• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PADA

MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh :

Ria Seprina Harahap NIM. 4103111066

Program Studi Pendidikan matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat, rahmat dan berkahNYA telah memberikan kesehatan dan hiknat kepada penulis sehingga atas izinNYA penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Pada Materi Bangun Datar Segiempat Di Kelas VII SMP Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2014/2015“.

(4)

iii

perkuliahan khususnya Kelas Dik C 2010 yang tidak bisa disebutkan namanya yang telah banyak membantu dan memotivasi

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untul itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2015 Penulis,

(5)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI BANGUN DATAR

SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015

RIA SEPRINA HARAHAP ( NIM 4103111066 ) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi bangun datar segiempat di kelas VII SMP Al-Hidayah Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-3 SMP Al-Hidayah Medan tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 orang. Objek dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi bangun datar segiempat di kelas VII SMP Al-Hidayah Medan tahun ajaran 2014/2015.

Data diperoleh dari tes diagnostik, lembar observasi untuk setiap kali pertemuan, dan wawancara pada akhir setiap siklus. Sebelum dilaksanakannya pembelajaran siklus diadakan tes diagnostik pada kelas VII-3 untuk melihat kemampuan awal siswa memahami konsep bangun datar segiempat, dan untuk mengetahui gambaran kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan bangun datar segiempat. Setelah itu dilaksanakan pembelajaran siklus I dan dilanjutkan dengan pembelajaran siklus II untuk melihat peningkatan pemahaman konsep matematika siswa pada materi bangun datar segiempat.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa mengalami peningkatan. Ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada tes awal yaitu 51,25 dengan tingkat pemahaman konsep matematika sangat rendah. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa meningkat menjadi 61,875 dengan tingkat pemahaman konsep matematika rendah. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa meningkat menjadi 78,0313 dengan tingkat pemahaman konsep matematika sedang serta telah mencapai target keberhasilan belajar.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi bangun datar segiempat di kelas VII SMP Al-Hidayah Medan.

(6)

vi

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Pengertian Belajar Matematika 9 2.1.3 Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran Matematika 10 2.1.4 Pendekatan reciprocal Teaching 13 2.1.5 Memperkenalkan Reciprocal Teaching kepada Siswa 17 2.1.6 Mengajarkan Reciprocal Teaching pada Siswa 18 2.1.7 Perancangan dan Penerapan Prosedur Reciprocal

Teaching 20

2.1.8 Tinjauan tentang Materi Kesebangunan 21

2.1.8.1 Persegi Panjang 21

2.2 Kerangka Konseptual 28

2.3 Penelitian Yang Relevan 30

2.4 Defenisi Operasional 31

2.5 Hipotesis Tindakan 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan WaktuPenelitian 32

(7)

vii

3.2.1. Subjek Penelitian 32

3.2.2. Objek Penelitian 32

3.3. Jenis Penelitian 32

3.4. Prosedur Penelitian 33

3.5. Alat Pengumpul Data 39

3.6.2.1 Pencapaian Pemahaman Konsep Siswa 43

3.6.3. Analisis Hasil Observasi 44

3.7. Menarik Kesimpulan 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I 46

4.1.1.1. Permasalahan I 46

4.1.1.2. Perencanaan Tindakan I 48

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 48

4.1.1.4. Observasi I 49

4.1.1.4.1. Hasil Observasi Guru I 50

4.1.1.4.2. Hasil Observasi Siswa I 50

4.1.1.5. Analisis Data I 51

4.1.1.5.1. Analisis Data Hasil Observasi I 51 4.1.1.5.1.1.Analisis Data Hasil Observasi Guru I 51 4.1.1.5.1.2.Analisis Data Hasil Observasi Siswa I 51 4.1.1.5.2. Analisis Data Tes Diagnostik I 52

4.1.1.6. Refleksi I 53

4.1.2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II 55

4.1.2.1. Permasalahan II 55

4.1.2.2. Perencanaan Tindakan II 56

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 57

4.1.2.4. Observasi II 58

4.1.2.4.1. Hasil Observasi Guru II 58 4.1.2.4.2. Hasil Observasi Siswa II 59

4.1.2.5. Analisis Data II 59

4.1.2.5.1. Analisis Data Hasil Observasi II 59 4.1.2.5.1.1. Analisis Data Hasil observasi Guru II 59 4.1.2.5. Analisis Data Tes Diagnostik II 61

4.1.2.6. Refleksi II 62

4.2. Temuan Penelitian 63

(8)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 67

5.2. Saran 67

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Lembar Validasi Tes Diagnostik Matematika Siswa 41 Tabel 3.2. Tingkat Pemahaman Siswa 44 Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Pemahaman Siswa pada Tes Diognostik Awal

Kelas VII-3 47

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I 52 Tabel 4.3 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Matematika Siswa

Siklus I 53

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II 61 Tabel 4.5 Deskripsi Tingkat Pemahaman Konsep Matematika Siswa

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Persegi Panjang 22

Gambar 2.2 Persegi 23

Gambar 2.3 Jajaran Genjang 24

Gambar 2.4 Belah Ketupat 25

(12)

vi

Lampiran 3. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 74 Lampiran 4 Daftar Hasil Tes Diagnostik 75 Lampiran 5. Pedoman Penskoran Tes Diagnostik 78

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I) 79 Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I) 82

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus II) 85 Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus II) 88 Lampiran 10. Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I) 91 Lampiran 11. Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I) 93 Lampiran 12. Kisi-Kisi Tes Diagnostik I 95 Lampiran 13. Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep II 96 Lampiran 14. Lembar Validasi Tes Pemahaman Konsep I 97 Lampiran 15. Lembar Validasi Tes Pemahaman Konsep II 103

Lampiran 16. Tes Diagnostik I 109

Lampiran 17. Tes Diagnostik II 110

Lampiran 18. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik I 112 Lampiran 19. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik II 114

Lampiran 20. Lay out wawancara 116

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia. Sejalan dengan itu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut manusia untuk meningkatkan mutu pendidikan. John Dewey (dalam Sagala, 2009 : 3) menyatakan bahwa: “Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya”. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus-menerus mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak,perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik (Sa’ud, 2008 : 2).

Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atu menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungan diantara hal itu. Untuk dapat memahami struktur-struktur serta hubungan-hubungan, tentu saja diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat di dalam matematika itu.

Hal senada juga disampaikan oleh Lastiono (2011:1) yang mengemukakan bahwa:

”Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan tekniligo modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi, informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Tujuan pembelajaran matematika adalah agar peseta didik memiliki kemampuan pemahaman konsep, penalaran komunikasi serta pemecahan masalah”.

(14)

2

(2008:1):

”Banyak faktor yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran sulit, diantaranya adalah karakteristik materi matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis dan penuh dengan lambang-lambang dan rumus yang mambingungkan. Selain itu pengalaman belajar matematika bersam guru yang tidak menyenangkan atau guru yang membingungkan, turut membentuk sikap negatif siswa terhadap pelajaran matematika”.

Kemampuan siswa yang rendah dalam aspek penguasaan konsep merupakan hal penting yang harus ditindaklanjuti.

Menurut Arends (dalam Fajarwati, 2010:2) menyatakan bahwa :

“Konsep adalah dasar untuk bernalar dan berkomunikasi sehingga dengan adanya pemahaman konsep tidak akan sekedar berkomunikasi tetapi siswa akan berkomunikasi secara baik dan benar karena mereka mempunyai pemahamn tentang konsep yang mereka komunikasikan. Sebaliknya jika pemahaman konsep masih kurang maka siswa akan cenderung mengalami kesulitan dalam melakukan pemecahan masalah ataupun dalam bernalar serta mengkomunikasikan suatu konsep”.

(15)

3

Peneliti juga mengadakan tes studi pendahuluan (tes diagnostik) kepada siswa kelas VII SMP Al-Hidayah Medan. Tes yang diberikan berupa tes berbentuk uraian untuk melihat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam matematika.

Berikut adalah tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan tes yang diberikan.

Menyatakan ulang sebuah konsep 37,5 % 62,5 % Mengklarifikasi objek-objek menurut

sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya)

21,875 % 78,125 %

Memberi contoh dan non contoh dari konsep

31,25 % 68,75 %

Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk refresentasi matematis

18,75 % 81,25 %

Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep

(16)

4

dimulai walaupun materi pelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya sudah diketahui, dan 3) aktifitas siswa dalam proses pembelajaran masih rendah,dan 4) guru tidak menggunakan media pembelajaran yang seharusnya membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak matematika. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa pemahaman konsep siswa SMP pada pelajaran geometri masih tergolong rendah yang disebabkan oleh pembelajaran yang kurang efektif (Fajarwati, 2010:2).

Selain itu, rendahnya pemahaman konsep siswa juga dapat diakibatkan oleh pembelajaran yang monoton. Pada model pembelajaran umumnya guru-guru mengajarkan sebagian besar bahan dan materi dengan cara yang sama yang berdampak kepada kesulitan belajar siswa. Sebab kesulitan belajar siswa tidak selamanya disebabkan oleh faktor intelegensi, akan tetapi bisa disebabkan karena penggunaan metode belajar yang tidak sesuai. Pemilihan metode tidak boleh asal pilih, sesuaikan metode mana yang cocok untuk setiap materi. Sesuai dengan pernyataan (Slameto, 2010 : 65) yang mengatakan bahwa agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode yang diusahakan yang setepat mungkin. Dengan demikian guru sebaiknya menggunakan metode atau strategi belajar mengajar yang bervariasi sehingga kemampuan anak dapat terlayani.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu dicarikan solusinya sehingga oleh peneliti dipandang perlu melakukan suatu penelitian tindakan kelas yang menerapkan pendekatan Reciprocal Teaching dalam pembelajaran, guna meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi Bangun datar segiempat, melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dan mendorong pembelajaran mandiri yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Selama ini kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa pembelajaran geometri hanya disampaikan dengan cara langsung yaitu diberikan sejumlah rumus, lalu siswa mengerjakan sejumlah soal dengan menggunakan rumus-rumus tersebut.

Reciprocal Teaching adalah pendekatan konstruktivis yang berdasar pada

(17)

5

pemahamannya rendah. Reciprocal Teaching adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa (Trianto, 2009:173).

Manfaatnya adalah dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran karena siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dan menjelaskan hasil pekerjaannya dengan baik sehingga penguasaan konsep suatu materi matematika dapat dicapai. Diharapkan dengan pendekatan ini siswa tidak hanya akan menghafalkan materi pada Kesebangunan, tetapi juga memahami konsep-konsep dari rumus tersebut sebagai hasil dari proses berfikir mereka setelah siswa melihat beberapa contoh soal yang dapat digunakan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi Bangun datar segiempat , mengulanginya dan memprediksi kemungkinan soal yang lebih sulit yang akan diberikan guru diwaktu-waktu selanjutnya.

Untuk memecahkan permasalahan diatas, maka peneliti menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan penguasaan konsep matematika siswa dan akan dilakukan melalui model penelitian tindakan kelas dengan rumusan judul: “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika siswa melalui Pendekatan Reciprocal Teaching pada materi Bangun datar segiempat di Kelas VII SMP Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2014/2015.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah diatas, beberapa masalah dapat diidentifiasikan sebagai berikut :

1. Siswa kurang mampu memahami konsep pada materi bangun datar segiempat tahun ajaran 2014/2015.

(18)

6

3. Peserta didik hanya mampu menghafal konsep dan meniru langkah-langkah penyelesaian yang diberikan guru dalam menyelesaikan masalah. 4. Guru belum pernah menerapkan pendekatan Reciprocal teaching pada

materi bangun datar segiempat.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, masalah penelitian dibatasi untuk mengetahui :

1. Rendahnya pemahaman konsep siswa pada materi bangun datar segiempat dikelas VII-3 SMP Al-Hidayah Medan tahun ajaran 2014/2015.

2. Masih diterapkannya pembelajaran yang berpusat pada guru dan belum melibatkan siswa secara aktif.

3. Penerapan pendekatan pembelajaran Reciprocal Teaching dalam meningkatkan pamahaman konsep matematika siswa pada materi bangun datar segiempat dikelas VII SMP Al-Hidayah Medan tahun ajaran 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi bangun datar segiempat di kelas VII SMP Al-Hidayah Medan?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah melalui pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi Bangun datar segiempat di kelas VII SMP Al-Hidayah Medan”.

(19)

7

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut : 1. Bahan pertimbangan dan masukan bagi guru bidang studi matematika

untuk menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching pada materi Bangun datar segiempat .

2. Bagi siswa,untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. 3. Informasi dan bahan rujukan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan

masalah penelitian ini.

(20)

67

67 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis penelitian diperoleh bahwa Pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi

bangun datar segiempat di kelas VII SMP Al-Hidayah Medan. Ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa, yaitu pada tes diagnostik I adalah 50,8125 dengan tingkat pemahaman konsep matematika sangat rendah. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa meningkat menjadi 61,875 dengan tingkat pemahaman konsep matematika rendah. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa kembali meningkat menjadi 78,0313 tingkat pemahaman konsep matematika siswa sedang.

5.2. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah:

1. Kepada guru, khususnya guru matematika, disarankan untuk memperhatikan pemahaman konsep matematika siswa dan melibatkan peran akitf siswa dalam proses belajar mengajar. Untuk itu, hendaknya guru matematika dapat menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching ) dengan membagi kelas ke dalam suatu kelompok

belajar. Karena Strategi pembelajaran ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.

(21)

68

68

3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menerapkan pendekatan Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) pada materi bangun ruang sisi lengkung ataupun

(22)

69

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Abraham, (2012), (http://repository.upi.edu)

Adinawan, Cholik, (2006), Matematika, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Anderson dan Krathwol, (2009) (http://www.idonbiu.com/ 2009/05perbedaan-perbedaan-kontekstualdan.html

Ansari, (2009), Komunikasi Matematik, Penerbit Pena, Jakarta.

Bambang, (2008), (http:/rbaryans.wordpress.com/2008)

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya,Bandung.

Djamarah, S.B.,( 2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Asdi Mahasatya, Jakarta

Fajarwati, Munifah, (2010), Penerapan Model Reciprocal Teaching sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika siswa Kelas XI Akuntansi RSBI Tahun Ajaran 2010/2011, Skripsi, FMIPA, UNY, Yogyakarta (Tidak diterbitkan).

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,(2011), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED

Herdian, (2010), Kemampuan Pemahaman Matematika, http://herdy07.wordpress. com/2010/05/27/kemampuan-pemahaman-matematis/

Hudojo, H, (1988), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Dirjen Dikti, P2LPTK, Jakarta.

Hudojo, H, (2005), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Penerbit Universitas Negeri Malang, Malang

(23)

70

Karso, (2009), Pembelajaran Matematika Sekolah, http://syarifartikel.blogspot. com/2009/07/pembelajaran-matematika-sekolah-1.html.

Kristiyanto, AL, (2007), Pembelajaran Matematika Berdasar Teori, http://kris21.blogspot.com/2007/12/pembelajaran-matematika-berdasar-teori04.html.

Kurniawan, (2006), Fokus Matematika, Penerbit Erlangga, Jakarta.

KTSP 2006 (dalamlitbang.kemdikbud.go.id/../Buku%20Standar%20Isi%20SMP( 1).pdf)

Palincsar,A.S&Brown,A.1986.http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/students/atri sk/at6lk38.html.

Ruseffendi, E.T, (1991), Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sagala, Syaiful, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sa’ud, Udin Syaefudin, (2008), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sukanto. Didik, (2011), Pembelajaran dan Pemahaman Konsep Matematika, http://whi5eza.wordpress.com/2011/04/21/pembelajaran-dan-pemahaman-konsep-matematika/.

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tim Pelatih Proyek PGSM, (1999), Penelitian Tindakan Kelas, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah

Trianto,(2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

(24)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ria Seprina dilahirkan di Batang Onang, pada tanggal 19 September 1991. Ayah bernama Tagor Efendy Harahap dan Ibu bernama Erlita Siregar, dan merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Pintu Padang, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah SMP Negeri 4 Padang Sidimpuan, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Gambar

Tabel 3.1. Lembar Validasi Tes Diagnostik Matematika Siswa                        41  Halaman    Tabel 3.2
Gambar 2.1 Persegi Panjang  Gambar 2.2 Persegi

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 6 dan Gambar 7 didapat kesimpulan bahwa pada pengujian dengan menggerakan motor ke arah axis x positif dan y positif, sistem mengurangi waktu osilasi

Kepala BKN/Kepala Kanreg BKN atau pejabat lain yang ditunjuk menyampaikan daftar nominatif (listing data elektronik) bagi PNS golongan ruang lV/b ke bawah kepada PPK

Revenues result in positive cash flow.. Expenses result in negative

4.6.3 Pengaruh Motivasi dan Peluang Usaha terhadap Minat Berwirausaha pada Peserta Didik di SMK Purnawarman Purwakarta .... 99

Menurut Salisbury dalam Tarigan (1994: vii), sadar atau tidak, keterampilan menyimak ini tidak begitu mendapat perhatian pada sekolah-sekolah kita selama

19 Berdasarkan hasil uji ANOVA (Lampiran 1 dan 2) diketahui bahwa jenis oleoresin cabai yang ditambahkan ke dalam film tidak memberikan pengaruh nyata (p>0.05)

Faktor tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun instrumen bagian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden (siswa). Faktor-faktor tanggapan siswa

Menyelesaikan permasalahan benturan pada sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma fuzzy evolusi dilakukan dengan cara mengubah jadwal perkuliahan ke dalam