• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN 5E BERBASIS INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN SCIENTIFIC INQUIRY SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN 5E BERBASIS INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN SCIENTIFIC INQUIRY SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Methary Rosalina NIM 4123121037

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Methary Rosalina Sinaga dilahirkan di Jakarta Timur, Kec.Pasar Rebo Kel. Ciracas

pada tanggal 19 Agustus 1994. Ayah bernama Lesman Sinaga dan Ibu bernama Riada

Sijabat merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD

Negeri 01 Pagi Kelapa Dua Wetan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sei Bamban, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun

2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi dan lulus pada tahun

2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika

(4)

iii

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri terhadap pemahaman konsep dan scientific inquiry siswa pada materi fluida dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 7 Medan T.P. 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain control group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas XI-IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI-IPA 5 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan ada dua yaitu tes pemahaman konsep berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 23 soal dan tes scientific inquiry berbentuk uraian yang terdiri dari 6 soal, yang sudah divalidasi dan lembar observasi untuk mengamati sikap dan scientific inquiry siswa. Berdasarkan hasil penelitian di kelas eksperimen diperoleh rata-rata penilaian sikap dan scientific inquiry siswa masing-masing dalam kategori baik sedangkan di kelas kontrol rata-rata penilaian sikap dan scientific inquiry siswa dalam kategori cukup baik. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri terhadap pemahaman konsep dan scientific inquiry di kelas XI semester II SMA Negeri 7 Medan T.P. 2015/2016 dengan kata lain model ini efektif digunakan untuk pembelajaran fisika.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan anugerahNya yang memberikan kekuatan kepada penulis

sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skripsi berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri

terhadap Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Siswa pada Materi Fluida

Dinamis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 7 Medan T.P. 2015/2016”, disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dr.

Mariati P. Simanjuntak, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal

rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Eidi Sihombing, MS, Bapak

Drs.Pintor Simamora, M.Si, Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si selaku penguji,

serta Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.

Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Asrin

Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(FMIPA), Bapak Alkhafi Maas Siregar, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Ibu Rita

Juliana, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis

sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika

FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan

kepada Kepala SMA Negeri 7 Medan Bapak Drs. H Muhammad Daud, MM,

Bapak Marusaha Sirait, S.Pd dan Bapak Suhunan Harianja S.Pd, M.Si selaku guru

fisika SMA Negeri 7 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

Teristimewa kepada Papah tersayang Lesman Sinaga dan Mamah tersayang Riada

Sijabat yang tak henti mengukir doa, dan terus memotivasi penulis dalam

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih yang tak

(6)

v

Elkana Fransisko Sinaga), yang senantiasa mendampingi dan memberi motivasi

kepada penulis. Kepada para sahabat Eva Afrianty Sirait, Novania Andriany

Sitorus,Yulie Monaliza Saragih, Huttriani Purba, Amd, Rita Carolina Ginting,

Yunri Gultom, S.E, Bagariel Bobby Manurung, dan Mohd. Zulfikar, ucapan

terima kasih buat adik-adik kos Eka Lestari Bukit, Eka Sri Puspa Ginting, dan

Nasrani Purba, serta ucapan terima kasih untuk muda-mudi GPI Kp.Pon untuk

masukan dan motivasi kalian semua.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis,

(7)
(8)

vii

2.4.3 Model Pembelajaran 5E 19

2.4.3.1 Pengertian Model Pembelajaran 5E 19

2.4.3.2 Unsur-Unsur 5E 19

2.4.3.3 Langkah-Langkah Mendesain Model 5E Berbasis Inkuiri 22

2.4.3.4 Kelebihan Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri 23

2.5 Materi 23

3.8.1 Teknik Analisis Data Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry 40 3.8.1.1 Menentukan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 40

3.8.1.2 Uji Normalitas 41

3.8.1.3 Uji Homogenitas 41

3.8.1.4 Pengujian Hipotesis (Uji t) 42

3.8.2 Observasi Scientific Inquiry dan Sikap Siswa 45

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1 Uji Coba Instrumen Penelitian 46

4.1.1 Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Beda Tes 46

4.2 Hasil Penelitian 50

4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian 50

4.2.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50

4.2.2 Analisa Data Pretes 53

4.2.2.1 Uji Normalitas 53

4.2.2.2 Uji Homogenitas 54

4.2.2.3 Uji Hipotesis 55

4.2.3 Analisa Data Postes 56

4.2.3.1 Uji Normalitas 58

4.2.3.2 Uji Homogenitas 59

4.2.3.3 Uji Hipotesis 60

4.2.3.4 N-Gain 61

4.2.4 Observasi 62

4.2.4.1 Penilaian Scientific Inquiry Siswa 62

4.2.4.2 Penilaian Sikap Siswa 64

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72

5.1 Kesimpulan 72

5.2 Saran 72

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Fluida Melalui Penampang 24

Gambar 2.2. Hukum Bernoulli 25

Gambar 2.3 Venturimeter Tanpa Manometer 28

Gambar 2.4 Venturimeter Dengan Manometer 29

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 34

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Pemahaman Konsep 51 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Scientific Inquiry 53 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Pemahaman Konsep 57

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Scientific Inquiry 58

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.5 Diagram Batang Rata-Rata Penilaian Scientific Inquiry 64

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.6 Diagram Batang Rata-Rata Penilaian Sikap 65

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kategori dan Proses Kognitif Pemahaman 13

Tabel 2.2 Perilaku Guru dan Siswa Berdasarkan Sintaks 21

Tabel 3.1 Control Group Pretest-Posttest Design 32

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Pemahaman Konsep Sebelum Divalidkan 35

Tabel 3.3 Spesifikasi Tes Pemahaman Konsep Setelah Divalidkan 35

Tabel 3.4 Spesifikasi Tes Scientific Inquiry Sebelum Divalidkan 36

Tabel 3.5 Spesifikasi Tes Scientific Inquiry Setelah Divalidkan 36

Tabel 3.6 Kriteria Nilai Reliabilitas 38

Tabel 3.7 Kriteria Nilai Taraf Kesukaran 39

Tabel 3.8 Kriteria Nilai Daya Pembeda 40

Tabel 3.9 Tingkat Perolehan Gain Score Ternormalisasi 45

Tabel 4.1 Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal 47

Pemahaman Konsep

Tabel 4.2 Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal 49

Scientific Inquiry

Tabel 4.3 Data Pretes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan 51

Kelas Kontrol

Tabel 4.4 Data Pretes Scientific Inquiry Kelas Eksperimen dan 52

Kelas Kontrol

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pretes Pemahaman Konsep dan 54

Scientific Inquiry Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry 55

Tabel 4.7 Hasil Uji t Pretes Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Siswa 55

Tabel 4.8 Data Postes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 56

Tabel 4.9 Data Postes Scientific Inquiry Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57

(12)

xi

Inquiry Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Pemahaman Konsep dan Scientific 60

Inquiry Siswa

Tabel 4.12 Hasil Uji t Postes Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Siswa 61

Tabel 4.13 N-Gain Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Kedua Kelas 62

Tabel 4.14 Penilaian Scientific Inquiry Pada Keempat Pertemuan Kelas 63

Eksperimen dan Kelas Kontrol

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 75

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 143

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 154

Lampiran 4 Distribusi Hasil Pretes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen 169

Lampiran 5 Distribusi Hasil Postes Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen 171

Lampiran 6 Distribusi Hasil Pretes Pemahaman Konsep Kelas Kontrol 173

Lampiran 7 Distribusi Hasil Postes Pemahaman Konsep Kelas Kontrol 175

Lampiran 8 Distribusi Hasil Pretes Scientific Inquiry Kelas Eksperimen 177

Lampiran 9 Distribusi Hasil Postes Scientific Inquiry Kelas Eksperimen 179

Lampiran 10 Distribusi Hasil Pretes Scientific Inquiry Kelas Kontrol 181

Lampiran 11 Distribusi Hasil Postes Scientific Inquiry Kelas Kontrol 183 Lampiran 12 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 185 Pemahaman Konsep

Lampiran 13 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 188 Scientific Inquiry

Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Pemahaman Konsep 191

Lampiran 15 Perhitungan Uji Normalitas Scientific Inquiry 194 Lampiran 16 Perhitungan Uji Homogenitas Pemahaman Konsep 198

Lampiran 17 Perhitungan Uji Homogenitas Scientific Inquiry 201 Lampiran 18 Perhitungan Uji Hipotesis Pemahaman Konsep 204

Lampiran 19 Perhitungan Uji Hipotesis Scientific Inquiry 209

Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian 214

Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 220

Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Dawah Kurva Normal 0 Ke z 221

Lampiran 23 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi F 223 Lampiran 24 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi t 225

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam

pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas

pendidikan. Peningkatkan kualitas pendidikan memerlukan berbagai terobosan

baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan

sarana serta prasarana pendidikan. Pendidikan memiliki peranan penting guna

meningkat kualitas sumber daya manusia. Bagi manusia, pendidikan berfungsi

sebagai sarana dan fasilitas yang memudahkan, mampu mengarahkan,

mengembangkan dan membimbing ke arah kehidupan yang lebih baik, tidak

hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lain.

Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan adalah

lemahnya proses pembelajaran. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta

didik yang senantiasa masih memprihatinkan khususnya mata pelajaran fisika.

Fisika pada hakikatnya sebagai kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta,

konsep, prinsip, hukum dan teori. Mata pelajaran fisika sangat perlu untuk

dipelajari di sekolah karena memuat tentang keadaan alam dan mempelajari

tentang fenomena alam. Hakikat belajar fisika tentu saja tidak cukup sekedar

mengingat dan memahami konsep, akan tetapi yang sangat penting adalah

pembiasaan perilaku ilmuwan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui

percobaan yang dihubungkan dengan kehidupan nyata melalui gejala dan

fenomena alam. Percobaan dilakukan bertujuan untuk melatih siswa untuk

mengembangkan kemampuan berpikir,pemahaman konsep, pemecahan masalah

dan melatih scientific inquiry siswa.

Menurut kalangan kontruktivis meyakini bahwa para siswa membentuk

pengetahuan sendiri dan menciptakan hubungan antara pengetahuan dan

kenyataan. Pengetahuan dalam diri siswa akan lebih baik apabila pengetahuan

tersebut dihubungkan dengan kenyataan. Siswa yang pemikir aktif akan

(15)

lingkungan yang dihadapkan langsung pada siswa. Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan saat proses belajar yaitu siswa perlu waktu untuk mengungkapkan

pemikiran mereka, berinteraksi dengan objek, organisme, zat dan peralatan yang

akan menjadi dasar pemikiran mereka, merefleksikan pemikiran mereka melalui

menulis dan membandingkan apa yang mereka pikirkan dengan apa yang

dipikirkan orang lain, dan yang paling utama membuat koneksi antara pengalaman

belajar mereka dengan dunia nyata.

Teknik mengenalkan siswa pada dunia nyata saat proses pembelajaran

berlangsung akan memudahkan siswa dalam mencari dan menemukan sendiri apa

yang menjadi sebab dan akibat suatu masalah itu terjadi. Siswa perlu dilibatkan

untuk lebih aktif saat proses belajar, sehingga dalam mengatasi pemasalahan

tersebut peserta didik harus dilibatkan secara langsung dalam penemuan konsep,

melakukan percobaan, melatih scientific inquiry dan mengkomunikasikan

hasilnya.

Berdasarkan hasil pengalaman peneliti saat melakukan praktek Program

Pengalaman Lapangan (PPL), banyak siswa beranggapan bahwa pelajaran fisika

merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami sekaligus membosankan. Siswa

beranggapan bahwa fisika itu identik dengan rumus dan soal yang sangat sulit

dipahami. Hal tersebut dipengaruhi oleh kurang aktifnya siswa dalam proses

pembelajaran dan pada umumnya guru dominan menggunakan metode ceramah

sehingga pelajaran itu lebih menekankan ingatan dan pelafalan daripada

pemahaman tentang konsep fisika.

Kenyataan ini juga sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti di SMA Negeri 7 Medan. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu

guru fisika bahwa guru tersebut kurang menvariasikan model pembelajarannya

dan lebih dominan menggunakan pembelajaran konvensional yaitu metode

ceramah dalam menyampaikan materi dan penugasan. Beliau juga mengutarakan

ketidaktersediaan alat-alat di laboratorium membuat pengaruh yang buruk kepada

siswa,karena siswa menjadi kurang terlatih dalam penyelidikan ilmiah berupa

eksperimen. Penulis juga memperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa di

(16)

3

siswa yang lulus Ujian Semester T.A. 2015/2016 yang mendapatkan nilai di atas

nilai KKM. Diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih

rendah yaitu rata-rata 50, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

akan dicapai adalah 75.

Hal ini juga dibuktikan lewat hasil tes mengenai pemahaman konsep siswa

pada kelas 11 IPA 3 yang berjumlah 50 orang, diperoleh 62,5 % siswa yang

mengalami kesulitan bila soal fisika mengacu kepada konsep, dalam hal scientific

inquiry siswa diperoleh 85 % siswa yang mengatakan bahwa mereka tidak melakukan eksperimen dalam belajar fisika. Jadi, bila dirata-ratakan hanya sekitar

30% siswa atau sekitar 15 orang di kelas itu yang dapat dikatakan memahami

pelajaran fisika.

Berdasarkan hal tersebut peneliti mengajukan salah satu model

pembelajaran yang cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan

scientific inquiry siswa. Model pembelajaran tersebut adalah 5E berbasis inkuiri . Hal ini dikarenakan adanya kegiatan inkuiri pada tahap-tahap pembelajaran 5E

yang memperkuat pemahaman konsep siswa sehingga kemampuan scientific

inquiry siswa pun semakin baik.

Model pembelajaran 5E berbasis Inkuiri terdiri dari masing-masing "E"

mengandung bagian dari proses yang membantu siswa belajar dalam urutan yang

benar yang menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan konsep baru.

Penerapan model pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri memberikan kesempatan

kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan

memudahkan siswa dalam memahami konsep. Sebagian besar proses

pembelajaran dilakukan sendiri oleh siswa. Siswa dapat menemukan sendiri

konsep yang dipelajarinya dengan pembelajaran 5E berbasis inkuiri. Adapun 5E

tersebut adalah Engagement (Melibatkan), Exploration (Menggali), Explanation

(Menjelaskan), Elaboration (Mengelaborasi) dan Evaluation (Mengevaluasi).

1) Penggunaan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri akan diperoleh

keutamaan antara lain: Melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata

yang kompleks yang membuat siswa dapat mendefenisikan permasalahan

(17)

2) Mengeksplorasi pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dan menghasilkan

ide-ide baru, mengajukan pertanyaan, merancang dan menerapkan awal

penyelidikan

3) Mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri melalui

proses penyelidikan ilmiah

4) Mendorong siswa untuk membandingkan ide-ide mereka dengan orang lain

5) Memungkinkan guru untuk menilai pemahaman dan kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

Penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa model pembelajaran 5E

efektif terhadap prestasi belajar siswa. Beberapa peneliti yang telah meneliti

model ini adalah berasal dari luar dan dalam negeri yaitu Hermes B Lynn, Bybee,

dan Rika Mardiana.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan scientific inquiry

siswa dengan mengangkat judul: “Efektivitas Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri terhadap Pemahaman Konsep dan Scientific Inquiry Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis di Kelas XI SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi

beberapa masalah dalam pembelajaran fisika yaitu:

1. Rendahnya pemahaman konsep fisika siswa

2. Kurang terlatihnya scientific inquiry siswa

3. Guru cenderung menggunakan metode ceramah selama pembelajaran di

kelas sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa

(18)

5

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu

adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi

hasil belajar fisika siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran adalah

Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri

2. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 7 Medan

3. Materi pelajaran yang dikaji adalah Fluida Dinamis

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan

model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis

di kelas XI?

2. Adakah pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri

terhadap pemahaman konsep siswa pada materi pokok fluida dinamis di

kelas XI SMA?

3. Bagaimanakah peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan

model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis

di kelas XI?

4. Adakah pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri

terhadap scientific inquiry siswa pada materi pokok fluida dinamis di

(19)

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan

model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis di

kelas XI SMA.

2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis

inkuiri terhadap pemahaman konsep siswa pada materi pokok fluida dinamis

di kelas XI SMA.

3. Untuk mengetahui peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan

model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis di

kelas XI SMA.

4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E

berbasis inkuiri terhadap scientific inquiry siswa pada materi pokok fluida

dinamis di kelas XI SMA.

1.6 Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat, yakni:

1. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran bagi

guru-guru fisika untuk memilih model pembelajaran yang lebih baik dan tepat pada

pembelajaran fisika

2. Sebagai bahan informasi hasil belajar penerapan model pembelajaran 5E

berbasis inkuiri di SMA

(20)

7

1.7 Definisi Operasional

1. Model pembelajaran 5E adalah model pembelajaran yang dapat menambah

waktu dan pengalaman bagi siswa untuk mereka dapat bereksplorasi dan

mengelaborasikan hasil temuan mereka (Bybee ; 2014:12).

2. Model pembelajaran 5E berbasis inkuiri adalah model pembelajaran dimana

setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah

dipersiapkan guru yang kemudian hasil belajar individual dibawa ke

kelompok-kelompok untuk di diskusikan oleh anggota kelompok, dan semua

anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai

tanggung jawab bersama. Teknik pembelajaran 5E terkait dengan urutan

penyajian pembelajaran yang terdiri dari: Engage (Melibatkan), Explore

(Menggali), Explain (Menjelaskan), Elaborate (Mengelaborasi) dan Evaluate

(Mengevaluasi).

3. Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa

mampu memahami arti dari konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.

Dalam hal ini, siswa tidak hanya menghapal secara verbalitas tetapi

memahami konsep dari konsep suatu masalah.

4. Scientific inquiry (penyelidikan ilmiah) adalah penyelidikan ilmiah adalah cara yang ampuh untuk memahami isi ilmu pengetahuan. Siswa belajar

bagaimana mengajukan pertanyaan dan menggunakan bukti untuk

menjawabnya. Dalam proses pembelajaran pada penyelidikan ilmiah, siswa

belajar untuk melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti dari

berbagai sumber, mengembangkan penjelasan dari data yang mereka peroleh

(21)

72

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan model

pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis di

kelas XI SMA adalah sedang ataupun dapat dikatakan cukup baik

2. Terdapat pengaruh yang signifikan untuk pemahaman konsep siswa

dengan menerapkan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi

pokok fluida dinamis di kelas XI SMA

3. Peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan model

pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok fluida dinamis di

kelas XI SMA adalah rendah untuk tes tertulis scientific inquiry,

sedangkan peningkatan eksperimen mereka pada scientific inquiry adalah

sedang ataupun cukup baik.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran 5E berbasis

inkuiri terhadap scientific inquiry siswa pada materi pokok fluida dinamis

di kelas XI SMA.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan model 5E berbasis inkuiri,

agar mendapatkan hasil yang lebih baik, disarankan untuk memastikan

bahwa sekolah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung, terlebih

yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan alat-alat lab dan infokus

(22)

73

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. W. Lorin dan Krathwohl. R. David. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran , Pengajaran, dan Assesmen. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Arends, Richard. (2012). E-book Learning To Teach

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan-Edisi ke-2. Jakarta: Bumi Aksara

Bybee, W. Rodger. (2014). The BSCS 5E Instructional Model: Personal Reflections and Contemporary Implications: BSCS

Bybee, R.W. J.A. Taylor, A. Gardner, P. Van Scotter, J. Carlson Powell, A. Westbrook, and N. Landes. 2006. BSCS 5E Instructional Model : Origins and effectiveness. A report prepared for the Office of Science Education, National Institutes of Health. Colorado Springs, CO: BSCS

Bybee, W. Rodger. (2005). Doing Science: The Process of Scientific Inquiry. National Institutes of Health: BSCS

Campbell, A. Meghann. (2000). The Effects Of The 5e Learning Cycle Model On Students’ Understanding Of Force And Motion Concepts. Florida: University of Central Florida

Carl J. Wenning, Ed.D., Department of Physics, Illinois State University, Normal, IL 61790-4560 : 2011 Illinois State University Physics Dept.

Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Douglas C. Giancoli. (2001). FISIKA. Jakarta: Erlangga

Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. American Educational Research Association’s Division: 1-4.

Jauhari, Mohammad. (2011). Implementasi Paikem. Jakarta : Prestasi Pustaka

Kanginan, Marthen. (2013). FISIKA. Jakarta: Erlangga

Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Presindo.

Sagala . (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

(23)

Slameto . (2010) . Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Surya, Yohanes. (1997). Teori dan Latihan Menghadapi Masa Depan. Jakarta :

Primatika Cipta Ilmu

Taddaga, A. R., Sirwadji, dan Asim (2011). Penerapan Model Pembelajaran The 5E Learning Cycle Berbasis Inquiry untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Kalor Siswa Kelas X SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Batu Periode 2010/2011. Skripsi, Malang: Universitas Negeri Malang.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Gambar

Tabel 4.11    Hasil Uji Homogenitas Data Pemahaman Konsep dan Scientific

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

[r]

[r]

Efek tersebut diamati, melalui hubungan faktor- faktor personal dengan materi yang diperagakan lewat video, meliputi : hubungan persepsi tentang daya tarik video,

Karakteristik pergerakan pejalan kaki yang ditinjau adalah arus ( flow ), kecepatan ( speed ), kepadatan ( density ), sedangkan yang dimaksud

NO TAHUN NAMA GURU PRESTASI PENGHARGAAN TANGAN TANDA.. 1 2006

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang