iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan rahmat-Nya, yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Hidrokarbon” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si.,M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud,M.Sc, Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si, dan Ibu Ratna Sari Dewi ,S.Si.,M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Agus Kembaren,S.Si.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen beserta staff pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.K.Lumbantoruan,M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan yang telah memberikan izin penelitian, Ibu Dra. Zubaidah Ritonga dan juga kepada Ibu Selvi Yusnita S.Pd, M.Pd, Ibu Dra. Saur Sianturi selaku guru Kimia Kelas X di SMA Negeri 11 Medan yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut serta Bapak dan Ibu Guru di SMA Negeri 11 Medan yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
v
Arisandi Hutasuhut, Swardi Azhari Hutasuhut, terima kasih atas semua do’a, bantuan dan nasehatnya yang tidak pernah saya lupakan, kalian telah menjadi semangat untuk penulis selama ini. Terima kasih juga disampaikan kepada sahabatku Anita Sari Ritonga, Hanna Fadillah, Rahmadani Harahap, Fatimah Khairani, Nurhayani Siregar, Jusma Sari, Rahmi, Hira Siagian, Alnanda sri rezeky. Kakak sepupuku Sari Amaliyah Siregar, Sri Rizky Yusrina. Bapak dan Ibu kostku serta teman-teman satu kostku, serta teman-teman seperjuanganku Evanggy beatrya tobing, Lenni Manik, Ayu puspita, Siti Rahmadani, Nova Angraini, juga teman-teman sekelas di Pendidikan Kimia Eks’ 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dan yang memberikan senyuman hangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Akhir kata, penulis berharap kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 18 Juni 2015 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Ruang Lingkup 5
1.3 Batasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 7
1.7 Defenisi Operasional 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Pengertian Belajar 9
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 9
2.1.3. Model Pembelajaran 10
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 11
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) 12
2.1.6. Media Pembelajaran 17
2.1.6.1. Pengertian Media Pembelajaran 17
2.1.6.2. Fungsi Media Pembelajaran 18
2.1.6.3. Kartu Berpasangan Sebagai Media Pembelajaran 19
2.1.7. Pengertian Kerjasama 23
2.1.8. Penerapan Media Pembelajaran TPS dilengkapi karu ICM 24
2.1.9. Materi Hidrokarbon 25
2.2 Kerangka Konseptual 34
2.3. Hipotesis Penelitian 35
2.3.1. Hipotesisi Verbal Untuk Rumusan Masalah I 35 2.3.1. Hipotesis Verbal Untuk Rumusan Masalah II 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 37
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 37
3.2.1. Populasi 37
vii
3.3. Variabel Penelitian 37
3.3.1. Variabel Terikat 37
3.3.2. Variabel Bebas 37
3.3.3. Variabel Kontrol 38
3.4. Instrumen Penelitian 38
3.4.1. Instrumen Test 38
3.4.2. Uji Validitas Butir Tes 39
3.4.3. Uji Reliabilitas 40
3.4.4. Tingkat Kesukaran 41
3.4.5. Uji Daya Beda 41
3.4.6. Instrumen Non Tes 42
3.5. Rancangan Penelitian 43
3.6. Prosedur Penelitian 43
3.7. Teknik Analisis Data 46
3.7.1. Menghitung Rata-rata Mean 46
3.7.2. Uji Normalitas 46
3.7.3. Uji Homogenitas 47
3.7.4 Uji Hipotesis 47
3.7.5. Uji Korelasi 49
3.7.6. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 50
3.7.7. Analisis Data Instrumen Non Tes 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 52
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 52
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 54
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 55
4.1.3.1. Uji Normalitas 55
4.1.3.2. Uji Homogenitas 56
4.1.3.3. Uji Hipotesis 56
4.1.3.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 57 4.1.3.5. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 58
4.2. Pembahasan 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 66
5.2. Saran 66
DAFTAR PUSTAKA 67
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Sintaks Model Kooperatif Think Pair Share 14
Tabel 2.2. Contoh Senyawa Alkana 28
Tabel 2.3. Beberapa Gugus Alkil 29
Tabel 2.4. Nama dan Rumus Molekul Alkena 31
Tabel 2.5. Empat Suku Pertama Alkuna 32
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Tes Materi Hidrokarbon (Sebelum Validasi) 38
Tabel 3.2. Kriteria Validitas Tes 40
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 43
Tabel 3.4. Tabel Penolong Pengujian Normalitas Data 47
Tabel 3.5. Makna dari Koefisien Korelasi 49
Tabel 3.6. Persentase Nilai Sikap Siswa 51
Tabel 4.1. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa 54
Tabel 4.2. Rata-rata dan Standar Deviasi Pretes-Postes 55
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretest , Postest dan Gain 55
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Sampel 56
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis Data Postes 56
Tabel 4.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar 57
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Silabus 70
Lampiran 2 Rencana Program Pembelajaran 72
Lampiran 2a Permasalahan Tahap Berpikir (Think) Pada TPS untuk 96 Kelas Eksperimen II
Lampiran 3 Kisi – Kisi Instrumen Sebelum Divalidkan 99
Lampiran 4 Intrumen Penelitian Sebelum Divalidkan 115
Lampiran 5 Contoh Kartu Index Card Match 122
Lampiran 6 Kerjasama 134
Lampiran 7 Perhitungan Validitas Test 147
Lampiran 8 Perhitungan Realibilitas test 151
Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 153
Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda Butir Test 156
Lampiran 11 Analisis Kisi-kisi Instrumen Tes Setelah Validasi 159
Lampiran 12 Instrumen Tes Penelitian Setelah Validasi 169
Lampiran 13 Tabulasi Data Nilai Siswa 174
Lampiran 14 Varians dan Standar Deviasi Data Gain 176
Lampiran 15 Uji Normalitas Data 178
Lampiran 16 Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan 184
Varians Data Penelitian
Lampiran 17 Uji Homogenitas 188
Lampiran 18 Pengujian Hipotesis 191
vii
Lampiran 20 Data Gain Kelas Eksperimen I dan II 198
Lampiran 21 Tabulasi Nilai Kerjasama dan Gain Hasil Belajar 200
Lampiran 22 Perhitungan Uji Korelasi 202
Lampiran 23 Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f 205
Lampiran 24 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 208
Lampiran 25 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 209
Lampiran 26 Dokumentasi 210
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas dan kewajiban untuk mewujudkan tugas pendidikan nasional. Inti dari kegiatan pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar dan inti dari proses belajar mengajar adalah siswa belajar. Melalui proses belajar diharapkan tujuan pendidikan nasional tercapai, yang diawali dari pencapaian tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler, tujuan institusional dan akhirnya tujuan pendidikan nasional itu sendiri. Peraturan Pemerintah dalam standar proses menurut PP Nomor 19 Tahun 2005, yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Jadi pembelajaran yang didesain oleh guru seharusnya berorientasi kepada aktivitas siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia serta observasi di SMA Negeri 11 Medan, ada beberapa alasan mengapa KTSP menjadi pilihan dalam penelitian yang akan dilakukan:
1. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yaitu SMA Negeri 11 Medan
masih menggunakan kurikulum KTSP.
2. Buku pelajaran kimia yang digunakan khususnya di kelas X IPA
regular SMA Negeri 11 berbasis kurikulum KTSP.
Trianto (2010) mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisis penelitian
terhadap rendahnya hasil belajar, disebabkan oleh proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas
cenderung teacher centered sehingga siswa menjadi pasif, dan guru-guru lebih
suka menerapkan model ini karena tidak memerlukan alat dan bahan praktek atau cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Orientasi pembelajaran harus diubah dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan bermakna.
Dalam proses pembelajaran guru harus memiliki strategi pembelajaran yang tepat guna meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Ketepatan guru dalam memvariasikan strategi pembelajaran pada penyampaian materi akan dapat merangsang siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Hal ini merupakan cerminan dari kemampuan siswa dalam menguasai suatu materi. Interaksi antara guru dan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung memegang peranan penting untuk mencapai pembelajaran yang berkualitas. Guna mencapai pembelajaran yang berkualitas, guru perlu memiliki strategi dan teknik mengajar yang kreatif agar penyajian bahan pembelajaran
dapat menarik, menyenangkan dan disukai peserta didik (Rahayu, 2013).
belajar kimia antara lain banyak konsep kimia yang bersifat abstrak dan guru tidak menggunakan strategi dan media pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan materi yang abstrak tersebut. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menemukan cara-cara yang tepat dalam mengajarkan materi kimia agar siswa mudah memahami materi kimia yang bersifat abstrak.
Salah satu materi pokok kimia SMA kelas X adalah hidrokarbon. Karakteristik materi ini adalah sebagian besar materi ini berupa konsep yang abstrak serta memerlukan pemahaman yang tinggi dalam mempelajarinya. Hal ini secara tidak langsung menuntut pembelajaran materi hidrokarbon seharusnya mampu menyajikan konsep yang abstrak secara menarik serta berpusat pada siswa. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran yang yang memudahkan siswa untuk memahami materi Hidrokarbon. Salah satunya yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif.
Model Pembelajaran think pair share (TPS) merupakan model
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan bertanggung jawab penuh untuk memahami materi pelajaran baik secara kolektif maupun individual. Model pembelajaran ini membantu siswa untuk berpikir, berpasangan dan berbagi antar teman sekelas. Siswa melatih kemampuan mereka dengan berfikir dari materi yang diberikan guru, kemudian mereka berpasangan, dan bekerja sama dengan teman sebangku untuk berbagi materi yang sudah dirangkai dalam otak dan terakhir siswa berbagi dengan teman sekelas untuk mempresentasikan materi yang mereka serap, sehingga materi tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh untuk dipahami (Mahmudin, 2009). Hal ini ditunjukkan oleh penelitian Jannah
(2013) bahwa model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dilengkapi buku saku
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi minyak bumi.Dalam penelitian
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, keterampilan kerjasama merupakan aspek kepribadian yang penting, dan perlu dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupan sosial di masyarakat. Oleh karena itu keterampilan kerjasama khususnya dalam pembelajaran perlu mendapatkan perhatian dari orang tua dan guru untuk diberikan kepada anak semenjak usia dini, agar menjadi suatu kebiasaan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang hanya berorientasi pada hasil belajar semata, tentu akan memberikan dampak yang kurang positif pada siswa, karena siswa cenderung individualistis, kurang bertoleransi dan jauh dari nilai-nilai kebersamaan (Apriono, 2011).
Penerapan metode pembelajaran TPS perlu adanya penunjang untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media index card match. Media tersebut mengandung sisi yang menarik, menyenangkan,
dan mudah dilakukan. Maka dengan diterapkan metode TPS yang dilengkapi
media index card match, yang merupakan suatu media pendidikan yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Media pendidikan dengan bentuk kartu berpasangan ini akan menjadikan kelas jauh dari ketegangan sehingga akan memudahkan siswa menerima pelajaran dan diharapkan siswa lebih mudah mempelajari dan memahami isi materi tersebut dan akan mampu meningkatkan daya keaktifan siswa dalam belajar serta dapat mengembangkan pengetahuan,
sikap dan keterampilan sehingga dapat berkembang secara mandiri. Index card
match adalah strategi yang cukup menyenangkan yang dapat digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan .
Penelitian mengenai Index card match dilakukan oleh Si Ngurah (2013)
yaitu terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang
belajar melalui strategi pembelajaran aktif Index Card Match dengan siswa yang
Selain itu, hasil penelitian yang menunjukkan keberhasilan dari
penggunaan strategi Index Card Match yaitu Hasanah (2011) yang menyimpulkan
bahwa penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match dilengkapi
Chemoffice dan Macromedia Flash pada materi Struktur Atom dan Geometri Molekul dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Boyolali (Jawa Tengah) pada siklus I dan II yaitu sebesar 57,90% dan 67,18 %.
Penelitian Zulaika (2014) menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa
yang menerapkan strategi Index Card Match yang dipadukan dengan model
pembelajaran Think-Pair-Share lebih tinggi dibandingkan dengan model
pembelajaran Think-Pair-Share pokok bahasan reaksi redoks.Hal ini ditunjukkan
oleh persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I 81,9% dan pada kelas eksperimen II 74,9% .
Penelitian Nugraha (2013) menunjukkan bahwa penggunaan metode
pembelajaran kooperatif think pair share yang dilengkapi media index card match
efektif meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia, yaitu kelas eksperimen I 77,1 % sedangkan kelas kontrol 70,8 %.
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul : “ Penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share
yang dilengkapi media kartu berpasangan (index card match) terhadap hasil belajar kimia pokok bahasan Hidrokarbon”.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
ruang lingkup dalam penelitian ini adalah penerapan model Think Pair Share
1.3. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP.
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe Think pair share
3. Media yang digunakan adalah kartu berpasangan (Index Card Match)
4. Materi kimia adalah Hidrokarbon yang dibatasi pada pokok bahasan:
Kekhasan atom karbon
Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
Tata nama IUPAC senyawa Hidrokarbon (alkana, alkena dan alkuna).
1.4. Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang mendapat pembelajaran dengan
model kooperatif Think Pair Share yang dilengkapi media kartu
berpasangan (Index Card Match) lebih tinggi daripada model
pembelajaran Think pair share ?
2. Berapa persen (%) peningkatan hasil belajar kimia siswa yang mendapat
pembelajaran dengan model kooperatif Think Pair Share yang dilengkapi
media kartu berpasangan (Index Card Match) dan model pembelajaran
Think pair share pada materi hidrokarbon?
3. Apakah ada korelasi kerjasama siswa terhadap hasil belajar yang
mendapat pembelajaran model pembelajaran Think Pair Share yang
dilengkapi media (Index Card Match) .
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang dilengkapi media
kartu berpasangan (Index Card Match) lebih tinggi daripada model
pembelajaran Think pair share.
2. Untuk mengetahui persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
mendapat pembelajaran dengan model kooperatif Think Pair Share yang
dilengkapi media kartu berpasangan (Index Card Match) dan model
3. Untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara kerjasama siswa terhadap hasil belajar yang mendapat pembelajaran dengan model
kooperatif Think Pair Share yang dilengkapi media kartu (Index Card
Match)
1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan minat belajar siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi para guru dalam memilih model dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan
kondisi pembelajaran bidang studi kimia kelas X di SMA Negeri 11 Medan.
Sebagai bahan pertimbangan untuk menciptakan paduan model dan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran lain demi kemajuan proses pembelajaran di masa yang akan datang.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi penulis, yakni penulis dapat
mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
yang dilengkapi media kartu berpasangan (Index Card Match)
meningkatkan hasil belajar kimia siswa,
menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan
kompetensinya sebagai calon guru.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
1.7. Defenisi Operasional
Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dibuat suatu defenisi operasional sebagai berikut:
1. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
2. Index Card Match (ICM) adalah media pembelajaran yang diterapkan pada siswa kelas X SMA pada pokok bahasan Hidrokarbon, dimana strategi pembelajarannya menggunakan kartu dalam mengevaluasi pembelajaran dengan metode mencari pasangan kartu.
3. Kerjasama adalah kegiatan bekerja bersama yang terdiri dari beberapa
orang yang saling membantu untuk mencapai tujuan bersama. 4. Think Pair Share
Merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa yang mana menghendaki siswa untuk bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk bekerja bersama-sama dan lebih efisien dimana jika siswa tidak sepenuhnya memahami konsep ide, pasangan mereka dapat membantu memahami dan menjelaskan kepada mereka.
5. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan kognitif siswa yang diperoleh dalam bentuk skor setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar diukur melalui pretest (sebelum pembelajaran) dan posttest (setelah pembelajaran).
6. Hidrokarbon
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa yang mendapat pembelajaran dengan model
kooperatif Think Pair Share dilengkapi media kartu berpasangan (Index
Card Match) memberikan hasil yang lebih tinggi daripada model pembelajaran Think Pair Share.
2. Persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa yang mendapat
pembelajaran dengan model kooperatif Think Pair Share dilengkapi media
kartu berpasangan (Index Card Match) sebesar 80,2 % dan peningkatan hasil
belajar kimia siswa yang belajar dengan model Think Pair Share sebesar
73,4 %.
3. Hubungan kerjasama siswa dengan peningkatan hasil belajar berkolerasi
positif baik.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan
model pembelajaran TPS yang dilengkapi media (Index Card Match) yang
mampu meningkatkan hasil belajar kimia secara optimal khususnya pada
pokok bahasan hidrokarbon kelas X.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model pembelajaran TPS dilengkapi media (Index Card Match) untuk pokok
bahasan yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat
dilakukan perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan
67
DAFTAR PUSTAKA
Ashadi., (2009), Kesulitan Belajar Kimia Bagi Siswa Sekolah Menengah. (Online),( http://pustaka.uns.ac.id/include/inc_pdf.php?nid=198, diakses 25 Februari 2014).
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Apriono, Djoko., (2011), Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif, Prospektus Jurnal, Tahun IX Nomor 2..
Azis, Abdul., (2006), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata Surya) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa, Jurnal Pend. Fisika FMIPA UNNES Indonesia, Vol. 4, 94 No. 2.
Desputra, E.R., (2013), Perbedaan Hasil Belajar dan Sikap Kerjasama Serta Toleransi pada Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan Media dan Tanpa Media di SMA., Tesis, Unimed, Medan.
Djamarah, S.B, Zain A., (2011), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyanti dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, PT. Bumi Aksara, Jakarta .
Hasanah, N., (2011), Penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match Dilengkapi Software Chemoffice dan Macromedia Flash untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Materi Struktur Atom dan Geometri Molekul pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012., Skripsi, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Hidayat, J., (2007), Pelajaran Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Arya Duta, Depok.
Ibrahim, M ., (2000), Pembelajaran Kooperatif. University Press, Surabaya.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran, Penerbit Media Persada, Medan.
68
Lie, A., (2002), Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Grasindo, Jakarta.
Mahmudin., (2009), Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. Diperoleh 26 Februari 2013, dari http//:mahmuddin.wordpress.com
Nugraha, Anita D., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMS N 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013., Skripsi, FMIPA, UNS, Surakarta.
Nurnawati, Enis., (2012), Peningkatan Kerjasama Siswa SMP Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Think Pair Share, Unnes Physics Education Journal 2257-6935.
Prawira, Si Ngurah., Zulaikha, S., Negara, G.A.O., (2013), Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SD, e-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol. 2, No. 1, Tahun 2014.
Rahayu, A., dan Pramukantoro, J.A., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair-Share dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika Di SMK Negeri 1 Madiun, Jurnal pendidikan Teknik Elektro, Vol. 02, No. 03, Tahun 2013 :991-999..
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Purba, M., (2007), Kimia SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Silitonga.P.M., (2011), Statistika Teori dan Aplikasi dalam Penelitian Edisi Pertama, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sumiati dan Asra, (2008), Metode Pembelajaran, CV. Wacana Prima, Bandung.
Sutresna, N., (2008), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Grafindo Media Utama, Bandung.
Trianto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Uno, H.B,. (2012), Teori Motivasi dan Pengukurannya, Bumi Aksara, Jakarta. http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/)
69
Genap Sma Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Zaini, H., (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Diperoleh 13 Desember 2013, dari http: Zaini.wordpress.com