikan dalam pemenuhan kebutuhan guru seperti

terdapat di dalam Teori Kebutuhan Motivasi McClelland yang mencangkup

seluruh pemenuhan kebutuhan mulai dari kebutuhan dasar sampai

kebutuhan yang paling tinggi tingkatanya. Melalui kebijakan lembaga

pendidikan yang berkaitan dengan kesejahteraan guru maka upaya lembaga

pendidikan untuk pemenuhan kebutuhan para guru terutama pada kebutuhan

prestasi, kebutuhan afiliasi, dan kebutuhan kekuasaan.

Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintahLumajang

dalam rangka memotivasi guru untuk meningkatkan kinerja guru

diantaranya kenaikan pangkat dua tahunan, kenaikan golongan dari IV/a ke

(27)

9

(PTK). Namun itu semua belum banyak guru yang tertarik dikarenakan

banyaknya syarat administrasi yang harus dipenuhi, dengan kurangnya

motivasi guru untuk melewati tahap kenaikan pangkat tersebut.Dari masalah

kurangnya motivasi guru untuk menulis karya ilmiah dan penelitian

tindakan kelas maka masuk terhadap aspek kebutuhan berprestasi guru.

Kebutuhan afiliasi pada guru kurang baik karenarendahnya sosialisasi antara

guru maupun dengan pimpinan yang menyebabkan suasana proses belajar

mengajar belum mencerminkan kondisi yang harmonis. Sosialisasi sangat

penting untuk menyatukan dan mempererat antar guru dan pimpinan

sehingga akan munculnya rasa saling memiliki.Upaya pemenuhan

kekuasaan guru SDN Kecamatan Randuagung Lumajang dapat ditunjukkan

dengan kenaikan pangkat 2 tahunan yang menjadikan tolak ukur bahwa

guru harus bekerja lebih giat dalam bekerja, dengan syarat guru harus

memenuhi prosedur kenaikan pangkat yang telah ditetapkan oleh lembaga

pendidikan.

Kajian penelitian mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

guru dengan jabatan pegawai negeri sipil (PNS) SDN Kecamatan

Randuagung Lumajang sebagai responden penting dilaksanakan dalam

upaya pengembangan mutu pendidikan yang terus dilakukan sebagai

tanggung jawab lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas peserta

didik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

(28)

10

Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Randuagung Lumajang”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana motivasi kerja guru yang terdiri dari motivasi berprestasi,

motivasi kekuasaan, dan motivasi afiliasi SDN Kecamatan Randuagung

Lumajang?

2. Bagaimana kinerja guru SDN Kecamatan Randuagung Lumajang ?

3. Apakah motivasi kerja guru yang terdiri dari motivasi berprestasi,

motivasi afiliasi dan motivasi kekuasaan berpengaruh signifikan

terhadap kinerja guru ?

4. Diantara motivasi berprestasi, motivasi afiliasi dan motivasi kekuasaan

manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja guru?

C. Batasan Masalah

1. Untuk memfokuskan permasalahan dan menjelaskan ruang lingkup

pembahasan. Penelitian ini dilakukan pada guru dengan status pegawai

negeri.

2. Teori motivasi yang digunakan untuk membahas kerja guru

menggunakan teori motivasi Kebutuhan McClelland dengan variabel

Kebutuhan Prestasi, Kebutuhan Afiliasi dan Kebutuhan Kekuasaan.

(29)

11

D.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan motivasi kerja guru yang terdiri dari motivasi

berprestasi, motivasi afiliasi dan motivasi kekuasaan SDN Kecamatan

Randuagung Lumajang.

2. Untuk mendeskripsikan kinerja guru SDN Kecamatan Randuagung

Lumajang.

3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja guru yang terdiri

darimotivasi berprestasi, motivasi afiliasi dan motivasi kekuasaan

terhadap kinerja guru.

4. Untuk menganalisis diantara motivasi berprestasi, motivasi afiliasi dan

motivasi kekuasaan yang berpengaruh dominan terhadap kinerja guru.

E. Kegunaan Penelitian

1. Bagi SD Negeri

Bagi para SD Negeri, hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi

bahan acuan dalam rangka meningkatan kinerjanya.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan dapat membantu sebagai bahan refrensi penelitian lebih

lanjut dalam kegiatan penelitian pengaruh motivasi kerja terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Diperoleh hasil kadar abu pada kopi Aceh memenuhi persyaratan SNI yaitu yaitu 4,59% dan pada kopi bubuk Sidikalang memenuhi persyaratan yaitu 3,16%.Kadar kealkalian abu pada

Rangkaian Alarm Pengaman Radio Kendaraan ini terjadi atas 3 blok utama, yaitu blok detector, blok multivibrator, astabil yang merupakan pembangkit pulsa, blok relay merupakan

Ruang lingkup kajian perkembangan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A Dharma Tirta) Privinsi Jawa Tengah akhir tahun 2000 difokuskan pada partisipasi petani dalam melaksanakan

Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan di sepanjang transek berukuran 125 m pada tiga lokasi yang didominasi oleh tegakan nipah, diperoleh hasil berupa rata-rata

Identitas sosial bergerak kian rapuh dan mudah terombang-ambingkan akibat gempuran informasi arus bawah ( bottom-up ) yang melemahkan identitas nasional yang

PETA JABATAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA GORONTALO. KEPALA BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

[r]

Tentunya banyak hal yang dapat dibahas, akan tetapi dalam buku ini hanya dibahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah keamanan ( security ), masalah lain seperti pajak (hal-hal