PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI BERPRESTASI
TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SMA NEGERI DI KABUPATEN
TOBA SAMOSIR
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh
KENNY NAPITUPULU NIM : 8136132030
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
KENNY NAPITUPULU. NIM. 8136132030. Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi Interpersonal, dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui: (1) Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Berprestasi; (2) Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Berprestasi; (3) Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru; (4) Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kepuasan Kerja Guru; dan (5) Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMA Negeri Kabupaten Toba Samosir. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, model yang digunakan adalah analisis jalur dengan teknik analisis dan inferensial. Populasi dalam penelitian adalah seluruh guru SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir yang berjumlah 368 orang guru. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 170 orang guru. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Hasil dari penelitian ini ditemukan: (1) terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi terhadap motivasi berprestasi dengan koefisien korelasi ρ3 1 = 0,15 dengan sumbangan pengaruhnya 2 %; (2) terdapat pengaruh langsung positif komunikasi interpersonal terhadap motivasi berprestasi dengan koefisien korelasi ρ3 2= 0,14 dengan sumbangan pengaruh langsung sebesar 2 %; (3) terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi terhadap kepuasan kerja guru dengan koefisien korelasi ρ4 1= 0,33 dengan sumbangan pengaruhnya sebesar 11 %; (4) terdapat pengaruh langsung positif komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja guru dengan korelasi ρ4 2 = 0,03 dengan sumbangan pengaruhnya sebesar 0,9 %; (5) terdapat pengaruh langsung positif motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru dengan koefisien korelasi ρ4 3 = 0,10 dengan sumbangan pengaruhnya sebesar 1 %. Maka untuk meningkatkan kepuasan kerja guru perlu adanya peningkatan budaya organisasi, komunikasi interpersonal, dan motivasi berprestasi.
ABSTRACT
KENNY NAPITUPULU. NIM. 8136132030. Cultural Influence Organizational, Interpersonal Communication, and Achievement Motivation on Job Satisfaction Teachers at Senior High Schools in Toba Samosir.
This study aims to describe and determine: (1) Influence of Organizational Culture of Achievement Motivation; (2) Effect of Achievement Motivation Interpersonal Communication; (3) Cultural Influence on Job Satisfaction Teacher Organization; (4) Effect of Interpersonal Communication Teacher Job Satisfaction; and (5) Effect of Achievement Motivation on Job Satisfaction at Senior High Schools in Toba Samosir. This study uses quantitative methods, the model used is path analysis techniques and inferential analysis. The population in this study are all teachers of high schools in Toba Samosir regency totaling 368 teachers. The research sample is determined using Proportional Random Sampling technique to obtain a sample of 170 teachers. The research instrument used for data collection was a questionnaire. The results of this study found: (1) there is a direct positive influence of organizational culture on achievement motivation, with a correlation coefficient ρ3 1 = 0.15 with a donation effect of 2%; (2) there is a direct positive effect on achievement motivation, interpersonal communication, with correlation coefficient ρ3 2= 0.14 with a donation direct effect of 2%; (3) there is a direct positive influence of organizational culture on job satisfaction of teachers with korelasiρ coefficient ρ4 1= 0.33 with a donation of effect of 11%; (4) there is a direct influence of positive interpersonal communication on job satisfaction of teachers with correlatio ρ4 2 = 0.03 with a donation effect of 0.9%; (5) there is a direct positive influence of achievement motivation on job satisfaction of teachers with a correlation coefficient ρ4 3= 0.10 with a donation effect of 1%. So to increase the job satisfaction of teachers need to improve organizational culture, interpersonal communication, and achievement motivation.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan, kebijaksanaan, kesabaran dan kelimpahan rahmat-Nya, sehingga Tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian besar persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tesis ini berjudul “ Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi Interpersonal, Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir. Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Rasa terimakasih terutama penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd selaku pembimbing I dan Dr. Saut Purba, M.Pd selaku pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktu dalam mengarahkan, memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis dalam penyelesaian tesis ini, begitu juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program Pascasarjana selama ini.
2. Direktur, Ketua dan Sekretaris, Bapak/Ibu Dosen serta Pegawai Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan pelayanan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.
3. Dr. Darwin, M.Pd dan Dr. Sukarman Purba, M.Pd sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd, Dr. Irsan Rangkuti M.Pd, M.Si dan Dr. Sukarman Purba, M.Pd, selaku narasumber yang telah banyak
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. 5. Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Samosir yang telah
iv
6. Seluruh Bapak Kepala Sekolah dan seluruh guru SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir yang telah membantu dalam pelaksanaan uji coba sampai pengumpulan data penelitian ini.
7. Teristimewa suamiku Martin Edward Manik, S.Pd, orangtua yang tercinta Bapak H. Napitupulu dan Ibu Dra. R.Tampubolon, mertua Bapak O. Manik dan Ibu M. Simangunsong, S.Pd, serta adik-adikku Lutjhon Kennedy Napitupulu, Petrus Dian Partogi Napitupulu, Yani Irawati Napitupulu, Daniel Fernandez Napitupulu serta seluruh keluarga besar yang selalu mendukung dan mendorong terus untuk belajar serta selalu mendoakan agar dapat mengikuti perkuliahan dengan sebaik - baiknya.
8. Teman-teman Jurusan Administrasi Pendidikan khususnya Angkatan XXII Kelas B yang telah banyak memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis.
Akhirnya semoga semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan penyusunan tesis ini, mendapat limpahan berkat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Medan, Agustus 2016 Penulis
KENNY NAPITUPULU
iii
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 14
A. Kajian Teoretis ... 14
1. Kepuasan Kerja ... 14
2. Budaya Organisasi ... 30
3. Komunikasi Interpersonal ... 42
4. Motivasi Berprestasi ... 53
B. Penelitian Yang Relevan ... 63
C. Kerangka Berpikir ... 66
1. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivadi berprestasi ... 66
2. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Berprestasi... 67
3. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja ... 69
4. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kepuasan Kerja ... 70
5. Pengaruh Komunikasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja ... 72
D. Hipotesis Penelitian ... 75
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 76
iv
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 97
A. Deskripsi Data Penelitian ... 96
B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 103
C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 106
D. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 113
E. Pengujian Kesesuaian Model ... 117
F. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ... 117
G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 123
H. Keterbatasan Penelitian ... 131
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 132
A. Kesimpulan ... 132
B. Implkasi ... 133
C. Saran ... 137
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Teori Dua Faktor ………. .. 62
3.1. Distribusi Populasi dan Sampel Guru SMA Negeri di Toba Samosir……… ... 77
3.2. Indikator Variabel Kepuasan Kerja ... 83
3.3. Indikator Variabel Budaya Organisasi ... 83
3.4. Indikator Variabel Komunikasi Interpersonal ... 84
3.5. Indikator Variabel Motivasi Berprestasi ... 85
3.6. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 88
4.1. Ringkasan Karakteristik Data Masing-Masing Variabel Penelitian .. 97
4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Kerja ... 98
4.3. Distribusi Variabel Budaya Organisasi... 99
4.4. Distribusi Variabel Komunikasi Interpersonal ... 101
4.5. Distribusi Variabel Motivasi Berprestasi ... 102
4.6. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Variabel Kepuasan Kerja ... 104
4.7. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Variabel Budaya Organisasi ... 105
4.8. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Variabel Komunikasi Interpersonal ... 106
4.9. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Variabel Motivasi Berprestasi. ... 107
4.10. Ringkasan Hasil Uji Normalitas ... 108
4.11. Ringkasan Hasil Uji homogenitas... 109
4.12. Rangkuman Hasil ANAVA variabel atas ... 109
4.13. Rangkuman Hasil ANAVA variabel atas ... 110
4.14. Rangkuman Hasil ANAVA variabel atas ... 111
4.15. Rangkuman Hasil ANAVA variabel atas ... 112
4.16. Rangkuman Hasil ANAVA Variabel atas ... 112
4.17. Ringkasan Hasil Koefisien Korelasi (r) ... 113
4.19.Rangkuman Hasil Perhitungan Pengaruh Langsung Relatif Budaya Organisasi (X1) terhadap Motivasi Berprestasi (X3) dan Pengaruh Langsung Relatif Komunikasi Interpersonal (X2) terhadap Motivasi Berprestasi (X3) ... 119
4.20. Rangkuman Hasil Perhitungan Pengaruh Langsung Proporsional Organisasi (X1) terhadap Motivasi Berprestasi (X3) dan Pengaruh Langsung Relatif Komunikasi Interpersonal (X2) terhadap Motivasi Berprestasi (X3) ... 119
4.21. Rangkuman Hasil Perhitungan Pengaruh Relatif Budaya Organisasi (X1),
Komunikasi Interpersonal (X2) dan Motivasi Berprestasi (X3) terhadap Kepuasan Kerja (X4) ... 120
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Integrative Model of Organizational Behavior ... 16
2.2. Hubungan antara Prestasi dengan Kepuasan Kerja ... 22
2.3. The Value - Pencept Theory of Job Satisfaction ... 29
2.4. Model Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan ... 41
2.5. Dimensi Komunikasi Organisasi ... 43
2.6. Proses Dasar Komunikasi ... 44
2.7. Proses Komunikasi Interpersonal ... 45
2.8. Model Kepuasan Kerja ... 52
2.9. Model Teori Isi dari Motivasi ... 54
2.10. Keterkaitan antara Motivasi, Insentif dan Kepuasan/ Ketidakpuasan... ... 56
2.11.Hierarki Kebutuhan Manusia Menurut Maslow ... 60
2.12. Paradigma Penelitian ... 74
3.7. Diagram Jalur Peneltian ... 90
3.8. Persamaan Substruktur I ... 91
3.9. Persamaan Substrutur II ... 91
4.1. Histogram Skor Kepuasan Kerja ... 98
4.2. Histogram Skor Budaya Organisasi ... 100
4.3. Histogram Skor Komunikasi Interpersonal ... 102
` 4.4. Histogram Skor Motivasi Berprestasi ... 103
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 143
Lampiran 2 Data Uji Coba Instrumen ... 154
Lampiran 3 Perhitungan Uji Validitas Secara Manual ... 159
Lampiran 4 Perhitungan Uji Reliabilitas Secara Manual ... 168
Lampiran 5 Data Hasil Penelitian ... 175
Lampiran 6 Data Ubahan Penelitian ... 202
Lampiran 7 Analisis Deskriptif Data ... 207
Lampiran 8 Tingkat Kecenderungan Data Penelitian ... 215
Lampiran 9 Perhitungan Uji Linieritas ... 218
Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas ... 254
Lampiran 11 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 276
Lampiran 12 Perhitungan Koefisien Jalur ... 281
Lampiran 13 Perhitungan Uji Hipotesis ... 284
Lampiran 14 Perhitungan Uji Model Analisis Jalur ... 291
Lampiran 15 Perhitungan Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung... 293
Lampiran 16 Perhitungan Uji Homogenitas ... 300
Lampiran 17 SK Pengangkatan Komisi Pembimbing ... 321
Lampiran 17 Surat Izin Penelitian dari Unimed ... 322
Lampiran 18 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan... 323
Lampiran 19 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari SMA Negeri di Toba Samosir ... 324
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu pendidikan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sehingga dapat mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh satu bangsa. Pendidikan bertugas mengembangkan kesadaran dan tanggung jawab setiap warga negara agar menjadi sumber daya manusia yang siap bersaing di dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan global. Pengembangan proses dan kualitas pendidikan diyakini berkaitan dengan kinerja guru, dimana guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan.
2
dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Hal ini didukung dengan pendapat Uno (2008:15) yang menyatakan bahwa guru merupakan suatu profesi, dimana suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. Makanya dituntutlah seorang guru yang profesional.
Pada Undang - undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa guru adalah pendidik yang profesional dengan tugas utamanya : mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini dijalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam hal ini sangatlah jelas bentuk tuntutan profesional seorang guru yang akan meningkatkan kinerja yang dimilikinya. Oleh sebab itu Undang - undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 4 juga menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu diantaranya adalah kompetensi guru.
3
Salah satu program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang baru- baru ini dilaksanakan adalah uji kompetensi guru (UKG), yang bertujuan untuk melakukan pemetaan dalam rangka memperoleh baseline tentang kompetensi guru. Uji kompetensi guru (UKG) adalah sebuah kegiatan ujian untuk mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi (subject matter) dan pedagogik dalam domain content guru. Kompetensi dasar bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi guru yang belum bersertifikat pendidik). Kompetensi pedagogik yang diujikan adalah integrasi konsep pedagogik kedalam proses pembelajaran bidang studi tersebut dalam kelas. Namun hasil UKG yang dijadikan potret kompetensi guru di Indonesia belum mencapai target nilai rata - rata pemerintah. Nilai rata-rata UKG nasional yang diperoleh adalah 53,02, sedangkan pemerintah menargetkan rata-rata nilai di angka 55. Sumatera Utara, memperoleh nilai rata-rata- rata-rata hasil UKG adalah 48,96. http://info-menarik.net/hasil-ukg-kemendikbud-tahun-2015/.
4
pangkat, peningkatan kesejahteraan (gaji). Terkait mengenai kesejahteraan (gaji), guru- guru PNS di Toba Samosir pernah melakukan demonstrasi kepada Dinas Pendidikan Toba Samosir karena pemerintah belum membayarkan tunjangan fungsional atau tunjangan berdiri guru PNS terhitung sejak tahun 2007 sampai tahun 2008. Terkait dengan masalah tersebut ,ternyata Dinas Pendidikan Toba Samosir juga belum membayarkan rappel kenaikan gaji bagi guru- guru PNS yang diperbantukan (DPK) di sekolah swasta, terhitung mulai bulan Januari sampai dengan April 2009. http://halakhita.blogdetik.com/2009/05/12/seputar-tunjangan-fungsional-pns-guru-toba-samosir-belum-di-cairkan-guru-akan-demonst.
5
antara lain : faktor individual (umur, jenis kelamin, sikap pribadi terhadap pekerjaan), faktor hubungan antar guru, sugesti dari teman sekerja, faktor fisik dan kondisi tempat kerja, emosi dan situasi kerja faktor eksternal (keadaan keluarga, rekreasi, pendidikan). Mangkunegara (2004:120) mengemukakan tentang adanya faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor yang ada pada diri pegawai dan faktor pekerjaannya. Faktor yang ada pada diri pegawai yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja. Sedangkan faktor pekerjaan yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat (golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan keuangan, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial dan hubungan kerja.
6
menurunkan produktifitas kerja yang pada akhirnya akan menurunkan mutu pendidikan.
7
lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, lulusan sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan kepada pembangunan bangsa.
Kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap guru terhadap pekerjaannya sendiri. Semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang sesuai keinginannya, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan para pekerja melakukan pekerjaan mereka, semakin tinggi tingkat kepuasan kerja seseorang akan tercermin dari sikap kerja ke arah yang positif. Kepuasan kerja juga mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari sikap terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu di lingkungan pekerjaannya. Semua jenis perusahaan sebenarnya membutuhkan suatu sistim kerja yang serius memperhatikan hal kepuasan kerja. Kepuasan kerja didefenisikan sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya (Robbins, 2006:103). Individu yang dimaksud adalah guru. Guru dapat menilai seberapa puas atau tidak puas dirinya dengan pekerjaannya.
8
maksimal. Agar guru bekerja maksimal, maka kepuasan kerja harus terus menerus diperhatikan. Siagian (2006:297-299) mengungkapkan faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah (1) kemangkiran; (2) keingin pindah; (3) usia; (4) tingkat jabatan; (5) besar kecilnya organisasi.
9
prasarana juga masih kurang diperhatikan. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru.
Motivasi berprestasi pada guru juga masih rendah, hal ini bisa dilihat dari kurang lengkapnya perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh beberapa guru. Sebagian guru juga sudah memiliki perangkat pembelajaran tersebut namun masih belum lengkap. Belum ada upaya untuk mengembangkan sendiri perangkat pembelajarannya, karena perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh guru hanya sekedar melengkapi tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh Kepala Sekolah. Hasil penelitian Kirk L. Rogga dalam Soedjono (2005:54) menyatakan bahwa budaya organisasi dapat meningkatkan kepuasan kerja. Budaya organisasi yang dibentuk oleh nilai- nilai inovasi, perhatian terhadap tim, hasil individu, agresivitas dan stabilitas dapat menimbulkan kepuasan kerja. Secara khusus dijelaskan bahwa motivasi berprestasi mempengaruhi kepuasan kerja (Greenberg, 1999:173-174).
10
Interpersonal, Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat identifikasi beberapa masalah, yaitu : (1) bagaimana budaya organisasi mempengaruhi motivasi berprestasi guru; (2) bagaimana komunikasi interpersonal mempengaruhi motivasi berprestasi guru; (3) bagaimana budaya organisasi mempengaruhi kepuasan kerja guru; (4) bagaimana komunikasi interpersonal mempengaruhi kepuasan kerja guru; (5) bagaimana motivasi berprestasi mempengaruhi kepuasan kerja guru; (6) bagaimana pemahaman guru tentang budaya organisasi; (7) bagaimana pemahaman guru tentang komunikasi interpersonal; (8) apakah guru memiliki motivasi berprestasi yang baik dalam melaksanakan tugasnya; (9) bagaimana kepuasan kerja guru; (10) faktor- faktor apa sajakah yang mempengaruhi kepuasan kerja guru.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, selanjutnya dalam penelitian ini dapat dikemukakan batasan masalah. Adapun batasan masalah yaitu pengaruh budaya organisasi, komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
11
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasinya, dan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir ?
b. Apakah komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir ?
c. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir ?
d. Apakah komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir?
e. Apakah motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir ?
E. Tujuan penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan akurat mengenai :
a. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi berprestasi guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
b. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi berprestasi guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
12
d. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
e. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut :
a. Manfaat Praktis
1. Bagi Kepala Dinas Pendidikan
a. Dari hasil penelitian berkenaan dengan pengembangan satu model kausal budaya organisasi, komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru di SMA diharapkan dapat digunakan sebagai suatu kerangka acuan bagi Kepala Dinas Pendidikan Toba Samosir dalam meningkatkan kepuasan kerja guru Sekolah Menengah Atas secara berkelanjutan.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi Dinas Pendidikan dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja guru.
2. Bagi Kepala Sekolah
a. Sebagai sumber informasi dalam menjaga dan meningkatkan kepuasan kerja guru di sekolah.
13
c. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan rujukan atau bandingan untuk penelitian lanjutan.
3. Bagi Guru
a. Dapat lebih memahami dan meningkatkan kepuasan kerjanya dalam bekerja di sekolah.
b. Dapat lebih memahami dan meningkatkan aktualisasi dirinya dalam bekerja di sekolah.
b. Manfaat Teoritik
a. Diharapkan dapat memeberikan sumbangan dalam pengembangan teori manajemen yakni berupa satu model kausal yang melibatkan variabel budaya organisasi, komunikasi interpersonal, motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru, baik pengaruh langsug maupun pengaruh tidak langsung.
b. Dengan diperolehnya temuan penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen serta menambah kajian konseptual berkenaan dengan kepuasan kerja guru di Sekolah Mengengah Atas yang berguna untuk mengembangkan profesi guru.
132
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh langsung positif antara budaya organisasi (X1) terhadap
motivasi berprestasi (X3), artinya semakin baik budaya organisasi maka
semakin baik juga motivasi berprestasi guru di SMA Negeri di Kabupaten
Toba Samosir.
2. Terdapat pengaruh langsung positif antara komunikasi interpersonal (X2)
terhadap motivasi berprestasi (X3). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan
komunikasi interpersonal mengakibatkan terjadinya peningkatan motivasi
berprestasi guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
3. Terdapat pengaruh langsung positif antara budaya organisasi (X1) terhadap
kepuasan kerja (X4). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan budaya
organisasi yang baik mengakibatkan terjadinya peningkatan kepuasan kerja
guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
4. Terdapat pengaruh langsung positif antara komunikasi interpersonal (X2)
terhadap kepuasa kerja (X4). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan
komunikasi interpersonal guru mengakibatkan terjadinya peningkatan
kepuasan kerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
5. Terdapat pengaruh langsung positif antara motivasi berprestasi (X3) terhadap
133
berprestasi guru mengakibatkan terjadinya peningkatan kepuasan kerja guru di
SMA Negeri di Kabupaten Toba Samosir.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, akan membawa
implikasi sebagai berikut:
1. Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja Guru Melalui Budaya Organisasi Budaya organisasi telah terbukti memiliki pengaruh langsung positif dengan
kepuasan kerja guru. Hal ini bermakna bahwa kepuasan kerja guru akan
mengalami peningkatan apabila didukung dengan adanya jalinan hubungan
yang akrab dan harmonis antara sesama orang yang bekerja dalam suatu
organisasi, adanya kerjasama dan saling menghargai, adanya pembagian tugas
yang jelas, lingkungan kerja yang nyaman dan adanya saling memiliki
terhadap suatu organisasi. Berdasarkan hasil uji kecenderungan data variabel
budaya organisasi diperoleh data mayoritas guru pada kategori cukup yaitu 92
responden atau 57,86 % dan 0 responden atau 0 % dalam kategori rendah.
Berdasarkan hal ini perlu adanya upaya perbaikan dan peningkatan jalinan
hubungan yang akrab dan harmonis antara sesama orang yang bekerja dalam
suatu organisasi, adanya kerjasama dan saling menghargai, adanya pembagian
tugas yang jelas, lingkungan kerja yang kondusif dan menyenangkan, struktur
134
2. Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja Guru Melalui Komunikasi Interpersonal
Kepuasan kerja guru telah terbukti memiliki pengaruh yang positif dengan
komunikasi interpersonal. Berdasarkan hasil uji kecenderungan data variabel
kecerdasan diperoleh data mayoritas guru pada kategori cukup yaitu 93
responden atau 58,50 % dan 0 responden atau 0 % dalam kategori rendah.
Berdasarkan hal ini perlu adanya upaya perbaikan komunikasi interpersonal
yang baik sesama guru dan dengan kepala sekolah, komunikasi yang baik
dalam pemberian penghargaan sesama guru maupun atasan terhadap prestasi
yang diperoleh. Informasi dari kepala sekolah dan pengawas kepada guru
tentang inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk peningkatan
kualitas pembelajran yang tentunya akan meningkatkan kepuasan kerja guru.
Guru yang mencerminkan sikap dan perasaan senang, suka, tidak mengeluh,
danresponpositifterhadap pekerjaannya. Seorang guru yang merasa puas
terhadap pekerjaannya akan menunjukkan sikap bertanggung jawab dan
perilaku disiplin, positif yang dapat diwujudkan dalam melaksanakan
tugasnya. Sebaliknya seorang guru yang merasa tidak puas terhadap
tugas-tugasnya akan menunjukkan sikap/perilaku yang tidak bertanggung jawab
dapat dilihat dari rendahnya disiplin kerja. Implikasinya kepuasan kerja dapat
direfleksikan melalui sikap positif atau negatif yang dilakukan seorang guru
terhadap pekerjaannya. Guru akan merasa tidak nyaman jika diperlakukan
tidak adil. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja yang
baik dengan cara (a) guru diharapkan dapat bekerja secara mental menantang
135
memberikan kesempatan pada dirinya sendiri untuk menggunakan
keterampilan dan kemampuan, (b) kepala sekolah perlu memperlakukan guru
secara adil misalnya dalam pemberian gaji, penghargaan, pemberian tugas,
sebab pada umumnya guru menginginkan perlakuan yang adil dari pimpinan,
(c) kepala sekolah perlu memperhatikan kondisi kerja yang mendukung
artinya guru peduli terhadap lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi
maupun untuk mempermudah pelaksanaan tugasnya, (d) memanfaatkan gaji
bulanan atau intensif yang ada dengan sebaik-baiknya.
3. Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja Guru Melalui Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi telah terbukti memiliki pengaruh langsung positif dengan
kepuasan kerja guru. Berdasarkan hasil uji kecenderungan data variabel
motivasi berprestasi diperoleh data mayoritas guru pada kategori cukup yaitu
85 responden atau 53,46 % dan 0 responden atau 0 % dalam kategori rendah.
Berdasarkan hal ini perlu adanya upaya perbaikan motivasi berprestasi guru.
Untuk meningkatkan kepuasan kerja guru melalui motivasi berprestasi, semua
komponen di sekolah seperti kepala sekolah, komite sekolah, dan semua guru
juga harus ikut terlibat. (a) Kepala sekolah yang sebagai pemimpin merupakan
orang yang turut menentukan motivasi berprestasi guru terutama menyangkut
kebijakan yang berkenaan dengan kelangsungan sistem organisasi, pemberian
kompensasi, penghargaan dan hal lainnya, serta kepala sekolah perlu
memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada guru untuk
melaksanakan tugasnya (b) komite sekolah bersama dengan kepala sekolah
136
dan prestasi yang baik. Dengan upaya bertanggung jawab pada tugas yang
diberikan, berani mengambil resiko, berusaha mengambil umpan balik,
berusaha melakukan sesuatu yang inovatif dan kreatif dalam pembelajaran,
tepat waktu datang dan menyelesaikan tugas, bekerja keras meningkatkan
kepuasan kerja.
4. Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja Guru Melalui Budaya Organisasi, Komunikasi Interpersonal Dan Motivasi Berprestasi.
Budaya organisasi, komunikasi interpersonal dan motivasi berprestasi memiliki
pengaruh secara bersama dengan kepuasan kerja guru. Hal ini bermakna bahwa
kepala sekolah masih perlu mencermati tiga unsur penting dalam
meningkatkan kepuasan kerja guru di sekolah yang dipimpinnya. Ketiga unsur
tersebut adalah budaya organisasi, komunikasi interpersonal dan motivasi
berprestasi. Untuk itu agar dapat meningkatkan kepuasan kerja guru maka
diperlukan budaya organisasi yang baik, komunikasi interpersonal yang baik
dan motivasi berprestasi yang tinggi dari semua guru dengan upaya pemberian
tugas yang jelas dan adil, keikutsertaan dalam pengambilan keputusan,
keamanan dalam melaksanakan tugas, semangat guru dalam mengajar,
keluwesan organisasi, kesadaran diri, pengelolaan diri, kemampuan
memotivasi diri, empati, keterampilan sosial, bertanggung jawab pada tugas
yang diberikan, berani mengambil resiko, berusaha mengambil umpan balik,
berusaha melakukan sesuatu yang inovatif dan kreatif dalam pembelajaran,
tepat waktu datang dan menyelesaikan tugas, dan bekerja keras meningkatkan
137
C. Saran
Berdasarkan temuan penelitian, maka diajukan beberapa saran berikut
untuk meningkatkan kepuasan kerja guru, yaitu:
1. Kepala sekolah hendaknya :
a) Menjaga suasana sekolah yang baik dan kondusif dengan menciptakan
kondisi saling menghargai, menghormati, antara guru dan kepala sekolah,
antara guru dan warga sekolah serta mampu menciptakan rasa memiliki
terhadap sekolah, serta dengan pemberian tugas yang jelas dan adil,
hubungan imbalan dan hukum yang pasti, keikutsertaan dalam
pengambilan keputusan, tekanan pada prestasi, tekanan pada pelatihan dan
pengembangan, keamanan dalam melaksanakan tugas, keterbukaan
pengakuan dan umpan balik, semangat guru dalam mengajar. Yaitu dengan
meningkatkan budaya organisasi, komunikasi interpersonal dan motivasi
berprestasi guru untuk meningkatkan kepuasan kerja guru di SMA Negeri
di Toba Samosir.
b) Melibatkan guru dalam mencari solusi bagi permasalahan yang sedang
dihadapi oleh sekolah serta memberikan kesempatan yang merata bagi guru
untuk mengembangkan diri.
2. Guru hendaknya :
a) Membangun kerjasama, komunikasi yang terbuka, dan hubungan yang
harmonis bagi sesama guru, sehingga apabila salah seorang guru
menghadapi kesulitan dapat didiskusikan dan diselesaikan secara bersama
dan selalu berpikir positif terhadap kritik dan saran yang diberikan kepala
138
komunikasi interpersonl dan motivasi berprestasi terhap kepuasan kerja
guru di SMA Negeri di Toba Samosir.
b) Guru meningkatkan budaya organisasi, komunikasi interpersonal dan
motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri di Toba
Samosir dengan cara meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang
budaya organisasi yang baik, kepuasan kerja yang pada hakikatnya adalah
kondisi internal seorang guru yang mendorongnya untuk mencapai sebuah
prestasi atau keberhasilan dengan selalu aktif mengembangkan diri,
menambah wawasan dan pengetahuan untuk mendukung pekerjaannya
dalam pembelajaran, saling membagi pengalaman dan informasi baru
mengenai hal-hal yang mendukung kegiatan PBM dan membangun empati
dan solidaritas dengan sesama.
3. Dinas pendidikan hendaknya :
a) Mendukung dan memberi kesempatan yang merata bagi guru untuk
mengembangkan diri seperti memberi kesempatan bagi guru untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
b) Rutin melakukan kegiatan atau motivasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan guru.
c) Memberikan reward kepada guru yang berprestasi, sebagai motivasi bagi
guru yang bersangkutan untuk memberikan kepuasan guru dalam bekerja.
4. Bagi peneliti lain, perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang penelitian ini
dengan variabel yang berbeda yang turut memberikan pengaruh terhadap
kepuasan kerja guru, mengingat adanya keterbatasan dalam pelaksanaan
139
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita. Biner dan Siburian Paningkat . 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Ambarita. Biner. 2010. Manajemen dalam Gamitan Pendidikan, Medan: Usu Press.
Ambarita. Biner, Paningkat Siburian, Benyamin Situmorang, Sukarman Purba. 2014. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Ary, Donald ; Lucy Cheser Jacobs dan Asghar Razaveih (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional. Colquitt Jason A., Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson. 2009. Organizational
Behavior. New York: McGraw – Hill. International Edition.
Danim Sudarman. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektifitas Kelompok, Jakarta: Rineka Cipta.
De Vito, Joseph A. (1991). Human Communication. New York: Random House.
_______________, (2005). The Interpersonal Communication Book. New York: Harper & Rew, Publisher.
Greenbergh, Jerald dan Robert A. Baron (2000). Behavior in Organizations, 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Harsey, Paul and Kenneth H. Blanchard. 1988. Management of Organizational Behavior : Utilizing Human Resources. New Jersey : Prentice Hall, Inc.
Harun, Al- Rasyid. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung : Universitas Padjajaran.
Hoy, Wayne K. Dan Cecil G. Miskel (1991). Educational Administration. New York: McGraw-Hill, Inc.
Husaini, Usman. 2008. Manajemen, Teori Praktik & Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
140
Kreitner, Robert & Kinicki, Angelo. 2007. Organizational behavior 7th ed. New York : McGraw Hill.
Luthans, Fred. 1998. Organization Behavior: Third Edition, London: McGraw Hill International Book Company.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi: Edisi kesepuluh terjemahan. Yogyakarta: Andi.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama.
_______________2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Newstrom, John W. Dan Keith Davis. 1989. Perilaku dalam Organisasi. Edisi Ke Tujuh Alih Bahasa : Agus Dharma. Jakarta : Erlangga.
Robbins, Stephen P. (1991). Organizational Behavior: Concept, Controvercies, Aplications. New Jersey: Prentice Hall International. Inc.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip - Prinsip Perilaku Organisasi. Terjemahan Halida dan Dewi. Jakarta: Erlangga.
______________ (2006). Perilaku Organisasi, terj. Benyamin Molan. Jakarta: P.T.Indeks
Robbins, Stephen P. Dan Mary Coulter (2007). Management, Ninth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
______________, (2009). Organiztional Behavior. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Sagala Syaiful. 2013. Memahami Organisasi Pendidikan Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Siburian Paningkat. 2009. Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja Studi Kausal Pada SMA Parulian
2 Medan. Laporan Penelitian. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Siburian, Tiur Asi. 2013. Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Komitmen Organisasi Guru SMA Negeri Di Kabupaten Humbang Hasundutan. Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan
141
Strauss, George dan Leonard R. Sayles (1980). Personnel: The Human Problems of Management. New Delhi: Prentice- Hall of India.
Stoner, James A.F. (1992). Manajemen, Edisi kedua, terj. Agus Maulana, dkk. Jakarta: Penerbit Erlangga
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Umam Khaerul. 2012. Manajemen Organisasi. Bandung. Pustaka Setia.
____________. 2012. Perilaku Organisasi. Bandung. Pustaka Setia.
Usman Husaini. 2013. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 4. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto Djoko. 2014. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Paul Hersey, Kenneth H. Blanchard, dan Dewey E. Johnson. (1996). Management Of Organizational Behavior : Utilizing Human Resourses. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Wirawan. 2013. Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada
_______. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Wexley, Kennneth N. Dan Gary A. Yulk.2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Diterjemahkan oleh Muh. Shobaruddin. Jakarta : Rineka Cipta. Wayne, Pace, dan Don F. Faules. Komunikasi Organisasi. Terjemahan Dedy Mulyana
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000), p.203.