Oleh :
Methary Rosalina NIM 4123121037
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Methary Rosalina Sinaga dilahirkan di Jakarta Timur, Kec.Pasar Rebo Kel. Ciracas
pada tanggal 19 Agustus 1994. Ayah bernama Lesman Sinaga dan Ibu bernama Riada
Sijabat merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD
Negeri 01 Pagi Kelapa Dua Wetan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sei Bamban, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun
2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi dan lulus pada tahun
2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika
iii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri terhadap pemahaman konsep dan scientific inquiry siswa pada materi fluida dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 7 Medan T.P. 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain control group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas XI-IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI-IPA 5 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan ada dua yaitu tes pemahaman konsep berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 23 soal dan tes scientific inquiry berbentuk uraian yang terdiri dari 6 soal, yang sudah divalidasi dan lembar observasi untuk mengamati sikap dan scientific inquiry siswa. Berdasarkan hasil penelitian di kelas eksperimen diperoleh rata-rata penilaian sikap dan scientific inquiry siswa masing-masing dalam kategori baik sedangkan di kelas kontrol rata-rata penilaian sikap dan scientific inquiry siswa dalam kategori cukup baik. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri terhadap pemahaman konsep dan scientific inquiry di kelas XI semester II SMA Negeri 7 Medan T.P. 2015/2016 dengan kata lain model ini efektif digunakan untuk pembelajaran fisika.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan anugerahNya yang memberikan kekuatan kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri
terhadap Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Siswa pada Materi Fluida
Dinamis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 7 Medan T.P. 2015/2016”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dr.
Mariati P. Simanjuntak, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal
rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Eidi Sihombing, MS, Bapak
Drs.Pintor Simamora, M.Si, Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si selaku penguji,
serta Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Asrin
Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA), Bapak Alkhafi Maas Siregar, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Ibu Rita
Juliana, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika
FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan
kepada Kepala SMA Negeri 7 Medan Bapak Drs. H Muhammad Daud, MM,
Bapak Marusaha Sirait, S.Pd dan Bapak Suhunan Harianja S.Pd, M.Si selaku guru
fisika SMA Negeri 7 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian ini.
Teristimewa kepada Papah tersayang Lesman Sinaga dan Mamah tersayang Riada
Sijabat yang tak henti mengukir doa, dan terus memotivasi penulis dalam
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih yang tak
v
Elkana Fransisko Sinaga), yang senantiasa mendampingi dan memberi motivasi
kepada penulis. Kepada para sahabat Eva Afrianty Sirait, Novania Andriany
Sitorus,Yulie Monaliza Saragih, Huttriani Purba, Amd, Rita Carolina Ginting,
Yunri Gultom, S.E, Bagariel Bobby Manurung, dan Mohd. Zulfikar, ucapan
terima kasih buat adik-adik kos Eka Lestari Bukit, Eka Sri Puspa Ginting, dan
Nasrani Purba, serta ucapan terima kasih untuk muda-mudi GPI Kp.Pon untuk
masukan dan motivasi kalian semua.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis,
vii
2.4.3 Model Pembelajaran 5E 19
2.4.3.1 Pengertian Model Pembelajaran 5E 19
2.4.3.2 Unsur-Unsur 5E 19
2.4.3.3 Langkah-Langkah Mendesain Model 5E Berbasis Inkuiri 22
2.4.3.4 Kelebihan Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri 23
2.5 Materi 23
3.8.1 Teknik Analisis Data Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry 40 3.8.1.1 Menentukan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 40
3.8.1.2 Uji Normalitas 41
3.8.1.3 Uji Homogenitas 41
3.8.1.4 Pengujian Hipotesis (Uji t) 42
3.8.2 Observasi Scientific Inquiry dan Sikap Siswa 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46
4.1 Uji Coba Instrumen Penelitian 46
4.1.1 Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Beda Tes 46
4.2 Hasil Penelitian 50
4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian 50
4.2.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50
4.2.2 Analisa Data Pretes 53
4.2.2.1 Uji Normalitas 53
4.2.2.2 Uji Homogenitas 54
4.2.2.3 Uji Hipotesis 55
4.2.3 Analisa Data Postes 56
4.2.3.1 Uji Normalitas 58
4.2.3.2 Uji Homogenitas 59
4.2.3.3 Uji Hipotesis 60
4.2.3.4 N-Gain 61
4.2.4 Observasi 62
4.2.4.1 Penilaian Scientific Inquiry Siswa 62
4.2.4.2 Penilaian Sikap Siswa 64
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72
5.1 Kesimpulan 72
5.2 Saran 72
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Fluida Melalui Penampang 24
Gambar 2.2. Hukum Bernoulli 25
Gambar 2.3 Venturimeter Tanpa Manometer 28
Gambar 2.4 Venturimeter Dengan Manometer 29
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 34
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Pemahaman Konsep 51 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Scientific Inquiry 53 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Pemahaman Konsep 57
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Scientific Inquiry 58
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 4.5 Diagram Batang Rata-Rata Penilaian Scientific Inquiry 64
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 4.6 Diagram Batang Rata-Rata Penilaian Sikap 65
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kategori dan Proses Kognitif Pemahaman 13
Tabel 2.2 Perilaku Guru dan Siswa Berdasarkan Sintaks 21
Tabel 3.1 Control Group Pretest-Posttest Design 32
Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Pemahaman Konsep Sebelum Divalidkan 35
Tabel 3.3 Spesifikasi Tes Pemahaman Konsep Setelah Divalidkan 35
Tabel 3.4 Spesifikasi Tes Scientific Inquiry Sebelum Divalidkan 36
Tabel 3.5 Spesifikasi Tes Scientific Inquiry Setelah Divalidkan 36
Tabel 3.6 Kriteria Nilai Reliabilitas 38
Tabel 3.7 Kriteria Nilai Taraf Kesukaran 39
Tabel 3.8 Kriteria Nilai Daya Pembeda 40
Tabel 3.9 Tingkat Perolehan Gain Score Ternormalisasi 45
Tabel 4.1 Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal 47
Pemahaman Konsep
Tabel 4.2 Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal 49
Scientific Inquiry
Tabel 4.3 Data Pretes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan 51
Kelas Kontrol
Tabel 4.4 Data Pretes Scientific Inquiry Kelas Eksperimen dan 52
Kelas Kontrol
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pretes Pemahaman Konsep dan 54
Scientific Inquiry Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry 55
Tabel 4.7 Hasil Uji t Pretes Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Siswa 55
Tabel 4.8 Data Postes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 56
Tabel 4.9 Data Postes Scientific Inquiry Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57
xi
Inquiry Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Pemahaman Konsep dan Scientific 60
Inquiry Siswa
Tabel 4.12 Hasil Uji t Postes Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Siswa 61
Tabel 4.13 N-Gain Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Kedua Kelas 62
Tabel 4.14 Penilaian Scientific Inquiry Pada Keempat Pertemuan Kelas 63
Eksperimen dan Kelas Kontrol
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 75
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 143
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 154
Lampiran 4 Distribusi Hasil Pretes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen 169
Lampiran 5 Distribusi Hasil Postes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen 171
Lampiran 6 Distribusi Hasil Pretes Pemahaman Konsep Kelas Kontrol 173
Lampiran 7 Distribusi Hasil Postes Pemahaman Konsep Kelas Kontrol 175
Lampiran 8 Distribusi Hasil Pretes Scientific Inquiry Kelas Eksperimen 177
Lampiran 9 Distribusi Hasil Postes Scientific Inquiry Kelas Eksperimen 179
Lampiran 10 Distribusi Hasil Pretes Scientific Inquiry Kelas Kontrol 181
Lampiran 11 Distribusi Hasil Postes Scientific Inquiry Kelas Kontrol 183 Lampiran 12 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 185 Pemahaman Konsep
Lampiran 13 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 188 Scientific Inquiry
Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Pemahaman Konsep 191
Lampiran 15 Perhitungan Uji Normalitas Scientific Inquiry 194 Lampiran 16 Perhitungan Uji Homogenitas Pemahaman Konsep 198
Lampiran 17 Perhitungan Uji Homogenitas Scientific Inquiry 201 Lampiran 18 Perhitungan Uji Hipotesis Pemahaman Konsep 204
Lampiran 19 Perhitungan Uji Hipotesis Scientific Inquiry 209
Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian 214
Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 220
Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Dawah Kurva Normal 0 Ke z 221
Lampiran 23 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi F 223 Lampiran 24 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi t 225
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam
pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan. Peningkatkan kualitas pendidikan memerlukan berbagai terobosan
baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan
sarana serta prasarana pendidikan. Pendidikan memiliki peranan penting guna
meningkat kualitas sumber daya manusia. Bagi manusia, pendidikan berfungsi
sebagai sarana dan fasilitas yang memudahkan, mampu mengarahkan,
mengembangkan dan membimbing ke arah kehidupan yang lebih baik, tidak
hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lain.
Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan adalah
lemahnya proses pembelajaran. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta
didik yang senantiasa masih memprihatinkan khususnya mata pelajaran fisika.
Fisika pada hakikatnya sebagai kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta,
konsep, prinsip, hukum dan teori. Mata pelajaran fisika sangat perlu untuk
dipelajari di sekolah karena memuat tentang keadaan alam dan mempelajari
tentang fenomena alam. Hakikat belajar fisika tentu saja tidak cukup sekedar
mengingat dan memahami konsep, akan tetapi yang sangat penting adalah
pembiasaan perilaku ilmuwan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui
percobaan yang dihubungkan dengan kehidupan nyata melalui gejala dan
fenomena alam. Percobaan dilakukan bertujuan untuk melatih siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir,pemahaman konsep, pemecahan masalah
dan melatih scientific inquiry siswa.
Menurut kalangan kontruktivis meyakini bahwa para siswa membentuk
pengetahuan sendiri dan menciptakan hubungan antara pengetahuan dan
kenyataan. Pengetahuan dalam diri siswa akan lebih baik apabila pengetahuan
tersebut dihubungkan dengan kenyataan. Siswa yang pemikir aktif akan
lingkungan yang dihadapkan langsung pada siswa. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat proses belajar yaitu siswa perlu waktu untuk mengungkapkan
pemikiran mereka, berinteraksi dengan objek, organisme, zat dan peralatan yang
akan menjadi dasar pemikiran mereka, merefleksikan pemikiran mereka melalui
menulis dan membandingkan apa yang mereka pikirkan dengan apa yang
dipikirkan orang lain, dan yang paling utama membuat koneksi antara pengalaman
belajar mereka dengan dunia nyata.
Teknik mengenalkan siswa pada dunia nyata saat proses pembelajaran
berlangsung akan memudahkan siswa dalam mencari dan menemukan sendiri apa
yang menjadi sebab dan akibat suatu masalah itu terjadi. Siswa perlu dilibatkan
untuk lebih aktif saat proses belajar, sehingga dalam mengatasi pemasalahan
tersebut peserta didik harus dilibatkan secara langsung dalam penemuan konsep,
melakukan percobaan, melatih scientific inquiry dan mengkomunikasikan
hasilnya.
Berdasarkan hasil pengalaman peneliti saat melakukan praktek Program
Pengalaman Lapangan (PPL), banyak siswa beranggapan bahwa pelajaran fisika
merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami sekaligus membosankan. Siswa
beranggapan bahwa fisika itu identik dengan rumus dan soal yang sangat sulit
dipahami. Hal tersebut dipengaruhi oleh kurang aktifnya siswa dalam proses
pembelajaran dan pada umumnya guru dominan menggunakan metode ceramah
sehingga pelajaran itu lebih menekankan ingatan dan pelafalan daripada
pemahaman tentang konsep fisika.
Kenyataan ini juga sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti di SMA Negeri 7 Medan. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu
guru fisika bahwa guru tersebut kurang menvariasikan model pembelajarannya
dan lebih dominan menggunakan pembelajaran konvensional yaitu metode
ceramah dalam menyampaikan materi dan penugasan. Beliau juga mengutarakan
ketidaktersediaan alat-alat di laboratorium membuat pengaruh yang buruk kepada
siswa,karena siswa menjadi kurang terlatih dalam penyelidikan ilmiah berupa
eksperimen. Penulis juga memperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa di
3
siswa yang lulus Ujian Semester T.A. 2015/2016 yang mendapatkan nilai di atas
nilai KKM. Diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih
rendah yaitu rata-rata 50, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
akan dicapai adalah 75.
Hal ini juga dibuktikan lewat hasil tes mengenai pemahaman konsep siswa
pada kelas 11 IPA 3 yang berjumlah 50 orang, diperoleh 62,5 % siswa yang
mengalami kesulitan bila soal fisika mengacu kepada konsep, dalam hal scientific
inquiry siswa diperoleh 85 % siswa yang mengatakan bahwa mereka tidak melakukan eksperimen dalam belajar fisika. Jadi, bila dirata-ratakan hanya sekitar
30% siswa atau sekitar 15 orang di kelas itu yang dapat dikatakan memahami
pelajaran fisika.
Berdasarkan hal tersebut peneliti mengajukan salah satu model
pembelajaran yang cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan
scientific inquiry siswa. Model pembelajaran tersebut adalah 5E berbasis inkuiri . Hal ini dikarenakan adanya kegiatan inkuiri pada tahap-tahap pembelajaran 5E
yang memperkuat pemahaman konsep siswa sehingga kemampuan scientific
inquiry siswa pun semakin baik.
Model pembelajaran 5E berbasis Inkuiri terdiri dari masing-masing "E"
mengandung bagian dari proses yang membantu siswa belajar dalam urutan yang
benar yang menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan konsep baru.
Penerapan model pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri memberikan kesempatan
kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan
memudahkan siswa dalam memahami konsep. Sebagian besar proses
pembelajaran dilakukan sendiri oleh siswa. Siswa dapat menemukan sendiri
konsep yang dipelajarinya dengan pembelajaran 5E berbasis inkuiri. Adapun 5E
tersebut adalah Engagement (Melibatkan), Exploration (Menggali), Explanation
(Menjelaskan), Elaboration (Mengelaborasi) dan Evaluation (Mengevaluasi).
1) Penggunaan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri akan diperoleh
keutamaan antara lain: Melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata
yang kompleks yang membuat siswa dapat mendefenisikan permasalahan
2) Mengeksplorasi pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dan menghasilkan
ide-ide baru, mengajukan pertanyaan, merancang dan menerapkan awal
penyelidikan
3) Mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri melalui
proses penyelidikan ilmiah
4) Mendorong siswa untuk membandingkan ide-ide mereka dengan orang lain
5) Memungkinkan guru untuk menilai pemahaman dan kemampuan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa model pembelajaran 5E
efektif terhadap prestasi belajar siswa. Beberapa peneliti yang telah meneliti
model ini adalah berasal dari luar dan dalam negeri yaitu Hermes B Lynn, Bybee,
dan Rika Mardiana.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan scientific inquiry
siswa dengan mengangkat judul: “Efektivitas Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri terhadap Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis di Kelas XI SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi
beberapa masalah dalam pembelajaran fisika yaitu:
1. Rendahnya pemahaman konsep fisika siswa
2. Kurang terlatihnya scientific inquiry siswa
3. Guru cenderung menggunakan metode ceramah selama pembelajaran di
kelas sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa
5
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi
hasil belajar fisika siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran adalah
Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri
2. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 7 Medan
3. Materi pelajaran yang dikaji adalah Fluida Dinamis
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan
model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis
di kelas XI?
2. Adakah pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri
terhadap pemahaman konsep siswa pada materi pokok fluida dinamis di
kelas XI SMA?
3. Bagaimanakah peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan
model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis
di kelas XI?
4. Adakah pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri
terhadap scientific inquiry siswa pada materi pokok fluida dinamis di
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan
model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis di
kelas XI SMA.
2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis
inkuiri terhadap pemahaman konsep siswa pada materi pokok fluida dinamis
di kelas XI SMA.
3. Untuk mengetahui peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan
model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis di
kelas XI SMA.
4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E
berbasis inkuiri terhadap scientific inquiry siswa pada materi pokok fluida
dinamis di kelas XI SMA.
1.6 Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat, yakni:
1. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran bagi
guru-guru fisika untuk memilih model pembelajaran yang lebih baik dan tepat pada
pembelajaran fisika
2. Sebagai bahan informasi hasil belajar penerapan model pembelajaran 5E
berbasis inkuiri di SMA
7
1.7 Definisi Operasional
1. Model pembelajaran 5E adalah model pembelajaran yang dapat menambah
waktu dan pengalaman bagi siswa untuk mereka dapat bereksplorasi dan
mengelaborasikan hasil temuan mereka (Bybee ; 2014:12).
2. Model pembelajaran 5E berbasis inkuiri adalah model pembelajaran dimana
setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah
dipersiapkan guru yang kemudian hasil belajar individual dibawa ke
kelompok-kelompok untuk di diskusikan oleh anggota kelompok, dan semua
anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai
tanggung jawab bersama. Teknik pembelajaran 5E terkait dengan urutan
penyajian pembelajaran yang terdiri dari: Engage (Melibatkan), Explore
(Menggali), Explain (Menjelaskan), Elaborate (Mengelaborasi) dan Evaluate
(Mengevaluasi).
3. Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa
mampu memahami arti dari konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.
Dalam hal ini, siswa tidak hanya menghapal secara verbalitas tetapi
memahami konsep dari konsep suatu masalah.
4. Scientific inquiry (penyelidikan ilmiah) adalah penyelidikan ilmiah adalah cara yang ampuh untuk memahami isi ilmu pengetahuan. Siswa belajar
bagaimana mengajukan pertanyaan dan menggunakan bukti untuk
menjawabnya. Dalam proses pembelajaran pada penyelidikan ilmiah, siswa
belajar untuk melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti dari
berbagai sumber, mengembangkan penjelasan dari data yang mereka peroleh
72
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan model
pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis di
kelas XI SMA adalah sedang ataupun dapat dikatakan cukup baik
2. Terdapat pengaruh yang signifikan untuk pemahaman konsep siswa
dengan menerapkan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi
pokok fluida dinamis di kelas XI SMA
3. Peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan model
pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis di
kelas XI SMA adalah rendah untuk tes tertulis scientific inquiry,
sedangkan peningkatan eksperimen mereka pada scientific inquiry adalah
sedang ataupun cukup baik.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis
inkuiri terhadap scientific inquiry siswa pada materi pokok fluida dinamis
di kelas XI SMA.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan model 5E berbasis inkuiri,
agar mendapatkan hasil yang lebih baik, disarankan untuk memastikan
bahwa sekolah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung, terlebih
yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan alat-alat lab dan infokus
73
DAFTAR PUSTAKA
Anderson. W. Lorin dan Krathwohl. R. David. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran , Pengajaran, dan Assesmen. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Arends, Richard. (2012). E-book Learning To Teach
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan-Edisi ke-2. Jakarta: Bumi Aksara
Bybee, W. Rodger. (2014). The BSCS 5E Instructional Model: Personal Reflections and Contemporary Implications: BSCS
Bybee, R.W. J.A. Taylor, A. Gardner, P. Van Scotter, J. Carlson Powell, A. Westbrook, and N. Landes. 2006. BSCS 5E Instructional Model : Origins and effectiveness. A report prepared for the Office of Science Education, National Institutes of Health. Colorado Springs, CO: BSCS
Bybee, W. Rodger. (2005). Doing Science: The Process of Scientific Inquiry. National Institutes of Health: BSCS
Campbell, A. Meghann. (2000). The Effects Of The 5e Learning Cycle Model On Students’ Understanding Of Force And Motion Concepts. Florida: University of Central Florida
Carl J. Wenning, Ed.D., Department of Physics, Illinois State University, Normal, IL 61790-4560 : 2011 Illinois State University Physics Dept.
Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Douglas C. Giancoli. (2001). FISIKA. Jakarta: Erlangga
Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. American Educational Research Association’s Division: 1-4.
Jauhari, Mohammad. (2011). Implementasi Paikem. Jakarta : Prestasi Pustaka
Kanginan, Marthen. (2013). FISIKA. Jakarta: Erlangga
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Presindo.
Sagala . (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Slameto . (2010) . Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Surya, Yohanes. (1997). Teori dan Latihan Menghadapi Masa Depan. Jakarta :
Primatika Cipta Ilmu
Taddaga, A. R., Sirwadji, dan Asim (2011). Penerapan Model Pembelajaran The 5E Learning Cycle Berbasis Inquiry untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Kalor Siswa Kelas X SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Batu Periode 2010/2011. Skripsi, Malang: Universitas Negeri Malang.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup