DAMPAK KERJASAMA INDONESIA-JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP
AGREEMENT TERHADAP INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Oleh:
Muhammad Azmi Mubarak 08260118
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima sebagai persyaratan Untuk memperoleh gelar Kesarjanaan Strata-1
Pada tanggal : 21 Desember 2012
Dihadapan Dewan Penguji
1. Gonda Yumitro, M.A ( )
2. Dyah Estu K. , M.Si ( )
3. Tonny Dian Effendi, M.Si ( )
4. Drs. Sulismadi, M.Si ( )
Mengetahui, Dekan FISIP UMM
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Muhammad Azmi M.
NIM : 08260118
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Judul : Dampak Kerjasama Indonesia-Japan Economic
Partnership Agreement Terhadap Industri manufaktur Indonesia
Disetujui Untuk Diuji Dihadapan
Sidang Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Tonny Dian Effendi, M.Si Drs. Sulismadi, M.Si
Mengetahui,
Dekan FISIP UMM Ketua Jurusan
Hubungan Internasional
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Muhammad Azmi M.
Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 20 November 1989
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : IlmuHubungan Internasional
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
DAMPAK KERJASAMA INDONESIA JAPAN ECONOMIC
PARTNERSHIP AGREEMENT TERHADAP INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA Adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan
sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benanya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Malang, 31 Oktober 2012
Yang menyatakan,
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Muhammad Azmi Mubarak
NIM : 08260118
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Judul : Dampak Kerjasam Indonesia Japan Economic
partnership Agreement Terhadap Industri Manufaktur Jepang
Pembimbing : 1. Tonny Dian Effendi, M.Si 2. Drs. Sulismadi, M.Si
21 Maret2011 22 Maret 2012 Pengajuan
Judul
26 Juli 2012 26 Juli 2012 ACC Seminar
Proposal
22 September 2012 25 Mei 2012 Seminar
Proposal
2 Oktober 2012 3 Oktober 2012 ACC Bab I
15 Oktober 2012 16 Oktober 2012 ACC Bab II
22 Oktober 2012 27 Oktober 2012 ACC Bab III
28 Oktober 2012 28 Oktober 2012 ACC Bab IV
13 Agustus 2012 11 September 2012 ACC Ujian
MOTTO
“
Jadikan Sabar dan Shalatmu Sebagai Penolongmu,
PERSEMBAHAN
Syukur alhamdulillah yang amat mendalam kepada peniup Illahi Robbi, atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta inayahnya dan Rosulku pembuka umat yang menjadi pelita hidup.
Segala kesulitan, kelelahan dan kebanggaan tugas akhir ini saya haturkan untuk
mereka yang begitu sangat memberi arti dalam perjalanan hidup saya.
Yang terhormat Ayahanda Bapak H. M. Arfai’i Syukri dan Ibunda tercinta
Ibu Fadlun yang senantiasa memberikan doa, semangat, bimbingan, cinta dan kasih sayang yang tiada batas, entah dengan apa ananda dapat membalas
segala bentuk perjuangan dan setiap tetes keringat yang telah tercurahkan
untuk saya. Maafkan segala kesalahan dan khilaf yang pernah ananda lakukan
selama ini. Hanya ALLAh SWT yang dapat membalas segala keikhlasan
Ayah dan Ibu.
Yang saya sayangi Adikku Hanum Al Maidah, yang banyak memberikan sumbangsih baik secara moril maupun materi sampai terselesaikan skripsi ini.
Nenekku, tanpa kalian aku tidak akan hadir di muka bumi ini
Sobat-sobatku HI 08 yang telah mengisi perjalanan hidupku dengan petualangan canda tawa selama kurang lebih 5 tahun di kota dingin malang
(Kalian semua adalah sahabat terbaikku) makasih buaanyak prend, aku bangga
bisa berteman & menjadi bagian dari kalian semua semoga kisah ini akan
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta
alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam
penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya
yang telah berjuang demi tegaknya agama Islam. Sehingga dengan ini penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Dampak Kerjasama Indonesia Japan Economic Partnership Agreement Terhadap Industri manufaktur Indonesia.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan pujian sekaligus terima
kasih terhadap orang-orang istimewa yang memiliki kekayaan intelektual, yang
dengan semangat dan pengabdiaannya telah memberikan yang terbaik sejak awal
pendidikan hingga akhir penulisan skripsi ini:
1. Bpk. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rektor Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bpk. H. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
3. Bpk. Drs. Sulismadi, M.Si selaku Pembantu Dekan II.
4. Bpk. Tonny Dian Effendi, S.Sos, M.Si selaku Ketua Jurusan Hubungan
Internasional dan Pembimbing Pertama.
5. Serta Teman-teman Hubungan Internasional 2008.
Demikian ucapan terima penulis dan semoga apa yang telah dilalui
bersama menjadi kenangan yang berharga selama menjalani pendidikan di
ABSTRAKSI
Muhammad Azmi M., 2012, 08260118, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Hubungan Internasional,
DAMPAK KERJASAMA INDONESIA JAPAN ECONOMIC
PARTNERSHIP AGREEMENT TERHADAP INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA, Dosen Pembimbing I: Tonny Dian Effendi, M.Si ; Dosen Pembimbing II: Drs. Sulismadi, M.Si
IJ-EPA merupakan suatu kerjasama bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam bidang ekonomi. IJ-EPA bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan antara Jepang dan Indonesia. Hal ini untuk menciptakan win-win condition antara keduanya dikarenakan hubungan keduanya sudah lama terjalin. IJ-EPA juga merupakan penguatan hubungan keduanya. Di antara poin tersebut yang menguntungkan Indonesia adalah investasi Jepang pada sektor industri manufaktur dan akses pasar yang lebih mudah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu terletak pada dampak positif dari kerjasama IJ-EPA yang didasarkan pada investasi dan akses pasar tersebut. Investasi oleh Jepang pada sektor manufaktur ini diterapkan melalui program Manufacturing Industry Development Center (MIDEC) untuk peningkatan kapasitas industri. Akses pasar yang lebih mudah dengan penurunan hingga penghapusan tariff juga mempermudah kegiatan ekspor Indonesia terutama untuk ekspor produk hasil industri tersebut.
Kata kunci: IJ-EPA, Investasi Jepang sektor industri manufaktur.
ABSTRACT
Muhammad Azmi M., 2012, 08260118, University of Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Science, International Relations Department,THE IMPACT OF INDONESIA JAPAN ECONOMIC PARTNESHIP AGREEMENT TO INDONESIA’S MANUFACTURE INDUSTRY. Advisor I: Tonny Dian Effendi, M.Si ; Advisor II: Drs. Sulismadi M.Si
IJ-EPA represents a bilateral cooperation between Indonesia and Japan in the field of economics. IJ-EPA aims to increase commercial volume between Japan and Indonesia. This Matter is to create win-win condition between both because the relation of both have been long enough intertwined. IJ-EPA also represents reinforcement of relation of both. Among of the IJ-EPA’s poin that very benefit for Indonesia is Japan’s invesment at industrial sector of manufacture and market acces that easier.
The method of research is Descriptive. The result of this research is lied in positive impact of cooperation of IJ-EPA based on invesment and access of the market. Invesment by Japan at sector of manufacture is applied through to program of Manufacturing Industry Development Center ( MIDEC) to build-up the industrial capacities. Market Acces that easier with decreasing to erasing of tariff also watering down Indonesia export activity especially for the exporting of product of industry.
keywords: IJ-EPA, Japan’s Investment at Manufacture industry
1.6 Kerangka Pemikiran ... 9
1.7.5 Metode Pengumpulan Data ... 15
1.7.6 Metode Analisa data………15
2.4 Isi dan Cakupan IJ-EPA……….. 22
BAB III MANFAAT INDONESIA-JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA DITINJAU DARI INVESTASI MANUFAKTUR JEPANG
3.1 Implementasi Kerjasama IJ-EPA ... 36
3.2 Keterlibatan Stakeholders ... 51
3.3 Investasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi ... 53
3.4 Keuntungan Indonesia Bagi Ekspor Produk manufaktur Setelah berlakunya
IJ-EPA ... 56
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ... 63
4.2 Saran ... 65
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 penelitian Terkait Japan Economic Partnership Agreement……… 9
Tabel 2.1 Jadwal Penurunan/Penghapusan Tarif Dalam IJ-EPA………26
Tabel 3.1 Perdagangan Jepang dan Indonesia Sebelum IJ-EPA………..36
Tabel 3.2 Perdagangan Jepang dan Indonesia Setelah IJ-EPA……….36
Tabel 3.3 Perkembangan Ekspor Impor Indonesia Berdasarkan Negara Tujuan
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Kinerja Ekspor Non-migas Oktober 2010 ... 38
Grafik 3.2 Impor berdasarkan Golongan Barang……… 39
Grafik 3.3 Kinerja Ekspor Manufaktur Indonesia………40
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Drs. Halim. 2003. Analisa Investai. Jakarta: Salemba Empat Patri.
Hadi, Syamsul dan Darmastuti, Shanti. 2009. Dominasi Modal Jepang di Indonesia: Telaah Kritis Atas Perjanjian Kemitraan Ekonomi (EPA) Indonesia-Jepang. Institue For Global Justice.
M. Meier, Gerald. 1985. Ekonomi Pembangunan Negara Berkembang: Teori dan Kebijaksanaan. Jakarta: Bina Aksara.
Latief, Dochak. 2002. Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Global. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
D. Hook, Glenn. 2001. Japans International Relations Politics, Economic, and Security. London: Routledge.
Masoed, Mochtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta:LP3ES.
Amstutz, Mark, R.. 1995. International Conflict and Cooperation, An Introduction To World Politics. USA: C Brown Communication Inc.
Kalpakjikan, Serope. 2006. Manufacturing Engineering and Technology, Singapore: Prentice Hall Pearon Education South Asia Pte Ltd.
Ahmad, Kamaruddin. 1996. Dasar-dasar Manajemen Investasi. Jakarta: Rineksa Cipta. Gayatri, Trixsaningtiyas. 2008. Analisa Kepentingan Ekonomi Politik Indonesia dan
Jepang Dalam Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) Tahun 2007, Free Trade Agreement Binational Secretariat.
SKRIPSI
Satiti, Intan Octavia. 2009. Strategi Perdagangan Jepang Dalam Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement. Malang: FFISIP Universitas Muhammadiyah Malang.
Landes, K.S., Betha. 20011. Manfaat Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement {IJEPA}(Manfaat Ekspor Komoditi Non-Migas Indonesia ke Jepang). Malang : FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.
JURNAL
Walmsley, T., Itakura, K. 2001. Dynamic Effects of The New Age Free Trade Agreement Between Japan and Singapore. Vol. 16. No. 4. Journal of Economic Integration. Sejong University.
INTERNET
Jetro. 2009. Bagaimana Menikmati Manfaat Prefensi Tarif Melalui FTA/EPA. http://www.jetro.go.jp/Indonesia/jiepa/index.html/BrosurEPAind2009.pdf, 30 Mei2011
Basri, Faisal. 2009. Hubungan Ekonomi Indonesia-Jepang.
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2009/10/31/hubungan-ekonomi-Indonesia-Jepang/. 31 Oktober 2012.
Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement: Joint Study Group Report.
2005.http://www.mofa.go.jp/region/asia-paci/Indonesia/summit0506/joint-3-2.pdf. 02 Februari 2012
Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA): Perjanjian Kemitraan
Ekonomi Indonesia-Jepang.
http://Indonesianembassy.jp/perdagangan/manfaat_epa.pdf. 26 mEI 2012.
Basnani, Asnil. 2010. Per Mei, Ekspor Produk Otomotif Tumbuh 42%. .
http://industri.kontan.co.id/news/per-mei-ekspor-produk-otomotif-tumbuh-42-1. 5 Juli 2012.
Sudapet, Nyoman. 2012. Peran Investasi Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional.
http://nyomansudapet.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/peran-investasi-dalam-pembangunan-ekonomi-nasional/.14 Februari 2012
Lutfi, Muhammad. Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia..
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1661 &Itemid=192. 28 Mei 2012.
Hartono. Menperin Bertemu dengan Ketua Japan Indonesia Association. 2012..
1.1. Latar Belakang Masalah
EPA merupakan sebuah kerangka kerjasama ekonomi yang berbasis pada
konsep Free Trade Agreement , dimana FTA ini memiliki pengertian sebuah kerjasama antara dua Negara atau lebih yang melakukan perjanjian internasional bagi penghapusan
tarif yang dibebankan di antara Negara yang bersangkutan sekaligus untuk menghapus
peraturan dalam bidang penanaman modal asing pada bidang jasa perdagangan.1
EPA memiliki cakupan yang lebih luas daripada FTA dan bersifat
komprehensif karena mencakup dua isu utama, yakni:
1. Isu tradisional FTA yang membahas tentang liberalisasi perdagangan atau
produk barang dan jasa.
2. “WTO-plus” yang terdiri dari isu Singapura dan isu lainnya yang mencakup
kerjasama di berbagai bidang.2
Yang dimaksudkan WTO-plus disini adalah kegiatan organisasi perekonomian
internasional yang telah membahas isu-isu baru. Yakni membahas mengenai investasi,
penanaman modal, pendirian perusahaan, dan bidang-bidang lainnya yang dimana hal
ini tidak ada di WTO.
1
Bagaimana Menikmati Preferensi Tarif melalui FTA-EPA? (Saat Mengimpor dari Jepang), http://www.jetro.go.jp/Indonesia/jiepa/index.html/BrosurEPAind2009.pdf, diakses tanggal 30 Mei 2001. Hal: 1.
2
kali pada bulan Desember 2004 hingga 2005. Hasil pertemuan ini berupa suatu
rekomendasi akan perlunya dan manfaat dari kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA). Kemudian, pertemuan informal ini diikuti dengan proses negosiasi antara kedua pihak sebanyak 6 kali. 24 November 2006, sebagai
bentuk akhir negosiasi tersebut, terjadi penandatanganan oleh kedua belah pihak yaitu
Indonesia dan Jepang yang mana pada waktu itu perwakilan Indonesia adalah
Ambassador Soemadi DM Brotodiningrat dan perwakilan Jepang adalah Mr. Mitoji
Yabunaka di Tokyo, Jepang. Mereka menandatangani Record of Discussion.Record of Discussion ini mencakup persetujuan prinsip atas bagian-bagian utama dari 13
kelompok negosiasi dan menyepakati untuk melakukan finalisasi dari perjanjian
sesegara mungkin. Pada tanggal 21-22 Juni 2007, telah dilakukan negosiasi akhir
dalam kerangka wrap-up meeting. Hasil negosiasi tersebut berupa Record of Discussions yang kemudian disepakati oleh kedua Chief Negotiator, yaitu Ambassador Soemadi DM Brotodiningrat dan Mr. Masaharu KOHNO, Wakil Menteri
Luar Negeri. Hasil tersebut sebagai landasan bagi langkah selanjutnya yang akan
menyelesaikan pending issue dan merapikan draft teks dari sisi bahasa dan hukum.
bagi Jepang, IJEPA merupakan kebijakan perdagangan internasional Jepang dimana
sebelumnya hanya menganut multilateralisme melalui WTO. Sedangkan bagi
Indonesia, kerjasama ini tentunya untuk memenuhi kepentingan nasional bidang
1. Jepang merupakan mitra dagang Indonesia dan Jepang memberikan
bantuan yang diberi nama ODA kepada Indonesia.
2. Akses pasar Indonesia menjadi lebih mudah karena termasuk impor dari
Indonesia sebesar 13 persen sampai saat ini.
3. Jepang sebagai investor utama bagi Indonesia.
4. Peluang untuk mengirim tenaga kerja semi terampil.
Bagi Jepang, EPA merupakan kemitraan bilateral yang selama ini telah dijalin
bersama dengan Negara ASEAN .Dalam hubungannya dengan Indonesia, Jepang
banyak menginvestasi dan juga memberikan bantuan kepada Indonesia. IJ-EPA ini
secara khusus juga sebagai perwujudan dari kepentigan ekonomi Jepang antara lain
memperluas akses pasar Jepang, mengamankan investasi Jepang, serta mengamankan
pasokan energi dan sumber daya mineral sebagai kebutuhan utama bagi industrinya.
Penulis dalam hal ini akan mengangkat mengenai dampak positif yang ditimbulkan
kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement bagi perekonomian
Indonesia yang ditinjau dari segi investasi dan perdagangan. Liberalisasi ekonomi yang
terjadi di antara kedua Negara ini, membuka akses pasar Jepang bagi Indonesia dan
memperluas kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan perdagangan secara bebas.
Tidak hanya itu, ternyata kerjasama ini memberikan peluang bagi investor Jepang
memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan kepercayaan investor Jepang. Tidak
hanya itu, peningkatan terhadap kapasitas pembangunan terutama sektor industri juga
dilaksanakan demi peningkatakan terhadap daya saing produsen Indonesia.3 Perluasan
akses pasar ke Jepang melalui kerjasam ini mempermudah Indonesia untuk
mengekspor barang-barang yang diperlukan Jepang maupun hasil produksi Indonesia.
Ternyata, IJ-EPA ini merupakan salah satu usaha untuk mengembalikan investasi
Jepang yang menurun beberapa waktu terakhir dan juga sebagai kerangka bantuan
teknologi bagi industri manufaktur Indonesia.4 Ini semua merupakan kepentingan
nasional Indonesia dan membuat Indonesia setara dengan Negara-negara lain yang
bekerjasama dengan Jepang.
Dalam penulisan ini, akan ditinjau dampak positif dari segi perdagangan dan
investasi Jepang dalam kerjasama IJ-EPA. Dari segi invetasi, Indonesia merupakan
tujuan utama invetasi Jepang. Para pebisnis Jepang banyak menanamkan modalnya
pada sektor industri. Hal ini terkait dengan perbaikan iklim invetasi di Indonesia.
Selain itu, penyebab meningkatnya invetasi Jepang di Indonesia hingga saat ini ialah
pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, tenaga kerja yang murah dan melimpah.
Investasi besar-besaran Jepang di Indonesia ini tentunya juga bedampak pada
3
Direktorat Pemasaran Internasional, Akses Pasar Komoditi Pertanian Dalam Rangka IJ-EPA, di: http://tabloidsinartani.com/Olahan-dan-Pasar/Akses-Pasar-Komoditi-Pertanian-Dalam-Rangka-IJ-EPA.html, diakses tanggal 6 Juni 2011.
4
negara yang bersangkutan, negara-negara berkembang termasuk dalam hal ini
Indonesia, makan harus dapat merangsang investasi dalam jumlah yang besar dan salah
satu cara yaitu dengan mengadakan kerjasama.5 Investasi Jepang yang banyak
berkontribusi dalam persaingan dagang Indonesia sebagian besar berupa
industri manufaktur.6 Sektor ini menguntungkan bagi Indonesia. industri-industri
manufaktur di Indonesia memperoleh peningkatan kapasitas yang berpengaruh pada
hasil produksi yang berstandar pasar internasional. Beberapa sektor industri yang
menjadi acuan investasi Jepang diantaranya, industry otomotif, industri alat-alat berat
dan konstruksi, industri elektrik dan elektronik, serta ditambah pemberian pengetahuan
terhadap penggunaan energi pada industri untuk efisiensinya. Kebutuhan ini menjadi
masukan baru bagi kegiatan ekspor Indonesia dari hasil produksi industri-industri
tersebut untuk tujuan ekonomi.
Dari segi perdagangan, ternyata kerjasama ini menguntungkan Indonesia. hasil
dari investasi Jepang di sektor manufaktur tersebut membawa keberhasilan bagi ekspor
produk-produk manufaktur Indonesia.
5
Gerald M. Meier, Ekonomi Pembangunan Negara Berkembang, Teori dan Kebijaksanaan (Bina Aksara, Jakarta, 1985), hal. 136.
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasrkan hasil dari pemaparan mengenai manfaat dari kerjasma IJ-EPA, maka
penulis akan mengangkat masalah mengenai dampak kerjasama kemitraan ekonomi
Indonesia-Jepang terhadap perekonomian Indonesia sebagai berikut : “Bagaimana
dampak kerjasama kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang terhadap industri manufaktur
Indonesia? “
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu
kerjasama bilateral dapat memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang bekerjasama.
Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kerjasama
ini terhadap industri manufaktur di Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
Diharapkan mampu memberikan wacana dalam menambah informasi bagi para
penstudi masalah-masalah internasional khususnya yang terkait dengan topik
penelitian, dan dapat menambah wawasan tentang informasi dan pengetahuan dalam
suatu perekonomian Negara.
1.5 Tinjauan Pustaka 1.5.1 Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan kajian pada
penelitian-penelitian terdahulu yang membahas masalah EPA. Penelitian yang dilakukan oleh
Intan Anandani Wanayu,7 membahas EPA antar Jepang dengan Malaysia (JM-EPA).
Dalam penelitiannya, Intan menyebutkan kepentingan Jepang dalam EPA dengan
Malaysia ialah untuk mendapatkan jaminan atas teknologi asing yang beroperasi di
Malaysia, untuk memindahkan industri manufakturnya ke Malaysia serta melakukan
investasi dan lain sebagainya.8 Sedangkan dalam kerjasama ini Malaysia lebih
mengupayakan kepentingan nasionalnya yakni mewujudkan wawasan 2020. Namun,
dalam penelitian Intan Octavia9 yang mana penelitiannya membahas mengenai Strategi
Perdagangan Jepang dalam Indonesia-Japan Economic PartnershipAgreement. Dalam penelitian ini, yang dibahas adalah strategi perdagangan Jepang untuk bekerjasama
dalam IJ-EPA. Saat ini, Jepang merupakan Negara dengan volume perdagangan
terbesar di dunia setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat, maka dengan adanya IJ-EPA
ini, Jepang secara langsung akan memperoleh kemudahan-kemudahan yang
7
Intan Anandani Wandayu, 2008. Japan-Malaysia Economic Partnership Agreement (JM-EPA) 2005: Strategi Kebijakan Ekonomi Malaysia Dalam Mewujudkan 2020, Skripsi Program Sarjana bidang Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya.
8
Ibid. Hal: 61. 9
peningkatan investasi di Singapura baik dari domestic maupun luar negeri. Selain itu,
juga terdapat keseimbangan perdagangan antar kedua negara tersebut. Selain itu,
penulis menggunakan penelitian Betha Landes11 mengenai Manfaat Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) (Studi Ekspor Non-Migas Indonesia ke
Jepang), yang mana membahas mengenai manfaat yang bisa diperoleh Indonesia
seperti peningkatan investasi dari Jepang dan peningkatan kapasitas daya saing
Indonesia secara umum maupun di sektor-sektor tertentu. Tidak hanya itu, melihat dari
judul penelitian Betha landes, Indonesia juga berkesempatan melakukan ekspor
non-migas ke Jepang dimana sumber daya ini sangat dibutuhkan Jepang. Melalui objek
yang berbeda dengan Betha tersebut, maka penelitian ini berusaha membahas lebih
spesifik tentang dampak Kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement terhadap industri manufaktur di Indonesia.
10
T.,Walmsley and K. Itakura, 2001,
Dynamic effects of the “New Age” Free Trade Agreementbetween Japan and Singapore, Vol. 16, No. 4, Journal of Economic Integration, Sejong University.
11
1.6 Kerangka Pemikiran 1.6.1 Landasan Teori
a. Liberalisme
Pada teori liberalisme dalam Ekonomi Politik Internasional. ,
berasumsi bahwa perilaku Negara dalam sistem internasional bersifat
Trade Agreement between Japan and
Singapore
2. Intan Octavia Satiti Strategi Perdagangan Jepang Dalam
Indonesia-Japan Economic Partnership
Agreement
3. Intan Anandani Wanayu Japan-Malaysia Economic Partnership
Agreement (JM-EPA) 2005: Strategi Kebijakan
Ekonomi Malaysia Dalam Mewujudkan 2020
4. Betha landes Manfaat Indonesia-Japan Economic Partnership
Agreement (IJ-EPA) (Manfaat Ekspor Komoditi
Non-Migas Indonesia ke Jepang)
5. M. Azmi Mubarak Damapak Kerjasama Indonesia-Japan
Economic Partnership Agreement Terhadap
argumen Adam Smith yang menyatakan bahwa kebebasan individu
dihamin dalam suatu mekanisme pasar dimana individu-individu
berinisiatif melakukan kerjasama dengan pemilikan swasta untuk
meningkatkan kesejahteraan Negara.
Perdagangan bebas harus dijalankan sebebas mungkin tanpa
ada hambatan dari Negara-negara yang terlibat di dalamnya. Dalam hal
ini, peran Negara hanya sedikit yang terkait hal yang tidak bisa
dijalankan oleh individu seperti membentuk system hukum, menjamin
keamanan nasional, dan membuat uang, .
Untuk menjelaskan fenomena IJ-EPA, teori ini mengarah pada
adanya kerjasama dimana kerjasama ini menguntungkan kedua belah
pihak melalui pasar bebas dan investasi. Kerjasama ekonomi ini
membuka kesempatan bagi Indonesia untuk bisa mengakses pasar ke
Jepang dengan mudah. Sektor publik atau swasta pun ikut terlibat dalam
kerjasama ini. Sedangkan bagi Jepang, ini merupakan peluang besar
untuk berinvestasi. Investasi Jepang ini sangat menguntungkan
Indonesia. Industri-industri di Indonesia terbantu oleh teknologi Jepang
berdasarkan kebijakan negara, sehingga negara tersebut dapat mengatur kebutuhan
negaranya dan memperoleh keuntungan dari melakukan kerjasama. Kerjasama
internasional dalam politik global, digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. tindakan yang dilakukan oleh aktor negara (dan aktor selain
negara atau non-state actor).
2. dalam mengadakan kerjasama, terdapat identifikasi dan
komitmen yang mengarah pada tujuan tujuan yang akan
dicapai.
3. keuntungan dari hasil kerjasama.12
Kerjasama dalam dunia global juga dapat dilakukan dengan berbagai cara,
pertama dengan membagi kepentingan bersama sesuai dengan kerjasama yang
dilakukan agar para anggota yang bersangkutan dapat memperoleh hasil yang
diharapkan, kedua, kerjasama dapat dilakakukan dengan jalan negosiasi, dan ketiga
kerjasama dapat terjadi dari akibat hegemoni atau kekuatan negara besar, seperti
negara-negara yang memiliki kekuatan besar dimana tergabung dalam suatu
organisasi.13
Sedangkan mengenai kerjasama bilateral yang mana kerjasama ini merupakan
suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua negara saja dan bersifat treaty contract. IJ-EPA ini merupakan salah satu contoh kerjasama bilateral dimana kedua negara yaitu
12
1. Trade in Goods
10.Standards and Conformance Mutual Recognition (MRA)
11.Customs Procedures14
b. Industri Manufaktur
Menurut Serope Kalpajikan, Manufaktur dalam pengertian secara luar ialah
proses merubah bahan mentah menjadi barang jadi melalui tahapan proses
teknologi. Istilah manufaktur sendiri muncul pada tahun 1576 dari bahasa latin
manus factus yang berarti dibuat dengan tangan.15 Proses dalam manufaktur
bergerak dalam bidang pembuatan produk dengan kualitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan produk buatan tangan. Industri manufaktur sendiri tentunya
menggunakan teknologi-teknologi yang canggih. Dalam kerjasama IJ-EPA,
Indonesia memperoleh keuntungan dalam peningkatan kapasitas industrinya
melalui investasi Jepang dan investasi ini terletak pada sektor industri manufaktur
tersebut. Sejak ditanamkannya investasi Jepang pada sektor industri manufaktur
tersebut, industri-industri di Indonesia mengalami peningkatan kapasitas terutama
dalam menghasilkan suatu produk. Dengan adanya investasi tersebut, produk yang
dihasilkan mampu bersaing di pasar dunia maupun di pasar Jepang karena produk
tersebut sudah memnuhi standar pasar Jepang dan juga pasar dunia. Hal ini pun
menjadi peluang bagi Indonesia dimana negara ini mampu meningkatkan aktifitas
ekspornya sehingga pendapatan negara juga bertambah.
1.7 Metode Penelitian
1.7.1 Unit analisa dan eskplanasi
Unit analisa atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah industri
manufaktur Indonesia, sedangkan unit eksplanasinya atau variabel independennya
tidak melebar sehingga didapatkan hasil penelitian yang tepat dan akurat. Oleh
karena itu, penulis membagi dua batasan yaitu materi dan waktu :
1.7.2.1Batasan Materi
Batasan materi menunjukkan ruang sebuah peristiwa yakni cakupan daerah
dan gejala studi. Adapun batasan materi dalam penelitian ini adalah penulis
akan menjelaskan bagaimana dampak investasi Jepang terhadap industri
manufaktur Indonesia dalam kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement.
1.7.2.2Batasan Waktu
Sedangkan, batasan waktu adalah rentang waktu (durasi) terjadinya suatu
peristiwa atau obyek yang dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti memberikan
batasan waktu dimulai Pada tahun 2008 hinnga 2010. Hal ini dikarenakan
tahun 2008 merupakan dimulainya pelaksanaan dari kerjasama IJ-EPA setelah
penandatnganan, yang merupakan penguatan dari kerjasama antara Indonesia
dan Jepang.
1.7.3 Tingkat Analisa
Tingkat analisa dalam penelitian ini adalah Induksionis. Dalam penelitian ini,
unit eksplanasinya berada pada tingkat yang lebih tinggi.17
17Mochtar Mas’oed. 1990.
Partnership Agreement terhadap industri manufaktur Indonesia.
1.7.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis melakukan metode pengumpulan data dengan
studi pustaka, yaitu buku-buku, artikel-artikel dari internet, dan skripsi yang berkaitan
dengan obyek penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan media elektronik dan
media cetak guna melengkapi kebutuhan penelitian.
1.7.5 Metode Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan mengunakan metode kualitatif. Dalam
memecahkan masalah yang telah di eksplorasikan dan telah terlihat kejelasannya,
tentunya dengan mengunakan teori yang telah ditentukan oleh penulis.
1.7.6 Variabel penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel
independen. Variabel dependen adalah variabel yang tingkah lakunya akan dianalisis,
diramalkan dan diprediksi oleh variabel independen. Sedangkan variabel independen
adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan tingkah laku dari variabel
dependen.18 Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah industri manufaktur di
Indonesia, indikatornya adalah industri manufaktur di Indonesia yang mulai sedikit
demi sedikit berkembang setelah menjalin kerjasama dengan Jepang karena
kerjasama dengan Jepang.
1.8 Argumen Sementara
Dengan melihat latar belakang masalah dan rumusan masalah yang tidak
terlepas dari kerangka pemikiran di atas, maka peneliti memiliki argumen sementara
dari penelitian ini, yaitu: “Kerjasama IJ-EPA dapat memberikan manfaat bagi
Indonesia. Kerjasama ini juga mewujudkan keinginan Indonesia terhadap Jepang,
dimana Jepang merupakan mitra dagang Indonesia yang sangat menguntungkan.
Melalui kerjasama ini, Jepang memberi investasi pada industri manufaktur Indonesia.
Investasi Jepang yang bertujuan pada capacity building ini memberikan dampak bagi
industri manufaktur Indonesia terutama pada ekspor manufaktur Indonesia.
1.9 Sistematika Penulisan BAB I
Berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori dan
Konsep, Metode Penelitian dan Argumen Sementara.
BAB II
Berisi tentang penjelasan dan gambaran umum mengenai objek penelitian
tentang Proses Pembentukan kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership
manufaktur Jepang.
BAB IV
Berisi kesimpulan mengenai dampak kerjasama Indonesia-Japan Economic